laporan bengkel

35
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Kegiatan matakuliah bengkel instalasi listrik merupakan suatu materi yang sangat penting untuk para mahasiswa di semester tiga ini. Di dalam bengkel instalasi listrik ini, mahasiswa diperkenalkan kepada seluk-beluk instalasi listrik, kemudian mahasiswa juga dapat memperagakan, menggunakan, serta mengaplikasikan peralatan kerja secara langsung sesuai dengan fungsinya, yang digunakan untuk menghasilkan benda kerja yang diinginkan. Di dalam kegiatan matakuliah bengkel instalasi listrik pada semester tiga ini, mahasiswa diperkenalkan kepada peraturan-peraturan didalam bengkel. Peraturan melingkupi tata letak alat/benda kerja, serta pengenalan fungsi alat/benda kerja yang biasa digunakan. Selain itu, mahasiswa melakukan kegiatan praktik kerja untuk mendapatkan keahlian, pada bengkel instalasi listrik mulai dari pembuatan mata itik, penyambungan kabel ke terminal, pemasangan kabel sesuai jenis, ukuran dan warnanya hal tersebut dilakukan dengan baik, benar dan rapi serta sesuai dengan job sheet dan pengarahan yang telah diberikan oleh instruktur. Hal ini bermanfaat untuk menambah wawasan para mahasiswa dan mengetahui berbagai macam alat yang Laporan Bengkel Semester III 1

description

proyek sudomo

Transcript of laporan bengkel

Page 1: laporan bengkel

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang

Kegiatan matakuliah bengkel instalasi listrik merupakan suatu materi

yang sangat penting untuk para mahasiswa di semester tiga ini. Di dalam

bengkel instalasi listrik ini, mahasiswa diperkenalkan kepada seluk-beluk

instalasi listrik, kemudian mahasiswa juga dapat memperagakan,

menggunakan, serta mengaplikasikan peralatan kerja secara langsung

sesuai dengan fungsinya, yang digunakan untuk menghasilkan benda kerja

yang diinginkan. Di dalam kegiatan matakuliah bengkel instalasi listrik pada

semester tiga ini, mahasiswa diperkenalkan kepada peraturan-peraturan

didalam bengkel.

Peraturan melingkupi tata letak alat/benda kerja, serta pengenalan

fungsi alat/benda kerja yang biasa digunakan. Selain itu, mahasiswa

melakukan kegiatan praktik kerja untuk mendapatkan keahlian, pada

bengkel instalasi listrik mulai dari pembuatan mata itik, penyambungan

kabel ke terminal, pemasangan kabel sesuai jenis, ukuran dan warnanya hal

tersebut dilakukan dengan baik, benar dan rapi serta sesuai dengan job

sheet dan pengarahan yang telah diberikan oleh instruktur. Hal ini

bermanfaat untuk menambah wawasan para mahasiswa dan mengetahui

berbagai macam alat yang akan digunakan dalam bengkel tersebut sesuai

dengan fungsinya.

Setelah mendapatkan bimbingan dan pelatihan oleh para Dosen di

dalam bengkel instalasi listrik ini diharapkan para mahasiswa dapat

menerapkan ilmu yang didapatkan serta mahasiswa akan dapat beradaptasi

dengan cepat dan dapat membiasakan diri dalam suasana lingkungan dunia

kerja diluar dan dapat terjun ke dalam dunia kerja dengan keterampilan dan

keahlian yang mereka miliki, serta dapat mengembangkan potensi yang

ada pada diri mahasiswa agar dapat bersaing dalam dunia teknik tingkat

nasional mapun internasional.

Laporan Bengkel Semester III 1

Page 2: laporan bengkel

Praktikum Bengkel Listrik III ini, merupakan suatu kurikulum yang telah

dirancang oleh Program Studi Teknik Listrik Politeknik Negeri Samarinda,

agar semua mahasiswa dapat memiliki keahlian serta keterampilan di bidang

“Instalasi Listrik untuk rumah maupun bangunan-bangunan lainnya”, baik

sebagai perencana maupun sebagai instalatir listrik yang handal dan

professional.

Agar terselenggaranya segala bentuk instalasi yang baik dari berbagai

seluk beluk yang menyangkut keamanan instalasi, penempatan instalasi dan

juga perlengkapan serta bahaya–bahaya yang mungkin terjadi, maka sangat

penting untuk seorang instalatir memiliki suatu acuan guna mendapat apa

yang diinginkan, dimana acuan tersebut dapat berupa :

1. Gambar Situasi.

2. Gambar Instalasi.

3. Diagram Garis Tunggal.

4. Gambar Rinci, meliputi cara pemasangan perlengkapan listrik, dan cara

pemasangan kabel/penghantar.

5. Dasar pengaturan–pengaturan Penerangan dan Pengaturan untuk

Rangkaian-rangkaian kontrol.

6. Perencanaan, perancangan dan perhitungan lengkap dari Instalasi-

instalasi listrik rumah dan pabrik termasuk pengawatan, system-sistem

pengaturan, distribusi-distribusi, panel-panel pemutus dan pengatur, serta

merencanakan instalasi listrik untuk suatu bangunan sesuai dengan teori-

teori dari “Instalasi Listrik” dan mempertimbangkan segi ekonominya.

7. Merencanakan syarat-syarat teknis dan kebutuhan material.

8. Pembiayaan dan Pengelolaan.

9. Cara penyambungan penghantar kedalam suatu peralatan instalasi listrik.

10. Pengenalan kode, tanda uji, warna dan segala bentuk penandaan suatu

peralatan listrik.

Hal tersebut tidak terlepas dari standarisasi instalasi listrik yang berfungsi

untuk mencapai keseragaman mengenai :

a) Ukuran, bentuk dan mutu barang.

b) Serta cara menggambar dan cara kerja.

Bahkan Pemasangan Instalasi Listrik terikat pada peraturan–peraturan,

yang tujuan dari peraturan tersebut ialah memberikan pengamanan terhadap

Laporan Bengkel Semester III 2

Page 3: laporan bengkel

manusia, hewan dan barang serta menyediakan Instalasi Listrik yang aman

dan efisien. Di suatu peraturan instalasi listrik, juga dituntut bahwa suatu

instalasi penerangan harus memenuhi prinsip–prinsip dasar, agar instalasi

yang dipasang dapat digunakan secara optimal, yaitu :

1. Keandalan. 4. Keindahan.

2. Ketercapaian. 5. Keamanan

3. Ketersediaan. 6. Ekonomis.

Hal tersebut diatas telah terpenuhi dengan baik sesuai dengan praktek

instalasi penerangan (Instalasi On Plaster) yang telah selesai dilakukan di

Bengkel Teknik Elektro Politeknik Negeri Samarinda.

1.2. Tujuan

Dari pelaksanaan Praktek Bengkel Semester III “PROYEK INSTALASI

RUMAH TINGGAL SUDOMO” terdapat beberapa tujuan yang ingin dicapai,

antara lain :

1. Mengetahui cara kerja peralatan listrik yang dipakai.

2. Terampil dalam mengecek kebenaran rangkaian.

3. Terampil dalam mengawati rangkaian.

4. Terampil dalam memasang komponen yang digunakan.

5. Mampu membaca gambar rangkaian dengan baik.

6. Mengetahui dasar-dasar menginstalasi panel.

7. Dapat menentukan ukuran, jenis, dan warna penghantar.

8. Dapat menentukan jenis rangkaian yang dipakai dalam

ruangan tertentu.

9. Dapat membedakan rangkaian Otomatis dan Manual.

10. Mahasiswa mampu memahami prinsip kerja peralatan dan

komponen yang digunakan pada Praktek Bengkel III.

11. Mahasiswa mampu memahami prinsip kerja rangkaian tiap –

tiap grup.

12. Mahasiswa mampu membaca dan memahami gambar teknik

dengan baik dan benar.

13. Mahasiswa mampu merangkai rangkaian sesuai dengan

gambar.

Laporan Bengkel Semester III 3

Page 4: laporan bengkel

14. Mahasiswa mampu mengerjakan Instalasi Listrik dengan

urutan kerja yang sesuai.

15. Mahasiswa dapat membedakan bagaimana rangkaian

Otomatis dan Manual.

16. Mahasiswa mampu merencanakan suatu Instalasi Listrik On

Plaster.

Dan pada bab ini saya akan menjelaskan cara kerja atau prinsip kerja dari

komponen-komponen yang digunakan dalam Praktek Bengkel Listrik

Semester III.

Laporan Bengkel Semester III 4

Page 5: laporan bengkel

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. MCB(Mini Cirkuit Breaker)

MCB berfungsi sebagai alat pembatas arus listrik,penghubung dan

pengaman saat terjadi hubung singkat (konsleting) maupun beban lebih

(over load).

Gambar MCB

2.2. Sakelar Seri

Saklar seri berfungsi sebagai pemutus dan penghubung rangkaian

instalasi listrik satu lampu atau lebih secara bergantian

Gambar saklar seri

Laporan Bengkel Semester III 5

Page 6: laporan bengkel

2.3. Sakelar Tukar

Sakelar tukar berfungsi ntuk menyalakan dan mematikan satu lampu

dengan dua saklar. Aplikasinya biasanya lampu dipasang pada lorong

tangga antara lantai 1 dan lantai 2. Maksudnya saat kita berada dilantai satu

mau naik kelantai dua, saat dilantai satu kita nyalakan lampu dan setelah

kita naik kelantai dua kita mematikan lampu dari lantai 2.

Gambar saklar tukar/hotel

2.4. Saklar Silang

Saklar silang berfungsi mengontrol atau mengendalikan satu buah atau

satu kelompok lampu dari dua tempat berbeda. Hanya saja dalam

penggunaannya, Sakelar silang harus diapit oleh dua buah sakalar tukar.

Gambar saklar silang

Laporan Bengkel Semester III 6

Page 7: laporan bengkel

2.5. Kotak Kontak

Kotak kontak berfungsi sebagai muara hubungan antara alat listrik

Kotak kontak adalah suatu susunan rangkaian yang memberikan tegangan

pada suatu peralatan listrik. Kotak kontak disebut juga komponen fleksibel

artinya dapat dipindahkan pada suatu bagian instalasi.

Gambar kotak kontak

2.6. Tombol Tekan

Tombol tekan berfungsi untuk mengontrol kondisi on atau off

rangkaian listrik, prinsip kerja tombol tekan adalah kerja sesaat maksudnya

jika tombol kita tekan sesaat maka akan kembali pada posisi semula.

Simbol tombol tekan

Laporan Bengkel Semester III 7

Page 8: laporan bengkel

2.7. Saklar Waktu

Saklar waktu berfungsi menghubungkan dan memutuskan instalasi

secara otomatis berdasarkan jangka waktu tertentu.

Gambar saklar waktu

2.8. LDR (Saklar Dimer)

LDR berfungsi memutuskan dan menghubungkan instalasi listrik secara otomatis dengan adanya gelap dan terang yang memungkinkan peralatan LDR dapat bekerja.

Gambar LDR

Laporan Bengkel Semester III 8

Page 9: laporan bengkel

2.9. Saklar Impuls

Saklar Impuls adalah suatu saklar yang bekerja berdasarkan prinsip

kerja magnet, dimana posisi saklarnya akan berubah setiap impuls bekerja.

Gambar saklar implus

2.10. Saklar Relai Tangga (Staircase)

Staircase berfungsi mengoperasikan beban terus-menerus tanpa

mati-mati (off) dan juga dapat difungsikan untuk mengoperasikan beban

dalam beberapa saat kemudian beban akan mati (off) tanpa penekanan saklar

tekan dan atau memutuskan rangkaian dari sumber tegangan.

Gambar staircase

Laporan Bengkel Semester III 9

Page 10: laporan bengkel

2.11. Relay Kontaktor

Relay Kontaktor adalah saklar elektrik yang dapat merubah posisi

kontak-kontak dari NO (Normally Open) berubah posisi tertutup, dan NC

(Normally close)berubah posisi terbuka sewaktu mendapat supply aliran listrik.

Untuk mengendalikan suatu sistem dengan beban keadaan AC/DC biasanya

dilakukan dengan saklar kerja magnetis ini.

Gambar Relay Kontaktor

Laporan Bengkel Semester III 10

Page 11: laporan bengkel

2.12. Saklar Golongan (Selektor)

Saklar ini memiliki tiga posisi, yaitu :

a. Posisi (O)

b. Posisi (I)

c. Posisi (II)

Pada posisi nol (0) semua hubungan diputuskan dan pada saat posisi

(I) adalah system manual, dan pada saat posisi (II) adalah system otomatis,

saklar ini juga banya digunakan sebagai pengaturan dalam rangkaian yang

membutuhkan pengoperasian secara manual dan Automatis.

Gambar Saklar Selektor

Laporan Bengkel Semester III 11

Page 12: laporan bengkel

BAB III

BAHAN DAN PERALATAN

3.1.Tempat dan Waktu Pelaksanaan

Praktikum dilakukan di Bengkel Listrik III Teknik Elektro Politeknik Negeri

Samarinda. Waktu Pelaksanaan praktikum selama 15 minggu dimulai pada bulan

September 2014 sampai Desember 2014.

3.2. Komponen dan Material Yang Di Gunakan

Tabel Daftar Kebutuhan Bahan / Peralatan Saat Praktikum Bengkel Listrik

III

NONAMA

BAHAN/PERALATANJUMLAH SATUAN KETERANGAN

Pipa dan

Alat Bantu

1 Pipa union (5/8”) 6,5 Meter Lokal

2 Benda siku 5/8” union 16 Buah Lokal

3 T-Does 5 Buah Import

4Clamp NYM 10 mm

sebelah paku11 Buah Lokal

5Clamp pipa 17 mm

sebelah paku20 Buah Import

6Clamp alumunium 17

mm1 Buah Lokal

Saklar dan

Peralatannya

7 Sakalar dimer ( LDR ) 1 Buah Lokal

8 Sakalar tukar 2 Buah Import

9 Sakalar silang 1 Buah Import

10 Sakalar seri 1 Buah Lokal

11 Sakalar golongan 1 Buah Lokal

Laporan Bengkel Semester III 12

Page 13: laporan bengkel

( Selektor Switch )

12Saklar tekan (impuls)

dengan lampu tanda2 Buah Import

13 Lampu tanda (merah) 1 Buah Import

14 Kotak kontak 3 Buah Lokal

15 Fitting duduk 6 Buah Lokal

16 Roset kayu 6 Buah Lokal

17 Sakalar tekan 2 Buah Import

Panel

18 MCB 4 A 4 Buah Import

19Relai Kontaktor

220V/10A1 Buah Import

20Sakalar relai impuls

220V1 Buah Import

21 Sakalar waktu 220V 1 Buah Import

22Sakalar relai tangga

220V1 Buah Import

23 Profil untuk MCB 1 Buah Lokal

24 Profil dudukan relai 1 Buah Lokal

25 Profil line-up terminal 1 Buah Lokal

26Kabel NYA merah dan

hitam12 Meter Import

27 Kabel NYA biru ( Netral ) 8 Meter Import

28 Kabel NYA hijau/kuning 8 Meter Import

29 Kabel NYM 3x 1,5 mm 3,4 Meter Import

30 End piece 2 Buah Import

31 Line-up terminal 28 Buah Import

3.3. Peralatan yang Digunakan

Alat–alat yang digunakan untuk mengerjan Praktikum Bengkel Listik III

yang berjudul “Instalasi Penerangan Rumah Tinggal A.B. Sudomo” adalah :

Laporan Bengkel Semester III 13

Page 14: laporan bengkel

Tabel Daftar Peralatan Yang Di Gunakan Saat Praktikum

No. Nama Peralatan Jumlah Satuan Keterangan

1. Obeng (+) 1 Buah Krisbow Merah

2. Obeng (-) 1 Buah Stanley

3. Tang Potong 1 Buah Tekiro

4. Tang Lancip / Jepit 1 Buah Stanley

5. Tang Kombinasi 1 Buah Krisbow

6. Gergaji Pipa 1 Buah Standart

7. Palu Karet 1 Buah Standart

8. Test Pen 1 Buah Masko

9. Multitester 1 Buah Sunwa

10. Tang Kremping 1 Buah Standart

11. Isolasi Kabel 4 RolMerah, Hitam,

Kuning, Biru

Laporan Bengkel Semester III 14

Page 15: laporan bengkel

BAB IV

PEMBAHASAN

4.1. Group 1

Pada group 1 terdiri dari Saklar Seri, Tombol Tekan dan Kotak Kontak.

Dimana Saklar Seri akan mengoperasikan lampu C1 dan C2, sedangkan

Tombol Tekan akan mengoperasikan Lampu D.

Saat MCB di ON-kan dan diberi sumber tegangan , saklar seri di

fungsikan dan arus mengalir pada saklar dan menuju lampu C1 dan atau

lampu C2. Dan tombol tekan (D) akan memfungsikan saklar impuls yang

menyalakan lampu D.

Lampu C1 dan C2 ( Lampu Ruang Tamu dan ruang makan ).

Lampu D ( Lampu Ruang Dapur )

4.2. Group 2

Pada group 2 terdiri dari Saklar Tukar, Saklar Silang, dan Kotak Kontak.

Dari saklar tersebut dapat memfungsikan Lampu F.

Saat MCB di ON-kan maka sumber tegangan menuju saklar tukar,

kemudian jika saklar tukar atau saklar silang difungsikan maka akan

menyalakan lampu F. Lampu F dapat difungsikan dari 3 tempat.

Lampu F ( Lampu Kamar Mandi , Kamar Tidur , Lorong , Ruang Panel ).

4.3. Group 3

Pada group 3 terdiri dari anak kontak K7 dan beban , Pada saat MCB di

ON-kan maka sumber hanya mengalirkan tegangan pada anak kontak NO

K7. Lampu B dapat menyala bila anak kontak NO dari K7 tertutup atau

dengan kata lain group 4 dioperasikan.

Lampu B ( Lampu Parkir dan Lampu Taman ).

Laporan Bengkel Semester III 15

Page 16: laporan bengkel

4.4. Group 4

Pada group 4 terdiri dari dua fungsi , yaitu fungsi manual dan fungsi

otomatis

Pada fungsi manual terdiri dari tombol tekan, K6T, K9A dan K7. Pada

saat MCB di ON-kan dan switch selector pada fungsi Manual. Sumber

tegangan menuju tombol tekan dan menuju anak kontak NC dari K9A

sehingga lampu tanda menyala , dan sumber tegangan juga menuju koil dari

K6T sehingga membuat anak kontak K6T berubah posisi dari NO menjadi

tertutup, ketika tombol tekan (B) difungsikan dan sumber tegangan menuju

anak kontak K6T dan arus mengalir ke koil K7 dan menarik anak kontak K7,

pada waktu yang sudah ditentukan pada K6T yang membuat K6T off

sehingga semua kembali pada keadaan awal.

Pada fungsi otomatis terdiri dari K4T, K9A, S8 dan K7. Pada saat MCB di

ON-kan dan switch selector di fungsikan pada fungsi Auto maka sumber

tegangan mengalir pada K4T , pada K4T disetting pada waktu tertentu anak

kontak pada posisi menutup pada saat koil dari K4T diberi sumber

tegangan , sehingga sumber tegangan menuju S8, memfungsikan koil dari

S8, jika S8 dalam keadaan pencahayaan gelap dan merubah resistansi pada

LDR maka akan merubah posisi anak kontak dari S8 menjadi menutup dan

mengalirkan arus pada koil K7 sehingga K7 bekerja dan memfungsikan anak

kontak dari K7

Pada posisi otomatis koil dari K9A langsung di aliri arus sehingga

memfungsikan anak kontak dari K9A, pada anak kontak K9A yang posisi

semula Normally Open menjadi tertutup setelah koil dari K9A mendapat

sumber tegangan , dan arus dapat mengalir pada Line 8 , jadi pada saat

fungsi otomatis fungsi manual pun juga dapat di operasikan juga.

Pada anak kontak dari K9A yang fungsi awal Normally Close sebelum koil

diberi sumber tegangan, setelah koil mendapat sumber tegangan, maka

anak kontak berubah posisi menjadi terbuka, dan memutus sumber

tegangan yang mengalir pada lampu tanda, sehingga pada saat switch

selector pada posisi otomatis maka lampu tanda tidak akan menyala.

Laporan Bengkel Semester III 16

Page 17: laporan bengkel

BAB V

TROUBLE SHOOTING

5.1. Trouble Shooting

5.1.1. Tempat dan Waktu Pelaksanaan

Trouble-shooting dilakukan di Bengkel Listrik Teknik Elektro Politeknik

Negeri Samarinda. Waktu Pelaksanaan pada tanggal 22 Desember 2014.

Lama proses trouble-shooting adalah 45 menit untuk 1 orang dengan

beberapa macam titik kesalahan.

5.1.2. Peralatan Trouble-Shooting

Peralatan yang digunakan dalam trouble-shooting, adalah peralatan

standar yang digunakan oleh seorang instalatir listrik dalam proses

pengecekan suatu pekerjaan instalasi penerangan. Berikut adalah beberapa

Peralatan yang digunakan pada saat trouble-shooting berlangsung :

Test Pen.

Multimeter.

Obeng (+), Obeng (-) sedang dan Obeng (-) kecil.

Tang potong dan Tang Kombinasi.

Steker lengkap dengan kabelnya untuk menguji rangkaian dengan

memberikan sumber phase maupun netral.

Lampu, untuk menguji apakah saklar tersebut dapat bekerja menurut

fungsinya.

5.1.3. Gangguan/Trouble Pada Rangkaian

Pada trouble-shooting rangkaian ini kemungkinan besar terjadi disfungsi

(rangkaian tidak berkerja sesuai diskripsi) dan setelah dianalisa saat trouble-

shooting didapatkan antara lain :

1. Ganggauan : Pada saat MCB Group 4 di ON-kan, K4T mengalami

percikan api. Dikarenakan K4T dalam keadaan tidak baik.

Laporan Bengkel Semester III 17

Page 18: laporan bengkel

Solusi : K4T harus diganti dengan yang baik fungsinya.

2. Gangguan : Pada saat tombol tekan (B) ditekan lampu (B) tidak

dapat menyala. Dikarenakan anak kontak sterkes tidak bekerja.

Solusi : Sterkes harus diganti dengan yang baik fungsinya.

Laporan Bengkel Semester III 18

Page 19: laporan bengkel

BAB VI

LAMPIRAN GAMBAR

6.1. Single Line Control Panel

Laporan Bengkel Semester III 19

Page 20: laporan bengkel

6.2. Gambar Pelaksanaan Panel

Laporan Bengkel Semester III 20

Page 21: laporan bengkel

6.3 Single Line Papan

Laporan Bengkel Semester III 21

Page 22: laporan bengkel

6.4. Gambar Pelaksanaan Instalasi

Laporan Bengkel Semester III 22

Page 23: laporan bengkel

6.5. Gambar hasil rangkaian

Laporan Bengkel Semester III 23

Page 24: laporan bengkel

BAB VII

PENUTUP

Demikianlah uraian yang telah penulis susun dengan

pembahasaannya, walaupun masih banyak terletak kekurangan dalam hal

penulisan juga pembahasannya tetapi penulis telah bersyukur karena

laporan ini telah tersusun dengan baik. Menyadari adanya keterbatasan

pengetahuan, referensi dan pengalaman, penyusun mengharapkan saran

dan masukan demi lebih baiknya laporan ini. Akhirnya harapan penyusun

semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi penyusun maupun semua pihak

yang membutuhkan.

7.1 Kesimpulan

Setelah melakukan Praktikum Bengkel Listrik III di Bengkel Listrik

Politeknik Negeri Samarinda, dapat disimpulkan bahwa :

Saya dapat mengembangkan dan juga memantapkan sikap propesional

juga disiplin sebagi mahasiswa untuk memasuki lapangan kerja sesuai

dengan waktu yang ditetapkan oleh bengkel.

Saya dapat Mengenal peralatan–peralatan bengkel agar dapat

menggunakan peralatan tersebut sebagaimana fungsinya.

Saya dapat memahami prinsip–prinsip kerja peralatan, komponen yang

terletak pada instalasi on plester, karena beda pada saat teori.

Setelah Praktikum Bengkel Listrik III, dapat membantu saya agar dapat

membaca dan memahami gambar teknik dengan baik dan benar.

Dapat Membantu saya agar dapat merangkai sesuai dengan petunjuk

dan gambar.

Instalasi penerangan Sudomo menggunakan 4 buah MCB gunanya

adalah untuk membagi daya tetapi juga untuk membuat suatu kelompok

instalasi yang lebih kecil dengan tujuan apabila ada salah satu instalasi

terdapat gangguan atau putus hingga terjadi arus hubung singkat atau arus

beban lebih dapat dengan cepat diketahui daerah atau grup mana yang

Laporan Bengkel Semester III 24

Page 25: laporan bengkel

terjadi kerusakan sehingga langkah perbaikan lebih cepat dan grup lain tidak

terganggu.

Suatu rangkaian yang dibuat 2 fungsi atau lebih seperti manual dan

automatis bertujuan untuk kondisi normal dan kondisi darurat juga

mempermudah pengoperasian.

Pengunaan aturan–aturan atau sesuatu kentetuan–tentuan pada PUIL

2000 serta peraturan–peraturan lainya dimaksudkan untuk lebih

meningkatkan mutu didalam menjalakan praktek bengkel listrik. Selain itu

juga untuk menambah keselamatan dan keamanan rangkaian baik terhadap

manusia maupun listrik itu sendiri.

Dengan adanya praktek kerja bengkel ini dapat membiasakan diri untuk

menghadapi masalah yang terjadi di lapangan.

7.2 Saran

Setelah penulis melakukan praktek ini, mencoba ingin memberikan

saran–saran kepada semua pihak yang berhubungan dengan pelaksanaan

praktek instalasi listrik on plester.

Saran–saran ini penulis harapkan agar dalam pelaksanaan praktek

selanjutnya dapat berjalan sesuai dengan tujuan dan sasaran yang ingin

dicapai dalam instalasi on plester. Adapun saran–saran tersebut dalam

praktek, yaitu :

1. Kepada dosen pengajar (khususnya Tim dosen perbengkelan)

agar lebih giat dalam penyampaian teori maupun dalam perkuliahan, dan

dikembangkan lagi, sehingga menjadi keseimbangan antara pelajaran teori

yang dibahas.

2. Didalam praktek hendaknya diterapkan tentang teori yang didapat,

bagi dosen pembimbing memberi penjelasan untuk trouble shotting yang

sering dijumpai di lapangan langsung (nyata), juga memberi kan

penyelesaiannya bagi yang belum bisa dan belum dimengerti.

Laporan Bengkel Semester III 25

Page 26: laporan bengkel

3. Biasakan mentaati peraturan bengkel yang berlaku, seperti Dosen

dan Mahasiswa harus selalu datang tepat waktu dan istirahat tepat pada

waktu nya. Jangan hadir ke Bengkel Listrik semaunya saja.

4. Mengutamakan K3 (kesehatan dan keselamatan kerja) pada saat

praktek, agar kecelakaan dapat dihindari seminimal mungkin.

5. Pengawasan oleh Dosen pembimbing pada saat praktek

berlangsung, harus dilakukan sesering mungkin, karena tidak dipungkiri

bahwa mahasiswa pada saat praktek mendapatkan kesulitan dalam

menggunakan alat, sehingga kesalahan dalam penggunaan alat tersebut,

sering kali menyebabkan kecelakaan pada praktikan (mahasiswa).

6. Pengadaan material dan bahan harus diutamakan oleh pihak

Material. Karena apabila semua material dan komponen yang dibutuhkan

pada Praktikum Bengkel Listrk III ini tersedia. Maka target waktu yang

diberikan dapat tercapai dan terpenuhi oleh semua praktikan (mahasiswa).

Laporan Bengkel Semester III 26

Page 27: laporan bengkel

DAFTAR PUSTAKA

Badan Standarisasi Nasional SNI 04-0225-2000. 2000. Persyaratan Umum InstalasiListrik 2000.Yayasan PUIL. Jakarta.

\Badan Standarisasi Nasional SNI 04-0225-1987. 1987. Persyaratan Umum InstalasiListrik 1987.Yayasan PUIL. Jakarta.

Linsley,Trevor. 2004. Instalasi Listrik Dasar. Erlangga. Jakarta.

Mustafa. 2009. Menentukan Besar Pengaman. http://technoku.blogspot.com/2009/01/menentukan-besar-pengaman-arus.html . Tanggal akses 20 Oktober 2011.

Mustafa. 2009. Tabel Pengaman Arus. http://technoku.blogspot.com/2009/01/tabel-pengaman-arus.htmlTanggal akses 20 Oktober 2011.

Mustafa. 2009. Jenis – jenis Kabel. http://technoku.blogspot.com/2009/01/jenis-jenis-kabel.html . Tanggal akses 20 Oktober 2011.

Scaddan, Brian. 2003. Instalasi Listrik Rumah Tangga. Erlangga. Jakarta.

Sumardjati, Prih. 2008. Teknik Pemanfaatan Tenaga Listrik. Direktorat Jendral Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah. Departemen Pendidikan Nasional.

PEDC BANDUNG,1982. Mechanical Workshop.

sP. Van Harten dan E. Setiawan. 2002. Instalasi Listrik Arus Kuat 2. Trimitra Mandiri. Jakarta

Laporan Bengkel Semester III 27