Laporan Geomorfologi

14
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin banyaknya aktifitas manusia di permukaan bumi ini membuat semakin banyaknya limbah yang dibuang oleh manusia ke bumi ini. Limbah yang dibuang oleh manusia tidak hanya berupa cairan hasil produksi pabrik, melainkan karbondioksida yang berlebih. Konsentrasi karbondioksida yang berlebih di lapisan ozon menyebabkan timbulnya efek rumah kaca. Efek rumah kaca sangat berbahaya bagi bumi, efek ini menyebabkan meningkatnya suhu di bumi. Bentang alam glasial sangat sensitif dengan pemanasan global. Meningkatnya suhu di bumi menyebakan bentang alam glasial ini menghilang atau mencair. Apabila bentang alam glasial ini menghilang atau mencair akibatnya permukaan air laut meningkat. Hal ini banyak menyebabkan kerugian bagi manusia, diantaranya hilangnya beberapa kota di pinggir laut akibat tenggelam akibat naiknya permukan laut. Cadangan air bersih yang biasa dipasok oleh bentang 1

Transcript of Laporan Geomorfologi

Page 1: Laporan Geomorfologi

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Semakin banyaknya aktifitas manusia di permukaan bumi ini

membuat semakin banyaknya limbah yang dibuang oleh manusia ke bumi ini.

Limbah yang dibuang oleh manusia tidak hanya berupa cairan hasil produksi

pabrik, melainkan karbondioksida yang berlebih. Konsentrasi karbondioksida

yang berlebih di lapisan ozon menyebabkan timbulnya efek rumah kaca.

Efek rumah kaca sangat berbahaya bagi bumi, efek ini

menyebabkan meningkatnya suhu di bumi. Bentang alam glasial sangat

sensitif dengan pemanasan global. Meningkatnya suhu di bumi menyebakan

bentang alam glasial ini menghilang atau mencair. Apabila bentang alam

glasial ini menghilang atau mencair akibatnya permukaan air laut meningkat.

Hal ini banyak menyebabkan kerugian bagi manusia, diantaranya hilangnya

beberapa kota di pinggir laut akibat tenggelam akibat naiknya permukan laut.

Cadangan air bersih yang biasa dipasok oleh bentang alam ini pun akan

berkurang, akibatnya manusia akan kesulitan mencari pasokan air bersih.

Oleh sebab itu dalam paper ini akan dibahas masalah hilangnya

bentang alam glasial.

1.2 Maksud dan Tujuan

1.2.1 Maksud

Peduli terhadap masalah bentang alam glasial yang ada di bumi

Memecahkan masalah bentang alam glasial dengan

menganalisis masalah

Memberi solusi terhadap masalah bentang alam glasial

1

Page 2: Laporan Geomorfologi

1.2.2 Tujuan

Dapat peduli terhadap masalah bentang alam glasial yang ada di

bumi

Dapat memecahkan masalah bentang alam glasial dengan

menganalisis masalah

Dapat memberi solusi terhadap masalah bentang alam glasial

1.3 Ruang Lingkup

1.3.1 Spasial

Paper ini mempunyai ruang lingkup spasial daerah gunung everest

nepal

1.3.2 Subtansial

Paper ini mempunyai ruang lingkup subtansial kalapathar, negara nepal

dan asia.

2

Page 3: Laporan Geomorfologi

BAB II

GLETSER DI GUNUNG EVEREST MENCAIR

Gambar 2.1 rapat para petinggi nepal

Perdana Menteri Nepal Madhav Kumar dan 22 menterinya bertemu di

dataran tinggi Kalapathar, tidak jauh dari kaki Gunung Everest, Jumat (4/12).

Mereka membahas perubahan iklim yang menyebabkan mencairnya gletser di

puncak gunung dan mengancam penduduknya.

Gletser (es dan salju) telah mencair dengan cepatnya sehingga

membentuk sebuah danau glasial yang besar. Dinding danau pun tampak dalam

kondisi rawan jebol. Bencana alam akibat banjir bandang tidak hanya mengancam

jutaan jiwa warga di lereng dan kaki gunung, tetapi juga bisa meluluhlantakkan

jutaan areal pertanian, sumber-sumber ekonomi, dan permukiman warga.

Es dan salju yang mencair itu lambat laun membuat rute (trek) pendaki

gunung tidak stabil dan lebih sulit dilalui. ”Bukit dan gunung biasanya selalu

tertutup salju sekalipun pada musim panas. Sekarang salju hanya tampak di

puncak tertinggi Everest,” kata Ngyendon (66), warga Syangboche.

Penduduk terancam

Bahkan para ilmuwan mengingatkan, jika gletser terus mencair hingga

akhirnya hilang, kekeringan akan melanda Asia dalam beberapa dekade

3

Page 4: Laporan Geomorfologi

mendatang dan 10 sungai besar yang bersumber di Everest bisa kering. Hal itu

menjadi ancaman besar bagi 1,3 miliar penduduk yang selama ini bergantung

pada sungai-sungai itu.

”Kami senang pemerintah mengambil inisiatif sebelum terlambat.

Biasanya pihak berwenang baru mau bertindak setelah terjadi musibah. Sekarang

kami berharap berbagai tindakan antisipasi yang konkret dapat dilakukan dengan

sungguh-sungguh,” kata Mingma (47), petugas penginapan di Syangboche.

Pertemuan perdana menteri, dua wakil perdana menteri, dan 20 menteri

kabinet Nepal tersebut diadakan sebagai langkah persiapan untuk menghadapi

Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) PBB tentang perubahan iklim internasional di

Kopenhagen, Denmark, 7-18 Desember. KTT akan dihadiri sekurangnya 100

negara untuk membahas langkah-langkah konkret mencegah laju pemanasan

global.

Lokasi pertemuan para politisi papan atas Nepal ini berada di

Kalapathar, di ketinggian 17.192 kaki atau 5.240 meter di atas permukaan laut

(mdpl). Tempat itu biasanya dijadikan sebagai base camp kelompok pendaki

gunung. Sebelumnya, mereka menjalani tes kesehatan di Kathmandu, ibu kota

Nepal.

Setelah naik helikopter dari Kathmandu, Kamis, mereka bermalam di

Lukla, sekitar 2.800 mdpl, untuk penyesuaian terhadap perubahan suhu yang amat

dingin. Mereka terbang ke Syangboche, di ketinggian 3.900 mdpl, didampingi tim

dokter dan paramedis. Seterusnya mereka pun terbang ke Kalapathar untuk

memulai pertemuan.

”Pemanasan global telah membawa dampak serius terhadap

perekonomian nasional,” kata Menteri Keuangan Nepal Surendra Pandey

menjelang pertemuan. ”Telah terjadi perubahan pola curah hujan. Gletser

mencair,” katanya lagi.

Biksu mendoakan

Ketika masih di Syangboche, rombongan biksu menyambut para

menteri dengan menabuh gendang tradisional dan mengalungkan para menteri

4

Page 5: Laporan Geomorfologi

dengan syal sutra. Para biksu juga berdoa memohon kesehatan dan keselamatan

para menteri hingga kembali ke Kathmandu.

Petugas Asosiasi Penyelamatan Himalaya Bikram Neupane dan

Subhash Khanal mengatakan, para menteri itu mengenakan jaket tebal dan topi

wol. Agar mereka bisa tahan dalam kondisi ekstrem, cuaca amat dingin, kadar

oksigen darah mereka pun telah ditingkatkan terlebih dahulu saat pertama kali

diadakan pemeriksaan medis di Kathmandu.

Setelah mengadakan pertemuan, para menteri kembali ke Syangboche

untuk menggelar jumpa pers.

Sumber: :

http://www.google.co.id/#hl=id&source=hp&biw=1138&bih=525&q=pencairan+

gletser+nepal&aq=f&aqi=&aql=&oq=&gs_rfai=&fp=1&cad=b

5

Page 6: Laporan Geomorfologi

BAB III

PEMBAHASAN

Gletser adalah massa es yang mampu bertahan lama dan mampu

bergerak karena pengaruh gravitasi. Gletser terbentuk karena salju yang

mengalami kompaksi dan rekristalisasi. Gletser dapat berkembang di suatu tempat

setelah melewati beberapa periode tahun dimana es terakumulasi dan tidak

melebur atau hilang.

Snowfall terbentuk dari bubuk salju yang warnanya terang, dengan udara

yang terjebak di antara keenam sisinya (snowflakes). Snowflake akan mengendap

pada suatu tempat dan mengalami kompaksi karena berat jenisnya dan udara

keluar. Sisi-sisi snowflakes yang jumlahnya enam akan hancur dan berkonsolidasi

menjadi salju yang berbentuk granular (granular snow) lalu mengalami sementasi

membentuk es gletser (glacier ice). Transisi dari bentuk salju menjadi gletser

dinamakan firn.

Peningkatan temperatur di Himalaya membuat gletser mencair menuju

danau yang banyak terbentuk di sana. Padahal, beberapa danau itu tak punya

bendungan yang stabil. Danau-danau ini dalam bahaya karena bisa meluap dan

mengirimkan milyaran galon air ke arah hilir.

Banjir bandang seperti itu bisa menyapu desa jalan, jembatan dan

pembangkit listrik tenaga air. 20 tahun silam terjadi banjir bandang yang

penyebabnya adalah danau glasial di atas gunung meluap dan meyapu semuanya.

Peristiwa itu terjadi bulan Juli 1985.

Sejak tahun 1985 tercatat ada empat banjir lain yang disebabkan danau

gletser di Himalaya meluap. Banjir terakhir terjadi pada 1998. Sekarang terdapat

danau yang terisi oleh pencairan gletser yang terancam meluap. Danau itu

bernama Imja Tso. Terletak 1800an meter dari permukaan laut di lereng selatan

Gunung Everest. Dan danau itu ada akibat pencairan gletser Imja. Pada tahun

1960 danau ini hanya berbentuk kolam kecil. Sekarang danau itu makin besar hari

6

Page 7: Laporan Geomorfologi

ke hari. Luas permukaan Danau Imja saat ini kira-kira gabungan 20 lapangan

sepakbola. Danau itu bisa menampung lebih dari delapan milyar galon air dan

bertambah panjang 76 meter setiap tahun. Dan danau itu hanya ditahan tumpukan

batu dan tanah.

Gambar 3.1 danau imja tso

Ketika pencairan berjalan lambat, air bisa mengalir lewat timbunan itu

dan danau tidak terbentuk. Ketika pencairan berlangsung lebih cepat, bendungan

tak akan mampu menahan air yang merembes. Temperatur di Himalaya telah

meningkat sangat cepat dari pada rata-rata suhu dunia.

Terdapat lebih dari 2000 gletser di Nepal telah mencair membentuk

danau. 20 diantaranya, termasuk Imja, kondisinya sangat berbahaya. Timbunan

yang menahan danau itu punya inti es. Sebuah gempa bumi atau musim panas

yang sangat hebat bisa memecahkan bendungan dan melepaskan air ke desa-desa

Sherpa yang ada di hilir.

Banjir danau gletser lebih merusak dari pada banjir yang biasa terjadi

akibat curah hujan. Banjir itu akan membawa material besar seperti batu-batu

besar, pasir dan batu kerikil. Lahan pertanian akan tertutup material ini. Dan butuh

beberapa generasi untuk membuatnya jadi seperti sediakala.

Bila danau ini mengosongkan airnya ke lembah, tinggi gelombang banjir

mencapai 15 meter. Banjir itu menyapu sebuah pembangkit tenaga air, 14

jembatan, rumah-rumah dan tanah pertanian.

Salah satu cara mengatasi masalah ini adalah membuat saluran air keluar

dan memperkecil tekanan air terhadap bendungan. Proyek seperti itu akan

7

Page 8: Laporan Geomorfologi

memakan dana mencapai 10 juta dolar atau sekitar 94 milyar rupiah. Pemerintah

nepal telah mengutus tim untuk mengkaji danau gletser disana. Setiap tahun,

pemerintah menghabiskan dana setengah juta dolar atau mencapai 4,7 milyar

rupiah. Dengan sumber daya terbatas, pemerintah hanya bisa memantau dua dari

hampir 25 danau gletser yang berpotensi menimbulkan bahaya.

 Gaji yang diberikan pemerintah sangat kecil. Dengan jumlah itu, tidak

ada yang mau bekerja di wilayah itu. Sebagian besar danau-danau itu berada di

atas gunung dan jauh dari pemukiman penduduk. Satu-satunya cara untuk

mencapai danau Imja dan desa di hilir adalah dengan berjalan kaki. Setiap

pasokan harus diangkut para pengangkut barang dan kereta yang ditarik yak,

sejenis sapi yang banyak terdapat di pegunungan Himalaya. Sehingga sangat sulit

dan mahal untuk mengangkut bahan bangunan dan peralatan ke atas gunung.

8

Page 9: Laporan Geomorfologi

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Pemanasan global telah menyebabkan gletser di gunung everest

mencair.

Pencairan gletser menyebabkan terbentuknya danau glasial di gunung.

Dan apabila danau inni meluap akan membawa materi-materi besar

yang akan merusak permukiman dibawahnya.

Cara mengatasi masalah ini adalah dengan mengurangi volume danau

dan menurunkan tekanan air dalam danau. Akan tetapi metode ini

sangat mahal mengingat lokasi gunung everest yang tinggi dan sulit

dijangkau.

4.2 Saran

Penyebab utama pencairan gletser di seluruh permukaan bumi ini

adalah pemanasan global. Untuk menghentikan pencairan gletser berarti perlu

dihentikannya pemanasan global. Kita perlu mengurangi pemakaian yang

berlebihan. Mengurangi emisi gas karbondioksida, dan mengurangi

penggundulan hutan. Jika kita hanya bisa menunggu kita hanya

mengorbankan generasi penerus kita yang mungkin tidak dapat menikmati

bumi ini lagi. Kita yang tinggal di bumi, sepantasnya kita merawat dan

menjaga tempat tinggal kita sendiri.

9

Page 10: Laporan Geomorfologi

DAFTAR PUSTAKA

Diktat Praktikum Geologi Fisik dan Dinamik. 2010. Program Studi Teknik

Geologi, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro.

10