Laporan Kemajuan
-
Upload
novita-wulandari -
Category
Documents
-
view
29 -
download
0
description
Transcript of Laporan Kemajuan
i
USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
JUDUL PROGRAM
F.A.S.T.
(Fully Autonomous Sentry Turret)
BIDANG KEGIATAN:
PKM – KARSA CIPTA
Diusulkan oleh:
RIZKI DEWANTORO RAHARJO (11/313180/TK/37828; angkatan
2011)
BAGUS DWI CAHYO (11/319284/TK/38414; angkatan
2011)
MUHAMMAD ABDURROB AL QOSAM (12/327991/SV/00167; angkatan
2012)
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2013
ii
iii
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Judul ................................................................................ i
Lembar Pengesahan ......................................................................... ii
Daftar Isi ......................................................................................... iii
Ringkasan ....................................................................................... v
BAB I. Pendahuluan ....................................................................... 1
1.1. Latar Belakang ........................................................ 1
1.1.1. Perbatasan Wilayah Indonesia ...................... 1
1.1.2. Sistem Keamanan Fasilitas Khusus .............. 2
1.1.3. Persenjataan Tentara Indonesia ..................... 2
1.2. Rumusan Masalah ................................................... 2
1.3. Tujuan ..................................................................... 3
1.4. Luaran ..................................................................... 3
BAB II. Tinjauan Pustaka .......................................................... 4
2.1. Gun Turret ............................................................... 4
2.2. Sentry Gun ..................................................................... 4
2.3. Backgroud Subtraction Method ..................................... 5
iv
2.3.1. Menggunakan Frame Differencing ..................... 5
BAB III. Metode Pelaksanaan .......................................................... 6
3.1. Tempat Pengerjaan ....................................................... 6
3.2. Prosedur Pengerjaan ..................................................... 6
3.3. Tahap Pengerjaan ......................................................... 6
3.4. Skema Proses Pengerjaan F.A.S.T.
(Fully Autonomous Sentry Turret) ................................ 7
BAB IV. Hasil Yang Dicapai ……................................................... 8
4.1. Kemajuan Pelaksanaan ….……...…....…....................... 8
4.2. Ketercapaian Produk Luaran ......................................... 9
4.3. Permasalahan dan Penyelesaian..................................... 10
BAB IV. Rencana Tahapan Selanjutnya........................................... 12
Daftar Pustaka …………………………………..…………………….. 13
Lampiran/Gambar …………………………….……………………..... 14
Lampiran 1. Penggunaan Dana ........................................... 14
Lampiran 2. Bukti-bukti Pendukung Kegiatan .................... 17
v
RINGKASAN
Raharjo, Rizki Dewantoro, dkk. 2013. F.A.S.T. (Fully Autonomous Sentry
Turret).
Penulisan proposal PKM-KC ini bertujuan guna mengatasi masalah yang
ditimbulkan akibat kurang optimalnya sistem pertahanan dan keamanan di
Indonesia. Sejauh ini Indonesia masih mengekspor sebagian besar senjata yang
digunakan dari Amerika, Rusia, dan China. Kurangnya sistem persenjataan
otomatis yang mampu membidik dan menembak target secara otomatis
mengharuskan pasukan untuk turun ke medan pertempuran dan menangani secara
langsung sehingga nyawa mereka pun menjadi taruhan. Penggunanan senjata
konvensional juga akan mengurangi akurasi dan efektifitas dari senjata tersebut.
Keefektifan kerja manusia pun akan semakin menurun seiring dengan
bertambahnya usia. Indonesia sebagai negara yang berbatasan langsung dengan
negara-negara tetangga baik darat maupun laut, mengakibatkan seringnya terjadi
sengketa di wilayah perbatasan Indonesia. Hal ini juga disebabkan karena
minimnya sistem penjagaan wilayah perbatasan. Kurangnya patroli perbatasan
dan jumlah tentara perbatasan juga menjadi faktor utama. Dengan mengamati
sistem pertahanan indonesia yang belum optimal dengan kondisi Indonesia
sebagai negara kepulauan yang memiliki wilayah darat dan perairan yang luas,
penulis berasumsi bahwa perlu adanya sistem persenjataan baru untuk
meningkatkan sistem pertahanan dan keamanan di Indonesia. Hal ini dapat
dilrealisasikan dengan otomasi pada sistem persenjataan hingga diharapkan dapat
tercapainya cita-cita Indonesia menjadi negara maritim yang kuat. Penulis
berusaha menciptakan sebuat alat yang mampu membidik dan menembak target
yang bergerak secara autonomous (tanpa ada campur tangan manusia) dengan
metode background substraction menggunakan webcam sebagai sensor. Luaran
dari proyek ini diharapkan dapat menyelesaikan masalah-masalah diatas.
Pengembangan dari alat ini sangat diharapkan dapat meningkatkan sistem
pertahanan dan Keamanan di Indonesia.
Kata Kunci : Sentry Gun; Turret; Otomasi;
Autonomous; Pertahanan dan Keamanan
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.1.1. Perbatasan Wilayah Indonesia
Sebagai negara kepulauan, Indonesia memiliki wilayah perbatasan
dengan banyak negara, baik perbatasan darat (kontinen) maupun laut
(maritim). Batas darat wilayah Republik Indonesia berbatasan langsung
dengan negara-negara Malaysia, Papua Nugini dan Timor Leste. Sedangkan
wilayah laut Indonesia berbatasan dengan 10 negara, yaitu India, Malaysia,
Singapura, Thailand, Vietnam, Filipina, Republik Palau, Australia, Timor
Leste dan Papua Nugini.
Permasalahan yang paling sering muncul adalah sengketa perbatasan
dengan negara tetangga yang berbatasan langsung dengan wilayah Indonesia.
Beberapa contoh permasalahan yang muncul adalah seringnya ditemukan
nelayan asing dari Australia, Filipina dan Malaysia yang beroperasi secara
ilegal di wilayah perairan Indonesia yang menyebabkan keamanan perairan
Indonesia menjadi terancam. Belum lagi sengketa pulau-pulau kecil di
wilayah terluar Indonesia yang menjadi rebutan dengan negara-negara
tetangga. Ditambah pula dengan maraknya imigran gelap yang masuk ke
wilayah Indonesia. Patroli perbatasan wilayah yang masih jarang ditambah
dengan sistem keamanan yang kurang baik juga menjadi salah satu faktor
utama.
Penggunaan sistem senjata autonomous pada perbatasan wilayah
Indonesia akan membuat negara-negara tetangga akan lebih menghormati
batas wilayah perairan dan daratan Indonesia. Sistem senjata autonomous
sebagai batas wilayah sudah di aplikasikan oleh Korea Selatan untuk menjaga
zona demilitarisasi dengan Korea Utara. Penggunaan senjata ini diharapkan
akan mencegah terjadinya pelanggaran batas wilayah oleh negara-negara
tetangga serta meningkatkan pertahanan Indonesia khususnya di wilayah
perbatasan.
2
1.1.2. Sistem Keamanan Fasilitas Khusus
Rendahnya kualitas sumber daya manusia yang bertugas, serta
minimnya fasilitas pengamanan menjadi faktor utama penyebab berbagai
kasus yang terjadi. Meningkatnya jumlah residivis di Indonesia disebabkan
oleh sistem keamanan di lembaga pemasyarakatan masih sangat minim.
Seperti pada tanggal 11 Juli 2013, terjadi kerusuhan dan pembakaran hingga
menyebabkan 200 narapidana berhasil melarikan diri.
Tidak hanya di lembaga pemasyarakatan sistem keamanan Indonesia
masih lemah, namun juga di lingkup cagar budaya. Hal ini terbukti dengan
kasus pencurian artefak dan dan benda bersejarah di Museum Nasional
beberapa waktu yang lalu. Sistem keamanan berupa CCTV dan alarm hanya
berfungsi sebagai monitor dan peringatan apabila terjadi hal yang tidak di
inginkan.
Sistem autonomous akan sangat efektif digunakan untuk fasilitas-
fasilitas khusus yang mengharuskan sistem keamanan yang tinggi. Fungsinya
sebagai monitor sekaligus aktuator dalam keadaan yang tidak diinginkan
sangat bisa di andalkan. Ditambah dengan kabapilitas penggantian senjata
yang digunakan dapat disesuaikan dengan dimana sistem ini ditempatkan.
1.1.3. Persenjataan Tentara Indonesia
Sistem persenjataan Indonesia masih menggunakan senjata-senjata
konvensional dimana tentara harus membidik sasaran secara manual.
Sistem autonomous sendiri akan sangat efektif digunakan dibidang
militer karena tingkat akurasinya yang tinggi. Sistem ini tidak membutuhkan
campur tangan manusia untuk mengoprasikannya sehingga akan mengurangi
jumlah jatuhnya korban di situasi perang sesungguhnya. Sistem autonomous
juga dapat dikembangkan menjadi Anti-Air Defense System, dan Close-in
Weapon System.
1.2. Rumusan Masalah
1. Senjata mesin konvensional yang mengharuskan manusia untuk
mengoperasikannya, memiliki tingkat akurasi dan efektifitas yang kecil.
Apabila senjata autonomous digunakan untuk sistem pertahanan
indonesia maka efektifitas dari senjata tersebut akan meningkat.
3
2. Kurangnya penjagaan di wilayah perbatasan Indonesia menjadikan
keamanan Indonesia menjadi terancam. Jarangnya patroli perbatasan
dan minimnya jumlah tentara perbatasan menyebabkan seringnya
ditemukan nelayan asing di wilayah perairan Indonesia dan imigran
gelap yang masuk ke wilayah Indonesia. Dengan adanya senjata
autonomous di wilayah perbatasan maka diharapkan negara-negara
tetangga akan lebih menghargai wilayah perbatasan Indonesia.
3. Dengan menggunakan senjata autonomous maka tidak adanya nyawa
tentara Indonesia yang menjadi taruhan selama peperangan. Hal ini
diharapkan dapat mengurangi berkurangnya nyawa tentara pada kondisi
peperangan yang sesungguhnya.
4. Kemampuan mesin yang mampu bekerja tanpa henti dengan hanya
memerlukan servis dan perawatan rutin akan lebih efektif di
bandingkan dengan kerja manusia yang akan menurun seiring dengan
bertambahnya usia.
1.3. Tujuan
Tujuan dari proyek PKM-KC ini adalah pembuatan sistem keamanan
autonomous itu sendiri yang diberi nama F.A.S.T. (Fully Autonomous Sentry
Turret) dan selanjutnya dapat dirinci sebagai berikut:
1. Mengetahui sistem kerja autonomous robot
2. Mempelajari metode background subtraction dalam sistem auto
scanning
3. Mempelajari sistem pan dan tilt
4. Mengetahui desain dan fabrikasi prototipe F.A.S.T. (Fully
Autonomous Sentry Turret)
1.4. Luaran
Luaran yang diharapkan dari proyek PKM-KC yang berjudul “F.A.S.T.
(Fully Autonomous Sentry Turret) dengan sistem auto tracking menggunakan
metode background subtraction ini, adalah terciptanya sebuah prototipe Sentry
Gun yang mampu membidik dan menembak target secara otomatis. Diharapkan
pula prototipe ini mampu diaplikasikan untuk berbagai masalah pertahanan dan
keamanan di Inonesia serta menjadi dasar pengembangan senjata otomatis yang
mampu mengoptimalkan sistem pertahanan dan keamanan di Indonesia.
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Gun Turret
Sebuah Gun Turret pertama kali dikenalkan pada pertengahan abad ke-19.
Dimana Turret digunakan sebagai alat untuk melindungi kru atau sebuah
mekanisme namun pada waktu yang bersamaan mengharuskan mereka untuk
membidik dan menembak target ke berbagai arah. Turret merukapan platform
senjata yang dapat berputar. Platform ini biasa dipasang pada sebuah bangunan
benteng atau pada kendaraan tempur, kapal angkatan laut, atau pesawat militer.
Kapal Angkatan laut pertama yang dilengkapi dengan Gun Turret adalah
“HMS Trusty 1860” dimana kapal ini dilengkapi dengan prototipe Coles Turret.
Penggunaan Gun Turret terus berlanjut bahkan berkembang pesat selama perang
dunia ke-II.
Fungsi Gun Turret secara statis juga telah digunakan seperti di Maginot
line Forts di Perancis dan khususnya untuk pertahanan artileri di pesisir pantai
seperti pada Fort Drum di Filipina. Beberapa negara di eropa seperti Albania,
Swiss dan Austria juga telah menanam meriam dengan platform yang dapat
berputar, pada sebuah benteng beton untuk mengamankan negara mereka.
2.2. Sentry Gun
Sentry Gun merupakan senjata yang secara otomatis dapat membidik dan
menembak sasarannya yang terdeteksi oleh sensor. Sentry Gun pertama kali
diaplikasikan dalam bentuk CIWS (Close-in Weapon System) untuk mendeteksi
dan menghancurkan rudal jarak pendek yang masuk serta menjatuhkan pesawat
musuh. Senjata ini secara ekslusif digunakan pertama kali oleh angkatan laut
sebagai pengganti Gun Turret karena efektifitas dan tingkat akurasi yang tinggi.
Di sisi lain Korea Selatan telah mengambangkan Sentry Gun ini dalam bentuk
yang berbeda untuk menjaga zona demilitarisasi antara Korea Selatan dan Korea
Utara. Korea Selatan telah menciptakan dua Sentry Gun bernama “Samsung SGR-
A1” dan “Super Aegis 2.” Senjata ini nantinya akan ditempatkan di perbatasan
wilayah antara Korea Selatan dan Korea Utara.
5
2.3. Background Substraction Method
Background Substraction Method adalah teknik di bidang Image
Processing dan Computer Vision dimana latar gambar akan diekstrak untuk
diproses lebih lanjut. Setelah tahap Image Processing (yang mungkin termasuk
pengurangan noise pada gambar) obyek lokalisasi dilakukan dengan
menggunakan teknik ini. Background Subtraction Method adalah pendekatan
yang banyak digunakan untuk mendeteksi obyek bergerak dari kamera statis.
Dasar pemikiran dalam pendekatan ini adalah untuk mendeteksi obyek bergerak
dari perbedaan antara frame dengan kerangka referensi, atau sering disebut
Background Image, atau Background Model.
Sebuah algoritma Background Substraction yang baik harus mampu
menangani perubahan pencahayaan, gerakan yang berulang dan perubahan adegan
jangka panjang. Analisis berikut memanfaatkan fungsi V (x, y, t) sebagai urutan
video di mana t adalah dimensi waktu, x dan y adalah variabel lokasi pixel.
misalnya V (1,2,3) adalah intensitas piksel pada lokasi pixel gambar (1,2) pada
t=3 di urutan video.
2.3.1.Menggunakan Frame Differencing
Perbedaan Frame (absolut) pada waktu t + 1 adalah
latar belakang diasumsikan sebagai frame pada waktu t. Perbedaan gambar ini
hanya akan menunjukkan beberapa intensitas untuk lokasi piksel yang telah
berubah dalam dua frame. Meskipun tampaknya telah latar belakangnya telah
dihapus, pendekatan ini hanya akan bekerja untuk kasus-kasus di mana semua
piksel latar depan foreground piksel bergerak dan semua piksel latar belakang
background yang statis.
Nilai ambang batas "Th" diletakkan pada perbedaan gambar untuk
meningkatkan pengurangan
(ini berarti bahwa perbedaan intesitas dari gambar piksel itu telah disaring
berdasarkan nilai Th)
Keakuratan dari pendekatan ini tergantung pada kecepatan gerakan
dalam adegan. Gerakan yang lebih cepat mungkin memerlukan nilai ambang
batas threshold yang lebih tinggi.
6
BAB III
METODE PELAKSANAAN
Sistem kerja F.A.S.T. (Fully Autonomous Sentry Turret) melacak
pergerakan dengan menggunakan metode Background Substraction melalui
webcam, yang kemudian akan mengirim sinyal berupa perintah ke Arduino
melalui Serial Connection. Arduino akan merespon dengan membidik sasaran dan
menembakkan senjatanya dengan menggunakan 3 buah servo yang masing-
masing terpasang pada fungsi Pan, Tilt dan Trigger.
Sistem ini mengharuskan penulis untuk membuat sebuah mekanisme yang
mampu bergerak tiga dimensi untuk membidik sasaran. Penulis muncul dengan
konsep berupa fungsi Pan untuk pergerakan kekanan dan kekiri, dan fungsi Tilt
untuk pergerakan keatas dan kebawah. Dengan penanda target menggunakan
Airsoft Gun dan servo terpasang pada fungsi Trigger untuk menarik pelatuknya.
Apabila diperlukan sistem ini juga dapat dikendalikan manual melalui wireless
dari jarak jauh dengan menggunakan USB Joystick.
3.1. Tempat Pengerjaan
1. Laboratorium Teknologi Mekanik Universitas Gadjah Mada.
2. Laboratorium Instrumentasi dan Elektronika Universitas Gadjah
Mada.
3. Bengkel KMTM Teknik Mesin Universitas Gadjah Mada.
4. Selasar Kantor Pusat Fakultas Teknik (KPFT) Universitas Gadjah
Mada.
3.2. Prosedur Pengerjaan
1. Pembuatan struktur kerangka dan dudukan mesin.
2. Pembuatan mekanisme sistem Pan dan Tilt.
3. Pembuatan sistem kontrol auto scanning.
3.3 Tahap Pengerjaan
1. Persiapan dan pengadaan bahan-bahan yang dibutuhkan
2. Perancangan desain Sentry Turret dengan menggunakan Software
CAD dan 3D Modelling.
3. Perancangan desain skematik PCB yang akan dipasangkan pada
Microcontroller. (dalam kasus ini menggunakan Arduino)
7
4. Pembuatan struktur dasar kerangka dan dudukan mesin.
5. Pembuatan perangkat keras berupa poros, roda gigi, dan lain-lain.
6. Perakitan mekanisme sistem Pan dan Tilt.
7. Perakitan struktur dasar kerangka dengan mekanisme Pan dan Tilt.
8. Mencetak desain skematik pada PCB
9. Perakitan PCB dengan Microcontroller sebagai sistem kontrol
F.A.S.T. (Fully Autonomous Sentry Turret)
10. Pemrograman sistem kontrol F.A.S.T. (Fully Autonomous Sentry
Turret)
11. Assembly F.A.S.T. (Fully Autonomous Sentry Turret) secara
keseluruhan.
12. Finishing, kalibrasi dan inspeksi akhir dari hasil kerja.
13. Pengujian F.A.S.T. (Fully Autonomous Sentry Turret) secara nyata
dengan target yang telah ditentukan.
14. Analisa hasil dan pembahasan, serta pembuatan laporan akhir dan
draft publikasi
3.4. Skema Proses Pengerjaan F.A.S.T. (Fully Autonomous Sentry Turret)
8
BAB IV
HASIL YANG DICAPAI
4.1. Kemajuan Pelaksanaan
Pelaksanaan Program Kreatifitas Mahasiswa ini dimulai dari bulan Maret
dan berlangsung hingga sekarang. Dalam pelaksanaan program ini terdapat 4
(empat) tahap utama, yaitu
1. Tahap Perancangan
2. Tahap Manufaktur
3. Tahap Assembly
4. Tahap Kalibrasi
Pada tahap pertama program F.A.S.T. diawali dengan perancangan desain
Sentry Turret dan sistem mekanis dengan menggunakan Software CAD dan 3D
Modelling Serta perancangan desain skematik PCB dan sistem kendali dari
F.A.S.T. yang nantinya akan dipasangkan pada Microcontroller.
Pada tahap kedua dilakukan proses manufaktur dari F.A.S.T. dimana
dibagi menjadi 3 bagian, yaitu manufaktur kerangka dan dudukan mesin,
manufaktur mekanisme sistem “Pan” and “Tilt” serta manufaktur sistem kontrol
Auto Scanning. Proses manufaktur dilakukan di Laboratorium Teknologi Mekanik
Jurusan Teknik Mesin dan Industri Fakultas Teknik Universitas GadjahMada.
Pada tahap ketiga dilakukan proses Assembly dimana perakitan antara
sistem mekanis dan sistem kendali dilakukan. Tahap ketiga ini juga kami lakukan
di Laboratorium Teknologi Mekanik Jurusan Teknik Mesin dan Industri Fakultas
Teknik Universitas GadjahMada.
Pada tahap terakhir dilakukan proses kalibrasi dimana F.A.S.T. akan
melakukan berbagai macam uji dan test untuk meningkatkan performa dari
F.A.S.T. Tentu juga akan dilakukan beberapa penyesuaian pada F.A.S.T. nantinya
menyesuaikan hasil dari berbagai uji dan test yang dilakukan.
Sejauh ini yang sudah dilakukan adalah menyelesaikan tahap Assembly
dimana masih harus merakit sistem Trigger dari F.A.S.T. dan kemudian akan
dilanjutkan dengan proses kalibrasi.
9
4.2. Ketercapaian Target Luaran (Dinilai berdasarkan Logbook dan IKJP)
Selama pelaksanaan Program Kreatifitas Mahasiswa Karsa Cipta yang
berjudul F.A.S.T. ini target-target luaran yang telah tercapai yaitu telah mampu
menciptakan sebuah sistem Auto Tracking dan Auto Scanning dimana dengan
menggunakan sensor sebuah webcam, servo mampu bergerak mengikuti gerakan
yang ditangkap secara langsung oleh webcam dan kemudian menembakkan
senjata dengan dijalankan oleh microcontroller.
Kegiatan Bulan
Indikator 1 2 3 4 5
1. Tahap Persiapan
dan Perancangan
Perancangan Desain CAD & 3d Modelling Desain 3D Selesai
Perancangan Desain Skematik PCB Desain PCB Selesai
Persiapan dan Pengadaan Bahan
Alat dan Bahan sudah disiapkan
2. Tahap Manufaktur
Pembuatan Struktur Dasar Kerangka dan Dudukan
Mesin Struktur dasar dari kayu selesai
Pembuatan Perangkat Keras
Perangkat Keras berupa Gear, Bearing dan dudukan Bearing Selesai
Perakitan Mekanisme Pan & Tilt
Sistem Pan dan Tilt sudah berfungsi secara Manual
Perakitan Struktur Dasar dan Struktur Mekanis
Mekanisme F.A.S.T. Sudah berjalan secara manual
Pencetakan Desain PCB PCB sudah tercetak
Perakitan PCB dengan Microcontroller
PCB sudah terpasang dengan Microcontroller
Pemrograman Sistem Kontrol
Microcontroller sudah diprogram sesuai kerjanya
3. Tahap Assembly
Assembly F.A.S.T. Perakitan F.A.S.T. Sudah selesai
Finishing F.A.S.T. F.A.S.T. Sudah di cat dan di finishing
4. Tahap Kalibrasi
Pengujian F.A.S.T. Uji coba F.A.S.T. Selesai
Analisa Hasil dan Setting Ulang
Didapatkan setting terbaik untuk performa terbaik
Evaluasi Indikator Keberhasilan Program
Keterangan : Jadwal Proposal Realita
10
Berdasarkan keterangan dari gan-chart diatas , dapat dilihat bahwa
berbagai kegiatan telah dilakukan dengan indikator keberhasilan yang jelas dan
tercatat rapih di dalam logbook. Maka dapat diketahui bahwa F.A.S.T. telah
melakukan kegiatan sesuai jadwal kegiatan pada proposal awal. Hanya pada
realitanya, Tahap Manufaktur dan Assembly dilakukan lebih awal untuk mengejar
waktu dan keterbatasan hari penggunaan Laboratorium.
Dari sini target luaran F.A.S.T. untuk menjadi Prototip senjata masa depan
Indonesia bisa dikatakan tercapai. Hal ini terbukti dengan keefektifan dan tingkat
akurasi yang tinggi. Serta kemungkinan untuk di kembangkan lebih lanjut lagi.
Prototip F.A.S.T. ini nantinya diharapkan mampu diaplikasikan untuk
berbagai masalah pertahanan dan keamanan di Indonesia serta menjadi dasar
pengembangan senjata otomatis yang mampu mengoptimalkan sistem pertahanan
dan keamanan di Indonesia.
4.3. Permasalahan dan Penyelesaian
4.2.1. Permasalahan Teknis
1. Pada saat pengadaan bahan multiplek kesulitannya adalah untuk
membawa unit. Karena besarnya barang dan minimnya kendaraan yang
digunakan. Dalam kenyataannya, hanya menggunakan kendaraan roda dua
sehingga mengharuskan multiplek untuk dipotong menjadi 3 bagian agar
lebih mudah dibawa
2. Pada saat proses manufaktur bahan multiplek, kesulitan untuk
memotong untuk membentuk pola yang diinginkan dengan menggunakan
gergaji tangan manual. Untuk menyelesaikan hal ini pembelian Jigsaw
untuk mempermudah proses pemotongan dengan tingkat presisi dan
kerapian yang tinggi dilakukan.
3. Pada saat percobaan modifikasi senjata untuk meningkatkan
performa senjata, terjadi kendala pada proses perakitan ulang. Sehingga
mengharuskan bantuan pada seorang teman yang berkompeten dalam
Airsoftgun.
11
4.2.2. Permasalahan Pendanaan
1. Tidak adanya kejelasan dana dan waktu pemberian dana dari
DIKTI. Hal ini menyebabkan kesulitan dalam pengambilan keputusan
awal dalam memulai kegiatan, dan ragu untuk mengalokasikan dana
kegiatan secara total karena ketidak pastian waktu pendanaan yang
disetujui DIKTI untuk termin kedua. Hal ini dapat diatasi dengan adanya
dana talangan dari Universitas Gadjah Mada pada awal.
12
BAB V
RENCANA TAHAPAN BERIKUTNYA
Sejauh ini baru diselesaikan tahap Assembly dimana masih harus merakit
sistem Trigger dari F.A.S.T. dan kemudian akan dilanjutkan dengan proses
kalibrasi.
Sistem Trigger dari F.A.S.T. sendiri merupakan sebuah servo yang
terhubung secara langsung dengan microcontroller. Servo ini nantinya akan
menggerakan power switch dari senjata dan akan menembak. Proses ini dapat
dilakukan dengan cepat dan tidak memakan waktu yang lama.
Tahapan selanjutnya adalah proses kalibrasi dimana F.A.S.T. akan melalui
berbagai macam uji coba dan tes untuk menangkap objek yang bergerak dengan
berbagai ukuran dan warna. Hal ini dimaksudkan untuk mendapatkan
mengefektifkan dan memaksimalkan kerja F.A.S.T. sesuai dengan hasil yang
didapatkan ketika uji coba dan tes
Proses pengerjaan F.A.S.T. sejauh ini sudah mencapai 80% dan
diharapkan akan selesai sebelum MONEV dilaksanakan.
13
DAFTAR PUSTAKA
Cormen. T. H. dkk. 2000. Introduction to Algorithm. New York. Mc Graw-Hill.
Hibbeler, R. C., Fan, S. C. 1997. Engineering Mechanics : Statics. Singapore.
Prentice-Hall, Inc.
Holman, J. P. 1989. Experimental Methods for Engineer. Tokyo. Mc Graw-Hill.
Shen, Yiran. 2012. Thesis : Efficient Background Subtraction for Real-time
Tracking in Embedded Camera Network. Brisbane.
Y. Benezeth, P. Jodoin, B. Emile, H. Laurent, dan C. Rosenberger. 2008. Review
and Evaluation of Commonly-Implemented Background Subtraction
Algorithm.19th International Conference on Pattern Recognition (ICPR ’08)
http://ridhoihsangood.blogspot.com/2013/05/perbatsan-wilayah-negara-
indonesia.html
http://en.wikipedia.org/wiki/Sentry_gun
http://en.wikipedia.org/wiki/Gun_turret
http://id.wikipedia.org/wiki/Indonesia
14
Lampiran 1 : Penggunaan Dana
Pemasukan : Dana Talangan UGM sebesar Rp.5.000.000,00
Pengeluaran :
No Tanggal
Keterangan / Kegiatan Jumlah Harga (Tempat)
1 06 Maret 2014 Pengadaan Komponen Elektronik Rp 944.200
(DIGIWARE) 1. Switch On/Off DC 1
2. Rocker Switch 4 pin 1
3. 1k ohm 0,25 watt 1% 10
4. LED Yellow 3mm 10
5. Hi-Tech HS-805 BB Servo 2
2 06 Maret 2014 Pengadaan Komponen Elektronik Rp 20.600
(SAGAN BARU) 1. LED Blue 3mm 2
2. LED Red 3mm 2
3. PCB Fiber 1
4. Pelarut PCB 1
5. Kabel Jumper 1x0,6 1 m
6. Pin Head 1x40 2
7. ln 4002 1
8. LED Green 3mm 2
9. Matabor 1mm 1
10. Matabor 2mm 1
3 06 Maret 2014 Pengadaan Komponen Elektronik Rp 2.350
(TOKO 42) 1. Box Baterai 1
4 10 Maret 2014 Pengadaan Logbook Rp 16.400
(TOKO MERAH) 1. Buku GK HC 2
5 10 Maret 2014 Pengadaan Sensor Rp 160.000
(WARA) 1. Webcam Logitech C-110 1
6 10 Maret 2014 Pengadaan Dudukan Bearing Rp 140.000
(CENTRAL BEARING) 1. 6201 NR 4
7 11 Maret 2014 Pengadaan Komponen Elektronik Rp 513.500
1. Microcontroller Arduino UNO Rev3 1
2. Hitec HS-422 Servo 1
8 13 Maret 2014 Pengadaan Bahan Baku Utama Rp 200.000
(MITRA JAYA) Multiplek 15m 1
9 19 Maret 2014 Pengadaan Alat Potong Rp 275.000
(SWADAYA TEKNIK) 1. Jigsaw Mollar 1
10 19 Maret 2014 Pengadaan Mata Potong Rp 16.000
(ACE HARDWARE) 1. Jigsaw Blade Wood 1
11 20 Maret 2014 Pengadaan Senjata Rp 544.000
15
(MAGSEVEN MART) 1. LPEG JG-139 M4A1 1
12 25 Maret 2014 Pengadaan Bahan Finishing Rp 161.500
(WAWAWA) 1. Cat Spray Oxygen 9020 3
2. Cat Spray Oxygen 923 2
3. Cat Spray Oxygen 939 2
4. Thinner Special 1
5. Amplas 320, 180 1 roll
13 25 Maret 2014 Pengadaan Fastener Rp 34.500
(BIMA) 1. Paku 1 kg
2. Lem FOX 1
3. Sekrup 2
14 25 Maret 2014 Pengadaan Fastener Rp 17.800
(SEKAWAN) 1. Fit 8.100 2
2. WP8 2
3. Ft 8002 100
15 26 Maret 2014 Pengadaan Poros Rp 150.000
(GEMILANG LOGAM) 1. As Kuningan 1
16 26 Maret 2014 Pengadaan Dudukan Bearing Rp 250.000
(CENTRAL BEARING) 1. 5115 Koyo 1
17 28 Maret 2014 Pengadaan Fastener Rp 6.250
(SEKAWAN) 1. K16 8.150 1
2. 30T 4.50 10
3. Mur M4 10
18 30 Maret 2014 Pengadaan Roda Gigi Rp 220.000
(PAK HARUN) 1. Gigi 2:20 1
2. Gigi 2:60 1
19 01 April 2014 Pengadaan Bahan Aluminium Rp 240.000
(GEMILANG LOGAM) 1. As AL 8 127.60 1
20 21 April 2014 Pengadaan Dudukan Bearing Rp 300.000
(PAK HARUN) 1. Dudukan Thrust Bearing 1
21 28 Mei 2014 Pengadaan Bahan Finishing Rp 44.000
(TOKO CAT LANCAR) 1. Pylox 109 2
22 02 Mei 2014 Pengadaan Pointer Rp 155.000
(TOKO MERAH) 1. Laser Pointer TI 302 B 1
23 22 Mei 2014 Pengadaan Komponen Elektronik Rp 15.200
(SAGAN BARU) 1. Box X5 1
2. Kabel 9 m
3. Isolasi Hitam 1
4. Sekrup 4
24 22 Mei 2014 Pengadaan Bahan Finishing Rp 23.000
(TB. LESTARI) 1. Selang Serat 2 m
25 22 Mei 2014 Pengadaan Fastener Rp 12.300
16
(SEKAWAN) 1. Baut M4 + Mur 50
26 11 Juni 2014 Pengadaan Foto Dokumentasi Rp 6.000
(FISINDO) 1. Print Foto ukuran AP 150 3
Total Pengeluaran Rp 4.467.600
Saldo : Dana Talangan UGM sebesar Rp.532.400,00
17
Lampiran 2 : Dokumentasi
Gambar 1. 3D Designing dengan Autodesk Inventor
Gambar 2. Pembuatan komponen elektronik
Gambar 3. Pembuatan komponen mekanik di Lab. Teknologi Mekanik
18
Gambar 4. Proses Assembly di Lab. Teknologi Mekanik
Gambar 5. Monev pertama (internal fakultas), di KPFT UGM
Gambar 6. Penggabungan komponen mekanik dan komponen elektronik
19
Gambar 7. Pembuatan komponen mekanik lanjutan di Lab. Teknologi Mekanik
Gambar 8. Perakitan ulang senjata