LAPORAN KEMAJUAN PKMM SEPUH.pdf
Transcript of LAPORAN KEMAJUAN PKMM SEPUH.pdf
i
LAPORAN KEMAJUAN
PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
“SEPUH” (SERANGKAIAN PENYULUHAN HIPERTENSI) PADA
LANSIA DI PADUKUHAN TUNDAN, DESA PURWOMARTANI,
KECAMATAN KALASAN, SLEMAN, YOGYAKARTA
BIDANG KEGIATAN :
PKM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Diusulkan oleh:
Ketua : Pho Vania Wirawan 128114062 Tahun Angkatan 2012/Farmasi
Anggota : Felicia Inesa 128114065 Tahun Angkatan 2012/Farmasi
Ira Felisia 128114069 Tahun Angkatan 2012/Farmasi
Edwin Tesalonika 138114072 Tahun Angkatan 2013/Farmasi
I Gede Arya R. A. 139114124 Tahun Angkatan 2013/Psikologi
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2015
ii
ii
iii
RINGKASAN
“SEPUH” (Serangkaian Penyuluhan Hipertensi) pada Lansia di
Padukuhan Tundan, Desa Purwamartani, Kecamatan Kalasan, Sleman,
Yogyakarta bertujuan untuk membantu para lansia yang menderita hipertensi
dalam memahami hal-hal mendasar mengenai hipertensi dan meningkatkan
kesadaran akan pola hidup sehat serta menerapkannya dalam kehidupan sehari-
hari. Serangkaian penyuluhan yang tim PKMM SEPUH berikan juga bertujuan
untuk menurunkan tekanan darah tinggi serta mencegah para lansia yang belum
terkena hipertensi agar terhindar dari hipertensi. Para lansia di Padukuhan
Tundan, Desa Purwamartani, Kecamatan Sleman, Yogyakarta sebagian besar
telah menderita hipertensi, namun sebagian dari mereka tidak menyadarinya dan
tidak memperdulikannya. Minimnya fasilitas kesehatan yang ada di Padukuhan
Tundan menyebabkan warga mengalami kesulitan dalam hal pengobatan.
Oleh karena itu, tim PKMM SEPUH melakukan pendekatan kepada lansia
melalui dua program yaitu program peningkatan pemahaman lansia terhadap
hipertensi dan program peningkatan kesadaran dan penerapan pola hidup sehat
pada lansia penderita hipertensi. Program peningkatan pemahaman lansia terhadap
hipertensi melalui tahapan : (1) Pertemuan dan sharing hipertensi pada lansia, (2)
Penyuluhan hipertensi disertai (pre test) dan (post test) penyuluhan, (3)
Pengobatan awal, (4) Home care. Selanjutnya, program peningkatan kesadaran
dan penerapan pola hidup sehat pada lansia penderita hipertensi melalui tahapan :
(1) Penyuluhan pola hidup sehat dari makanan, (2) Pengobatan lanjutan, (3)
Rekomendasi olahraga ringan dan pilihan makanan, (4) Review kedua program,
(5) Pengobatan akhir.
Hasil yang diperoleh dari keseluruhan penyuluhan yaitu terjadi
peningkatan pemahaman lansia. Pada penyuluhan pertama mengenai hipertensi
secara umum, terjadi peningkatan pemahaman dari 35% ke 69%. Terjadi
peningkatan pemahaman dari 72% ke 80% pada penyuluhan kedua mengenai pola
hidup sehat. Review informasi mengenai hipertensi dan pola hidup sehat oleh tim
PKMM SEPUH, nilai rata-rata yang didapat adalah 68% menjadi 97%.
Hasil dari persentase perkembangan tekanan darah dalam 3 tahapan
pemeriksaan menunjukan bahwa jumlah lansia dengan golongan hipertensi stage
2 dari pengobatan awal hingga ahir mengalami penurunan 19%. Jumlah penderita
hipertensi stage 1 mengalami peningkatan 21% dari pengobatan awal hingga
akhir. Pada pengobatan awal ke pengobatan lanjutan, jumlah lansia yang
tergolong prehipertensi mengalami kenaikan sebanyak 6% dan turun 2% dari
pengobatan lanjutan ke pengobatan akhir. Potensi yang dapat dikembangkan dari
PKMM SEPUH yaitu tempat obat, booklet dan kalender kepatuhan.
Program PKMM SEPUH dapat terus dijalankan oleh para kader dengan
ketrampilan mengukur penurunan tekanan darah para lansia dan pemahaman
mengenai hipertensi serta pola hidup sehat yang dapat diterapkan kepada seluruh
lansia.
Keyword : lansia, hipertensi, pola hidup sehat.
iv
DAFTAR ISI
Halaman Judul.......................................................................................................i
Halaman Pengesahan............................................................................................ii
Ringkasan.............................................................................................................iii
Daftar Isi...............................................................................................................iv
Daftar Tabel..........................................................................................................iv
BAB 1. PENDAHULUAN....................................................................................1
1.1 Gambaran Umum Masyarakat Sasaran................................................1
1.2 Identifikasi dan Alternatif Pemecahan Masalah..................................2
BAB 2. TARGET LUARAN.................................................................................2
BAB 3. METODE PELAKSANAAN...................................................................2
BAB 4. HASIL YANG DICAPAI.........................................................................5
BAB 5. POTENSI HASIL.....................................................................................8
BAB 6. RENCANA TAHAP BERIKUTNYA......................................................8
LAMPIRAN-LAMPIRAN.....................................................................................9
1. Penggunaan Dana.................................................................................9
2. Fot-foto Kegiatan..................................................................................9
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Kategori Usia Lansia Menurut WHO ……………………………….......1
Tabel 2. Penggolongan Hipertensi dalam Tiga Tahapan Pengobatan…………..…7
Tabel 3. Penggunaan Dana…………………………………………………...……9
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Diagram Batang Hasil Pemahaman tentang Penyakit Hipertensi..……5
Gambar 2. Diagram Batang Hasil Pemahaman tentang Pola Hidup Sehat……..…6
Gambar 3. Diagram Batang Hasil Evaluasi…………………………………….…6
Gambar 4. Grafik Persentase Perkembangan Tekanan Darah dalam Tiga Tahapan
Pengobatan…………………………………………………….………7
Gambar 5. Penyuluhan informasi hipertensi (8 Maret 2015)………………..….…9
Gambar 6. Kunjungan ke rumah- rumah lansia (15 Maret 2015)…………...…….9
Gambar 7. Penyuluhan informasi pola hidup sehat (15 Maret 2015)……….…….9
Gambar 8. Pendaftaran lansia (5 April 2015)……………………………………..9
Gambar 9. Pengecekan tekanan darah (5 April 2015)………....…………….…..10
Gambar 10. Pelayanan obat (5 April 2015)………………………....…………...10
Gambar 11. Jalan sehat bersama lansia (3 Mei 2015)……………………….…...10
Gambar 12. Demo masakan antihipertensi oleh Tim PKMM SEPUH
(3 Mei 2015)………… ……………………………………....…..10
Gambar 13. Peninjuan kembali materi hipertensi (17 Mei 2015)……………..…10
v
1
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Gambaran Umum Masyarakat Sasaran
Sasaran program ini ditujukan kepada lansia yang menderita hipertensi di
Padukuhan Tundan, Desa Purwamartani, Kecamatan Kalasan, Sleman,
Yogyakarta. Kelompok lansia di padukuhan ini rutin mengadakan pertemuan
setiap Minggu Legi untuk pengecekan tekanan darah dan cek kesehatan lainnya.
Menurut World Health Organization (2007), usia lansia dikategorikan sebagai
berikut:
Tabel 1. Kategori Usia Lansia Menurut WHO
Berdasarkan data tersebut seseorang dikatakan lansia jika telah berusia 60 tahun
ke atas. Pada padukuhan ini warga yang berusia 50 tahun ke atas sudah mengikuti
perkumpulan lansia dan tetap merangkul kategori tersebut untuk mengikuti
program ini. Menurut data yang diperoleh dari Padukuhan Tundan, kelompok
lansia di padukuhan ini merupakan gabungan lansia dari 7 RT dengan jumlah
anggota yang terdaftar sebanyak 65 orang dengan 44 orang yang terdiri dari 34
wanita dan 10 pria, diantaranya tercatat terakhir pada bulan November 2014
memiliki tekanan darah yang tinggi. Setiap 3 bulan sekali, kelompok ini
mendatangkan dokter dari Puskesmas untuk berkonsultasi masalah kesehatan.
Selama dilakukannya program “SEPUH” (Serangkaian Penyuluhan
Hipertensi) ini, kelompok lansia selalu antusias dan terbuka untuk menerima
kunjungan pada setiap minggunya. Selain itu, mereka juga terbuka untuk sharing
mengenai kegiatan mereka sehari-hari dan masalah-masalah yang sedang mereka
hadapi, khususnya mengenai hipertensi.
Kategori Usia
Usia Pertengahan 45-59 tahun
Lanjut Usia 60-74 tahun
Lanjut Usia Tua 75-90 tahun
Usia Sangat Tua > 90 tahun
vi
2
1.2 Identifikasi dan Alternatif Pemecahan Masalah
Ada dua permasalahan besar dari lansia di Padukuhan Tundan Desa
Purwamartani, Kecamatan Kalasan, Sleman, Yogyakarta. Permasalahan pertama
tingkat pengetahuan dan pemahaman lansia terhadap hipertensi sangat rendah.
Permasalahan kedua kurangnya kesadaran penderita hipertensi dalam menerapkan
hidup sehat. Disatu sisi pengelolaan penyakit hipertensi terutama pada lansia
dibutuhkan pengetahuan dan kesadaran serta tindakan pengobatan secara rutin dan
teratur sangat mendukung kualitas hidup sehat dari masyarakat lansia.
Oleh karena itu, tim PKMM SEPUH memberi alternatif pemecahan
masalah kepada lansia penderita hipertensi melalui dua program yaitu
1. Program peningkatan pemahaman lansia terhadap hipertensi: pertemuan dan
sharing hipertensi pada lansia, penyuluhan hipertensi disertai (pre test) dan
(post test) penyuluhan, pengobatan awal, home care.
2. Program peningkatan kesadaran dan penerapan pola hidup sehat pada lansia
penderita hipertensi: penyuluhan pola hidup sehat dari makanan, pengobatan
lanjutan, rekomendasi olahraga ringan dan pilihan makanan, review kedua
program, dan pengobatan akhir.
BAB 2. TARGET LUARAN
Target yang dihasilkan melalui PKMM SEPUH (Serangkaian Penyuluhan
Hipertensi) pada lansia di Padukuhan Tundan, Desa Purwamartani, Kecamatan
Kalasan, Sleman, Yogyakarta
1. Meningkatnya pemahaman lansia akan hipertensi sampai dengan 70%.
2. Meningkatnya kesadaran dan penerapan pola hidup sehat pada lansia penderita
hipertensi sampai dengan 80%.
3. Artikel yang akan dipublikasikan.
BAB 3. METODE
Program PKMM SEPUH dilakukan dengan metode pertemuan dan
sharing hipertensi pada lansia, penyuluhan hipertensi disertai (pre test) dan (post
test) penyuluhan, pengobatan awal, home care, penyuluhan pola hidup sehat dari
vii
3
makanan, pengobatan lanjutan, rekomendasi olahraga ringan dan pilihan
makanan, review program, dan pengobatan akhir.
Tahap awal yang dilakukan dalam program ini dengan diadakannya
pertemuan dan sharing dengan lansia. Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui
kegiatan sehari-hari para lansia dan diharapkan dapat menjalin kebersamaan
antara tim dan para lansia. Pada pertemuan awal, tim PKMM SEPUH melakukan
pendekatan untuk mengetahui apa faktor penyebab tingginya penderita hipertensi
pada padukuhan tersebut.
Pengobatan pertama dilakukan pada tanggal 8 Maret 2015. Pendaftaran,
pengecekan berat badan dan tekanan darah para lansia dilakukan oleh tim PKMM
SEPUH dengan bantuan kader-kader dari Padukuhan Tundan. Lansia dengan
tekanan darah yang tinggi dianjurkan untuk menemui dokter yang membantu
acara pengobatan ini. Setelah menemui dokter dan mendapatkan resep obat
antihipertensi, lansia diarahkan ke meja pelayanan pengambilan obat (bagian
farmasi). Lansia kemudian diarahkan untuk memasuki ruangan dalam dan
mengikuti penyuluhan dari PKMM SEPUH setelah pengobatan.
Penyuluhan dilakukan setelah pengobatan pertama pada hari yang sama
yaitu hari Minggu, 8 Maret 2015 dengan menyampaikan informasi mengenai
hipertensi secara umum. Pada penyuluhan ini diadakan pre test untuk mengukur
tingkat pemahaman lansia mengenai hipertensi secara umum sebelum
penyampaian informasi oleh tim PKMM SEPUH. Setelah penyampaian informasi,
para lansia diberikan post test yang berupa kuisioner dengan soal yang sama
seperti pada pre test. Pre test dan post test ini dilakukan oleh tim PKMM SEPUH
dengan cara menyampaikan pertanyaan secara lisan karna keterbatasan
pengelihatan dan kemampuan membaca para lansia.
Tim PKMM SEPUH melakukan kunjungan ke rumah-rumah lansia
penderita hipertensi stage 2 yang dipilih secara acak untuk diukur tekanan darah
dan dipantau penggunaan obatnya. Kunjungan ini dilakukan setiap minggu selama
3 minggu setelah pengobatan dan penyuluhan pertama. Lansia yang dikunjungi
berjumlah 11 orang yang tersebar di RW 1, RW 2 dan RW 3 Padukuhan Tundan.
Pengobatan lanjutan yang diadakan tanggal 5 April 2015 dilakukan
dengan tujuan untuk melanjutkan terapi farmakologis dari pengobatan awal. Pada
viii
4
acara ini alur pengobatan sama dengan alur pada pengobatan pertama.
Berdasarkan hasil kunjungan ke rumah-rumah lansia, tim PKMM SEPUH
memberikan kalender kepatuhan mengkonsumsi obat dan tempat obat yang
ditempelkan kertas pengingat untuk meningkatkan kepatuhan lansia
mengkonsumsi obat.
Penyuluhan kedua diberikan setelah pengobatan lanjutan yaitu tanggal 5
April 2015. Penyampaian informasi mengenai pola hidup sehat, khususnya
tentang makanan bagi penderita hipertensi. Informasi ini dibawakan oleh tim
PKMM SEPUH dengan lebih banyak memberikan informasi dari gambar. Untuk
mengukur tingkat pemahaman para lansia, dilakukan pre test dan post test seperti
pada penyuluhan pertama dengan soal yang sesuai informasi yang diberikan.
Program penerapkan pola hidup sehat sesuai dengan yang disampaikan
dalam penyuluhan kedua, tim PKMM SEPUH mengadakan jalan sehat dan demo
masak pada tanggal 3 Mei 2015. Kegiatan ini juga merupakan terapi non
farmakologis untuk menurunkan atau mengontrol tekanan darah para lansia.
Demo masak dilakukan oleh tim PKMM SEPUH di depan para lansia setelah
jalan sehat di daerah mancasan. Tim PKMM SEPUH memasak dua jenis alternatif
makanan sehat untuk penderita hipertensi dan para lansia mencicipinya.
Pengobatan ketiga dan merupakan pengobatan terakhir diadakan pada
tanggal 17 Mei 2015. Alur pengobatan yang dilakukan sama dengan pengobatan
pertama dan kedua. Kalender kepatuhan dan tempat obat dengan kertas pengingat
tetap diberikan pada lansia yang mendapatkan resep obat.
Penyuluhan tanggal 17 Mei 2015 dilakukan peninjauan ulang tentang
pemahaman mengenai hipertensi secara umum dan pola hidup sehat sebagaimana
telah diberikan pada penyuluhan pertama dan kedua. Pada acara terakhir ini tim
PKMM SEPUH menyerahkan dua buah alat tensi dan kaos sebagai tanda
terimakasih kepada para kader di Padukuhan Tundan. Evaluasi pemahaman lansia
dilakukan dengan memberikan pre test dan post test terkait informasi-informasi
yang diberikan pada penyuluhan pertama dan kedua. Pada tahap selanjutnya, akan
dikirimkan artikel untuk seminar ilmiah atau publikasi pengabdian kepada
masyarakat seperti target luaran yang diharapkan.
ix
5
BAB 4. HASIL YANG DICAPAI
4.1. Peningkatan Pemahaman Lansia terhadap Hipertensi
Program diawali dengan penyuluhan pertama mengenai penyakit
hipertensi secara umum dengan mengukur pemahaman 12 lansia melalui
kuisioner yang diberikan sebelum (pre test) dan sesudah (post test). Hasil yang
dicapai tersaji dalam diagram batang sebagai berikut:
Gambar 1. Diagram Batang Hasil Pemahaman tentang Penyakit Hipertensi
Berdasarkan diagram batang di atas, dapat disimpulkan terjadi
peningkatan pemahaman lansia tentang penyakit hipertensi, seperti definisi, faktor
penyebab, gejala, pengendalian dan pencegahan hipertensi. Nilai rata-rata yang
diperoleh sebelum penyuluhan adalah 35% (nilai rata-rata yang diperoleh 35 dari
skala 100) dan nilai rata-rata sesudah penyuluhan adalah 69% (nilai rata-rata yang
diperoleh 69 dari skala 100) sehingga dapat disimpulkan terjadi kenaikan
pemahaman lansia akan penyakit hipertensi sebesar 34 %. Metode yang
digunakan sudah tepat sehingga materi mengenai hipertensi secara umum dapat
diterima dengan baik.
4.2. Peningkatan Kesadaran dan Penerapan Pola Hidup Sehat pada Lansia
Penderita Hipertensi
Program dilanjutkan dengan penyuluhan kedua mengenai pola hidup sehat
dengan mengukur pemahaman 10 lansia melalui kuisioner yang diberikan
35,00% 69,00%
Sebelum Sesudah
Hasil Pemahaman tentang
Penyakit Hipertensi
Rata-rata nilai jawaban peserta
x
6
sebelum (pre test) dan sesudah (post test) penyuluhan. Hasil yang dicapai tersaji
dalam diagram batang sebagai berikut:
Gambar 2. Diagram Batang Hasil Pemahaman tentang Pola Hidup Sehat
Berdasarkan diagram batang di atas, dapat disimpulkan terjadi
peningkatan pemahaman lansia tentang pola hidup sehat. Terjadi peningkatan
nilai rata-rata dari 72% menjadi 80%. Hal ini dapat dikarenakan tim PKMM
SEPUH menyampaikan informasi dengan lebih baik yaitu dengan menampilkan
gambar-gambar makanan yang dapat menurunkan hipertensi sehingga lebih
mudah dipahami oleh para lansia.
4.3 Hasil Evaluasi
Evaluasi dilakukan untuk mengukur pemahaman lansia akan hipertensi
dan pola hidup sehat dengan memberikan pre test dan post test pada 10 lansia.
Hasil yang tercapai yaitu:
Gambar 3. Diagram Batang Hasil Evaluasi
68,00% 97,00%
Sebelum Sesudah
Hasil Evaluasi
Rata-rata nilai jawaban peserta
72,00% 80,00%
Sebelum Sesudah
Hasil Pemahaman tentang
Pola Hidup Sehat
Rata-rata nilai jawaban peserta
xi
Berdasarkan diagram batang diatas, sebelum review informasi mengenai
hipertensi dan pola hidup sehat oleh tim PKMM SEPUH, nilai rata-rata yang
didapat adalah 68%. Setelah review, terjadi peningkatan nilai rata-rata menjadi
97%. Hal ini menandakan materi penyuluhan dapat dipahami dengan baik oleh
para lansia.
4.4 Perubahan Tekanan Darah
Setelah tiga tahapan pemeriksaan tekanan darah yang dilakukan pada
tanggal 8 Maret, 5 April dan 17 Mei 2015, data tekanan darah yang diperoleh
dapat digolongkan sebagai berikut:
Tabel 2. Penggolongan Hipertensi dalam Tiga Tahapan Pengobatan
Golongan
Hipertensi
Sistolik
(mmHg)
Diastolik
(mmHg)
Pengobatan ke - Selisih % Perubahan
1 2 3 Pengobatan
1-2
Pengobatan
2-3
Normal < 120 > 80 20% 11% 14% -9 +3
Prehipertensi 120 – 139 80 – 89 20% 26% 24% +6 -2
Hipertensi stage 1 140 – 159 90 – 99 27% 43% 48% +16 +5
Hipertensi stage 2 ≥ 160 ≥ 100 33% 20% 14% -13 -6
Gambar 4. Grafik Persentase Perkembangan Tekanan Darah dalam Tiga
Tahapan Pengobatan
Hasil dari persentase perkembangan tekanan darah dalam 3 tahapan
pengobatan menunjukan bahwa jumlah lansia dengan golongan hipertensi stage 2
dari pengobatan awal hingga ahir mengalami penurunan. Hal ini menunjukkan
0
20
40
60
0 1 2 3 4jum
lah
lan
sia (
%)
Pengobatan ke-
Persentase Perkembangan Tekanan Darah dalam
3 Tahapan Pengobatan
Normal
Prehipertensi
Hipertensi stage 1
Hipertensi stage 2
7
xii
keberhasilan dari metode SEPUH untuk hipertensi stage 2. Jumlah penderita
hipertensi stage 1 mengalami peningkatan karena tekanan darah penderita
hipertensi stage 2 turun dan tergolong dalam hipertensi stage 1. Pada pengobatan
awal ke pengobatan lanjutan, jumlah lansia yang tergolong prehipertensi
mengalami kenaikan sebanyak 6%. Kenaikan ini dapat dikarenakan para lansia
dengan tekanan darah normal melakukan aktivitas fisik yang cukup berat sebelum
pengukuran tekanan darah. Selain itu, hal ini juga dapat disebabkan oleh
ketidakpedulian lansia dengan tekanan darah normal untuk menjaga pola
hidupnya. Disisi lain, kenaikan presentase tekanan darah ini disebabkan oleh
ketidak patuhan mengkonsumsi obat-obat antihipertensi yang diberikan
BAB 5. POTENSI HASIL
Dari berbagai program yang telah dilakukan, terdapat manfaat-manfaat
yang dapat diperoleh dari produk yang dibuat oleh tim PKMM SEPUH yang
digunakan saat program berlangsung, antara lain:
a. Tempat obat, dapat digunakan untuk masyarakat untuk meningkatkan
kepatuhan lansia dalam mengkonsumsi obat.
b. Booklet, dapat digunakan sebagai sumber informasi mengenai
hipertensi pada lansia.
c. Kalender kepatuhan, dapat digunakan untuk meningkatkan kepatuhan
lansia dalam mengkonsumsi obat.
Barang-barang tersebut dapat digunakan dalam masyarakat luas, melihat
manfaat-manfaat universal yang diperoleh dari barang-barang tersebut.
BAB 6. RENCANA TAHAP BERIKUTNYA
Program PKMM SEPUH dapat terus dijalankan oleh para kader yang
bersedia mengikuti dan membantu keberlangsungan acara, sehingga dapat
mencapai target yang diharapkan, yaitu penurunan tekanan darah para lansia dan
pemahaman mengenai hipertensi serta pola hidup sehat yang dapat diterapkan
oleh seluruh lansia di Padukuhan Tundan, Kecamatan Kalasan, Sleman, DIY.
Artikel sebagai luaran pelaksanaan PKMM SEPUH sedang disusun dan akan
dipublikasikan dalam Seminar atau Jurnal pengabdian kepada masyarakat.
8
xiii
Gambar 5. Penyuluhan
informasi hipertensi
(8 Maret 2015)
Gambar 6. Kunjungan ke
rumah- rumah lansia
(15 Maret 2015)
Gambar 7. Penyuluhan
informasi pola hidup sehat
(15 Maret 2015)
Gambar 8. Pendaftaran
lansia (5 April 2015)
LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Penggunaan Dana
Tabel 3. Penggunaan Dana
No Jenis Jumlah
I Bahan/barang habis
pakai Rp 3.324.278,00
II Peralatan Rp 2.041.800,00
III Perjalanan Rp 2.041.786,00
IV Lain-lain Rp 759.200,00
Total biaya Rp 8.167.064,00
2. Foto-foto Kegiatan
9
xiv
Gambar 9. Pengecekan
tekanan darah
(5 April 2015)
Gambar 10. Pelayanan obat
(5 April 2015)
Gambar 13. Peninjuan
kembali materi hipertensi
(17 Mei 2015)
Gambar 12. Demo masakan
antihipertensi oleh Tim
PKMM SEPUH
(3 Mei 2015)
Gambar 11. Jalan sehat
bersama lansia
(3 Mei 2015)
10