LAPORAN KEMAJUAN PROGRAM KEMITRAAN MASYARAKAT (PKM)

26
LAPORAN KEMAJUAN PROGRAM KEMITRAAN MASYARAKAT (PKM) IMPLEMENTASI MESIN PENIPIS DAN PENCETAK ADONAN SKALA INDUSTRI DAN MANAJEMEN USAHA UNTUK PENINGKATAN PRODUKSI LADRANG DI UMKM RATU MANIS KABUPATEN BANYUWANGI Oleh: Harliwanti Prisilia, S.T., M.T., NIDN : 0005087401 / Ketua Oktavima Wisdaningrum, SE, MSA.Ak. NIDN : 0710108603 / Anggota 1 Dibiayai oleh: Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional sesuai dengan Kontrak Pelaksanaan Program Pengabdian Kepada Masyarakat Nomor:105/SP2H/PPM/DRPM/2020, tanggal 16 Maret 2020

Transcript of LAPORAN KEMAJUAN PROGRAM KEMITRAAN MASYARAKAT (PKM)

Page 1: LAPORAN KEMAJUAN PROGRAM KEMITRAAN MASYARAKAT (PKM)

LAPORAN KEMAJUAN

PROGRAM KEMITRAAN MASYARAKAT (PKM)

IMPLEMENTASI MESIN PENIPIS DAN PENCETAK ADONAN SKALA

INDUSTRI DAN MANAJEMEN USAHA UNTUK PENINGKATAN

PRODUKSI LADRANG DI UMKM RATU MANIS KABUPATEN

BANYUWANGI

Oleh:

Harliwanti Prisilia, S.T., M.T., NIDN : 0005087401 / Ketua

Oktavima Wisdaningrum, SE, MSA.Ak. NIDN : 0710108603 / Anggota 1

Dibiayai oleh:

Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat

Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan

Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional

sesuai dengan Kontrak Pelaksanaan Program Pengabdian Kepada

Masyarakat

Nomor:105/SP2H/PPM/DRPM/2020, tanggal 16 Maret 2020

Page 2: LAPORAN KEMAJUAN PROGRAM KEMITRAAN MASYARAKAT (PKM)

i

LEMBAR PENGESAHAN

Page 3: LAPORAN KEMAJUAN PROGRAM KEMITRAAN MASYARAKAT (PKM)

ii

RINGKASAN/ABSTRAK KEGIATAN

Tujuan dari Program Kemitraan Masyarakat (PKM) ini adalah untuk

meningkatkan produktivitas dan kualitas produk yang dihasilkan oleh UMKM Ratu

Manis dengan mengurangi produk cacat yang dihasilkan, meningkatkan

pengetahuan dan kemampuan UMKM Ratu Manis dalam mengimplementasikan

pengendalian kualitas produksi, perbaikan kemasan, perbaikan strategi pemasaran,

membranding produk UMKM Ratu Manis, pemasaran produk secara online .

Target khusus dalam program PKM ini adalah 1) UMKM Ratu Manis

dapat meningkatkan kualitas dan kapsitas produk yang dihasilkan melalui transfer

teknologi mesin penipis adonan pastri, 2) meningkatkan penjualan produk secara

online, 3) meningkatnya kualitas sumber daya manusia melalui pelatihan

pengendalian kualitas, manajemen pemasaran dan branding produk, 4) secara

akademik dapat menghasilkan artikel ilmiah yang diterbitkan dalan jurnal ilmiah

nasional.

Metode yang digunakan dalam Program Kemitraan Masyarakat (PKM) ini

adalah 1) pelatihan dan pembinaan, 2) Transfer inovasi teknologi tepat guna, 3)

Pelatihan pengendalian kualitas, manajemen pemasaran dan branding, serta digital

marketing, 4) Pendampingan dalam implementasi starategi marketing dan

branding, serta digital marketing, 5) Monitoring dan Evaluasi (MonEv) Kegiatan.

Hasil yang didapatkan dari kegiatan PKM ini adalah fasilitasi mesin

penipis dan cetak adonan ladrang, peningkatan kapasitas produksi dari 20 kg per

hari menjadi 40 kg per hari, produk cacat yang dihasilkan berkurang hingga 2%

dari total produksi.

Kata Kunci : teknologi produksi, produktivitas, manajemen kualitas.

Page 4: LAPORAN KEMAJUAN PROGRAM KEMITRAAN MASYARAKAT (PKM)

iii

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ..................................................................................... i

RINGKASAN/ABSTRAK KEGIATAN ................................................................ ii

DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. iv

KATA PENGANTAR ............................................................................................ v

DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................... vi

BAB 1. PENDAHULUAN ..................................................................................... 1

BAB 2. TUJUAN DAN SASARAN ....................................................................... 7

2.1 Tujuan Kegiatan ............................................................................................ 7

2.2 Sasaran Kegiatan ...................................................................................... 7

BAB 3. METODE PELAKSANAAN YANG TELAH DILAKUKAN ................. 8

BAB 4. KELUARAN YANG DICAPAI (Output) ................................................. 9

BAB 5. MANFAAT YANG DIPEROLEH (Outcome) .......................................... 9

5.1 Dampak Ekonomi dan Sosial ........................................................................ 9

5.2 Kontribusi Mitra terhadap pelaksanaan .................................................. 12

Kontribusi mitra terhadap pelaksanaan Program Kemitraan Masyarakat yaitu:

........................................................................................................................... 12

BAB 6. FAKTOR YANG MENGHAMBAT/KENDALA, FAKTOR YANG

MENDUKUNG DAN TINDAK LANJUT .......................................................... 12

6.1 Faktor yang Menghambat/ Kendala ............................................................ 12

6.2 Faktor yang Mendukung ............................................................................. 12

6.3 Solusi dan Tindak Lanjutnya ...................................................................... 12

6.4 Rencana Selanjutnya ................................................................................... 13

6.5 Langkah-Langkah strategis untuk realisasi selanjutnya.............................. 13

7.1 Kesimpulan ................................................................................................. 13

7.2 Saran ............................................................................................................ 13

Lampiran ............................................................................................................... 14

Lampiran 1. Fasilitasi Mesin Penipis dan Pencetak Adonan Ladrang .............. 14

Lampiran 2. Pelatihan Manajemen Kualitas Produksi ...................................... 15

Lampiran 3. Pelatihan manajemen pemasaran .................................................. 16

Lampiran 4. Pelatihan branding ........................................................................ 17

Lampiran 5. Pelatihan digital marketing ........................................................... 18

Page 5: LAPORAN KEMAJUAN PROGRAM KEMITRAAN MASYARAKAT (PKM)

iv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Produk Ladrang Telur Asin dan Ladrang Tempong UMKM Ratu

Manis ....................................................................................................................... 2

Gambar 2. Gigi Cetakan yang sering Rusak ........................................................... 3

Gambar 3. Cetakan yang Gigi Cetakannya Rusak .................................................. 3

Gambar 4. Proses Pencetakan Ladrang dengan Menggunakan Alat Cetak

Kapasitas Rumah Tangga ........................................................................................ 4

Gambar 5. Produk Ladrang dengan Hasil yang Kurang Maksimal dan Bentuk

yang Tidak ............................................................................................................... 4

Gambar 6. Selisih Jumlah Permintaan dan Produksi Ladrang ................................ 5

Gambar 7. Instagram Pemasaran produk UMKM Ratu Manis ............................... 6

Gambar 8. Peningkatan jumlah produksi UMKM Ratu Manis............................. 10

Gambar 9. Peningkatan Permintaan Konsumen UMKM Ratu Manis .................. 10

Gambar 10. Peningkatan keuntungan UMKM Ratu Manis .................................. 10

Gambar 11. Produk Ladrang Menggunakan Mesin Penipis Dan Cetak Manual

Manual................................................................................................................... 11

Gambar 12. Publikasi Media Massa...................................................................... 11

Page 6: LAPORAN KEMAJUAN PROGRAM KEMITRAAN MASYARAKAT (PKM)

v

KATA PENGANTAR

Segala Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan segala rahmatNya sehingga kegiatan pengabdian masyarakat dapat

berjalan walupun dengan situasi Pandemi COVID-19 yang ada ini. Kegiatan

pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan dengan protokoler kesehatan yang

ketat supaya tim maupun UMKM yang menjadi mitra dapat tetap terus beraktivitas

sebagaiamana mestinya.

Pelaksana Pengabdian Kepada Masyarakat menyadari adanya kekurangan

dalam menyikapi keadaan dan hambatan yang terjadi, namun tak lupa tim

pelaksanan pengabdian kepada masyarakat menyampaikan ucapan terimakasih atas

dukungan dan bantuan dari berbagai pihak, dalam kesempatan ini tim pelaksana

pengabdian masyarakat menyampaikan ucapan terimakasih kepada :

1. Bapak Presiden Republik Indonesia, Bpk. Ir. H. Joko Widodo yang terus

memberikan perhatian pada sektor ekonomi mikro sebagai penggerak

roda perekomomian.

2. Kementerian Riset Teknologi/BRIN, Bapak Menteri dan Jajarannya

yang merealisasikan program dalam bentuk stimulasi kepada mitra-

mitra perguruan tinggi dalam mengimplementasikan IPTEKS yang

dimanfaatkan untuk masyarakat.

3. Rektor Universitas 17 Agustus 1945 Banyuwangi dan Jajarannya dalam

bidang penelitian dan pengabdian kepada masyarakat (PPPM) yang

memfasilitasi dan mendukung dalam kegiatan kemitraan ini.

4. UMKM Ratu Manis yang bekerjasama dalam proses perencaan,

pelaksanaan, implementasi dan evaluasi program pengabdian kepada

masyarakat ini.

5. Segenap Tim Pengabdian Kepada Masyarakat dan seluruh tim yang

membantu dalam pelaksanaan program ini.

6. Seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah

memberikan dukungan dan gagasannya dalam program pengabdian

kepada masyarakat ini.

Tim Pelaksana Kegiatan Pengabdian Masyarakat menyadari banyak

kekurangan dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini. Semoga kegiatan

pengabdian kepada masyarakat ini dapat memberikan manfaat untuk semua pihak

dan berharap seluruh rangkaian program dapat terus berjalan dan

berkesinambungan hingga mencapai sebuah UMKM yang mampu bertahan dan

berkontribusi dalam pengembangan perekonomian suatu Bangsa, untuk NKRI.

Banyuwangi, 13 Agustus 2020

Tim Pelaksana PKM

Page 7: LAPORAN KEMAJUAN PROGRAM KEMITRAAN MASYARAKAT (PKM)

vi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Fasilitasi Mesin Penipis dan Pencetak Adonan Ladrang .................. 14

Lampiran 2. Pelatihan Manajemen Kualitas Produksi .......................................... 15

Lampiran 3. Pelatihan manajemen pemasaran ...................................................... 16

Lampiran 4. Pelatihan branding ............................................................................ 17

Lampiran 5. Pelatihan digital marketing ............................................................... 18

Page 8: LAPORAN KEMAJUAN PROGRAM KEMITRAAN MASYARAKAT (PKM)

1

BAB 1. PENDAHULUAN

Kabupaten Banyuwangi ini memiliki potensi pelabuhan, wahana wisata,

dan bisnis yang prospektif berupa pelabuhan penyeberangan ke pulau Bali,

pelabuhan bongkar muat barang, wisata pantai, hutan mangrove, wisata gunung

ijen, potensi perkebunan, pertanian dan perikanan yang sangat menjanjikan.

Kabupaten Banyuwangi mendapat anugerah “The Best Festival City” dari menteri

pariwisata dengan penyelenggaraan Banyuwangi Festial yang diadakan secara

rutin. Banyuwangi membangun brand sebagai “The City of Festival and Carnival”

untuk meningkatkan jumlah wisatawan di Banyuwangi. Berdasarkan data dari

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Banyuwangi jumlah wisatawan

nusantara dan mancanegara 4.931.969 orang di tahun 2017 dan target wisatawan

6.411.557 orang di tahun 2019. Untuk mencapai target peningkatan sebesar 30%

tersebut ditahun 2019 diagendakan sebanyak 99 kalender event festival di

Kabupaten Banyuwangi.

Peningkatan jumlah wisatawan menjadi peluang bagi UMKM di

Kabupaten Banyuwangi untuk memasarkan produknya. Dengan berbagai event

festival yang memberi kesempatan UMKM untuk mengikuti pameran disetiap

pelaksanaan event, maka banyak peluang UMKM untuk mengembangkan pasarnya

melalui pameran yang diselenggarakan oleh Dinas Usaha Mikro dan Koperasi

Kabupaten Banyuwangi di setiap even festival. Keberhasilan pemerintah

Kabupaten Banyuwangi dalam mengembangkan UMKM diapresiasi oleh

Universitas 11 Maret dengan memberikan penghargaan sebagai pelopor

pengembangan UMKM terbaik.

Kabupaten Banyuwangi mempunyai banyak UMKM yang memanfaatkan

ciri khas Kabupaten banyuwangi salah satunya adalah produk makanan khas

Kabupaten Banyuwangi yaitu nasi tempong. Salah satu UMKM yang

memanfaatakan makanan khas Kabupaten Banyuwangi adalah UMKM Ratu Manis

yang memproduksi ladrang telur asin dan ladrang tempong.

Produk ladrang telur asin dan ladrang tempong diproduksi oleh UMKM

Ratu manis yang berdiri mulai tahun 2016 oleh Ibu Sismarsiana. Pada awalnya

ladrang yang diproduksi oleh bu Sismarsiana hanya yang original, dengan semakin

banyaknya permintaan, maka ditambah variasi rasa telur asin dan tempong.

Page 9: LAPORAN KEMAJUAN PROGRAM KEMITRAAN MASYARAKAT (PKM)

2

Tempong merupakan makanan khas Banyuwangi yaitu nasi tempong yang terkenal

dengan rasa yang sangat pedas sehingga seperti ditampar. Adapun produk ladrang

dapat dilihat pada gambar 1.

Gambar 1. Produk Ladrang Telur Asin dan Ladrang Tempong UMKM Ratu

Manis

Pada tahun 2017, melalui asosiasi makanan dan minuman (UMAMI),

UMKM Ratu manis banyak mengikuti pameran yang diadakan di setiap

Banyuwangi festival. Dari kegiatan pameran tersebut, UMKM Ratu manis banyak

mendapat pelanggan baik dari dalam kabupaten maupun diluar Kabupaten

Banyuwangi. Pada awalnya permintaan ladrang hanya 2 kg perhari setiap

produknya. Karena rasa yang enak dan digemari masyarakat, maka pemintaan

ladrang semakin meningkat. Saat ini UMKM Ratu manis memproduksi 20 kg

ladrang setiap harinya.

Salah satu keunikan ladrang telur asin, dan tempong yang diproduksi oleh

ibu sismarsiana adalah bentuknya yang lebar dan panjang-panjang dan lebih besar

dibanding produk ladrang lainnya, serta rasa yang lebih enak. Bu Sismarsiana

mengatakan bahwa, “Dalam proses pencetakan ladrang masih menggunakan

cetakan skala rumah tangga dengan kapasitas yang sangat terbatas dan

seringkali cetakan rusak pada saat digunakan karena melebihi kapasitas.

Pada saat permintaan meningkat, cetakan yang rusak dalam sebulan bisa

sebanyak 8 cetakan. Untuk digunakan mencetak lagi cetakan harus dibubut dan

kalau sudah diperbaiki pemakaian harus lebih hati-hati dan tidk bisa maksimal.”

Page 10: LAPORAN KEMAJUAN PROGRAM KEMITRAAN MASYARAKAT (PKM)

3

Adapun bagian gigi cetakan yang sering rusak dapat dilihat pada gambar 2. Dan

cetakan yang rusak dapat lilihat pada gambar 3.

Gambar 2. Gigi Cetakan yang sering Rusak

Gambar 3. Cetakan yang Gigi Cetakannya Rusak

Ladrang yang dihasilkan UMKM Ratu manis memiliki bentuk, dan

ketebalan yang tidak seragam. Ada yang pipih dan ada yang gemuk, karena dalam

proses pembentukannya menggunakan cetakan skala rumah tangga dengan

Page 11: LAPORAN KEMAJUAN PROGRAM KEMITRAAN MASYARAKAT (PKM)

4

kapasitas yang terbatas sehingga kualitas dan produktivitasnya rendah yang

sering mengalami kerusakan pada gigi cetakannya. Adonan ladrang dicetak

sebanyak 2 kali yang pertama dipipihkan, dan kemudian dicetak panjang-panjang

baru kemudian dipotong sesuai ukuran ladrang. Dalam satu hari satu cetakan hanya

mampu digunakan untuk memproduksi 4 kg ladrang dan cetakan akan rusak jika

melebihi kapasitas sehingga UMKM ratu manis kesulitan dalam memenuhi

permintaan yang semakin meningkat. Proses pencetakan ladrang dapat dilihat pada

gambar 4 dan untuk produk ladrang yang tidak seragam dapat dilihat pada gambar

5.

Gambar 4. Proses Pencetakan Ladrang dengan Menggunakan Alat Cetak Kapasitas

Rumah Tangga

Gambar 5. Produk Ladrang dengan Hasil yang Kurang Maksimal dan Bentuk

yang Tidak

Page 12: LAPORAN KEMAJUAN PROGRAM KEMITRAAN MASYARAKAT (PKM)

5

UMKM Ratu Manis mencetak adonan ladrang telur asin dan tempong

menggunakan cetakan skala rumah tangga dengan kapasitas yang sangat terbatas.

Pada saat banyak pesanan dari pelanggan, UMKM Ratu Manis harus menunda

waktu pengiriman dan bahkan menolak pesanan, apabila dipaksakan maka

alat cetak skala rumah tangga yang digunakan akan mengalami kerusakan.

Pemesanan ladrang telur asin maupun tempong bisa sampai 50kg sehari,

sehingga ada sekitar 30 kg yang tidak bisa terpenuhi. Adapun selisih data

produksi dan permintaan ladarang tempong dan telur asin dapat dilihat pada gambar

6. Penambahan tenaga kerja dan perbaikan alat pencetak yang terus-menerus

akan menambah biaya produksi ladrang. UMKM Ratu Manis tetap menjual

ladrang yang dihasilkan meskipun dengan bentuk yang tidak seragam untuk

meminimalkan kerugian, sehingga banyak konsumen yang mengeluh tentang

kualitas ladrang UMKM Ratu manis padahal kepuasan dan loyalitas konsumen

dipengaruhi oleh kualitas produk yang dihasilkan (Hermawan, 2011). Sehingga

perlu dilakukan perbaikan kualitas pada produk ladrang telur asin dan

ladrang tempong di UMKM Ratu Manis dengan fasilitasi mesin penipis dan

pencetak adonan ladrang skala industri supaya dapat memproduksi 50 kg

ladrang telur asin dan tempong untuk memenuhi permintaan konsumen.

Selain itu dengan fasilitasi mesin penipis dan pencetak adonan ladrang skala

industri dapat mengurangi biaya produksi karena dengan jumlah karyawan

yang tetap, tetapi jumlah ladrang yang diproduksi meningkat hingga 50 kg

sehari. Dengan efisiensi tersebut diharapkan menambah keuntungan UMKM

Ratu manis dari Rp. 500.000,- menjadi Rp. 1.000.000,- per hari.

Gambar 6. Selisih Jumlah Permintaan dan Produksi Ladrang

0

10

20

30

40

50

60

Permintaan

Produksi

Page 13: LAPORAN KEMAJUAN PROGRAM KEMITRAAN MASYARAKAT (PKM)

6

Selama ini produk yang dihasilkan oelh UMKM Ratu Manis hanya

dipasarkan melalui pameran yang dijaga sendiri oleh Ibu Sismarsiana dan

secara online hanya melalui instagram. Akun intagram untuk pemasaran produk

ladrang tidak pernah diupdate (Gambar 7). Jumlah penjualan secara online tidak

ada setiap harinya. Untuk mengembangkan jejaring pemasaran dan memperbaiki

sistem pemasaran di UMKM Ratu Manis perlu dikembangkan digital marketing

supaya dapat bertahan di era digital (Maulana, 2017). Teknologi digital membuat

UMKM dapat memasarkan produknya secara online dan dapat melakukan

pembayaran melalui sistem perbankan secara online juga. Oleh karena itu

diperlukan fasilitasi website untuk memasarkan produk yang dihasilkan

UMKM Ratu Manis dan diperlukan pembuatan sistem pemasaran online,

pelatihan dan pendampingan digital marketing bagi UMKM Ratu Manis

untuk meningkatkan jumlah pemasaran online dari 0 kotak menjadi 100kg

sebulan.

Gambar 7. Instagram Pemasaran produk UMKM Ratu Manis

Page 14: LAPORAN KEMAJUAN PROGRAM KEMITRAAN MASYARAKAT (PKM)

7

UMKM Ratu Manis juga memasarkan produknya dengan seadanya,

kemasan. Logo serta merek dibuat sedanya tanpa memperhatikan bagaimana

mempengaruhi keputusan pembelian konsumen melalui brand image (Soin

dkk, 2017). Oleh karena itu diperlukan pemahaman kepada UMKM Ratu Manis

tentang bagaimana membangun brand image untuk dapat menguasai pasar dan

dapat melakukan berbagai strategi pemasaran (Rangkuti, 2008).

Oleh karena itu diperlukan inovasi teknologi sesuai kebutuhan UMKM

Ratu Manis untuk meningkatkan kualitas produksi, kapasitas produksi,

pemenuhan permintaan konsumen, dan peningkatan keuntungan dengan

mesin penipis dan pencetak adonan skala industri. Untuk menghadapi era

digital, perlu perancangan sistem pemasaran online untuk menambah jumlah

penjualan melalui e-commerce dengan fasilitasi website pemasaran produk,

pelatihan dan pendampingan digital marketing.

BAB 2. TUJUAN DAN SASARAN

2.1 Tujuan Kegiatan

Tujuan kegiatan Program Kemitraan Masyarakat di UMKM Ratu Manis adalah:

1. Untuk mengatasi permasalahan di bidang produksi

a. peningkatan kapasitas produksi Ladrang dari 20 kg menjadi 50 kg sehari,

b. Pemenuhan permintaan konsumen hingga 100%,

c. Peningkatan keuntungan mitra dari Rp. 500.000,- menjadi Rp. 1.000.000,-

per hari.

2. Untuk mengatasi permasalahan bidang manajemen usaha dan pemasaran

a. Peningkatan pengetahuan manajemen pengendalian kualitas produksi

b. Peningkatan pengetahuan mananajemen pemasaran secara online

2.2 Sasaran Kegiatan

Sasaran kegiatan Program Kemitraan Masyarakat ini adalah pemilik dan seluruh

karyawan UMKM Ratu Manis.

Page 15: LAPORAN KEMAJUAN PROGRAM KEMITRAAN MASYARAKAT (PKM)

8

BAB 3. METODE PELAKSANAAN YANG TELAH DILAKUKAN

Metode pelaksanaan yang telah dilakukan dalam Program Kemitraan Masyarakat

di UMKM Ratu Manis adalah:

1. Fasilitasi mesin penipis dan pencetak adonan skala industri, Uji Kinerja mesin,

pelatihan pengoperasian mesin, pelatihan penrawatan mesin

Untuk mengurangi produk cacat dan meningkatkan kapasitas produksi maka

UMKM Ratu manis perlu difasilitasi dengan mesin penipis dan pencetak

adonan skla industri. Fasilitasi mesin penipis dan pencetak adonan dilakukan

pada tanggal 22 Juli 2020. Pada saat fasilitasi mesin penipis dan pencetak

adonan ladrang sekaligus dilakukan uji kinerja, pelatihan pengoperasian mesin

dan pelatihan perwatana mesin (Lampiran 1)

2. Pelatihan manajemen kualitas produksi

Setelah UMKM Ratu Manis dapat mengoperasikan mesin penipis dan pencetak

adonan ladrang, dilakukan pelatihan manajemen kualitas produksi untuk

mengontrol proses pembuatan ladarang supaya dapat mencegah terjadinya

cacat produk dengan menggunakan seven tools. Pelatihan manajemen kualitas

produksi dilaksanakan pada tanggal 23 juli 2020 di UMKM Ratu Manis dengan

narasumber ibu Dr. Herdiana Dyah susanti, M.T. (Lampiran 2)

3. Pelatihan manajemen pemasaran

Setelah produk yang dihasilkan UMKM Ratu Manis mempunyai kualitas yang

bagus, langkah selanjutnya dilakukan pelatihan manajemen pemasaran untuk

mencari strategi pemasaran produk ladrang yang paling tepat. Pelatihan

manajemen pemasaran dilakukan pada tanggal 30 Juli 2020 di UMKM Ratu

Manis dengan narasumber ibu Dr. Herdiana Dyah susanti, M.T. (Lampiran 3)

4. Pelatihan branding

Untuk meningkatkan loyalitas pelanggan UMKM Ratu Manis maka perlu

dibuat strategi branding yang tepat untuk UMKM Ratu Manis bagaimana

konsistensi logo yang harus ada setiap kemasan produk yang dihasilkan

UMKM Ratu Manis dan tagline UMKM Ratu Manis. Pelatihan branding

dilakukan pada tanggal 6 Agustus 2020 di UMKM Ratu Manis dengan

narasumber Moh. Fahrurrozi, S.Th.I., M.PSDM. (Lampiran 4)

5. Pelatihan digital marketing

Page 16: LAPORAN KEMAJUAN PROGRAM KEMITRAAN MASYARAKAT (PKM)

9

Setelah pelatihan manajemen pemasaran dan pelatihan branding, untuk

meningkatkan penjualan dimasa pandemi Covid-19 perlu dilakukan pelatihan

pemasaran melalui e-commerce. Pelatihan digital marketing dilakukan pada

tanggal 13 Agustus 2020 UMKM Ratu Manis dengan narasumber Moh.

Fahrurrozi, S.Th.I., M.PSDM. (Lampiran 5).

BAB 4. KELUARAN YANG DICAPAI (OUTPUT)

Output yang dicapai pada Program Kemitraan Masyarakat di UMKM Ratu Manis

ini adalah:

1. Mesin penipis dan cetak adonan ladrang

2. peningkatan kapasitas produksi Ladrang dari 20 kg menjadi 40 kg sehari,

3. Pemenuhan permintaan konsumen hingga 100%,

4. Peningkatan keuntungan mitra dari Rp. 500.000,- menjadi Rp. 1.000.000,-per

hari

BAB 5. MANFAAT YANG DIPEROLEH (OUTCOME)

5.1 Dampak Ekonomi dan Sosial

Sebelum fasilitasi mesin penipis dan cetak adonan ladrang, UMKM Ratu Manis

hanya bisa memproduksi 20 kg ladrang setiap harinya dan belum dapat memenuhi

permintaan konsumen. Setelah fasilitasi mesin penipis dan cetak adonan ladrang

jumlah produksi UMKM Ratu manis meningkat dua kali lipat per hari. Adapun

grafik peningkatan kapasitas produksi UMKM Ratu Manis dapat dilihat pada

gambar 8, pemenuhan kebutuhan konsumen gambar 9, dan peningkatan keuntungan

pada gambar 10.

Page 17: LAPORAN KEMAJUAN PROGRAM KEMITRAAN MASYARAKAT (PKM)

10

Gambar 8. Peningkatan jumlah produksi UMKM Ratu Manis

Gambar 9. Peningkatan Permintaan Konsumen UMKM Ratu Manis

Gambar 10. Peningkatan keuntungan UMKM Ratu Manis

20

40

0

5

10

15

20

25

30

35

40

45

Jul-20 Agu-20

Jumlah Produksi

Jumlah Produksi

0

10

20

30

40

50

60

70

Jul-20 Agu-20

Pemenuhan permintaan konsumen (%)

Pemenuhanpermintaan konsumen(%)

0

100000

200000

300000

400000

500000

600000

700000

800000

Jul-20 Agu-20

Peningkatan keuntungan

Peningkatankeuntungan

Page 18: LAPORAN KEMAJUAN PROGRAM KEMITRAAN MASYARAKAT (PKM)

11

Selain peningkatan kapasitas produksi, kualitas produk yang dihasilkan UMKM

Ratu Manis meningkat. Jumlah produk cacat yang dihasilkan berukuran hingga 2%

dan dapat meningkatkan keuntungan UMKM Ratu Manis. Dengan menggunakan

mesin penipis dan cetak adonan ladrang, ladrang yang dihasilkan lebih halus dan

tidak mudah hancur (gambar 11).

Gambar 11. Produk Ladrang Menggunakan Mesin Penipis Dan Cetak Manual

Manual

Adapun dokumentasi kegiatan dipublikasikan pada Radar Banyuwangi pada

tanggal 14 Agustus 2020 dapat dilihat pada gambar 12 dan tautan

https://radarbanyuwangi.jawapos.com/read/2020/08/14/209082/untag-1945-

banyuwangi-tingkatkan-daya-saing-umkm

Gambar 12. Publikasi Media Massa

Page 19: LAPORAN KEMAJUAN PROGRAM KEMITRAAN MASYARAKAT (PKM)

12

5.2 Kontribusi Mitra terhadap pelaksanaan

Kontribusi mitra terhadap pelaksanaan Program Kemitraan Masyarakat yaitu:

1. Menyediakan lokasi untuk kegiatan mulai dari fasilitasi mesin sampai kegiatan

pelatihan

2. Menyediakan bahan baku pada saat uji kerja mesin penipis dan cetak adonan

ladrang

3. Melakukan proses produksi dan menyediakan produk pada saat pelatihan

4. Menyediakan sumber daya manusia yang merupakan karyawan di UMKM

Ratu Manis pada saat pelatihan

5. Penambahan daya listrik di lokasi produksi

BAB 6. FAKTOR YANG MENGHAMBAT/KENDALA, FAKTOR YANG

MENDUKUNG DAN TINDAK LANJUT

6.1 Faktor yang Menghambat/ Kendala

Faktor yang menghambat adalah adanya pandemi Covid-19 menyebabkan

penurunan produksi pada UMKM Ratu Manis pada Bulan April-Mei 2020. UMKM

Ratu Manis masih belum berani produksi sesuai dengan kapasitas produksi yang

baru karena permintaan dari toko oleh-oleh khas Banyuwangi masih belum normal.

6.2 Faktor yang Mendukung

Penerapan era new normal untuk sektor pariwisata di Kabupaten Banyuwangi,

sehingga sudah mulai ada wisatawan yang berkunjung di Banyuwangi dan

permintaan dari toko oleh-oleh di luar Kabupaten Banyuwangi sudah mulai ada

meskipun tidak sebanyak sebelum pandemi Covid-19.

6.3 Solusi dan Tindak Lanjutnya

Pelatihan manajemen pemasaran, pelatihan branding, dan pelatihan digital

marketing yang diperkuat di UMKM Ratu manis untuk meningkatkan pemasaran

mulai dari pengumpulan database pelanggan dengan membuat landing page

pemasaran, pembuatan content di e-commerce, dan pembuatan calender content

untuk pemasaran melalui e-commerce.

Page 20: LAPORAN KEMAJUAN PROGRAM KEMITRAAN MASYARAKAT (PKM)

13

6.4 Rencana Selanjutnya

Penguatan pemasaran produk melalui e-commerce dengan

1. landing page pemasaran,

2. pembuatan content di e-commerce, dan

3. pembuatan calender content untuk pemasaran melalui e-commerce.

6.5 Langkah-Langkah strategis untuk realisasi selanjutnya

Untuk meningkatkan penjualan ladrang produk UMKM Ratu Manis pemasaran

melalui e-commerce semakin ditingkatkan dan mendaftar ke berbagai marketplace

dengan deskripsi produk dan foto yang menarik konsumen.

BAB 7. Kesimpulan dan Saran

7.1 Kesimpulan

Kesimpulan dari Program Kemitraan Masyarakat di UMKM Ratu Manis ini adalah:

1. Fasilitasi mesin penipisan dan cetak adonan ladrang dapat meningkatkan

kapasitas produksi dari 20 kg menjadi 100 kg per hari

2. Fasilitasi mesin penipisan dan cetak adonan ladrang dapat meningkatkan

prosentase pemenuhan kebutuhan konsumen menjadi 100%

3. Fasilitasi mesin penipisan dan cetak adonan ladrang dapat meningkatkan

keuntungan UMKM Ratu Manis dari Rp. 500.000,- menjadi Rp. 1.000.000,-

per hari.

7.2 Saran

Saran untuk keberlanjutan Program Kemitraan Masyarakat di UMKM Ratu Manis

ini adalah:

1. Perlunya peningkatan keterampilan mitra dalam pengelolaan teknologi

informasi

2. Perlunya operator khusus untuk mengelola e-commerce di UMKM Ratu Manis

Page 21: LAPORAN KEMAJUAN PROGRAM KEMITRAAN MASYARAKAT (PKM)

14

LAMPIRAN

Lampiran 1. Fasilitasi Mesin Penipis dan Pencetak Adonan Ladrang

Uji kinerja Mesin Penipis dan Cetak Adonan Ladrang

Page 22: LAPORAN KEMAJUAN PROGRAM KEMITRAAN MASYARAKAT (PKM)

15

Pelatihan Perawatan Mesin Penipis dan Cetak Adonan Ladrang

Lampiran 2. Pelatihan Manajemen Kualitas Produksi

Page 23: LAPORAN KEMAJUAN PROGRAM KEMITRAAN MASYARAKAT (PKM)

16

Lampiran 3. Pelatihan manajemen pemasaran

Page 24: LAPORAN KEMAJUAN PROGRAM KEMITRAAN MASYARAKAT (PKM)

17

Lampiran 4. Pelatihan branding

Page 25: LAPORAN KEMAJUAN PROGRAM KEMITRAAN MASYARAKAT (PKM)

18

Lampiran 5. Pelatihan digital marketing

Page 26: LAPORAN KEMAJUAN PROGRAM KEMITRAAN MASYARAKAT (PKM)

19