Laporan Magang Individu
-
Upload
irfan-fajar-satria -
Category
Documents
-
view
2.008 -
download
0
Transcript of Laporan Magang Individu
KUALITAS MANAJEMEN PEMASARAN
DI
PT. BPR BUDI SETIA
MAKALAH
PL NON KEPENDIDIKAN (MAGANG KEAHLIAN)
Oleh:
IRFAN FAJAR SATRIA
84853/2007
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2010
A. LATAR BELAKANG
Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam
bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit
atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat
banyak. Di era globalisasi yang membuat dunia menjadi begitu terbuka, termasuk
dalam dunia bisnis dan perbankan. Masyarakat sangat membutuhkan kehadiran
bank sebagai sarana penyimpanan maupun membantu dalam usaha masyarakat
baik usaha kecil maupun menengah ke atas melalui kredit.
Dalam melakukan kegiatan usahanya sehari-hari bank harus mempunyai dana
agar dapat memberikan kredit tersebut kepada masyarakat. Dana tersebut dapat
diperoleh dari pemilik bank (pemegang saham), pemerintah, Bank Indonesia,
pihak-pihak di luar negeri, maupun masyarakat dalam negeri. Dana dari pemilik
bank berupa setoran modal yang dilakukan pada saat pendirian bank. Dana dari
pemerintah diperoleh apabila bank yang bersangkutan ditunjuk oleh pemerintah
untuk menyalurkan dana-dana bantuan yang berkaitan dengan pembiayaan
proyek-proyek pemerintah, Sebelum dana diteruskan kepada penerima, bank
dapat menggunakan dana tersebut untuk mendapatkan keuntungan, misalnya
dipinjamkan dalam bentuk pinjaman antar bank (interbank call money) berjangka
1 hari hingga 1 minggu.
Keuntungan bank diperoleh dari selisih antara harga jual dan harga beli dana
tersebut setelah dikurangi dengan biaya operasional. Pada Bank Perkreditan
Rakyat (BPR) dana-dana masyarakat ini dihimpun oleh bank dengan
menggunakan instrumen produk simpanan yang terdiri dari: Giro, Deposito dan
Tabungan.Bank juga mengambil keuntungan dari kredit yang diberikan. Karena
itu, bank sangat membutuhakan permintaan kredit dari nasabah dan masukan
uang dari nasabah.
Loyalitas adalah orang yang melakukan pembelian secara teratur, membeli
antar lini produk dan jasa, mereferensikan kepada orang lain, menunjukkan
kekebalan terhadap tarikan dari pesaing (Griffin 2003:31), Ketatnya persaingan
1
dalam industry perbankan, menuntut perusahaan untuk melakukan usaha lebih
dalam persaingan dunia perbankan yang semakin competitive, salah satunya
adalah dengan melaksanakan strategi pemasaran yang efektif dan efisien yaitu
menjalankan bauran pemasaran secara integrasi dan mendapatkan keunggulan
bersaing (Competitive advantage) untuk memperoleh pelanggan yang loyal.
Oleh karena itu bank sangat membutuhkan sebuah manajemen pemasaran
didalam bank itu sendiri untuk memasarkan bank dan menarik nasabah untuk
menyimpan uangnya di bank tersebut.
B. MASALAH
Berdasarkan latar belakang pemasaran bank secara umum maka dapat diambil
perumusan masalah yang dapat di uraikan dalam makalah ini yaitu “Bagaimana
Gambaran Kualitas Manajemen Pemasaran Pada PT. BPR Budi Setia”
C. KAJIAN TEORI
Konsep Pemasaran JasaPemasaran pada umumnya dipandang sebagai tugas untuk menawarkan atau
menjual barang dan jasa kepada konsumen atau perusahaan tetapi lebih luas dari
itu. Didalamnya tercakup berbagai kegiatan seperti membeli, menjual, dengan
segala macam cara, mengangkut barang, menyimpan, mensortir dan sebagainya.
Bank merupakan salah satu badan usaha yang melakukan kegiatan pemasaran
dan bank secara berkesinambungan harus melakukan kegiatan pemasaran, karena
laba yang diperoleh bank berkaitan erat dengan luasnya pangsa pasar yang
diperoleh. Beberapa definisi pemasaran yang disampaikan oleh para ahli
pemasaran dunia dan ahli pemasaran yang berasal dari Indonesia:
2
DEFINISI PEMASARAN
American Marketing Association (Griffin dan Ebert, (2006:270) – “Proses
perencanaan dan pelaksanaan konsep, pemberian harga, promosi, dan
pendistribusian ide-ide, barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang
memuaskan individu dan tujuan organisasi.
Markeing Management Kotler dan Keller (2006:6) – “Pemasaran ialah fungsi
organisasi dan satu set proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan dan
menyampaikan nilai kepada pelanggan dan untuk membangun hubungan
pelanggan yang memberikan keuntungan bagi organisasi dan pihak-pihak yang
berkepentingan terhadap organisasi.”
Hermawan kertajaya dalam Buchari Alma (2004:3) – “Pemasaran adalah
sebuah disiplin bisnis strategis yang mengarahkan proses penciptaan, penawaran,
dan perubahan values dari suatu inisiator kepada stakeholders
Philip Kotler, (2002:9) - “Pemasaran adalah suatu proses social yang
didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan
inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan
produk yang bernilai kepada pihak lain.
Principles of marketing, Kotler dan Amstrong (2006:5) - Pemasaran
merupakan proses dimana perusahaan menciptakan nilai pelanggan yang kuat
untuk mengambil nilai dari pelanggan saat kembali.
Berdasarkan pendapat para ahli tersebut, dapat diambil kesimpulan bahwa
pemasaran adalah proses merencanakan konsepsi, harga, promosi dan distribusi
ide, dan menciptakan peluang untuk memuaskan individu dan sesuai dengan
tujuan organisasi. Definisi ini diungkapkan oleh The American Marketing
Assosiation (Griffin dan Ebert, 2006:270), Hermawan kertajaya (Buchari Alma,
2004:3).
3
Konsep Jasa
Dewasa ini perkembangan dan perubahan di dunia bisnis sangat dinamis serta
konsumen yang semakin pintar dalam memilih produk yang dibutuhkan telah
menuntut setiap perusahaan untuk menghasilkan jasa yang berkualitas, Selain itu
juga perusahaan harus kreatif dan inovatif dalam meningkatkan kualitas produk
jasa sehingga mampu meningkatkan kepuasaan konsumennya.
Menurut Valalerie A. Zeithaml dan Mary Jo Bitner (Buchari Alma, 2007:243)
“Jasa adalah suatu kegiatan ekonomi yang Outputnya bukan untuk dikomsumsi
bersamaan dengan waktu produksi dan memberikan nilai tambah (seperti
kenikmatan, hiburan, santai, sehat) bersifat tidak berwujud.
Jasa perbankan termasuk kedalam golongan bisnis jasa yang akan terus
mengalami kemajuan pesat seirng dengan kemajuan teknologi dan dunia global.
Hal ini dapat dipahami mengingat dengan semakin semakin meningkatnya
perkembangan dunia usaha dan bisnis di Indonesia yang berimbas pada
peningkatan kebutuhan masyarakat pada bisnis jasa ini. Secara umum kita melihat
karakteristik umum dari jasa. Beberapa perbedaan anatara jasa dan barang
menurut Edward W. Wheatley (Buchari Alma, 2007:244):
a. Pembelian jasa sangan dipengaruhi oleh motif yang didorong oleh
emosi.
b. Jasa bersifat tidak berwujud sedangkan barang bersifat berwujud,
dapat dilihat, dirasa, dicium, memiliki berat, ukuran dsb.
c. Jasa tidak bersifat tahan lama tetapi barang bersifat tahan lama.
d. Jasa dapat disimpan sedangkan barang tidak dapat disimpan.
e. Usaha jasa sangat mementingkan unsure manusia.
f. Distribusi bersifat langsung, dari produsen ke konsumen.
4
Manajemen Pemasaran Jasa Bank
Kegiatan pemasaran selalu ada dalam setiap usaha, baik usaha yang
berorientasi profit maupun usaha – usaha sosial. Pentingnya pemasaran dilakukan
dalam rangka memenuhi kebutuhan dan keinginan masyarakat akan suatu produk
atau jasa. Pemasaran menjadi semakin penting dengan semakin meningkatnya
pengetahuan masyarakat. Kemudian juga dalam rangka mengahadapi para
pesaing yang dari waktu ke waktu semakin meningkat
Ada beberapa tujuan suatu suatu perusahaan melakukan kegiatan pemasaran
yaitu :
1. Memenuhi kebutuhan akan suatu produk maupun jasa.
2. Memenuhi keinginan para pelanggan akan suatu produk atau jasa.
3. Memberikan kepuasan semaksimal mungkin terhadap pelanggannya.
4. Meningkatkan penjualan dan laba.
5. Ingin menguasai pasar dan menhadapi pesaing.
Dewasa ini kegiatan pemasaran tidak hanya monopoli perusahaan yang
berorientasi profit saja, bahkan badan usaha sosial sudah mulai menggunakan
pemasaran dalam rangka memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumennya.
Secara umum pengertian manajemen pemasaran bank adalah :
Suatu proses perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian dari kegiatan
menghimpun dana, menyalurkan dana, dan memberikan jasa – jasa lainnya
dalam rangka memenuhi kebutuhan, keinginan dan kepuasan nasabah.
5
KONSEP – KONSEP PEMASARAN
Ada 5 konsep dalam pemasaran di mana masing – masing konsep saling
bersaing satu sama lainnya. Setiap konsep dijadikan landasan pemasaran oleh
masing – masing perusahaan :
Ada pun konsep – konsep yang dimaksud adalah sebagai berikut :
1. Konsep Produksi
Yaitu merupakan konsep yang menekankan kepada volume produksi yang
seluas – luasnya (Distribusi) dengan harga serendah mungkin.
2. Konsep Produk
Merupakan konsep yang merupakan kepada kualitas, penampilan, dan ciri –
ciri yang terbaik.
3. Konsep Penjualan
Dalam konsep ini kegiatan pemasaran ditekankan lebih agresif melalui usaha
– usaha promosi yang gencar.
4. Konsep Pemasaran
Menurut Philip Koatler konsep ini menekankan ke dalam beberapa pengertian
di bawah ini :
Menemukan keinginan pelanggan dan penuhi keinginan tersebut.
Membuatlah apa yang anda dapat jual dari pada menjual apa yang anda
buat.
Cintailah pelanggan.
Andalah yang menentukan.
Berhenti memasarkan produk yang dapat anda buat dan mencoba
membuat produk yang dapat anda jual.
5. Konsep Kemasyarakatan
Merupakan konsep yang bersifat kemasyarakatan, konsep ini menekankan
kepada penentuan kebutuhan, keinginan dan minat pasar serta memberikan
kepuasan sehingga memberikan kesejahteraan konsumen dan masyarakat.
6
Bagi dunia perbankan konsep yang paling tepat untuk di aplikasikan adalah
konsep pemasaran yang bersifat kemasyarakatan atau paling tidak menggunakan
konsep pemasaran. Dalam kedua konsep tersebut jelas tertuang bahwa pelanggan
adalah segalanya. Kebutuhan, keinginan, dan kepuasan pelanggan benar – benar
harus diperhatikan. Tujuannya adalah agar pelanggan tetap setia menggunakan
produk – produk atau jasa – jasa yang dihasilkan oleh bank.
DAUR HIDUP PRODUK
Daur hidup produk (Product Life Ciclye) merupakan perjalanan hidup suatu
produk mulai dari produk dijual di pasar samapai produk tersebut mati. Umur dari
produk sangat tergantung dari strategi ysng dijalankan oleh perusahaan.
Terkadang umur suatu produk sangatlah singkat dan tidak sedikit pula produk
yang memiliki umur yang relatif lebih panjang.
Kehidupan dari suatu produk biasanya diukur dari tingkat penjualan dan laba
yang diraih oleh produk tersebut.
Daur hidup produk dibagi dalam 5 tahap :
1. Tahap Pengembangan Produk
Yaitu produk yang masih berada dalam kandungan. Tahap ini dimulai dari
masa menemukan dan pengembangan gagasan produk. Selama tahap ini
belum ada penjualan dan yang ada adalah pengeluaran biaya investasi.
2. Tahap Perkenalan
Merupakan tahap setelah produk diperkenalkan ke pasar. Dalam tahap ini
penjualan masih kecil dan mulai merambat naik. Perusahaan masih belum
memperoleh laba dalam tahap ini akibat dari tingginya biaya promosi yang
dikeluarkan. Untuk keluar dari tahap ini terkadang diperlukan waktu yang
relatif lama.
7
3. Tahap Pertumbuhan
Pada tahap ini produk sudah diterima oleh pasar dan penjualan sudah semakin
besar dan laba pun sudah mulai meningkat dengan cepat.
4. Tahap Kedewasaan
Dalam tahap ini penjualan terus meningkat dan akan mencapai puncak,
kemudian turun secara perlahan akibat mulai masuknya pesaing. Dalam tahap
ini laba relatif stabil dan pada akhirnya juga akan turun akibat penjualan yang
menurun.
5. Tahap Penurunan
Dalam tahap ini penjualan menurun dengan cepat dan seiring dengan
menurunnya penjualan maka laba pun semakin menurun dan pada akhirnya
akan rugi.
Untuk memperpanjang daur hidup produk secara keseluruhan maka perlu
dilakukan strategi daur hidup. Penerapan strategi harus lebih dulu mengetahui
kondisi penerimaan konsumen, pesaing dan biaya promosi, mengingat ketiga
komponen ini sangat berhubungan erat.
Dalam tahap pengembangan produk yang perlu diperhatikan adalah pengujian
konsep apakah produk yang akan diluncurkan dapat diterima oleh konsumen atau
tidak. Dalam tahap ini pesaing hampir dipastikan tidak ada. Sedangkan biaya
investasi yang cukup tinggi.
Memasuki tahap perkenalan, mulailah produk dipasarkan ke konsumen dan
tahap ini strategi yang perlu adalah melakukan promosi secara gencar mengingat
konsumen belum mengenal produk yang ditawarkan. Dalam tahap ini penjualan
relatif kecil dan terkadang belum memperoleh laba. Biasanya laba akan diperoleh
apabila produk hampir memasuki tahap pertumbuhan.
8
STRATEGI PRODUK
Pengertian produk adalah sesuatu yang dapat memenuhi kebutuhan dan
keinginan pelanggan. Sedangkan pengertian produk menurut Philip Kotler adalah
sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian untuk
dibeli, untuk digunakan atau dikonsumsi yang dapat memenuhi keinginan dan
kebutuhan.
Produk terdiri dari dua jenis yaitu yang berkaitan dengan fisik atau wujud
seperti buku, meja, kursi, rumah, mobil dan lain – lain dan tidak berwujud
biasanya disebut jasa. Jasa dapat disediakan dalam berbagai wahana seperti
pribadi, tempat, kegiatan, organisasi dan ide – ide.
Ciri – ciri karakteristik jasa adalah :
1. Tidak berwujud, artinya tidak dapat dirasakan atau dinikmati sebelum jasa
tersebut dibeli.
2. Tidak terpisahkan artinya antara si pembeli jasa dengan si penjual jasa saling
berkaitan misalnya antara dokter dengan pasiennya atau antara pengacara
dengan kliennya.
3. Beraneka ragam artinya jasa dapat diperjual belikan dalam berbagai bentuk.
4. Tidak tahan lama artinya jasa tidak dapat disimpan begitu jasa dibeli maka
akan segera dikonsumsi.
Adalah bisnis perbankan yang menyediakan produk yang berbentuk jasa
disamping lembaga keuangan lainnya. Oleh karena itu jasa bank yang diberikan
hendaknya memperhatikan hal – hal berikut :
1. Kualitas dan kuantitas Bankir (karyawan)
2. Kualitas yang disajikan oleh para bankir termasuk waktu pelayanan
3. Teknologi atau peralatan yang digunakan dalam melayani nasabah
4. Kemasan atau bentuk jasa yang ditawarkan
5. Merek bagi setiap jasa yang ditawarkan
6. Ada jaminan terhadap jasa yang diberikan
9
Dalam praktik sehari – hari berbagai jenis jasa bank yang ditawarkan kepada
masyarakat. Jasa bank meliputi :
1. Menghimpun dana dari masyarakat (Funding) dalam bentuk :
1. Rekening Giro
2. Rekening Tabungan
3. Rekening Deposito
2. Menyalurkan dana kemasyarakat (Lending) dalam bentuk :
1. Kredit Investasi
2. Kredit Modal Kerja
3. Kredit Perdagangan
4. Kredit Konsumtif
5. Kredit Produktif
3. Memberikan jasa – jasa bank lainnya (Services) seperti :
1. Menerima setoran – setoran seperti :
Pembayaran Pajak
Pembayaran telepon
Pembayaran air
Pembayaran listrik
Pembayaran uang kuliah
2. Melayani pembayaran – pembayaran seperti :
Gaji/ pensiun/ honorarium
Pembayaran deviden
Pembayaran kupon
Pembayaran bonus/ hadiah
3. Di dalam pasar modal perbankan dapat memberikan atau menjadi :
Penjaminan emisi (underwriter)
Penanggung (guarantor)
Wali amanat (trustee)
Perantara perdagangan efek (pialang/ broker)
Perusahaan pengelola dana (investmen company)
10
4. Transfer (Kiriman uang)
5. Inkaso (Collection)
6. Kliring (Clearing)
7. Safe Deposit Box
8. Bank Card
9. Bank Notes
10. Bank Garansi
11. Referensi Bank
12. Bank Draft
13. Letter of Credit
14. Cek Wisata
15. Jual beli surat – surat berharga
16. Dan jasa – jasa lainnya.
Strategi produk yang dilakukan oleh perbankan dalam mengembangkan suatu
adalah sebagai berikut :
1. Penentuan Logo dan Motto
Logo merupakan ciri khas suatu bank sedangkan motto merupakan
serangkaian kata – kata yang berisikan misi dan visi bank dalam melayani
masyarakat.
2. Menciptakan Merek
Penciptaan merek harus mempertimbangkan beberapa faktor :
Mudah diingat
Terkesan hebat dan modern
Memiliki arti (dalam arti positif)
Menarik perhatian
3. Menciptakan kemasan
4. Keputusan Label
11
Disamping produk yang sudah ada yang masing – masing produk memiliki
daur hidup produk (PLC), maka pihak Bank perlu mengembangkan produk baru.
Strategi pengembangan produk baru penting mengingat tidak selamanya produk
yang kita tawarka laku di pasaran.
Langkah – langkah atau proses pengembangan produk baru adalah sbb :
Pembangkit gagasan
Penyaring Gagasan
Pengembangan dan pengujian konsep
Strategi pemasaran
Analisis Bisnis
Pengembangan Produk
Pengujian Pasar
Komersialisasi
12
STRATEGI HARGA
Harga adalah salah satu aspek paling penting dalam kegiatan marketing mix.
Penentuan harga menjadi sangat penting untuk diperhatikan, mengingat harga
sangat menentukan laku tidaknya produk dan jasa perbankan.
Tujuan penentuan harga secara umum adalah sebagai berikut :
1. Untuk bertahan hidup (survival)
2. Untuk memaksimalkan laba.
3. Untuk memperbesar market share
4. Mutu produk
5. Karena pesaing
Dalam penentuan harga jasa bank secara umum terdapat beberapa model,
antara lain :
1. Modifikasi harga atau diskriminasi dapat dilakukan :
i. Menurut pelanggan, yaitu harga yang dibedakan berdasarkan nasabah
utama (primer) atau nasabah (umum). Nasabah primer adalah nasabah
yang loyal.
ii. Menurut bentuk produk, harga ditentukan menurut bentuk produk atau
kelebihan – kelebihan yang dimiliki oleh suatu produk
iii. Menurut tempat, yaitu harga yang ditentukan berdasarkan lokasi cabank
bank.
iv. Menurut waktu, yaitu harga yang ditentukan berdasarkan periode atau
masa tertentu dapat berupa jam, hari, atau mingguan.
2. Penetapan harga untuk produk baru
i. Market skimming pricing yaitu harga awal produk yang ditetapkan
setinggi – tingginya dengan tujuan bahwa produk memiliki kualitas tinggi
ii. Market penetration pricing yaitu dengan menetapkan harga yang serendah
mungkin dengan tujuan menguasai pasar
13
3. Metode penetapan harga
i. Cost plus pricing yaitu total cost + mark up sebagai contoh sebagai berikut
FCHarga Pokok (unit) = VC + Sales
Harga Pokok (unit)Harga dengan mark up = (1-laba)
ii. Break even pricing (BEP) atau target pricing yaitu harga ditentukan
berdasarkan titik impas :
BEP = FC P – Vc
iii. Percieved value pricing yaitu harga ditentukan oleh kesan pembeli
(persepsi) terhadap produk yang ditawarkan.
14
STRATEGI LOKASI DAN LAY OUT
Penentuan lokasi kantor beserta sarana dan prasarana pendukung menjadi
sangat penting, hal ini disebabkan agar nasabah mudah menjangkau setiap lokasi
bank yang ada. Demikian saran dan prasarana harus memberikan rasa yang
nyaman dan aman kepada seluruh nasabah.
Hal – hal yang perlu diperhatikan dalam pemilihan lokasi suatu bank :
1. dekat dengan kawasan industri atau pabrik
2. dekat dengan lokasi pasar
3. dekat dengan lokasi perkantoran
4. dekat dengan lokasi perumahan masyarakat
5. mempertimbangkan jumlah pesaing yang ada disuatu lokasi
Hal – hal yang perlu diperhatikan untuk layout gedung adalah sebagai berikut:
1. bentuk gedung yang memberikan kesan bonafit
2. lokasi parkir luas dan aman
3. keamanan disekitar gedung
4. tersedia tempat ibadah
5. tersedia telepon umum atau fasilitas lainnya khusus nasabah
Sedangkan untuk lay out ruangan yang harus diperhatikan adalah :
1. suasana ruangan terkesan luas dan lega
2. tata letak kursi dan meja
3. hiasan dalam ruangan
4. sarana hiburan seperti musik
15
STRATEGI PROMOSI
Ada empat macam sarana promosi yang dapat digunakan oleh setiap bank
dalam mempromosikan baik produk maupun jasanya :
1. Periklanan (advertising)
Adalah “setiap bentuk presentasi dan promosi ide, barang atau jasa
oleh sponsor tertentu”. (Carvens 1998:77) Iklan biasanya bertanggung
jawab untuk menciptakan kesadaran akan suatu produk baru.
Peranan periklanan pada pemasaran jasa adalah untuk membangun
kesadaran (awareness) terhadap keberadaan jasa yang ditawarkan, untuk
menambah pengetahuan konsumen tentang jasa yang ditawarkan, untuk
membujuk calon konsumen untuk membeli atau menggunakan jasa
tersebut, dan untuk membedakan diri perusahaan satu dengan yang lain
(differentiate service) yang mendukung positioning jasa. (Lupiyoadi
2001:108).
Terdapat empat macam tujuan penggunaan iklan :
1. untuk pemberitahuan tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan
jasa bank yang dimiliki oleh suatu bank
2. untuk mengingatkan kembali kepada nasabah tentang keberadaan atau
keunggulan jasa bank yang ditawarkan
3. untuk menarik perhatian dan minat para nasabah baru dengan harapan
akan memperoleh daya tarik dari para calon nasabah
4. mempengaruhi nasabah saingan agar berpindah ke bank yang
mengiklankan.
Pertimbangan penggunaan media yang akan dipakai untuk
pemasangan iklan disuatu media antara lain :
1. jangkauan media yang akan digunakan
16
2. sasaran atau konsumen yang akan dituju
3. biaya yang akan dikeluarkan
2. Promosi penjualan (sales promostion)
Adalah “semua kegiatan yang dimaksudkan untuk meningkatkan arus
barang dan jasa dari produsen sampai pada akhirnya”. (Lupiyoadi
2001:109). Promosi penjualan terdiri dari berbagai kegiatan promosi
antara lain peragaan penjualan, kontes, pemberian sampel, display titik
pembelian, pemberian insentif, dan kupon. Ada tiga manfaat pokok yang
ditawarkan promosi penjualan (Chandra 2002:176):
(1) Komunikasi, yaitu memberikan informasi yang dapat menarik
perhatian agar tertarik untuk membeli produk.
(2) Insentif, berupa kontribusi, konsesi, atau dorongan yang dapat
bernilai tambah bagi pelanggan.
(3) Invitasi, yang mengharapkan agar konsumen segera melakukan
transaksi pembelian.
Promosi penjualan dapat dilakukan melalui :
1. pemberian bunga khusus
2. pemberian insentif kepada setiap nasabah yang memiliki simpanan
dengan jumlah saldo tertentu
3. pemeberian cinderamata dan promosi penjualan lainnya
17
3. Publisitas
“Merupakan kiat pemasaran penting lainnya dimana perusahaan itu
harus berhubungan hanya dengan pelanggan, pemasok dan penyalur,
tetapi ia juga harus berhubungan dengan kumpulan kepentingan publik
yang lebih besar” (Lupiyoadi 2001:110)
4. Penjualan pribadi (personal selling)
“Penjualan adalah presentasi langsung dalam suatu percakapan dengan
satu atau lebih pembeli, dengan maksud, untuk mendapatkan penjualan”.
(Carvens 1998:77). Sifat personal selling bisa dikatakan lebih luwes
karena tenaga penjual dapat secara langsung menyesuaikan penawaran
penjualan dengan kebutuhan dan perilaku masing-masing calon pembeli.
Selain itu, tenaga penjual juga dapat segera mengetahui reaksi calon
pembeli terhadap penawaran penjualan sehingga dapat mengadakan
penyesuaian-penyesuaian di tempat itu juga.
Keunggulan dari personal selling ini (Chandra 2002:176) adalah:
(1) Personal confrontation, artinya terjadi relasi langsung dan
interaktif antara dua pihak atau lebih dimana masing-masing pihak
dapat saling mengamati reaksi masing-masing.
(2) Cultivation, artinya memungkinkan terjadinya hubungan yang
akrab antara wiraniaga dengan pembeli.
(3) Response, yaitu situasi yang seolah-olah mengharuskan pembeli
untuk mendengar, memperhatikan, atau menanggapi presentasi
wiraniaga.
18
D. PEMBAHASAN
Berdasarkan pengamatan yang penulis lakukan selama kegiatan Magang
Keahlian di PT BPR BUDI SETIA, kurangnya kualitas pemasaran bank
disebabkan oleh masih ada sebagian komponen bauran pemasaran yang belum
terlaksana dengan baik, yaitu:
STARTEGI PRODUK
Adalah bisnis perbankan yang menyediakan produk yang berbentuk jasa
disamping lembaga keuangan lainnya. Oleh karena itu jasa bank yang diberikan
hendaknya memperhatikan hal – hal berikut :
1. Kualitas dan kuantitas Bankir (karyawan)
2. Kualitas yang disajikan oleh para bankir termasuk waktu pelayanan
3. Teknologi atau peralatan yang digunakan dalam melayani nasabah
4. Kemasan atau bentuk jasa yang ditawarkan
5. Merek bagi setiap jasa yang ditawarkan
6. Ada jaminan terhadap jasa yang diberikan
Berdasarkan teori di atas dan kita bandingkan dengan permasalah yang terjadi
di PT. BPR Budi Setia adalah :
1. Kualitas dan Kuantitas Bankir (karyawan) – PT. BPR Budi Setia
sangat kekurangan kuantitas karyawan dalam tim funding produk
“Tabungan Bajapuik” tak jarang kepala kantor kas langsung turun
tangan dalam funding ini. Dan masih banyak daerah / rumah nasabah
“Tabungan Bajapuik” tak terkover lagi oleh tim funding ini, sehingga
banyak nasbah menjadi pasif.
2. Kualitas yang disajikan oleh para bankir termasuk dalam melayani
nasabah – Karena PT. BPR Budi Setia kekurangan kuantitas
karyawan, kualitas yang disajikan oleh tim funding ataupun teller jadi
tidak maksimal lagi, tak jarang nasabah terlantar di depan teller karena
19
teller sedang rapat koordinasi bersama jajaran dan tak ada teller yang
standby di meja teller.
STRATEGI PROMOSI
1. Iklan – PT. BPR Budi Setia masih sangat jarang dalam beriklan,
PT. BPR Budi Setia menurut pengamatan penulis sangat
bergantung terhadap Personal Selling melalui produk “Tabungan
Bajapuik”nya. Karena bank ini termasuk baru seharusnya PT.BPR
Budi Setia melakukan iklan yang bertujuan untuk pemberitahuan
tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan jasa bank yang
dimiliki PT. BPR Budi Setia, dan untuk menarik perhatian dan
minat para nasabah baru dengan harapan akan memperoleh daya
tarik dari para calon nasabah, serta mempengaruhi nasabah saingan
agar berpindah ke PT. BPR Budi Setia
STRATEGI TEMPAT DAN LAYOUT
Penentuan lokasi kantor beserta sarana dan prasarana pendukung menjadi
sangat penting, hal ini disebabkan agar nasabah mudah menjangkau setiap lokasi
bank yang ada. Demikian saran dan prasarana harus memberikan rasa yang
nyaman dan aman kepada seluruh nasabah.
Hal – hal yang perlu diperhatikan untuk layout gedung adalah sebagai berikut:
1. bentuk gedung yang memberikan kesan bonafit
2. lokasi parkir luas dan aman
3. keamanan disekitar gedung
4. tersedia tempat ibadah
5. tersedia telepon umum atau fasilitas lainnya khusus nasabah
20
Berdasarkan teori di atas dan kita bandingkan dengan permasalah yang
terjadi di PT. BPR Budi Setia, khususnya dalam hal Layout Gedung.
1. Lokasi parkir luas dan aman – Wujud gedung BPR Budi Setia saat
ini sudah memberikan kesan bonafit, tapi sangat disayangkan
lokasi parkir yang luas dan aman harus terganggu karena adanya
tempat penampungan sampah sementara milik Dinas Kebersihan
Kota Padang tepat didepan halaman parkiran gedung, hal ini
sangat mengganggu citra perusahaan dan memberikan kesan kotor
kepada gedung milik BPR Budi Setia. Tempat penampungan
sampah ini berada di parkiran gedung bahkan sampai jam 9 pagi,
disaat seharusnya nasabah sudah banyak datang ke bank (jam
sibuk), dan walaupun sudah di angkat oleh truk sampah, masih saja
menyisakan masalah yaitu air sampah yang turun dari tempat
sampah menimbulkan bau yang tidak sedap. Ini akan
mengakibatkan nasabah akan malas untuk datang ke kantor.
2. Keamanan disekitar gedung – Didepan parkiran gedung juga
dijadikan tempat pangkalan tukang ojek daerah sekitar, walaupun
gedung sudah dijaga tim pengamanan gedung (security) yang
memberikan rasa aman, tapi tetap menyebabkan rasa yang tidak
nyaman kepada nasabah, khususnya wanita.
E. KESIMPULAN
Manajemen pemasaran bank adalah suatu proses perencanaan,
pelaksanaan, dan pengendalian dari kegiatan menghimpun dana, menyalurkan
dana, dan memberikan jasa – jasa lainnya dalam rangka memenuhi kebutuhan,
keinginan dan kepuasan nasabah.
21
Pemasaran dalam suatu bank adalah sangat penting bagi kelangsungan
hidup suatu bank atau produk bank itu sendiri, karena kalau tidak adanya
pemasaran maka bank atau produk kita tidak akan dikenal masyarakat.
F. SARAN
Mengingat masih belum maksimalnya manajemen pemasaran di PT.BPR
Budi Setia untuk itu penulis menyarankan :
1. Mengingat adanya keterbatasan kuantitas karyawan pada PT. BPR
Budi Setia khususnya pada bagian Funding / Costumer Service, maka
sebaiknya PT. BPR Budi Setia melakukan perekrutan karyawan lagi
agar tidak ada lagi karyawan yang melakukan tugas ganda, dan
pelayanan konsumen bisa dimaksimalkan.
2. PT. BPR Budi Setia sebaiknya lebih gencar lagi untuk beriklan
mengingat PT. BPR Budi Setia masih baru dalam dunia perbankan
agar produk PT. BPR Budi Setia bisa lebih dikenal masyarakat kota
Padang
3. Sebaiknya PT. BPR Budi Setia membicarakan tentang tempat
penampungan sampah sementara milik Dinas Kebersihan kota Padang,
agar tidak mengganggu dan mengurangi nilai kebonafitan perusahaan,
dan sebaiknya perusahaan memberikan pagar saja pada tempat
parkirnya supaya para tukang ojek tidak lagi mangkal di pelataran
parkir milik PT. BPR Budi Setia.
22