LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN...

59
i LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKS PELATIHAN MEMBUAT KREASI BENDA FUNGSIONAL DARI KAIN FLANEL PADA ANAK ASUH DI PANTI SOSIAL ANAK ASUHAN (PSAA) UDIYANA WIGUNA SINGARAJA Oleh : Made Diah Angendari, S.Pd.,M.Pd./0016037404 (Ketua) Dr. I Gede Sudirtha, S.Pd.,M.Pd./0016067102 (Anggota) Putu Agus Mayuni, S.Pd.,M.Si./0028087103 (Anggota) Dr. Ni Ketut Widiartini, S.Pd.,M.Pd./0001087504 (Anggota) JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA FAKULTAS TEKNIK DAN KEJURUAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA TAHUN 2016

Transcript of LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN...

i

LAPORAN AKHIR

PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKS

PELATIHAN MEMBUAT KREASI BENDA FUNGSIONAL DARI KAIN

FLANEL PADA ANAK ASUH DI PANTI SOSIAL ANAK ASUHAN

(PSAA) UDIYANA WIGUNA SINGARAJA

Oleh :

Made Diah Angendari, S.Pd.,M.Pd./0016037404 (Ketua)

Dr. I Gede Sudirtha, S.Pd.,M.Pd./0016067102 (Anggota)

Putu Agus Mayuni, S.Pd.,M.Si./0028087103 (Anggota)

Dr. Ni Ketut Widiartini, S.Pd.,M.Pd./0001087504 (Anggota)

JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA

FAKULTAS TEKNIK DAN KEJURUAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

TAHUN 2016

ii

iii

DAFTAR ISI

Halaman

JUDUL …………………………………………………………………… i

HALAMAN PENGESAHAN……………………………………………. ii

DAFTAR ISI …………………………………………………………….. iii

DAFTAR TABEL ……………………………………………………….. v

RINGKASAN……………………………………………………………. vi

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1 Analisis Situasi ………………………………………………… 3

1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah ………………………….. 5

1.3 Tujuan Kegiatan ………………………………………………. 7

1.4 Manfaat Kegiatan ……………………………………………… 7

BAB II METODE PELAKSANAAN

2.1 Kerangka Pemecahan Masalah ………………………………… 9

2.2 Khalayak Sasaran ………….…………………………………... 10

2.3 Metode Kegiatan ……………………………………………… 11

2.4 Rancangan Evaluasi …………………………………………… 12

BAB III HAIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil …………………………………………………………… 14

3.1.1 Deskripsi Hasil Pelatihan Membuat Benda Fungsional dariKain Flanel pada Anak Asuh Panti Sosial Anak Asuhan(PSAA) Udiyana Singaraja…………………………………… 14

3.1.2. Tanggapan Anak Asuh Panti Sosial Anak Asuhan (PSAA)Udyana Wiguna Singaraja (Siswa SMP dan SMA/SMK)Terhadap Pelatihan Membuat Benda Fungsional dari KainFlanel .........................................................................................

24

3.2 Pembahasan .................................................................................. 25

BAB IV PENUTUP

4.1 Kesimpulan ................................................................................ 27

4.2 Saran ........................................................................................... 28

iv

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………… 29

LAMPIRAN

1. Daftar Hadir ……………………………………………………… 30

2. Foto Kegiatan …………………………………………………….. 32

3. Materi Kegiatan ………………………………………………….. 36

v

DAFTAR TABEL

halaman

Tabel 3.1 Rekapitulasi data hasil kegiatan membuat produk tempat tissuDari kain flanel ..........................................................................

18

Tabel 3.2 Rekapitulasi Data Hasil Kegiatan Membuat Produk Tempat HPdari Kain Flanel............................................................................

20

Tabel 3.3 Rekapitulasi Data Hasil Kegiatan Membuat Produk TempatPensil dari Kain Flanel................................................................

20

Tabel 3.4 Rekapitulasi Data Hasil Kegiatan Membuat Produk Bros dariKain Flanel..................................................................................

21

Tabel 3.5 Rekapitulasi Data Hasil Kegiatan Membuat Produk Jepit/IkatRambut dari Kain Flanel.............................................................

22

Tabel 3.6 Rekapitulasi Data Hasil Kegiatan Membuat Produk GantunganKunci dari Kain Flanel..............................................................

23

Tabel.3.7 Hasil kegiatan Pelatihan Membuat Benda Fungsional Dati kainFlanel ............................................................................................

24

vi

PELATIHAN MEMBUAT KREASI BENDA FUNGSIONAL DARI KAINFLANEL PADA ANAK ASUH DI PANTI SOSIAL ANAK ASUHAN

(PSAA) UDIYANA WIGUNA SINGARAJA

RINGKASAN

OlehMade Diah Angendari, S.Pd.,M.Pd.

dkk

Kegiatan Pengabdian pada Masyarakat ini betujuan untuk: (1) memberikan

pelatihan membuat kreasi benda fungsional dari kain flannel (2) mengetahui

tanggapan anak asuh Panti Sosial Anak Asuhan Udiyana Wiguna Singaraja dalam

pelatihan membuat kresai benda fungsional dari kain flanel. Metode kegiatan

pengabdian masyarakat ini menggunakan metode ceramah, demontrasi, metode

tanya jawab serta pelatihan membuat kreasi benda fungsional berupa tempat

tissue, tempat pensil, tempat hp, , gantungan kunci, jepit rambut, ikat rambut dan

bros. Pelatihan ini melibatkan dosen Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga

yang bekerjasama dengan Panti Sosial Anak Asuhan Udyanan Wiguna Singaraja

yang melibatkan siswa SMP dan SMA/SMK yang berjumlah 30 orang.

Hasil dalam kegiatan pengabdian pada masyarakat ini adalah pelatihan membuat

benda fungsional dari kaian flannel berupa tempat tissue, tempat HP, tempat

pensil, bros, jepit/ikat rambut, dan gantungan kunci mendapat nilai 85 kategori

sangat baik. Pelatihan dinyatakan berhasil dan siswa bisa melaksanakan dan

membuat benda fungsional dengan baik dan mereka hadir 100% dan sangat

antusias mengikuti pelatihan membuat benda fungsional dengan kain flanel darai

awal sampai selesai.

Kata Kunci: Kain Flanel, benda fungsional, produk flanel

vii

1

BAB I

PENDAHULUAN

Dewasa ini Departemen Pendidikan Kebudayaan (Depdikbud) giat-giatnya

mencanangkan konsep ketrampilan hidup (life skill) pada jenjang pendidikan

formal yang ada di negeri ini. Ketrampilan hidup adalah kecakapan yang dimiliki

seseorang untuk mampu menghadapi problema hidup dan kehidupan dengan

wajar sesuai dengan kondisi lingkungan mereka masing-masing.

Ketrampilan merupakan bekal yang sangat berharga di masa yang akan

datang bagi setiap anak karena manusia yang terampil selalu dapat mencari solusi

untuk memenuhi kebutuhan riil dalam kehidupannya. Dengan demikian seseorang

yang mempunyai ketrampilan hidup yang tinggi akan berpeluang besar untuk

mendapat keuntungan yang tidak sedikit di masa yang akan datang.

Ketrampilan hidup di bidang busana khususnya kerajinan tangan

merupakan ketrampilan yang luwes diterapkan di dalam berbagai keadaan.

Ketrampilan ini dapat sebagai sarana atau modal untuk menjalankan usaha di

bidang ketrampilan tangan.

Di masa pembangunan sekarang nilai ekonomi semakin berperan, maka

kerajinan tangan dipandang sebagai aset yang menguntungkan untuk

dikembangkan. Dengan kata lain, kerajinan tangan dipandang memiliki potensi

ekonomi dalam perdagangan dan dunia pariwisata. Oleh karena itu, kegiatan

kerajinan ini digalakkan dan diharapkan mampu meningkatkan devisa negara,

sekaligus dapat memperluas lapangan kerja dan dapat meningkatkan pendapatan

serta kesejahteraan sanak-anak asuh PSSA Udiyana Wiguna Singaraja ketika

sudah lulus.

2

Panti Sosial Anak Asuhan (PSAA) Udiyana Wiguna Singaraja salah satu

Panti Sosial Anak Asuhan yang ada di Kabupaten Buleleng yang berlokasi di jl.

Dewi Sartika Singaraja. PSAA ini berada di bawah naungan Dinas Sosial Provinsi

Bali yang menampung anak-anak yang tidak memiliki orang tua ataupun anak-

anak yang kurang mampu secara ekonomi. Di PSAA ini terdapat 50 orang anak

asuh yang memiliki jenjang pendidikan mulai dari Sekolah Dasar (SD) sampai

Sekolah Menengah Atas (SMA). Anak Asuh yang berpendidikan SD ada 7 orang,

SMP ada 23 orang, dan SMA/SMK ada 20 orang.

Selama ini kegiatan anak asuh di PSAA Udiyana Wiguna Singaraja

tersebut hanya kegiatan di sekolah formal. Padahal mereka sangat dituntut untuk

secepatnya mampu hidup mandiri karena tidak mungkin selamanya mereka berada

di panti asuhan. Untuk membekali anak-anak agar dapat hidup mandiri setelah

lepas dari panti asuhan, anak asuh perlu dibekali dengan berbagai keterampilan.

Dan di tempat tersebut juga terdapat alat-alat menjahit yang belum digunakan

secara optimal seperti mesin jahit, gunting kain, gunting benang, meteran dan

lain-lain.

Adapun program pelatihan yang akan diberikan adalah membuat kreasi

benda fungsional dengan menggunakan kain flanel. Dipilihnya kain flanel sebagai

bahan utama pembuatan produk kerajinan karena kain flanel mudah didapat dan

harganya tidak terlalu mahal, sedangkan kreasi fungsional yang akan dibuat

adalah berupa benda-benda berupa souvenir yang memiliki fungsi bagi kehidupan

sehari-hari. Kreasi benda fungsional yang akan dibuat adalah macam-macam

tempat tissu, gantungan kunci, jepit rambut, tempat pensil, tempat HP, ikat

rambut, bros, pembatas buku.

3

Universitas Pendidikan Ganesha, membawahi Fakultas Teknik dan

Kejuruan (FTK) yang memiliki jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga. Pada

sub program Tata Busana 65% kurikulumnya mengajarkan praktikum aneka jenis

ketrampilan. Oleh karena itu kegiatan dalam bentuk Pengabdian Masyarakat ini

sangat relevan untuk memecahkan permasalahan yang ada di PSSA Udiyana

Wiguna Singaraja.

1.1 Analisis Situasi

Panti Sosial Anak Asuhan (PSAA) Udyana Wiguna Singaraja salah satu

Panti Sosial Anak Asuhan yang ada di Kabupaten Buleleng yang berlokasi di jl.

Dewi Sartika Singaraja. PSAA ini berada di bawah naungan Dinas Sosial Provinsi

Bali yang menampung anak-anak yang tidak memiliki orang tua ataupun anak-

anak yang kurang mampu secara ekonomi. Di PSAA ini terdapat 50 orang anak

asuh yang memiliki jenjang pendidikan mulai dari Sekolah Dasar (SD) sampai

Sekolah Menengah Atas (SMA). Anak Asuh yang berpendidikan SD ada 7 orang,

SMP ada 23 orang, dan SMA/SMK ada 20 orang.

Mereka pada umumnya sering dianggap kurang memiliki rasa percaya diri

dan cenderung menutup diri dari lingkungannya. Mereka perlu bekal ketrampilan

untuk kelangsungan hidunya setelah lulus dari sekolah.

Berdasarkan survei lapangan diperoleh informasi dari kepala panti dan

para pengelola yang lain, bahwa mereka menghadapi beberapa masalah dalam

proses pembelajaran antara lain:

a. Pihak pemerintah menyediakan dana yang terbatas untuk pembelian

berbagai bahan praktek sehingga pengelola kesulitan menhajarkan

keterampilan secara langsung.

4

b. Fasilitas praktek bidang busana cukup memadai, seperti gunting, mesin

jahit tetapi belum digunakan secara optimal.

Selama ini para pengelola dan anak asuh yang ada di PSAA Udiyana

Wiguna banyak memiliki waktu luang namun mereka tidak memiliki keterampilan

yang memadai dalam membuat suatu keterampilan yang bisa dilatihkan kepada

para anak asuh. Di sisi lain anak asuk khususnya yang berpendidikan SMP dan

SMA/SMK sangat membutuhkan berbagai ketrampilan khusunya bidang busana

(kerajinan tangan) mengingat mereka tergolong sumber daya manusia yang

berusia produktif. Kurangnya ketrampilan dalam membuat kreasi produk

fungsional dengan menggunakan kain flanel yang berorientasi pasar (siap jual),

sedangkan peralatan yang tersedia cukup memadai untuk menunjang bidang

tersebut.

Khalayak sasaran yang trategis untuk masalah ini adalah anak asuh PSAA

Udyana Wiguna Singaraja, yang sedang mengenyam pendidikan SMP sebanyak

23 orang dan SMA 20 orang. Dipilihnya siswa setingkat SMP dan SMA/SMK,

sebab mereka tergolong usia yang sangat produktif baik dilihat dari kecepatan

kerja, kecepatan belajar, tingkat antusiasme, memilki daya kreativitas yang tinggi,

mereka sudah memiliki ketrampilan memadai untuk tumbuh menjadi insan

mandiri dan produktif.

Pelatihan ini merupakan pelatihan yang kedua kalinya dilakukan, dimana

sebelumnya telah dilakukan pelatihan pertana tentang keterampilan pada bidang

busana (smok). Adapun respon ataupun tanggapan anak asuh sebagai peserta

terhadap kegiatan pelatihan sebelumnya adalah sangat positif dan antusias. Hal ini

ditunjukkan dengan keaktifan anak asuh dalam mengikuti pelatihan dan mereka

5

mengharapkan bisa kembali diberikan pelatihan yang sejenis. Kondisi PSAA

Udyana Wiguna adalah memiliki fasilitas berupa alat-alat keterampilan dasar di

bidang busana.

Berdasarkan analisis situasi di atas, dipandang perlu untuk

memberdayakan anak-anak asuh PSAA Udyana Singaraja untuk meningkatkan

ketrampilan di bidang busana (kerajinan tangan). Mengingat mereka sudah

memiliki ketrampilan dasar menjahit, membuat ketrampilan dan tersedianya alat-

alat menjahit di PSAA. Hal yang dapat kita lakukan dalam pembinaan anak-anak

asuh adalah melakukan pendampingan pada mereka dalam upaya peningkatan

kualitas sumberdaya manusia, sehingga pada waktunya nanti mereka bisa

memasuki atau justru dapat menciptakan lapangan kerja. Keterampilan bidang

busana yang diberikan berupa pembuatan benda fungsional dari kain flanel berupa

gantungan kunci, gantungan hp, tempat tissue, tempat pensil, tempat hp, jepit

rambut, dan ikat rambut. Produk-produk yang akan diajarkan sangat gampang di

buat dan laku dijual dipasaran. Oleh karena itu kegiatan dalam bentuk Pengabdian

Masyarakat ini sangat relevan untuk memecahkan permasalahan yang ada di

PSAA Udiyana Wiguna Singaraja.

1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian analisis situasi, dapat dikemukanan bahwa anak-anak

asuh PSAA Udiyana Wiguna memiliki potensi untuk diberdayakan karena

merupakan sumber daya manusia produktif. Mereka perlu bekal ketrampilan

untuk kelangsungan hidunya setelah lulus dari sekolah. Kurangnya ketrampilan

dalam membuat kreasi produk fungsional dengan menggunakan kain flanel yang

berorientasi pasar (siap jual), sedangkan peralatan yang tersedia cukup memadai

6

untuk menunjang bidang tersebut. Selain itu anak-anak asuhan PSAA Udyana

Singaraja sangat membutuhkan ketrampilan tersebut, karena diharapkan setelah

tamat nanti siap terjun ke masyarakat sudah mempunyai bekal ketrampilam yang

memadai, sehingga mereka merupakan aset bangsa yang diperhitungkan, bukan

sebaliknya dianggap beban bangsa.

Oleh sebab itu untuk dapat memiliki sejumlah ketrampilam maka

diperlukan sejumlah pelatihan ketrampilan yaitu: (a) mengidentifikasi bahan

berupa kain flanel yang dibuat menjadi kreasi benda fungsioal yang siap jual,

menghitung kebutuhan bahan utuk terwujudnya hasil, (b) mempersiapkan bahan

untuk membuat bahan, (c) mengolah bahan menjadi kreasi benda fungsioal,

mengemas hasil untuk siap dijual.

Permasalahan ini harus segera ditangani secara komprehensif melalui

strategi dan program yang terpadu agar dapat memberdayakan sumber daya

manusia dan sumber daya selebihnya (peralatan/fasilitas) yang ada di PSAA

Udyana Singaraja.

Berdasarkan identifikasi masalah tersebut dapat dirumuskan permasalahan

sebagai berikut:

1. Belum pernah diadakan pelatihan pembuatan kreasi benda fungsional

dengan menggunakan kain flanel yang siap jual yang mampu

menumbuhkan jiwa wirausaha pada anak-anak asuh Panti Sosial Anak

Asuhan (PSAA) Udyana Wiguna Singaraja yang sedang mengenyam

pendidikan tingkat SMP dan SMA/SMK.

2. Bagaimana tanggapan anak-anak asuh Panti Sosial Anak Asuhan (PSAA)

Udyana Wiguna Singaraja (Siswa SMP dan SMA/SMK) terhadap

7

pelatihan pembuatan kreasi benda fungsional dengan menggunakan kain

flanel?

1.3 Tujuan Kegiatan

Sesuai dengan rumusan masalah yang dikemukakan di depan, maka tujuan

yang ingin dicapai dalam kegiatan pengabdian ini adalah:

1. Untuk memberikan pelatikan membuat kreasi benda funsional

menggunakan kain flanel yang siap dijual yang mampu menumbuhkan

jiwa wirausaha.

2. Untuk mengetahui tanggapan anak asuh Panti Sosial Anak Asuhan

(PSAA) Udyana Wiguna Singaraja terhadap pelatihan pembuatan kreasi

benda fungsioal menggunakan bahan kain flanel.

1.4 Manfaaf Kegiatan

Jika tujuan di atas dapat tercapai diharapkan dapat bermanfaat pada :

1. Lembaga Undiksha yaitu merupakan kegiatan pengabdian pada

masyarakat sebagai salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi.

2. Bagi Dosen, melalui kegiatan ini dapat mengembangkan wawasan

kemasyarakatan kalangan dosen dan mahasiswa, sehingga nantinya terjalin

komunikasi yang efektif dan produktif antara perguruan tinggi dengan

masyarakat, bagi peningkatan peran serta kalangan kampus dalam

pemberdayaan masyarakat luas.

3. Anak asuh Panti Sosial Anak Asuhan (PSAA) Udyana Singaraja, hasil

kegiatan pelatihan ini diharapkan dapat meningkatkan wawasan

pengetahuan dan ketrampilan dalam membuat kreasi produk fungsioal

8

dengan bahan kain flanel bernilai jual atau siap jual. Melalui kegiatan

pengabdian ini, anak asuh Panti Sosial Anak Asuhan (PSAA) Udyana

Singaraja tidak lagi dipandang sebelah mata oleh masyarakat dengan

segala keterbatasannya, tetapi sebaliknya mereka merupakan aset bangsa

yang diperhitungkan, dan siap bersaing di masyarakat yang penuh dengan

tantangan.

9

BAB II

METODE PELAKSANAAN

2.1 Kerangka Pemecahan Masalah

Permasalahan yang ada berupa kondisi ekonomi Bangsa Indonesia saat

ini, bukanlah hal yang mudah untuk memperoleh pekerjaan, apalagi bagi anak

asuh Panti Sosial Anak Asuhan Udiyana Wiguna Singaraja yang memiliki

keterbatasan finansial yang menyebabkan mereka kadang tidak bisa melanjutkan

sekolah ke jenjang yang lebih tinggi. Hal ini tentunya menjadi permasalahan yang

rumit, jika anak-anak asuh tersebut tidak dipersiapkan untuk mencari peluang di

dunia usaha, dengan kata lain berwirausaha mandiri. Sedangkan di sekolah

tersebut banyak terdapat alat-alat menjahit yang belum dipergunakan secara

optimal.

Oleh karena itu sudah seharusnya perguruan tinggi melalui penerapan

Dharma ke 3 yaitu Pengabdian Pada Masyarakat memberikan kontribusi untuk

memecahkan persoalan tersebut. Realisasi pemecahan masalah terhadap kerangka

pemecahan masalah dilakukan melalui peningkatan ketrampilan dalam pelatihan

pembuatan kreasi benda fungsional menggunakan bahan kain flannel yang siap

jual yang mampu menumbuhkan jiwa wirausaha.

Dengan adanya pelatihan ini diharapkan anak asuh PSAA Udiyana

Wiguna Singaraja (siswa SMP dan SMA) dapat menerapkan berbagai ketrampilan

yang akan diberikan, dan selalu menggali ide baru untuk berinovasi dalam

berkarya. Selanjutnya dengan penguasaan wawasan dan ketrampilan tersebut para

siswa lebih siap untuk mandiri, dan menjadi insan yang produktif.

10

Kegiatan pengabdian ini dilaksanakan selama 8 bulan yang terbagi dalam

tiga tahap yaitu: (1) tahap perencanaan, (2) tahap pelaksanaan, (3) tahap evaluasi.

Tahap perencanaan telah ditetapkan hal-hal sebagai berikut: tempat/lokasi

kegiatan dipilih di Panti Sosial Anak Asuhan Udiyana Singaraja Bali, yang

terletak di Jl Dewi Sartika Selatan Singaraja. Jenis kegiatan berupa pelatihan

membuat kreasi benda fungsional menggunakan kain flannel untuk menumbuhkan

jiwa berwirausaha.

Tahap pelaksanaan berupa (1) penyajian materi secara teori dilanjutkan

dengan membuat kreasi benda fungsional (Tempat Tissu, tempat Hp, tempat

pensil. pembatas buku) (2) melajutkan membuat produk benda fungsional

(gantungan kunci, bros, jepit rambut, ikat rambut). (3 dan 4) tahap pengawasan

terhadap anak-anak yang mengerjakan benda fungsional yang dibuat sesuai

dengan instruksi instruktur, contoh yang ada bahkan siswa bisa berkreasi sesuai

dengan keinginannya. Tahap yang terakhir adalah evaluasi akhir dan pelaporan.

2.2 Khalayak Sasaran

Khalayak sasaran yang trategis untuk masalah ini adalah anak asuh Panti

Sosial Anak Asuhan (PSAA) Udiyana Singaraja, sebanyak 30 orang yang sedang

mengenyam pendidikan SMP sebanyal 15 orang dan SMA/SMK 15 orang.

Dipilihnya siswa setingkat SMP dan SMA/SMK, sebab mereka tergolong usia

yang sangat produktif baik dilihat dari kecepatan kerja, kecepatan belajar, tingkat

antusiasme, memilki daya kreativitas yang tinggi, mereka sudah memiliki

ketrampilan memadai untuk tumbuh menjadi insan mandiri dan produktif.

Pelatihan ini melibatkan dosen Jurusan Pendidikan Kesejahteraan

Keluarga (Tata Busana) yang mengampu mata Kuliah Seni Kerajinan Tangan

11

(SKT). Bekerja sama dengan Panti Sosial Anak Asuh (PSAA) Udyana Wiguna

Singaraja yang melibatkan siswa SMP dan SMA/SMK sebagai subyek sasaran.

Pengabdian ini dilakukan dalam upaya mengadakan hubungan yang erat melalui

pererapan disiplin ilmu khususnya dibidang Tata Busana. Anak asuh dapat

memperoleh pengetahuan dan keterampilan tentang pembuatan produk kreasi

fungsional berbahan baku kain flanel yang lebih berkualitas dan memiliki nilai

ekonomis yang lebih baik.

2.3 Metode Kegiatan

Kegiatan pengabdian pada masyarakat (P2M) menggunakan metode dalam

bentuk pelatihan keterampilan melalui ceramah, demontrasi, tanya jawab dan

pelatihan dilaksanak selama 8 bulan. Adapun tahapan-tahapan dalam pelaksanaan

kegiatannya :

1. Ceramah digunakan untuk menyampaikan pengetahuan secara umum

tentang kreasi produk fungsional dan kain flanel, yaitu meliputi sejarah

kain flanel, kegunaan kain flannel, macam-macam kain flanel, alat-alat

yang diunakan, produk-produk yang akan dibuat.

2. Demontrasi digunakan untuk memberikan keterampilan langsung

mengenai proses pembuatan kreasi produk fungsional yang berbahan baku

kain flanel, peralatan yang diperlukan serta bahan digunakan dalam

pembuatan produk fungsional

3. Tanya jawab digunakan untuk melengkapi hal-hal yang belum

terakomodasi oleh kedua metode diatas.

4. Pelatihan pembuatan kreasi produk fungsional dari bahan kain flanel

ditujukan kepada siswa dengan melibatkan seluruh peserta pelatihan.

12

5. Evaluasi hasil akhir.

2.4 Rancangan Evaluasi

Tingkat keberhasilan pelatihan ini dilakukan melalui pengamatan langsung

melalui penilaian kinerja dan hasil produk pada peserta dalam proses persiapan,

pelaksanaan, dan evaluasi dalam pembuatan kreasi produk fungsional dari bahan

kain flannel dilakukan oleh instruktur dengan mengacu pada indikator yang

tercantun dalam rubrik yang telah disiapkan. Adapun model rubrik yang

digunakan adalah rubrik untuk menilai ketrampilan proses sebagai berikut:

Tabel 2.1 Check list proses pembuatan benda fungsional

No Ketrampilan yang diamati Skala Nilai

4 3 2 1

1 Persiapan (Pemilihan bahan, pengukuran,

penyiapan alat)

2 Penggunaan Peralatan yang benar

3 Ketepatan langkah-langkah membuat kreasi

produk fungsional

4 Kesesuaian hasil akhir yang dipresentasikan

menurut kreteria yang diharapkan

5 Menata peralatan setelah selesai kegiatan

6 Kreatifitas produk

7 Kerapian produk

8 Kombinasi warna

4=sangat baik, 3=baik, 2=cukup, 1=kurang

Selanjutnya hasil akhir penilaian kinerja dirata-ratakan dan dikonversi

menggunakan pedoman konversi sebagai berikut:

13

Tabel 2.2 Pedoman Hasil Evaluasi

No Rentangan Nilai Katagori

1 85 – 100 4 Sangat baik

2 70 – 84 3 Baik

3 55-69 2 Cukup

4 < 54 1 Kurang

14

BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil

3.1.1 Deskripsi Hasil Pelatihan Membuat Benda Fungsional dari Kain Flanelpada Anak Asuh Panti Sosial Anak Asuhan (PSAA) Udiyana Singaraja

Kegiatan pelatihan membuat benda fundsional dari kain flanel di Panti

Sosial Anak Asuhan (PSAA) Udiyana Wiguna Singaraja dilaksankan selama 1

hari yaitu pada hari Minggu tanggal 24 April 2016. Kegiatan dimulai pukul 08.00

wita sampai dengan pukul 12.00 wita. Kegiatan diawali dengan mengumpulkan

peserta di ruang aula. Target sasaran adalah melibatkan siswa SMP dan SMA

yang berjenis kelamin perempuan sebanyak 25 orang. Tetapi dari pihak Kepala

Panti Asuhan meminta untuk melibatkan semua siswa yang ada di panti sehingga

peserta pelatihan sebanyak 30 orang yang terdiri dari siswa SD 3 orang, SMP 10

orang dan siswa SMA 17 orang.

Kegiatan pelatihan ini instruktur (Made Diah Angendari) dibantu oleh

instruktur dari dosen Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Konsentrasi

Tata Busana menyiapkan dan menata alat-alat dan bahan-bahan yang digunakan

dalam pelatihan membuat benda fungsional dari kain flanel. Alat dan bahan yang

digunakan dalam pelatihan adalah sebagai berikut:

1 Alat-alat

a. Gunting

Gunanya untuk menggunting kain flanel dan menggunting benang

b. Meteran

Untuk mengukur panjang resluiting, pita, dan tali kur yang akan dipakai

c. Gunting zig-zag

Untuk memberikan variasi zig-zag pada flanel

d. Pensil

15

menjiplak pola flanel ke kertas

e. Penggaris

membantu membuat pola

f. Cutter

untuk memotong karton board

g. Jarum pentul

menyatukan flanel yang akan dijahit agar bahan tidak bergeser dan

hasilnya rapi

h. sumpit kayu

Untuk mendorong dakron ke dalam lubang flanel agar dapat berisi secara

merata dalam kreasi

i. jarum jahit

Untuk menjahit flanel

.2 Bahan-bahan

a. Kain flanel

sebagai bahan utama dalam membuat kreasi fungsional

b. Benang sulam

untuk menghias dan menjahit

c. Dakron

untuk mengisi bagian dalam kreasi

16

d. Jepit rambut

Gunakan jepit rambut yang terbuat dari besi berukuran 5 cm dan 8 cm,

serta jepit rambut yang terbuat dari plastik

e. Karet rambut

gunakan karet rambut yang sudah jadi dan karet rambut yang dijual

meteran

f. Gantungan kunci

gantungan kunci yang bisa dilepas dan dipasang seperti kalung

g. Pita

pita tebal dengan warna, ukuran, dan corak yang beragam

h. Payet

untuk menghias

i. Mata imitasi

17

untuk mata boneka

j. Retsleting

sebagai penutup pada kreasi kotak pensil

k. Lem

Kegiatan selanjutkanya adalah menjelaskan bahan-bahan yang digunakan,

alat-alat yang digunakan beserta fungsinya, benda-benda (produk yang akan

dibuat) serta langkah-langkah/cara pembuatan benda-benda yang akan dibuat.

Adapun produk yang dibuat adalah terdiri dari 6 produk yaitu Tempat Hp, tempat

pensil, tempat tisue, gantungan kunci, bros, jepit rambut dan ikat rambut.

Selanjutnya adalah pelatihan membuat benda fungional, siswa dibagi

menjadi 6 kelompok. Masing-masing kelompok membuat benda yang berbeda.

Kelompok 1 yang terdiri dari 4 orang membuat kotak tisue, kelompok 2 terdiri

dari 5 orang membuat tempat Hp, kelompok 3 terdiri dari 5 orang membuat

tempat pensil, kelompok 4 terdiri dari 5 orang membuat bros, kelompok 5 terdiri

18

dari 5 orang membuat ikat/jepit rambut dan kelompok 6 terdiri dari 6 orang

membuat gantungan kunci.

Pada kegiataan pelatihan ini siswa dituntun oleh instruktur membuat

benda-benda sesuai dengan kelompok masing-masing, Benda-benda yang dibuat

sesuai dengan kreasi masing-masing siswa. Adapun langkah-langkahnya adalah

sebagai berikut, siswa melihat contoh produk yang akan dibuat, memilih dan

menyiapkan bahan yang akan dipakai, membuat pola benda, menggunting sesuai

dengan ukuran, menghias kain flanel yang sudah digunting dengan cara memberi

sulaman dan menempel ornamen, menyelesaikan produk yang dibuat.

Selama pelatihan siswa-siswa tidak bisa membuat semua benda yang

dibuat, sehingga dalam kegiatan ini dilaksanakan pendampingan bagi siswa-siswa

yang berminat membuat produk yang lainnya. Dalam pendampingan ini hanya

melibatkan siswa yang berjenis kelamin perempuan. Para siswa diberikan

kebebasan membuat produk yang mereka inginkan. Produk yamg dibuat adalah

tempat tissu, tempat hp, tempat pensil, gantungan kunci, jepit/ikat rambut dan

bros.

Hasil kegiatan pelatihan pembuatan kreasi benda fungsional dari kain

flanel secara umum dapat dikatakan berhasil karena anak-anak panti bisa

membuat dan menyelesaikan produk-produk yang dibuat dengan baik dan tepat

waktu. Hasil pembuatan produk tempat tissu dapat dilihat pada Tabel 3.1.

Tabel 3.1 Rekapitulasi data hasil kegiatan membuat produk tempat tissu dari kainflanel.

NoPeserta

1 2 3 4 5 6 7 8 Total

1 4 3 3 3 3 3 3 4 262 4 4 3 3 3 3 3 3 26

19

3 3 4 3 3 3 3 3 3 254 3 3 3 3 3 3 3 3 24

Jumlah 14 12 12 12 12 12 12 13 101Nilai 87,5 87,5 75 75 75 75 75 81,3 78,9

Keterangan:

1 = Persiapan (Pemilihan bahan, pengukuran, penyiapan alat)

2= Penggunaan Peralatan yang benar

3 = Ketepatan langkah-langkah membuat sulam pita

4 = Kesesuaian hasil akhir yang dipresentasikan menurut kreteria yang diharapkan

5 = Menata peralatan setelah selesai kegiatan

6 = Kreatifitas sulam pita

7 = Kerapian sulam pita

8 = Kombinasi warna sulam pita

Berdasarkan data pada Tabel 3.1 dapat dikatakan dapat dikatakan bahwa

pada persiapan pembuatan produk tempat tissu dari kain flanel memperoleh nilai

87,5 dalam kategori sangat baik, penggunaan peralatan meperoleh nilai 87,5

kategori sangat baik, ketepatan langkah-langkah membuat produk tempat tissu

memperoleh nilai 75 kategori baik, kesesuain hasil akhir meperoleh nilai 75

kategori baik, menata peralatan selesai kegiatan memperoleh 75 kreatifitas sulam

pita memperoleh nilai 75 kategori baik, kerapian produk tempat tissu memperoleh

nilai 75 kategori baik dan kombinasi produk tempat tissu memperoleh nilai 81,3

kategori baik. Keseluruhan dari delapan kreteria yang dinilai memperololeh nilai

78,9 kategori baik. Jadi dapat disimpulkan bahwa pembuatan sapu tangan yang

dihias dengan teknik sulam pita kategori baik dan berhasil sesuai dengan harapan.

Hasil kegiatan pembuatan produk tempat HP dari kain flanel dapat dilihatTabel 3.2

20

Tabel 3.2 Rekapitulasi Data Hasil Kegiatan Membuat Produk Tempat HP dariKain Flanel.

NoPeserta

1 2 3 4 5 6 7 8 Total

1 4 3 3 3 4 3 4 4 282 4 4 3 3 3 3 3 3 263 3 4 3 3 3 3 3 4 264 4 3 4 3 3 4 3 3 275 3 3 4 4 3 3 3 3 26

Jumlah 18 17 17 16 16 16 16 17 133Nilai 90 85 85 80 80 80 80 85 83,1

Berdasarkan data pada Tabel 3.2 dapat dikatakan bahwa pada persiapan

pembuatan produk tempat HP dari kain flanel memperoleh nilai 90 dalam

kategori sangat baik, penggunaan peralatan meperoleh nilai 85 kategori sangat

baik, ketepatan langkah-langkah membuat produk tempat HP memperoleh nilai

85 kategori sangat baik, kesesuain hasil akhir meperoleh nilai 80 kategori baik,

menata peralatan selesai kegiatan memperoleh 80 kreatifitas sulam pita

memperoleh nilai 80 kategori baik, kerapian produk tempat HP memperoleh nilai

80 kategori baik dan kombinasi produk tempat HP memperoleh nilai 85 kategori

sangat baik. Keseluruhan dari delapan kreteria yang dinilai memperololeh nilai

83,1 kategori baik.

Hasil kegiatan pembuatan produk tempat pensil dari kain flanel dapat

dilihat Tabel 3.3

Tabel 3.3 Rekapitulasi Data Hasil Kegiatan Membuat Produk Tempat Pensil dariKain Flanel.

NoPeserta

1 2 3 4 5 6 7 8 Total

1 4 3 3 3 4 3 4 4 282 4 4 3 3 3 4 3 3 273 3 4 3 4 4 3 4 4 294 4 3 4 3 3 4 3 3 27

21

5 3 4 4 4 4 3 4 3 29Jumlah 18 18 17 17 18 17 18 17 140

Nilai 90 90 85 85 90 85 90 85 87,5

Berdasarkan data pada Tabel 3.3 dapat dikatakan bahwa pada persiapan

pembuatan produk tempat pensil dari kain flanel memperoleh nilai 90 dalam

kategori sangat baik, penggunaan peralatan meperoleh nilai 90 kategori sangat

baik, ketepatan langkah-langkah membuat produk tempat pensil memperoleh

nilai 85 kategori sangat baik, kesesuain hasil akhir meperoleh nilai 85 kategori

sangat baik, menata peralatan selesai kegiatan memperoleh nilai 90 kategori

sangat baik, kreatifitas produk tempat pensil memperoleh nilai 85 kategori

sangat baik, kerapian produk tempat pensil memperoleh nilai 90 kategori sangat

baik dan kombinasi produk tempat pensil memperoleh nilai 85 kategori sangat

baik. Keseluruhan dari delapan kreteria yang dinilai memperololeh nilai 87,5

kategori sangat baik.

Hasil kegiatan pembuatan produk tempat bros dari kain flanel dapat dilihat

Tabel 3.4

Tabel 3.4 Rekapitulasi Data Hasil Kegiatan Membuat Produk Bros dari KainFlanel.

NoPeserta

1 2 3 4 5 6 7 8 Total

1 3 3 3 3 3 3 3 3 242 3 4 3 3 3 4 3 3 263 3 4 3 3 3 3 3 4 264 4 3 4 3 4 4 3 3 285 4 4 4 4 3 3 4 3 29

Jumlah 17 18 17 16 16 17 16 16 133Nilai 85 90 85 80 80 85 80 80 83,2

Berdasarkan data pada Tabel 3.4 dapat dikatakan bahwa pada persiapan

pembuatan produk bros dari kain flanel memperoleh nilai 85 dalam kategori

22

sangat baik, penggunaan peralatan meperoleh nilai 90 kategori sangat baik,

ketepatan langkah-langkah membuat produk bros memperoleh nilai 85 kategori

sangat baik, kesesuain hasil akhir meperoleh nilai 80 kategori baik, menata

peralatan selesai kegiatan memperoleh nilai 80 kategori baik, kreatifitas produk

tempat pensil memperoleh nilai 85 kategori sangat baik, kerapian sulam produk

bros memperoleh nilai 80 kategorit baik dan kombinasi produk tempat pensil

memperoleh nilai 80 kategori baik. Keseluruhan dari delapan kreteria yang

dinilai memperololeh nilai 83,2 kategori baik.

Hasil kegiatan pembuatan produk tempat jepit/ikat rambut dari kain flanel

dapat dilihat Tabel 3.5

Tabel 3.5 Rekapitulasi Data Hasil Kegiatan Membuat Produk Jepit/Ikat Rambutdari Kain Flanel.

NoPeserta

1 2 3 4 5 6 7 8 Total

1 4 4 4 3 3 3 4 4 292 3 4 3 3 3 4 3 3 263 4 4 3 4 4 3 4 4 304 4 3 4 3 4 4 3 3 285 3 4 3 4 3 3 3 3 26

Jumlah 18 18 18 17 17 17 17 17 139Nilai 90 90 90 85 85 85 85 85 86,9

Berdasarkan data pada Tabel 3.5 dapat dikatakan bahwa pada persiapan

pembuatan produk jepit/ikat rambut dari kain flanel memperoleh nilai 90 dalam

kategori sangat baik, penggunaan peralatan meperoleh nilai 90 kategori sangat

baik, ketepatan langkah-langkah membuat produk jepit/ikat rambut memperoleh

nilai 90 kategori sangat baik, kesesuain hasil akhir meperoleh nilai 85 kategori

baik, menata peralatan selesai kegiatan memperoleh nilai 85 kategori baik,

kreatifitas produk tempat pensil memperoleh nilai 85 kategori sangat baik,

23

kerapian sulam produk bros memperoleh nilai 85 kategorit sangat baik dan

kombinasi produk jepit/ikat rambut memperoleh nilai 85 kategori baik.

Keseluruhan dari delapan kreteria yang dinilai memperololeh nilai 86,9 kategori

sangat baik.

Hasil kegiatan pembuatan produk gantungan kunci dari kain flanel dapat

dilihat Tabel 3.6

Tabel 3.6 Rekapitulasi Data Hasil Kegiatan Membuat Produk Gantungan Kuncidari Kain Flanel.

NoPeserta

1 2 3 4 5 6 7 8 Total

1 4 4 4 3 3 3 4 4 292 3 4 3 3 3 4 3 3 263 4 4 3 4 4 3 4 4 304 4 3 4 3 4 4 3 3 285 3 3 3 4 3 3 3 3 266 4 4 3 3 4 3 3 4 28

Jumlah 22 23 20 20 21 20 20 21 167Nilai 91,7 91,7 83 83 87,5 83 83 87,5 86,9

Berdasarkan data pada Tabel 3.6 dapat dikatakan bahwa pada persiapan

pembuatan produk gantungan kunc dari kain flanel memperoleh nilai 91,7 dalam

kategori sangat baik, penggunaan peralatan meperoleh nilai 91,7 kategori sangat

baik, ketepatan langkah-langkah membuat produk gantungan kunci memperoleh

nilai 83 kategori baik, kesesuain hasil akhir meperoleh nilai 83 kategori sangat ,

menata peralatan selesai kegiatan memperoleh nilai 87,5 kategori baik,

kreatifitas produk tempat pensil memperoleh nilai 83 kategori baik, kerapian

sulam produk gantungan kunci memperoleh nilai 83 kategori baik dan

kombinasi produk gantungan kunci memperoleh nilai 87,5 kategori sangat baik.

Keseluruhan dari delapan kreteria yang dinilai memperololeh nilai 86,9 kategori

sangat baik.

24

Secara keseluruhan dari kegiatan pelatihan membuat benda fungsional dari

kain flanel dapat dikatakan berhasil, baik dalam pembuatan produk tempat tissu,

tempat HP, tempat pensil, bros, jepit/ikat rambut, dan gantungan kunci. Secara

keseluruhan hasil dari ke enam produk yang dibuat dengan 30 orang peserta dapat

dilihat pada Tabel 3.7.

Tabel.3.7 Hasil kegiatan Pelatihan Membuat Benda Fungsional Dati kain Flanel

Produk yang Dibuat Jumlah Nilai KategoriTempat Tissu 101 78,9 BaikTempat HP 133 83,1 BaikTempat Pensil 140 87,5 Sangat BaikBros 133 83,2 BaikJepit/Ikat Rambut 139 869 Sangat BaikGantungan Kunci 167 86,9 Sangat BaikJumlah 813 85 Sangat Baik

Berdasarkan Tabel 3.7 Hasil kegiatan pelatihan membuat benda fungsional

dari kain flanel dengan nilai 85 kategori sangat baik dan berhasil sesuai dengan

kreteria yang diharapkan.

3.2.2 Tanggapan Anak Asuh Panti Sosial Anak Asuhan (PSAA) UdyanaWiguna Singaraja (Siswa SMP dan SMA/SMK) Terhadap PelatihanMembuat Benda Fungsional dari Kain Flanel

Hasil kegiatan pelatihan pembuatan kreasi benda fungsional dari kain

flanel secara umum dapat dikatakan berhasil. Hal ini dapat dilihat dari persentase

kehadiran peserta mencapai 100%, dari yang ditargetkan sebanyak 30 orang dan

yang ikut pelatihan sebanyak 38 orang.

Anak-anak panti asuhan sangat antusias mengikuti pelatihan, mereka

dengan tertin dan tekun membuat produk yang diajarkan oleh instruktur. Mulai

dari menjelaskan bahan, alat, proses pembuatan, produk yang dibuat, persiapan

bahan, persiapan alat, pembuatan pola, menggunting menjiplak motif, menyulam

25

dan penyelesaian. Semua langkah-langkah dan proses pembuatan benda

fungsionaal yang terdiri dari tempat tissu, tempat HP, tempat pensil, bros,

jepit/ikat rambut, dan ganatungan kunci dilakukan dengan baik dan sungguh-

sungguh. Mereka akan bertanya bila ada hal yang belum dimengerti.

Anak-anak panti asuhan berharap untuk mendapatkan pelatihan dengan

tema yang berbeda dan berkelanjutan, karena menurut mereka ketrampilan yang

diberikan sangat bermanfaat bagi mereka sebagai bekal hidup setelah mereka

keluar dari panti asuhan.

4.2. Pembahasan

Berdasarkan hasil kegiatan P2M yang telah dipaparkan pada hasil, bahwa

kegiaran pengabdian ini mendapat respon yang positif dari para peserta, pegawai

dan pimpinan panti Asuhan Udyana Wiguna, dimana para peserta sangat antusias

mengikuti kegiatan, dan hasilnya juga baik, begitu juga dengan pegawai yang

dengan senang hati membantu dalam proses awal sampai akhir. Pihak panti sangat

terbuka dan merespon positif kegaiataan pelatihan yang dilaksanakan, dan

menyarankan agar pelatihan dilaksanakan setiap tahun dengan materi yang

Benda fungsional (tempat tissu, tempat HP, tempat pensil, bros, jepit/ikat

rambut, dan ganatungan kunci) yang dibuat sesuai dengan harapan instruktur,

anak-anak panti dengaan baik melaksanakan pelatihan, dan mengikuti arahan

instruktur. Anak-anak mengerjakan dengan baik sesuai dengan langkah-langkah

dan contoh yang disipakan instruktur. Produk-produk yang dibuat diharapkan

dapat dikembangkan ke media yang lainnya, misalnya membuat produk lenan

rumah tangga, perlengkapan sekolah dan pengembangan model dan kretaifitas.

26

Pelatihan ini memberikan manfaat kepada anak-anak panti sebagai lahan

untuk berwirausaha, karena anak-anak memiliki ketrampilan dalam membuaat

produk benda fungsioanal dari kaian flanel sehingga bisa mengembangkan dan

memproduksi produk ini untuk bisa dipasarkan.

Disisi lain masih ditemukan beberapa kendala dalam pelaksanaan,

misalnya menentukan waktu, karena anak-anak hari senin sampai hari sabtu

sekolah, ada yang sekolah pagi dan ada sekolah siang, sehingga pelaksanaan

pelatihan hanya bisa dilakukan pada hari minggu.

27

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan uraian pada hasil dan pembahasan di atas, maka dapat disimpulkan

sebagai berikut:

1. Pelaksanaan kegiatan pelatihan membuat produk benda fungsionaal dari kain

flanel pada anak asuh di panti asuhaan Udyana Wiguna Singaraja sudah

terlaksana dengan baik. Siswa membuat produk berupa tempat tissu, tempat

HP, tempat pensil, bros, jepit.ikat rambut,daan gantungan kunci. Aspek yang

dilnilai adalah Persiapan (Pemilihan bahan, pengukuran, penyiapan alat),

penggunaan peralatan yang benar, ketepatan langkah-langkah membuat

produk benda fungsional kesesuaian hasil akhir yang dipresentasikan menurut

kreteria yang diharapkan, menata peralatan setelah selesai kegiatan, kreatifitas

produk benda fugsional, kerapian benda fungssional , kombinasi warna benda

funfsional. Secara keseluruhan Hasil dalam kegiatan pengabdian pada

masyarakat ini adalah pelatihan membuat benda fungsional dari kaian flannel

berupa tempat tissue, tempat HP, tempat pensil, bros, jepit/ikat rambut, dan

gantungan kunci mendapat nilai 85 kategori sangat baik.

2. Tanggapan siswa terhadap pelaksanaan kegiatan pelatihan menghias kaian

dengana teknik sulam pitan ini sangat baik. Hal ini dapat dilihat dari idikator

kehadiran siswa mencapai 100% dari target, dan selama kegiatan berlangsung

mereka sangat antusias mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir kegitan.

28

5.2. Saran

Kegiatan P2M di Panti Asuhan Udyana Wiguna Singaraja, mendapat

respon yang positif, tentunya hal ini bisa ditindaklanjuti pada waktu berikutnya,

dengan bidang-bidang yang lain misalnya menjahit, pembuatan motif dengan

teknik jumputan, menghias dengan tekniki painting dan juga bidang tata rias,

sehingga siswa memiliki ketrampilan yang mencukupi untuk bekal hidupnya

nanti.

29

DAFTAR PUSTAKA

Imawati, Emi Risna. 2006. Aksesori & Perengkaan Anak Dari kain Felt. PTGramnedia Pustaka Utama: Jakarta.

Lunaya art. 15 April 2010.Petunjuk dasar Berkresai dengan Kain Flanel.http://LunayaArtflanel.htm. Diakses 10 Desember 2011.

Mira. 9 September 2009. Kain Flanel atau Felt.http://Kainflanel/sejarahflanel.htm. Diakses 10 Desember 2011.

Musdalifah. 2009. Pemberdayaan anak Jalanan Melalui program Life Skill BidangBusana. Artikel pada Prosiding Seminar Nasional Akselerasi PeningkatanKualitas Sumber Daya manusia melalui Pendidikan KesejahteraanKeluarga. UPI Bandung, 30 Oktober 2007.

Sulastiano, Harry. Seni dan Budaya. 2008. Grafindo Media Pratama. Jakarta.

Sunflo’s. 14 Agustus 2009. Gantungan Kunci Strawberry dari kain Flanel.http://Kainflanel/GantunganKunciStrawberrydariKainFlanel.htm. Diakses10 Desember 1011.

Schmidlen. Kain Flanel. http://KainFlanel.htm. Diakses 10 Desember 2011.

Rahayu, Endah. 2004. Membuat kreasi fungsional dari kain flannel. Kawanpustaka: Jakarta.

Yuki. 2005. Terampil kriya, flannel. Puspa swara. Jakarta.

30

30

Lampiran 1 Daftar Hadir

31

32

33

Lampiran 2 Foto Kegiatan

34

35

36

Produk yang dibuat:

37

38

39

Lampiran 3 Materi Kegiatan

1. Gantungan Kunci

Langkah-langkah pembuatan

a. Sediakan alat dan bahan berupa kain flanel merah dan hijau, kain dakron, ringgantungan kunci/gantungan Hp, jarum, benang dan gunting.

2. gunting kain merah dengan pola strawberry dan kain hijau dengan polakelopak daun 5-7 helai, seperti terlihat pada gambar.

3. mulai menjahit pola strawberry dengan tusuk feston dan sisakan 3 cm sebagaitempat untuk memasukkan dakron.

4. masukkan dakron sebanyak-banyaknya ke dalamnya dengan bantuan lidi ataupensil untuk membantu menekan, dan jahit hingga rapat.

40

5. dengan tusuk tikam jejak dan menariknya, buatlah kerutan pada objek (ini yangmenimbulkan kesan fresh dan berisi, jadi seperti aslinya).

6. buatlah bintik-bintik hitam di seluruh permukaannya serapi mungkin, setelahselesai, kembali ke ujung kerutan.

7. memasang kelopak dau, tusukkan jarum di tengah pola kelopak daun, dan mulaimenjahit dengan teknik tikam jejak membentuk urat kelopak yang menyebar,jahitan harus mengenai ‘daging’ buah strawberry, karena jahitan ini berfungsisebagai perekat. lakukan di setiap sisinya.

8. pasangkan ring gantungan dengan cara menjahit mati berulang-ulang hinggadirasa kuat, usahakan serapi mungkin.

41

9. jadilah gantungan kunci strawberry

2. Tempat Pensil

Cara Membuat:

a. Siapkan selembar kain felt dengan ukuran 21.5 x 13 cm, atau sesuaidengan kebutuhan. Jahit salah satu sisi panjang kain felt pada salah satusisi retleting.

b. Tekuk kain felt, kemudian jahit pula sisi panjang yang lain pada retsleting.c. Balik hasil jahitan langkah 2, hingga yang terlihat adalah sisi dalam dari

pensil. Posisikan ritseling pada bagian tengah, lalu jahit kedua sisi lebardari kain felt.

d. Balik kembali hasil langkah 3. Hasilnya adalah sbuah tempat pensil yangdapat dibuka dan ditutup dengan retsleting.

Hiasannya:

a. Selipkan tali kecil pada bagian alat pembuka retsleting.b. Pasang bagian-bagian wajah monyet dan berang-berang

42

c. Sambil menyelipkan tali (hasil langhah 1) dan kedua telinga, gabungkan(tempel) bagian wajah depan dengan wajah belakang.

3. Kantung Handphone (HP)

Cara Membuat:

a. Gabungka (tempel) masing-mmasing dua lembar bentuk tangan. Buatlahbentuk jari dengan tusuk hias.

b. Pasang bagian-bagian wajah dean.c. gabungkan(temple) wajah dengan belakang. Selipkan telinganya.d. Hiasi balon dengan tulisane. Tempel bnetuk aplikasi yang sudah dibuat.

4. Pembatas Buku

Cara membuat:

a. Pasang/tempel susunan motif sesuai pola (bentuk bunga, beruang & ulat)pada potongan felt yang akan dijadikan sisi depan pembatas buku.

b. Gabungkan kedua potongan felt pembatas buku. Sambil menyelipkan taliberwarna, jahit sekelilingnya.\

43

5. Boneka Pensil

Boneka pensil Buaya/ Boneka Pensil Jerapah

a. Pasang bagian-bagian dari badan sisi kanan dan badan sisi kirib. Gabungkan badan sisi kanan dan sisi kiri. Jahit sekeliling atasnya.c. Tempel gigi dan tangan pada kedua sisi badan (kanan dan kiri)d. Masukkan kapas pada bagian kepala boneka.

Boneka Pensil Tikus

1. Pasang bagian-bagian dari badan sisi kanan dan badan sisi kiri2. Gabungkan badan sisi kanan dan sisi kiri. Selipkan hidung, kemudian jahit

sekeliling atas badan.3. Tempel telingan pada kedua sisi badan. Hiasi bagian pinggir bawah

celemek dengan tusuk jelujur. Pasang celemek pada bagian tikus,kemudian gabungkan (pempel) bagian pengikat celemek.

4. Tempel tangan pada kedua sisi badan (kanan dan kiri). Masukkan kapaspada daerah kepala boneka.

5. Jepit Rambut

Cara membuat:

1. Gabungkan masing-masing dua lembar potongan felt, lalu jahitsekelilingnya

2. Tempel empat bentuk bungan pada hasil langkah 13. Tempel hasil langkah 2 pada jepit rambut dengan menggunakan glue gun.

44

6. Ikat Rambut

Cara Mmembuat:

1. Pasang bagian-bagian wajah beruang2. Gabungkan kedua lembar bagian wajah. Selipkan telinga. Jahit sekeliling

wajah sambil memasukkan kapas.3. Pasang hiasan beruang pada karet rambut. jahit pinggir kiri dan kanan

logam yang ada pada karet rambut. Agar hiasan tidak mudah lepas, buatlahjahitan yang kuat (4-5 kali) dengan benang jahit.

4. Tempelkan potongan kain felt kecil untuk menutupi logam.

7. Gantungan Kunci Huruf

45

Alat dan Bahan: Kain Flanel, benang sulam, lem serbaguna/lem tebak, gunting,jarum dan benang. Kertas gantungan kunci, karet, magnet, pentil bros, dakron.

Cara Membuat:

1. Buat huruf alfabet di kertas terlebih dahulu. Bisa juga dengan mencetakhuruf-huruf dengan komputer.

2. Gunting kertas yang sudah digambar alfaber3. Buat pola alfaber yang sudah digambar ke kain flanel4. Masing-masing dibuat 2 lembar5. Pasang gantungan kunci ke kain flanel dengan menyambung pita/tali

beludru untuk pengaitnya, jadi yang dilem bagian pita/tali beludrunya.

6. Lalu gabungkan 2 kain flanel tadi dengan dihajit tusuk feston7. Masukkan dakron sedikit demi sedikit8. Jahit lagi sampai selesai

46

9. Gantungan Hp

Cara membuat:

1. Siapkan alat dan bahannya yaitu lem serbaguna, kain flanel ukuran 2 x 6 cm 5ungu dan 1 pink (warna boleh sesuai selera), jarum jahit dan benangnyasesuai warna, peniti bros atau tali beludru atau jepit rambut.

47

2. Lipat 2 kain flanel secara vertikal, rekatkan dengan lem serbaguna

3. Gulung flanel ke dalam, beri sedikit lem di bagian dalam gulungan flanelsupaya rekat dan tidak kembali ke bentuk semula.

4. Ulangi langkah 1 sampai 3 untuk flanel warna ungu lainnya

48

5. Beri lem pada sekeliling bagian luar flanel yang hanya mempunyai 1 warna(warna pink). Tempelkan satu persatu flanel warna ungu. Ujung warna ungumenghadap ke bawah. Tempelkan semua flanel ungu mengelilingi flanelpink. Supaua kuat beri lem juga pada flanel ungu, yang nantinya flanelwarna ungu saling menempel dan antara flanel ungu dengan flanel ungulainn.a tidak berlubang.

6. Beri lem di bagian belakang flanel lalu rekatkan dengan tali beludru atau pita.

49

10. Tempat TisueCara membuat:

1. Siapkan alat dan bahan

2. Ukur panjang lebar dan tinggi kotak tissu

3. Gunting kain flanel sesuai ukuran kotak tissu Bagian 1 tutup kotak, dan

bagian 2 dan 3 bagian depan dan samping kotak.

4. Jahit dengan tusuk feston bagian no 2 dan 3 (berselang selinng no 2, 3, 2, 3

5. Sambung bagian yang sudah dijahit dengan bagian no, 1 menggunakan

tusuk feston yang disambung

6. Lepas kotak tissu dan penutupnya, lalu beri lingkaran dengan

menggunakan pensil untuk tempat keluar tissunya.

7. Gunting lingkaran yang dibuat tadi

8. Tempelkan flanel putih berbentuk garis-garis dengan lem tembak

9. Tempelkan juga flanel warna coklat agar terkesan ada coklat yang meleleh

10. Tempelkan aplikasi buah-buahan dari flanel seperti striberi, krip, astor,

kiei, bisa ditambah sesuai selera.

50

51