Laporan Individu Vita
-
Upload
chairinvitahutamasari -
Category
Documents
-
view
223 -
download
11
Transcript of Laporan Individu Vita
BAB I
PENDAHULUAN
Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan program intrakurikuler yang harus
dilaksanakan oleh mahasiswa program S1. KKN merupakan salah satu wujud
pengabdian perguruan tinggi kepada masyarakat lewat pemberian bantuan,
pemberdayaan, pelatihan, penyuluhan, pembimbingan, pendampingan, dan untuk
menyadarkan potensi yang dimiliki serta membantu meningkatkan kualitas hidup
dan pembangunan.
Peserta KKN dihadapkan secara langsung kepada masyarakat, sehingga
yang terjadi adalah sifat saling memberi dan menerima antara keduanya.Di
samping itu, mahasiswa pelaksana program KKN dapat memperoleh pengalaman
nyata yang didapatkan langsung dari masyarakat yang dapat memperkaya
pengalaman teoritis yang diperoleh di perguruan tinggi. Agar dapat diperoleh hasil
yang maksimal, baik untuk kepentingan masyarakat maupun mahasiswa,
pelaksanaan KKN harus dilakukan dengan cermat sejak tahap perencanaan,
pelaksanaan, sampai dengan evaluasi hasil secara menyeluruh.
Laporan ini disusun sebagai wujud hasil pelaksanaan kegiatan KKN
selama jangka waktu yang telah ditentukan, yaitu selama dua bulan mulai dari
tanggal 01 Juli sampai dengan tanggal 31 Agustus 2012 dengan program utama
pemberdayaan masyarakat. Pemberdayaan disini dapat dipandang sebagai proses
pendidikan, pembelajaran, bimbingan dan pendampingan kepada masyarakat
untuk meningkatkan kapasitas dan kapabilitas dalam mengelola potensi yang
dimiliki dalam rangka meningkatkan kesejahteraan hidup masyarakat melalui
program kerja yang telah dipilih. Program-program tersebut dapat dilaksanakan
apabila telah disetujui oleh Kepala Dusun, Dosen Pembimbing Lapangan (DPL),
dan Kepala Desa.
A. Analisis situasi
1. Keadaan Geografis
Secara geografis, Dusun Dobangsan merupakan salah satu wilayah di
Desa Giripeni, Kecamatan Wates, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa
1
Yogyakarta, yang terbagi menjadi 3 RW dan 9 RT. Dusun ini berbatasan dengan
wilayah :
Batas timur : Dusun Kedungsari
Batas barat : Dusun Triharjo
Batas selatan : Dusun Gontakan
Batas utara : Kota Wates
Dusun Dobangsan terdiri dari 270 kepala keluarga dengan jumlah
penduduk 800 jiwa. Daerahnya terletak dipinggiran kota banyak terdapat lahan
perkebunan dan tanah kosong untuk pertanian. Mayoritas penduduk dusun
Dobangsan bermata pencaharian sebagai petani dan pedagang..
2. Keadaan Alam dan Potensi Fisik
Pada waktu musim hujan, warga cenderung menanam padi, ketela, jagung,
serta tanaman-tanaman sayur yang tentunya akan menghasilkan keuntungan yang
besar jika waktu panen tiba. Namun ketika musim kemarau, warga tidak
mengambil resiko dengan memanfaatkan pertanian sebagai mata pencaharian
mereka, karena berpotensi untuk gagal panen. Meskipun demikian beberapa orang
masih memanfaatkan lahan pertanian untuk bercocok tanam dengan menanami
tanaman-tanaman yang tidak membutuhkan banyak air, seperti jagung dan ketela.
Warga yang lain beralih haluan sebagai buruh. Selain hasil pertanian juga ada
hasil perkebunan. Banyak rumah di Dusun Dobangsan ini yang mempunyai
pekarangan yang luas dan dijadikan lahan untuk berkebun.
Di Dusun Dobangsan mempunyai Industri Kecil yaitu Usaha Peyek.
Peyek ini dibuat dengan bahan dari kacang tanah, kacanag kedelai, dan kacang
tolo. Sehari memproduksi 23 kg. Selain usaha Peyek, ada juga Usaha Kecil
Pembuatan tempe.
3. Bidang Kependidikan
Di Dusun Dobangsan, tingkat pendidikan baik formal maupun non formal
sudah tergolong baik. Ini terlihat dari jumlah penduduk rata-rata lulusan SMU.
Namun untuk generasi tua tidak jarang hanya lulusan SD, bahkan ada yang belum
2
pernah mengenyam pendidikan. Hal ini disebabkan letak geografis dari Dusun
Dobangsan yang cukup dekat dari pusat kota. Belum banyak yang melanjutkan
ke perguruan tinggi karena setelah tamat SMU biasanya langsung berkeluarga dan
bekerja bahkan merantau ke kota untuk mencari kerja.
4. Bidang Keagamaan
Mayoritas penduduk Dusun Dobangsan beragama Islam dan sebagian kecil
beragama Katolik dan Kristen. Untuk kegiatan anak-anak, rutin diadakan TPA
(Taman Pendidikan Al Qur’an) setiap dua kali dalam seminggu. TPA yang sudah
berdiri belum optimal. Banyak anak-anak yang berminat untuk menuntut ilmu di
TPA tersebut, tetapi pengajarnya masih sedikit. Pengajar TPA mayoritas remaja
yang ada di dusun itu. Rata-rata dari mereka masih duduk di bangku SMP.
Kondisi TPA yang ada juga masih sederhana, tidak terdapat meja untuk belajar.
Dengan demikian perlu diadakan pendampingan dan peningkatan untuk
mengoptimalkan fungsi TPA tersebut.
Di dusun Dobangsan sudah terdapat pengajian rutin setiap satu bulan
sekali. Selain itu terdapat juga pengajian tingkat RT yang diadakan setiap satu
minggu sekali. Dusun Dobangsan memiliki sebuah masjid yang bernama Masjid
Nurul Islam dan mempunyai 2 Mushola.
5. Bidang Sosial dan Budaya
Di Dusun Dobangsan diadakan arisan ibu-ibu setiap satu bulan sekali.
Arisan tersebut terdiri dari PKK satu dusun dan setiap RT. Sedangkan pertemuan
rutin untuk bapak-bapak setiap satu bulan sekali yaitu setiap malam Minggu pon.
Pemuda yang terdapat disana adalah pemuda yang sudah berkeluarga. Sedangkan
remaja yang ada disana masih mengenyam pendidikan SMP dan SMA. Organisasi
pemuda di dusun ini sudah ada, namun kurang aktif. Oleh karena itu, organisasi
pemuda yang telah ada di dusun ini membutuhkan perhatian khusus agar menjadi
lebih berkembang dan bisa aktif kembali. Selain itu pemuda yang ada di dusun ini
banyak yang tidak melanjutkan sekolah dan lebih memilih bekerja sebagai buruh
atau membantu orang tuanya di ladang. Oleh karena itu keterampilan-
3
keterampilan atau pelatihan-pelatihan khusus perlu diadakan untuk menambah
kemampuan dan meningkatkan kreativitas pemuda yang nantinya bisa digunakan
sebagai home industri.
6. Sarana Pedukuhan
a. Olahraga
Dusun Dobangsan memiliki satu lapangan volly dan satu lapangan
badminton yang kondisinya masih perlu perbaikan.
b. Ibadah
Masjid Nurul Islam Dusun Dobangsan masih terlihat sangat
sederhana dan fasilitasnya juga masih kurang. Fasilitas yang belum
ada diantaranya seperti mimbar, papan info, tempat mukena, meja
TPA, waktu sholat, tempat membaca Al-Qur’an, kaligrafi, iqro, dan
sebagainya.
c. Pendidikan
Di dusun Dobangsan terdapat satu Kelompok Bermain (PAUD)
yang bernama Yudhistira dan satu Taman Kanak-kanak.
Kondisinya sudah lumayan bagus.
d. Keamanan
Fasilitas keamanan yang terdapat di dusun Dobangsan adalah
Poskamling. Poskamling tersebut sudah belum dimanfaatkan secara
maksimal oleh warga Dusun Dobangsan dan masih butuh
penerangan dan pengecetan tembok.
e. Gedung pertemuan
Pertemuan warga di dusun ini dilakukan di rumah kepala dukuh
karena belum memiliki gedung pertemuan khusus. Di rumah
kepala dukuh ini belum terdapat papan informasi kependudukan.
Disana belum terdapat peta dan buku catatan kependudukan. Peta
dan buku catatan kependudukan perlu dibuat.
4
B. IDENTIFIKASI MASALAH
Dengan kondisi yang ada, dirasa perlu adanya pemberian bantuan baik
dalam bentuk fisik maupun non fisik untuk kemajuan Dusun Dobangsan. Bantuan
yang dapat kita berikan berupa penyuluhan dan motivasi agar masyarakat
memiliki kesadaran baru, peningkatan pola berfikir, kemampuan, dan
keterampilan teknik untuk memecahkan masalah yang dihadapi, serta tindakan
konkret dalam rangka mencapai kemajuan.
C. PERUMUSAN PROGRAM KKN
Berdasarkan observasi di lapangan dan sosialisasi melalui dialog dengan
tokoh masyarakat setempat, maka dapat dirumuskan program-program apa saja
akan yang dilaksanakan selama di lokasi KKN yang bisa bermanfaat bagi
masyarakat setempat. Untuk merencanakan dan melaksanakan program-program
kerja yang akan dilaksanakan, terlebih dahulu menyesuaikan dengan keadaan,
potensi, dan apa saja yang menjadi kebutuhan masyarakat umum. Selain itu juga
perlu diperhatikan kegiatan-kegiatan apa saja yang sedang berlangsung di
masyarakat agar terjalin koordinasi dan koheren dengan baik. Hal ini bertujuan
agar program dapat berjalan sesuai dengan target yang dibutuhkan masyarakat
saat itu dan juga demi keberlangsungan (kontinuitas) utuk jangka panjang.
Dalam menyusun program-program kerja KKN, baik kelompok maupun
individu harus memperhatikan beberapa faktor yang menjadi dasar pertimbangan,
yaitu:
1. Maksud, tujuan, manfaat dan fleksibilitas program.
2. Potensi alam dan penduduknya.
3. Biaya pelaksanaan program.
4. Kebutuhan masyarakat dan pemerintahan.
5. Waktu yang tersedia.
6. Alat dan fasilitas yang tersedia.
7. Pengetahuan dan kemampuan mahasiswa KKN.
8. Minat dari dusun Dobangsan.
9. Dukungan instansi terkait.
5
Adapun langkah-langkah dalam penyusunan program kerja KKN adalah sebagai
berikut:
1. Pengumpulan data atau observasi lokasi sasaran.
2. Menyusun materi kegiatan.
3. Menentukan sifat dan jenis kegiatan.
4. Menetapkan alokasi waktu.
5. Menentukan peran mahasiswa dan masyarakat..
Rumusan program-program yang telah direncanakan dan disusun tersebut
dimasukan kedalam Matriks Rancangan Kerja dan Pelaksanaan Program Kerja
KKN UNY 2012. Setelah dipertimbangkan maka program kelompok yang
dikerjakan adalah :
Program Individu Utama
a. Bengkel Sains
b. Penyuluhan Gempa bumi dan Tsunami
2. Program Individu Penunjang
a. Kreasi Kain Flanel
b. Penyuluhan Koperasi dan UMKM
c. Visualisasi Sistem Tata Surya
d. Bimbingan Belajar Bahasa Inggris
e. Eksperimen Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit
f. Test Buta Warna
g. Pendampingan TPA
h. Kearsipan dan Rekapitulasi Data Dasar Warga
i. Pengecekan Golongan darah ( PAUD)
3. Program Insidental
a. Nyadran
b. Pengajian Remaja Masjid
c. Safari Tarawih
d. Buka Bersama Sanggar Bunga Padi
e. Takziah
f. Upacara 17 Agustus di kecamatan Wates
6
BAB II
PEMBAHASAN
A. Penyusunan Program Kerja
Program kerja yang akan dilaksanakan umumnya direncanakan dan
disusun berdasarkan analisis kebutuhan. Program kerja yang akan dilaksanakan
didasari oleh analisis kebutuhan masyarakat sebagai sasaran program kerja
sehingga program itu sesuai kebutuhan masyarakat yang bersangkutan. Setelah
melaksanakan observasi dan inventarisasi masalah, maka dapat ditentukan
program kegiatan yang sesuai dengan keinginan masyarakat.
Program kerja KKN disusun berdasarkan hasil observasi, masukan dari
kepala dusun, ketua RT, ketua RW, tokoh masyarakat serta konsultasi dengan
Dosen Pembimbing Lapangan (DPL). Masukan-masukan tersebut kemudian
disusun dalam bentuk matriks rencana program kerja yang menggambarkan
mengenai waktu pelaksanaan program-program kerja KKN selama 2 bulan.
Diharapkan seluruh program dapat terlaksana dengan baik sesuai dengan jadwal
yang telah ditentukan berdasarkan matriks rencana program kerja.
B. Pelaksanaan Program Kerja
Pelaksanaan program kerja KKN UNY 2012 di Dusun Dobangsan, Desa
Giripeni, Kecamatan Wates, Kabupaten Kulon Progo. Pelaksanaan program kerja
KKN merupakan realisasi dari rancangan program kerja yang tercantum di dalam
matriks program kerja, yang idealnya harus sesuai dengan rancangan yang telah
dibuat, akan tetapi pada kenyataan yang dihadapi di lapangan sering dihadapkan
pada berbagai hambatan sehingga tidak semua program dapat dilaksanakan sesuai
rancangan yang ada. Program kerja terdiri dari empat kelompok program yaitu
program kelompok, program tambahan kelompok, program individu dan program
insidental. Program kelompok adalah program yang menjadi tanggungjawab
seluruh anggota kelompok KKN yang ada di Dobangsan dan dilaksanakan lebih
dari setengah jumlah seluruh anggota kelompok KKN. Program tambahan
7
kelompok adalah program tanggung jawab seluruh anggota kelompok yang
diadakan karena situasi atau kondisi Dusun Dobangsan yang merupakan saran
atau masukan dan tambahan dari masyarakat Dobangsan ketika matriks program
kerja sudah tersusun. Disamping itu program individu dibagi menjadi program
utama dan program penunjang. Program utama adalah program yang dilaksanakan
sesuai dengan kompetensi dan keterampilan pelaksana, sedangkan program
penunjang adalah program yang dilaksanakan untuk membantu program utama
anggota lainnya.Sedangkan program insidental adalah program yang tidak
tercantum dalam matriks dan merupakan program yang berkaitan dengan kegiatan
partisipasi mahasiswa KKN di masyarakat. Berdasarkan rencana program kerja
yang telah dibuat, dalam melaksanakan program kerja, waktu dan target
pencapaian program kerja diusahakan sesuai dengan yang telah direncanakan.
Akan tetapi, tidak menutup kemungkinan apabila antara pelaksanaan dengan
perencanaan terdapat perbedaan yang dikarenakan oleh situasi dan kondisi yang
tidak sama dengan yang diharapkan atau adanya program–program lain yang
ternyata lebih mendesak dan lebih dibutuhkan oleh masyarakat. Perbedaan–
perbedaan yang terjadi tersebut dapat berupa pergeseran waktu pelaksanaan
program, penambahan atau pengurangan jumlah program kerja yang
dilaksanakan.
C. Pembahasan Program Kerja
Kuliah Kerja Nyata semester khusus tahun akademik 2011/2012 ini
berlangsung selama 2 bulan, mulai tanggal 1 Juli 2012 sampai dengan 31 Agustus
2012. Kegiatan ini bertempat di Dusun Dobangsan, Desa Giripeni, Kecamatan
Wates, Kabupaten Kulon Progo. Berdasarkan analisis situasi dan perencanaan
program yang telah dilaksanakan sebelumnya, maka telah terselenggara berbagai
program kerja sebagai berikut :
1. Program Individu Utama
a. Bengkel Sains
8
Bengkel Sains merupakan program edukasi yang bermanfaat
penting, dikarenakan bengkel sains memberikan kesempatan
bereksperimen kepada anak-anak yang berarti mendorong mereka untuk
berani mencoba. Suatu sifat mental yang kini berharga dan langka di dunia
orang dewasa. Kebanyakan orang dewasa terpenjara oleh ketakutan dan
kecemasan yang diciptakan oleh pikiran sendiri. Dan sering kita jumpai
orang-orang yang tidak berani mengambil resiko, memilih diam,
menghamba kepada kemapanan. Jikalau kesempatan untuk berani
mencoba terus menerus diberikan kepada anak-anak, maka kelak mereka
tumbuh menjadi manusia penempuh resiko, sang pembuka jalan dan sang
pencatat sejarah.
Selain itu melakukan eksperimen adalah pintu yang paling asyik
untuk memasuki dunia sains. Jika dilakukan di masa anak-anak, maka
akan berpotensi besar untuk menjadi memori masa kecil yang
menyenangkan. Saat bertambah usia dan tiba waktunya mereka mendalami
sains dengan disiplin yang lebih “serius”, maka memori masa anak-anak
itu akan bermetamorfosis menjadi sebentuk persepsi, bahwa sains itu
menyenangkan. Tatkala sains menjadi menyenangkan, maka energi yang
besar akan bersemayam di dalam diri anak-anak. Sehingga ketakutan dan
kecemasan bahwa sains itu menyeramkan dapat dipastikan akan terkubur
dalam-dalam
Tujuan : Memotivasi siswa untuk senang dengan
FISIKA atau SAINS. Mengenalkan pelajaran
FISIKA atau SAINS dengan metode
percobaan praktis dan menarik. Merubah
paradigma berfikir (anggapan) siswa bahwa
FISIKA, IPA (SAINS) adalah mata pelajaran
yang sulit dan menakutkan.Membuka pola
pikir anak-anak bahwa sesuatu yang
sederhana bisa menjadi sesuatu yang
9
menarik. Menumbuhkan sifat ingin mencoba
pada anak.
Waktu Pelaksanaan : 13 juli 2012, 22 Juli 2012, 27 Juli 2012, 1
Agustus 2012, 9 Agustus 2012, 10 Agustus
2012, 12 Agustus 2012.
Tempat : Posko KKN UNY Kelompok 06
Sasaran : Siswa SD kelas 4 sampai SMP kelas 3
Peran Mahasiswa : Pemateri, pendamping, pelaksana, fasilitator
Biaya : Pembuatan alat Peraga Gunung Meletus
1. Plastisin 3 x @ Rp.3000 = Rp. 9.000,-
2. Plastisin = Rp. 1.500,-
3. Papan Kayu = Rp. 4.500,-
4. UHU = Rp. 6.500,-
5. Kertas mika = Rp. 1.000,-
6. Soda kue 3 x @1000 = Rp. 3.000,-
7. Cuka = Rp. 1.500,-
8. Cat air + wadah+kuas = Rp. 11.500,- +
Rp.41.000,-
Percobaan praktis
1. Lada = Rp. 500,-
2. Garam = Rp. 800,-
3. Balon = Rp. 3.500,-
4. Sabun = Rp. 500,-
5. Air berkarbonasi = Rp. 4.000,-
6. Benang = Rp. 500,-
7. Es batu = Rp. 500,-
8. Alkohol = Rp. 2.000,-
9. Kacang hijau = Rp. 1.000,-
10. Sedotan Plastik = Rp. 5.000,-
11. Triagonal Clip = Rp. 3.000,-
12. Bunga 3 x @ 3.000 = Rp.9.000,-
10
13. Wortel = Rp. 2.000,-
14. Tusuk Gigi = Rp. 2.000,-
15. Perwarna = Rp. 3.000,- +
Rp. 37.300,-
Jumlah total = Rp. 78.300,-
Sumber Dana : Swadana Mahasiswa KKN UNY
Jumlah Jam : 12
Hasil yang dicapai : Siswa sangat antusias dengan
percobaan yang di peragakan
Paradigma (anggapan) bahwa FISIKA
atau IPA adalah mata pelajaran yang
sulit mulai berubah.
Siswa mendapatkan pengetahuan baru
tentang dunia FISIKA atau IPA
dengan metode fenomena menarik.
Siswa mulai tertarik dengan pelajaran
FISIKA dan IPA.
Karena sangat tertarik, maka siswa
sampai berebutan ingin mencoba
sendiri.
Siswa sangat menikmati bengkel sains
ini, bahkan mereka sangat antusias
meminta untuk di berikan yang
lainnya lagi.
Faktor Pendukung : Antusiasme adik-adik Dobangsan
dalam mengikuti kegiatan ini.
Faktor Penghambat : Mahasiswa harus mencoba terlebih
dahulu sebelum diperagakan kepada
siswa. Hal ini dikarenakan terkadang
percobaan yang dilakukan mengalami
11
kegagalan, sehingga mahasiswa harus
mencoba terlebih dahulu sebelum di
peragakan.
Cara Mengatasi : Sebaiknya percobaan yang akan
dilakukan dicoba terlebih dahulu
serta sebelum percobaan harus
diterangkan terlebih dahulu sehingga
anak-anak dapat mengerti.
b. Penyuluhan Gempa Bumi dan Tsunami
Penyuluhan Gempa Bumi dan Tsunami merupakan program
edukasi yang ditujukan untuk siswa/i SD, sehingga di usia dini mereka
dapat mengetahui definisi gempa bumi dan tsunami, menjelaskan
penyebab gempa bumi dan tsunami, kapan dan dimana terjadinya gempa
bumi dan tsunami sehingga mereka dapat memahami tindakan apa yang
dilakukan bila terjadi gempa atau tsunami. Penyuluhan ini merupakan
hasil kerjasama dengan BMKG ( Badan Meteorologi Klimatologi dan
Geofisika ). BMKG berperan sebagai penyuluh atau narasumber. Dalam
kegiatan ini narasumber menyampaikan materi dengan menampilkan video
animasi yang menarik, video amatir gempa bumi di Yogyakarta tanggal 27
mei 2006, penjelasan singkat tentang gempa bumi dan tsunami dan
mengajarkan nyanyian antisipasi gempa. Selain penyampaian materi,
narasumber beserta mahasiswa kkn juga mengadakan doorprize bagi
siswa/i yang berani menjawab pertanyaan. Diharapkan dengan adanya
penyuluhan ini siswa/i dapat menjelaskan definisi gempa bumi dan
tsunami dan cepat tanggap jika terjadi gempa atau tsunami.
Tujuan : Siswa/i SDN Giripeni dapat memahami
definisi gempabumi dan tsunami. Dapat
menjelaskan penyebab terjadinya
gempa Bumi dan tsunami. Siswa/i SDN
12
Giripeni dapat memahami tindakan apa
yang harus dilakukan ketika dan setelah
terjadinya gempa bumi.
Waktu pelaksanaan : 23 Juli 2012, 25 Juli 2012, 27 Juli
2012,
30 Juli 2012
Tempat : Aula SDN Giripeni
Sasaran : Siswa SD kelas 4 sampai kelas 6
Peran Mahasiswa : Pelaksana, fasilitator
Biaya : Plakat 2 x Rp. 25.000,- = Rp.
50.000,-
Sumber Dana : Swadana Mahasiswa KKN UNY
Jumlah Jam : 5,5 jam
Hasil yang dicapai : Siswa/i SDN Giripeni antusias
dengan materi penyuluhan yang di
berikan.
Siswa/i SDN Giripeni dapat
menjelaskan dan memahami
definisi gempa bumi dan tsunami
Siswa/i SDN Giripeni dapat
menyadari bahwa Indonesia
merupakan daerah rawan gempa
bumi
Siswa/i SDN Giripeni dapat
melakukan simulasi dan cepat
tanggap apabila terjadi gempa
bumi dan tsunami
Faktor Pendukung : Antusias Siswa/i SDN Giripeni
Dobangsan dalam mengikuti
13
Penyuluhan Gempa Bumi dan
Tsunami
Kerja sama Pihak Tim KKN UNY
dengan BMKG Yogyakarta.
Faktor Penghambat : -
Cara Mengatasi : -
2. Program Individu Penunjang
a. Kreasi kain Flanel
Kreasi Kain flanel ini bertujuan untuk menambah keterampilan
dalam berkreasi kain flanel kepada adik-adik dan remaja Dusun
dobangsan, untuk mengisi waktu luang dengan berkreasi yang
bermanfaat. Alat dan bahan yang digunakan dalam kreasi kain flanel ini
sangat mudah didapatkan karena hanya membutuhkan lem tembak, kain
flanel, gantungan kunci, bross, dakron, jarum jahit dan benang. Kegiatan
ini dikhususkan untuk siswa SMP agar kemampuan keterampilannya
lebih berkembang lagi. Dalam kegiatan ini diajarkan cara menjahit
dengan tusuk feston sehingga kain flanel bisa dijadikan gantungan kunci
atau hiasan bross. Anak-anak masyarakat Dusun Dobangsan sangat
antusias dalam mengikuti keterampilan kain flanel ini. Setelah mengikuti
pelatihan keterampilan ini, anak-anak sudah bisa membuat gantungan
kunci dan bross dengan cukup baik dan manis. Kebanyakan mereka
membuat gantungan kunci bentuk hati. Perencanaan dimatrik dengan
pelaksanaan kegiatan sesuai jadwal. Kegiatan ini berjalan dengan lancar
karena kakak-kakak KKN yang sudah terampil dalam menjahit dan
berkreasi serta adanya video keterampilan dalam membuat kain flanel
dan gambar-gambar boneka lucu yang bisa digunakan untuk membuat
pola kreasi kain flanel.
Tujuan : Kreasi Kain flanel ini bertujuan untuk
menambah keterampilan dalam berkreasi kain
14
flanel kepada adik-adik dan remaja Dusun
dobangsan, untuk mengisi waktu luang dengan
berkreasi yang bermanfaat.
Waktu : 18, 19, 21 Juli 2012
Tempat : Posko KKN UNY Kelompok 06
Sasaran : Siswa SMP Dusun Dobangsan
Jumlah Peserta : 20 anak
Sambutan Masyarakat : Antusias
Peran Mahasiswa : Motivator, fasilitator dan Pelaksana
Biaya : Rp 48.000,-
Sumber Dana : Swadana Mahasiswa
Jumlah Jam : 5,5 jam
Hasil yang dicapai : Remaja dan adik-adik telah mahir dalam
berkreasi kain flanel hal ini dapat dibuktikan
dengan sekali diajarkan teknik menjahit dan
membuat pola dengan sendirinya mereka
mandiri dalam membuat kreasi mereka masing-
masing. Banyak yang membuat kreasi bross
dengan pola bentuk love (hati). Banyak kreasi
yang mereka buat dari kegiatan ini.
Faktor Pendukung : Adanya bahan-bahan yang sudah disiapkan
oleh kakak-kakak KKN.
Adanya buku panduan dalam berkreasi kain
Flanel.
Adanya Video panduan berkreasi kain
flanel.
Antusias remaja dan adik-adik dalam
membuat kreasi kain flanel.
Faktor Penghambat : -
Cara Mengatasi : -
15
b. Penyuluhan koperasi dan UMKM
Koperasi adalah badan usaha yang kegiatannya dijalankan
berdasarkan prinsip-prinsip koperasi. Adapun prinsip-prinsip koperasi
yaitu :
Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka
Pemberian balas jasa terhadap modal, pemiliknya adalah anggota,
dimana anggota sekaligus sebagai pelanggan dan pengguna jasa.
Tujuan dari koperasi adalah membangun dan mengembangkan
potensi dan kemampuan anggota serta sebagai soko guru
perekonomian rakyat dan nasional.
Definisi dasar singkat UMKM yaitu Usaha Mikro, Usaha Kecil
dan Usaha Menengah. Adapun pengertian secara umum yaitu:
Usaha Mikro
Usaha mikro produktif yang dimiliki oleh perorangan dan atau
lembaga yang mempunyai karakteristik.
Usaha Kecil
Usaha produktif yang mandiri, dilakukan oleh perorangan atau
lembaga dan bukan merupakan bagian dari anak usaha atau cabang
perusahaan yang dimiliki dan dikuasai baik secara langsung ataupun
tidak langsung.
Usaha Menengah
Usaha kecil produktif yang bersifat mandiri, dipunyai oleh
perorangan dan atau badan perusahaan, serta tidak dimiliki dan
dikuasai baik langsung ataupun tidak langsung dengan hasil jualan
tahunan atau jumlah kekayaan bersih.
Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa koperasi dan
UMKM bermanfaat bagi pertumbuhan serta perkembangan
perekonomian rakyat. Dari manfaat tersebut maka diadakan penyuluhan
koperasi dan UMKM, diharapkan dengan adanya penyuluhan ini
menambah pengetahuan masyarakat tentang koperasi dan UMKM,
menambah semangat masyarakat dalam mewujudkan UMKM sebagai
16
penunjang program POSDAYA dan KAKB. Kegiatan penyuluhan ini
merupakan kerjasama mahasiswa KKN UNY dengan Dinas Perindustrian
Perdagangan Koperasi Kabupaten Kulon Progo.
Tujuan : Memberi pengetahuan dasar koperasi kepada
masyarakat serta motivasi untuk mendirikan
UMKM.
Manfaat : Masyarakat memiliki pengetahuan baru
mengenai koperasi dan UMKM
Waktu : 17, 18 Juli 2012
Tempat : Rumah bapak Widuri (kepala Dusun)
Sasaran : Masyarakat Dobangsan (ibu-ibu PKK)
Jumlah Peserta : 30 warga
Sambutan Masyarakat : Mendapat respon yang baik dan antusias.
Biaya : Rp. 126.000,00
Sumber dana : Swadana mahasiswa KKN UNY selaku
individu pelaksana
Hambatan : Waktu pelaksanaan mundur 30 menit karena
banyak warga yang datang terlambat.
Jumlah Jam : 5,5 jam dari persiapan hingga pelaksanaan
kegiatan
Hasil yang dicapai : Warga mendapat pengetahuaan tentang
koperasi dan UMKM. Mengetahui tata cara
pendirian koperasi, serta startegi dalam
mengelola koperasi. Narasumber dalam
penyuluhan ini berasal dari dinas Koperasi dan
UMKM Kulon Progo.
c. Visualisasi Sistem Tata Surya
Visualisasi Sistem Tata Surya bertujuan untuk materi
pembelajaran dalam memudahkan siswa SD kelas 4-6 dan siswa SMP di
17
dusun Dobangsan untuk mempelajari materi Sistem Tata Surya dan lebih
dalam mengenal tentang Sistem Tata Surya. Dalam Visualisasi Sistem
tata surya ini siswa dikenalkan tentang awal mula terjadinya sistem tata
surya melalui video The Big Bang Theory, kemudian dijelaskan tentang
anggota sistem tata surya melalui slide power point, pengertian galaksi,
bintang, matahari, planet dan benda-benda langit lainnya, kemudian
diperjelas lagi anggota planet dalam galaksi Bima Sakti. Siswa-siswa
masyarakat Dusun Dobangsan sangat antusias dalam melihat video
pembelajaran tata surya ini karena video-video yang ditampilkan sangat
jelas dan menarik untuk dikenalkan. Kegiatan ini tidak dilaksanakan
sesuai dengan rencana matrik karena banyak kegiatan yang bertabrakan
sehingga kegiatan visualisasi sistem tata surya diundur saat liburan
sebelum lebaran. Diakhir kegitan siswa diajukan beberapa pertanyaan
tentang sistem tata surya yang telah dipelajari dan hasilnya sangat
memuaskan, sebagian besar menjawab dengan benar dan oleh kakak-
kakak KKN siswa diberikan kenang-kenangan gantungan kunci sebagai
hadiahnya.
Tujuan : Visualisasi Sistem Tata Surya bertujuan untuk
materi pembelajaran dalam memudahkan siswa
SD kelas 4-6 dan siswa SMP di dusun
Dobangsan untuk mempelajari materi Sistem
Tata Surya dan lebih dalam mengenal tentang
Sistem Tata Surya.
Waktu : Kamis, 16 Agustus 2012
Pukul 13.00- 15.00 siang
Tempat : Posko KKN UNY Kelompok 06
Sasaran : Siswa SD kelas 4 sampai SMP kelas 3
Jumlah Peserta : 11 orang
Sambutan Masyarakat : Antusias
Peran Mahasiswa : Pemateri, pendamping, pelaksana, fasilitator
18
Biaya : Rp 10.000,00
Sumber Dana : Swadana Mahasiswa KKN UNY
Jumlah Jam : 5 jam
Hasil yang dicapai : Tersampaikannya materi Visualisasi sistem
Tata Surya. Isi dari materi ini yaitu Awal
terbentuknya sistem tata surya, pengertian
sistem tata surya, anggota sistem tata surya,
pengertian galaksi, planet dan bintang, dan
anggota planet dalam tata surya. Adik-adik
semakin mengetahui sistem tata surya yang
dimaterikan karena pada saat sesi tanya jawab
adik-adik dapat menjawab dengan benar
pertanyaaan yang di ajukan oleh kakak-kakak
KKN.
Faktor Pendukung : Adanya video-video pembelajaran
sistem tata Surya dan slide presentasi
telah disiapkan dengan matang.
Antusias adik-adik Dobangsan dalam
mengikuti kegiatan ini.
Faktor Penghambat : Kurang koordinasi sehingga adik-adik
yang datang sedikit.
Cara Mengatasi : Lebih berkoordinasi lagi diawal dengan
adik-adik.
d. Bimbingan Belajar Bahasa Inggris
Kegiatan Bimbel Bahasa Inggris merupakan pendampingan
belajar bagi siswa SD agar mereka lebih terbantu dalam pembelajaran di
19
sekolah dan memberi motivasi atau semangat belajar. Kegiatan Bimbel
Bahasa Inggris diikuti siswa -siswi di dusun Dobangsan. Pelaksanaan
dilakukan di minggu ke-3 Bulan Juli dikarenakan siswa SD sudah mulai
aktif masuk sekolah dan sudah mendapatkan materi serta tugas.
Pelaksanaan Bimbingan belajar dilakukan di Posko KKN unit 06,
dilakukan tidak sesuai rencana karena waktu yang berbenturan dengan
pelaksanaan program kelompok. Pertemuan pertama dalam bimbingan
belajar diisi dengan perkenalan menggunakan Bahasa Inggris agar
membiasakan siswa untuk menngunakan bahasa Inggris yang baik dan
benar. Materi yang disampaikan antara lain materi introducing, public
place, question 5 W+1H, invitation. Selain materi, kegiatan diisi dengan
permainan tebak kata dalam bahasa Inggris dimana yang mampu
menjawab mendapatkan hadiah, ini dilakukan untuk memotivasi anak
dalam belajar. Dalam beberapa pertemuan kegiatan juga diisi dengan
mneonton film edukasi dalam Bahsa Inggris, diharapkan anak mampu
menangkap kata-kata di dalamnya, dan mampu mengambil pesan dalam
film tersebut. Tanggapan anak-anak dusun Dobangsan sangat antusias, dan
mereka senang dalam mengikuti kegiatan ini.
Tujuan : Mengulang pelajaran disekolah, membantu
mengerjakan pekerjaan rumah dan menambah
pengetahuan siswa dengan penambahan materi
belajar. Pendampingan belajar ditambah dengan
permainan dan pemberian hadiah dengan tujuan
memotivasi anak dalam belajar bahasa inggris.
Kemudian pemutaran film edukasi dengan
bahasa inggris, diharapkan siswa mampu
menangkap pesan yang tersirat.
Waktu : Rabu, 25 Juli 2012
Pukul 13.00-14.00 WIB
Kamis, 26 Juli 2012
20
Pukul 12.00-13.00 WIB
Minggu, 29 Juli 2012
Pukul 12.30-14.00 WIB
Jum’at, 03 agustus 2012
Pukul 12.00-13.30 WIB
Pukul 12.00 – 15.00 WIB
Tempat : Posko KKN UNY Kelompok 06
Sasaran : Siswa SD Dusun Dobangsan
Jumlah Peserta : 8 anak
Sambutan Masyarakat : Antusias
Peran Mahasiswa : Motivator, fasilitator dan Pelaksana
Biaya : Rp. 19.500,-
Sumber Dana : Swadana mahasiswa KKN UNY
Jumlah Jam : 5 jam
Hasil yang dicapai : Tersampaikannya materi pelajaran Bahasa
Inggris untuk kelas 1 sampai dengan 6 SD,
tersampaikannya materi Bahasa Inggris kelas 5
untuk Bab 1 tentang Rooms at School, adik-
adik dapat mergerjakan tugas-tugar dari sekolah
yang berkaitan dengan materi yang diajarkan.
Pekerjaan rumah tentang Bahasa Inggris telah
terselesaikan dengan baik.
Faktor Pendukung : Adanya Soal yang dibuat dan dikemas
dengan singkat dan mudah dipahami,
serta adanya buku pelajaran Bahasa
Inggris untuk memperbanyak
pengetahuan agar tidak terpaku pada 1
sumber buku.
Faktor Penghambat : Kurangnya koordinasi sehingga anak- anak
yang datang sedikit.
Cara Mengatasi : Lebih berkoordinasi diawal dengan anak-anak.
21
e. Eksperimen Larutan Elektrolit dan Non elektrolit
Eksperimen Elektrokimia ini bertujuan untuk menambah ilmu
pengetahuan adik-adik siswa kelas 4 SD – SMP kelas 3 dibidang ilmu
Fisika dan Kimia dan mengenalkan berbagai larutan yang dapat dibuat
dalam kehidupan sehari-hari. Dalam eksperimen ini dikenalan alat-alat
yang digunakan dalam bereksperimen diantaranya gelas kimia ( gelas
beaker berukuran 200 ml dan 250 ml ), baterai 4 buah, tempat baterai,
penjepit buaya, 2 buah elektroda dan 2 buah LED. Elektroda yang
digunakan dari lempeng tembaga karena nilai konduktivitas tembaga yang
kecil sehingga baik digunakan dalam percobaan. Bahan-bahan yang
digunakan merupan bahan yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari
yaitu garam, gula, sunlight, air pam, promag, air cuka, ale-ale, pocari
sweet, dan jeruk nipis. Bahan-bahan yang padat seperti garam, gula, dan
obat promag diencerkan dulu sehingga menjadi larutan, kemudian larutan
tersebut diuji dengan merangkai serangkaian alat percobaan. Jika lampu
Led hidup dan banyak gelembung disekitar elektroda maka larutan
tersebut termasuk dalam golongan Larutan Elektrolit jika lampu Led redup
maka termasuk golongan Larutan Elektrolit Lemah, jika lampu Led mati
termasuk golongan Larutan non Elektrolit. Siswa belajar bereksperimen
dengan sangat antusias karena rasa keingintahuan mereka yang tinggi.
Setelah Eksperimen selesai siswa dapat mengelompokan Larutan kedalam
2 golongan yaitu Larutan Elektrolit dan Larutan Non Elektronik.
Tujuan : Eksperimen Elektrokimia ini bertujuan untuk
menambah ilmu pengetahuan adik-adik siswa
kelas 4 SD – SMP kelas 3 dibidang ilmu Fisika
dan Kimia dan mengenalkan berbagai larutan
yang dapat dibuat dalam kehidupan sehari-hari.
Waktu : 13 Juli 2012
Tempat : Posko KKN UNY Kelompok 06
22
Sasaran : Siswa SD kelas 6 – SMP kelas 3 Dusun
Dobangsan
Jumlah Peserta : 16 anak
Sambutan Masyarakat : Antusias
Peran Mahasiswa : Motivator, fasilitator dan pelaksana
Biaya : Rp 50. 000, -
Sumber Dana : Swadana mahasiswa KKN UNY
Jumlah Jam : 2 jam
Hasil yang dicapai : Eksperimen ini berjalan dengan lancar, adik-
adik dapat melakukan percobaan dan
bereksperimen sendiri setelah dilakukan
pengarahan petunjuk percobaan yang
sebelumnya telah terlebih dahulu dikenalkan
alat dan bahan dalam percobaan yang
dilakukan. Adik-adik dapat mengelompokkan
dan membedakan larutan elektrolit dan larutan
non elektrolit.
Faktor Pendukung : Adanya modul Petunjuk percobaan
Adanya alat-alat dari labolatorium Fisika
yang boleh di pinjam untuk memudahkan
percobaan.
Adanya bahan-bahan percobaan yang
didapat dengan mudah.
Antusias adik-adik dalam melakukan
eksperimen.
Faktor Penghambat : Ada salah satu alat yang tidak bisa
digunakan
dalam percobaan yaitu tempat baterai,
mungkin kontaknya yang putus sehingga
tegangannya tidak masuk.
Cara Mengatasi : Dibagi 2 kelompok dalam melakukan
23
percobaan, karena tempat baterainya
kurang maka percobaan dilakukan secara
bergantian.
f. Test Buta Warna
Program tes buta warna bertujuan untuk memberikan
pengetahuan mengenai buta warna dan memberikan pelayanan
pengecekan buta warna melalui “Ishcihara Test” kepada anak-anak di
Dusun Dobangsan. Peran mahasiswa dalam program ini adalah sebagai
pemateri, pelaksana, dan fasilitator untuk terselenggaranya program tes
buta warma. Program ini dilaksanakan pada tanggal 20, 20, dan 24 Juli
2012. Waktu tersebut merupakan waktu dari persiapan hingga pelaksaan
program. Waktu pelaksanaan tersebut tidak sesuai dengan perencanaan
yang tercantum dalam matriks. Hal ini dikarenakan pelaksanaan program
ini disesuaikan dengan waktu pelaksanaan program kelompok dan
individu anggota KKN lain. Jumlah jam untuk persiapan hingga
pelaksaan program ini adalah sebesar 5 jam.
Pada tanggal 19 Juli 2012 dilakukan persiapan untuk pelaksanaan
program tes buta warna. Persiapan yang dilakukan meliputi penyewaan
buku ”Ishcihara test”, pendownloadan video flash untuk mendukung tes
buta warna, dan pembuatan lembar pengecekan buta warna serta
penggandaan. Pada tanggal 20 dan 24 Juli 2012 dilakukan pelaksanaan
program tes buta warna. Pelaksanaan program tes buta warna ini
dilakukan sebanyak dua kali karena pada pelaksanaan pertama jumlah
peserta nya terlalu sedikit sehingga program ini perlu dilakukan lagi.
Program ini dilaksanakan di Posko KKN UNY Kelompok 06
Dusun Dobangsan dengan sasaran anak-anak di Dusun Dobangsan.
Jumlah peserta yang mengikuti program ini adalah sebanyak 8 anak
untuk pelaksanaan I (tanggal 20 Juli 2012), dan 7 anak untuk
pelaksanaan II (tanggal 20 Juli 2012). Secara keseluruhan anak-anak di
Dusun Dobangsan dengan pelaksanaan program ini. Biaya yang
24
dikeluarkan untuk program ini adalah sebesar Rp 25.000,00 yang berasal
dari swadaya mahasiswa. Hasil yang dicapai melalui program ini adalah
tersampaikannya materi buta warna kepada anak-anak di Dusun
Dobangsan. materi yang diberikan antara lain adalah pengertian buta
warna, penyebab buta warna, dan Ishcihara Test. Selain itu, melalui
Ishcihara Test, anak-anak Dusun Dobangsan dapat mengetahui apakah
mereka menderita buta warna atau tidak. Dari hasil pengetesan ini
diketahui bahwa 1 anak dari 15 anak yang melakukan tes ini terbukti
menderita buta warna parsial.
Program ini dapat berjalan lancar karena adanya berbagai faktor
pendukung diantaranya adalahTersedianya buku Ishcihara Test dan
media flash untuk buta warna sehingga dapat dilakukan pengecekan buta
warna terhadap anak-anak di Dusun Dobangsan, dan adanya antusiasme
anak-anak di Dobangsan dalam mengikuti program ini. Selain faktor
pendukung tersebut, dalam pelaksanaan program ini juga terdapat faktor
penghambat antara lain adalah anak-anak di Dusun Dobangsan yang
menjadi peserta rata-rata masih SD sehingga mereka belum mendapatkan
pelajaran mengenai buta warna. Faktor-faktor penghambat tersebut dapat
diatasi dengan cara saat penjelasan materi harus dilakukan secara
berulang-ulang dan pelan-pelan agar anak-anak tersebut dapat mengerti
mengenai materi buta warna.
Tujuan : Memberikan pengetahuan mengenai buta warna
dan memberikan pelayanan pengecekan buta
warna melalui “Ishcihara Test” kepada anak-anak
di Dusun Dobangsan.
Waktu : 19, 23, 24 JUli 2012
Tempat : Posko KKN UNY Kelompok 06
Sasaran : Anak-anak di Dusun Dobangsan
Jumlah Peserta : 15 orang
Sambutan Masyarakat : Antusias
25
Peran Mahasiswa : Pemateri, pelaksana, dan fasilitator
Biaya : Rp 25.000,00
Sumber Dana : Swadana Mahasiswa KKN UNY
Jumlah Jam : 5 jam mulai dari persiapan hingga pelaksanaan
Hasil yang dicapai : Tersampaikannya materi buta warna kepada anak-
anak di Dusun Dobangsan. Materi yang diberikan
antara lain adalah pengertian buta warna,
penyebab buta warna, dan Ishcihara Test. Melalui
Ishcihara Test, anak-anak Dusun Dobangsan
dapat mengetahui apakah mereka menderita buta
warna atau tidak. Dari hasil pengetesan ini
diketahui bahwa 1 anak dari 15 anak yang
melakukan tes ini terbukti menderita buta warna
parsial.
Faktor Pendukung : Tersedianya buku Ishcihara Test dan media
flash untuk buta warna sehingga dapat
dilakukan pengecekan buta warna terhadap
anak-anak di Dusun Dobangsan.
Antusiasme anak-anak di Dobangsan dalam
mengikuti kegiatan ini.
Faktor Penghambat : Anak-anak di Dusun Dobangsan yang
menjadi peserta rata-rata masih SD sehingga
mereka belum mendapatkan pelajaran
mengenai buta warna.
Cara Mengatasi : Saat penjelasan materi harus dilakukan secara
berulang-ulang dan pelan-pelan agar anak-
anak tersebut dapat mengerti mengenai
materi buta warna.
g. Pendampingan TPA
26
Program pendampingan TPA bertujuan untuk membantu
pembelajaran Al-Qur’an bagi santri-santri Masjid Nurul Islam
Dobangsan agar termotivasi dalam meningkatkan iman dan taqwa.
Program pendampingan ini dilakukan setiap hari Senin, Kamis, dan
Sabtu sore di Masjid Nurul Islam Dobangsan. Dalam pelaksanaan
program ini dibantu oleh anggota KKN yang lain. Dalam pelaksanaan
belum terdapat presensi individu, sehingga dalam pelaksanaan dilakukan
pengadaan presensi TPA bagi santriwan-santriwati. Tanggapan warga
Dobangsan dan santri TPA cukup antusias dan disambut dengan baik
Tujuan : Mengetahui adanya konsep kegiatan agama
Islam di Dusun Dobangsan, mengajarkan
santriwan-santriwati mengaji Al-Quran dan
Iqro’ dengan benar
Waktu : 21, 23, 28, 30 Juli 2012
6, 9, 11, 13, 16 Agustus 2012
Tempat : Masjid Nurul Islam Dusun Dobangsan
Sasaran : Santri TPA Masjid Nurul Islam Dusun
Dobangsan
Jumlah Peserta : 40 Santri
Sambutan Masyarakat : Antusias
Peran Mahasiswa : Motivator, fasilitator dan pelaksana
Biaya : Rp 10.200,-
Sumber Dana : Swadana Mahasiswa
Jumlah Jam : 12,5 jam
Hasil yang dicapai : Kegiatan TPA berjalan dengan lancar sesuai
dengan jadwal yang ada. Santri menjadi lebih
giat untuk berangkat TPA
Faktor Pendukung : Adanya dukungan dari warga masyarakat
Dobangsan dan Pengurus Takmir Masjid
Nurul Islam.
27
Antusias santri TPA Masjid Nurul Islam
dalam mengikuti kegiatan TPA.
Faktor Penghambat : Jumlah Al-Qur’an dan Iqra yang ada masih
terbatas.
Belum adanya presensi baca al-Qur’an dan
Iqra sebagai pegangan anak-anak.
Cara Mengatasi : Memanfaatkan Al-Qur’an dan Iqra dari
donatur yang telah diberikan ke Masjid
Nurul Islam dalam program kelompok
pengadaan property masjid.
Membuat, mengeprint, dan memfotokopi
presensi baca Al-Quran dan Iqra.
h. Kearsipan dan Rekapitulasi Data Dasar Warga
Program individu kearsipan dan rekapitulasi data warga bertujuan
untuk membantu pendataan keluarga yang meliputi kondisi lingkungan,
ekonomi, pendidikan, dan mata pencaharian. Data dasar keluarga ini
nantinya digunakan oleh pihak Kelurahan sebagai dasar pembuatan profil
desa. Profil desa Giripeni terdiri dari data keluarga seluruh Giripeni. Dari
8 dusun yang terdapat di Giripeni masih terdapat 2 dusun yaitu Tegal
Lembut dan Gunung Gempal, yang belum menyelesaikan pendataan
sehingga disini mahasiswa membantu pendataan warga berdasarkan
Kartu Keluarga (KK), Kartu Tanda Penduduk (KTP), dan Akte
Kelahiran. Proses pendataan dilakukan oleh 4 anggota KKN yang
terdapat di dusun Dobangsan, Jurang Jero, Gunung Gempal, dan Kali
Kepek. Penugasan pendataan dibagi menjadi 2, 2 anggota di wilayah
Gunung Gempal, dan 2 anggota lainnya di wilayah Tegal Lembut.
Pendataan dilakukan dari rumah ke rumah sehingga memakan waktu
cukup lama dalam menyelesaikannya. Pelaksanaan tidak dilakukan
sesuai rencana dikarenakan koordinasi bersama anggota KKN di
kelompok lain menunggu waktu luang untuk dapat berkumpul.
28
Tujuan : Membantu pendataan data dasar warga yang
meliputi kondisi lingkungan, ekonomi,
pendidikan, dan mata pencaharian. Data dasar
keluarga ini nantinya digunakan oleh pihak
Kelurahan untuk dasar pembuatan profil desa
Waktu : Senin, 6 Agustus 2012
Tempat : Dusun Tegal Lembut
Sasaran : Warga Dusun Tegal Lembut
Sambutan Masyarakat : Antusias
Peran Mahasiswa : Pelaksana, fasilitator, dan pendata
Sumber Dana : Swadaya Mahasiswa KKN UNY
Jumlah Jam : 1 jam
Hasil yang dicapai : Telah diselesaikan pendataan profil desa di RT
08 – 09 di Dusun Tegal Lembut. Pendataan
dilakukan dari rumah ke rumah tiap KK,
Dibutuhkan Kartu Keluarga dan KTP dalam
pendataan Profil Desa.
Kegiatan ini melibatkan 4 Mahasiswa.
Faktor Pendukung : Adanya partisipasi dari warga dalam
pendataan Profil Desa.
Faktor Penghambat : Jarak rumah antar warga relatif jauh
sehingga memakan waktu lama dalam
proses pendataan.
Cara Mengatasi : Lebih berkoordinasi dalam pendataan.
Pembagian tugas untuk masing-masing
individu agar pendataan tidak
membutuhkan waktu lama.
i. Pengecekan Golongan darah untuk PAUD
29
Golongan darah adalah ciri khusus darah dari suatu individu
karena adanya perbedaan jenis karbohidrat dan protein pada permukaan
membran sel darah merah. Dengan kata lain, golongan darah ditentukan
oleh jumlah zat (kemudian disebut antigen) yang terkandung di dalam sel
darah merah. Golongan darah sangat penting untuk diketahui oleh
seseorang. Golongan darah sangat penting dalam proses tranfusi darah,
jika seseorang kehilangan darah sepeti ketika mengalami kecelakaan,
mengalami pendarahan hebat, dll.
Program pengecekan golongan darah PAUD bertujuan untuk
memberikan pelayanan terhadap siswa PAUD untuk mengetahui
golongan darah mereka. Peran mahasiswa dalam program ini adalah
sebagai fasilitator untuk terselenggaranya program pengecekan golongan
darah PAUD. Program ini dilaksanakan pada tanggal 19 dan 23 Juli 2012
serta tanggal 9 dan 11 Agustus 2012. Waktu tersebut merupakan waktu
dari persiapan hingga pelaksaan program. Waktu pelaksanaan tersebut
tidak sesuai dengan perencanaan yang tercantum dalam matriks. Hal ini
dikarenakan pelaksanaan program ini disesuaikan dengan jadwal
pelayanan dari Puskesmas Kecamatan Wates. Jumlah jam untuk
persiapan hingga pelaksaan program ini adalah sebesar 6 jam.
Pada tanggal 19 Juli 2012 dilakuakan pengesahan proposal
pelayanan pengecekan golongan darah yang dilakuakan dengan meminta
tanda tangan Bapak Widuri selaku Kepala Dusun Dobangsan, Bapak
Bajuri selaku Kepala Desa Giripeni, dan Ibu Dra. Sri Utami selaku
Camat Wates, kemudian proposal disampaikan kepada Kepalanya
Puskesmas Kecamatan Wates. Pada tanggal 23 Juli 2012 dilakukan
konfirmasi kepada pihak Puskesmas Kecamatan Wates untuk
kesediaannya dalam pelaksanaan program pelayanan pengecekan
golongan darah ini. Hasil konfirmasi adalah Puskesmas Kecamatan
Wates bersedia memberikan pelayanan pengecekan golongan darah
dengan biaya sebesar Rp 8.000,00 untuk setiap pengecekan. Pada tanggal
9 Agustus 2012 dilakukan konfirmasi kepada pihak Puskesmas
30
Kecamatan Wates untuk memastikan waktu pelaksanaan pelayanan
pengecekan golongan darah PAUD. Hasil konfirmasi adalah pelayanan
pengecekan golongan darah PAUD akan dilaksanakan pada tanggal 11
Agustus 2012 pada pukul 10.00 WIB. Pada tanggal 11 Agustus 2012
dilakukan pelaksanaan program pelayanan pengecekan golongan darah
PAUD.
Program ini dilaksanakan di Posko KKN UNY Kelompok 06
Dusun Dobangsan dengan sasaran siswa PAUD Yudhistira. Jumlah
peserta yang mendaftar untuk pengecekan golongan darah PAUD ini
adalah 13 anak, tetapi dalam pelaksanaannya hanya 10 anak yang
melakukan pengecekan golongan darah. Hal ini dikarenakan anak-anak
merasa ketakutan melihat dokter dan jarum. Secara keseluruhan
masyarakat khususnya orang tua siswa PAUD Yudhistira sangat antusias
dengan pelaksanaan program ini. Biaya yang dikeluarkan untuk program
ini adalah sebesar Rp 111.000,00 yang berasal dari swadaya mahasiswa.
Hasil yang dicapai melalui program ini adalah siswa PAUD dapat
mengetahui golongan darah mereka dan mendapatkan kartu golongan
darah.
Program ini dapat berjalan lancar karena adanya berbagai faktor
pendukung diantaranya adalah kesediaan pihak Puskesmas Kecamatan
Wates untuk memberikan pelayanan pengecekan golongan darah bagi
siswa PAUD Yudhistira, serta adanya antusiasme siswa PAUD dan orang
tua mereka dalam mengikuti program ini. Selain faktor pendukung
tersebut, dalam pelaksanaan program ini juga terdapat beberapa faktor
penghambat antara lain adalah puskesmas hanya mengirimkan seorang
petugas laboratorium untuk pengecekan golongan darah di Dusun
Dobangsan sehingga saat pelaksanaan program sedikit mengalami
kesulitan, dan saat pelaksanaan program ini, banyak siswa PAUD yang
menangis karena ketakutan sehingga ada diantara mereka yang
mengurungkan niat untuk pengecekan golongan darah. Faktor-faktor
penghambat tersebut dapat diatasi dengan cara petugas laboratorium
31
untuk pengecekan golongan darah dibantu oleh anggota KKN UNY 06
khususnya yang dalam pelaksanaan program pengecekan golongan darah
ini, dan siswa PAUD yang menjadi peserta didampingi oleh orang tuanya
dan setelah pengecekan berlangsung mereka diberi bingkisan makanan.
Tujuan : Memberikan pelayanan terhadap siswa
PAUD untuk mengetahui golongan darah
mereka
Waktu : 19, 23 Juli 2012
9, 11 Agustus 2012
Tempat : Posko KKN UNY Kelompok 06
Sasaran : Siswa PAUD Yudhistira
Jumlah Peserta : 10 orang
Sambutan Masyarakat : Antusias
Peran Mahasiswa : Fasilitator
Biaya : Rp 110.000,00
Sumber Dana : Swadaya Mahasiswa KKN UNY
Jumlah Jam : 6 jam mulai dari persiapan hingga
pelaksanaan
Hasil yang dicapai : Siswa PAUD dapat mengetahui golongan
darah mereka. Selain itu, mereka juga
mendapatkan kartu golongan darah.
Faktor Pendukung : Kesediaan pihak Puskesmas
Kecamatan Wates untuk memberikan
pelayanan pengecekan golongan darah
bagi siswa PAUD Yudhistira.
Antusiasme siswa PAUD dan orang
tua mereka dalam mengikuti program
ini.
Faktor Penghambat : Puskesmas hanya mengirimkan
seorang petugas laboratorium untuk
32
pengecekan golongan darah di Dusun
Dobangsan sehingga saat pelaksanaan
program sedikit mengalami kesulitan.
Saat pelaksanaan program ini, banyak
siswa PAUD yang menangis karena
ketakutan sehingga ada diantara
mereka yang mengurungkan niat untuk
pengecekan golongan darah.
Cara Mengatasi : Petugas laboratorium untuk
pengecekan golongan darah dibantu
oleh anggota KKN UNY 06 khususnya
yang dalam pelaksanaan program
pengecekan golongan darah ini.
Siswa PAUD yang menjadi peserta
didampingi oleh orang tuanya dan
setelah pengecekan berlangsung
mereka diberi bingkisan makanan.
3. Program Insidental
a. Nyadran
Tujuan : Mendoakan para leluhur yang sudah meninggal
dan membawa sedekah untuk dikumpulkan.
Waktu : Rabu, 4 Juli 2012
Pukul 16.00-17.30 WIB
Tempat : Makam Dusun Dobangsan
Jumlah Jam : 1,5 jam
Hasil yang dicapai : Mendoakan para leluhur di halaman luar makan
dengan tahlil dan membaca Surat Yaasin.
Kemudian acara ditutup dengan mengumpulkan
sedekah dan saling tukar sedekah untuk dibawa
33
pulang. Sebagian sedekah dimakan ditempat
bersama-sama. Kemudian membantu
membersihkan halaman serta menggulung tikar
setelah acara selesai. Kegiatan berlangsung
lancar, dan kedatangan mahasiswa disambut
antusias oleh warga.
b. Takziah
Tujuan : Melayat di rumah orang yang meninggal serta
ikut mendoakan.
Waktu : Senin, 13 Agustus 2012
Pukul 12.00-14.00 WIB
Minggu, 26 Agustus 2012
Pukul 13.00-15.00 WIB
Tempat : Posko KKN Dusun Jurang Jero dan RT 14
Dusun Dobangsan
Jumlah Jam : 4 jam
Hasil yang dicapai : Melayat ke rumah orang yang telah meninggal,
ikut berduka cita, dan bersilaturahmi dengan
keluarga yang ditinggalkan. Mendoakan serta
mengikuti susunan acara hingga selesai jenazah
akan diberangkatkan. Membantu menata kursi-
kursi dan membersihkan halaman setelah acara
selesai. Kegiatan berjalan lancar.
c. Buka Bersama di Sanggar Bunga Padi
Tujuan : Memberikan motivasi kepada anak-anak yang
berada disanggar dan lebih bisa mengenal
Budaya Jepang
34
Waktu : Sabtu, 4 Agustus 2012
Pukul 16.00-19.00
Tempat : Sanggar Bunga Padi di rumah Bapak Agung
Dusun Dobangsan
Jumlah Jam : 3 jam
Hasil yang dicapai : Dihadiri oleh tim kkn 06 dan anak-anak sanggar
bunga padi, dan dihadiri juga oleh tamu dari
jepang serta dari jogja tim si bolang
d. Pengajian Remaja Masjid
Tujuan : Mengikuti acara pengajian bersama remaja-
remaja masjid diharapkan mampu terjalin
silaturahmi dengan remaja masjid dan mampu
meningkatkan ukuwah,iman, dan takwa.
Waktu : Setiap hari Minggu selama Bulan Ramadhan
Tempat : Masjid Nurul Islam Dusun Dobangsan
Jumlah Jam : 8 jam
Hasil yang dicapai : Mendengarkan pengajian yang diisi oleh
penceramah. Kemudian ikut membantu
menyiapkan makanan buka puasa. Acara diikuti
oleh remaja Dusun Dobangsan.
e. Upacara HUT RI ke-67 di Kecamatan Wates
Tujuan : Mengikuti upacara peringatan HUT RI sebagai
tanda cinta tanah air dan menghormati
kemerdekaan Indonesia.
Waktu : Jumat, 17 Agustus 2012
Pukul 09.00-11.00 WIB
Tempat : Lapangan Bendungan Kecamatan Wates
35
Jumlah Jam : 2 jam
Hasil yang dicapai : Mengikuti kegiatan upacara bersama anggota
KKN se-Wates, siswa SD Bendungan, siswa
SMP 2 Wates, siswa SMA 1 Wates, PNS,
perangkat dan staff Kecamatan Wates. Upacara
bendera dikomando oleh Ibu Camat, kemudian
pengibaran bendera oleh anggota TONTI SMA
N 1 Wates.
f. Safari Tarawih
Tujuan : Menjalin kebersamaan dengan jajaran dari
kecamatan Wates dalam mempererat Ukhuwah
Islamiah.
Waktu : Kamis, 26 Juli 2012
Pukul 20.00-22.00 WIB
Tempat : Masjid Nurul Islam Dobangsan
Jumlah Jam : 2 jam
Hasil yang dicapai : Tarawih bersama jajaran dari Kecamatan Wates
di Masjid Nurul Islam Dobangsan dihadiri oleh
Ibu Camat yaitu Ibu Dra. Sri Utami, M.Hum
beserta staf jajaran kecamatan. Acara syafari
tarawih ini merupakan sholat tarawih
berkeliling sekecamatan wates guna
mempererat tali silaturahmi antar warga dan
aparat pemerintahan. Syafari Tarawih ini
dilanjutkan dengan pengajian dan pemberian
bantuan dana untuk pembangunan masjid dan
santunan anak yatim/piatu.
36
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian kegiatan KKN yang di laksanakan pada tanggal 1 Juli
2012 sampai dengan 31 Agustus 2012 di Dusun Dobangsan, Desa Giripeni,
37
Kecamatan Wates, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, maka
kami dapat menyimpulkan sebagai berikut:
1. Tanggapan warga di Dusun Dobangsan terhadap kehadiran mahasiswa
KKN dari Universitas Negeri Yogyakarta dan program-program KKN
cukup positif. Hal ini ditunjukkan dengan adanya kerjasama dan
partisipasi pada setiap kegiatan yang dilaksanakan mahasiswa KKN
2. Dengan adanya KKN ini dapat dijadikan pengalaman yang sangat
berharga bagi mahasiswa sebelum terjun ke kehidupan bermasyarakat
kelak.
3. Dengan adanya KKN ini, mahasiswa dapat lebih mengetahui kehidupan
bermasyarakat pedesaan beserta seluk beluknya dan mahasiswa dapat
menerapkan ilmu yang telah di peroleh dari bangku kuliah untuk di
selaraskan dengan kebutuhan masyarakat.
B. Saran
1. Bagi masyarakat dusun Dobangsan Desa Giripeni
a. Masyarakat diharapkan lebih maju dan mandiri dengan kekayaan desa
yang sudah cukup baik, dan tetap mempertahankan prestasi yang telah
ada.
b. Masyarakat desa diharapakan untuk menjadi contoh bagi masyarakat
sekitar dan dusun-dusun lainnya.
c. Masyarakat dusun Dobangsan diharapkan mampu mengambil
pelajaran, pengalaman, dan wawasan baru dari apa yang sudah KKN
berikan di dusun Dobangsan ini selama kurang lebih dua bulan.
2. Bagi mahasiswa
a. Kedisiplinan dan tanggung jawab mahasiswa perlu ditingkatkan dalam
menjalankan tugas.
b. Kerjasama dan hubungan baik antar mahasiswa perlu dijaga dan
diperhatikan demi pelaksanaan program.
38
c. Untuk mahasiswa hendaknya meningkatkan kesiapan dalam hal fisik,
mental, dan penguasaan kegiatan yang akan dilakukan selama
kegiatan KKN.
d. Menjaga nama baik dan eksistensi Universitas Negeri Yogyakarta.
e. Bagi mahasiswa yang KKN hendaklah lebih cermat dalam melakukan
observasi sehingga program yang dijalankan efektif dan efisien.
f. Mahasiswa harus kreatif dalam membuat program kegiatan ( tidak
monoton)
3. Untuk Mahasiswa KKN Berikutnya
a. Diharapkan mahasiswa KKN telah siap menghadapi permasalahan di
lokasi KKN yang bersifat individu maupun kelompok.
b. Perlu dikembangkan sikap keterbukaan, komunikasi yang baik dan
koordinasi antar masing–masing mahasiswa.
c. Ketersiapan keterampilan diharapkan lebih matang.
d. Pandai–pandailah menjaga diri dan bersosialisasi dengan masyarakat
sehingga akan dapat memetik pelajaran dan pengalaman yang paling
berharga dalam hidup.
e. Dalam pelaksanaan setiap program, baik program kelompok maupun
program individu haruslah dilakukan perencanaan yang matang dan
sering–seringlah melakukan koordinasi antar sesama mahasiswa
dengan warga atau aparat pemerintah setempat.
f. Agar program–program dalam pelaksanaan KKN terlaksana dengan
baik, maka perlu dilakukan suatu pendekatan kepada seluruh warga
masyarakat melalui tokoh masyarakat atau perangkat dusun yang
terkait dengan program yang ditawarkan.
DAFTAR PUSTAKA
Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat. 2010. Panduan Kuliah Kerja Nyata. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta
39
Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Negeri Yogyakarta. 2010. Kumpulan Makalah Pembekalan Kuliah Kerja Nyata (KKN) UNY . Yogyakarta:
40
41
Individu Utama
1. Bengkel Sains
Percobaan Benang Ajaib
Gambar 1.1 Seorang peserta bengkel Sains
( zaki rt.13 rw.07) berhasil mencoba
memasukkan benang ajaib dalam Es Batu.
Percobaan Tarian Soda
Gambar 1.2 Biji kacang hijau bergerak ke atas
dan kebawah seperti menari saat dimasukkan ke
air soda
2. Penyuluhan Gempa Bumi dan Tsunami
Gambar 2.1 Penyuluh Dari BMKG saat
memberikan Penyuluhan Gempa Bumi dan
Tsunami
Gambar 2.2 Siswa/i SDN Giripeni antusias
memperhatikan penyuluhan Gempa Bumi dan
Tsunami.
42
INDIVIDU PENUNJANG
1. Visualisasi Sistem Tata Surya
Gambar 1 mahasiswa kkn berperan
sebagai narasumber dalam visualisasi
sistem tata surya.
2. Pendampingan TPA
Gambar 2 Mahasiswa kkn sedang
menyimak santriwati jilid 2 di masjid
Nurul Islam
3. Pengecekan Golongan Darah Untuk
PAUD
Gambar 3 Siswi PAUD Yudhistira
4. Penyuluhan Koperasi dan UMKM
Gambar 4 Peserta penyuluhan koperasi
43
melakukan pengecekan golongan darah
di Posko KKN UNY 06
dan UMKM bertanya kepada narasumber
dari dinas koperasi kabupaten Kulon Progo
5. Kreasi kain Flanel
Gambar 5.1 Antusiasme anak-anak
Dobangsan belajar membuat kreasi
gantungan kunci dan bros dari kain flanel.
Gambar 5.2 Hasil kreasi kain flanel anak-
anak dobangsan.
6. Eksperimen Larutan Elektrolit dan
non elektrolit
Gambar 6 antusiasme adik-adik saat
memperhatikan penjelasan dari kakak-
7. Bimbingan Bahasa Inggris
Gambar 7. Antusiasme adik-adik
mengikuti bimbingan belajar bahasa
44
kakak KKN Inggris dengan metode retelling story
dari film yang ditonton
8. Kearsipan dan Rekapitulasi data
dasar warga
Gambar 8 Mahasiswa KKN sedang
mengisi data dasar warga untuk kearsipan
dan rekapitulasi data dasar warga.
45