Laporan Biologi Arum 2014.doc
-
Upload
oxgvega-net -
Category
Documents
-
view
286 -
download
3
description
Transcript of Laporan Biologi Arum 2014.doc
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam setiap pertumbuhan makhluk hidup tentu saja terdapat faktor-
faktor yang mempengaruhinya. Air adalah salah satu faktor yang
mempengaruhi pertumbuhan tanaman. Namun permasalahan yang dihadapi
saat ini adalah banyak sedikitnya air yang diberikan pada saat proses awal
atau proses perkecambahan. Oleh karena itu penelitian ini dimaksudkan untuk
mengetahui kadar air (intensitas air) terhadap pertumbuhan tanaman kacang
hijau serta pengaruhnya terhadap kelangsungan hidup tanaman tersebut.
1.2 Rumusan Masalah
Adakah pengaruh volume penyiraman terhadap perkecambahan biji
kacang hijau
1.3 Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh volume penyiraman terhadap
perkecambahan biji kacang hijau
Untuk mengetahui bagaimana pengaruh volume penyiraman terhadap
perkecambahan biji kacang hijau dan berapa takaran yang pas agar biji dapat
tumbuh dengan baik
1.4 Manfaat Penelitian
Meningkatkan pengetahuan tambahan tentang takaran volume
penyiraman yang ideal untuk perkecambahan biji kacang hijau.
Dapat mengetahui bagaimana pengaruh volume penyiraman terhadap
perkecambahan biji kacang hijau.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori
Tahapan pertumbuhan dan perkembangan :
Pembelahan sel (cleavage) : Jumlah bertambah banyak
Spesialisasi: sel-sel yang sejenis berkelompok
Diferensiasi sel : Sel-sel mengalami perbedaan bentuk dan fungsi
Organogenesis sel: proses pembentukkan organ-organ tumbuhan
Morfogenesis sel: Organ satu dengan yang yang lain memiliki
kekhususan dalam bentuk dan fungsi.
Morfologi
Tanaman kacang hijau berbatang tegak dengan ketinggian sangat
bervariasi, antara 30-60 cm, tergantung varietasnya. Cabangnya
menyamping pada bagian utama, berbentuk bulat dan berbulu. Warna
batang dan cabangnya ada yang hijau dan ada yang ungu.
Daunnya trifoliate (terdiri dari tiga helaian) dan letaknya berseling.
Tangkai daunnya cukup panjang, lebih panjang dari daunnya. Warna
daunnya hijau muda sampai hiaju tua.
Bunga kacang hijau berwarna kuning, tersusun dalam tandan, keluar
pada cabang serta batang, dan dapat menyerbuk sendiri.
Polong kacang hijau berebntuk silindris dengan panjang antara 6-15
cm dan biasanya berbulu pendek. Sewaktu muda polong berwarna hijau dan
dan setelah tua berwarna hitam atau coklat. Setiap polong berisi 10-15 biji.
Biji kacang hijau lebih kecil dibanding biji kacang-kacangan lain.
Warna bijinya kebanyakan hijau kusam atau hijau mengilap, beberapa ada
yang berwarna kuning, cokelat dan hitam . Tanaman kacang hijau berakar
tunggang dengan akar cabang pada permukaan.
2.2 Konsep
Klasifikasi Tanaman Kacang Hijau
Menurut Setijo Pitojo (2004) Dalam dunia tumbuh-tumbuhan, tanaman
kacang hijau ini diklasifikasikan seperti berikut.
Divisi : Spermatophyt
Sub-Divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Rosales
Famili : Papilionaceae
Genus : Vigna
Spesies : Vigna Radiata L.
Habitat Kacang Hijau
Kacang hijau merupakan tanaman tropis yang menghendaki suasana
panas selama hidupnya. Tanaman ini dapat ditanam di dataran rendah hingga
ketinggian 500 m di atas permukaan laut. Tanaman kacang hijau dapat
tumbuh di daerah yang curah hujannya rendah dengan memanfaatkan sisa-
sisa kelembapan pada tanah bekas tanaman yang diairi.
Pertumbuhan dan Perkembangan
Menurut para pendapat tokoh, perkecambahan biji merupakan bentuk
awal embrio yang berkembang menjadi sesuatu yang baru yaitu tanaman
anakan yang sempurna menurut Baker, 1950. Sedangkan, menurut Kramer
dan Kozlowski, 1979, perkecambahan biji adalah proses tumbuhnya embrio
atau keluarnya redicle dan plumulae dari kulit biji.
Dalam perkecambahan, biji selalu mengalami pertumbuhan dan
perkembangan. Pertumbuhan adalah proses bertambahnya ukuran (volume,
massa, tinggi) serta jumlah sel secara irreversible (tidak dapat balik), sifatnya
kuantitatif (dapat diukur). Pertumbuhan terjadi karena pertambahan jumlah
sel dan pembesaran sel. Proses ini terjadi akibat pembelahan mitosis pada
jaringan bersifat meristematik. Perkembangan adalah proses terspesialisasi sel
menuju ke bentuk dan fungsi tertentu yang mengarah ke tingkat kedewasaan
yang bersifat kualitatif (tidak dapat dihitung) dan reversible (dapat balik).
Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan, antara
lain:
1. Faktor Internal
1) Gen
Setiap jenis tumbuhan membawa gen untuk sifat-sifat tertentu
mewarisi tumbuhan sebelumnya. Tumbuhan yang mengandung
gen ‘baik’ dan didukung oleh lingkungan yang sesuai akan
memperlihatkan pertumbuhan yang baik, dan sebaliknya.
2) Hormon
Hormon pada tumbuhan juga memegang peran penting dalam
proses perkembangan dan pertumbuhan, diantaranya:
1. Auksin : Untuk membantu perpanjangan sel
2. Giberelin : Untuk pemanjangan dan pembelahan sel
3. Sitokinin : Untuk menggiatkan pembelahan sel
4. Gas etilen : Untuk mempercepat buah menjadi matang
5. Asam traumalin : Merangsang pemebelahan sel di bagian
tumbuhan yang luka
6. Kalin : Merangsang pembentukan organ tumbuhan
sbb:
1) Rizokalin : Untuk pembentukan akar
2) Aulokalin : Untuk pembentukan batang
3) Filokalin : Untuk pembentukan daun
4) Antokalin : Untuk pembentukan bunga
2. Faktor Eksternal
1) Air
Fungsi air antara lain :
Untuk Fotosintesis
Mengaktifkan reaksi-reaksi enzim
Membantu proses perkecambahan biji
Menjaga (mempertahankan) kelembapan
Untuk transpirasi
Meningkatkan tekanan turgor sehingga merangsang
pemebelahan sel
Menghilangkan asam asbisat
2) Nutrisi
Nutrien digunakan tumbuhan untuk sumber energi dan sumber
materi untuk sintesis berbagai komponen sel yang diperlukan
selama pertumbuhan. Nutrien dibedekan atas :
Makronukrien (butuh dalam jumlah banyak): C, H, O, N, P,
K, Ca, S, Mg
Mikronutrien (butuh dalam jumlah sedikit): Fe, Cl, B, Mn,
Mo, Zn, Cu.
3) Cahaya
Cahaya adalah faktor utama sebagai sumber energi dalam
fotosintesis, untuk memproduksi tepung. Dalam penyinaran, lama
atau tidaknya penyinaran cahaya akan menentukan pertumbuhan
terhadap tumbuhan, sehingga kita akan menemukan tumbuhan
berhari pendek dan tumbuhan berhari panjang, juga netral.
4) Suhu
Suhu berpengaruh dalm proses fotosintesis, respirasi, transpirasi,
dan reproduksi. Pada suhu optimum (suhu tertentu saat tumbuh
dan berkembang dengan baik berkisar 10 – 38°C). Umumnya
tumbuhan tidak tumbuh pada suhu 0°C dan diatas 40°C.
5) Kelembaban
Laju transpirasi dipengaruhi oleh kelembapan udara. Jika
kelembapan udara rendah, transpirasi akan meningkat. Hal ini
memacu akar untuk menyerap lebih banyak air dan mineral dari
dalam tanah. Meningkatnya penyerapan nutrien oleh akar akan
meningkatkan pertumbuhan tanaman.
2.3 Fakta-Fakta
Perkecambahan
Berdasarkan letak kotiledon saat perkecambahan, ada dua tipe
perkecambahan, yaitu:
Perkecambahan Epigeal
Terangkatnya kotiledon dan plamula ke permukaan tanah.
Pemanjangan terjadi pada bagian hipokotil (ruas batang dibawah
kotiledon).
Perkecambahan Hipogeal
Tertinggalnya kotiledon didalam tanah, sedang plamula tetap
menembus tanah. Pemanjangan terjadi pada epikotil (ruas batang
diatas kotiledon).
Pada akhir perkecambahan terbentuk akar, batang dan daun.
Selanjutnya, tumbuhan mengalami pertumbuhan, yaitu :
Pertumbuhan Primer
Pertumbuhan yang terjadi karena aktivitas meristem apical (terdapat
pada ujung batang dan ujung akar), menyebabkan pemanjangan akar
dan batang.
Pertumbuhan Sekunder
Pertumbuhan sekunder terjadi akibat aktivitas pembelahan mitosisi
pada jaringan meristem sekunder (lateral) sehingga mengakibatkan
diameter batang dan akar bertambah besar. Meristem lateral terbagi
atas : Kambium vaskuler (terletak diantara xylem dan floem
menyebabkan pembelahan sel kearah dalam membentuk xylem dan
kearah luar membentuk floem. dan Kambium gabus (jaringan
pelindung yang menggantikan fungsi jaringan epidermis yang
rusak/mati). Pertumbuhan sekunder terjadi pada tumbuhan dikotil.
Fakta Faktor yang mempengaruhi Pertumbuhan pada tumbuhan
salah satunya adalah faktor internal, yaitu faktor yang melibatkan
hormon dan gen yang akan mengontrol pertumbuhan dan
perkembangan tumbuhan.
2.4 Hipotesis
1. Volume air berpengaruh pada proses perkecambahan.
a. Pada biji yang diberi sedikit air, biji akan berkecambah lebih lama
b. Pada biji yang diberi cukup air, biji akan berkecambah cepat
c. Pada biji yang diberi air berlebihan, maka biji akan berkecambah
lebih cepat
2. Volume air berpengaruh pada perkembangan kecambah.
a. Pada biji yang diberi sedikit air, biji akan tumbuh lebih lama, dan
kemudian mongering.
b. Pada biji yang diberi cukup air, biji akan tumbuh normal
c. Pada biji yang diberi air berlebihan, biji tumbuh, dan kemudian
layu
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Variabel dan Definisi Operasional Variabel
Variabel merupakan faktor yang berpengaruh dan memiliki nilai
(ukuran tertentu) serta dapat berubah atau diubah. Oleh karena itu, variabel
sering diebut faktor ubah atau faktor penentu. Variabel yang dilibatkan dalam
karya ilmiah ini ada 3 macam, yaitu sebagai berikut:
1) Variabel bebas : Air
2) Variabel terikat : Parameter perkecambahan, pertumbuhan dan
perkembangan
3) Variabel control : Jumlah air yang diberikan
3.2 Rancangan Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan 15 biji kacang hijau yang
ditanam di dalam 3 buah gelas plastik berisi kapas. Masing-masing gelas
berisi 5 buah biji kacang hijau. Komposisi masing-masing gelas adalah
sebagai berikut:
a. Wadah 1: 5 biji kacang hijau tanpa diberi air .
b. Wadah 2: 5 biji kacang hijau dengan volume penyiraman 25 ml.
c. Wadah 3: 5 biji kacang hijau dengan volume penyiraman 50 ml.
Keterangan : biji kacang hijau diletakkan dalam wadah dan disiram dengan
air sesuai dengan variable bebas.
3.3 Alat dan Bahan
Alat:
Gelas plastik 3 buah
Kapas secukupnya
Alat tulis -
Penggaris 1 buah
Spidol 1 buah
Pipet 1 buah
Bahan:
Biji kacang hijau 15 biji
Kapas secukupnya (sebagai media tanam)
Air secukupnya ( sesuai takaran)
3.4 Cara Kerja
1. Berilah tanda/ label pada setiap gelas
2. Lakukan pengamatan selama 7 hari .
3. Masukkan masing-masing 5 biji kacang hijau ke dalam wadah yang
sudah diisi kapas sebagai media tanam
4. Siram masing-masing wadah dengan volume air yang berbeda sesuai
variebel bebas
5. Lakukan penyiraman minimal sehari sekali (bisa pagi, bisa sore)
6. Tulislah hasil pengamatan dalam tabel pengamatan.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Pembahasan
Sesuai dengan hal-hal yang telah dijelaskan di latar belakang. Dalam
karya tulis ini, sampel yang digunakan untuk menguji pengaruh volume air
terhadap laju pertumbuhan biji adalah biji kacang hijau.
Dalam percobaan, menggunakan 3 gelas plastik . Ke-3 gelas tersebut
diletakkan ditempat yang sama. Perbedaannya disini hanya untuk volume
penyiraman yang berbeda di setiap gelasnya .
Berdasarkan penelitian tentang perkecambahan selama tujuh hari (pada
table sudah merupakan hasil rata-rata) yang terjadi pada biji kacang hijau
dengan media kapas yang mendapatkan hasil
4.2 Tabel
Tabel 1 Perkembangan Biji Kacang Hijau
kelompokBiji kacang hijau Biji berkecambah pada hari ke-
1 2 3 4
I
1
2
3
4
5
II
1
2
3
4
5
III 1
2
3
4
5
Tabel 2. Pertumbuhan Tanaman Kacang Hijau
Hal yang
diamati
Panjang Akar, Panjang Batang dan Jumlah daun (cm)
Kelompok 1
kecambah ke
Kelompok 2 kecambah ke Kelompok 3 kecambah ke
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
- - - - - 3,5 3,5 3 2,5 2 3,5 2,5 3 1,5 3
- - - - - 24,5 18,2 9 19,5 16,5 19 19 18 23,5 25,5
- - - - - 2 2 2 2 - 2 2 2 2 2
Tabel 3. Perkembangan Tanaman Kacang Hijau
Hal yang diamatideskripsi
Kelompok I Kelompok II Kelompok III
Warna daun hijau Hijau
Warna batang Putih Putih
Ke adaan daun
(Permukaan rata/
kering)
Rata Rata
Keadaan batang
(Kukuh/roboh) kukuh Kukuh
Keadaan akar
(Ujung meruncing/
menekat)
meruncing Meruncing
Keadaan tanaman
(Hidup/mati)Mati Hidup hidup
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan penelitian dan analisa data yang telah dilakukan, dapat
disimpulkan bahwa beda volume penyiraman mempengaruhi pertumbuhan
dan perkembangan perkecambahan biji kacang hijau. Untuk wadah yang
disiram dengan volume air 25 ml, pertumbuhan dan perkembangan bijinya
cukup baik dangan hasil data yang mendekati ideal. Untuk wadah yang
disiram dengan volume air 50 ml, pertumbuhan dan pergembangan bijinya
sangat baik dengan hasil data yang sangat ideal yaitu rata-rata tertinggi dari
keempat wadah lainnya. Faktor lain yang menurut penulis juga
mempengaruhi dalam percobaan ini adalah media tanam. Penggunaan media
tanam kapas menurut penulis tidak efektif, karena biji tidak dapat memenuhi
kebutuhan nutrisi untuk tumbuh dan berkembang.
5.2 Saran
Adapun saran-saran yang dapat penulis berikan untuk pembaca
maupun peneliti selanjutnya, yaitu:
1. Hendaknya volume air penyiraman yaitu antara 25-50 ml yang
merupakan volume penyiraman ideal menurut percobaan yang telah
penulis lakukan.
2. Sebaiknya menggunakan media tanam tanah, bukan kapas. Karena
menurut penulis tanah lebih memenuhi nutrisi dan zat-zat hara lain
yang dibutuhkan biji dalam perkecambahan.
3. Tempat penanaman hendaknya di lakukan di luar ruangan dengan
suhu antara 270-320C.
DAFTAR PUSTAKA
Sudjadi, B dan Laila, Siti. 2007. BIOLOGI 3A Sains dalam kehidupan.
Surabaya: Yudhistira.
Soerga, N. 2009. Pola Pertumbuhan Tanaman. http://soerga.wordpress.com
http://www.plantamor.com/index.php?plant=981
http://om-tani.blogspot.com/2013/04/klasifikasi-dan-morfologi-
tanaman.html
www.kamusilmiah.com
DAFTAR ISI
Halaman Judul..................................................................................................i
Kata Pengantar..................................................................................................ii
Daftar Isi...........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................1
1.1 Latar Belakang................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...........................................................................1
1.3 Tujuan Penelitian............................................................................1
1.4 Manfaat Penelitian..........................................................................1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA......................................................................2
2.1 Landasan Teori................................................................................2
2.2 Konsep............................................................................................3
2.3 Fakta-Fakta.....................................................................................6
2.4 Hipotesis.........................................................................................7
BAB III METODE PENELITIAN...................................................................8
3.1 Variabel dan Definisi Operasional Variabel...................................8
3.2 Rancangan Penelitian......................................................................8
3.3 Alat dan Bahan................................................................................8
3.4 Cara Kerja.......................................................................................9
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN..........................................................10
4.1 Pembahasan.....................................................................................10
4.2 Tabel...............................................................................................10
BAB V PENUTUP...........................................................................................12
5.1 Kesimpulan.....................................................................................12
5.2 Saran...............................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
PENGARUH VOLUME PENYIRAMAN TERHADAP
PERKECAMBAHAN BIJI “KACANG HIJAU”
Di susun oleh:
Nama : Arum Nur Anisa
Kelas : 12 IPA1
Absen : 02
SMA NEGERI 1 SEPUTIH RAMAN
LAMPUNG TENGAH
TP. 2014/2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
rahmat dan karunia-Nya, karya tulis ilmiah yang berjudul “Pengaruh Volume
Penyiraman Terhadap Perkecambahan Tanaman Kacang Hijau” selesai
disusun. Penulisan karya tulis ilmiah ini dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh
beda volume penyiraman pada perkecambahan biji kacang hijau dan akibatnya
bagi kelangsungan hidup biji kacang hijau.
Dalam penulisan karya tulis ilmiah ini, berbagai hambatan telah penulis
alami. Oleh karena itu, terselesaikannya karya ilmiah ini tentu saja bukan karena
kemampuan penulis semata. Namun karena adanya dukungan dan bantuan dari
pihak-pihak yang terkait. Sehubungan dengan hal tersebut, penulis mengucapkan
terima kasih kepada Ibu Dwi Amiyati S.Pd yang telah membimbing penulis dalam
menyelesaikan karya tulis ilmiah ini.
Dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini, penulis menyadari pengetahuan
dan pengalaman penulis masih sangat terbatas. Oleh karena itu, penulis sangat
mengharapkan adanya kritik dan saran dari berbagai pihak agar karya ilmiah ini
lebih baik dan bermanfaat.
Akhir kata penulis ucapkan semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa
meridhoi tujuan karya tulis ilmiah ini. Amin.
Seputih Raman, 9 September 2014
Penyusun,
LAMPIRAN