Laporan ECG
-
Upload
dewi-apriyani -
Category
Documents
-
view
414 -
download
1
Transcript of Laporan ECG
PENGUKURAN ELEKTRISITAS JANTUNG(ELEKTROCARDIOGRAM)
Nama : Dewi ApriyaniNIM : B1J009021Kelompok : 1Rombongan : IAsisten : Swastika Oktavia
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN I
KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONALUNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS BIOLOGIPURWOKERTO
2010
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
Data Pengamatan ECG
Perhitungan Elektrisitas Jantung
Denyut jantung =
Σ Gelombang : 10 gelombang
Kecepatan = 25 mm/detik
Σ kotak = 91
= 10/91 x 25 x 60
= 164,835
B. Pembahasan
Sesuai dengan pernyataan Knight (1995) perangsang syaraf dapat
meningkatkan kerja jantung. ECG (elektrocardiogram) adalah rekaman fluktuasi
potensial aksi serabut myocardium selama siklus jantung. ECG menggunakan suatu
elektroda aktif atau eksplorasi yang dihubungkan dengan elektroda indiferen (rekaman
unipolar) pada potensial nol atau diantara dua elektroda aktif (Kay, 1998).
Elektrocardiogram memperlihatkan gelombang-gelombang P, Q, R, S dan T.
Gelombang ini merupakan tegangan listrik yang ditimbulkan oleh jantung dan direkam
oleh ECG dari permukaan tubuh. Gelombang P adalah suatu defleksi dalam posisi naik
pada kurva yang menginterprestasikan data dari kardiogram yang mempresentasikan
depolarisasi umum. Sekitar 0,16 detik setelah timbul gelombang P, muncul gelombang
Q, R, S sebagai akibat dari depolarisasi pada ventrikel mulai berelaksasi. Gelombang
tanaman terjadi sesaat sebelum akhir kontraksi ventrikel dan gelombang sering disebut
repolarisasi (Hill, 1989). ECG menggunakan kertas yang bergerak untuk merekam
fluktuasi dari denyut jantung, dimana kertas tersebut bergerak dengan kecepatan yang
tetap yaitu 25 mm/detik. Kertas tersebut merupakan kumpulan dari kotak-kotak kecil
yang akan memudahkan pengguna dalam menghitung banyaknya denyut jantung per
menitnya (Ganong, 2002). Sinyal ECG mempunyai amplitudo A= m.V yang dapat
mencapai permukaan tubuh (Evans, 1988).
R
P Q S T
Menurut Saleh (1974) jumlah denyut jantung normal adalah 60-100 per menit.
Denyut jantung terjadi karena kontraksi dan menghasilkan pemompaan darah keluar
jantung. Orang dewasa normal dalam keadaan istirahat frekuensi denyut jantungnya
adalah 70 per menit. Denyut jantung manusia normal tiap denyutan berasal dari sampul
SA (irama sinus normal, NSR=Normal Sinus Rhytm). Saat istirahat frekuensi melambat
(Bradicardia) selama tidur dan dipercepat (Takicardia) oleh emosi, gerak badan,
demam dan banyak rangsangan lain (Schmidt and Nielson, 1996). Individu muda sehat
yang bernafas pada frekuensi normal maka frekuensi jantung bervariasi sesuai fase
pernafasan dimana ia dipercepat selama inspirasi dan melambat selama ekspirasi
terutama jika kedalam pernafasan meningkat. Aritnia sinus merupakan fanomena
normal, proses inspirasi, impuls dalam vagus tonik menjaga frekuensi jantung lambat
menurun dan frekuensi jantung meningkat (Hurkat and arthur, 1976). Pada
pemeriksaan Hiperkalamia, ECG mempunyai fitur yang mendukung. Fitur tersebut
adalah QRS lebar, tinggi, menunjuk dan tenda gelombang T dan amplitudo yang
rendah atau tidak ada gelombang P. Berbeda dengan infark miokard di mana segmen
ST memiliki dataran tinggi atau bahu atau miring, di Hiperkalemia ST dicirikan turun
miring ( Bhatia, 2007).
Ritme jantung yang tidak reguler (arrythmia) dapat dideteksi dengan ECG.
Arrythmia tidak selalu merupakan indikasi jantung dalam kondisi abnormal sebab atlet
yang sangat terlatih dengan latihan yang keras dapat mempunyai laju jantung rehat di
bawah rata-rata orang normal yaitu dengan denyut jantung 46 denyut/menit yang
disebut brachycardia (Sylverthorn, 2001). Jenis arrythmia yang lain yaitu tachycardia,
istilah ini berarti denyut jantung yang cepat denyut jantungnya lebih dari 100
denyut/menit. Tachycardia biasanya terjadi pada kegagalan jantung dan dalam
keadaan patalogi yang disebabkan kerusakan jaringan jantung. Menurut Ganong
(1992), Denyut jantung rata-rata manusia normal antara 60 – 100 denyut/menit, tetapi
ada juga beberapa kelainan yang terjadi pada denyut jantung yaitu tachycardia dan
bradycardia. Tachycardia yaitu kerja denyut jantung yang melebihi normal atau diatas
normal. Sedangkan bradycardia kerja denyut jantung di bawah normal.
Menurut Hill dan Wyse (1989) denyut jantung seseorang dapat dipengaruhi
beberapa factor, yaitu sebagai berikut:
1. Faktor kimia; ion-ion seperti Ca, Na dan K yang terdapat dalam cairan jaringan,
adrenalin, dan karbondioksida.
2. Pengaruh temperatur; frekuensi denyut jantung akan bertambah bila temperature
naik dan akan berkurang jika temperature turun.
3. Berat badan; semakin berat tubuh maka semakin lambat denyut jantung dan
semakin ringan tubuh akan semakin cepat denyut jantung.
4. Aktivitas; semakin banyak melakukan aktivitas maka denyut jantung akan semakin
cepat karena jantung memompa darah dengan semakin cepat.
5. Jenis kelamin; denyut jantung perempuan lebih cepat bila dibandingkan dengan
denyut jantung laki-laki.
6. Kondisi fisiologis; denyut jantung orang yang stress atau tertekan lebih banyak
daripada kondisi yang normal.
7. Usia dan digesti; umur muda maka fekuensi jantung lebih cepat.
8. Atropin dan nicotin; mempercepat frekuensi
Sedangkan menurut Barness (1963), faktor-faktor yang mempengaruhi kerja
atau denyut jantung adalah :
1. Aktivitas, denyut jantung akan bertambah secara lambat setelah makan atau dalam
keadaan tenang.
2. Ukuran dan umur, spesies yang lebih besar cenderung mempunyai denyut jantung
yang lebih lambat.
3. Temperatur, denyut jantung biasanya bertambah dengan kenaikan temperatur
dalam jangka waktu lingkungan normal.
4. Obat-obatan, penggunaan eter/alkohol seringkali menyebabkan penurunan aktivitas
jantung.
5. Jenis Kelamin, jenis kelamin wanita memiliki denyut jantung yang lebih cepat
karena berkaitan dengan metabolisme dalam tubuh, dimana pada wanita suplai
makanan sangat tinggi dibandingkan pada laki-laki.
Faktor lain yang menyebabkan meningkatnya denyut jantung adalah karena
pengaruh berat badan dan factor kimia seperti obat-obatan dan zat kimia (Ganong,
1992). Berdasarkan hsil praktikum, denyut jantung laki-laki perokok lebih tinggi da
denyut jantung laki-laki normal. Hal tersebut terjadi karena zat kimia yang terkandung di
dalam rokok memicu kerja. Sehingga denyut jantung semakin cepat.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil dan pembahasan sebelumnya dapat diambil kesimpulan
bahwa :
1. Electrocardiogram adalah alat potensial listrik yang terdepolarisasi dan direkam
dalam alat fotografik dan elektroda untuk mengukur impuls jantung.
2. Hasil perhitungan elektrisitas jantung adalah 164,835/ menit
3. Frekuensi denyut jantung dipengaruhi oleh faktor kimiawi, temperatur, aktivitas,
berat badan, jenis kelamin, kondisi psikologis.
DAFTAR REFERENSI
Bhatia, Vineet and Upendra. 2007. Common Errors in Ecg Diagnosis of Coronary ArteryDisease. Supplement of Japi.
Evans, D.H. 1998. The Physiology of Fishes Second Edition CRC-Press. LLC. Florida.
Ganong , W. F. 1995. Fisiologi Kedokteran ECG. Penerbit Buku Kedokteran, Jakarta.
Ganong, William F. 1992. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran ECG, Jakarta.
Hill, R. Wyse, G. 1989. Animal Physiology. Harper Collins Publisher Inc. New York.
Hurkat and Marthur. 1976. A Text Book Animal Physiology. Chand and Co (P) Ltd. New Delhi.
Kay, I. 1998. Introduction to Animal Physiology. Bios Scientific Publisher Limited. USA.
Knight, J. F. 1995. Jantung Kuat Bernafas Lega. Indonesia Publishing House, Bandung.
Schmidt and Nielson. 1996. Animal Physiology Adaption of Environment, 4th Edition. Cambridge University Press. Cambridge.
Sylverthon, D. U. 2001. Human Physiolgy and Integrated Approach. Prentice Hall, New Jersey.