laporan sistem indra

22
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indra pada manusia mencakup penglihatan, pendengaran, pengecapan dan penghidu. Mata adalah suatu struktur sferis berisi cairan yang dibungkus oleh tiga lapisan, yaitu sclera/kornea, koroid/badan siliaris/iris, dan retina. Pendengaran adalah persepsi saraf mengenai energi suara. Telinga terdiri dari tiga bagian : telinga luar, tengah dan dalam. Reseptor pada mata yaitu fotoreseptor, pada telinga yaitu mekanoreseptor, sedangkan pada pengecapan dan penghidu yaitu kemoreseptor, yang menghasilkan sinyal saraf apabila berikatan dengan zat kimiawi tertentu dari lingkungan. (Sherwood, 2001) B. Rumusan Masalah 1. Apakah manfaat vitamin A? 2. Sebutkan bagian-bagian mata dan telinga, serta fungsinya? 3. Sebutkan bagian-bagian dari indra pengecap? 1

Transcript of laporan sistem indra

Page 1: laporan sistem indra

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indra pada manusia mencakup penglihatan, pendengaran, pengecapan dan

penghidu. Mata adalah suatu struktur sferis berisi cairan yang dibungkus oleh

tiga lapisan, yaitu sclera/kornea, koroid/badan siliaris/iris, dan retina.

Pendengaran adalah persepsi saraf mengenai energi suara. Telinga terdiri dari

tiga bagian : telinga luar, tengah dan dalam.

Reseptor pada mata yaitu fotoreseptor, pada telinga yaitu mekanoreseptor,

sedangkan pada pengecapan dan penghidu yaitu kemoreseptor, yang

menghasilkan sinyal saraf apabila berikatan dengan zat kimiawi tertentu dari

lingkungan. (Sherwood, 2001)

B. Rumusan Masalah

1. Apakah manfaat vitamin A?

2. Sebutkan bagian-bagian mata dan telinga, serta fungsinya?

3. Sebutkan bagian-bagian dari indra pengecap?

4. Bagaimana struktur makroskopik dan mikroskopik dari sistem

penglihatan?

5. Apakah pelindung dari bola mata?

6. Sebutkan jenis-jenis reseptor?

7. Sebutkan jenis reseptor pada indra peraba?

8. Bagaimana mekanisme penglihatan, pendengaran, pengecap,

keseimbangan dan thermoregulasi?

9. Bagaimana membedakan warna?

10. Mengapa dapat melihat di tempat yang gelap?

11. Bagaimana hubungan sistem indra dengan homeostasis?

1

Page 2: laporan sistem indra

C. Tujuan

Adapun tujuan dari penulisan laporan tutorial pada Blok III skenario III ini

adalah :

1. Mahasiswa mampu menjelaskan manfaat vitamin A

2. Mahasiswa mampu menjelaskan bagian-bagian mata dan telinga, serta

fungsinya

3. Mahasiswa mampu menjelaskan bagian-bagian dari indra pengecap

4. Mahasiswa mampu menjelaskan struktur makroskopik dan mikroskopik

dari sistem penglihatan

5. Mahasiswa mampu menjelaskan pelindung dari bola mata

6. Mahasiswa mampu menjelaskan jenis-jenis reseptor

7. Mahasiswa mampu menjelaskan jenis reseptor pada indra peraba

8. Mahasiswa mampu menjelaskan mekanisme penglihatan, pendengaran,

pengecap, keseimbangan dan thermoregulasi

9. Mahasiswa mampu menjelaskan dalam membedakan warna

10. Mahasiswa mampu menjelaskan melihat di tempat yang gelap

11. Mahasiswa mampu menjelaskan hubungan sistem indra dengan

homeostasis

D. Manfaat

Adapun manfaat dari penulisan laporan ini bagi mahasiswa adalah :

1. Mampu menjelaskan manfaat vitamin A

2. Mampu menjelaskan bagian-bagian mata dan telinga, serta fungsinya

3. Mampu menjelaskan bagian-bagian dari indra pengecap

4. Mampu menjelaskan struktur makroskopik dan mikroskopik dari sistem

penglihatan

5. Mampu menjelaskan pelindung dari bola mata

6. Mampu menjelaskan jenis-jenis reseptor

7. Mampu menjelaskan jenis reseptor pada indra peraba

2

Page 3: laporan sistem indra

8. Mampu menjelaskan mekanisme penglihatan, pendengaran, pengecap,

keseimbangan dan thermoregulasi

9. Mampu menjelaskan dalam membedakan warna

10. Mampu menjelaskan melihat di tempat yang gelap

11. Mampu menjelaskan hubungan sistem indra dengan homeostasis

3

Page 4: laporan sistem indra

BAB II

STUDI PUSTAKA

A. Bagian-bagian Sistem Indra

1. Mata

a. Occulus

1) Bulbus oculi ( tunika fibrosa, tunika vasculosa, tunika nervosa)

2) Nervus opticus

b. Organon oculi accessoria (musculi bulbi, facies orbitalis, supercilium,

tunika konjunctiva, apparatus lacrimalis, palpebra)

Mata Bagian Fungsi

Tunika fibrosa cornea

sclera

Berperan dalam kemampuan refraktif mata

Membentuk bagian putih mata yang

tampak

Tunika

vasculosa

iris

korpus ciliaris

koroid

Menentukan warna mata

Membentuk aqueus humor

Memberi makan retina

Tunika nervosa Retina Mengandung fotoreseptor

Organ tambahan Pupil Mengatur jumlah cahaya yang masuk

aqueus humor Sumber makanan bagi lensa dan kornea

lensa Membantu akomodasi

vireus humor Mempertahankan bentuk mata

(Sherwood, 2001)

2. Pelindung mata antara lain :

a. Kelopak mata : melindungi mata dari debu atau sentuhan benda.

b. Bulu mata : melindungi mata dari cahaya yang terlalu menyilaukan.

c. Alis : melindungi mata dari aliran keringat dan air hujan.

d. Air mata : menjaga kelembapan mata dan membersihkan mata dari

ebu dan bakteri.

(http://www.crayonpedia.org/)

4

Page 5: laporan sistem indra

3. Telinga

a. Auris externa

b. Auris media

c. Auris interna

Telinga Bagian-bagian Fungsi

Auris

externa

1.Auriculum

2.Meatus acusticus externus

3.Membrane tympanica

Mengumpulkan gelombang suara

dan menyalurkan ke saluran telinga

Mengarahkan gelombang suara ke

membrane tympani

Menerima gelombang suara dan

menyalurkannya ke tulang

pendengaran

Auris

media

Cavum tympani (maleus,

inkus, stapes)

Tuba auditiva

Menghantarkan getaran dari

membrane tympani ke cairan di

dalam auris interna

Penghubung cavum tympani dengan

nasofaring

Auris

interna

Koklea

Apparatus vestibularis

Sebagai sistem sensorik untuk

mendengar

Sistem sensorik untuk keseimbangan

(Sherwood, 2001)

4. Lidah

Terdiri dari 4 jenis papilla :

a. Papilla filiformis : papila yang paling kecil dan paling banyak

jumlahnya, berupa tonjolan berbentuk konus dengan ujung yang tajam

mengarah ke pharynx.

b. Papilla fungiformis : berbentuk seperti jamur, menyebar di permukaan

ujung dan sisi lidah.

c. Papilla vallatae/circumvallata : papilla yang terbesar.

5

Page 6: laporan sistem indra

d. Papilla foliata : terdiri atas alur dan rigi yang tidak konstan di dekat

bagian posterior margo linguae.

(Asisten anatomi, 2005)

6

Page 7: laporan sistem indra

B. Mekanisme Sistem Indra

1. Mata

Cahaya dipantulkan oleh benda → media refrakta (kornea, humor

aqueus, lensa, humor vitreus) → retina → nervus optikus → kiasma

opticum → traktus optikus → korpus geniculaum → radiation optic →

pusat penglihatan. (Guyton, 1994)

2. Telinga

Gelombang suara → getaran membrane tympani → getaran tulang-

tulang telinga tengah → getaran jendela oval → gerakan cairan di

dalam koklea → getaran membrane basilaris → pembengkokan rambut

sel-sel rambut reseptor organ corti sewaktu pergerakan membrane

basilaris menyebabkan perubahan posisi rambut-rambut tersebt dalam

kaitannya dengan membrane tektorial di atasnya tempat rambut-

rambut tersebut terbenam → perubahan potensial berjenjang (potensial

reseptor) di sel-sel reseptor → perubahan kecepatan pembentukan

potensial aksi yang terbentuk di saraf auditorius → perambatan

potensial aksi ke korteks auditorius di lobus temporalis otak untuk

persepsi suara. (Sherwood, 2001)

3. Hidung

Udara masuk ke hidung, (dihangatkan oleh pembuluh darah,

dilembabkan oleh secret mukosa, dan disaring oleh silia-silia) → sel

penunjang → sel reseptor olfaktorius → sel basal → bulbus olfaktorius

→ traktus olfaktorius → sistem limbic dan thalamus. (Sherwood,

2001)

4. Lidah

Papil-papil pengecap → pori-pori pengecap → sel penunjang → sel

reseptor → batang otak → hypothalamus dan sistem limbic.

(Sherwood, 2001)

5. Thermoregulasi

Kulit mempertukarkan energi panas dengan lingkungan eksternal,

bergantung pada suhu lingkungan dan kapasitas insulatif lapisan

7

Page 8: laporan sistem indra

pelindung tersebut. Ada empat cara pertukaran panas antara tubuh

dengan lingkungan eksternal, yaitu :

a. Radiasi : sebagai pancaran gelombang panas infra merah.

b. Konveksi : pergerakan molekul-molekul gas/cairan dari satu

tempat ke tempat yang berbeda suhunya dan membutuhka

perantara medium.

c. Konduksi : pemindahan panas antara dua benda yang berbeda

suhunya dan saling bersentuhan.

d. Evaporasi : proses penguapan air dari dalam/permukaan tubuh.

C. Jenis-jenis Reseptor

1. Fotoreseptor : terhadap rangsang cahaya

2. Mekanoreseptor : terhadap rangsang mekanik

3. Termoreseptor : terhadap perubahan suhu

4. Nosireseptor : terhadap adanya kerusakan jaringan (nyeri)

5. Kemoreseptor : terhadap rangsang kimia

6. Osmoreseptor : terhadap perubahan aktivitas osmotic

(Sherwood, 2001)

Jenis-jenis reseptor yang terdapat pada kulit :

a Korpus meissner : menerima rangsang sentuhan

b Korpus pacini : menerima rangsang tekanan

c Korpus ruffini : menerima rangsang panas

d Korpus krause : menerima rangsang dingin

e Ujung saraf tanpa selaput : peka terhadap rasa sakit/nyeri

(http://www.crayonpedia.org/)

D. Histologi

1. Sclera (lamina episkleralis, substansia propia,

lamina fusca)

8

Page 9: laporan sistem indra

2. Kornea

a. Epitel Squamous kompleks non kornifikasi

b. Lamina limitans anterior : serabut kolagen

c. Stroma : fibril-fibril kolagen berjalan sejajar

d. Lamina limitans posterior : elastin

e. Endotel : epitel simpleks kuboid

3. Koroid (banyak melanosit, sangat vaskuler)

4. Iris (epithelium anterior, stroma, epithelium

posterior)

5. Retina (statum pigmentosum, stratum

nervosum)

(Junqueira, 1995)

E. Membedakan Warna dan Melihat di Tempat Gelap

Mata dapat membedakan warna karena adanya sel conus. Sel conus

berfungsi untuk menerima rangsang cahaya kuat dan warna. Ada tiga sel

conus untuk rangsang warna, yaitu : conus merah, conus hijau dan conus

biru. Sedangkan sel basilus untuk menerima rangsang cahaya yang rendah

intensitasnya/untuk membedakan gelap dan terang. (Asisten Anatomi,

2005)

F. Hubungan Sistem Indra dengan Homeostasis

9

Page 10: laporan sistem indra

Masukan sensorik (dari reseptor-reseptor sensasi tubuh dan indra)

memungkinkan suatu organisme multisel kompleks seperti manusia

berinteraksi dengan lingkungan eksternalnya bertujuan untuk memperoleh

makanan, bertahan menghadapi bahaya, dan perilaku lain yang ditujukan

untuk mempertahankan homeostasis. (Sherwood, 2001)

BAB III

PEMBAHASAN

Analisis Skenario

Dari skenario III “Membuat Kue” telah didapatkan informasi sebagai berikut :

Sore ini umi sibuk membuat makanan di dapur untuk persiapan Posyandu

besok pagi. Progam Posyandu besok ada tambahan pemberian vitamin A. Ibu

menyuruh Fatimah mengambilkan cetakan kue yang berwarna hijau di gudang.

Hanif menyalakan lampu gudang, kemudian naik kursi untuk mengambil cetakan

kue di atas almari gudang. Dia tahu bahwa dia harus menjaga keseimbangannya

supaya tidak jatuh. Setelah berhasil mngambilnya, tiba-tiba listrik mati sehingga

ruangan menjadi gelap. Fatimah ketakutan tetapi dia berusaha turun dari kursi

dengan hati-hati. Selama beberapa detik dia tidak dapat melihat apa-apa,

10

Page 11: laporan sistem indra

kemudian lambat laun dia mulai dapat melihat benda sekitarnya meskipun

remang-remang. Sambil meraba-raba, ia berusaha untuk keluar.

Alhamulillah, tidak lama kemudian listrik menyala. Saat Fatimah kembali

ke dapur, telepon berbunyi. Umi menyuruh untuk menerima telepon tersebut.

Selesai menerima telepon, Fatimah mendengar adzan Maghrib dan bergegas ke

masjid.

Sepulang dari masjid, Fatimah mencium aroma kue yang lezat.

“Mmmm… Baunya sedap sekali Umi… pasti enak rasanya,”kata Fatimah. Dia

pun mengambil secuil roti dengan jarinya. Roti itu masih panas tetapi dia tetap

mencicipinya. “Bismillah, manis dan lezat, Umi” sorak Fatimah senang.

Berikut merupakan pembahasan dari skenario :

1. Vitamin A merupakan vitamin yang larut dalam lemak. Vitamin A banyak

terdapat pada sayuran atau buah-buahan yang berwarna kuning atau hijau

seperti wortel, tomat, ubi jalar. Terlalu banyak mengkonsumsi vitamin A

dapat menyebabkan hipervitaminosis. Vitamin A berperan dalam

penglihatan/mata, yaitu membantu menghasilkan rodopsin. Gejala

kekurangan vitamin A pada mata diawali dengan rabun senja (nyetalopia).

Pada rabun senja, penderita tidak mampu melihat secara normal pada waktu

senja hari. Disebabkan rendahnya kandungan rodopsin (suatu pigmen

mengandung retinol) dalam retina mata dibanding retina mata normal.

2. Manusia dapat membedakan warna karena adanya sel conus/sel kerucut pada

epithel pigmenti retina, yang terdiri dari tiga sel conus, yaitu conus merah,

conus hijau, dan conus biru. Untuk warna putih merupakan kombinasi dari

semua panjang gelombang cahaya. Sedangkan warna hitam tidak ada cahaya.

11

Page 12: laporan sistem indra

3. Keseimbangan merupakan pola perangsangan bermacam-macam sel rambut

yang menggambarkan pada otak tentang posisi kepala sehubungan dengan

daya tarik gravitasi. Selanjutnya, sistem motorik vestibular, cerebelar, dan

reticular otak merangsang otot-otot yang menjaga keseimbangan. Sistem

utrikulus dan sakulus tersebut berfungsi sangat efektif dalam menjaga

keseimbangan sewaktu posisi kepala hampir vertikal.

4. Proses terang ke gelap, sensitivitas retina biasanya menjadi sangat rendah

sehingga bahkan titik terang dalam bayangannya pun tidak dapat merangsang

retina dan terjadi adaptasi gelap. Adaptasi Gelap, retinal dan opsin yang ada

dalam sel batang dan kerucut diubah menjadi pigmen peka terhadap cahaya

tambahan. Proses gelap ke terang, titik gelap dalam bayangan menjadi terlihat

sangat terang, akibatnya seluruh bayangan visual tersebut akan memutih,

sehingga hanya sedikit kontras diantara bagian-bagiannya.

5. Reseptor yang terdapat pada kulit, yaitu korpus meissner : menerima

rangsang sentuhan, korpus pacini : menerima rangsang tekanan, korpus

ruffini : menerima rangsang panas, korpus krause : menerima rangsang

dingin, ujung saraf tanpa selaput : peka terhadap rasa sakit/nyeri.

6. Mekanisme mendengar yaitu gelombang suara diterima oleh daun telinga

kemudian disalurkan meatus acusticus untuk menggetarkan membrane

tympani. Getaran tersebut diteruskan oleh tulang-tulang pendengaran tinglat

jorong dan menggetarkan cairan limfe di dalam koklea sehingga

menggerakkan sel reseptor organ corti yang menghasilkan impuls untuk

dihantarkan oleh saraf pendengar ke otak untuk diartikan.

7. Mekanisme membau yaitu udara masuk ke hidung, (dihangatkan oleh

pembuluh darah, dilembabkan oleh secret mukosa, dan disaring oleh silia-

silia) → sel penunjang → sel reseptor olfaktorius → sel basal → bulbus

olfaktorius → traktus olfaktorius → sistem limbik dan thalamus.

12

Page 13: laporan sistem indra

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

1. Sistem Indera merupakan suatu system yang terdiri dari indera-indera yang

berfungsi sebagai reseptor yang menangkap rangsang tertentu.

2. Indera berfungsi antara lain sebagai reseptor yang menangkap rangsangan,

menjaga keseimbangan tubuh, dan membantu tubuh dalam homeostasis.

3. Sistem indra terdiri dari sistem penglihatan, pendengaran, penghidu,

pengecap dan peraba.

B. SARAN

1. Kepada orangtua yang memiliki balita, sebaiknya anak tersebut diberi

vitamin secara teratur untuk menghindari terjadinya gangguan pada mata.

13

Page 14: laporan sistem indra

2. Apabila membersihkan telinga, hendaknya tidak membersihkan dalam-

dalam karena dikhawatirkan akan merobek membran timpani (gendang

telinga) yang akan mengganggu pendengaran.

3. Sebaiknya tidak mendengarkan suara yang terlalu keras, untuk

menghindari terjadinya kerusakan/gangguan pada telinga.

DAFTAR PUSTAKA

Asisten Anatomi FK UNS, 2005. Guidence to Anatomy III. Surakarta : UNS

Press.

Guyton, A. C., 1994. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta : EGC.

Junqueira, L.C., Carneiro, J & Kelly, R. O., 1995. Basic Histology. 7th ed.

Appleton & Lange.

Sherwood, L., 2001. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem. Jakarta : EGC.

(http://www.crayonpedia.org/mw/

SISTEM_KOORDINASI_DAN_ALAT_INDRA_PADA_MANUSIA_9.1_

DEWI_GANAWATI) (6 Desember 2009)

14

Page 15: laporan sistem indra

LAPORAN TUTORIAL BLOK III

SKENARIO 3

PERANAN SISTEM INDRA SEBAGAI PENERIMA

RANGSANGAN

15

Page 16: laporan sistem indra

Oleh

Fitriana Cahyani

J 5000 900 89

KELOMPOK TUTORIAL 8

Tutor : dr. Ratih

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2009

16