Laporan Fisiologi Indra

16

Click here to load reader

description

blok ST III

Transcript of Laporan Fisiologi Indra

Page 1: Laporan Fisiologi Indra

BAB I

DASAR TEORI

Mekanisme sensoris yang dapat dirasakan dapat dibagi dalam dua

golongan menurut pilogenesisnya, jalur saraf spinalnya dan daerah korteks serebri

tempat mekanisme ini diintegrasikan.

Golongan pertama, paleo-sensibilitas, yang meliputi rasa–rasa primitif

atau rasa–rasa vital seperti rasa raba, tekan sakit, dingin dan panas. Saraf aferen

dari rasa-rasa ini bersinaps dengan interneuron–interneuron yang bersinaps lagi

dengan motor neuron–motor neuron dari medula spinalis dan sentrum atasan

(thalamus dan korteks serebri) melalui traktur spino-talamikus.

Golongan kedua, gnostik atau neo-sensibilitas, yang meliputi rasa-rasa

yang sangat di deferensiasikan, seperti pengenalan letak rasa tekan, diskriminasi

rasa tekan, diskriminasi kekuatan rangsang , diskriminasi kekerasan, diskriminasi

ukuran dan bentuk. Saraf aferen dari rasa-rasa ini menghantarkan impuls-impuls

yang terutama dialirkan melalui traktus dorso-spinalis ke arah sensoris di dalam

korteks serebri, setelah di integrasikan seperlunya pada pusat-pusat dibawahnya.

1

Page 2: Laporan Fisiologi Indra

BAB II

HASIL PENGAMATAN

DATA PENGAMATAN 2.3.1.1 Rasa Panas dan DinginA. Jari Tangan

Lokasi Uraian RasaKa (dingin) Semakin terasa dingin ketika telunjuk tangan dicelupkan di air

es bersama telunjuk kiri dicelupkan di air hangat . Dirasakan kram pada jari.

Ki (panas) Semakin terasa panas ketika telunjuk kiri dicelupkan di air hangat bersamaan telunjuk tangan kanan dicelupkan di air es.

Ka-Ki (normal) Kedua jari telunjuk terasa kram, tetapi telunjuk kiri terasa lebih kram.

B. Punggung Tangan Lokasi Uraian Rasa

Kondisi kering Dingin.Basahi alkohol Dingin sekali, namun berangsur menghilang.Olesi alkohol Rasa dingin berada di tingkatan antara percobaan 1 dan 2 dan

rasa dinginnya lebih cepat menghilang dibandingkan yang dibasahi alcohol.

2.3.1.2 Reaksi-Reaksi di Kulit

2

No Perlakuan Jumlah ReseptorRasa-Rasa Kulit

TelapakTangan

LenganBawah

Kuduk Pipi

1. Nyeri 9 9 6 62. Tekan 9 9 4 93. Suhu dingin 9 9 1 34. Suhu panas 9 9 4 9

Page 3: Laporan Fisiologi Indra

Telapak Tangan Lengan Bawah

Kuduk Pipi

Keterangan :

Nyeri : Merah

Suhu dingin : Hijau

Tekan : Biru

Suhu panas : Coklat

2.3.2.1 Neosensibilitas Lokalisasi Rasa Tekan

LokasiTaruh Titik Tekan dan Tunjuk

I II III Rerata

Ujung Jari 1 3 2 2Telapak Tangan 2 3 2 2.3Lengan Bawah 5 14 10 9.7Lengan Atas 5 1 2 2.7Pipi 1 1 3 1.7Kuduk 3 6 8 5.7

3

Page 4: Laporan Fisiologi Indra

2.3.2.2 Neosensibilitas Diskriminasi Rasa Tekan Dua Titik Simultan

No. Perlakuan

Dari kecil ke besar Dari besar ke kecilJarak dua titik

(mm) RerataJarak dua titik

(mm) RerataI II III I II III

1. Telapak Tangan 4 2 2 2.7 2 2 2 22. Lengan Bawah 14 16 12 14 12 12 10 11.33. Lengan Atas 4 6 2 4 6 2 4 44. Pipi 14 10 12 12 8 14 12 11.35. Kuduk 14 16 16 15.3 12 12 12 126. Bibir 4 2 4 3.3 2 4 2 2.77. Lidah 4 6 4 4.7 2 4 4 3.38. Depan Telinga 4 2 2 2.7 4 4 6 4.7

B. Diskriminasi Rasa Tekan Dua Titik Berurutan

No. Perlakuan

Dari kecil ke besar Dari besar ke kecilJarak dua titik

(mm) RerataJarak dua titik

(mm) RerataI II III I II III

1. Telapak Tangan 9 6 6 5.3 4 6 8 62. Lengan Bawah 8 8 10 8.7 8 6 6 6.73. Lengan Atas 8 10 6 8 4 6 6 5.34. Pipi 10 16 18 14.7 14 12 10 125. Kuduk 6 6 6 6 8 6 10 86. Bibir 4 6 8 6 4 2 0 27. Lidah 2 4 4 3.3 4 4 4 48. Depan Telinga 8 10 12 10 8 6 4 6

2.3.3 Diskriminasi kekuatan rangsangan-hukum Weber-fechner

no. Beban Awal (g)

Ulangan (mm)

RerataI II III

1 beban awal 5 g 15 5 15 11.2

2 beban awal 10 g 10 20 20 16.7

3 beban awal 50 g 20 20 20 20

4 beban awal 100 g 20 30 30 26.7

5 beban awal 200 g 30 30 30 30

4

Page 5: Laporan Fisiologi Indra

Hubungan antara beban awal terhadap beban yang dirasakan

1 2 3 4 50

50

100

150

200

250

beban awalrerata

PERTANYAAN

Bagaimana bunyi hukum Weber-Fecner?

Kemampuan untuk membedakan kekuatan rangsang rasa-rasa, pada umumnya

tidak tergantung pada kekuatan mutlak dari rangsangan tersebut, tetapi pada

perbedaan relatifnya.

Sesuaikan hukum ini dengan hasil percobaan

Sesuaikan

Mengapa: karena menurut hukum tersebut didapatkan bahwa sebuah rangsang

yang didapatkan akan lebih rendah daripada stimulus yang diberikan sehingga

beban akan terasa lebih ringan dari beban asalnya.

5

Page 6: Laporan Fisiologi Indra

Nilai Benar pada Diskriminasi Kekasaran, Ukuran, dan Bentuk

2.3.4.1 Kemampuan Diskriminasi Kekasaran

No.

kekasaran Jari Tangan

Telapak Tangan Lengan Bawah Kuduk

kertas Ulangan 

Ulangan 

Ulangan 

Ulangan gosok I II III I II III I II III I II III

1 0                                2 1  +  + +    +   + +     -  + +     + +   +  3 2  +  +  +    +  +  +    -  +  +    +  +  +  4 4  + +   +    + +   +    + +   +   +   + +   

2.3.4.3 Kemampuan Diskriminasi Bentuk

No. Bentuk

Jari TanganTelapak Tangan Lengan Bawah Kuduk

Ulangan 

Ulangan 

Ulangan 

Ulangan I II III I II III I II III I II III

1 Bola          + +  +     + +  +           2 Limas         +   + +     +  + +           3 Kubus        -  +  +    -  +  +          4 Balok        + +   +    + -  +        

6

Page 7: Laporan Fisiologi Indra

BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Paleosensibilitas

3.1.1 Rasa Panas dan Dingin

Percobaan kali ini dilakukan pada jari tangan dan punggung tangan. Pada

jari telunjuk tangan kanan yang dimasukkan ke dalam air es pada suhu 5oC terasa

dingin dan jari tangan mengalami kram, rasa dingin semakin bertambah ketika jari

telunjuk tangan kiri juga dimasukkan ke dalam air hangat. Kemudian pada jari

telunjuk tangan kiri, dimasukkan ke dalam air hangat yang bersuhu 40oC terasa

panas. Rasa panas semakin bertambah ketika jari telunjuk tangan kanan juga

dimasukkan ke dalam air es. Kemudian setelah itu, telunjuk tangan kanan dan kiri

secara bersamaan dimasukkan pada air yang bersuhu kamar. Telunjuk tangan kiri

dan kanan keduanya mengalami kram, akan tetapi telunjuk tangan kiri yang terasa

lebih kram.

Pada percobaan punggung tangan, punggung tangan ditempatkan 10 cm di

depan mulut kemudian meniup kulit punggung tangan secara perlahan-lahan

dalam kondisi kering, terasa hembusan nafas yang dingin. Kemudian ditiup secara

perlahan-lahan dalam keadaan punggung tangan dibasahi dengan alkohol. Pada

percobaan ini terasa dingin sekali, namun rasa ini berangsur menghilang. Lalu

dioleskan alkohol pada punggung tangan, dan ditiup perlahan-lahan. Orang coba

merasakan level dingin yang berada diantara rasa dingin ketika punggung tangan

ditiup dalam keadaan kering dan punggung tangan yang ditiup setelah dibasahi

alkohol. Akan tetapi rasa dingin tersebut sangat cepat menghilang.

3.1.2 Reaksi-reaksi di kulit

Pada percobaan kali ini dilakukan pada daerah telapak tangan, lengan

bawah, kuduk dan pipi, pada masing-masing daerah tersebut ditandai sebuah

persegi dengan ukuran 3 x 3. Untuk menentukan titik-titik panas pada daerah coba

digunakan kerucut kuningan yang telah direndam dengan air panas yang bersuhu

7

Page 8: Laporan Fisiologi Indra

50ᵒ C. Lalu untuk menentukan titik-titik dingin dengan menggunakan kerucut

kuningan yang telah direndam dalam air es. Lalu untuk menentukan titik nyeri

menggunakan jarum. Untuk menentukan titik-titik tekan menggunakan pensil.

Pada telapak tangan dan lengan bawah, dirasakan sensasi panas, dingin, nyeri, dan

tekan. Begitu pula pada daerah kuduk dan pipi. Namun sensasi-sensasi yang

dirasakan pada daerah kuduk dan pipi memilki tingkat sensibiltas yang lebih

rendah dibandingkan sensasi yang dirasakan di daerah telapak tangan dan lengan

bawah.

3.2 Neosensibilitas

3.2.1 Lokalisasi Rasa Tekan

Pada percobaan kali ini dilakukan dengan cara menekan ujung pensil

dengan kuat pada ujung jari, telapak tangan, lengan bawah, lengan atas, pipi dan

kuduk. Orang coba menunjukan dengan tepat letak bagian tubuh yang dirangsang

tersebut dan dilakukan 3 kali. Berdasarkan percobaan yang telah kita lakukan

bagian yang paling peka terhadap rasa tekan adalah pada bagian pipi. Hal ini

ditunjukan dengan hasil rata-rata pada daerah pipi yang paling kecil yaitu sebesar

1.6 mm.

3.2.2 Diskriminasi Rasa Tekan Dua Titik stimultan

Pada percobaan ini dilakukan dengan cara menekan pada telapak tangan,

lengan bawah, lengan atas, pipi, kuduk, bibir, lidah, dan depan telinga dengan

sebuah jangka. Perbesar setiap kali 2 mm sampai dirasakan dua titik dapat

dibedakan oleh orang coba, dan perkecil setiap kali 2 mm sampai dirasakan dua

titik tidak dapat dibedakan oleh orang coba. Pada percobaan ini dapat kita ketahui

bahwa daerah yang paling peka dalam membedakan dua titik ujung jangka yaitu

pada telapak tangan. Terbukti dengan rerata yang kecil yaitu 2 mm.

3.2.2.1 Diskriminasi Rasa Tekan dua Titik Berurutan

Perlakuan sama seperti diskriminasi tekan dua titik, namun bukan secara

stimultan melainkan secara berurutan. Pada percobaan ini dapat kita ketahui

8

Page 9: Laporan Fisiologi Indra

bahwa daerah yang paling peka dalam membedakan dua titik ujung jangka yaitu

pada bibir. Terbukti dengan rerata yang kecil yaitu 2 mm.

3.2.3 Diskriminasi Kekuatan Rangsangan-Hukum Weber-Fechner

Pada percobaan kekuatan rangsangan Hukum Weber-Fechner, orang coba

ditutup matanya kemudian pada telapak tangannya diletakan beban awal.

Kemudian sedikit demi sedikit ditambah bebannya sampai terasa pertambahan

beban tersebut. Pertambahan beban yang terasa berkisar 11-30 gram. Hasil

percobaan tersebut sesuai dengan hukum Weber-Fencher karena didapatkan

sebuah pembuktian bahwa respon indra rangsang yang didapatkan akan lebih

rendah daripada stimulus yang diberikan. Sehingga, beban akan terasa lebih

ringan dari berat asalnya.

3.2.4.1 Kemampuan Diskriminasi Kekasaran

Pada percobaan ini yang dilakukan adalah kemampuan menebak kekasaran

kertas gosok 1,2, dan 3 (halus, sedang, kasar). Bagian tubuh yang dilakukan

percobaan yaitu jari tangan, telapak tangan, lengan bawah dan kuduk. Bagian

yang paling peka dalam menebak kekasaran kertas gosok adalah pada jari tangan,

telapak tangan, dan kuduk. Sedangkan pada lengan bawah terjadi kesalahan dalam

penebakan terutama dalam menebak kekasaran kertas gosok halus.

3.2.4.2 Kemampuan Diskriminasi Bentuk

Pada percobaan ini dilakukan percobaan mengamati kemampuan menebak

bentuk yaitu bentuk bulat, balok, kubus, dan limas pada bagian tubuh jari tangan,

telapak tangan, lengan bawah, dan kuduk. Pada telapak tangan terjadi kesalahan

penebakan bentuk, terutama pada bentuk kubus. Sedangkan pada lengan bawah

terjadi kesalahan dalam penebakan bentuk terutama dalam menebak bentuk balok

dan kubus.

9

Page 10: Laporan Fisiologi Indra

BAB IV

KESIMPULAN

Rasa panas dan dingin tidak ditentukan oleh suhu suatu benda yang

sebenarnya, melainkan oleh kecepatan memperoleh panas atau dingin dan

kecepatan hilangnya panas atau dingin di kulit.

Rasa panas, dingin, raba , tekan dan nyeri dihantarkan oleh serat-serat

saraf yang terpisah, yang menghubungkan titik-titik di kulit. Kepadatan titik-titik

rasa (reseptor) untuk rasa-rasa diatas, pada berbagai tempat di kulit tidak memiliki

sensasi yang sama.

Kemampuan untuk membedakan kekuatan rangsangan rasa-rasa, pada

umumnya tidak tergantung pada kekuatan mutlak dari rangsangan tersebut, tetapi

pada perbedaan relatifnya.

Dalam melakukan praktikum ini seringkali timbul kesukaran, karena

yang dipakai adalah orang-orang sehat dan normal kemampuan diskriminasinya.

Oleh sebab itu sebaiknya dilakukan perbandingan kemampuan diskriminasi antara

tangan yang normal dengan lengan bawah atau kuduk.

10

Page 11: Laporan Fisiologi Indra

DAFTAR PUSTAKA

Kozier & Erb. 2009. Buku Ajar Praktik Keperawatan Klinik ed 5. Jakarta :

EGC.

Pearce, Evelyn C. Anatomi & Fisiologi U.Ps. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.

11