Laporan b4 m1 Kelompok 2
-
Upload
majid-marco -
Category
Documents
-
view
113 -
download
14
description
Transcript of Laporan b4 m1 Kelompok 2
-
1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat
dan hidayah-Nya lah laporan hasil diskusi kelompok kecil ini dapat diselesaikan tepat pada
waktunya. Laporan ini disusun dari berbagai sumber ilmiah sebagai hasil dari diskusi
kelompok kecil (DKK) kami.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu hingga
terselesaikannya laporan ini. Pertama-tama kami ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1. drg. Putra Kambaya, Sp. KG selaku tutor kelompok 2 yang telah membimbing
kami dalam melaksanakan diskusi kelompok kecil (DKK) dalam skenario modul 1 blok 4 ini.
2. Teman-teman kelompok 1 yang telah mencurahkan pikiran dan tenaganya
sehingga diskusi kelompok kecil (DKK) 1 dan 2 dapat berjalan dengan baik dan dapat
menyelesaikan laporan hasil diskusi kelompok kecil (DKK) kelompok 2.
3. Teman-teman mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman khususnya
program studi kedokteran gigi angkatan 2013, segala fasilitas yang telah kami gunakan untuk
menambah pengetahuan tentang modul kami ini, serta pihak-pihak lain yang tidak dapat kami
sebutkan satu persatu.
Kami sengaja menyelesaikan laporan ini untuk memenuhi salah satu tugas kuliah
dengan sistem PBL. Dan tentunya kami selaku penyusun juga mengharapkan agar laporan ini
dapat berguna baik bagi penyusun sendiri maupun bagi pembaca di kemudian hari.
Laporan ini sangat jauh dari sempurna. Oleh karena itu, saran serta kritik yang
membangun sangat kami harapkan demi tercapainya kesempurnaan dari isi laporan hasil
diskusi kelompok kecil (DKK) ini.
Samarinda, Februari 2014
Hormat kami,
Tim penyusun
-
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................................... 1
DAFTAR ISI .............................................................................................................................. 2
BAB 1 PENDAHULUAN ......................................................................................................... 3
1.1. LATAR BELAKANG................................................................................................. 3
1.2. TUJUAN ..................................................................................................................... 3
1.3. MANFAAT ................................................................................................................. 3
BAB 2 ISI DAN PEMBAHASAN ............................................................................................ 4
2.1. SKENARIO MODUL ................................................................................................. 4
2.2. TUJUH LANGKAH PBL BERDASARKAN THE SEVEN JUMPS ........................ 4
2.2.1. IDENTIFIKASI ISTILAH ................................................................................... 4
2.2.2. IDENTIFIKASI MASALAH .............................................................................. 4
2.2.3. ANALISA MASALAH ....................................................................................... 5
2.2.4. KERANGKA KONSEP....................................................................................... 7
2.2.5. IDENTIFIKASI SASARAN BELAJAR ............................................................. 8
2.2.6. MASA BELAJAR MANDIRI ............................................................................. 8
2.2.7. SINTESIS ............................................................................................................ 8
BAB 3 PENUTUP ................................................................................................................... 15
3.1. KESIMPULAN ......................................................................................................... 16
3.2. SARAN ..................................................................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 17
-
3
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Craniofacial adalah gabungan dari struktur kepala atau tengkorak (cranio) dengan
wajah (fasial). Secara mendasar struktur dari tulang craniofacial sangat penting dalam
fungsinya untuk membentuk bentuk wajah, melekatnya otot-otot serta perlindungan
organ penting bagi tubuh yaitu otak. Pada struktur craniofacial pasti terdapat bagian-
bagian atau aspek yang saling bekerja sama dalam melakukan kegiatan fungsional
tubuh. Mempelajari secara anatomis dan fisiologis struktur craniofacial dari tulang-
tulang, otot yang terlibat serta vaskularisasi, inervasi dan aliran limfe akan
memudahkan pemahaman bagaimana aspek dari kepala dan wajah saling bekerja sama.
Sebagai calon dokter gigi, mahasiswa pendidikan kedokteran gigi dituntut untuk
mengenal dan memahami tentang craniofacial yang merupakan struktur yang paling
banyak ditemui saat menjadi seorang dokter gigi nanti.
1.2. TUJUAN
Agar mahasiswa mengetahui dan mengerti anatomi dan fisiologi setiap daerah
craniofacial maupun kelainan yang terdapat pada daerah tersebut yang nantinya akan
digunakan untuk materi selanjutnya dan praktik kedokteran gigi terutama anestesis.
1.3. MANFAAT
Memperlajari susunan craniofacial akan sangat bermanfaat bagi mahasiswa
pendidikan kedokteran gigi untuk menjadi bekal nantinya ketika mahasiswa telah
menjadi dokter gigi. Mahasiswa menjadi dapat memahami tentang susunan antomi dan
fisiologi craniofacial.
-
4
BAB 2
ISI DAN PEMBAHASAN
2.1. SKENARIO MODUL
Belajar Anatomi
Ical mahasiswa semester 1 pskg dijadwalkan pretest anatomi jam 07.30 pagi ini.
Semalaman dia berusaha menghafal istilah-istilah yang berhubungan dengan anatomi
craniofacial. Dengan susah payah dihafalkannya space-space, muskulus, innervasi,
vaskularisasi, dan aliran limfe yang berada di regio tersebut. Pada saat menghafalkan
struktur anatomi maksila dan mandibula Ical mulai merasa nyaman karena menurutnya
lebih mudah. Ical juga berusaha memahami bagaimana interaksi bagian-bagian regio
craniofasialis dapat membentuk ekspresi wajah seseorang sehingga Ical semakin tertarik
untuk memahami materi tersebut.
2.2. TUJUH LANGKAH PBL BERDASARKAN THE SEVEN JUMPS
2.2.1. IDENTIFIKASI ISTILAH
Craniofacial: berkenaan dengan cranium dan wajah.
Innervasi: pembagian dan penyebaran saraf khususnya yang
mengendalikan mulut yang diatur oleh sistem saraf pusat.
Vaskularisasi: pembuluh darah yang menyuplai oksigen.
Space-space: daerah kosong.
Aliran limfe: proses jalannya limfe mulai dari pembuluh limfe yang
mengeluarkan cairan.
Musculus: otot.
Maxilla: rahang atas.
Regio: bagian.
Mandibula: rahang bawah.
2.2.2. IDENTIFIKASI MASALAH
1. Apa saja regio-regio craniofasial?
-
5
2. Apa saja pembentukan awal fasial dan tulang-tulang yang membentuk
wajah?
3. Apa saja space-space, musculus, innervasi, vaskularisasi, dan aliran limfe
di setiap regio?
4. Apa saja musculus yang terdaat pada proses pengunyahan dan bagaimana
interaksi bagian craniofasial hingga dapat mebentuk ekspresi wajah?
5. Apa saja struktur maxilla dan mandibula?
2.2.3. ANALISA MASALAH
1. Craniofasial memiliki regio cranial dan fasial. Dimana regio cranial
terbentuk oleh os frontalis, os parietalis, os occipitalis, dan os temporalis.
Sedangkan regio fasial tersusun oleh tulang yang dimulai oleh os frontalis,
os lakrimalis, os etmoidal, os sphenoidal, os nasal, os zigomaticus, os
stylodeus, os maxilla dan os mandibula.
2. Craniofacial mulai dibentuk sejak 2 minggu setelah terjadinya ovulasi
yang terus berkembang hingga terbentuk suatu janin dimana dari bentuk
ini dapat terjadinya normal atau abnormal. Sedangkan regio fasial tersusun
oleh tulang yang dimulai oleh os frontalis, os lakrimalis, os etmoidal, os
sphenoidal, os nasal, os zigomaticus, os stylodeus, os maxilla dan os
mandibula.
3. Space-space, musculus, innervasi, vaskularisasi, dan aliran limfe di setiap
regio:
- Musculus pada fasial yang menyangkut mimik wajah meliputi ;
a. M. venter frontalis untuk mengerutkan dahi
b. M. zigomaticus mayor dan minor serta M. levator angularis untuk
ekspresi wajah seperti tertawa
c. M. depresor angularis untuk menggerakkan mulut ke bawah dan ke
samping
- Musculus yang berperan dalam mastikasi meliputi ;
a. Temporalis muscle
-
6
b. Buccinator muscle
c. Masseter muscle
d. Platysma muscle
e. Lateral dan medial pterygoid muscle
f. Anterior dan posterior belly of digastric muscle
- Innervasi pada daerah craniofacial meliputi ;
a. Nervus fasicalis, glosofaringeus dan nervus vagus berperan
dalam sensasi umum (nyeri, perabaan, suhu) pada faring, palatum
molle, bagian belakang lidah.
b. Nervus accessory
c. Nervus hipoglosus berperan dalam persarafan lidah
d. Nervus terigeminus/N. V mempersarafi daerah rongga mulut dan
sekitarnya termasuk gigi geligi. Nervus trigeminus bercabang
menjadi nervus oftalmikus, nervus maksilaris dan nervus
mandibularis. Dimana nervus oftalmikus dan maksilaris berperan
dalam pergerakan muka.
- Pada lateral wajah terdapat arteri facialis, pada temporalis terdapat
arteri superfacialis
4. Musculus pada fasial yang menyangkut mimik wajah meliputi ;
a. M. venter frontalis untuk mengerutkan dahi
b. M. zigomaticus mayor dan minor serta M. levator angularis untuk
ekspresi wajah seperti tertawa
c. M. depresor angularis untuk menggerakkan mulut ke bawah dan ke
samping
5. Struktur maxilla dan mandibula
- Pada maxilla tersusun atas
a. Os zygomaticus
b. Alveolaris sebagai perlekatan gigi
-
7
c. Palatinal maxilla
d. Nasofrontalis
- Pada mandibula tersusun atas
a. Symphisis
b. Foramen mentalis
c. Foramen mandibularis
d. External oblique
2.2.4. KERANGKA KONSEP
CRANIOFASIAL
Definisi Menurut AnFis
Regio
Cranial
Facial
Maxilla
MandibulaFungsi Kranial
-
8
2.2.5. IDENTIFIKASI SASARAN BELAJAR
1. Mahasiswa mampu menjelaskan anatomi dan fisiologi
- Tulang
- Musculus
- Innervasi
- Vaskularisasi
- Aliran limfe
2.2.6. MASA BELAJAR MANDIRI
Dalam step 6 ini, masing-masing dari kami melakukan proses belajar
mandiri untuk mengetahui lebih lanjut mengenai materi yang sedang kami
bahas. Adapun pedoman belajar mandiri kami adalah mencari informasi
mengenai jawaban-jawaban terhadap learning objektif atau sasaran
pembelajaran yang telah kami rumuskan bersama-sama. Hasil dari belajar
mandiri tersebut disampaikan pada diskusi kelompok kecil II (DKK II).
2.2.7. SINTESIS
ANATOMI DAN FISIOLOGI CRANIOFACIAL
Craniofacial adalah struktur, fungsi dan bagian-bagian dari wajah.
A. TULANG
1. Tulang Tengkorak
Tulang tengkorak ini terbagi menjadi Calvaria dan Basis Cranii.
Tulang-tulang yang ada di Calvaria, yaitu:
a. Os Frontal
b. Os Occipital
c. Os Temporal
d. Os Parietal
-
9
2. Tulang Wajah
Tulang ini terdiri dari:
a. Os Maksilla
b. Os Palatinum
c. Os Nasal
d. Os Etmoidal
e. Os Zygomaticum
f. Os Vomer
g. Concha Nasalis Inferior
h. Os Mandibula
Pada Cranium terdapat Sutura yang menghubungkan tulang, yaitu
a. Coronalia: Menghubungkan Os Frontal dengan Os Occipital.
b. Sagita: Menghubungkan Os Parietal kiri dan kanan.
c. Lamboid: Menghubungkan Os Occipital dengan Os Parietal.
d. Squamasa: Menghubungkan Parietal dengan Os Temporal.
Maksila tersusun atas:
a. Os Zygomaticus pemisah Frontal & Infratemporal
b. Palatina Mediana Suture
c. Os Palatinus
d. Frontalis
Mandibula tersusun atas:
a. Ramus, Angulus, dan Corpus
b. Os Mandibula
c. Mental foramen antara P1 dan P2
d. Mandibula foramen
B. MUSCULUS
1. Otot pengunyahan
-
10
a. Muscullus masseter : menutup rahang dan mengangkat mandibula
b. Muscullus temporalis : elevator rahang bawah yang paling kuat
c. Muscullus pterygoideus lateral : berperan dalam gerak mandibula
dan pelindung
d. Muscullus pterygoideus medial : mengangkat mandibulla dan juga
mendorong ke depan dapat berperan menggeser rahang bawah ke
lateral
2. Otot mimik
a. Muscullus levator anguli oris : tertawa, menarik sudut mulut
b. Muscullus risorius : tersenyum , menarik mulut ke lateral
c. Muscullus mentalis : cemberut , dagu menarik bibir ke bawah
muscullus zygomaticus minor dan major
3. Otot yang berfungsi untuk membuka mulut
a. Muscullus levator labii superioris : menarik bibir atas ke lateral dan
keatas
b. Musculluc levator anguli oris : menarik angulus oris kearah medial
dan keatas
c. Muscullus zygomaticus major : menarik angulus oris ke sisi lateral
atas
d. Musculluc zygomaticus minor : menarik angulus oris ke sisi lateral
bawah
e. Muscullus risorius : melebarkan mulut dan membentuk lesung pipi
f. Muscullus depressor anguli oris : menggerakan ke bawah
4. Otot yang berfungsi untuk menutup mulut
a. Muscullus orbicularis oris : menutup bibir dan mengerutkan bibir
b. Muscullus levator labii inferior : menarik bibir bawah ke lateral
dan kebawah
C. INNERVASI
-
11
Banyak terdapat saraf-saraf sensori dan motorik pada wajah. Semua saraf
motorik dari nervus fasialis yang mempersarafi otot-otot mimic wajah.
Sedangkan pada saraf sensori dari nervus trigeminus dengan tiga
pembagian utama pada wajah yaitu, nervus opthalmical, nervus maxillary,
nervus mandibular.
1. Saraf motorik, dari nervus fasialis terbagi jadi:
a. N. temporal, mempersarafi daerah os frontalis
b. N. zygomatic, mempersarafi otot-otot di daerah sekitar tulang
zygomaticum
c. N. bukal, mempersarafi otot-otot di daerah pipi
d. N. mandibular, mempersarafi otot-otot di daerah dagu dan bibir
bawah
e. N. cervical, mempersarafi m. platysma
2. Saraf sensori, dari nervus trigeminus terbagi menjadi:
a. N. Opthalmical, kemudian bercabang-cabang lagi m :
- N. Supratrochlear
- N. Supraorbital
- N. lacrimal : mempersarafi kelopak mata bagian atas
- N. infrathroclear : mempersarafi kulit dari kelopak mata, batang
hidung
- N. external nasal : mempersarafi ala nasal dan ujung hidung
b. N. maxillary, melewati foramen rotundum dan kemudian
bercabang lagi menjadi :
- N. zygomaticotemporal
- N. zygomaticofacial
- N. infraorbital, kemudian terbagi jadi n. anterior dan middle
superior alveolar, n. inferior papebral, n. nasal, n. superior
labial
-
12
c. N. mandibular, melewati foramen ovale dan kemudian bercabang
lagi menjadi :
- Bagian anterior, terdapat n. bukal yang mempersarafi sepanjang
m. buccinators dan gusi sepanjang molar di mandibular.
- Bagian posterior, terdapat n. auriculotemporal mempersarafi
daerah sekitar telinga dan temporal.
- Terdapat juga n. mental yang merupakan cabang dari n.
alveolar inferior setelah melewati foramen mentale,
mempersarafi kulit dari bibir bawah, dagu dan gusi sepanjang
mandibular dari gigi premolar 2 bawah.
3. Setelah keluar dari foramen stylomastoideum lalu N. Facialis (VII)
membentuk cabang- cabang :
a. M. Digastricus
b. Venter posterior ( R.digastricus)
c. M. Stylohyoideus ( R. Sthyloideus)
d. Mm. Auricuaris (N. Auricularis posterior) dibelakang auricula
terdapat N. auricularis posterior yang berproyeksi ke dorsal dan
membentuk cabang terminal lain dari N. facialis (VII).Di dalam
glandula parotidea N. facialis membentuk Plexus intraparotideus.
Plexus intraparotideus dibagi menjadi dua R. Temporofacialis dan
R. Cervicofacialis. Kedua bagian ini membentuk cabang- cabang
terminal N. facialis (VII) yaitu Rr. Temporales, zygomatici,
buccales, marginales, mandibulae, dan colli.
D. VASKULARISASI
1. Peredaran Darah Arteri
Otak menerima darah yang dipompakan dari jantung melalui arkus
aorta yang mempunyai 3 cabang, yaitu arteri brakhiosefalik (arteri
innominata), arteri karotis komunis sinistra dan arteri subklavia
sinistra. Arteri brakhiosefalik dan arteri karotis komunis sinistra
-
13
berasal dari bagian kanan arkus aorta. Arteri brakhiosefalik selanjutnya
bercabang dalam arteri karotis komunis dextra dan arteri subklavia
dextra.
Arteri karotis komunis sinistra dan dextra masing-masing
bercabang menjadi arteri karotis interna dan eksterna, dan arteri
subklavia sinistra dan dextra masing-masing mempunyai salah satu
cabang yaitu vertebralis dextra dan sinistra. Sistem karotis terdiri dari
tiga arteri mayor, yaitu arteri karotis komunis, karotis interna, dan
karotis eksterna.
A. Anatomi Sistem Karotis
Sistem karotis memperdarahi mata, ganglia basalis, sebagian
besar hipotalamus, dan lobus frontalis, lobus parietalis, serta
sebagian besar lobus temporal serebrum Pada tingkat kartilago
tiroid, arteri karotis komunis terbagi menjadi arteri karotis
eksterna dan interna.
Batang arteri karotis interna terbagi menjadi empat bagian,
yaitu
1. Pars servikalis
Berasal dari arteri karotis komunis dalam trigonum
karotikum sampai ke dasar tengkorak.
2. Pars petrosa
Terletak di dalam os petrosum bersama-sama dengan
pleksus venosus karotikus internus. Setelah meninggalkan
kanalis karotikus, di sisi depan ujung puncak piramid pars
petrosa hanya dipisahkan dari ganglion trigeminal yang
terletak disisi lateral oleh septum berupa jaringan ikat atau
menyerupai tulang pipih
-
14
3. Pars kavernosa
Melintasi ujung sinus kavernosus, membentuk lintasan
berliku menyerupai huruf "S" yang sangat melengkung,
dinamakan Karotissphon. Di sisi medial, pars kavernosa
terletak berdekatan badan tulang baji di dalam suatu slur
mendatar yang membentang sampai dengan dasar prosesus
klinoidesus anterior.
4. Pars serebralis
Dalam lamela duramater kranial arteri ini membentuk
cabang arteri oftalmika, yang segera membelok ke rostral
dan berjalan di bawah nervus optikus dan ke dalam orbita.
Pembuluh darah ini berakhir pada cabang-cabang yang
memberi darah kulit dari dahi, pangkal hidung dan kelopak
mata dan beranastomosis dengan arteri fasialis serta arteri
maksilaris interna, yang merupakan cabang dari arteri karotis
eksterna.
B. Arteri utama: arteri temporalis superfisialis dan arteri
maksilaris
1. Arteri maksilaris
Arteri ini mempunyai distribusi yang luas pada region
wajah dan keluar sebagai salah sebuah cabang terminal
a.carotis externa dalam substansi glandula parotydea. Dari
origo ini, arteri menembus selubung fascia dari
kompartemen parotidea, berjalan ke depan jauh ke dalam
collum mandibulae dan berhubungan dengan tepi bawah
m.pterygoideus lateralis. Arteri kemudian berjalan balik ke
dalam maupun ke permukaan supericialis caput inferior m.
pterygoideus lateralis. Bila arteri masuk jauh ke dalam otot,
arteri akan muncul kembali di antara kedua caput di dekat
-
15
daerah origonya. Arteri berlanjut pada permukaan lateral
(luar) lamina lateralis proc.pterygoidei, masuk ke fossa
pterygopalatina dan mengeluarkan cabang terminalnya.
- Arteri alveolaris inferior
- Vena temporalis superfisialisPlexus maxillary
- Plexus pterygoideus
E. ALIRAN LIMFE
Limfe berfungsi untuk:
1. Penyaringan darah-hal ini dilakukan oleh limfe. Limfe menyaring
bakteri, virus dan partikel asing lainnya.
2. Meningkatkan kekebalan reaksi dan melawan infeksi-sistem limfatik
yang terutama pada nodus limfe yang lebih aktif dalam kasus infeksi
getah bening atau kelenjar sering membengkak dalam kasus infeksi
lokal.
Limfe pada facial adalah
1. Mandibular lymph node
Pada permukaan luar dari mandibula, di depan masseter dan kontak
dengan arteri maksilaris eksternal dan anterior vena wajah
2. Subparotis lymph node
ditemukan di dekat kelenjar parotis, lebih khususnya bisa menuju ke
deep parotid lymph nodes dan superficial parotid lymph nodes
3. Buccinator lymph node
berada pada buccinator berlawanan sudut mulut.
-
16
BAB 3
PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil dkk Modul 1 membahas tentang craniofasial yang terbagi atas 2
yaitu cranium dan facial, cranium adalah tulang yang biasa disebut tengkorak atau
bahasa llmiahnya adalah calvaria yang meliputi satu os.frontalis, dua os. Parietal , satu
os. Occipetale ,dua os. Spenoidale, dua os. Ethmoidale dan satu os. Temporal dan facial
adalah tulang wajah yang meliputi satu os. Maxilla, satu os.Mandibulla,dua os.
Zigomaticum,satu os.Pallatum,satu os.Nasale,dua os.Lacrimale.
3.2. SARAN
Kami sangat menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna, sehingga
kami selaku penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang bersifat
membangun.
-
17
DAFTAR PUSTAKA
Norton. (2007). Netter's Head and Neck anatomy for dentistry.
Paulsen, F., & Waschke, J. (2013). Sobota Atlas Anatomi Manusia (23 ed., Vol. 1). Jakarta:
Penerbit Buku Kedokteran EGC.