Laporan Kemajuan Pkm-P

14
LAPORAN KEMAJUAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM PEMANFAATAN LIMBAH PAKAN TERNAK DALAM SINTESIS POLYURETHANE SEBAGAI PEREKAT MULTIGUNA BIDANG KEGIATAN: PKM PENELITIAN Diusulkan oleh: Annas Fahmi Ramadan K3312009 (Angkatan 2012) Dina Fitriana K3312021 (Angkatan 2012) Juventie Primastuti K3312042 (Angkatan 2012) Rizki Irsyadi K3313062 (Angkatan 2013) UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2015 i

description

merupakan laporan kemajuan pkm, dimana didalamnya memuat ttg hasil pkm penelitian. laporan kemajuan ini di tujukan untuk memenuhi hasil undangan monev internal maupun monev eksternal. anda bisa mencari hasil ini dengan secar pkmp, atau laporan kemajuan pkmp. dimanamerupakan laporan kemajuan pkm, dimana didalamnya memuat ttg hasil pkm penelitian. laporan kemajuan ini di tujukan untuk memenuhi hasil undangan monev internal maupun monev eksternal. anda bisa mencari hasil ini dengan secar pkmp, atau laporan kemajuan pkmp, terimakasih.

Transcript of Laporan Kemajuan Pkm-P

  • LAPORAN KEMAJUAN

    PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

    JUDUL PROGRAM

    PEMANFAATAN LIMBAH PAKAN TERNAK DALAM SINTESIS

    POLYURETHANE SEBAGAI PEREKAT MULTIGUNA

    BIDANG KEGIATAN:

    PKM PENELITIAN

    Diusulkan oleh:

    Annas Fahmi Ramadan K3312009 (Angkatan 2012)

    Dina Fitriana K3312021 (Angkatan 2012)

    Juventie Primastuti K3312042 (Angkatan 2012)

    Rizki Irsyadi K3313062 (Angkatan 2013)

    UNIVERSITAS SEBELAS MARET

    SURAKARTA

    2015

    i

  • PENGESAHAN LAPORAN KEMAJUAN PKM-PENELITIAN

    1. Judul Kegiatan : Pemanfaatan Limbah Pakan Ternak

    dalam Sintesis Polyurethane sebagai

    Perekat Multiguna

    2. Bidang Kegiatan : PKM-P

    3. Ketua Pelaksana Kegiatan

    a. Nama Lengkap : Annas Fahmi Ramadan

    b. NIM : K3312009

    c. Jurusan : Pendidikan Kimia

    d. Universitas/Institut/Politeknik : Universitas Sebelas Maret Surakarta

    e. Alamat Rumah dan No Tel./HP : Jl. Surayengrono No. 17, Karangpetir,

    Tambak, Banyumas (083863063091)

    f. Alamat email : [email protected]

    4. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis : 3 orang

    5. Dosen Pendamping

    a. Nama Lengkap dan Gelar : Dr. Mohammad Masykuri, M.Si

    b. NIDN : 0024116803

    c. Alamat Rumah dan No Tel./HP : Jl. Melati IV/38 Ngringo, Jaten,

    Karanganyar (08121500634)

    6. Biaya Kegiatan Total

    a. Dikti : Rp 10.395.000,-

    b. Sumber lain : -

    7. Jangka Waktu Pelaksanaan : 5 bulan

    Surakarta, 27 Mei 2015

  • RINGKASAN

    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi limbah pakan ternak

    (LPT) berbasis jagung yang digunakan sebagai komponen dalam pembuatan

    perekat Polyurethane multiguna. Untuk mendapat perekat poliuretan yang paling

    baik maka dilakukan variasi komposisi antara LPT, PEG, dan MDI sehingga

    mendapat komposisi yang paling optimum. Jenis PEG (Polietilen Glikol) yang

    dipakai adalah PEG 1000 dan sumber poliolnya adalah dari limbah pakan ternak

    yaitu jagung. Sumber isosianatnya adalah MDI (4,4-Diphenilmethane

    diisosianat). Perlakuan awal sebelum proses pencampuran yaitu LPT digiling

    (milling) sampai menjadi butiran halus kemudian disteam pada suhu 100-150o C

    selama 2 jam, dan dilakukan pengeringan serta pulverisasi sampai berukuran 200

    mesh. Proses polimerasi pembentukan polyurethane yaitu dengan memvariasiakan

    komposisi antara Limbah Pakan Ternak (LPT), Polietilen glikol (PEG 1000) dan

    4,4-metilendifenil diisosianat (MDI). Variasi didasarkan atas presentase berat masing-masing pereaksi, yaitu LPT/PEG 1000/MDI dengan komposisi masing-

    masing seberat 2 gram dengan perbandingan 1/1/1, 1/1/2, 1/1/3, 2/1/1, 2/1/2,

    2/1/3, 3/1/1, 3/1/2, 3/1/3. Proses pencampuran tersebut dilangsungkan dalam suhu

    kamar selama 1-2 jam tergantung komposisi yang digunakan dengan kondisi

    tertutup. Hasil dari reaksi tersebut adalah Larutan Polyurethane Adhesive.

    Kemudian dilakukan Karakterisasi perekat polyurethane yang dihasilkan meliputi

    analisis gugus fungsi dengan FTIR, analisis komposisi kimia dengan SEM, dan

    uji sifat mekanik yang meliputi kuat tarik, kuat lentur, serta uji coba perekatan.

    Dalam uji coba perekatan pada substrat kayu dengan p x l x t masing-masing 10 x

    3 x 5 cm dihasilkan perekat yang sangat kuat dengan kelebihan tidak berbau

    menyengat serta sangat keras.

    iii

  • DAFTAR ISI

    HALAMAN SAMPUL .......................................................................................i

    HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................ii

    RINGKASAN .....................................................................................................iii

    DAFTAR ISI....................................................................... ................................iv

    BAB 1 PENDAHULUAN ..................................................................................1

    1.1 Latar Belakang Masalah .......................................................................1

    1.2 Rumusan Masalah ................................................................................2

    1.3 Tujuan Penelitian .................................................................................2

    1.4 Luaran yang diharapkan ......................................................................2

    1.5 Manfaat Penelitian ...............................................................................2

    BAB 2 TARGET LUARAN ...............................................................................3

    2.1 Luaran yang diharapkan... ...................................................................3

    2.2 Target luaran yang diharapkan .............................................................3

    BAB 3 METODE PENELITIAN........................................................................3

    3.1 Desain Penelitian... ..............................................................................3

    3.2 Prosedur Penelitian ..............................................................................4

    BAB 4 HASIL YANG DICAPAI .......................................................................5

    4.1 Sifat Fisika dan Kimia LPT .................................................................5

    4.2 Hasil Data Pengamatan ........................................................................5

    4.3 Hasil SEM............. ...............................................................................6

    4.4 Uji Gugus Fungsi .................................................................................6

    4.5 Uji Mekanik........................................................................... ..............6

    BAB 5 POTENSI HASIL ...................................................................................7

    BAB 6 RENCANA TAHAPAN BERIKUTNYA ..............................................7

    DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................7

    LAMPIRAN........................................................................................................ 8

    - Penggunaan Dana................... .................................................................8

    - Bukti-bukti Pendukung Kegiatan ............................................................9

    - Bukti Pembayaran.................................................................................... 10

    iv

  • BAB 1

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang Masalah

    Dewasa ini, perkembangan teknologi semakin pesat. Banyak

    diantaranya menggunakan polimer sebagai bahan baku pembuatan teknologi

    tersebut, misalnya plastik, serat, karet, perekat, yang banyak digunakan dalam

    pembuatan gadget terkini. Dengan bertambahnya perkembangan desain dan

    tekhnik di bidang polimer, maka perkembangan akan perekat, plastik, serat dan

    karet juga semakin berkembang. Perkembangan bahan polimer secara

    polimerisasi juga sangat maju dan berkembang pesat, begitu juga polimerisasi

    polimer untuk menghasilkan perekat (Hartomo, 1992).

    Penelitian mengenai poliuretan yang digunakan sebagai bahan perekat

    telah banyak dikembangkan. Hal ini seiring dengan kebutuhan akan polimer

    yang semakin meningkat. Usaha untuk mengembangkan polimer yang dapat

    digunakan sebagai bahan perekat dititikberatkan pada sintesis polimer baru

    yang lebih efektif serta dapat diproduksi sendiri dari bahan-bahan yang relatif

    murah serta mudah didapat. Bahan perekat yang umum digunakan saat ini

    adalah poliepoksi dan polimetakrilat (Sutiani, 2004)

    Poliuretan berbasis HTPB (Hidroksil Terminate Polibutadiena) banyak

    digunakan untuk bahan perekat propelan komposisi padat. Wibowo (2000)

    mengatakan permasalahan yang muncul dengan pemakaian poliuretan berbasis

    HTPB adalah bahwa HTPB merupakan bahan yang mahal, sulit pengadaannya

    dan berasal dari bahan industri petrokimia yang tidak terbaharukan serta masih

    diimpor. Dalam konteks tersebut perlu dilakukan usaha untuk memperoleh

    suatu bahan alternatif lain yang dapat digunakan sebagai perekat. Salah satu

    bahan yang memungkinkan untuk penggantian HTPB adalah senyawa polimer

    yang berasal dari monogliserid minyak atau bentuk epoksidanya.

    Bentuk epoksida yang berasal dari bahan yang mudah didapat serta

    ekonomis yaitu epoksida yang berasal dari sukrosa, sukrosa ini bisa didapat dai

    tanaman, contohnya jagung. Jagung memiliki banyak otensi tetapi limbah

    jagung yang berasal dari pakan ternak kurang termanfaatkan secara optimal.

    Padahal tanpa disadari limbah pakan ternak yang selama ini dianggap sudah

    tidak bernilai ekonomi lagi ternyata mengandung zat yang berguna. Limbah

    pakan ternak berbasis jagung mempunyai kandungan sukrosa yang dapat

    dimanfaatkan lebih lanjut. Oleh karena itu, rancangan penelitian ini disusun

    sebagai tindak lanjut pengembangan hasil perekat dari limbah pakan ternak

    yang menitik beratkan pada uji karakteristik perekat sebagai solusi pengganti

    HTPB yang merupakan bahan mahal.

    1

  • 1.2 Rumusan Masalah

    Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

    1. Apakah limbah pakan ternak berbasis jagung dapat digunakan dalam

    sintesis perekat polyurethane multiguna?

    2. Bagaimana cara mengolah limbah pakan ternak menjadi perekat antar

    fraksi?

    3. Berapa komposisi optimum limbah pakan ternak (LPT) : MDI , LPT :

    PEG , LPT : MDI : PEG?

    1.3 Tujuan Penelitian

    Tujuan dari penelitian ini adalah:

    1. Mengetahui potensi Limbah Pakan Ternak sebagai bahan dasar

    pembuatan Polyurethane Multiguna

    2. Mengetahui proses pembuatan Polyurethane Multiguna sebagai perekat

    antar fraksi.

    3. Untuk mengkaji komposisi optimum sehingga perekat yang dihasilkan

    berkualitas baik.

    1.4 Luaran yang diharapkan

    Luaran yang diharapkan dari penelitian ini adalah:

    1. Perekat Polyurethane Multiguna yang dapat merekatkan dengan kuat

    bahan antar fraksi.

    2. Artikel.

    3. Paten.

    1.5 Manfaat Penelitian

    Manfaat penelitian ini adalah :

    1. Produksi bahan perekat alternatif yang unggul dalam penggabungan antar

    fraksi/multiguna (kayu-plastik, kayu-logam, logam-logam, dll).

    2. Solusi alternative terhadap pemanfaatan limbah pertanian sekaligus

    meningkatkan nilai tambah.

    3. Untuk mengembangkan ilmu pengetahuan di bidang kimia dan pertanian,

    terutama mengenai pembuatan perekat dari limbah.

    4. Untuk memanfaatkan limbah pakan ternak sebagai alternatif perekat antar

    fraksi berkualitas.

    5. Menjadi peluang bisnis untuk dikembangkan menjadi produk perekat

    polyurethane multiguna dari limbah pakan ternak.

    2

  • BAB 2

    TARGET LUARAN

    2.1 Luaran yang diharapkan

    Luaran yang diharapkan dari penelitian ini adalah:

    1. Perekat Polyurethane Multiguna yang dapat merekatkan dengan kuat

    bahan antar fraksi.

    2. Artikel.

    3. Paten.

    2.2 Target Luaran yang diharapkan

    Target luaran dari penelitian ini adalah diperolehnya infomasi

    ilmiah tentang perekat poliuretan berbasis jagung dari limbah pakan

    ternak. Informasi ini diharapkan dapat menjadi rujukan untuk dilakukan

    penelitian lebih lanjut yang hasilnya nanti dapat berpotensi sebagai paten.

    Disamping itu diharapkan perekat poliuretan mempunyai kelebihan tidak

    berbau menyengat. Selanjutnya, laporan mengenai penelitian ini akan

    dipublikasikan pada Seminar Kimia atau Seminar Nasional atau Jurnal

    Ilmiah Internasional.

    BAB 3

    METODE PENELITIAN

    3.1 Desain Penelitian

    3

    Limbah Pakan Ternak

    (Jagung)

    Ekstrak Jagung Perekat Poliuretan

    PEG 1000 Gas Nitrogen MDI

    Uji Karakterisasi

    Uji SEM Uji FTIR Uji Sifat Mekanik

    Uji Kuat Tarik

    Uji Kuat Lentur

    Uji Coba Perekatan Aplikasi Perekatan Pada substrat (balok Kayu)

  • 3.2 Prosedur Penelitian

    a. Pembuatan Ekstrak Jagung Dari Limbah Pakan Ternak Berbasis

    Jagung

    Limbah Pakan ternak berbasis jagung dibersihkan dari kotoran yang

    menempel, kemudian dicuci hingga bersih. Setelah bersih jagung di

    keringkan dibawah sinar matahari sampai benar-benar kering. Kemudian

    di steam pada suhu 100-150 oC selama 2 jam. Selanjutnya jagung digiling

    dan dilakukan proses pulverisasi hingga berukuran 200 mesh.

    b. Penentuan massa jenis PEG 1000 dan MDI

    Dalam menentukan massa jenis PEG 1000 dan MDI, disiapkan cawan

    porselen sebanyak dua buah, cuci sampai benar-benar bersih dan bebas

    dari kotoran, jika perlu dicuci menggunakan asam pekat. Lalu cawan

    porselen di panaskan hingga dibagian bawah cawan sedikit memerah,

    tutp dan isolasi cawan porselen sampai dingin, lalu timbang cawan

    porselen tersebut, lalu masukan PEG 1000 dan MDI secara terpisah

    sebanyak 10 ml, hitung massa kedua zat tersebut kemudian tentukan v/b.

    c. Pembuatan Perekat Poliuretan

    Siapkan labu leher dua, cuci bersih kemudian keringkan sampai benar-

    benar kering. Kemudian masukan magnetik stirer kedalam labu leher

    dua. Masukan secara perlahan PEG 1000 yang kemudian diikuti dengan

    penambahan ekstrak jagung, tutup labu tersebut dan salah satu ujungnya

    di masukan selang untuk mengalirkan gas nitrogen. Aduk campuran

    tersebut sampai benar-benar tercampur secara homogen, selama proses

    pengadukan dialiri gas nitrogen untuk mencitakan suasana nitrogen

    atmospirik. Setelah homogen tambahkan MDI kedalam labu tersebut dan

    tutup rapat. Alirkan gas nitrogen dan aduk kembali sampai homogen.

    Proses pencampuran juga harus selalu dialiri oleh gas nitrogen untuk

    menciptakan suasana nitrogen atmospirik. Jika sudah homogen, hentikan

    proses pengadukan, bongkar rangkaian alat lalu tuang larutan perekat

    poliuretan kedalam gelas beker sebelum pengujian. Dalam proses

    pencampuran digunakan beberapa varian komposisi dengan berat

    masing-masing perbandingan adalah 2 gram. Komposisi pertama adalah

    PEG 1000, lalu komposisi kedua adalah LPT berbasis jagung yang telah

    diekstrak dan komposisi ketiga adalah MDI. Varian komposisi adalah

    sebagai berikut: PEG 1000/LPT /MDI : 1/1/1, 1/1/2, 1/1/3, 2/1/1, 2/1/2,

    2/1/3, 3/1/1, 3/1/2, dan 3/1/3.

    4

  • BAB 4

    HASIL YANG DICAPAI

    4.1 Sifat Fisika dan Kimia Ekstraksi Limbah Pakan Ternak Berbasis Jagung

    Jagung merupakan salah satu bahan dalam pembuatan perekat poliuretan. Sifat

    fisika jagung yaitu bertekstur keras, bulat kecil, berwarna orange kecoklatan,

    setelah di ekstraksi menjadi lembut berwarna putih kecoklatan. sifat fisika jagung

    dapat dilihat pada gambar dibawah :

    Sifat kimia jagung yaitu mengandung gugus hidroksil yang mampu

    berikatan dengan PEG 1000 dan MDI sehingga perekat yang dihasilkan lebih kuat

    dibandingakan perekat yang hanya menggunakan komposisi PEG dan MDI.

    Sehingga jagung dijadikan sebagai sumber poliol dalam pembuatan perekat

    poliuretan.

    4.2 Hasil Data Pengamatan

    Setelah melakukan proses pencampuran kemudian didapatkan hasil data

    pengamatan yang disajikan dala bentuk tabel.

    a. tabel hasil data pengamatan

    No. Perbandingan Massa Hasil Pengamatan

    PEG

    1000

    MDI LPT

    1. 1

    (2 g)

    1

    (2 g)

    1

    (2 g)

    PEG 1000 + pelarut : larutan homogen tak berwarna, mudah diaduk

    + LPT : warna krem, mudah diaduk, sedikit mulai mengental

    + MDI : warna krem, lengket, sulit diaduk, berbuih

    Produk : warna kuning susu, berbusa, cepat kering, sedikit keruh

    2. 1

    (2 g)

    2

    (4 g)

    1

    (2 g)

    PEG 1000 + pelarut : larutan homogen tak berwarna, mudah diaduk

    + LPT : warna krem, mudah diaduk, sedikit mulai mengental

    + MDI : warna krem kekuningan, lengket, agak mudah diaduk, berbuih

    Produk : warna kuning susu, berbusa, keras, sedikit keruh

    3. 1

    (2 g)

    3

    (6 g)

    1

    (2 g)

    PEG 1000 + pelarut : larutan homogen tak berwarna, mudah diaduk

    + LPT : warna krem, mudah diaduk, sedikit mulai mengental

    + MDI : warna krem kekuningan, lengket, mudah diaduk, berbuih

    Produk : warna kuning susu, agak keras, berbuih, saat ditekan tidak kembali

    ke bentuk semula

    4. 2

    (4 g)

    1

    (2 g)

    1

    (2 g)

    PEG 1000 + pelarut : larutan homogen tak berwarna, mudah diaduk

    + LPT : warna krem, mudah diaduk, sedikit mulai mengental

    + MDI : warna kuning kecokelatan, lengket, sulit diaduk, berbuih

    Produk : warna kuning susu, agak keras, saat ditekan mudah kembali ke

    bentuk semula

    a. gambar jagung sebelum diekstraksi b. gambar jagung setelah diekstraksi

    5

  • 5. 2

    (4 g)

    2

    (4 g)

    1

    (2 g)

    PEG 1000 + pelarut : larutan homogen tak berwarna, mudah diaduk

    + LPT : warna krem, mudah diaduk, sedikit mulai mengental

    + MDI : warna kuning kecokelatan, lengket, sulit diaduk, berbuih

    Produk : warna kuning susu, keras tetapi sedikit lembek

    6. 2

    (4 g)

    3

    (6 g)

    1

    (2 g)

    PEG 1000 + pelarut : larutan homogen tak berwarna, mudah diaduk

    + LPT : warna krem, mudah diaduk, sedikit mulai mengental

    + MDI : warna krem kecokelatan, lengket, sulit diaduk, berbuih

    Produk : warna krem, tekstur liat, berbuih, saat ditekan tidak kembali ke

    bentuk semula

    7. 3

    (6 g)

    1

    (2 g)

    1

    (2 g)

    PEG 1000 + pelarut : larutan homogen tak berwarna, mudah diaduk

    + LPT : warna krem, mudah diaduk, sedikit mulai mengental

    + MDI : warna krem kecokelatan, lengket, sulit diaduk, berbuih

    Produk : warna cokelat cerah, tekstur seperti gel agak lembek, berbuih

    8. 3

    (6 g)

    2

    (4 g)

    1

    (2 g)

    PEG 1000 + pelarut : larutan homogen tak berwarna, mudah diaduk

    + LPT : warna krem, mudah diaduk, sedikit mulai mengental

    + MDI : warna krem kecokelatan, sulit diaduk, berbuih

    Produk : warna krem, tekstur seperti gel, berbuih, saat ditekan tidak kembali

    ke bentuk semula

    9. 3

    (6 g)

    3

    (6 g)

    1

    (2 g)

    PEG 1000 + pelarut : larutan homogen tak berwarna, mudah diaduk

    + LPT : warna krem, mudah diaduk, sedikit mulai mengental dan berminyak

    + MDI : warna cokelat keemasan, sulit diaduk, berbuih sangat banyak

    Produk : warna krem, tekstur lembut seperti gel tetapi agak lembek, saat

    ditekan tidak kembali ke bentuk semula

    4.3 Hasil SEM ( Scanning Electron Microscop )

    Hasil Analisis dengan Menggunakan SEM digunakan untuk mengetahui

    morfologi permukaan dari komposit yang dihasilkan.

    Hasil SEM LPT, PEG 1000, dan MDI masih menunggu hasil pengujian.

    4.4 Identifikasi Gugus Fungsi LPT, PEG 1000 dan MDI

    FTIR digunakan untuk mengetahui gugus fungsional utama yang terdapat di

    dalam LPT, PEG 1000, dan MDI.

    Hasil FTIR LPT, PEG 1000 dan MDI masih menunggu hasil pengujian.

    4.5 Uji Mekanik

    a. Uji Kuat Tarik

    Uji Kuat Tarik masih menunggu hasil pengujian.

    b. Uji Kuat Lentur

    Uji Kuat Lentur masih menunggu hasil pengujian.

    c. Uji Coba Perekatan

    Uji Coba Perekatan dilakukan untuk mengetahui apakah lem/perekat

    poliuretan berbasis LPT dapat rekat terhadap suatu substrat. Hasil uji coba

    perekatan ini menunjukan daya rekat yang tinggi yang dilakukan dengan

    substrat balok kayu ukuran p x l x t adalah (10 x 3 x 5) cm dalam potongan

    vertikal maupun horizontal.

    6

  • BAB 5

    POTENSI HASIL

    Dari hasil yang telah dikemukakan diatas, maka akan ada beberapa potensi

    yang bermanfaat diantaranya yaitu :

    Mampu menggantikan Perekat Poliuretan HTPB (Hidroksil Terminate

    Polibutadiena) yang cenderung mahal

    Menjadi peluang bisnis dalam bidang perekat

    Mampu mengurangi limbah pakan ternak berbasis jagung

    Karena kelebihan perekat poliuretan tidak berbau menyengat, maka dapat

    bersaing dengan perekat jenis lain dan lebih unggul.

    BAB 6

    RENCANA TAHAPAN BERIKUTNYA

    Rencana Tahapan berikutnya yaitu memecahkan bagaimana cara agar perekat

    poliuretan yang telah dibuat dapat disimpan dalam kurun waktu tertentu.

    DAFTAR PUSTAKA

    Blomquist, R.F., Christiansen, A.W., and Myres, G.E. 1983. Adhesive Bonding of

    Wood and Other Structural Materials. The University of Wisconsin-

    Extension, Wisconsin

    Hadiyawarman, Rijal, A., Nuryadin B.W., Abdullah, M., dan Khairurrijal. 2008.

    Fabrikasi Material Nanokomposit Superkuat, Ringan dan Transparan

    Menggunakan Metode Simple Mixing. Jurnal Nanosains & Nanoteknologi

    Vol. 1 No.1, ISSN 1979-0880.

    Rohaeti, E., Surdia N.M., Radiman, Chintya L., dan Ratnaningsih, E. 2003.

    Pengaruh Jenis Poliol terhadap Pembentukan Poliuretan dari Monomer

    PEG400 dan MDI, Proc. ITB Sains & Tek. Vol. 35 A, No. 2, Hlm. 97-109.

    Ruhendi S. 1986. Perekat dan Perekatan. Jurusan Teknologi Hasil Hutan

    Fak. Kehutanan IPB. Bogor.

    Sutiani, A. dan Bidza, K.R. 2013. Pengaruh Variasi Komposisi Gliserol,

    PEG1000, dan MDI Terhadap Sifat Mekanik Perekat Poliuretan.

    Prosiding Semirata FMIPA Universitas Lampung.

    Sutiani, A., Dibyantini, R.E., & Sitorus, M. 2010-2011. Pembuatan Perekat

    Poliuretan Menggunakan Berbagai Bahan Alami Sebagai Sumber

    Poliol, Laporan Penelitian Hibah Bersaing, Dirjen Dikti, Depdiknas,

    Jakarta.

    7

  • LAMPIRAN

    Penggunaan Dana

    1. Peralatan Penunjang

    Material Justifikasi

    Pemakaian Kuantitas

    Harga

    Satuan (Rp) Jumlah (Rp)

    Baskom 1 buah 32.000 32.000

    Loyang 1 buah 25.000 25.000

    Pengaduk 9 buah 15.000 135.000

    Alat Pengering 1 buah 145.000 145.000

    Amplas kayu 9 buah 10.000 90.000

    Gergaji kayu 1 buah 75.000 75.000

    Alumunium

    foil

    10 pack 10.000 100.000

    Blender 1 buah 135.000 135.000

    Uji SEM 1 kali 3 sampel 300.000 900.000

    Uji FTIR 1 kali 3 sampel 100.000 300.000

    Uji kuat tarik 1 kali 9 sampel 75.000 675.000

    Uji kuat lentur 1 kali 9 sampel 75.000 675.000

    SUB TOTAL (Rp) 3.287.000

    2. Bahan Habis Pakai

    Material Justifikasi

    Pemakaian Kuantitas

    Harga

    Satuan (Rp) Jumlah (Rp)

    Akuades 9 kali 1 liter 6.000 54.000

    Silika gel 1 kali 1 pack 148.000 148.000

    PEG (PUA) 1 kali 1 liter 125.000 125.000

    MDI (PUB) 1 kali 1 liter 255.000 255.000

    PEG 400 1 kali 1 liter 425.000 425.000

    PEG 1000 1 kali 1 kg 1.250.000 1.250.000

    LPT 1 kali 5 Kg 7.000 35.000

    Tissue 9 kali 1 gulung 5.000 45.000

    Kayu 3 kali 3 meter 27.000 243.000

    Plastik seal 9 kali 1 pack 7.500 67.500

    Tube seal 9 kali 1 pack 18.500 166.500

    SUB TOTAL (Rp) 2.814.000

    8

  • 3. Perjalanan

    Material Justifikasi

    Pemakaian Kuantitas

    Harga

    Satuan (Rp) Jumlah (Rp)

    Perjalanan ke Pasar 5 kali 4 orang 30.000 600.000

    Pengiriman Sampel 2 kali 9 sampel 20.000 360.000

    SUB TOTAL (Rp) 960.000

    4. Lain-lain

    Material Justifikasi

    Pemakaian Kuantitas

    Harga

    Satuan (Rp) Jumlah (Rp)

    Pembuatan Proposal

    (print, copy, jilid) 3 buah 50.000 150.000

    Formulir 5 buah 15.000 75.000

    SUB TOTAL (Rp) 225.000

    Total (Keseluruhan) 7.286.000

    Bukti-Bukti Pendukung Kegiatan

    Perekat Poliuretan

    LPT ( Jagung) PEG 1000 MDI Proses

    Penggilingan

    Hasil Poses

    Pulverisasi

    9

    Perekat Poliuretan

    Yang sudah mengeras

  • Bukti Pembayaran

    Hasil Uji Coba

    Perekatan Vertikal

    Hasil Uji Coba

    Perekatan Horizontal

    10