LAPORAN KEGIATAN PRAKERIN DI PUSKESMAS TRUCUK BOJONEGORO

download LAPORAN KEGIATAN PRAKERIN DI PUSKESMAS TRUCUK BOJONEGORO

of 31

Transcript of LAPORAN KEGIATAN PRAKERIN DI PUSKESMAS TRUCUK BOJONEGORO

BAB I PENDAHULUANA. LATAR BELAKANG Puskesmas Trucuk Bojonegoro, merupakan salah satu Puskesmas milik pemerintah kabupaten Bojonegoro. Keberadaan Puskesmas Trucuk kab. Bojonegoro sangatlah berarti karena puskesmas ini memudahkan masyarakat Bojonegoro untuk memperoleh perbekalan farmasi dan alat kesehatan. Sebagai seorang yang menekuni bidang kesehatan khususnya Farmasi hendaklah mengetahui gambaran umum, struktur organisasi tugas pokok dan fungsi puskesmas, agar kelak saat kita bekerja di instansi serupa tidak mengalami kesulitan kesulitan dalam melakukan aktivitas. Maka untuk itu penyusunan laporan ini diharapkan dapat membantu kita dalam memulai beraktivitas di Puskesmas Trucuk Bojonegoro.

B. TUJUAN 1. Mengetahui Gambaran Umum Puskesmas Trucuk Bojonegoro 2. Mengetahui Bojonegoro. 3. Mengetahui Pengelolaan Obat di Puskesmas Trucuk Bojonegoro. Struktur Organisasi yang ada di Puskesmas Trucuk

C. MANFAAT 1. Dapat mengetahui Gambaran Puskesmas Trucuk Bojonegoro 2. Dapat mengetahui Struktur Organisasi yang ada di Puskesmas Trucuk Bojonegoro 3. Dapat mengetahui Pengelolaan Obat di Puskesmas Trucuk Bojonegoro.

1

BAB II TINJAUAN PUSTAKAA. PENGERTIAN PUSKESMAS Puskesmas merupakan suatu kesatuan organisasi kesehatan fungsional yang merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat yang juga membina peran serta masyarakat disamping memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilayah kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok. Wilayah kerja puskesmas meliputi satu kecamatan atau sebagian dari kecamatan. Faktor kepadatan penduduk,luas daerah,keadaan geografis dan keadaan infrastruktur lainnya merupakan bahan pertimbangan dalam menentukan wilayah kerja puskesmas. Sasaran penduduk yang dilayani kesehatan oleh puskesmas rata-rata 30.000.penduduk. Untuk perluasan jangkauan pelayanan kesehatan maka puskesmas perlu ditunjang dengan unit pelayanan kesehatan yang lebih sederhana yaitu Puskesmas Pembantu dan Puskesmas Keliling. Pelayanan kesehatan yang diberikan di puskesmas adalah pelayanan kesehatan yang meliputi pelayanan pengobatan (kuratif),upaya pencegahan (preventif),peningkatan kesehatan (promotif), dan pemulihan (rehabilitatif) yang ditujukan kepada semua pendudukan dan tidak dibedakan jenis kelamin dan golongan umur,sejak pembuahan dalam kandungan sampai tutup usia.

B.TUGAS POKOK DAN FUNGSI Tugas Pokok Puskesmas Menyediakan data dan informasi mutasi obat dan perbekalan kesehatan serta kasus penyakit dengan baik dan akurat. a. Setiap akhir bulan menyampaikan laporan pemakaian obat dan perbekalan kesehatan kepada Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota setempat. b. Bersama Tim Perencana Obat Terpadu membahas rencana kebutuhan Pukesmas. c. Mengajukan permintaan obat dan perbekalan kesehatan kepada Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan.

2

d. Melaporkan dan mengirim kembali semua jenis obat rusak/kadaluwarsa kepada Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. e. Melaporkan kejadian obat dan perbekalan kesehatan yang hilang kepada Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.

Fungsi Puskesmas a. Sebagai pusat pembangunan kesehatan masyarakat diwilayah kerjanya. b. Membina peran serta masyarakat diwilayah kerjanya dalam rangka meningkatkan kemampuan untuk hidup sehat. c. Memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat diwilayah kerjanya.

C. MANFAAT SISTEM RUJUKAN Rujukan menurut SK Menteri Kesehatan RI Nomor 032/Birhup/72 tahun 1972,yakni melaksanakan pelimpahan tanggung jawab timbal balik terhadap kasus penyakit atau masalah kesehatan secara vertical dalam arti dari unit yang berkemampuan kurang kepada unit yang berkemampuan cukup, atau secara horizontal dalam arti sesame unit yang setingkat kemampuannya. Sistem rujukan adalah suatu sistem jaringan pelayanan kesehatan yang memungkinkan terjadinya tanggung jawab secara timbal balik atas timbulnya masalah dari suatu kasus atau masalah kesehatan masyarakat,baik secara vertical maupun horizontal,kepada yang lebih kompeten,terjangkau dan dilakukan secara rasional.

Jenis Rujukan: a) Rujukan Medis: Konsultasi penderita,untuk keperluan diagnotik,pengobatan,tindakan

operatif dan lain-lain. Pengiriman bahan (spesiemen) untuk pemeriksaan laboratorium yang lebih lengkap.

3

Mendatangkan atau mengirim tenaga yang lebih ahli atau untuk meningkatkan mutu pelayanan pengobatan setempat.

b) Rujukan Kesehatan Rujukan yang menyangkut masalah kesehatan masyarakat yang bersifat preventif dan promotif,yang antara lain meliputi bantuan : Survey epidemologi dan pemberantasan penyakit atas kejadian luar biasa atau berjangkitnya penyakit menular. Pemberian pangan atas terjadinya kelaparan disuatu wilayah. Penyidikan obat-obatan atas terjadinya keracunan massal. Pemberian makanan,tempat tinggal dan obat-obatan untuk pengungsi atas terjadinya bencana alam. Saran dan teknologi untuk penyediaan air bersih atas masalah kekurangan air bersih bagi masyarakat umum. Pemeriksaan spesiemen air di laboratorium kesehatan dan sebagainya.

KEGIATAN POKOK PUSKESMAS Sesuai dengan kemampuan tenaga maupun fasilitas yang berbedabeda,maka kegiatan pokok yang dapat dilaksanakan oleh sebuah Pukesmas akan berbeda-beda pula. Namun demikian kegiatan pokok Puskesmas yang seharusnya dilaksanakan adalah sebagai berikut: 1) Kesejahteraan ibu dan anak 2) Keluarga berencana 3) Usaha peningkatan gizi 4) Kesehatan lingkungan 5) Pencegahan dan pemberantasan penyakit menular 6) Pengobatan termasuk pelayanan darurat karena kecelakaan 7) Penyuluhan kesehatan masyarakat 8) Kesehatan sekolah 9) Kesehatan olahraga 10) Perawatan kesehatan masyarakat 11) Kesehatan kerja 12) Kesehatan gigi dan mulut 13) Kesehatan jiwa

4

14) Kesehatan mata 15) Laboratorium sederhana 16) Pencatatan dan pelaporan dalam rangka sistem informasi kesehatan 17) Kesehatan lanjut usia 18) Pembinaan pengobatan tradisional Pelaksanaan kegiatan pokok pukesmas diarahkan kepada keluarga sebagai satuan masyarakat terkecil. Setiap pokok puskesmas dilaksanakan dengan pendekatan Pembangunan Kesehatan Masyarakat Desa.

FASILITAS PENDUKUNG 1. Puskesmas Pembantu Adalah unit pelayanan kesehatan yang sederhana dan berfungsi menunjang dan membantu melaksanakan kegiatan-kegiatan dalam ruang lingkup wilayah yang lebih kecil. 2. Puskesmas Keliling Unit pelayanan kesehatan keliling yang dilengkapi dengan kendaraan bermotor roda 4 atau perahu bermotor dan peralatan kesehatan, peralatan komunikasi serta sejumlah tenaga yang berasal dari puskesmas. Fungsinya menunjang dan membantu melaksanakan kegiatan-kegiatan puskesmas dalam wilayah kerjanya yang belum terjangkau oleh pelayanan kesehatan. Kegiatan puskesmas keliling adalah: Memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat di daerah terpencil yang tidak terjangkau oleh pelayanan puskesmas atau puskesmas pembantu, 4 hari dalam satu minggu. Melakukan penyelidikan tentang kejadian luar biasa. Dipergunakan sebagai alat transpor penderita dalam rangka rujukan bagi kasus gawat darurat. Melakukan penyuluhan kesehatan dengan menggunakan alat audiovisual. 3. Bidan Desa 4. Posyandu

5

Merupakan

kegiatan

keterpaduan

antara

puskesmas

dan

masyarakat di tingkat desa yang di wujudkan dalam bentuk Pos Pelayanan Terpadu. Semula Posyandu adalah pusat kegiatan masyarakat dimana masyarakat dapat sekaligus memperoleh pelayanan KB dan kesehatan. Dalam pengembangan Posyandu dapat dibina menjadi forum komunikasi dan pelayanan di masyarakat,antara sector yang memadukan kegiatan pembangunan sektoralnya dengan kegiatan masyarakat,untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam memecahkan masalah melalui alih teknologi. Satu Posyandu sebaiknya melayani sekitar 100 balita (120 kepala keluarga), atau sesuai dengan kemampuan petugas dan keadaan setempat. Tujuan Posyandu: Mempercepat penurunan angka kematian bayi,balita dan angka kelahiran. Mempercepat penerimaan Norma Keluarga Kecil Bahagia dan Sejahtera (NKKBS). Meningkatkan kemampuan masyarakat untuk kegiatan kesehatan dan kegiatan-kegiatan lain yang menunjang sesuai dengan kebutuhan.

Sasaran Posyandu: Ibu hamil berisiko tinggi Ibu menyusui Bayi Balita Pasangan Usia Subur (PUS)

Pelaksanakan Posyandu Posyandu direncanakan dan dikembangkan oleh kader kesehatan desa bersama Kepala Pembina LKMD Tingkat Kecamatan.

Penyelenggarakan dilakukan oleh kader-kader terlatih di bidang KBKes,berasal dari PKK, tokoh masyarakat ,pemuda dan lain-lain dengan bimbingan Tim Pembina LKMD tingkat Kecamatan.

6

Posyandu dapat melayani semua anggota masyarakat, terutama Ibu hamil,ibu menyusui, bayi dan balita serta Pasangan Usia Subur (PUS). Posyandu sebaiknya berada pada tempat yang mudah didatangi masyarakat dan ditentukan oleh masyarakat sendiri. Dengan demikian kegiatan Posyandu dilaksanakan di pos pelayanan yang telah ada, rumah penduduk, balai desa, tempat pertemuan RT/RW atau di tempat khusus yang di bangun masyarakat.

Penyelenggaraan Posyandu Posyandu di selenggarakan dengan pola lima meja sebagaimana diuraikan sebagai berikut: MEJA 1 MEJA 2 MEJA 3 MEJA 4 Pendaftaran Penimbangan Bayi dan Balita Pengisian KMS (Kartu Menuju Sehat) Penyuluhan Perorangan: a. Mengenai Balita berdasarkan hasil

penimbangan berat badannya naik/tidak naik,diikuti dengan pemberian makanan tambahan (PMT),oralit dan vitamin A dosis tinggi. b. Terhadap ibu hamil dengan resiko

tinggi,diikuti dengan pemberian tablet besi. c. Terhadap PUS agar menjadi peserta KB lestari diikuti dengan pemberian Kondom,pil atau tablet busa. MEJA 5 Pelayanan Profesional: a. Immunisasi b. KB c. Pengobatan tradisional

7

ORGANISASI DAN ADMINITRASI PUKESMAS Sebagai konsekwensi dari UU Pokok Pemerintahan di Daerah (UU No.5 tahun 1974) maka tanggung jawab pengelolaan Puskesmas berada di tangan pemerintah daerah. Pelimpahan tanggung jawab ini mengikuti azas desentralisasi,yaitu Pelimpahan tanggung jawab dalam bidang

perencanaan,pelaksanaan dan pembiayaan kepada pemerintah daerah. Untuk itu setiap tingkat pemerintah daerah dibentuk suatu institusi khusus yang menangani masalah kesehatan yakni Dinas Kesehatan Dati II pada tingkat kabupaten yang merupakan pembantu Kepala Daerah Tingkat II,serta Dinas Kesehatan Dati I pada tingkat propinsi yang merupakan kepala daerah tingkat II.

Organisasi Puskesmas Susunan organisasi Puskesmas terdiri dari: 1. Unsur pimpinan 2. Unsur pembantu pimpinan 3. Unsur pelaksana : Pimpinan Puskesmas : Urusan Tata Usaha :

a. Unit yang terdiri dari tenaga dalam jabatan fungsional b. Jumlah unit tergantung pada kegiatan tenaga dan fasilitas daerah masing-masing,yaitu: Unit 1 Melaksanakan kegiatan Kesejahteraan ibu dan anak,KB dan Perbaikan gizi. Unit 2 Melaksanakan kegiatan pencegahan dan pemberantasan penyakit menular (khususnya imunisasi), kesehatan

lingkungan dan laboratorium sederhana. Unit 3 Melaksanakan kegiatan kesehatan gigi dan mulut,kesehatan kerja dan kesehatan lanjut usia. Unit 4 Melaksanakan kegiatan sekolah, perawatan kesehatan kesehatan olah raga,

masyarakat,kesehatan

kesehatan jiwa, kesehatan mata,dan kesehatan khusus lainnya.

8

Unit 5 Melaksanakan kegiatan pembinaan dan pengembangan upaya kesehatan masyarakat dan penyuluhan kesehatan masyarakat. Unit 6 Melaksanakan kegiatan pengobatan rawat jalan dan rawat inap. Unit 7 Melaksanakan kegiatan kefarmasian.

Adapun struktur organisasi Pukesmas disesuaikan dengan keadaan masing-masing daerah berkaitan dengan UU otonomi daerah,sebagai contoh adalah di bawah ini:

KEPALA

URUSAN TU

UNIT1 1

UNIT2

UNIT3

UNIT4

UNIT5

UNIT6

UNIT7

PUKESMAS PEMBANTU (ilmu kesehatan masyarakat jilid I (untuk kelas I) cetakan ketiga)

9

Pengelolaan obat di Puskesmas (Pusat Kesehatan Masyarakat) Pengelolaan obat pada dasarnya mencakup kegiatan perencanaan, penyimpanan, distribusi, penggunaan, pencatatan dan pelaporan, demikian pula yang terdapat pada Puskesmas dan Balai Pengobatan. a) Perencanaan Dalam penyusunan kebutuhan obat di Puskesmas baik untuk pelayanan rutin,program-program,PHB,dan lain-lain yang bersumber dari

INPRES,APBD,PHB,program lain yang harus didasarkan pada buku pedoman Pengobatan,Pedoman Pengelolaan Obat di Pukesmas,serta didasarkan pada Daftar Obat Esensial (DOEN). Daftar kebutuhan obat puskesmas dikirim ke Dinas Kesehatan Dati II,oleh Dati II daftar ini menjadi masukan penyusunan kebutuhan obat Dati II. b) Pengadaan Pada dasarnya untuk pelayanan pengobatan di Puskesmas tidak mengadakan obat sendiri tetapi menerima obat-obatan dari Dinas Kesehatan Dati II sesuai dengan pengajuan frekuensi penerimaan disesuaikan kesepakatan daerah. c) Penggunaan Untuk pelayanan penderita umum maupun gigi digunakan obat-obat yang diterima dari Dati II. Dalam memudahkan monitoring pelayanan obat dilakukan melalui satu pintu (kamar obat) baik untuk penderita umum,gigi,dan lain-lain. Pelayanan obat menggunakan resep sesuai jenis obat yang akan diambil di kamar obat. d) Pencatatan dan Pelaporan Semua penggunaan obat dicatat sesuai dengan pedoman pengelolaan obat pada akhir bulan penggunaan obat baik jenisnya maupun jumlahnya dilaporkan ke Dinas Kesehatan Dati II. Laporan harus dilampiri daftar resep,nama obat,jumlah masing-masing obat serta nama dokter yang menulis resep keluar. (undang-undang kesehatan jilid I untuk kelas I cetakan ke tiga)

10

BAB III PEMBAHASANA. GAMBARAN UMUM PUSKESMAS TRUCUK Puskesmas Trucuk terletak Jalan Sumberjo Malo Kecamatan Trucuk Kabupaten Bojonegoro.

B. DENAH RUANGAN PUSKESMAS TRUCUK

UGUDANG OBAT RUANG TU RUANG PERTEM UAN R.IM UNIS ASI POLI GIZI & DDT K R. LAB ORA T G U D A N G

TOILET TOILET PETUGAS

RUANG KES.IBU TAMAN RUANG PENGOBAT AN

RUANG PERSAL INAN

APOTEK

RUANG DOKTER

UGD

LOKET

POLI GIGI

JALAN SUMBERJO MALO

11

C. STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA UPTD

PUSKESMAS TRUCUKKepala Puskesmas Unit Tata Usaha Pengelola : Data dan Informasi Perencanaan dan Penilaian Umum dan Kepegawaian Keuangan : JPSBK IPKM Retribusi

Unit Pelaksana Teknis1. 2. 3. 4. 5. Upaya Promkes Upaya Kesehatan Lingkungan Upaya KIA dan KB Upaya Perbaikan Upaya P2M TB paru Kusta Demam Berdarah Diare ISPA/Pneumonia Malaria Imunisasi Penyakit Kulit & Kelamin Surveilans Epidi Haji/Transmigrasi 6. Upaya Pengobatan 7. Upaya Kes. Sekolah 8. Upaya Kes. Olahraga 9. Upaya Kes. Kerja 10. Upaya Kes. Gilut 11. Upaya Kes. Jiwa 12. Upaya Kes. Mata 13. Upaya Kes. Usila 14. Upaya Kes. Patra

Jaringan Pelayanan Kuskesmas Puskesmas Pembantu dan Polindes

Unit Penunjang Record & Report Upaya Laboratorium Pengelola Obat - Gudang Obat - Apotek

12

D. VISI PUSKESMAS TRUCUK Terwujudnya pelayanan kesehatan unggulan bagi bayi dan balita di puskesmas trucuk pada tahun 2010.

E. MISI PUSKESMAS TRUCUK 1. Menggerakan pembangunan berwawasan kesehatan di wilayah kerja. 2. Memberdayakan masyarakat untuk hidup sehat dan mandiri. 3. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan dasar yang prima dan lengkap. 4. Menggalang kemitraan dengan semua pihak yang terkait dengan kesehatan.

F. NILAI PUSKESMAS TRUCUK 2. Kedisiplinan 3. Keterbukaan 4. Tanggung Jawab 5. Profesionalisme 6. Kerjasama

G. TUGAS PUSKESMAS TRUCUK a. Menyediakan data dan informasi mutasi obat dan perbekalan kesehatan serta kasus penyakit dengan baik dan akurat. b. Setiap akhir bulan menyampaikan laporan pemakaian obat dan perbekalan kesehatan kepada Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota setempat. c. Bersama Tim Perencana Obat Terpadu membahas rencana kebutuhan Pukesmas. d. Mengajukan permintaan obat dan perbekalan kesehatan kepada Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan. e. Melaporkan dan mengirim kembali semua jenis obat rusak/kadaluwarsa kepada Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. f. Melaporkan kejadian obat dan perbekalan kesehatan yang hilang kepada Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.

13

H. TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB PENGELOLAAN OBAT DI PUSKESMAS TRUCUK 1. Kepala Pukesmas a. Tugas: 1) Membina petugas pengelola obat. 2) Menyampaikan laporan bulanan pemakaian obat kepada Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota setempat. 3) Melaporkan dan mengirimkan kembali semua obat yang

rusak/kadaluwarsa dan atau obat yang tidak dibutuhkan kepada Kepala Dinkes Kabupaten/Kota setempat. 4) Melaporkan obat hilang kepada Kepala Dinkes Kabupaten/Kota. 5) Mengajukan permintaan obat dan perbekalan kesehatan kepada Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota setempat. b. Tanggung Jawab: Pengelolaan dan pencatatan pelaporan obat dan perbekalan kesehatan di Puskesmas.

2. Petugas Gudang Obat di Pukesmas mempunyai tugas melaksanakan: a. Penerimaan obat dan perbekalan kesehatan dari Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. b. Pemeriksaan kelengkapan obat dan perbekalan kesehatan. c. Penyimpanan dan pengaturan obat dan perbekalan kesehatan. d. Pendistribusikan obat dan perbekalan kesehatan untuk sub unit pelayanan. e. Pengendalian penggunaan persediaan. f. Pencatatan dan pelaporan. g. Menjaga mutu dan keamanan obat dan perbekalan kesehatan. h. Penyusunan persediaan dan perbekalan kesehatan. i. Permintaan obat dan perbekalan kesehatan ke Dinas Kesehatan Kab/Kota. j. Penyusunan laporan ke Dinkes Kabupaten/Kota.

14

3. Petugas Apotek Puskesmas mempunyai tugas: a. Menyimpan,memelihara dan mencatat mutasi obat dan perbekalan kesehatan yang dikeluarkan maupun yang diterima oleh apotek Pukesmas dalam bentuk buku catatan mutasi obat. b. Membuat laporan pemakaian dan permintaan obat dan perbekalan kesehatan. c. Menyerahkan kembali obat/kadaluwarsa kepada petugas gudang obat. d. Menyerahkan informasi sesuai resep ke pasien. e. Memberikan informasi tentang pemakaian dan penyimpanan obat kepada pasien. 4. Petugas Kamar Suntik mempunyai tugas: a. Menyimpan,memelihara dan mencatat mutasi obat dan perbekalan kesehatan yang dikeluarkan maupun yang diterimanya. b. Membuat laporan pemakaian dan permintaan obat dan perbekalan kesehatan. c. Menyerahkan kembali obat/kadaluwarsa kepada petugas gudang obat. 5. Petugas Lapangan Puskesmas Keliling mempunyai tugas: a. Setiap kali melaksanakan kegiatan lapangan mengajukan permintaan obat yang diperlukan kepada Kepala Puskesmas. b. Mencatat pemakaian dan sisa obat serta perbekalan kesehatan. c. Setelah selesai dengan kegiatan lapangan,segera mengembalikan sisa obat kepada Kepala Pukesmas melalui petugas gudang obat. 6. Petugas Lapangan Posyandu mempunyai tugas: a. Setiap kali melaksanakan kegiatan lapangan mengajukan permintaan obat yang diperlukan kepada Kepala Puskesmas. b. Mencatat pemakaian dan sisa obat serta perbekalan kesehatan. c. Setelah selesai dengan kegiatan lapangan,segera mengembalikan sisa obat kepada Kepala Pukesmas melalui petugas gudang obat. 7.Petugas Obat Puskesmas Pembantu mempunyai tugas: a. Menyimpan,memelihara dan mencatat mutasi obat yang dikeluarkan maupun yang diterima oleh Pukesmas Pembantu dalam Kartu Stok/buku.

15

b. Setiap awal bulan membuat laporan pemakaian dan mengajukan permintaan obat kepada Kepala Pukesmas. c. Menyerahkan kembali obat rusak/kadaluwarsa kepada Kepala

Pukesmas melalui petugas gudang obat.

I.PENGELOLAAN OBAT DI PUSKESMAS TRUCUK 1) PERENCANAAN Tujuan perencanaan adalah untuk mendapatkan: Perkiraan jenis dan jumlah obat dan perbekalan kesehatan yang mendekati kebutuhan. Meningkatkan penggunaan obat secara rasional. Meningkatkan efisiensi penggunaan obat.

Perencanaan adalah suatu proses kegiatan seleksi obat dan perbekalan kesehatan untuk menentukan jumlah obat dalam rangka pemenuhan kebutuhan Puskesmas.

Perencanaan kebutuhan obat untuk Puskesmas setiap periode dilaksanakan oleh Pengelola Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan di Puskesmas. Data mutasi obat yang dihasilkan oleh Pukesmas merupakan salah satu faktor utama dalam mempertimbangkan perencanaan kebutuhan obat tahunan. Oleh karena itu data ini sangat penting untuk perencanaan kebutuhan obat di Puskesmas. Ketetapan dan kebenaran data di Puskesmas akan berpengaruh terhadap ketersediaan obat dan perbekalan kesehatan secara keseluruhan di Kab/Kota. Dalam proses perencanaan kebutuhan obat pertahun Puskesmas di minta menyediakan data pemakaian obat dengan mengunakan LPLPO. Selanjutnya UPOPPK yang akan melakukan kompilasi dan analisa terhadap kebutuhan obat Puskesmas diwilayah kerjanya.

16

2) PERMINTAAN OBAT Tujuan permintaan obat adalah: Memenuhi kebutuhan obat di masing-masing unit pelayanan kesehatan sesuai dengan pola penyakit yang ada di wilayah kerjanya. Sumber penyediaan obat di Puskesmas adalah berasal dari Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. Obat yang diperkenalkan untuk disediakan di Puskesmas adalah obat Esensial yang jenis dan itemnya ditentukan setiap tahun oleh Menteri Kesehatan dengan merujuk kepada Daftar Obat Esensial Nasional.

Permintaan obat untuk mendukung pelayanan obat di masing-masing Pukesmas diajukan oleh Kepala Puskesmas kepada Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dengan menggunakan format

LPLPO,sedangkan permintaan dari sub unit ke kepala Puskesmas dilakukan secara periodic menggunakan LPLPO Sub unit. Berdasarkan pertimbangan efisiensi dan ketepatan waktu penyerahan obat kepada Puskesmas,Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dapat menyusun petunjuk lebih lanjut mengenai alur permintaan dan penyerahan obat secara langsung dari UPOPPK ke Puskesmas.

KEGIATAN PERMINTAAN OBAT a. Permintaan rutin Dilakukan sesuai dengan jadwal yang di susun oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota untuk masing-masing Puskesmas. b. Permintaan khusus Dilakukan di luar jadwal distribusi rutin apabila, Kebutuhan meningkat Menghindari kekosongan Penanganan kadaluwarsa. Kejadian Luar Biasa (KLB),obat rusak dan

17

c. Permintaan obat dilakukan dengan menggunakan formulir Laporan Pemakaian Lembar Permintaan Obat (LPLPO). d. Permintaan obat ditunjukan kepada Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Kabupaten/Kota. dan selanjutnya diproses oleh UPOPPK

MENENTUKAN JUMLAH PERMINTAAN OBAT Data yang diperlukan o Data pemakaian obat periode sebelumnya o Jumlah kunjungan resep o Data penyakit o Frekuensi distribusi obat oleh UPOPPK Sumber data o LPLPO o LB1

CARA MENGHITUNG KEBUTUHAN OBAT Jumlah untuk periode yang akan datang diperkiraan sama dengan pemakaian pada periode sebelumnya.

SO=SK+WK+WT+SP-SSKETERANGAN: SO SK WK WT SP SS = Stok optimum = Stok Kerja (stok pada periode berjalan) = Waktu kekosongan obat = Waktu tunggu (Lead Time) = Stok penyangga = Sisa Stok = pemakaian rata-rata per periode distribusi. = waktu tunggu, dihitung mulai dari permintaan obat oleh Puskesmas sampai dengan penerimaan obat di Puskesmas.

Stok Kerja Waktu tunggu

Waktu kekosongan = lamanya kekosongan obat dihitup dalam hari.

18

Stok Penyangga

= adalah persediaan obat untuk mengantisipasi terjadinya peningkatan kunjungan,keterlambatan kedatangan obat, pemakaian. Besarnya ditentukan berdasarkan kesepakatan antara Puskesmas dan UPOPPK.

Sisa Stok

= adalah sisa obat yang masih tersedia di Puskesmas pada akhir periode distribusi.

Contoh Perhitungan Kebutuhan Obat: Pada tanggal 1 Maret 2010 di Puskesmas Trucuk Kabupaten Bojonegoro sisa persediaan Amoksisilin kaplet 500 mg = nihil. Penerimaan selanjutnya diperkirakan akan diperoleh pada bulan April 2010. Pemakaian Amoksisilin kaplet per triwulan selama ini di Puskesmas adalah 60 botol @ 100 kaplet. Permintaan obat pada periode April Juni 2010 di ajukan oleh Puskesmas ke UPOPPK Kabupaten pada bulan Maret 2010. Terjadi kekosongan obat selama enam hari kerja.

Perhitungan : 1. Pemakaian per triwulan = 60 botol @ 100 kaplet 2. Sisa stok = nihil 3. Pemakaian rata-rata perbulan = 60/3 = 20 botol @ 100 kaplet 4. Pemakaian rata-rata perhari = 20/25 X 100 kaplet = 80 kaplet 5. Waktu kekosongan obat = 6 hari kerjaa = 6 X 80 kaplet = 480 kaplet 6. Kebutuhan waktu tunggu ( 5 hari ) = 5 X 80 kaplet =400 kaplet 7. Rencana permintaan untuk Amoksisilin kaplet 500 mg periode April Juni 2010 = pemakaian riel triwulan + kebutuhan waktu tunggu + tunggu + waktu kosong obat Sisa stok = (6000 + 400 + 480 0 ) kaplet = 6880 kaplet,dibulatkan menjadi 70 botol @ 100 kaplet.

19

3) PENERIMAAN OBAT Tujuan obat yang diterima sesuai dengan kebutuhan berdasarkan permintaan yang diajukan puskesmas. Penerimaan adalah suatu kegiatan dalam menerima obat-obatan yang diserahkan dari unit pengelola yang lebih tinggi kepada unit pengelola di bawahnya. Setiap penyerahan obat oleh UPOPPK,kepada Puskesmas

dilaksanakan setelah mendapat persetujuan dari Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota atau pejabat yang diberi wewenang untuk itu. Semua petugas yang terlibat dalam kegiatan pengelolaan obat bertanggung jawab atas ketertiban penyimpanan, pemindahan,

pemeliharaan dan penggunaan obat berikut kelengkapan catatan yang menyertainya. Pelaksanaan fungsi pengendalian distribusi obat kepada Puskesmas Pembantu dan sub unit kesehatan lainnya merupakan tanggung jawab Kepala Puskesmas induk. Petugas penerimaan obat wajib melakukan pengecekan terhadap obat-obat yang diserahkan,maupun jumlah kemasan/peti,jenis dan jumlah obat,bentuk obat sesuai dengan isi dokumen (LPLPO) dan ditanda tangani oleh petugas penerima/diketahui Kepala Puskesmas. Bila tidak memenuhi syarat petugas penerimaan dapat mengajukan keberatan. Jika terdapat kekurangan,penerimaan obat wajib menuliskan jenis yang kurang (rusak,jumlah kurang dan lain-lain). Setiap penambahan obatobatan,dicatat dan dibukukan pada buku penerimaan obat dan kartu stok. 4) PENYIMPANAN Tujuan penyimpanan adalah: Agar obat yang tersedia di Unit pelayanan kesehatan mutunya dapat dipertahankan. Penyimpanan adalah suatu kegiatan pengamanan terhadap obatobatan yang diterima agar aman (tidak hilang),terhindar dari kerusakan fisik maupun kimia dan mutunya tetap terjamin.

20

5) DISTRIBUSI Tujuan : Memenuhi kebutuhan obat sub unit pelayanan kesehatan yang ada di wilayah kerja Puskesmas dengan jenis,mutu,jumlah dan tepat waktu. Penyaluran/distribusi adalah kegiatan pengeluaran dan penyerahan obat secara merata dan teratur untuk memenuhi kebutuhan sub-sub unit pelayanan kesehatan antara lain: 1. Sub unit pelayanan kesehatan di lingkungan Puskesmas (apotek puskesmas,laboratorium) 2. Puskesmas Pembantu 3. Puskemas Keliling 4. Posyandu 5. Polindes KEGIATAN DISTRIBUSI 1. Menentukan frekuensi distribusi. 2. Menentukan jumlah dan jenis obat yang diberikan. 3. Melaksanakan penyerahan obat. MENENTUKAN FREKUENSI DISTRIBUSI Dalam menentukan frekuensi distribusi perlu dipertimbangkan: 1. Jarak sub unit pelayanan 2. Biaya distribusi yang tersedia. MENENTUKAN JUMLAH OBAT Dalam menentukan jumlah obat perlu dipertimbangkan: 1. Pemakaian rata-rata per jenis obat 2. Sisa stok 3. Pola penyakit 4. Jumlah kunjungan di masing-masing sub unit pelayanan kesehatan. PENYERAHAN OBAT Penyerahan obat dapat dilakukan dengan cara: 1. Gudang obat menyerahkan/mengirimkan obat dan diterima di unit pelayanan.

21

2. Penyerahan di gudang Puskesmas diambil sendiri oleh sub unit-sub unit pelayanan. Obat diserahkan bersama-sama dengan formulir LPLPO dan lembar pertama disimpan sebagai tanda bukti penerimaan obat.

6) PENGENDALIAN Tujuan : Agar tidak terjadi kelebihan dan kekosongan obat di unit pelayanan kesehatan dasar. Pengendalian obat terdiri dari: 1. Pengendalian persediaan 2. Pengendalian penggunaan 3. Penanganan obat hilang Pengedalian persediaan adalah suatu kegiatan untuk memastikan tercapainya sasaran yang diinginkan sesuai dengan strategi dan program yang telah di tetepkan sehingga tidak terjadi kelebihan dan

kekurangan/kekosongan obat di unit pelayanan kesehatan dasar.

Kegiatan Pengendalian adalah: 1. Memperkirakan/menghitung pemakaian rata-rata periode tertentu di Pukesmas dan seluruh unit pelayanan. Jumlah stok ini disebut stok kerja. 2. Menentukan: o Stok optimum adalah jumlah stok obat yang diserahkan kepada unit pelayanan agar tidak mengalami kekurangan/kekosongan. o Stok pengaman adalah jumlah stok yang disediakan untuk mencegah terjadinya sesuatu hal yang tidak terduga, misalnya karena keterlambatan pengiriman dari UPOPPK. 3. Menentukan waktu tunggu (leadtime),yaitu waktu yang diperlukan dari mulai pemesanan sampai obat diterima.

22

7) PELAYANAN OBAT Tujuan: Agar pasien mendapat obat sesuai dengan resep dokter dan mendapat informasi bagaimana menggunakannya. Pelayanan obat adalah proses kegiatan yang meliputi aspek teknis dan non teknis yang harus dikerjakan mulai dari menerima resep dokter sampai penyerahan obat kepada pasien. Semua resep yang telah dilayani oleh Puskesmas harus dipelihara dan disimpan minimal 2 (dua) tahun dan pada setiap resep harus di beri tanda: "Umum" "Askes" "Gratis" untuk resep umum. untuk resep yang diterima oleh peserta asuransi kesehatan. untuk resep yang diberikan kepada pasien yang dibebaskan dari pembiayaan restribusi. Untuk menjamin keberlangsungan pelayanan obat dan kepentingan pasien maka obat yang ada di Puskesmas tidak di beda-bedakan lagi sumber anggarannya. Semua obat yang ada di Puskesmas pada dasarnya dapat di gunakan melayani semua pasien yang dating ke Puskesmas. Semua jenis obat yang tersedia di unit-unit pelayanan kesehatan yang berasal dari berbagai sumber anggaran dapat digunakan untuk melayani semua ketegori pengunjung Puskesmas dan Puskesmas Pembantu. Puskesmas bertanggung jawab atas terlaksananya pencatatan dan pelaporan obat yang tertib dan lengkap serta tepat waktu untuk mendukung pelaksanaan seluruh aspek pengelolaan obat. Kegiatan pelayanan obat meliputi: Penataan ruang pelayanan obat. Penyiapan obat Penyerahan obat Informasi obat Etika pelayanan Daftar perlengkapan perasikan obat

23

8) PENCATATAN DAN PELAPORAN Tujuan Pencatatan dan Pelaporan adalah: 1. Bukti bahwa suatu kegiatan yang telah dilakukan 2. Sumber data untuk melakukan pengaturan dan pengendalian 3. Sumber data untuk pembuatan laporan Pencatatan dan Pelaporan data obat di Puskesmas merupakan rangkaian kegiatan dalam rangka penatalaksanakan obat-obatan secara tertib,baik obat-obatan yang diterima,disimpan,didistribusikan dan digunakan di Puskesmas dan atau unit pelayanan lainnya. Puskesmas bertanggung jawab atas terlaksananya pencatatan dan pelaporan obat yang tertib dan lengkap serta tepat waktu untuk mendukung pelaksanakan seluruh pengelolaan obat. SARANA PENCATATAN DAN PELAPORAN Sarana yang digunakan untuk pencatatan dan pelaporan obat di Puskesmas adalah LPLPO dan kartu stok. LPLPO yang dibuat oleh petugas Puskesmas harus tepat data,tepat isi dan dikirim tepat waktu serta disimpan dan diarsipkan dengan baik. LPLPO juga dimanfaatkan untuk analisis penggunaan,perencanaan kebutuhan obat,pengendalian persediaan dan pembuatan laporan pengelolaan obat. ALUR PELAPORAN Data LPLPO merupakan kompilasi dari data LPLPO sub unit dan Puskesmas Induk,LPLPO dibuat 3 (tiga) rangkap,yakni: a. Dua rangkap diberikan ke Dinkes Kabupaten/Kota melalui UPOPPK,untuk diisi jumlah yang diserahkan. Setelah ditanda tangani disertai satu rangkap LPLPO dan satu rangkap lainnya disimpan di UPOPPK. b. Satu rangkap untuk arsip Puskesmas. PERIODE PELAPORAN Pelaporan dilakukan secara periodic,setiap awal bulan. Untuk Puskesmas yang mendapatkan distribusi setiap bulan LPLPO dikirim setiap awal bulan,begitu juga untuk Puskesmas yang mendapatkan distribusi setiap triwulan.

24

BAB IV PENUTUP

A. KESIMPULAN Puskesmas Trucuk Bojonegoro adalah tempat yang digunakan untuk menyimpan , mendistribusikan Perbekalan Farmasi kepada masyarakat di kec Trucuk, guna memenuhi pelayanan kesehatan masyarakat yang maksimal. Puskesmas memperoleh dana dari pemerintah Kabupaten Bojonegoro. Tugas pokok Puskesmas Trucuk yaitu melaksanakan perencanaan, permintaan obat, penyimpanan, pendistribusian, pencatatan dan pelaporan yang di perluan dalam rangka pelayanan kesehatan , pencegahan dan pemberantasan penyakit, di kec Trucuk sesuai dengan petunjuk Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bojonegoro.

B. SARAN Sebaiknya kebersihan tempat penyimpanan sediaan farmasi di apotek puskesmas Trucuk lebih diperhatikan.

25

DAFTAR PUSTAKA1. Manajemen farmasi kelas XII 2. ilmu kesehatan masyarakat jilid I (untuk kelas I cetakan ketiga) 3. undang-undang kesehatan jilid I (untuk kelas I cetakan ke tiga) 4. Data-data Puskesmas Trucuk

26

LAMPIRAN

27

LAPORAN KEGIATAN PRAKERIN DI PUSKESMAS TRUCUK BOJONEGORO

NAMA NISN NIS ANGKATAN

: FUAD QODIRIYANTI : 9933810631 : 057/057 : 2008/2009

SMK SENTOSA DHARMA (KOMPETENSI KEAHLIAN FARMASI) BOJONEGORO 201028

LEMBAR PENGESAHANLaporan ini dibuat dan diuraikan sebagai syarat kelengkapan dan bukti ketuntasan kegiatan Prakerin /PKL SMK SENTOSA DHARMA (Kompetensi Keahlian Farmasi) BOJONEGORO tahun ajaran 2009/2010.

Oleh :

NAMA NISN NIS

: FUAD QODIRIYANTI : 9933810631 : 057/057

Telah disetujui oleh dan disahkan oleh : Bojonegoro, 10 Mei 2010

Kepala Puskesmas Trucuk

Pembimbing Prakerin / PKL

dr.TEGUH SULISTYONO NIP: 09730904 200212 1 006

SEPTY MARTHA SARI, S.Farm.Apt. NUPTK : 7253 7476 4930 0093

Ka.SMK Sentosa Dharma (Kompetensi Keahlian Farmasi) Bojonegoro

SUSILAWATI, SP,.S.Pd.MM NUPTK : 14597496 5330 0002

i 29

KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melipahkan rahmat serta hidayah-Nya sehingga pelaksanaan Praktek Kerja Industri (Prakerin) di Puskesmas Trucuk Bojonegoro dapat dilaksanakan dengan lancar. Begitu pula dalam penyusunan Laporan ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Kegiatan Prakerin dan penyusunan Laporan Prakerin ini dapat terlaksana dengan baik berkat bantuan dari pihak pihak terkait. Untuk itu pada kesempatan ini penyusun mengucapkan terima kasih kepada : 1. Susilawati,SP,.S.Pd.MM, selaku Kepala Sekolah SMK Farmasi Bojonegoro. 2. dr.Teguh Sulistyono, selaku Kepala Puskesmas Trucuk Bojonegoro. 3. Septy Martha Sari, S.Farm.Apt, selaku pembimbing Prakerin SMK Farmasi Bojonegoro. 4. A.Faishol Rizza, selaku Pembimbing di Puskesmas Trucuk Bojonegoro. 5. Bapak dan Ibu guru SMK Farmasi) BOJONEGORO 6. Semua pihak yang turut membantu dalam pelaksanan Prakerin yang tidak dapat penyusun sebutkan satu persatu Penyusun menyadari bahwa Laporan Prakerin ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu penyusun sangat mengharap adanya saran, masukan maupun kritikan yang membangun guna melengkapi kekurangan Laporan ini. Semoga laporan yang sederhana ini dapat memberi manfaat kepada kita semua. SENTOSA DHARMA (Kompetensi Keahlian

Bojonegoro, 10 Mei 2010

Penyusun

ii 30

DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... KATA PENGANTAR ...................................................................................

i ii

DAFTAR ISI ................................................................................................. iii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ........................................................................ B. Tujuan .................................................................................... C. Manfaat .................................................................................. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Puskesmas .............................................................. ...2 B. Tugas Pokok dan Fungsi .......................................................... ...3 C. Manfaat ................................................................................... ...3 BAB III PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Puskesmas Trucuk ....................................... 11 B. Denah Ruangan Puskesmas Trucuk .......................................... 11 C. Struktur Organisasi dan Tata Kerja UPTD Puskesmas Trucuk . 12 D. Visi Puskesmas Trucuk ............................................................ 13 E. Misi Puskesmas Trucuk ........................................................... 13 F. Nilai Puskesmas Trucuk ........................................................... 13 G. Tugas Puskesmas Trucuk ......................................................... 13 H. Tugas dan Tanggung Jawab Pengelolaan Obat di Puskemas Trucuk ..................................................................... 14 BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan ............................................................................. 25 B. Saran ...................................................................................... 25 DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 26 LAMPIRAN 1 1 1

iii 31