Laporan Igd 8 Case1

17
LAPORAN KASUS HAEMOPTOE + TB PARU Oleh : Danae Krsitina Natasia, S.Ked NIM: FAA 110 038 Pembimbing : dr. Sutopo, Sp. RM dr. Tagor Sibarani Dibawakan dalam rangka tugas kepaniteraan klinik pada bagian Rehabilitasi Medik dan Emergency Medicine KEPANITERAAN KLINIK REHABILITASI MEDIK DAN EMERGENCY MEDICINE FK UNPAR/RSUD dr. DORIS SYLVANUS

description

ghvhk

Transcript of Laporan Igd 8 Case1

LAPORAN KASUSHAEMOPTOE + TB PARU

Oleh :Danae Krsitina Natasia, S.KedNIM: FAA 110 038

Pembimbing :dr. Sutopo, Sp. RMdr. Tagor Sibarani

Dibawakan dalam rangka tugas kepaniteraan klinik pada bagian Rehabilitasi Medik dan Emergency Medicine

KEPANITERAAN KLINIK REHABILITASI MEDIK DAN EMERGENCY MEDICINEFK UNPAR/RSUD dr. DORIS SYLVANUSPALANGKARAYA2015BAB IPENDAHULUAN

Batuk merupakan reflek pertahanan yang timbul akibat iritasi percabangan trakeobronkial. Kemampuan untuk batuk merupakan mekanisme yang penting untuk membersihkan saluran napas bagian bawah. Batuk juga merupakan gejala tersering penyakit pernapasan. 1Batuk darah (hemoptisis) adalah darah atau dahak bercampur darah yang dibatukkan yang berasal dari saluran pernafasan bagian bawah (mulai glotis ke arah distal). Batuk darah adalah suatu keadaan menakutkan / mengerikan yang menyebabkan beban mental bagi penderita dan keluarga penderita sehingga menyebabakan takut untuk berobat ke dokter. Batuk darah merupakan suatu gejala atau tanda suatu penyakit infeksi. Volume darah yang dibatukkan bervariasi dan dahak bercampur darah dalam jumlah minimal hingga masif, tergantung laju perdarahan dan lokasi perdarahan.2Batuk darah atau hemoptisis adalah ekspektorasi darah akibat perdarahan pada saluran napas di bawah laring, atau perdarahan yang keluar melalui saluran napas bawah laring. Batuk darah lebih sering merupakan tanda atau gejala penyakit dasar sehingga etiologi harus dicari melalui pemeriksaan yang lebih teliti. Batuk darah masif dapat diklasifikasikan berdasarkan volume darah yang dikeluarkan pada periode tertentu. Batuk darah masif memerlukan penanganan segera karena dapat mengganggu pertukaran gas di paru dan dapat mengganggu kestabilan hemodinamik penderita sehingga bila tidak ditangani dengan baik dapat mengancam jiwa.2

BAB IILAPORAN KASUS2.1 PRIMARY SURVEYTn. H, Laki-LakiVital Sign : Nadi: 88x/menit, regular, kuat angkatSuhu: 360CPernapasan: 21x/menit, torako-abdominalTD: 130/90 mmHgAirway: bebas, tidak ada sumbatan jalan nafasBreathing: spontan, 21x/menit, torako-abdominal, simetris kiri dan kanan, retraksi dinding dada (-)Circulation : 122x/menit, regular, kuat angkatDisability : GCS (Eye 4, Verbal 5, Motorik 6) pupil isokor +/+ (diameter 3 mm/3 mm)Evaluasi masalah: kasus ini merupakan kasus yang termasuk dalam priority sign yaitu pasien datang diantar keluarga dengan keluhan batuk darah. Pasien diberi label Kuning.Tatalaksana awal : tata laksana awal pada pasien ini adalah ditempatkan di ruangan non-bedah.

2.1 IDENTITASIdentitas penderitaNama : Tn. HJenis kelamin: Laki-lakiUsia: 39 tahunAlamat: Ds. ManuhingPekerjaan: Swasta2.2 ANAMNESISAnamnesis dilakukan secara autoanamnesis pada 9 Juli 2015.1. Keluhan utama: Batuk darah2. Riwayat penyakit sekarang: Pasien datang dengan keluhan batuk darah. Pasien mengeluh batuk darah sejak pagi hari. Darah berwarna merah bergumpal dan banyak, setiap pasien batuk akan mengeluarkan darah. Keluhan serupa sebelumnya disangkal. BAB Hitam disangkal. Sesak napas disangkal, batuk (+), pasien masih dalam pengubatan TB Paru sudah berjalan selama 5 bulan menuju bulan ke 6 pengobatan3. Riwayat penyakit dahulu: Riwayat pengobatan TB Paru, Riw HT, DM dan jantung disangkal.

2.3 PEMERIKSAAN FISIKStatus Generalis1. Keadaan umum: TSS,Kesadaran: E4V5M62. Tanda-tanda vitalNadi: 88x/menit, regular, kuat angkatSuhu: 360CPernapasan: 21x/menit, torako-abdominalTD: 130/90 mmHg3.Kepala/Leher: CA -/-, SI -/-, Refleks cahaya +/+, pupil isokor kanan dan kiri, pembesaran KGB -/-, retraksi suprasternal (-), sianosis (-)4. Toraks a. Paru :Simetris, tidak ada ketinggalan gerak, retraksi interkostal (-/-), vesikuler +/+, rhonki (+/+), wh (-/-)b. Jantung : S1S2 tunggal, murmur (-), gallop (-)5. Abdomen: Supel, BU(+)N, H/L tidak teraba besar, timpani6. Ekstremitas: akral hangat, CRT