Laporan Kemajuan Pkm-kc.pdf.Doc

23
LAPORAN KEMAJUAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA (PKM) SPEED LIMITER SEBAGAI PENGAMAN MOBIL TERHADAP PENCURIAN DENGAN PERINGATAN VIA SMS BIDANG KEGIATAN : PKM-KC Diusulkan oleh : Nikita Kandira M (1131110094/2011) Meylinda Candra Atika (1231110060/2011) Dedi Faris Firmansyah (1131110016/2011) Vandi Sujatmiko (123/2012) POLITEKNIK NEGERI MALANG MALANG 2014

Transcript of Laporan Kemajuan Pkm-kc.pdf.Doc

Page 1: Laporan Kemajuan Pkm-kc.pdf.Doc

LAPORAN KEMAJUAN

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA (PKM)

SPEED LIMITER SEBAGAI PENGAMAN MOBIL TERHADAP

PENCURIAN DENGAN PERINGATAN VIA SMS

BIDANG KEGIATAN :

PKM-KC

Diusulkan oleh :

Nikita Kandira M (1131110094/2011)

Meylinda Candra Atika (1231110060/2011)

Dedi Faris Firmansyah (1131110016/2011)

Vandi Sujatmiko (123/2012)

POLITEKNIK NEGERI MALANG

MALANG

2014

Page 2: Laporan Kemajuan Pkm-kc.pdf.Doc

PENGESAHAN

PKM-KC

1. Judul Kegiatan : Speed Limiter Sebagai Pengaman

Mobil Terhadap Pencurian dengan

Peringatan Via SMS

2. Bidang Kegiatan : PKM-KC

4. Ketua Pelaksana Kegiatan

a. Nama Lengkap : Nikita Kandira M

b. NIM : 1131110094

c. Jurusan/Program Studi : T. Elektro /T. Elektronika

d. Universitas/Institut/Politeknik : Politeknik Negeri Malang

e. Alamat Rumah dan No Tel./HP : Jl. Jalan Mayjen Sungkono 6.69Malang

f. Alamat email : [email protected]

g. No Telp/HP : 0

5. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis : 4 Orang

6. Dosen Pendamping

a. Nama Lengkap dan Gelar : IR.,Totok Winarno

b. NIP : 196001011985031012

c. Alamat Rumah dan No Tel./HP : Perumahan Politeknik 11, Malang

081805024336

7. Biaya Kegiatan

a. DIKTI : Rp 6.300.000,00

b. Sumber lain : -

8. Jangka Waktu Pelaksanaan : 5 Bulan

Malang, 27 Juni 2014

Mengetahui

Ketua Jurusan Teknik Elektro Ketua Pelaksana Kegiatan

(Supriatna Adhisuwignjo, ST., MT) (Nikita Kandira M)

NIP. 19710108 199903 1 001 NIM. 1131110094

Pembantu Direktur III Dosen Pendamping

(Drs. Sidik Ismanu, M.Si) (IR,Totok Winarno)

NIP. 195611081988031001 NIP. 196001011985031012

ii

Page 3: Laporan Kemajuan Pkm-kc.pdf.Doc

RINGKASAN

Kasus pencurian kendaraan bermotor semakin meningkat, tak hanya

pencurian kendaraan roda dua yang notabene lebih mudah untuk dicuri, namun

juga pencurian mobil yang saat ini juga mulai marak. Alat pengaman mobil yang

beredar dipasaran kurang efektif, karena hanya bersifat mencegah. Maka dalam

penelitian ini dirancang sebuah sistem keamanan yang dapat menangkap pencuri

saat batas kecepatan telah dicapai oleh pencuri ketika melarikan mobil korban,

sistem dilengkapi dengan peringatan yang dikirim melalui SMS. Kecepatan mobil

diperoleh dari pembacaan magnet speedometer mekanik menggunakan sensor

Hall Effect. Untuk menghentikan laju mobil digunakan relay sebagai skalar

ON/OFF pada jalur catu daya mobil sedangkan pengunci otomatis menggunakan

door bolt yang digerakkan oleh tuas yang terhubung dengan lengan servo. Sistem

terdiri dari 2 mode, yaitu Running Mode dan Parking Mode. Hasil pembacaan

kecepatan pada Running Mode memiliki tingkat kesalahan kurang dari 2%. Pada

Parking Mode, batas dari kecepatan mobil telah ditentukan sebesar 10 km/h, saat

batas tersebut dicapai sistem berhasil membuka relay dan menggerakkan servo

serta melakukan pengiriman SMS ke pemilik mobil. Saat pemilik mobil

mengirimkan SMS balasan dengan kode tertentu, sistem berhasil melakukan

pembacaan SMS tersebut dan memberikan respon berupa penutupan relay dan

pembukaan kembali pengunci otomatis yang digerakkan oleh servo.

Kata Kunci: Sensor Hall Effect, Kecepatan, Keamanan, SMS

iii

iv

Page 4: Laporan Kemajuan Pkm-kc.pdf.Doc

1. BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan teknologi pada saat ini sangatlah pesat. Hanya dalam

hitungan jam telah tercipta teknologi-teknologi baru, terutama dalam dunia

elektronika. Berkembangnya teknologi mendorong manusia untuk menciptakan

inovasi-inovasi baru. Inovasi-inovasi tersebut selain bertujuan untuk

mempermudah pekerjaan manusia juga untuk mengatasi masalah yang

berkembang di masyarakat. Adanya inovasi baru ini diharapkan dapat

dimanfaatkan oleh masyarakat untuk mengurangi masalah yang selama ini

berkembang.

Teknologi telekomunikasi saat ini juga berkembang dengan pesat.

Jarak yang jauh, waktu tempuh yang lama, kini telah dipermudah dengan

berkembangnya teknologi telekomunikasi. Salah satu contoh nyata adalah

kehadiran Mobile Phone atau Handphone. Selain menawarkan kemudahan dalam

berbicara dari jarak jauh dan kebebasan dalam menggunakannya, handphone juga

memiliki fitur SMS (Short Message Service). Untuk saat ini, SMS merupakan

fitur dasar yang ada di semua tipe dan merek handphone. Dengan maraknya

penggunaan handphone untuk mengirim pesan melalui SMS maka layanan yang

berbasis SMS mulai bermunculan.

Dalam kehidupan sehari-hari kasus pencurian kendaraan bermotor

semakin meningkat. Tak hanya pencurian kendaraan roda dua yang notabene lebih

mudah untuk dicuri, namun juga mobil yang saat ini juga mulai marak dicuri.

Kelalaian pemilik, menjadi salah satu faktor yang paling sering ditemui. Hal ini

wajar karena dijaman modern seperti ini manusia akan selalu disibukkan dengan

banyak urusan yang tentu saja menurunkan tingkat kewaspadaan mereka.

Kurangnya tindakan nyata dari aparat penegak hukum untuk memberantas kasus

pencurian mobil membuat para pencuri menikmati profesi mereka.

Untuk saat ini alat pengaman kendaraan, terutama mobil sudah

banyak beredar dipasaran, tapi hal itu tidak menjadi solusi. Karena hanya bersifat

mencegah, sehingga tidak memutus rantai pencurian. Mereka akan terus berulah,

mencuri mobil lain yang tidak menggunakan pengaman.

1

Page 5: Laporan Kemajuan Pkm-kc.pdf.Doc

Berdasarkan permasalahan tersebut maka perlu di rancang sebuah

sistem keamanan yang lebih efektif yang tidak hanya hanya mencegah, tapi juga

memberi efek jera dan secara kongkrit mengurangi jumlah kasus pencurian.

Sehingga dalam skripsi ini akan dirancang sebuah sistem keamanan mobil yang

sekaligus berfungsi sebagai penangkap pencuri. Sistem tersebut juga akan

dilengkapi dengan peringatan pencurian melalui SMS.

Sistem yang akan dirancang memanfaatkan kecepatan mobil. Batas

dari kecepatan mobil telah ditentukan sedemikian rupa, sehingga saat batas

tersebut dicapai, maka mobil akan berhenti dan pintu mobil akan terkunci secara

otomatis. Kunci otomatis tersebut diletakkan secara tersembunyi agar tidak dapat

diakses melalui central lock mobil. Selain melakukan penguncian secara otomatis,

mobil juga akan dilengkapi dengan handphone yang dapat mengirim SMS saat

mobil dicuri dan untuk membuka kunci saat mobil terkunci.

Sistem ini terdiri atas beberapa bagian yaitu sensor Hall Effect sebagai

bagian yang berfungsi menghitung putaran magnet speedometer mekanik,

mikrokontroler berfungsi sebagai pengontrol, handphone sebagai media

pengiriman pesan, rangkain on/off catu daya mobil, serta servo sebagai penggerak

mekanis kunci tersembunyi otomatis.

1.2 Rumusan Masalah

Dari latar belakang yang telah dikemukakan, permasalahan dalam penelitian

ini dapat dirumuskan sebagai berikut :

1) Bagaimana merancang dan membuat sistem elektronika untuk menghitung

kecepatan mobil berdasarkan putaran magnet speedometer mekanik, dan

menampilkannya pada LCD (Liquid Crystal Display).

2) Bagaimana merancang sistem keamanan mobil yang dapat menghentikan

laju mobil dan melakukan penguncian pintu secara otomatis.

3) Bagaimana merancang rangkaian antarmuka dan perangkat lunak antara

mikrokontroler dengan handphone, agar dapat melakukan pengiriman dan

pembacaan SMS.

2

Page 6: Laporan Kemajuan Pkm-kc.pdf.Doc

1.3 Tujuan

Merancang dan membuat sistem keamanan dan indikator pencurian

dengan memanfaatkan speedometer mekanik. Dengan pengaman yang berupa

pemotongan jalur catu daya mobil dan pengunci tersembunyi otomatis, serta

dilengkapi dengan penyampaian peringatan melalui SMS diharapkan para pencuri

dapat tertangkap basah dan tidak meresahkan pemilik mobil yang lain.

1.4 Luaran yang diharapkan

Luaran yang diharapkan dari program ini adalah :

1. Alat yang dapat digunakan untuk meningkatkan keamanan mobil.

2. Artikel ilmiah yang disampaikan dalam seminar.

3. Mendapatkan paten dari alat yang dihasilkan

1.5 Kegunaan Program

1. Manfaat bagi mahasiswa yaitu munculnya kreatifitas baru yang bernilai

profit dan mampu membuka lapangan pekerjaan baru dengan

berwirausaha.

2. Meringankan suatu instansi untuk mendapatkan alat pelacak mobil yang

dapat diandalkan.

3. Membantu pihak kepolisian dalam mengurangi dan mengungkap kasus

pencurian mobil.

3

Page 7: Laporan Kemajuan Pkm-kc.pdf.Doc

2. BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Speedometer Mekanik

Speedometer adalah alat pengukur kecepatan kendaraan darat, yang

merupakan perlengkapan standar setiap kendaraan yang beroperasi di jalan.

Speedometer berfungsi agar pengemudi mengetahui kecepatan kendaraan yang

dijalankannya dan dijadikan informasi utama untuk mengendalikan kecepatan

dikawasan/jalan agar tidak terlalu lambat atau terlalu cepat, bisa mengatur waktu

perjalanan dan mengendalikan kecepatan dijalan yang kecepatannya dibatasi.

Prinsip kerja speedometer mekanik memanfaatkan putaran roda yang

terhubung dengan magnet. Keduanya dihubungkan oleh sebuah kabel fleksibel,

sihingga membuat magnet ikut berputar saat roda berputar. Magnet berputar di

dalam wadah alumunium atau biasa disebut speedcup, speedcup terhubung

dengan jarum speedometer yang ditahan oleh pegas tipis. Saat magnet berputar

medan magnet yang ditimbulkan membuat speedcup berputar sekaligus memutar

jarum speedometer. Prinsip kerja speedometer mekanik ditunjukkan dalam

Gambar 2.1.

Gambar 2.1 Prinsip kerja speedometer mekanik

Sumber: How Speedometer Works, :http://www.explainthatstuff.com/how-speedometer-works.html

4

Page 8: Laporan Kemajuan Pkm-kc.pdf.Doc

2.2 Sensor Hall Effect

Istilah Hall Effect dikenal setelah Edwin H. Hall (1855-1938) menemukan

bahwa jika arus listrik mengalir melalui penghantar yang ditempatkan pada

transverse medan magnet yang kuat akan menghasilkan beda potensial yang

melewati penghantar pada kedua sudut penghantar itu. Sensor Hall Effect adalah

suatu transduser yang dapat mengubah besaran medan magnet menjadi besaran

listrik yaitu berupa tegangan.

Sensor Hall Effect digunakan untuk mendeteksi kedekatan. keberadaan

atau ketiadaan medan magnet dari suatu objek dengan kritis. Sensor Hall Effect

digunakan untuk sensor perpindahan, sensor letak atau jarak, sensor kecepatan

dan sensor arus.

Gambar 2.2 Prinsip dari Hall Effect

Sumber: Honeywell, 2006:3

5

Page 9: Laporan Kemajuan Pkm-kc.pdf.Doc

3. BAB III

METODOLOGI PELAKSANAAN

4.

3.1 Penentuan Spesifikasi Alat

Sebelum melakukan perancangan dan perealisasian alat, maka terlebih

dahulu menentukan spesifikasi alat yang akan dibuat. Adapun spesifikasi alat

yang akan direalisasikan adalah sebagai berikut:

1) Sistem memiliki dua mode, yaitu Running Mode dan Parking Mode.

2) Parking Mode dilengkapi dengan 4 digit PIN.

3) Batas kecepatan telah ditentukan 10 km/h.

4) Speedometer yang digunakan adalah speedometer mekanik.

5) Sensor menggunakan Linear Hall Effect Sensor tipe A1301.

6) Mikrokontroler menggunakan AVR ATMega328.

7) LCD menggunakan LCD character 20x4 agar dapat menampilkan angka

kecepatan dalam ukuran besar.

8) Kunci tersembunyi otomatis digerakkan oleh servo.

9) Relay digunakan sebagai saklar on/off yang menghubungkan Ignition

Switch dan catu daya pada mobil.

10) Handphone pada sistem menggunakan Motorola C168.

11) AT-Command yang dipakai adalah jenis Text Mode.

12) Catu daya berasal dari jalur Constant 12 volt pada mobil.

6

Page 10: Laporan Kemajuan Pkm-kc.pdf.Doc

3.2 Perancangan Sistem

Secara garis besar, diagram blok perancangan hardware sistem secara

keseluruhuan ditunjukkan dalam Gambar 4.1.

Sensor

Hall Effect

Speedometer

Mekanik

Speedcup

Magnet

Rangkaian

Komparator

Rangkaian

Button

Mikrokontroler

ATMega328

LCD 20x4

Servo

Driver Relay

Handphone

Sistem

Relay

Handphone

Pemilik

Gambar 4.1 Diagram Blok Sistem

Keterangan diagram blok Gambar 4.1 adalah sebagai berikut :

a) Speedcup Magnet

Berfungsi sebagai masukkan pada Sensor Hall Effect, Speedcup Magnet

berada di dalam Speedometer Mekanik.

b) Sensor Hall Effect

Berfungsi sebagai pengubah medan magnet menjadi tegangan.

c) Rangkain Komparator

Berfungsi mengkondisikan tengan keluaran dari Sensor Hall Effect agar

bernilai HIGH dan LOW

d) Mikrokontroler Atmega328

Berfungsi sebagai pusat pengontrol sistem secara keseluruhan.

e) Rangkaian button

Berfungsi sebagai masukkan untuk memilih mode dan memasukkan PIN.

f) LCD

Berfungsi sebagai penampil.

7

Page 11: Laporan Kemajuan Pkm-kc.pdf.Doc

g) Servo

Berfungsi sebagai penggerak kunci tersebunyi.

h) Driver Relay

Berfungsi sebagai penggerakkan relay.

i) Relay

Berfungsi sebagai saklar on/off.

j) Handphone Sistem

Berfungsi sebagai pengirim peringatan via SMS ke handphone pemilik

serta mengirim instruksi pada mikrokontroler ketika mendapatkan

instruksi dari handphone pemilik .

k) Handphone Pemilik

Berfungsi sebagai penerima peringatan dari Handphone Sistem serta

mengirim perintah via SMS ke Handphone Sistem yang akan diteruskan

ke Mikrokontroler.

Sistem memiliki dua buah mode operasi, yang pertama adalah Parking

Mode dan yang kedua adalah Running Mode. Parking Mode ialah mode keamanan

yang digunakan saat mobil diparkir, sedangkan Running Mode ialah mode

penampil kecepatan yang digunakan saat pemilik mobil mengendarai mobil. Saat

sistem diberi catu daya, sistem akan otomatis masuk pada Parking Mode, namun

pemilik mobil dapat masuk ke Running Mode dengan menekan tombol ”Enter

RUNNING MODE”, dan terlebih dahulu harus memasukkan PIN, proses

pemasukkan menggunakan tombol yang sudah disediakan. Saat terjadi proses

pemasukkan PIN, untuk sementara relay akan terputus hingga PIN yang

dimasukkan benar. Pada proses pemasukkan bila terjadi kesalahan memasukkan

PIN akan diulang hingga PIN benar. Penggunaan PIN untuk masuk ke Running

Mode digunakan sebagai proteksi dari pengguna yang tidak berhak. Saat pemilik

mobil selesai berkendara dan telah memarkir mobilnya, maka pemilik mobil harus

mengaktifkan kembali Parking Mode dengan menekan tombol ”Enter PARKING

MODE” memarkir mobilnya maka pemilik mobil akan mengaktifkan alat ini

melalui tombol yang sudah disediakan. Bila tidak terjadi pencurian maka pemilik

8

Page 12: Laporan Kemajuan Pkm-kc.pdf.Doc

mobil harus kembali ke mode penampil kecepatan agar mobil tidak mati dan

pemilik tidak terkunci saat mobil dikendarai.

Proses pembacaan kecepatan memanfaatkan putaran magnet pada

speedcup speedometer dimana magnet tersebut akan berputar saat mobil bergerak.

Untuk membaca putaran magnet maka digunakan Sensor Hall Effect, sensor ini

akan mengubah medan magnet menjadi tegangan. Karena sensor yang digunakan

adalah sensor yang memiliki karakteristik perubahan tengan yang linier terhadap

medan magnet utara dan selatan, maka digunakan komparator agar keluaran

sensor dapat diubah menjadi level tengan HIGH dan LOW. Keluaran yang sudah

berupa nilai digital akan masuk ke dalam mikrokontroler, dan akan diolah menjadi

kecepatan. Hasil olahan mikrokontroler akan ditampilkan pada LCD dalam bentuk

angka yang cukup besar agar mudah terbaca saat berkendara.

Saat ada pencuri masuk dan mencoba mengendarai mobil, maka

kecepatan mobil akan terbaca pada sistem, dan jika kecepatannya melebihi batas

yang telah ditentukkan yaitu 10 Km/h, maka relay yang menghubungkan jalur

Constant 12V yang mengarah pada Ignition Switch mobil akan terputus. Hal ini

akan menyebabkan mobil berhenti dan seluruh jalur aksesoris mobil termasuk

jalur untuk power window akan terputus serta mobil tidak akan bisa di-start.

Sistem juga akan mengaktifkan servo yang akan menggerakkan kunci

tersembunyi otomatis, sehingga pencuri akan terkunci di dalam mobil. Untuk

mengirimkan peringatan ke pemilik mobil, sistem akan mengirim SMS kepada

pemilik mobil. Peringatan tersebut akan diterima oleh Handphone pemilik.

Untukk membuka kembali kunci tersebunyi, maka pemilik mobil harus membalas

SMS peringatan tadi dengan SMS balasan yang sudah ditentukan. SMS balasan

tersebut akan diterima oleh Handphone sistem, lalu diteruskan ke mikrokontroler.

Mikrokontroler akan mengirim sinyal ke servo untuk membuka kunci

tersembunyi otomatis, dan sinyal ke driver relay untuk menutup kembali jalur

Constant 12V.

9

Page 13: Laporan Kemajuan Pkm-kc.pdf.Doc

3.3 Perancangan Perangkat Keras

3.3.1 Perancangan Antarmuka Sensor Hall Effect

Sensor yang digunakan dalam perancngan ini adalah Sensor Hall Effect

tipe A1301 produksi Allegro. Allegro A1301 sudah dilengkapi dengan

rangkaianpenguat dan rangkaian filter, sehingga dalam perancangan tidak

diperlukan rangkaina tambahan. Kaki VCC dihubungkan dengan catu daya 5 volt

dan GND dihubungkan dengan Ground, sedangkan kaki VOUT dihubungkan

dengan input pada rangkaian komparator. Rangkaian sensor ditunjukkan dalam

Gambar 4.2.

Gambar 4.2 Rangkaian Sensor Hall Effect

Untuk penempatan sensor adalah dengan cara meletakkan sensor sedekat

mungkin dengan magnet pada Speedcup speedometer agar diperoleh medan

magnet yang kuat. Penempatan sensor ditunjukkan dalam Gambar 4.3.

Gambar 4.3 Penempatan Sensor Hall Effect

10

Page 14: Laporan Kemajuan Pkm-kc.pdf.Doc

3.3.2 Perancangan Sistem Minimum Mikrokontroler ATMega328

Sebagai pusat pengendali seluruh proses yang terjadi dalam sistem

digunakan Mikrokontroler ATMega28. Jenis mikrokontroler ini dipilih karena

memiliki jumlah pin I/O yang mencukupi dan tidak terlalu banyak yaitu 20 buah

pin I/O, selain itu ATMega328 memiliki flash memory yang besar.

Sebagai pusat pengendali utama sistem, pin-pin ATMega328 dihubungkan

pada rangkaian pendukung membentuk suatu sistem minimum seperti ditunjukkan

dalam Gambar 4.6.

Gambar 4.6 Rangkaian Mikrokontroler ATMega328

Pin-pin yang digunakan dalam perancangan ini adalah:

1. PORTB

PORTB.0 digunakan sebagai keluaran yang berfungsi mengontrol

servo 4.

PORTB.5 digunakan sebagai keluaran yang berfungsi mengontrol

driver relay.

2. PORTC

PORTC.0 digunakan sebagai keluaran yang berfungsi mengirim

data pada pin D7 LCD.

11

Page 15: Laporan Kemajuan Pkm-kc.pdf.Doc

PORTC.1 digunakan sebagai keluaran yang berfungsi mengirim

data pada pin D6 LCD.

PORTC.2 digunakan sebagai keluaran yang berfungsi mengirim

data pada pin D5 LCD.

PORTC.3 digunakan sebagai keluaran yang berfungsi mengirim

data pada pin D4 LCD.

PORTC.4 digunakan sebagai keluaran yang berfungsi mengirim

data pada pin Enable LCD.

PORTC.5 digunakan sebagai keluaran yang berfungsi mengirim

data pada pin RS LCD.

3. PORTD

PORTD.0 digunakan sebagai masukan data serial dari handphone.

PORTD.1 digunakan sebagai keluaran data serial ke handphone.

PORTD.2 digunakan sebagai masukan dari komparator.

PORTD.3 digunakan sebagai masukan dari button 1.

PORTD.4 digunakan sebagai masukan dari button 2.

PORTD.5 digunakan sebagai keluaran yang berfungsi mengontrol

servo 1.

PORTD.6 digunakan sebagai keluaran yang berfungsi mengontrol

servo 2.

PORTD.7 digunakan sebagai keluaran yang berfungsi mengontrol

servo 3.

12

Page 16: Laporan Kemajuan Pkm-kc.pdf.Doc

3.3.4 Perancangan Antarmuka LCD

Pada perancangan ini Liquid Crystal Display (LCD) digunakan sebagai

penampil. Tampilan yang akan tertera pada LCD meliputi:

Kecepatan yang akan ditampilkan dalam karakter angka berukuran 3x2

blok

Indentifikasi ada tidaknya koneksi antara mikrokontroler dengan

handphone

Pemilihan mode operasi sistem

Angka PIN

Karena banyak yang akan ditampilkan maka pada sistem ini menggunakan LCD

berukuran 20x4.

Model LCD yang digunakan adalah tipe H2004A. LCD 20x4 memiliki

jumlah pin yang sama dengan LCD 16x2 pada umumnya, namun terdapat

perbedaan pada contrast LCD. Contrast LCD H2004A akan semakin jelas pada

rentang tegangan negatif. Tegangan negative diperoleh dari Voltage Converter

menggunakan IC ICL7660. Keluaran dari ICL 7660 berupa tegangan negatif yang

akan dihubungkan dengan trimpot sebagai pembagi tegangan untuk memperoleh

contrast yang sesuai.

Rangkaian antarmuka LCD ditunjukkan dalam Gambar 4.7. LCD

menerima data ari mikrokontroler, data tersebut akan diproses oleh driver LCD.

Penjelasan rangkaian LCD adalah sebagai berikut:

VSS terhubung dengan jalur Ground

VDD terhubung dengan jalur supply +5 volt

VO terhubung dengan keluaran trimpot (contrast)

RS terhubung dengan PORTC.5

R/W terhubung dengan Ground (write)

EN terhubung dengan PORTC.4

DB4 terhubung dengan PORTC.3

DB5 terhubung dengan PORTC.2

DB6 terhubung dengan PORTC.1

DB7 terhubung dengan PORTC.0

Anoda terhubung dengan +5 volt (backlight)

13

Page 17: Laporan Kemajuan Pkm-kc.pdf.Doc

Katoda terhubng dengan Ground (backlight)

Gambar 4.7 Rangkaian LCD

14

Page 18: Laporan Kemajuan Pkm-kc.pdf.Doc

5. BAB IV

HASIL YANG DICAPAI

3.1 Kemajuan Pekerjaan

No Tanggal Kegiatan Indikator

Keberhasilan Hasil Kegiatan

1 Senin,

24Maret

2014

Membeli

alat dan

komponen

Sudah mendapatkan

alat dan komponen

Desain sudah jadi.

2 Selasa, 8

April 2014

Pengukuran

output

sensor

magnet

Mendapat hasil

pengukuran

3 Senin , 12

Mei 2014

Ujicoba

rangkaian

driver

sensor

kecepatan

pada

protoboard

. Uji coba berhasil

4 Senin , 19

Mei 2014

Pembuatan

PCB driver

sensor

kecepatan

. PCB driver senssor

telah jadi

5 Senin , 26

Mei 2014

Pembuatan

program

pembaca

kecepatan

Program pembaca

kecepatan motor

telah jadi

15

Page 19: Laporan Kemajuan Pkm-kc.pdf.Doc

3.2 Ketercapaian Target Luaran

Dari pembuatan speed limiter sebagai pengaman mobil terhadap

pencuran dengan peringatan via sms ini keluaran yang dihasilkan dinilai

berdasar LogBook dan IKJP adalah dengan tercapainya dan keberhasilan

pembuatan alat dapat digunakan untuk meningkatkan keamanan mobil dan

mendapatkan paten dari alat yang dihasilkan untuk kemudian disampaikan

dalam seminar dan lolos pimnas.

16

Page 20: Laporan Kemajuan Pkm-kc.pdf.Doc

BAB V

RENCANA TAHAPAN BERIKUTNYA

1. Membuat jurnal yang akan disampaikan dalam seminar nasional.

17

Page 21: Laporan Kemajuan Pkm-kc.pdf.Doc

DAFTAR PUSTAKA

Malvino, Albert, Paul. 1996. Prinsip-prinsip Elektronika. alih bahasa

Hanafi Gunawan. Jakarta: Erlangga.

Honeywell. 2006. Hall Effect Sensing And Application.

http://www.honeywell-

sensor.com.cn/prodinfo/magnetic_position/technical/, diakses tanggal 21

Agustus 2011.

Motodev. 2009. AT Commands Reference For Motorola Handset.

http://developer.motorola.com/docstools/developerguides/G24_AT_Comm

ands_Developer_Guide.pdf. diakses tanggal 24 Oktober 2013.

Webster, John G. 2000. Measurement, Instrumentations, and Sensors

Handbook. Iowa: CRC Press LLC.

11

18

Page 22: Laporan Kemajuan Pkm-kc.pdf.Doc

LAMPIRAN

1. Penggunaan Dana

NO RINCIAN SATUAN JUMLAH

1 Bahan habis pakai

1. Peralatan Minsis , Mekanik Alat @ Rp.

1.500.000

Rp.

1.500.000,-

2. ATK penunjang persiapan ,

pelaksanaan sampai pembuatan

laporan akhir ( 1 Paket )

@ Rp.

457.000

Rp.

457.000,-

2 Alat penunjang kegiatan

1. Alat untuk etching PCB @ Rp.

100.000

Rp.

500.000,-

2. Alat untuk penyolderan PCB @ Rp.

318.000

Rp.

318.000,-

3 Transportasi

4. Pembelian bahan (10 kali) @ Rp.

100.000

Rp.

100.000,-

6. Transportasi pembelian alat @ Rp. 50.000 X 3 Rp.

150.000,-

4 Lain – lain

a. Internet @ Rp.

100.000

Rp.

100.000,- b. Pembuatan laporan akhir ( 1

paket)

@ Rp.

150.000

Rp.

150.000,-

c. Dokumentasi @ Rp.

150.000

Rp.

150.000,-

d. Jilid laporan @ Rp.

5.000 X 9

Rp.

45.000,-

e. Konsumsi @ Rp. 15.000 X 20 X 4 Rp.

1.200.000,-

f. Dosen pembimbing @ Rp.

300.000

Rp.

300.000,-

JUMLAH TOTAL Rp.

6.300.000,-

Page 23: Laporan Kemajuan Pkm-kc.pdf.Doc

2. Bukti Dokumentasi kegiatan

a. Rencana Penempatan

b. Pengujian LCD

c. Percobaan Alat