Laporan Individu Vita

69
BAB I PENDAHULUAN Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan program intrakurikuler yang harus dilaksanakan oleh mahasiswa program S1. KKN merupakan salah satu wujud pengabdian perguruan tinggi kepada masyarakat lewat pemberian bantuan, pemberdayaan, pelatihan, penyuluhan, pembimbingan, pendampingan, dan untuk menyadarkan potensi yang dimiliki serta membantu meningkatkan kualitas hidup dan pembangunan. Peserta KKN dihadapkan secara langsung kepada masyarakat, sehingga yang terjadi adalah sifat saling memberi dan menerima antara keduanya.Di samping itu, mahasiswa pelaksana program KKN dapat memperoleh pengalaman nyata yang didapatkan langsung dari masyarakat yang dapat memperkaya pengalaman teoritis yang diperoleh di perguruan tinggi. Agar dapat diperoleh hasil yang maksimal, baik untuk kepentingan masyarakat maupun mahasiswa, pelaksanaan KKN harus dilakukan dengan cermat sejak tahap perencanaan, pelaksanaan, sampai dengan evaluasi hasil secara menyeluruh. Laporan ini disusun sebagai wujud hasil pelaksanaan kegiatan KKN selama jangka waktu yang telah ditentukan, yaitu selama dua bulan mulai dari tanggal 1

Transcript of Laporan Individu Vita

Page 1: Laporan Individu Vita

BAB I

PENDAHULUAN

Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan program intrakurikuler yang harus

dilaksanakan oleh mahasiswa program S1. KKN merupakan salah satu wujud

pengabdian perguruan tinggi kepada masyarakat lewat pemberian bantuan,

pemberdayaan, pelatihan, penyuluhan, pembimbingan, pendampingan, dan untuk

menyadarkan potensi yang dimiliki serta membantu meningkatkan kualitas hidup

dan pembangunan.

Peserta KKN dihadapkan secara langsung kepada masyarakat, sehingga

yang terjadi adalah sifat saling memberi dan menerima antara keduanya.Di

samping itu, mahasiswa pelaksana program KKN dapat memperoleh pengalaman

nyata yang didapatkan langsung dari masyarakat yang dapat memperkaya

pengalaman teoritis yang diperoleh di perguruan tinggi. Agar dapat diperoleh hasil

yang maksimal, baik untuk kepentingan masyarakat maupun mahasiswa,

pelaksanaan KKN harus dilakukan dengan cermat sejak tahap perencanaan,

pelaksanaan, sampai dengan evaluasi hasil secara menyeluruh.

Laporan ini disusun sebagai wujud hasil pelaksanaan kegiatan KKN

selama jangka waktu yang telah ditentukan, yaitu selama dua bulan mulai dari

tanggal 01 Juli sampai dengan tanggal 31 Agustus 2012 dengan program utama

pemberdayaan masyarakat. Pemberdayaan disini dapat dipandang sebagai proses

pendidikan, pembelajaran, bimbingan dan pendampingan kepada masyarakat

untuk meningkatkan kapasitas dan kapabilitas dalam mengelola potensi yang

dimiliki dalam rangka meningkatkan kesejahteraan hidup masyarakat melalui

program kerja yang telah dipilih. Program-program tersebut dapat dilaksanakan

apabila telah disetujui oleh Kepala Dusun, Dosen Pembimbing Lapangan (DPL),

dan Kepala Desa.

A. Analisis situasi

1. Keadaan Geografis

Secara geografis, Dusun Dobangsan merupakan salah satu wilayah di

Desa Giripeni, Kecamatan Wates, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa

1

Page 2: Laporan Individu Vita

Yogyakarta, yang terbagi menjadi 3 RW dan 9 RT. Dusun ini berbatasan dengan

wilayah :

Batas timur : Dusun Kedungsari

Batas barat : Dusun Triharjo

Batas selatan : Dusun Gontakan

Batas utara : Kota Wates

Dusun Dobangsan terdiri dari 270 kepala keluarga dengan jumlah

penduduk 800 jiwa. Daerahnya terletak dipinggiran kota banyak terdapat lahan

perkebunan dan tanah kosong untuk pertanian. Mayoritas penduduk dusun

Dobangsan bermata pencaharian sebagai petani dan pedagang..

2. Keadaan Alam dan Potensi Fisik

Pada waktu musim hujan, warga cenderung menanam padi, ketela, jagung,

serta tanaman-tanaman sayur yang tentunya akan menghasilkan keuntungan yang

besar jika waktu panen tiba. Namun ketika musim kemarau, warga tidak

mengambil resiko dengan memanfaatkan pertanian sebagai mata pencaharian

mereka, karena berpotensi untuk gagal panen. Meskipun demikian beberapa orang

masih memanfaatkan lahan pertanian untuk bercocok tanam dengan menanami

tanaman-tanaman yang tidak membutuhkan banyak air, seperti jagung dan ketela.

Warga yang lain beralih haluan sebagai buruh. Selain hasil pertanian juga ada

hasil perkebunan. Banyak rumah di Dusun Dobangsan ini yang mempunyai

pekarangan yang luas dan dijadikan lahan untuk berkebun.

Di Dusun Dobangsan mempunyai Industri Kecil yaitu Usaha Peyek.

Peyek ini dibuat dengan bahan dari kacang tanah, kacanag kedelai, dan kacang

tolo. Sehari memproduksi 23 kg. Selain usaha Peyek, ada juga Usaha Kecil

Pembuatan tempe.

3. Bidang Kependidikan

Di Dusun Dobangsan, tingkat pendidikan baik formal maupun non formal

sudah tergolong baik. Ini terlihat dari jumlah penduduk rata-rata lulusan SMU.

Namun untuk generasi tua tidak jarang hanya lulusan SD, bahkan ada yang belum

2

Page 3: Laporan Individu Vita

pernah mengenyam pendidikan. Hal ini disebabkan letak geografis dari Dusun

Dobangsan yang cukup dekat dari pusat kota. Belum banyak yang melanjutkan

ke perguruan tinggi karena setelah tamat SMU biasanya langsung berkeluarga dan

bekerja bahkan merantau ke kota untuk mencari kerja.

4. Bidang Keagamaan

Mayoritas penduduk Dusun Dobangsan beragama Islam dan sebagian kecil

beragama Katolik dan Kristen. Untuk kegiatan anak-anak, rutin diadakan TPA

(Taman Pendidikan Al Qur’an) setiap dua kali dalam seminggu. TPA yang sudah

berdiri belum optimal. Banyak anak-anak yang berminat untuk menuntut ilmu di

TPA tersebut, tetapi pengajarnya masih sedikit. Pengajar TPA mayoritas remaja

yang ada di dusun itu. Rata-rata dari mereka masih duduk di bangku SMP.

Kondisi TPA yang ada juga masih sederhana, tidak terdapat meja untuk belajar.

Dengan demikian perlu diadakan pendampingan dan peningkatan untuk

mengoptimalkan fungsi TPA tersebut.

Di dusun Dobangsan sudah terdapat pengajian rutin setiap satu bulan

sekali. Selain itu terdapat juga pengajian tingkat RT yang diadakan setiap satu

minggu sekali. Dusun Dobangsan memiliki sebuah masjid yang bernama Masjid

Nurul Islam dan mempunyai 2 Mushola.

5. Bidang Sosial dan Budaya

Di Dusun Dobangsan diadakan arisan ibu-ibu setiap satu bulan sekali.

Arisan tersebut terdiri dari PKK satu dusun dan setiap RT. Sedangkan pertemuan

rutin untuk bapak-bapak setiap satu bulan sekali yaitu setiap malam Minggu pon.

Pemuda yang terdapat disana adalah pemuda yang sudah berkeluarga. Sedangkan

remaja yang ada disana masih mengenyam pendidikan SMP dan SMA. Organisasi

pemuda di dusun ini sudah ada, namun kurang aktif. Oleh karena itu, organisasi

pemuda yang telah ada di dusun ini membutuhkan perhatian khusus agar menjadi

lebih berkembang dan bisa aktif kembali. Selain itu pemuda yang ada di dusun ini

banyak yang tidak melanjutkan sekolah dan lebih memilih bekerja sebagai buruh

atau membantu orang tuanya di ladang. Oleh karena itu keterampilan-

3

Page 4: Laporan Individu Vita

keterampilan atau pelatihan-pelatihan khusus perlu diadakan untuk menambah

kemampuan dan meningkatkan kreativitas pemuda yang nantinya bisa digunakan

sebagai home industri.

6. Sarana Pedukuhan

a. Olahraga

Dusun Dobangsan memiliki satu lapangan volly dan satu lapangan

badminton yang kondisinya masih perlu perbaikan.

b. Ibadah

Masjid Nurul Islam Dusun Dobangsan masih terlihat sangat

sederhana dan fasilitasnya juga masih kurang. Fasilitas yang belum

ada diantaranya seperti mimbar, papan info, tempat mukena, meja

TPA, waktu sholat, tempat membaca Al-Qur’an, kaligrafi, iqro, dan

sebagainya.

c. Pendidikan

Di dusun Dobangsan terdapat satu Kelompok Bermain (PAUD)

yang bernama Yudhistira dan satu Taman Kanak-kanak.

Kondisinya sudah lumayan bagus.

d. Keamanan

Fasilitas keamanan yang terdapat di dusun Dobangsan adalah

Poskamling. Poskamling tersebut sudah belum dimanfaatkan secara

maksimal oleh warga Dusun Dobangsan dan masih butuh

penerangan dan pengecetan tembok.

e. Gedung pertemuan

Pertemuan warga di dusun ini dilakukan di rumah kepala dukuh

karena belum memiliki gedung pertemuan khusus. Di rumah

kepala dukuh ini belum terdapat papan informasi kependudukan.

Disana belum terdapat peta dan buku catatan kependudukan. Peta

dan buku catatan kependudukan perlu dibuat.

4

Page 5: Laporan Individu Vita

B. IDENTIFIKASI MASALAH

Dengan kondisi yang ada, dirasa perlu adanya pemberian bantuan baik

dalam bentuk fisik maupun non fisik untuk kemajuan Dusun Dobangsan. Bantuan

yang dapat kita berikan berupa penyuluhan dan motivasi agar masyarakat

memiliki kesadaran baru, peningkatan pola berfikir, kemampuan, dan

keterampilan teknik untuk memecahkan masalah yang dihadapi, serta tindakan

konkret dalam rangka mencapai kemajuan.

C. PERUMUSAN PROGRAM KKN

Berdasarkan observasi di lapangan dan sosialisasi melalui dialog dengan

tokoh masyarakat setempat, maka dapat dirumuskan program-program apa saja

akan yang dilaksanakan selama di lokasi KKN yang bisa bermanfaat bagi

masyarakat setempat. Untuk merencanakan dan melaksanakan program-program

kerja yang akan dilaksanakan, terlebih dahulu menyesuaikan dengan keadaan,

potensi, dan apa saja yang menjadi kebutuhan masyarakat umum. Selain itu juga

perlu diperhatikan kegiatan-kegiatan apa saja yang sedang berlangsung di

masyarakat agar terjalin koordinasi dan koheren dengan baik. Hal ini bertujuan

agar program dapat berjalan sesuai dengan target yang dibutuhkan masyarakat

saat itu dan juga demi keberlangsungan (kontinuitas) utuk jangka panjang.

Dalam menyusun program-program kerja KKN, baik kelompok maupun

individu harus memperhatikan beberapa faktor yang menjadi dasar pertimbangan,

yaitu:

1. Maksud, tujuan, manfaat dan fleksibilitas program.

2. Potensi alam dan penduduknya.

3. Biaya pelaksanaan program.

4. Kebutuhan masyarakat dan pemerintahan.

5. Waktu yang tersedia.

6. Alat dan fasilitas yang tersedia.

7. Pengetahuan dan kemampuan mahasiswa KKN.

8. Minat dari dusun Dobangsan.

9. Dukungan instansi terkait.

5

Page 6: Laporan Individu Vita

Adapun langkah-langkah dalam penyusunan program kerja KKN adalah sebagai

berikut:

1. Pengumpulan data atau observasi lokasi sasaran.

2. Menyusun materi kegiatan.

3. Menentukan sifat dan jenis kegiatan.

4. Menetapkan alokasi waktu.

5. Menentukan peran mahasiswa dan masyarakat..

Rumusan program-program yang telah direncanakan dan disusun tersebut

dimasukan kedalam Matriks Rancangan Kerja dan Pelaksanaan Program Kerja

KKN UNY 2012. Setelah dipertimbangkan maka program kelompok yang

dikerjakan adalah :

Program Individu Utama

a. Bengkel Sains

b. Penyuluhan Gempa bumi dan Tsunami

2. Program Individu Penunjang

a. Kreasi Kain Flanel

b. Penyuluhan Koperasi dan UMKM

c. Visualisasi Sistem Tata Surya

d. Bimbingan Belajar Bahasa Inggris

e. Eksperimen Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit

f. Test Buta Warna

g. Pendampingan TPA

h. Kearsipan dan Rekapitulasi Data Dasar Warga

i. Pengecekan Golongan darah ( PAUD)

3. Program Insidental

a. Nyadran

b. Pengajian Remaja Masjid

c. Safari Tarawih

d. Buka Bersama Sanggar Bunga Padi

e. Takziah

f. Upacara 17 Agustus di kecamatan Wates

6

Page 7: Laporan Individu Vita

BAB II

PEMBAHASAN

A. Penyusunan Program Kerja

Program kerja yang akan dilaksanakan umumnya direncanakan dan

disusun berdasarkan analisis kebutuhan. Program kerja yang akan dilaksanakan

didasari oleh analisis kebutuhan masyarakat sebagai sasaran program kerja

sehingga program itu sesuai kebutuhan masyarakat yang bersangkutan. Setelah

melaksanakan observasi dan inventarisasi masalah, maka dapat ditentukan

program kegiatan yang sesuai dengan keinginan masyarakat.

Program kerja KKN disusun berdasarkan hasil observasi, masukan dari

kepala dusun, ketua RT, ketua RW, tokoh masyarakat serta konsultasi dengan

Dosen Pembimbing Lapangan (DPL). Masukan-masukan tersebut kemudian

disusun dalam bentuk matriks rencana program kerja yang menggambarkan

mengenai waktu pelaksanaan program-program kerja KKN selama 2 bulan.

Diharapkan seluruh program dapat terlaksana dengan baik sesuai dengan jadwal

yang telah ditentukan berdasarkan matriks rencana program kerja.

B. Pelaksanaan Program Kerja

Pelaksanaan program kerja KKN UNY 2012 di Dusun Dobangsan, Desa

Giripeni, Kecamatan Wates, Kabupaten Kulon Progo. Pelaksanaan program kerja

KKN merupakan realisasi dari rancangan program kerja yang tercantum di dalam

matriks program kerja, yang idealnya harus sesuai dengan rancangan yang telah

dibuat, akan tetapi pada kenyataan yang dihadapi di lapangan sering dihadapkan

pada berbagai hambatan sehingga tidak semua program dapat dilaksanakan sesuai

rancangan yang ada. Program kerja terdiri dari empat kelompok program yaitu

program kelompok, program tambahan kelompok, program individu dan program

insidental. Program kelompok adalah program yang menjadi tanggungjawab

seluruh anggota kelompok KKN yang ada di Dobangsan dan dilaksanakan lebih

dari setengah jumlah seluruh anggota kelompok KKN. Program tambahan

7

Page 8: Laporan Individu Vita

kelompok adalah program tanggung jawab seluruh anggota kelompok yang

diadakan karena situasi atau kondisi Dusun Dobangsan yang merupakan saran

atau masukan dan tambahan dari masyarakat Dobangsan ketika matriks program

kerja sudah tersusun. Disamping itu program individu dibagi menjadi program

utama dan program penunjang. Program utama adalah program yang dilaksanakan

sesuai dengan kompetensi dan keterampilan pelaksana, sedangkan program

penunjang adalah program yang dilaksanakan untuk membantu program utama

anggota lainnya.Sedangkan program insidental adalah program yang tidak

tercantum dalam matriks dan merupakan program yang berkaitan dengan kegiatan

partisipasi mahasiswa KKN di masyarakat. Berdasarkan rencana program kerja

yang telah dibuat, dalam melaksanakan program kerja, waktu dan target

pencapaian program kerja diusahakan sesuai dengan yang telah direncanakan.

Akan tetapi, tidak menutup kemungkinan apabila antara pelaksanaan dengan

perencanaan terdapat perbedaan yang dikarenakan oleh situasi dan kondisi yang

tidak sama dengan yang diharapkan atau adanya program–program lain yang

ternyata lebih mendesak dan lebih dibutuhkan oleh masyarakat. Perbedaan–

perbedaan yang terjadi tersebut dapat berupa pergeseran waktu pelaksanaan

program, penambahan atau pengurangan jumlah program kerja yang

dilaksanakan.

C. Pembahasan Program Kerja

Kuliah Kerja Nyata semester khusus tahun akademik 2011/2012 ini

berlangsung selama 2 bulan, mulai tanggal 1 Juli 2012 sampai dengan 31 Agustus

2012. Kegiatan ini bertempat di Dusun Dobangsan, Desa Giripeni, Kecamatan

Wates, Kabupaten Kulon Progo. Berdasarkan analisis situasi dan perencanaan

program yang telah dilaksanakan sebelumnya, maka telah terselenggara berbagai

program kerja sebagai berikut :

1. Program Individu Utama

a. Bengkel Sains

8

Page 9: Laporan Individu Vita

Bengkel Sains merupakan program edukasi yang bermanfaat

penting, dikarenakan bengkel sains memberikan kesempatan

bereksperimen kepada anak-anak yang berarti mendorong mereka untuk

berani mencoba. Suatu sifat mental yang kini berharga dan langka di dunia

orang dewasa. Kebanyakan orang dewasa terpenjara oleh ketakutan dan

kecemasan yang diciptakan oleh pikiran sendiri. Dan sering kita jumpai

orang-orang yang tidak berani mengambil resiko, memilih diam,

menghamba kepada kemapanan. Jikalau kesempatan untuk berani

mencoba terus menerus diberikan kepada anak-anak, maka kelak mereka

tumbuh menjadi manusia penempuh resiko, sang pembuka jalan dan sang

pencatat sejarah.

Selain itu melakukan eksperimen adalah pintu yang paling asyik

untuk memasuki dunia sains. Jika dilakukan di masa anak-anak, maka

akan berpotensi besar untuk menjadi memori masa kecil yang

menyenangkan. Saat bertambah usia dan tiba waktunya mereka mendalami

sains dengan disiplin yang lebih “serius”, maka memori masa anak-anak

itu akan bermetamorfosis menjadi sebentuk persepsi, bahwa sains itu

menyenangkan. Tatkala sains menjadi menyenangkan, maka energi yang

besar akan bersemayam di dalam diri anak-anak. Sehingga ketakutan dan

kecemasan bahwa sains itu menyeramkan dapat dipastikan akan terkubur

dalam-dalam

Tujuan : Memotivasi siswa untuk senang dengan

FISIKA atau SAINS. Mengenalkan pelajaran

FISIKA atau SAINS dengan metode

percobaan praktis dan menarik. Merubah

paradigma berfikir (anggapan) siswa bahwa

FISIKA, IPA (SAINS) adalah mata pelajaran

yang sulit dan menakutkan.Membuka pola

pikir anak-anak bahwa sesuatu yang

sederhana bisa menjadi sesuatu yang

9

Page 10: Laporan Individu Vita

menarik. Menumbuhkan sifat ingin mencoba

pada anak.

Waktu Pelaksanaan : 13 juli 2012, 22 Juli 2012, 27 Juli 2012, 1

Agustus 2012, 9 Agustus 2012, 10 Agustus

2012, 12 Agustus 2012.

Tempat : Posko KKN UNY Kelompok 06

Sasaran : Siswa SD kelas 4 sampai SMP kelas 3

Peran Mahasiswa : Pemateri, pendamping, pelaksana, fasilitator

Biaya : Pembuatan alat Peraga Gunung Meletus

1. Plastisin 3 x @ Rp.3000 = Rp. 9.000,-

2. Plastisin = Rp. 1.500,-

3. Papan Kayu = Rp. 4.500,-

4. UHU = Rp. 6.500,-

5. Kertas mika = Rp. 1.000,-

6. Soda kue 3 x @1000 = Rp. 3.000,-

7. Cuka = Rp. 1.500,-

8. Cat air + wadah+kuas = Rp. 11.500,- +

Rp.41.000,-

Percobaan praktis

1. Lada = Rp. 500,-

2. Garam = Rp. 800,-

3. Balon = Rp. 3.500,-

4. Sabun = Rp. 500,-

5. Air berkarbonasi = Rp. 4.000,-

6. Benang = Rp. 500,-

7. Es batu = Rp. 500,-

8. Alkohol = Rp. 2.000,-

9. Kacang hijau = Rp. 1.000,-

10. Sedotan Plastik = Rp. 5.000,-

11. Triagonal Clip = Rp. 3.000,-

12. Bunga 3 x @ 3.000 = Rp.9.000,-

10

Page 11: Laporan Individu Vita

13. Wortel = Rp. 2.000,-

14. Tusuk Gigi = Rp. 2.000,-

15. Perwarna = Rp. 3.000,- +

Rp. 37.300,-

Jumlah total = Rp. 78.300,-

Sumber Dana : Swadana Mahasiswa KKN UNY

Jumlah Jam : 12

Hasil yang dicapai : Siswa sangat antusias dengan

percobaan yang di peragakan

Paradigma (anggapan) bahwa FISIKA

atau IPA adalah mata pelajaran yang

sulit mulai berubah.

Siswa mendapatkan pengetahuan baru

tentang dunia FISIKA atau IPA

dengan metode fenomena menarik.

Siswa mulai tertarik dengan pelajaran

FISIKA dan IPA.

Karena sangat tertarik, maka siswa

sampai berebutan ingin mencoba

sendiri.

Siswa sangat menikmati bengkel sains

ini, bahkan mereka sangat antusias

meminta untuk di berikan yang

lainnya lagi.

Faktor Pendukung : Antusiasme adik-adik Dobangsan

dalam mengikuti kegiatan ini.

Faktor Penghambat : Mahasiswa harus mencoba terlebih

dahulu sebelum diperagakan kepada

siswa. Hal ini dikarenakan terkadang

percobaan yang dilakukan mengalami

11

Page 12: Laporan Individu Vita

kegagalan, sehingga mahasiswa harus

mencoba terlebih dahulu sebelum di

peragakan.

Cara Mengatasi : Sebaiknya percobaan yang akan

dilakukan dicoba terlebih dahulu

serta sebelum percobaan harus

diterangkan terlebih dahulu sehingga

anak-anak dapat mengerti.

b. Penyuluhan Gempa Bumi dan Tsunami

Penyuluhan Gempa Bumi dan Tsunami merupakan program

edukasi yang ditujukan untuk siswa/i SD, sehingga di usia dini mereka

dapat mengetahui definisi gempa bumi dan tsunami, menjelaskan

penyebab gempa bumi dan tsunami, kapan dan dimana terjadinya gempa

bumi dan tsunami sehingga mereka dapat memahami tindakan apa yang

dilakukan bila terjadi gempa atau tsunami. Penyuluhan ini merupakan

hasil kerjasama dengan BMKG ( Badan Meteorologi Klimatologi dan

Geofisika ). BMKG berperan sebagai penyuluh atau narasumber. Dalam

kegiatan ini narasumber menyampaikan materi dengan menampilkan video

animasi yang menarik, video amatir gempa bumi di Yogyakarta tanggal 27

mei 2006, penjelasan singkat tentang gempa bumi dan tsunami dan

mengajarkan nyanyian antisipasi gempa. Selain penyampaian materi,

narasumber beserta mahasiswa kkn juga mengadakan doorprize bagi

siswa/i yang berani menjawab pertanyaan. Diharapkan dengan adanya

penyuluhan ini siswa/i dapat menjelaskan definisi gempa bumi dan

tsunami dan cepat tanggap jika terjadi gempa atau tsunami.

Tujuan : Siswa/i SDN Giripeni dapat memahami

definisi gempabumi dan tsunami. Dapat

menjelaskan penyebab terjadinya

gempa Bumi dan tsunami. Siswa/i SDN

12

Page 13: Laporan Individu Vita

Giripeni dapat memahami tindakan apa

yang harus dilakukan ketika dan setelah

terjadinya gempa bumi.

Waktu pelaksanaan : 23 Juli 2012, 25 Juli 2012, 27 Juli

2012,

30 Juli 2012

Tempat : Aula SDN Giripeni

Sasaran : Siswa SD kelas 4 sampai kelas 6

Peran Mahasiswa : Pelaksana, fasilitator

Biaya : Plakat 2 x Rp. 25.000,- = Rp.

50.000,-

Sumber Dana : Swadana Mahasiswa KKN UNY

Jumlah Jam : 5,5 jam

Hasil yang dicapai : Siswa/i SDN Giripeni antusias

dengan materi penyuluhan yang di

berikan.

Siswa/i SDN Giripeni dapat

menjelaskan dan memahami

definisi gempa bumi dan tsunami

Siswa/i SDN Giripeni dapat

menyadari bahwa Indonesia

merupakan daerah rawan gempa

bumi

Siswa/i SDN Giripeni dapat

melakukan simulasi dan cepat

tanggap apabila terjadi gempa

bumi dan tsunami

Faktor Pendukung : Antusias Siswa/i SDN Giripeni

Dobangsan dalam mengikuti

13

Page 14: Laporan Individu Vita

Penyuluhan Gempa Bumi dan

Tsunami

Kerja sama Pihak Tim KKN UNY

dengan BMKG Yogyakarta.

Faktor Penghambat : -

Cara Mengatasi : -

2. Program Individu Penunjang

a. Kreasi kain Flanel

Kreasi Kain flanel ini bertujuan untuk menambah keterampilan

dalam berkreasi kain flanel kepada adik-adik dan remaja Dusun

dobangsan, untuk mengisi waktu luang dengan berkreasi yang

bermanfaat. Alat dan bahan yang digunakan dalam kreasi kain flanel ini

sangat mudah didapatkan karena hanya membutuhkan lem tembak, kain

flanel, gantungan kunci, bross, dakron, jarum jahit dan benang. Kegiatan

ini dikhususkan untuk siswa SMP agar kemampuan keterampilannya

lebih berkembang lagi. Dalam kegiatan ini diajarkan cara menjahit

dengan tusuk feston sehingga kain flanel bisa dijadikan gantungan kunci

atau hiasan bross. Anak-anak masyarakat Dusun Dobangsan sangat

antusias dalam mengikuti keterampilan kain flanel ini. Setelah mengikuti

pelatihan keterampilan ini, anak-anak sudah bisa membuat gantungan

kunci dan bross dengan cukup baik dan manis. Kebanyakan mereka

membuat gantungan kunci bentuk hati. Perencanaan dimatrik dengan

pelaksanaan kegiatan sesuai jadwal. Kegiatan ini berjalan dengan lancar

karena kakak-kakak KKN yang sudah terampil dalam menjahit dan

berkreasi serta adanya video keterampilan dalam membuat kain flanel

dan gambar-gambar boneka lucu yang bisa digunakan untuk membuat

pola kreasi kain flanel.

Tujuan : Kreasi Kain flanel ini bertujuan untuk

menambah keterampilan dalam berkreasi kain

14

Page 15: Laporan Individu Vita

flanel kepada adik-adik dan remaja Dusun

dobangsan, untuk mengisi waktu luang dengan

berkreasi yang bermanfaat.

Waktu : 18, 19, 21 Juli 2012

Tempat : Posko KKN UNY Kelompok 06

Sasaran : Siswa SMP Dusun Dobangsan

Jumlah Peserta : 20 anak

Sambutan Masyarakat : Antusias

Peran Mahasiswa : Motivator, fasilitator dan Pelaksana

Biaya : Rp 48.000,-

Sumber Dana : Swadana Mahasiswa

Jumlah Jam : 5,5 jam

Hasil yang dicapai : Remaja dan adik-adik telah mahir dalam

berkreasi kain flanel hal ini dapat dibuktikan

dengan sekali diajarkan teknik menjahit dan

membuat pola dengan sendirinya mereka

mandiri dalam membuat kreasi mereka masing-

masing. Banyak yang membuat kreasi bross

dengan pola bentuk love (hati). Banyak kreasi

yang mereka buat dari kegiatan ini.

Faktor Pendukung : Adanya bahan-bahan yang sudah disiapkan

oleh kakak-kakak KKN.

Adanya buku panduan dalam berkreasi kain

Flanel.

Adanya Video panduan berkreasi kain

flanel.

Antusias remaja dan adik-adik dalam

membuat kreasi kain flanel.

Faktor Penghambat : -

Cara Mengatasi : -

15

Page 16: Laporan Individu Vita

b. Penyuluhan koperasi dan UMKM

Koperasi adalah badan usaha yang kegiatannya dijalankan

berdasarkan prinsip-prinsip koperasi. Adapun prinsip-prinsip koperasi

yaitu :

Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka

Pemberian balas jasa terhadap modal, pemiliknya adalah anggota,

dimana anggota sekaligus sebagai pelanggan dan pengguna jasa.

Tujuan dari koperasi adalah membangun dan mengembangkan

potensi dan kemampuan anggota serta sebagai soko guru

perekonomian rakyat dan nasional.

Definisi dasar singkat UMKM yaitu Usaha Mikro, Usaha Kecil

dan Usaha Menengah. Adapun pengertian secara umum yaitu:

Usaha Mikro

Usaha mikro produktif yang dimiliki oleh perorangan dan atau

lembaga yang mempunyai karakteristik.

Usaha Kecil

Usaha produktif yang mandiri, dilakukan oleh perorangan atau

lembaga dan bukan merupakan bagian dari anak usaha atau cabang

perusahaan yang dimiliki dan dikuasai baik secara langsung ataupun

tidak langsung.

Usaha Menengah

Usaha kecil produktif yang bersifat mandiri, dipunyai oleh

perorangan dan atau badan perusahaan, serta tidak dimiliki dan

dikuasai baik langsung ataupun tidak langsung dengan hasil jualan

tahunan atau jumlah kekayaan bersih.

Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa koperasi dan

UMKM bermanfaat bagi pertumbuhan serta perkembangan

perekonomian rakyat. Dari manfaat tersebut maka diadakan penyuluhan

koperasi dan UMKM, diharapkan dengan adanya penyuluhan ini

menambah pengetahuan masyarakat tentang koperasi dan UMKM,

menambah semangat masyarakat dalam mewujudkan UMKM sebagai

16

Page 17: Laporan Individu Vita

penunjang program POSDAYA dan KAKB. Kegiatan penyuluhan ini

merupakan kerjasama mahasiswa KKN UNY dengan Dinas Perindustrian

Perdagangan Koperasi Kabupaten Kulon Progo.

Tujuan : Memberi pengetahuan dasar koperasi kepada

masyarakat serta motivasi untuk mendirikan

UMKM.

Manfaat : Masyarakat memiliki pengetahuan baru

mengenai koperasi dan UMKM

Waktu : 17, 18 Juli 2012

Tempat : Rumah bapak Widuri (kepala Dusun)

Sasaran : Masyarakat Dobangsan (ibu-ibu PKK)

Jumlah Peserta : 30 warga

Sambutan Masyarakat : Mendapat respon yang baik dan antusias.

Biaya : Rp. 126.000,00

Sumber dana : Swadana mahasiswa KKN UNY selaku

individu pelaksana

Hambatan : Waktu pelaksanaan mundur 30 menit karena

banyak warga yang datang terlambat.

Jumlah Jam : 5,5 jam dari persiapan hingga pelaksanaan

kegiatan

Hasil yang dicapai : Warga mendapat pengetahuaan tentang

koperasi dan UMKM. Mengetahui tata cara

pendirian koperasi, serta startegi dalam

mengelola koperasi. Narasumber dalam

penyuluhan ini berasal dari dinas Koperasi dan

UMKM Kulon Progo.

c. Visualisasi Sistem Tata Surya

Visualisasi Sistem Tata Surya bertujuan untuk materi

pembelajaran dalam memudahkan siswa SD kelas 4-6 dan siswa SMP di

17

Page 18: Laporan Individu Vita

dusun Dobangsan untuk mempelajari materi Sistem Tata Surya dan lebih

dalam mengenal tentang Sistem Tata Surya. Dalam Visualisasi Sistem

tata surya ini siswa dikenalkan tentang awal mula terjadinya sistem tata

surya melalui video The Big Bang Theory, kemudian dijelaskan tentang

anggota sistem tata surya melalui slide power point, pengertian galaksi,

bintang, matahari, planet dan benda-benda langit lainnya, kemudian

diperjelas lagi anggota planet dalam galaksi Bima Sakti. Siswa-siswa

masyarakat Dusun Dobangsan sangat antusias dalam melihat video

pembelajaran tata surya ini karena video-video yang ditampilkan sangat

jelas dan menarik untuk dikenalkan. Kegiatan ini tidak dilaksanakan

sesuai dengan rencana matrik karena banyak kegiatan yang bertabrakan

sehingga kegiatan visualisasi sistem tata surya diundur saat liburan

sebelum lebaran. Diakhir kegitan siswa diajukan beberapa pertanyaan

tentang sistem tata surya yang telah dipelajari dan hasilnya sangat

memuaskan, sebagian besar menjawab dengan benar dan oleh kakak-

kakak KKN siswa diberikan kenang-kenangan gantungan kunci sebagai

hadiahnya.

Tujuan : Visualisasi Sistem Tata Surya bertujuan untuk

materi pembelajaran dalam memudahkan siswa

SD kelas 4-6 dan siswa SMP di dusun

Dobangsan untuk mempelajari materi Sistem

Tata Surya dan lebih dalam mengenal tentang

Sistem Tata Surya.

Waktu : Kamis, 16 Agustus 2012

Pukul 13.00- 15.00 siang

Tempat : Posko KKN UNY Kelompok 06

Sasaran : Siswa SD kelas 4 sampai SMP kelas 3

Jumlah Peserta : 11 orang

Sambutan Masyarakat : Antusias

Peran Mahasiswa : Pemateri, pendamping, pelaksana, fasilitator

18

Page 19: Laporan Individu Vita

Biaya : Rp 10.000,00

Sumber Dana : Swadana Mahasiswa KKN UNY

Jumlah Jam : 5 jam

Hasil yang dicapai : Tersampaikannya materi Visualisasi sistem

Tata Surya. Isi dari materi ini yaitu Awal

terbentuknya sistem tata surya, pengertian

sistem tata surya, anggota sistem tata surya,

pengertian galaksi, planet dan bintang, dan

anggota planet dalam tata surya. Adik-adik

semakin mengetahui sistem tata surya yang

dimaterikan karena pada saat sesi tanya jawab

adik-adik dapat menjawab dengan benar

pertanyaaan yang di ajukan oleh kakak-kakak

KKN.

Faktor Pendukung : Adanya video-video pembelajaran

sistem tata Surya dan slide presentasi

telah disiapkan dengan matang.

Antusias adik-adik Dobangsan dalam

mengikuti kegiatan ini.

Faktor Penghambat : Kurang koordinasi sehingga adik-adik

yang datang sedikit.

Cara Mengatasi : Lebih berkoordinasi lagi diawal dengan

adik-adik.

d. Bimbingan Belajar Bahasa Inggris

Kegiatan Bimbel Bahasa Inggris merupakan pendampingan

belajar bagi siswa SD agar mereka lebih terbantu dalam pembelajaran di

19

Page 20: Laporan Individu Vita

sekolah dan memberi motivasi atau semangat belajar. Kegiatan Bimbel

Bahasa Inggris diikuti siswa -siswi di dusun Dobangsan. Pelaksanaan

dilakukan di minggu ke-3 Bulan Juli dikarenakan siswa SD sudah mulai

aktif masuk sekolah dan sudah mendapatkan materi serta tugas.

Pelaksanaan Bimbingan belajar dilakukan di Posko KKN unit 06,

dilakukan tidak sesuai rencana karena waktu yang berbenturan dengan

pelaksanaan program kelompok. Pertemuan pertama dalam bimbingan

belajar diisi dengan perkenalan menggunakan Bahasa Inggris agar

membiasakan siswa untuk menngunakan bahasa Inggris yang baik dan

benar. Materi yang disampaikan antara lain materi introducing, public

place, question 5 W+1H, invitation. Selain materi, kegiatan diisi dengan

permainan tebak kata dalam bahasa Inggris dimana yang mampu

menjawab mendapatkan hadiah, ini dilakukan untuk memotivasi anak

dalam belajar. Dalam beberapa pertemuan kegiatan juga diisi dengan

mneonton film edukasi dalam Bahsa Inggris, diharapkan anak mampu

menangkap kata-kata di dalamnya, dan mampu mengambil pesan dalam

film tersebut. Tanggapan anak-anak dusun Dobangsan sangat antusias, dan

mereka senang dalam mengikuti kegiatan ini.

Tujuan : Mengulang pelajaran disekolah, membantu

mengerjakan pekerjaan rumah dan menambah

pengetahuan siswa dengan penambahan materi

belajar. Pendampingan belajar ditambah dengan

permainan dan pemberian hadiah dengan tujuan

memotivasi anak dalam belajar bahasa inggris.

Kemudian pemutaran film edukasi dengan

bahasa inggris, diharapkan siswa mampu

menangkap pesan yang tersirat.

Waktu : Rabu, 25 Juli 2012

Pukul 13.00-14.00 WIB

Kamis, 26 Juli 2012

20

Page 21: Laporan Individu Vita

Pukul 12.00-13.00 WIB

Minggu, 29 Juli 2012

Pukul 12.30-14.00 WIB

Jum’at, 03 agustus 2012

Pukul 12.00-13.30 WIB

Pukul 12.00 – 15.00 WIB

Tempat : Posko KKN UNY Kelompok 06

Sasaran : Siswa SD Dusun Dobangsan

Jumlah Peserta : 8 anak

Sambutan Masyarakat : Antusias

Peran Mahasiswa : Motivator, fasilitator dan Pelaksana

Biaya : Rp. 19.500,-

Sumber Dana : Swadana mahasiswa KKN UNY

Jumlah Jam : 5 jam

Hasil yang dicapai : Tersampaikannya materi pelajaran Bahasa

Inggris untuk kelas 1 sampai dengan 6 SD,

tersampaikannya materi Bahasa Inggris kelas 5

untuk Bab 1 tentang Rooms at School, adik-

adik dapat mergerjakan tugas-tugar dari sekolah

yang berkaitan dengan materi yang diajarkan.

Pekerjaan rumah tentang Bahasa Inggris telah

terselesaikan dengan baik.

Faktor Pendukung : Adanya Soal yang dibuat dan dikemas

dengan singkat dan mudah dipahami,

serta adanya buku pelajaran Bahasa

Inggris untuk memperbanyak

pengetahuan agar tidak terpaku pada 1

sumber buku.

Faktor Penghambat : Kurangnya koordinasi sehingga anak- anak

yang datang sedikit.

Cara Mengatasi : Lebih berkoordinasi diawal dengan anak-anak.

21

Page 22: Laporan Individu Vita

e. Eksperimen Larutan Elektrolit dan Non elektrolit

Eksperimen Elektrokimia ini bertujuan untuk menambah ilmu

pengetahuan adik-adik siswa kelas 4 SD – SMP kelas 3 dibidang ilmu

Fisika dan Kimia dan mengenalkan berbagai larutan yang dapat dibuat

dalam kehidupan sehari-hari. Dalam eksperimen ini dikenalan alat-alat

yang digunakan dalam bereksperimen diantaranya gelas kimia ( gelas

beaker berukuran 200 ml dan 250 ml ), baterai 4 buah, tempat baterai,

penjepit buaya, 2 buah elektroda dan 2 buah LED. Elektroda yang

digunakan dari lempeng tembaga karena nilai konduktivitas tembaga yang

kecil sehingga baik digunakan dalam percobaan. Bahan-bahan yang

digunakan merupan bahan yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari

yaitu garam, gula, sunlight, air pam, promag, air cuka, ale-ale, pocari

sweet, dan jeruk nipis. Bahan-bahan yang padat seperti garam, gula, dan

obat promag diencerkan dulu sehingga menjadi larutan, kemudian larutan

tersebut diuji dengan merangkai serangkaian alat percobaan. Jika lampu

Led hidup dan banyak gelembung disekitar elektroda maka larutan

tersebut termasuk dalam golongan Larutan Elektrolit jika lampu Led redup

maka termasuk golongan Larutan Elektrolit Lemah, jika lampu Led mati

termasuk golongan Larutan non Elektrolit. Siswa belajar bereksperimen

dengan sangat antusias karena rasa keingintahuan mereka yang tinggi.

Setelah Eksperimen selesai siswa dapat mengelompokan Larutan kedalam

2 golongan yaitu Larutan Elektrolit dan Larutan Non Elektronik.

Tujuan : Eksperimen Elektrokimia ini bertujuan untuk

menambah ilmu pengetahuan adik-adik siswa

kelas 4 SD – SMP kelas 3 dibidang ilmu Fisika

dan Kimia dan mengenalkan berbagai larutan

yang dapat dibuat dalam kehidupan sehari-hari.

Waktu : 13 Juli 2012

Tempat : Posko KKN UNY Kelompok 06

22

Page 23: Laporan Individu Vita

Sasaran : Siswa SD kelas 6 – SMP kelas 3 Dusun

Dobangsan

Jumlah Peserta : 16 anak

Sambutan Masyarakat : Antusias

Peran Mahasiswa : Motivator, fasilitator dan pelaksana

Biaya : Rp 50. 000, -

Sumber Dana : Swadana mahasiswa KKN UNY

Jumlah Jam : 2 jam

Hasil yang dicapai : Eksperimen ini berjalan dengan lancar, adik-

adik dapat melakukan percobaan dan

bereksperimen sendiri setelah dilakukan

pengarahan petunjuk percobaan yang

sebelumnya telah terlebih dahulu dikenalkan

alat dan bahan dalam percobaan yang

dilakukan. Adik-adik dapat mengelompokkan

dan membedakan larutan elektrolit dan larutan

non elektrolit.

Faktor Pendukung : Adanya modul Petunjuk percobaan

Adanya alat-alat dari labolatorium Fisika

yang boleh di pinjam untuk memudahkan

percobaan.

Adanya bahan-bahan percobaan yang

didapat dengan mudah.

Antusias adik-adik dalam melakukan

eksperimen.

Faktor Penghambat : Ada salah satu alat yang tidak bisa

digunakan

dalam percobaan yaitu tempat baterai,

mungkin kontaknya yang putus sehingga

tegangannya tidak masuk.

Cara Mengatasi : Dibagi 2 kelompok dalam melakukan

23

Page 24: Laporan Individu Vita

percobaan, karena tempat baterainya

kurang maka percobaan dilakukan secara

bergantian.

f. Test Buta Warna

Program tes buta warna bertujuan untuk memberikan

pengetahuan mengenai buta warna dan memberikan pelayanan

pengecekan buta warna melalui “Ishcihara Test” kepada anak-anak di

Dusun Dobangsan. Peran mahasiswa dalam program ini adalah sebagai

pemateri, pelaksana, dan fasilitator untuk terselenggaranya program tes

buta warma. Program ini dilaksanakan pada tanggal 20, 20, dan 24 Juli

2012. Waktu tersebut merupakan waktu dari persiapan hingga pelaksaan

program. Waktu pelaksanaan tersebut tidak sesuai dengan perencanaan

yang tercantum dalam matriks. Hal ini dikarenakan pelaksanaan program

ini disesuaikan dengan waktu pelaksanaan program kelompok dan

individu anggota KKN lain. Jumlah jam untuk persiapan hingga

pelaksaan program ini adalah sebesar 5 jam.

Pada tanggal 19 Juli 2012 dilakukan persiapan untuk pelaksanaan

program tes buta warna. Persiapan yang dilakukan meliputi penyewaan

buku ”Ishcihara test”, pendownloadan video flash untuk mendukung tes

buta warna, dan pembuatan lembar pengecekan buta warna serta

penggandaan. Pada tanggal 20 dan 24 Juli 2012 dilakukan pelaksanaan

program tes buta warna. Pelaksanaan program tes buta warna ini

dilakukan sebanyak dua kali karena pada pelaksanaan pertama jumlah

peserta nya terlalu sedikit sehingga program ini perlu dilakukan lagi.

Program ini dilaksanakan di Posko KKN UNY Kelompok 06

Dusun Dobangsan dengan sasaran anak-anak di Dusun Dobangsan.

Jumlah peserta yang mengikuti program ini adalah sebanyak 8 anak

untuk pelaksanaan I (tanggal 20 Juli 2012), dan 7 anak untuk

pelaksanaan II (tanggal 20 Juli 2012). Secara keseluruhan anak-anak di

Dusun Dobangsan dengan pelaksanaan program ini. Biaya yang

24

Page 25: Laporan Individu Vita

dikeluarkan untuk program ini adalah sebesar Rp 25.000,00 yang berasal

dari swadaya mahasiswa. Hasil yang dicapai melalui program ini adalah

tersampaikannya materi buta warna kepada anak-anak di Dusun

Dobangsan. materi yang diberikan antara lain adalah pengertian buta

warna, penyebab buta warna, dan Ishcihara Test. Selain itu, melalui

Ishcihara Test, anak-anak Dusun Dobangsan dapat mengetahui apakah

mereka menderita buta warna atau tidak. Dari hasil pengetesan ini

diketahui bahwa 1 anak dari 15 anak yang melakukan tes ini terbukti

menderita buta warna parsial.

Program ini dapat berjalan lancar karena adanya berbagai faktor

pendukung diantaranya adalahTersedianya buku Ishcihara Test dan

media flash untuk buta warna sehingga dapat dilakukan pengecekan buta

warna terhadap anak-anak di Dusun Dobangsan, dan adanya antusiasme

anak-anak di Dobangsan dalam mengikuti program ini. Selain faktor

pendukung tersebut, dalam pelaksanaan program ini juga terdapat faktor

penghambat antara lain adalah anak-anak di Dusun Dobangsan yang

menjadi peserta rata-rata masih SD sehingga mereka belum mendapatkan

pelajaran mengenai buta warna. Faktor-faktor penghambat tersebut dapat

diatasi dengan cara saat penjelasan materi harus dilakukan secara

berulang-ulang dan pelan-pelan agar anak-anak tersebut dapat mengerti

mengenai materi buta warna.

Tujuan : Memberikan pengetahuan mengenai buta warna

dan memberikan pelayanan pengecekan buta

warna melalui “Ishcihara Test” kepada anak-anak

di Dusun Dobangsan.

Waktu : 19, 23, 24 JUli 2012

Tempat : Posko KKN UNY Kelompok 06

Sasaran : Anak-anak di Dusun Dobangsan

Jumlah Peserta : 15 orang

Sambutan Masyarakat : Antusias

25

Page 26: Laporan Individu Vita

Peran Mahasiswa : Pemateri, pelaksana, dan fasilitator

Biaya : Rp 25.000,00

Sumber Dana : Swadana Mahasiswa KKN UNY

Jumlah Jam : 5 jam mulai dari persiapan hingga pelaksanaan

Hasil yang dicapai : Tersampaikannya materi buta warna kepada anak-

anak di Dusun Dobangsan. Materi yang diberikan

antara lain adalah pengertian buta warna,

penyebab buta warna, dan Ishcihara Test. Melalui

Ishcihara Test, anak-anak Dusun Dobangsan

dapat mengetahui apakah mereka menderita buta

warna atau tidak. Dari hasil pengetesan ini

diketahui bahwa 1 anak dari 15 anak yang

melakukan tes ini terbukti menderita buta warna

parsial.

Faktor Pendukung : Tersedianya buku Ishcihara Test dan media

flash untuk buta warna sehingga dapat

dilakukan pengecekan buta warna terhadap

anak-anak di Dusun Dobangsan.

Antusiasme anak-anak di Dobangsan dalam

mengikuti kegiatan ini.

Faktor Penghambat : Anak-anak di Dusun Dobangsan yang

menjadi peserta rata-rata masih SD sehingga

mereka belum mendapatkan pelajaran

mengenai buta warna.

Cara Mengatasi : Saat penjelasan materi harus dilakukan secara

berulang-ulang dan pelan-pelan agar anak-

anak tersebut dapat mengerti mengenai

materi buta warna.

g. Pendampingan TPA

26

Page 27: Laporan Individu Vita

Program pendampingan TPA bertujuan untuk membantu

pembelajaran Al-Qur’an bagi santri-santri Masjid Nurul Islam

Dobangsan agar termotivasi dalam meningkatkan iman dan taqwa.

Program pendampingan ini dilakukan setiap hari Senin, Kamis, dan

Sabtu sore di Masjid Nurul Islam Dobangsan. Dalam pelaksanaan

program ini dibantu oleh anggota KKN yang lain. Dalam pelaksanaan

belum terdapat presensi individu, sehingga dalam pelaksanaan dilakukan

pengadaan presensi TPA bagi santriwan-santriwati. Tanggapan warga

Dobangsan dan santri TPA cukup antusias dan disambut dengan baik

Tujuan : Mengetahui adanya konsep kegiatan agama

Islam di Dusun Dobangsan, mengajarkan

santriwan-santriwati mengaji Al-Quran dan

Iqro’ dengan benar

Waktu : 21, 23, 28, 30 Juli 2012

6, 9, 11, 13, 16 Agustus 2012

Tempat : Masjid Nurul Islam Dusun Dobangsan

Sasaran : Santri TPA Masjid Nurul Islam Dusun

Dobangsan

Jumlah Peserta : 40 Santri

Sambutan Masyarakat : Antusias

Peran Mahasiswa : Motivator, fasilitator dan pelaksana

Biaya : Rp 10.200,-

Sumber Dana : Swadana Mahasiswa

Jumlah Jam : 12,5 jam

Hasil yang dicapai : Kegiatan TPA berjalan dengan lancar sesuai

dengan jadwal yang ada. Santri menjadi lebih

giat untuk berangkat TPA

Faktor Pendukung : Adanya dukungan dari warga masyarakat

Dobangsan dan Pengurus Takmir Masjid

Nurul Islam.

27

Page 28: Laporan Individu Vita

Antusias santri TPA Masjid Nurul Islam

dalam mengikuti kegiatan TPA.

Faktor Penghambat : Jumlah Al-Qur’an dan Iqra yang ada masih

terbatas.

Belum adanya presensi baca al-Qur’an dan

Iqra sebagai pegangan anak-anak.

Cara Mengatasi : Memanfaatkan Al-Qur’an dan Iqra dari

donatur yang telah diberikan ke Masjid

Nurul Islam dalam program kelompok

pengadaan property masjid.

Membuat, mengeprint, dan memfotokopi

presensi baca Al-Quran dan Iqra.

h. Kearsipan dan Rekapitulasi Data Dasar Warga

Program individu kearsipan dan rekapitulasi data warga bertujuan

untuk membantu pendataan keluarga yang meliputi kondisi lingkungan,

ekonomi, pendidikan, dan mata pencaharian. Data dasar keluarga ini

nantinya digunakan oleh pihak Kelurahan sebagai dasar pembuatan profil

desa. Profil desa Giripeni terdiri dari data keluarga seluruh Giripeni. Dari

8 dusun yang terdapat di Giripeni masih terdapat 2 dusun yaitu Tegal

Lembut dan Gunung Gempal, yang belum menyelesaikan pendataan

sehingga disini mahasiswa membantu pendataan warga berdasarkan

Kartu Keluarga (KK), Kartu Tanda Penduduk (KTP), dan Akte

Kelahiran. Proses pendataan dilakukan oleh 4 anggota KKN yang

terdapat di dusun Dobangsan, Jurang Jero, Gunung Gempal, dan Kali

Kepek. Penugasan pendataan dibagi menjadi 2, 2 anggota di wilayah

Gunung Gempal, dan 2 anggota lainnya di wilayah Tegal Lembut.

Pendataan dilakukan dari rumah ke rumah sehingga memakan waktu

cukup lama dalam menyelesaikannya. Pelaksanaan tidak dilakukan

sesuai rencana dikarenakan koordinasi bersama anggota KKN di

kelompok lain menunggu waktu luang untuk dapat berkumpul.

28

Page 29: Laporan Individu Vita

Tujuan : Membantu pendataan data dasar warga yang

meliputi kondisi lingkungan, ekonomi,

pendidikan, dan mata pencaharian. Data dasar

keluarga ini nantinya digunakan oleh pihak

Kelurahan untuk dasar pembuatan profil desa

Waktu : Senin, 6 Agustus 2012

Tempat : Dusun Tegal Lembut

Sasaran : Warga Dusun Tegal Lembut

Sambutan Masyarakat : Antusias

Peran Mahasiswa : Pelaksana, fasilitator, dan pendata

Sumber Dana : Swadaya Mahasiswa KKN UNY

Jumlah Jam : 1 jam

Hasil yang dicapai : Telah diselesaikan pendataan profil desa di RT

08 – 09 di Dusun Tegal Lembut. Pendataan

dilakukan dari rumah ke rumah tiap KK,

Dibutuhkan Kartu Keluarga dan KTP dalam

pendataan Profil Desa.

Kegiatan ini melibatkan 4 Mahasiswa.

Faktor Pendukung : Adanya partisipasi dari warga dalam

pendataan Profil Desa.

Faktor Penghambat : Jarak rumah antar warga relatif jauh

sehingga memakan waktu lama dalam

proses pendataan.

Cara Mengatasi : Lebih berkoordinasi dalam pendataan.

Pembagian tugas untuk masing-masing

individu agar pendataan tidak

membutuhkan waktu lama.

i. Pengecekan Golongan darah untuk PAUD

29

Page 30: Laporan Individu Vita

Golongan darah adalah ciri khusus darah dari suatu individu

karena adanya perbedaan jenis karbohidrat dan protein pada permukaan

membran sel darah merah. Dengan kata lain, golongan darah ditentukan

oleh jumlah zat (kemudian disebut antigen) yang terkandung di dalam sel

darah merah. Golongan darah sangat penting untuk diketahui oleh

seseorang. Golongan darah sangat penting dalam proses tranfusi darah,

jika seseorang kehilangan darah sepeti ketika mengalami kecelakaan,

mengalami pendarahan hebat, dll.

Program pengecekan golongan darah PAUD bertujuan untuk

memberikan pelayanan terhadap siswa PAUD untuk mengetahui

golongan darah mereka. Peran mahasiswa dalam program ini adalah

sebagai fasilitator untuk terselenggaranya program pengecekan golongan

darah PAUD. Program ini dilaksanakan pada tanggal 19 dan 23 Juli 2012

serta tanggal 9 dan 11 Agustus 2012. Waktu tersebut merupakan waktu

dari persiapan hingga pelaksaan program. Waktu pelaksanaan tersebut

tidak sesuai dengan perencanaan yang tercantum dalam matriks. Hal ini

dikarenakan pelaksanaan program ini disesuaikan dengan jadwal

pelayanan dari Puskesmas Kecamatan Wates. Jumlah jam untuk

persiapan hingga pelaksaan program ini adalah sebesar 6 jam.

Pada tanggal 19 Juli 2012 dilakuakan pengesahan proposal

pelayanan pengecekan golongan darah yang dilakuakan dengan meminta

tanda tangan Bapak Widuri selaku Kepala Dusun Dobangsan, Bapak

Bajuri selaku Kepala Desa Giripeni, dan Ibu Dra. Sri Utami selaku

Camat Wates, kemudian proposal disampaikan kepada Kepalanya

Puskesmas Kecamatan Wates. Pada tanggal 23 Juli 2012 dilakukan

konfirmasi kepada pihak Puskesmas Kecamatan Wates untuk

kesediaannya dalam pelaksanaan program pelayanan pengecekan

golongan darah ini. Hasil konfirmasi adalah Puskesmas Kecamatan

Wates bersedia memberikan pelayanan pengecekan golongan darah

dengan biaya sebesar Rp 8.000,00 untuk setiap pengecekan. Pada tanggal

9 Agustus 2012 dilakukan konfirmasi kepada pihak Puskesmas

30

Page 31: Laporan Individu Vita

Kecamatan Wates untuk memastikan waktu pelaksanaan pelayanan

pengecekan golongan darah PAUD. Hasil konfirmasi adalah pelayanan

pengecekan golongan darah PAUD akan dilaksanakan pada tanggal 11

Agustus 2012 pada pukul 10.00 WIB. Pada tanggal 11 Agustus 2012

dilakukan pelaksanaan program pelayanan pengecekan golongan darah

PAUD.

Program ini dilaksanakan di Posko KKN UNY Kelompok 06

Dusun Dobangsan dengan sasaran siswa PAUD Yudhistira. Jumlah

peserta yang mendaftar untuk pengecekan golongan darah PAUD ini

adalah 13 anak, tetapi dalam pelaksanaannya hanya 10 anak yang

melakukan pengecekan golongan darah. Hal ini dikarenakan anak-anak

merasa ketakutan melihat dokter dan jarum. Secara keseluruhan

masyarakat khususnya orang tua siswa PAUD Yudhistira sangat antusias

dengan pelaksanaan program ini. Biaya yang dikeluarkan untuk program

ini adalah sebesar Rp 111.000,00 yang berasal dari swadaya mahasiswa.

Hasil yang dicapai melalui program ini adalah siswa PAUD dapat

mengetahui golongan darah mereka dan mendapatkan kartu golongan

darah.

Program ini dapat berjalan lancar karena adanya berbagai faktor

pendukung diantaranya adalah kesediaan pihak Puskesmas Kecamatan

Wates untuk memberikan pelayanan pengecekan golongan darah bagi

siswa PAUD Yudhistira, serta adanya antusiasme siswa PAUD dan orang

tua mereka dalam mengikuti program ini. Selain faktor pendukung

tersebut, dalam pelaksanaan program ini juga terdapat beberapa faktor

penghambat antara lain adalah puskesmas hanya mengirimkan seorang

petugas laboratorium untuk pengecekan golongan darah di Dusun

Dobangsan sehingga saat pelaksanaan program sedikit mengalami

kesulitan, dan saat pelaksanaan program ini, banyak siswa PAUD yang

menangis karena ketakutan sehingga ada diantara mereka yang

mengurungkan niat untuk pengecekan golongan darah. Faktor-faktor

penghambat tersebut dapat diatasi dengan cara petugas laboratorium

31

Page 32: Laporan Individu Vita

untuk pengecekan golongan darah dibantu oleh anggota KKN UNY 06

khususnya yang dalam pelaksanaan program pengecekan golongan darah

ini, dan siswa PAUD yang menjadi peserta didampingi oleh orang tuanya

dan setelah pengecekan berlangsung mereka diberi bingkisan makanan.

Tujuan : Memberikan pelayanan terhadap siswa

PAUD untuk mengetahui golongan darah

mereka

Waktu : 19, 23 Juli 2012

9, 11 Agustus 2012

Tempat : Posko KKN UNY Kelompok 06

Sasaran : Siswa PAUD Yudhistira

Jumlah Peserta : 10 orang

Sambutan Masyarakat : Antusias

Peran Mahasiswa : Fasilitator

Biaya : Rp 110.000,00

Sumber Dana : Swadaya Mahasiswa KKN UNY

Jumlah Jam : 6 jam mulai dari persiapan hingga

pelaksanaan

Hasil yang dicapai : Siswa PAUD dapat mengetahui golongan

darah mereka. Selain itu, mereka juga

mendapatkan kartu golongan darah.

Faktor Pendukung : Kesediaan pihak Puskesmas

Kecamatan Wates untuk memberikan

pelayanan pengecekan golongan darah

bagi siswa PAUD Yudhistira.

Antusiasme siswa PAUD dan orang

tua mereka dalam mengikuti program

ini.

Faktor Penghambat : Puskesmas hanya mengirimkan

seorang petugas laboratorium untuk

32

Page 33: Laporan Individu Vita

pengecekan golongan darah di Dusun

Dobangsan sehingga saat pelaksanaan

program sedikit mengalami kesulitan.

Saat pelaksanaan program ini, banyak

siswa PAUD yang menangis karena

ketakutan sehingga ada diantara

mereka yang mengurungkan niat untuk

pengecekan golongan darah.

Cara Mengatasi : Petugas laboratorium untuk

pengecekan golongan darah dibantu

oleh anggota KKN UNY 06 khususnya

yang dalam pelaksanaan program

pengecekan golongan darah ini.

Siswa PAUD yang menjadi peserta

didampingi oleh orang tuanya dan

setelah pengecekan berlangsung

mereka diberi bingkisan makanan.

3. Program Insidental

a. Nyadran

Tujuan : Mendoakan para leluhur yang sudah meninggal

dan membawa sedekah untuk dikumpulkan.

Waktu : Rabu, 4 Juli 2012

Pukul 16.00-17.30 WIB

Tempat : Makam Dusun Dobangsan

Jumlah Jam : 1,5 jam

Hasil yang dicapai : Mendoakan para leluhur di halaman luar makan

dengan tahlil dan membaca Surat Yaasin.

Kemudian acara ditutup dengan mengumpulkan

sedekah dan saling tukar sedekah untuk dibawa

33

Page 34: Laporan Individu Vita

pulang. Sebagian sedekah dimakan ditempat

bersama-sama. Kemudian membantu

membersihkan halaman serta menggulung tikar

setelah acara selesai. Kegiatan berlangsung

lancar, dan kedatangan mahasiswa disambut

antusias oleh warga.

b. Takziah

Tujuan : Melayat di rumah orang yang meninggal serta

ikut mendoakan.

Waktu : Senin, 13 Agustus 2012

Pukul 12.00-14.00 WIB

Minggu, 26 Agustus 2012

Pukul 13.00-15.00 WIB

Tempat : Posko KKN Dusun Jurang Jero dan RT 14

Dusun Dobangsan

Jumlah Jam : 4 jam

Hasil yang dicapai : Melayat ke rumah orang yang telah meninggal,

ikut berduka cita, dan bersilaturahmi dengan

keluarga yang ditinggalkan. Mendoakan serta

mengikuti susunan acara hingga selesai jenazah

akan diberangkatkan. Membantu menata kursi-

kursi dan membersihkan halaman setelah acara

selesai. Kegiatan berjalan lancar.

c. Buka Bersama di Sanggar Bunga Padi

Tujuan : Memberikan motivasi kepada anak-anak yang

berada disanggar dan lebih bisa mengenal

Budaya Jepang

34

Page 35: Laporan Individu Vita

Waktu : Sabtu, 4 Agustus 2012

Pukul 16.00-19.00

Tempat : Sanggar Bunga Padi di rumah Bapak Agung

Dusun Dobangsan

Jumlah Jam : 3 jam

Hasil yang dicapai : Dihadiri oleh tim kkn 06 dan anak-anak sanggar

bunga padi, dan dihadiri juga oleh tamu dari

jepang serta dari jogja tim si bolang

d. Pengajian Remaja Masjid

Tujuan : Mengikuti acara pengajian bersama remaja-

remaja masjid diharapkan mampu terjalin

silaturahmi dengan remaja masjid dan mampu

meningkatkan ukuwah,iman, dan takwa.

Waktu : Setiap hari Minggu selama Bulan Ramadhan

Tempat : Masjid Nurul Islam Dusun Dobangsan

Jumlah Jam : 8 jam

Hasil yang dicapai : Mendengarkan pengajian yang diisi oleh

penceramah. Kemudian ikut membantu

menyiapkan makanan buka puasa. Acara diikuti

oleh remaja Dusun Dobangsan.

e. Upacara HUT RI ke-67 di Kecamatan Wates

Tujuan : Mengikuti upacara peringatan HUT RI sebagai

tanda cinta tanah air dan menghormati

kemerdekaan Indonesia.

Waktu : Jumat, 17 Agustus 2012

Pukul 09.00-11.00 WIB

Tempat : Lapangan Bendungan Kecamatan Wates

35

Page 36: Laporan Individu Vita

Jumlah Jam : 2 jam

Hasil yang dicapai : Mengikuti kegiatan upacara bersama anggota

KKN se-Wates, siswa SD Bendungan, siswa

SMP 2 Wates, siswa SMA 1 Wates, PNS,

perangkat dan staff Kecamatan Wates. Upacara

bendera dikomando oleh Ibu Camat, kemudian

pengibaran bendera oleh anggota TONTI SMA

N 1 Wates.

f. Safari Tarawih

Tujuan : Menjalin kebersamaan dengan jajaran dari

kecamatan Wates dalam mempererat Ukhuwah

Islamiah.

Waktu : Kamis, 26 Juli 2012

Pukul 20.00-22.00 WIB

Tempat : Masjid Nurul Islam Dobangsan

Jumlah Jam : 2 jam

Hasil yang dicapai : Tarawih bersama jajaran dari Kecamatan Wates

di Masjid Nurul Islam Dobangsan dihadiri oleh

Ibu Camat yaitu Ibu Dra. Sri Utami, M.Hum

beserta staf jajaran kecamatan. Acara syafari

tarawih ini merupakan sholat tarawih

berkeliling sekecamatan wates guna

mempererat tali silaturahmi antar warga dan

aparat pemerintahan. Syafari Tarawih ini

dilanjutkan dengan pengajian dan pemberian

bantuan dana untuk pembangunan masjid dan

santunan anak yatim/piatu.

36

Page 37: Laporan Individu Vita

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian kegiatan KKN yang di laksanakan pada tanggal 1 Juli

2012 sampai dengan 31 Agustus 2012 di Dusun Dobangsan, Desa Giripeni,

37

Page 38: Laporan Individu Vita

Kecamatan Wates, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, maka

kami dapat menyimpulkan sebagai berikut:

1. Tanggapan warga di Dusun Dobangsan terhadap kehadiran mahasiswa

KKN dari Universitas Negeri Yogyakarta dan program-program KKN

cukup positif. Hal ini ditunjukkan dengan adanya kerjasama dan

partisipasi pada setiap kegiatan yang dilaksanakan mahasiswa KKN

2. Dengan adanya KKN ini dapat dijadikan pengalaman yang sangat

berharga bagi mahasiswa sebelum terjun ke kehidupan bermasyarakat

kelak.

3. Dengan adanya KKN ini, mahasiswa dapat lebih mengetahui kehidupan

bermasyarakat pedesaan beserta seluk beluknya dan mahasiswa dapat

menerapkan ilmu yang telah di peroleh dari bangku kuliah untuk di

selaraskan dengan kebutuhan masyarakat.

B. Saran

1. Bagi masyarakat dusun Dobangsan Desa Giripeni

a. Masyarakat diharapkan lebih maju dan mandiri dengan kekayaan desa

yang sudah cukup baik, dan tetap mempertahankan prestasi yang telah

ada.

b. Masyarakat desa diharapakan untuk menjadi contoh bagi masyarakat

sekitar dan dusun-dusun lainnya.

c. Masyarakat dusun Dobangsan diharapkan mampu mengambil

pelajaran, pengalaman, dan wawasan baru dari apa yang sudah KKN

berikan di dusun Dobangsan ini selama kurang lebih dua bulan.

2. Bagi mahasiswa

a. Kedisiplinan dan tanggung jawab mahasiswa perlu ditingkatkan dalam

menjalankan tugas.

b. Kerjasama dan hubungan baik antar mahasiswa perlu dijaga dan

diperhatikan demi pelaksanaan program.

38

Page 39: Laporan Individu Vita

c. Untuk mahasiswa hendaknya meningkatkan kesiapan dalam hal fisik,

mental, dan penguasaan kegiatan yang akan dilakukan selama

kegiatan KKN.

d. Menjaga nama baik dan eksistensi Universitas Negeri Yogyakarta.

e. Bagi mahasiswa yang KKN hendaklah lebih cermat dalam melakukan

observasi sehingga program yang dijalankan efektif dan efisien.

f. Mahasiswa harus kreatif dalam membuat program kegiatan ( tidak

monoton)

3. Untuk Mahasiswa KKN Berikutnya

a. Diharapkan mahasiswa KKN telah siap menghadapi permasalahan di

lokasi KKN yang bersifat individu maupun kelompok.

b. Perlu dikembangkan sikap keterbukaan, komunikasi yang baik dan

koordinasi antar masing–masing mahasiswa.

c. Ketersiapan keterampilan diharapkan lebih matang.

d. Pandai–pandailah menjaga diri dan bersosialisasi dengan masyarakat

sehingga akan dapat memetik pelajaran dan pengalaman yang paling

berharga dalam hidup.

e. Dalam pelaksanaan setiap program, baik program kelompok maupun

program individu haruslah dilakukan perencanaan yang matang dan

sering–seringlah melakukan koordinasi antar sesama mahasiswa

dengan warga atau aparat pemerintah setempat.

f. Agar program–program dalam pelaksanaan KKN terlaksana dengan

baik, maka perlu dilakukan suatu pendekatan kepada seluruh warga

masyarakat melalui tokoh masyarakat atau perangkat dusun yang

terkait dengan program yang ditawarkan.

DAFTAR PUSTAKA

Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat. 2010. Panduan Kuliah Kerja Nyata. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta

39

Page 40: Laporan Individu Vita

Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Negeri Yogyakarta. 2010. Kumpulan Makalah Pembekalan Kuliah Kerja Nyata (KKN) UNY . Yogyakarta:

40

Page 41: Laporan Individu Vita

41

Page 42: Laporan Individu Vita

Individu Utama

1. Bengkel Sains

Percobaan Benang Ajaib

Gambar 1.1 Seorang peserta bengkel Sains

( zaki rt.13 rw.07) berhasil mencoba

memasukkan benang ajaib dalam Es Batu.

Percobaan Tarian Soda

Gambar 1.2 Biji kacang hijau bergerak ke atas

dan kebawah seperti menari saat dimasukkan ke

air soda

2. Penyuluhan Gempa Bumi dan Tsunami

Gambar 2.1 Penyuluh Dari BMKG saat

memberikan Penyuluhan Gempa Bumi dan

Tsunami

Gambar 2.2 Siswa/i SDN Giripeni antusias

memperhatikan penyuluhan Gempa Bumi dan

Tsunami.

42

Page 43: Laporan Individu Vita

INDIVIDU PENUNJANG

1. Visualisasi Sistem Tata Surya

Gambar 1 mahasiswa kkn berperan

sebagai narasumber dalam visualisasi

sistem tata surya.

2. Pendampingan TPA

Gambar 2 Mahasiswa kkn sedang

menyimak santriwati jilid 2 di masjid

Nurul Islam

3. Pengecekan Golongan Darah Untuk

PAUD

Gambar 3 Siswi PAUD Yudhistira

4. Penyuluhan Koperasi dan UMKM

Gambar 4 Peserta penyuluhan koperasi

43

Page 44: Laporan Individu Vita

melakukan pengecekan golongan darah

di Posko KKN UNY 06

dan UMKM bertanya kepada narasumber

dari dinas koperasi kabupaten Kulon Progo

5. Kreasi kain Flanel

Gambar 5.1 Antusiasme anak-anak

Dobangsan belajar membuat kreasi

gantungan kunci dan bros dari kain flanel.

Gambar 5.2 Hasil kreasi kain flanel anak-

anak dobangsan.

6. Eksperimen Larutan Elektrolit dan

non elektrolit

Gambar 6 antusiasme adik-adik saat

memperhatikan penjelasan dari kakak-

7. Bimbingan Bahasa Inggris

Gambar 7. Antusiasme adik-adik

mengikuti bimbingan belajar bahasa

44

Page 45: Laporan Individu Vita

kakak KKN Inggris dengan metode retelling story

dari film yang ditonton

8. Kearsipan dan Rekapitulasi data

dasar warga

Gambar 8 Mahasiswa KKN sedang

mengisi data dasar warga untuk kearsipan

dan rekapitulasi data dasar warga.

45