Laporan Kasus Individu Asih Apriliyani
-
Upload
awanda-herman -
Category
Documents
-
view
219 -
download
2
description
Transcript of Laporan Kasus Individu Asih Apriliyani
Laporan Kasus Individu
Anestesi Umum Pada Pasien dengan Kehamilan Ektopik Terganggu (KET)
Disusun Oleh:
Asih Apriliyani
0908151698
Pembimbing :
dr. Sony, Sp.An
KEPANITERAAN KLINIK SENIOR
BAGIAN ANESTESIOLOGI DAN TERAPI INTENSIF
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS RIAU
RSUD ARIFIN ACHMAD
PEKANBARU
2014
STATUS PASIEN
BAGIAN ANESTESIOLOGI DAN TERAPI INTENSIF
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS RIAU
RSUD ARIFIN AHMAD PEKANBARU
Identitas Pasien
Nama Pasien: Ny. DMAgama: Islam
Umur : 29 tahunStatus: Menikah
Jenis kelamin: Perempuan Nomor RM: 860288
Pekerjaan: Ibu Rumah TanggaTgl Operasi : 24-7-2014
ANAMNESIS
Keluhan Utama: Nyeri perut hebat 16 jam SMRS
Riwayat Penyakit Sekarang:
Sejak 16 jam SMRS pasien mengeluhkan nyeri perut hebat. Nyari dirasakan terus-menerus. Mual (+), muntah (-).
Sejak 5 hari SMRS pasien mengeluhkan keluar darah dari jalan lahir, sedikit-sedikit, warna darah segar membasahi 1 pembalut/hari. Pasien mengaku sejak keluar darah akhirnya pergi diurut dan merasakan nyeri perut semakin hebat. Pasien kemudian langsung ke RS Az-zahra ujung batu dan disarankan untuk ke RS AA karena fasilitas tidak lengkap.
Pasien sebelumnya tidak mengetahui sedang hamil. HPHT 13-6-2014, usia kehamilan 6 minggu. Pasien tidak pernah kontrol dan tidak pernah USG. Pertama kali tau hamil saat dicek di RSAA. Riwayat keputihan (-)
Riwayat Penyakit Dahulu:
Tidak ada riwayat penyakit hipertensi, sesak nafas dan diabetes mellitus
Tidak ada riwayat alergi obat
Riwayat Ginekologi :
Menarche : usia 13 tahun, teratur 1x/bulan, siklus 28 hari, 3-4x ganti pembalut/hari, nyeri (-).
Menikah : 1 kali usia 23 tahun
Riwayat Obstetri :
Melahirkan tahun 2013, laki-laki, BBLR 3000 gr, spontan, Bidan, sehat
Hamil sekarang
Status Generalis
Keadaan umum: tampak sakit sedang.
Kesadaran: Komposmentis, GCS 15
Vital sign : TD : 140/100 mmHGSuhu: 37 0C
Nadi : 140 x/iNafas: 24 x/i
Berat badan: 45 kg
Pemeriksaan Kepala
Mata: Kojungtiva anemis, sclera tidak ikterik, pupil reaktif, isokor
Mulut: Sianosis (-), Gigi palsu (-) Palatum, uvula dan arkus faring (+)
Mandibula: Gerakan sendi temporomandibular tidak terbatas
Leher: tidak terdapat kekakuan leher
Pemeriksaan Thorax: Paru : bronkovaskuler, rhonki -/, wheezing -/-,
Jantung : dalam batas normal, BJ I-II normal.
Pemeriksaan Abdomen : Perut datar, bising usus (+), perkusi timpani, nyeri tekan (+), nyeri lepas (+), defens muskuler (+).
Pemeriksaan Ekstremitas :Dalam batas normal, tidak terdapat kelemahan motorik, akral hangat, CRT < 2 detik.
Status Ginekologis
Pemeriksaan luar : meatus uretra eksternus dalam batas normal.
Pemeriksaan dalam : portio livid, licin, OUE tertutup, fluksus (+), flour albus (-), perdarahan pervaginam aktif (-)
Vaginal toucher : CUT sebesar telur ayam kampung, nyeri goyang portio (+), parametrium lemas -/-, massa adnexsa -/-cavum douglas tidak menonjol
Pemeriksaan penunjang
Darah
Hb: 7,1 g/dL
Ht: 21,8 %
Leukosit: 14800/mm3
Trombosit: 249000/mm3
Diagnosis Kerja: Akut abdomen ec. Suspect KET
Penatalaksanaan: Laparotomy
Anastesi: General anestesi - teknik ET
Status ASA: ASA II
Persiapan alat
Mempersiapkan mesin anestesi, monitor, selang penghubung(connector), face mask, tensimeter, oksimeter, memastikan selang gas O2 dan N2O terhubung dengan sumber sentral, mengisi vaporizer sevoflurane dan isoflurane.
Mempersiapkan stetoskop, oropharynx tube (guedel) ukuran 8 cm, ETT jenis kingking nomor 6,5; 7; 7,5 , spuit 20 cc, introducer, hipafix (plester) 2 lembar ukuran 15x1,5 cm dan 2 lembar ukuran 5x3 cm, konektor, dan selang suction.
Mempersiapkan spuit obat ukuran 3, 5, dan 10 cc
Alat infus kontinuis
Obat Anastesi umum
Midazolam 5 mg
Fentanyl 100 mcg
Propofol 100mg
Atracurium 30 mg
Dexametason 10 mg
Tramadol 100 mg
Ketorolac 60 mg
Persiapan pasien
Pasien dipuasakan 6-8 jam sebelum operasi
Pasien dipastikan tidak menggunakan gigi palsu
Memasang akses intravena (18G) dengan menggunakan tranfusi set dan memberikan pasien loading cairan kristaloid 2 line.
Di kamar operasi, pasien dipasang tensimeter dan saturasi oksigen. Evalusi nadi, tekanan darah, dan saturasi oksigen. Pada pasien ini didapatkan nadi pre anastesi 100x/i, tekanan darah 120/70 mmHg, dan saturasi oksigen 100%.
Tahapan anastesi
1. Premedikasi
Dengan akses intravena, berikan bolus Midazolam 5mg, kemudian lanjutkan dengan pemberian bolus Fentanyl 100 mcg.
2. Oksigenasi
Alirkan O2 4 L/menit melalui face mask, dan alirkan kearah depan wajah pasien
3. Induksi
Bolus propofol 100 mg, selanjutnya cek respon reflek bulu mata pasien hingga dapat hasil respon (-), diikuti dengan pemberian bolus atracurium 30 mg.
4. Ventilasi
Kuasai patensi jalan nafas pasien, dengan memposisikan ekstensi kepala, gunakan oropharynx tube untuk mencegah sumbatan lidah pada jalan nafas pasien.
Pasang face mask, dan berikan aliran 02 3 L/menit ditambah dengan aliran N2O 2 L/menit dan aliran sevoflurane 2 Vol %. Pasien diberikan ventilasi secara manual dengan frekuensi nafas 20x/menit selama 3 menit. Setelah memastikan saturasi pasien baik, lanjutkan dengan laringoskopi.
5. Laringoskopi
Lepaskan Face mask dan goedel. Pasang alat laringoskop dengan blade, pegang laringoskop dengan tangan kiri.
6. Intubasi
Masukan laringoskop dari sisi mulut bagian kanan, geser kekiri, posisi kan kepala pasien ekstensi, telusuri lidah pasien hingga pangkal lidah, terlihat epiglottis, dibelakang epiglottis terlihat plica vokalis, lalu masukan ETT no.6,5 dengan tangan kanan sampai batas garis hitam pada ETT. Sambungkan ujung ETT dengan selang mesin anestesi, pastikan ETT telah masuk ke trakea dengan melakukan auskultasi pada bagian kanan dan kiri paru hingga terdapat suara nafas yang simetris kiri dan kanan pada saat memompa balon dan pergerakan dinding dada simetris. Bila telah simetris, fiksasi interna dengan mengembangkan balon ETT dengan spuit 20 cc sebanyak 15 cc dengan udara. Fiksasi eksterna ETT dengan plester yang telah disediakan. Tutup mata pasien dengan plester, pasang goedel dan pindahkan dari pernafasan Man spontan ke pengaturan IPPV pada ventilator dengan VT 450 ml/menit dengan frekuensi 12x/menit.
Maintenance
Inhalasi O2 3 L/menit, N2O 3 L/menit, dan sevoflurane 2 vol %
Ekstubasi
Pastikan pasien bernafas spontan dan teratur.
Melakukan suction slem pada airway pasien
Menutup aliran sevoflurane dan N2O, dan meninggikan O2 sampai 8 L/menit
Mengempiskan balon, cabut selang ETT. Segara pasang face mask dan pastikan airway lancer dengan triple maneuver. Pasien dipndahkan ke ruang RR.
Recovery
Ketorolac 30 mg + tramadol 100 mg drip dalam 500 ml ringer laktat, dengan 60 gtt/menit.
Instruksi di RR
Oksigenasi dengan O2 3 L/menit
Awasi nadi, tekanan darah, frekuensi nafas, dan saturasi oksigen.