Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

216

Transcript of Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

Page 1: Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019
Page 2: Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN AKHIR

BALAI RISET DAN OBSERVASI LAUT

1. Tahun Anggaran : 2019

2. Judul KUK/KAK : Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan

3. Penanggung Jawab

Nama : Dr. Iis Triyulianti, M.Si

Pangkat/Gol : III/d

Jabatan : Plt. Kasie Tata Operasional

4. Lokasi Kegiatan : Jembrana

5. Jumlah Dana : Rp46.300.000,-

6. Sumber Dana : APBN 2019

Jembrana, November 2019

Penanggung Jawab Output Kegiatan Penanggung Jawab Kegiatan

Dr. Iis Triyulianti, M.Si Dr. Iis Triyulianti, M.Si

NIP. 19750103 200912 2 001 NIP. 19750103 200912 2 001

Mengetahui,

Kepala Balai Riset dan Observasi Laut

Dr. I Nyoman Radiarta, S.Pi., M.Sc

NIP. 19720402 199503 1 005

Page 3: Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

i | P a g e

KATA PENGANTAR

Kami mengucapkan puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT

yang telah melimpahkan karunia-Nya sehingga kegiatan Balai

Riset dan Observasi Laut (BROL) Tahun 2019 dapat dilaksanakan

dan diselesaikan dengan baik. Laporan akhir pelaksanaan

kegiatan ini berisi capaian kinerja dan kegiatan Balai Riset dan

Observasi Laut yang merupakan bentuk pertanggungjawaban

kepada stakeholders.

Bentuk dokumen ini merupakan pelaporan pelaksanaan kegiatan

dan capaian kinerja Balai Riset dan Observasi Laut selama tahun

2019, berdasarkan hasil pelaporan dan evaluasi ini diharapkan

dapat dijadikan dasar dalam perbaikan perencanaan kegiatan

pada tahun mendatang untuk mewujudkan visi dan misi Balai Riset

dan Observasi Laut.

Kami berharap, dokumen laporan pelaksanaan kegiatan tahunan

ini telah memenuhi harapan sebagai media pertanggungjawaban

kepada stakeholders. Kami juga berharap laporan ini dapat

memberi manfaat, terutama dalam rangka meningkatkan dan

memperbaiki pelaksanaan kegiatan di Balai Riset dan Observasi

Laut. Kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat kami

harapkan dalam menyempurnakan laporan ini.

Jembrana, November 2019

Tim Penyusun

Page 4: Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

ii | P a g e

RINGKASAN

Balai Riset dan Observasi Laut (BROL) pada Tahun Anggaran

2019 mengelola anggaran sebesar Rp28.568.580.000,- dengan

sumber dana berupa Rupiah Murni (RM) dan Hibah Luar Negeri

Langsung (HLL). Sumber dana RM sebesar Rp28.356.402.000,-,

sedangkan pada sumber dana HLL sebesar Rp212.178.000,-.

Realisasi anggaran BROL hingga 21 November pada Tahun

Anggaran 2019 sebesar Rp20.434.389.666,- (71,53%) dari target

penyerapan anggaran sebesar Rp27.829.666.930,- (97,41%).

Realisasi anggaran masih berlangsung hingga Desember 2019,

salah satunya masih dilakukan pembayaran pengadaan data

satelit radar Termin-2. Sebanyak 6 output kegiatan telah

dilaksanakan dengan baik dengan capaian fisik hampir mencapai

100%.

Kontrak kinerja BROL dengan RBSDM KP menyepakati kinerja

program yang mendukung output BRSDM KP dengan capaian

sebagai berikut :

1. 1 (satu) kawasan pesisir yang terpetakan sumberdayanya.

2. 1 (satu) wpp yang terpetakan karakteristik dan dinamika laut.

3. 300 (tiga ratus) scene sarana dan prasarana riset data satelit

radar.

4. 1 (satu) unit sarana prasarana stasiun bumi penerima data

satelit radar.

5. 1 (satu) layanan dukungan manajemen Eselon I.

6. 1 (satu) layanan perkantoran.

Rincian outcome BROL 2019 adalah sebagai berikut :

1. Info brief yang dihasilkan tahun 2019.

2. Bulletin estuary Perancak 2018-2019.

3. Technical brief pemantauan citra satelit radar untuk

tumpahan minyak Anjungan Lepas Pantai YYA-1 Pertamina di

Page 5: Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

iii | P a g e

Perairan Karawang atas permintaan Direktorat Jenderal

Pengelolaan Ruang Laut – KKP.

4. Technical brief terkait IUU Fishing di perairan Indonesia

untuk mendukung operasional PSDKP dan Satgas 115.

5. 16 PKS kerjasama.

6. 14 peneliti sebagai pembicara dalam forum lokarya,

workshop, seminar nasional dan internasional.

7. 115 kunjungan dari berbagai kalangan akedemis dan non

akademisi.

8. 1 orang peneliti yang mendapatkan penugasan SK Nasional.

Page 6: Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

iv | P a g e

DAFTAR ISI

RINGKASAN ............................................................................. ii

DAFTAR ISI ............................................................................. iv

DAFTAR TABEL ....................................................................... v

DAFTAR GAMBAR ................................................................. vii

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................. xiii

1. PENDAHULUAN ............................................................... 1

2. VISI, MISI, KEBIJAKAN DAN STRUKTUR ORGANISASI . 6

2.1. Visi ....................................................................................... 6

2.2. Misi ...................................................................................... 6

2.3. Tujuan .................................................................................. 7

2.4. Sasaran ................................................................................ 7

3. PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN ................ 15

3.1. Kawasan Pesisir yang Terpetakan Sumberdayanya ....... 15

3.2. WPP yang Terpetakan Karakteristik dan Dinamika Laut 36

3.3. Sarana dan Prasarana ....................................................... 65

3.4. Layanan Dukungan Manajemen ........................................ 70

4. PERMASALAHAN DAN TINDAK LANJUT ................... 189

PENUTUP ............................................................................. 193

LAMPIRAN ............................................................................ 194

Page 7: Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

v | P a g e

DAFTAR TABEL

1. Pagu dan realisasi anggaran per output kegiatan .................. 2

2. Realisasi anggaran berdasarkan sumber dana dan jenis belanja

................................................................................................. 2

3. Capaian kinerja kegiatan berdasarkan kontrak kerja ............. 4

4. Realisasi keuangan dan fisik output riset kawasan .............. 16

5. Jenis dan presentase tutupan lamun di perairan pesisir Pulau

Lembeh .................................................................................. 20

6. Keragaan ekosistem Mangrove pada lokasi studi ................ 23

7. Data sentinel yang diunduh ................................................... 34

8. Realisasi keuangan dan fisik output riset WPP .................... 38

9. Indikator kinerja kegiatan pengadaan barang dan jasa TA.

2019 ....................................................................................... 66

10. Realisasi keuangan dan fisik output sarana dan prasarana 66

11. Paket Kegiatan Pengadaan Barang dan Jasa BROL 2019 .. 67

12. Harga kontrak pengadaan data satelit radar & stasiun bumi

penerima data satelit radar 2019 ......................................... 68

13. Lingkup pekerjaan kontrak .................................................. 68

14. Rencana pembayaran kontrak ............................................. 69

15. Realisasi keuangan dan fisik output tata usaha .................. 70

16. Laporan keuangan ................................................................ 73

17. Komponen pegawai berdasarkan pendidikan ..................... 74

18. Komposisi pegawai berdasarkan jabatan struktural dan

fungsional .............................................................................. 74

19. Hasil pengolahan Training Need Analysis .......................... 77

20. Tugas dan izin belajar pegawai BROL ................................ 91

Page 8: Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

vi | P a g e

21. Realisasi keuangan dan fisik output tata operaisonal ........ 96

22. Pagu anggaran BROL TA 2020 ........................................... 97

23. Perubahan Perjanjian Kinerja BROL 2019 ........................ 101

24. Realisasi keuangan dan fisik output pelayanan teknis ..... 115

25. Perkembangan implementasi kerja sama BROL dengan mitra

............................................................................................. 120

26. Karya Tulis Ilmiah (KTI) BROL 2019 ............................... 141

27. Nilai rata – rata dan indeks kepuasan masyarakat ........... 147

28. Rekapitulasi PPDPI terbit periode Januari – Oktober 2019

............................................................................................. 155

29. Perbandingan presentase target dan realisasi penerbitan

PPDPI berdasarkan perjanjian kinerja ............................... 157

30. Jumlah pengguna per media diseminasi tahun 2019 ........ 161

Page 9: Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

vii | P a g e

DAFTAR GAMBAR

1. Grafik realisasi output kegiatan .............................................. 2

2. Grafik realisasi per-sumber dan jenis belanja ....................... 3

3. Rencana strategis BROL tahun 2019 ...................................... 8

4. Struktur organisasi Balai Riset dan Observasi Laut ............ 14

5. Grafik realisasi output riset kawasan ................................... 17

6. Peta habitat ekosistem Pulau Lembeh .................................. 18

7. Lokasi survey terumbu karang ............................................. 19

8. Distribusi spasial kondisi ekosistem lamun di perairan pesisir

Pulau Lembeh ........................................................................ 22

9. Infografis sebaran sampah pada stasiun pengamatan .......... 25

10. Grafik jumlah partikel mikroplastik sampel air laut Pulau

Lembeh .................................................................................. 26

11. Bahan rekomendasi kegiatan .............................................. 31

12. Sebaran titik potensi daerah penangkapan ikan selama tahun

2018 ....................................................................................... 32

13. Kajian Ikan Lemuru .............................................................. 33

14. Peta sebaran tumpahan minyak 22 dan 30 Juli menggunakan

data satelit Sentinel .............................................................. 33

15. RSNI penyajian PPDPI ......................................................... 34

16. Proses pengembangan SNI .................................................. 35

17. Dokumentasi kegiatan pengajuan RSNI .............................. 36

18. Grafik realisasi output riset WPP ....................................... 38

19. Rata-rata bulanan (2016 – 2019) distribusi potensi spasial

Tuna Sirip Kuning ................................................................. 40

20. Rata-rata bulanan (2016 – 2019) distribusi potensi spasial

Tuna Mata Besar ................................................................... 41

Page 10: Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

viii | P a g e

21. Variasi suhu pada kedalaman 150 m di WPP-715 ............. 42

22. Variasi potensi Tuna Sirip Kuning (atas) dan Tuna Mata

Besar (bawah) pada Januari 2016 – Juli 2019 di WPP-715 43

23. Kesesuaian budidaya rumput laut berdasarkan submodel fisik

dan geografi di WPP-715 ..................................................... 45

24. Sebaran spasial suhu permukaan laut tanggal 24 Juli 2018 (A:

mosaic 1 hari; B: mosaic 3 hari; C: mosaic 7 hari; D: 14 hari)

............................................................................................... 47

25. Titik prediksi daerah penangkapan ikan 25 Februari 2019 47

26. Rata-rata bulanan SPL di WPP-715 tahun 2009 - 2018 ... 48

27. Diagram T-S pada lokasi survey ........................................ 49

28. Nilai temperatur di lokasi survey........................................ 49

29. Sebaran echo kapal yang berasosiasi dengan kapal ber-AIS

di WPP-711 ........................................................................... 50

30. Sebaran echo kapal yang berasosiasi dengan kapal ber-VMS

di WPP-711 ........................................................................... 51

31. Sebaran echo kapal yang tidak berasosiasi dengan kapal ber-

AIS dan ber-VMS di WPP-711 ............................................ 51

32. Sebaran echo kapal yang berasosiasi dengan kapal ber-AIS

di WPP-716 ........................................................................... 52

33. Sebaran echo kapal yang berasosiasi dengan kapal ber-VMS

du WPP-716 .......................................................................... 52

34. Sebaran echo kapal yang tidak berasosiasi dengan kapal ber-

AIS dan ber-VMS di WPP-716 ............................................ 53

35. Sebaran echo kapal yang berasosiasi dengan kapal ber-AIS

di WPP-718 ........................................................................... 53

36. Sebaran echo kapal yang berasosiasi dengan kapal ber-VMS

di WPP-718 ........................................................................... 54

37. Sebaran echo kapal yang tidak berasosiasi dengan kapal ber-

AIS dan ber-VMS di WPP-718 ............................................ 54

Page 11: Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

ix | P a g e

38. Trip pertama kapal longline “A” ......................................... 55

39. Trip kedua kapal longline “A” ............................................. 55

40. Pergerakan kapal longline “B” selama periode 1 Januari 2016

– 2 April 2017........................................................................ 56

41. Area penangkapan ikan kapal longline “A” trip 1 .............. 56

42. Area penangkapan ikan pada kapal longline “A” trip 2 ..... 57

43. Pola arus permukaan pada Agustus di wilayah perairan

Indonesia (Tomczak & Godfrey, 2003) ................................ 58

44. T-S Diagram hasil pengukuran in situ (kiri) T-S Diagram

hasil pengukuran Moorey (1999) (kanan) ............................ 59

45. Kecepatan dan arah arus (barat/timur atau sumbu U) terekam

oleh ADCP hingga kedalaman 528 m dan 560 m ................. 62

46. Kecepatan dan arah arus (barat/timur atau sumbu U) terekam

oleh ADCP hingga kedalaman 600 m dan 640 m ................. 63

47. Kecepatan dan arah arus (utara/selatan atau sumbu V)

terekam oleh ADCP hingga kedalaman 528 m dan 560 m .. 63

48. Kecepatan dan arah arus (utara/selatan atau sumbu V)

terekam oleh ADCP hingga kedalaman 600 m dan 640 m .. 64

49. Data time series ADCP terukur di labany Channel (Gordon,

et al., 2019) ........................................................................... 65

50. Grafik realisasi output manajemen ketatausahaan ............. 71

51. Grafik realisasi output tata opeasional ............................... 96

52. Renstra BROL 2017 – 2019 atas review 2019 ................. 100

53. Update aplikasi e-Monev Bappenas ................................. 107

54. Update aplikasi Monev DJA .............................................. 107

55. Monev terpadu lingkup BRSDM KP .................................. 109

56. Monev internal BROL Semester I 2019 ............................ 111

57. Monev internal BROL Semester II 2019 ........................... 115

Page 12: Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

x | P a g e

58. Grafik realisasi output pelayanan teknis .......................... 116

59. Perjanjian kerja sama on going ......................................... 119

60. Berita terpopular di website BROL TA 2019 ................... 130

61. Pengunjung website BROL ................................................ 131

62. Laman media sosial BROL ................................................. 131

63. Monitoring bandwidth internet connection ....................... 134

64. Pengelolaan IP camera CCTV ........................................... 135

65. Layanan troubleshooting TI bagi pegawai ........................ 136

66. Pembimbingan PKL/magang .............................................. 137

67. Pembimbingan skripsi/tesis ............................................... 137

68. Penyewaan mes dan guest house ..................................... 138

69. Jumlah kunjungan BROL .................................................... 138

70. Hasil SKM Semester II 2019 ............................................. 139

71. Penerimaan sampel LKP periode Januari – Desember 2019

............................................................................................. 146

72. Peta cakupan PPDPI .......................................................... 153

73. Grafik KPI PPDPI ............................................................... 157

74. PPDPI Nasional .................................................................. 159

75. Pelikan Tuna ...................................................................... 159

76. Pelikan Cakalang................................................................ 160

77. Pelikan Lemuru .................................................................. 160

78. Alur kerja sistem otomatisasi PPDPI ................................ 161

79. Jumlah unduhan PPDPI melalui SIDIK ............................... 162

80. Keragaman pengguna PPDPI melalui SIDIK ..................... 162

81. Penerimaan data buoy pantai sampai dengan bulan Oktober

2019 ..................................................................................... 165

82. Tampilan muka Sistem Prediksi Pasang Surut ................. 166

Page 13: Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

xi | P a g e

83. Tampilan laman sebaran Stasiun Prediksi Pasang Surut . 166

84. Lokasi pengambilan sampel Laboratorium Alam .............. 168

85. Status mutu esturai Perancak Januari 2019 ..................... 170

86. Status mutu esturai Perancak Februari 2019 ................... 171

87. Status mutu esturai Perancak Maret 2019 ....................... 171

88. Status mutu esturai Perancak April 2019 ......................... 172

89. Status mutu esturai Perancak Mei 2019 ........................... 173

90. Status mutu esturai Perancak Juni 2019 .......................... 173

91. Status mutu esturai Perancak Juli 2019 ........................... 174

92. Status mutu esturai Perancak Agustus 2019 ................... 175

93. Status mutu esturai Perancak September 2019 ............... 175

94. Status mutu esturai Perancak Oktober 2019.................... 176

95. Leaflet status mutu kualitas air musiman ......................... 177

96. Workshop best practice solusi inovatif pengendalian

pencemaran ekosistem pesisir dan laut berbasis daratan 178

97. Karya tulis ilmiah status mutu Estuari Perancak ............. 179

98. Peta tumpahan minyak citra radar Sentinel ...................... 182

99. Akuisisi data radar Cosmo SkyMED dan RADARSAT-2 . 182

100. Perbaikan dan kalibrasi sumbu X dan Y pada atenna .... 183

101. Metode pendekatan aktivitas hauling ............................. 184

102. Peta overlay tumpahan minyak Kep. Riau periode Desember

2018 ..................................................................................... 185

103. Peta arus wilayah Kep. Riau periode 10 Desember 2018

............................................................................................. 185

104. Peta overlay frekuensi kapal lego jangkar dan tumpahan

minyak 2018 ........................................................................ 186

105. Air surveillance perairan Singkep bersama PSDKP....... 186

Page 14: Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

xii | P a g e

106. Validasi lapang tumpahan minyak Karawang ................. 187

107. Pertemuan tindak lanjut rapat koordinasi upaya

penyelesaian kasus tumpahan minyak illegal .................... 187

Page 15: Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

xiii | P a g e

DAFTAR LAMPIRAN

1. DIPA BROL TA. 2019 .......................................................... 195

2. Daftar pembelian bahan laboratorium TA. 2019 ................ 196

3. Daftar kalibrasi alat tahun 2019 .......................................... 197

4. Ruang lingkup akreditasi ISO/IEC 17025:2017 .................. 198

5. Bulletin status mutu kualitas air Estuari Perancak tahun 2019

............................................................................................. 200

Page 16: Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

1 | P a g e

1. PENDAHULUAN

Balai Riset dan Observasi Laut (BROL) merupakan Unit Pelaksana

Teknis (UPT) Kementrian Kelautan dan Perikanan di bidang riset

dan observasi sumberdaya laut, yang berada di bawah dan

bertanggung jawab kepada kepala badan yang menangani riset

kelautan dan perikanan serta pengembangan sumber daya

manusia kelautan dan perikanan. BROL mempunyai tugas

melaksanakan riset dan observasi sumber daya laut. Hal tersebut

sebagaimana tertuang dalam Peraturan Menteri Kelautan dan

Perikanan Nomor 11/PERMEN-KP/2017 Tentang Organisasi dan

Tata Kerja Balai Riset dan Obseravasi Laut.

Balai Riset dan Observasi Laut pada tahun 2019 menjalankan

tugas dan fungsinya sebagai sebuah lembaga riset Kementerian

Kelautan dan Perikanan dengan memperoleh pagu awal

Rp28.592.130.000,-. Pada pertengahan tahun terdapat

pencantuman hibah luar negeri langsung dan pengurangan pagu

pada belanja pegawai sehingga pada akhir tahun pagu anggaran

BROL menjadi Rp28.568.580.000,-. Anggaran tersebut digunakan

untuk kegiatan riset dan manajerial dengan perincian berdasarkan

output yang harus diperoleh pada akhir tahun kegiatan tertera

pada Tabel 1. Rincian DIPA BROL TA 2019 dapat dilihat pada

Lampiran 1.

Realisasi anggaran BROL hingga 21 November tahun 2019 (Tabel

1) sebesar Rp20.434.389.666,- (71,53%) dari target penyerapan

anggaran sebesar Rp27.829.666.930,- (97,41%). Grafik realisasi

output kegiatan disajikan pada Gambar 1. Realisasi anggaran

berdasarkan sumber dana dan jenis belanja disajikan pada Tabel

2, sedangkan grafik realisasi per-sumber dan jenis belanja

disajikan pada Gambar 2. Pelaksanaan kegiatan BROL sebanyak

6 output kegiatan utama telah terealisasi dengan capaian fisik

hampir sebesar 100%.

Page 17: Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

2 | P a g e

Tabel 1. Pagu dan realisasi anggaran per output kegiatan

No Kode

output

Uraian Output Kegiatan Pagu

(Rp.)

Realisasi

(Rp.)

Dlm

(%)

1. 2428.003 Kawasan Pesisir yang

Terpetakan

Sumberdayanya

440.814.000 396.448.546 89,94

2. 2428.004 WPP yang Terpetakan

Karakteristik dan

Dinamika Laut

959.186.000 834.428.942 86,99

3. 2428.006 Sarana Prasarana Riset

Data Satelit Radar

9.500.000.000 5.118.434.849 53,88

4. 2428.009

8

Sarana Prasarana Stasiun

Bumi Penerima Data

Satelit Radar

3.300.000.000 2.932.154.100 88,85

5. 2428.950 Layanan Dukungan

Manajemen Eselon I

679.178.000 602.115.658 88,65

6. 2428.994 Layanan Perkantoran 13.689.402.000 10.550.807.571 77,07

TOTAL 28.568.580.000 20.434.389.666 71,53

Gambar 1. Grafik realisasi output kegiatan

02E+094E+096E+098E+091E+10

1,2E+101,4E+10

Realisasi Output Kegiatan

Pagu Anggaran Realisasi Anggaran

Page 18: Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

3 | P a g e

Tabel 2. Realisasi anggaran berdasarkan sumber dana dan jenis belanja

BROL

RM

(Rp. 1.000)

HLL

(Rp. 1.000)

51 52 53 52

Pagu 4.854.902 10.701.500 12.800.000 212.178

Realisasi 4.229.384 7.942.337 8.050.588 212.077

% 87,12 74,22 62,90 99,95

Total

Pagu 28.568.580

Total

Realisasi

20.434.389

(71,53%)

Gambar 2. Grafik realisasi per-sumber dan jenis belanja

Berdasarkan kontrak kinerja BROL dengan BRSDM KP telah

disepakati bahwa kinerja program dan kegiatan yang mendukung

output strategis BRSDM KP di dalam Rencana Kinerja BRSDM KP

yang tertuang dalam Rencana Kerja Anggaran

Kementerian/Lembaga dapat dilihat pada Tabel 3.

0

2E+09

4E+09

6E+09

8E+09

1E+10

1,2E+10

1,4E+10

RM - 51 RM - 52 RM - 53 HLL - 52

Realisasi Output Per-Sumber dan Jenis Belanja

Pagu Anggaran Realisasi Anggaran

Page 19: Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

4 | P a g e

Tabel 3. Capaian kinerja kegiatan berdasarkan kontrak kerja

No. Indikator Kinerja Target Realisasi

1. Nilai PNBP (Rp. Miliar) 0,08813 0,08613

2. Jumlah bahan rekomendasi hasil riset BROL

yang diusulkan (Rekomendasi)

3 -

3. Jumlah data dan/informasi hasil riset BROL

(Paket)

5 -

4. Jumlah lembaga riset kelautan terstandar

(Lembaga)

1 -

5. Indeks kepuasan pelanggan pelayanan publik

(Skala Linkert 1 – 5)

3,8 4,69

6. Jumlah jejaring dan/atau kerjasama riset BROL

(Dokumen)

12 15

7. Jumlah sarana dan prasarana riset kelautan

BROL (Paket)

2 -

8. Jumlah Karya Tulis Ilmiah riset BROL yang

dipublikasikan (Dokumen)

15 14

9. Jumlah dukungan dokumen manajemen satker

yang dihasilkan (Dokumen)

3 3

10. Indeks profesionalitas ASN BROL (Indeks) 60 59.57

11. Presentase unit kerja lingkup BROL yang

menerapkan sistem manajmene pengetahuan

yang terstandar (%)

80 75.00

12. Presentase jumlah rekomendasi hasil

pengawasan lingkup BROL yang dokumen dan

tindak lanjutnya telah dilengkapi dan

disampaikan (%)

80 15,00

13. Nilai kinerja pelaksanaan anggaran BROL

(Nilai)

Baik (87) 89,31

* Capaian per-triwulan III

Hingga Triwulan III 2019, beberapa capaian kinerja telah dicapai.

Indikator kinerja nilai PNBP hingga Triwulan III 2019 sudah

hampir tercapai, dipastikan bahwa nilai PNBP dapat dicapai

hingga Desember 2019. Beberapa indikator kinerja, seperti

jumlah bahan rekomendasi, jumlah data dan informasi hasil riset,

jumlah lembaga riset kelautan terstandar, jumlah sarana dan

Page 20: Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

5 | P a g e

prasarana riset kelautan, jumlah Karya Tulis Ilmiah (KTI), indeks

profesionalitas ASN BROL, prosentase unit kerja BROL yang

menerapkan sistem manajemen pengetahuan terstandar dan

prosentase jumlah rekomendasi hasil pengawasan lingkup BROL

yang dokumen dan tindak lanjutnya telah dilengkapi dan

disampaikan akan dicapai pada Desember 2019. Diharapkan

capaian kinerja akan 100% pada Desember 2019, hal ini menjadi

bukti wujud BROL dalam melaksanakan tugas dan fungsi serta

perjanjian kinerja yang telah disepakati.

Tujuan disusunnya laporan pelaksanaan program dan kegiatan ini

adalah untuk menyampaikan kompilasi hasil dan analisis kegiatan

program dan riset yang dipergunakan untuk menentukan arah

kebijakan kegiatan di tahun berikutnya.

Page 21: Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

6 | P a g e

2. VISI, MISI, KEBIJAKAN DAN

STRUKTUR ORGANISASI

BROL berada di bawah koordinasi dan bertanggungjawab kepada

Pusat Riset Kelautan. Sesuai dengan Peraturan Menteri Kelautan

dan Perikanan Nomor 11/PERMEN-KP/2017, tentang Organisasi

dan Tata Kerja Balai Riset dan Observasi Laut, BROL memiliki

Rencana Strategis (Renstra) yang memuat visi, misi, tujuan,

sasaran dan kebijakan serta program yang akan dilaksanakan

sesuai tugas pokok dan fungsinya. Rencana Strategis ini

merupakan pedoman operasional dan kinerja BPOL tahun 2017

sampai 2019.

2.1. Visi

Sebagai unit pelaksana teknis Badan Riset dan Sumberdaya

Manusia Kelautan dan Perikanan, maka visi BROL ditetapkan

selaras dengan visi pembangunan nasional serta tujuan untuk

mendukung terwujudnya Indonesia sebagai poros maritim dunia.

Visi BROL sebagai pusat unggulan dalam kegiatan riset dan

observasi sumberdaya kelautan.

2.2. Misi

Mengacu pada tugas dan fungsi sebagai unit pelaksana teknis

yang dimandatkan dalam Peraturan Menteri Kelautan dan

Perikanan, maka terdapat tiga pilar yang menjadi misi BROL yakni

:

a. Mewujudukan sumber daya riset dan observasi laut nasional

yang handal dan mandiri;

b. Menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi observasi laut

untuk pengelolaan sumber daya kelautan dan perikanan yang

berdaulat dan berkelanjutan;

Page 22: Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

7 | P a g e

c. Mewujudkan pemanfaatan hasil riset dan observasi laut guna

mendukung terwujudunya kesejahteraan masyarakat kelautan

dan perikanan

2.3. Tujuan

Penjabaran misi dari BROL dalam menjalankan mandat PERMEN

KP tentang tugas dan fungsi, maka tujuan kegiatan BROL adalah

:

1. Meningkatkan kompetensi sumberdaya manusia riset dan

observasi laut yang profesional dan berintegritas;

2. Meningkatkan sarana dan prasarana riset dan observasi laut

nasional yang handal;

3. Menyelenggarakan riset dan observasi sumber daya laut di

bidang fisika dan kimia kelautan, daerah potensial

penangkapan ikan dan perubahan iklim dengan memanfaatkan

teknologi observasi laut, penginderaan jauh kelautan dan

pemodelan laut;

4. Mempercepat pemanfaatan hasil riset dan observasi laut

dilingkup KKP dan stakeholder strategis lainnya.

2.4. Sasaran

Sasaran strategis riset dan observasi laut merupakan kondisi

yang ingin dicapai oleh BROL dalam mewujudkan visi, misi dan

tujuan program riset dan observasi yang dilaksanakan. Tahapan

pencapaian sasaran strategis dilakukan menggunakan pendekatan

metode Balanced Scorecard (BSC) melalui tiga perspektif yaitu

customer perspective, internal process perspective dan learning and growth perspective. Peta strategi level 3 BROL dapat dilihat

pada Gambar 3.

Page 23: Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

8 | P a g e

Gambar 3. Peta strategis Renstra BROL 2107 - 2019

A. Customer Perspective

Sasaran strategis pertama (SS-1) yang akan dicapai yaitu

“Terwujudnya pengelolaan SDKP yang partisipatif, bertanggung

jawab dan berkelanjutan”, dengan indikator kinerja sebagai

berikut :

a) Nilai Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) pada tahun

2017 sebesar Rp58.500.000,-, menjadi Rp53.430.000,- pada

tahun 2018 dan pada tahun 2019 sebesar Rp88.130.000,-

(0,088 Miliar);

B. Internal Process Perspective

Sasaran strategis pada perspektif ini adalah proses yang harus

dilakukan oleh BROL. Sasaran strategis kedua (SS-2) yang akan

dicapai yaitu “Terselenggaranya program riset dan SDM KP yang

Page 24: Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

9 | P a g e

mendukung tata kelola pemanfaatan SDKP yang berkeadilan dan

berdaya saing”, dengan indikator kinerja sebagai berikut :

a) Jumlah bahan rekomendasi kebijakan hasil riset dan observasi

laut yang akan diusulkan merupakan indikator kinerja baru

pada tahun 2019 dan menghasilkan 3 bahan rekomendasi

kebijakan.

b) Jumlah data dan/atau informasi hasil riset observasi laut yang

dihasilkan dari 2 paket pada tahun 2017, 1 paket pada tahun

2018, menjadi 5 paket pada tahun 2019;

c) Jumlah lembaga riset yang terstandar pada tahun 2019 BROL

ditetapkan sebagai lembaga yang telah tersertifikasi;

d) Indeks kepuasan pelanggan pelayanan publik dengan skala

likert 1-5 pada tahun 2019 sebesar 3,8;

e) Jumlah jejaring dan/atau kerja sama BROL yang disepakati

sebanyak 3 dokumen pada tahun 2017, 11 dokumen pada

tahun 2018, dan 12 dokumen pada tahun 2019;

f) Jumlah sarana dan prasarana BROL yang ditingkatkan

kapasitasnya, masing-masing 1 unit pada tahun 2017 dan

2018 menjadi 2 paket pada tahun 2019;

g) Jumlah Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang dipublikasikan dari 9

KTI pada tahun 2017 dan 2018 menjadi 15 KTI pada tahun

2019;

h) Jumlah dukungan dokumen manajemen satker yang dihasilkan

pada tahun 2019 sebanyak 3 dokumen kegiatan manajerial;

C. Learning and Growth Perspective

Guna pencapaian sasaran strategis di atas, diperlukan input yang

dapat mendukung terlaksananya proses dalam menghasilkan

output dan outcome BROL. Terdapat empat sasaran strategis

yang akan dicapai yaitu :

Sasaran strategis ketiga (SS-3) yang akan dicapai yaitu

“Terwujudnya ASN BROL yang kompeten, profesional dan

berintegritas”, dengan indikator kinerja berikut ini :

Page 25: Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

10 | P a g e

a) Indeks Profesionalitas (IP) ASN BROL dengan target 71,

capaian IP ASN hingga Triwulan III adalah 59.66

Sasaran strategis keempat (SS-4) yang akan dicapai yaitu

“Tersedianya manajemen pengetahuan BROL yang handal dan

mudah diakses”, dengan indikator kinerja sebagai berikut :

a) Persentase unit kerja lingkup BROL yang menerapkan sistem

manajemen penegtahuan yang terstandar, capaian indikator

kinerja ini hingga Triwulan III adalah sebesar 75% dari target

80%;

b) Nilai Kinerja ASN Balai Riset dan Observasi Laut pada tahun

2019 dengan rentang nilai 76-90 yang dapat dikategorikan

baik.

Sasaran strategis kelima (SS-5) yang akan dicapai yaitu

“Terwujudnya birokrasi BROL yang efektif, efisien, dan

berorientasi pada layanan prima”, dengan indikator kinerja

sebagai berikut :

a) Persentase jumlah Rekomendasi hasil pengawasan yang

dimanfaatkan untuk perbaikan kinerja lingkup BROL sebesar

60% untuk tahun 2017 dan 2018 sedang pada tahun 2019

meningkat menjadi 80%.

Sasaran strategis keenam (SS-6) yang akan dicapai yaitu

“Terkelolanya anggaran pembangunan BROL secara efisien dan

akuntabel”, dengan indikator kinerja sebagai berikut :

a) Nilai Kinerja Pelaksanaan Anggaran BROL (IKPA) dengan

capaian hingga Triwulan III adalah 89,31 dari target 81.

BROL memiliki mandat untuk melakukan dan mewujudkan riset

dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi observasi

kelautan, yang mampu memberikan solusi bagi permasalahan

yang ada dalam proses pembangunan sektor kelautan nasional,

dalam mendukung ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan

masyarakat serta pelestarian sumber daya alam. Arah kebijakan

riset dan observasi laut BROL merupakan langkah-langkah

kebijakan yang ditempuh BROL untuk mewujukan visi dan misi

Page 26: Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

11 | P a g e

BROL. Dengan mengacu pada arah kebijakan dan strategi BRSDM

tahun 2017-2019, BROL mendukung lima dari 10 fokus riset

utama BRSDM, yaitu :

1. Perubahan iklim.

2. Jasa kelautan.

3. Konservasi dan mitigasi serta rehabilitasi.

4. Inovasi teknologi.

5. Kajian kewilayahan dan geopolitik.

Kelima fokus riset tersebut dituangkan dalam program kegiatan

yang disusun dalam Roadmap Kegiatan Penelitian dan

Pengembangan (terlampir) untuk mencapai Sasaran Strategis,

yaitu Terselenggaranya pengelolaan SDKP yang partisipatif,

bertanggung jawab dan berkelanjutan. Program kegiatan tersebut

mendukung :

a. Tersedianya data dan informasi Peta Prakiraan Daerah

penangkapan Ikan di Perairan Indonesia.

b. Tersedianya data dan informasi oseanografi hasil dari

observasi laut dan pemodelan.

c. Tersedianya data dan Informasi perubahan pesisir.

d. Tersedianya data dan informasi kajian cepat tanggap.

Dalam rangka mencapai sasaran strategis untuk mewujudkan

peran strategis BROL dalam program riset dan observasi, maka

arah kebijakan BROL ditetapkan sebagai berikut :

a. Memperkuat IPTEK dan inovasi teknologi bagi komoditas

unggulan dan prospektif, yang berorientasi pada daya saing,

pasar dan kebutuhan masyarakat, serta keberlanjutan

sumberdaya kelautan dan perikanan;

b. Memperkuat basis data dan menyempurnakan manajemen

data dan informasi nasional untuk pengelolaan sumberdaya

kelautan dan perikanan;

c. Mempercepat penyebaran dan pemanfaatan hasil litbang

IPTEK;

Page 27: Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

12 | P a g e

d. Meningkatkan kapasitas, sinergi dan integrasi serta

networking.

Langkah-langkah strategi yang akan ditempuh BROL untuk

mewujudkan pencapaian visi, misi, tujuan dan sasaran kegiatan

riset yang menjadi program strategis di lingkungan KKP dan

BRSDMKP adalah sebagai berikut :

a. Melaksanakan program riset strategis yang berdasarkan pada

prioritas pembangunan nasional, yang dirangkum dalam Nawa

Cita dan dituangkan dalam berbagai program riset prioritas,

diantaranya: perubahan iklim, jasa kelautan, konservasi dan

mitigasi serta rehabilitasi, inovasi teknologi dan kajian

kewilayahan dan geopolitik;

b. Strategi pelaksanaan riset yang ada di BROL, berlandaskan

pada: (1) riset berawal dan berakhir pada pengguna, (2) riset

harus sesuai dengan program nasional (KKP dan BRSDMKP),

dan (3) riset yang bersifat inovatif. Pelaksanaan riset tersebut

diharapkan berkontribusi nyata pada masyarakat kelautan dan

perikanan;

c. Peningkatan kapasitas dan kapabilitas SDM harus terus

dilakukan, sehingga kapasitas BROL semakin dapat

diperhitungkan dalam kancah observasi kelautan nasional dan

internasional;

d. Inovasi media diseminasi hasil riset (produk unggulan) terus

diupayakan baik melalui keterlibatan dalam

seminar/simposium/workshop nasional dan internasional

ataupun melalui media teknologi informasi yang berkembang

saat ini (media sosial, jurnal, bunga rampai, prosiding, leaflet

dan brosur);

e. Peningkatan kerjasama dan sinergitas kegiatan dengan mitra:

lembaga riset, universitas, pemerintah daerah, lembaga

swadaya masyarakat atau swasta pada level nasional dan

internasional.

Page 28: Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

13 | P a g e

Guna menjalankan tugas dan fungsi UPT Balai Riset dan

Observasi Laut (BROL), dibentuklah susunan organisasi yang

terdiri dari Kepala Balai dan dibantu oleh Subbagian Tata Usaha,

Seksi Tata Operasional, Seksi Pelayanan Teknis dan Kelompok

Jabatan Fungsional (Gambar 4). Adapun Struktur organisasi dan

tata kerja BPOL terdiri dari :

1. Kepala Balai

Mempunyai tugas melakukan koordinasi dan memberikan

arahan seluruh kegiatan riset dan non riset serta membina

bawahan di lingkungan BROL sesuai tata kerja dan peraturan

yang berlaku untuk kelancaran pelaksanaan tugas.

2. Sub Bagian Tata Usaha

Mempunyai Tugas melakukan administrasi kepegawaian, tata

laksana, keuangan, persuratan, kearsipan, rumah tanggal dan

perlengkapan.

3. Seksi Tata Operasional

Mempunyai tugas melakukan penyusunan rencana program

dan anggaran, pemantauan dan evaluasi serta laporan.

4. Seksi Pelayanan Teknis

Mempunyai tugas melakukan pelayanan teknis, jasa,

informasi, komunikasi, diseminasi, publikasi, kerja sama, dan

pengelolaan prasarana dan sarana riset dan observasi, serta

pengelolaan perpustakaan.

5. Kelompok Jabatan Fungsional

Mempunyai tugas melakukan kegiatan riset dan observasi

sumber daya laut di bidang fisika dan kimia kelautan, daerah

potensial penangkapan ikan, dan perubahan iklim dengan

memanfaatkan teknologi observasi laut, penginderaan jauh

kelautan, dan pemodelan laut; dan kegiatan lainnya yang

sesuai dengan keahlian dan kebutuhan serta tugas masing-

masing jabatan fungsional berdasarkan ketentuan peraturan

perundang-undangan.

Page 29: Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

14 | P a g e

Gambar 4. Struktur organisasi Balai Riset dan Observasi Laut

Page 30: Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

15 | P a g e

3. PELAKSANAAN PROGRAM DAN

KEGIATAN

3.1. Kawasan Pesisir yang Terpetakan Sumberdayanya

Peraturan Menteri Kelautan Dan Perikanan Republik Indonesia

Nomor 11/Permen-KKP/2017 Tentang Organisasi dan Tata Kerja

Balai Riset dan Observasi Laut khususnya pasal 2 dan 3, BROL

memiliki tugas dan fungsi melaksanakan riset dan observasi

sumber daya laut di bidang fisika dan kimia kelautan, daerah

potensial penangkapan ikan, dan perubahan iklim dengan

memanfaatkan teknologi observasi laut, penginderaan jauh

kelautan, dan pemodelan laut. Berdasarkan tugas dan fungsi

tersebut, maka Balai Riset dan Observasi Laut sebagai salah satu

lembaga penelitian dibawah Pusat Riset Kelautan, Badan Riset

dan Sumberdaya Manusia, Kementerian Kelautan dan Perikanan

(KKP) melakukan kegiatan Kajian Pemetaan dan Identifikasi

Perubahan Ekosistem Pesisir dan Kajian Cepat Tanggap Berbasis

Kebutuhan Pengguna.

Kajian Kawasan Pesisir yang Terpetakan Sumberdayanya dalam

rangka mendukung Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut

(Dirjend. PRL) dilakukan dengan mengidentifikasi kawasan

pesisir dan kawasan konservasi. Analisis hasil akhir kegiatan

kajian ini dapat memberikan kontribusi informasi saintifik terkait

upaya peningkatan kualitas dan kuantitas pemetaan pesisir dan

kawasan konservasi serta identifikasi kesehatan ekosistem

pesisir.

Kajian Cepat Tanggap berbasis Kebutuhan Pengguna merupakan

suatu kajian yang dilakukan berdasarkan kebutuhan pengguna

dan stakeholder serta bila kejadian yang terkait dengan

ekosistem perairan baik skala lokal dan nasional.

Kedua kajian ini memiliki suboutput yaitu :

Page 31: Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

16 | P a g e

1. Data dan informasi kawasan pesisir yang terpetakan

sumberdayanya.

2. Data dan informasi pendukung terkait rekomendasi teknis dan

kesimpulan ilmiah.

Untuk melaksanakan kegiatan riset kawasan dialokasikan dana

sebesar Rp440.814.000 atau sekitar 1,54% dari total pagu yang

dikelola oleh Balai Riset dan Observasi Laut. Realisasi anggaran

per 21 November 2019 selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 4,

sedangkan grafik realisasi dapat dilihat pada Gambar 5.

Berdasarkan hasil evaluasi indikator penelitian telah terlaksana

dan tercapai dengan baik.

Tabel 4. Realisasi keuangan dan fisik output riset kawasan

No Kegiatan PAGU Realisasi Keuangan

Fisik

%

Rp. Rp. %

Kawasan Pesisir yang Terpetakan Sumberdayanya

a. Kajian Pemetaan dan

Identifikasi Perubahan

Ekosistem Pesisir

299.026.000 270.417.790 90,43 100

b. Kajian Cepat Tanggap

Berbasis Kebutuhan

Pengguna

141.788.000 126.030.756 88,89 100

Page 32: Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

17 | P a g e

Gambar 5. Grafik realisasi output riset kawasan

Berikut ini adalah hasil pembahasan dari kegiatan riset tersebut.

3.1.1. Kajian Pemetaan dan Identifikasi Perubahan Ekosistem Pesisir

A. Peta Sebaran Ekosistem Pulau Lembeh

Secara umum sebaran habitat ekosistem P. Lembeh adalah

sebagaimana pada Gambar 6.

299.026.000

141.788.000

270.417.790

126.030.756

0

50.000.000

100.000.000

150.000.000

200.000.000

250.000.000

300.000.000

350.000.000

Kajian Pemeteaan dan IdentifikasiPerubahan Ekosistem Pesisir

Kajian Cepat Tanggap BerbasisKebutuhan Pengguna

Realisasi Output Riset Kawasan

Pagu Realisasi

Page 33: Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

18 | P a g e

Gambar 6. Peta habitat ekosistem Pulau Lembeh

➢ Peta Sebaran Habitat Ekosistem Terumbu Karang

Secara umum lokasi survey relatif homogen yang didominasi

oleh karang keras (ScleractiniaI) dari genus Porites, Montipora

dan Acropora serta lamun dari jenis Enhallus acoroides. Di

Kareko keanekaragaman terumbu karang di Kareko sangat tinggi

yang terdiri dari genus a.l. : Acropora, Diploastrea, Porites, Montipora, Pocillopora, Galaxea, Millepora, Favidae, Fungia, Halomitra, Karang lunak, dll; Bariri didominasi oleh karang keras

(ScleractiniaI) dari genus Porites, Montipora dan Acropora serta

lamun dari jenis Enhallus acoroides (habitat mirip dengan poin A);

Sedangkan Mawali lebih homogen/monospesies yang didominasi

genus Anacropora.

Page 34: Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

19 | P a g e

Keanekaragaman terumbu karang di Kelurahan Pancuran dan

Dorbolang : Acropora, Diploastrea, Porites, Montipora, Pocillopora, Galaxea, Millepora, Favidae, Fungia, Halomitra,

Karang lunak, dll (habitat mirip dengan yang di Kelurahan

Kareko). Keanekaragaman terumbu karang di Batuangus dan

salah satu lokasi penyelaman Nudi Wall sangat beragam dengan

dominasi karang keras dan karang lunak serta bersosiasi dengan

organisme lainnya. Dokumentasi dapat dilihat pada Gambar 7.

Gambar 7. Lokasi survey terumbu karang

Page 35: Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

20 | P a g e

➢ Kondisi Umum Sebaran Habitat Ekosistem Lamun

Tabel 5. Jenis dan presentase tutupan lamun di perairan pesisir Pulau Lembeh

Hasil pengamatan yang tertera pada Tabel 5 menunjukan bahwa

stasiun yang memiliki rata-rata persentase tutupan lamun

tertinggi adalah Stasiun 7 (83.22%) dengan kisaran 30 – 100%.

Stasiun 7 ini terletak di pantai Pancuran yang berupa teluk dengan

hamparan padang lamun hingga ± 100m ke arah laut dan

berbatasan dengan reef flat terumbu karang yang tumbuh baik.

Lokasi ini berada di zona Timur dan langsung menghadap ke laut

terbuka, yaitu Laut Maluku, sehingga kondisinya cukup bersih

karena selalu tercuci oleh arus. Di stasiun ini ditemukan tujuh

jenis lamun, yaitu E. acoroides, T. hemprichii, H. ovalis, C. serrulata, S. isoetifolium, C. rotundata, dan T. ciliatum.

Berbeda dengan Stasiun 7, di Stasiun 4 hanya ditemukan satu

jenis lamun (E. acoroides) dengan rata-rata persentase tutupan

Page 36: Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

21 | P a g e

sebesar 4.89% dan kisaran 0 hingga 12%. Stasiun ini terletak di

depan Lembeh Lodge/Resort dengan kondisi perairan sangat

keruh dan di sepanjang pantainya banyak ditemukan sampah

anorganik (plastik, styrofoam, karet, dll). Berdasarkan hasil

pengamatan di lapangan, di lokasi ini ditemukan berbagai koloni

karang dan satu buah karang massive besar dengan kondisi

kurang baik.

Jika dilihat secara umum, jenis lamun yang ditemukan di stasiun

yang berada di zona Barat dapat dikategorikan monospesifik

dengan dominasi yang tinggi dari jenis E. acoroides. Ekosistem

lamun di zona Timur tersusun oleh jenis yang lebih beragam (≥5

jenis) dengan rata-rata persentase tutupan yang lebih padat atau

rapat (≥50%). Pada Tabel 5 juga dapat dilihat bahwa E. acoroides

ditemukan di seluruh stasiun.

Berdasarkan hasil penilaian dan pembobotan terhadap tiga

komponen atau parameter jumlah jenis lamun, jumah jenis alga,

dan persentase tutupan lamun di ekosistem lamun perairan

pesisir selat Lembeh diketahui bahwa kondisi ekosistem lamun di

kedelapan stasiun pengambilan data berada pada kategori baik,

sedang, dan buruk. Tidak ada yang berada pada kategori sangat

baik.

Pada Gambar 8 dapat dilihat bahwa stasiun yang memiliki kondisi

ekosistem lamun dalam kategori sedang adalah Stasiun 5 dan

Stasiun 8 dengan total skor sebesar 11. Dari delapan stasiun

pengambilan data, Stasiun 6 dan Stasiun 7 memiliki ekosistem

lamun dalam kategori Baik, dengan total skor 15. Keempat

stasiun tersebut berada di zona Timur dengan kondisi lingkungan

yang berbanding terbalik dengan kondisi perairan di sebelah

Barat pulau Lembeh. Di zona Timur, kondisi perairan jauh lebih

bersih karena intensitas aktivitas manusia di wilayah ini sangat

rendah, berbeda dengan yang terjadi di selat Lembeh atau

perairan sekitar kota Bitung. Selain itu, posisinya yang langsung

menghadap ke laut lepas membuat perairan di zona ini selalu

tercuci oleh arus. Limbah antropogenik tidak banyak ditemukan

di stasiun pengambilan data yang berada di zona ini.

Page 37: Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

22 | P a g e

Gambar 8. Distribusi spasial kondisi ekosistem lamun di perairan pesisir

Pulau Lembeh

➢ Kondisi Umum Sebaran Habitat Ekosistem Mangrove

Dari hasil pengukuran lapangan di dua lokasi, jenis mangrove

yang ditemukan adalah Rhizophora Bruguiera, Xylocarpus, Ceriops, Avicennia dan Sonneratia. Di Pulau Lembeh terdapat

paling tidak 12 species mangrove juga tumbuh di kawasan

penelitian (Bruguiera gymnorhiza, Bruguiera parviflora, Rhizophora mucronata, Rhizophora apiculata, Xylocarpus granatum, Xylocarpus mekongensis, Ceriops tagal, Ceriops decandra, Avicennia marina, Lumnitzera racemosa, Sonneratia alba dan Nypah) namun tidak teramati di dalam transek

pengamatan dikarenakan :

✓ Lokasi pengambilan data di Walanekoko tidak mencapai ke

zona pantai sehingga jenis yang ditemukan hanya mewakili

jenis mangrove yang hidup di elevasi lebih tinggi (Rhizophora Bruguiera, Xylocarpus, Ceriops). Diperkirakan jenis yang

Page 38: Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

23 | P a g e

ditemukan akan lebih bervariasi apabila pengambilan data

mencakup seluruh zonasi (darat hingga pantai).

✓ Beberapa jenis mangrove lainnya ditemukan tetapi tidak

diperhitungkan dalam analisa struktur hutan mangrove karena

masih anakan atau telah mati.

Jenis Rhizophora dan Bruguiera mendominasi komposisi hutan

mangrove dengan Indeks Nilai Penting terbesar di setiap plot

lokasi studi. Kerapatan tertinggi ditemukan pada jenis Rhizophora

di setiap lokasi dimana kerapatannya berkisar antara 575 – 973

individu per hektar. Jumlah kerapatan yang tinggi tersebut dapat

mencerminkan banyaknya mangrove muda dengan tegakan yang

kecil dan rapat. Rata-rata basal area jenis Rhizophora memiliki

nilai tertinggi dibandingkan dengan jenis lainnya sehingga

berkontribusi pada tutupan relatif (cover area) di setiap lokasi.

Hal ini dapat terlihat pada data citra satelit yang dominasi jenis

Rhizophora yang terdeteksi dari penginderaan jauh. Data dapat

dilihat pada Tabel 6.

Tabel 6. Keragaan ekosistem Mangrove pada lokasi studi

Page 39: Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

24 | P a g e

B. Sebaran Daerah Rawan Pencemaran Sampah Pulau Lembeh

Lokasi survey sampah laut dapat kelompokkan berdasarkan letak

adiminstrasinya kedalam dua Kecamatan yaitu Kecamtan Lembeh

Utara dan Kecamatan Lembeh Selatan. Kecamatan Lembeh Utara

di wakili oleh Stasiun 1 Pintu Kota dan stasiun 7 Motto sedangkan

Kecamatan Lembeh Selatan di wakili oeh Stasiun 2 Kelapa dua,

stasiun 3 Paudean, Stasiun 4 Kahona, Stasiun 5 Pancoran dan

stasiun 6 Dor Bolaang.

➢ Sebaran Sampah Makro Pulau Lembeh

Berdasarkan hasil pengolahan data diketahui bahwa dari 7

stasiun pengamatan diketahui berdasarkan volumenya 55%

merupakan sampah organik dan 45% persen sampah anorganik

yang terdiri dari 42 % sampah plastik dan 3 % sampah anorganik

lainnya.

Berdasarkan klasifikasi sampah plastik yang diambil di P.

Lembeh, dapat diklasifikasikan kedalam 24 jenis sampah plastik

dengan volume, jumlah dan berat. Berdasarkan jumlah item

perjenis plastik diketahui bahwa gelas air mineral menduduki

peringkat pertama dengan jumlah 15.237 buah, plastik lainnya

10.483 buah, dan kantong kresek sebanyak 9.901 buah.

Sedangkan berdasarkan volume sampah maka diketahui bahwa

karung mendominasi dengan prosentase hingga 27,13 %, gelas

air mineral 22,66 % dan Jaring 15,73%.

Page 40: Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

25 | P a g e

Gambar 9. Infografis sebaran sampah pada stasiun pengamatan

Secara umum sampah lautan yang ada di P. Lembeh terjerap pada

lokasi-lokasi cekungan di P. lembeh. Berdasarkan pola arus yang

terjadi, sampah menumpuk berdasarkan musim. Pada musim

timur sampah menumpuk di bagian selatan P. Lembeh dan pada

musim barat sampah menumpuk di sebelah utara P. Lembeh.

Penghitungan komposisi dan kelimpahan sampah di masing-

masing stasiun masih menunggu hasil analisis dan akan

dilaporkan pada akhir kegiatan. Dokumentasi atau infografis

dapat dilihat pada Gambar 9.

➢ Sebaran Mikroplastik Pulau Lembeh

Mikroplastik telah teridentifikasi di seluruh stasiun Pengamatan

di P. Lembeh. Terdapat 3 jenis mikroplastik yang berhasil

diidentifikasi yaitu Fim, Fragmen dan Fiber. Sedangkan Pellet

dan Foam tidak didapatkan di seluruh stasiun. Berdasarkan

jumlahnya film terbanyak didapatkan pada stasiun 2 dengan

Page 41: Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

26 | P a g e

kelimpahan 18 partikel /m3 sedangkan fragmen terbanyak

didapatkan pada stasiun 1 dengan kelimpahan 13 partikel/m3.

Stasiun yang paling sedikit terdapat mikroplastinya adalah stasiun

4 Kahona dengan jumlah film 1 partikel/m3 (Gambar 10).

Gambar 10. Grafik jumlah partikel mikroplastik sampel air laut Pulau Lembeh

➢ Data Dukung OHI

Survey darat dilakukan untuk mengumpulkan data-data sekunder

dari berbagai instansi di Bitung sebagai inisiasi untuk membangun

sistem perhitungan Ocean Health Index (OHI) khusus Perairan

Pesisir Bitung. Jenis data sekunder yang dikumpulkan

disesuaikan dengan kebutuhan komponen OHI yang dalam

perhitungannya memerlukan data-data yang mencerminkan

kondisi regional Perairan Bitung dan tidak dapat diperoleh dari

ekstraksi data global. Komponen OHI tersebut adalah Food Provision (FP), Artisanal Fishing Opportunity (AO), Clean Waters

(CW), Tourism and Recreation (TR), dan Biodiversity (BD). Pada

perhitungan OHI, dimungkinkan untuk mendapatkan data input

dari data penginderaan jauh, misalnya data sebaran terumbu

karang dan mangrove. Namun data-data tersebut memerlukan

verifikasi dari data pengukuran insitu sebelum digunakan sebagai

input. Terdapat dua komponen dan satu subkomponen OHI yang

dapat dihitung berbasis data penginderaan jauh tersebut, yaitu :

Carbon Storage (CS), Coastal Protection (CP), dan Habitat (HAB).

Page 42: Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

27 | P a g e

Untuk dapat memverifikasi data-data penginderaan jauh

tersebut, ruang lingkup survey tim darat adalah termasuk

mengumpulkan laporan-laporan terkait rencana zonasi wilayah

pesisir serta rencana penetapan daerah konservasi pesisirnya.

Komponen FP terdiri dari dua subkomponen : Fisheries (FIS) dan

Mariculture (MAR). Untuk mendapatkan data yang digunakan

sebagai input FIS, dilakukan pengumpulan data tangkapan ikan

dan usaha penangkapan ikan dari Pelabuhan Perikanan Samudera

(PPS) Bitung. Petugas PPS Bitung yang menerima kunjungan tim

darat adalah Ir Amelia Klampung dan Yulian Toni, S. St.Pi. Data

awal yang diperoleh dari PPS Bitung adalah data hasil kompilasi

hasil tangkapan ikan dan jumlah frekuensi kunjungan berbagai

jenis kapal penangkap ikan yang terangkum dalam laporan

statistik PPS Bitung tahun 2018. Setelah dipelajari secara singkat

dan didiskusikan dengan petugas PPS Bitung, disimpulkan bahwa

data yang dibutuhkan adalah data awal yang digunakan untuk

menyusun laporan tersebut. Petugas PPS Bitung akan mencoba

mencari data-data tersebut, dan mengirimkannya melalui email.

Sehari berikutnya data-data yang dijanjikan, berupa data

pendaratan ikan harian yang berisi jenis ikan, alat tangkap kapal

beserta tonase kapal, serta tanggal pendaratan, telah dikirimkan

melalui email. Pemisahan data tangkapan berdasarkan jenis alat

tangkap dan tonase kapal, memungkinkan data tersebut dapat

juga digunakan untuk menghitung komponen OHI selain FIS, yaitu

AO. Komponen tersebut dapat disusun dengan menggunakan data

tangkapan dari kapal-kapal dengan alat tangkap tertentu dan

bertonase kecil, misal hasil tangkapan dari kapal purse seine

yang berukuran kurang dari 5 GT.

Untuk pengumpulan data yang akan digunakan untuk perhitungan

subkomponen MAR, dilakukan kunjungan ke Dinas Kelautan dan

Perikanan (DKP) Bitung. Diskusi bertujuan untuk mendapatkan

data luasan lahan dan produksi budidaya laut yang ada di Perairan

Bitung, dilakukan bersama Theo F. Lumempow. Hasil diskusi

mengindikasikan DKP Bitung tidak mempunyai data akurat yang

terkait dengan budidaya laut. Data yang tersedia hanya data

Page 43: Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

28 | P a g e

perkiraan produksi budidaya laut pada tahun 2018, sehingga

diperkirakan subkomponen MAR tidak bisa diperhitungkan dalam

penyusunan OHI Bitung.

Pengumpulan data-data yang diperlukan untuk perhitungan

komponen CW dilakukan dengan mengunjungi Badan Lingkungan

Hidup (BLH) Bitung. Diskusi untuk mengetahui data-data kualitas

perairan pesisir Bitung yang rutin dikumpulkan oleh BLH Bitung

dilakukan dengan Henny Sumlang. Disampaikan oleh beliau,

bahwa DLH Bitung secara rutin hanya mengukur kualitas air di

tujuh titik sampel yang semuanya berlokasi di sepanjang Sungai

Girian Bitung. Salah satu titik terletak di pesisir Bitung. Selain itu,

BLH Bitung mengumpulkan laporan-laporan pengukuran kualitas

air terkait AMDAL perusahaan-perusahaan di Bitung dalam

bentuk hardcopy. Sebagian besar perusahaan-perusahaan

tersebut terletak di pesisir Bitung. Tim survey darat meminta jika

dimungkinkan data-data pengukuran kualitas air yang dilakukan

secara langsung oleh BLH dapat diberikan untuk digunakan dalam

penyusunan OHI, sekaligus data tahunan hasil AMDAL

perusahaan yang mewakili setiap kecamatan yang ada di Bitung.

Pihak BLH menyampaikan data dapat digunakan, hanya akan

dicari terlebih dahulu. Terkait data AMDAL perusahaan, hanya

tiga kecamatan di Bitung yang menjadi lokasi perusahaan-

perusahaan tersebut, yaitu Girian, Madidir, dan Maesa. Data-data

yang diminta tim darat, disampaikan oleh BLH Bitung dua hari

sejak kunjungan pertama ke instansi tersebut. Namun periode

waktu data yang disampaikan hanya tiga tahun (2016, 2017,

2018), tidak seperti yang diminta tim darat yaitu data tahunan

selama lima tahun.

Pengumpulan data-data sekunder untuk perhitungan komponen

TR dilakukan dengan mengunjungi Dinas Pariwisata Kota Bitung.

Tujuannya untuk mendapatkan data daerah tujuan wisata di

pesisir Bitung serta jumlah kunjungan wisatawan pada daerah

tersebut selama periode minimal lima tahun. Dinas Pariwisata

Bitung menyampaikan bahwa terdapat enam tujuan wisata yang

terletak di pesisir Bitung : mangrove pasir panjang, mangrove

Page 44: Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

29 | P a g e

pintu kota, patung yesus, monumen trikora, batu angus, dan

kampunng wisata pintu kota kecil. Data jumlah kunjungan

wisatawan yang diperoleh dari keenam tujuan wisata tersebut

hanya data kunjungan bulanan selama periode Januari – April

2019, ditambah dengan data tahunan kunjungan wisatawan pada

seluruh tujuan wisata di Bitung selama periode 2012-2019.

Perhitungan komponen TR membutuhkan data tahunan pada

setiap tujuan wisata pesisir. Untuk mendapatkan data tersebut,

data total kunjungan wisatawan per tahun akan dibagi secara

proporsional berdasar data kunjungan bulanan selama tahun

2019.

Pengumpulan data sekunder untuk perhitungan komponen BD

dilakukan dengan mengunjungi Loka Konservasi Biota Laut LIPI-

Bitung. Tujuannya adalah untuk mendapatkan data

keanekaragaman ikan-ikan karang yang terdapat di pesisir

Bitung. Tim survey darat diterima oleh Petrus Christianus

Makatipu, salah satu peneliti senior di Loka tersebut yang

mempunyai keahlian pada ikan karang. Peneliti tersebut

memberikan list sebanyak 325 jenis ikan karang yang ada di

pesisir Bitung hasil survey selama tahun 2009-2013. Selain itu,

diberikan pula satu publikasi dengan judul Common Reef Fish of North Sulawesi Indonesia sebagai bahan tambahan untuk

penyusunan komponen BD.

Untuk menghitung komponen CS, CP and subkomponen HAB,

direncanakan akan menggunakan data time series luasan terumbu

karang, mangrove, dan lamun yang dianalisis dari citra satelit

Sentinel 2. Jika memungkinkan, proses tersebut juga akan

memperkirakan kondisi kesehatan ketiga ekosistem dari data

satelit tersebut. Hasil analisis dari citra memerlukan verifikasi

sebelum digunakan sebagai input OHI, untuk itu kegiatan survey

tim darat mencakup diskusi dan usaha untuk mengumpulkan data-

data sebaran dan kondisi kesehatan tiga ekosistem tersebut dari

peneliti yang terlibat dalam penyusunan zonasi pesisir Bitung.

Diskusi dilakukan dengan Franky Runtukahu, seorang pejabat di

Dinas Kelautan dan Perikanan Bitung sekaligus sebagai peneliti

Page 45: Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

30 | P a g e

yang aktif meneliti terumbu karang di Selat Lembeh, serta pihak

yang terlibat dalam penyusunan rencana zonasi wilayah pesisir

Bitung. Untuk mendukung penyusunan OHI Bitung, beberapa buku

hasil kajian terkait pesisir Bitung di-share dengan tim darat, yaitu

Naskah Akademik Kawasan Konservasi dan Pulau-Pulau Kecil Bitung, Rencana Pencadangan Marine Protected Area (MPA) Bitung, dan Penyusunan Rencana Tata Ruang Kota Bitung. Buku

pertama disusun pada tahun 2014 dan memuat kondisi ekosistem

pesisir Bitung dan kondisi ekonomi sosial masyarakat yang hidup

di pesisir tersebut. Pada buku tersebut terdapat sebaran spasial

terumbu karang, mangrove dan lamun yang ada di pesisir Bitung.

Sedangkan buku kedua berupa album peta yang menggambarkan

secara spasial rencana lokasi MPA di Bitung. Buku ketiga berisi

rencana pola ruang wilayah kota Bitung yang berisi rencana

kawasan sempadan pantai, kawasan suaka alam laut, pantai

berhutan bakau dan taman wisata alam. Informasi-informasi

tersebut dapat digunakan dalam penyusunan OHI, baik sebagai

penyusun komponen tujuan OHI, maupun resilience OHI.

➢ Bahan Rekomendasi Pengelolaan Pulau Lembeh

Bahan rekomendasi telah di desiminasikan kepada Pemerintah

Kota Bitung Pada tanggal 6 november 2019 di gedung CTI

Manado. Berdasarkan hasil diskusi, topik mengenai kualitas

perairan, khususnya sampah plastik, menjadi bahan diskusi yang

cukup menarik. Salah satu masalah yang menjadi concern

Pemerintah Kota Bitung saat ini adalah tentang penanggulangan

sampah plastik. Saat ini peneliti BROL sedang melakukan analisis

trajektori sampah di Perairan Lembeh, hasil analisis ini

diharapkan dapat dimanfaatkan oleh pemangku kepentingan untuk

mengetahui tentang sumber sampah plastik di Perairan Lembeh,

agar dapat diambil tindakan penanganan yang efektif dan efisien.

Berikut adalah bahan rekomendasi hasil kegiaatan yang dapat

ditindak lanjuti (Gambar 11).

Page 46: Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

31 | P a g e

Gambar 11. Bahan rekomendasi kegiatan

3.1.2. Kajian Cepat Tanggap Berbasis Kebutuhan Pengguna

A. Spatial Data Mining

Pada Gambar 12 menunjukkan titik - titik daerah penangkapan

ikan yang dihasilkan dari Peta Prakiraan Daerah Penangkapan

Ikan (PPDPI) yang diproduksi oleh BROL mulai tahun 2002. Data

titik tersebut dibagi menjadi 2 klasifikasi data yaitu data cold spot

yang titik yang tidak berkumpul atau bertampalan dan hot spot

data yang menumpuk di tempat yang sama secara terus menerus,

namun pada hasil Gambar 12 yang tampak hanyalah hot spot data

yang menunjukkan bahwa data tersebut merupakan data yang

selalu terdapat titik penangkapan ikan sepanjang tahun. Data

tersebut merupakan seluruh data PPDPI yang dibuat sepanjang

tahun 2018, metode penyajian data ini disebut juga dengan

metode spatial data minning (penggalian data spasial) yang

bertujuan untuk mengetahui di wilayah mana saja potensi ikan ada

di perairan Indonesia, sehingga dapat diketahui daerah-daerah

perairan yang selalu berpotensi penangkapan ikan dan

berdasarkan analisis data dari tahun 2010 sampai 2018 daerah

yang potensi tinggi ada pada perairan WPPNRI 571, 573, 711,

716.

Page 47: Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

32 | P a g e

Gambar 12. Sebaran titik potensi daerah penangkapan ikan selama tahun

2018

B. Fenomena Ikan Lemuru Naik ke Permukaan

Pada Gambar 13, menunjukkan keterkaitan tanggapan BROL

terkait naiknya Ikan Lemuru di Pantai Batu Bolong di perairan

Canggu, Bali, yang berdasarkan dari analisis data satelit

Himawari yang merupakan komposit data setiap jam selama 24

jam, menunjukkan berkumpulnya Ikan Lemuru di wilayah perairan

tersebut karena merupakan wilayah ruaya dari Ikan Lemuru dan

tidak ada kaitannya dengan peristiwa geologi pada tanggal 16 Juli

Banyaknya Ikan Lemuru yang terdampar di perairan pantai, BROL

mengemukakan bahwa Ikan Lemuru akan kembali ke perairan

Selat bali sesuai yang dilaporkan pada akun sosial media KKP

(twitter) tanggal 13 Agustus 2019.

Page 48: Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

33 | P a g e

Gambar 13. Kajian Ikan Lemuru

C. Tumpahan Minyak di Perairan Utara Jawa

Gambar 14. Peta sebaran tumpahan minyak 22 dan 30 Juli menggunakan data

satelit Sentinel

Page 49: Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

34 | P a g e

Pada Gambar 14 menjelaskan persebaran dan penurunan luasan

tumpahan minyak yang terjadi di sumur YYA-1 Blok Offshore North West Java (ONWJ). Warna kuning menunjukkan tumpahan

minyak pada tanggal 22 Juli masih berada di sekitar sumur dan

belum mencapai ke pantai, namun sampai tanggal 30 Juli

tumpahan minya sudah sampai ke pantai, tetapi luasannya sudah

menurun jika dibandingkan tanggal 22 Juli. Jika gambar tersebut

diperbesar di temukan sejumlah kapal berkumpul di sekitar

tumpahan minyak, yang dapat diinterpretasikan sebagai kapal-

kapal yang menangani tumpahan. Deteksi kejadian oil spill di

Karawang, telah dilakukan oleh tim cepat tanggap BROL. Data

Sentinel 1 tanggal 22 Juli, 30 Juli dan 29 September 2019 telah

digunakan untuk mendeteksi lokasi dan sebaran Oil Spill. Adapun

data yang digunakan adalah data Sentinel (Tabel 7).

Tabel 7. Data sentinel yang diunduh

Tanggal Data file

22 Juli 2019 S1A_IW_GRDH_1SDV_20190721T222533_20190721T222558_028221_033

023_CFDE

30 Juli 2019 S1A_IW_GRDH_1SDV_20190730T111514_20190730T111539_028345_033

3FB_3615

29 Sept 2019 S1A_IW_GRDH_1SDV_20190928T111517_20190928T111542_029220_035

1B7_E1D0

D. Pengajuan Rencana Standar Nasional Indonesia

Gambar 15. RSNI penyajian PPDPI

Page 50: Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

35 | P a g e

Gambar 15 terlampir Rencana Standar Nasional Indonesia untuk

penyajian peta untuk penangkapan ikan dan sudah masuk dalam

rencana pembahasan SNI tahun 2020 untuk komtek 07-01,

adapun proses RSNI PPDPI saat ini pada Gambar 16, berikut ini :

Gambar 16. Proses pengembangan SNI

Selanjutnya setelah memasukkan rencana SNI untuk PPDPI,

dalam kegiatan ini juga mengajukan pemanfaatan data-data

tematik kelautan lainnya untuk dilakukan standar terutama pada

pembelian warna, informasi tepi serta klasifikasi untuk data Suhu

Permukaan Laut (SPL), konsentrasi klorofil-a, PAR, Salinitas dan

tinggi muka laut, maka diadakan Focus Group Discussion untuk

membahas standarisasi tematik kelautan yang di selenggarakan

di Loka Riset Tuna di Denpasar tanggal 22 Oktober 2019 (Gambar

17).

Page 51: Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

36 | P a g e

Gambar 17. Dokumentasi kegiatan pengajuan RSNI

3.2. WPP yang Terpetakan Karakteristik dan Dinamika Laut

Indonesia sebagai negara bahari, menyimpan kekayaan dan

keanekaragaman hayati laut yang melimpah berupa berbagai jenis

ikan, udang, kerang dan rumput laut. Wilayah pesisir dan lautan

merupakan aset nasional dalam prioritas pembangunan dan

pengembanan pusat-pusat ekonomi masyarakat. Pembangunan

poros maritim sejatinya merupakan kebijakan strategis dalam

rangka melakukan penataan, pengelolaan, dan pemanfaatan

sumberdaya ikan untuk sebesar - besarnya kesejahteraan dan

kemakmuran rakyat, khususnya nelayan. Munculnya paradigma

untuk menjadikan pembangunan berbasis sumberdaya kelautan

dan perikanan sebagai motor sejalan dengan pelaksanaan

otonomi daerah yang memberikan peluang bagi pemerintah

daerah untuk memanfaatkan, mengelola dan melindungi wilayah

perairan dengan lebih maksimal. Kementerian Kelautan dan

Perikanan (KKP) secara berkelanjutan telah menetapkan sasaran

strategis untuk mendukung dan mewujudkan hal tersebut. Fokus

program dan kegiatan KKP salah satunya meningkatkan peran

sektor kelautan dan perikanan terhadap pertumbuhan ekonomi

nasional melalui pengembangan sentra-sentra produksi kelautan

Page 52: Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

37 | P a g e

dan perikanan yang memiliki komoditas unggulan dengan tetap

mengedepankan prinsip keberlanjutan. Pada kenyataannya di

lapangan belum sesuai dengan yang diharapkan. Pemanfaatan

sumberdaya ikan, khususnya oleh nelayan tradisional, masih

belum optimal.

Balai Riset dan Observasi Laut (BROL) tahun anggaran 2019

melakukan beberapa kegiatan riset di wilayah WPP yaitu

Pemanfaatan Data Oseanografi Untuk Daya Dukung Sumber Daya

Perikanan di WPP-715, Pemanfaatan Data Citra Satelit Untuk

Pemetaan Daerah Potensi Penangkapan Ikan Wilayah Pesisir

WPP-715 dan WPP-573, Pemanfaatan Citra Satelit Radar Dalam

Mendukung Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan di

WPP-711, Kajian Transport Massa Air di Selat Makassar WPP-

713, kegiatan ini memiliki tujuan yang berbeda satu dan lainnya.

Riset ini diharapkan dapat memberikan data/informasi terkait

dengan wilayah pengelolaan perikanan yang akan menghasilkan

beberapa komponen yang merupakan bagian dalam sub output

“Riset dan/atau Observasi Karakteristik dan Dinamika Laut pada

Lokasi WPP”.

Komponen Sub Output yang dihasilkan dari penelitian tersebut

adalah :

1. Data dan informasi kondisi oseanografi perairan WPP-RI 715

berbasis satelit multi sensor dan pemodelan oseanografi.

2. Data dan informasi kondisi oseanografi wilayah pesisir

berbasis data citra satelit.

3. Data dan informasi wilayah laut yang rawan kejadian

penangkapan ikan illegal dan daerah penangkapan ikan.

4. Data dan informasi transport massa air di Selat Makassar.

Untuk melaksanakan kegiatan riset kawasan dialokasikan dana

sebesar Rp959.186.000 atau sekitar 3,36% dari total pagu yang

dikelola oleh Balai Riset dan Observasi Laut. Realisasi anggaran

per 21 November 2019 selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 8,

sedangkan grafik realisasi dapat dilihat pada Gambar 18.

Page 53: Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

38 | P a g e

Berdasarkan hasil evaluasi indikator penelitian telah terlaksana

dan tercapai dengan baik.

Tabel 8. Realisasi keuangan dan fisik output riset WPP

No Kegiatan PAGU Realisasi Keuangan

Fisik

%

Rp. Rp. %

WPP yang Terpetakan Karakteristik dan Dinamika Laut

a. Pemanfaatan Data

Oseanografi Untuk Daya

Dukung Sumber Daya

Perikanan di WPP-715

277.580.000 260.347.169 93,79 100

b. Pemanfaatan Data Citra

Satelit Untuk Pemetaan

Daerah Potensi Penangkapan

Ikan Wilayah Pesisir WPP-

715 dan WPP-573

245.283.000 190.279.187 77,58 100

c. Pemanfaatan Citra Satelit

Radar Dalam Mendukung

Pengawasan Sumber Daya

Kelautan dan Perikanan di

WPP-711

202.780.000 160.406.292 79,10 100

d. Kajian Transport Massa Air

di Selat Makassar WPP-713

233.543.000 223.396.294 95,66 100

Gambar 18. Grafik realisasi output riset WPP

277.580.000

245.283.000202.780.000

233.543.000260.347.169

190.279.187160.406.292

223.396.294

0

50.000.000

100.000.000

150.000.000

200.000.000

250.000.000

300.000.000

PemanfaatanData Oseanografi

UntukSumberdaya

Perikanan

PemanfaatanData Citra Satelit

Untuk PPDPI

PemanfaatanCitra Satelit Radar

MendukungPengawasan

Kajian TransportMassa Air Selat

Makassar

Realisasi Output Riset WPP

Pagu Realisasi

Page 54: Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

39 | P a g e

Berikut ini adalah hasil pembahasan dari kegiatan riset tersebut.

3.2.1. Pemanfaatan Data Oseanografi Untuk Daya Dukung Sumber Daya Perikanan di WPP-715

A. Prediksi Distribusi Perikanan Tuna di WPP-715

Prediksi distribusi perikanan tuna dalam penelitian ini dilakukan

untuk dua spesies tuna, yaitu tuna sirip kuning (Thunnus

albacares) dan tuna mata besar (Thunnus obesus). Hal ini

mengacu pada Kepmen KP Nomor 82/KEPMEN-KP/2016 tentang

Rencana Pengelolaan Perikanan WPP-RI 715 bahwa spesies tuna

yang menjadi komoditi utama di wilayah tersebut adalah ikan

madidihang/tuna sirip kuning (Thunnus albacares) dan tuna mata

besar (Thunnus obesus), Sesuai dengan metode ECDF yang

digunakan dalam penelitian ini, perhitungan distribusi tuna

didasarkan pada distribusi suhu bawah permukaan di kedalaman

tertentu, yaitu kedalaman 150 meter.

Visualisasi distribusi tuna sirip kuning dan tuna mata besar hasil

perhitungan dengan metode ECDF diperlihatkan pada Gambar 19

dan Gambar 20. Visualisasi pada Gambar 19 dan Gambar 20

merupakan hasil perata-rataan bulanan tahun 2016 – 2019 sesuai

dengan ketersediaan data pada model laut global.

Gradasi warna pada Gambar 19 dan Gambar 20 menunjukkan

skala (0- 100%) dari distribusi potensi spasial tuna. Warna biru

menunjukkan potensi rendah dan warna merah menunjukkan

potensi tinggi.

Page 55: Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

40 | P a g e

Gambar 19. Rata-rata bulanan (2016 – 2019) distribusi potensi spasial Tuna

Sirip Kuning

Page 56: Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

41 | P a g e

Gambar 20. Rata-rata bulanan (2016 – 2019) distribusi potensi spasial Tuna

Mata Besar

Seperti perairan Indonesia pada umumnya, kondisi fisik perairan

WPPNRI 715 juga sangat dipengaruhi oleh sistem monsun. Tidak

hanya berpengaruh pada lapisan dekat permukaan, sistem

monsun yang sejatinya adalah fenomena periodik atmosfer juga

akan mempengaruhi variasi suhu bawah permukaan laut. Gambar

21 menunjukkan variasi suhu beberapa perairan di WPPNRI 715

pada kedalaman 150 meter.

Page 57: Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

42 | P a g e

Gambar 21. Variasi suhu pada kedalaman 150 m di WPP-715

Secara umum grafik pada Gambar 21 memperlihatkan bahwa suhu

di kedalaman 150 meter WPPNRI 715 akan meningkat menjelang

hingga akhir monsun timur (April – Agustus). Namun demikian,

detil variasi dari setiap perairan di WPP tersebut sedikit berbeda

satu sama lain. Hal ini disebabkan oleh sirkulasi massa air yang

melewati perairan tersebut bisa jadi membawa sumber massa air

yang berbeda.

Perhitungan prediksi distribusi tuna dengan metode ECDF hanya

berdasar kondisi suhu bawah permukaan, oleh karena itu hasil

perhitungan distribusi spasial tuna sirip kuning dan tuna mata

besar juga berhubungan kuat dengan musim monsun. Gambar 22

memperlihatkan fluktuasi potensi tuna sirip kuning dan tuna mata

besar di Teluk Tomini, Laut Seram, Laut Maluku, dan Laut

Halmahera.

Secara rata-rata, hasil perhitungan persentase potensi tuna sirip

kuning di WPPNRI 715 lebih tinggi daripada potensi tuna mata

besar. Hal ini sesuai dengan statistik data tangkapan di perairan

tersebut yang menunjukkan bahwa kontribusi tuna sirip kuning

dan tuna mata besar masing-masing adalah 7,82 % dan 1,95 %

dari total hasil tangkapan dominan.

Page 58: Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

43 | P a g e

Gambar 22. Variasi potensi Tuna Sirip Kuning (atas) dan Tuna Mata Besar

(bawah) pada Januari 2016 – Juli 2019 di WPP-715

Potensi tuna sirip kuning dan tuna mata besar di 4 (empat)

perairan WPPNRI 715 berfluktuasi mengikuti kondisi suhu bawah

permukaan di perairan tersebut. Pada tuna sirip kuning dan tuna

mata besar keduanya memperlihatkan adanya peningkatan

persentase potensi pada periode peralihan pertama hingga

monsun tenggara (April - Juli). Sedangkan pada musim peralihan

kedua hingga awal monsun barat (September – November)

persentase potensi kedua spesies tuna cenderung menurun.

Fluktuasi suhu bawah permukaan dan persentase potensi tuna

pada tahun 2016 terlihat berbeda dengan tahun-tahun lainnya. Di

tahun tersebut terlihat suhu pada bulan yang sama lebih dingin

daripada tahun lainnya. Hal ini disebabkan tahun 2016 merupakan

tahun El Nino kuat dimana suhu perairan laut di WPPNRI 715

mengalami penurunan. Pada saat terjadi fenomena El Nino kolam

air hangat yang saat kondisi normal berada di Pasifik bagian barat

akan bergeser ke Pasifik bagian tengah atau timur. Sebagai

dampaknya, massa air laut di WPPNRI 715 yang utamanya

bersumber dari Samudra Pasifik akan menjadi lebih dingin,

Page 59: Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

44 | P a g e

terutama di perairan yang berhubungan langsung dengan

Samudra Pasifik. Hal ini yang menjadi alasan adanya anomali

penurunan suhu dan potensi tuna, terutama di perairan

Halmahera.

B. Prediksi Kesesuaian Area Budidaya Rumput Laut di WPP-715

Prediksi kesesuaian area budidaya rumput laut di WPPNRI 715

disusun berdasarkan ketersediaan data pada saat laporan ini

dibuat. Resolusi spasial yang digunakan mengikuti resolusi

spasial data batimetri ETOPO5 dan data model laut global yakni

sebesar 5 menit (~9 km).Penentuan kesesuaian perairan untuk

budidaya laut tidak hanya berpatokan pada kondisi kualitas air,

namun kondisi fisik/geografi kawasan dan sosial infrastruktur

juga harus diperhatikan secara seksama (Radiarta et al., 2011;

Ross et al., 2013). Penggabungan ketiga faktor tersebut akan

memberikan hasil analisis yang komprehensif. Namun demikian,

dalam penelitian ini hanya satu faktor dominan yang

dipertimbangkan dalam melakukan analisis kesesuaian budi daya

rumput laut, yaitu kondisi fisik dan geografi kawasan.

Besarnya skala pembobotan faktor fisik dan geografi yang

mencapai 85% (Radiarta, dkk, 2018) diharapkan dapat

merepresentasikan kondisi kesesuaian perairan secara umum

untuk kegiatan budidaya rumput laut.

Proses perhitungan dan visualisasi hasil pembobotan berdasar

kondisi fisik dan geografi perairan di WPPNRI 715 untuk

kesesuaian budidaya rumput laut dilakukan dengan software

ferret (https://ferretop.pmel.noaa.gov/Ferret/). Alasan

penggunaan ferret adalah karena software ini didesain untuk

keperluan analisis dan visualisasi dataset berbentuk grid yang

berukuran besar dan kompleks. Penggunaan software tersebut

menggunakan sistem operasi linux dapat menghemat kebutuhan

memori dan waktu komputasi sehingga perhitungan dapat

dilakukan meskipun melibatkan data spasial dan temporal yang

cukup banyak.

Page 60: Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

45 | P a g e

Hasil perhitungan kondisi rata-rata bulanan kesesuaian budidaya

rumput laut berdasarkan submodel fisik dan geografi dapat dilihat

pada Gambar 23.

Gambar 23. Kesesuaian budidaya rumput laut berdasarkan submodel fisik

dan geografi di WPP-715

Gambar 23 menunjukkan kawasan yang sesuai untuk budidaya

rumput laut di WPPNRI 715 hanya terlihat di sebagian kecil

Maluku, kepulauan Raja Ampat, dan Teluk Berau di Papua. Nilai

skor kesesuaian tersebut relatif tetap di bulan yang berbeda.

Hasil ini tentu saja belum dapat menggambarkan kondisi

sebenarnya. Sebagaimana diketahui bahwa hampir di sepanjang

garis pantai di WPPNRI 715, terutama di sekitaran pulau-pulau

kecil, merupakan area yang berpotensi untuk kegiatan budidaya

rumput laut.

Page 61: Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

46 | P a g e

Perairan pantai di WPPNRI 715 sebagian besar mempunyai

topografi batimetri yang curam, dimana kedalaman perairan akan

bertambah secara signifikan dengan bertambahnya jarak dari

garis pantai. Kondisi batimetri merupakan faktor dominan dalam

perhitungan skor kesesuaian area budidaya pada submodel fisik

dan geografi, yaitu berbobot 90%. Kondisi perairan ideal untuk

area budidaya adalah perairan yang mempunyai kedalaman

kurang dari 20 meter, sedangkan data batimetri yang digunakan

sebagai masukkan dalam perhitungan skor kesesuaian area

budidaya mempunyai resolusi spasial ~ 9 km. Satu grid data

batimetri merupakan representasi dari perairan dengan luasan 81

km2 (9 km x 9 km) dimana sebagian besar areanya mempunyai

kedalaman lebih dari 20 meter, meskipun grid tersebut

berbatasan dengan grid darat. Hal ini menjadikan perairan dengan

kedalaman kurang dari 20 meter sangat jarang ditemukan pada

data batimetri ETOPO5.

Kesesuaian perairan untuk budidaya laut merupakan bagian yang

tak terpisahkan dengan perencanaan spasial (spatial planning)

suatu kawasan pengembangan. Pada dasarnya, perencanaan

spasial perikanan budidaya berkontribusi terhadap proses

pemilihan lokasi yang cocok untuk aktivitas budidaya dan

mempertimbangkan beberapa faktor secara kumulatif

(fisik/geografi, kondisi perairan, sosial, infrastruktur, ekonomi,

dan pemanfaatan lahan lainnya), sehingga analisis yang dihasilkan

sesuai dengan pendekatan perikanan budi daya berbasis

ekosistem. Proses perhitungan integrasi tersebut akan

memberikan hasil yang bagus jika dilakukan pada kawasan yang

sempit dan menggunakan data dengan resolusi spasial tinggi.

3.2.2. Pemanfaatan Data Citra Satelit Untuk Pemetaan Daerah Potensi Penangkapan Ikan Wilayah Pesisir WPP-715 dan WPP-573

A. Pengembangan Data PPDPI Pesisir

Pada kajian ini, pengembangan PPDPI lebih difokuskan pada

pengembangan data inputan, yaitu mengurangi tutupan awan

Page 62: Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

47 | P a g e

dengan metode rolling mosaic. Penggunaan metode scoring dan

pembobotan, diperoleh hasil yang terbaik jika menggunakan data

mosaic 7 harian (Gambar 24). Penggunaan metode rolling mosaic,

mampu mengurangi tutupan awan pada datacitra satelit, dan

ketika diaplikasikan untuk menyusun ulang PPDPI pesisir terlihat

bahwa titik potensi daerah penangkapan ikan menjadi lebih detail

jika dibandingkan dengan data yang biasa digunakan untuk

menyusun PPDPI (Gambar 25).

Gambar 24. Sebaran spasial suhu permukaan laut tanggal 24 Juli 2018 (A:

mosaic 1 hari; B: mosaic 3 hari; C: mosaic 7 hari; D: 14 hari)

Gambar 25. Titik prediksi daerah penangkapan ikan 25 Februari 2019

B. Kondisi Osenaografis dan Perikanan WPP-715

Karakteristik oseanografi SPL (Gambar 26) memberikan

informasi bahwa setiap wilayah di WPP 715 mempunyai

karakteristik yang berbeda, namun secara umum semua wilayah

Page 63: Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

48 | P a g e

tersebut terdampak fenomena global El Nino yang terjadi tahun

2015. Nilai rata-rata SPL ditahun 2015 terlihat lebih rendah jika

dibandingkan dengan tahun-tahun lainnya, hal ini terkait dengan

fenomena iklim global yang bernama El Nino Southern Oscillation

(ENSO). Pada saat terjadi El Nino yang merupakan fase hangat

dari ENSO, terjadi kenaikan SPL dari normalnya di bagian tengah

dan timur Samudera Pasifik tropik sehingga menyebabkan

meningkatnya penerimaan curah hujan di wilayah Peru, Chili dan

Ekuador. Hal yang sebaliknya terjadi di wilayah Indonesia, Papua

Nugini dan sebagian Filipina yang mengalami penurunan

penerimaan curah hujan dengan SPL yang mengalami penurunan

dari kondisi normalnya.

Gambar 26. Rata-rata bulanan SPL di WPP-715 tahun 2009 - 2018

Hasil diagram T-S untuk semua stasiun dapat terlihat pada

Gambar 27. Nilai σ_0 dari stasiun 1 sampai 8 memiliki kisaran

20.5 – 25, dimana tidak terjadi perbedaan yang cukup signifikan

dari masing-masing stasiun. Dilihat dari karakteristik temperatur

dan salinitas, massa air di 8 stasiun diduga berasal dari North

Pacific Subtropical Water (NPSW) yang masuk ke daerah teluk

Tomini, dibuktikan dengan nilai salinitas yang berkisar pada 34-

34.5 pada kedalaman 50-150 m.

Page 64: Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

49 | P a g e

Gambar 27. Diagram T-S pada lokasi survey

Hasil vertikal temperatur menunjukan bahwa nilai temperatur di

seluruh stasiun berada pada kisaran 18 – 30 °C (Gambar 28).

Lapisan homogen berada pada kedalaman 0 hingga 50 meter, dan

lapisan termoklin berada pada kedalaman 50 m sampai 150 m.

Untuk salinitas, nilainya berkisar pada rentang 34 – 35 PSU.

Sementara untuk pengelolaan perikanan, beberapa jenis

sumberdaya perikanan telah diduga mencapai tingkat

pemanfaatan yang optimum sehingga perlu dibatasi tingkat

pemanfaatannya demi menjaga kelestarian dari sumberdaya

perikanan tersebut.

Gambar 28. Nilai temperatur di lokasi survey

Page 65: Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

50 | P a g e

3.2.3. Pemanfaatan Citra Satelit Radar Dalam Mendukung Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan di WPP-711

A. Identifikasi Sebaran Kapal Penangkapan Ikan Ilegal

Pada WPP 711, selama bulan periode 14 Juni – 31 Oktober 2019,

telah terdeteksi 9 286 echo kapal, 985 echo kapal (10%)

diantaranya berasosiasi dengan kapal ber- AIS, dan 667 echo

kapal (7.2%) berasosiasi dengan kapal ber-VMS. Sedangkan

sebagian besar echo kapal (82%) tidak berasosiasi dengan AIS

maupun VMS. Sebaran echo kapal yang berasosiasi dengan AIS

terdapat pada bagian selatan dan barat WPP 711 (Gambar 29).

Sedangkan echo kapal yang berasosiasi dengan VMS, tersebar di

bagian timur dan tengah WPP 711 (Gambar 30). Echo kapal yang

tidak berasosiasi dengan AIS maupun VMS tersebar pada daerah

yang hampir sama dengan sebaran echo kapal yang berasosiasi

dengan AIS (Gambar 31). Peta pada Gambar 29 – Gambar 31

tersebut merupakan komposit hasil integrasi echo kapal dengan

data AIS dan VMS pada setiap scene radar Sentinel selama

periode data penelitian.

Gambar 29. Sebaran echo kapal yang berasosiasi dengan kapal ber-AIS di

WPP-711

Page 66: Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

51 | P a g e

Gambar 30. Sebaran echo kapal yang berasosiasi dengan kapal ber-VMS di

WPP-711

Gambar 31. Sebaran echo kapal yang tidak berasosiasi dengan kapal ber-AIS

dan ber-VMS di WPP-711

Pada WPP 716, telah terdeteksi 1 656 echo kapal, 459 echo kapal

(27.7%) diantaranya berasosiasi dengan kapal ber-AIS, dan 111

echo kapal (6.7%) berasosiasi dengan kapal ber-VMS. Sedangkan

Page 67: Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

52 | P a g e

sebagian besar echo kapal (65.6%) tidak berasosiasi dengan AIS

maupun VMS. Echo kapal yang berasosiasi dengan AIS sebagian

besar terkumpul di sebelah utara Selat Makassar dan di sekitar

Perairan Kepulauan Sangihe (Gambar 32). Sedangkan echo kapal

yang berasosiasi dengan VMS, tersebar di sebelah utara Pulau

Sulawesi (Gambar 33). Echo kapal yang tidak berasosiasi dengan

AIS maupun VMS tersebar pada semua WPP 716, namun

konsentrasi echo kapal yang cukup tinggi terlihat di Perairan

Utara Gorontalo, Utara Selat Makasar, dan sekitar Kepulauan

Derawan (Gambar 34). Peta pada Gambar 32 – Gambar 34

tersebut merupakan komposit hasil integrasi echo kapal dengan

data AIS dan VMS pada setiap scene radar Sentinel selama

periode data penelitian.

Gambar 32. Sebaran echo kapal yang berasosiasi dengan kapal ber-AIS di

WPP-716

Gambar 33. Sebaran echo kapal yang berasosiasi dengan kapal ber-VMS du

WPP-716

Page 68: Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

53 | P a g e

Gambar 34. Sebaran echo kapal yang tidak berasosiasi dengan kapal ber-AIS

dan ber-VMS di WPP-716

Pada WPP 718, telah terdeteksi 1 974 echo kapal, 317 echo kapal

(16%) diantaranya berasosiasi dengan kapal ber-AIS, dan 1 175

echo kapal (59.5%) berasosiasi dengan kapal ber-VMS.

Sedangkan 482 echo kapal (24.5%) tidak berasosiasi dengan AIS

maupun VMS. Echo kapal yang berasosiasi dengan AIS

terkonsentrasi di Perairan Kepulauan Kei dan Perairan Selatan

Merauke (Gambar 35). Sedangkan echo kapal yang berasosiasi

dengan VMS, terkonsentrasi di Perairan Selatan Pulau Wokam

dan Perairan Barat Daya Amapare (Gambar 36). Echo kapal yang

tidak berasosiasi dengan AIS maupun VMS tersebar pada pada

area dimana echo kapal terasosiasi dengan AIS dan VMS (Gambar

37). Peta pada Gambar 35 – Gambar 37 tersebut merupakan

komposit hasil integrasi echo kapal dengan data AIS dan VMS

setiap scene radar Sentinel selama periode data penelitian.

Gambar 35. Sebaran echo kapal yang berasosiasi dengan kapal ber-AIS di

WPP-718

Page 69: Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

54 | P a g e

Gambar 36. Sebaran echo kapal yang berasosiasi dengan kapal ber-VMS di

WPP-718

Gambar 37. Sebaran echo kapal yang tidak berasosiasi dengan kapal ber-AIS

dan ber-VMS di WPP-718

B. Estimasi Sebaran Daerah Penangkapan Ikan dari Data VMS

Prosedur pemisahan trip setiap kapal dengan metode Cluster Large Application (CLARA) belum berhasil secara sempurna

memisahkan setiap trip dari seluruh data kapal longline dan purse

seine. Metode tersebut terlihat berhasil memisahkan dua trip

kapal longline “A” yang beroperasi di Samudra Hindia Barat

Sumatera, trip pertama berlangsung antara 13 September 2016-

27 April 2017 (Gambar 38), dan trip kedua berlangsung tiga hari

berikutnya (30 April 2017) sampai dengan 27 Agustus 2017

(Gambar 39).

Page 70: Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

55 | P a g e

Gambar 38. Trip pertama kapal longline “A”

Gambar 39. Trip kedua kapal longline “A”

Namun ketika parameter yang sama dalam metode CLARA

diaplikasikan pada data kapal longline yang lain, terlihat masih

terdapat trip yang belum dapat dipisahkan dalam data satu kapal

tersebut. Misalnya adalah kapal longline “B” yang beroperasi di

Samudra Hindia Selatan Jawa selama periode 1 Januari 2016 – 2

April 2017 (Gambar 40). Terlihat dalam satu periode tersebut

sebenarnya masih terdapat beberapa trip yang harus dipisahkan.

Page 71: Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

56 | P a g e

Gambar 40. Pergerakan kapal longline “B” selama periode 1 Januari 2016 – 2

April 2017

Pendekatan model based-cluster untuk menentuan daerah

penangkapan ikan (DPI) pada setiap trip yang telah terpisahkan,

masih perlu diperbaiki prosedurnya. Secara umum, pendekatan

tersebut sudah berhasil memisahkan aktivitas cruishing dalam

satu trip, namun aktivitas searching dan fishing masih menjadi

satu, dan perlu pemisahan dan validasi dengan data observer

penangkapan ikan. Pada trip 1 dan trip 2 kapal longline “A”, area

aktivitas penangkapan sudah mulai teridentifikasi (Gambar 41 dan

Gambar 42).

Gambar 41. Area penangkapan ikan kapal longline “A” trip 1

Page 72: Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

57 | P a g e

Gambar 42. Area penangkapan ikan pada kapal longline “A” trip 2

3.2.4. Kajian Transport Massa Air di Selat Makassar WPP-713

A. Karakteristik Hidro-Oseanografi Perairan Selat Makassar

Profil suhu dan salinitas permukaan (kedalaman 1-10 meter) pada

waktu pengukuran in situ (Juli 2019) merupakan musim peralihan

dan telah dipengaruhi oleh angin muson barat (Northwest

Monsoon) menunjukkan bahwa wilayah perairan Selat Makasar

terutama pada lokasi pengukuran dan Subsurface mooring Bouy

memiliki suhu lebih hangat dan salinitas yang lebih tinggi

dibanding hasil perekaman data mooring bouy tahun 1996 hingga

1998 (cruise Arlindo). Suhu Permukaan laut (SPL) CTD_01

29.35oC dan relatif konstan sampai kedalaman 40 m. SPL CTD_05

29.45oC dan terus menurun seiring dengan penambahan

kedalaman sedangkan SPL CTD_Mooring 29.36oC.

Nilai salinitas permukaan terukur pada ketiga stasiun adalah

salinitas permukaan berkisar 34.007 psu – 34.01 psu.

Berdasarkan sirkulasi pola arus permukaan yang dibuat oleh

Tomczak & Godfrey (2003) untuk bulan Agustus (Gambar 43)

diperoleh penjelasan adanya pengaruh aliran arus permukaan dari

Samudera Pasifik Ekuatorial dan Laut Sulu yang lebih hangat

dengan salinitas tinggi sehingga suhu dan salinitas terukur pada

lokasi studi lebih hangat dan salinitasnya lebih tinggi. Pranowo

(2012) menyatakan bahwa pada musim peralihan dari musim

Page 73: Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

58 | P a g e

timur ke musim barat di kawasan perairan Indonesia Timur

memiliki pola arus permukaan yang kompleks akibat pertemuan

dan percabangan arus yang menghasilkan arus eddy di sekitar

wilayah tersebut.

Salinitas permukaan hasil pengukuran di perairan barat Sulawesi

pada saat muson tenggara (Juni – Agustus) berkisar 34 psu

(Ilahude, 1970). Salinitas permukaan di perairan barat Sulawesi

termasuk selat Makasar, pada musim tenggara (southeast

monsoon) relatif lebih tinggi (34 psu) dibandingkan pada saat

musim baratdaya (nortwest monsoon) (32 psu), Ilahude 1970.

Gambar 43. Pola arus permukaan pada Agustus di wilayah perairan Indonesia

(Tomczak & Godfrey, 2003)

Diagram T-S stasiun pengukuran CTD_01, CTD_05 dan

CTD_mooring yang terletak di selat Makasar memiliki

karakteristik massa air sebagai berikut: massa air di lapisan atas

termoklin berdasarkan diagram T-S adalah memiliki nilai σ0 pada

kisaran 21-22. Massa air pada lapisan termoklin memiliki nilai σ0

pada kisaran 22.5-24 sedangkan lapisan dibawah termoklin

memiliki karakteristik nilai massa air σ0 pada kisaran 24,6-27.

Massa air di lapisan termoklin diduga berasal dari berasal dari

Pasifik Utara (NPSW) yang masuk ke Selat Makassar dibuktikan

dengan nilai salinitas 34,50 Psu pada kedalaman ~150 m.

Sedangkan massa air di lapisan bawah termoklin diduga berasal

Page 74: Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

59 | P a g e

dari North Pacific Intermediete Water (NPIW) pada kedalaman

350-400 m. Perbandingan T-S diagram hasil pengukuran in situ

dengan hasil penelitian Moorey (1999) terlihat pada Gambar 44.

Gambar 44. T-S Diagram hasil pengukuran in situ (kiri) T-S Diagram hasil

pengukuran Moorey (1999) (kanan)

Pada umumnya kondisi massa air di perairan Indonesia bagian

Timur memiliki jenis Subtropical Lower Water, Intermediate Water dan Deep and Bottom Water. Menurut Kashino et al. (1999)

pada lapisan termoklin ada beberapa massa air yang mengalir dari

Belahan Bumi Utara (BBU) dan Belahan Bumi Selatan (BBS) yang

kemudian bertemu di perairan ini, massa air tersebut adalah: (1)

Massa Air Tropis Pasifik Utara/North Pacific Tropical Water (NPTW) Mengalir dari Pasifik Utara dengan salinitas maksimum

pada kedalaman sekitar 100-400 m dengan temperatur sekitar

20oC; KochLarrouy et al., 2008); (2) Massa Air Tengah Pasifik

Utara/North Pacific Intermediate Water (NPIW) mengalir dari

Pasifik Utara dengan salinitas minimum pada kedalaman sekitar

500-1500 m dengan temperatur sekitar 10oC; (3) Massa Air

Tropis Pasifik Selatan/South Pacific Tropical Water (SPTW)

Mengalir dari Pasifik Selatan dengan salinitas maksimum pada

kedalaman sekitar 500- 1000 m dengan temperatur sekitar 7-

16oC; dan (4) Massa Air Tengah Antartik/Antartic Intermediate Water (AAIW) Mengalir dari Pasifik Utara dengan salinitas

Page 75: Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

60 | P a g e

minimum pada kedalaman sekitar 500 –1500 m dengan

temperatur sekitar 6oC.

B. Transport Massa Air Hasil Perekaman ADCP dan Current

Meter Tahun 2015 – 2019

Transpor massa air merupakan pergerakkan massa air akibat

perubahan arah dan kecepatan arus terhadap kedalaman yang

arahnya tegak lurus ke arah kanan arah angin di belahan bumi

utara dan ke arah kiri di belahan bumi selatan (Duxburry, 2002).

Kedalaman dimana kecepatan arus sama dengan nol disebut

kedalaman tanpa gerakan atau kedalaman Ekman dan transpor

massa air disebut sebagai transpor Ekman. Pengetahuan tentang

transpor massa air dapat digunakan untuk menjelaskan

mekanisme timbulnya fenomena laut yang dikenal dengan nama

"upwelling dan downwelling". Upwelling adalah naiknya air dingin

dari lapisan dalam ke permukaan laut sedangkan downwelling

merupakan turunnya air permukaan laut ke lapisan lebih dalam.

Pengaruh upwelling pada suatu badan perairan, salah satunya

adalah dapat meningkatkan jumlah plankton di laut, karenanya

daerah upwelling merupakan daerah perikanan yang kaya.

ARLINDO dengan kepanjangan dari Arus Lintas Indonesia

(Indonesian Through Flow), adalah aliran massa air antar

samudera yang melewari Perairan Indonesia. Sebagai negara

yang diapit oleh dua lautan besar yakni Samudera Pasifik di

bagian utara dan timur laut serta Samudera Hindia di bagian

selatan dan barat daya Indonesia berlaku sebagai saluran bagi

aliran massa air dari Samudera Pasifik ke Samudera Hindia.

Aliran massa air ini terjadi sebagai akibat adanya perbedaan

tekanan antara kedua lautan tersebut (Wyrki, 1987). Hasil-hasil

penelitian yang telah dilakukan selama ini dapat diketahui bahwa

ada 3 pintu masuk utama massa air Pasifik ke Perairan Indonesia.

Yang pertama dan yang paling dominan adalah selat Makassar.

Massa air yang berasal dari Pasifik utara memasuki laut Sulawesi

lewat sebelah selatan Mindanao, untuk kemudian masuk ke

jantung Perairan Indonesia lewat Selat Makassar. Rute ini oleh

para ahli dinamakan dengan rute barat/western route (Fieux,

Page 76: Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

61 | P a g e

1995). Di ujung akhir Selat Makassar, jalur ini bercabang menjadi

dua, sebagian langsung menuju Samudera Hindia melewati Selat

Lombok, dan yang sebagian lagi berbelok ke Timur melewati Laut

Flores menuju ke Laut Banda. Di Laut Banda massa air ini

mengalami percampuran dengan massa air Pasifik yang masuk

lewat Laut Halmahera, Laut Maluku dan Laut Seram. Untuk

selanjutnya campuran massa air ini menyebar ke arah Samudera

Hindia dengan melewati dua jalur (Gordon, 1986).

Ada dua jenis massa air yang merupakan komponen ARLlNDO ini,

yakni massa air yang berasal dari Pasifik Utara dan massa air

dari Pasifik Selatan. Massa air dari Pasifik Utara yang terdiri dari

North Pacific Subtropical Water (NPSW) dan North Pacific lntemediate Water (NPIW) masuk Perairan Indonesia melalui

Selat Makassar. Menurut Ffield & Gordon, 1994, massa air

Pasifik Utara ini berasal dari sekitar (69oLU, 127oBT -132oBT).

Kehadiran NPSW dan NPIW di Perairan Indonesia dikenali dari

nilai salinitasnya. NPSW memiliki nilai salinitas tinggi

(maksimum), dan NPIW memiliki nilai salinitas rendah (minimum).

Di Selat Makassar massa air NPSW ditemukan pada kedalaman

rata-rata 100-150 dbar, dan massa air NPIW ditemukan pada

kedalaman ratarata 300-350 dbar (1 dbar = 1 m). Kedua jenis

massa air ini dari Selat Makassar sebagian langsung menuju ke

Samudera Hindia lewat Selat Lombok, dan sebagian lagi didorong

ke arah Laut Flores untuk kemudian memasuki Laut Banda. Dalam

perjalanannya ke Laut Banda kedua massa air ini melemah

sebagai akibat adanya percampuran secara vertikal yang kuat

(strong vertical mixing) yang merupakan karteristik dari perairan

Indonesia.

Hasil analisis diagram T-S stasiun pengukuran CTD_01, CTD_05

dan CTD_mooring terletak di selat Makasar yang merupakan

pintu masuk Arlindo memiliki karakteristik massa air sebagai

berikut: massa air di lapisan atas termoklin berdasarkan diagram

T-S adalah memiliki nilai σ0 pada kisaran 21-22. Massa air pada

lapisan termoklin memiliki nilai σ0 pada kisaran 22.5-24

sedangkan lapisan dibawah termoklin memiliki karakteristik nilai

Page 77: Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

62 | P a g e

massa air σ0 pada kisaran 24,6-27. Massa air di lapisan termoklin

diduga berasal dari berasal dari Pasifik Utara (NPSW) yang

masuk ke Selat Makassar dibuktikan dengan nilai salinitas 34,50

Psu pada kedalaman ~150 m sesuai dengan kisaran nilai salinitas

pengukuran yang dilakukan oleh Hadikusumah, 2010 sebesar

34,55 Psu. Sedangkan massa air di lapisan bawah termoklin

diduga berasal dari North Pacific Intermediete Water (NPIW)

pada kedalaman 350-400 m dengan salinitas mendekati salinitas

referensi yaitu 34,45 Psu dan salinitas referensi 34,464 Psu

(Pranowo, 2003).

Kecepatan dan arah arus pada sumbu horizontal (sumbu U) dan

vertical (sumbu V) pada alat ADCP yang terpasang di Subsurface

Mooring Booy dari tahun 2017 hingga 2019 menunjukkan suatu

pola variasi atau menunjukkan adanya fluktuasi nilai besaran arus

dan arahnya mengikuti suatu pola tertentu (Gambar 45 – Gambar

48). Perekaman kecapatan dan arah arus selama dua tahun maka

memungkinkan data yang ditampilkan untuk menggambarkan

karakteristiknya berdasarkan musim (seasonal).

Gambar 45. Kecepatan dan arah arus (barat/timur atau sumbu U) terekam

oleh ADCP hingga kedalaman 528 m dan 560 m

Page 78: Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

63 | P a g e

Gambar 46. Kecepatan dan arah arus (barat/timur atau sumbu U) terekam

oleh ADCP hingga kedalaman 600 m dan 640 m

Gambar 47. Kecepatan dan arah arus (utara/selatan atau sumbu V) terekam

oleh ADCP hingga kedalaman 528 m dan 560 m

Page 79: Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

64 | P a g e

Gambar 48. Kecepatan dan arah arus (utara/selatan atau sumbu V) terekam

oleh ADCP hingga kedalaman 600 m dan 640 m

Musim barat pada perekaman data menunjukkan pergerakkan

massa air cenderung bergerak kearah timur, sedangkan

pergerakkan massa air kea rah barat hanya terjadi di bulan Mei

dan Agustus (2018 dan 2019), sedangkan pergerakkan vertical

massa air pada kurun waktu dua tahun terlihat arah transport

massa air cenderung bergerak ke selatan (menuju Samudera

Hindia) dan hanya ke utara pada bulan Mei dan Agustus (2018

dan 2019).

Kecepatan transport massa air terlihat pada pergerakkan massa

air ke selatan (Southward flow) yaitu dengan kecepatan 0.2 – 0.4

m/s. Transpor massa air kearah utara hanya kecepatan yang

sama terjadi di bulan Mei dan Agustus (2018 dan 2019). Hasil ini

menunjukkan bahwa dinamika pergerakkan massa air di

kedalaman di bawah termoklin terlihat memiliki pola musiman

(seasonal fluctuation) sebagaimana hasil penelitian yang

dilakukan oleh Gordon et al., (2019).

Gordon et al., (2019) menyebutkan bahwa transpor massa air

pada lapisan termoklin (ITF) di perairan Selat Makasar khususnya

yang melalui Labany Channel memiliki karakteristik yaitu

Kecepatan maksimum ditemukan pada musim timur (Boreal

Page 80: Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

65 | P a g e

Summer) dan bergerak ke arah selatan (Southward Flow),

pergerakkan massa air kea rah utara pada lapisan massa air

kedalaman di atas 100 meter terjadi pada musim barat (Northwest

Monsoon) seperti terlihat pada Gambar 49.

Gambar 49. Data time series ADCP terukur di labany Channel (Gordon, et al.,

2019)

3.3. Sarana dan Prasarana

Belanja modal sarana prasarana pendukung kegiatan Balai Riset

dan Observasi Laut pada tahun 2019 menjadi sebuah hal yang

penting terlebih dengan adanya operasionalisasi Bali Radar

Ground Receiving Station (BARATA). Dalam upaya menjamin

ketersediaan data radar yang cepat dan akurat dalam hal

pengawasan laut, perencanaan kawasan pesisir dan kebencanaan,

peran BARATA sangat penting. BARATA sebagai satu – satunya

pusat operasi pengawasan kelautan di Indonesia yang dilengkapi

fasilitas groundstation yang dapat menerima data radar secara

langsung dari satelit Cosmo SkyMED dan RADARSAT.

Maksud dan tujuan kegiatan ini adalah untuk pengelolaan dan

operasionalisasi stasiun bumi penerima data satelit radar yang

digunakan untuk penanggulan masalah penangkapan ikan illegal,

pencemaran minyak di laut dan perencanaan kawasan pesisir /

laut termasuk kebencanaan. Sasaran dari kegiatan ini adalah

diperolehnya data satelit radar dan operasionalisasi stasiun bumi

penerima data satelit radar yang digunakan untuk mendukung

Page 81: Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

66 | P a g e

pengawasan laut Indonesia berupa penanggulangan masalah

penangkapan ikan illegal, pencemaran minyak di laut dan

perencanaan kawasan pesisir / laut termasuk kebencanaan.

Kegiatan pengadaan dilaksanakan dengan penunjukkan langsung

yang terdiri dari 2 output kegiatan seperti terlihat pada Tabel 9,

sedangkan realisasi keuangan dan fisik selengkapnya dapat di

lihat pada Tabel 10.

Tabel 9. Indikator kinerja kegiatan pengadaan barang dan jasa TA. 2019

No Indikator Kinerja Target Realisasi

1. Sarpras Riset Data Satelit

Radar

300 scene 179 scene

2. Sarana Prasarana Stasiun

Bumi Penerima Data

Satelit Radar

1 unt 1 unit

Tabel 10. Realisasi keuangan dan fisik output sarana dan prasarana

No Kegiatan PAGU Realisasi Keuangan Fisik

% Rp Rp %

Sarana Prasarana Riset Data Satelit Radar

a. Pengadaan Citra Satelit

dan Radar

7.022.425.000 2.640.859.849 37,61 59,67

b. Pembayaran Tunggakan

(Carry Over) Tahun 2018

2.477.575.000 2.477.575.000 100 100

Sarana Prasarana Stasiun Bumi Penerima Data Satelit Radar

a. Sarana Prasarana Stasiun

Bumi Penerima Data

Satelit Radar

2.300.000.000 1.932.154.100 84,01 100

b. Pembayaran Tunggakan

(Carry Over) Tahun 2018

1.000.000.000 1.000.000.000 100 100

Page 82: Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

67 | P a g e

Adapun nama paket kegiatan dan penyedia dapat di lihat pada

Tabel 11.

Tabel 11. Paket Kegiatan Pengadaan Barang dan Jasa BROL 2019

NO NAMA PAKET

NILAI

PEKERJAAN NAMA PENYEDIA

(Rp)

1 Sarpras Riset Data Satelit

Radar 9.500.000.000 E-GEOS, Italia

2

Sarana dan Prasarana

Stasiun Bumi Penerima Data

Satelit Radar

3.300.000.000 E-GEOS, Italia

Sarana Prasarana Riset Data Satelit Radar dengan Sarana dan

Prasarana Stasiun Bumi Penerima Data Satelit Radar, merupakan

kegiatan pengadaan yang tak terpisahkan. Kegiatan pengadaan

terdiri dari pengadaan Data Citra Satelit dan Radar dengan

Operasional Stasiun Bumi Penerima Data Citra Satelit dan Radar.

Pelaksanaan dari Januari – Hingga April 2019 telah dilakukan

mulai dari penyusunan dokumen perencanaan meliputi KAK, HPS,

market survey dan organisasi pengadaan (tim kelompok kerja

pengadaan). Pada waktu tersebut pula telah dilakukan

penyelesaian tunggakan 2018 dengan beberapa koordinasi yaitu

review dengan BPKP dan selanjutnya pembayaran sisa tagihan.

Perkembangan pada Mei 2019 telah dilakukan dan dipilihnya

pihak penyedia yaitu e-Geos dari Italia dan setelahnya dilakukan

penyusunan kontrak pengadaan.

Tepat pada tanggal 14 Juni 2019 telah ditandatanginya kontrak

pengadaan. Masa berlaku kontrak terhitung sejak tanggal

penandatanganan kontrak sampai dengan selesainya pekerjaan

dan terpenuhinya seluruh hak dan kewajiban para pihak, adapun

lama pekerjaan mencapai 190 hari kalender. Data kontrak

pengadaan data radar dan sarana prasarana stasiun bumi

penerima data satelit radar mencakup (Tabel 12 – Tabel 14) :

Page 83: Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

68 | P a g e

Tabel 12. Harga kontrak pengadaan data satelit radar & stasiun bumi penerima

data satelit radar 2019

Data Provision 6.551.451.000

Radar Data 3.998.325.000

AIS Data 639.732.000

Maintenance on Radar Data Ordering System 1.913.394.000

Data Provision 2.300.000.000

Maintenance on Antenna Radar Receiving System 912.376.880

Capacity Building 421.627.800

Maintenance on Radar Data Processing and

Analyzing

383.839.200

Maintenance Information IT Network System 351.852.600

Developing Command Center to Integrate the

Whole

230.303.520

TOTAL AMOUNT 8.851.451.000

Tabel 13. Lingkup pekerjaan kontrak

ITEM

NUMBER

TYPE OF SERVICES UM Subj. of

Service

Weight in

The

Service

1

DATA PROVISION

a. Radar Data Images 300 100%

b. Automatic Identification

System (AIS) Data

Days 190 100%

c. Maintenance on Radar Data

Ordering System

Package 190 100%

2

SERVICES PROVISION

a. Maintenance of Antenna Radar Receiving System

Page 84: Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

69 | P a g e

Preventive Intervention 1 100%

Corrective Correction of

anomalies

N/A 0%

b. Capacity Building Training

sessions

2 100%

c. Maintenance of Radar Data Processing and Analysing System

Preventive Days of

services

190 95%

Corrective Correction of

anomalies

10 5%

d. Maintenance Information Technology Network System

Preventive Days of

Service

190 95%

Corrective Correction of

Anomalies

5 5%

e. Developing Command

Center of Integrate The

Whole BARATA’s System

Service 1 100%

Tabel 14. Rencana pembayaran kontrak

Output Bruto PPN Nett Surat Perintah Membayar

(SPM) sesuai Renkas

Harian

Termin-1

006 2.276.144.250 206.922.205 2.069.222.045

11 November 2019 009 1.932.154.100 175.650.373 1.756.503.727

Jumlah 4.208.298.350 382.572.577 3.825.725.773

Termin-2

006 4.275.306.750 388.664.250 3.886.642.500 20 Desember 2019

Page 85: Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

70 | P a g e

009 367.845.900 33.440.536 334.405.364

Jumlah 4.643.152.650 422.104.786 4.221.047.864

Sampai dengan 21 November 2019 telah dilakukan koordinasi

penyusunan standar operasional pemanfaatan data sebaran kapal

hasil deteksi dari satelit radar dengan stakeholder terkait,

maintenance atau operasionalisasi stasiun bumi penerima data

satelit radar, serta penyusunan dan penandatanganan addendum

kontrak terkait perubahan lingkup pekerjaan. Pengadaan riset

data satelit radar telah mencapai 179 scenes dengan rincian 167

scenes merupakan data satelit radar Cosmo SkyMED dan 12

scenes data satelit radar RADARSAT-2 dari target 300 scenes.

Pada tanggal 11 November 2019 telah dilakukan pembayaran

Termin-1 sesuai dengan target kontrak.

3.4. Layanan Dukungan Manajemen

3.4.1. Layanan Ketatausahaan Riset Kelautan

Kegiatan lingkup Tata Usaha dikelompokkan menjadi 3 yaitu

Layanan Dukungan Manajemen Keuangan, Layanan Dukungan

Manajemen Umum dan Layanan Perkantoran. Realisasi keuangan

dan fisik selengkapnya dapat di lihat pada Tabel 15, sedangkan

grafik realisasi disajikan pada Gambar 50.

Tabel 15. Realisasi keuangan dan fisik output tata usaha

No Kegiatan PAGU Realisasi Keuangan Fisik

% Rp Rp %

Layanan Dukungan Manajemen Keuangan

a. Belanja Barang Kegiatan

Pelayanan Teknis

24.332.000 23.331.700 95,89 100

b. Belanja Barang Kegiatan

Tata Usaha

146.338.000 129.481.914 88,48 100

c. Belanja Barang Kegiatan

Tata Operasional

24.853.000 23.202.948 80,02 100

Layanan Dukungan Manajemen Umum

Page 86: Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

71 | P a g e

a. Penataan Kepegawaian dan

Pembinaan SDM yang

Berkualitas

40.962.000

29.286.470 71,50 100

Layanan Perkantoran

1. Pembayaran Gaji dan

Tunjangan

4.854.902.000 4.229.384.988 87,12 95

2. Operasional dan

Pemeliharaan Kantor

a. Kebutuhan Sehari - Hari

Perkantoran

1.731.780.000 1.486.488.474 85,84 100

b. Langganan Daya dan Jasa 1.768.419.000 1.367.429.324 77,32 100

c. Pemeliharaan Kantor 2.037.157.000 1.420.884.673 69,75 100

e. Pembayaran Pelaksanaan

Operasional Kantor

374.012.000 268.587.980 71,81 100

f. Operasional Laboratorium

Riset Kelautan

799.964.000 490.914.738 61,37 100

g. Operasional Bali Radar

Satelit

2.213.168.000 1.287.117.394 60,62 100

Gambar 50. Grafik realisasi output manajemen ketatausahaan

195.523.000

40.962.000

176.016.562

29.286.470

0

50.000.000

100.000.000

150.000.000

200.000.000

250.000.000

Manajemen Keuangan Manajemen Umum

Realisasi Output Manajemen Ketatausahaan

Pagu Realisasi

Page 87: Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

72 | P a g e

Capaian pelaksanaan kegiatan selama tahun 2019 meliputi :

A. Layanan Dukungan Manajemen Keuangan

Sesuai dengan ruang lingkup manajemen keuangan, telah

dibentuk tim pelaksanaan dan pengelolaan anggaran (PPA) T.A.

2019 melalui Surat Keputusan Kuasa Pengguna Anggaran. Agar

pelaksanaan penegelolaan anggaran dapat berjalan dengan baik,

disusun Petunjuk Teknis Pengelolaan Anggaran melalui

Keputusan Kuasa Pengguna Anggaran Balai Riset dan Observasi

Laut Nomor: KEP.1.1/KPA/BRSDM.2-BROL/KU.124/I/2019

tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan dan Pengelolaan Anggaran

Tahun Anggaran 2019. Pada pelaksanaannya Kuasa Pengguna

Anggaran bersama dengan tim PPA rutin melakukan rapat PPA

dengan mengundang PJOK dan PJPK guna membahas

kendala/permasalahan dalam pelaksanaan kegiatan dan

kebijakan-kebijakan yang mempengaruhi pengelolaan keuangan

di instansi. Berdasarkan adanya review rutin diharapkan akan

meminimalisir kesalahan administrasi.

a) Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP)

Balai Riset dan Observasi Laut (BROL) sebagai salah satu Unit

Pelaksana Teknis (UPT), Badan Riset dan Sumber Daya Manusia

Kelautan dan Perikanan, yang telah dilengkapi dengan berbagai

fasilitas dapat memanfaatkannya secara maksimal guna menggali

perolehan namun dalam pelaksanaan BROL hanya dapat

memungut PNBP dan tidak dapat menggunakannya, hal ini

dikarenakan belum terbitnya Revisi PP No.75 tahun 2015 dan

Keputusan Menteri Keuangan tentang persetujuan penggunaan

sebagian dana yang berasal dari PNBP.

Realisasi penerimaan PNBP BROL sampai dengan November

2019 sebesar Rp86.134.000,- nilai PNBP ini meningkat dari tahun

2018 sebesar Rp66.337.500,-. Realisasi pendapatan terbesar

didapatkan dari pelayanan jasa pengujian kualitas air di

Laboratorium Kualitas Perairan BROL

b) Penyusunan atas Laporan Keuangan

Page 88: Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

73 | P a g e

Pada tahun 2019, BROL mendapatkan anggaran sebesar Rp.

28.568.580.000,- yang terdiri dari anggaran yang berasal dari

APBN Rp 28.356.402.000,-, dan anggaran yang berasal dari

hibah luar negeri sebesar Rp 212.178.000,-. Secara rinci dapat

dilihat Tabel 16.

Tabel 16. Laporan keuangan

No. Uraian Output Pagu Dana

Total 28.568.580.000,-

1 Kawasan Pesisir Yang Terpetakan Sumberdayanya 440.814.000,-

2 Data Dan Informasi Karakteristik Dan Dinamika Laut

Yang Terpetakan Di Wpp 959.186.000,-

3 Sarpras Riset Citra Satelit Dan Radar 9.500.000.000,-

4 Sarana Prasarana Stasiun Bumi Penerima Data Satelit

Radar 3.300.000.000,-

5 Layanan Dukungan Manajemen Eselon I 679.178.000,-

6 Layanan Perkantoran 13.689.402.000,-

Setiap akhir tahun, dilakukan penyusunan laporan keuangan.

Secara keseluruhan laporan keuangan akan disajikan pada akhir

tahun anggaran 2019. Saat ini yang tercatat dalam laporan

keuangan semester 1 adalah berdasarkan e-rekon yang telah

dilaksanakan pada semester 1. Dari hasil pemantauan pada e-

rekon terdapat selisih nilai rekonsiliasi pencatatan SP2D BMN

pada akun belanja modal (53) antara SAIBA dengan SIMAK BMN

senilai Rp3.477.575.000,-. Hal ini disebabkan karena pekerjaan

pengadaan operasionalisasi stasiun bumi penerima satelit radar

(BARATA) mengalami penunggkan pembayran per 31 Desember

2018. Terhadap hal tersebut pada tanggal 31 Desember 2018

operator SIMAK BMN mencatat nilai tersebut sebagai aset

definitif, dan akun pembayaran yang digunakan adalah akun 53

(belanja modal), sehingga pada saat pembayaran tunggakan per

tanggal 28 Mei 2019 pencatatan SP2d hanya dilakukan pada

SAIBA karena pada SIMAK BMN sudah dicatata sebagai aset

definitif per tanggal 31 Desember 2018.

Atas hal tersbut, sesuai dengan catatan hasil reviuoleh

Inspektorat 3, petugas SAIBA mengungkapkan dan menjelaskan

Page 89: Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

74 | P a g e

dalam CaLK terhadap selisih hasil rekonsiliasi pencatatan SP2D

BMN Akun 53 antara SAIBA dengan SIMAK BMN senilai

Rp3.477.575.000,-.

B. Layanan Dukungan Manajemen Umum dan Kepegawaian

Keadaan Pegawai Balai Riset dan Observasi Laut saat ini

berjumlah 76 orang, yang terdiri dari 35 orang PNS dan 41 orang

non PNS dengan tingkat pendidikan dan disiplin ilmu yang

beragam. Rincian komponen pegawai berdasarkan jenjang

pendidikan dapat dilihat pada Tabel 17, sedangkan komposisi

pegawai berdasarkan jabatan struktural dan fungsional dapat

dilihat pada Tabel 18.

Tabel 17. Komponen pegawai berdasarkan pendidikan

NO PENDIDIKAN TERAKHIR JUMLAH

1 Doktoral S3 10

2 Master S2 12

3 Sarjana S1 32

4 Diploma III D3 2

5 Sekolah Menengan Atas SMA 20

JUMLAH 76 orang

PNS BROL sebanyak 35 orang dipetakan berdasarkan jabatan

masing-masing, yang terbagi menjadi Pejabat Struktural 4 orang,

Pejabat Fungsional 26 orang dan Pelaksana 5 orang.

Tabel 18. Komposisi pegawai berdasarkan jabatan struktural dan fungsional

NO NAMA JABATAN JUMLAH

1 Struktural Eselon III 1

Eselon IV 3

2 Fungsional

Tertentu Peneliti 19

Pranata Komputer 2

Page 90: Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

75 | P a g e

NO NAMA JABATAN JUMLAH

Pranata Humas 1

Teknisi Litkayasa 2

Pejabat Pengadaan Barang/Jasa 1

Calon Peneliti 1

3 Pelaksana

Bendahara, Pengadministrasi

Kepegawaian, Penyusun Laporan

Keuangan dan BMN, Verifikator

5

JUMLAH 35

a) Pengelolaan Sistem Informasi Pegawai

Pengelolaan system informasi pegawai sangat membantu dalam

mengadministrasi data pegawai. Sehingga mempermudah

identifikasi seluruh pegawai, baik itu PNS maupun non PNS.

Terdapat 3 sistem informasi yang dipergunakan untuk menunjang

kegiatan kepegawaian, yaitu :

1. Sistem Informasi Pegawai KKP (SIMPEG Online), sistem ini

dipergunakan sebagai database seluruh pegawai.

2. e-SKP KKP. Sistem ini dipergunakan untuk menilai kinerja

pegawai.

3. e-pegawai. Sistem ini terintegrasi dengan SIMPEG Online,

dimana setiap pegawai dapat mengakses data dan informasi

masing-masing , logbook, dan SKP

4. Presensi online. Sebagai penunjang penilaian kedisiplinan

pegawai, dipergunakan presensi online yang terintegrasi

dengan mesin presensi di Pusat Data dan Infromasi KKP.

b) Pengembangan Kompetensi SDM

Kompetensi merupakan sebuah pernyataan terhadap apa yang

seseorang harus lakukan ditempat kerja untuk menunjukan

pengetahuannya, keterampilannya dan sikap sesuai dengan

standar yang dipersyaratkan. Kompetensi adalah suatu kompenen

yang paling utamadalam diri pegawai. Tanpa adanya kompetensi,

maka suatu pekerjaan tidak akan dapat dilakukan dengan baik.

Seiring dengan berkembangnya zaman, kompetensi pun semakin

berkembang dan sangat beragam.

Page 91: Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

76 | P a g e

Sebagai upaya peningkatan kompetensi SDM di Balai Riset dan

Observasi Laut dilaksanakan pelatihan bagi pegawai. Salah satu

alat untuk menghitung kebutuhan Pendidikan dan pelatihan bagi

pegawai dilakukan Training Need Analysis (TNA) (Tabel 19).

Hasil pengolahan data TNA adalah sebagai berikut :

Page 92: Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

77 | P a g e

Tabel 19. Hasil pengolahan Training Need Analysis

NAMA JABATAN KOMPETENSI

STANDAR

KOMPETENSI YANG

DIMILIKI

G

A

P

RENCANA

PELATIHAN

Dr. I Nyoman

Radiarta, S.Pi, M.Sc

Kepala Balai Diklatpim III S3 Marine Bioresource and

Environmental

80

%

Diklatpim III

Diklat Pengadaan

Barang/Jasa

Diklat Prajabatan Diklat Pengadaan

Barang/Jasa

Penguatan Jiwa

Korsa Penguatan Jiwa Korsa Diklat TQM

Diklat TQM Diklat Pengelolaan

Kinerja

Diklat Pengelolaan

Kinerja

Dr. Agung Yunanto,

S.Pi, M.Si

Peneliti Muda Diklatfung Peneliti

Tk. Pertama

S3 Sumber Daya Hayati

dan Ilmu Lingkungan

33

%

Pelatihan

Penyusunan SOP

Pelatihan

Penyusunan SOP

Diklatfung Peneliti Tk.

Pertama

Penguatan Jiwa

Korsa

Diklat Prajabatan

Penguatan Jiwa Korsa

Endah Mulyastuti, SE Kepala Sub Bagian TU Diklatpim IV S1 Manajemen 67

%

Diklatpim IV

Diklat Manajemen

Kepegawaian

Diklat Pustakawan Ahli Bimtek Analisis

Jabatan

Pelatihan

Penyusunan SOP

Diklat Manajemen

Kepegawaian

Diklat Manajemen

ASN

Bimtek Analisis

Jabatan

Diklat Prajabatan Diklat SPIP

Page 93: Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

78 | P a g e

NAMA JABATAN KOMPETENSI

STANDAR

KOMPETENSI YANG

DIMILIKI

G

A

P

RENCANA

PELATIHAN

Diklat Manajemen

ASN Pelatihan Penyusunan SOP

Pelatihan PPSPM

Penguatan Jiwa

Korsa Penguatan Jiwa Korsa

Diklat Pengelolaan

Kinerja

Diklat SPIP

Pelatihan PPSPM

Diklat Pengelolaan

Kinerja

Ridla Kumara Hadi,

S.Kom

Pranata Komputer Ahli

Pertama

Diklat Pengelolaan

Sistem IT

S1 Teknik Informatika 50

%

Diklat Pengelolaan

Sistem IT

Diklat Pengelolaan

Informasi

Diklat Prajabatan Diklat Pengelolaan

Informasi

Mikrotik Advance Diklat Pengadaan Barang

dan Jasa

Penguatan Jiwa

Korsa

Pelatihan Mikrotik

Advance

Penguatan Jiwa Korsa

Dr. Bambang

Sukresno, S.Si, M.Si

Peneliti Muda Diklatfung Peneliti

Tk. Pertama

S3 Manajemen Sumber

Daya Pantai

33

%

Pelatihan

Pengelolaan Data

Penelitian

Pelatihan

Pengelolaan Data

Penelitian

Diklatfung Peneliti Tk.

Pertama

Penguatan Jiwa

Korsa

Diklatpim III

Diklat Prajabatan

Page 94: Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

79 | P a g e

NAMA JABATAN KOMPETENSI

STANDAR

KOMPETENSI YANG

DIMILIKI

G

A

P

RENCANA

PELATIHAN

Penguatan Jiwa Korsa

Dr.Frida Sidik, M.Sc Peneliti Madya Diklatfung Peneliti

Tk. Pertama

S3 Biologi 33

%

Pelatihan

Pengelolaan Data

Penelitian

Pelatihan

Pengelolaan Data

Penelitian

Diklatfung Peneliti Tk.

Pertama

Penguatan Jiwa

Korsa

Diklat Prajabatan

Pelatihan Penyusunan SOP

Penguatan Jiwa Korsa

Eghbert Elvan Ampou,

S.Ik

Peneliti Muda Diklatfung Peneliti

Tk. Pertama

S3 Marine Biologi 33

%

Pelatihan

Pengelolaan Data

Penelitian

Pelatihan

Pengelolaan Data

Penelitian

Diklatfung Peneliti Tk.

Pertama

Penguatan Jiwa

Korsa

Diklat Prajabatan

Penguatan Jiwa Korsa

Komang Iwan Suniada,

S.Pi,M.Si

Peneliti Muda

Diklatfung Peneliti

Tk. Pertama

S2 Ilmu Lingkungan 33

%

Pelatihan

Pengelolaan Data

Penelitian

Pelatihan

Pengelolaan Data

Penelitian

Diklatfung Peneliti Tk.

Pertama

Page 95: Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

80 | P a g e

NAMA JABATAN KOMPETENSI

STANDAR

KOMPETENSI YANG

DIMILIKI

G

A

P

RENCANA

PELATIHAN

Penguatan Jiwa

Korsa

Diklat Prajabatan

Penguatan Jiwa Korsa

Prima Yuli Witasari,

S.Pi

Pengadminstrasi

Kepegawaian

Diklat Manajemen

Kepegwaian

S1 Pemanfaatan

Sumberdaya Perikanan

75

%

Diklat Manajemen

Kepegwaian

Bimtek Analisis

Jabatan

Diklat Prajabatan Bimtek Analisis

Jabatan

Penguatan Jiwa

Korsa Penguatan Jiwa Korsa

Pelatihan

Penyusunan SOP

Pelatihan

Penyusunan SOP

Bayu Priyono, M.Si Peneliti Muda Diklatfung Peneliti

Tk. Pertama

S2 Ilmu Kebumian 33

%

Pelatihan

Pengelolaan Data

Penelitian

Pelatihan

Pengelolaan Data

Penelitian

Diklatfung Peneliti Tk.

Pertama

Penguatan Jiwa

Korsa

Diklat Prajabatan

Penguatan Jiwa Korsa

Dr. Teja Arief

Wibawa, S.Pi, M.Si

Peneliti Muda

Diklatfung Peneliti

Tk. Pertama

S3 Ilmu lingkungan 33

%

Pelatihan

Pengelolaan Data

Penelitian

Pelatihan

Pengelolaan Data

Penelitian

Diklatfung Peneliti Tk.

Pertama

Page 96: Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

81 | P a g e

NAMA JABATAN KOMPETENSI

STANDAR

KOMPETENSI YANG

DIMILIKI

G

A

P

RENCANA

PELATIHAN

Penguatan Jiwa

Korsa

Diklat Prajabatan

Penguatan Jiwa Korsa

Dr. Denny Wijaya

Kusuma, S.Pi, M.Si

Peneliti Muda Diklatfung Peneliti

Tk. Pertama

S3 Ilmu geografi 33

%

Pelatihan

Pengelolaan Data

Penelitian

Pelatihan

Pengelolaan Data

Penelitian

Diklatfung Peneliti Tk.

Pertama

Penguatan Jiwa

Korsa

Diklat Prajabatan

Penguatan Jiwa Korsa

Dr. Dessy Berlianty,

S.Si, M.Si

Peneliti Muda

Diklatfung Peneliti

Tk. Pertama

S3 Teknologi Kelautan 33

%

Pelatihan

Pengelolaan Data

Penelitian

Pelatihan

Pengelolaan Data

Penelitian

Diklatfung Peneliti Tk.

Pertama

Penguatan Jiwa

Korsa

Diklat Prajabatan

Penguatan Jiwa Korsa

Asmi Marintan Napitu,

S.Si,MT

Calon Peneliti Diklatfung Peneliti

Tk. Pertama

S2 Teknik Geodesi 33

%

Pelatihan

Pengelolaan Data

Penelitian

Pelatihan

Pengelolaan Data

Penelitian

Diklatfung Peneliti Tk.

Pertama

Page 97: Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

82 | P a g e

NAMA JABATAN KOMPETENSI

STANDAR

KOMPETENSI YANG

DIMILIKI

G

A

P

RENCANA

PELATIHAN

Penguatan Jiwa

Korsa

Diklat Prajabatan

Penguatan Jiwa Korsa

Made Agus

Dwipayana,SE

Bendahara

Diklat Bendahara S1 Manajemen 50

%

Diklat Perpajakan

Diklat Perpajakan Diklat Bendahara Diklat SPIP

Penguatan Jiwa

Korsa

Diklat Prajabatan

Diklat SPIP Penguatan Jiwa Korsa

Ketut Adi Wiranata,

SE

Pejabat Pengelola

Pengadaan Barang/Jasa

Diklat Pengadaan

Barang/Jasa

S1 Manajemen 50

%

33

%

Diklat Perpajakan

Diklat Perpajakan

Ujian Nasional Keahlian

Pengadaan Barang/Jasa

Pemerintah Tk.Pertama L2 Diklat SPIP

Penguatan Jiwa

Korsa

Ujian nasional Keahlian

Pengadaan Barang/Jasa

Pemerintah Tk.Pertama

Diklat SPIP Diklat Prajabatan Gol.II

Diklat Prajabatan

Diklat Pengadaan

Barang/Jasa

Penguatan Jiwa Korsa

Page 98: Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

83 | P a g e

NAMA JABATAN KOMPETENSI

STANDAR

KOMPETENSI YANG

DIMILIKI

G

A

P

RENCANA

PELATIHAN

Adi Wijaya,S.Pd, M.Si Peneliti Muda Diklatfung Peneliti

Tk. Pertama

S2 Ilmu Geografi 60

%

Pelatihan

Pengelolaan Data

Penelitian

Pelatihan

Pengelolaan Data

Penelitian

Diklatfung Peneliti Tk.

Pertama

Penguatan Jiwa

Korsa

Diklat Prajabatan

Penguatan Jiwa Korsa

Nuryani Widagti ,

S.Hut, M.Si

Peneliti Muda Diklatfung Peneliti

Tk. Pertama

S2 Ilmu Biologi Diklatpim IV

Diklatpim IV Diklatfung Peneliti Tk.

Pertama

Pelatihan

Penyusunan SOP

Pelatihan

Penyusunan SOP

Diklat Prajabatan Pelatihan

Pengelolaan Data

Penelitian

Pelatihan

Pengelolaan Data

Penelitian

Penguatan Jiwa Korsa

Penguatan Jiwa

Korsa

Wingking Era Rintaka

Siwi, M.Si

Peneliti Muda

Diklatfung Peneliti

Tk. Pertama

S2 Ilmu Kelautan 33

%

Pelatihan

Pengelolaan Data

Penelitian

Page 99: Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

84 | P a g e

NAMA JABATAN KOMPETENSI

STANDAR

KOMPETENSI YANG

DIMILIKI

G

A

P

RENCANA

PELATIHAN

Pelatihan

Pengelolaan Data

Penelitian

Diklatfung Peneliti Tk.

Pertama

Penguatan Jiwa

Korsa

Diklat Prajabatan

Penguatan Jiwa Korsa

Iis Triyulianty, M.Si

Peneliti Pertama

Diklatfung Peneliti

Tk. Pertama

S2 Ilmu Kelautan 33

%

Pelatihan

Pengelolaan Data

Penelitian

Pelatihan

Pengelolaan Data

Penelitian

Diklatfung Peneliti Tk.

Pertama

Penguatan Jiwa

Korsa

Diklat Prajabatan

Penguatan Jiwa Korsa

Dinarika Jatisworo,

S.Si,M.Sc

Peneliti Pertama Diklatfung Peneliti

Tk. Pertama

S2 Penginderaan Jauh 33

%

Pelatihan

Pengelolaan Data

Penelitian

Pelatihan

Pengelolaan Data

Penelitian

Diklatfung Peneliti Tk.

Pertama

Penguatan Jiwa

Korsa

Diklat Prajabatan

Penguatan Jiwa Korsa

Page 100: Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

85 | P a g e

NAMA JABATAN KOMPETENSI

STANDAR

KOMPETENSI YANG

DIMILIKI

G

A

P

RENCANA

PELATIHAN

Faisal Hamzah, S.Pi Peneliti Pertama Diklatfung Peneliti

Tk. Pertama

S1 Ilmu kelautan 33

%

Pelatihan

Pengelolaan Data

Penelitian

Pelatihan

Pengelolaan Data

Penelitian

Diklatfung Peneliti Tk.

Pertama

Penguatan Jiwa

Korsa

Diklat Prajabatan

Penguatan Jiwa Korsa

Eko Susilo, S.Pi Peneliti Muda Diklatfung Peneliti

Tk. Pertama

S1 Oseanograpy Terapan 33

%

Pelatihan

Pengelolaan Data

Penelitian

Pelatihan

Pengelolaan Data

Penelitian

Diklatfung Peneliti Tk.

Pertama

Penguatan Jiwa

Korsa

Diklat Prajabatan

Penguatan Jiwa Korsa

Samsul Huda,

SE,M.S.A

Penyusun Laporan

Keuangan

Diklat Akuntansi

Pemerintah

S2 Akuntansi 50

%

Diklat Perpajakan

Diklat Perpajakan Diklat Analis Kepegawaian Diklat SPIP

Penguatan Jiwa

Korsa

Diklat Bendahara

Diklat SPIP Diklat Akuntansi

Pemerintah

Diklat Perencana

Tk.Pertama

Page 101: Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

86 | P a g e

NAMA JABATAN KOMPETENSI

STANDAR

KOMPETENSI YANG

DIMILIKI

G

A

P

RENCANA

PELATIHAN

Diklat Perencana Lanjutan

Diklat Prajabatan

Penguatan Jiwa Korsa

Camellia Kusuma

Tito,S.Si

Peneliti Muda Diklatfung Peneliti

Tk. Pertama

S2 Ilmu Kelautan 33

%

Pelatihan

Pengelolaan Data

Penelitian

Pelatihan

Pengelolaan Data

Penelitian

Diklatfung Peneliti Tk.

Pertama

Penguatan Jiwa

Korsa

Diklat Prajabatan

Penguatan Jiwa Korsa

Teguh Agustiadi, ST Peneliti Pertama Diklatfung Peneliti

Tk. Pertama

S1 Ilmu Kelautan 33

%

Pelatihan

Pengelolaan Data

Penelitian

Pelatihan

Pengelolaan Data

Penelitian

Diklatfung Peneliti Tk.

Pertama

Penguatan Jiwa

Korsa

Diklat Prajabatan

Penguatan Jiwa Korsa

Rochma Widia Lestari,

S.I.Kom, M.Si

Pranata Humas Pertama Diklat Kehumasan S2 Ilmu Komunikasi 40

%

Diklat Kehumasan

Diklat Protokoler Diklat Protokoler Diklat Manajemen

Kehumasan

Penguatan Jiwa

Korsa

Diklat Prajabatan

Page 102: Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

87 | P a g e

NAMA JABATAN KOMPETENSI

STANDAR

KOMPETENSI YANG

DIMILIKI

G

A

P

RENCANA

PELATIHAN

Diklat Manajemen

Kehumasan Penguatan Jiwa Korsa

Penguatan Jiwa

Korsa

Rizki Hanintyo, S.Si Peneliti Pertama Diklatfung Peneliti

Tk. Pertama

S1 Geografi Kartografi 33

%

Pelatihan

Pengelolaan Data

Penelitian

Pelatihan

Pengelolaan Data

Penelitian

Diklatfung Peneliti Tk.

Pertama

Penguatan Jiwa

Korsa

Diklat Prajabatan

Penguatan Jiwa Korsa

Amandangi

Wahyuning Hastuti,

S.I.K

Peneliti Pertama Diklatfung Peneliti

Tk. Pertama

S1 Ilmu kelautan 33

%

Pelatihan

Pengelolaan Data

Penelitian

Pelatihan

Pengelolaan Data

Penelitian

Diklatfung Peneliti Tk.

Pertama

Penguatan Jiwa

Korsa

Diklat Prajabatan

Penguatan Jiwa Korsa

Novia Arinda

Pradisty, S.Si

Peneliti Pertama Diklatfung Peneliti

Tk. Pertama

S1 Kimia 33

%

Pelatihan

Pengelolaan Data

Penelitian

Page 103: Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

88 | P a g e

NAMA JABATAN KOMPETENSI

STANDAR

KOMPETENSI YANG

DIMILIKI

G

A

P

RENCANA

PELATIHAN

Pelatihan

Pengelolaan Data

Penelitian

Diklatfung Peneliti Tk.

Pertama

Penguatan Jiwa

Korsa

Diklat Prajabatan

Penguatan Jiwa Korsa

I Nyoman Suastawan,

SE

Penyusun Rencana

Keuangan dan BMN

Diklat Pelaporan

Akuntansi

Pemerintahan

S1 Manajemen 60

%

Diklat Perpajakan

Diklat Perpajakan

Diklat Pelaporan Akuntansi

Pemerintahan

Bimtek

Penatausahaan

BMN

Bimtek

Penatausahaan

BMN

Diklat Pengadaan

Barang/Jasa Diklat SPIP

Penguatan Jiwa

Korsa Penguatan Jiwa Korsa

Diklat SPIP

Romy Ardianto, A.Md

Pranata Komputer

Pelaksana Lanjutan

Diklat Pengelolaan

Sistem Informasi

S2 Computer Science 33

%

Diklat Pengelolaan

Sistem Informasi

Mikrotik Advance Diklat Prajabatan

Penguatan Jiwa

Korsa

Pelatihan VMWare

Pelatihan Mikrotik

Advance

Penguatan Jiwa Korsa

Page 104: Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

89 | P a g e

NAMA JABATAN KOMPETENSI

STANDAR

KOMPETENSI YANG

DIMILIKI

G

A

P

RENCANA

PELATIHAN

Kadek Ratna Pratiwi,

A.Md

Verifikator Keuangan

Pelatihan

Akuntansi

Pemerintah

D3 Akuntansi 50

%

Diklat Perpajakan

Diklat Perpajakan Diklat Prajabatan Diklat SPIP

Penguatan Jiwa

Korsa

Pelatihan Akuntansi

Pemerintah

Diklat SPIP Diklat Bendahara

Penguatan Jiwa Korsa

I Nyoman Surana Teknisi Litkayasa

Pelaksana

Diklat Fungsional

Litkayasa

SGO 33

%

Pelatihan

Pengelolaan Data

Penelitian

Penguatan Jiwa

Korsa

Diklat Fungsional

Litkayasa

Pelatihan

Pengelolaan Data

Penelitian

Diklat Prajabatan

Penguatan Jiwa Korsa

Gusti Putu Sukadana Calon Teknisi Litkayasa Diklat Fungsional

Litkayasa

SMA 33

%

Pelatihan

Pengelolaan Data

Penelitian

Penguatan Jiwa

Korsa

Diklat Fungsional

Litkayasa

Pelatihan

Pengelolaan Data

Penelitian

Diklat Prajabatan

Penguatan Jiwa Korsa

Page 105: Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

90 | P a g e

NAMA JABATAN KOMPETENSI

STANDAR

KOMPETENSI YANG

DIMILIKI

G

A

P

RENCANA

PELATIHAN

NILAI RATA-RATA 41

%

Page 106: Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

91 | P a g e

Secara keseluruhan, pegawai BROL yang saat ini sedang

melaksanakan Tugas Belajar dan Izin Belajar dapat di lihat

melalui Tabel 20.

Tabel 20. Tugas dan izin belajar pegawai BROL

No. Nama Program Universitas

1. Adi Wijaya, M.Si Tugas Belajar –

S3

Universitas Brawijaya

2. Faisal Hamzah, S.Pi Tugas Belajar –

S3

Xianmen University

3. Ridla Kumara Hadi,

S.Kom

Tugas Belajar –

S2

Universitas Gadjah

Mada

4. Amandangi W.H., S.I.K Tugas Belajar –

S2

Yamaguchi University

5. Eko Susilo, S.Pi Izin Belajar – S2 Universitas Terbuka

6. Teguh Agustiadi, S.T Izin Belajar – S2 Universitas Terbuka

7. Endah Mulyastuti, SE Izin Belajar – S2 Universitas Terbuka

8. Kadek Ratna Pratiwi,

A.Md

Izin Belajar – S1 Universitas Terbuka

Pada tahun 2019, 2 orang pegawai BROL telah selesai

melaksanakan tugas belajar, yaitu Rizki Hanintyo dari University

of Twente dan Novia Arinda Pradisty, S.Si dari Bremen

University.

c) Penilaian Kinerja SDM

Tujuan evaluasi adalah agar pegawai dapat mengetahui kelebihan

dan kelemahannya serta memperbaiki kelemahan dan

meningkatkan kelebihan. Juga agar para pegawai dapat

mengetahui standard hasil yang ditetapkan instansi. Seperti yang

telah dijelaskan di atas bahwa SDM BROL terdiri dari PNS dan

tenaga kontrak, sehingga ada perbedaan dalam menilai kinerja

pegawai.

Penilaian kinerja PNS telah diukur melalui SKP atau Sasaran

Kinerja, Perilaku Kerja dan Prestasi Kerja. Pegawai yang dikelola

Page 107: Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

92 | P a g e

secara online melalui http://prestasikerja.kkp.go.id/. Penilaian

kinerja ini dilaksanakan setiap 1 bulan sekali. Setiap semester,

para pegawai melakukan penilaian secara horizontal melalui

penilaian 360 derajat.

➢ Kode Etik Pegawai

Dalam Undang-undang nomor 5 tahun 2014 tentang Aparatur

Sipil Negara dijelaskan bahwa kode etik dan kode perilaku berisi

pengaturan perilaku agar Pegawai ASN :

1. Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab,

dan berintegritas tinggi;

2. Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin;

3. Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan;

4. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan ketentuan

peraturan perundang-undangan;

5. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau

pejabat yang berwenang sejauh tidak bertentangan dengan

ketentuan peraturan perundang-undangan dan etika

pemerintahan;

6. Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan negara;

7. Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara

bertanggung jawab, efektif, dan efisien;

8. Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam

melaksanakan tugasnya;

9. Memberikan informasi secara benar dan tidak

menyesatkan kepada pihak lain yang memerlukan informasi

terkait kepentingan kedinasan;

10. Tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas,

status, kekuasaan, dan jabatannya untuk mendapat atau

mencari keuntungan atau manfaat bagi diri sendiri atau

untuk orang lain;

11. Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga

reputasi dan integritas ASN; dan

12. Melaksanakan ketentuan peraturan perundangundangan

mengenai disiplin pegawai ASN

Page 108: Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

93 | P a g e

BROL telah menyusun kode etik yang dipergunakan sebagai dasar

penerapan disiplin kepegawaian secara internal. Kode etik ini

bukan hanya diterapkan untuk PNS saja, akan tetapi juga kepada

Non PNS. Hal ini dilakukan agar setiap pegawai memahami etika

kerja, mulai dari petugas kebersihan sampai dengan pejabat yang

ada di BROL. Kode Etik yang disusun berdasarkan kode etik

BRSDM KP nomor 5/Per-BRSDM/2018 tentang Kode Etik

Pegawai di lingkungan Badan Riset dan Sumber Daya Manusia

Kelautan dan Perikanan.

Kode Etik BROL dituangkan dalam bentuk Surat Keputusan

Kepala Balai Riset dan Observasi Laut Nomor: KEP.

251.3/BRSDM-BROL/OT.230/IV/2017 tentang Kode Etik

Pegawai pada Unit Balai Riset dan Observasi Laut tahun 2017.

Pada tahun 2018 belum ada perubahan yang dilakukan dalam isi

dari etika pegawai. Perubahan yang dilakukan pada susunan tim

kode etik, melalui surat keputusan Kepala Balai Riset dan

Observasi Laut Nomor : KEP. 2.1 /BRSDM.2-

BROL/OT.200/I/2018 tentang Susunan Tim Kode Etik Pegawai

Pada Unit Kerja Balai Riset dan Observasi Laut Tahun 2018.

➢ Standard Operational Procedures (SOP)

Standard Operational Procedures (SOP) adalah dokumen yang

berkaitan dengan prosedur yang dilakukan secara kronologis

untuk menyelesaikan suatu pekerjaan yang bertujuan untuk

memperoleh hasil kerja yang paling efektif dari para pekerja

dengan biaya yang serendah-rendahnya. Standar Prosedur

Operasional (SPO) adalah sistem yang disusun untuk

memudahkan, merapihkan dan menertibkan pekerjaan. Sistem ini

berisi urutan proses melakukan pekerjaan dari awal sampai akhir.

SOP atau yang sering disebut sebagai prosedur tetap (protap)

adalah penetapan tertulis mengenai apa yang harus dilakukan,

kapan, dimana dan oleh siapa dan dibuat untuk menghindari

terjadinya variasi dalam proses pelaksanaan kegiatan oleh

pegawai yang akan mengganggu kinerja organisasi (instansi

pemerintah) secara keseluruhan.

Page 109: Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

94 | P a g e

SOP yang telah dipergunakan oleh BROL saat ini ada 83 dokumen,

yang terdiri dari 6 SOP kegiatan penelitian, 26 SOP kegiatan Tata

Operasional, 33 SOP kegiatan Tata Usaha dan 18 SOP kegiatan

Pelayanan Teknis.

C. Layanan Perkantoran

Guna menunjang pelaksanaan operasional perkantoran, fasiltas

operasional juga harus dalam kondisi yang baik, sehingga

diperlukan perawatan dan pemeliharaan yang meliputi

pemeliharaan gedung, sarana gedung dan peralatan perkantoran

serta perawatan dan pemeliharaan lainnya. Beberapa hal yang

menjadi objek perawatan antara lain :

1. Pemeliharaan gedung layanan, lingkungan guest house,

laboratorium riset kelautan, rumah jaga, gedung utama, mess

(perumahan), aula Gedung Observasi Laut.

2. Perawatan kendaraan roda 4, roda 2 dan kendaraan

operasional lapangan.

3. Perawatan peralatan riset dan peralatan laboratorium.

4. Pemeliharaan peralatan perkantoran.

5. Pemeliharaan jaringan irigasi lingkungan kantor dan jaringan

jalan.

6. Operasional kegiatan Bali Radar Satelit.

D. Pengelolaan BMN

Beberapa kegiatan yang telah dilakukan oleh pengelola BMN

BROL adalah sebagai berikut:

1. Pelaksanaan revaluasi BMN BROL oleh KPKNL Singaraja. Hal

ini dilaksnaakan salah satunya dengan melengkapi dan

memperbaiki dokumen-dokumen revaluasi BMN tersebut;

2. Menindaklanjuti rekomendasi Biro Keuangan KKP terkait

hilangnya 4 BMN BROL berupa alat observasi Laut/buoy

pantai. Tindak Lanjut tersebut berupa pembahruan kembali

kronologis hilangnya BMN tersebut dan penyusunan SK Tim

Adhoc Penyelesaian Kerugian Negara di Balai Riset dan

Observasi laut.

Page 110: Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

95 | P a g e

3. Cek fisik atas BMN milik BATAN yang akan diserahterimakan

ke BROL oleh Biro Keuangan dan BRSDM;

4. Penyusunan RKBMN BROL tahun 2021. Reviu terkait

penyusunan RKBMN ini dilaksanakan oleh Inspektorat 3;

5. Koordinasi dengan KPKNL Singaraja, sesuai dengan arahan

dari ses BRSDM terkait dengan pelaksanaan reevaluasi di

BROL. Koordinasi dilaksanakan bersama dengan Kabag

Keuangan dan Umum BRSDM KP. Dari hasil kordinasi

tersebut, dokumen BMN BROL telah selesai diverifikasi dan

validasi oleh tim KPKNL. Tindaklanjutnya adalah melakukan

penelitian fisik terhadap 6 unit BMN berupa Rumah Negara

yang menjadi barang berlebih di tahun 2019. Perhitungan

BMN berlebih ini karena adanya kesalahan pencatatan BMN

perolehan 2003 yang dicatat menjadi 2013;

6. KPKNL Singaraja berkunjung ke BROL terkait revaluasi BMN

yang ada di BROL. Dalam pertemuan tersebut disampaikan

agar BROL memperbaiki perhitungan volume pagar/gapura

kantor. Untuk itu pengelola BMN melakukan koordinasi

kembali atas perbaikan perhitungan tesebut ke KPKNL;

7. Pengusulan PSP BMN ATB dengan nilai perolehan di atas 100

Juta, BMN Alsin dengan nilai perolehan di atas 100 juta, dan

BMN Alisn dengan nilai perolehan di bawah 100 juta.

3.4.2. Layanan Dukungan Tata Operasional

Layanan Dukungan Tata Operasional dikelompokkan menjadi 2

yaitu Layanan Dukungan Manajemen Perencanaan dan Anggaran

serta Layanan Dukungan Manajemen Monitoring dan Evaluasi

Riset. Pagu anggaran yang dikelola adalah sebesar Mengelola

pagu anggaran sebesar Rp97.597.000,- dengan realisasi sebesar

Rp76.150.538,- (78,03%). Realisasi keuangan dan fisik

selengkapnya dapat di lihat pada Tabel 21, sedangkan grafik

realisasi disajikan pada Gambar 51.

Page 111: Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

96 | P a g e

Tabel 21. Realisasi keuangan dan fisik output tata operaisonal

No Kegiatan PAGU Realisasi Keuangan

Fisik

%

Rp Rp %

1. Layaanan Dukungan Manajemen Perencanaan dan Anggaran

a. Perencanaan,

Penyusunan Program

dan Anggaran

35.197.000 35.196.601 100 100

b. Rapat kerja

penyusunan Renstra,

Roadmap dan renaksi

Kegiatan

16.100.000 - 0 0

2. Layanan Dukungan Manajemen Monitoring dan Evaluasi Riset Kelautan

a. Monitoring, Evaluasi

dan Pelaporan Kegiatan

46.300.000 40.953.937 88,45 100

Gambar 51. Grafik realisasi output tata opeasional

A. Manajemen Perencanaan dan Anggaran

➢ Penyusunan Program dan Anggaran

Pengusulan kegiatan dalam penyusunan angka dasar (baseline)

anggaran tahun 2020 dilakukan dengan usulan biaya operasional

meliputi komponen gaji dan tunjangan serta operasional dan

51.297.00046.300.000

35.196.60140.953.937

0

10.000.000

20.000.000

30.000.000

40.000.000

50.000.000

60.000.000

Manajemen Perencanaan danAnggaran

Manajemen Monitoring dan Evaluasi

Realisasi Output Tata Operasional

Pagu Realisasi

Page 112: Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

97 | P a g e

pemeliharaan kantor. Selanjutnya pengusulan belanja kegiatan

riset dan dukungan manajerial disusun setelah adanya

penyampaian pagu sementara dan pagu alokasi anggaran

kementerian/Lembaga TA 2020 Hasi rapat Pembahasan Panitia

Kerja Belanja Pemerintah Pusat.

Penyusunan dan Penelaahan (Qualty Control I) RKA-K/L Pagu

Sementara Anggaran Lingkup BRSDMKP KP Tahun 2020

dilakukan pada bulan Juli 2019 sedangkan Penyusunan dan

Penelahaan (Quality Control I) RKA-K/L Pagu Alokasi dilakukan

pada bulan September. Pengusulan program kegiatan dan

anggaran BROL belum melampirkan pengeluaran yang bersumber

dari PNBP, Karena belum terbitnya Revisi PP No.75 tahun 2015

dan Keputusan Menteri Keuangan tentang persetujuan

penggunaan sebagian dana yang berasal dari PNBP. Pagu

anggaran BROL untuk tahun 2020 terdapat perubahan dalam

Penyusunan seperti nampak dalam Tabel 22.

Tabel 22. Pagu anggaran BROL TA 2020

PAGU

SEMENTARA

PAGU

ALOKASI

PENETAPAN

DIPA PETIKAN

RUPIAH MURNI (RM) 35.883.665.000 34.983.665.000 34.983.665.000

51 Belanja Pegawai 5.090.630.000 5.090.630.000 5.090.630.000

52 Belanja Barang 11.343.035.000 11.343.035.000 11.343.035.000

53 Belanja Modal 19.450.000.000 18.550.000.000 18.550.000.000

Perubahan Pagu BROL beradasarkan arahan pimpinan adalah

adanya pengurangan belanja modal terkait dengan pembelian alat

observasi dimana pimpinan mengarahkan BROL untuk dapat

berfokus dalam operasional Bali Radar Satelit yang merupakan

Program Prioritas Nasional (PN).

Dipa Petikan dan ADK anggaran BROL untuk tahun 2020 telah

disetujui dan diterbitkan pada tanggal 06 November 2019

disahkan pada tanggal 12 November 2019 oleh Direktur Jenderal

Anggaran atas nama Menteri Keuangan dengan nomor : SP DIPA-

032.12.2.403818/2020 dan DS:0070-0785-6702-1686.

Page 113: Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

98 | P a g e

➢ Revisi Anggaran Tahun Anggaran 2019

Pada tahun anggaran 2019, BROL mengalami 5 kalo revisi

anggaran jumlah ini lebih kecil dibandingkan pada tahun 2018. Hal

ini berindikasi bahwa BROL mengalami perbaikan dalam

perencanaan kegiatan.

Pada awal tahun anggaran 2019 Pagu anggaran BROL sebesar

Rp28.592.130.000,- sedangkan di akhir tahun 2019 menjadi

Rp28.568.580.000,-. Perubahan ini disebakan karena adanya

penambahan pagu bersumber dari lanjutan Hibah Luar Negeri

Langsung tahun 2018 dan pengurangan belanja pegawai dengan

rincian sebagai berikut :

- REVISI 1

Pengesahan : 20 Mei 2019

Pagu Anggaran : Rp28.592.130.000,-

Digital Stamp : DS-9219-3402-6896-7808

Kewenangan : Kanwil DJPBN Provinsi Bali

Tema Revisi : Pembayaran tunggakan atas pengadaan data

satelit radar T.A 2018

- REVISI 2

Pengesahan : 7 Agustus 2019

Pagu Anggaran : Rp28.804.308.000,-

Digital Stamp : DS-1324-9272-0138-5505

Kewenangan : Kanwil DJPBN Provinsi Bali

Tema Revisi : Penambahan Pagu Hibah Luar Negeri

Langsung (HLL) sebesar Rp212.178.000,00

- REVISI 3

Pengesahan : 17 Oktober 2019

Pagu Anggaran : Rp28.568.580.000,-

Digital Stamp : DS-7043-5107-4151-0608

Kewenangan : Direktorat Jenderal Anggaran (DJA)

Tema Revisi : Pengurangan Belanja Pegawai (51) sebesar

Rp235.728.000,00

Page 114: Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

99 | P a g e

- REVISI 4

Pengesahan : 30 Oktober 2019

Pagu Anggaran : Rp28.568.580.000,-

Digital Stamp : DS-7043-5107-4151-0608

Kewenangan : Kanwil DJPBN Provinsi Bali

Tema Revisi : Perubahan hal.III DIPA

- REVISI 5

Pengesahan : -

Pagu Anggaran : Rp28.568.580.000,-

Digital Stamp : DS-7043-5107-4151-0608

Kewenangan : Kanwil DJPBN Provinsi Bali

Tema Revisi : Pergeseran antar akun belanja pegawai dan

Belanja 002

➢ Penyusunan Rencana Strategis dan Perjanjian Kinerja

Berbasis BSC

- Reviu Roadmap dan Rencana Strategis BROL 2017 – 2019

Reviu atas rencana strategis BROL tahun 2017-2019 perlu

dilakukan untuk mengetahui kesesuaian antara renstra dan

pelaksanaan kegiatan, hal ini pun sebagai bagian akuntabilitas

kinerja. Reviu renstra dapat berubah dalam pemfokusan indikator

kinerja menjadi lebih spesifik.

Dalam mereviu renstra BROL dibentuklah tim reviu penyusunan

secara informal yang terdiri dari Struktural, Ketua kelompok

peneliti, Kepala Laboratorium dan di komandoi oleh tim RDC

BROL. Penandatanganan dan pengesahan renstra BROL 2017-

2019 reviu 2019 (Gambar 52) dilakukan oleh Kepala Balai melalui

Peraturan Kepala Balai dan Observasi Laut Nomor

PER.507.2/BRSDM.2-BROL/RC.221/2019 Tentang Review 2019

atas Rencana Strategis Balai Riset dan Observasi Laut Tahun

2017-2019 pada tanggal 20 Mei 2019 .

Page 115: Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

100 | P a g e

Hasil reviu renstra 2017-2019 menjelaskan bahwa BROL

mengalami perubahan Indikator Kinerja Utama (IKU), hal ini

dikarenakan IKU merupakan turunan dari IKU BRSDM dan

Pusriskel sebagai Pembina dari BROL. Selanjutnya, hasil reviu

menyatakan perlu adanya perubahan dalam fokus kegiatan riset

dan pengembangan pada tahun 2019. Hal ini untuk dapat

menyesuaikan dengan pelaksanaan riset yang sedang berjalan

saat ini dan sebagai permulaan dalam perencanaan kegiatan riset

dan pengembangan pada tahun 2020-2024.

Reviu renstra BROL 2017-2019 pun melihat potensi BROL

sebagai lembaga riset dan observasi laut untuk memberikan

outcome nyata terhadap masyarakat baik potensi pada riset,

sumber daya manusia maupun sarana prasarana yang dimiliki dan

kebutuhan yang belum dimiliki oleh BROL dalam mewujudkan

target pada masa tahun anggaran 2017-2019

Dalam mereviu renstra BROL 2017-2019 pun tim melakukan

penyusunan draft awal Renstra 2020-2024 sejalan dengan

BRSDM KP yang juga tengah menyusun renstra BRSDM KP

2020-2024.

Gambar 52. Renstra BROL 2017 – 2019 atas review 2019

Page 116: Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

101 | P a g e

- Penyusunan Perjanjian Kinerja BROL

Peraturan Menteri Pendayaan Aparatur Negara dan reformasi

Birokrasi Nomor 53 tahun 2014 tentang petunjuk teknis

perjanjian kinerja, pelaporan kinerja dan tata cara reviu atas

laporan kinerja Instansi pemerintah mengamanahkan untuk dapat

menyusun perjanjian kinerja sebagai wujud nyata komitmen

penerima amanah dan kesepakatan antara penerima dan pemberi

amanah atas kinerja terukur tertentu berdasarkan tugas, fungsi

dan wewenang serta sumberdaya yang tersedia.

Kinerja yang disepakati tidak dibatasi pada kinerja yang

dihasilkan atas kegiatan tahun berjalan tetapi termasuk kinerja

dari kegiatan tahun-tahun sebelumnya, sehingga terwujud

kesinambungan kinerja setiap tahunnya.

Penandatanganan Perjanjian kinerja awal antara Kepala Balai dan

Kepala Pusat Riset Kelautan dilakukan pada tanggal 28 Maret

2019 di hotel Alana Bogor pada kegiatan Rapat kordinasi

Perencanaan (Rakorcan) BRSDM, yang didahului dengan

penandatanganan Perjanjian Kinerja antara Pejabat eselon IV,

Ketua Kelompok Penelitian, dan Kepala Laboratorium dengan

Kepala Balai di bulan Januari 2019. Rincian perubahan Perjanjian

Kinerja disajikan pada Tabel 23.

Tabel 23. Perubahan Perjanjian Kinerja BROL 2019

NO SASARAN

STRATEGIS INDIKATOR KINERJA

TARGET 2019 Ket.

Semula Menjadi

COSTUMER PERSPEKTIVE

1

Terwujudnya

pengelolaan

SDKP yang

partisipatif,

bertanggung

jawab dan

berkelanjutan

1 Nilai PNBP

(Rp.Miliar) 0.088 0.08813

2

Jumlah bahan

rekomendasi

kebijakan hasil

riset dan

observasi laut

yang diusulkan

(rekomendasi)

3 -

Masuk

kedalam

internal

process

perspective

Page 117: Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

102 | P a g e

NO SASARAN

STRATEGIS INDIKATOR KINERJA

TARGET 2019 Ket.

Semula Menjadi

INTERNAL PROCESS PERSPEKTIVE

2

Terselenggar

anya tata

kelola

pemanfaatan

SDKP yang

adil, berdaya

saing dan

berkelanjutan

3

Jumlah bahan

rekomendasi

kebijakan hasil

riset dan

observasi laut

yang diusulkan

(rekomendasi)

- 3

perpindahan

dari customer

perspective

4

Jumlah data

dan/atau

informasi hasil

riset observasi

laut yang

dihasilkan

(paket)

5 5

5

Jumlah lembaga

riset yang

terstandar

1 1

6

Jumlah jejaring

dan/atau

kerjasama Balai

Riset dan

Observasi Laut

yang terbentuk

(Dokumen)

3.8 3.8

7

Jumlah jejaring

dan/atau

kerjasama riset

observasi laut

yang disepakati

dan

ditindaklanjuti

(dokumen)

12 12

8

Jumlah sarana

dan prasarana

BROL (Paket)

2 2

9

Jumlah Karya

tulis ilmiah riset

observasi laut

yang

15 15

Page 118: Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

103 | P a g e

NO SASARAN

STRATEGIS INDIKATOR KINERJA

TARGET 2019 Ket.

Semula Menjadi

dipublikasikan

(dokumen)

10

Jumlah

dukungan

dokumen

manajemen

satker yang

dihasilkan

(Dokumen)

3 3

LEARNING AND GROWTH PERSPEKTIVE

3

Terwujudnya

ASN BROL

yang

kompeten,

professional

dan

berintegritas

11

Indeks

profesionalitas

ASN BROL

(Indeks)

60 60

12

Nilai Kinerja

ASN Balai riset

dan Observasi

Laut (Nilai)

Baik

(76-

90)

-

digabungkan

dengan IKU

Indek

profesionalitas

ASN

4

Tersedianya

manajemen

pengetahuan

BROL yang

handal dan

mudah

diakses

13

Persentase unit

kerja lingkup

BROL yang

menerapkan

sistem

manajemen

pengetahuan

yang terstandar

(%)

80 80

5

Terwujudnya

birokrasi

BROL yang

efektif,

efisien, dan

berorientasi

pada layanan

prima

14

Persentase

jumlah

rekomendasi

hasil

pengawasan

yang

dimanfaatkan

untuk perbaikan

kinerja lingkup

BROL (%)

80 80

Page 119: Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

104 | P a g e

NO SASARAN

STRATEGIS INDIKATOR KINERJA

TARGET 2019 Ket.

Semula Menjadi

6

Terkelolanya

anggaran

pembangunan

BROL secara

efisien dan

akuntabel

15

Nilai Kinerja

anggaran Balai

Riset dan

Observasi Laut

(%)

Baik

(87)

Baik

(87)

16

Batas tertinggi

persentasi

temuan LHP

BPK atas LK

BROL

dibandingkan

realisasi

anggaran BROL

TA 2018 (%)

1 -

Hanya

diturunkan

sampai

dengan Level

II sehingga di

Level III

dihapuskan

Dalam pelaskanaannya perjanjian kinerja BROL mengalami

perubahan pada bulan Juli 2019, hal ini karena adanya perubahan

kebijakan pada level I dan II. Perjanjian Kinerja BROL semula

menghasilkan 6 Sasaran Strategis (SS) dengan 15 IKU berubah

menjadi 6 Sasaran Srategis dengan 13 IKU.

B. Manajemen Monitoring dan Evaluasi Riset Kelautan

Monitoring dan evaluasi merupakan kegiatan rutin

berkesinambungan yang berperan penting dalam upaya

meningkatkan kualitas opersional suatu kegiatan dan

berkontribusi untuk memberi input balik bagi perencanaan serta

pembuat kebijakan. Monitoring dan evaluasi diyakini sangat

berperan dalam upaya meningkatkan kualitas operasional suatu

kegiatan dan berkontribusi penting dalam memandu pembuat

kebijakan di seluruh strata organisasi. Kegiatan monev dapat

memberi gambaran tentang bagaimana kualitas operasional

kegiatan, kekuatan dan kelemahan yang ada, efektivitas biaya dan

arah produktif potensial masa depan apabila disusun, didesain dan

dianalisa dengan baik.

Page 120: Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

105 | P a g e

Capaian pelaksanaan kegiatan hingga 21 November 2019 meliputi

:

➢ Penyusunan Laporan Bekala

- Laporan Kegiatan Mingguan : 46 laporan

- Laporan Kegiatan Bulanan : 10 Laporan.

- Laporan Kegiatan Triwulan : 3 Laporan.

- Laporan Kegiatan Semester : 1 Laporan.

- Laporan Kegiatan Tahunan : 0 Laporan.

- Laporan Digest Triwulan : 3 laporan.

- Laproan Digest Tahunan : 0 Laporan.

- Laproan Kinerja Triwulan : 3 Laporan.

- Laporan Kinerja Tahunan : 0 laporan.

➢ Update Aplikasi Monev

Telah dilaksanakannya update pengisian Aplikasi Monev meliputi

pengisian Dashboard BRSDM KP, Monev Anggaran DJA, Monev

Bappenas, Monev SAKP (Kinerjaku) dan e-Dalwas KKP secara

periodik baik mingguan, bulanan, dan triwulan.

➢ Penilaian Mandiri SAKIP

Penilaian Mandiri SAKIP lingkup BRSDM Tahun 2019 di Bogor

telah dilakukan pada tanggal 15 – 17 Mei 2019 yang dihadiri oleh

seluruh satker lingkup BRSDM KP. Agenda kegiatan tersebut

meliputi Sosialisasi Permen KP 68/2017 terlaot pedoman

pengelolaan kinerja organisasi di lingkungan KKP; Evaluasi atas

implementasi SAKIP BRSDM; serta Penilaian mandiri SAKIP

BRSDM TA 2019. Penilaian mandiri SAKIP dilakukan pada 5

komponen yaitu perencanaan kinerja (30%), pengukuran kinerja

(25%), pelaporan kinerja (15%), evaluasi kinerja (10%) dan

pencapaian sasaran / kinerja organisasi (20%). Hasil penilaian

mandiri SAKIP lingkup BRSDM KP Tahun 2019, BROL mendapat

nilai 80,77 dengan predikat A dan interpretasi Memuaskan.

Page 121: Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

106 | P a g e

Permasalahan umum yang dihadapi satker dalam penilaian

mandiri SAKIP antara lain :

• Perencanaan Kinerja

Reviu Renstra belum dilakukan secara berkala sehingga

Renstra tidak selaras dengan Renstra atasannya.

• Pengukuran Kinerja

Indikator kinerja individu tidak mengacu pada indikator

kinerja organisasi.

Capaian IKU belum dijadikan dasar dalam pemberian reward

and punishment.

• Pelaporan Kinerja

Laporan kinerja yang disusun belum menyajikan analisis dan

informasi yang memadai.

• Evaluasi Kinerja

Sebagian besar satker belum menyusun laporan evaluasi

rencana aksi atas capaian kinerja yang disampaikan

triwulanan.

• Capaian / Sasaran Kinerja Organisasi

Data dukung capaian kinerja belum handal

➢ Rekonsiliasi Aplikasi Monev BRSDM KP

Rekonsiliasi aplikasi pelaksanaan program/kegiatan monitoring

dan evaluasi lingkup BRSDM KP Tahun 2019 dilakukan pada

tanggal 3 – 5 Juli 2019 di Bogor. Tujuan dari kegiatan ini adalah

untuk dilakukannya verifikasi / validasi dan penginputan data dari

Januari – Juni 2019. Realisasi BRSDM KP hingga 3 Juli 2019

mencapai 44%. Kegiatan ini dibuka oleh Sekretaris BRSDM KP,

beliau menyampaikan bahwa penilaian kinerja sangat penting, hal

itu disebabkan karena dapat dijadikan tolak ukur bahwa

perencanaan apakah benar – benar dilakukan dengan baik atau

tidak. Beliau juga menambahkan bahwa koordinasi BRSDM KP

untuk dapat tercapai dengan baik, maka perlu sinergi yang bai

kantar UPT dan eselon diatasnya, diharapkan tiap satker untuk

dapat menjaga data aplikasi dari monev untuk tetap valid dan

selalu update. Agenda inti kegiatan ini yaitu internalisasi,

implementasi dan diskusi aplikasi e-Dalwas, e-Monev Bappenas

Page 122: Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

107 | P a g e

dan Smart DJA Tahun 2019, serta penginputan mandiri aplikasi

e-Dalwas, e-Monev Bappenas dan Smart DJA Tahun 2019. Hasil

inputan aplikasi berdasarkan rekonsiliasi ini adalah sudah

terinputnya seluruh data capaian kinerja BROL periode Januari –

Juli pada aplikasi e-Dalwas, e-Monev Bappenas (Gambar 53) dan

Smart DJA Tahun 2019 (Gambar 54).

Gambar 53. Update aplikasi e-Monev Bappenas

Gambar 54. Update aplikasi Monev DJA

➢ Monev Terpadu BRSDM KP

Plt. Kepala Seksi Tata Operasional dan Kepala BROL menghadiri

undangan kegiatan monitoring dan evaluasi (monev) terpadu

Semester I 2019 lingkup BRSDM KP. Kegiatan Monev terpadu

tersebut dibagi 3 zona dimana unit kerja Balai Riset dan Observasi

Laut (BROL) masuk pada zona 2. Pelaksanaan Monev terpadu

lingkup BRSDM KKP zona 2 semester 1 dilakukan di Loka

Kerentanan Wilayah Pesisir Bungus, Kota Padang. Kegiatan Hari

Page 123: Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

108 | P a g e

pertama dibuka dan dipimpin oleh Sekretaris BRSDM dan dihadiri

oleh pejabat eselon II yaitu Kepala Pusat Riset Kelautan, Kepala

Pusat Perikanan serta 14 (empat belas) Kepala Satker lingkup

BRSDM, tim evaluator pusat, serta Biro Perencanaan dan Biro

Keuangan KKP. Sekretaris BRSDM, Bapak Maman Hermawan

setelah membuka acara dilanjut dengan menyampaikan arahan

diaman pada intinya mengharapkan agar dengan kegiatan MONEV

terpadu zona 2 didaptkan catatan atau rekomendasi untuk

ditindaklanjuti agar tujuan program kegiatan atau organisasi

dapat tercapai sesuai dengan yang direncanakan.

Pada kesempatan yang sama Kepala bagian Program BRSDM,

Bapak Kusdiantoro turut menyampaikan bahan paparan terkait

hasil kompilasi progress pelaksanaan kegiatan monitoring dan

evaluasi ke 14 satker yang masuk dalam zona 2 ini. Beberapa

catatan bagi Balai Riset dan Observasi Laut yang diperoleh dari

arahan serta pemaparan Sekretaris dan Kepala Bagian Program

BRSDM adalah BROL masih berada di tingkat terendah untuk

pencapaian nilai IKPA dan realisasi anggaran namun memiliki nilai

tertinggi untuk Nilai Pencapaian Sasaran Strategis serta

Penyusunan Sasaran Kerja Pegawai. Dokumentasi dapat dilihat

pada Gambar 55.

Beberapa catatan hasil rumusan Monev terpadu ini bagi Balai

Riset dan Observasi Laut (BROL) dalam bentuk rekomendasi

adalah sebagai berikut :

- Melakukan percepatan dan penyesuaian terhadap

perencanaan ROK dan rencana aksi untuk satker yang

memiliki realisasi terendah dan dalam hal ini BROL masuk

dalam kategori terendah realisasi anggarannya.

- Memperbaiki kinerja pengelolaan anggaran dengan

memperhatikan ke 12 indikator pengelolaan anggaran serta

meingkatkan kepatuhan terhadap regulasi pelaksanaan

kinerja dan anggaran bagi seluruh satker lingkup BRSDM.

- Mengusulkan peningkatan kapasitas SDM dan melakukan

koordinasi internal untuk mendukung pelaksanaan anggaran

Page 124: Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

109 | P a g e

jika terdapat kelemahan kualitas atau ketidakpahaman dalam

pengelolaan anggaran.

- Melakukan pendampingan dan pengawalan secara khusus

terhadap implementasi akuntabilitas kinerja.

- Melakukan percepetan proses pencantuman Hibah Luar

Negeri Langsun (HLN) ke dalam DIPA BROL.

Gambar 55. Monev terpadu lingkup BRSDM KP

➢ Monev Internal BROL

Kegiatan monev internal BROL telah dilaksanakan secara berkala

yaitu dalam periode Semester. Pada Semester I telah

dilaksanakan pada Agustus 2019 (Gambar 56). Kegiatan

dilakukan selama dua hari yaitu pada tanggal 20 dan 22 Agustus

2019. Tujuan kegiatan monev yaitu untuk memonitoring dan

evaluasi serta membuat laporan secara vertikal maupun

horizontal terhadap kegiatan – kegiatan yang akan, sedang

maupun telah dilaksanakan melalui kinerja yang professional

untuk menghasilkan keluaran sesuai target yang diharapkan.

Adapun evaluator dari kegiatan monev tersebut yaitu Dr. I

Nyoman Radiarta M.Sc selaku Kepala BROL, Drs. Riyanto Basuki,

M.Si selaku Kepala Pusat Riset Kelautan dan Dr. Aryo Hanggono,

Page 125: Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

110 | P a g e

DEA selaku Staf Ahli Menteri Bidang Ekologi dan Sumberdaya

Laut, KKP.

Selama pelaksanaan monev Semester I terdapat catatan penting

dari evaluator yang hadir meliputi :

- Balai Riset dan Observasi Laut harus memiliki tujuan dalam

skala global dan regional dengan meningkatakan kualitas

penelitian melalui pemilihan metode penelitian yang mengacu

pada protokol skala regional atau internasional.

- Penelitian selain menghasilkan output juga di dorong untuk

menghasilkan outcome, seperti contohnya SOP dan

pengolahan data.

- Database hasil penelitian harus mengacu kepada standarisasi

one map policy (BIG) sehingga kontribusi BROL dalam kancah

nasional lebih dikenal.

- BROL diharapkan mampu memperkuat sinergi dengan

lembaga lain untuk mendesiminasikan dan pemanfaatan hasil

penelitian.

- Pelaporan riset sebaiknya disusun lebih komprehensif

sehingga mudah dimengerti jika orang awam membacanya.

- BROL dalam melakukan riset harus mulai memperhatikan

aspek Sosial dan Ekonomi melalui sinergi dengan mitra

(MAXAR, Pusat Restorasi dan Pengembangan Pesisir,

PEMDA dll).

- Penelitian harus menampilkan akurasi data dan informasi hasil

penelitian itu sendiri.

- Hasil riset BROL diharapkan dapat memberikan dukungan

manajemen pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan

dengan memperhatikan kondisi eksisting.

- Kajian dampak Sea Level Rise Anomali tidak hanya

difokuskan kepada terumbu karang tetapi pada eksistensi

pulau-pulau kecil.

- BROL diharapkan dapat menggagas kerjasama untuk

penegmbangan riset marine debris (misalnya dengan World

Bank, AFD dan APEC).

Page 126: Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

111 | P a g e

- BROL telah berhasil melakukan perhitungan OHI Bali dimana

SOP dan prosedur perhitungan dapat diangkat dalam level

nasional.

- Metode pendugaan Daerah Penangkapan Ikan perlu dibedakan

untuk jenis ikan tertentu, wilayah tertentu sehingga dapat

menghasilkan produk yang lebih baik dan bernilai jual (siap

dikomersialisasikan).

- Sinergi antara peneliti BROL sehingga dapat saling

mendukung kegiatan riset untuk menghasilkan produk

unggulan (inovasi baru).

- Kegiatan 2020 hanya ada 1 judul riset besar akan tetapi bias

dibuat sub judul kecil.

- Riset WPP tahun 2020 dipusatkan di BROL (Karakteristik

Fisika, Kimia dan Biologi di WPP).

Gambar 56. Monev internal BROL Semester I 2019

Pelaksanaan monev Semester II dilaksanakan pada November

2019 (Gambar 57). Seperti dengan monev Semester I, kegiatan

monev Semester II juga dilakukan selama dua hari yaitu pada

tanggal 11 dan 12 November 2019. Evaluator dari kegiatan

monev tersebut yaitu Dr. I Nyoman Radiarta M.Sc selaku Kepala

BROL dan Aida Sartimbul, M.Sc, PhD selaku Dosen Universitas

Brawijaya.

Page 127: Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

112 | P a g e

Selama pelaksanaan monev Semester II terdapat catatan penting

dari evaluator yang hadir meliputi :

- Kegiatan riset kawasan pesisir penelitiannya bisa

dilaksanakan tidak hanya secara holistik saja, namun juga bisa

secara parsial agar penelitian menjadi lebih berkembang.

- Kegiatan riset kawasan pesisir dapat menambahkan data

sekundernya serta disarankan untuk memanfaatkan data

oseanografi yang menyebabkan sampah berkumpul di daerah

tersebut serta substrat yang teridentifikasi disana.

- Faktor oseanografi (pola arus) dan angina dapat menjadi

faktor penting dalam kegiatan riset kawasan pesisir, bisa

dilakukan penelitian dengan menggunakan data oseanografi

untuk kegiatan riset tersebut, terutama terkait dengan pola

penyebaran sampah.

- Pola perubahan warna pada stasiun kegiatan riset kawasan

pesisir, bisa ditambahkan data sekunder dalam laporan.

- Kondisi hanya beberapa jenis mangrove yang mampu hidup di

perairan P.Lembeh bisa dijadikan sebagai bahan penelitian.

- Perlu didentifikasi kembali faktor-faktor penyebab

penyebaran sampah ke ekosistem laut serta Kedepannya bisa

dilihat bagaimana keadaan mikroorganisme selain melihat dari

segi mikroplastiknya.

- Penelitian bisa dikembangkan bukan hanya untuk meneliti

mikroplastik tapi juga penelitian terhadap mikroorganisme

yang hidup di P. Lembeh tersebut.

- Spesies longicep diperairan Canggu bisa dijadikan sebagai

parameter dan bahan penelitian oleh BROL.

- Perlu diadakan uji publik terhadap produk-produk yang akan

distandarisasi.

- Dalam menentukan target atau capaian, bisa

mempertimbangkan waktu dan dana yang terbatas, sehingga

tidak kalang kabut dalam menghasilkan output.

- Tidak perlu memaksakan dalam penentuan musim barat atau

timur, tapi disesuaikan dengan keadaan, dalam menentukan

musim yang seharusnya.

Page 128: Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

113 | P a g e

- Kajian-kajian dari peneliti BROL bisa dijadikan satu, jika bisa

open link.

- Perlu kerjasama secara intensif dengan banyak pihak,

terutama daerah-daerah spesifik, perikanan tuna, dengan

adanya kombinasi informasi tidak hanya dari satelit, bisa

menghasilkan informasi yang lebih menarik yang membuat

peran BROL semakin nyata dalam masyarakat.

- Secara umum laporan dibuat dalam format yang sama, semua

penelitian memiliki target dan capaian, yang dapat diukur

secara kuantitatif dapat dilihat persentasenya.

- Terkait dengan optimalisasi SDM, analis-analis yang ada di

LRK harus di dorong agar lebih kreatif, inovatif, dan hal

tersebut juga merupakan peran dari kepala Lab. untuk bisa

mendorong untuk SDM tersebut melakukan improvement,

pengembangan-pengembangan.

- Ada social impact dan economic benefit yang bisa dimasukkan

ke dalam poin tersebut, resort-resort terdampak tumpahan

minyak bisa dimasukkan dalam analisis yang bisa di create,

yang selama ini belum tersentuh.

- Improvement sesuai dengan standar ISO:1901, ISO:17025,

mengharuskan adanya improvement peningkatan kualitas dan

kuantitas, kedepannya bisa didiskusikan kembali, di dalam

kerangka sistem manajemen mutu.

- Target Kinerja pelayanan teknis tahun 2020 adalah untuk

memperoleh national recognition dengan BAKAMLA dan

Indramayu.

- Efektifitas penggunaan ruangan di lingkunagn BROL harus

jelas sehingga dapat memaksimalkan pemanfaatan ruangan

yang masih kosong misalnya di ruangan Pak Bambang

dijadikan ruangan arsip untuk yang sudah lewat tahun

berjalan.

- Kendala-kendala dalam permasalahan dalam realisasi

anggaran belanja barang agar dikomunikasikan dengan

Kepala Balai.

Page 129: Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

114 | P a g e

- Untuk riset diperlukan kerjasama terkait pelaksanaan revisi

anggaran riset, di perencanaan (TO) sudah mencoba

memetakan potensi anggaran.

- Penyerapan manajerial kegiatan kepegawaian dan umum :

belanja jasa lainnya , belum terserap sebesar Rp10.000.000,-

dialokasikan untuk pengembangan SDM (pelaksanaan

pelatihan/bimtek).

- Diperlukan upaya pengecekkan terhadap pengiriman publikasi

dan paper hingga saat ini sudah sejauh mana.

- Pelaksanaaan penyerapan anggaran agar dioptimalkan

termasuk dalam hal pertanggungjawabannya.

- Sesuai tusi, dari pembahasan ISO dan KNAPPP, sarpras riset

ada pada Pelayanan Teknis, yang fungsinya belum berjalan,

Kasie Pelayanan Teknis agar menyusun SK terkait dengan

penanggungjawab sarpras riset.

- Melakukan inventarisasi kembali di tahun mendatang terkait

sarpras riset dan penanggunjawabnya.

- Agenda sebelum kegiatan outbond untuk para peneliti

menyampaikan kendala yang dihadapi selama tahun 2019.

- Bukti pencapaian SKP kepegawaian BROL agar bisa

dikirimkan melalui softcopy, sehingga menghemat

penggunaan kertas.

- PJPK dan PJOK agar tertib dalam melakukan pengumpulan

RPA yang menjadi dasar penyusunan halaman III DIPA.

Page 130: Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

115 | P a g e

Gambar 57. Monev internal BROL Semester II 2019

3.4.3. Layanan Dukungan Pelayanan Teknis

Kegiatan Pelayanan Teknis dikelompokkan menjadi 3 yaitu

Layanan Dukungan Manajemen Kerjasama Riset Kelautan,

Layanan Dukungan Manajemen Data dan Informasi Riset Kelautan

dan Layanan Dukungan Manajemen Pelayanan Jasa Riset

Kelautan. Pelayanan Teknis mengelola pagu anggaran sebesar

Rp345.096.000,- dengan realisasi sebesar Rp320.662.088,-

(92,92%). Realisasi keuangan dan fisik selengkapnya dapat di

lihat pada Tabel 24, sedangkan grafik realisasi disajikan pada

Gambar 58.

Tabel 24. Realisasi keuangan dan fisik output pelayanan teknis

No Kegiatan PAGU Realisasi Keuangan

Fisik

%

Rp Rp %

1. Layanan Dukungan

Manajemen Kerjasama

Riset Kelautan

33.542.000 32.887.975 98,05 100

Page 131: Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

116 | P a g e

No Kegiatan PAGU Realisasi Keuangan

Fisik

%

Rp Rp %

2. Layanan Dukungan

Manajemen Data dan

Informasi Riset Kelautan

Diseminasi dan Promosi

Hasil Riset KP

39.176.000 35.130.716 89,67 100

Karya Tulis Ilmiah 24.000.000 6.500.107 27,08 98

Implementasi Hasil Riset

ke Aksi : Penguatan Riset

Adaptasi Lahan Basah di

Indonesia Terhadap

Proyeksi Kenaikan Tinggi

Muka Air Laut

212.178.000 212.077.754 99,95 100

3. Layanan Dukungan

Manajemen Pelayanan

Jasa Riset Kelautan

36.200.000 34.065.536 94,10 100

Gambar 58. Grafik realisasi output pelayanan teknis

33.542.000

275.354.000

36.200.00032.887.975

253.708.577

34.065.536

0

50.000.000

100.000.000

150.000.000

200.000.000

250.000.000

300.000.000

Manajemen Kerjasama Manajemen Data danInformasi

Manajemen PelayananJasa Riset

Realisasi Output Pelayanan Teknis

Pagu Realisasi

Page 132: Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

117 | P a g e

Capaian pelaksanaan kegiatan selama tahun 2019 meliputi :

A. Manajemen Kerjasama Riset Kelautan

Balai Riset dan Observasi Laut (BROL) yang merupakan instansi

pemerintah dengan tugas dan fungsi melaksanakan riset dan

observasi kelautan dituntut dapat mengoptimalkan perannya,

menghasilkan output yang dapat dimanfaatkan untuk

kesejahteraan masyarakat, terutama masyarakat kelautan dan

perikanan. Semakin bertumbuhnya BROL sebagai instansi riset

yang tidak hanya dikenal di dalam negeri, namun pula di dunia

internasional, banyak pihak yang “meminang” BROL untuk

bersinergi. Tahun 2018 – 2020, BROL mendapat pembinaan

sebagai Pusat Unggulan Ilmu Pengetahuan Sistem Prediksi

Kelautan (SIDIK).

Penjalinan kerja sama bertujuan memperluas jejaring sinergi

BROL dengan berbagai pihak untuk meningkatkan mutu hasil riset

dan produk lainnya yang dihasilkan, sehingga dapat memberikan

dampak sosial dan ekonomi yang baik bagi penggunanya. Selain

itu, BROL juga dapat menyebarluaskan hasil riset dan

mendapatkan pengakuan (recognition) dari berbagai pihak atas

produk-produk unggulan yang dihasilkan.

Hingga tahun 2019, Balai Riset dan Observasi Laut (BROL)

memiliki 16 Perjanjian Kerja Sama (PKS), yang terdiri dari 5

(lima) PKS baru di tahun ini dan 11 (sebelas) PKS lama yang

sedang berjalan (ongoing) dari tahun 2015 hingga 2021.

➢ Perjanjian Kerja Sama (PKS)

Tahun 2019 terdapat 5 (lima) PKS baru yang diinisiasi dan

ditandatangani, terdiri dari :

a. Sinergi BROL dengan Dinas Perikanan Kabupaten Bangka

Tengah tentang Pengembangan Sistem Informasi Daerah

Potensial Penangkapan Ikan (Sidolpin) Untuk Pembangunan

Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Di Kabupaten Bangka

Tengah, yang ditandatangani pada tanggal 29 Agustus 2019;

Page 133: Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

118 | P a g e

b. Sinergi BROL dengan Dinas Perikanan Kabupaten Kutai

Kartanegara tentang Pengembangan Informasi Potensi

Penangkapan Ikan untuk Pembangunan Sumber Daya

Kelautan dan Perikanan di Kabupaten Kutai Kartanegara,

yang ditandatangani pada tanggal 29 Agustus 2019;

c. PKS BROL dengan Mangrove Nusantara tentang

Pengembangan Kawasan Mangrove untuk Ekowisata, yang

ditandatangani pada tanggal 29 Agustus 2019;

d. Implementing Agreemen (IA) dengan Japan Agency for

Marine-Earth Science and Technology (JAMSTEC) tentang

Cooperative Research of Estimation Around the Indonesian

Seas, yang ditandatangani pada tanggal 29 Agustus 2019;

e. PKS dengan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional

(LAPAN) tentang Pemetaan Daerah Penangkapan Ikan di

Perairan Indonesia Dengan Dukungan Data Penginderaan

Jauh, yang ditandatangani pada tanggal 29 Agustus 2019.

Dalam prosesnya, draft PKS dibahas dan didiskusikan secara

intensif dengan mitra kerjasama, bagian kerja sama di Sekretariat

BRSDMKP, Biro Hukum dan Organisasi, serta Biro Kerja Sama

dan Humas KKP, serta Biro humas dan kerja sama luar negeri

KKP, hingga disepakati, dan ditandatangani.

Balai Riset dan Observasi Laut (BROL) telah menjalin kerja sama

dengan berbagai mitra dan saat ini terdapat 11 Perjanjian Kerja

Sama (PKS) yang sedang berjalan (Gambar 59) yang terdiri dari

10 kerja sama dalam negeri dan 1 kerja sama luar negeri.

Beberapa kerja sama berakhir pada tahun ini, yaitu kerja sama

dengan Stasiun Klimatologi Kelas II Negara; Jurusan

Penginderaan Jauh, Fakultas Geografi UGM; dan Fakultas

Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya.

Page 134: Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

119 | P a g e

Gambar 59. Perjanjian kerja sama on going

➢ Perkembangan Implementasi Kerja Sama

Berbagai implementasi kerja sama telah dilaksanakan oleh BROL

bersama dengan pihak mitra. Baik dalam kerja sama riset maupun

kerja sama non riset berupa diseminasi hasil penelitian. BROL

bersama dengan pihak mitra berkomitmen menjalin sinergi yang

berkelanjutan demi membangun masyarakat kelautan dan

perikanan yang lebih baik.

Implementasi kerja sama antara BROL dengan pihak mitra, secara

detil dapat dilihat pada Tabel 25 sebagai berikut :

Page 135: Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

120 | P a g e

Tabel 25. Perkembangan implementasi kerja sama BROL dengan mitra

No

Nama Mitra

Kerja Sama

Judul Kerja

Sama

Masa

Berlaku

Ruang Lingkup Output / Implementasi Kerja Sama

1. Stasiun

Klimatologi

Kelas II

Negara,

BMKG

Pemanfaatan

Data, Sarana

Prasaranan

Serta

Penigkatan

Kpasitas

Smberdaya

Manusia (PKS)

15 Oktober

2014 -

15 Oktober

2019

1. Pemanfaatan Data;

2. Pemanfaatan sarana dan

prasarana;

3. Peningkatan kapasitas sumber

daya manusia.

1. Data dan informasi klimatologi

2. Implementasi Sekolah Lapang Iklim

(SLI) Nelayan dalam rangka

penyebaran informasi cuaca dan

PPDPI kepada nelayan di provinsi

Bali

3. Pemasangan alat perekam cuaca

(weather station) di lingkungan

kantor BROL

2. Jurusan

Penginderaan

Jauh, Fakultas

Geografi,

UGM

Yogyakarta

Penelitian dan

Pengembangan

Observasi

Ekosistem

Pesisir untuk

Coastal Zone

Management

(PKS)

19

Desember

2016 -

19

Desember

2019

1. Inventarisir data terumbu

karang, mangrove, dan lamun;

2. Analisis sebaran spasial terumbu

karang, mangrove, dan lamun;

3. Pertukaran data dan informasi

penelitian;

4. Pertukaran tenaga ahli dan

tenaga pendukung;

5. Pemanfaatan sarana dan

prasarana;

6. Staff upgrading;

7. Publikasi bersama hasil

penelitian.

1. Publikasi bersama:

a. Comparison of Mangrove and

Other Objects Spectral

Reflectance from Small Format

Aerial Photography Image,

WorldView-2 Image and Field

Measurement

b. Comparison of Object Spectral

Reflectance from World View -

2 Image and Field Measurement

c. Comparison of Object Based

Image Classification of World

View-2 and Small Format

Aerial Photography Images for

Vegetation Mapping

2. Peta ekosistem pesisir

3. Bimbingan kemahasiswaan

(magang/pkl dan skripsi)

Page 136: Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

121 | P a g e

No

Nama Mitra

Kerja Sama

Judul Kerja

Sama

Masa

Berlaku

Ruang Lingkup Output / Implementasi Kerja Sama

3. Jurusan

Pemanfaatan

Sumberdaya

Perikanan dan

Kelautan,

Fakultas

Perikanan dan

Ilmu Kelautan

Universitas

Brawijaya

Penelitian dan

Observasi Pola

Adaptasi

Ekosistem

Laut Terhadap

Variasi Iklim

(PKS)

06

Desember

2016 -

06

Desember

2019

1. Inventarisasi data dan

informasi oseanografi dan

perikanan.

2. Inventarisasi data dan

informasi terumbu karang,

mangrove, dan lamun.

3. Analisis pola adaptasi

ekosistem laut terhadap variasi

iklim.

4. Pertukaran data dan informasi

penelitian.

5. Pertukaran tenaga ahli dan

tenaga pendukung.

6. Pemanfaatan sarana dan

prasarana.

7. Publikasi bersama hasil

penelitian.

1. Publikasi bersama

Pengaruh Anomali Iklim Terhadap

Pola Musim Penangkapan

Sardinella Lemuru di Selat Bali

2. Kerjasama riset (survei bersama)

4. Jurusan

Geografi,

Fakultas Ilmu

Sosial,

Universitas

Negeri Malang

Pengembangan

Riset dan

Observasi

Kawasan

Pesisir (PKS)

27

September

2017 -

27

September

2020

1. Inventarisir data sumber daya

laut dan pesisir.

2. Analisa sebaran spasial sumber

daya laut dan pesisir.

3. Analisa kondisi sosial dan

ekonomi.

4. Diseminasi hasil riset.

5. Pertukaran data dan hasil riset.

6. Pertukaran tenaga ahli dan

tenaga pendukung.

1. Publikasi bersama:

Pola Spasial-Temporal kondisi

oseanografi habitat Sardinella

Lemuru di Selat Bali di jurnal

pendidikan geografi UM

Page 137: Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

122 | P a g e

No

Nama Mitra

Kerja Sama

Judul Kerja

Sama

Masa

Berlaku

Ruang Lingkup Output / Implementasi Kerja Sama

7. Pemanfaatan sarana dan

prasarana.

8. Publikasi bersama hasil

penelitian.

5. Program Studi

Oseanografi,

Fakultas

Oseanografi

dan Ilmu

Kebumian,

Institut

Teknologi

Bandung (ITB)

Kajian

Dinamika dan

Ekosistem

Laut dan

Pesisir Melalui

Observasi dan

Pemodelan

Oseanografi

17

November

2017 -

17

November

2020

1. Riset bersama terkait kajian

dinamika dan ekosistem laut

dan pesisir

2. Bimbingan kuliah/ kerja

praktek, skripsi, thesis, dan

disertasi bidang lingkungan

budidaya laut untuk mahasiswa

program studi Oseanografi.

3. Pertukaran tenaga ahli

4. Akses pelatihan, kursus, dan

seminar dalam rangka

pengembangan sumber daya

manusia.

5. Publikasi Karya Tulis Ilmiah.

6. Pemanfaatan data dan

informasi.

7. Pemanfaatan sarana dan

prasarana penelitian.

8. Bidang lainnya yang disepakati.

1. Bimbingan kuliah/ kerja praktek,

skripsi untuk mahasiswa program

studi Oseanografi.

2. BROL diundang sebagai Invited

Speaker dalam acara MSAT ITB

pada 7-8 Oktober 2019

6. Program Studi

Magister Ilmu

Lingkungan

(PSMIL),

Pengembangan

Model Spasial

Sumberdaya

Laut dan

Pesisir

23

November

2017 -

1. Inventarisir dan pemanfaatan

data dan informasi sumberdaya

laut dan pesisir dari observasi,

penginderaan jauh dan

pemodelan.

1. Publikasi bersama

2. Capacity building

3. BROL diundang sebagai invited

speaker dalam "The CORECT-

IJJSS 2019"

Page 138: Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

123 | P a g e

No

Nama Mitra

Kerja Sama

Judul Kerja

Sama

Masa

Berlaku

Ruang Lingkup Output / Implementasi Kerja Sama

Universitas

Udayana

di Perairan

Bali

23

November

2020

2. Pemanfaatan sarana dan

prasarana pengolahan data

spasial.

3. Pertukaran data dan informasi

penelitian.

4. Pertukaran tenaga ahli dan

tenaga pendukung.

5. Peningkatan kapasitas SDM.

6. Diseminasi dan publikasi hasil

penelitian bersama.

7. Fakultas

Matematika

dan Ilmu

Pengetahuan

Alam (MIPA),

Jurusan

Budidaya

Laut,

Universitas

Pendidikan

Ganesha

(UNDIKSHA)

Pengembangan

Iptek dan

Konservasi

Kawasan

Pesisir (PKS)

30 Agustus

2018 -

30 Agustus

2021

1. Riset bersama terkait kajian

dinamika dan ekosistem laut

dan pesisir

2. Bimbingan kuliah/kerja

praktek, tugas akhir dan skripsi

observasi pesisir dan laut.

3. Seminar, lokakarya, publikasi

bersama hasil penelitian, dan

diseminasi hasil riset.

4. Pemanfaatan data dan

informasi.

5. Pemanfaatan sarana dan

prasarana penelitian.

1. Informasi hasil monitoring

Bioreeftek

2. Publikasi bersama

8. Fakultas

Perikanan dan

Ilmu Kelautan,

Universitas

Hang Tuah

Kajian

Dinamika Laut

dan Pesisir

Melalui

Pendekatan

30 Agustus

2018

30 Agustus

2021

1. Kajian dinamika laut dan

pesisir.

2. Pertukaran tenaga ahli dan

tenaga pendukung.

1. Kemahasiswaan

Page 139: Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

124 | P a g e

No

Nama Mitra

Kerja Sama

Judul Kerja

Sama

Masa

Berlaku

Ruang Lingkup Output / Implementasi Kerja Sama

Observasi dan

Pemodelan

Osea-nografi

(BROL)

3. Pemanfaatan data dan

informasi penelitian.

4. Pemanfaatan sarana dan

prasarana penelitian, dan

5. Seminar, lokakarya, dan

publikasi bersama hasil

penelitian.

9. PT. XL Axiata,

Tbk

Pengembangan

aplikasi

informatika

untuk

mendukung

ekonomi

kelautan dan

perikanan

yang

berkelanjutan

30 Agustus

2018 -

30 Agustus

2021

1. Pengembangan aplikasi

informatika Laut Nusantara

berbasis produk unggulan hasil

riset.

2. Sosialiasi bersama atas

aplikasi informatika Laut

Nusantara untuk mendukung

pelaksanaan dari Perjanjian

Kerja Sama ini.

3. Evaluasi hasil pengembangan

aplikasi informatika Laut

Nusantara.

1. Aplikasi Laut Nusantara dan

pengembangannya:

a. Pengembangan ALN Fase 3

atau Versi 1.3 dengan

penambahan fitur chatting,

SOS, lapor hasil tangkapan,

tracking lintasan, dan

penyempurnaan perhitungan

BBM;

b. Pengembangan sistem

monitoring pergerakkan kapal

yang memanfaatkan ALN;

c. Penetapan ALN sebagai salah

satu program nasional dalam

Nelayan GO Online oleh

Kementerian Komunikasi dan

Informatika

2. Sosialisasi Laut Nusantara

Sosialisasi dan distribusi ALN

dengan prioritas wilayah

Page 140: Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

125 | P a g e

No

Nama Mitra

Kerja Sama

Judul Kerja

Sama

Masa

Berlaku

Ruang Lingkup Output / Implementasi Kerja Sama

Indonesia Timur, Jawa, dan

Sumatera;

10. LAPAN dan

LIPI

Pemantauan

Ekosistem

Daerah

Perikanan

Tangkap Tuna

di Laut Banda

dan Laut

Seram

3

Desember

2018 – 3

Desember

2021

1. Penelitian alur ruaya dan pola

kembang biak tuna

2. Pemetaan sebaran habitat tuna

berdasarkan tahap

pertumbuhan tuna

3. Pengembangan aplikasi web

service terkait ekosistem

perikanan tangkap tuna

4. Pembangunan database hasil

litbang di Laut Banda dan Laut

Seram

5. Publikasi Ilmiah

1. Focus Group Discussion (FGD) -

Sinergi Pemanfaatan IPTEK Untuk

Pengelolaan Perikanan Pelagis di

Perairan Indonesia

2. Mini-symposia Marine Resources,

Conservation and ICZM (Tuna

Resources Conservation and

Management)

3. Talk Show Konservasi

Sumberdaya Tuna

4. Working Paper Workshop – Sinergi

Pemanfaatan Iptek untuk

Pengelolaan Perikanan Pelagis di

Laut Banda

11. National

Academic of

Science (NAS)

Amerika

Partnership for

Enhanced

Engagement in

Research US

Government -

Supported

Evidence to

action

supplement

Februari

2017 -

Agustus

2019

1. Diseminasi hasil kegiatan

2. Kuliah umum dan FGD

3. Masukan dalam pembuatan

kebijakan mendukung mitigasi

perubahan iklim

1. Kuliah Tamu di UB, UNUD, UGM,

dan UNRI

2. Penyebaran hasil riset mangrove

pada website magrove.net

3. SGD/workshop Mangrove

4. Vlog Competition

5. Pelatihan Batik Mangrove

Page 141: Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

126 | P a g e

No

Nama Mitra

Kerja Sama

Judul Kerja

Sama

Masa

Berlaku

Ruang Lingkup Output / Implementasi Kerja Sama

12. Dinas

Perikanan

Kabupaten

Bangka

Tengah

Pengembangan

Sistem

Informasi

Daerah

Potensial

Penangkapan

Ikan (Sidolpin)

Untuk

Pembangunan

Sumber Daya

Kelautan Dan

Perikanan Di

Kabupaten

Bangka

Tengah

29 Agustus

2019 – 29

Agustus

2021

1. Pengembangan Sistem

Informasi Daerah Potensial

Penangkapan Ikan (SIDOLPIN)

di Kabupaten Bangka Tengah;

2. Peningkatan kapasitas sumber

daya manusia.

Pengembangan SIDOLPIN dalam

aplikasi berbasis android, dengan

beberapa fitur awal: PPDPI, chat, dan

perkiraan BBM. Saat ini aplikasi

sedang dibangun, dan rencananya

akan diluncurkan pada Desember

2019

13. Mangrove

Nusantara

pengembangan

kawasan

mangroove

untuk

ekowisata

29 Agustus

2019 – 29

Agustus

2021

1. Pemanfaatan ekowisata

ditujukan untuk kawasan

mangrove yang berada di

dalam legalitas BROL, dengan

kegiatan: pengenalan teknologi

observasi laut, pemantauan

sumberdaya mangrove,

tracking, dan adopsi mangrove

2. Penguatan kapasitas

sumberdaya manusia dalam

rangka pemasyarakatan

IPTEK; dan

Pemanfataan sarana dan prasaran

BROL untuk eduwisata

Page 142: Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

127 | P a g e

No

Nama Mitra

Kerja Sama

Judul Kerja

Sama

Masa

Berlaku

Ruang Lingkup Output / Implementasi Kerja Sama

3. Dokumentasi dan publikasi

ilmiah.

14. Dinas

Perikanan

Kutai

Kartanegara

Pengembangan

SIstem

Informasi

Potensi

Penangkapan

Ikan Untuk

Pembangunan

Sumber Daya

Kelautan dan

Perikanan Di

Kabupaten

Kutai

Kartanegara

29 Agustus

2019 – 29

Agustus

2021

1. Peningkatan kapasitas sumber

daya manusia dan teknologi

2. Diseminasi

1. Pemanfataan stasiun bumi untuk

pengembangan sistem informasi

potensi penangkapan ikan di

Kabupaten Kutai Kartanegara

2. Pelatihan pembuatan informasi

potensi penangkapan ikan wilayah

Kutai Kartanegara

15. JAMSTEC Cooperative

Research of

Fish

abundance

estimation

around the

Indonesian

seas

29 Agustus

2019 -

31 Maret

2021

1. Developments of habitat

suitability estimation models of

several targets of fish species;

2. Validation of habitat suitability

estimation models and

implementation tests.

Invited Speaker dengan judul The

Use of Oceanography Observation

and Modelling for Predicting Tuna

Distribution in Indonesia Seas dalam

Symposium of Fisheries

Oceanography

16. Lembaga

Penerbangan

dan Antariksa

nasional

Pemetaan

daerah

Penangkapan

Ikan di

Perairan

29 Agustus

2019 -

15 Oktober

2019

1. Penyediaan dan pemanfaatan

data penginderaan jauh

resolusi rendah

2. Pengembangan prototipe

pemetaan daerah penangkapan

Pemanfaatan Data Penginderaan Jauh

resolusi tinggi untuk pemetaan

sampah di Pulau Lembeh

Page 143: Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

128 | P a g e

No

Nama Mitra

Kerja Sama

Judul Kerja

Sama

Masa

Berlaku

Ruang Lingkup Output / Implementasi Kerja Sama

Indonesia

dengan

dukungan data

penginderaan

jauh

ikan di perairan Indonesia

dengan dukungan data

peginderaan jauh

3. Diseminasi

4. Peningkatan kapasitas sumber

daya manusia dan peran tenaga

ahli

5. Penggunaan sarana dan

prasarana

Page 144: Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

129 | P a g e

B. Manajemen Data dan Informasi Riset Kelautan

Balai Riset dan Observasi Laut (BROL) telah banyak melakukan

penelitian dan kegiatan lainnya. Guna menyebarluaskan hasil

tersebut, maka Seksi Pelayanan Teknis melaksanakan berbagai

bentuk kegiatan diseminasi dan promosi seperti (1) pengelolaan

konten website dan media sosial, (2) penyelenggaraan dan

keikutsertaan dalam kegiatan diseminasi, (3) pemutakhiran media

diseminasi dan promosi, dan (4) pengelolaan jaringan teknologi

informasi

Diseminasi adalah suatu kegiatan yang ditujukan kepada

kelompok target atau individu agar mereka memperoleh

informasi, timbul kesadaran, menerima, dan akhirnya

memanfaatkan informasi tersebut. Diseminasi merupakan proses

penyebaran inovasi yang direncanakan, diarahkan, dan dikelola.

Dengan adanya diseminasi, diharapkan keberadaan BROL dapat

lebih dikenal dan produk yang dihasilkan dapat dipergunakan

semaksimal mungkin untuk kepentingan masyarakat kelautan dan

perikanan serta stakeholder lainnya.

➢ Media Diseminasi, Publikasi dan Promosi

Hingga akhir bulan Oktober 2019, jumlah berita yang telah

dipublikasikan pada website BROL sebanyak 80 berita. Adapun

target berita website pada tahun 2019 adalah 95 berita. Berikut

10 berita paling popular berdasarkan jumlah pembaca terbanyak

selama semester 2 2019 (Gambar 60) :

Page 145: Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

130 | P a g e

Gambar 60. Berita terpopular di website BROL TA 2019

Monitoring akses pengunjung terhadap website BROL dilakukan

dengan menggunakan Google Analytics yang merupakan salah

satu layanan gratis popular dari google untuk menampilkan

statistic pengunjung suatu website. Berikut adalah detail statistic

pengunjung website BROL hingga semester 2 tahun 2019

(Gambar 61).

Page 146: Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

131 | P a g e

Gambar 61. Pengunjung website BROL

Selain website, Balai Riset dan Observsai Laut menggunakan

media sosial sebagai media diseminasi dan promosi hasil riset

kelautan dan perikanan. BROL mempunyai 4 (empat) akun media

sosial resmi, yang terdiri dari twitter (@RISET_PERANCAK),

facebook (@bpolkkp), youtube (Balai Riset dan Observsai Laut

KKP), dan instagram (@bpolkkp). Badan Riset dan Sumber Daya

Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM KP) menggunakan

twitter sebagai media sosial resmi untuk menyebarluaskan

informasi lingkup BRSDM. Berikut adalah laman media social

BROL (Gambar 62).

Gambar 62. Laman media sosial BROL

Page 147: Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

132 | P a g e

Tidak hanya melalui website dan media sosial BROL pun

melakukan diseminasi, publikasi dan promosi melalui

Banner/infografis/poster, leaflet, dan souvenir serta tidak lupa

BROL melakukan penyusunan buku yang terdiri dari Buku Saku

Laut Nusantara, Panduan Teknis Bioreeftek, dan Buku Petunjuk

Teknis PPDPI.

➢ Penyelenggaraan Diseminasi dan Promosi Hasil Riset KP

Berbagai upaya diseminasi dan promosi hasil riset KP

diselenggarakan dalam berbagai kegiatan. Pada tahun 2019,

BROL telah menyelenggarakan berbagai upaya diseminasi melalui

beberapa kegiatan diantaranya :

- Peringatan Hari Bumi BROL 2019

Digelar dalam 3 (tiga) agenda lestari pada 22-23 April 2019

sebagai bagian dari peringatan hari bumi tahun 2019, agenda

pertama adalah aksi lestari, selanjutnya peluncuran produk riset

dan publikasi BROL dan agenda terakhir adalah talkshow lestari

“Bumi Asyik Tanpa Sampah Plastik!”

- Bakti Inovasi Teknologi (BIT)

BROL memberikan kontribusi sebagai bentuk bakti inovasi

teknologi hasil riset dan observasi dengan rangkaian kegiatan

“Pelatihan Pembuatan Bioreeftek dan Sosialisasi Aplikasi Laut

Nusantara” yang akan memberikan nilai tambah serta pemahaman

kepada masyarakat kelautan dan perikanan mengenai arti

pentingnya riset dalam meningkatkan kesejahteraan hidup dan

menumbuhkan rasa peduli terhadap ekositem laut dan pesisir.

Pameran HUT Kota Negara

- Pameran Hut Kota Negara

"Aplikasi ini (Laut Nusantara)sangat representatif sekali bagi

nelayan Jembrana, terutama yang sering beroperasi di perairan

Selat Bali. Saya mendukung BROL untuk terus bisa

mengembangkan aplikasi ini sehingga para nelayan dapat dengan

mudah berkegiatan di laut", terang Artha (bupati Kabupaten

Jembrana).

Page 148: Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

133 | P a g e

- Inovasi Bahari BROL 2019

Produk unggulan yang diluncurkan pada inovasi Bahari adalah

Laut Nusantara Fase ke-3 dengan fitur terbaru adalah navigasi

ke titik tangkapan ikan dan panggilan darurat. Selain itu,

diluncurkan pula Sistem Peridiksi Kelautan (SIDIK) Fase 2,

Observation & Modelling Information System (OMIS), Sistem

Manajemen Laboratorium Kualitas Perairan (SIMANTAP), dan

High Performance Computing (HPC) Cluster

- Business Matching ForKIP KP Zona I Kemenkomar

Balai Riset dan Observasi Laut mendaftarkan tiga produk dalam

business matching tersebut, yaitu Bioreeftek, Sistem Informasi

Manajemen Laboratorium Kualitas Perairan (SIMANTAP), dan

Laut Nusantara. Bioreeftek melaju ke tahap berikutnya, yaitu

presentasi dalam cluster bidang teknik, mesin, dan alat

➢ Pengelolaan Jaringan Teknologi Informasi

Kegiatan pengelolaan jaringan teknologi informasi di BROL

meliputi Migrasi SATREPS Project Server (Big Data for

Mariculture Apps) dari LIPI ke BROL, Migrasi Coastal Buoy

Server dari TELKOM SIGMA CLOUD ke BROL, Pengembangan

SIMANTAP (Sistem Manajemen Laboratorium Kualitas Perairan),

Pengembangan OMIS (Observation and Modelling Information

System), Pengembangan Aplikasi Laut Nusantara Phase 3,

Pengelolaan data Storage Server berupa Monitoring akses dan

Upgrade Kapasitas Penyimpanan Data storage server menjadi 24

TB, Pengelolaan system Prediksi Kelautan (SIDIK) dan

pengelolaan yang bersifat Rutin seperti :

- Monitoring Bandwith Internet Connection

BROL memiliki 2 jalur koneksi internet dari Internet Service Provider (ISP) Biznet dengan kecepatan 175 Mbps dan TELKOM

Astinet dengan kecepatan 50 Mbps. Berikut grafik MRTG

penggunaan bandwidth internet hingga semester 2 tahun 2019

(Gambar 63) :

Page 149: Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

134 | P a g e

Gambar 63. Monitoring bandwidth internet connection

- Pengelolaan Server

Saat ini terdapat 14 server yang dikelola, yang terdiri dari

SATREPS Project Server (Big Data for Mariculture Apps),

Mikrotik Server, Data Storage Server, Proxy Server, Web Server, SIDIK Server, Coastal Buoy Server, HPC Cluster Server (1

master node + 8 slave nodes), Otomatisasi PPDPI Server, ArcGIS

Desktop Server, Ocean Modeling Server, MRTG Server, Absensi

Server, LDAP Server, dan DNS Backup Server Pusdatin.

- Pengelolaan Perangkat Jaringan dan Wireless Access Point

Saat ini terdapat 40 perangkat wireless access point yang

dikelola oleh Tim IT BROL, yaitu: 14 access point di gedung

utama BROL, 9 access point di gedung observasi laut nasional, 4

access point di gedung layanan publik, 1 access point di

laboratorium kualitas perairan, 3 access point di ruang

terbuka/taman dan 9 access point di perumahan dinas BROL.

- Pengelolaan IP Camera CCTV

Balai Riset dan Observasi Laut (BROL) memiliki 16 IP Camera

CCTV yang dipasang tersebar di seluruh area kantor BROL, baik

Page 150: Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

135 | P a g e

di dalam ruangan maupun di luar ruangan (Gambar 64). Data hasil

perekaman tersebut dapat diakses secara online melalui website

maupun aplikasi android.

Gambar 64. Pengelolaan IP camera CCTV

- Layanan Troubleshooting Teknologi Informasi bagi Pegawai

BROL

Tim pengelola jaringan teknologi informasi di BROL memberikan

pelayanan untuk para pegawai terkait troubleshooting teknologi

informasi (Gambar 65), seperti :

✓ Instalasi dan atau meningkatkan (upgrade) sistem operasi

komputer atau perangkat lunak atau sistem jaringan

komputer;

✓ Melakukan uji coba sistem operasi komputer;

✓ Melakukan deteksi dan atau memperbaiki kerusakan sistem

operasi komputer;

✓ Melakukan perbaikan terhadap gangguan sistem operasi

komputer dan manajemen user bagi pengguna internet di

BPOL yang memerlukan akses hotspot.

Page 151: Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

136 | P a g e

Gambar 65. Layanan troubleshooting TI bagi pegawai

➢ Pelayanan Publik

Pelayanan publik yang dikelola oleh tim pelayanan teknis terdiri

dari 4 (empat) layanan, yaitu pembimbingan PKL/Magang,

pembimbingan skripsi/tesis, penyewaan mes dan guest house,

serta kunjungan. Pelayanan publik BROL melayani dengan

SMART (Simpel, Memuaskan, Ahli, Ramah, Terpercaya).

- Pembimbingan PKL/Magang (Gambar 66)

Page 152: Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

137 | P a g e

Gambar 66. Pembimbingan PKL/magang

- Pembimbingan Skripsi/Tesis (Gambar 67)

Gambar 67. Pembimbingan skripsi/tesis

Page 153: Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

138 | P a g e

- Penyewaan Mes dan Guest House (Gambar 68)

Gambar 68. Penyewaan mes dan guest house

- Kunjungan (Gambar 69)

Gambar 69. Jumlah kunjungan BROL

Page 154: Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

139 | P a g e

- Hasil Survey Kepuasan Masyarakat (SKM)

Hasil Survei Kepuasan Masyarakat terhadap penyelenggaraan

layanan pendukung di BROL diperoleh nilai rata-rata SKM 3.85

(skala 4) atau 96.29 (nilai konversi SKM). Layanan pendukung

ini juga dinilai SANGAT BAIK oleh para pengguna layanan BROL.

Hasil tersebut menjadi penyemangat sekaligus tantangan bagi

BROL untuk memberikan layanan yang lebih baik di waktu-waktu

mendatang. Metode yang digunakan untuk melakukan SKM dan

perhitungan IPKP mengacu pada Permenpan No. 14 Tahun 2017

tentang Pedoman Penyusunan Survei Kepuasan Masyarakat

untuk Penyelenggara Layanan Publik.

Meskipun dikategorikan Sangat baik, namun pelayanan tersebut

belum memenuhi harapan pengguna secara umum karena nilai

harapan masih lebih besar dibandingkan dengan kualitas

pelayanannya, ditunjukan pada Gambar 70.

Gambar 70. Hasil SKM Semester II 2019

Saran yang sebagian besar disampaikan oleh pengguna terhadap

layanan publik pendukung:

✓ Fasilitas olahraga lebih ditingkatkan;

✓ Akses Wifi di ruang kelas yang kurang lancar.

Page 155: Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

140 | P a g e

Keluhan tersebut telah ditindaklanjuti dengan melakukan

penambah fasilitas olahraga pingpong dan untuk akses wifi sudah

diperbaiki.

➢ Karya Tulis Ilmiah

Karya tulis ilmiah yang merupakan bahan publikasi berdasarkan

data dan informasi yang dihasilkan dari kegiatan riset yang telah

diterbitkan di jurnal, prosiding, bunga rampai atau artikel popular

dalam dan/atau luar negeri yang terakreditasi pada tahun

berjalan. Sampai dengan Bulan November jumlah KTI yang

diterbitkan adalah sebanyak 14 dokumen dengan rincian sebagai

berikut Tabel 26.

Page 156: Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

141 | P a g e

Tabel 26. Karya Tulis Ilmiah (KTI) BROL 2019

NO JUDUL ARTIKEL NAMA PENULIS JURNAL/PROSIDING/PENERBIT BULAN

TERBIT TRIWULAN

1

Using WorldView-2 Imagery to

Estimate Mangroves Density in

The Porong Estuary.

Agus Setiawan,

Bernadinus Realino,

Iis Triyulianti, Faisal

Hamzah, Ari

Murdimanto, Mutiara

Rachmat Putri,

Dwiyoga Nugroho

Remote Sensing of The Asian

Seas. doi.org/10.1007/978-3-

319-94067-0. ISBN 978-3-319-

94065-6 ISBN 978-3-319-

94067-0 (eBook)

Januari 1

2

Pengaruh Variabilitas

Oseanografi Terhadap Hasil

Tangkapan Cakalang di

Perairan Selatan Jawa. Bagian

dari judul Buku: Potensi

Sumberdaya Kelautan dan

Perikanan di WPPNRI 573

Dian Novianto, Eko

Susilo

AMAFRAD Press- Badan Riset

dan Sumber Daya Manusia

Kelautan dan Perikanan, ISBN :

978-602-5791-74-1, e-ISBN :

978-602-5791-78-9

Februari 1

3

The use of CMEMS and Argo

Float Data for Bigeye Tuna

Fishing Ground Prediction

Sukresno B, A

Murdimanto, R

Hanintyo, D Jatisworo

and D W Kusuma

IOP Conf. Ser.: Earth Environ.

Sci. 246 012002 - 2019 Maret 1

4

The Used of Storet Index to

Assess Water Quality in

Perancak Estuary, Bali,

Indonesia

Rintaka W.E, A.W.

Hastuti, E. Susilo and

N. Radiarta

IOP Conf. Ser.: Earth Environ.

Sci. 246 012012 - 2019 Maret 1

5

Stressor-Response of Reef-

Building Corals to Climate

Change in the Menjangan

Island, West Bali National Park,

Indonesia

Tito C.K, E E Ampou

and T A Wibawa

IOP Conf. Ser.: Earth Environ.

Sci. 246 012011 - 2019 Maret 1

Page 157: Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

142 | P a g e

NO JUDUL ARTIKEL NAMA PENULIS JURNAL/PROSIDING/PENERBIT BULAN

TERBIT TRIWULAN

6

Carbon sequestration and

fluxes of restored mangroves in

abandoned aquaculture ponds,

Frida Sidik, Maria

Fernanda Adame &

Catherine E.

Lovelock

Journal of the Indian Ocean

Region, DOI:

10.1080/19480881.2019.1605659

April 2

7

Preliminary Findings on

Distribution of Bali Sardinella

(Sardinella lemuru) in Relation

to Oceanographic Monsoon in

Bali Strait Using Remotely

Sensed Data. .

Achmad Fachruddin

Syah, Nurul

Setyowati, & Eko

Susilo.

Journal of Marine Science, Vol.

01( 01 )-2019 April 2

8

Seasonal variation of water

transport through the Karimata

Strait

Wang Yan, Xu

Tengfei, Li Shujiang,

Susanto R. Dwi,

Agustiadi Teguh,

Trenggono Mukti,

Tan Wei, Wei Zexun

Acta Oceanologica Sinica, 38(4):

47–57 - 2019 April 2

9

Culturable hydrocarbonoclastic

marine bacterial isolates from

Indonesian seawater in the

Lombok Strait and Indian

Ocean.

Agung Dhamar

Syakti, Priyati

Lestari, Satya

Simanora, Lilik

Kartika Sari,

Febrianti Lestari,

Fadliyah Idris, Teguh

Agustiadi, Syafsir

Akhlus, Nuning Vita

Hidayati, Riyanti

Heliyon Vol. 5 - 2019 April 2

Page 158: Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

143 | P a g e

NO JUDUL ARTIKEL NAMA PENULIS JURNAL/PROSIDING/PENERBIT BULAN

TERBIT TRIWULAN

10

Habitat Model Development of

Bigeye tuna (Thunnus obesus)

during Southeast Monsoon in

the Eastern Indian Ocean using

Satellite Remotely Sensed Data

012011,

Achmad Fachruddin

Syah, Jonson Lumban

Gaol, Mukti

Zainuddin, Nadela R.

Apriliya, Dessy

Berlianty, Dendy

Mahabror

IOP Conf. Series: Earth and

Environmental Science 276 -

2019

Juni 2

11

Retrieving Coastal Sea Surface

Temperature Froam Landsat-8

TIRS in the Wangi-Wangi

island, Wakatobi, South east

Sulawesi, Indonesia

Eko Susilo, Rizky

Hanintyo & Adi

Wijaya

IJReSES - 2019 Juni 2

12

Makassar Strait Throughflow

Seasonal and Interannual

Variability, an Overview

Arnold L. Gordon,

Asmi Napitu, Bruce

A. Huber, Laura K.

Gruenburg, Kandaga

Pujiana, Teguh

Agustiadi, Anastasia

Kuswardani, Nurman

Mbay, Agus Setiawan

Journal of Geophysical Research:

Oceans, 124 - 2019 Juni 2

13

Implementasi Marxan Dalam

Mendukung Zonasi Kawasan

Konservasi Perairan dan

RZWP-3-K di Indonesia. Bagian

dari judul Buku: Konservasi

Pesisir dan Laut Ekosistem,

Molekuler, Ekologi, Marxan dan

Inderaja

Ampou E.E, Radiarta

I.N, Widagti N,

Yunanto A, Sidik F

PT Penerbit IPB Press ISBN:

978-602-440-000-0 2019

(Published).

September 3

Page 159: Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

144 | P a g e

NO JUDUL ARTIKEL NAMA PENULIS JURNAL/PROSIDING/PENERBIT BULAN

TERBIT TRIWULAN

14

One hundred years later,

resurrection of Tydemania

gardineri (Udoteaceae,

Chlorophyta) based on

molecular and morphological

data.

Lagourgue L.,

Verbruggen H.,

Ampou E.E. & Payri

C.E.

European Journal of Phycology- 2019

Oktober 4

Page 160: Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

145 | P a g e

C. Manajemen Pelayanan Jasa Riset Kelautan

a) Laboratorium Kualitas Perairan

Laboratorium Kualitas Perairan - Laboratorium Riset

Kelautan Balai Riset dan Observasi Laut (LKP - LRK BROL)

telah berdiri sejak awal 2006. LKP telah

mengimplementasikan secara penuh standar manajemen

mutu ISO/IEC 17025:2005 sebagai laboratorium pengujian

sebagaimana tertuang dalam akreditasi Komite Akreditasi

Nasional (KAN) No. LP-454-IDN. Akreditasi laboratorium

pengujian ini berlaku sejak tahun 2010 hingga 2024. Saat ini

ruang lingkup pengujian yang telah terakreditasi oleh KAN

sebanyak 29 parameter pengujian yang terdiri dari air laut

(15 jenis pengujian), air limbah (8 jenis pengujian), dan air

permukaan (6 jenis pengujian). LKP terus berupaya

melakukan penambahan ruang lingkup pengujian sesuai

dengan kebutuhan pengguna.

Penggunaan teknologi informasi juga diimplementasikan

untuk meningkatan aksesbilitas dan kualitas pelayana

pengujian melalui aplikasi Sistem Informasi Manajemen

Laboratorium Kualitas Perairan (SIMANTAP). Dengan

semakin meningkatnya jumlah pengguna jasa dan permintaan

layanan pengujian laboratorium dari tahun ke tahun

menjadikan LKP harus mengedepankan pelayanan dan

kualitas hasil pengujian.

➢ Pengujian Sampel

Selama tahun 2019, LKP telah menerima 357 sampel yang

berasal dari pengguna internal sebanyak 103 sampel

(28,85%) dan pengguna eksternal sebanyak 254 sampel

(71,15%). Jika dibandingkan dengan tahun 2018, jumlah

penerimaan sampel mengalami kenaikan mencapai 9,17%.

Rincian penerimaan sampel LKP per-bulan dapat dilihat pada

Gambar 71.

Page 161: Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

146 | P a g e

Gambar 71. Penerimaan sampel LKP periode Januari – Desember 2019

➢ Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP)

Penerimaan Negara Bukan Pajak Laboratorium Kualitas

Perairan tahun 2019 mencapai Rp. 71.459.000,-. Jumlah ini

melebihi nilai yang ditargetkan yaitu sebesar Rp.

58.500.000,-. PNBP terbesar diperoleh pada bulan

September 2019 dari sampel dari pengguna eksternal yaitu

Longline Environment, London, UK

➢ Jumlah Penggunaan Jasa Layanan

Jumlah pengguna jasa layanan Laboratorium Kualitas

Perairan tahun 2019 sebanyak 13 pengguna. Capaian ini

masih jauh dari target yang telah ditetapkan yaitu 25

pengguna. Jika dibandingkan dengan tahun 2018, jumlah

pengguna layanan mengalamai penurunan sebesar 13%.

Penerimaan sampel internal LKP pada tahun 2019 berasal

dari 1 pengguna, yaitu kegiatan pemantauan rutin Status Mutu

Air Estuari Perancak. Penerimaan sampel eksternal LKP

pada tahun 2019 berasal dari 13 pengguna, yaitu:

- Pusat Riset Perikanan, Jakarta;

Page 162: Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

147 | P a g e

- Laboratorium Kimia Balai Besar Riset Perikanan

Budidaya Laut dan Penyuluhan Perikanan, Gondol, Bali;

- Direktorat Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan

dan Perikanan, Jembrana;

- Conservation International (CI) Indonesia, Denpasar-

Bali;

- Longline Environment, London, UK;

- Mahasiswa Institut Teknologi Nasional, Malang;

- Mahasiswa Untag, Banyuwangi;

- RSU Kertayasa;

- PT. Indobali;

- PT. Bumi Balimina;

- PT. Sarana Tani Pratama;

- PT. Indohamafish;

- Hendro Wibowo dan Komang Kardita (Pengusaha

Tambak)

➢ Indeks Kepuasan Pengguna

Berdasarkan pengukuran diperoleh nilai rerata Survei

Kepuasan Masyarakat (SKM) sebesar 3,70 sehingga bisa

disimpulkan mutu pelayanan A dan kinerja unit pelayanan

kategori SANGAT BAIK. Rincian nilai dan indeks kepuasan

masyarakat dapat dilihat pada Tabel 27.

Tabel 27. Nilai rata – rata dan indeks kepuasan masyarakat

No UNSUR PELAYANAN

NILAI

UNSUR

PELAYANAN

INDEKS

KEPUASAN

MASYARAKAT

KINERJA

UNIT

PELAYANAN

1 Persyaratan Pelayanan 3.65 91.25 Sangat Baik

2 Prosedur Pelayanan 3.78 94.44 Sangat Baik

3 Waktu Pelayanan 3.73 93.33 Sangat Baik

4 Biaya atau Tarif 3.67 91.67 Sangat Baik

5 Produk /Jasa Spesifikasi 3.63 90.83 Sangat Baik

6 Kompetensi Petugas

Pelaksana atau Sistem 3.70 92.50 Sangat Baik

7 Perilaku Pelaksana Atau

Kemudahan Sistem 3.80 95.00 Sangat Baik

Page 163: Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

148 | P a g e

No UNSUR PELAYANAN

NILAI

UNSUR

PELAYANAN

INDEKS

KEPUASAN

MASYARAKAT

KINERJA

UNIT

PELAYANAN

8 Penanganan Pengaduan,

Saran dan Masukan 3.70 92.50 Sangat Baik

Hasil evaluasi dari kuisioner kepuasan pengguna pada tahun

2018 menunjukkan bahwa sebagian besar pengguna

menyatakan bahwa kualitas pelayanan yang diberikan oleh

LKP baik dan sesuai dengan harapan. Aspek biaya atau tarif

telah memenuhi harapan dari pengguna. Pengenaan biaya

layanan pengujian di LKP mengacu pada Peraturan

Pemerintah nomor 75 Tahun 2015 tentang jenis dan tarif atas

jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang berlaku pada

Kementerian Kelautan dan Perikanan. Pengguna berharap

agar semua produk layanan pengujian dapat diperoleh dengan

lebih jelas dan mudah diakses. Selain itu, pengguna juga

berharap layanan pengaduan dapat dengan lebih mudah

diakses dan dilaksanakan oleh LKP.

➢ Penerbitan Laporan Hasil Pengujian (LHP)

Surat Keputusan Kepala Balai Nomor Kep.419.3/BRSDM.2-

BROL/OT.200/VI/2017 tentang Jenis dan Waktu Pelayanan

menerangkan bahwa LHP terbit minimal 14 hari kerja dan

maksimal 30 hari kerja sejak sampel diterima petugas

penerima sampel.

Selama tahun 2019, LKP telah mengeluarkan 56 Form

Penerimaan Contoh (FPC) dan 56 Laporan Hasil Pengujian

(LHP). Rasio ketepatan waktu penerbitan LHP mencapai

98.2%, telah melebih target yang ditetapkan yaitu 90%.

➢ Akreditasi ISO/IEC 17025:2005

- Pengadaan Bahan Laboratorium

Ketersediaan bahan laboratorium berpengaruh terhadap

proses layanan pengujian. Pemakaian bahan kimia yang

berkualitas akan berdampak pada hasil pengujian yang tepat

Page 164: Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

149 | P a g e

secara kualitatif dan kuantitatif. Pada tahun 2019 LKP telah

melakukan pembelian bahan laboratorium untuk

menggantikan bahan yang telah kadaluarsa dan bahan yang

telah habis terpakai. List pembelian bahan laboratorium

disajikan pada Lampiran 2.

- Uji Banding dan Uji Profisiensi

Salah satu persyaratan dalam ISO/IEC 17025:2005, LKP

harus menerapkan pengendalian mutu untuk memantau

keabsahan pengujian yang dilakukan.

Sesuai dengan ketentuan Komite Akreditasi Nasional bahwa

uji banding dan/atau uji profisiensi setidaknya dilakukan 1

kali selama masa akreditasi. Pada tahun 2019, LKP telah

melakukan program uji banding pada tahun 2019 dengan

beberapa laboratorium terakreditasi SNI ISO/IEC 17025,

yaitu:

✓ Laboratorium Kimia, Balai Besar Riset Budidaya Laut dan

Penyuluhan Perikanan (BBRBLPP) Gondol - Bali dan

Laboratorium Kesehatan Ikan dan Lingkungan, Balai

Perikanan Budidaya Air Payau (BBAP) Situbondo untuk

parameter uji Ammonia (NH3), Nitrit (NO2) dan pH.

✓ Laboratorium Sucofindo, Surabaya dan Laboratorium

Lingkungan, Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa

Timur untuk parameter uji pH, TSS, TDS, COD pada Air

Permukaan dan parameter TSS, TDS, COD, Nitrat (NO3)

pada Air Limbah.

- Kalibrasi Peralatan

Pada tahun 2019 LKP mempercayakan PT. Eldepe Kalibrasi

Instrumenindo dan PT. Nirmala Karya untuk melakukan

kalibrasi eksternal terhadap instrumen dan peralatan

portable (Lampiran 3). Kalibrasi instrumen dilakukan secara

on site di LKP BROL untuk menghindari perubahan terhadap

pembacaan satuan ukur apabila terjadi pemindahan dan tidak

mungkin dibawa di kaboratorium kalibrasi karena dimensinya

Page 165: Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

150 | P a g e

yang terlalu besar. Sebagian alat portabel yang bahan

kalibrasinya dapat dibawa ke LKP BROL juga dikalibrasi

secara on site, sementara alat portabel yang bahan

kalibrasinya tidak dapat dibawa ke LKP BROL dikalibrasi di

laboratorium kalibrasi yang dituju. Sementara itu, anak

timbang dikalibrasi di laboratorium kalibrasi yang dituju.

Hasil kalibrasi selanjutnya dilaporkan secara jelas, akurat

dan obyektif dalam bentuk sertifikat kalibrasi. Sertifikat

kalibrasi dapat digunakan untuk mengetahui koreksi dari alat

ataupun untuk mengetahui seberapa besar nilai

ketidakpastian dari hasil pengujian yang telah dilakukan.

- Audit Mutu

Audit Internal adalah suatu fungsi penilaian independen yang

dilakukan oleh suatu organisasi untuk menguji dan

mengevaluasi penerapan standar ISO/IEC 17025:2005. Audit

Internal dilaksanakan pada tanggal 14 – 17 Juni 2019. Auditor

internal menemukan dan melaporkan 8 ketidaksesuaian yang

terdiri dari 6 ketidaksesuaian kategori minor dan 2

rekomendasi untuk perbaikan. Semua ketidaksesuain

tersebut telah ditindaklanjuti oleh masing-masing

penanggung jawab dan telah dinyatakan TUNTAS.

- Kaji Ulang Manajemen

KUM LKP tahun 2019 dilaksanakan pada tanggal 15 Oktober

2019 di Hotel Grand Surya Singaraja, Kabupaten Buleleng

yang dihadiri Manajemen Puncak dan Manajemen Teknis

Laboratorium Riset Kelautan, termasuk Manajemen Teknis

LKP. Dalam KUM ini dilakukan presentasi kegiatan

laboratorium selama satu tahun oleh Manajer Mutu dan

Manajer Teknis LKP dengan materi yang berisi seluruh hal-

hal yang harus dievaluasi menurut ISO 17025:2017, tindak

lanjut dan rencana kegiatan laboratorium untuk tahun

mendatang. Pertemuan kaji ulang manajemen ini telah

menghasilkan resume untuk rencana peningkatan kinerja

Page 166: Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

151 | P a g e

kegiatan di tahun 2020 dan juga telah ditetapkan sasaran

mutu Laboratorium Riset Kelautan untuk tahun 2020.

- Re-Akreditasi ISO/IEC 17025: 2017

LRK telah menjalani proses re-akreditasi SNI ISO/IEC

17025:2017 pada tanggal 29 – 30 April 2019. Berdasarkan

laporan audit, dinyatakan bahwa LRK telah berusaha

menerapkan SNI ISO/IEC 17025 dalam menjalankan kegiatan

pengujian, namun demikian masih deitemukan 18

ketidaksesuaian yang terdiri dari 15 ketidaksesuaian kategori

2 dan 3 ketidaksesuaian kategori observasi. Atas temuan

tersebut telah sepenuhnya ditindaklanjuti dan dinyatakan

tuntas oleh tim Auditor KAN.

Selanjutnya KAN telah menerbitkan sertifikat akreditasi

untuk LRK dengan Nomor LP-454-IDN yang berlaku selama

5 tahun (25 September 2019 – 24 September 2024)

(Lampiran 4). Dalam sertifikat disebutkan ruang lingkup

akreditasi mencakup 29 pengujian yang terdiri dari 15

pengujian air laut, 8 pengujian air limbah, dan 6 pengujian air

permukaan.

b) Laboratorium Penginderaan Jauh Kelautan

Kegiatan ini telah terlaksana semenjak 2002 hingga saat ini.

Kegiatan ini berawal dari kebijakan Departemen Kelautan dan

Perikanan untuk memanfaatkan teknologi kelautan dan

perikanan yaitu dengan memanfaatkan data penginderaan

jauh. Oleh karena kebijakan itulah Laboratorium

Penginderaan Jauh Kelautan merupakan laboratorium yang

memanfaatkan teknologi penginderaan jauh dalam bidang

kelautan. Pemanfaatan teknologi penginderaan jauh juga

dapat digunakan untuk mendukung kegiatan perikanan

tangkap. Dengan menggunakan citra satelit dan mempelajari

perilaku ikan yang dikaitkan dengan kondisi hidup ikan di

perairan seperti konsentrasi klorofil-a, suhu permukaan laut,

arah angin, gelombang, dan anomali tinggi muka air laut maka

Page 167: Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

152 | P a g e

BROL mampu menghasilkan data pendugaan wilayah perairan

Indonesia yang berpotensi terdapat ikan. Pembuatan data

pendugaan daerah potensi penangkapan ikan atau yang

sering disebut dengan Peta Prakiraan Daerah Penangkapan

Ikan (PPDPI) ini telah dilakukan secara kontinyu sejak tahun

2002, dimana peta ini dapat membantu meningkatkan hasil

tangkapan para nelayan dan membuat kegiatan penangkapan

ikan lebih efektif dan efisien.

Dalam rangka mendukung terwujudnya cita-cita BROL dalam

mengembangkan operational oceanography, Laboratorium

Penginderaan Jauh kelautan memiliki peranan yang cukup

signifikan, dalam penyediaan data suhu dan salinitas

permukaan laut, konsentrasi klorofil-a, dan tinggi permukaan

laut. Melalui kegiatan Laboratorium penginderaan jauh

kelautan maka BROL dapat menerbitkan PPDPI secara

berkala serta rutin menginventarisasi dan mengolah data

satelit untuk mendukung kepentingan riset observasi

kelautan dan perikanan di wilayah perairan Indonesia.

Laboratorium ini merupakan salah satu bagian dalam

Laboratorium Riset Kelautan BROL.

➢ Peta Prakiraan Daerah Penangkapan Ikan (PPDPI)

Pada dasarnya PPDPI dibuat dengan tujuan memberi

informasi lokasi koordinat area (lintang dan bujur) yang

diperkirakan berpotensi terdapat gerombolan ikan. Informasi

tersebut akan membantu nelayan untuk dapat langsung

menuju lokasi yang dimaksud pada peta dengan berbekal

pengalaman ataupun alat navigasi seperti GPS atau Kompas.

PPDPI yang dihasilkan selama tahun 2019 terdapat beberapa

jenis yaitu:

- 5 wilayah PPDPI Nasional meliputi: Sumatera, Jawa Bali

dan Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku

Papua yang diterbitkan 3 kali seminggu yaitu setiap hari

senin, rabu, dan jumat.

Page 168: Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

153 | P a g e

- 11 PPDPI Wilayah Pelabuhan Perikanan meliputi: PPS

Belawan (Medan), PPS Bitung Ternate, PPS Cilacap, PPN

Ambon, PPN Palabuhan Ratu, PPN Sungailiat, PPN

Muncar Pengambengan, PPP Tamperan (Pacitan), PPN

Kejawanan, PPN Pemangkat, dan PPN Prigi yang

diterbitkan setiap hari berdasarkan ketersediaan data

citra.

- 4 Wilayah Perairan Khusus meliputi: Laut Sawu, Bali

Utara, Bali Timur (Selat Lombok), dan Pulau Lombok

yang diterbitkan setiap hari seperti PPDPI Pelabuhan

Perikanan.

- 3 PELIKAN (Peta Lokasi Penangkapan Ikan) yaitu

PELIKAN Tuna Mata Besar dan PELIKAN Cakalang yang

diterbitkan setiap hari hingga prediksi 7 hari kedepan,

serta PELIKAN Lemuru yang terbit setiap hari

berdasarkan ketersediaan data citra.

Berikut adalah peta wilayah cakupan PPDPI yang diterbitkan

rutin oleh Laboratorium Penginderaan Jauh Kelautan

(Gambar 72).

Gambar 72. Peta cakupan PPDPI

Page 169: Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

154 | P a g e

Jumlah PPDPI yang diterbitkan oleh Laboratorium

Penginderaan Jauh Kelautan pada tahun 2019 periode Januari

- Oktober dapat dilihat pada Tabel 28.

Page 170: Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

155 | P a g e

Tabel 28. Rekapitulasi PPDPI terbit periode Januari – Oktober 2019

No Jenis PPDPI Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt total

PPDPI NASIONAL

1 Jawa, Bali, Nusa Tenggara 13 12 13 10 13 9 14 13 13 13 123

2 Kalimantan 13 12 13 10 13 9 14 13 13 13 123

3 Maluku Papua 13 12 13 10 13 9 14 13 13 13 123

4 Sumatera 13 12 13 10 13 9 14 13 13 13 123

5 Sulawesi 13 12 13 10 13 9 14 13 13 13 123

PPDPI PELABUHAN

1 Ambon 3 7 6 9 12 9 14 18 18 20 116

2 Belawan - 2 1 1 2 - - 1 - - 7

3 Cilacap 2 3 3 4 6 13 18 19 16 17 101

4 Kejawanan 3 5 2 10 12 7 17 11 11 8 86

5 Pelabuhan Ratu 2 7 4 8 10 15 22 19 17 16 120

6 Pemangkat 1 1 3 10 9 7 10 5 1 5 52

7 Pengambengan 1 4 4 7 14 14 18 14 18 14 108

8 Prigi 3 3 4 6 17 15 22 17 16 17 120

9 Sungailiat 1 2 2 4 3 2 2 4 2 5 27

10 Pacitan 2 4 3 5 16 14 22 18 16 17 117

Page 171: Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

156 | P a g e

No Jenis PPDPI Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt total

11 Bitung-Ternate 5 7 13 7 17 10 15 20 20 16 130

PPDPI PERAIRAN KHUSUS

1 Laut Sawu 4 9 7 16 20 15 23 21 21 23 159

2 Bali Utara 2 2 1 6 16 10 15 15 12 10 89

3 Bali Timur 3 8 4 9 14 10 19 14 14 14 109

4 Pulau Lombok 3 7 4 7 13 11 19 17 19 14 114

PELIKAN

1 Tuna 31 28 31 30 31 30 31 31 30 31 304

2 Cakalang 31 28 31 30 31 30 31 31 30 31 304

3 Lemuru 5 5 8 15 20 11 19 18 17 16 134

TOTAL 2812

Page 172: Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

157 | P a g e

Jumlah total peta terbit tahun 2019 hingga bulan oktober

adalah 2812 peta dari total target sebanyak 2547 peta dengan

rincian seperti pada Gambar 73. Dengan demikian maka

secara keseluruhan realisasi penerbitan PPDPI melampaui

target kinerja.

Gambar 73. Grafik KPI PPDPI

Adapun jika dilihat presentase target dan realisasi dari

masing-masing PPDPI dan PELIKAN dapat dibandingkan

sesuai dengan Tabel 29.

Tabel 29. Perbandingan presentase target dan realisasi penerbitan PPDPI

berdasarkan perjanjian kinerja

Jenis PPDPI Perjanjian Kinerja Realisasi

lembar peta % lembar peta %

PPDPI Nasional 685 95 625 91.24

PPDPI Pelabuhan 949 30 1191 125.5

Page 173: Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

158 | P a g e

PPDPI Wilayah

Khusus

146 30 273 186.98

Pelikan Tuna 347 95 307 88.47

Pelikan Cakalang 347 95 307 88.47

Pelikan Lemuru 73 30 139 190.41

Dari perbandingan pada Tabel 29 tersebut, terdapat PPDPI

yang telah melampaui target hingga lebih dari 100 % yaitu

pada PPDPI pelabuhan dan perairan khusus serta PELIKAN

Lemuru, sedangkan PPDPI Nasional masih kurang 3,76% dari

target, PELIKAN Tuna dan PELIKAN Cakalang masih kurang

6.53% dari target capaian. PPDPI yang melebihi target

capaian hingga lebih dari 100% perlu dikaji lagi untuk tahun

mendatang agar presentase pada perjanjian kinerja

ditingkatkan jumlahnya. Hasil PPDPI disajikan pada Gambar

74 – Gambar 77. Pada tahun 2019, Laboratorium

Penginderaan Jauh Kelautan juga mengajukan Standarisasi

Nasional Indonesia (SNI) mengenai layout PPDPI Nasional

dan Pelabuhan/Perairan Khusus melalui komtek 07-01

Informasi Geografi dan Geomatika yang ada di Badan

Informasi Geospasial (BIG) yaitu Pusat Standarisasi dan

Kelembagaan Informasi Geospasial (PSKIG). SNI ini sudah

berada dalam tahap pembahasan menjadi RSNI.

Page 174: Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

159 | P a g e

Gambar 74. PPDPI Nasional

Gambar 75. Pelikan Tuna

Page 175: Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

160 | P a g e

Gambar 76. Pelikan Cakalang

Gambar 77. Pelikan Lemuru

Pada tahun 2019 ini juga Laboratorium Penginderaan Jauh

Kelautan telah mengoperasionalkan otomatisasi proses

PPDPI Nasional, sehingga semua tahap analisis data

pengerjaan sepenuhnya dilakukan oleh komputer tanpa

campur tangan operator. Hanya proses layouting dan

Page 176: Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

161 | P a g e

distribusi masih dilakukan oleh operator. Hal ini akan menjadi

pengembangan PPDPI ditahun-tahun mendatang. Berikut

pada Gambar 78 disajikan skema proses otomatisasi PPDPI.

Tahap otomatisasi oleh komputer meliputi blok diagram pre-

procesing dan processing, sedangkan blok post-processing

masih dikerjakan secara manual oleh operator.

Pengembangan operasional otomatisasi ini telah dilakukan

semenjak Januari 2019 , dengan masa uji 1 bulan yaitu pada

bulan Maret 2019, dan kemudian diluncurkan pada bulan April

2019 hingga saat ini sistem tersebut telah operasional.

Gambar 78. Alur kerja sistem otomatisasi PPDPI

➢ Diseminasi Informasi

PPDPI diterbitkan secara rutin yang kemudian didistribusikan

kepada pengguna dari berbagai kalangan melalui berbagai

media distribusi. Berikut adalah rekapitulasi pengguna PPDPI

tersaji dalam Tabel 30.

Tabel 30. Jumlah pengguna per media diseminasi tahun 2019

Media Email WA Grup Aplikasi Android Website

Jumlah

Pengguna

20 224 20.000 644

Page 177: Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

162 | P a g e

Gambar 79 menyajikan grafik banyaknya PPDPI diunduh oleh

pengguna melalui media website dengan alamat

www.bpol.litbang.kkp.go.id/sidik. PPDPI Nasional merupakan

PPDPI yang paling banyak diunduh oleh pengguna setiap

bulannya dibandingkan dengan jenis PPDPI yang lain.

Keragaman pengguna PPDPI juga dapat dilihat pada Gambar

80. Presentase terbanyak yang mengunduh PPDPI melalui

SIDIK adalah mahasiswa.

Gambar 79. Jumlah unduhan PPDPI melalui SIDIK

Gambar 80. Keragaman pengguna PPDPI melalui SIDIK

Page 178: Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

163 | P a g e

c) Laboratorium Observasi dan Pemodelan Laut

Layanan Laboratorium Observasi dan Pemodelan Laut

(OPEL) BROL meliputi operasionalisasi peralatan survei dan

observasi laut, terutama variabel fisik, serta dokumentasi dan

publikasi data kondisi laut baik yang bersumber dari stasiun

observasi maupun prediksi model. Secara umum pelasanaan

kegiatan ini dilakukan di Balai Riset dan Observasi Laut yang

berkedudukan di Jembrana – Bali.

➢ Pemeliharaan Buoy Pantai

Pemantauan kondisi perairan pantai secara insitu dilakukan

BROL melalui penempatan alat observasi laut berupa buoy

pantai. Data hasil pemantauan buoy pantai dikirimkan melalui

jaringan GPRS. Interval pengiriman data adalah 15 menit dan

dapat dipantau secara online melalui web portal

http://118.97.27.104/buoy/home3_index.php. Terdapat

empat parameter yang diukur melalui instrumen ini yaitu

suhu, konduktivitas, konsentrasi klorofil-a, dan oksigen

terlarut.

Pada tahun 2019 buoy pantai yang terpasang berjumlah 3 unit

dengan lokasi penempatan buoy pantai meliputi perairan

Indonesia tengah dan timur, yaitu:

- Perairan Perancak, Selat Bali;

- Perairan Gondol, Bali Utara;

- Perairan Bitung, Sulawesi Utara.

Untuk menjaga kondisi buoy pantai dalam kondisi baik, baik

dari aspek fungsi maupun fisiknya, telah dilakukan upaya

pemeliharaan mencakup:

✓ Telah dilakukan upaya pengamanan dan memindahkan

unit buoy pantai di perairan Ampana dan Bunta ke

lokasi kantor BROL. Pemindahakan ini dikarenakan

keduanya mengalami kerusakan sensor dan data

logger sehingga tidak berfungsi dengan baik.

Page 179: Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

164 | P a g e

Selanjutnya akan dilakukan proses penghapusan BMN

pada tahun berikutnya.

✓ Telah dilakukan pemeliharaan secara berkala atas 3

buoy pantai yang masih aktif. Berdasarkan hasil

kegiatan perawatan / maintenance dapat disimpulkan

bahwa kondisi buoy pantai di Perairan Perancak dalam

kondisi normal dan dapat mengirimkan data dengan

baik. Sedangkan buoy pantai di perairan Gondol

mengalami kendala pada sistem catu daya sehingga

tidak dapat mengukur dan mengirimkan data.

Sementara buoy pantai di perairan Bitung mengalami

kerusakan sensor sehingga tidak dapat mengukur

kondisi oseanografi.

✓ Telah dilakukan kegiatan migrasi server buoy

pantaidari CLOUD Telkom Sigma ke server BROL.

Pemindahan ini merupakan upaya efisiensi dan

optimalisasi pengelolaan database buoy pantai

sehingga secara keseluruhan data dikelola secara

internal.

Penerimaan data buoy pantai sampai dengan bulan Oktober

2019 mencapai 61.51 % atau sebanyak 53.853 data dari

seharusnya 87.552 data (Gambar 81).

Page 180: Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

165 | P a g e

Gambar 81. Penerimaan data buoy pantai sampai dengan bulan Oktober

2019

➢ Pembaharuan Laman Sistem Prediksi Pasang Surut

Sejalan dengan pengembangan SIDIK, Balai Riset dan

Observasi Laut telah melakukan pembaharuan tampilan laman

Sistem Prediksi Pasang Surut (Gambar 82 & Gambar 83).

Sebelumnya Sistem Prediksi Pasang Surut merupakan bagian

dari konten pada laman Ocean Forecast System. Namun

untuk memudahkan akses data oleh pengguna, maka laman

Sistem Prediksi Pasut dipisahkan dan dibuat mandiri.

Sedangkan laman Ocean Forecast System akan

bertransformasi menjadi Observation and Modelling System

(OMIS).

Page 181: Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

166 | P a g e

Gambar 82. Tampilan muka Sistem Prediksi Pasang Surut

Gambar 83. Tampilan laman sebaran Stasiun Prediksi Pasang Surut

➢ Penyusunan Observation and Modelling System (OMIS)

Sejalan dengan pengembangan SIDIK, BROL telah menyusun

sistem informasi katalog data pengukuran lapangan dan hasil

pemodelan. Penyusunan sistem ini dimaksudkan sebagai

sarana untuk pengelolaan dan menampilkan database

pengukuran lapangan dan pemodelan laut yang dikelola oleh

Laboratorium Observasi dan Pemodelan Laut maupun

Page 182: Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

167 | P a g e

peneliti. Sistem ini dikenal dengan Observation and Modelling

System (OMIS).

Secara umum OMIS terdiri dari 4 produk utama yaitu Insitu

Observation, Ocean Modelling, Metadata dan Vallue Added

Service. Namun pada tahun 2019 hanya Insitu Observation

(sub produk : Cruise) dan Ocean Modelling (Sub produk

Physical dan Biogeochemical) yang dikembangkan. Adapun

ruang lingkup database tersebut dikelompokkan menjadi:

- Insitu Observation

✓ Cruise, yaitu database kegiatan pelayaran ilmiah (cruise)

di wilayah perairan Indonesia yang diselenggarakan oleh

BROL bersama mitra.

- Ocean Modelling

✓ Physical Data, yaitu hasil pemodelan NEMO-CMEMS

yang mencakup parameter SST, SSS, SSC, SSH dan MLD

tahun 2013 sd tahun 2019. Data berupa GIF file, DAT file

dan NC File.

✓ Biogeochemical Data, yaitu hasil pemodelan PISCES-

CMEMS yang mencakup parameter nitrat, phosphate,

silicate, iron, DO, klorofil, phytoplankton dan

produktifitas primer tahun 2019. Data berupa GIF file,

DAT file dan NC File.

d) Laboratorium Alam

Laboratorium Alam mengelola situs laboratorium monitoring

kualitas air di sejumlah perairan pesisir di Indonesia.

Pemantauan kualitas air di wilayah pesisir yang dilakukan

secara rutin merupakan salah satu langkah nyata untuk

menjaga kelestarian fungsi lingkungan pesisir dan upaya

pengendalian terhadap kegiatan - kegiatan yang dapat

mencemari dan atau merusak lingkungan pesisir. Aktivitas

manusia seperti penangkapkan ikan, pertambakan, pelabuhan

perikanan, dan limbah pemukiman diduga berpengaruh

terhadap perubahan kondisi kualitas air di wilayah pesisir.

Page 183: Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

168 | P a g e

Salah satu lokasi pemantauan kualitas air adalah Estuari

Perancak. Estuari Perancak secara geografis langsung

menghadap ke Selat Bali dan berada di wilayah administrasi

Kabupaten Jembrana, Provinsi Bali. Estuari ini merupakan

kawasan strategis pendukung perekonomian masyarakat,

khususnya Kabupaten Jembrana. Merujuk pada Surat

Keputusan Bupati Jembrana Nomor 778/DKPK/2013 tanggal

30 Desember 2013 tentang Pencadangan Kawasan

Konservasi Perairan Kabupaten Jembrana, Estuari Perancak

telah dicadangkan sebagai kawasan konservasi perairan dan

taman pesisir. Kawasan Konservasi Perairan dan Taman

Pesisir Perancak terdiri dari kawasan darat seluas 1.137,72

Ha dan kawasan laut seluas 1.165,50 Ha. Titik lokasi kegiatan

survei dapat dilihat pada Gambar 84.

Gambar 84. Lokasi pengambilan sampel Laboratorium Alam

Dalam pelaksanaan kegiatann survey periodik yang

dilakukan, pengukuran yang yang dilakukan diantaranya :

Pengukuran Parameter Fisik : Suhu, Salinitas, TDS,

Konduktivitas, Turbiditas, Densitas

Pengukuran Parameter Kimia : pH dan DO

Pengukuran parameter Biologi : Klorofil-a dan Plankton

Page 184: Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

169 | P a g e

Melalui sistem pemantaun yang periodik ini diharapkan bisa

memberikan gambaran mengenai perubahan kondisi perairan

dan menjadi justifikasi ilmiah dalam pengelolaan pengelolaan

kawasan konservasi perairan dan taman pesisir Perancak.

➢ Status Mutu Estuari Perancak

Status mutu air Estuari Perancak menunjukkan kondisi status

mutu lingkungan Estuari Perancak di atas ambang batas baku

mutu lingkungan untuk biota maupun wisata bahari.

Berdasarkan hasil pemantaun dan analisis Januari –

Desember 2019, parameter fisika dan biologi dalam kondisi

memenuhi baku mutu sampai dengan cemar sedang.

Parameter kimia dalam kondisi cemar berat disebagian besar

bulan pemantauan dimana konsentrasi nitrat (HNO3),

ammonia (NH3), fosfat (PO4) dan oksigen terlarut (DO)

memberikan kontribusi terbesar dan selalu mempunyai nilai

diatas ambang batas baku mutu lingkungan.

Kualitas perairan Estuari Perancak dipengaruhi oleh aktivitas

antropogenik dan proses alami. Sumber pecemar berat yang

sebagian besar berasal dari pembuangan limbah rumah

tangga, sisa aktivitas pertanian, pertambakan dan peternakan

yang belum dilakukan secara baik terlihat dari tingginya

konsentrasi HNO3, NH3, PO4 di lokasi dekat pemukiman dan

pertambakan. Tingginya konsentrasi fosfat di setiap

pengukuran dikarenakan adanya masukan limbah rumah

tangga berupa sisa detergen. Konsentrasi ammonia tinggi

dikarenakan dibeberapa bagian pinggiran sungai digunakan

sebagai peternakan sapi, babi dan kambing serta pembuangan

kotoran rumah tangga sekitar bantaran sungai.

✓ Status Mutu Januari 2019

Status mutu kualitas air Estuari Perancak pada periode

Januari 2019 masuk kategori buruk/tercemar berat (skor ≥

31) baik pada Zona 1, Zona 2, maupun Zona 3. Parameter

kimia yang memberikan kontribusi terbesar yaitu Nitrat,

Page 185: Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

170 | P a g e

Amonia, Fosfat dan DO. Parameter fisika pada umumnya

masuk kategori cemar ringan sampai sedang sedangkan

parameter biologi masih dalam kondisi cemar sedang sampai

memenuhi baku mutu air laut baik untuk wisata bahari

maupun biota laut seperti terlihat pada Gambar 85.

Gambar 85. Status mutu esturai Perancak Januari 2019

✓ Status Mutu Februari 2019

Status mutu kualitas air Estuari Perancak pada periode

Februari 2019 masuk kategori buruk/tercemar berat (skor ≥

31) baik pada Zona 1, Zona 2, maupun Zona 3. Parameter

kimia yang memberikan kontribusi terbesar yaitu Nitrat,

Amonia, Fosfat. Parameter fisika pada umumnya masuk

kategori cemar ringan sampai sedang sedangkan parameter

biologi masih dalam kondisi memenuhi baku mutu air laut baik

untuk wisata bahari maupun biota laut seperti terlihat pada

Gambar 86.

Page 186: Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

171 | P a g e

Gambar 86. Status mutu esturai Perancak Februari 2019

✓ Status Mutu Maret 2019

Status mutu kualitas air Estuari Perancak pada periode Maret

2019 masuk kategori buruk/tercemar berat (skor ≥ 31) baik

pada Zona 1, Zona 2, maupun Zona 3. Parameter kimia yang

memberikan kontribusi terbesar yaitu Nitrat, Amonia, Fosfat.

Parameter fisika pada umumnya masuk kategori cemar

ringan sampai sedang sedangkan parameter biologi masih

dalam kondisi memenuhi baku mutu air laut baik untuk wisata

bahari maupun biota laut seperti terlihat pada Gambar 87.

Gambar 87. Status mutu esturai Perancak Maret 2019

Page 187: Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

172 | P a g e

✓ Status Mutu April 2019

Status mutu kualitas air Estuari Perancak pada periode April

2019 masuk kategori buruk/tercemar berat (skor ≥ 31) baik

pada Zona 1, Zona 2, maupun Zona 3. Parameter kimia yang

memberikan kontribusi terbesar yaitu Nitrat, Amonia, Fosfat.

Parameter fisika pada umumnya masuk kategori cemar

ringan sampai sedang sedangkan parameter biologi masih

dalam kondisi memenuhi baku mutu air laut baik untuk wisata

bahari maupun biota laut seperti terlihat pada Gambar 88.

Gambar 88. Status mutu esturai Perancak April 2019

✓ Status Mutu Mei 2019

Status mutu kualitas air Estuari Perancak pada periode Mei

2019 masuk kategori buruk/tercemar berat (skor ≥ 31) baik

pada Zona 1, Zona 2, maupun Zona 3. Parameter kimia yang

memberikan kontribusi terbesar adalah Nitrat dan Fosfat.

Parameter fisika pada umumnya masuk kategori cemar

ringan sampai sedang, dengan kontribusi terbesar adalah

TSS dan turbiditas. Sedangkan parameter biologi masih

dalam kondisi memenuhi baku mutu air laut baik untuk wisata

bahari maupun biota laut seperti terlihat pada Gambar 89.

Page 188: Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

173 | P a g e

Gambar 89. Status mutu esturai Perancak Mei 2019

✓ Status Mutu Juni 2019

Status mutu kualitas air Estuari Perancak pada periode Juni

2019 masuk kategori buruk/tercemar berat (skor ≥ 31) baik

pada Zona 1, Zona 2, maupun Zona 3. Parameter kimia yang

memberikan kontribusi terbesar adalah Nitrat, Amonia dan

Fosfat. Parameter fisika pada umumnya masuk kategori

memenuhi baku mutu sampai dengan cemar ringan, dengan

kontribusi terbesar adalah turbiditas. Parameter biologi

masih dalam kondisi memenuhi baku mutu air laut baik untuk

wisata bahari maupun biota laut seperti terlihat pada Gambar

90.

Gambar 90. Status mutu esturai Perancak Juni 2019

Page 189: Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

174 | P a g e

✓ Status Mutu Juli 2019

Status mutu kualitas air Estuari Perancak pada periode Juli

2019 masuk kategori buruk/tercemar berat (skor ≥ 31) baik

pada Zona 1, Zona 2, maupun Zona 3. Parameter kimia yang

memberikan kontribusi terbesar adalah Nitrat, Amonia,

Fosfat dan DO. Parameter fisika pada umumnya masuk

kategori cemar ringan, dengan kontribusi terbesar adalah

turbiditas. Sedangkan parameter biologi masih dalam kondisi

memenuhi baku mutu air laut baik untuk wisata bahari

maupun biota laut seperti terlihat pada Gambar 91.

Gambar 91. Status mutu esturai Perancak Juli 2019

✓ Status Mutu Agustus 2019

Status mutu kualitas air Estuari Perancak pada periode

Agustus 2019 masuk kategori buruk/tercemar berat (skor ≥

31) baik pada Zona 1, Zona 2, maupun Zona 3. Parameter

kimia yang memberikan kontribusi terbesar adalah Nitrat,

Amonia, Fosfat dan sebagian DO. Parameter fisika dan

biologi masih dalam kondisi memenuhi baku mutu air laut baik

untuk wisata bahari maupun biota laut seperti terlihat pada

Gambar 92.

Page 190: Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

175 | P a g e

Gambar 92. Status mutu esturai Perancak Agustus 2019

✓ Status Mutu September 2019

Status mutu kualitas air Estuari Perancak pada periode

September 2019 masuk kategori buruk/tercemar berat (skor

≥ 31) baik pada Zona 1, Zona 2, maupun Zona 3. Parameter

kimia yang memberikan kontribusi terbesar adalah Nitrat,

Amonia, Fosfat dan sebagian DO. Parameter biologi masih

dalam kondisi memenuhi baku mutu air laut sampai dengan

cemar berat. Parameter fisik masih dalam kondisi memenuhi

baku mutu sampai cemar ringan baik untuk wisata bahari

maupun biota laut seperti terlihat pada Gambar 93.

Gambar 93. Status mutu esturai Perancak September 2019

Page 191: Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

176 | P a g e

✓ Status Mutu Oktober 2019

Status mutu kualitas air Estuari Perancak pada periode

Oktober 2019 masuk kategori buruk/tercemar berat (skor ≥

31) baik pada Zona 1, Zona 2, maupun Zona 3. Parameter

kimia yang memberikan kontribusi terbesar adalah Nitrat,

Amonia, Fosfat dan sebagian DO. Parameter biologi dalam

kondisi memenuhi baku mutu air laut sampai dengan cemar

berat. Parameter fisik masih dalam kondisi memenuhi baku

mutu untuk wisata bahari maupun biota laut seperti terlihat

pada Gambar 94.

Gambar 94. Status mutu esturai Perancak Oktober 2019

✓ Status Mutu November & Desember 2019

Status mutu kualitas air Estuari Perancak periode November

dan Desember masih dalam proses pelaksanaan.

➢ Diseminasi dan Publikasi Hasil Monitoring Estuari

Perancak

Hasil monitoring Estuari Perancak selain telah

didesiminasikan dalam bentuk bulletin Informasi Bulanan

Status Mutu Kualitas Air yang diupload di

www.bpol.litbang.kkp.go.id/sidik (Lampiran 5) juga

didesiminasikan dalam bentuk leaflet Status Mutu Kualitas

Page 192: Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

177 | P a g e

Air musiman (musim hujan dan musim kemarau) (Gambar 95)

dan telah didistribusikan kepada peserta Workshop Best Practice Solusi Inovatif Pengendalian Pencemaran Ekosistem

Pesisir dan Laut Berbasis Daratan tanggal 18 Oktober 2019

di Kantor RC3S Gedung Pusat Pengendalian Pembangunan

Ekoregion (P3E) Bali dan Nusa, dimana Manager Teknis

Laboratorium Alam menjadi salah satu Narasumber dalam

workshop tersebut. Acara tersebut merupakan salah satu

tindak lanjut kesepakatan “Bali Declaration on Protection of

Marine Environment From Land_Based Activities”.

Dokumentasi dapat dilihat pada Gambar 96.

Gambar 95. Leaflet status mutu kualitas air musiman

Page 193: Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

178 | P a g e

Gambar 96. Workshop best practice solusi inovatif pengendalian

pencemaran ekosistem pesisir dan laut berbasis daratan

Salah satu KTI dari hasil pemantauan rutin status mutu

Estuari Perancak telah di IOP Proseding The-4th International Conference on Tropical and Coastal Region Eco Development 2018 dengan makalah berjudul “Water quality analysis of Perancak Estuary Jembrana Bali using Storet index” (Gambar 97).

Page 194: Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

179 | P a g e

Gambar 97. Karya tulis ilmiah status mutu Estuari Perancak

e) BARATA

Penangkapan ikan ilegal dapat berupa aktivitas penangkapan

ikan di Laut Indonesia oleh kapal-kapal berbendera asing

secara ilegal dan aktivitas penangkapan ikan oleh kapal

Indonesia > 30 GT tanpa mengaktifkan transmitter vessel

monitoring system (VMS). Aktivitas tersebut sulit terdeteksi

oleh kapal pengawas sumber daya perikanan dan kelautan

karena lokasi penangkapan ikan yang jauh dari pesisir.

Sedangkan aktivitas kapal Indonesia yang mematikan VMS

nya cukup sulit terdeteksi karena luasnya wilayah laut

Indonesia. Aktivitas penangkapan ikan ilegal tersebut akan

berdampak pada meningkatnya resiko over-fshing yang

berakibat pada berkurangnya stok sumber daya perikanan

Indonesia.

Page 195: Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

180 | P a g e

Limbah minyak di laut dapat disebabkan karena terjadi

kecelakan (tabrakan kapal atau kebocoran di anjungan

minyak lepas pantai) atau pembuangan secara sengaja oleh

kapal-kapal tanker ketika melakukan proses pembersihan

tanki (tank cleaning). Limbah minyak tersebut dapat

menghancurkan ekosistem pesisir/laut yang dapat

menyebabkan penurunan produktivitas sumber daya

hayatinya, serta merusak ekosistem terumbu karang,

mangrove dan lamun, ketika limbah minyak tersebut terbawa

ke wilayah pesisir. Selama ini, aktivitas pembuangan yang

disengaja tersebut sulit untuk dilakukan penegakan hukum,

karena aktivitasnya dilakukan jauh dari pesisir dan dilakukan

di wilayah-wilayah yang lemah sistem pengawasannya.

Penegakan hukum dan pemantauan terhadap masalah-

masalah tersebut membutuhkan integrasi antara teknologi

spasial, instrumen pengawasan, dan operasi penindakan.

Perkembangan teknologi satelit radar yang dapat

mengobservasi suatu wilayah perairan tanpa dipengaruhi

tutupan awan dan tidak bergantung pada waktu observasi

(kualitas data siang dan malam sama) membuat teknologi

spasial ini menjadi pilihan utama untuk kegiatan Maritime

Domain Awareness (MDA) di laut dibandingkan dengan

teknologi satelit optis. Selain itu, teknologi pendeteksian

tumpahan minyak dan kapal di laut berbasis observasi citra

radar sudah cukup maju untuk dapat diterapkan dalam suatu

sistem operasionalisasi. Data radar mampu mendeteksi

adanya kejadian tumpahan minyak dan sebaran kapal dengan

cakupan wilayah yang luas sehingga dapat membantu

keterbatasan sistem pengawasan sumber daya kelautan dan

perikanan saat ini. Instrumen pengawasan berupa sistem

vessel monitoring system (VMS) pada kapal penangkap ikan

dan Automatic Identifcation System (AIS) pada kapal tanker

akan memberikan informasi secara terus menerus dan real-

time posisi kapal-kapal tersebut. Pada penanggulangan

penangkapan ikan ilegaldan tumpahan minyak di laut,

Page 196: Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

181 | P a g e

integrasi posisi kapal yang terdeteksi oleh citra radar dalam

suatu cakupan area dengan data VMS dan AIS dapat

mengindikasikan kapal-kapal yang melakukan aktivitas

penangkapan ikan ilegal maupun tumpahan minyak, sehingga

fokus operasi penindakan dapat sepenuhnya diarahkan pada

posisi dimana terjadi aktivitas tersebut.

Untuk mendukung ketersediaan data radar yang cepat dan

akurat dalam hal pengawasan laut, perencanaan kawasan

pesisir, dan kebencanaan, maka peran Bali Radar Ground

Receiving Station (BARATA) sangat penting. BARATA

sebagai satu-satunya pusat operasi pengawasan kelautan di

Indonesia yang dilengkapi fasilitas ground station yang dapat

menerima data radar secara langsung maupun tidak langsung

dari berbagai citra satelit radar dan mengolahnya menjadi

informasi-informasi sebaran kapal penangkapan ilegal,

sebaran tumpahan minyak, dan perencanaan kawasan

pesisir/laut termasuk kebencanaan.

Capaian pelaksanaan kegiatan selama tahun 2019 meliputi :

➢ Peta sebaran tumpahan minyak wilayah Kepulauan Riau

dan Kepulauan Seribu 2019

Peta sebaran tumpahan minyak yang telah dikeluarkan dan

didiseminasikan ke pihak terkait selama periode Januari –

November 2019 (Gambar 98) dengan total 613 peta dengan

rincian sebagai berikut :

✓ 450 scene untuk wilayah Perairan Kep. Riau

✓ 110 scene untuk wilayah Perairan Kep.Seribu

✓ 28 scene untuk wilayah Perairan Utara Jawa

✓ 1 scene untuk wilayah Perairan Arafura

✓ 1 scene untuk wilayah Perairan Banda

✓ 21 scene untuk wilayah Perairan Karawang

✓ 2 scene untuk wilayah Perairan Pandeglang

Page 197: Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

182 | P a g e

Gambar 98. Peta tumpahan minyak citra radar Sentinel

➢ Akuisisi dan pengolahan data radar Cosmo SkyMED dan

RADARSAT-2

Hingga 21 November 2019 telah dilakukan akuisisi data radar

Cosmo SkyMED dan RADARSAT-2 sebanyak 179 scenes

dengan rincian 167 scenes merupakan data satelit radar

Cosmo SkyMED dan 12 scenes data satelit radar

RADARSAT-2 dari target 300 scenes. Dokumentasi pada

Gambar 99.

Gambar 99. Akuisisi data radar Cosmo SkyMED dan RADARSAT-2

Page 198: Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

183 | P a g e

➢ Perawatan sistem BARATA

Telah terjadi kerusakan terhadap UPS sehingga

mengakibatkan server tidak dalam perlindungan UPS. Terjadi

gangguan listrik yang mengakibatkan matinya seluruh server.

Teknisi PT INDOTARA mengidentifikasi adanya kerusakan

inverter pada UPS yang membutuhkan penggantian. Proses

penggantian inverter tersebut memerlukan waktu sekitar

satu minggu, dan selama proses penggantian tersebut,

seluruh server dimatikan. Pada awal Oktober 2019, beberapa

proses akuisisi gagal dilaksanakan, karena adanya anomali

pada antena penerima data radar. Pengecekan fisik antena

telah dilakukan termasuk didalamnya kalibrasi sumbu x dan

y pada antenna (Gambar 100).

Gambar 100. Perbaikan dan kalibrasi sumbu X dan Y pada atenna

➢ Kesesuaian informasi PPDPI dengan posisi penangkapan

ikan hasil analisis data Vessel Monitoring System (VMS)

Telah dilakaukan Optimalisasi analisa dan kajian aktiftas

hauling alat tangkap purseine dan longline dengan flter

Page 199: Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

184 | P a g e

variable beacon_id untuk memilah identitas kapal kemudian

dilanjutkan mencari pendekatan aktivitas Hauling dengan

analisa flter variable selisih Heading, Karakter Kecepatan

Kapal dan calculasi Jarak antar ping point. Dokumentasi

dilengkapi pada Gambar 101.

Gambar 101. Metode pendekatan aktivitas hauling

➢ Pola sebaran dan luasan tumpahan minyak di perairan

Kepulauan Riau periode Oktober 2018 – Januari 2019

Optimalisasi analisis kapal lego jangkar, kajian pengolahan

data AIS PUSTEKSAT LAPAN dan studi literatur mengenai

korelasi sebaran tumpahan minyak dengan data angin dan

arus. Selengkapnya dapat dilihat pada Gambar 102 – Gambar

104.

Page 200: Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

185 | P a g e

Gambar 102. Peta overlay tumpahan minyak Kep. Riau periode

Desember 2018

Gambar 103. Peta arus wilayah Kep. Riau periode 10 Desember 2018

Page 201: Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

186 | P a g e

Gambar 104. Peta overlay frekuensi kapal lego jangkar dan tumpahan

minyak 2018

➢ Kegiatan Tambahan :

- Air surveillance Perairan Singkep bersama PSDKP pada

tanggal 5 Juli 2019 (Gambar 105).

Gambar 105. Air surveillance perairan Singkep bersama PSDKP

- FGD “SOP Pemanfaatan Data Radar” pada tanggal 8 Juli

2019 .

Page 202: Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

187 | P a g e

- Validasi lapang mengenai kasus tumpahan minyak di

Wilayah Perairan Utara Karawang pada tanggal 5 Agustus

2019 (Gambar 106).

Gambar 106. Validasi lapang tumpahan minyak Karawang

- Diskusi kerjasama riset pemanfaatan data AIS bersama

PUSTEKSAT LAPAN di Bogor pada tanggal 14 Agustus

2019.

- Training Radarsat-2 di BROL pada tanggal 2 – 6

September 2019.

- Rapat koordinasi upaya penyelesaian kasus tumpahan

minyak secara illegal di Kota Batam dan Kepri pada

tanggal 4 Oktober 2019 di Jakarta (Gambar 107).

Gambar 107. Pertemuan tindak lanjut rapat koordinasi upaya

penyelesaian kasus tumpahan minyak illegal

Page 203: Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

188 | P a g e

- Pertemuan tindak lanjut hasil evaluasi moratorium Laut

Banda dan penguatan implementasi logbook melalui

pemanfaatan data oseanografi di Denpasar pada tanggal

24 Oktober 2019.

Page 204: Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

189 | P a g e

4. PERMASALAHAN DAN TINDAK

LANJUT

Secara umum pelaksanaan kegiatan pada tahun anggaran

2019 berjalan dengan baik. Namun masih terdapat beberapa

permasalahan dalam hal manajerial dan teknis di lapangan.

Permasalahan tersebut antara lain :

Permasalahan Tindak Lanjut

Kegiatan Kajian Pemetaan dan

Identifikasi Perubahan Ekosistem

Pesisir

• Lokasi penelitian yang cukup jauh

sehingga membutuhkan waktu dan

biaya yang sangat besar untuk

mendapatkan data yang lebih detil.

• Keterlibatan instansi teknis kurang

berjalan dengan baik, sehingga hasil

penelitian belum dapat dilaksanakan

dalam aplikasi kebijakan.

• Melakukan koordinasi dan

komunikasi untuk peningkatan

alokasi anggaran khususnya

dalam rangka survey kegiatan.

• Melakukan koordinasi dengan

stakeholders yang langsung

dapat mengeksekusi hasil dari

kegiatan.

Kegiatan Pemanfaatan Data

Oseanografi Untuk Daya Dukung

Sumberdaya Perikanan di WPP-715

• Ukuran data yang digunakan relatif

besar dan diperoleh dengan cara

mengunduh (download) sehingga

diperlukan tempat penyimpanan data

(data storage) dan jaringan internet

yang memadai.

• Pengolahan data melibatkan data

berukuran besar sehingga diperlukan

komputer yang dapat melakukan

komputasi dengan cepat.

• Melakukan pengolahan data

dengan menggunakan

workstation dan HPC (high

performance computing) server.

• Kerjasama dan koordinasi

dengan tim IT di BROL dilakukan

untuk memperoleh akses

penggunaan mesin komputer

berkecepatan tinggi di BROL.

• Melakukan koordinasi dan

penyusunan jadwal ulang survey

kegiatan.

Page 205: Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

190 | P a g e

Permasalahan Tindak Lanjut

• Kondisi cuaca pada saat

pelaksanaan survei lapang tidak

dapat terprediksi dengan baik

sehingga berpotensi mengganggu

kelancaran pelaksanaan survey.

Kegiatan Ketatausahaan Riset

Kelautan

• Terhambatnya penerbitan SK Ijin

Belajar S2 atas nama Teguh

Agustiadi.

• Usulan penghapusan buoy pantai

yang hilang masih belum dapat

diproses lebih lanjut karena masih

dalam tahap pembahasan oleh Tim

TPKN Kementrian Kelautan dan

Perikanan

• Melakukan koordinasi secara

intensif dan tertulis dengan

Bagian Kepegawaian BRSDM KP

terkait lambat terbitnya SK Ijin

Belajar atas nama Teguh

Agustiadi.

• Menindaklanjuti seluruh hasil

rekomendasi Tim TPKN

Kementrian Kelautan dan

Perikanan.

Kegiatan Monitoring dan Evalusi

• Masih terdapatnya keterlambatan

pengiriman laporan secara berkala

sehingga berakibat pada

keterlambatan bagian monev untuk

menyampaikan perkembangan

kegiatan sesuai dengan jadwal yang

telah di tetapkan.

• Aplikasi monev sering mengalami

gangguan sehingga terkendala dalam

pelaksanaan monitoring dan

pelaporan serta kendala efisiensi

waktu.

• Melakukan koordinasi dan

komunikasi dengan

penanggungjawab yang belum

mengirimkan laporan kegiatan

sebelum waktu yang di minta

berakhir.

• Melakukan koordinasi dan

menunggu pembenahan dan

pembaharuan aplikasi dari

Monev Eselon I, II dan Pusdatin.

Kegiatan Kerja Sama Riset Kelautan

• Pembahasan naskah PKS di tingkat

pusat sering terkendala dengan

lamanya waktu review dan

sinkronisasi waktu dengan pihak

mitra untuk penandatanganan.

• Mengundang pihak pusat untuk

melakukan pembahasan dalam

satu waktu untuk beberapa

naskah kerja sama yang diajukan

oleh BROL serta melakukan

koordinasi dengan mitra kerja

sama terkait mekanisme

Page 206: Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

191 | P a g e

Permasalahan Tindak Lanjut

penandatanganan PKS yang telah

disepakati.

Kegiatan Diseminasi Riset Kelautan

• Belum adanya institutional

research data repository untuk

pengelolaan data dan informasi hasil

riset BROL.

• Belum adanya backup power

supply utama (main UPS) untuk

genset, sehingga tidak ada backup

listrik saat jeda peralihan listrik dari

PLN ke genset ketika ada

pemadaman listrik, hal ini akan

berpengaruh pada penggunaan

perangkat server dan internet

• Mengembangkan institutional

research data repository sebagai

tindak lanjut hasil Digital

Repositories Training.

• Pengadaan perangkat UPS

yang terpusat di ruang genset

sebagai backup power supply

utama.

• Mengembangkan inovasi media

diseminasi dan promosi hasil

riset BROL.

Kegiatan Laboratorium Penginderaan

Jauh Kelautan

• Masih sangat tergantungnya

penerbitan PPPDI dengan

ketersediaan data satelit terutama

pada website

www.oceancolor.nasa.gsfc.gov

sebagai penyedia data, sehingga

apabila server dari website ini

terganggu atau offline sementara,

maka PPDPI juga tidak akan bisa

diterbitkan. Hal ini bisa juga terjadi

pada website CMEMS yang

digunakan sebagai inputan dalam

PELIKAN.

• Merencanakan langkah –

langkah alternatif untuk

mengantisipasi permasalahan

yang ada.

Kegiatan Laboratorium Alam

• Informasi jumlah pengguna yang

telah memanfaatkan informasi status

mutu kualitas air Estuari Perancak

belum bisa diketahui di web SIDIK.

• Melakukan koordinasi dengan

Tim IT BROL untuk

menambahkan konten informasi

jumlah pengguna yang telah

memanfaatkan informasi status

mutu kualitas air Estuari

Perancak sehingga bisa

terpantau kebermanfaatan

Page 207: Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

192 | P a g e

Permasalahan Tindak Lanjut

informasi tersebut bagi

masyarakat.

Kegiatan BARATA

• Daya listrik dari PLN yang tidak

stabil mengakibatkan kerusakan UPS

dan mematikan servers.

• Terkendala dalam sistem

pemesanan, sistem akuisis data radar

dan sistem pengolahan data radar.

• Melakukan pengadaan

stabilizer untuk mendukung

kinerja UPS.

• Mengirimkan Trouble Ticket (TT) kepada e-GEOS selaku

provider.

Page 208: Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

193 | P a g e

PENUTUP

Demikian sekiranya yang dapat kami sampaikan pelaksanaan

kegiatan Tahun Anggaran 2019 dalam Laporan Pelaksanaan

Program dan Kegiatan Tahun Anggaran 2019 ini.

Berdasarkan target yang telah ditetapkan, BROL dapat

melaksanakan dan mencapainya dengan baik. Kami akan

selalu berusaha untuk selalu memperbaiki dan meningkatkan

kinerja, sehingga dapat mendukung terwujudnya Rencana

Strategis yang telah ditetapkan oleh Kementerian Kelautan

dan Perikanan. Semoga uraian pelaksanaan kegiatan yang

telah dijelaskan di atas dapat memberikan gambaran tentang

kegiatan-kegiatan dilaksanakan beserta hasil-hasil yang

dicapai pada tahun 2019.

Demikian Laporan Pelaksanaan Program dan Kegiatan Tahun

Anggaran 2019 lingkup Balai Riset dan Observasi Laut ini

dibuat untuk dapat diketahui.

Page 209: Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

194 | P a g e

LAMPIRAN

Page 210: Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

195 | P a g e

Lampiran 1. DIPA BROL TA. 2019

Page 211: Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

196 | P a g e

Lampiran 2. Daftar pembelian bahan laboratorium TA. 2019

No Nama Barang Merek

1 COD standard solution Merck

2 Kertas Saring TSS 934-AH Whatman

3 Kertas Saring Nutrien Milipore

4 Ortho-Phosporic acid for analysis 1000ml Merck

5 Iron (III) chloride hexahydrate 250 gr Merck

6 Sodium nitropruside dihydrate 100 gr Merck

8 Ammonium Standard solution 500ml Merck

9 Nitrate standard solution 500ml Merck

10 Nitrite standard solution 500ml Merck

11 Erlenmeyer 50ml Iwaki

12 Tabung centrifuge 10ml Iwaki

13 Labu ukur 250ml, plastic stopper Iwaki

14 Labu ukur 500ml, plastic stopper Iwaki

15 Labu ukur plastik 50ml Vitlab

16 Glove Latex Size S Sensi

17 Glove Nitrile Size S Sensi

18 Glove Latex Size M Sensi

19 Glove Latex Size L Sensi

20 N-Hexane for analysis emsure 2500ml Merck

21 Oxalic Acid dihydrate for analysis Emsure 500gr Merck

22 Potassium dihydrate phosphat P.A. Emsure 250gr Merck

23 Magnesium Chloride hexahydrate P.A Merck

24 Salicylic acid for syntesis 100gr Merck

25 Sulfanilamid GR for analysis 100gr Merck

26 Kertas Saring TSS 934-AH Whatman

27 Kertas Saring Klorofil Cellulose Nitrate Membran Whatman

28 Antiseptic hand rub 500ml Fresco

29 Kertas Saring Nutrien HAWP04700 Milipore

30 Glove Nitrile Size S Handfill

31 Ethanol absolute 2500ml Merck

32 Sulfide test kit Merck

33 Natrium hipoklorit Merck

Page 212: Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

197 | P a g e

Lampiran 3. Daftar kalibrasi alat tahun 2019

No. Nama Alat Merk Jumlah

1

Neraca Analitik

OHAUS 1

RADWAG 1

2

pH Meter

TOA DKK HM 30 P 1

TOA DKK HM-30R 1

WTW/pH 3310/11391652 1

WTW/pH 3310/11391653 1

WTW/pH 3210/11391493 1

3 Termometer digital LT LUTRON 1

4 Conductivity meter TOA DKK 1

5 Turbidity meter TOA DKK 1

6 Salinometer EUTECH INSTRUMENTS 1

7 Thermohygrometer BTC-1 1

8 COD Reaktor HACH 1

9 DO meter TOA DKK 1

10 Inkubator BOD Velp Scientifica 1

11 Inkubator bakteri MEMMERT 1

12 Oven MEMMERT UNB 400 1

MEMMERT UN 55 1

13 Furnace NEYVULCAN 1

14 Water Quality Meter TOA DKK WQC-24 3

15 Spektrofotometer SCO TECH SPUV-26 1

16 Anak timbang - 1 set

Page 213: Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

198 | P a g e

Lampiran 4. Ruang lingkup akreditasi ISO/IEC 17025:2017

Page 214: Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

199 | P a g e

Page 215: Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

200 | P a g e

Lampiran 5. Bulletin status mutu kualitas air Estuari Perancak tahun 2019

Page 216: Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019

201 | P a g e