Laporan Kasus Nyeri - Anestesi

25
LAPORAN KASUS NYERI Richard - 11- 2013-087 Kharisma Albert - 11-2013-208 Nurliyana Ramli - 11-2014-192 Dr Pembimbing : dr Yosi A, Sp.AN

description

nyeri

Transcript of Laporan Kasus Nyeri - Anestesi

LAPORAN KASUS NYERI

LAPORAN KASUS NYERI

Richard - 11-2013-087 Kharisma Albert - 11-2013-208Nurliyana Ramli - 11-2014-192

Dr Pembimbing : dr Yosi A, Sp.ANIdentitas Pasien Nama: Ny. SUmur: 57 tahunJenis Kelamin: PerempuanAlamat: Kramat Kwitang, No. 10, Senen, Jakarta PusatTanggal Tindakan : 07 Juli 2015

Anamnesis Autoanamnesis KU : Nyeri kaki kanan dan kiriK.Tambahan : Nyeri pinggang, kaki kesemutan

RPS OS datang ke klinik nyeri dengan keluhan kaki kiri dan kanannya terasa nyeri sejak 2 bulan yang lalu. Nyeri dirasakan secara terus menerus, dan nyeri dirasakan seperti berdenyut-denyut. OS mengatakan bahwa kakinya juga seringkali terasa kesemutan. Hal tersebut menurut OS cukup mengganggu aktivitas sehari-hari OS. OS mengaku, bahwa ia tidak bisa mengetahui dimana letak nyeri pada kakinya berasal. OS hanya mengatakan, bahwa nyerinya terasa di bawah lutut hingga ke ujung jari kedua kakinya. OS mengatakan bahwa ia sudah pernah berobat ke dokter saraf, namun sampai sekarang tidak ada perbaikan. Keluhan kaku pada kedua kaki disangkal.OS mengaku, bahwa sejak 6 tahun lalu ia didiagnosa menderita penyakit kencing manis, baru 1 bulan terakhir ini ia mengalami nyeri pada kedua kakinya. OS mengatakan bahwa nyeri yang ia rasakan menghilang setelah mengonsumsi obat kencing manisnya. Obat yang dikonsumsi secara rutin antara lain adalah amaryl, trajenta, glucophag. OS mengatakan bahwa tekanan darahnya terkadang menjadi tinggi saat kedua kakinya terasa nyeri. Adanya riwayat terjatuh, dan riwayat stroke disangkal.

RPD : DM sejak 6 tahun laluRP Keluarga : Ibu menderita DM, ayah menderita hipertensiHabit : selama 6 tahun konsumsi teratur obat kencing manis (amaryl, trajenta, dan glucophag) , Riwayat operasi sebelumnya : disangkalPemeriksaan fisik Keadaan Umum: BaikKesadaran: Compos MentisBerat Badan: 78 kgTanda-Tanda VitalTekanan darah: 130/90 mmHgFrekuensi nadi: 86 x/menitFrekuensi nafas: 18 x/menitSuhu: 36,5 oCSkala Nyeri: 7 / 10

Ekstremitas BawahOtot: Normotonus, massa normalSendi: Tidak kakuGerakan: AktifKekuatan: 5555/5555MotorikKananKiriPergerakan BebasBebasKekuatan5-5-5-55-5-5-5Tonus NormotonusNormotonusAtrofiNormotrofiNormotrofiSensibilitasKananKiriTaktilNormalNormalNyeriNormalNormalThermiTidak dilakukanTidak dilakukanDiskriminasi 2 titikTidak dilakukanTidak dilakukan

RefleksKananKiriPatella++++Achilles++++

Pemeriksaan Penunjang26/6/2015Hb : 13,0 g/dLHt : 36,6 %Eritrosit : 4.22 juta / ulLeukosit : 7.180 ribu / ulTrombosit : 227.000 / mm3BT : 2 menitCT : 10 menitGDS : 101 mg / dlElektrolit: Na : 141 meq / L K : 3,4 meq / L Cl : 126 meq / L

Resume Subjektif Keluhan nyeri kaki kiri dan kanan sejak 2 bulan yang lalu.Sering kesemutanGaggu aktifitas harianTerasa nyeri di bawah lutut hingga ujung nyeriTidak kaku6 bulan lalu di dx. DMRutin komsumsi amaryl trajenta dan glucophagIbu derita DMAyah derita penyakit darah tinggi

Objektif

Keadaan Umum : BaikKesadaran : Compos MentisBerat Badan: 78 kgTanda-Tanda VitalTekanan darah : 130/90 mmHgFrekuensi nadi : 86 x/menitFrekuensi nafas : 18 x/menitSuhu : 36,5 oCSkala Nyeri : 7 / 10

STATUS FISIK (ASA) : Kelas 2Diagnosis kerja : Neuropati diabetikum pedis dextra et sinistra

Diagnosis kerja : Ischialgia dextra et sinistra Hernia Nucleus Pulposus L5 - S1Rencana Tindakan - rontgen lumbosacral- Mecobalamin 1 x 1 mg IV- Pregabalin 2 x 75 mg- Natrium diklofenak 50 mg 3x1 (PO)

Tinjauan pustaka Definisi nyeri menurut International Association for Study of Pain (IASP).nyeri adalah sensori subyektif dan emosional yang tidak menyenangkan yang didapat terkait dengan kerusakan jaringan aktual maupun potensial, atau menggambarkan kondisi terjadinya kerusakan.

Fisiologi nyeri Reseptor nyeri - organ tubuh yang berfungsi untuk menerima rangsang nyeri. Organ tubuh yang berperan adalah ujung syaraf bebas dalam kulit yang berespon hanya terhadap stimulus kuat yang secara potensial merusak. Reseptor nyeri disebut juga nosireceptor, secara anatomis reseptor nyeri (nosireceptor) ada yang bermielien dan ada juga yang tidak bermielin dari syaraf perifer.

Intensitas nyerigambaran tentang seberapa parah nyeri dirasakan oleh individuSifat subjektif dan individual

Penggolongan nyeri Nyeri akut : : Nyeri yang tidak berlangsung lama. Berdasarkan sumber nyeri, dibagi menjadi 3 :Nyeri permukaan : iritasi bahan kimia , rgsn termalNyeri somatis dalam : injeksi /iskemiaNyeri visceral : berasal dari organ-organ (sering krn inflamasi)

Nyeri kronis: Nyeri berlangsung sangat lama, bisa menahun, yang kadang sumbernya tidak diketahuisering diasosiasikan dengan penyakit kanker dan arthritisPengggolongan analgetika Analgesik non opoidAnalgesik opoid

Kedua jenis analgetik ini berbeda dalam hal mekanisme dan target aksinya.

Analgesik non opioidTarget aksi : enzim COX.Peran COX : sintesis mediator nyeri (eg. Prostaglandin)

Mx. Umum : mengeblok pembentukan prostaglandin dengan cara inhibisi enzim COX di daerah yg terluka.

ES umum : ggguan lambung usus, kerusakan darah, rusak hati dan ginjal , rx alergi kulitOrigin and effects of prostaglandins

Penghambatan oleh obat-obat Analgesik Nonopioid

Obat analgesik non opioidGol. Salisilat : Aspirinp-Aminophenol Derivatives : Acetaminophen Indoles and Related Compounds : Indomethacin Fenamates : meclofanamate (Meclomen)Arylpropionic Acid Derivatives : Ibuprofen (Advil)Acetic Acid Derivatives : Diclofenaac ( Voltaren)

Analgetik opioidmemiliki sifat opium/morfinSifat : timbulkan adiksi: habituasi dan ketergantungan fisiktitik kerja di SSPpereda nyeri yang paling kuat dan sangat efektif untuk mengatasi nyeri yang hebat.bekerja pada reseptor opioidReseptor opioid : , , , , .Reseptor opioid Penerangan Reseptor Memediasi efek analgesik dan euforiaEfek depresan pernapasanReseptor Memediasi efek analgesik Berhubungan dengan toleransi terhadap opioidReseptor efek analgesik, miosis, sedatif, dan diuresisReseptor opiod tersebar di otak dan sumsum tl. BelakangReseptor dan selektifitas pada ekekfalin dan dinorfinReseptor selektif untuk opioid analgesic

Mekanisme umum analgetik opioidOpioid ikat reseptor kurang ion Ca2+ masuk dalam sel pengurangan lepasan dopamin , serotonin , dan peptida penghantar nyeri (substansi P) transmisi nyeri terhambat

Turut jadi hiperpolarisasi tingkatkan ion K+ ke dalam sel.

Efek yang ditimbulkan :AnalgesikMedullary effectMiosisImmune function and HistamineAntitussive effectHypothalamic effectGI effect

Efek samping : Toleransi dan ketergantunganDepresi pernafasanHipotensi

Deskripsi Obat Analgesik opioid

Agonis Kuat Fenantren : Morfin, Hidromorfin, dan oksimorfon . Heroin , agonis kuat dan kerja cepat- Manfaat obati nyeri hebatFenilheptilamin : Metadon - Spt morfin , masa kerja lebih panjang, efikasi tidak sebanding morfin pd nyeri akutFenilpiperidin : Meperidin dan Fentanil- Plg luas digunakan. Punya efek muskarinikMorfinan : Levorfanol - Opoid sintetik, kerja mirip morfin tp tidak menguntungkan dari morfin Agonis ringan sampai sedang fenantren : kodein , dihidrokodein , hidrokodonFenilheptilamin :Propoksifen Fenilpiperidin : DifenoksilatLoperamid

Mixed Opioid AgonistAntagonists or Partial AgonistsFeantren : Nalbufin , buprenorfinMorfinan : ButorfanolBenzomorfan : pentazosin , dezosin

Antagonis opioid Nalokson dan naltrekson

Terima kasih