Laporan Kasus Pneumonia

37
Laporan Kasus Pneumonia Harry Putri Wulandari

Transcript of Laporan Kasus Pneumonia

Page 1: Laporan Kasus Pneumonia

Laporan KasusPneumonia

Harry Putri Wulandari

Page 2: Laporan Kasus Pneumonia

Pendahuluan

Pada masa lalu pneumonia dikenal sebagai pneumonia tipikal dan atipikal tapi istilah tersebut tidak lagi dipergunakan.

Dengan demikian pneumonia saat ini dikenal 2 kelompok utama yaitu pneumonia di rumah perawatan (PN) dan pneumonia Komunitas (PK) yang didapat di masyarakat.

Disamping kedua bentuk utama ini terdapat pula pneumonia bentuk khusus yang masih sering dijumpai.

Page 3: Laporan Kasus Pneumonia

Definisi

Pneumonia adalah peradangan yang mengenai parenkim paru, distal dari bronkiolus terminalis yang mencakup bronkiolus respiratorius, dan alveoli, serta menimbulkan konsolidasi jaringan paru dan gangguan pertukaran gas setempat.

Istilah pneumonia lazim dipakai bila peradangan terjadi oleh proses infeksi akut yang merupakan penyebabnya yang tersering.

Page 4: Laporan Kasus Pneumonia

Pneumonia Komunitas (PK) adalah pneumonia yang terjadi akibat infeksi diluar RS, sedangkan Pneumonia di rumah perawatan (PN) adalah pneumonia yang terjadi > 48 jam atau lebih setelah dirawat di RS, baik di ruang rawat umum ataupun ICU tetapi tidak sedang memakai ventilator.

Page 5: Laporan Kasus Pneumonia

Klasifikasi

› Pneumonia komunitas : endemik, muda atau orang tua.

› Pneumonia nosokomial : didahului perawatan di RS.

› Pneumonia rekurens : terjadi berulangkali, berdasarkan penyakit paru kronik.

› Pneumonia aspirasi : alkoholik, usia tua.› Pneumonia pada gangguan imun : pada

pasien transplantasi, onkologi, AIDS.

Page 6: Laporan Kasus Pneumonia

› Pneumonia Kronik : Dapat berupa pneumonia karena infeksi dan bukan karena infeksi.

› Penyakit paru eosinofilik : Penyakit paru akibat kelompok gangguan paru yang beragam yang ditandai oleh adanya infiltrasi eosinofil.

› Pneumonia resolusi lambat : Bila pengurangan gambaran konsolidasi pada foto thorax lebih kecil dan 50% dalam 2 minggu dan berlangsung lebih dari 21 hari.

Page 7: Laporan Kasus Pneumonia

Epidemiologi

Sekitar 80% dari seluruh kasus baru praktek umum berhubungan dengan infeksi saluran nafas yang terjadi di masyarakat (PK) atau di dalam rumah sakit atau pusat perawatan (PN).

Pneumonia yang merupakan bentuk infeksi saluran nafas bawah akut di parenkim paru yang serius dijumpai sekitar 15-20%.

Page 8: Laporan Kasus Pneumonia

Pneumonia semakin sering dijumpai pada orang lanjut usia dan sering terjadi pada penyakit paru obstruktif kronik (PPOK).

Juga dapat terjadi pada pasien dengan penyakit lain seperti DM, payah jantung, penyakit arteri koroner, keganasan, insufisiensi renal, penyakit syaraf konik, dan penyakit hati kronik.

Page 9: Laporan Kasus Pneumonia

Faktor Predisposisi

Faktor predisposisi antara lain : Kebiasaan merokok Pasca infeksi virus DM Keadaan immunodefisiensi Kelainan atau kelemahan struktur organ

dada Penurunan kesadaran Tindakan invasif

Page 10: Laporan Kasus Pneumonia

Patogenesis

Proses patogenesis pneumoni terkait dengan tiga faktor :› Keadaan imunitas› Mikroorganisme yang menyerang pasien› Lingkungan

Page 11: Laporan Kasus Pneumonia

Etiologi

Etiologi pneumonia berbeda-beda pada berbagai tipe dari pneumonia, dan hal ini berdampak kepada obat yang akan diberikan.

Cara terjadinya penularan berkaitan dengan jenis kuman misalnya :› Droplet infeksi : Streptococcus pneumoniae.› Melalui selang infus : Staphylococcus aureus.› Infeksi pada pemakaian ventilator :

P. Aeruginosa dan Enterobacter.

Page 12: Laporan Kasus Pneumonia

Diagnosa Gejala Klinis :

› Demam, Suhu tubuh dapat melebihi 400C.› Batuk dengan dahak mukoid atau purulen kadang-

kadang disertai darah.› Sesak nafas.› Nyeri dada .

Pemeriksaan fisik :› Inspeksi dapat terlihat bagian yang sakit tertinggal

waktu bernafas.› pada palpasi fremitus dapat mengeras.› pada perkusi pekak.› pada auskultasi terdengar suara nafas.bronkovaskuler

sampai bronkial yang mungkin disertai ronki basah.

Page 13: Laporan Kasus Pneumonia

Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan Radiologis› Pola radiologis dapat berupa air

bronkhogram.› Distibusi infiltrat pada segmen apikal lobus

bawah atau inferior lobus.

Pemeriksaan Laboratorium› Leukositosis

Page 14: Laporan Kasus Pneumonia

Pemeriksaan Bakteriologis› Kultur kuman merupakan pemeriksaan

utama pra terapi dan bermanfaat untuk evaluasi terapi selanjutnya.

› Bahan berasal dari sputum, darah, aspirasi nasotrakeal/transtrakela, bronkoskopi, torakosentesis, biopsi.

Pemeriksaan Khusus› Titer antibodi terhadp virus, legionella dan

mikoplasma; nilai diagnostik bila titer tinggi atau ada kenaikan titer 4 kali.

› Analisis gas darah untuk menilai tingkat hipoksia dan kebutuhan oksigen.

Page 15: Laporan Kasus Pneumonia

Penatalaksanaan Antibiotik tunggal : dipilih yang paling cocok

diberikan pada pasien pneumonia komunitas. Kombinasi antibiotik diberikan dengan maksud untuk mencakup spektrum kuman-kuman yang dicurigai dan pada infeksi jamak. Bila telah didapat hasil kultur dan tes kepekaan maka hasil ini dapat dijadikan pertimbangan untuk pemberian antibiotik yang lebih terarah atau monoterapi.

Terapi oksigen untuk mncapai PaO₂ 80-100 mmHg atau saturasi 95-96% berdasarkan analisis gas darah.

Humidifikasi dengan nebulizer untuk pengenceran dahak yang kental, dapat disertai nebulizer untuk pemberian bronkodilator bila terdapat bronkospasme.

Page 16: Laporan Kasus Pneumonia

Fisioterapi dada untuk pengeluaran dahak, khususnya anjurn untuk batuk dan napas dalam.

Pengaturan cairan. Pemberian kortikosteroid pada fase sepsis

berat perlu diberikan. Obat inotropik seperti dobutmin atau dopamin

kadang-kadang diperlukan bila terdapat komplikasi gangguan sirkulasi atau gagal ginjal prerenal.

Ventilasi mekanis. Drainase empiema bila ada. Bila terdapat gagal napas berikan nutrisi yang

cukup kalori terutama lema (>50%), hingga dapa dihindari produksi CO₂ yang berlebihan.

Page 17: Laporan Kasus Pneumonia

Status Pasien

Nama Lengkap : Rohman Tanggal Lahir : 02 januari 1957 Umur : 56 Tahun Jenis Kelamin : Laki-laki Alamat : Jl. Mongonsidi No. 70 Medan No. Telepon : 081361146282 Pekerjaan : Karyawan PT. Waskita Status : Kawin Pendidikan : SLTA Jenis Suku : Jawa Agama : Islam Tanggal masuk : 06 April 2013 Tanggal keluar : 11 April 2013

Page 18: Laporan Kasus Pneumonia

Anamnesa

Keluhan Utama : Sesak

Deskripsi : Os datang ke RSU.Prof.Dr.Boloni Medan pada tanggal 06 April 2013 pukul 20.00 WIB dengan keluhan nafasnya terasa sesak sejak sore hari, sesak tidak dipengaruhi oleh posisi tubuh, aktivitas dan cuaca. Hal ini baru dialami pertama kalinya. Os juga mengeluhkan batuk lebih dari satu bulan yang lalu dan berdahak dengan dahak warna hijau, tidak dijumpai batuk darah dan tidak disertai pilek. Os juga mengalami demam, demam naik turun kurang lebih sejak lima hari yang lalu, demam tidak disertai menggigil dan berkeringat di malam hari. Demam turun dengan obat penurun panas. Os menyangkal pernah melakukan perjalanan ke daerah pantai, makan sembarangan, dan tidak ada riwayat penurunan berat badan. Os belum pernah mengkonsumsi obat 6 bulan. Os perokok aktif sejak usia 18 tahun hingga sekarang dengan frekuensi 3 sampai 4 batang rokok sehari. Os mengatakan kepala terasa pusing dan oyong, lidah terasa pahit, nyeri tenggorokan, mual, muntah, tidak disertai nyeri ulu hati. Badan terasa lemas, nafsu makan normal dan nafsu minum normal. Buang air kecil normal dan buang air besar normal.

RPT : -

RPO : -

Page 19: Laporan Kasus Pneumonia

Pemeriksaan Fisik Status present :

keadaan umumKU : Tampak sakit sedangsensorium : Compos mentisTD : 100/70 mmHgNadi : 116 x/i Reguler , t/v kuatpernafasan : 24 x/i abdominalthorakalTemp : 40,1ºC

Gizi :berat badan : 65kgtinggi badan : 175cmIMT : BB/TB² = 65/3,062

= 21,224.Status gizi : Normoweight.

Page 20: Laporan Kasus Pneumonia

Kepala Rambut : hitam, tidak mudah

dicabut. Mata : konjunctiva anemis (-),

sklera ikterik (-), pupil D/S isokor.

Telinga : kedua membran timpani intake,serumen(-).

Mulut : mukosa bibir tidak sianosis

lidah tidak kotor tidak hiperemis, uvula di

tengah. Leher : Tidak ada pembesaran

KGB.

Page 21: Laporan Kasus Pneumonia

Thorax Anterior Posterior

Inpeksi Simetris fusiformis. Simetris fusiformis.

Palpasi SF kiri > SF kanan SF kiri > SF kanan

Perkusi Pekak di lapangan bawah paru sinistra.

Pekak di lapangan bawah paru sinistra.

Auskultasi SP : vesikuler di seluruh lapang paru dextra; vesikuler di lapangan atas dan lapangan tengah paru sinistra.ST : ronki basah di lapang bawah paru sinistra.

SP : vesikuler di seluruh lapang paru dextra; vesikuler di lapangan atas dan lapangan tengah paru sinistra.ST : ronki basah di lapang bawah paru sinistra.

Page 22: Laporan Kasus Pneumonia

Jantung Inspeksi : Ictus cordis tidak

terlihat. Palpasi : Ictus cordis tidak teraba. Perkusi : Batas Jantung Relatif.

› Atas : ICR III Sinistra. › Kanan : Linea Sternalis Dextra.› Kiri : 1 cm medial Linea Midclavicula

Sinistra ICR VI. Auskultasi :

› BJ l dan BJ II normal.› ST: desah (-), gallop (-).› M1>M2, A2>A1, P2>P1, A2>P2

Page 23: Laporan Kasus Pneumonia

Abdomen Inspeksi : Simetris, Distensi (-), Palpasi : Soepel,

Hepar/Lien/Renal: organomegali (-), nyeri tekan (-).

Perkusi : Tympani di seluruh lapang abdomen.

Auskultasi : Peristaltik (+), kesan: normal.

Page 24: Laporan Kasus Pneumonia

PINGGANG› Ballotement (-)› Tapping pain (-).

  EKSTREMITAS

› Superior : Edema (-) / (-), clubbing finger (-).› Inferior : Edema (-) / (-), clubbing finger (-).

  ALAT KELAMIN : Tidak dilakukan pemeriksaan.

REKTUM : Tidak dilakukan pemeriksaan.

NEUROLOGI› Refleks Fisiologis (+) Normal,› Refleks Patologis (-).

  BICARA : Normal.

Page 25: Laporan Kasus Pneumonia

Pemeriksaan Penunjang

PEMERIKSAAN LABORATORIUM Tanggal 06 April 2013

Darah Rutin Hemoglobin (cyan): 14,3 g/dl. Leukosit : 21.000 /mm3. Hematokrit : 35,2 %. Trombosit : 285.000 /mm3

Page 26: Laporan Kasus Pneumonia

Widal Test

Widal test Typhi Paratyphi

A B C

Titer H 1/80 1/80 1/320 1/80

Titr O 1/80 1/80 1/80 1/80

Page 27: Laporan Kasus Pneumonia

PEMERIKSAAN LABORATORIUMTanggal 08 April 2013

Metabolisme Karbohidrat Kadar Gula Darah Puasa : 122 mg%.

URINALISA Warna : Kuning jernih. pH : 6,0. Berat Jenis : 1,015.

› Sediment : Eritrosit : 1-3 /LP. Leukosit : 3-4 /LP. Epitel : 2-3 /LP.

Page 28: Laporan Kasus Pneumonia

PEMERIKSAAN LABORATORIUMTanggal 09 April 2013

Darah Rutin Leukosit : 7.100 / mm3.

Hematokrit : 35,1 %. Trombosit : 430.000 /

mm3.

Page 29: Laporan Kasus Pneumonia

Gambaran RadiologisTanggal 06 April 2013

Page 30: Laporan Kasus Pneumonia

Diagnosa Diagnosa banding : Pneumonia TB paru PPOK

Diagnosa kerja : Pneumonia

Therapi 0₂ 2-5 L/i. Bedrest. Diet MB. IVFD RL 20 gtt/i. IVFD ciprofloxacin 400 mg 1 flash/12 jam. Inj. Ceftriaxone 1 gr/12 jam (IV) skin test. Inj. Novalgin 1 gr /IV. Imox tablet 3x1. Cefixime tablet 2x2. Ambroxol syr 3xCI.

Page 31: Laporan Kasus Pneumonia

Follow up tanggal 06 April 2013S O A P PD

Sesak (+),

batuk (+),

berdahak (+),

dahak warna

hijau, demam

(+), pusing (+),

oyong (+), nyeri

tekan perut (-),

lemas (+), BAK

(+) normal, BAB

(+) normal.

Sens: CMTD: 100/70 mmHgHR: 116 x/iRR: 24 x/iT : 40,1⁰C

DD :• Suspect Pneumonia.•Suspect TB paru

- O₂ 2-5 liter/i.

- Bedrest.

- Diet MB.

- IVFD RL 20

gtt/i.

- IVFD

ciprofloxacin

400 mg 1

flash/12 jam.

- Inj.

Ceftriaxone 1

gr/12 jam (IV)

skin test.

- Inj. Novalgin 1

gr /IV.

- Ambroxol syr

3xCI.

Thorax:I: simetris fusiform.P: SF kiri > SF kanan.P: pekak di lapang bawah paru sinistra.A: SP: vesikuler diseluruh lapang paru dextra, vesikuler di lapang atas dan tengah paru sinistra.ST: ronki basah di bagian bawah paru sinistra.

Page 32: Laporan Kasus Pneumonia

Follow up tanggal 08 April 2013S O A P PD

Sesak (-),

batuk (+),

berdahak (+),

dahak warna

hijau

kekuningan,

demam (-),

pusing (+),

oyong (+),

nyeri tekan

perut (-), lemas

(+), BAK (+)

normal, BAB (+)

normal.

 Sens: Compos Mentis.TD: 110/70 mmHg.HR: 76 x/i.RR: 20 x/i.T : 36,5 ⁰C.

Pneumonia - O₂ 2-5 liter/i

(k/p).

- Bed Rest.

- Diet MB.

- IVFD RL 20

gtt/i.

- IVFD

ciprofloxacin

400 mg 1

flash/12 jam.

- Inj.

Ceftriaxone 1

gr /12 jam.

- Paracetmol

tablet 3x1

(k/p).

- Imox tablet

3x1.

- Cefixime

tablet 2x2.

- Ambroxol syr

3x CI.

Thorax:I: simetris fusiform.P: SF kiri > SF kanan.P: pekak di lapang bawah paru sinistra.A: SP: vesikuler diseluruh lapang paru dextra, vesikuler di lapang atas dan tengah paru sinistra.ST: ronki basah di bagian bawah paru sinistra.

Page 33: Laporan Kasus Pneumonia

Follow up tanggal 09 April 2013S O A P PD

Sesak (-), batuk

(+) berkurang,

berdahak (+)

berkurang,

dahak warna

putih

kekuningan,

demam (-),

oyong (-),

pusing (-), mual

(-), muntah (-),

lemas (-), BAK

(+) normal, BAB

(+) normal.

Sens: Compos Mentis.TD: 110/80 mmHg.HR: 78 x/i.RR: 18 x/i.T : 36,8 ⁰C.

Pneumonia Bedrest.Diet MB.IVFD RL 20 gtt/i.IVFD ciprofloxacin 400 mg 1 flash/12 jam.Paracetamol tablet 3x1 (k/p).Imox tablet 3x1.Cefixime tablet2x2.Ambroxol syr 3xCI.

Thorax:I: simetris fusiform.P: SF kiri > SF kanan.P: pekak di lapang bawah paru sinistra.A: SP: vesikuler diseluruh lapang paru dextra, vesikuler di lapang atas dan tengah paru sinistra.ST: ronki basah di bagian bawah paru sinistra.

Page 34: Laporan Kasus Pneumonia

Follow up tanggal 10 April 2013S O A P PD

Sesak (-), batuk (+) berkurang, berdahak (+) berkurang, warna dahak putih, pusing (-), oyong (-), mual (-), muntah (-), lemas (-), BAK (+) normal, BAB (+) normal.

Sens: CMTD: 110/60 mmHgHR: 80 x/iRR: 20 x/iT : 36,8 ⁰C

Pneumonia

Kesimpulan : Laki-laki, 56 tahun dengan diagnosa Pneumonia.

• Bedrest.•Diet MB.•IVFD RL 20 gtt/i.•IVFD ciprofloxacin 400 mg 1 flash/12 jam.•Paracetmol tablet 3x1 (k/p).•Imox tablet 3x1.•Cefixime tablet 2x2.•Ambroxol syr 3xCI.

Thorax:I: simetris fusiform.P: SF kiri > SF kanan.P: pekak di lapang bawah paru sinistra.A: SP: vesikuler diseluruh lapang paru dextra, vesikuler di lapang atas dan tengah paru sinistra.ST: ronki basah di bagian bawah paru sinistra.

Page 35: Laporan Kasus Pneumonia

DiskusiFaktor predisposisi antara lain : Kebiasaan merokok, Pasca infeksi virus, DM, keadaan immunodefisiensi, Kelainan atau kelemahan struktur organ dada, Penurunan kesadaran, Tindakan invasif.

Pada kasus ini, penderita seorang

laki-laki dengan usia 56 tahun

dengan riwayat habituasi merokok

(+) sejak usia 18 tahun dengn

frekuensi 3 sampai 4 batang rokok

sehari.

Manifestasi klinis dari pneumoni adalah :

Demam, suhu tubuh dapat melebihi 400C.

Sesak nafas.

Nyeri dada.

Tanda konsolidasi paru (perkusi paru yang redup,

ronki basah didaerah basale).

Batuk dan sputum produktif.

Leukositosis.

Pada pasien didapati :• Demam tinggi 40,1 ⁰C, bersifat naik turun sejak 5 hari yang lalu.• Sesak nafas.• Batuk disertai dahak berwarna hijau.•Pada pemeriksaan fisik regio thorax : palpasi SF kiri > SF kanan, perkusi pekak dilapang bawah paru sinistra, auskultasi ronki basah dibagian basal paru sinistra.•Pada pasien ditemukan kadar leukosit 21.000 /mm3.

Page 36: Laporan Kasus Pneumonia

Pemeriksaan Radiologis

• Pola radiologis dapat berupa air

bronkhogram.

• Distibusi infiltrat pada segmen apikal

lobus bawah atau inferior lobus.

FOTO THORAX

Thorax : Tampak infiltrat di paru kiri bawah.

Kesimpulan : Bronchopneumonia.

Penatalaksanaan :

Antibiotik

Terapi oksigen

Humidifikasi dengan nebulizer

Fisioterapi dada

Pengaturan cairan

Pemberian kortikosteroid pada fase sepsis

berat perlu diberikan.

Obat inotropik

Ventilasi mekanis.

Drainase empiema bila ada.

Pada pasien ini diberikan terapi :

• O₂ 2-5 liter/i

• Bed rest

• Diet MB

• IVFD RL 20 gtt/ i

• IVFD ciprofloxacin 400 mg 1 flash/12 jam

• Inj. Novalgin 1 gr /IV

• Inj. Ceftriaxone 1 gr/12 jam (IV), skin test

• Imox 3x1

• Cefixime 2x2

• Ambroxol syr 3xCI

Page 37: Laporan Kasus Pneumonia

Terima kasih