Laporan Analisis Kualitatof MgCl2

download Laporan Analisis Kualitatof MgCl2

of 43

Transcript of Laporan Analisis Kualitatof MgCl2

  • 7/26/2019 Laporan Analisis Kualitatof MgCl2

    1/43

    I. Judul Percobaan : Analisis Kation & Anion

    II. Tujuan Percobaan : 1. Menentukan Kation yang terdapat dalam analit

    2. Menentukan Anion yang terdapat dalam analit

    III. Dasar Teori :

    Analisa kimia adalah penyelidikan kimia yang bertujuan untuk mencari

    susunan persenyawaan atau campuran persenyawaan di dalam suatu sampel. Dua

    langkah utama dalam analisisa kimia adalah identifikasi dan estimisi komponen-

    komponen suatu senyawa. Langkah identifikasi dikenal sebagai analisis kualitatif

    sedangkan langkah estimasinya adalah analisis kuantitatif. Analisis kualitatif

    berkaitan dengan identifikasi zat-zat kimia, mengenali unsur atau senyawa apa yang

    ada dalam suatu sampel. Analisis kuantitatif berkaitan dengan penentapan berapa

    banyak suatu zat tertentu yang terkandunng dalam sutu sampel.

    Analisis kualitatif terdapat dua aspek penting yaitu, identifikasi dan

    pemisahan, aspek ini didasari oleh kelarutan, keasaman, kebasaan, pembentukan

    senyawa kompleks, oksidasi-reduksi, sifat penguapan dan ekstraksi. Analisi

    kualitatif biasanya diguakan dalam identifikasi kation dan anion dengan melakukan

    uji sesifik. Uji spesifik dilakukan dengan penambahan reagen (pereaksi) tertentu

    yang akan memberikan larutan atau endapan warna yang merupakan karakteristik

    (khas) untuk ion-ion tertentu. Berdasarkan hal tersebut maka percobaan identifikasi

    kation dan anion ini dilakukan.

    Analisis kation dapat memberikan kepastian hasil uji jika dalam sampel

    mengandung suatu macam kation. Untuk itu diperlukan metoda pemisahan kation

    dari campurannya. Pemisahan kation cara-caranya pada prinsipnya adalah sebelum

    uji reaksi dilakukan kation dipisahkan terlebih dahulu dari campurannya. Setelah

    kation dipisahkan kemudian dilakukan uji reaksi yang dapat dilihat hasilnya yaitu

    endapan atau warna kedua-duanya. Cara ini membutuhkan sampel yang agak

    banyak lebih kurang 10 ml tergantung kepekatan larutan sampel.

    Kation kation golongan pertama membentuk klorida-klorida yang tidak

    larut. Namun, timbel klorida sedikit larut dalam air, dan karena itu timbel tidak

    pernah mengendap dengan sempurna bila ditambahkan asam klorida encer kepada

  • 7/26/2019 Laporan Analisis Kualitatof MgCl2

    2/43

    suatu cuplikan yaitu ion timbel yang tersisa itu, diendapkan secara kuantitatif

    dengan hidrogen sulfida dalam suasan asam bersama-sama kation golongan kedua.

    Nitrat dari kation-kation ini sangat mudah larut. Diantara sulfat-sulfat,

    timbel sulfat praktis tidak larut, sedang perak sulfat larut jauh lebih banyak.

    Kelarutan merkurium (I) sulfat terletak diantara kedua zat diatas. Bromida dan

    iodida juga tidak larut, sedangkan pengendapan timbel halida tidak sempurna dan

    endapan itu mudah sekali melarut dalam air panas. Asetatasetat lebih mudah

    larut, meskipun perak asetat bisa mengendap dari larutan yang agak pekat.

    Hidroksida dan karbonat akan diendapkan dengan reagensia yang jumlahnya

    ekuivalen, tetapi kalau reagensia berlebihan, ia dapat bertindak dengan bermacam-

    macam cara. Juga ada perbedaan dalam sifat zatzat ini terhadap amonia.

    Kation golongan 1 mengandung kation logam yang terendapkan sebagai

    senyawa klorida yang tak larut. Kation kation ini dapat diendapkan dengan

    pereaksi asam klorida.

    Kation golongan 1 hanya ada tiga yaitu : Pb, Hg, dan Ag. Yang terendapkan

    sebagai PbCl2, Hg2Cl2 dan agCl. Karena pereaksi pengendapnya HCl maka

    kelompok kation ini sering disebut sebagai golongan asam klorida. Endapan PbCl2akan larut dengan kenaikan suhu. Karena itu PbCl2dapat dipisahkan dari kedua

    kation yang lain dengan menambahkan air panas kemudian mensentrifus dan

    memisahkannya dari larutan. Adanya Pb2+dapat diidentifikasi dengan penambahan

    K2CrO4membentuk endapan kuning atau dengan H2SO4membentuk endapan putih.

    Hg1+dan Ag+dapat dipisahkan dengan penambahan NH3. Jika ada Hg2Cl2maka

    dengan NH3akan bereaksi:

    Hg2Cl2+ 2NH3 HgNH2Cl + Hg + NH4Cl

    Endapan putih hitam yang teramati menjadi berwarna abu-abu. Sedangkan

    penambahan amonia terhadap Ag+ menyebabkan endapan AgCl larut kembali

    karena terjadi pembentukan kompleks Ag(NH3)2. Ag+ dapat diuji dengan

    menambahkan asam kuat HNO3 6 M. Ion akan mendekomposisi kompleks

    Ag(NH3)2, sehingga Ag+ akan bebas dan bereaksi dengan Cl- yang sudah ada

    membentuk endapan AgCl kembali.

  • 7/26/2019 Laporan Analisis Kualitatof MgCl2

    3/43

    Golongan II mengandung kation logam yang dalam bentuk kloridanya larut dalam

    air atau asam encer tapi dalam bentuk sulfidanya tidak larut. Kation-kation

    golongan ini adalah Hg, Pb, Cu, Bi, Cd, As, Sb, dan Sn yang terendapkan dengan

    H2S sebagai senyawa sulfidanya ; PbS, CuS, BiS, CdS, As2S3, SbS dan SnS. Kation

    - kation ini sering disebut sebagai golongan H2S. Kation golongan II diperoleh

    dengan cara mengendapkannya dengan asam sulfida. Pengendapan ini berhasil baik

    jika tidak diganggu oleh asam-asam; asam posfat, asam oksalat, dan asam borat.

    Jika asam-asam ini ada maka harus dihilangkan terlebih dahulu sebelum

    pengendapan dengan asam sulfida dilakukan. Ketiga asam ini dapat dihilangkan

    dengan cara memperlakukan sampel dengan natrium karbonat.Dalam pengendapan

    kation golongan II ini perlu diperhatikan keasaman larutan sampel, karena

    kepekatan ion sulfida dipengaruhi oleh keasaman. Larutan yang terlalu asam dapat

    menurunkan kepekatan ion sulfida, dan sebliknya larutan basa dapat menurunkan

    kepekatan ion sulfida. Pengaturan pH dilakukan dengan mebuat konsentrasi ion H+

    dibuat menjadi sekitar 0,3 M (pH=0,5). Kondisi pH ini penting karena jika

    konsentrasi asam terlalu tinggi maka tembaga, kadmium, kobalt dan timbal tidak

    akan sempurna pengendapannya, sebaliknya jika keasaman terlalu rendah maka

    sulfida dari golongan 3 dapat ikut terendapkan. Larutan kemudian dijenuhkan

    dengan sulfida. Ion sulfida terbentuk dari ionisasi asam lemah H2S yang berasal

    dari gas H2S yang dilarutkan dalam air atau dari tioasetamida yang terhidrolisis.

    Penambahan hidrogen peroksida dapat dilakukan untuk mengoksidasi Sn2+menjadi

    Sn4+ sehingga endapan SnS yang agak gelatin menjadi SnS2. Reaksi Amonium

    sulfida (NH4)2S tidak dapat melarutkan SnS, karena itu SnS harus dioksidasi telebih

    dahulu. Hal ini dapat dilakuka dengan penambahan hidrogen peroksida sebelum

    pengendapan sulfida atau mengganti ammonium sulfida dengan amoniumpolisulfida (NH4)2S2 ) yang dapat mengoksidasi kation tersebut 2CuS (endapan

    hitam). Endapan kation lainnya adalah CdS(kuning), Bi2S3(hitam), SnS2(kuning),

    dan Sb2S3(jingga). PbCl2mempunyai Ksp yang cukup tinggi sehingga agak mudah

    larut dalam larutan asam klorida encer, karena itu dalam kation golongan 2 ini

    kemungkinan kation Pb masih ditemukan.

    Pemisahan kation gol 2 menjadi: sub gol tembaga dan arsen

  • 7/26/2019 Laporan Analisis Kualitatof MgCl2

    4/43

    Kation gol 2 dibagi menjadi dua sub golongan yaitu sub-gol tembaga dan

    arsen.pembagian ke dua sub-gol ini berdasarkan kelarutan endapan garam sulfida

    dan amonium polisulfida. Sulfida dari sub-gol tembaga yaitu PbS, CuS, CdS, HgS

    dan Bi2S3tidak larut dalam pereaksi ini, sedangkan sulfide dari sub gol arsen yaitu

    As2S3, As2S5, SnS2dan Sb2Sb3akan larut membentuk garam tio.

    Pemisahan dan identifikasi Hg

    Sulfida dari tembaga, kadmium, bismut, dan timbal larut dalam asam nitrat,

    sedangkan merkuri tidak. Berdasarkan hal tersebut, maka merkuri dapat dipisahkan

    dari kation lainnya yang ada dalam sub gol tembaga. Sulfida tembaga, kadmium,

    bismut dan timbal larut dengan asam nitrat. Endapan HgS berwarna hitam, bila adawarna lain misalnya putih atau kuning maka perlu dilakukan uji kemungkinan

    adanya Hg. HgS dapat larut dengan aqua regia (campuran HCl:HNO3=3:1).

    Pemisahan dan identifikasi Pb dari Bi, Cu, dan Cd

    PbSO4 sangat tidak larut dalam air, sedangkan sulfat dari Bi, Cu dan Cd sebaliknya,

    mudah larut. Hal ini menjadi dasar pemisahan Pb dengan ketiga kation tersebut.

    Identifikasi lebih lanjut dapat dilakukan dengan melarutkan endapan denganamonium asetat membentuk kompleks Pb-asetat

    Kemudian dengan penambahan K2CrO4 akan terbentuk endapan PbCrO4 yang

    berwarna kuning. Kation Pb sebagaian besar sudah diendapkan dalam kelompok

    kation gol 1 sehingga uji pada gol 2 ini tidak akan begitu seperti yang terlihat pada

    uji kation lainnya.

    Pemisahan dan identifikasi Bi dari Cu dan Cd

    Penambahan NH4OH pada larutan yang mengandung kation Bi,Cu dan Cd pada

    awalnya akan mengendapkan ketiga hidroksida kation tersebut. Tetapi jika pereaksi

    diberikan secara berlebih, hidroksida Cu akan larut membentuk kompleks

    Cu(NH3)4Warna larutan akan berubah dari warna biru muda menjadi biru gelap.

    Hidroksida kadmium, Cd(OH)2 (putih) akan larut dalam pereaksi berlebih

    membentuk kompleks Cd(NH3)4, Tetapi tidak demikian dengan hidroksida

    bhismut, Bi(OH)3, tidak akan larut dalam pereaksi berlebih. Karena itu adanya

  • 7/26/2019 Laporan Analisis Kualitatof MgCl2

    5/43

    endapan putih menunjukkan adanya kation Bi. Identifikasi lebih lanjut dapat

    dilakukan dengan mereduksi Bi(OH)3menjadi logam Bi yang merupakan endapan

    berwarna hitam.

    Identifikasi Cu dan Cd

    Cu dapat diidentifikasi secara visual lewat warna larutan yang berwarna biru (jika

    konsentrasi Cu dalam larutan 1 bag per 25000 air). Jika larutan tidak berwarna maka

    sebaiknya tetap dilakukan uji Cu dengan penambahan Fe(CN)63-yang dengan Cu

    akan membentuk endapan warna merah dari 25 kompleks [Cu2Fe(CN)6]. Pereaksi

    ini dapat mengidentifikasi Cu sampai konsentrasi 1 ppm. Jika Cu tidak ada, maka

    pada larutan yang tidak berwarna dapat langsung ditambahkan amonium sulfida.Jika terbentuk endapan kuning,CdS, maka Cd ada. Tetapi jika Cu ada, maka untuk

    mengidentifikasi Cd dilakukan dengan membentuk Cu dan Cd menjadi kompleks

    Cu(CN)42-dan Cd(CN)4

    2-Cd yang dihasilkan cukup untuk membentuk endapan

    sulfida dengan penambahan amonium sulfida menghasilkan sulfida kadmium yang

    berwarna kuning.

    Kation golongan III disebut juga golongan ammonium sulfida karena kation

    golongan ini dapat diendapkan dengan amonium sulfida, membentuk endapan

    sulfida. Berbeda dengan golongan asam sulfida (gololnan II), untuk mengendapkan

    kation golongan III memerlukan kepekatan ion sulfida yang lebih tinggi disebabkan

    hasil kali kelarutannya yang besar. Dengan meaikkan pH larutan kepekatan ion

    sulfida akan menjadi besar. Untuk tujuan ini digunakan larutan amonium klorida

    (NH4Cl) atau amonium hidroksida (NH4OH) 0,1N. Kemudian dijenuhkan dengan

    H2S. Dalam kondisi ini kesetimbangan:

    H2S 2H++ S2-

    akan bergeser ke kanan. Dengan demikian konsentrasi S2- akan meningkat dan

    cukup untuk mengendapkan kation golongan 3. H2S dapat juga diganti dengan

    (NH4)2S. Penambahan amonium hidroksida dan amonium klorida juga dapa

    mencegah kemungkinan mengendapnya Mg menjadi Mg(OH)2. Penambahan kedua

    pereaksi ini menyebabkan mengendapnya kation Al3+, Fe3+ dan Cr3+ sebagai

    hidroksidanya, Fe(OH)3(merah), Al(OH)3(putih) dan Cr(OH)3(putih). Hidroksida

  • 7/26/2019 Laporan Analisis Kualitatof MgCl2

    6/43

    kation yang lain pada awalnya juga akan mengendap tetapi penambahan amonium

    hidroksida berlebih menyebabkan hidroksida kation-kation tersebut menjadi

    kompleks Zn(NH3)42+ , Ni(NH3)6

    2+ , Co(NH3)62+ yang larut. Ion sulfida dapat

    bereaksi dengan Zn(NH3)4 2+ , Ni(NH3)6 2+ , Co(NH3)62+ membentuk endapan

    sulfida CoS (hitam), NiS(hitam), dan ZnS (putih) dengan reaksi seperti berikut:

    Ni(NH3)62++ S2-2NiS + NH3

    Sedangkan Mn2+dan Fe2+akan bereaksi langsung membentuk endapan sulfida FeS

    (hitam) dan MnS(coklat).

    Pemisahan Sub golongan Aluminium dan Nikel Hidroksida aluminium, kromium

    dan seng bersifat amfoter sehingga larut dengan NaOH. Sebaliknya hidroksida besi,

    mangan, kobalt dan nikel tidak bersifat amfoter sehingga kation tersebut tidak larut

    dengan NaOH. Hal ini yang mendasari pemisahan kedua subgolongan dalam kation

    golongan 3. Endapan kation golongan 3 larut dengan HCl, kecuali NiS dan CoS

    yang agak sullit, keduanya dapat larut cepat dengan aqua regia (HCl dan HNO3).

    Aqua regia juga akan mengoksidasi Fe2+ menjadi Fe3+. Jika NaOH ditambahkan

    maka hidroksida ke tujuh kation tersebut akan terbentuk, tetapi aluminium,

    kromium dan seng yang bersifat amfoter akan larut membentuk kompleks Al(OH)4-,

    Cr(OH)4- , Zn(OH)4- , sedangkan kation yang lain tidak larut. Mn(OH)2 dan

    Co(OH)2akan teroksidasi oleh udara menjadi MnO2dan Co(OH)3yang berwarna

    hitam. Penambahan hydrogen peroksida mempercepat oksidasi kedua zat tersebut,

    juga mengoksidasi Cr(OH)4-menjadi CrO42-. Hidroksida besi dan nikel cepat larut

    dalam asam sulfat menjadi Fe2+dan Ni2+, tetapi MnO2dan Co(OH)3lambat larut.

    Hidrogen peroksida ditambahkan untuk mempercepat kelarutan endapan ini dengan

    cara mereduksinya menjadi MnO dan Co(OH)2.

    Identifikasi besi

    Identifikasi besi dapat dilakukan dengan beberapa cara diantaranya:

    1. Kalium heksasianoferat(II), K4Fe(CN)6 Membentuk endapan biru Prussian

    4Fe3++ 3Fe(CN)64- Fe4[Fe(CN)6]3

    2. Kalium tiosianat, KSCN Larutan berwarna merah

  • 7/26/2019 Laporan Analisis Kualitatof MgCl2

    7/43

    Fe3++ SCN- Fe(SCN)63-

    Identifikasi kobalt

    Identifikasi kobalt dapat dilakukan dengan pereaksi yang sama dengan besi yaitu

    KSCN dalam alkohol memberikan warna larutan biru. Kompleks besi dengan

    tiosianat merupakan kompleks yang stabil sedangkan kompleks Co dengan tiosiant

    merupakan kompleks yang kurang stabil sehingga untuk penentuan besi dengan

    adanya Co tidak akan mengganggu. Tetapi untuk identifikasi Co harus ditambahkan

    NaF untuk mengkompleks Fe menjadi FeF6 3- yang tidak berwarna sehingga tidak

    mengganggu kompleks Co tiosianat. Kompleks Co tiosianat ini akan lebih stabil

    dalam alkohol.

    Co2++ 4SCN Co(SCN)42-

    Identifikasi Ni

    Buat larutan menjadi basa dengan penambahan NH3. Jika pada penambahan ini

    terbentuk endapan hidroksida besi dan mangan, sentrifus dekantasi. Pada filtrat

    yang tidak berwarna ditambahkan dimetil

    Kation golongan IV adalah golongan yang terendapkan oleh pereaksi

    amonium karbonat setelah kation I , II , dan III terendapkan. Pemisahan pada

    golongan ini sama seperti kation golongan klorida, terisolasi karena terendapkan

    dan memisah dengan yang lainnya.

    Kation golongan V atau golongan sisa terdiri dari Mg2+, K+, Na+, dan NH4+.

    Disebut golongan sisa karena kation-kation ini adalah sisa dari kation-kation yang

    telah terendapkan dengan pereaksi-pereaksi kation sebelumnya, dan tidak ada

    pereaksi khusus yang dapat mengendapkan kation golongan ini.

    Sebagai kation sisa, kation golongan V tidak bereaksi dengan HCl, hidrogen

    sulfida, ammonium sulfida atau (jika ada serta garam-garam ammonium) dengan

    ammonium karbonat. Reaksi-reaksi khusus atau uji-uji nyala dapat dipakai untuk

    mengidentifikasi ion-ion ini.

    Reagensia Golongan, tak ada reagensia umum untuk kationkation golongan ini.

    Reaksi golongan: kation-kation golongan kelima tidak bereaksi dengan asam

  • 7/26/2019 Laporan Analisis Kualitatof MgCl2

    8/43

    klorida, hydrogensulfide atau garam-garam amonium dengan ammonium karbonat.

    Reaksi ion ammonium sangat serupa dengan reaksi-reaksi ion kalium, karena jari-

    jair ion dari kedua ion ini hampir identik.

    A. Magnesium, Mg ( Ar : 24,305).

    Magnesium adalah logam putih, dapat ditempa dan diliat. Ia melebur pada 650

    o C. logam ini mudah terbakar dalam udara atau oksigen dengan mengeluarkan

    cahaya putih yang cemerlang, membentuk oksida MgO dan beberapa nitride Mg3N2.

    Logam ini perlahan-lahanterurai oleh air pada suhu biasa, tetapi pada titik didih air

    reaksi berlangsung secara cepat .

    Magnesium hidroksida, jika tak ada garam ammonium, praktis tak larut.

    Magnesium larut dengan mudah dalam asam. Magnesium membentuk kation

    bivalen Mg2+oksida, hidroksida, karbonat, dan fosfatnya tak larut : garam-garam

    lainnya larut.

    B. Natrium, Na (Ar: 22,99)

    Natrium adalah logam putih perak yang lunak, yang melebur pada 97,5.

    Natrium teroksidasi dengan cepat dalam udara lembab, maka harus disimpan

    terendam seluruhnya dalam pelarut nafta atau silena. Logam ini bereaksi keras

    dengan air, membentuk natrium hidroksida dan hydrogen.

    Dalam garam-garamnya, natrium berada sebagai kation monovalen Na+.

    Garam-garam ii membentuk larutan tak berwarna kecuali jika anionnya berwarna;

    hampir semua garam natrium larut dalam air.

    C. Kalium, K (Ar=39,098)

    Kalium adalah logam putih-perak yang lunak. Logam ini melebur pada 63,5o

    C. Ia tetap tak berubah dalam udara kering, tetapi dengan cepat teroksidasi dalam

    udara lembab, menjaditertutup dengan suatu lapisan biru. Logan itu menguraikanair dengan dahsyat, sambil melepaskan hydrogen dan terbakar dengan nyala

    lembayung. Kalium biasanya disimpan dalam pelarut nafta. Garam-garam kalium

    mengandung kation monovalen K+, garam-garam ini biasanya larutdan membentuk

    larutan yang tak berwarna, kecuali bila anionnya berwarna.

    D. Ion Amonium, NH4+(Mr: 18,038).

    Ion-ion ammonium diturunkan dari ammonia, NH3, dan hydrogen H+. Ciri-ciri

    khas ion ini adalah serupa dengan cirri-ciri khas ion logam-logam alkali. Dengan

  • 7/26/2019 Laporan Analisis Kualitatof MgCl2

    9/43

    elektrolisis memakai katode dari merkurium dapat dibuat ammonium amalgam,

    yang mempunyai sifat-sifat serupa dengan amalgam dari natrium atau kalium.

    Garam-garam ammonium umumnya adalah senyawa-senyawa yang larut

    dalamair, dengan membentuk larutan yang tak berwarna (kecuali bila anionnya

    berwarna). Dengan pemanasan, semua garam ammonium terurai menjadi ammonia

    dan asam yang sesuai. Kecuali jika asamnya tak mudah menguap, garam

    ammonium dapat dihilangkan secara kuantitatif dari campuran kering dengan

    memanaskan. Reaksi-reaksi ion ammonium umumnya serupa dengan reaksi-reaksi

    kalium,karena ukuran kedua ion itu hampir identik. Identifikasi NH4+ dengan

    NaOH adalah untuk mengetahui ada atau tidaknya kation NH4+ dalam suatu

    sampel yang ditandai dengan perubahan warna lakmus merah menjadi biru

    karena adanya gas NH3+.

    Analisis jenis dilaksanakan dengan reaksi reaksi yang mudah diamati

    dengan indera mata. Analisis terhadap Kation dan anion ini dilakukan dengan

    menambahkan pereaksi yang dapat menghasilkan reaksi yang spesifik agar dapat

    terlihat dan diamati oleh mata sehingga uji terhadap anion-kation dapat

    teridentifikasikan dengan benar.

    Anion merupakan ion yang muatan totalnya negatif akibat adanya kenaikan

    jumlah elektron. Misalnya : atom klorin (Cl) dapat memperoleh tambahan satu

    elektron untuk mendapat ion klorida (Cl-). Natrium klorida (NaCl), yang dikenal

    sebagai garam dapur, disebut senyawa ionik (ionik compound) karena dibentuk dari

    kation dan anion. Atom dapat kehilangan atau memperoleh lebih dari satu elektron.

    Contoh ion-ion yang terbentuk dengan kehilangan atau memperoleh lebih dari satu

    elektron adalah Mg2+, Fe3+, S2-, dan N3-, Na+ dan Cl-Ion-ion ini disebut ion

    monoatomik karena ion-ion ini mengandung hanya satu atom.

    Pengujian anion dilakukan setelah uji kation. Pengujian terhadap anion

    relatif lebih sederhana karena gangguan-gangguan dari ion-ion lain yang ada dalam

    larutan minimal (dapat diabaikan). Pada umumnya anion-anion dapat digolongkan

    sebagai berikut :

    1. Golongan sulfat: SO42-, SO3

    2-, PO43-, Cr2O4

    2-, BO33--, Cr2O4

    2-, AsO43-

    ,AsO33-. Anion-Anion ini mengendap dengan Ba2+ dalam suasana basa.

    2.

    Golongan halida : Cl-, Br-, I, S2-

  • 7/26/2019 Laporan Analisis Kualitatof MgCl2

    10/43

    Anion golongan ini mengendap dengan Ag+ dalam larutan asam (HNO3).

    3. Golongan nitrat : NO3-, NO2-,C2H3O2

    -.

    4.

    Semua garam dari golongan ini larut. NO3-, NO2

    -, CH3OO-.

    Kelarutan

    Beberapa kelarutan garam-garam dan anion-anion dengan di identifikasi sebagai

    berikut:

    1. Ion Klorida (Cl-)

    Garam-garam yang mengandung ion klorida umumnya larut dalam larut dalam air

    dan asam kuat encer, kecuali AgCl (berwarna putih). Hg2Cl2( berwarna putih) dan

    PbCl2 (berwarna putih), khusus PbCl2 mudah larut dalam air panas. sedangkan

    AgCl larut dalam amonia encer.

    2. Ion Bromida (Br-)

    Garam-garam yang mengandung ion bromida kebanyakan mudah larut dalam air

    dan asam kuat encer. kecuali AgBr (berwarna kuning ), HgBr2(berwarna putih) dan

    PbBr2(berwarna putih) khusus PbBr2mudah larut dalam air panas.

    3. Ion Iodida (I-)

    Garam- garam yang mengandung ion iodida umunya larut dalam air dan asam kuat

    encer, kecuali AgI (berwarna kuningg muda ), Hg2I2 ( berwarna kuning) PbI2

    ( berwarna kuning) dan HgI2(berwarna merah). khusus PbI2larut dalam air panas.

    4. Ion Sulfat (SO42-)

    Garam-garam yang mengandung ion sulfat umunya larut dalam air dan asam kuat

    encer kecuali CaSO4, SrSO4, BaSO4, dan PbSO4dengan semuanya berwarna putih.

    dalam larutan BaCl2membentuk endapan putih. BaSO4yang larut dalam HCl encer

    panas, asam nitrat encer, larut dalam HCl pekat panas.

    5. Ion Sulfit (SO3

    2-

    )Garam-garam yang mengandung ion sulfit umunya sukar larut dalam air kecuali

    garam yang berpasangan dengan kation Na+, K+, dan NH+ endapan dengan

    berbentuk berwarna putih.

    6. Ion Nitrat (NO3-)

    Garam-garam yang mengandung ion nitrat semuanya mudah larut dalam asam kuat

    encer. identifikaasi dapat dilakukan dengan tes cincin coklat.

    7. Ion Nitrat (NO2-)

  • 7/26/2019 Laporan Analisis Kualitatof MgCl2

    11/43

    Garam-garam yang menagndung ion nitrit. semuanya larut dalam air kecuali perak

    nitrit yang sedikit larut dalam air.

    "MAGNESIUM KLORIDA"

    Magnesium KLORIDA adalah logam yang kuat, putih keperakan, ringan (satu

    pertiga lebih ringan daripada aluminium) dan akan menjadi kusam jika dibiarkan

    pada udara. Dalam bentuk serbuk, logam ini sangat reaktif dan bisa terbakar dengan

    nyala putih apabila udaranya lembab. Apabila pita logam magnesium dibakar lalu

    direndam dalam air, maka akan tetap terbakar hingga pita magnesiumnya habis.

    Magnesium, ketika dibakar dalam udara, menghasilkan cahaya putih yang terang.

    Ini digunakan pada zaman awal fotografi sebagai sumber pencahayaan (serbuk

    kilat). Rapat massa magnesium adalah 1,738 gram/cm3. Massa atom relatimya

    adalah 24, dan nomor atomnya 12. Magnesium meleleh pada suhu 111C. Sifat

    utama

    Magnesium agak kuat, berwarna putih keperakan dan ringan (satu pertiga lebih

    ringan daripada aluminium). Magnesium berubah kusam apabila terdedah kepada

    udara, tetapi berlainan dengan LOGAM-LOGAM ALKALI penyimpanan dalam

    persekitaran yang bebas oksigen tidaklah diperlukan kerana ia akan membentuk

    satu lapisan pelindung oksida yang sukar ditembus atau diasingkan. Dalam bentuk

    serbuk, logam ini terbakar dengan nyalaan putih apabila terdedah kepada keadaan

    lembap. Magnesium sukar terbakar jika dalam bentuk pukal, dan adalah lebih

    mudah untuk dibakar jika dipotong dalam bentuk jalur nipis.

    Adalah amat sukar untuk mematikan pembakaran magnesium, oleh sebab ia boleh

    http://f/Analitik/my%20world_%20senyawa%20_MAGNESIUM%20KLORIDA__files/cvb.jpeg
  • 7/26/2019 Laporan Analisis Kualitatof MgCl2

    12/43

    terbakar bersama nitrogen (membentuk magnesium nitrida), dan karbon dioksida

    (membentuk magnesium oksida dan karbon). Pembakaran pita magnesium akan

    tetap berterusan jika pita direndam dalam air, sehinggalah pita magnesium habis

    terbakar.

    Magnesium menghasilkan cahaya putih yang terang apabila dibakar dalam udara.

    Ini digunakan pada zaman awal fotografi di mana serbuk magnesium digunakan

    sebagai sumber pencahayaan (serbuk kilat). Kemudiannya, pita magnesium

    digunakan dalam mentol denyar yang dinyala secara elektrik. Serbuk magnesium

    masih digunakan dalam pembuatan mercun dan nyala marin apabila cahaya putih

    terang diperlukan.

    Magnesium klorida juga merupakan senyawa ionik, tetapi dengan pengaturan ion-

    ion yang lebih rumit karena jumlah ion kloridanya dua kali lebih banyak dari ion

    magnesium.

    Sama dengan natrium klorida, panas yang dibutuhkan untuk mengatasi daya tarik

    diantara ion-ion juga besar, sehingga titik leleh dan titik didihnya juga tinggi.

    Magnesium klorida padat bukan konduktor listrik karena ion-ionnya tidak bergerak

    bebas. Namun demikian, dapat mengalami elektrolisis jika ion-ionnya menjadi

    bebas karena meleleh.

    Magnesium klorida larut dalam air menghasilkan larutan asam lemah (pH = kira-

    kira 6).

    Jika ion magnesium dipecah dari kisi padatannya dan berubah menjadi larutan, ada

    daya tarik yang cukup antara ion-ion 2+ dan molekul air untuk membentuk ikatan

    koordinasi (kovalen dativ) antara ion magnesium dan pasangan elektron bebas di

    sekitar molekul air.

    Ion heksaakuamagnesium terbentuk, [Mg(H2O)6]2+.

  • 7/26/2019 Laporan Analisis Kualitatof MgCl2

    13/43

    Ion ini bersifat asam tingkat keasamannya tergantung pada berapa banyak

    elektron dalam molekul air yang didorong ke arah logam sebagai ion pusat.

    Hidrogen menjadi lebih positif dan lebih mudah ditarik oleh basa.

    Pada contoh magnesium, banyaknya perubahan sangat kecil, dan hanya dalam

    proporsi yang kecil dari atom hidrogen yang diambil oleh basa pada contoh ini,

    oleh molekul air dalam larutan.

    Catatan: alasan penanda warna adalah untuk mencoba menghindari kekeliruan

    antara molekul air yang menempel pada ion dengan molekul air dalam larutan.

    Keberadaan ion hidroksonium dalam larutan menyebabkannya terlalu asam.

    Faktanya ion-ion hidroksonium itu tidak terbentuk (posisi kesetimbangan bergeser

    ke kiri), artinya larutan hanya sebagai asam lemah.

    Anda dapat juga mengubah persamaan terakhir dalam bentuk yang disederhanakan:

    Ion-ion hidrogen dalam larutan merupakan ion-ion hidroksonium. Jika anda

    menggunakan bentuk ini, perlu dituliskan bentuk/wujudnya.

  • 7/26/2019 Laporan Analisis Kualitatof MgCl2

    14/43

    IV. Alat dan Bahan

    Alat

    Tabung Reaksi

    Spatula

    Gelas Kimia

    Kertas saring

    Pembakar Spirtus, Kaki tiga,

    kassa

    Sentrifuge

    Pipet

    Bahan

    HCl 6M

    H2O2 3%

    HNO3pekat

    NH4Cl 20%

    Gas H2S (HCl pekat + FeS)

    NH3pekat

    NH3encer

    HCl encer

    CH3COOH 6M

    NH4OH 6M

    NaHPO4

    (NH4)2CO3

    NaOH

    AgNO3

    Kertas Lakmus Biru

    Kertas Lakmus Merah

    Aquades

  • 7/26/2019 Laporan Analisis Kualitatof MgCl2

    15/43

    V. Cara Kerja

    Analisis Kation

    -Dimasukkan kedalam tabung reaksi

    -Ditambahkan beberapa tetes HCl 6 M

    Larutan Analit

    Endapan

    -Ditambahkan 1-2 tetes HCl

    -Disentifuge

    FiltratResidu Golongan

    -Ditambah 4 tetes H2O23 %

    -Dibuat konsentrasi [H+] sekitar

    0,3 M dicek dengan indikator

    universal

    -Dipanaskan dalam penangas air

    selama 2-3 menit

    -Dialiri gas H2S (HCl + FeS)

    -Disentrifuge

    FiltratResidu Golongan II

    -Dididihkan sampai H2S hilang

    -Ditambahkan 3 tetes HNO3

    pekat,didihkan lagi

    -Ditambah 0,25-0,5 mL larutan

    NH4Cl 20 %

    -Dipanaskan dalam penangas

    -Ditambah NH3pekat sampai

    bersifat basa

    -Dimasukkan dalam penangas air

    selama 2-3 menit

    -Disentifuge

    Filtrat IIIB,IV,VResidu GolonganIIIA

  • 7/26/2019 Laporan Analisis Kualitatof MgCl2

    16/43

    Filtrat IIIB,IV,V

    -Ditambah 1-2 tetes NH3encer

    -Dipanaskan dan dialiri gasH2S selama 1 menit

    -Disentifuge

    Filtrat IV,VResidu Golongan

    IIIB-Diasamkan dengan asam asetat

    -Diuapkan menjadi pasta

    -Didinginkan dan ditambah asam nitrat

    pekat 5-10 tetes

    -Dipanaskan dan ditambah 5 tetes HCl

    encer dan 0,5 mL air

    -Dipindahkan larutan jernih dalam tabung

    sentrifuge

    -Ditambahkan NH4Cl 20 % 5 tetes

    -Ditambahkan NH4OH tetes demi tetes

    -Ditambahkan (NH4)2CO36 tetes

    -Dipanaskan dalam penangas air beberapa

    menit

    -Disentrifuge, pisahkan endapan denganfitrat

    Filtrat

    -Dibagi menjadi 4 bagian larutan

    -Larutan dipanaskan ditabung 1

    -Ditambah 1 tetes NH4OH 6 M

    -Ditambah 1 tetes NaHPO4

    -Dibiarkan beberapa menit

    Residu Kristal putih

    MgNH4PO4 (+Mg)

  • 7/26/2019 Laporan Analisis Kualitatof MgCl2

    17/43

    Analisis Kation ( Uji penegasan )

    Analisis Anion

    Analit

    -Ditambahkan Aquades

    Larutan jernih

    -Ditambah NaOH

    Endapan putih

    -DitambahNH4Cl

    Endapan larut

    Analit

    -Ditambahkan dan dipanaskan

    dengan Na2CO3jenuh

    Endapan putih

    -Ditambahkan larutan AgNO3

    filtrat

    -Ditambahkan larutan NH4OH

    Endapan larut ( + Cl- )

  • 7/26/2019 Laporan Analisis Kualitatof MgCl2

    18/43

    No.

    Perc.Prosedur Percobaan Hasil Pengamatan Dugaan / Reaksi Kesimpulan

    1. Analisis Anion Sebelum

    Analit = tidak berwarna,

    kristal kasar, mengkilat

    Na2CO3 = tidak berwarna

    AgNO3 = tidak berwarna

    NH3 = tidak berwarna

    Sesudah

    Analit + Na2CO3 = larutan

    jernih

    Analit + Na2CO3 + AgNO3

    = endapan putih

    Analit + Na2CO3 + AgNO3

    + NH3 = larut

    Cl- (aq)+ Ag+ (aq)=

    AgCl(s)

    AgCl(aq)+ 2NH3 (aq)

    [Ag(NH3)2]+ (aq) + Cl-

    (aq)

    Fungsi AgNO3adalah

    untuk membentuk

    endapan AgCl atau

    perak klorida yang

    berwarna putih

    Fungsi Na2CO3untuk

    menangkap Kation H+

    hingga larutan awal

    akan tersisa menjadi Cl-

    saja

    Fungsi NH4OH untuk

    melarutkan endapan

    Sampel

    mengandung anion

    Cl-

    + Cl-

    VI. Hasil Pengamatan

  • 7/26/2019 Laporan Analisis Kualitatof MgCl2

    19/43

    No.

    Perc.Prosedur Percobaan Hasil Pengamatan Dugaan / Reaksi Kesimpulan

    2. Analisis Kation Sebelum

    Analit = tidak berwarna,

    kristal kasar, mengkilap

    HCl = tidak berwarna

    H2O23% = tidak berwarna

    FeS= butiran

    HNO3pekat = tidak

    berwarna

    NH4Cl = tidak berwarna

    NH3pekat = tidak berwarna

    Sesudah

    Filtrat gol.I = tidak

    berwarna

    Filtrat gol.II = tidak

    berwarna

    Filtrat gol.III = tidak

    berwarna Filtrat gol.IV = tidak

    berwarna

    Tujuan ditambahkan

    NH4Cl 20% untuk

    mencegah

    mengendapnya Mg2+

    sebagai Mg(OH)2

    Fungsi penambahan NH3

    encer adalah sebagai

    pemeberi suasana asam

  • 7/26/2019 Laporan Analisis Kualitatof MgCl2

    20/43

    No.

    Perc.Prosedur Percobaan Hasil Pengamatan Dugaan / Reaksi Kesimpulan

    Sebelum

    Filtrat = tidak berwarna

    HNO3pekat = tidak

    berwarna

    HCl encer = tidak berwarna NH4Cl = tidak berwarna

    NH4OH = tidak berwarna

    (NH4)2CO3 = tidak

    berwarna

    Sesudah

    Filtrat gol.IV = tidak

    berwarna

    Filtrat gol.V = tidak

    berwarna

    Filtrat NH4OH + NaHPO4

    = endapan kristal putih

    Mg(NH4)PO4

    Fungsi penambahan

    CH3COOH sebagai

    pelarut

    Fungsi penambahan

    (NH4)2CO3 untuk

    mengendapkan larutan

    sebagai garam karbonat

    menjadi barium

    karbonat

    Mg2+ (aq)+ NH3(aq) +

    HPO42-

    (aq)

    Mg(NH4)PO4(s)

    + Mg2+

  • 7/26/2019 Laporan Analisis Kualitatof MgCl2

    21/43

    No.

    Perc.Prosedur Percobaan Hasil Pengamatan Dugaan / Reaksi Kesimpulan

    Uji Penegasan Kation Sebelum

    Analit = tidak

    berwarna, kristal kasar,

    mengkilap

    Aquades = tidak

    berwana

    NaOH = tidak berwana

    NH4OH = tidak

    berwana

    Sesudah

    Analit + aquades =

    larutan jernih

    Analit + aquades +

    NaOH berlebih =

    endapan putih

    Mg(OH)2

    endapan putih

    Mg(OH)2+ NH4OH =

    endapan larut

    MgCl2(aq) + NaOH(aq)

    Mg(OH)2(s) +

    NaCl(aq)

    Mg(OH)2(s) + NH4Cl(aq)

    MgCl2(aq) +

    NH4OH(aq)

    Sampel

    mengandung kation

    Mg2+

  • 7/26/2019 Laporan Analisis Kualitatof MgCl2

    22/43

    VII. Analisis dan Pembahasan

    Analisis Kation

    Pada percobaan kali ini bertujuan untuk menentukan kation dan anion apa

    yang terdapat pada suatu analit. Pertama kali yang kami lakukan adalah melarutkan

    dengan aquades. Pelarutan ini bertujuan untuk merubah fase analit yang beruapa

    padatan (tak berwarna, kristal kasar, dan mengkilap) menjadi larutan (aq).

    Kemudian sampel yang dilarutkan dibagi menjadi 2 tabung reaksi. Tabung reaksi

    pertama untuk mengidentifikasi adanya kation, sedangkan tabung reaksi kedua

    digunakan untuk mengidentifikasi adanya anion. Pertama-tama yang kami lakukan

    adalah identifikasi kation dengan melarutkan sampel yang tak berwarna, kristal

    kasar dan mengkilap) kedalam tabung reaksi dan ditambahkan aquades. Kemudian

    ditambahkan 2 tetes HCl 6M. Penambahan HCl 6 M bertujuan untuk untuk

    memberikan suasana asam pada larutan dan untuk mengendapkan kemungkinan

    adanya kation golongan I (Ag+, Pb2+,Hg2+), ketiga kation ini dapat mengendap

    karena Q (Kelarutan) dari ketiga kation lebih besar daripada HCl 6 M. Ternyata,

    tidak ada endapan yang terbentuk, melainkan terbentuk filtrat yang tak berwarna.

    Sehingga tidak perlu untuk disentrifuge. Ini menunjukkan analit kami bukan kation

    golongan I. Jadi kemungkinannya adalah kation golongan II, III, IV, atau V.

    Kemudian, analisis dilanjutkan ke tahap selanjutnya sebagai filtrat kation golongan

    I.

    Filtrat yang terbentuk berisi golongan II, III, IV, atau V ditambahakan 4

    tetes H2O23 %. Penambahan ini berguna untuk mengoksidasi kemungkinan adanya

    Sn2+ menjadi Sn4+ agar menghasilkan pengendapan SnS2. Kemudian larutan

    tersebut dibuat [H+] = 0,3M (pH=0,5) dengan indikator universal sebelum dialiri

    gas H2S. Kondisi pH ini diperlukan, karena dengan konsentrasi asam yang lebih

    tinggi, maka timbel, kadmium, dan timah (II) akan tak sempurna diendapkan.

    sebaliknya jika keasaman terlalu rendah maka sulfida dari golongan III mungkin

    dapat mengendap. Karena pada dasarnya kation golongan II membutuhkan suasana

    asam mineral encer. Kemudian dipanaskan dalam penangas air selama 2-3 menit.

    Pemanasan ini bertujan untuk menguraikan kelebihan H2O2 sebelum mengalirkan

    gas H2S. Setelah dipanaskan, kemudian dialiri gas H2S. Dikarenakan gas H2S dapat

    mengendapkan kation golongan II yaitu dengan mengatur konsentrasi H+sehingga

  • 7/26/2019 Laporan Analisis Kualitatof MgCl2

    23/43

    kesetimbangan bergeser ke kiri, ion sulfida dan ion logam dalam larutan dapat

    membentu garam sulfida yang mengendap. Fungsi dari gas H2S adalah untuk

    mengetahui apakah analit akan mengendap atau tidak, endapan tersebut berasal dari

    pembentukan senyawa kompleks yang di hasilkan dari H2S berubah menjadi HS,

    dengan reaksi

    Gas H2S dapat dibuat dengan memasukkan butiran FeS kedalam labu

    erlenmeyer yang ditambahkan HCl pekat). Reaksi yang terbentuk :

    FeS(s)+ 2HCl(aq)H2S(g)+ FeCl2(aq)

    Gas H2S termasuk diploatik. Dimana atom H+ akan lepas satu persatu. Dengan

    reaksi sebagai berikut :

    H2S(g) H+

    (aq) + HS(aq)

    HS (aq) H+(aq) + S2-(aq)

    Gas H2S yang keluar dialirkan dengan menggunakan selang yang

    dimasukkan kedalam larutan yang terdapat dalam tabung reaksi. Ternyata tidak

    terbentuk endapan, melainkan terbentuk filtrat yang tak berwarna. Ini menunjukkan

    bahwa analit kami bukan golongan II. Sehingga filtrat mungkin mengandung kation

    golongan III, IV, atau V. Kemudian, analisis dilanjutkan ke tahap selanjutnya

    sebagai filtrat kation golongan II.

    Filtrat yang kemungkinan mengandung kation golongan III, IV, atau V

    kemudian didihkan sampai gas H2S hilang. Cara untuk mengetahui gas H2S hilang

    adalah dengan cara kertas saring dibasahi dengan timbal asetat (CH3COOH)2Pb)

    diletakkan diatas mulut tabung reaksi yang dipanaskan. Apabila kertas timbal asetat

    tidak berwarna hitam, menandakan bahwa gas H2S sudah hilang. Kemudian

    ditambahkan 3 tetes HNO3pekat. Lalu ditambahkan 0,5 mL NH4Cl 20% yang

    bertujuan untuk menggeser reaksi kesetimbangan ke arah kiri sehingga konsentrasi

    OH-tidak cukup banyak untuk mengendapkan Mg(OH)2 jika terdapat ion Mg2+.

    Kemudian dipanaskan dengan penangas air selama 2-3 menit. Lalu ditambahkan

    NH4OH encer sampai bersifat basa yaitu dengan cara meneteskannya sedikit demi

    sedikit kedalam kertas lakmus merah yang dimasukkan kedalam kedalam larutan

    (filtrat) sampai lakmus berubah warna menjadi biru. Pemberi suasana basa

  • 7/26/2019 Laporan Analisis Kualitatof MgCl2

    24/43

    bertujuan untuk mengendapkan kation golongan III yang berbentuk endapan

    hidroksida, namun sebaliknya jika pH terlalu basa maka kation golongan IV atau V

    juga ikut mengendap bersama-sama dengan golongan III. Karena pada dasarnya

    kation golongan III membutuhkan hanya sedikit suasan basa (buffer). Setelah itu

    dimasukkan dalam penangas selama 3 menit. Ternyata tidak menghasilkam

    endapan, melainkan berbentuk filtrat yang tak berwarna. Ini menunjukkan analit

    kami bukan golongan III. Sehingga filtrat mungkin mengandung kation golongan

    IIIB, IV, atau V.

    Filtrat yang kemungkinan mengandung kation golongan IIIB, IV atau V

    ditambah 2 tetes NH4OH encer. Penambahan ini berfungsi untuk menjadikan

    suasana basa dan agar mudah menyerap gas H2S. Kemudian dipanaskan dan dialiri

    gas H2S selama 1 menit. Ternyata tidak terbentuk endapan, melainkan berbentuk

    filtrat yang tak berwarna. Ini menunjukkan analit kami bukan golongan IIIB.

    Sehingga filtrat mungkin mengandung kation golongan IV, atau V.

    Filtrat yang kemungkinan mengandung kation golongan IV atau V diasamkan

    dengan asam asetat yang berfungsi sebgai pelarut dan diuapkan menjadi pasta.

    Namun ketika sampai tahap ini, kami tidak berhasil menjadikan pasta. Hal tersebut

    dapat terjadi karena beberapa faktor, seperti ketika dialiri gas H2S pada tahap-tahap

    sebelumnya terjadi secara tidak sempurna, atau karena kurang tepatnya jumlah

    penambahan reagensia-reagensia.

    Dalam mengidentifikasi kation, dilakukan uji penegasan dikarenakan ketika

    identifikasi golongan IV tidak berhasil diuapkan menjadi pasta dengan cara sampel

    yang sudah dilarutkan dalam aquades tersebut ditambahkan NaOH berlebih.

    Penambahan ini bertujuan untuk mengendapkan ion Mg2+

    menjadi Mg(OH)2.

    Kemudian ditambahkan NH4Cl maka endapan akan larut karena NH4Cl bertujuan

    untuk melarutkan endapan dan sebagai pembuktian bahwa Mg mudah larut dalam

    garam Ammonium. Ini menjukkan sampel mengandung kation Mg2+. Persamaan

    reaksinya adalah :

    MgCl2(aq)+ NaOH(aq)Mg(OH)2(s)+ NaCl(aq)

    Mg(OH)2(s)+ NH4Cl(aq)MgCl2(aq)+ NH4OH(aq)

  • 7/26/2019 Laporan Analisis Kualitatof MgCl2

    25/43

    Analisis Anion

    Untuk mengidentifikasi anion yang terdapat di dalam analit, digunakan

    tabung reaksi kedua untuk membuat larutan persiapan. Larutan persiapan ini dibuat

    dengan analit dipanaskan dengan Na2CO3 jenuh. Fungsi penambahan Na2CO3

    jenuh adalah untuk membentuk endapan dan filtrat. Kemudian terbentuk filtrat

    tidak berwarna. Kemudian ditambahkan AgNO3 ternyata membentuk endapan

    putih, Penambahan AgNO3 ini bertujuan untuk mebentuk endapan putih AgCl.

    Selanjutnya ditambahkan larutan NH4OH. Dan ternyata endapan larut. Penambahan

    NH3bertujuan untuk melarutkan endapan. Karena dengan penambahan NH3maka

    terbentuk ion kompleks [Ag(NH3)2]+ yang berbentuk larutan. Hal ini menunjukkan

    bahwa sampel mengandung anion Cl-. Persamaan reaksinya adalah:

    Cl-(aq)+ Ag+

    (aq)AgCl(s)

    AgCl(aq)+ 2NH3(aq)[Ag(NH3)2]+

    (aq)+ Cl-(aq)

    VIII. Kesimpulan

    Dari percobaan yang telah dilakukan, dapat diketahui bahwa:

    a. Dalam sampel yang tidak berwarna, serbuk kasar dan mengkilap

    mengandung kation Mg2+

    b. Dalam sampel yang tidak berwarna, serbuk kasar dan mengkilap

    mengandung anion Cl-

    c. Jadi, sampel yang diuji merupakan senyawa MgCl2

  • 7/26/2019 Laporan Analisis Kualitatof MgCl2

    26/43

    IX. Tugas dan Jawaban Pertanyaan

    1. Tuliskan reaksi umum untuk masing-masing golongan!

    Golongan I : M

    +

    + Cl-

    MCl(s) (putih) Golongan II : Mn++ S2-M2Sn(warna endapan tergantung masing-

    masing kationnya, yaiu HgS, Bi2S3, CuS berwarna hitam, CdS,As2S3,

    SnS2berarna kuning dan Sb2S3, Sb2S5berwarna merah)

    Golongan III A: M3++ OH-M(OH)3(s) (warna endapan tergantung

    kation, yaitu Fe(OH)3, Al(OH)3, berwarna putih dan Cr(OH)3berwarna

    abu-abu kehijauan)

    Golongan IIIB : M2+ + S2- MS (s) (warna endaan tergantung

    kationnya, yaitu NiS, CoS berwrna hitam, MnS berwarna merah jambu,

    ZnS berwarna putih)

    Golongan IV : M2++ CO32-MCO3(s) (putih)

    Golongan V : tidak ada reagensia khusus, digunakan reaksi khusus uji

    kering untuk mengidentifikasi ion-ionnya

    2. Mengapa oksidator yang digunakan dalam analisis kation secara sistem H2S

    adalah H2O2atau air brom, bukan HNO3?

    Karena H2O2mudah menguap jika ditambahkan air sehingga didapatkan

    endapan garam sulfida dan H2S. Jika menggunakan HNO3karena semmua

    asam harus dihilangkan sehingga endapan garam sulfida tidak akan

    terbentuk karena gas H2S dialirkan dalam analit dalam suasana asam.

    3. Bagaimana cara mengetahui bahwa H2S, H2O2, atau Br2 sudah tidak

    terdapat di dalam larutan?

    H2S dinyatakan tidak ada dalam larutan bila kertas Pb-asetat tidak berwarna

    hitam

    H2O2 dinyatakan tidak ada dalam larutan bila kertas saring yang telah

    dicelupkn HCl yang dihadapkan pada lubang selang H2O2tidak ada noda

    hitam

    Br2dinyatakan tidak ada dalam larutan bila kertas kanji yang diletakkan

    pada asap larutan yang diuapkan tidak berwarna jingga

    4. Mengapa menentukan adanya kation NH4+ harus digunakan analitnya

    langsung?

  • 7/26/2019 Laporan Analisis Kualitatof MgCl2

    27/43

    Karena filtrat golongan IV sudah mengandung ion NH4+yang ditambahkan

    pada pemisahan golongan sebelumnya

    5.

    Bagaimana reaksinya secara umum pada pembuatan larutan persiapan untuk

    menentukan adanya anion?

    MA2++ CO32-MCO3+ 2A

    -

    6.

    Pengendapan garam sulfida pada analisis kation golongan II dan golongan

    III B dilakukan pada suasana larutan yang berbeda. Jelaskan?

    Karena pada gologan II, pengendapan garam sulfida dilakukan dalam

    suasana asam, yakni dalam H2S yan mengandung HCl encer. Hal ini

    dikarenakan filtrat yang digunakan untuk mendapatkan endapan garam

    sulfida tadi berasal dari filtrat golongan I yang masih mengandung HCl

    encer. Pada golongan III B, pengendapan garam sulfida dilakukan dalam

    suasana basa yaitu dalam H2S yang mengandung larutan NH3dan NH4Cl.

    Hal ini karena filtrat yang digunakan untuk mendapatkan endapan garam

    sulfida berasal dari filtrat golongan III A yang masih mengandung NH3dan

    NH4Cl

    7. Mengapa pada pengendapan golongan IV harus dalam suasana basa?

    Karena larutan amonia dalam air, NH4OH, yang ditambahkan sebelum

    filtrat diletakkan pada penangas air dapat mencegah hilangnya asam-asam

    yang mudah mengua sehingga akan menghasilkan garam-garam karbonat

    yang berasal dari larutan amonium karbonat

  • 7/26/2019 Laporan Analisis Kualitatof MgCl2

    28/43

    X. Daftar Pustaka

    Anonim. 2006. Lembaran Data Keselamatan Bahan. Online. Web Publikasi.

    http://www.merck-performance-materials.com/.Diakses pada tanggal 17

    Mei 2016.

    Icha. 2012. Unsur-Unsur Periode Ketiga. Online. Web Publikasi :

    https://ichadoank18.wordpress.com/2012/03/07/unsur-unsur-periode-ke-

    3/.Diakses pada tanggal 16 Mei 2016.

    Pradana, Dirjahayu. 2012. Senyawa Magnesium Klorida. Online. Web Publikasi :

    http://dirjahayupradana.blogspot.co.id/2012/12/natrium-klorida.html.

    Diakses pada tanggal 16 Mei 2016.

    Saputro, Agung Dwi. 2015.Kimia Analisis Uji Kation. Online. Web Publikasi :

    http://dokumen.tips/documents/kimia-analisis-uji-kation.html.Diakses

    pada tanggal 13 Mei 2016.

    Sari, Gina. 2014.Laporan Praktikum Kimia Analisis Pemeriksaan Kation Anion.

    Online. Web Publikasi :http://www.slideshare.net/ghinnakuts/laporan-

    praktikum-kimia-analisis-pemeriksaan-kation-anion-gina.Diakses pada

    tanggal 13 Mei 2016

    Svehla, G. Vogel Bagian 1.1990. Jakarta : PT. Kalman Media Pustaka.Svehla, G. Vogel Bagian II.1990. Jakarta : PT. Kalman Media Pustaka

    http://www.merck-performance-materials.com/https://ichadoank18.wordpress.com/2012/03/07/unsur-unsur-periode-ke-3/https://ichadoank18.wordpress.com/2012/03/07/unsur-unsur-periode-ke-3/http://dirjahayupradana.blogspot.co.id/2012/12/natrium-klorida.htmlhttp://dokumen.tips/documents/kimia-analisis-uji-kation.htmlhttp://www.slideshare.net/ghinnakuts/laporan-praktikum-kimia-analisis-pemeriksaan-kation-anion-ginahttp://www.slideshare.net/ghinnakuts/laporan-praktikum-kimia-analisis-pemeriksaan-kation-anion-ginahttp://www.slideshare.net/ghinnakuts/laporan-praktikum-kimia-analisis-pemeriksaan-kation-anion-ginahttp://www.slideshare.net/ghinnakuts/laporan-praktikum-kimia-analisis-pemeriksaan-kation-anion-ginahttp://dokumen.tips/documents/kimia-analisis-uji-kation.htmlhttp://dirjahayupradana.blogspot.co.id/2012/12/natrium-klorida.htmlhttps://ichadoank18.wordpress.com/2012/03/07/unsur-unsur-periode-ke-3/https://ichadoank18.wordpress.com/2012/03/07/unsur-unsur-periode-ke-3/http://www.merck-performance-materials.com/
  • 7/26/2019 Laporan Analisis Kualitatof MgCl2

    29/43

    LEMBARAN DATA KESELAMATAN BAHAN menurut

    Peraturan (UE) No. 1907/2006

    Revisi tanggal 16.03.2015 Versi 1.3

    BAGIAN 1. Identitas Bahan dan Perusahaan

    1.1 Pengidentifikasi produk

    No katalog 130150Nama produk RonaCare Magnesium Chloride

    Nomor Registrasi REACH Nomor registrasi tidak tersedia untuk bahan ini karena bahan

    atau penggu naannya dibebaskan dari pendaftaran sesuai

    dengan Pasal 2 peraturan REAC H (EC) No 1907/2006, tonase

    tahunan tidak memerlukan pendaftaran atau pe ndaftaran

    diantisipasi untuk batas waktu pendaftaran akan datang.

    No-CAS 7791-18-6

    1.2 Penggunaan yang relevan dari bahan atau campuran yang diidentifikasi danpenggunaan yang disarankan terhadap

    Penggunaan yang

    teridentifikasi

    Bahan baku kosmetik

    Untuk informasi tambahan mengenai penggunaan, silakan

    rujuk ke portal Merck Chemicals (www.merckgroup.com).

    1.3 Rincian penyuplai lembar data keselamatan

    Perusahaan Merck KGaA * 64271 Darmstadt * Germany * Phone:+49 6151

    72-0

    Bagian Yang Menangani EQ-RS * e-mail: [email protected]

    1.4Nomor telepon darurat Customer Call Centre : + 62 0800 140 1253 (TollFree)

  • 7/26/2019 Laporan Analisis Kualitatof MgCl2

    30/43

    BAGIAN 2. Identifikasi bahaya

    2.1 Klasifikasi bahan atau campuran

    Bahan ini tidak diklasifikasikan sebagai berbahaya menurut undang-undang Uni

    Eropa.

    2.2 Elemen label

    Pelabelan (PERATURAN (EC) No 1272/2008)

    Bukan bahan atau campuran berbahaya menurut Peraturan (EC) No 1272/2008.

    2.3 Bahaya lain

    Tidak ada yang diketahui.

    BAGIAN 3. Komposisi Bahan

    3.1 Bahan

    Rumus MgCl* 6 HO ClMg * 6 H

    O (Hill)

    No-EC 232-094-6

    Massa molar 203,30 g/mol

    3.2 Campuran

    Tidak berlaku

    BAGIAN 4. Tindakan pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K)

    4.1 Penjelasan mengenai tindakan pertolongan pertama Setelah menghirup: hirup

    udara segar.

    Bila terjadi kontak kulit: Tanggalkan segera semua pakaian yang terkontaminasi.

    Bilaslah kulit dengan air/ pancuran air.

    Setelah kontak pada mata : bilaslah dengan air yang banyak.

    Setelah tertelan: beri air minum kepada korban (paling banyak dua gelas).

    Konsultasi kepada dokter jika merasa tidak sehat.

    4.2 Kumpulan gejala / efek terpenting, baik akut maupun tertunda efek iritan,

    paralisa pernapasan, Diare, Mual, Muntah, gangguan kardiovaskular, kelemahan

    otot, Kecapekan, gejala kelumpuhan

  • 7/26/2019 Laporan Analisis Kualitatof MgCl2

    31/43

    4.3 Indikasi pertolongan medis pertama dan perawatan khusus yang diperlukan

    Tidak tersedia informasi.

    BAGIAN 5. Tindakan Penanggulangan Kebakaran

    5.1 Media pemadaman api

    Media pemadaman yang sesuai

    Gunakan tindakan pemadaman kebakaran yang sesuai untuk situasi

    lokal dan lingkungan sekeliling.

    Media pemadaman yang tidak sesuai

    Untuk bahan/campuran ini, tidak ada batasan agen pemadaman yang diberika n.

    5.2 Bahaya khusus yang muncul dari bahan atau campuran Tidak mudah

    terbakar.

    Api ambient dapat melepaskan uap yang berbahaya.

    Kebakaran dapat menyebabkan berevolusi:

    Gas hidrogen klorida

    5.3 Saran bagi petugas pemadam kebakaran

    Alat pelindung khusus bagi petugas pemadam kebakaran

    Jangan berada di zona berbahaya tanpa peralatan pelindung

    pernapasan. Untuk menghindari kontak dengan kulit, jaga jarak aman

    dan gunakan pakaian pelindung yang sesuai.

    Informasi lebih lanjut

    Tekan (pukul kebawah) gas/uap/kabut dengan semprotan air jet. Cegah air

    pemadam kebakaran mengkontaminasi air permukaan atau sistim air tanah.

    BAGIAN 6. Tindakan terhadap tumpahan dan kebocoran

    6.1 Langkah-langkah pencegahan diri, alat pelindung dan prosedur tanggap

    darurat

    Nasihat untuk personel nondarurat Hindari penghisapan debu.

    Evakuasi dari daerah bahaya, amati prosedur darurat, hubungi ahli.

  • 7/26/2019 Laporan Analisis Kualitatof MgCl2

    32/43

    Saran bagi responden darurat:

    Perlengkapan pelindung, lihat bagian 8.

    6.2 Langkah-langkah pencegahan bagi lingkungan Jangan biarkan produk masuk

    ke saluran pembuangan.

    6.3 Metode dan bahan untuk penangkalan (containment) dan pembersihan

    Tutup saliran. Kumpulkan, ikat dan pompa keluar tumpahan. Amati

    kemungkinan pembatasan bahan (lihat bagian 7 dan 10). Ambil

    dalam keadaan kering. Teruskan ke pembuangan. Bersihkan area

    yang terkena. Hindari pembentukan debu.

    6.4 Rujukan ke bagian lainnya

    Indikasi mengenai pengolahan limbah, lihat bagian 13.

    BAGIAN 7. Penyimpanan dan Penanganan Bahan

    7.1 Kehati-hatian dalam menangani secara aman

    Langkah-langkah pencegahan untuk penanganan yang aman Taati label tindakan

    pencegahan.

    Tindakan higienis

    Ganti pakaian yang terkontaminasi . Cuci tangan setelah bekerja dengan bahan

    tersebut.

    7.2 Kondisi penyimpanan yang aman, termasuk adanya inkompatibilitas

    Kondisi penyimpanan Tertutup sangat rapat. Kering.

    Suhu penyimpanan yang direkomendasikan, lihat label produk.

    7.3 Penggunaan akhir khusus

    Selain penggunaan yang disebutkan dalam bagian 1.2, tidak ada penggunaan

    spesifik lain yang diantisipasi.

    BAGIAN 8. Pengendalian pemajanan dan perlindungan diri

    8.1 Parameter pengendalian

  • 7/26/2019 Laporan Analisis Kualitatof MgCl2

    33/43

    Tidak mengandung bahan-bahan yang mempunyai nilai batas eksposur pekerjaan.

    8.2 Pengendalian pendedahan

    Pengendalian teknik yang sesuai

    Langkah-langkah teknis dan operasi kerja yang sesuai harus diberikan prioritas

    dalam penggunaan alat pelindung diri.

    Lihat bagian 7.1.

    Tindakan perlindungan individual

    Pakaian pelindung harus dipilih secara spesifik untuk tempat bekerja, tergantung

    konsentrasi dan jumlah bahan berbahaya yang ditangani. Daya tahan pakaian

    pelindung kimia harus dipastikan dari masing-masing suplier.

    Perlindungan mata/wajah Kacamata-pengaman

    Perlindungan tangan kontak penuh:

    Bahan sarung tangan: Karet nitril

    Tebal sarung tangan: 0,11 mm

    kontakpercikan:

    Waktu terobosan: > 480min

    Bahan sarung tangan: Karet

    nitril

    Tebal sarung tangan: 0,11 mm

    Waktu terobosan: > 480

    min

    Sarung tangan pelindung yang digunakan harus mengikuti spesifikasi pada EC

    directive 89/686/EEC dan standar gabungan d EN374, untuk contoh KCL 741

    Dermatril L (kontak penuh), KCL 741 Dermatril L (kontak percikan).

    Waktu terobosan yang disebutkan diatas ditentukan oleh KCL dalam uji

    laboratorium berdasarkan EN374 dengan sampel tipe sarung tangan yang

    dianjurkan.

    Rekomendasi ini berlaku hanya untuk produk yang disebutkan dalam lembar

    data keselamatan dan disuplai oleh kami sesuai tujuan yang kami maksud.

    Ketika dilarutkan dalam atau dicampur dengan bahan lain dan dalam kondisi

    yang menyimpang dari yang disebutkan dalam EN374 silahkan hubungi suplier

  • 7/26/2019 Laporan Analisis Kualitatof MgCl2

    34/43

    sarung tangan CE-resmi (misalnya KCL GmbH, D-36124 Eichenzell, Internet:

    www.kcl.de).

    Perlindungan pernapasan diperlukan ketika debu dihasilkan.

    Jenis filter yang direkomendasikan: Filter P 1 (menurut DIN 3181)

    untuk partikel padat bahan inert

    Pengusaha harus memastikan bahwa perawatan, pembersihan, dan

    pengujian perangkat perlindungan pernafasan telah dilakukan sesuai

    dengan petunjuk dari pabriknya. Tindakan ini harus

    didokumentasikan dengan benar.

    Kontrol eksposur lingkungan

    Jangan biarkan produk masuk ke saluran pembuangan.

    BAGIAN 9. Sifat-sifat Fisika dan Kimia

    9.1 Informasi tentang sifat fisik dan kimia

    Bentuk padat

    Warna tidak berwarna

    Bau Tak berbau

    Ambang Bau Tidak berlaku

    pH 4,5 - 7,0

    pada 50 g/l

    20 C

    Titik lebur kira-kira 117 C

    (penguraian)

    Titik didih/rentang didih Tidak berlaku

    Titik nyala Tidak berlaku

    Laju penguapan Tidak tersedia informasi.

    Flamabilitas (padatan, gas) Produk ini tidak mudah-

    menyala.

  • 7/26/2019 Laporan Analisis Kualitatof MgCl2

    35/43

    Terendah batas ledakan Tidak tersedia informasi.

    Tertinggi batas ledakan Tidak tersedia informasi.

    Tekanan uap Tidak tersedia informasi.

    Kerapatan (densitas) uap

    relatif

    Tidak tersedia informasi.

    Densitas kira-kira1,57 g/cm

    pada 20 C

    Kerapatan (den-sitas) relatif Tidak tersedia informasi.

    Kelarutan dalam air 1.670 g/l

    pada 20 C

    Koefisien partisi (n-oktanol/air) Tidak tersedia informasi.

    Suhu dapat membakar sendiri

    (auto-ignition temperature)

    Tidak tersedia informasi.

    Suhu penguraian > 117 C

    Peniadaan air kristalisasi

    Viskositas, dinamis Tidak tersedia informasi.

    Sifat peledak Tidak diklasifikasikan sebagai mudah

    meledak.

    Sifat oksidator

    9.2 Data lain

    tidak ada

    Suhu menyala tidak mudah terbakar

    BAGIAN 10. Reaktifitas dan Stabilitas

    10.1 Reaktifitas Lihat bagian 10.3.

    10.2 Stabilitas kimia melepaskan air kristal jika dipanaskan.

    10.3 Reaksi berbahaya yang mungkin di bawah kondisi spesifik/khusus tidak ada

    informasi yang tersedia

  • 7/26/2019 Laporan Analisis Kualitatof MgCl2

    36/43

    10.4 Kondisi yang harus dihindari Pemanasan kuat (penguraian).

    10.5 Bahan yang harus dihindari tidak ada informasi yang tersedia

    10.6 Produk berbahaya hasil penguraian Pada saat kebakaran. Lihat bab 5.

    BAGIAN 11. Informasi Toksikologi

    11.1 Informasi tentang efek toksikologis

    Toksisitas oral akut LD50 Tikus: > 2.000 mg/kg

    Pedoman Tes OECD 423

    Toksisitas inhalasi akut

    Tanda-tanda: iritasi mukosa ringan

    Toksisitas kulit akut LD50 Tikus: > 2.000 mg/kg Pedoman Tes OECD 402

    Iritasi kulit

    Kelinci

    Hasil: Tidak mengiritasi Pedoman Tes OECD 404 iritasi ringan

    Iritasi mata

    Kelinci

    Hasil: Tidak menyebabkan iritasi mata Pedoman Tes OECD 405

    Sensitisasi

    Tes maksimumisasi (GPMT) Kelinci percobaan

    Hasil: Negatif

    Metoda: Pedoman Tes OECD 406

    Mutagenisitas pada sel nutfah

    Genotoksisitas dalam tabung percobaan

    Tes Ames

    Bacillus subtilis

    Hasil: Negatif

    (Lit.)

  • 7/26/2019 Laporan Analisis Kualitatof MgCl2

    37/43

    Mutagenisitas (uji sel mammal) : aberasi kromosom.

    Lymphosit manusia

    Hasil: Negatif

    Metoda: Pedoman Tes OECD 473

    Karsinogenisitas Informasi ini tidak tersedia.

    Toksisitas terhadap Reproduksi Informasi ini tidak tersedia.

    Teratogenisitas Informasi ini tidak tersedia.

    Toksisitas pada organ sasaran spesifik - paparan tunggal Informasi ini tidak

    tersedia.

    Toksisitas pada organ sasaran spesifik - paparan berulang Informasi ini tidak

    tersedia.

    Bahaya aspirasi Informasi ini tidak tersedia.

    11.2 Informasi lebih lanjut

    Setelah penggunaan dalam jumlah besar :

    Demam uap logam setelah terhirup dalam jumlah besar. Mual, Muntah, Diare

    Efek sistemik :

    tekanan darah turun, Ketidak-teraturan jantung, kelemahan otot, gejala

    kelumpuhan, Kecapekan Setelah penyerapan dengan jumlah besar : paralisa

    pernapasan, gangguan kardiovaskular

    Diharapkan tidak terdapat efek toksik jika produk ditangani dengan tepat.

    Tangani sesuai dengan praktik kebersihan dan keselamatan industri yang baik.

    BAGIAN 12. Informasi Ekologi

    12.1 Toksisitas

    Keracunan untuk ikan

    LC50 Pimephales promelas: 2.120 mg/l; 96 h (senyawa anhydrat) (Database

    ECOTOX)

  • 7/26/2019 Laporan Analisis Kualitatof MgCl2

    38/43

    Derajat racun bagi daphnia dan binatang tak bertulang belakang lainnya yang

    hidup dalam air EC50 Daphnia magna (Kutu air): 1.400 mg/l; 48 h (senyawa

    anhydrat) (Database ECOTOX)

    Keracunan untuk ganggang

    IC50 Desmodesmus subspicatus (Ganggang hijau): 2.200 mg/l; 72 h (senyawa

    anhydrat) (IUCLID)

    Keracunan untuk bakteria

    EC50 Photobacterium phosphoreum: 36.300 mg/l; 30 min (senyawa anhydrat)

    (IUCLID)

    12.2 Persistensi dan penguraian oleh lingkungan

    Daya hancur secara biologis

    Metode untuk menentukan tingkat-penguraian hayati tidak berlaku untu bahan

    anorganik.

    12.3 Potensi bioakumulasi Tidak tersedia informasi.

    12.4 Mobilitas dalam tanah Tidak tersedia informasi.

    12.5 Hasil dari asesmen PBT dan vPvB

    Penilaian PBT/vPvB tidak dilakukan karena penilaian keamanan bahan kimia

    tidak diperlukan/tidak dilakukan.

    12.6 Efek merugikan lainnya

    Informasi ekologis tambahan

    Pelepasan ke lingkungan harus dihindarkan.

  • 7/26/2019 Laporan Analisis Kualitatof MgCl2

    39/43

    BAGIAN 13. Pembuangan limbah

    Metode penanganan limbah

    Limbah harus dibuang sesuai dengan Petunjuk mengenai limbah 2008/98/EC s

    erta peraturan nasional dan lokal lainnya. Tinggalkan bahan kimia dalam wadah

    aslinya. Jangan dicampurkan dengan limbah lain. Tangani wadah koto r seperti

    produknya sendiri..

    Lihat www.retrologistik.com untuk mengetahui proses pengembalian bahan k

    imia dan wadah, atau hubungi kami di sana jika Anda memiliki pertanyaan lebih

    lanjut.

    BAGIAN 14. Informasi pengangkutan

    Transpor jalan (ADR/RID)

    14.1 - 14.6 Tidak diklasifikasikan sebagai berbahaya menurut peraturan

    pengangkutan.

    Transpor air sungai (ADN)

    Tidak bersangkut-paut

    Transpor udara (IATA)

    14.1 - 14.6 Tidak diklasifikasikan sebagai berbahaya menurut peraturan

    pengangkutan.

    Transpor laut (IMDG)

    14.1 - 14.6 Tidak diklasifikasikan sebagai berbahaya menurut peraturan

    pengangkutan.

    14.7 Transportasi dalam jumlah besar berdasarkan pada MARPOL 73/78

    Lampiran II dan IBC CodeTidak bersangkut-paut

    BAGIAN 15. Peraturan Perundang - undangan

    15.1 Regulasi tentang lingkungan, kesehatan dan keamanan untuk produk tersebut

    Perundang-undangan nasional

    Kelas penyimpanan 10 - 13

  • 7/26/2019 Laporan Analisis Kualitatof MgCl2

    40/43

    15.2 Asesmen Keselamatan Kimia

    Untuk produk ini, penilaian keselamatan kimia sesuai dengan peraturan EU

    REACH No 1907/2006 tidak dilakukan.

    BAGIAN 16. Informasi lain

    Nasehat pelatihan

    Menyediakan informasi, instruksi dan pelatihan yang memadai bagi operator.

    Pelabelan (67/548/EEC atau 1999/45/EC)

    Produk ini tidak perlu dilabel menurut arahan EC atau hukum nasional yang

    terkait.

    Legenda atau singkatan dan akronim yang digunakan dalam LDK

    Singkatan dan akronim yang digunakan dapat dicari di http://www.wikipedia.org.

    Perwakilan regional

    Alamat Merck Indonesia Kantor Pusat: Jl T.B Simatupang No 8 Pasar Rebo

    Jakarta 13760 *

    Phone: +62 21 8400081, +62 21 87791415 Kantor Marketing: Gedung PP Plaza

    Jl. T.B

    Simatupang No 57 Jakarta 13760 * Phone: +62 21 8413889* email:

    Chemicals@merck

    Informasi yang terkandung di dalam ini berdasarkan pada pengetahuan terkini.

    Informasi ini menggambarkan produk sesuai dengan tindakan pencegahan dan

    keselamatan.

  • 7/26/2019 Laporan Analisis Kualitatof MgCl2

    41/43

    Lampiran Foto

    No. Keterangan Gambar1. Sampel tidak berwarna,

    mengkilap seperti Gula

    2. Larutan sampel di encerkan

    dengan air

    3. Alat dan bahan yang

    digunakan :

    a. Gelas kimia

    b. Corong

    c. Pipet tetes

    d. Pegangan

    e. Tabung reaksi

    f. Gelas ukur

    g. Spatulah. Rak tabung reaksi

    i. Beberapa reagen

    a. b.

    c. d.

  • 7/26/2019 Laporan Analisis Kualitatof MgCl2

    42/43

    e. f.

    g. h.

    i

    3. Anion yang ditemukan

    yaitu Cl-. Merupakan

    larutan tidak berwarna

    4. Larutan sampel dipanaskan

    sampai gas H2S

    menghilang

  • 7/26/2019 Laporan Analisis Kualitatof MgCl2

    43/43

    5. Larutan sampel ditambah

    dengan beberapa tetes

    NH4OH

    6. Larutan dibuat dalam

    suasana basa dan cara

    membuktikannya yaitu

    dengan memasukkan kertas

    lakmus berwarna merah,

    setelah tercampur larutankertas lakmus akan berubah

    warna menjadi biru

    menandakan larutan sudah

    bersuasana basa.

    7. Larutan dibuat dalam

    suasana asam dan cara

    membuktikannya yaitu

    dengan memasukkan kertas

    lakmus berwarna biru,

    setelah tercampur larutan

    kertas lakmus akan berubah

    warna menjadi merah.