laporan individu tunanetra.docx
-
Upload
suci-novira-aditiani -
Category
Documents
-
view
171 -
download
1
description
Transcript of laporan individu tunanetra.docx
LAPORAN RESMI PENDIDIKAN INKLUSI
OBSERVASI TUNANETRA
A. Pengertian Tunanetra
Tunanetra adalah istilah umum yang digunakan untuk kondisi seseorang yang
mengalami gangguan atau hambatan dalam indra penglihatannya. Secara garis besar
tunanetra sendiri terbagi menjadi dua macam, yakni :
1. Tunanetra, yaitu seseorang yang memiliki hambatan dalam penglihatan/tidak
berfungsinya indera penglihatan.
2. Low vision, yaitu seseorang yang mengalami kekurangan penglihatan
Anak – anak berkebutuhan khusus (ABK) seperti ini memiliki sekolah yang
khusus yaitu Sekolah Luar Biasa (SLB). Biasanya SLB dikelola oleh sebuah instansi
atau yayasan yang memang terjun dalam dunia pendidikan dan kemasyarakatan. SLB
yang khusus untuk kegiatan belajar mengaja bagi tuna netra adalah SLB A.
B. Pembahasan hasil observasi
1. Identitas sekolah
Observasi ini dilakukan di SLB-A-YKAB letaknya di Jalan Cokroaminoto
No.43. Jagalan Jebres, Surakarta. SLB-A-YKAB Surakarta ini mendidik anak
berkebutuhan khusus: anak tunanetra, anak tunagrahita, anak berkelainan ganda
dan anak-anak berkebutuhan khusus lainnya. Dari tingkat TKLB, SDLB, SMPLB,
SMPYB dan SMALB. Di SLB-A-YKAB ini dipimpin oleh Bapak Drs.Bambang
Supriyadi sebagai kepala sekolah.
2. Jumlah siswa dan guru pengajar/pembimbing khusus (GPK)
Jumlah siswa secara keseluruhan dari TKLB sampai SMALB yakni 66 orang.
Secara umum siswa sekolah ini ,merupakan siswa tunanetra. Akan tetapi ada
beberapa siswa yang normal. Siswa yang normal tersebut adalah siswa pindahan
dari sekolah lain karena tidak naik kelas. Selain itu ada siswa yang berkelainan
ganda, cacat fisik, autis, dan sebagainya.
Sedangkan banyaknya guru pengajar atau pembimbing khusus (GBK) yaitu:
Guru PNS yang diperbantukan : 17 orang
Guru wiyata bhakti : 7 orang
Guru PNSD dari provinsi : 1 orang
Guru dari Departemen Agama : 1 orang
Jumlah : 26 orang
3. Kurikulum
Di SLB-A-YKAB ini pada dasarnya menggunakan kurikulum standar nasional
yang berlaku di sekolah umum. Namun karena peserta didik sangat bervariasi
mulai dari yang sifatnya ringan, sedang, sampai yang berat, maka dalam
implementasinya kurikulum tersebut dilakukan modifikasi sedemikian rupa
sehingga sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Kurikulum dilakukan oleh tim
pengembang kurikulum di sekolah yang terdiri dari kepala sekolah, guru kelas,
guru mata pelajaran, guru pendidikan khusus, konselor dan psikolog. Kompetensi
dasar (KD) mata pelajaran disesuaikan dengan kemampuan dan kebutuhan khusus
peserta didik dengan memperhatikan jenjang satuan pendidikan.
a. Kurikulum TKLB
b. Kurikulum SDLB
Kurikulum satuan pendidikan SDLB A relatif sama dengan kurikulum SD
umum. Jumlah jam pembelajaran untuk kelas I, II, III, berkisar antara 28 – 30
jam pembelajaran per minggu. Untuk kelas IV, V, VI yaitu 34 jam
pembelajaran per minggu. Alokasi per jam pembelajaran 30 menit, selisih 5
menit dari sekolah reguler yang disesuaikan dengan kemampuan peserta didik.
c. Kurikulum SMPLB
Jumlah jam pembelajaran adalah 34 jam per minggu. Alokasi per jam
pembelajaran 35 menit, selisih 5 menit dari sekolah reguler yang disesuaikan
dengan kemampuan peserta didik.
d. Kurikulum SMALB
Jumlah jam pembelajaran adalah 36 jam per minggu, sama dengan jumlah jam
pembelajran SMA umum. Alokasi per jam pembelajaran yaitu 40 menit,
selisih 5 menit dari sekolah reguler yang disesuaikan dengan kemampuan
peserta didik.
4. Karakteristik anak tunanetra
Berdasarkan pengamatan yang saya lakukan, dapat dianalisis bahwa
penyandang tunanetra memiliki karakteristik atau ciri-ciri sebagai berikut :
a. Kelopak mata lebih menjorok ke dalam
b. Sering berkedip dan kedipannya dalam
c. Sering memicingkan mata atau mengerutkan terutama di cahaya terang atau
saat mencoba melihat sesuatu.
d. Sering melakukan perilaku stereotif, seperti menggosok-gosok mata dan
menepuk-nepuk tangannya
e. Pada umumnya meiliki kepekaan indra pendengaran dan perabaan yang lebih
tinggi dibanding orang pada umumnya
f. Gerakan tubuhnya agak kaku dan kurang fleksibel
g. Lebih sensitif terhadap orang lain dan lingkungan sekitar
5. Kegiatan Belajar Mengajar (KBM)
Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di YKAB Surakarta ini dimulai dari pukul
07.00- 12.50. Kegiatan belajar mengajar tersebut dilaksanakan dengan metode
ceramah dan dibantu dengan alat peraga, alat bantu, dan alat pendidikan khusus.
Penggunaan alat peraga, alat bantu, dan alat pendidikan khusus tersebut dapat
membantu mereka dalam mendeskripsikan suatu objek.
a. Alat peraga
Fungsi dari alat peraga ini dapat menggantikan fungsi indera penglihatan
mereka yang kurang, sehingga materi pembelajaran tetap dapat mereka terima.
Contoh: alat peraga tactual atau audio, yaitu alat peraga yang dapat diamati
melalui perabaan atau pendengaran seperti patung hewan, patung tubuh
manusia , peta timbul.
b. Alat bantu
Contoh alat bantu anak tunanetra diantaranya:
Alat bantu penglihatan; Kaset, CD, talking books, komputer yang memiliki
software yang berbicara dalam bahasa inggris, jam tangan bicara.
Alat bantu jalan; white chane, yaitu tongkat yang memiliki lingkaran
merah di tengah
Contoh alat bantu low vision yaitu kaca mata pembesaran.
c. Alat pendidikan khusus
Contoh alat pendidikan khusus di sana antara lain reglet dan pen, mesin tik
braile, dan komputer braile.
6. Fasilitas sekolah
a. laboratorium komputer
di laboratorium komputer ini terdapat aplikasi JAWS dimana komputer dapat
mengeluarkan suara sesuai perintah yang diberikan pada komputer sehingga
membuat pengoperasian computer menjadi dimungkinkan oleh para tunanetra
b. studio musik dan ruang kesenian kerawitan
studio musik dan ruang kesenian ini merupakan ruang yang dimanfaatkan
sebagai ruang ekstrakurikuler. Hal ini dimanfaatkan untuk pengembangan
bakat dan minat para peserta didik.
c. aula dan ruang kelas
Aula dan ruang kelas yang komprehensif dapat menunjang kebutuhan belajar-
mengajar siswa SLB-A-YKAB.
d. ruang percetakan
Terdapat mesin pencetak huruf braile yang diaplikasikan dengan software
penerjemah huruf braile, yaitu aplikasi MiBee Braile Converter.
e. perpustakaan
Di dalam perpustakaan ada peta timbul, Al Qur’an, buku-buku pelajaran, peta
dan globe braile, majalah Gema Braile yang terbit 3 bulan sekali, kaset, buku
cerita.
f. Tempat ibadah
Adanya tempat ibadah ini bertujuan untuk peningkatan iman dan takwa serta
peningkatan akhlak.
g. kantin
h. klinik pijat “Saras Sehat”
i. lapangan olahraga
7. Bakat siswa
Siswa di sekolah ini memiliki berbagai bakat dan potensi yang sangat
mengagumkan, diantaranya:
a. Potensi dalam non akademis
Dapat dilihat dari kemampuan para siswa yang sangat mahir memainkan alat
musik baik alat musik modern (seperti gitar, drum, keyboard) maupun alat
musik daerah (seperti alat- alat gamelan jawa). Pihak sekolah pun sangat
mendukung potensi- potensi siswa- siswinya, sekolah menyediakan peralatan
dan instrumen yang cukup lengkap untuk menunjang bakat dan potensi peserta
didiknya.
b. Potensi dalam bidang akademis
Menurut penuturan kepala sekolahnya banyak dari alumnus SLB/A YKAB
yang dapat masuk ke beberapa sekolah reguler seperti SMPN 12 Surakarta,
SMA Kebakkramat Karanganyar, SMAN 8 Surakarta, dan SMKN 8 Solo.
Bahkan banyak juga yang masuk Universitas terkemuka di Indonesia,
diantaranya ada yang masuk ke IAIN Surakarta, Universitas Negeri
Yogyakarta (UNY), dan ISI Surakarta.