LAPORAN KEMAJUAN PKMM SEPUH.pdf

14
i LAPORAN KEMAJUAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA “SEPUH” (SERANGKAIAN PENYULUHAN HIPERTENSI) PADA LANSIA DI PADUKUHAN TUNDAN, DESA PURWOMARTANI, KECAMATAN KALASAN, SLEMAN, YOGYAKARTA BIDANG KEGIATAN : PKM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Diusulkan oleh: Ketua : Pho Vania Wirawan 128114062 Tahun Angkatan 2012/Farmasi Anggota : Felicia Inesa 128114065 Tahun Angkatan 2012/Farmasi Ira Felisia 128114069 Tahun Angkatan 2012/Farmasi Edwin Tesalonika 138114072 Tahun Angkatan 2013/Farmasi I Gede Arya R. A. 139114124 Tahun Angkatan 2013/Psikologi UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015

Transcript of LAPORAN KEMAJUAN PKMM SEPUH.pdf

Page 1: LAPORAN KEMAJUAN PKMM SEPUH.pdf

i

LAPORAN KEMAJUAN

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

“SEPUH” (SERANGKAIAN PENYULUHAN HIPERTENSI) PADA

LANSIA DI PADUKUHAN TUNDAN, DESA PURWOMARTANI,

KECAMATAN KALASAN, SLEMAN, YOGYAKARTA

BIDANG KEGIATAN :

PKM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

Diusulkan oleh:

Ketua : Pho Vania Wirawan 128114062 Tahun Angkatan 2012/Farmasi

Anggota : Felicia Inesa 128114065 Tahun Angkatan 2012/Farmasi

Ira Felisia 128114069 Tahun Angkatan 2012/Farmasi

Edwin Tesalonika 138114072 Tahun Angkatan 2013/Farmasi

I Gede Arya R. A. 139114124 Tahun Angkatan 2013/Psikologi

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2015

Page 2: LAPORAN KEMAJUAN PKMM SEPUH.pdf

ii

ii

Page 3: LAPORAN KEMAJUAN PKMM SEPUH.pdf

iii

RINGKASAN

“SEPUH” (Serangkaian Penyuluhan Hipertensi) pada Lansia di

Padukuhan Tundan, Desa Purwamartani, Kecamatan Kalasan, Sleman,

Yogyakarta bertujuan untuk membantu para lansia yang menderita hipertensi

dalam memahami hal-hal mendasar mengenai hipertensi dan meningkatkan

kesadaran akan pola hidup sehat serta menerapkannya dalam kehidupan sehari-

hari. Serangkaian penyuluhan yang tim PKMM SEPUH berikan juga bertujuan

untuk menurunkan tekanan darah tinggi serta mencegah para lansia yang belum

terkena hipertensi agar terhindar dari hipertensi. Para lansia di Padukuhan

Tundan, Desa Purwamartani, Kecamatan Sleman, Yogyakarta sebagian besar

telah menderita hipertensi, namun sebagian dari mereka tidak menyadarinya dan

tidak memperdulikannya. Minimnya fasilitas kesehatan yang ada di Padukuhan

Tundan menyebabkan warga mengalami kesulitan dalam hal pengobatan.

Oleh karena itu, tim PKMM SEPUH melakukan pendekatan kepada lansia

melalui dua program yaitu program peningkatan pemahaman lansia terhadap

hipertensi dan program peningkatan kesadaran dan penerapan pola hidup sehat

pada lansia penderita hipertensi. Program peningkatan pemahaman lansia terhadap

hipertensi melalui tahapan : (1) Pertemuan dan sharing hipertensi pada lansia, (2)

Penyuluhan hipertensi disertai (pre test) dan (post test) penyuluhan, (3)

Pengobatan awal, (4) Home care. Selanjutnya, program peningkatan kesadaran

dan penerapan pola hidup sehat pada lansia penderita hipertensi melalui tahapan :

(1) Penyuluhan pola hidup sehat dari makanan, (2) Pengobatan lanjutan, (3)

Rekomendasi olahraga ringan dan pilihan makanan, (4) Review kedua program,

(5) Pengobatan akhir.

Hasil yang diperoleh dari keseluruhan penyuluhan yaitu terjadi

peningkatan pemahaman lansia. Pada penyuluhan pertama mengenai hipertensi

secara umum, terjadi peningkatan pemahaman dari 35% ke 69%. Terjadi

peningkatan pemahaman dari 72% ke 80% pada penyuluhan kedua mengenai pola

hidup sehat. Review informasi mengenai hipertensi dan pola hidup sehat oleh tim

PKMM SEPUH, nilai rata-rata yang didapat adalah 68% menjadi 97%.

Hasil dari persentase perkembangan tekanan darah dalam 3 tahapan

pemeriksaan menunjukan bahwa jumlah lansia dengan golongan hipertensi stage

2 dari pengobatan awal hingga ahir mengalami penurunan 19%. Jumlah penderita

hipertensi stage 1 mengalami peningkatan 21% dari pengobatan awal hingga

akhir. Pada pengobatan awal ke pengobatan lanjutan, jumlah lansia yang

tergolong prehipertensi mengalami kenaikan sebanyak 6% dan turun 2% dari

pengobatan lanjutan ke pengobatan akhir. Potensi yang dapat dikembangkan dari

PKMM SEPUH yaitu tempat obat, booklet dan kalender kepatuhan.

Program PKMM SEPUH dapat terus dijalankan oleh para kader dengan

ketrampilan mengukur penurunan tekanan darah para lansia dan pemahaman

mengenai hipertensi serta pola hidup sehat yang dapat diterapkan kepada seluruh

lansia.

Keyword : lansia, hipertensi, pola hidup sehat.

Page 4: LAPORAN KEMAJUAN PKMM SEPUH.pdf

iv

DAFTAR ISI

Halaman Judul.......................................................................................................i

Halaman Pengesahan............................................................................................ii

Ringkasan.............................................................................................................iii

Daftar Isi...............................................................................................................iv

Daftar Tabel..........................................................................................................iv

BAB 1. PENDAHULUAN....................................................................................1

1.1 Gambaran Umum Masyarakat Sasaran................................................1

1.2 Identifikasi dan Alternatif Pemecahan Masalah..................................2

BAB 2. TARGET LUARAN.................................................................................2

BAB 3. METODE PELAKSANAAN...................................................................2

BAB 4. HASIL YANG DICAPAI.........................................................................5

BAB 5. POTENSI HASIL.....................................................................................8

BAB 6. RENCANA TAHAP BERIKUTNYA......................................................8

LAMPIRAN-LAMPIRAN.....................................................................................9

1. Penggunaan Dana.................................................................................9

2. Fot-foto Kegiatan..................................................................................9

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Kategori Usia Lansia Menurut WHO ……………………………….......1

Tabel 2. Penggolongan Hipertensi dalam Tiga Tahapan Pengobatan…………..…7

Tabel 3. Penggunaan Dana…………………………………………………...……9

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Diagram Batang Hasil Pemahaman tentang Penyakit Hipertensi..……5

Gambar 2. Diagram Batang Hasil Pemahaman tentang Pola Hidup Sehat……..…6

Gambar 3. Diagram Batang Hasil Evaluasi…………………………………….…6

Gambar 4. Grafik Persentase Perkembangan Tekanan Darah dalam Tiga Tahapan

Pengobatan…………………………………………………….………7

Gambar 5. Penyuluhan informasi hipertensi (8 Maret 2015)………………..….…9

Gambar 6. Kunjungan ke rumah- rumah lansia (15 Maret 2015)…………...…….9

Gambar 7. Penyuluhan informasi pola hidup sehat (15 Maret 2015)……….…….9

Gambar 8. Pendaftaran lansia (5 April 2015)……………………………………..9

Gambar 9. Pengecekan tekanan darah (5 April 2015)………....…………….…..10

Gambar 10. Pelayanan obat (5 April 2015)………………………....…………...10

Gambar 11. Jalan sehat bersama lansia (3 Mei 2015)……………………….…...10

Gambar 12. Demo masakan antihipertensi oleh Tim PKMM SEPUH

(3 Mei 2015)………… ……………………………………....…..10

Gambar 13. Peninjuan kembali materi hipertensi (17 Mei 2015)……………..…10

Page 5: LAPORAN KEMAJUAN PKMM SEPUH.pdf

v

1

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Gambaran Umum Masyarakat Sasaran

Sasaran program ini ditujukan kepada lansia yang menderita hipertensi di

Padukuhan Tundan, Desa Purwamartani, Kecamatan Kalasan, Sleman,

Yogyakarta. Kelompok lansia di padukuhan ini rutin mengadakan pertemuan

setiap Minggu Legi untuk pengecekan tekanan darah dan cek kesehatan lainnya.

Menurut World Health Organization (2007), usia lansia dikategorikan sebagai

berikut:

Tabel 1. Kategori Usia Lansia Menurut WHO

Berdasarkan data tersebut seseorang dikatakan lansia jika telah berusia 60 tahun

ke atas. Pada padukuhan ini warga yang berusia 50 tahun ke atas sudah mengikuti

perkumpulan lansia dan tetap merangkul kategori tersebut untuk mengikuti

program ini. Menurut data yang diperoleh dari Padukuhan Tundan, kelompok

lansia di padukuhan ini merupakan gabungan lansia dari 7 RT dengan jumlah

anggota yang terdaftar sebanyak 65 orang dengan 44 orang yang terdiri dari 34

wanita dan 10 pria, diantaranya tercatat terakhir pada bulan November 2014

memiliki tekanan darah yang tinggi. Setiap 3 bulan sekali, kelompok ini

mendatangkan dokter dari Puskesmas untuk berkonsultasi masalah kesehatan.

Selama dilakukannya program “SEPUH” (Serangkaian Penyuluhan

Hipertensi) ini, kelompok lansia selalu antusias dan terbuka untuk menerima

kunjungan pada setiap minggunya. Selain itu, mereka juga terbuka untuk sharing

mengenai kegiatan mereka sehari-hari dan masalah-masalah yang sedang mereka

hadapi, khususnya mengenai hipertensi.

Kategori Usia

Usia Pertengahan 45-59 tahun

Lanjut Usia 60-74 tahun

Lanjut Usia Tua 75-90 tahun

Usia Sangat Tua > 90 tahun

Page 6: LAPORAN KEMAJUAN PKMM SEPUH.pdf

vi

2

1.2 Identifikasi dan Alternatif Pemecahan Masalah

Ada dua permasalahan besar dari lansia di Padukuhan Tundan Desa

Purwamartani, Kecamatan Kalasan, Sleman, Yogyakarta. Permasalahan pertama

tingkat pengetahuan dan pemahaman lansia terhadap hipertensi sangat rendah.

Permasalahan kedua kurangnya kesadaran penderita hipertensi dalam menerapkan

hidup sehat. Disatu sisi pengelolaan penyakit hipertensi terutama pada lansia

dibutuhkan pengetahuan dan kesadaran serta tindakan pengobatan secara rutin dan

teratur sangat mendukung kualitas hidup sehat dari masyarakat lansia.

Oleh karena itu, tim PKMM SEPUH memberi alternatif pemecahan

masalah kepada lansia penderita hipertensi melalui dua program yaitu

1. Program peningkatan pemahaman lansia terhadap hipertensi: pertemuan dan

sharing hipertensi pada lansia, penyuluhan hipertensi disertai (pre test) dan

(post test) penyuluhan, pengobatan awal, home care.

2. Program peningkatan kesadaran dan penerapan pola hidup sehat pada lansia

penderita hipertensi: penyuluhan pola hidup sehat dari makanan, pengobatan

lanjutan, rekomendasi olahraga ringan dan pilihan makanan, review kedua

program, dan pengobatan akhir.

BAB 2. TARGET LUARAN

Target yang dihasilkan melalui PKMM SEPUH (Serangkaian Penyuluhan

Hipertensi) pada lansia di Padukuhan Tundan, Desa Purwamartani, Kecamatan

Kalasan, Sleman, Yogyakarta

1. Meningkatnya pemahaman lansia akan hipertensi sampai dengan 70%.

2. Meningkatnya kesadaran dan penerapan pola hidup sehat pada lansia penderita

hipertensi sampai dengan 80%.

3. Artikel yang akan dipublikasikan.

BAB 3. METODE

Program PKMM SEPUH dilakukan dengan metode pertemuan dan

sharing hipertensi pada lansia, penyuluhan hipertensi disertai (pre test) dan (post

test) penyuluhan, pengobatan awal, home care, penyuluhan pola hidup sehat dari

Page 7: LAPORAN KEMAJUAN PKMM SEPUH.pdf

vii

3

makanan, pengobatan lanjutan, rekomendasi olahraga ringan dan pilihan

makanan, review program, dan pengobatan akhir.

Tahap awal yang dilakukan dalam program ini dengan diadakannya

pertemuan dan sharing dengan lansia. Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui

kegiatan sehari-hari para lansia dan diharapkan dapat menjalin kebersamaan

antara tim dan para lansia. Pada pertemuan awal, tim PKMM SEPUH melakukan

pendekatan untuk mengetahui apa faktor penyebab tingginya penderita hipertensi

pada padukuhan tersebut.

Pengobatan pertama dilakukan pada tanggal 8 Maret 2015. Pendaftaran,

pengecekan berat badan dan tekanan darah para lansia dilakukan oleh tim PKMM

SEPUH dengan bantuan kader-kader dari Padukuhan Tundan. Lansia dengan

tekanan darah yang tinggi dianjurkan untuk menemui dokter yang membantu

acara pengobatan ini. Setelah menemui dokter dan mendapatkan resep obat

antihipertensi, lansia diarahkan ke meja pelayanan pengambilan obat (bagian

farmasi). Lansia kemudian diarahkan untuk memasuki ruangan dalam dan

mengikuti penyuluhan dari PKMM SEPUH setelah pengobatan.

Penyuluhan dilakukan setelah pengobatan pertama pada hari yang sama

yaitu hari Minggu, 8 Maret 2015 dengan menyampaikan informasi mengenai

hipertensi secara umum. Pada penyuluhan ini diadakan pre test untuk mengukur

tingkat pemahaman lansia mengenai hipertensi secara umum sebelum

penyampaian informasi oleh tim PKMM SEPUH. Setelah penyampaian informasi,

para lansia diberikan post test yang berupa kuisioner dengan soal yang sama

seperti pada pre test. Pre test dan post test ini dilakukan oleh tim PKMM SEPUH

dengan cara menyampaikan pertanyaan secara lisan karna keterbatasan

pengelihatan dan kemampuan membaca para lansia.

Tim PKMM SEPUH melakukan kunjungan ke rumah-rumah lansia

penderita hipertensi stage 2 yang dipilih secara acak untuk diukur tekanan darah

dan dipantau penggunaan obatnya. Kunjungan ini dilakukan setiap minggu selama

3 minggu setelah pengobatan dan penyuluhan pertama. Lansia yang dikunjungi

berjumlah 11 orang yang tersebar di RW 1, RW 2 dan RW 3 Padukuhan Tundan.

Pengobatan lanjutan yang diadakan tanggal 5 April 2015 dilakukan

dengan tujuan untuk melanjutkan terapi farmakologis dari pengobatan awal. Pada

Page 8: LAPORAN KEMAJUAN PKMM SEPUH.pdf

viii

4

acara ini alur pengobatan sama dengan alur pada pengobatan pertama.

Berdasarkan hasil kunjungan ke rumah-rumah lansia, tim PKMM SEPUH

memberikan kalender kepatuhan mengkonsumsi obat dan tempat obat yang

ditempelkan kertas pengingat untuk meningkatkan kepatuhan lansia

mengkonsumsi obat.

Penyuluhan kedua diberikan setelah pengobatan lanjutan yaitu tanggal 5

April 2015. Penyampaian informasi mengenai pola hidup sehat, khususnya

tentang makanan bagi penderita hipertensi. Informasi ini dibawakan oleh tim

PKMM SEPUH dengan lebih banyak memberikan informasi dari gambar. Untuk

mengukur tingkat pemahaman para lansia, dilakukan pre test dan post test seperti

pada penyuluhan pertama dengan soal yang sesuai informasi yang diberikan.

Program penerapkan pola hidup sehat sesuai dengan yang disampaikan

dalam penyuluhan kedua, tim PKMM SEPUH mengadakan jalan sehat dan demo

masak pada tanggal 3 Mei 2015. Kegiatan ini juga merupakan terapi non

farmakologis untuk menurunkan atau mengontrol tekanan darah para lansia.

Demo masak dilakukan oleh tim PKMM SEPUH di depan para lansia setelah

jalan sehat di daerah mancasan. Tim PKMM SEPUH memasak dua jenis alternatif

makanan sehat untuk penderita hipertensi dan para lansia mencicipinya.

Pengobatan ketiga dan merupakan pengobatan terakhir diadakan pada

tanggal 17 Mei 2015. Alur pengobatan yang dilakukan sama dengan pengobatan

pertama dan kedua. Kalender kepatuhan dan tempat obat dengan kertas pengingat

tetap diberikan pada lansia yang mendapatkan resep obat.

Penyuluhan tanggal 17 Mei 2015 dilakukan peninjauan ulang tentang

pemahaman mengenai hipertensi secara umum dan pola hidup sehat sebagaimana

telah diberikan pada penyuluhan pertama dan kedua. Pada acara terakhir ini tim

PKMM SEPUH menyerahkan dua buah alat tensi dan kaos sebagai tanda

terimakasih kepada para kader di Padukuhan Tundan. Evaluasi pemahaman lansia

dilakukan dengan memberikan pre test dan post test terkait informasi-informasi

yang diberikan pada penyuluhan pertama dan kedua. Pada tahap selanjutnya, akan

dikirimkan artikel untuk seminar ilmiah atau publikasi pengabdian kepada

masyarakat seperti target luaran yang diharapkan.

Page 9: LAPORAN KEMAJUAN PKMM SEPUH.pdf

ix

5

BAB 4. HASIL YANG DICAPAI

4.1. Peningkatan Pemahaman Lansia terhadap Hipertensi

Program diawali dengan penyuluhan pertama mengenai penyakit

hipertensi secara umum dengan mengukur pemahaman 12 lansia melalui

kuisioner yang diberikan sebelum (pre test) dan sesudah (post test). Hasil yang

dicapai tersaji dalam diagram batang sebagai berikut:

Gambar 1. Diagram Batang Hasil Pemahaman tentang Penyakit Hipertensi

Berdasarkan diagram batang di atas, dapat disimpulkan terjadi

peningkatan pemahaman lansia tentang penyakit hipertensi, seperti definisi, faktor

penyebab, gejala, pengendalian dan pencegahan hipertensi. Nilai rata-rata yang

diperoleh sebelum penyuluhan adalah 35% (nilai rata-rata yang diperoleh 35 dari

skala 100) dan nilai rata-rata sesudah penyuluhan adalah 69% (nilai rata-rata yang

diperoleh 69 dari skala 100) sehingga dapat disimpulkan terjadi kenaikan

pemahaman lansia akan penyakit hipertensi sebesar 34 %. Metode yang

digunakan sudah tepat sehingga materi mengenai hipertensi secara umum dapat

diterima dengan baik.

4.2. Peningkatan Kesadaran dan Penerapan Pola Hidup Sehat pada Lansia

Penderita Hipertensi

Program dilanjutkan dengan penyuluhan kedua mengenai pola hidup sehat

dengan mengukur pemahaman 10 lansia melalui kuisioner yang diberikan

35,00% 69,00%

Sebelum Sesudah

Hasil Pemahaman tentang

Penyakit Hipertensi

Rata-rata nilai jawaban peserta

Page 10: LAPORAN KEMAJUAN PKMM SEPUH.pdf

x

6

sebelum (pre test) dan sesudah (post test) penyuluhan. Hasil yang dicapai tersaji

dalam diagram batang sebagai berikut:

Gambar 2. Diagram Batang Hasil Pemahaman tentang Pola Hidup Sehat

Berdasarkan diagram batang di atas, dapat disimpulkan terjadi

peningkatan pemahaman lansia tentang pola hidup sehat. Terjadi peningkatan

nilai rata-rata dari 72% menjadi 80%. Hal ini dapat dikarenakan tim PKMM

SEPUH menyampaikan informasi dengan lebih baik yaitu dengan menampilkan

gambar-gambar makanan yang dapat menurunkan hipertensi sehingga lebih

mudah dipahami oleh para lansia.

4.3 Hasil Evaluasi

Evaluasi dilakukan untuk mengukur pemahaman lansia akan hipertensi

dan pola hidup sehat dengan memberikan pre test dan post test pada 10 lansia.

Hasil yang tercapai yaitu:

Gambar 3. Diagram Batang Hasil Evaluasi

68,00% 97,00%

Sebelum Sesudah

Hasil Evaluasi

Rata-rata nilai jawaban peserta

72,00% 80,00%

Sebelum Sesudah

Hasil Pemahaman tentang

Pola Hidup Sehat

Rata-rata nilai jawaban peserta

Page 11: LAPORAN KEMAJUAN PKMM SEPUH.pdf

xi

Berdasarkan diagram batang diatas, sebelum review informasi mengenai

hipertensi dan pola hidup sehat oleh tim PKMM SEPUH, nilai rata-rata yang

didapat adalah 68%. Setelah review, terjadi peningkatan nilai rata-rata menjadi

97%. Hal ini menandakan materi penyuluhan dapat dipahami dengan baik oleh

para lansia.

4.4 Perubahan Tekanan Darah

Setelah tiga tahapan pemeriksaan tekanan darah yang dilakukan pada

tanggal 8 Maret, 5 April dan 17 Mei 2015, data tekanan darah yang diperoleh

dapat digolongkan sebagai berikut:

Tabel 2. Penggolongan Hipertensi dalam Tiga Tahapan Pengobatan

Golongan

Hipertensi

Sistolik

(mmHg)

Diastolik

(mmHg)

Pengobatan ke - Selisih % Perubahan

1 2 3 Pengobatan

1-2

Pengobatan

2-3

Normal < 120 > 80 20% 11% 14% -9 +3

Prehipertensi 120 – 139 80 – 89 20% 26% 24% +6 -2

Hipertensi stage 1 140 – 159 90 – 99 27% 43% 48% +16 +5

Hipertensi stage 2 ≥ 160 ≥ 100 33% 20% 14% -13 -6

Gambar 4. Grafik Persentase Perkembangan Tekanan Darah dalam Tiga

Tahapan Pengobatan

Hasil dari persentase perkembangan tekanan darah dalam 3 tahapan

pengobatan menunjukan bahwa jumlah lansia dengan golongan hipertensi stage 2

dari pengobatan awal hingga ahir mengalami penurunan. Hal ini menunjukkan

0

20

40

60

0 1 2 3 4jum

lah

lan

sia (

%)

Pengobatan ke-

Persentase Perkembangan Tekanan Darah dalam

3 Tahapan Pengobatan

Normal

Prehipertensi

Hipertensi stage 1

Hipertensi stage 2

7

Page 12: LAPORAN KEMAJUAN PKMM SEPUH.pdf

xii

keberhasilan dari metode SEPUH untuk hipertensi stage 2. Jumlah penderita

hipertensi stage 1 mengalami peningkatan karena tekanan darah penderita

hipertensi stage 2 turun dan tergolong dalam hipertensi stage 1. Pada pengobatan

awal ke pengobatan lanjutan, jumlah lansia yang tergolong prehipertensi

mengalami kenaikan sebanyak 6%. Kenaikan ini dapat dikarenakan para lansia

dengan tekanan darah normal melakukan aktivitas fisik yang cukup berat sebelum

pengukuran tekanan darah. Selain itu, hal ini juga dapat disebabkan oleh

ketidakpedulian lansia dengan tekanan darah normal untuk menjaga pola

hidupnya. Disisi lain, kenaikan presentase tekanan darah ini disebabkan oleh

ketidak patuhan mengkonsumsi obat-obat antihipertensi yang diberikan

BAB 5. POTENSI HASIL

Dari berbagai program yang telah dilakukan, terdapat manfaat-manfaat

yang dapat diperoleh dari produk yang dibuat oleh tim PKMM SEPUH yang

digunakan saat program berlangsung, antara lain:

a. Tempat obat, dapat digunakan untuk masyarakat untuk meningkatkan

kepatuhan lansia dalam mengkonsumsi obat.

b. Booklet, dapat digunakan sebagai sumber informasi mengenai

hipertensi pada lansia.

c. Kalender kepatuhan, dapat digunakan untuk meningkatkan kepatuhan

lansia dalam mengkonsumsi obat.

Barang-barang tersebut dapat digunakan dalam masyarakat luas, melihat

manfaat-manfaat universal yang diperoleh dari barang-barang tersebut.

BAB 6. RENCANA TAHAP BERIKUTNYA

Program PKMM SEPUH dapat terus dijalankan oleh para kader yang

bersedia mengikuti dan membantu keberlangsungan acara, sehingga dapat

mencapai target yang diharapkan, yaitu penurunan tekanan darah para lansia dan

pemahaman mengenai hipertensi serta pola hidup sehat yang dapat diterapkan

oleh seluruh lansia di Padukuhan Tundan, Kecamatan Kalasan, Sleman, DIY.

Artikel sebagai luaran pelaksanaan PKMM SEPUH sedang disusun dan akan

dipublikasikan dalam Seminar atau Jurnal pengabdian kepada masyarakat.

8

Page 13: LAPORAN KEMAJUAN PKMM SEPUH.pdf

xiii

Gambar 5. Penyuluhan

informasi hipertensi

(8 Maret 2015)

Gambar 6. Kunjungan ke

rumah- rumah lansia

(15 Maret 2015)

Gambar 7. Penyuluhan

informasi pola hidup sehat

(15 Maret 2015)

Gambar 8. Pendaftaran

lansia (5 April 2015)

LAMPIRAN-LAMPIRAN

1. Penggunaan Dana

Tabel 3. Penggunaan Dana

No Jenis Jumlah

I Bahan/barang habis

pakai Rp 3.324.278,00

II Peralatan Rp 2.041.800,00

III Perjalanan Rp 2.041.786,00

IV Lain-lain Rp 759.200,00

Total biaya Rp 8.167.064,00

2. Foto-foto Kegiatan

9

Page 14: LAPORAN KEMAJUAN PKMM SEPUH.pdf

xiv

Gambar 9. Pengecekan

tekanan darah

(5 April 2015)

Gambar 10. Pelayanan obat

(5 April 2015)

Gambar 13. Peninjuan

kembali materi hipertensi

(17 Mei 2015)

Gambar 12. Demo masakan

antihipertensi oleh Tim

PKMM SEPUH

(3 Mei 2015)

Gambar 11. Jalan sehat

bersama lansia

(3 Mei 2015)

10