BAGIAN ANGGARAN (033.05.01.989016)
LAPORAN KEUANGAN
BADAN PENDUKUNG PENGEMBANGAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
PERIODE SEMESTER II TAHUN ANGGARAN 2011
(Jl. Wijaya I No. 68 Kebayoran Baru – Jakarta Selatan)
Logo Kementerian Negara/
Lembaga
Sistematika Penyajian Laporan Keuangan Satuan Kerja – Halaman i
SISTEMATIKA DAN FORMAT PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN SATUAN KERJA
Dalam penyusunan laporan keuangan serta untuk mempermudah Satuan Kerja dalam
penyajian laporan keuangan, maka kami sampaikan sistematika penyajian laporan
keuangan sebagai berikut:
Sistematika dan Format Penyajian Laporan Keuangan Satuan Kerja
1. Sampul Luar
Merupakan sampul luar dari laporan keuangan, memuat informasi mengenai
Satuan Kerja dan periode penyampaian laporan keuangan.
2. Sampul Dalam
Merupakan sampul dalam dari laporan keuangan, memuat informasi mengenai
satuan kerja dan periode penyampaian laporan keuangan.
3. Kata Pengantar
Merupakan pengantar dari laporan keuangan yang ditandatangani oleh pejabat
yang berwenang yang memberikan gambaran ringkas mengenai laporan
keuangan yang disampaikan.
4. Daftar Isi
Merupakan daftar yang memuat isi laporan beserta nomor halamannya.
5. Daftar Tabel
Merupakan daftar tabel yang terdapat dalam laporan keuangan. Daftar tersebut
memuat nama tabel, nomor tabel dan nomor halamannya.
6. Daftar Grafik
Merupakan daftar grafik yang terdapat dalam laporan keuangan. Daftar
tersebut memuat nama grafik, nomor dan nomor halamannya.
7. Daftar Lampiran
Merupakan daftar lampiran yang terdapat dalam laporan keuangan. Daftar
tersebut memuat nama lampiran, nomor lampiran dan nomor halamannya.
8. Daftar Singkatan
Merupakan daftar yang memuat singkatan-singkatan yang digunakan dalam
laporan keuangan.
9. Pernyataan Tanggung Jawab
Merupakan pernyataan tanggung jawab dari Pengguna Anggaran terhadap
penggunaan anggaran pada lingkup satuan kerja yang dipimpinnya.
Sistematika Penyajian Laporan Keuangan Satuan Kerja – Halaman ii
Pernyataan Tanggung Jawab ditandatangani oleh pimpinan Satuan Kerja
setiap periode penyampaian laporan keuangan. Pernyataan tanggung jawab
paling tidak memuat pernyataan sebagai berikut :
pernyataan bertanggung jawab terhadap penyusunan dan isi laporan
keuangan yang disampaikan;
pernyataan bahwa laporan keuangan telah disusun sesuai dengan SAP
dan;
pernyataan laporan keuangan telah disusun berdasarkan sistem
pengendalian intern yang memadai.
10. Ringkasan
Merupakan gambaran ringkas mengenai kondisi laporan keuangan yang
dipertanggungjawabkan.
Gambaran ringkasan laporan keuangan terdiri dari :
a. Ringkasan Laporan Realisasi Belanja
b. Ringkasan Neraca
c. Ringkasan CaLK
11. Laporan Realisasi Anggaran Satuan Kerja
Laporan Realisasi Anggaran menyajikan informasi realisasi pendapatan dan
belanja berdasarkan nilai neto, yaitu realisasi pendapatan dan belanja setelah
dikurangi pengembalian pendapatan dan pengembalian belanja yang masing-
masing dibandingkan dengan estimasi dan anggarannya dalam satu periode.
Laporan realisasi anggaran berdasarkan cetakan dari aplikasi SAI yang
disampaikan dalam Laporan Keuangan adalah:
a. Untuk laporan keuangan periode semesteran, laporan yang disampaikan
adalah laporan Semester II.
b. Untuk laporan keuangan periode tahunan, laporan yang disampaikan
adalah laporan komparatif yaitu laporan realisasi anggaran yang
membandingkan anggaran dan realisasi tahun anggaran yang lalu dengan
tahun anggaran berjalan.
12. Neraca Satuan Kerja
Neraca menggambarkan posisi keuangan suatu entitas akuntansi dan entitas
pelaporan mengenai aset, kewajiban, ekuitas dana per tanggal tertentu.
a. Untuk periode semesteran, laporan neraca yang dicantumkan dalam
Laporan Keuangan Satuan Kerja adalah Laporan neraca per 30 Juni 2011.
b. Untuk periode tahunan, laporan yang disampaikan adalah laporan
komparatif dengan membandingkan antara neraca tahun anggaran yang
Sistematika Penyajian Laporan Keuangan Satuan Kerja – Halaman iii
berjalan dengan neraca tahun anggaran yang lalu. Laporan neraca yang
dicantumkan dalam Laporan Keuangan Satuan Kerja adalah Laporan
neraca per 31 Desember 2011.
13. Laporan Realisasi Anggaran (LRA) Pendapatan dan Belanja
Merupakan laporan realisasi anggaran untuk pendapatan dan belanja yang
mencantumkan nilai bruto serta pengembaliannya. Laporan realisasi anggaran
yang dihasilkan dari aplikasi SAI yang laporan yang harus disampaikan dalam
laporan keuangan, dapat dilihat pada lampiran Peraturan Direktur Jenderal
Perbendaharaan ini.
Laporan realisasi anggaran berdasarkan cetakan dari aplikasi SAI yang
disampaikan dalam Laporan Keuangan adalah:
a. Untuk laporan keuangan periode semesteran, laporan realisasi pendapatan
dan belanja yang disampaikan adalah LRA untuk triwulan yang berakhir 30
Juni 2011.
b. Untuk laporan keuangan periode tahunan, laporan realisasi pendapatan
dan belanja yang disampaikan adalah LRA untuk triwulan yang berakhir 31
Desember 2011.
14. Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK)
Catatan atas Laporan Keuangan meliputi penjelasan, daftar rinci, dan analisis
atas nilai suatu pos yang disajikan dalam Laporan Realisasi Anggaran dan
Neraca.
Penjelasan CaLK terdiri atas :
a. Pendahuluan
Memuat hal-hal yang terkait dengan satuan kerja yang bersangkutan, yang
terdiri dari:
Dasar Hukum
Kebijakan Teknis
Pendekatan Penyusunan Laporan Keuangan
Kebijakan Akuntansi
b. Penjelasan pos-pos Realisasi Anggaran Pendapatan dan Realisasi
Anggaran Belanja.
Untuk penjelasan realisasi pendapatan dan belanja semester I dalam
CaLK yaitu dengan membandingkan antara laporan realisasi
pendapatan dan belanja untuk triwulan yang berakhir 30 Juni 2011
dengan laporan realisasi pendapatan dan belanja untuk triwulan yang
berakhir 30 Juni 2010.
Sistematika Penyajian Laporan Keuangan Satuan Kerja – Halaman iv
Untuk penjelasan realisasi pendapatan dan belanja tahunan dalam
CaLK yaitu dengan membandingkan antara laporan realisasi
pendapatan dan belanja untuk triwulan yang berakhir 31 Desember
2011 dengan laporan realisasi pendapatan dan belanja untuk triwulan
yang berakhir 31 Desember 2010.
c. Penjelasan pos-pos neraca.
Untuk penjelasan neraca semester I dalam CaLK yaitu dengan
membandingkan antara laporan neraca per 30 Juni 2011 dengan
laporan neraca per 31 Desember 2010.
Untuk penjelasan neraca tahunan dalam CaLK yaitu dengan
membandingkan antara laporan neraca per 31 Desember 2011 dengan
laporan neraca per 31 Desember 2010.
d. Pengungkapan Penting Lainnya
Memuat penjelasan mengenai hal-hal yang terkait dengan transaksi atau
kejadian pada wilayah yang bersangkutan, yang terdiri dari:
Penjelasan atas Temuan dan Tindak Lanjut Temuan BPK.
Penjelaskan atas Rekening Pemerintah.
Penjelaskan atas Informasi Pendapatan dan Belanja secara Akrual.
Penjelasan atas Pengungkapan Lain-lain.
15. Lampiran Laporan Keuangan
a. Laporan-Laporan pendukung sebagai lampiran
i) LRA Pendapatan dan LRA Pengembalian Pendapatan.
ii) LRA Belanja dan LRA Pengembalian Belanja.
iii) Neraca Percobaan.
(Daftar laporan lihat Lampiran III)
b. Laporan Barang
Laporan Barang Pengguna Semesteran/Tahunan (laporan hanya sampai
kelompok barang).
c. Laporan Keuangan BLU (jika satuan kerja tersebut selain mendapat dana
APBN juga merupakan satker BLU).
d. Daftar Laporan Rekening Pemerintah.
e. Tindak Lanjut atas Temuan BPK.
f. Daftar Informasi Pendapatan dan Belanja secara Akrual.
Sistematika Penyajian Laporan Keuangan Satuan Kerja – Halaman v
16. Lampiran lainnya sebagai pendukung Laporan Keuangan
Lampiran-lampiran yang dianggap perlu sebagai pendukung dari laporan
keuangan dapat dijadikan lampiran sebagai lampiran lainnya dalam laporan
keuangan, seperti :
a. Daftar SSBP/copy dokumen SSBP untuk penyetoran Uang Persediaan
tahun berjalan yang disetorkan ke kas negara pada tahun berikutnya,
b. Daftar SSBP/copy dokumen SSBP untuk pendapatan yang diterima pada
berjalan dan baru disetorkan ke kas negara pada tahun berikutnya.
c. Daftar Berita Acara Rekonsiliasi.
d. Daftar lainnya.
Daftar Isi – Halaman viii
DAFTAR ISI
Halaman
Sistematika dan Format Penyajian Laporan Keuangan Satuan Kerja i
Kata Pengantar vi
Daftar Isi viii
Daftar Singkatan xi
Indeks Catatan atas Laporan Keuangan x
Pernyataan Tanggung Jawab xiii
I. Ringkasan 1
II. Catatan atas Laporan Keuangan 3
A. Penjelasan Umum 3
A.1. Dasar Hukum 3
A.2. Kebijakan Teknis Satuan Kerja 3
A.3. Pendekatan Penyusunan Laporan Keuangan 6
A.4. Kebijakan Akuntansi 7
B. Penjelasan atas Pos-pos Laporan Realisasi Anggaran 13
B.1. Penjelasan Umum Laporan Realisasi Anggaran 13
B.2. Penjelasan Per Pos Laporan Realisasi Anggaran 13
C. Penjelasan atas Pos-pos Neraca 16
C.1. Posisi Keuangan Secara Umum 16
C.2. Penjelasan Per Pos Neraca 18
D. Pengungkapan Penting Lainnya 24
D.1. Temuan dan Tindak Lanjut Temuan BPK 24
D.2. Rekening Pemerintah 24
D.3. Informasi Pendapatan dan Belanja secara Akrual 24
III. Neraca (perbandingan 2011 dan 2010) ...
IV. Laporan Realisasi Anggaran ( LRA perbandingan 2011 dan 2010) ...
Daftar Singkatan – Halaman ix
DAFTAR SINGKATAN
APBN
:
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
APBN-P : Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan
BLU : Badan Layanan Umum
BPK : Badan Pemeriksa Keuangan
BUN : Bendahara Umum Negara
DIPA : Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran
LRA : Laporan Realisasi Anggaran
MA : Mata Anggaran Penerimaan / Pengeluaran
PNBP : Penerimaan Negara Bukan Pajak
SIMAK-BMN : Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara
SAI : Sistem Akuntansi Instansi
SAK : Sistem Akuntansi Keuangan
SAP : Standar Akuntansi Pemerintahan
SKPA : Surat Kuasa Pengguna Anggaran
UP : Uang Persediaan
TA : Tahun Anggaran
TAB : Tahun Anggaran Berjalan
TAYL : Tahun Anggaran Yang Lalu
TGR : Tuntutan Ganti Rugi
TPA : Tagihan Penjualan Angsuran
UP : Uang Persediaan
Indeks Catatan Atas Laporan Keuangan - x
INDEKS CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Halaman
LAPORAN REALISASI APBN
Pendapatan Negara dan Hibah …
Catatan B.2.1 Pendapatan Negara dan Hibah …
Catatan B.2.1.1 Penerimaan Perpajakan …
Catatan B.2.1.1.1 Pajak Dalam Negeri …
Catatan B.2.1.1.2 Pajak Perdagangan Internasional …
Catatan B.2.1.2 Penerimaan Negara Bukan Pajak …
Catatan B.2.1.2.1 Penerimaan Sumber Daya Alam …
Catatan B.2.1.2.2 Bagian Pemerintah atas Laba BUMN …
Catatan B.2.1.2.3 Penerimaan Negara Bukan Pajak Lainnya …
Catatan B.2.1.2.4 Pendapatan BLU …
Catatan B.2.1.3 Penerimaan Hibah …
Belanja Negara
Catatan B.2.2 Belanja Negara …
Catatan B.2.2.1 Belanja Pemerintah Pusat …
Catatan B.2.2.1.1 Belanja Pegawai …
Catatan B.2.2.1.2 Belanja Barang …
Catatan B.2.2.1.3 Belanja Modal …
Catatan B.2.2.1.4 Belanja Bantuan Sosial …
NERACA
ASET
Aset Lancar
Catatan C.2.1 Kas di Bendahara Pengeluaran …
Catatan C.2.2 Kas di Bendahara Penerimaan …
Catatan C.2.3 Kas Lainnya dan Setara Kas …
Catatan C.2.4 Kas pada BLU …
Catatan C.2.5 Piutang Pajak …
Catatan C.2.6 Piutang Bukan Pajak …
Catatan C.2.7 Piutang Lainnya ...
Catatan C.2.8 Bagian Lancar Tagihan Penjualan Angsuran (TPA) ...
Catatan C.2.9 Bagian Lancar Tuntutan Ganti Rugi (TGR) ...
Catatan C.2.10 Uang muka belanja …
Catatan C.2.11 Piutang dari kegiatan Operasional Badan Layanan Umum …
Catatan C.2.12 Piutang dari kegiatan Non Operasional Badan Layanan Umum ...
Indeks Catatan Atas Laporan Keuangan - xi
Catatan C.2.13 Investasi Jangka Pendek BLU …
Catatan C.2.14 Persediaan …
Catatan C.2.15 Persediaan BLU …
Investasi Jangka Panjang
Catatan C.2.16 Investasi Non Permanen BLU …
Catatan C.2.17 Investasi Permanen BLU …
Aset Tetap
Catatan C.2.18 Aset Tetap …
Catatan C.2.18.1 Tanah …
Catatan C.2.18.2 Peralatan dan Mesin …
Catatan C.2.18.3 Gedung dan Bangunan …
Catatan C.2.18.4 Jalan dan Jembatan …
Catatan C.2.18.5 Irigasi dan Jaringan …
Catatan C.2.18.6 Aset Tetap Lainnya …
Catatan C.2.18.7 Konstruksi dalam Pengerjaan …
Aset Lainnya
Catatan C.2.19 Aset Lainnya …
Catatan C.2.19.1 Tagihan Penjualan Angsuran …
Catatan C.2.19.2 Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi …
Catatan C.2.19.3 Kemitraan dengan Pihak Ketiga …
Catatan C.2.19.4 Aset Tak Berwujud …
Catatan C.2.19.5 Aset Lain-Lain …
KEWAJIBAN
Kewajiban Jangka Pendek
Catatan C.2.20 Utang kepada Pihak Ketiga …
Catatan C.2.21 Utang Kelebihan Pembayaran Pendapatan ...
Catatan C.2.22 Uang Muka dari KPPN …
Catatan C.2.23 Pendapatan yang Ditangguhkan …
Catatan C.2.24 Pendapatan Diterima Dimuka …
Catatan C.2.25 Utang Jangka Pendek Lainnya …
EKUITAS
Ekuitas Dana Lancar
Catatan C.2.26 Cadangan Piutang …
Catatan C.2.27 Cadangan Persediaan …
Catatan C.2.28 Dana yang Harus Disediakan untuk Pembayaran Utang
Jangka Pendek …
Indeks Catatan Atas Laporan Keuangan - xii
Ekuitas Dana Investasi
Catatan C.2.29 Diinvestasikan dalam Investasi Jangka Panjang …
Catatan C.2.30 Diinvestasikan dalam Aset Tetap …
Catatan C.2.31 Diinvestasikan dalam Aset Lainnya …
Pernyataan Tanggung Jawab - xiii
PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB
KEPALA SATKER/KUASA PENGGUNA ANGGARAN
Laporan Keuangan Satuan Kerja Sektratariat Badan Pendukung Pengembangan Sistem
Penyediaan Air Minum yang terdiri dari: Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, dan Catatan
atas Laporan Keuangan Semester I Tahun Anggaran 2011 sebagaimana terlampir, adalah
merupakan tanggung jawab kami.
Laporan Keuangan tersebut telah disusun berdasarkan sistem pengendalian intern yang
memadai, dan isinya telah menyajikan informasi pelaksanaan anggaran dan posisi keuangan
secara layak sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan.
Jakarta, 31 Desember 2011
Kepala Satuan Kerja Sekretariat
Badan Pendukung Pengembangan
Sistem Penyediaan Air Minum
Ir. Tamin M. Zakaria Amin, MSc, MBA
NIP. 195407051985031002
Ringkasan - 1
I. RINGKASAN
Berdasarkan Pasal 55 ayat (2) Undang-Undang (UU) Nomor 1 Tahun 2004 tentang
Perbendaharaan Negara dan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 171/PMK.05/2007,
menteri/pimpinan lembaga selaku Pengguna Anggaran/Pengguna Barang menyusun dan
menyampaikan Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga (LKKL) yang meliputi
Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, dan Catatan atas Laporan Keuangan kepada Menteri
Keuangan selaku pengelola fiskal, dalam rangka penyusunan Laporan Keuangan
Pemerintah Pusat (LKPP).
Laporan Keuangan Tahunan Satker Sekretariat Badan Pendukung Pengembangan Sistem
Penyediaan Air Minum Tahun Anggaran 2011 ini telah disusun dan disajikan sesuai dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan
(SAP).
1. LAPORAN REALISASI ANGGARAN
Laporan Realisasi Anggaran menggambarkan perbandingan antara Daftar Isian
Pelaksanaan Anggaran (DIPA) TA 2011 dengan realisasinya, yang mencakup unsur-unsur
pendapatan, belanja, selama periode 1 Januari s.d. 31 Desember 2011.
Realisasi Pendapatan Negara dan Hibah pada TA 2011 terdiri dari Penerimaan Pajak
sebesar Rp 0,- atau 0 persen, Penerimaan Negara Bukan Pajak sebesar Rp 0 atau 0 persen
dari anggaran serta Penerimaan Hibah sebesar Rp 0 atau mencapai 0 persen dari yang
dianggarkan.
Realisasi Belanja Negara pada TA 2011 adalah sebesar Rp 36.779.325.589,- atau mencapai
95,21 persen dari anggarannya. Jumlah realisasi Belanja tersebut terdiri dari realisasi
Belanja Rupiah Murni sebesar Rp 36.779.325.589,- atau 95,21 persen dari anggarannya,
Belanja Pinjaman Luar Negeri sebesar Rp 0 atau 0 persen dari anggarannya, dan Belanja
Hibah sebesar Rp 0 atau 0 persen dari anggarannya.
Ringkasan Laporan Realisasi Anggaran TA 2011 dan 2010 dapat disajikan sebagai berikut:
(dalam rupiah) TA 2010 TA 2011 Anggaran Realisasi Anggaran RealisasiPendapatan Negara dan Hibah 0,- 0,- 0,- 0,- Belanja Rupiah Murni 0,- 0,- 38.628.745.000,- 36.779.325.589,- Belanja Pinjaman Luar Negeri 0,- 0,- 0,- 0,- Belanja Hibah 0,- 0,- 0,- 0,- JUMLAH 0,- 0,- 38.628.745.000,- 36.779.325.589,-
Ringkasan - 2
2. NERACA
Neraca menggambarkan posisi keuangan entitas mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas
dana pada tanggal pelaporan dan dibandingkan dengan tanggal pelaporan sebelumnya.
Jumlah Aset adalah sebesar Rp 24.038.673.790,- yang terdiri dari Aset Lancar sebesar
Rp 93.929.400,- Aset Tetap sebesar Rp 10.314.961.876,- dan Aset Lainnya sebesar Rp
13.629.782.514,-
Jumlah Kewajiban adalah sebesar Rp 0,-
Sementara itu jumlah Ekuitas Dana adalah sebesar Rp 24.038.673.790,- yang terdiri dari
Ekuitas Dana Lancar sebesar Rp 93.929.400,- dan Ekuitas Dana Investasi sebesar Rp
23.944.744.390,-
Ringkasan Neraca per 31 Desember 2011 dan 31 Desember 2010 dapat disajikan sebagai
berikut:
(dalam rupiah)
Nilai kenaikan/ (penurunan)
31 Desember
2011 31 Desember
2010 Aset
Aset Lancar 93.929.400,- 0,- 93.929.400,- Aset Tetap 10.314.961.876,- 0,- 10.314.961.876,- Aset Lainnya 13.629.782.514,- 0,- 13.629.782.514,-
Kewajiban Kewajiban Jangka Pendek 0,- 0,- 0,-
Ekuitas Dana Ekuitas Dana Lancar 93.929.400,- 0,- 93.929.400,- Ekuitas Dana Investasi 23.944.744.390,- 0,- 23.944.744.390,-
3. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) menguraikan dasar hukum, metodologi penyusunan
Laporan Keuangan, dan kebijakan akuntansi yang diterapkan. Selain itu, dalam CaLK
dikemukakan penjelasan pos-pos laporan keuangan dalam rangka pengungkapan yang
memadai.
Dalam penyajian Laporan Realisasi Anggaran, pendapatan, dan belanja diakui berdasarkan
basis kas, yaitu pada saat kas diterima atau dikeluarkan oleh dan dari Kas Umum Negara
(KUN). Sementara itu, dalam penyajian Neraca, aset, kewajiban, dan ekuitas dana diakui
berdasarkan basis akrual, yaitu pada saat diperolehnya hak atas aset dan timbulnya
kewajiban tanpa memperhatikan saat kas atau setara kas diterima atau dikeluarkan oleh dan
dari KUN.
Dalam CaLK ini diungkapkan pula kejadian penting setelah tanggal pelaporan keuangan
serta informasi tambahan yang diperlukan.
Catatan Atas Laporan Keuangan - 3
II. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
A. PENJELASAN UMUM
Dasar Hukum A.1. DASAR HUKUM
1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan
Negara;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 20010 tentang Standar
Akuntansi Pemerintahan.
4. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan
Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah.
5. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 42 Tahun 2002
tentang Pedoman Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara
6. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor
171/PMK.05/2007 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan
Keuangan Pemerintah Pusat.
7. Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-65/PB/
tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Laporan Keuangan
Kementerian Negara/Lembaga.
A.2. KEBIJAKAN TEKNIS SATKER SEKRETARIAT BADAN PENDUKUNG
PENGEMBANGAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM
Rencana
Strategis
RENCANA STRATEGIS SATKER SEKRETARIAT BADAN
PENDUKUNG PENGEMBANGAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM
Persoalan atas akses masyarakat terhadap air minum dan sanitasi
mendapat perhatian yang besar dari Pemerintah. Upaya peningkatan
akses masyarakat terhadap air minum juga tertuang dalam Millenium
Development Goals (MDGs) yang disepakati bersama dibawah
koordinasi perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Badan Pendukung Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum
merupakan badan yang bertugas untuk memberikan masukan kepada
Pemerintah dalam menyusun kebijakan dan strategi dalam upaya
pengembangan dan peningkatan kinerja atas sistem penyediaan air
minum.
Catatan Atas Laporan Keuangan - 4
Secara keseluruhan tugas dan fungsi dari BPPSPAM meliputi hal-hal
sebagai berikut:
1. Memberikan masukan kepada Pemerintah dalam menyusun
kebijakan dan strategi pengembangan sistem penyediaan air minum.
2. Membantu pemerintah dan pemerintah daerah dalam penerapan
norma, standar, pedoman, dan manual oleh penyelenggara dan
masyarakat.
3. Melaksanakan evaluasi terhadap standar kualitas dan kinerja
pelayanan penyelenggaraan sistem penyediaan air minum.
4. Memberikan rekomendasi tindak turun tangan terhadap
penyimpangan-penyimpangan standar kualitas dan kinerja pelayanan
penyelenggaraan.
5. Mendukung dan memberikan rekomendasi kepada Pemerintah
dalam penyelenggaraan sistem penyediaan air minum oleh koperasi
dan badan usaha swasta.
6. Memberikan rekomendasi kepada Pemerintah dalam menjaga
kepentingan yang seimbang antara penyelenggara dan masyarakat.
Dalam upaya pencapaian tujuan tersebut Badan Pendukung
Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum sebagai berikut:
Visi
Terwujudnya permukiman perkotaan dan perdesaan yang layak,
produktif, berdaya saing dan berkelanjutan dalam rangka
pengembangan wilayah.
Misi
1. Meningkatkan pembangunan infrstruktur permukiman di perkotaan
dan perdesaan untuk mewujudkan permukiman yang layak,
berkeadilan social, sejahtera, berbudaya, produktif, berdaya saing
dan berkelanjutan dalam rangka pengembangan wilayah.
2. Mewujudkan kemandirian daerah melalui peningkatan kapasitas
pemerintah daerah, masyarakat dan dunia usaha dalam
penyelenggaraan pembangunan infrastruktur permukiman, termasuk
pengembangan sistem pembiayaan dan pola investasinya.
3. Melaksanakan pembinaan dalam penataan kawasan serta
pengelolaan bangunan gedung dan rumah negara yang memenuhi
Catatan Atas Laporan Keuangan - 5
standard keandalan bangunan gedung.
4. Menyediakan infrastruktur permukiman bagi kawasan
kumuh/nelayan, daerah perbatasan, kawasan terpencil, pulau-pulau
kecil terluar dan daerah tertinggal termasuk penyediaan air minum
dan sanitasi bagi masyarakat miskin.
5. Mewujudkan organisasi yang efisien, tata laksana yang efektif dan
SDM yang professional dengan menerapkan prinsip good
governance.
BPPSPAM dalam rangka tugas pokok dan fungsinya telah berhasil
memperoleh capaian kinerja berupa:
1. Dari target Layanan perkantoran dengan indikator kinerja output
tersedianya bulan layanan perkantoran perkantoran selama 12 bulan
dengan rencana Rp. 6.250.000.000,- telah dicapai sesuai target yaitu
12 layanan dengan realisasi Rp.6.016.042.000,- atau mencapai
96.26% (progres keuangan) dan 98.24% (progres fisik)
2. Pembinaan dukungan penyelenggaraan SPAM dengan indicator
kinerja output tersedianya laporan pembinaan dukungan
penyelenggaraan SPAM sebanyak 15 laporan dengan rencana
anggaran sebanyak Rp.19.744.308.000,- telah dicapai sesuai target
yaitu 30 laporan pembinaan dukungan penyelenggaraan SPAM
dengan realisasi Rp.18.818.536.000,- atau mencapai 95.31%
(progres keuangan) dan 97.62% (progres fisik)
3. Konsep Norma Standar Manual dan Kriteria (NSPK) dengan indikator
kinerja output 1 laporan konsep NSPK dengan rencana anggaran
sebanyak Rp.650.000.000,- telah dicapai sesuai target yaitu 1 (satu)
laporan konsep NSPK dengan realisasi Rp.619.276.000,- atau
mencapai 95.27% (progres keuangan) dan 100% (progres fisik)
4. Pemantauan dan evaluasi penerapan NSPK dengan indikator kinerja
output 55 laporan pemantauan dan evaluasi penerapan NSPK
dengan rencana anggaran sebanyak Rp.5.361.970.000,- telah
dicapai sesuai target yaitu 55 laporan pemantauan dan evaluasi
penerapan NSPK dengan realisasi Rp.5.155.087.000,- atau
mencapai 96.14% (progres keuangan) dan 98,64% (progres fisik)
5. Pendampingan perbankan/sumber pembiayaan dengan indikator
kinerja output 13 laporan pendampingan perbankan/sumber
Catatan Atas Laporan Keuangan - 6
pembiayaan dengan rencana anggaran sebanyak
Rp.4.199.955.000,- telah dicapai 17 laporan pendampingan
perbankan/sumber pembiayaan dengan realisasi Rp.3.961.064.000,-
atau mencapai 94.31% (progres keuangan) dan 99.98% (progres
fisik)
6. Pendampingan KPS promosi investasi dengan indikator kinerja
output 2 laporan pendampingan KPS promosi investasi dengan
rencana anggaran sebanyak Rp.2.422.521.000,- telah dicapai 2
laporan pendampingan KPS promosi investasi dengan realisasi
Rp.2.220.510.000,- atau mencapai 91,66% (progres keuangan) dan
99.54% (progres fisik)
Belanja BELANJA SATKER SEKRETARIAT BADAN PENDUKUNG
PENGEMBANGAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM
Perbandingan Realisasi Belanja Satker Sekretariat Badan Pendukung
Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum sebagai berikut:
Uraian 31 Desember 2011 31 Desember 2010 % Naik/
(Turun)
Belanja Pegawai
Belanja Barang
Belanja Modal
Bantuan Sosial
Belanja Lain-lain
918.119.000,-
32.139.918.589,-
3.721.288.000,-
0,-
0,-
0,-
0,-
0,-
0,-
0,-
100%
100%
100%
0%
0%
Total 36.779.325.589,- 0,- 100%
A.3. PENDEKATAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN
Laporan Keuangan Satker Sekretariat Badan Pendukung Pengembangan
Sistem Penyediaan Air Minum Semester II Tahun 2011 merupakan laporan
yang mencakup seluruh aspek keuangan yang dikelola oleh entitas akuntansi
Satker Sekretariat Badan Pendukung Pengembangan Sistem Penyediaan Air
Minum.
Satker Sekretariat Badan Pendukung Pengembangan Sistem Penyediaan
Air Minum Tahun 2011 ini memperoleh anggaran yang berasal dari APBN
sebesar Rp 39.200.000.000,-
Catatan Atas Laporan Keuangan - 7
Laporan Keuangan dihasilkan melalui Sistem Akuntansi Instansi (SAI),
yang terdiri dari Sistem Akuntansi Keuangan (SAK) dan Sistem Informasi
Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK-BMN).
SAI dirancang untuk menghasilkan Laporan Keuangan Satuan Kerja yang
terdiri dari:
1. Laporan Realisasi Anggaran
2. Neraca
3. Catatan atas Laporan Keuangan
Data BMN yang disajikan dalam neraca ini telah seluruhnya diproses
melalui SIMAK-BMN.
Kebijakan
Akuntansi A.4. KEBIJAKAN AKUNTANSI
Laporan Realisasi Anggaran disusun menggunakan basis kas yaitu
basis akuntansi yang mengakui pengaruh transaksi dan peristiwa lainnya pada
saat kas atau setara kas diterima pada Kas Umum Negara (KUN) atau
dikeluarkan dari KUN.
Penyajian aset, kewajiban, dan ekuitas dana dalam Neraca diakui
berdasarkan basis akrual, yaitu pada saat diperolehnya hak atas aset dan
timbulnya kewajiban tanpa memperhatikan saat kas atau setara kas diterima
atau dikeluarkan dari KUN.
Penyusunan dan penyajian LK Semester II Tahun 2011 telah mengacu
pada Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) yang telah ditetapkan dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi
Pemerintahan. Dalam penyusunan LKKL telah diterapkan kaidah-kaidah
pengelolaan keuangan yang sehat di lingkungan pemerintahan.
Prinsip-prinsip akuntansi yang digunakan dalam penyusunan LK Satker
Sekretariat Badan Pendukung Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum
adalah:
Pendapatan
(1) Pendapatan
Pendapatan adalah semua penerimaan KUN yang menambah ekuitas
dana lancar dalam periode tahun yang bersangkutan yang menjadi hak
pemerintah pusat dan tidak perlu dibayar kembali oleh pemerintah pusat.
Pendapatan diakui pada saat kas diterima pada KUN. Akuntansi
pendapatan dilaksanakan berdasarkan azas bruto, yaitu dengan
membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat jumlah netonya
Catatan Atas Laporan Keuangan - 8
(setelah dikompensasikan dengan pengeluaran). Pendapatan disajikan
sesuai dengan jenis pendapatan.
Belanja (2) Belanja
Belanja adalah semua pengeluaran KUN yang mengurangi ekuitas dana
lancar dalam periode tahun yang bersangkutan yang tidak akan diperoleh
pembayarannya kembali oleh pemerintah pusat. Belanja diakui pada saat
terjadi pengeluaran kas dari KUN. Khusus pengeluaran melalui bendahara
pengeluaran, pengakuan belanja terjadi pada saat pertanggungjawaban
atas pengeluaran tersebut disahkan oleh Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara (KPPN). Belanja disajikan di muka (face) laporan
keuangan menurut klasifikasi ekonomi/jenis belanja, sedangkan di
Catatan atas Laporan Keuangan, belanja disajikan menurut klasifikasi
organisasi dan fungsi.
Aset
(3) Aset
Aset adalah sumber daya ekonomi yang dikuasai dan/atau dimiliki oleh
pemerintah sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat
ekonomi dan/atau sosial di masa depan diharapkan dapat diperoleh, baik
oleh pemerintah maupun oleh masyarakat, serta dapat diukur dalam
satuan uang, termasuk sumber daya non-keuangan yang diperlukan untuk
penyediaan jasa bagi masyarakat umum dan sumber-sumber daya yang
dipelihara karena alasan sejarah dan budaya. Dalam pengertian aset ini
tidak termasuk sumber daya alam seperti hutan, kekayaan di dasar laut,
dan kandungan pertambangan. Aset diakui pada saat diterima atau pada
saat hak kepemilikan berpindah.
Aset diklasifikasikan menjadi Aset Lancar, Investasi, Aset Tetap, dan Aset
Lainnya.
Aset Lancar
a. Aset Lancar
Aset Lancar mencakup kas dan setara kas yang diharapkan segera
untuk direalisasikan, dipakai, atau dimiliki untuk dijual dalam waktu 12
(dua belas) bulan sejak tanggal pelaporan. Aset lancar ini terdiri dari
kas, piutang, dan persediaan.
Kas disajikan di neraca dengan menggunakan nilai nominal. Kas dalam
bentuk valuta asing disajikan di neraca dengan menggunakan kurs
Catatan Atas Laporan Keuangan - 9
tengah BI pada tanggal neraca.
Piutang dinyatakan dalam neraca menurut nilai yang timbul
berdasarkan hak yang telah dikeluarkan surat keputusan
penagihannya.
Tagihan Penjualan Angsuran (TPA) dan Tuntutan Ganti Rugi (TGR)
yang akan jatuh tempo 12 (dua belas) bulan setelah tanggal neraca
disajikan sebagai bagian lancar TPA/TGR.
Persediaan adalah aset lancar dalam bentuk barang atau
perlengkapan yang dimaksudkan untuk mendukung kegiatan
operasional pemerintah, dan barang-barang yang dimaksudkan untuk
dijual dan/atau diserahkan dalam rangka pelayanan kepada
masyarakat.
Persediaan dicatat di neraca berdasarkan:
- harga pembelian terakhir, apabila diperoleh dengan pembelian,
- harga standar apabila diperoleh dengan memproduksi sendiri,
harga wajar atau estimasi nilai penjualannya apabila diperoleh
dengan cara lainnya seperti donasi/rampasan.
Aset Tetap b. Aset Tetap
Aset tetap mencakup seluruh aset yang dimanfaatkan oleh pemerintah
maupun untuk kepentingan publik yang mempunyai masa manfaat
lebih dari satu tahun. Aset tetap dilaporkan pada neraca Satker per 31
Desember 2011 berdasarkan harga perolehan.
Pengakuan aset tetap yang perolehannya sejak tanggal 1 Januari 2002
didasarkan pada nilai satuan minimum kapitalisasi, yaitu:
(a) Pengeluaran untuk per satuan peralatan dan mesin dan peralatan
olah raga yang nilainya sama dengan atau lebih dari Rp300.000
(tiga ratus ribu rupiah), dan
(b) Pengeluaran untuk gedung dan bangunan yang nilainya sama
dengan atau lebih dari Rp10.000.000 (sepuluh juta rupiah).
(c) Pengeluaran yang tidak tercakup dalam batasan nilai minimum
kapitalisasi tersebut di atas, diperlakukan sebagai biaya kecuali
pengeluaran untuk tanah, jalan/irigasi/jaringan, dan aset tetap
lainnya berupa koleksi perpustakaan dan barang bercorak
kesenian.
Catatan Atas Laporan Keuangan - 10
Aset
Lainnya
d. Aset Lainnya
Aset Lainnya adalah aset pemerintah selain aset lancar, investasi
jangka panjang, dan aset tetap. Termasuk dalam Aset Lainnya
adalah Tagihan Penjualan Angsuran (TPA), Tagihan Tuntutan Ganti
Rugi (TGR) yang jatuh tempo lebih dari satu tahun, Kemitraan
dengan Pihak Ketiga, Dana yang Dibatasi Penggunaannya, Aset
Tak Berwujud, dan Aset Lain-lain.
TPA menggambarkan jumlah yang dapat diterima dari penjualan aset
pemerintah secara angsuran kepada pegawai pemerintah yang dinilai
sebesar nilai nominal dari kontrak/berita acara penjualan aset yang
bersangkutan setelah dikurangi dengan angsuran yang telah dibayar oleh
pegawai ke kas negara atau daftar saldo tagihan penjualan angsuran.
TGR merupakan suatu proses yang dilakukan terhadap bendahara/
pegawai negeri bukan bendahara dengan tujuan untuk menuntut
penggantian atas suatu kerugian yang diderita oleh negara sebagai akibat
langsung ataupun tidak langsung dari suatu perbuatan yang melanggar
hukum yang dilakukan oleh bendahara/pegawai tersebut atau kelalaian
dalam pelaksanaan tugasnya.
TPA dan TGR yang akan jatuh tempo lebih dari 12 (dua belas) bulan
setelah tanggal neraca disajikan sebagai aset lainnya.
Kemitraan dengan pihak ketiga merupakan perjanjian antara dua pihak atau
lebih yang mempunyai komitmen untuk melaksanakan kegiatan yang
dikendalikan bersama dengan menggunakan aset dan/atau hak usaha yang
dimiliki.
Dana yang Dibatasi Penggunaannya merupakan kas atau dana yang
alokasinya hanya akan dimanfaatkan untuk membiayai kegiatan tertentu
seperti kas besi perwakilan RI di luar negeri, rekening dana reboisasi, dan
dana moratorium Nias dan Nanggroe Aceh Darussalam (NAD).
Aset Tak Berwujud merupakan aset yang dapat diidentifikasi dan tidak
mempunyai wujud fisik serta dimiliki untuk digunakan dalam menghasilkan
barang atau jasa atau digunakan untuk tujuan lainnya termasuk hak atas
kekayaan intelektual. Aset Tak Berwujud meliputi software komputer; lisensi
Catatan Atas Laporan Keuangan - 11
Kewajiban
dan franchise; hak cipta (copyright), paten, goodwill, dan hak lainnya, hasil
kajian/penelitian yang memberikan manfaat jangka panjang.
Aset Lain-lain merupakan aset lainnya yang tidak dapat dikategorikan ke
dalam TPA, Tagihan TGR, Kemitraan dengan Pihak Ketiga, maupun Dana
yang Dibatasi Penggunaannya. Aset lain-lain dapat berupa aset tetap
pemerintah yang dihentikan dari penggunaan aktif pemerintah.
Di samping itu, piutang macet Satker yang dialihkan penagihannya kepada
Departemen Keuangan cq. Ditjen Kekayaan Negara juga termasuk dalam
kelompok Aset Lain-lain.
(4) Kewajiban
Kewajiban adalah utang yang timbul dari peristiwa masa lalu yang
penyelesaiannya mengakibatkan aliran keluar sumber daya ekonomi
pemerintah. Dalam konteks pemerintahan, kewajiban muncul antara lain karena
penggunaan sumber pembiayaan pinjaman dari masyarakat, lembaga
keuangan, entitas pemerintahan lain, atau lembaga internasional. Kewajiban
pemerintah juga terjadi karena perikatan dengan pegawai yang bekerja pada
pemerintah. Setiap kewajiban dapat dipaksakan menurut hukum sebagai
konsekuensi dari kontrak yang mengikat atau peraturan perundang-undangan.
Kewajiban pemerintah diklasifikasikan kedalam kewajiban jangka pendek dan
kewajiban jangka panjang.
a. Kewajiban Jangka Pendek
Suatu kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka pendek jika
diharapkan untuk dibayar atau jatuh tempo dalam waktu dua belas bulan
setelah tanggal pelaporan.
Kewajiban jangka pendek meliputi Utang Kepada Pihak Ketiga, Utang
Perhitungan Fihak Ketiga (PFK), Bagian Lancar Utang Jangka Panjang,
Utang Bunga (accrued interest) dan Utang Jangka Pendek Lainnya.
b. Kewajiban Jangka Panjang
Kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka panjang jika
diharapkan untuk dibayar atau jatuh tempo dalam waktu lebih dari dua
belas bulan setelah tanggal pelaporan. Kewajiban dicatat sebesar nilai
nominal, yaitu sebesar nilai kewajiban pemerintah pada saat pertama kali
transaksi berlangsung.
Aliran ekonomi sesudahnya seperti transaksi pembayaran, perubahan
Catatan Atas Laporan Keuangan - 12
Ekuitas
Dana
penilaian karena perubahan kurs mata uang asing, dan perubahan lainnya
selain perubahan nilai pasar, diperhitungkan dengan menyesuaikan nilai
tercatat kewajiban tersebut.
(5) Ekuitas Dana
Ekuitas dana merupakan kekayaan bersih pemerintah, yaitu selisih antara aset dan
utang pemerintah. Ekuitas dana diklasifikasikan Ekuitas Dana Lancar dan Ekuitas
Dana Investasi. Ekuitas Dana Lancar merupakan selisih antara aset lancar dan
utang jangka pendek. Ekuitas Dana Investasi mencerminkan selisih antara aset
tidak lancar dan kewajiban jangka panjang.
Penjelasan Atas Pos-Pos Realisasi Anggaran - 13
B. PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN REALISASI ANGGARAN
B.1. PENJELASAN UMUM LAPORAN REALISASI ANGGARAN (NETO)
1. Realisasi Belanja Negara
a. Belanja Rupiah Murni
b. Belanja Pinjaman Luar Negeri
c. Belanja Rupiah Pendamping
d. Belanja Hibah
%
Real.
Angg.1 Realisasi Pendapatan Negara dan
Hibah -Rp -Rp 0,00%
-Penerimaan Pajak -Rp -Rp 0,00%
- Penerimaan Negara Bukan Pajak -Rp -Rp 0,00%
-Penrimaan hibah -Rp -Rp 0,00%
2 Realisasi Belanja Negara 38.628.745.000Rp 36.779.325.589Rp 95,21%
- Belanja Rupiah Murni 38.628.745.000Rp 36.779.325.589Rp 95,21%
- Belanja Pinjaman LN -Rp -Rp 0,00%
- Belanja Rupiah Pendamping -Rp -Rp 0,00%
- Belanja Hibah -Rp -Rp 0,00%
Uraian Anggaran RealisasiNo
B.2. PENJELASAN PER POS LAPORAN REALISASI ANGGARAN
Realisasi
Belanja Negara
Rp 36.779.
325.589,-
B.2.1. Belanja Negara
Realisasi Belanja Negara Semester II Tahun Anggaran 2011 sebesar Rp
36.779.325.589,- yang dianggarkan dalam DIPA TA 2011 sebesar Rp
38.628.745.000,- Realisasi Belanja terdiri dari Belanja Rupiah Murni.
Penjelasan Atas Pos-Pos Realisasi Anggaran - 14
Komposisi alokasi Belanja juga dapat disajikan seperti grafik di bawah ini:
Tahun 2011Tahun 2010
-4.000.000.000 8.000.000.000
12.000.000.000 16.000.000.000 20.000.000.000 24.000.000.000 28.000.000.000 32.000.000.000 36.000.000.000 40.000.000.000
Belanja Rupiah Murni
Belanja Pinjaman LN
Belanja Rupiah Pendamping
Belanja Hibah
Tahun 2011
Tahun 2010
Grafik 1: Komposisi Alokasi Belanja TA 2011
Realisasi
Belanja Rp
36.779.325.
589,-
B.2.1.1. Belanja
Realisasi jumlah belanja Semester II TA 2011 adalah sebesar Rp 36.779.325.589,-
Komposisi realisasi Belanja Pemerintah Pusat menurut jenis belanja dapat disajikan
seperti Grafik di bawah ini:
Penjelasan Atas Pos-Pos Realisasi Anggaran - 15
Belanja
Pemerintah
Pusat menurut
Jenis Belanja
Belanja Pegawai
2,50%
Belanja Barang87,39%
Belanja Modal13,71%
Bantuan Sosial0,00%
Grafik 2 : Komposisi Realisasi Belanja Pemerintah Pusat menurut Jenis Belanja
TA 2011
Belanja Pegawai
Rp 918.119.
000,-
B.2.1.2 Belanja Pegawai
Realisasi belanja pegawai per 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp 918.119.000,-
sedangkan realisasi belanja pegawai per 30 Desember 2010 adalah sebesar Rp 0,-
terjadi kenaikan belanja pegawai sebesar 100 persen.
Rincian realisasi Belanja Pegawai adalah sebagai berikut:
Uraian 31 Desember 2011 31 Desember 2010 % Naik/(Turun)
Belanja Honor Tetap 897.365.000Rp -Rp 100,00%
Belanja Lembur 20.754.000Rp -Rp 0,00%
Jumlah Belanja Bruto 918.119.000Rp -Rp 100,00%
Pengembalian Belanja -Rp -Rp 0,00%
Jumlah Belanja Neto 918.119.000Rp -Rp 100,00%
Belanja Barang
Rp 32.139.918.
589,-
B.2.1.3 Belanja Barang
Realisasi belanja barang per 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp 32.139.918.589,-
sedangkan realisasi belanja barang per 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp 0,-
Penjelasan Atas Pos-Pos Realisasi Anggaran - 16
Rincian realisasi Belanja Barang adalah sebagai berikut:
Uraian 31 Desember 2011 31 Desember 2010 % Naik/(Turun)
Belanja Barang Operasional 922.747.718Rp -Rp 100,00%
Belanja Barang Non Operasional
7.455.691.540Rp -Rp 100,00%
Belanja Jasa 18.628.596.183Rp -Rp 100,00%
Belanja Pemeliharaan 347.394.775Rp -Rp 100,00%
Belanja Perjalanan Dalam Negeri
4.557.714.105Rp -Rp 100,00%
Belanja Perjalanan Luar Negeri 227.774.268Rp -Rp 100,00%
Jumlah Belanja Bruto 32.139.918.589Rp -Rp 100,00%
B.2.2.1.3. Belanja Modal
Realisasi belanja modal per 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp 3.721.288.000,-
sedangkan realisasi belanja modal per 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp 0,-
Rincian realisasi Belanja Modal adalah sebagai berikut:
Uraian 31 Desember 2011 30 Desember 2010 % Naik/(Turun)
Belanja Modal Tanah -Rp -Rp 0%
Belanja Modal Peralatan dan Mesin
3.201.600.500Rp -Rp 100%
Belanja Modal Gedung dan Bangunan
519.687.500Rp -Rp 100%
Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan
-Rp -Rp 0%
Belanja Modal Fisik Lainnya -Rp -Rp 0%
Jumlah Belanja 3.721.288.000Rp -Rp 100%
3
Penjelasan Atas Pos-Pos Neraca - 17
C. PENJELASAN ATAS POS- POS NERACA
C.1. PENJELASAN UMUM NERACA
Komposisi Neraca per 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut:
Uraian 30 Desember 2011 31 Desember 2010
% Naik/ (Turun)
Aset 24.038.673.790Rp -Rp 100,00%Kewajiban -Rp -Rp 0,00%Ekuitas Dana 24.038.673.790Rp -Rp 100,00%
Jumlah Aset per 31 Desember 2011 sebesar Rp 24.038.673.790,- terdiri dari
Aset Lancar sebesar Rp 93.929.400,- dan Aset Tetap sebesar Rp
10.314.961.876,- Aset Lainnya sebesar Rp 13.629.782.514,-
Jumlah Kewajiban per 31 Desember 2011 sebesar Rp 0,-
Jumlah ekuitas dana per 31 Desember 2011 sebesar Rp 24.038.673.790,-
terdiri dari ekuitas dana lancar sebesar Rp 93.929.400,- dan ekuitas dana
investasi sebesar Rp 23.944.744.390,-
Grafik komposisi neraca disajikan seperti dibawah ini :
24.038.673.790
0
24.038.673.790
0 0
0
0
5.000.000.000
10.000.000.000
15.000.000.000
20.000.000.000
25.000.000.000
30.000.000.000
Aset Kewajiban Ekuitas Dana
(dal
am
rib
ua
n)
2011
2010
Grafik 3 : Komposisi Neraca
Penjelasan Atas Pos-Pos Neraca - 18
C.2. PENJELASAN PER POS NERACA
ASET
Aset Lancar
Kas di Bendahara
Pengeluaran Rp 0,-
C.2.1 Kas di Bendahara Pengeluaran
Saldo kas di Bendahara Pengeluaran per tanggal 31 Desember 2011
sebesar Rp 0,- disebabkan oleh tutup buku akhir tahun pada Bendahara
Pengeluaran dan saldo Uang Persediaan (UP) telah disetorkan kembali
pada rekening negara.
Saldo Kas di Bendahara Pengeluaran per 30 Juni 2011 adalah sbb:
31 Desember 2011 31 Desember 2010 Kenaikan / (penurunan)
-Rp -Rp -Rp
Persediaan Rp
93.929.400,-
C.2.2 Persediaan
Nilai Persediaan secara total per 31 Desember 2011 sebesar Rp
93.929.400,- sedangkan per 31 Desember 2010 sebesar Rp 0,-
(persediaan dalam bentuk cetakan buku peraturan).
31 Desember 2011 31 Desember 2010 Kenaikan / (penurunan)
93.929.400Rp -Rp 93.929.400Rp
Aset Tetap Rp
10.314.961.876,-
C.2.3 Aset Tetap
Nilai seluruh aset tetap per 31 Desember 2011 sebesar Rp
10.314.961.876,- yang terdiri atas tanah sebesar Rp 0,- Peralatan dan
Mesin sebesar Rp 7.424.512.705,- Gedung dan Bangunan Sebesar Rp
2.386.910.150,- dan Jalan, Irigasi dan Jaringan sebesar Rp
503.539.021,-
Posisi aset tetap dan perbandingannya dapat dilihat pada tabel di bawah
ini :
No. Uraian 30 Desember 2011 31 Desember 2010% Naik / (Turun)
1 Tanah -Rp -Rp -
2 Peralatan dan Mesin 7.424.512.705Rp -Rp 100,00%
3 Gedung dan Bangunan 2.386.910.150Rp -Rp 100,00%
4 Jalan, Irigasi dan Jaringan 503.539.021Rp -Rp 100,00%
5 -Rp -Rp -
Jumlah 10.314.961.876Rp -Rp 100,00%
Penjelasan Atas Pos-Pos Neraca - 19
Rp-
Rp1.000.000.000
Rp2.000.000.000
Rp3.000.000.000
Rp4.000.000.000
Rp5.000.000.000
Rp6.000.000.000
Rp7.000.000.000
Rp8.000.000.000
31 Desember 2011 31 Desember 2010
Tanah Peralatan dan Mesin
Gedung dan Bangunan Jalan, Irigasi dan Jaringan
Grafik 4: Perbandingan Nilai Aset Tetap
Posisi aset tetap pada neraca dibandingkan dengan posisi aset tetap
pada SIMAK BMN dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Daftar Perbandingan Aset Tetap antara
Neraca dan SIMAK BMN per 31 Desember 2011
No. Uraian Aset Tetap dalam
Neraca
Aset Tetap dalam
SIMAK BMN Selisih
1 Tanah Rp - Rp -
Rp -
2 Peralatan dan Mesin Rp 7.424.512.705 Rp 7.424.512.705
Rp -
3 Gedung dan Bangunan Rp 2.386.910.150 Rp 2.386.910.150
Rp -
4 Jalan, Irigasi, dan Jaringan Rp 503.539.021 Rp 503.539.021
Rp -
JUMLAH Rp 10.3314.961.876 Rp 10.3314.961.876 Rp -
Peralatan dan Mesin Rp
7.424.512.705,-
C.2.4 Peralatan dan Mesin
Nilai Peralatan dan Mesin pada 31 Desember 2011 sebesar
Rp 7.424.512.705,- sedangkan pada 31 Desember 2010 sebesar
0,-
Penjelasan Atas Pos-Pos Neraca - 20
Posisi Nilai Peralatan dan Mesin pada 31 Desember 2011 dan
perbandingan dengan 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut:
31 Desember 2011 31 Desember 2010 Kenaikan / (penurunan)
7.424.512.705Rp -Rp 7.424.512.705Rp
Mutasi/perubahan peralatan dan mesin sebesar Rp 7.424.512.
705,- tersebut adalah sbb:
Penambahan :Saldo Awal -Rp Pembelian 2.343.590.205Rp Transfer Masuk 5.080.922.500Rp Pengembangan -Rp Reklasifikasi Masuk -Rp
7.424.512.705Rp PenguranganTransfer Keluar -Rp Reklasifikasi Keluar -Rp Koreksi Nilai -Rp
-Rp Jumlah 7.424.512.705Rp
Gedung dan Bangunan
Rp 2.386.910.150,-
C.2.5 Gedung dan Bangunan
Nilai Gedung dan Bangunan sebesar Rp 2.386.910.150,-
Posisi Nilai Gedung dan Bagunan pada 31 Desember 2011 dan
perbandingan dengan 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut:
31 Desember 2011 31 Desember 2010 Kenaikan / (penurunan)
2.386.910.150Rp -Rp 2.386.910.150Rp
Mutasi/perubahan Nilai Gedung dan Bangunan sebesar Rp
2.386.910.150,- tersebut adalah sbb:
Penjelasan Atas Pos-Pos Neraca - 21
Penambahan :Saldo Awal -Rp Pembelian 388.272.550Rp Transfer Masuk 1.998.637.600Rp Pengembangan -Rp Reklasifikasi Masuk -Rp
2.386.910.150Rp PenguranganTransfer Keluar -Rp Reklasifikasi Keluar -Rp Koreksi Nilai -Rp
-Rp Jumlah 2.386.910.150Rp
Jalan, Irigasi dan
Jaringan Rp 503.
539.021,-
C.2.6 Jalan, Irigasi dan Jaringan
Nilai Jalan, Irigasi dan Jaringan sebesar Rp 503.539.021,-
Posisi Nilai Jalan, Irigasi dan Jaringan pada 31 Desember 2011 dan
perbandingan dengan 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut:
31 Desember 2011 31 Desember 2010Kenaikan /
(penurunan)503.539.021Rp -Rp 503.539.021Rp
Mutasi/perubahan Nilai Jalan, Irigasi dan Jaringan sebesar Rp
503.539.021,- tersebut adalah sbb:
Penambahan :Saldo Awal -Rp Pembelian 481.039.021Rp Transfer Masuk 22.500.000Rp Pengembangan -Rp Reklasifikasi Masuk -Rp
503.539.021Rp PenguranganTransfer Keluar -Rp Reklasifikasi Keluar -Rp Koreksi Nilai -Rp
-Rp Jumlah 503.539.021Rp
Aset Lainnya Rp
13.629.782.514,-
C.2.7 Aset Lainnya
Nilai Aset Lainnya sebesar Rp 13.629.782.514,-
Posisi Aset Lainnya yaitu dalam bentuk Aset Tak Berwujud pada 31
Desember 2011 dan perbandingan dengan 31 Desember 2010 adalah
sebagai berikut:
Penjelasan Atas Pos-Pos Neraca - 22
31 Desember 2011 31 Desember 2010 Kenaikan / (penurunan)
13.629.782.514Rp -Rp 13.629.782.514Rp
Mutasi/perubahan Nilai Aset Tak Berwujud sebesar Rp
13.629.782.514,- tersebut adalah sbb:
Penambahan :Saldo Awal -Rp Pembelian 13.629.782.514Rp Transfer Masuk 28.880.050Rp Pengembangan -Rp Reklasifikasi Masuk -Rp
13.658.662.564Rp PenguranganTransfer Keluar -Rp Reklasifikasi Keluar -Rp Koreksi Nilai 28.880.050Rp
28.880.050Rp Jumlah 13.629.782.514Rp
KEWAJIBAN
Kewajiban Jangka Pendek
Kewajiban Jangka
Pendek Rp 0,- C.2.8 Uang Muka dari KPPN
Kewajiban jangka pendek berupa uang muka dari KPPN pada 31
Desember 2011 sebesar Rp 0,- sedangkan pada 31 Desember 2010
sebesar Rp 0,-
Uang muka dari KPPN pada 31 Desember 2011 dan perbandingan
dengan 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut:
31 Desember 2010 31 Desember 2010 Kenaikan / (penurunan)
-Rp -Rp -Rp
EKUITAS
Ekuitas Dana Lancar Rp
93.929.400,- Ekuitas Dana Lancar
C.2.9 Cadangan Persediaan
Ekuitas Dana Lancar berupa Cadangan Persediaan pada 31 Desember
2011 sebesar Rp 93.929.400,- sedangkan pada 31 Desember 2010
sebesar Rp 0,- (Cadangan Persediaan dalam bentuk cetakan buku
peraturan).
Cadangan Persediaan pada 31 Desember 2011 dan perbandingan
Penjelasan Atas Pos-Pos Neraca - 23
dengan 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut:
31 Desember 2011 31 Desember 2010 Kenaikan / (penurunan)
93.929.400Rp -Rp 93.929.400Rp
Mutasi/perubahan Nilai Cadangan Persediaan sebesar Rp 93.929.400,-
tersebut adalah sbb:
Penambahan :Saldo Awal -Rp Pembelian -Rp Transfer Masuk 99.880.250Rp Pengembangan -Rp Reklasifikasi Masuk -Rp
99.880.250Rp PenguranganTransfer Keluar -Rp Reklasifikasi Keluar -Rp Koreksi Nilai -Rp Pemakaian 5.950.850Rp
Jumlah 93.929.400Rp
Ekuitas Dana Investasi
Rp 23.944.744.390,- Ekuitas Dana Investasi
C.2.10 Diinvestasikan Dalam Aset Tetap
Ekuitas Dana Investasi yang Diinvestasikan Dalam Aset Tetap pada 31
Desember 2011 sebesar Rp 10.314.961.876,- sedangkan pada 31
Desember 2010 sebesar Rp 0,- terdapat kenaikan sebesar Rp
10.314.961.876,-
Cadangan Persediaan pada 31 Desember 2011 dan perbandingan
dengan 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut
31 Desember 2011 31 Desember 2010Kenaikan /
(penurunan)10.314.961.876Rp -Rp 10.314.961.876Rp
C.2.11 Diinvestasikan Dalam Aset Lainnya
Ekuitas Dana Investasi yang Diinvestasikan pada 31 Desember 2011
Rp 13.629.782.514,- sedangkan pada 31 Desember 2010 sebesar Rp
0,-
Ekuitas Dana Investasi yang Diinvestasikan Dalam Aset Lainnya pada
31 Desember 2011 dan perbandingan dengan 31 Desember 2010
adalah sebagai berikut
Penjelasan Atas Pos-Pos Neraca - 24
31 Desember 2011 31 Desember 2010Kenaikan /
(penurunan)13.629.782.514Rp -Rp 13.629.782.514Rp
Pengungkapan Penting
Lainnya D. PENGUNGKAPAN PENTING LAINNYA
D.1. TEMUAN DAN TINDAK LANJUT TEMUAN BPK
Daftar temuan sementara dan tindak lanjutnya sebagaimana format
terlampir.
D.2 REKENING PEMERINTAH
Rekening Bendahara Pengeluaran Satker Sekretariat BPPSPAM sebagai
berikut:
Nomor Rekening : 126-000-458-6144
Bank : BANK MANDIRI CAPEM DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM
D.3 INFORMASI BELANJA SECARA AKRUAL
Tidak terdapat informasi belanja secara akrual baik berupa kewajiban
yang masih harus dibayar maupun dalam bentuk belanja dibayar dimuka.
Top Related