Laporan Kemajuan Pkm-P
-
Upload
annas-ramadan -
Category
Documents
-
view
70 -
download
8
description
Transcript of Laporan Kemajuan Pkm-P
-
LAPORAN KEMAJUAN
PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
JUDUL PROGRAM
PEMANFAATAN LIMBAH PAKAN TERNAK DALAM SINTESIS
POLYURETHANE SEBAGAI PEREKAT MULTIGUNA
BIDANG KEGIATAN:
PKM PENELITIAN
Diusulkan oleh:
Annas Fahmi Ramadan K3312009 (Angkatan 2012)
Dina Fitriana K3312021 (Angkatan 2012)
Juventie Primastuti K3312042 (Angkatan 2012)
Rizki Irsyadi K3313062 (Angkatan 2013)
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2015
i
-
PENGESAHAN LAPORAN KEMAJUAN PKM-PENELITIAN
1. Judul Kegiatan : Pemanfaatan Limbah Pakan Ternak
dalam Sintesis Polyurethane sebagai
Perekat Multiguna
2. Bidang Kegiatan : PKM-P
3. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap : Annas Fahmi Ramadan
b. NIM : K3312009
c. Jurusan : Pendidikan Kimia
d. Universitas/Institut/Politeknik : Universitas Sebelas Maret Surakarta
e. Alamat Rumah dan No Tel./HP : Jl. Surayengrono No. 17, Karangpetir,
Tambak, Banyumas (083863063091)
f. Alamat email : [email protected]
4. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis : 3 orang
5. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar : Dr. Mohammad Masykuri, M.Si
b. NIDN : 0024116803
c. Alamat Rumah dan No Tel./HP : Jl. Melati IV/38 Ngringo, Jaten,
Karanganyar (08121500634)
6. Biaya Kegiatan Total
a. Dikti : Rp 10.395.000,-
b. Sumber lain : -
7. Jangka Waktu Pelaksanaan : 5 bulan
Surakarta, 27 Mei 2015
-
RINGKASAN
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi limbah pakan ternak
(LPT) berbasis jagung yang digunakan sebagai komponen dalam pembuatan
perekat Polyurethane multiguna. Untuk mendapat perekat poliuretan yang paling
baik maka dilakukan variasi komposisi antara LPT, PEG, dan MDI sehingga
mendapat komposisi yang paling optimum. Jenis PEG (Polietilen Glikol) yang
dipakai adalah PEG 1000 dan sumber poliolnya adalah dari limbah pakan ternak
yaitu jagung. Sumber isosianatnya adalah MDI (4,4-Diphenilmethane
diisosianat). Perlakuan awal sebelum proses pencampuran yaitu LPT digiling
(milling) sampai menjadi butiran halus kemudian disteam pada suhu 100-150o C
selama 2 jam, dan dilakukan pengeringan serta pulverisasi sampai berukuran 200
mesh. Proses polimerasi pembentukan polyurethane yaitu dengan memvariasiakan
komposisi antara Limbah Pakan Ternak (LPT), Polietilen glikol (PEG 1000) dan
4,4-metilendifenil diisosianat (MDI). Variasi didasarkan atas presentase berat masing-masing pereaksi, yaitu LPT/PEG 1000/MDI dengan komposisi masing-
masing seberat 2 gram dengan perbandingan 1/1/1, 1/1/2, 1/1/3, 2/1/1, 2/1/2,
2/1/3, 3/1/1, 3/1/2, 3/1/3. Proses pencampuran tersebut dilangsungkan dalam suhu
kamar selama 1-2 jam tergantung komposisi yang digunakan dengan kondisi
tertutup. Hasil dari reaksi tersebut adalah Larutan Polyurethane Adhesive.
Kemudian dilakukan Karakterisasi perekat polyurethane yang dihasilkan meliputi
analisis gugus fungsi dengan FTIR, analisis komposisi kimia dengan SEM, dan
uji sifat mekanik yang meliputi kuat tarik, kuat lentur, serta uji coba perekatan.
Dalam uji coba perekatan pada substrat kayu dengan p x l x t masing-masing 10 x
3 x 5 cm dihasilkan perekat yang sangat kuat dengan kelebihan tidak berbau
menyengat serta sangat keras.
iii
-
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL .......................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................ii
RINGKASAN .....................................................................................................iii
DAFTAR ISI....................................................................... ................................iv
BAB 1 PENDAHULUAN ..................................................................................1
1.1 Latar Belakang Masalah .......................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................2
1.3 Tujuan Penelitian .................................................................................2
1.4 Luaran yang diharapkan ......................................................................2
1.5 Manfaat Penelitian ...............................................................................2
BAB 2 TARGET LUARAN ...............................................................................3
2.1 Luaran yang diharapkan... ...................................................................3
2.2 Target luaran yang diharapkan .............................................................3
BAB 3 METODE PENELITIAN........................................................................3
3.1 Desain Penelitian... ..............................................................................3
3.2 Prosedur Penelitian ..............................................................................4
BAB 4 HASIL YANG DICAPAI .......................................................................5
4.1 Sifat Fisika dan Kimia LPT .................................................................5
4.2 Hasil Data Pengamatan ........................................................................5
4.3 Hasil SEM............. ...............................................................................6
4.4 Uji Gugus Fungsi .................................................................................6
4.5 Uji Mekanik........................................................................... ..............6
BAB 5 POTENSI HASIL ...................................................................................7
BAB 6 RENCANA TAHAPAN BERIKUTNYA ..............................................7
DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................7
LAMPIRAN........................................................................................................ 8
- Penggunaan Dana................... .................................................................8
- Bukti-bukti Pendukung Kegiatan ............................................................9
- Bukti Pembayaran.................................................................................... 10
iv
-
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Dewasa ini, perkembangan teknologi semakin pesat. Banyak
diantaranya menggunakan polimer sebagai bahan baku pembuatan teknologi
tersebut, misalnya plastik, serat, karet, perekat, yang banyak digunakan dalam
pembuatan gadget terkini. Dengan bertambahnya perkembangan desain dan
tekhnik di bidang polimer, maka perkembangan akan perekat, plastik, serat dan
karet juga semakin berkembang. Perkembangan bahan polimer secara
polimerisasi juga sangat maju dan berkembang pesat, begitu juga polimerisasi
polimer untuk menghasilkan perekat (Hartomo, 1992).
Penelitian mengenai poliuretan yang digunakan sebagai bahan perekat
telah banyak dikembangkan. Hal ini seiring dengan kebutuhan akan polimer
yang semakin meningkat. Usaha untuk mengembangkan polimer yang dapat
digunakan sebagai bahan perekat dititikberatkan pada sintesis polimer baru
yang lebih efektif serta dapat diproduksi sendiri dari bahan-bahan yang relatif
murah serta mudah didapat. Bahan perekat yang umum digunakan saat ini
adalah poliepoksi dan polimetakrilat (Sutiani, 2004)
Poliuretan berbasis HTPB (Hidroksil Terminate Polibutadiena) banyak
digunakan untuk bahan perekat propelan komposisi padat. Wibowo (2000)
mengatakan permasalahan yang muncul dengan pemakaian poliuretan berbasis
HTPB adalah bahwa HTPB merupakan bahan yang mahal, sulit pengadaannya
dan berasal dari bahan industri petrokimia yang tidak terbaharukan serta masih
diimpor. Dalam konteks tersebut perlu dilakukan usaha untuk memperoleh
suatu bahan alternatif lain yang dapat digunakan sebagai perekat. Salah satu
bahan yang memungkinkan untuk penggantian HTPB adalah senyawa polimer
yang berasal dari monogliserid minyak atau bentuk epoksidanya.
Bentuk epoksida yang berasal dari bahan yang mudah didapat serta
ekonomis yaitu epoksida yang berasal dari sukrosa, sukrosa ini bisa didapat dai
tanaman, contohnya jagung. Jagung memiliki banyak otensi tetapi limbah
jagung yang berasal dari pakan ternak kurang termanfaatkan secara optimal.
Padahal tanpa disadari limbah pakan ternak yang selama ini dianggap sudah
tidak bernilai ekonomi lagi ternyata mengandung zat yang berguna. Limbah
pakan ternak berbasis jagung mempunyai kandungan sukrosa yang dapat
dimanfaatkan lebih lanjut. Oleh karena itu, rancangan penelitian ini disusun
sebagai tindak lanjut pengembangan hasil perekat dari limbah pakan ternak
yang menitik beratkan pada uji karakteristik perekat sebagai solusi pengganti
HTPB yang merupakan bahan mahal.
1
-
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Apakah limbah pakan ternak berbasis jagung dapat digunakan dalam
sintesis perekat polyurethane multiguna?
2. Bagaimana cara mengolah limbah pakan ternak menjadi perekat antar
fraksi?
3. Berapa komposisi optimum limbah pakan ternak (LPT) : MDI , LPT :
PEG , LPT : MDI : PEG?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Mengetahui potensi Limbah Pakan Ternak sebagai bahan dasar
pembuatan Polyurethane Multiguna
2. Mengetahui proses pembuatan Polyurethane Multiguna sebagai perekat
antar fraksi.
3. Untuk mengkaji komposisi optimum sehingga perekat yang dihasilkan
berkualitas baik.
1.4 Luaran yang diharapkan
Luaran yang diharapkan dari penelitian ini adalah:
1. Perekat Polyurethane Multiguna yang dapat merekatkan dengan kuat
bahan antar fraksi.
2. Artikel.
3. Paten.
1.5 Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini adalah :
1. Produksi bahan perekat alternatif yang unggul dalam penggabungan antar
fraksi/multiguna (kayu-plastik, kayu-logam, logam-logam, dll).
2. Solusi alternative terhadap pemanfaatan limbah pertanian sekaligus
meningkatkan nilai tambah.
3. Untuk mengembangkan ilmu pengetahuan di bidang kimia dan pertanian,
terutama mengenai pembuatan perekat dari limbah.
4. Untuk memanfaatkan limbah pakan ternak sebagai alternatif perekat antar
fraksi berkualitas.
5. Menjadi peluang bisnis untuk dikembangkan menjadi produk perekat
polyurethane multiguna dari limbah pakan ternak.
2
-
BAB 2
TARGET LUARAN
2.1 Luaran yang diharapkan
Luaran yang diharapkan dari penelitian ini adalah:
1. Perekat Polyurethane Multiguna yang dapat merekatkan dengan kuat
bahan antar fraksi.
2. Artikel.
3. Paten.
2.2 Target Luaran yang diharapkan
Target luaran dari penelitian ini adalah diperolehnya infomasi
ilmiah tentang perekat poliuretan berbasis jagung dari limbah pakan
ternak. Informasi ini diharapkan dapat menjadi rujukan untuk dilakukan
penelitian lebih lanjut yang hasilnya nanti dapat berpotensi sebagai paten.
Disamping itu diharapkan perekat poliuretan mempunyai kelebihan tidak
berbau menyengat. Selanjutnya, laporan mengenai penelitian ini akan
dipublikasikan pada Seminar Kimia atau Seminar Nasional atau Jurnal
Ilmiah Internasional.
BAB 3
METODE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian
3
Limbah Pakan Ternak
(Jagung)
Ekstrak Jagung Perekat Poliuretan
PEG 1000 Gas Nitrogen MDI
Uji Karakterisasi
Uji SEM Uji FTIR Uji Sifat Mekanik
Uji Kuat Tarik
Uji Kuat Lentur
Uji Coba Perekatan Aplikasi Perekatan Pada substrat (balok Kayu)
-
3.2 Prosedur Penelitian
a. Pembuatan Ekstrak Jagung Dari Limbah Pakan Ternak Berbasis
Jagung
Limbah Pakan ternak berbasis jagung dibersihkan dari kotoran yang
menempel, kemudian dicuci hingga bersih. Setelah bersih jagung di
keringkan dibawah sinar matahari sampai benar-benar kering. Kemudian
di steam pada suhu 100-150 oC selama 2 jam. Selanjutnya jagung digiling
dan dilakukan proses pulverisasi hingga berukuran 200 mesh.
b. Penentuan massa jenis PEG 1000 dan MDI
Dalam menentukan massa jenis PEG 1000 dan MDI, disiapkan cawan
porselen sebanyak dua buah, cuci sampai benar-benar bersih dan bebas
dari kotoran, jika perlu dicuci menggunakan asam pekat. Lalu cawan
porselen di panaskan hingga dibagian bawah cawan sedikit memerah,
tutp dan isolasi cawan porselen sampai dingin, lalu timbang cawan
porselen tersebut, lalu masukan PEG 1000 dan MDI secara terpisah
sebanyak 10 ml, hitung massa kedua zat tersebut kemudian tentukan v/b.
c. Pembuatan Perekat Poliuretan
Siapkan labu leher dua, cuci bersih kemudian keringkan sampai benar-
benar kering. Kemudian masukan magnetik stirer kedalam labu leher
dua. Masukan secara perlahan PEG 1000 yang kemudian diikuti dengan
penambahan ekstrak jagung, tutup labu tersebut dan salah satu ujungnya
di masukan selang untuk mengalirkan gas nitrogen. Aduk campuran
tersebut sampai benar-benar tercampur secara homogen, selama proses
pengadukan dialiri gas nitrogen untuk mencitakan suasana nitrogen
atmospirik. Setelah homogen tambahkan MDI kedalam labu tersebut dan
tutup rapat. Alirkan gas nitrogen dan aduk kembali sampai homogen.
Proses pencampuran juga harus selalu dialiri oleh gas nitrogen untuk
menciptakan suasana nitrogen atmospirik. Jika sudah homogen, hentikan
proses pengadukan, bongkar rangkaian alat lalu tuang larutan perekat
poliuretan kedalam gelas beker sebelum pengujian. Dalam proses
pencampuran digunakan beberapa varian komposisi dengan berat
masing-masing perbandingan adalah 2 gram. Komposisi pertama adalah
PEG 1000, lalu komposisi kedua adalah LPT berbasis jagung yang telah
diekstrak dan komposisi ketiga adalah MDI. Varian komposisi adalah
sebagai berikut: PEG 1000/LPT /MDI : 1/1/1, 1/1/2, 1/1/3, 2/1/1, 2/1/2,
2/1/3, 3/1/1, 3/1/2, dan 3/1/3.
4
-
BAB 4
HASIL YANG DICAPAI
4.1 Sifat Fisika dan Kimia Ekstraksi Limbah Pakan Ternak Berbasis Jagung
Jagung merupakan salah satu bahan dalam pembuatan perekat poliuretan. Sifat
fisika jagung yaitu bertekstur keras, bulat kecil, berwarna orange kecoklatan,
setelah di ekstraksi menjadi lembut berwarna putih kecoklatan. sifat fisika jagung
dapat dilihat pada gambar dibawah :
Sifat kimia jagung yaitu mengandung gugus hidroksil yang mampu
berikatan dengan PEG 1000 dan MDI sehingga perekat yang dihasilkan lebih kuat
dibandingakan perekat yang hanya menggunakan komposisi PEG dan MDI.
Sehingga jagung dijadikan sebagai sumber poliol dalam pembuatan perekat
poliuretan.
4.2 Hasil Data Pengamatan
Setelah melakukan proses pencampuran kemudian didapatkan hasil data
pengamatan yang disajikan dala bentuk tabel.
a. tabel hasil data pengamatan
No. Perbandingan Massa Hasil Pengamatan
PEG
1000
MDI LPT
1. 1
(2 g)
1
(2 g)
1
(2 g)
PEG 1000 + pelarut : larutan homogen tak berwarna, mudah diaduk
+ LPT : warna krem, mudah diaduk, sedikit mulai mengental
+ MDI : warna krem, lengket, sulit diaduk, berbuih
Produk : warna kuning susu, berbusa, cepat kering, sedikit keruh
2. 1
(2 g)
2
(4 g)
1
(2 g)
PEG 1000 + pelarut : larutan homogen tak berwarna, mudah diaduk
+ LPT : warna krem, mudah diaduk, sedikit mulai mengental
+ MDI : warna krem kekuningan, lengket, agak mudah diaduk, berbuih
Produk : warna kuning susu, berbusa, keras, sedikit keruh
3. 1
(2 g)
3
(6 g)
1
(2 g)
PEG 1000 + pelarut : larutan homogen tak berwarna, mudah diaduk
+ LPT : warna krem, mudah diaduk, sedikit mulai mengental
+ MDI : warna krem kekuningan, lengket, mudah diaduk, berbuih
Produk : warna kuning susu, agak keras, berbuih, saat ditekan tidak kembali
ke bentuk semula
4. 2
(4 g)
1
(2 g)
1
(2 g)
PEG 1000 + pelarut : larutan homogen tak berwarna, mudah diaduk
+ LPT : warna krem, mudah diaduk, sedikit mulai mengental
+ MDI : warna kuning kecokelatan, lengket, sulit diaduk, berbuih
Produk : warna kuning susu, agak keras, saat ditekan mudah kembali ke
bentuk semula
a. gambar jagung sebelum diekstraksi b. gambar jagung setelah diekstraksi
5
-
5. 2
(4 g)
2
(4 g)
1
(2 g)
PEG 1000 + pelarut : larutan homogen tak berwarna, mudah diaduk
+ LPT : warna krem, mudah diaduk, sedikit mulai mengental
+ MDI : warna kuning kecokelatan, lengket, sulit diaduk, berbuih
Produk : warna kuning susu, keras tetapi sedikit lembek
6. 2
(4 g)
3
(6 g)
1
(2 g)
PEG 1000 + pelarut : larutan homogen tak berwarna, mudah diaduk
+ LPT : warna krem, mudah diaduk, sedikit mulai mengental
+ MDI : warna krem kecokelatan, lengket, sulit diaduk, berbuih
Produk : warna krem, tekstur liat, berbuih, saat ditekan tidak kembali ke
bentuk semula
7. 3
(6 g)
1
(2 g)
1
(2 g)
PEG 1000 + pelarut : larutan homogen tak berwarna, mudah diaduk
+ LPT : warna krem, mudah diaduk, sedikit mulai mengental
+ MDI : warna krem kecokelatan, lengket, sulit diaduk, berbuih
Produk : warna cokelat cerah, tekstur seperti gel agak lembek, berbuih
8. 3
(6 g)
2
(4 g)
1
(2 g)
PEG 1000 + pelarut : larutan homogen tak berwarna, mudah diaduk
+ LPT : warna krem, mudah diaduk, sedikit mulai mengental
+ MDI : warna krem kecokelatan, sulit diaduk, berbuih
Produk : warna krem, tekstur seperti gel, berbuih, saat ditekan tidak kembali
ke bentuk semula
9. 3
(6 g)
3
(6 g)
1
(2 g)
PEG 1000 + pelarut : larutan homogen tak berwarna, mudah diaduk
+ LPT : warna krem, mudah diaduk, sedikit mulai mengental dan berminyak
+ MDI : warna cokelat keemasan, sulit diaduk, berbuih sangat banyak
Produk : warna krem, tekstur lembut seperti gel tetapi agak lembek, saat
ditekan tidak kembali ke bentuk semula
4.3 Hasil SEM ( Scanning Electron Microscop )
Hasil Analisis dengan Menggunakan SEM digunakan untuk mengetahui
morfologi permukaan dari komposit yang dihasilkan.
Hasil SEM LPT, PEG 1000, dan MDI masih menunggu hasil pengujian.
4.4 Identifikasi Gugus Fungsi LPT, PEG 1000 dan MDI
FTIR digunakan untuk mengetahui gugus fungsional utama yang terdapat di
dalam LPT, PEG 1000, dan MDI.
Hasil FTIR LPT, PEG 1000 dan MDI masih menunggu hasil pengujian.
4.5 Uji Mekanik
a. Uji Kuat Tarik
Uji Kuat Tarik masih menunggu hasil pengujian.
b. Uji Kuat Lentur
Uji Kuat Lentur masih menunggu hasil pengujian.
c. Uji Coba Perekatan
Uji Coba Perekatan dilakukan untuk mengetahui apakah lem/perekat
poliuretan berbasis LPT dapat rekat terhadap suatu substrat. Hasil uji coba
perekatan ini menunjukan daya rekat yang tinggi yang dilakukan dengan
substrat balok kayu ukuran p x l x t adalah (10 x 3 x 5) cm dalam potongan
vertikal maupun horizontal.
6
-
BAB 5
POTENSI HASIL
Dari hasil yang telah dikemukakan diatas, maka akan ada beberapa potensi
yang bermanfaat diantaranya yaitu :
Mampu menggantikan Perekat Poliuretan HTPB (Hidroksil Terminate
Polibutadiena) yang cenderung mahal
Menjadi peluang bisnis dalam bidang perekat
Mampu mengurangi limbah pakan ternak berbasis jagung
Karena kelebihan perekat poliuretan tidak berbau menyengat, maka dapat
bersaing dengan perekat jenis lain dan lebih unggul.
BAB 6
RENCANA TAHAPAN BERIKUTNYA
Rencana Tahapan berikutnya yaitu memecahkan bagaimana cara agar perekat
poliuretan yang telah dibuat dapat disimpan dalam kurun waktu tertentu.
DAFTAR PUSTAKA
Blomquist, R.F., Christiansen, A.W., and Myres, G.E. 1983. Adhesive Bonding of
Wood and Other Structural Materials. The University of Wisconsin-
Extension, Wisconsin
Hadiyawarman, Rijal, A., Nuryadin B.W., Abdullah, M., dan Khairurrijal. 2008.
Fabrikasi Material Nanokomposit Superkuat, Ringan dan Transparan
Menggunakan Metode Simple Mixing. Jurnal Nanosains & Nanoteknologi
Vol. 1 No.1, ISSN 1979-0880.
Rohaeti, E., Surdia N.M., Radiman, Chintya L., dan Ratnaningsih, E. 2003.
Pengaruh Jenis Poliol terhadap Pembentukan Poliuretan dari Monomer
PEG400 dan MDI, Proc. ITB Sains & Tek. Vol. 35 A, No. 2, Hlm. 97-109.
Ruhendi S. 1986. Perekat dan Perekatan. Jurusan Teknologi Hasil Hutan
Fak. Kehutanan IPB. Bogor.
Sutiani, A. dan Bidza, K.R. 2013. Pengaruh Variasi Komposisi Gliserol,
PEG1000, dan MDI Terhadap Sifat Mekanik Perekat Poliuretan.
Prosiding Semirata FMIPA Universitas Lampung.
Sutiani, A., Dibyantini, R.E., & Sitorus, M. 2010-2011. Pembuatan Perekat
Poliuretan Menggunakan Berbagai Bahan Alami Sebagai Sumber
Poliol, Laporan Penelitian Hibah Bersaing, Dirjen Dikti, Depdiknas,
Jakarta.
7
-
LAMPIRAN
Penggunaan Dana
1. Peralatan Penunjang
Material Justifikasi
Pemakaian Kuantitas
Harga
Satuan (Rp) Jumlah (Rp)
Baskom 1 buah 32.000 32.000
Loyang 1 buah 25.000 25.000
Pengaduk 9 buah 15.000 135.000
Alat Pengering 1 buah 145.000 145.000
Amplas kayu 9 buah 10.000 90.000
Gergaji kayu 1 buah 75.000 75.000
Alumunium
foil
10 pack 10.000 100.000
Blender 1 buah 135.000 135.000
Uji SEM 1 kali 3 sampel 300.000 900.000
Uji FTIR 1 kali 3 sampel 100.000 300.000
Uji kuat tarik 1 kali 9 sampel 75.000 675.000
Uji kuat lentur 1 kali 9 sampel 75.000 675.000
SUB TOTAL (Rp) 3.287.000
2. Bahan Habis Pakai
Material Justifikasi
Pemakaian Kuantitas
Harga
Satuan (Rp) Jumlah (Rp)
Akuades 9 kali 1 liter 6.000 54.000
Silika gel 1 kali 1 pack 148.000 148.000
PEG (PUA) 1 kali 1 liter 125.000 125.000
MDI (PUB) 1 kali 1 liter 255.000 255.000
PEG 400 1 kali 1 liter 425.000 425.000
PEG 1000 1 kali 1 kg 1.250.000 1.250.000
LPT 1 kali 5 Kg 7.000 35.000
Tissue 9 kali 1 gulung 5.000 45.000
Kayu 3 kali 3 meter 27.000 243.000
Plastik seal 9 kali 1 pack 7.500 67.500
Tube seal 9 kali 1 pack 18.500 166.500
SUB TOTAL (Rp) 2.814.000
8
-
3. Perjalanan
Material Justifikasi
Pemakaian Kuantitas
Harga
Satuan (Rp) Jumlah (Rp)
Perjalanan ke Pasar 5 kali 4 orang 30.000 600.000
Pengiriman Sampel 2 kali 9 sampel 20.000 360.000
SUB TOTAL (Rp) 960.000
4. Lain-lain
Material Justifikasi
Pemakaian Kuantitas
Harga
Satuan (Rp) Jumlah (Rp)
Pembuatan Proposal
(print, copy, jilid) 3 buah 50.000 150.000
Formulir 5 buah 15.000 75.000
SUB TOTAL (Rp) 225.000
Total (Keseluruhan) 7.286.000
Bukti-Bukti Pendukung Kegiatan
Perekat Poliuretan
LPT ( Jagung) PEG 1000 MDI Proses
Penggilingan
Hasil Poses
Pulverisasi
9
Perekat Poliuretan
Yang sudah mengeras
-
Bukti Pembayaran
Hasil Uji Coba
Perekatan Vertikal
Hasil Uji Coba
Perekatan Horizontal
10