LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN...

66
i LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKS JUDUL PROGRAM PELATIHAN DAN PENDAMPINGAN PEMBUATAN VIDEO PEMBELAJARAN PENDUKUNG PENDEKATAN SAINTIFIK BAGI GURU KIMIA DI KABUPATEN GIANYAR Dibiayai dari: Dana DIPA BLU Universitas Pendidikan Ganesha Nomor SP DIPA/042.01.2.400987/2017 Tanggal 7 Desember 2016 Nomor: 781/UN48.15/PM/2017 OLEH: Drs. I Ketut Sudiana, M. Kes NIP. 196310231991031001 Prof. Dr. I Wayan Redhana, M. Si NIP. 196503251991031001 JURUSAN PENDIDIKAN KIMIA FAKULTAS MIPA UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA 2017

Transcript of LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN...

Page 1: LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKSlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_1964123119910310… · pendampingan pembuatan video media pembelajaran kimia, dan ... berbasis

i

LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKS

JUDUL PROGRAM

PELATIHAN DAN PENDAMPINGAN PEMBUATAN VIDEO

PEMBELAJARAN PENDUKUNG PENDEKATAN SAINTIFIK BAGI

GURU KIMIA

DI KABUPATEN GIANYAR

Dibiayai dari:

Dana DIPA BLU Universitas Pendidikan Ganesha Nomor SP

DIPA/042.01.2.400987/2017 Tanggal 7 Desember 2016

Nomor: 781/UN48.15/PM/2017

OLEH:

Drs. I Ketut Sudiana, M. Kes

NIP. 196310231991031001

Prof. Dr. I Wayan Redhana, M. Si

NIP. 196503251991031001

JURUSAN PENDIDIKAN KIMIA FAKULTAS MIPA

UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

2017

Page 2: LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKSlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_1964123119910310… · pendampingan pembuatan video media pembelajaran kimia, dan ... berbasis

ii

Page 3: LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKSlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_1964123119910310… · pendampingan pembuatan video media pembelajaran kimia, dan ... berbasis

iii

PRAKATA

Kualitas proses pembelajaran kimia dipengaruhi oleh beberapa faktor.

Selain karena faktor guru dalam membuat perencanaan, aspek media

pembelajaran merupakan salah satu faktor yang penting untuk mendukung proses

pembelajaran yang berkualitas. Oleh karena itu, guru-guru kimia perlu membuat

media pembelajaran yang komunikatif dan menarik bagi siswa. Yang paling

penting adalah dengan media pembelajaran yang baik, siswa akan dapat

memahami materi kimia dengan baik pula. Seperti diketahui bahwa fungsi media

adalah untuk menyalurkan isi pesan dari sumber pesan kepada penerima pesan

(siswa).

Salah satu media pembelajaran kimia yang trend saat ini adalah media

pembelajaran berbasis ICT. Video merupakan salah komponen pendukung media

pembelajaran berbasis ICT. Oleh karena itu, pembuatan video pembelajaran

merupakan format yang penting dalam pembelajaran berbasis ICT. Dengan video

pembelajaran, materi dapat disajikan lebih menarik dan memudahkan siswa

memahami materi kimia. Sudah barang tentu, isi media pembelajaran bukan

hanya video, tetapi juga format yang yang lain, seperti teks dan grafis.

Kegiatan pelatihan dan pendampingan pembuatan video pembelajaran ini

tidak terlepas dari kekurangan. Selain itu, kami tidak bisa memenuhi keinginan

semua pihak. Mudah-mudahan kegiatan P2M ini dapat bermanfaat bagi guru-guru

kimia di Kabupaten Gianyar Bali sehingga mereka dapat menghasilkan video

pembelajaran kimia yang berkualitas.

Ucapan terimakasih saya sampaikan kepada MGMP Kimia Kabupaten

Buleleng atas kerjasamanya. Terimakasih kepada Kepala Sekolah SMA N 1

Sukawati atas ijin pengunaan tempat dan fasilitas pendukung lainnya.

Terimakasih kepada adik-adik mahasiswa yang sudah membantu kelancaran

pelaksanaan pelatihan

Singaraja, 5 November 2017

Ketua Pelaksana P2M

Page 4: LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKSlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_1964123119910310… · pendampingan pembuatan video media pembelajaran kimia, dan ... berbasis

iv

RINGKASAN

Kegiatan pelatihan dan pendampingan pembuatan video pembelajaran

dilaksanakan dalam waktu enam bulan (Mei-Oktober 2017) mulai dari pembuatan

modul pelatihan sampai dengan pembuatan laporan P2M. Kegiatan pelatihan dan

pendampingan dilakukan berturut-turut mulai dari pembuatan modul pelatihan,

pembekalan kepada mahasiswa calon pendamping, pelaksanaan pelatihan dan

pendampingan pembuatan video media pembelajaran kimia, dan pembuatan

media pembelajaran berbasis ICT yang melibatkan format video, dan pembuatan

laporan P2M. Pelaksanaan pelatihan dan pendapingan pembuatan video

pembelajaran dimulai dari konversi file video dalam bentuk ekstensi mp4 menjadi

bentuk ekstensi avi. Kegiatan berikutnya berturut-turut adalah pelatihan meng-

capture video menggunakan camtasia, meng-edit video menggunakan movie

maker, mem-publish video, dan terakhir adalah pembuatan media pembelajaran

berbasis ICT menggunakan microsoft power point dengan menginsersikan video.

Guru-guru kimia sangat antusias mengikuti kegiatan karena materi kegiatan ini

merupakan sesuatu yang baru bagi mereka. Produk video pembelajaran yang

dibuat sendiri oleh guru-guru kimia mencapai rata-rata sebesar 84,42 dan sudah

tergolong baik. Mereka merespon positif kegiatan pelatihan dan berharap agar

kegiatan ini atau kegiatan sejenis dapat dilanjutkan kepada guru-guru kimia

sehingga mereka memperoleh pengetahuan dan keterampilan dalam mendukung

kinerja mereka.

Kata-kata kunci: video pembelajaran, video conventer, camtasia, movie maker

Page 5: LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKSlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_1964123119910310… · pendampingan pembuatan video media pembelajaran kimia, dan ... berbasis

v

PELATIHAN DAN PENDAMPINGAN PEMBUATAN VIDEO

PEMBELAJARAN PENDUKUNG PENDEKATAN SAINTIFIK BAGI

GURU KIMIA DI KABUPATEN GIANYAR

Oleh: I Ketut Sudiana dan I Wayan Redhana

ABSTRAK

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan

keterampilan guru-guru kimia di Kabupaten Gianyar untuk membuat video

pembelajaran dalam rangka mendukung proses pembelajaran dengan pendekatan

saintfik. Sasaran pengabdian adalah guru-guru kimia yang tergabng MGMP

Kimia Kabupaten Gianyar. Permasalahan utama guru-guru mitra dalam mengelola

pembelajaran kimia menggunakan pendekatan saintifik adalah keterbatasan

alat/bahan kimia, kurangnya waktu, dan kurangnya kemampuan guru dalam

mengelola pembelajaran menggunakan pendekatan inkuiri, dan guru-guru

memiliki keyakinan bahwa strategi yang digunakannya selama ini sudah efektif.

Sehubungan dengan permasalahan tersebut, pelatihan dan pendampingan

pembuatan video pembelajaran untuk mendukung aktivitas inkuiri pada

pembelajaran kimia merupakan alternatif pemecahan masalah yang tepat dan

feasible. Kegiatan pelatihan dan pendampingan dilakukan berturut-turut mulai

dari pembuatan modul pelatihan, pembekalan mahasiswa calon pendamping,

pelaksanaan pelatihan dan pendampingan pembuatan video pembelajaran kimia,

dan pembuatan media pembelajaran berbasis ICT. Guru-guru kimia sangat

antusias mengikuti kegiatan. Kualitas produk video pembelajaran buatan guru-

guru kimia mencapai skor rerata 84,42 (tergolong baik). Guru-guru kimia

merespon positif kegiatan pelatihan ini dan mereka berharap agar kegiatan ini

terus dilanjutkan dan kegiatan sejenis dapat dilakukan sehingga mereka

memperoleh pengetahuan dan keterampilan dalam mendukung kinerja mereka.

Kata-kata kunci: camtasia, movie maker, pendekatan saintifik, video

pembelajaran, video conventer

Page 6: LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKSlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_1964123119910310… · pendampingan pembuatan video media pembelajaran kimia, dan ... berbasis

vi

TRAINING AND MENTORING OF MAKING OF LEARNING VIDEOS

TO SUPPORT A SAINTIFIC APPROACH FOR CHEMISTRYTEACHERS

IN GIANYAR REGENCY

By: I Ketut Sudiana and I Wayan Redhana

ABSTRACT

This community service activity was aimed at improving the skills of chemistry

teachers in Gianyar Regency to make learning videos in order to support the

learning process with the scientific approach. The target of the community service

was the chemistry teachers who were affiliated with a group of chemistry subject

matter of Gianyar Regency. The main problems of chemistry teachers in

managing chemistry learning using a scientific approach were the lack of

equipment/chemicals, lack of time, and the lack of teachers' ability to manage the

learning using inquiry approaches, and they had confidence that the strategies they

used were considered effective. In relation to these problems, the training and

mentoring of the making of learning videos to support inquiry activities in

chemistry learning was an appropriate and feasible solution to solve the problems.

The training and mentoring activities were started from preparing the training

modules, debriefing the prospective students, conducting the training and

mentoring of making chemistry learning videos, and making the ICT-based

learning media. The chemistry teachers were very enthusiastic to follow the

training. The product quality of teachers-made learning videos reached the

average score of 84.42 (quite good category ). They responded positively to the

training and they hoped that it can be continued and similar activities can be done

so that they will gain knowledge and skills to support their performances.

Keywords: camtasia, movie maker, scientific approach, learning video, video

converter

Page 7: LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKSlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_1964123119910310… · pendampingan pembuatan video media pembelajaran kimia, dan ... berbasis

vii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i

HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................. ii

PRAKATA ......................................................................................................... iii

RINGKASAN ..................................................................................................... iv

ABSTRAK .......................................................................................................... v

DAFTAR ISI ..................................................................................................... vii

DAFTAR GAMBAR ................................................................................... viiiviii

DAFTAR TABEL ............................................................................................. iix

DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xi

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1

A. Latar Belakang ............................................................................................ 1

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah ............................................................ 8

C. Tujuan Kegiatan .......................................................................................... 9

D. Manfaat Kegiatan ........................................................................................ 9

E. Khalayak Sasaran Strategis ........................................................................ 10

BAB II METODE PELAKSANAAN ............................................................... 11

A. Kerangka Pemecahan Masalah .................................................................. 11

B. Metode Pelaksanaan Kegiatan ................................................................... 12

C. Kegiatan Evaluasi ...................................................................................... 14

D. Analisis Data ............................................................................................. 14

BAB III HASIL KEGIATAN DAN PEMBAHASAN ........................................ 15

A. Hasil Kegiatan ........................................................................................... 15

B. Pembahasan ............................................................................................. 188

BAB IV PENUTUP ......................................................................................... 200

A. Simpulan ................................................................................................. 200

B. Saran-Saran ............................................................................................. 200

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 211

LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................................... 233

Page 8: LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKSlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_1964123119910310… · pendampingan pembuatan video media pembelajaran kimia, dan ... berbasis

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Bagan Alur Berpikir dalam Memecahkan Masalah……………... 12

Page 9: LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKSlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_1964123119910310… · pendampingan pembuatan video media pembelajaran kimia, dan ... berbasis

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Pedoman Konversi Skor Vs. Kualitas Video Buatan Guru

Kimia Peserta Pelatihan ....................................................................... 14

Page 10: LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKSlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_1964123119910310… · pendampingan pembuatan video media pembelajaran kimia, dan ... berbasis

x

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Daftar Hadir Peserta

Lampiran 2 Daftar Nama Instruktur dan Asisten Instruktur

Lampiran 3 Modul Pelatihan Pembuatan Video Pembelajaran

Lampiran 4 Daftar Nilai Video Buatan Guru-Guru Kimia Peserta Pelatihan

Lampiran 5 Data Respon Guru-guru Kimia terhadap Kegiatan Pelatihan

Pembuatan Video Pembelajaran

Lampiran 6 Foto-foto Kegiatan

Page 11: LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKSlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_1964123119910310… · pendampingan pembuatan video media pembelajaran kimia, dan ... berbasis

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sebagai bagian dari sains, pembelajaran kimia idealnya dilaksanakan

sesuai dengan hakikat sains sebagai produk, proses dan sikap. Pembelajaran

menggunakan pendekatan saintifik/inkuiri adalah pembelajaran ideal untuk

meningkatkan kemampuan sains, baik proses, produk, maupun sikap. Kurikulum

2013 telah lebih mendorong pembelajaran pada pendekatan saintifik. Kurikulum

ini secara eksplisit memberikan penekanan pada kegiatan pembelajaran yang

mencerminkan kegiatan inkuiri mulai dari mengamati, menanya, mengumpulkan

data, mengasosiasi/menalar, dan menyaji. Kurikulum 2013 (Permendiknas 81A

dan 103 tahun 2014) telah menggeser beberapa prinsip pembelajaran: (1) dari

belajar reseptif (diberi tahu) menjadi produktif (mencari tahu); (2) dari guru

sebagai sumber informasi menjadi berbagai sumber informasi; (3) dari tekstual

menjadi pendekatan inkuiri; (4) dari lebih menekankan kemampuan mental

menjadi keseimbangan antara keterampilan fisikal dan mental; (5) pada

pembelajaran sebagai masyarakat belajar; dan (6) pada pemanfaataan teknologi

untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran. Pada Kurikulum 2013

(K13), guru diingatkan kembali bahwa peran guru adalah sebagai fasilitator,

motivator, dan inspirator. Penyiapan sumber belajar adalah tugas penting guru

sebagai fasilitator.

Kurikulum KTSP-pun telah mendorong kegiatan pembelajaran

menggunakan pendekatan saintifik yang tercermin dari kegiatan pembelajaran

melalui eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi, tetapi implementasi di lapangan

masih mengalami kendala. Pembelajaran yang menekankan kepada keterampilan

inkuiri ilmiah (proses sains) dan sikap sains masih belum banyak dilakukan pada

pembelajaran. Permasalahan ini secara umum terjadi pada semua jenjang

pendidikan, SD, SMP, maupun SMA. Ada dua faktor menjadi kendala terhadap

penerapan pembelajaran menggunakan pendekatan inkuiri yang dikemukakan

oleh guru (Kirna, dkk. 2007), yaitu: (a) keterbatasan alat/bahan dan waktu, dan (b)

Page 12: LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKSlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_1964123119910310… · pendampingan pembuatan video media pembelajaran kimia, dan ... berbasis

2

kurangnya kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran menggunakan

pendekatan inkuiri. Di samping kendala teknis seperti yang dikemukakan di atas,

Sanjaya (2009) juga mengemukakan adanya kendala kultur, yaitu guru belum

terbiasa dalam mengelola inkuiri dan memiliki keyakinan bahwa strategi yang

digunakannya sudah efektif.

Terlepas dari belum terbangunnya kultur guru dalam mengelola

pembelajaran menggunakan pendekatan inkuiri, pemberlakuan kurikulum baru

telah mengharuskan guru untuk mengelola pembelajarannya sesuai dengan

tuntutan kurikulum. Guru-guru harus siap dan menyiapkan diri untuk mampu

berperan sebagaimana tuntutan kurikulum. Keberhasilan pencapaian pendidikan

nasional atau keberhasilan kurikulum sangat ditentukan oleh guru. Guru adalah

ujung tombak keberhasilan pendidikan, atau dengan kata lain ” tidak ada siswa

yang baik tanpa guru yang baik”. Oleh sebab itu, penanganan permasalahan

implemetasi kurikulum harus menitikberatkan pada kesiapan pendukung

kurikulum, yaitu kemampuan dan keterampilan guru dalam mengimplementasi

kurikulum, di samping penyiapan sarana dan prasarana seperti buku siswa dan

panduan guru, serta kelengkapan laboratorium.

Implementasi kurikulum 2013 membutuhkan sumber belajar/media

dengan format informasi yang kaya. Dalam penyiapan sumber belajar yang kaya

untuk mendukung inkuiri siswa, kreativitas guru sangat menentukan. Guru yang

kreatif mampu melihat potensi lingkungan untuk dijadikan sumber belajar untuk

mendukung inkuiri. Kreativitas harus didukung oleh keterampilan. Tanpa

berbekal keterampilan, ide-ide kreatif sulit dimunculkan atau diwujudkan.

Pemberian keterampilan dalam membuat sumber belajar di kalangan guru menjadi

sangat penting untuk membantu guru mengelola pembelajaran sesuai tuntutan

kurikulum 2013.

Salah satu media yang potensial untuk medukung kegiatan inkuiri siswa

adalah video. Video dapat membawa fenomena kehidupan sehari-hari atau fakta

laboratorium ke dalam kelas untuk dijadikan konteks pembelajaran yang real.

Video yang didesain khusus untuk mencapai indikator belajar tertentu dijadikan

basis untuk menggali gagasan awal siswa dan prediksi/hipotesis siswa untuk

selanjutnya dibuktikan melalui video hasil pembuktian ataupun simulasi. Sebagai

Page 13: LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKSlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_1964123119910310… · pendampingan pembuatan video media pembelajaran kimia, dan ... berbasis

3

pendukung inkuiri, komponen interaktivitas dari video memegang peran penting

untuk memandu siswa tentang apa yang mesti diamati, pertanyaan pokok apa

yang harus dijawab siswa, penjelasan awal apa yang dimiliki siswa, apa hasil

pembuktian (percobaan) terhadap prediksi siswa, dan apa penjelasan (penalaran

ilmiah) dari fenomena yang menjadi fokus pembelajaran. Animasi penting

ditambahkan dalam memberikan penjelasan ilmiah.

Permasalahan implemetasi pendekatan saintifik dalam pembelajaran

seperti dipaparkan pada pendahuluan terjadi pada semua jenjang pendidikan dasar

dan menengah, dan terjadi pada semua disiplin ilmu/mata pelajaran. Beberapa

mata pelajaran yang membutuhkan sarana dan prasarana yang mahal sangat rentan

untuk mampu melaksanakan kurikulum 2013. Salah satu mata pelajaran yang

mengalami kendala cukup besar dalam implementasi kurikulum 2013 adalah Mata

Pelajaran Kimia karena pembelajaran ini idealnya mesti lebih banyak dilakukan

melalui percobaan laboratorium, mengamati fakta alam, menganalisisnya sampai

ditemukan pengetahuan ilmiah (sains) dibalik fenomena/fakta tersebut.

Pembelajaran yang langsung pada ranah pengetahuan (produk) tanpa dikaitkan

dengan fakta alam dan pengakajian yang cukup tentang fakta/fenomena alam akan

mendorong siswa belajar hafalan. Konsepsi dibalik fenomena/fakta alam,

terutama konsepsi kimia yang bersifat abstrak, sulit dipahami siswa jika

pembelajaran dilakukan secara direct pada pengetahuan ilmiah.

Pembelajaran Kimia, idealnya dimulai dari pengamatan terhadap

fakta/fenomena alam (aspek realitas) dilanjutkan dengan elaborasi yang cukup

tentang konseptual dibalik fakta/fenomena. Konseptual kimia yang sifatnya

abstrak membutuhkan visualisasi konseptual untuk mengkonkretkan konsepsi

tersebut sehingga mudah dipahami oleh siswa. Pada pembelajaran aspek realitas,

aktivitas siswa ditekankan pada pengalaman mengamati fakta/fenomena alam,

menanya dan mengumpulkan data, sedangkan pada aspek konseptual kimia,

kegiatan siswa diarahkan pada mengasosiasi/menalar sampai menyaji

menggunakan bahasa dan simbol kimia. Pembelajaran kimia menggunakan

pendekatan saintifik tentu memerlukan dukungan sarana/prasarana laboratorium

dan media visualisasi yang memadai untuk membawa fakta/fenomena alam ke

Page 14: LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKSlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_1964123119910310… · pendampingan pembuatan video media pembelajaran kimia, dan ... berbasis

4

dalam kelas, serta membantu siswa mengkonkretisasi aspek konseptual kimia

yang bersifat abstrak

Dari observasi dan wawancara dengan guru dan siswa di beberapa SMA

saat membimbing dan monev PPL mahasiswa di Kabupaten Buleleng ditemukan

bahwa implementasi pendekatan saintifik yang dimandatkan dalam K13 maupun

KTSP kurang berjalan dengan baik. Sebagian pembelajaran di kelas kembali jatuh

pada teacher centered walaupun dalam RPP-nya, pembelajaran didesain

menggunakan pendekatan saintifik/inkuiri. Fenomena ini sesungguhnya tidak

hanya terjadi di Buleleng, melainkan terjadi di sebagian besar SMA di Bali,

termasuk SMAN di Kabupaten Gianyar. Wawancara dengan beberapa guru

SMAN di Gianyar menunjukkan fakta yang sama. Kendala utama yang

dikemukakan guru terkait dengan melaksanakan pembelajaran menggunakan

pendekatan inkuiri adalah kendala waktu dan partisipasi siswa. Melaksanakan

praktikum membutuhkan waktu yang lama, sementara jumlah jadwal efektif di

sekolah sangat kurang karena dipotong dengan kegiatan-kegiatan yang lain.

Terkait dengan pelaksanaan praktikum, di samping menghabiskan waktu

yang banyak, melaksanakan praktikum membutuhkan kerja keras guru dalam

menyiapkan sarana praktikum karena tidak ada laboran atau kinerja laboran belum

optimal. Jumlah siswa yang banyak tidak sepadan dengan fasilitas laboratorium

yang tersedia sehingga praktikum kurang banyak bisa dilakukan, dan itupun

hanya bisa dilakukan dengan cara demonstrasi. Guru mengemukakan bahwa kerja

keras dan boros waktu ini tidak signifikan meningkatkan proses dan hasil belajar

siswa.

Penerapan pendekatan saintifik yang pernah dilakukannya cenderung

kurang berjalan dengan lancar karena siswa cenderung pasif, kurang aktif

bertanya, menjawab dan LKS tidak dikerjakan dengan optimal. Guru sendiri

menyatakan bahwa kemampuan mereka dalam mengelola pembelajaran

menggunakan pendekatan saintifik (inkuiri ilmiah) masih kurang. Walaupun

sarana (alat dan bahan) praktikum relatif masih kurang, guru menyatakan bahwa

kendala utama bukanlah sarana laboratorium ini karena beberapa praktikum

model demonstrasi masih bisa dikiati oleh guru.

Page 15: LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKSlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_1964123119910310… · pendampingan pembuatan video media pembelajaran kimia, dan ... berbasis

5

Guru-guru mengeluhkan motivasi belajar siswa yang sangat rendah.

Pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik yang sudah dilakukan

berbantuan LKS kurang berjalan dengan baik karena siswa pasif. Waktu belajar

kurang efektif dimanfaatkan dalam pembelajaran karena kebanyakan siswa

kurang antusias dalam mengerjakan LKS, siswa kurang memiliki motivasi untuk

mencari informasi di buku atau sumber lain untuk menyelesaikan tugas dalam

LKS. Akibatnya, pembelajaran cenderung kembali ke teacher centered.

Pembelajaran menggunakan LKS yang tidak didesain khusus untuk pendekatan

saintifik akan mengalami hal yang sama dengan dikemukakan guru. Pembelajaran

yang kering dengan demonstrasi fenomena real (hanya teoritik) akan cenderung

membosankan. Guru-guru kimia menyadari sepenuhnya hal tersebut, namun

mereka mengalami masalah dalam mewujudkannya.

Dari wawancara yang cukup intensif dengan beberapa guru kimia di

Buleleng dan di SMAN 1 Gianyar, guru-guru mengemukakan bahwa mereka

mengalami kesulitan dalam mengelola inkuiri, utamanya membangun pertanyaan-

pertanyaan yang mampu mendorong siswa menemukan konsepsi dibalik

fakta/fenomena/problem yang diangkat dalam pembelajaran. Hal inilah yang

menyebabkan pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik menjadi kurang

efektif, dimana antara fakta yang diamati dan konseptual ilmiah terlepas satu

dengan yang lain, tidak bisa dikaitkan dengan jelas oleh guru melalui pertanyaan

yang dikembangkan. Pangaitan fakta dan konseptual ilmiah memerlukan media

visualisasi yang tepat dan guru-guru belum menggunakan media visualisasi

konseptual yang mengaitkan fakta dan konsepsi ilmiah. Tversky (2005)

mengemukakan bahwa visualisasi adalah bagian integral dari sains. Konseptual

sains, seperti kimia, yang sifatnya abstrak ataupun sesuatu yang tidak kasat mata

sangat membutuhkan suatu analogi untuk memahaminya. Smaldino, dkk (2005)

menyatakan bahwa salah satu peran penting visualisasi adalah sebagai analogi

untuk membantu siswa mengembangkan model mental atau gambaran personal

tentang konseptual yang sifatnya abstrak.

Di era informasi sekarang ini, sarana ICT yang dimiliki guru sudah cukup

memadai, seperti laptop dan android. Sebagian guru-guru, utamanya yang yunior

sudah cukup literasi ICT, yaitu sudah biasa mengakses informasi secara online.

Page 16: LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKSlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_1964123119910310… · pendampingan pembuatan video media pembelajaran kimia, dan ... berbasis

6

Beberapa guru sudah memiliki video pembelajaran yang diakses dari internet dan

beberapa di antaranya sudah pernah menunjukkannya di kelas. Hanya saja, cara

pemanfaatan video tersebut kurang optimal, karena video tersebut tanpa narasi

atau narasinya masih menggunakan bahasa asing, durasinya terlalu panjang

(kurang fokus), dan kurang sesuai dengan indikator pencapaian belajar. Video-

video pembelajaran, baik fakta ataupun yang sifatnya konseptual yang diunduh

dari internet masih perlu dimodifikasi dan dilengkapi dengan aktivitas siswa yang

dirancang secara cermat agar siswa dapat mengalami proses inkuiri dalam belajar.

Walaupun secara teknis editing video adalah sesuatu yang sederhana, tetapi guru-

guru kimia belum memiliki keterampilan yang sangat penting ini.

Kemajuan teknologi komputer (ICT) sekarang ini sudah sangat

memudahkan guru untuk mengembangkan media visualisasi, seperti video

fakta/fenomena maupun animasi untuk mendukung pembelajaran kimia. Beberapa

guru mengungkapkan bahwa mereka dari dulu sangat ingin memiliki keterampilan

mengelola pembelajaran berbasis teknologi komputer (multimedia). Mereka ingin

memiliki kemampuan dalam membuat media berbasis komputer, hanya saja

belum ada kesempatan untuk merealisasikannya. Guru-guru sangat berharap

melalui kegiatan pengabdian masyarakat ini keinginan mereka akan dapat

diwujudkan. Mereka merasa sangat membutuhkan bantuan dalam mengelola

pembelajaran berbantuan teknologi, karena sementara ini mereka belum banyak

tersentuh dengan kegiatan inservice terkait permasalahan di atas. Kegiatan-

kegiatan P2M Penerapan IPTEK UNDIKSHA belum banyak yang dilaksanakan

di luar kabupaten Buleleng sehingga kegiatan P2M ini sangat dinantikan oleh

mereka.

Era teknologi komputer sekarang ini telah mendorong semua sekolah dan

juga guru untuk memprioritaskan pengembangan fasilitas komputer dan

aksesoriesnya. Sayangnya, lengkapnya fasilitas TIK yang dimiliki sekolah dan

juga guru belum banyak diarahkan langsung pada aspek pembelajaran. Potensi

teknologi komunikasi dan informasi sebagai salah satu alternatif solusi

permasalahan pembelajaran belum banyak menjadi perhatian guru. Permasalahan

ini diungkapkan oleh beberapa kepala sekolah, padahal di masa yang akan datang,

kepala sekolah mendorong pembelajaran yang berbasis teknologi ini. Oleh sebab

Page 17: LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKSlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_1964123119910310… · pendampingan pembuatan video media pembelajaran kimia, dan ... berbasis

7

itu, kepala sekolah sangat mendukung kegiatan untuk melatih guru-guru

mengembangkan media berbasis teknologi komputer, seperti video pembelajaran

sekaligus merancang kegiatan belajar menggunakan pendekatan saintifik

menggunakan video tersebut. Kepala sekolah memandang kegiatan inservice guru

dalam rangka pengadaan media berbasis komputer sangat penting dilakukan untuk

mendukung implementasi kurikulum.

Dari keseluruhan wawancara dengan beberapa guru kimia dapat diambil

simpulan bahwa akar permasalahan dari kurang terimplementasinya pendekatan

saintifik dalam pembelajaran adalah (1) masalah kurang sepadannya

sarana/prasarana lab dengan jumlah siswa sehingga praktikum kurang berlansung,

(2) pelaksanaan pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik memerlukan

waktu yang lama, (3) tidak adanya media-media visualisasi, baik visualisasi fakta

(realitas) maupun visualisasi konseptual yang sesuai, (4)

kemampuan/keterampilan guru dalam mengembangkan media visualisasi

pendukung pembelajaran menggunakan saintifik masih kurang, dan (4)

kemampuan guru dalam mengembangkan LKS yang tepat yang mampu

mengaitkan fakta dan konsepsi ilmiah serta dapat memotivasi siswa aktif dalam

pembelajaran masih kurang.

Akar-akar permasalahan tersebut secara bertahap semestinya mendapat

perhatian khusus untuk dipecahkan oleh guru, sekolah, dan praktisi pendidikan

yang lain. Tanpa perhatian khusus terhadap akar permasalaahn tersebut, maka

implementasi kurikulum KTSP maupun K13 yang memandatkan proses

pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik hanya akan “gagah di atas

kertas”. Salah satu kegiatan yang relevan dilakukan untuk memecahkan

permasalahan guru kimia adalah melaksanakan pelatihan dan pendampingan

pembuatan video pembelajaran sekaligus aktivitas pembelajarannya menggunakan

pendekatan saintifik. Kegiatan ini akan memberikan keterampilan dasar tentang

membuat/editing video dan bagaimana mengembangkan kegiatan belajar siswa

(LKS) yang dapat mendorong inkuiri. Kegiatan ini juga akan menghasilkan

beberapa video pembelajaran yang sesuai dengan tuntutan kurikulum dan bisa

dimanfaatkan secara efisien dalam pembelajaran.

Page 18: LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKSlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_1964123119910310… · pendampingan pembuatan video media pembelajaran kimia, dan ... berbasis

8

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah

Pendalaman terhadap wawancara dengan guru kimia terkait dengan

pelaksanaan pendekatan saintifik sesuai dengan tuntutan kurikulum (Kirna, 2015)

menunjukkan bahwa guru kimia mengalami beberapa kendala. Permasalahan

yang dihadapi guru ada yang sifatnya internal dan eksternal. Permasalahan

eksternal yang dihadapi guru seperti dapat diinventarisasi menjadi tiga, yaitu: (a)

kuantitas ruang laboratorium serta alat dan bahan belum memadai dibandingkan

dengan jumlah siswa; (b) belum ada tenaga laboran untuk memperlancarkan

kegiatan praktikum; dan (c) belum adanya media alternatif yang tepat, relevan

dengan kompetensi dasar dan kontekstual dengan kehidupan sehari-hari siswa,

untuk mendukung pembelajaran yang memfasilitasi siswa untuk mengamati,

menanya, mencoba, dan menalar serta sesuai dengan karakteristik kajian kimia.

Permasalahan internal guru yang dapat diinventaris adalah: (a) keterampilan guru

dalam membuat media berbasis komputer/TIK sebagai pendukung kegiatan

inkuiri masih kurang; (b) kemampuan guru dalam memanfaatkan teknologi

multimedia dalam pembelajaran kimia menggunakan pendekatan inkuiri masih

kurang; dan (f) kurang adanya inservice terkait dengan peningkatan keterampilan

guru dalam mengembangkan media berbasis komputer dan mengelola kegiatan

inkuiri siswa. Permasalahan yang diuaraikan di atas terjadi tidak hanya terjadi di

Buleleng, melainkan juga dikeluhkan oleh guru-guru kimia di Kabupaten Gianyar.

Dari permasalahan-permasalahan yang diidentifikasi di atas, prioritas

permasalahan yang disepakati dengan MGMP Kimia Kabupaten Gianyar untuk

dipecahkan adalah permasalahan yang dapat diklasifikasikan menjadi dua hal

pokok, yaitu: (1) belum adanya media alternatif yang tepat untuk pendukung

pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik, dan (2) kurang terampilnya

guru dalam mengembangkan media berbasis komputer dan mengelola

pembelajaran kimia menggunakan pendekatan saintifik. Permasalahan pokok

yang pertama terkait dengan pentingnya pengadaan media alternatif yang tepat

untuk mendukung pembelajaran berbasis inkuiri. Permasalahan pokok yang kedua

adalah permasalahan terkait dengan pentingnya peningkatan keterampilan dan

kreativitas guru dalam mengembangkan multimedia untuk mendukung kegiatan

inkuiri siswa yang didalamnya tercakup keterampilan produksi media berbasis

Page 19: LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKSlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_1964123119910310… · pendampingan pembuatan video media pembelajaran kimia, dan ... berbasis

9

ICT dan kemampuan/keterampilan mengembangkan aktivitas belajar siswa sesuai

dengan pendekatan inkuiri.

Dua permasalahan pokok yang diidentifikasi berasama dengan MGMP

Kimia Gianyar di atas cukup mudah dipecahkan seiring dengan adanya kemajuan

dalam bidang teknologi multimedia. Sayangnya, permasalahan di atas belum

pernah dicoba untuk dicarikan solusi sehingga permasalahan ini akan terus

dihadapi oleh guru. Dua permasalahan pokok di atas selanjutnya menjadi fokus

yang dipecahkan dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini.

C. Tujuan Kegiatan

Tujuan kegiatan P2M ini adalah untuk: (1) meningkatkan kemampuan dan

keterampilan guru-guru MGMP Kimia Kabupaten Gianyar untuk membuat video

pembelajaran sendiri dalam rangka mengefektifkan proses pembelajaran kimai di

SMA, (2) adanya beberapa video interaktif pada pembelajaran kimia hasil kerja

kolaboratif dari guru peserta dalam rangka mendukung proses pembelajaran yang

dimandatkan kurikulum KTSP maupun kurikulum 2013.

D. Manfaat Kegiatan

Ada tiga manfaat yang diperoleh dari Kegiatan P2M ini, yaitu manfaat

untuk guru, bagi pelaksana P2M, dan sekolah mitra.

Bagi guru, kegiatan P2M ini diharapkan dapat meningkatkan wawasan dan

kemampuan guru kimia tentang pengembangan media pembelajaran, khususnya

video pembelajaran untuk mendukung proses pembelajaran berbasis inkuiri

(menggunakan pendekatan saintifik). Peningkatan wawasan dan kemampuan guru

ini diharapkan dapat memotivasi guru untuk berkreasi lebih lanjut dalam

mengoptimalkan kualitas pembelajaran yang diampunya, sehingga di masa yang

akan datang, guru menjadi lebih produktif dan tidak mengalami kesulitan dalam

meniti karir sesuai dengan tuntutan profesionalisme guru. Secara khusus,

keikutsertaan guru dalam kegiatan P2M ini memberikan peluang guru melakukan

karya-karya inovatif di bidang pembelajaran..

Bagi pelaksana, kegiatan P2M memberikan peluang untuk mengabdikan

kepakaran yang dimiliki untuk memajukan pendidikan nasional. Mengingat media

Page 20: LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKSlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_1964123119910310… · pendampingan pembuatan video media pembelajaran kimia, dan ... berbasis

10

memegang peranan yang sangat penting dalam pembelajaran yang students

centered, memiliki keunggulan dalam memudahkan belajar, dan adaptable bagi

siswa, maka diseminasi kemampuan dan keterampilan dalam membuat media,

khususnya multimedia berbasis komputer, sangat penting dilakukan di kalangan

guru yang merupakan garda terdepan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.

Bagi Undiksha, Kegiatan P2M ini di samping sebagai wujud kepedulian

lembaga terhadap permasalahan eksternal dan membangun citra lembaga,

UNDIKSHA juga merasa ikut bertanggungajawab pada peningkatan pendidikan

nasional dari tingkat dasar sampai perguruan tinggi. Sebagai Lembaga

pendidikan, UNDIKSHA diharapkan mampu sebagai agent perubahan pendidikan

nasional menuju ke arah yang lebih baik melalui penerapan IPTEKS tidak hanya

di Kabupaten Buleleng, tetapi juga di seluruh Bali, bahkan Indonesia.

E. Khalayak Sasaran Strategis

Khalayak sasaran Strategis dari kegiatan P2M ini adalah guru-guru

MGMP Kimia Kabupaten Gianyar. Guru-guru yang dilibatkan sebagai mitra

adalah guru-guru yang sudah memiliki literasi yang memadai tentang penggunaan

komputer. Jumlah guru mitra yang ditargetkan pada kegiatan ini adalah 20 sampai

30 guru.

Page 21: LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKSlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_1964123119910310… · pendampingan pembuatan video media pembelajaran kimia, dan ... berbasis

11

BAB II

METODE PELAKSANAAN

A. Kerangka Pemecahan Masalah

Pemecahan masalah yang diajukan dalam kegiatan P2M ini menggunakan

kerangka berpikir sebagai berikut. Permasalahan utama guru mitra dalam

mengelola pembelajaran kimia menggunakan pendekatan saintifik seperti sudah

diuraikan pada pendahuluan dan analisis situasi dijadikan landasan untuk

menentukan alternatif pemecahan masalah. Pelatihan dan pendampingan

pembuatan video pembelajaran untuk mendukung aktivitas inkuiri pada

pembelajaran kimia merupakan alternatif pemecahan masalah yang tepat dan

feasible dilaksanakan. Setelah memilih pemecahan yang tepat dan feasible

dilaksanakan, selanjutnya disusun metode pelaksanaan. Secara bagan, alur

berpikir dan detailnya adalah seperti di bawah ini.

Permasalahan Utama

Guru-guru mengalami permasalahan dalam mengelola pembelajaran sains menggunakan pendekatan

inkuiri /saintifik

Praktikum laboratorium sulit dan berat untuk dilaksanakan karena kurang memadainya sarana dan

waktu

Guru kimia kesulitan dalam memperoleh sumber belajar/media yang sesuai dengan tuntutan kurikulum

Kemampuan dan keterampilan guru dalam mengembangkan media pembelajaran yang sesuai dengan

kurikulum masih kurang

Masih kurangnya inservice kepada guru untuk mengembangkan kemampuan membuat media

Alternatif Pemecahan Masalah

Sosialisasi dan pelatihan tentang pembuatan RPP dan mengelola pembelajaran kimia menggunakan

pendekatan inkuiri/saintifik

Pelatihan pembuatan LKS yang khusus untuk pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik

Pelatihan praktikum alternatif menggunakan peralatan dan bahan yang mudah diperoleh di

lingkungan sekitar

Mengadakan pelatihan tentang pembuatan multimedia berbasis komputer untuk mendukung

pembelajaran kimia menggunakan pendekatan inkuiri

Mengadakan penyegaran dan pelatihan melaksanakan pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik.

Pelatihan untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan dasar membuat multimedia berbasis

komputer

Alternatif yang paling tepat dan feasible dilaksanakan

Mengadakan pelatihan dan pendampingan tentang pembuatan media berupa video pembelajaran

pendukung pendekatan saintifik dan rancangan aktivitas belajar siswa dalam menggunakan video

tersebut.

Page 22: LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKSlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_1964123119910310… · pendampingan pembuatan video media pembelajaran kimia, dan ... berbasis

12

Gambar 2.1 Bagan Alur Berpikir dalam Memecahkan Masalah

B. Metode Pelaksanaan Kegiatan

Kegiatan pelatihan dan pendampingan pembuatan video pembelajaran

kimia menggunakan pendekatan saintifik ini dilakukan dengan langkah-langkah

sebagai berikut.

1) Berkoordinasi dengan Guru/MGMP Kimia Kabupaten Gianyar

Penulis berkoordinasi dengan pengurus MGMP bidang kimia Kabupaten

Gianyar tentang kegiatan P2M yang akan dilaksanakan, seperti: Jenis kegiatan,

sasaran kegiatan, waktu pelaksanaan. Pada kegiatan koordinasi ini diharapkan

akan diperoleh informasi tentang guru-guru yang aktif dan memiliki keterampilan

dasar komputer yang memadai. Guru-guru ini selanjutnya menjadi khalayak

sasaran dari kegiatan P2M ini. Melalui MGMP, beberapa anggota yang memenuhi

kriteria ditunjuk sebagai peserta. Pada kegiatan koordinasi ini juga dijajagi tempat

kegiatan pelatihan dan pendampingan. Pengurus dari salah satu MGMP kimia

diharapkan dapat membantu pelaksana menyiapkan prasarana dan sarana

penunjang pelaksanaan kegiatan pelatihan.

2) Pelatihan tentang LKS pembelajaran kimia menggunakan pendekatan

saintifik pada topik tertentu

Kegiatan awal yang dilakukan adalah sosialisasi dan pelatihan untuk

memberikan wawasan secara komprehensif tentang pembelajaran kimia

menggunakan pendekatan saintifik. Kegiatan sosiaisasi dilanjutkan dengan

pelatihan pembuatan skenario (LKS) pembelajaran kimia menggunakan

pendekatan saintifik pada topik tertentu.

Metode Kegiatan

Sosialisasi dan pelatihan tentang pembuatan skenario pembelajaran kimia menggunakan pendekatan saintifik dan skenario video pendukungnya

Mengadakan pelatihan tentang keterampilan dasar membuat dan editing video (menggunakan Movie

Maker dan Camtasia) dan mendesain rancangan tampilan video pembelajaran dalam bentuk

PowerPoint.

Mengadakan pendampingan pembuatan video pembelajaran oleh guru peserta yang selanjutnya

dilakukan secara online berupa forum diskusi online

Mengadakan Presentasi dan evaluasi untuk menyempurnakan produk yang dibuat peserta.

Page 23: LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKSlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_1964123119910310… · pendampingan pembuatan video media pembelajaran kimia, dan ... berbasis

13

3) Pelatihan Keterampilan dasar pembuatan video pembelajaran

Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan keterampilan dasar komputer

multimedia untuk membuat video pembelajaran. Program aplikasi yang

digunakan adalah program-program yang sederhana yang bisa dikuasai dengan

cepat oleh peserta yang sudah memiliki literasi yang memadai terhadap

penggunaan komputer. Program aplikasi yang digunakan adalah Movie Maker

untuk video editing, Camtasia untuk capture screen, Video converter untuk

mengubah format video, dan PowerPoint khusus untuk mengorganisasi video dan

teks dalam bentuk tampilan akhir dari video pembelajaran yang didukung dengan

akktivitas belajar siswa. Video-video fakta lab ataupun animasi pembelajaran

kimia di youtube dijadikan sumber video untuk dimodifikasi sesuai dengan

kebutuhan pembelajaran.

4) Pendampingan Pembuatan Video Pembelajaran sesuai dengan skenario

pembelajaran saintifik yang sudah dirancang

Dari dua kegiatan sebelumnya, peserta dipandang sudah memiliki

pemahaman yang memadai tentang skenario pembelajaran menggunakan saintifik

dan memiliki keterampilan dasar komputer untuk membuat video interaktif.

Kegiatan pendampingan dilakukan untuk membantu peserta menyelesaikan video

pembelajaran yang sudah diskenariokan. Guru mitra bisa saja melakukan

perekaman video fakta laboratorium atau fakta kimia dalam kehidupan sehari-hari

yang dilakukan secara mandiri atau mengunduh video-video realitas maupun

konseptual (animasi) di internet untuk dimodifikasi. Guru mitra secara mandiri

juga meng-capture screen tampilan visualisasi/animasi di layar komputer untuk

mendukung video pembelajaran yang dibuat, serta menyiapkan pertanyaan-

pertanyan untuk menggiring inkuiri siswa. Bahan-bahan yang sudah disiapkan

secara mandiri selanjutnya didampingi untuk mewujudkan video pembelajaran

interaktif yang dibuat. Teknis pendampingan, sebagian dilakukan melalui tatap

muka dan dilanjutkan melalui kegiatan forum diskusi online.

Page 24: LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKSlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_1964123119910310… · pendampingan pembuatan video media pembelajaran kimia, dan ... berbasis

14

C. Kegiatan Evaluasi

Evaluasi kegiatan P2M ini dilihat dari dua aspek, yaitu (1) keterlibatan

peserta dan (2) output kegiatan. Indikator keberhasilan kegiatan dilihat dari dua

komponen evaluasi tersebut. Kegiatan P2M ini menargetkan keterlibatan peserta

minimal 20 orang guru yang berpartisipasi aktif dalam mengikuti seluruh

rangkaian kegiatan. Output yang ditargetkan adalah dihasilkannya minimal 6

video pembelajaran untuk mendukung pembelajaran kimia menggunakan

pendekatan saintifik (inkuiri ilmiah).

D. Analisis Data

Data dari kegiatan P2M ini terdiri dari data nilai produk video

pembelajaran dan pendapat guru terhadap kegiatan pelatihan. Data kualitas

produk media pembelajaran berupa video pembelajaran pendukung pendekatan

saintifik yang dibuat oleh guru-guru kimia dinilai menggunakan rubrik penilaian

(lampiran .....), kemudian dihitung reratanya. Berdasarkan rerata skor dapat

ditentukan kualitas video yang dibuat guru kimia menggunakan pedoman

konversi abel 2.1. Data pendapat guru-guru kimia terhadap kegiatan pelatihan

pembuatan video pembelajaran pendukung pendekatan saintifik di ambil

menggunakan angket skala Likert (lampiran .....), kemudian dihitung

persentasenya.

Tabel 2.1

Pedoman Konversi Skor Vs. Kualitas Video Buatan Guru Kimia Peserta Pelatihan

No. Rentangan skor Kategori

1 85-100 Sangat baik

2 70-84 Baik

3 55-69 Cukup

4 40-54 Kurang

5 0-39 Sangat kurang

Page 25: LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKSlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_1964123119910310… · pendampingan pembuatan video media pembelajaran kimia, dan ... berbasis

15

BAB III

HASIL KEGIATAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Kegiatan

Kegitan pelatihan dan pendampingan pembuatan video pembelajaran dilaksanakan

selama enam bulan (Mei-Oktober 2017), dimulai dari penyiapan modul pelatihan sampai

dengan pembuatan media pembelajaran berbasis information communication and

technology (ICT). Pembuatan modul pelatihan ini berlangsung selama dua bulan (Mei-Juni

2017). Setelah modul pelatihan telah siap, pelaksana melatih mahasiswa yang akan

menjadi pendamping pelatihan. Pelatihan berlangsung selama dua hari. Pelatihan ini

dimaksudkan agar mahasiswa yang membantu pendampingan memiliki pengetahuan dan

keterampilan yang memadai sehingga mereka dapat berperan optimal dalam melakukan

pendampingan selama kegiatan. Pelaksanakan kegiatan pelatihan berlangsung dari bulan

Juli hingga September 2017. Terakhir adalah pembuatan laporan di bulan Oktober 2017.

Jumlah peserta yang terlibat pada kegiatan pelatihan dan pendampingan pembuatan video

pembelajaran ini sebanyak 24 orang.

Pada kegiatan pelatihan dan pendampingan pembuatan video pembelajaran ini

software yang digunakan adalah video converter, camtasia, movie maker, dan microsoft

power point. Pada pelatihan ini peserta sudah disediakan seluruh software yang digunakan

selama pelatihan, kecuali microsoft power point yang sudah ter-install bersama microsoft

office. Pada pelatihan ini, pelaksana dibantu oleh empat orang mahasiswa yang akan

membantu pelaksana dalam mendampingi peserta ketika berlatih menggunakan software di

atas. Video yang akan di-edit pun disediakan oleh pelaksana P2M. Tahap pertama yang

dilakukan pada kegiatan pelatihan ini peserta yang dibantu oleh mahasiswa meng-install

semua software yang diperlukan untuk kegiatan pelatihan, kecuali microsoft power point

yang memang sudah ter-install pada komputer peserta.

Setelah semua software di-install pada komputer peserta, pelaksana P2M mengajak

peserta berlatih menggunakan video converter. Pada pelathan video converter ini, peserta

diajak mengkonversi ekstensi video dalam bentuk mp4 menjadi dalam bentuk avi agar

dapat dibaca dan di-edit menggunakan movie maker. Konversi ekstensi ini dilakukan

dengan meng-import atau membuka file video dalam bentuk avi dalam software video

Page 26: LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKSlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_1964123119910310… · pendampingan pembuatan video media pembelajaran kimia, dan ... berbasis

16

converter dan kemudian memilih jenis extensi yang diinginkan, misalnya mp4. Setelah

video terkonversi dari avi menjadi mp4, video ini sudah siap diolah lebih lanjut.

Pelatihan selanjutnya adalah meng-capture screen atau video menggunakan

camtasia. Caranya adalah software camtasia dibuka dan video dijalankan. Pada bagian

yang diinginkan dari video tersebut di-capture dengan mengaktiftkan tombol record.

Kalau sudah sampai pada bagian tertentu, tombol record di-stop dan selanjutnya rekaman

akan disimpan. Pada saat meng-capture screen atau video, peserta dapat memilih ukuran

screen tergantung dari keperluan.

Pelatihan berikutnya adalah video editing menggunakan movie maker. Video

editing menggunakan movie marker ini dilakukan dengan membuka video yang telah

dikonversi sebelumnya dalam software movie maker. Setelah video dibuka dengan

software movie maker, peserta diperkenalkan menu-menu yang terdapat dalam software

movie marker beserta fungsinya masing-masing menu atau tombol. Setelah peserta

mengenal menu beserta fungsinya, peserta diajak berlatih membuang atau men-delete

bagian-bagian tertentu dari video dengan cara memotong bagian-bagian tertentu dari video

dan kemudian men-delete-nya. Selanjutnya, peserta diajak meng-insert tulisan pembuka

video dan tulisan penutup video. Pada tulisan pembuka video, peserta diajak mengetikkan

informasi tentang judul dari video dan informasi lainnya yang dipandang perlu seperti

pembuat video. Demikian juga pada penutup peserta diajak membuat informasi pada

bagian penutup seperti ucapan terima kasih kepada orang-orang yang terlibat dalam

pembuatan video ini.

Perserta juga diajak berlatih memotong video di bagian tengah, mungkin ada

bagian yang dibuang atau ada bagian yang ada diinsersikan tulisan atau transisi. Peserta

diajak memilih dan menerapkan transisi yang telah disediakan dalam software movie

maker sehingga video menjadi lebih menarik dan lebih sederhana, bahkan peserta diajak

juga menginsersikan video lain sehingga peserta memiliki pengalaman menggabung

beberapa video.

Peserta juga diajak berlatih menambahkan musik dengan mengganti sound asli dari

video. Selain itu, peserta juga diajak belatih men-dubbing atau mengisi suara video sesuai

dengan kebutuhan video. Dengan video editing ini peserta dapat menghasilkan video yang

menarik sesuai dengan kebutuhan kompetensi siswa.

Setelah video yang diinginkan selesai di-edit, peserta diajak melakukan publish

video. Publish video ini merupakan bagian terakhir dari video editing untuk menghasilkan

Page 27: LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKSlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_1964123119910310… · pendampingan pembuatan video media pembelajaran kimia, dan ... berbasis

17

video yang siap digunakan. Setelah peserta melakukan publish, video ini siap untuk

ditindaklanjuti dengan software berikutnya menggunakan microsoft power point.

Langkah berikutnya adalah pembuatan media pembelajaran berbasis ICT dengan

memanfaatkan video yang telah dihasilkan dari editing menggunakan movie marker. Pada

pembuatan media pembelajaran menggunakan software power point ini, peserta

mengambil topik kimia tertentu, tergantung topik kimia yang diajar oleh peserta di

sekolahnya masing-masing, misalnya termokimia.

Pada pembuatan media pembelajaran berbasis ICT menggunakan microsoft power

point, peserta menambahkan teks seperti biasa yang dilakukan oleh guru-guru

menggunakan microsoft power point. Guru-guru sangat familiar menggunakan microsoft

power point. Peserta kemudian meng-insert video yang telah di-edit tadi pada bagian slide

tertentu yang diinginkan dari microsoft power point tersebut. Peserta juga dapat meng-

insert gambar-gambar yang relevan sesuai dengan kebutuhan media yang dibuat.

Demikian keseluruhan dari kegiatan pelatihan. Peserta selanjutnya diberi tugas

untuk menyelesaikan media pembelajaran yang telah dibuat dan peserta ditugaskan untuk

membuat media pembelajaran yang lain yang melibatkan video yang telah dibuat dengan

cara yang sama seperti pelatihan di atas. Peserta diharapkan menerapkan media

pembelajaran yang dibuat dalam proses pembelajaran kimia di kelas.

Selama kegiatan pelatihan dan pendampingan, peserta sangat antusias mengikuti

kegiatan pelatihan. Bagi peserta, pembuatan video pembelajaran kimia menggunakan

software video converter, camtasia, video editing merupakan hal baru bagi mereka.

Mereka semangat belajar menggunakan software-software di atas. Bahkan, mereka aktif

bertanya kepada pelaksana P2M dan mahasiswa yang ikut membantu sebagai pendamping

kegiatan pelatihan ini. Mereka berharap kegiatan ini dapat dilanjutkan dalam bentuk

pelatihan lainnya.

Hasil penilaian terhadap produk media pembelajaran berupa video pembelajaran

pendukung pendekatan saintifik yang dibuat oleh guru-guru kimia mencapai skor rerata

84,42 dengan standar deviasi sebesar 2,32 (Lampiran....). Hal ini menunjukkan

kemampuan guru-guru kimia yang telah mengikuti pelatihan pembuatan video

pembelajaran pendukung pendekatan saintifik tergolong baik. Secara umum selama

pelaksanaan pelatihan, guru-guru kimia peserta pelatihan memberikan respon yang sangat

positif terhadap kegiatan pelatihan. Lebih rinci respon guru terhadap pelaksanaan pelatihan

dapat dirangkum sebagai berikut.

Page 28: LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKSlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_1964123119910310… · pendampingan pembuatan video media pembelajaran kimia, dan ... berbasis

18

(1) Pelatihan pembuatan video pembelajaran sangat bermanfaat, namun terdapat kendala

pada sarana yang ada di sekolah yaitu terbatasnya LCD untuk memutar video.

(2) Pembuatan video pembelajaran membutuhkan waktu yang cukup lama.

(3) Menurut guru-guru kimia, pelatihan pembuatan video pembelajaran sangat

menyenangkan. Namun, terdapat kekurangan dari kegiatan ini adalah pelatihan ini

perlu diadakan dengan waktu yang lebih banyak lagi sehingga lebih optimal karena

terdapat beberapa guru memiliki kemampuan yang tergolong kurang dalam

mengoperasikan komputer.

(4) Saran-saran yang disampaikan oleh guru-guru kimia terkait dengan kegiatan pelatihan

ini adalah buku modul yang digunakan sebagai petunjuk dalam pelatihan hendaknya

diberikan sebelum pelatihan dilaksanakan, mohon waktu pelatihan diperpanjang dan

pelatihan lebih sering dilakukan, dan mohon pendamping lebih diperbanyak untuk

mendampingi peserta pelatihan.

(5) Saran-saran guru-guru kimia terkait dengan pengembangan profesionalisme guru

selanjutnya, mereka menyampaikan agar guru diberikan pelatihan lainnya seperti

pelatihan pembuatan artikel ilmiah, pelatihan pembuatan penelitian tindakan kelas,

dan pelatihan dalam mengintegrasikan pendidikan karakter ke dalam pembelajaran.

Data lengkap respon guru terhadap pelaksanaan pelatihan disajikan pada Lampiran 5.

B. Pembahasan

Media pembelajaran berbasis ICT memainkan peranan yang sangat penting. Dengan

media pembelajaran yang baik siswa akan dapat memahami materi kimia dengan baik.

Banyak keuntungan yang diperoleh dari penggunaan media pembelajaran berbasis ICT

yagg mengintegrasikan video pembelajaran, yaitu: (1) pembelajaran menjadi lebih

menarik, (2) melalui pembuatan media video dapat menampilkan benda yang tidak

mungkin menghadirkan benda aslinya di dalam kelas, (3) melalui pembuat media video

dapat mengatur kecepatan gerak benda (dipercepat atau diperlambat), sehingga siswa dapat

melakukan pengamatan dengan seksama, (4) bagian-bagian tertentu dalam video dapat di-

zoom sehingga gambar tampak lebih jelas, (5) media akan menampilkan hal yang sama

kepada seluruh siswa, siapapun penggunanya, (6) media dapat diperbanyak (di-copy), (7)

pembuat media dapat mengintegrasikan berbagai produk yang berbasiskan ICT, seperti

produk chemsketch, chembiooffice, dan pentacle.

Media pembelajaran berbasis ICT yang melibatkan video merupakan media

pembelajaran yang mengombinasikan antara penyajian visual dan auditory. Ini sangat

Page 29: LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKSlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_1964123119910310… · pendampingan pembuatan video media pembelajaran kimia, dan ... berbasis

19

sesuai dengan hampir semua gaya belajar siswa karena umumnya seluruh siswa pasti

memiliki kedua gaya belajar ini walaupun dengan kadar yang berbeda. Tidak ada siswa

yang memiliki gaya belajar belajar tunggal. Seperti diketahui bahwa salah satu

penggolongan gaya belajar terdiri atas gaya belajar visual, auditory, dan kinestetik.

Kualitas produk video pembelajaran kimia yang dibuat oleh guru-guru kimia

peserta pelatihan tergolong baik. Hal ini disebabkan selama pelatihan pembuatan video

pembelajaran kimia, guru-guru kimia dibimbing oleh instruktur dan asisten instruktur.

Pelaksana kegiatan P2M melibatkan satu instruktur dan empat asisten instruktur untuk

mendampingi guru-guru kimia dalam berlatih membuat video pembelajaran. Selama

kegiatan terlaksana kebanyakan guru sudah mampu mengikuti pelatihan dengan baik

dengan mengikuti langkah-langkah yang terdapat dalam buku modul pelatihan. Sekitar

tujuh orang guru masih lambat mengikuti pelatihan. Hal ini disebabkan oleh kemampuan

komputer yang dimiliki ketujuh guru tersebut tergolong masih kurang.

Guru-guru peserta pelatihan sangat tertarik mengikuti pelatihan pembuatan video

pembelajaran untuk mendukung pendekatan saintifik pada pembelajaran kimia. Hal

tersebut dapat diketahui dari respon yang mereka berikan selama mengikuti pelatihan.

Berdasarkan Tabel 3.1 dapat diketahui bahwa guru-guru kimia sangat senang mengikuti

kegiatan pelatihan pembuatan video pembelajaran untuk mendukung pendekatan saintifik

pada pembelajaran kimia. Sebagian besar guru sangat setuju bahwa software video

coverter, camtasia dan movie maker sangat baik untuk membuat video pembelajaran

kimia. Guru-guru kimia peserta pelatihan juga berpandangan bahwa mereka memperoleh

banyak pengetahuan dan keterampilan selama kegiatan pembuatan video pembelajaran

kimia. Selain itu, mereka berpendapat bahwa permasalahan yang dihadapi dalam

pembelajaran kimia adalah kurangnya fasilitas laboratorium untuk menunjang ketercapaian

tujuan pembelajaran. Namun, setelah mengikuti pelatihan mereka berpandangan bahwa

permasalahan tersebut dapat diatasi dengan media pembelajaran berbasis ICT berupa video

pembelajaran menggunakan program video coverter, camtasia dan movie maker. Sehingga,

guru-guru kimia berkeinginan untuk menggunakan video pembelajaran kimia dalam

mendukung pendekatan saintifik dalam pembelajaran kimia. Guru-guru kimia berharap

adanya pelatihan-pelatihan lain yang membantu mereka dalam mengajarkan materi kimia

Page 30: LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKSlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_1964123119910310… · pendampingan pembuatan video media pembelajaran kimia, dan ... berbasis

20

BAB IV

PENUTUP

A. Simpulan

Kegitan pelatihan dan pendampingan pembuatan video pembelajaran berlangsung

selama enam bulan dari bulan Mei hingga Oktober 2017. Software yang digunakan dalam

pelatihan dan pendampingan pembuatan video pembelajaran ini meliputi video converter,

camtasia, movie maker, dan microsoft power point. Kegiatan diawali dengan mengonversi

ekstensi video dalam bentuk avi menjadi bentuk mp4 agar dapat di-edit mengunakan movie

maker. Berikutnya peserta dilatih menggunakan camtasia untuk meng-capture video

(screen). Setelah itu, dilanjutkan dengan pelatihan video editing. Terakhir adalah perakitan

dalam bentuk pembuatan media pembelajaran menggunakan microsoft power point yang

menginsersikan video pembelajaran di dalam slide microsoft power point. Sudah barang

tentu selain video terdapat juga format media dalam bentuk teks dan image. Kualitas

produk video pembelajaran kimia yang dibuat oleh guru-guru kimia peserta pelatihan

tergolong baik. Guru-guru peserta pelatihan sangat tertarik mengikuti pelatihan pembuatan

video pembelajaran untuk mendukung pendekatan saintifik pada pembelajaran kimia.

Dengan adanya software video converter, camtasia, dan movie maker, guru-guru merasa

terbantu untuk membuat video pembelajaran dalam mendukung pendekatan saintifik pada

pembelajaran kimia.

B. Saran-Saran

Guru-guru kimia sebaiknya membuat media pembelajaran kimia berbasis ICT yang

melibatkan pembuatan video pembelajaran. Video pembelajaran sangat mendukung

pembelajaran dengan pendekatan saintifik. Dengan demikian, pembelajaran kimia menjadi

lebih menarik dan menjadikan siswa lebih mudah memahami materi kimia.

Page 31: LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKSlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_1964123119910310… · pendampingan pembuatan video media pembelajaran kimia, dan ... berbasis

21

DAFTAR PUSTAKA

Arend, R. I. 2004. Learning How to Teach (6th Ed.). Boston: McGraw Hill.

Anglin, G. J., Vaez, H. & Cunningham, K. L. 2004. Visual Representations and Learning:

The Role of Static and Animated Graphics. Dalam David H. Jonassen (Ed.).

Handbook of Research on Educational Communications and Technology (hlm.

865-916). Mahwah: Lawrence Erlbaum Associates.

Baser, M. 2006. Promoting Conceptual Change through Active Learning Using Open

Source Software for Physics Simulations. Australasian Journal of Educational

Technology, 22(3): 336-354.

Falvo, D. 2008. Animations and Simulations for Teaching and Learning Molecular

Chemistry. International Journal of Technology in Teaching and Learning, 4(1):

68-77.

Gilbert, J. K (Ed.). 2005. Visualization in Science Education. Dordrecht: Springer.

Kirna, I M., Sukerti, M. & Suardana, N. 2007. Pengembangan Model Pembelajaran Sains

yang Berorientasi Konteks dan Struktur (Contextuals and Structure Oriented

Learning) pada Kompetensi Dasar Kimia di SMP. Laporan Penelitian Hibah

Bersaing, Singaraja: Undiksha.

National Research Council (NRC). 2002. Explore Inquiry and the National Science

Education Standard: A Guide for Teaching and Learning. Washington: National

Academy Press.

Pallesen, P.J. 2001. Inquiry Methode dalam K.L. Medsker & K. M. Holdsworth (Eds) .

Instructional & Training Model (hlm. 304-350). Boston: ASCD

Permendikbud No 65 Tahun 2013. 2013. Standar Proses Kurikulum 2013. Depdikbud:

Jakarta.

Rakow, S. J. 1986. Teaching Science as Inquiry. Bloomington. Indiana: Phi Delta Kappa

Educational Foundation.

Roblyer, M. D. 2006. Integrating Educational Technology into Teaching (Fourth Ed.)

Upper Saddle River: Pearson Merill Prentice Hall.

Smaldino, S. E., Russell, J. D., Heinich, R. & Molenda, M. 2005. Instructional Technology

and Media for learning (8th Ed.). Upper Saddle River: Pearson Education, Inc.

Sanjaya. W. 2009. Strategi Pembelajaran Berbasis Standar Proses Pendidikan. Jakarta:

Kencana.

So, W. M. W. & Kong, S. C. 2007. Approaches of Inquiry Learning with Multimedia

Resources in Primary Classrooms. Journal of Computers in Mathematics and

Science Teaching, 26(4): 329-354.

Stieff, M. 2005. Connected Chemistry: A Novel Modeling Environment for the Chemistry

Classroom, (Online), 82(3), (http://www.JCE.DivCHED.org, diakses 22 April

2007).

Page 32: LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKSlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_1964123119910310… · pendampingan pembuatan video media pembelajaran kimia, dan ... berbasis

22

Tversky, B. 2005. Prolegomenon to Scientifict Visualization. Dalam J. K. Gilbert (Ed.).

Visualization in Science Education (hlm. 29-42). Dordrecht: Springer.

Turkmen, H.. 2006. What Technology Plays supporting Role in Learning Cycle Approach

for Science education. The Turkish Online Journal of Educational Technology-

TOJET, ISSN: 1303-6521, volume 5 Issue 2 Article 10.

Wu, H.K., Krajcik, J. S. & Soloway, E. 2001. Promoting Understanding of Chemical

Representations: Students’ Use of a Visualization Tool in the Classroom. Journal

of Research in Science Teaching, 38(7): 821-842

Zimrot, R. & Ashkenazi, G. 2007. Interactive Lecture Demonstrations: A Tool for

Exploring and Enhancing Conceptual Change. Chemistry Education Research and

Practice, 8(2): 197-211.

Page 33: LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKSlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_1964123119910310… · pendampingan pembuatan video media pembelajaran kimia, dan ... berbasis

23

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Lampiran 1. Daftar Hadir Peserta Pelatihan Pembuatan Video Pembelajaran

Page 34: LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKSlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_1964123119910310… · pendampingan pembuatan video media pembelajaran kimia, dan ... berbasis

24

Lampiran 2. Daftar Nama Instruktur dan Asisten Instruktur

1. Prof. Dr. I Wayan Redhana, M.Si (Instruktur)

2. Kadek Widiastari (Asisten Instruktur)

3. Ni Luh Gede Praba Yanti (Asisten Instruktur)

4. Putu Metri Pradnyani (Asisten Instruktur)

5. Dewa Ayu Wulan Sri Angga Dewi (Asisten Instruktur)

Page 35: LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKSlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_1964123119910310… · pendampingan pembuatan video media pembelajaran kimia, dan ... berbasis

25

6. Lampiran 3. Modul Pelatihan Pembuatan Video Pembelajaran

1. MODUL APLIKASI CAMTASIA

Camtasia merupakan software (perangkat lunak) yang dikembangkan oleh

TechSmith Coorporation. Camtasia dapat digunakan untuk merekam (memproduksi video)

semua aktifitas yang ada pada desktop komputer terlebih jika seluruh bahan utamanya

terdapat pada desktop komputer.

1. Menginstal Aplikasi Camtasia

Buka aplikasi camtasia studio 7, maka akan muncul jendela dari camtasia studio

tersebut. Kemudian klik Next. Aplikasi camtasia dapat diperoleh dengan mengunduh

pada situs: http://download.techsmith.com/camtasiastudio/enu/camtasia.exe

Kemudian untuk menyetujui system ini pada operasi anda, klik bitbutton I accept,

kemudian klik tombol next.

Masukan serial number, dengan name user "Team Z.W.T", masukkan key "VCCYN-

WAH59-CGAD6-D9VWJ-NM36C". Kemudian klik Next.

Page 36: LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKSlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_1964123119910310… · pendampingan pembuatan video media pembelajaran kimia, dan ... berbasis

26

Secara default sistem ini terletak pada Local Disk C, yang anda lakukan hanyalah klik

pilihan Next.

Bila anda menginkan aplikasi ini sebagai tambahan pada Microsoft Office 2007/2010

maka beri checklist. Jika tidak jangan beri tanda checklist, kemudian klik next.

Jika anda menginkan secara default, yang perlu anda lakukan hanyalah klik tombol next.

Maka proses install aplikasi camtasia studio 7 akan berlangsung. Tunggu hingga proses

instalasi selesai.

Page 37: LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKSlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_1964123119910310… · pendampingan pembuatan video media pembelajaran kimia, dan ... berbasis

27

Jika sudah selesai menginstal camtasia sudio 7, klik tombol finish.

2. Membuka Aplikasi Camtasia

Langkah-langkah membuka aplikasi Camtasia yaitu mencari menu Start kemudian

memilih Camtasia Studio.

Berikut adalah tampilan awal Camtasia.

3. Membuat Video (Capture Screen)

Record the Screen digunakan untuk merekam aktifitas pada layar komputer

yangmana sangat sesuai untuk membuat video tutorial mengenai cara penggunaan

suatu software. Untuk merekam screen, langkah pertama yang dilakukan yaitu

memilih menu Record the Screen.

Page 38: LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKSlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_1964123119910310… · pendampingan pembuatan video media pembelajaran kimia, dan ... berbasis

28

Terdapat lima bagian icon, yaitu full screen icon, costum screen, kamera, dan audio, dan

record.

Ukuran area yang akan direkam dapat diatur sesuai dengan kebutuhan. Jika menginginkan

keseluruhan area pada layar monitor, maka klik Full screen. Namun jika menginginkan

bagian tertentu, maka dapat memlih Custom, kemudian memilih ukuran yang diinginkan

atau langsung men-drag pada bagian area yang berwarna biru muda sesuai kebutuhan.

Ikon webcam diaktifkan jika ingin menampilkan wajah anda pada video tutorial.

Untuk memulai kegiatan merekam, klik tombol merah rec

Camtasia akan mulai merekam seluruh aktifitas pada komputer. Tampilan proses

perekaman adalah seperti berikut, dimana warna hijau pada keempat pojok merupakan

daerah yang akan terekam pada video.

Page 39: LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKSlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_1964123119910310… · pendampingan pembuatan video media pembelajaran kimia, dan ... berbasis

29

Apabila telah selesai merekam klik tombol Stop.

Berikut adalah preview dari hasil rekaman.

4. Menyimpan Hasil Rekaman

Terdapat tiga tombol pada preview dari hasil rekaman, yaitu Save and Edit, Produce, dan

Delete.

Jika hasil yang diperoleh tidak memuaskan, produk dapat dihapus dengan memilih tombol

Delete.

Jika kita telah yakin dengan hasil rekaman tersebut dan tidak ada yang perlu diedit, klik

Produce dan maka rekaman langsung diproduksi tanpa proses editing. Berikut adalah

tampilan apabila hasil rekaman langsung disimpan tanpa proses editing.

Page 40: LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKSlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_1964123119910310… · pendampingan pembuatan video media pembelajaran kimia, dan ... berbasis

30

Namun apabila ingin mengedit terlebih dahulu pilih Save and edit. Kemudian pilih dan

lengkapi beberapa kotak dialog hingga ditampilkan kotak dialog terakhir yang berisi

tombol Finish. Pada tahap akhir, akan ditampilkan Rendering Project.

Page 41: LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKSlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_1964123119910310… · pendampingan pembuatan video media pembelajaran kimia, dan ... berbasis

31

MODUL APLIKASI ANY VIDEO CONVERTER

Any Video Converter merupakan aplikasi yang dapat digunakan untuk

mengkonversi ekstensi video dari suatu bentuk ke bentuk lainnya, misalnya dari bentuk avi

ke bentuk mp4 dan lain sebagainya.

1. Menginstal Aplikasi Any Video Converter

Silahkan download instalernya di alamat http://www.any-video-converter.com. Lalu

cari instaler yang telah anda download tersebut. Klik kanan file Any Video Converter

(AVC).

Silahkan pilih bahasa untuk menginstal, kemudian klik Ok.

Kemudian setujui lisensi, dan klik next.

Lalu silahkan pilih tempat untuk menginstal.

Page 42: LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKSlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_1964123119910310… · pendampingan pembuatan video media pembelajaran kimia, dan ... berbasis

32

Kemudian silahkan memilih folder lain dengan mengklik icon jelajahi, jika tidak

lanjutkan dengan mengklik icon lanjut.

Selanjutnya akan muncul perintah tambahan, klik contreng pada kotak buat jalan pintas

pada Desktop, lalu klik lanjut

Lalu silahkan pilih klik install.

Tunggu proses intalasi selesai, waktu intalasi kurang lebih 2 menit.

Selesai sudah, proses intalasi Any Video Converter

Page 43: LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKSlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_1964123119910310… · pendampingan pembuatan video media pembelajaran kimia, dan ... berbasis

33

2. Membuka Aplikasi Any Video Converter

Langkah-langkah membuka aplikasi Video Converter yaitu mencari program Any Video

Converter pada menu Start.

Berikut adalah tampilan awal Any Video Converter.

3. Import File atau Video

Langkah awal yang dilakukan dalam mengkonversi ekstensi video yaitu meng-import

video yang akan dikonversi. Cara pertama yang dapat dilakukan untuk memasukkan video

yaitu dengan men-drag (klik kiri dan menarik) ke dalam layar kerja Video Converter. Cara

lain yang dapat dilakukan yaitu dengan meng-klik Add video(s)

Page 44: LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKSlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_1964123119910310… · pendampingan pembuatan video media pembelajaran kimia, dan ... berbasis

34

Selanjutnya, pilih video yang akan ditambahkan, dan klik Open.

4. Mengkonversi Video

Format video yang diinginkan dipilih terlebih dahulu pada bagian kanan atas layar kerja.

Selanjutnya, klik tombol Convert Now!

Proses konversi ke dalam bentuk yang diinginkan akan dilakukan.

Page 45: LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKSlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_1964123119910310… · pendampingan pembuatan video media pembelajaran kimia, dan ... berbasis

35

Video yang telah dikonversi akan tersimpan pada folder ekstensi yang diinginkan.

Page 46: LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKSlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_1964123119910310… · pendampingan pembuatan video media pembelajaran kimia, dan ... berbasis

36

MODUL APLIKASI WINDOWS MOVIE MAKER

Windows Movie Maker merupakan sebuah program editing video sederhana, yang

dapat digunakan untuk menggabungkan beberapa video, gambar atau foto dengan musik

serta efek transisi sehingga menjadi sebuah video yang sesuai dengan kebutuhan.

1. Menginstal Aplikasi Movie Maker

Klik 2x pada file Windows Movie Maker

Tampilan awal penginstalan Windows Movie Maker, klik Next

Proses Penginstalan dimulai

Tampilan perjanjian lisensi, klik pada I accept the agreement lalu klik Next

Tampilan dimana file aplikasi Windows Movie Maker akan di simpan lalu pilih tempat

untuk menyimpan, klik Next

Page 47: LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKSlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_1964123119910310… · pendampingan pembuatan video media pembelajaran kimia, dan ... berbasis

37

Nama folder yang akan tampil di start menu, klik Next

Klik pada box apabila kita ingin membuat shortcut pada desktop, klik Next

Tampilan apa saja yang telah kita pilih di menu sebelumnya, klik Install

Proses penginstalan

Page 48: LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKSlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_1964123119910310… · pendampingan pembuatan video media pembelajaran kimia, dan ... berbasis

38

Tampilan akhir penginstalan, klik Finish

Aplikasi movie maker dapat diperoleh pada situs: http://www.windows-movie-maker.org/

2. Membuka Aplikasi Movie Maker

Langkah-langkah membuka aplikasi Movie Maker yaitu mencari program Windows Movie

Maker pada menu Start.

Berikut adalah tampilan awal Windows Movie Maker.

3. Memasukkan Video

Cara memasukkan video yang akan diedit yaitu dengan memilih Import Video pada

Capture Video.

Page 49: LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKSlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_1964123119910310… · pendampingan pembuatan video media pembelajaran kimia, dan ... berbasis

39

Setelah memilih video yang akan diedit, klik Import.

Proses import video kemudian dilakukan.

Setelah video dimasukkan, drag (klik kiri dan tarik) video tersebut ke dalam storyboard.

Page 50: LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKSlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_1964123119910310… · pendampingan pembuatan video media pembelajaran kimia, dan ... berbasis

40

Sebelum menlanjutkan ke tahap editing, rubah tampilan layar kerja kedalam bentuk

Timeline dengan meng-klik Show Timeline.

Import (memasukan) gambar juga dapat dilakukan sesuai dengan langkah-langkah import

video, hanya saja pada Capture Video yang dipilih adalah Import Pictures.

4. Mengambil Gambar pada Video

Langkah awal untuk mengambil suatu gambar yang berasal dari video, yaitu dengan

menentukan daerah gambar atau waktu dimana gambar akan diambil.

Selanjutnya klik tombol (Take Picture)

Simpan gambar tersebut dengan menentukan lokasi penyimpanan serta beri nama,

kemudian klik Save

Page 51: LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKSlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_1964123119910310… · pendampingan pembuatan video media pembelajaran kimia, dan ... berbasis

41

Berikut adalah tampilan hasil pengambilan gambar yang telah dilakukan.

5. Memotong dan Menghapus Video

Untuk memotong video atau menghilangkan bagian yang tidak diinginkan, gerakkan

cursor pada bagian yang ingin dibuang.

Langkah berikutnya yaitu meng-klik tombol

Page 52: LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKSlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_1964123119910310… · pendampingan pembuatan video media pembelajaran kimia, dan ... berbasis

42

Video tersebut akan terpisah pada bagian yang diberi tanda. Berikut adalah tampilan video

yang telah dipotong (split).

Klik kanan bagian video yang ingin dibuang dan pilih Delete atau klik kiri pada bagian

video yang ingin dibuang kemudian tekan tombol DEL pada keyboard.

6. Menggabungkan atau Menyisipkan File (Video atau Gambar)

File (video atau gambar) yang akan ditambahkan atau disisipkan terlebih dahulu di-import

seperti langkah di atas.

Jika file yang ingin ditambahkan berada pada awal video, maka file tersebut di-drag ke

bagian awal video.

Page 53: LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKSlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_1964123119910310… · pendampingan pembuatan video media pembelajaran kimia, dan ... berbasis

43

Sebaliknya, jika file akan ditambahkan pada bagian akhir video, maka file tersebut di-drag

ke akhir video yang telah berada pada storyboard.

Namun apabila file yang akan digabungkan, ingin diletakkan pada bagian tengah atau pada

waktu tertentu, maka dilakukan split (pemotongan) terhadap video tersebut sesuai dengan

langkah memotong video sebelumnya. File yang akan ditambahkan kemudian di-drag ke

bagian perpotongan video.

7. Menambahkan Efek, Transisi dan Teks pada Video

Efek, transisi, maupun teks yang akan ditambahkan pada video dapat diletakkan di awal,

tengah atau saat pergantian video satu dengan video lainnya maupun di akhir video.

a. Penambahan Efek

Penambahan efek dilakukan dengan cara memilih View video effects pada Edit Movie.

Page 54: LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKSlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_1964123119910310… · pendampingan pembuatan video media pembelajaran kimia, dan ... berbasis

44

Jenis efek yang diinginkan kemudian di-drag ke video yang akan diberikan efek.

Setelah video ditambahkan efek, maka terdapat tanda bintang pada video tersebut dan

untuk melihat hasil editing, klik tombol Play.

b. Penambahan Transisi

Penambahan transisi dilakukan dengan memilih View video transtitions pada Edit Movie.

Page 55: LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKSlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_1964123119910310… · pendampingan pembuatan video media pembelajaran kimia, dan ... berbasis

45

Sama halnya dengan penambahan efek, langkah-langkah penambahan transisi juga

dilakukan dengan men-drag jenis transisi yang diinginkan ke video yang akan ditambahkan

transisi.

Untuk melihat hasil editing (penmabahan transisi), klik tombol Play. Berikut adalah

tampilan video yang telah ditambahkan transisi.

c. Penambahan Teks

Langkah awal dalam penambahan teks yaitu dengan memilih Makes tittle or credits pada

Edit Movie.

Page 56: LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKSlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_1964123119910310… · pendampingan pembuatan video media pembelajaran kimia, dan ... berbasis

46

Pilih letak tulisan yang akan ditambahkan pada video.

Masukkan teks pada kolom yang disediakan.

Jika ingin menambahkan animasi pada tulisan, klik Change the tittle animation.

Pilih jenis animasi yang ingin ditambahkan pada teks.

Page 57: LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKSlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_1964123119910310… · pendampingan pembuatan video media pembelajaran kimia, dan ... berbasis

47

Apabila ingin merubah jenis tulisan dan warna, maka klik Change the text font and color.

Pada tampilan selanjutnya, jenis tulisan (font), warna, transparan, ukuran, dan posisi

tulisan dapat diatur.

Jika tulisan yang akan ditambahkan telah sesuai dengan yang diinginkan, klik Done, add

tittle to movie

Berikut adalah gambar tampilan video yang telah ditambahkan teks.

Page 58: LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKSlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_1964123119910310… · pendampingan pembuatan video media pembelajaran kimia, dan ... berbasis

48

8. Menambahkan Narasi (Dubbing)

Bagian video yang akan diberikan narasi, terlebih dahulu disunyikan dengan cara klik

kanan pada audio, pilih Mute.

Penambahan narasi dapat dilakukan dengan klik tombol Narrate Timeline

Untuk memulai proses perekaman, klik Start Naration

Apabila perekaman narasi telah selesai dilakukan, klik Stop Naration

Page 59: LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKSlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_1964123119910310… · pendampingan pembuatan video media pembelajaran kimia, dan ... berbasis

49

Selanjutnya, beri nama hasil rekaman tersebut dan klik Save.

Narasi tersebut secara langsung masuk ke bagian Audio/Music pada Storyboard

Untuk melihat hasil editing (penmabahan narasi), klik tombol Play.

9. Menyimpan Video

Jika editing video telah selesai dilakukan, maka langkah selanjutnya adalah menyimpan

video. Apabila ingin menyunting (editing) kembali terhadap video tersebut, pilih File

kemudian klik Save Project.

Page 60: LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKSlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_1964123119910310… · pendampingan pembuatan video media pembelajaran kimia, dan ... berbasis

50

Selanjutnya beri nama dan klik Save.

Namun apabila video yang telah di-edit akan disimpan tanpa editing kembali, pilih

penyimpanan pada Finish Movie. Jika video akan disimpan pada komputer, maka pilih

Save to my computer.

Beri nama dan pilih lokasi penyimpanan, kemudian klik Next.

Lengkapi kotak dialog berikutnya hingga proses penyimpanan berlangsung.

Page 61: LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKSlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_1964123119910310… · pendampingan pembuatan video media pembelajaran kimia, dan ... berbasis

51

Jika ingin melihat tampilan video yang telah disimpan, centang Play movie when I click

Finish. Selanjutnya klik tombol Finish untuk mengakhiri pembuatan video tersebut.

Video yang telah disimpan akan tampil secara otomatis setelah penyimpanan selesai

dilakukan.

Page 62: LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKSlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_1964123119910310… · pendampingan pembuatan video media pembelajaran kimia, dan ... berbasis

52

Lampiran 5. Daftar Nilai Video Buatan Guru-guru Kimia Peserta Pelatihan

Pedoman Penilaian Produk Video Pembelajaran yang dibuat peserta.

NO Aspek yang Dinilai Bobot

1 Kesesuaian video pembelajaran dengan Kompetensi Pembelajaran 50

2 Kemungkinan video pembelajaran yang dibuat untuk mendukung

pelaksanaan pendekatan saintifik

25

3 Kualitas video dilihat dari kejelasan informasi yang disajikan,

kualitas gambar tayangan, dan kemenarikan

25

No. Kode Guru Skor No. Kode Guru Skor

1 G1 80 13 G13 80

2 G2 87 14 G14 86

3 G3 83 15 G15 87

4 G4 85 16 G16 86

5 G5 86 17 G17 84

6 G6 86 18 G18 82

7 G7 81 19 G19 84

8 G8 83 20 G20 82

9 G9 83 21 G21 83

10 G10 88 22 G22 86

11 G11 87 23 G23 85

12 G12 85 24 G24 87

Page 63: LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKSlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_1964123119910310… · pendampingan pembuatan video media pembelajaran kimia, dan ... berbasis

53

Lampiran 5. Data Respon Guru-guru Kimia terhadap Kegiatan Pelatihan Pembuatan

Video Pembelajaran

ANGKET PENILAIAN PENDAPAT GURU TERHADAP PELAKSANAAN

PELATIHAN PEMBUATAN VIDEO PEMBELAJARAN PENDUKUNG

PENDEKATAN SAINTIFIK PEMBELAJARAN KIMIA SMA

Identitas Responden:

Nama : ...............................................

Sekolah : ...............................................

No. HP/WA : ...............................................

Angket tertutup

Petunjuk

Setelah mengikuti kegiatan pelatihan pembuatan video pembelajaran pendukung

pendekatan saintifik pembelajaran kimia SMA, kami mohon kesediaan bapak/ibu mengisi

angket ini. Tuliskan pendapat bapak/ibu sejujurnya dengan memberi tanda cek (“”) pada

kolom pilihan respon, yang meliputi pilihan: STS = sangat tidak setuju, TS = tidak setuju,

S = setuju, dan SS = sangat setuju. Pendapat bapak/ibu melalui angket ini akan kami

gunakan sebagai bahan untuk mengevaluasi kegiatan pelatIhan ini dan untuk merancang

kegiatan pelatihan di masa-masa mendatang. Untuk itu, kami menyampaikan terima kasih

yang setinggi-tingginya atas kesediaan bapak/ibu meluangkan waktu mengisi angket ini.

No. Pernyataan Pilihan respon

STS TS S SS

1 Ilmu kimia membutuhkan sarana dan prasarana

laboratorium yang terbilang sangat mahal

0 0 0 24

2 Ketersediaan sarana dan prasarana laboratorium di

sekolah tempat saya mengajar masih belum

memadai untuk mendukung pembelajaran kimia

0 0 5 19

3 Saya kesulitan untuk menerapkan pendekatan

saintifik dalam pembelajaran ilmu kimia

0 0 7 17

4 Sebelum pelatihan, saya tidak tahu membuat video

pembelajaran

0 0 0 24

5 Video coverter, camtasia dan movie maker adalah

software yang sangat baik untuk membuat video

pembelajaran kimia

0 0 4 20

6 Kegiatan pembelajaran kimia dapat divideokan

dengan program camtasia dan dan movie maker

0 0 10 14

7 Hasil video yang dibuat dengan program video

coverter, camtasia dan movie maker sangat

menarik digunakan dalam pembelajaran kimia

0 0 8 16

8 Modul pelatihan yang disediakan sangat membantu

saya berlatih membuat video pembelajaran kimia

0 0 7 17

9 Cara menggunakan program video coverter,

camtasia dan movie maker cukup mudah untuk

membuat media pembelajaran berbasis ICT

0 5 19 0

Page 64: LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKSlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_1964123119910310… · pendampingan pembuatan video media pembelajaran kimia, dan ... berbasis

54

10 Setelah pelatihan saya bisa membuat video

pembelajaran untuk mendukung pembelajaran

kimia

0 3 21 0

11 Pelaksana P2M membimbing saya dalam membuat

video pembelajaran kimia dengan dengan baik

0 0 15 9

12 Saya memperoleh banyak pengetahuan dan

keterampilan selama kegiatan pelatihan pembuatan

video pembelajaran kimia

0 0 3 21

13 Saya akan menggunakan video pembelajaran kimia

untuk mendukung pembelajaran kimia dengan

pendekatan saintifik

0 0 6 18

14 Siswa mungkin akan puas jika saya mengajarkan

kimia didukung dengan video pembelajaran kimia

0 0 15 9

15 Permasalahan yang saya hadapi dalam

pembelajaran kimia karena keterbatasan dukungan

laboratorium kimia dapat diatasi dengan media

pembelajaran berbasis ICT berupa video

pembelajaran menggunakan program video

coverter, camtasia dan movie maker

0 0 18 6

16 Banyak sekali manfaat yang saya peroleh selama

mengikuti pelatihan pembuatan video pembelajaran

0 0 20 4

17 Video pembelajaran akan sangat membantu dalam

pembelajaran kimia dengan pendekatan saintifik

0 0 16 8

18. Saya sangat senang memperoleh pengalaman

mengikuti pelatihan pembuatan video pembelajaran

0 0 3 21

19. Saya berharap ada pelatihan-pelatihan lain yang

membantu saya dalam mengajarkan materi kimia

0 0 0 24

Angket terbuka

Petunjuk

Tuliskan pendapat bapak/ibu terkait dengan pertanyaan/pernyataan di bawah ini pada

ruang yang telah disediakan!

1. Tuliskan dengan singkat hal-hal lain yang belum diungkapkan dalam pernyataan di atas!

Di Sekolah persediaan LCD untuk memutar video sangat terbatas (20 orang)

Untuk membuat video pembelajaran perlu waktu cukup banyak (13 orang)

2. Apa kelebihan dan kekurangan dari kegiatan pelatihan ini?

Saya agak lambat mengikuti pelatihan karena kemampuan kemputer saya kurang (7

orang)

Pelatihan pembuatan video pembelajaran menyenangkan (8 orang)

Waktu untuk pelaksanaan pelatihan lebih banyak (11 orang)

3. Apa saran-saran bapak/ibu untuk memperbaiki kekurangan dari kegiatan pelatihan ini?

Modul diberikan sebelum pelaksanaan agar sempat mempelajari sebelum kegiatan

pelatihan (8 orang).

Pendamping pelatihan diperbanyak untuk membantu peserta (5 orang)

Page 65: LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKSlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_1964123119910310… · pendampingan pembuatan video media pembelajaran kimia, dan ... berbasis

55

4. Apa saran-saran bapak/ibu untuk kegiatan pelatihan pengembangan profesionalisme

guru selanjutnya?

Guru memerlukan pelatihan PTK (Penelitian Tindakan Kelas) (13 orang)

Guru memerlukan pelatihan membuat artikel ilmiah (12 orang)

Guru memerlukan pelatihan mengintegrasikan pendidikan karakter ke dalam

pembelajaran (9 orang)

Page 66: LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKSlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_1964123119910310… · pendampingan pembuatan video media pembelajaran kimia, dan ... berbasis

56

Lampiran 6. Foto-foto Kegiatan