LAPORAN PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKSlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir... · Film...

43
LAPORAN PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKS WORKSHOP PEMBUATAN FILM PENDEK BERBAHASA INDONESIA TINGKAT SMA/SMK/MA SE-KABUPATEN BULELENG Oleh: Kadek Wirahyuni, S.Pd.,M.Pd NIP 198705272015042001 Ida Ayu Made Darmayanti, S.Pd.,M.Pd. NIP 198402072008122004 I Putu Mas Dewantara, S.Pd.,M.Pd. NIP 198702072015041001 JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA 2017

Transcript of LAPORAN PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKSlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir... · Film...

Page 1: LAPORAN PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKSlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir... · Film pendek ialah salah satu bentuk film yang paling sederhana sebagai wahana ... dan membuat

LAPORAN

PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKS

WORKSHOP PEMBUATAN FILM PENDEK BERBAHASA INDONESIA

TINGKAT SMA/SMK/MA SE-KABUPATEN BULELENG

Oleh:

Kadek Wirahyuni, S.Pd.,M.Pd

NIP 198705272015042001

Ida Ayu Made Darmayanti, S.Pd.,M.Pd.

NIP 198402072008122004

I Putu Mas Dewantara, S.Pd.,M.Pd.

NIP 198702072015041001

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

2017

Page 2: LAPORAN PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKSlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir... · Film pendek ialah salah satu bentuk film yang paling sederhana sebagai wahana ... dan membuat

LAPORAN

PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKS

WORKSHOP PEMBUATAN FILM PENDEK BERBAHASA INDONESIA

TINGKAT SMA/SMK/MA SE-KABUPATEN BULELENG

Oleh:

Kadek Wirahyuni, S.Pd.,M.Pd

NIP 198705272015042001

Ida Ayu Made Darmayanti, S.Pd.,M.Pd.

NIP 198402072008122004

I Putu Mas Dewantara, S.Pd.,M.Pd.

NIP 198702072015041001

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

2017

Page 3: LAPORAN PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKSlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir... · Film pendek ialah salah satu bentuk film yang paling sederhana sebagai wahana ... dan membuat

i

P

Page 4: LAPORAN PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKSlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir... · Film pendek ialah salah satu bentuk film yang paling sederhana sebagai wahana ... dan membuat

ii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN PENGESAHAN..................................................................................... i

DAFTAR ISI ............................................................................................................... ii

RINGKASAN ............................................................................................................. iii

BAB I

Latar Belakang ............................................................................................................ 1

Analisis Situasi............................................................................................................ 2

Identifikasi dan Perumusan Masalah .......................................................................... 3

Tujuan Kegiatan .......................................................................................................... 4

Manfaat Kegiatan ........................................................................................................ 5

BAB II

Target dan Luaran ....................................................................................................... 6

BAB III

Metode Pelaksanaan .................................................................................................... 7

BAB IV

Hasil yang Dicapai ...................................................................................................... 9

BAB V

Kesimpulan dan Saran ................................................................................................ 22

Daftar Pustaka ............................................................................................................. 23

LAMPIRAN – LAMPIRAN

Lampiran a. Biodata Ketua dan Anggota

Lampiran b. Gambar-gambar Kegiatan

Lampiran c. Daftar Hadir

Page 5: LAPORAN PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKSlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir... · Film pendek ialah salah satu bentuk film yang paling sederhana sebagai wahana ... dan membuat

iii

RINGKASAN

WORKSHOP PEMBUATAN FILM PENDEK BERBAHASA INDONESIA

TINGKAT SMA/SMK/MA SE-KABUPATEN BULELENG

OLEH

KADEK WIRAHYUNI

IDA AYU DARMAYANTI

I PUTU MAS DEWANTARA

Film pendek ialah salah satu bentuk film yang paling sederhana sebagai wahana

latihan bagi yang baru masuk ke dunia perfilman. Film ini berdurasi kurang dari

satu jam dan menceritakan berbagai kisah kehidupan yang sering dialami

seseorang. Film bukan lagi merupakan hal baru dalam kehidupan masyarakat, dan

juga tidak hanya sebagai media hiburan saja, melainkan sebagai media

komunikasi antara pembuat film dengan penontonnya. Film pendek merupakan

salah satu media yang sering digunakan dalam pembelajaran bahasa Indonesia.

Guru biasanya menggunakan film pendek untuk dianalisis dan dicari struktur

intrinsik dan ekstrinsiknya. Hal tersebut tercantum dalam pembelajaran bahasa

Indonesia kelas XI pada kompetensi dasar 1.2 dan kompetensi inti pada KD 3.1-

3.4 yakni terdapat tujuan menganalisis informasi dalam film/drama, memahami

struktur film/drama, membandingkan film/drama, serta mengevaluasi film/drama.

Selain itu pula, banyak lembaga dan kegiatan yang melombakan film pendek

untuk kategori SMA/SMK/MA. Seperti halnya yang setiap tahun diadakan oleh

Fakultas Bahasa dan Seni, Undiksha, Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional

(FLS2N) dan dalam ajang Pesta Kesenian Bali. Pengabdian ini bertujuan untuk

memberikan pemahaman kepada siswa tingkat SMA/SMK/MA Se-Kabupaten

Buleleng terhadap teknik pembuatan film pendek yang berkualitas dengan alat

yang sederhana dan selanjutnya juga diberikan serta dijelaskan kriteria penilaian

film pendek di berbagai ajang lomba. Workshop ini juga didampingi oleh seorang

guru. Luaran kegiatan pengabdian pada masyarakat ini adalah laporan akhir dan

artikel. Khalayak sasaran strategis yang menjadi target dalam pelaksanaan

kegiatan pengabdian pada masyarakat ini adalah siswa SMA/SMK/MA yang ada

di Kabupaten Buleleng. Total peserta dalam pelaksaanaan pengabdian pada

masyarakat ini adalah 50 orang peserta. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat

ini dilaksanakan pada Sabtu – Minggu (27- 28 Mei 2017) mulai pukul 08.00-

16.00 WITA, bertempat di Gedung Seminar Umum Undiksha. Secara garis besar,

pelaksanaan kegiatan ini mendatangkan dua narasumber, yakni I Putu Satriya

Koesuma dan Putu Kusuma Wijaya. Pada hari pertama, beliau memaparkan

materi tentang film pendek. Selanjutnya pada hari kedua, peserta dikelompokkan

menjadi beberapa kelompok, dan membuat skenario sederhana untuk pembuatan

film pendek. Siswa yang hadir didampingi oleh seorang guru. Kedua narasumber

menampilkan beberapa film pendek saat pelaksanaan kegiatan. Terakhir, kegiatan

ini menghasilkan satu film pendek berjudul “Salah Sangka”.

Page 6: LAPORAN PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKSlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir... · Film pendek ialah salah satu bentuk film yang paling sederhana sebagai wahana ... dan membuat

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kemajuan dunia perfilman tidak hanya sebagai media hiburan semata,

tetapi telah berfungsi sebagai sarana pembelajaran. Kemajuan teknologi yang

terjadi saat ini, berdampak kepada generasi muda yang tidak hanya berperan

sebagai penikmat film itu sendiri, tetapi juga sebagai pembuat film. Kondisi

semacam itu dengan sigap diapresiasi oleh pemerintah dan instansi lainnya untuk

menggali bakat-bakat mereka dengan mengadakan ajang perlombaan film pendek.

Film pendek merupakan primadona bagi para pembuat film indepeden. Selain

dapat diraih dengan biaya yang relatif lebih murah dari film cerita panjang, film

pendek juga memberikan ruang gerak ekspresi yang lebih leluasa. Meski tidak

sedikit juga pembuat film yang hanya menganggapnya sebagai sebuah batu

loncatan menuju film cerita panjang (Cahyono, 2009). Sebagai sebuah media

ekspresi, film pendek selalu termarjinalisasi karena tidak mendapatkan media

distribusi dan eksibisi yang pantas seperti yang didapatkan cerpen di dunia sastra.

Secara teknis, film pendek merupakan film-film yang memiliki durasi dibawah 50

menit (Derek Hill dalam Gotot Prakosa, 1997) . Meskipun banyak batasan lain

yang muncul dari berbagai pihak lain di dunia, akan tetapi batasan teknis ini lebih

banyak dipegang secara konvensi. Mengenai cara bertuturnya, film pendek

memberikan kebebasan bagi para pembuat dan pemirsanya, sehingga bentuknya

menjadi sangat bervariasi. Film pendek dapat saja hanya berdurasi 60 detik, yang

penting ide dan pemanfaatan media komunikasinya dapat berlangsung efektif.

Yang menjadi menarik justru ketika variasi-variasi tersebut menciptakan cara

pandang-cara pandang baru tentang bentuk film secara umum, dan kemudian

berhasil memberikan banyak sekali kontribusi bagi perkembangan sinema.

Banyaknya antusias generasi muda terhadap pembuatan film pendek tidak

hanya terfokus pada hasil film itu sendiri, tetapi juga terhadap proses

pembuatannya. Banyak siswa yang kecewa karena film pendek yang dibuatnya

Page 7: LAPORAN PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKSlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir... · Film pendek ialah salah satu bentuk film yang paling sederhana sebagai wahana ... dan membuat

2

tidak masuk nominasi. Hal tersebut tentunya disebabkan oleh beberapa faktor,

seperti kualitas film, isi, amanat, penghayatan tokoh, ending, dan sebagainya.

Pembuatan film pendek tentu tidak ada dalam kurikulum pembelajaran di

sekolah. Namun, pada beberapa sekolah kejuruan, pembuatan film pendek ini bisa

jadi masuk dalam kegiatan ekstrakurikuler siswa. Oleh karena itu, adanya

pelatihan ataupun workshop sangat diperlukan untuk mengenalkan siswa sejak

dini tentang cara pembuatan film pendek yang baik dan benar. Film pendek yang

dibuat pada umunya menggunakan beragam bahasa, namun dalam program P2M

ini, pengusul mengkhususkan penggunaan bahasa Indonesia dalam film pendek

tersebut. Alasannya, selain menjunjung tinggi bahasa persatuan, film pendek yang

dihasilkan nanti juga dapat dtonton oleh berbagai kalangan, suku, dan daerah.

Selain itu, film pendek berbahasa Indonesia ini dapat dijadikan media

pembelajaran bahasa Indonesia di berbagai jenjang pendidikan.

1.2 Analisis Situasi

Film pendek kini menjadi tren di kalangan pelajar. Saat ini, film pendek tidak

hanya menjadi tontonan khalayak umum, tetapi sudah pada tahapan

memproduksi. Banyak ajang perlombaan yang memayungi kecintaan remaja

terhadap film pendek tersebut. Tidak hanya pada tingkat lokal, bahkan sampai ke

tingkat nasional, lomba film pendek ini diselenggarakan. Sayangnya, niat yang

besar dari pelajar tersebut tidak dibarengi dengan pelatihan atau sosialisasi

mengenai cara pembuatan film pendek serta teknik penyajiannya yang baik. Film

pendek tidak sekadar menampilkan jalan cerita yang menarik, penghayatan tiap

tokohnya, ataupun kualitas gambar semata. Lebih dari itu, film pendek yang

dilombakan harus memiliki kriteria tertentu, termasuk dalam membuka dan

menutup adegan. Selama ini siswa hanya diberikan kebebasan dalam membuat

film, tanpa diberikan pengetahuan mengenai tujuan dari pembuatan film pendek

tersebut. Kabupaten Buleleng pada khususnya, sangat jarang lolos di ajang lomba

film pendek tingkat provinsi bahkan nasional.

Kondisi di atas perlu mendapat perhatian berbagai pihak terutam

akademisi yang acuh terhadap perkembangan film pendek di Kabupaten Buleleng.

Universitas Pendidikan Ganesha sebagai perguruan yang memiliki Tri Darma

Page 8: LAPORAN PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKSlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir... · Film pendek ialah salah satu bentuk film yang paling sederhana sebagai wahana ... dan membuat

3

Perguruan Tinggi yaitu: 1) pendidikan dan pengajaran, 2). Penelitian., 3).

Pengabdian pada masyarakat, mempunyai tanggung jawab moral untuk membantu

memecahkan beberapa permasalahan di masyarakat melalui tri darma perguruan

tinggi. Melalui program pengabdian pada masyarakat tahun 2017 ini, kami

bermaksud menyelenggarakan “Workshop Pembuatan Film Pendek Berbahasa

Indonesia Tingkat SMA/SMK/MA Se-Kabupaten Buleleng”.

1.3 Identifikasi dan Perumusan Masalah

Berdasarkan analisis di atas, permasalahan yang dihadapi mitra (dalam hal

ini adalah Dinas Pendidikan Kabupaten Buleleng) dapat digambarkan sebagai

berikut.

Permasalahan mitra Solusi yang ditawarkan

1. Terbatasnya pengetahuan terkait

film pendek oleh siswa

SMA/SMK/MA

1. Memberikan pengetahuan

tentang pembuatan film pendek

dan karakteristiknya.

2. Terbatasnya pemahaman dan

pengalaman siswa terkait

pembuatan film pendek sehingga

tidak adanya kemampuan dalam

mengolah dan memproduksi

film pendek yang berkualitas.

1. Memberikan pemahaman dan

pengalaman kepada siswa

SMA/SMK/MA terkait

pembuatan film pendek.

Pemahaman yang dimaksud

adalah pemahaman teknik dasar

pembuatan film pendek melalui

pelatihan.

2. Memproduksi film pendek

dengan tema pendidikan

sehingga siswa secara langsung

dapat mempraktikkannya di

sekolah.

3. Memberikan pengetahuan

mengenai penilaian yang

menjadi standard juri dalam

Page 9: LAPORAN PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKSlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir... · Film pendek ialah salah satu bentuk film yang paling sederhana sebagai wahana ... dan membuat

4

Permasalahan mitra Solusi yang ditawarkan

menentukan pemenang.

Oleh karena itu, permasalahan yang hendak dijawab melalui program

pengabdian masyarakat khususnya bagi siswa SMA/SMK/MA di Kabupaten

Buleleng ini adalah sebagai berikut.

1. Bagaimanakah proses pelatihan pembuatan film pendek berbahasa

Indonesia bagi siswa SMA/SMK/MA di Kabupaten Buleleng?

2. Apa sajakah kendala yang dihadapi dalam proses pelatihan pembuatan

film pendek berbahasa Indonesia bagi siswa SMA/SMK/MA di Kabupaten

Buleleng?

1.4 Tujuan Kegiatan

Tujuan kegiatan dalam pelaksanaan pengabdian pada masyarakat ini adalah

sebagai berikut.

1. Memberikan pengetahuan, pemahaman, dan keterampilan kepada siswa

SMA/SMK/MA di Kabupaten Buleleng terkait dengan pembuatan film

pendek berbahasa Indonesia.

2. Memberikan pengetahuan dan pemahaman kepada siswa SMA/SMK/MA

di Kabupaten Buleleng terkait kriteria penilaian film pendek.

3. Memberikan pengalaman kepada siswa SMA/SMK/MA di Kabupaten

Buleleng dalam membuat film pendek berbahasa Indonesia yang

berkualitas.

4. Meningkatkan prestasi di berbagai ajang lomba film pendek tingkat lokal

maupun nasional sehingga diharapkan berimplikasi pada banyaknya

peminat film pendek di Kabupaten Buleleng.

Page 10: LAPORAN PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKSlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir... · Film pendek ialah salah satu bentuk film yang paling sederhana sebagai wahana ... dan membuat

5

1.5 Manfaat Kegiatan

Manfaat yang bisa didapatkan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah

sebagai berikut.

1. Siswa SMA/SMK/MA di Kabupaten Buleleng memiliki permahaman,

pengetahuan, dan keterampilan terkait pembuatan film pendek berbahasa

Indonesia.

2. Siswa SMA/SMK/MA di Kabupaten Buleleng memiliki permahaman dan

pengetahuan terkait kriteria penilaian film pendek.

3. Siswa SMA/SMK/MA di Kabupaten Buleleng memiliki pengalaman

membuat film pendek berbahasa Indonesia yang berkualitas.

4. Meningkatnya jumlah peminat film pendek di tingkat pelajar se-

Kabupaten Buleleng sehingga meningkatkan prestasi film pendek di

berbagai ajang lomba di tingkat lokal sampai nasional.

Page 11: LAPORAN PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKSlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir... · Film pendek ialah salah satu bentuk film yang paling sederhana sebagai wahana ... dan membuat

6

BAB II

TARGET DAN LUARAN

Khalayak sasaran strategis yang menjadi target dalam pelaksanaan kegiatan

pengabdian pada masyarakat ini adalah siswa SMA/SMK/MA yang ada di

Kabupaten Buleleng. Target awal yakni sebanyak 70 orang, namun karena

keterbatasan waktu dan perbedaan kurikulum, peserta yang mengikuti pengabdian

kepada masyarakat ini sebanyak 50 orang. Kendala selanjutnya yakni tidak

adanya peserta MA yang mengikuti kegiatan ini. Jemput nola telah dilakukan,

tetapi saat itu sekolah sedang mengadakan remidial ulangan semester. Perbedaan

waktu ulangan semester dan waktu remidial ini menyebabkan terhambatnya

pelaksanaan dan tidak seuai target. Total peserta dalam pelaksaanaan pengabdian

pada masyarakat ini adalah 50 orang peserta.

Target yang terpenuhi dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah:

1. Memberikan pengetahuan, pemahaman, dan keterampilan kepada siswa

SMA/SMK di Kabupaten Buleleng terkait dengan pembuatan film pendek

berbahasa Indonesia.

2. Memberikan pengetahuan dan pemahaman kepada siswa SMA/SMK di

Kabupaten Buleleng terkait kriteria penilaian film pendek.

3. Memberikan pengalaman kepada siswa SMA/SMK di Kabupaten

Buleleng dalam membuat film pendek berbahasa Indonesia yang

berkualitas.

4. Meningkatnya peminat pembuatan film pendek di kalangan siswa

SMA/SMK di Kabupaten Buleleng.

Luaran dari kegiatan pengabdian pada masyarakat ini adalah laporan akhir dan

artikel.

Page 12: LAPORAN PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKSlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir... · Film pendek ialah salah satu bentuk film yang paling sederhana sebagai wahana ... dan membuat

7

BAB III

METODE PELAKSANAAN

3.1 KERANGKA PEMECAHAN MASALAH

Adapun langkah pemecahan pengabdian pada masyarakat adalah sebagai

berikut.

1. Mengadakan kerja sama dengan Dinas Pendidikan Kabupaten Buleleng

dan seniman terkait sebagai mitra untuk memberikan pengarahan dan

pelatihan pembuatan film pendek berbahasa Indonesia tingkat

SMA/SMK/MA di Kabupaten Buleleng.

2. Menyampaikan surat undangan sebagai peserta pelatihan kepada sekolah-

sekolah di SMA/SMK/MA se-Kabupaten Buleleng.

3. Mengadakan kegiatan pengabdian pada masyarakat workshop pembuatan

film pendek berbahasa Indonesia tingkat SMA/SMK/MA di Kabupaten

Buleleng.

4. Melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan pengabdian pada

masyarakat.

5. Menyusun laporan penyelenggaraan kegiatan pengabdian pada

masyarakat.

3.2 METODE KEGIATAN

Metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah

sebagai berikut.

1. Metode ceramah saat memaparkan cara pembuatan film pendek.

2. Metode pelatihan yaitu siswa SMA/SMK/MA se-Kabupaten Buleleng

diberikan pelatihan teknik membuat film pendek berbahasa Indonesia yang

baik.

3. Metode diskusi yaitu melaksanakan diskusi pada penyampaian evaluasi

maupun praktik lapangan mengenai pembuatan film pendek.

Page 13: LAPORAN PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKSlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir... · Film pendek ialah salah satu bentuk film yang paling sederhana sebagai wahana ... dan membuat

8

3.3 KETERKAITAN

Penyelenggaraan kegiatan pengabdian pada masyarakat dalam bentuk

workshop pembuatan film pendek berbahasa Indonesia bagi siswa

SMA/SMK/MA Se-Kabupaten Buleleng tahun 2017 memiliki keterkaitan dengan

pencarian dan penyaluran bakat-bakat perfilman sejak dini. Selain itu pula,

workshop ini akan menggali potensi pembuat film pendek yang berkualitas yang

kelak bisa diikutsertakan dalam ajang lomba film pendek di lokal maupun

nasional. Keterkaitan lainnya yakni film pendek dapat dijadikan media

pembelajaran bahasa Indonesia, sehingga membantu guru-guru bahasa Indonesia

dalam pemilihan film yang nantinya dianalisis oleh siswa saat terdapat materi

pembelajaran terkait.

3.4 RENCANA EVALUASI

Keberhasilan penyelenggaran kegiatan pengabdian ini dapat dilihat dari

evaluasi yang dilaksanakan selama kegiatan berlangsung yaitu sebagai

berikut.

1. Keberhasilan membuat film pendek saat pelatihan berlangsung.

2. Terjadi peningkatan pengetahuan, pemahaman, dan keterampilan peserta

tentang pembuatan film pendek berbahasa Indonesia dalam diskusi tanya

jawab yang berlangsung.

3. Keikutsertaan peserta pelatihan dalam ajang lomba film pendek yang

diselenggarakan oleh Fakultas Bahasa dan Seni Undiksha.

Page 14: LAPORAN PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKSlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir... · Film pendek ialah salah satu bentuk film yang paling sederhana sebagai wahana ... dan membuat

9

BAB IV

HASIL YANG DICAPAI

4.1 HASIL PELAKSANAAN

Dalam bab ini dijelaskan teknis pelaksanaan “Workshop Pembuatan Film

Pendek Berbahasa Indonesia Tingkat SMA/SMK/MA Se-Kabupaten Buleleng.

Kegiatan P2M ini dibagi menjadi beberapa tahap (1) penyepakatan waktu

kegiatan oleh narasumber (2) pengiriman surat ke sekolah SMA/SMK/MA di

Kabupaten Buleleng, (3) pelaksanaan kegiatan, (4) monitoring dan evaluasi

(monev) oleh lembaga monev Undiksha (5) penyusunan laporan kegiatan.

Secara garis besar, pelaksanaan kegiatan ini mendatangkan dua narasumber,

yakni I Putu Satriya Koesuma dan Putu Kusuma Wijaya. Pada hari pertama,

beliau memaparkan materi tentang film pendek. Selanjutnya pada hari kedua,

peserta dikelompokkan menjadi beberapa kelompok, dan membuat skenario

sederhana untuk pembuatan film pendek. Siswa yang hadir didampingi oleh

seorang guru. Peserta sangat antusias mengikuti kegiatan ini, terlebih lagi kedua

narasumber yang sangat menguasai materi dan menampilkan beberapa film

pendek saat pelaksanaan kegiatan. Jumlah peserta kurang lebih 50 orang ini

akhirnya diberikan pengetahuan mengenai pembuatan film pendek dengan alat

yang sederhana yakni kamera. Terakhir, kegiatan ini menghasilkan satu film

pendek berjudul “Salah Sangka”.

4.2 PEMBAHASAN

4.2.1 Penyepakatan waktu

Sebelum melaksanakan kegiatan, tim pelaksana pengabdian ini

berkonsultasi dengan salah seorang nara sumber yakni Bp.Putu Satriya Koesuma

untuk menentukan tanggal yang tepat melaksanakan kegiatan. Tanggal yang

dipilih juga memiliki banyak pertimbangan, yakni saat siswa selesai ulangan

umum dan waktu luang yang dimiliki oleh kedua nara sumber. Penjajagan

dilakukan 2 April 2017 di kantor narasumber.

Page 15: LAPORAN PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKSlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir... · Film pendek ialah salah satu bentuk film yang paling sederhana sebagai wahana ... dan membuat

10

4.2.2 Permohonan tempat

Setelah mendapatkan kesepakatan waktu dari nara sumber, selanjutnya tim

pengabdi membuat surat permohonan peminjaman tempat, yakni di Gedung

Seminar Undiksha. Gedung Seminar Undiksha ini dipilih karena tempatnya yang

luas dan lingkungan sekitar cocok dijadikan tempat syuting film pendek yang

akan diuji coba di akhir kegiatan. Setelah disetujui tanggal dan tempat, barulah

tim pengabdi membuat surat undangan ke sekolah-sekolah.

4.2.3 Penyebaran surat

Penyebaran surat dibantu oleh beberapa mahasiswa. Sekolah yang

diundang juga terbatas, mengingat dana yang terbatas. Sekolah dibagi ke dalam

beberapa wilayah, yakni Buleleng, Banjar, Seririt, Kubutambahan. Tiap sekolah

diminta mengirim siswa sebanyak 5-10 orang dengan satu orang guru

pendamping. Dalam surat juga diharapkan agar siswa menyiapkan satu kamera

untuk praktik pembuatan film pendek.

4.2.4 Pelaksanaan kegiatan

Kegiatan dilaksanakan dua hari yakni tanggal 27 Mei dan 28 Mei 2017

bertempat di Gedung Seminar Undiksha. Presensi dilakukan pukul 07.30 WITA

sampai pukul 08.00 WITA. Selanjutnya, acara dibuka dengan pembukaan oleh

MC, Menyanyikan lagu Indonesia Raya, dan Doa.

Gambar 01. Pembukaan Workshop Film Pendek Berbahasa Indonesia Tingkat

SMA/SMK/MA Se-Kabupaten Buleleng

Page 16: LAPORAN PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKSlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir... · Film pendek ialah salah satu bentuk film yang paling sederhana sebagai wahana ... dan membuat

11

Selanjutnya, yakni Sambutan oleh ketua pelaksana, Kadek Wirahyuni, S.Pd.,

M.Pd.

Gambar 02. Sambutan Ketua P2M, Kadek Wirahyuni, S.Pd., M.Pd.

Acara dilanjutkan dengan penyampaian materi oleh nara sumber. Pada hari

pertama ini, pemateri menyampaikan beberapa hal tentang dunia perfilman.

Namun, sebelum pemateri memulai dengan pemaparannya, beliau menayangkan

satu buah film pendek dan satu buah film dokumenter yang pernah beliau buat

dan beliau ikutkan dalam ajang lomba film tingkat nasional. Peserta terpukau

menontonnya. Film tersebut mengisahkan tentang Bapak, dan satu lagi tentang

kesenian daerah yang hampir punah.

Page 17: LAPORAN PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKSlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir... · Film pendek ialah salah satu bentuk film yang paling sederhana sebagai wahana ... dan membuat

12

Gambar 03. Narasumber dan tim pengabdian

Pemaparan materi yang diberikan adalah sebagai berikut.

1. Pengertian Film

Berbagai definisi tentang film antara lain dikemukakan sebagai berikut.

1. Film adalah alat untuk menyampaikan berbagai pesan kepada khalayak melalui

sebuah media cerita. Film juga merupakan medium ekspresi artistik sebagai suatu

alat para seniman dan insan perfilman dalam rangkan mengutarakan gagasan-

gagasan dan ide cerita. Secara esensial dan substansial film memiliki power yang

akan berimplikasi terhadap komunikan masyarakat (Wibowo, 2006)

2. Menurut Effendy (2000) juga berpendapat bahwa film adalah gambaran

teatrikal yang diproduksi secara khusus untuk dipertunjukan di gedung– gedung

bioskop khusus untuk siaran televisi.

4. Menurut pasal 1 ayat (1) UU Nomor 8 Tahun 1992 tentang Perfilman dimana

disebutkan bahwa yang dimaksud dengan “ film adalah karya cipta seni dan

budaya yang merupakan media komunikasi massa pandang dengar yang dibuat

berdasarkan asas sinematografi dengan direkam pada pita seluloid, pita video,

piringan video dan/atau bahan hasil penemuan teknologi lainnya dalam segala

Page 18: LAPORAN PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKSlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir... · Film pendek ialah salah satu bentuk film yang paling sederhana sebagai wahana ... dan membuat

13

bentuk, jenis dan ukuran melalui proses kimiawi, proses elektronika, atau proses

lainnya, dengan atau tanpa suara, yang dapat dipertunjukkan dan/atau ditayangkan

dengan sistem mekanik, elektronik dan/atau lainnya.”

5. Menuruut pasal 1 ayat (1) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 33

Tahun 2009 Tentang Perfilman (UU baru tentang perfilman) “Film adalah karya

seni budaya yang merupakan pranata sosial dan media komunikasi massa yang

dibuat berdasarkan kaidah sinematografi dengan atau tanpa suara dan dapat

dipertunjukkan”.

Dari berbagai pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa, film adalah hasil kaya

yang dibuat untuk menyampaikan informasi, media massa, media komunikasi,

media hiburan, pendidikan dan pemasaran suatu produk kepada halayak umum

melalui sebuah cerita menggunakan sebuah media. Istilah perfilman merujuk

kepada pemahaman keseluruhan proses yang meliputi persiapan, perencanaan,

pelaksanaan, dan pengawasan penyampaian pesan.

Film adalah gambar-hidup, juga sering disebut movie. Film, secara kolektif,

sering disebut sinema. Sinema itu sendiri bersumber dari kata kinematik atau

gerak. Film juga sebenarnya merupakan lapisan-lapisan cairan selulosa, biasa di

kenal di dunia para sineas sebagai seluloid. Pengertian secara harafiah film

(sinema) adalah Cinemathographie yang berasal dari Cinema + tho = phytos

(cahaya) + graphie = grhap (tulisan = gambar = citra), jadi pengertiannya adalah

melukis gerak dengan cahaya. Agar kita dapat melukis gerak dengan cahaya, kita

harus menggunakan alat khusus, yang biasa kita sebut dengan kamera.

2. Fungsi Film

Arsyad (2009) Fungsi film dalam terkait dengan tiga hal, yaitu untuk tujuan

kognitif, untuk tujuan psikomotor, dan untuk tujuan afektif. Dalam hubungannya

dengan tujuan kognitif, film dapat digunakan sebagai berikut.

1. Mengajarkan pengenalan kembali atau pembedaan stimulasi gerak yang

relevan, seperti kecepatan objek yang bergerak, dan sebagainya.

2. Mengajarkan aturan dan prinsip. Film dapat juga menunjukkan deretan

ungkapan verbal, seperti pada gambar diam dan media cetak. Misalnya

untuk mengajarkan arti ikhlas, ketabahan, dan sebagainya.

Page 19: LAPORAN PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKSlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir... · Film pendek ialah salah satu bentuk film yang paling sederhana sebagai wahana ... dan membuat

14

3. Memperlihatkan contoh model penampilan, terutama pada situasi yang

menunjukkan interaksi manusia.

Para khalayak atau penonton film menggunakan film menggunakan lebih dari satu

indera karena karakter film yang audio-visual. Para penonton jadi lebih terbawa

dalam dimensi parasosial yang dihadirkan lewat film. Pola penggunaan yang

seperti ini menjadikan penonton dapat menyamarkan bahkan menghapus batas-

batas kultural dan sosial (misalnya bahasa) sehingga pesan yang disampaikan

lewat film tetap akan dapat dimengerti oleh penonton. Lewat film, informasi dapat

dikonsumsi dengan lebih mendalam karena film adalah media audio visual. Media

ini banyak digemari banyak orang karena dapat dijadikan sebagai hiburan dan

penyalur hobi bagi orang-orang tertentu. (Husnun, 2011).

Pertunjukan film disamping sebagai komoditas ekonomi juga berfungsi sebagai

sarana penerangan (entertainment), pendidikan (edukasi), dan hiburan (rekreasi).

Oleh karena itu film dapat dimanfaatkan sebagai media publikasi atau penyuluhan

untuk menyampaikan pesan-pesan tentang program pembangunan di segala

bidang. (Permadi dalam Janiarti 2015).

3. Jenis Film

Menurut Ensiklopedi Nasional Indonesia (1990) yang dikutip oleh Amin, Jaenuri

(2011) menguraikan secara detail bebagai jenis film, yakni sebagai berikut.

1. Film Instruktif Film

Instruktif dibuat dengan isi berupa pengarahan yang berkaitan dengan

sebuah pekerjaan atau tugas. Bentuk film bias berupa animasi, boneka atau

film yang diperankan oleh aktor atau aktris.

2. Film Penerangan

Penerangan merupakan film yang memberi kejelasan suatu hal, misalnya

film yang mengisahkan pentingnya program keluarga berencana atau film

pembangunan lainnya. Biasanya film ini diperankan oleh para pemain

dengan imbuhan dialog yang berisi penjelasan. Atau dapat juga filmnya

ditampilkan dalam bentuk gambar-gambar dengan tambahan keterangan

berupa narasi (cerita) yang dibacakan.

3. Film Gambar (Animasi)

Page 20: LAPORAN PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKSlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir... · Film pendek ialah salah satu bentuk film yang paling sederhana sebagai wahana ... dan membuat

15

Film gambar atau animasi dibuat dari gambar-gambar tangan (ilustrasi).

Gambar ini dibuat satu-persatu dengan memperhatikan kesinambungan

gerak sehingga ketika diputar rangkaian gerak dalam gambar itu muncul

sebagai satu gerakan dalam film.

4. Film Boneka

Film boneka biasanya ditampilkan dengan pemain berupa boneka.

Kadang-kadang beberapa boneka dimainkan oleh seorang “dalang”

sekaligus di atas panggung. Panggung dapat bercita realistis (suatu

kenyataan) bisa pula fantasi (khayalan).

5. Film Iklan (TV Commersial)

Film iklan merupakan film yang mempropagandakan produk-produk

tertentu yang ditawarkan produk benda atau jasa. Film iklan semua

dimainkan oleh bintang-bintang ternama untuk menarik minat

penontonnya sehingga diharapkan dapat menaikkan omset produk itu.

6. Program Televisi (TV Program)

Program ini diproduksi untuk komsumsi masyarakat televisi. Secara

umum, program televisi dibagi menjadi dua jenis yakni cerita dan non

cerita. Jenis cerita terbagi menjadi dua kelompok yakni kelompok fiksi

dan kelompok non fiksi. Kelompok fiksi memproduksi film serial (TV

series), film televisi dan film cerita pendek. Kelompok non fiksi

menggarap aneka program pendidikan, film dokumenter atau profil tokoh

dari daerah tertentu.

7. Video Klip (Music Video)

Sejatinya video klip adalah sarana bagi produser musik untuk memasarkan

produknya lewat medium Televisi.

8. Film Cerita Panjang (Feature-Length Films)

Film cerita panjang adalah film yang berisi kisah manusia (roman) yang

dari awal sampai akhir merupakan suatu keutuhan cerita dan dapat

memberikan kepuasan emosi kepada penontonnya. Film cerita dapat

diputar di gedung bioskop atau dibuat untuk acara televisi. Sebuah film

cerita biasanya dimainkan oleh sejumlah pemeran (aktor atau aktris)

Page 21: LAPORAN PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKSlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir... · Film pendek ialah salah satu bentuk film yang paling sederhana sebagai wahana ... dan membuat

16

dengan dukungan pemain lain. Film cerita dapat berupa satu film dengan

satu masa putar.

9. Film Cerita Pendek (Short Films)

Durasi film cerita pendek biasanya dibawah 60 menit. Jenis film ini

banyak dihasilkan oleh para mahasiswa jurusan film atau orang/kelompok

yang menyukai dunia film dan juga yang memang mengkhususkan

diriuntuk memproduksi film pendek, umumnya hasil produksi ini dipasok

ke rumah-rumah produksi atau saluran Televisi.

10. Film Dokumenter (Film Jurnal)

Film jurnal biasanya dibuat untuk mendukung sebuah cerita. Film ini juga

bisa diartikan sebagai film dokumenter.

4. Efektivitas Film

Film merupakan suatu media yang mempunyai beberapa keuntungan-keuntungan

menurut Sudiman (dalam Janiarti 2015), antara lain sebagai berikut.

1. Film sangat baik menjelaskan suatu proses, bila perlu menggunakan “Slow

Motion”

2. Setiap orang dapat belajar sesuatu dari film, baik yang pandai maupun

yang kurang pandai.

3. Film dapat menampilkan kembali masa lalu dan menyajikan kembali

kejadian-kejadian yang telah lalu.

4. Film dapat mengembara dengan lincahnya dari satu negara ke negara yang

lain, horizon menjadi amat lebar, dan dunia luas.

5. Film dapat menyajikan teori ataupun praktek dari yang bersifat umum ke

khusus atau sebaliknya.

6. Film dapat mendatangkan seorang ahli dan memperdengarkan suaranya.

7. Film dapat menggunakan teknik-teknik seperti warna, gerak lambat, dan

sebagainya untuk menampilkan butir-butir tertentu.

8. Film dapat memikat perhatian masyarakat.

Page 22: LAPORAN PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKSlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir... · Film pendek ialah salah satu bentuk film yang paling sederhana sebagai wahana ... dan membuat

17

9. Film lebih realistis, dapat diulang-ulang, dihentikan, dan sebagainya sesuai

dengan kebutuhan, hal-hal yang abstrak menjadi jelas.

10. Film dapat mengatasi keterbatasan daya indra kita.

11. Film dapat merangsang atau memotivasi kegiatan anak didik.

Sebuah film sebaiknya harus dipilih terlebih dahulu agar sesuai dengan maksut

yang akan disampaikan. Oleh karena itu, harus diadakanya penyeleksi film untuk

mengetahui manfaatnya bagi masyarakat.

5. Mekanisme Produksi Film

Mekanisme produksi film adalah sebuah proses yang lazim diterapkan da-lam

proses pengerjaan film pada umumnya (Mabruri, 2010). Mekanisme tersebut 15

meliputi pra produksi, produksi dan pasca produksi. Persentase pembagian pen-

gerjaan karya film adalah 70% di bagian pra produksi, 20% dalam tahap produksi

sedangkan 10% tahap pasca produksi.

Pengerjaan sebuah film tidak lepas dari kerja sama 3 pihak yaitu penulis scenario,

sutradara dan produser. Penulis skenario adalah orang yang menuangkan ide atau

gagasan ke dalam bentuk tulisan yng sesuai dengan kaidah penulisan naskah.

Sutradara adalah orang yang mewujudkan gagasan yang tertuang dalam sebuah

skenario menjadi rekaman audio visual. Sedangkan produser adalah orang yang

membantu sutradara dalam mengelola proses pembuatan film (Saroenggalo, 2008)

Pada umumnya tim kerja produksi film terdiri dari beberapa bagian yaitu manajer

produksi, asisten sutradara, sinematografer, perekan suara, pengarah artistik, pe-

nyunting gambar.

6. Sepuluh Tips Membuat Film Pendek

Menurut Underdogfilm (2013), ada 10 tips membuat film pendek. Berikut ini

adalah beberapa hal penting yang harus kita perhatikan dalam membuat film

pendek. Dengan mengikuti langkah-langkah yang akan diuraikan ini, maka kita

dapat mengurangi beberapa hal yang tidak seharusnya kita lakukan. Meskipun

Page 23: LAPORAN PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKSlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir... · Film pendek ialah salah satu bentuk film yang paling sederhana sebagai wahana ... dan membuat

18

begitu, ini merupakan saran-saran saja, dan dapat dikembangkan berdasarkan

keahlian dan pengalaman. Take a look..

1. Apakah film Anda layak ditonton

Sebelum semuanya dimulai, maka selayaknya kita bertanya: apakah semua

orang pasti menonton film yang akan kita buat ?. Jawabnya, No!. Artinya

tidak semua orang pasti akan menonton film kita. Sebelum menulis

skenarionya, mari tanyakan kepada diri sendiri terlebih dahulu; mengapa

orang harus menonton film yang akan kita buat.

2. Jangan mulai produksi tanpa adanya budget

Film, meskipun sederhana sangat membutuhkan biaya!. Besar biaya

memang tidak terbatas, bisa besar bisa kecil. Dengan membuat prakiraan

biaya (budget), maka kita akan lebih tahu apa yang harus kita lakukan

dengan uang yang dimiliki. Produksi tanpa budget menyebabkan rencana-

rencana tidak bisa diprediksi. Apalagi jika uang yang tersedia tidak

mencukupi, bisa-bisa film yang sedang dikerjakan tidak selesai-selesai.

3. Minta persetujuan pihak-pihak yang terlibat

Sebelum shooting dilakukan, ada baiknya meminta persetujuan tertulis

dari pihak-pihak yang terlibat didalam film, seperti aktor/aktris, music

director, artwork, sponsor, atau siapa saja yang ingin berkontribusi.

Bereskan dulu semua ini!. Karena kalau memintanya saat shooting

dimulai, maka kemangkiran-kemangkiran dari pihak-pihak tersebut akan

terasa sulit dimintakan pertanggung jawabannya. Maka, do it Now!

4. Buatlah film pendek memang pendek!

Penulis naskah dan/atau sutradara harus bisa memenuhi standar yang

menyatakan bahwa sebuah film adalah film pendek. Bertele-tele dalam

penyajiannya akan membuat penonton bosan. Jika itu film pendek..maka

harus pendek. Meskipun sulit, tapi memang harus begitu. Standar film

pendek adalah maksimal berdurasi 30 menit!.

5. Jika memakai aktor yang tidak professional, maka lakukan casting.

Tidak lepas kemungkinan film pendek dibintangi oleh aktor/aktris yang

tidak professional (amatir). Ini sih wajar-wajar saja. Apalagi mereka

(mungkin) tidak dibayar. Tapi untuk memilih karakter-karakter pemain

Page 24: LAPORAN PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKSlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir... · Film pendek ialah salah satu bentuk film yang paling sederhana sebagai wahana ... dan membuat

19

yang sesuai, wajib melakukan pemilihan peran (casting). Jangan memilih

orang sembarangan apalagi casting baru akan lakukan beberapa saat

menjelang shooting. Berbahaya!.

6. Tata suara sebaik-baiknya

Tata suara yang buruk pada kebanyakan film pendek (meskipun memiliki

konsep cerita menarik) menyebabkan tidak nyaman ditonton. Gunakan

perangkat pendukung tata suara seperti boom mike untuk mendapatkan

hasil yang baik.

7. Yakin OK saat shooting, jangan mengandalkan post-production

Saat ini semua film kebanyakan dikerjakan dengan kamera digital. Maka

tidak sulit untuk memeriksa apakah semua hasil shooting sudah memenuhi

sarat atau belum dengan melakukanplayback. Periksa semua! frame

dialog, tata suara, pencahayaan atau apa saja. Apakah sudah sesuai dengan

kualitas yang diinginkan? Sangat penting; periksa setelah shooting, bukan

pada saat paska produksi.

8. Hindari pemakaian zoom saat shooting

Kameraman yang baik adalah yang bisa mengurangi zooming. Kecuali

bisa dilakukan dengan sebaik mungkin. Mendapatkan gambar lebih dekat

ke objek sangat baik menggunakan dolly,camera glider, atau lakukan cut

and shoot!

9. Hindari pemakaian efek yang tidak perlu

Sebuah film pendek banyak mengandalkan efek-efek seperti; memulai

film dengan alarm hitungan mundur (ringing alarm clock), transisi yang

berlebihan seperti dissolves/wipe, dan credit titles yang panjang. Pikirkan

dengan baik, apakah hal-hal ini perlu ditampilkan atau tidak. Pilihan yang

sangat bijak jika semua itu tidak terlalu berlebihan.

10. Hindari shooting malam di luar ruang

Suasana gelap adalah musuh utama kamera (camcorder). Pengambilan

gambar diluar ruang pada malam hari sangat membutuhkan cahaya.

Apabila tidak menggunakan lighting yang cukup maka hasilnya akan jelek

sekali. Meskipun dapat melakukan color correction pada saat editing, tapi

sudah pasti dapat menyebabkan noise dan kualitas gambar menjadi drop.

Page 25: LAPORAN PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKSlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir... · Film pendek ialah salah satu bentuk film yang paling sederhana sebagai wahana ... dan membuat

20

Selanjutnya, pada hari kedua yakni tanggal 28 Mei 2017. Acara diawali

dengan presensi dan langsung kepada pelatihan pembuatan film pendek. Peserta

dibagi ke dalam beberapa kelompok. Masing-masing kelompok melakukan

rembug dan menyebutkan ide cerita. Ide cerita beraneka ragam, ada tentang

sampah, tentang mimpi, tentang persahabatan, organisasi, dan tentang

kesalahpahaman. Dari beberapa ide cerita tersebut, kedua nara sumber memilih

satu ide cerita yang dianggap menarik.

Gambar 04. Diskusi salah satu kelompok

Akhirnya, disepakatilah unyuk pembuatan film pendek yang berjudul

“Salah Sangka” dilakukan di sekitar kampus tengah Undiksha. Peserta diberikan

gambaran mengenai ide cerita. Selanjutnya dipilihlah dua peserta sebagai pemeran

utama, yakni Agung dari SMK N 1 Singaraja dan Devi dari SMA N 4 Singaraja.

Selanjtnya Adi Prayoga dan Mahendra dari SMK N 1 Singaraja yang menjadi

sutradara sekaligus sebagai editor. Ide cerita ini mengisahkan tentang seseorang

yang mengikuti sosialisasi di suatu tempat. Selanjutnya, salah seorang peserta

meninggalkan handphonenya di ruangan tersebut. Salah seorang peserta yang

masih berada di ruangan tersebut terkejut karena terdengar bunyi handphone

berdering, namun tidak ada pemiliknya. Pria itu pun mencari cari si pemilik

handphone lalu mengejarnya sampai ke luar ruangan. Wanita yang dikejar ini pun

merasa ketakutan, karena mengira lelaki tersebut akan berbuat jahat kepadanya.

Lelaki ini terus memanggil manggil si wanita dengan maksud mengembalikan

hanphonenya yang tertinggal. Wanita ini pun terus berlari karena merasa

Page 26: LAPORAN PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKSlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir... · Film pendek ialah salah satu bentuk film yang paling sederhana sebagai wahana ... dan membuat

21

ketakutan akan diganggu. Akhirnya pria ini berhasil menyusulnya, kemudian

mengembalikan hanphone tersebut. Dengan napas terengah-engah ia

mengutarakan maksudnya untuk mengembalikan handphone si wanita yang

tertinggal di ruangan. Selanjutnya, mereka berkenalan. Wanita ini merasa malu

karena ternyata ia salah sangka. Demikian cerita yang ditampilkan dalam

pembuatan film pendek tersebut. Durasi yang dimainkan yakni sekitar 3 menit.

Namun dalam proses pembuatannya memerlukan waktu 2 jam.

Setelah membuat film pendek tersebut, di akhir pertemuan, kedua nara

sumber melakukan evaluasi. Mereka menanyakan hambatan yang ditemukan

dalam pembuatan film. Hambatan tersebut di antaranya: ide cerita, kreativitas,

alat, dan pemain. Namun hambatan tersebut diberikan jalan keluar oleh kedua

narasumber untuk mengeluarkan ide cerita semenarik dan sebanyak mungkin,

sehingga nantinya bisa dipilih yang terbaik. Kreativitas yang dijawab yakni

mengenai cara pengambilan gambar, tempat, situasi, dan konflik yang diambil

haruslah sesuai, bermanfaat, dan menarik. Sedangkan alat yang digunakan,

haruslah menggunakan kamera yang memorinya besar dan mikrofon besar yang

dapat dibawa ke mana saja. Selanjtnya, salam pemilihan pemain, harus dilakukan

casting terlebih dahulu. Pemeranan tokoh harus sesuai dengan tipe dan karakter

pemainnya. Jika semua sudah terlaksana, maka akan menghasilkan film pendek

yang berkualitas dengan alat yang terbatas.

Selanjutnya, kegiatan ditutup dengan pemberian motivasi oleh nara

sumber dan ketua tim pengabdian. Setelah ini, pada bulan Oktober, Fakultas

Bahasa dan Seni mengadakan lomba film pendek tingkat SMA/SMK/MA Se-

Kabupaten Buleleng. Peserta diharapkan mengikuti ajang lomba tersebut.

Page 27: LAPORAN PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKSlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir... · Film pendek ialah salah satu bentuk film yang paling sederhana sebagai wahana ... dan membuat

22

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 KESIMPULAN

Berdasarkan uraian di bab sebelumnya, beberapa hal yang dapat disimpulkan

adalah sebagai berikut.

1. Kegiatan P2M dalam bentuk Workshop Pembuatan Film Pendek

Berbahasa Indonesia Tingkat SMA/SMK/MA Se-Kabupaten Buleleng

telah berlangsung dengan baik. Peserta siswa dan guru sangat antusias

mengikuti kegiatan workshop selama dua hari tersebut.

2. Peserta menginginkan kegiatan serupa dilakukan lagi pada masa yang

akan datang dengan melibatkan komunitas sastra yang ada di Buleleng.

3. Kegiatan P2M telah berkontribusi dalam penambahan pengetahuaan

mengenai cara pembuatan film pendek yang baik dan benar, dengan alat

yang terbatas, dan mengetahui hal-hal yang menjadi acuan penting dalam

penilaian film pendek di ajang lomba tersebut nantinya.

4. Kegiatan P2M telah membantu siswa mencari jawaban atas hambatan-

hambatan yang selama ini mereka temukan selama membuat film pendek.

5.2 SARAN

Berdasarkan atas temuan-temuan yang ada selama workshop berlangsung,

perlu diupayakan adanya workshop secara berkelanjutan bagi siswa dan guru

dengan melibatkan lebih banyak lagi peserta. Agar pemahaman tentang

pembuatan film pendek yang berkualitas dapat diketahui oleh seluruh masyarakat.

Page 28: LAPORAN PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKSlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir... · Film pendek ialah salah satu bentuk film yang paling sederhana sebagai wahana ... dan membuat

23

DAFTAR PUSTAKA

Amin, Jaenuri. 2011. Pengelolaan Kelas dalam Film The Ron Clark Story dan

Implikasinya terhadap Penanaman Kedisiplinan Siswa. Skripsi.

Arsyad, Azhar. 2009. Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers.

Cahyono, Edi. 2009. Sekilas tentang Film Pendek.

http://www.filmpelajar.com/tutorial/sekilas-tentang-film-pendek.

Diunduh tanggal 6 November 2016.

Effendy, Heru. 2004. Mari Membuat Film (Panduan Untuk Menjadi Produser),

Cet. II, Yogyakarta : Gajah Mada University Press, Hal. 11-12.

Effendy, Onong Uchjana.. 2000. Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi. Bandung :

PT. Citra Aditya Bakti.

Ensiklopedi Nasional Indonesia, 1990. Jld. V, Jakarta : PT. Cipta Adi Pustaka.

Hal 305.

Husnun. 2011. Film Sebagai Bagian dari Media Masa.

http://husnun.wordpress.com/2011/04/27/film-sebagai-bagian-dari-

media-massa/. Diakses tanggal 6 November 2016.

Janiarti, Effi. 2015. Pengaruh Pemutaran Film Kb Terhadap Perilaku Partisipasi

Masyarakat Ber-Kb Di Kabupaten Aceh Singkil Tahun 2014.

http://repository.usu.ac.id/handle/123456789/51205. Diunduh

tanggal 7 November 2016.

Mabruri, Anton, 2010. Manajemen Produksi Program Acara Televisi. Depok:

Mind 8 Publising House.

Prakosa, Gotot 1997. Film Pinggiran. Jakarta: Institute Kesenian Jakarta

Wibowo, Fred. 2006. Teknik Program Televisi. Yogyakarta: Pinus Book

Publisher.

Saroenggalo, Tino. 2008. Dongeng Sebuah Produksi Film. Jakarta: PT. Grasindo.

Underdogfilm. 2013. Film Pendek. http://underdogfilm.blogspot.co.id/. Diunduh

tanggal 7 November 2016.

UU Nomor 8 tahun 1992 tentang Perfilman

UU Nomor 33 Tahun 2009 tentang Perfilman.

Page 29: LAPORAN PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKSlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir... · Film pendek ialah salah satu bentuk film yang paling sederhana sebagai wahana ... dan membuat

24

Lampiran (a)

BIODATA KETUA

KETUA

1. Identitas Diri

1 Nama Lengkap Kadek Wirahyuni, S.Pd.,M.Pd.

2 Jenis Kelamin Perempuan

3 Jabatan Fungsional Penata Muda Tk.I

4 NIP 198705272015042001

5 Tempat dan Tanggal Lahir Singaraja, 27 Mei 1987

6 Alamat Rumah Br. Dinas Celuk Buluh, Kalibukbuk, Buleleng

7 Nomor Telepon/ Fax -

8 Nomor HP +6287863007767

9 Alamat Kantor Kampus Bawah Undiksha, Jalan A.Yani no.67,

Singaraja- Bali

10 Nomor Telepon/Fax (0362) 22570

11 Alamat e-mail [email protected]

12 Mata Kuliah Yang

Diampu

1. Bahasa Indonesia

2. Sastra Bandingan

2. Riwayat Pendidikan

1. Program : S1 S2 S3

2. Nama PT Universitas Pendidikan Ganesha Universitas

Pendidikan Ganesha

-

3. Bidang Ilmu Pendidikan Bahasa dan Sastra Pendidikan Bahasa -

Page 30: LAPORAN PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKSlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir... · Film pendek ialah salah satu bentuk film yang paling sederhana sebagai wahana ... dan membuat

25

Indonesia

4. Tahun Masuk 2005 2009 -

5. Tahun Lulus 2009 2011 -

6. Judul Skripsi/ Tesis/Disertasi Aplikasi Metode IMDI untuk

Meningkatkan Keterampilan

Bermain Drama Siswa Kelas

XI.IA.6 SMA N 1 Singaraja

Tindak Tutur dan

Perilaku Nonverbal

dalam Berpidato

Siswa Kelas XII

Bahasa SMA N 4

Singaraja

-

7. Nama Pembimbing/ Promotor Pembimbing I

(Drs. Ida Bagus Sutresna,M.Si.)

Pembimbing II

(I Wayan Artika, S.Pd.,M.Hum)

Pembimbing I

(Prof. Dr. Ida Bagus

Putrayasa, M.Pd.)

Pembimbing II

(Dr. Drs. I Wayan

Rasna, M.Pd.)

-

3. Pengalaman Penelitian

No. Tahun Judul Penelitian

1 2015 Hasil Belajar Bahasa Bali dan Bahasa Indonesia Tingkat Sekolah

Dasar (SD) Ditinjau dari Segi Pilihan Bahasa Ibu di SD N 3 Banjar

Jawa

4. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat Dalam 5 Tahun Terakhir

No Tahun Judul Pengabdian Kepada Masyarakat

1 2015

Page 31: LAPORAN PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKSlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir... · Film pendek ialah salah satu bentuk film yang paling sederhana sebagai wahana ... dan membuat

26

Page 32: LAPORAN PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKSlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir... · Film pendek ialah salah satu bentuk film yang paling sederhana sebagai wahana ... dan membuat

27

Biodata anggota 1

BIODATA

I. Data Pribadi

1. Nama : I Putu Mas Dewantara, S.Pd.,M.Pd

2. Pangkat/Golongan : Penata Muda TK I/IIIb

3. Jabatan : Dosen

4. Tempat/Tgl. Lahir : Yehkuning, 7 Februari 1987

5. Jenis Kelamin : Pria

6. Pendidikan : S2

7. Bidang Keahlian Utama : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

8. Fak.Jurusan : Bahasa dan Seni/Pendidikan Bahasa dan Sastra

Indonesia

9. Alamat

a. Alamat Rumah : Jln. Srikandi, Gang Durian, Perum PSI, A4

b. No.Telp./HP : 081805381503

c. Alamat Kantor : Jalan A. Yani Singaraja

II. Riwayat Pendidikan

Program S1 S2

Nama PT Universitas Pendidikan Ganesha Pascasarjana Universitas

Pendidikan Ganesha

Bidang ilmu Pendidikan Bahasa dan Sastra

Indonesia

Program Studi Pendidikan Bahasa

Indonesia

Tahun masuk 2006 2010

Tahun lulus 2009 2012

Judul skripsi,

tesis, disertasi

Penerapan Pendekatan

Pragmatik (Prinsip-Prinsip

Penggunaan Bahasa) Disertai

Teknik Koreksi Sesama Teman

dan Koreksi oleh Guru untuk

Meningkatkan Keterampilan

Menceritakan Pengalaman pada

Identifikasi Faktor Penyebab

Kesulitan Belajar Keterampilan

Berbicara Siswa Kelas VIIE SMPN

5 Negara dan Strategi Guru untuk

Mengatasinya

Page 33: LAPORAN PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKSlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir... · Film pendek ialah salah satu bentuk film yang paling sederhana sebagai wahana ... dan membuat

28

Siswa Kelas VIIE SMP Negeri

5 Negara

Nama

pembimbing/

Promotor

1. Prof. Dr. I Nengah Martha,

M.Pd.

2. Prof. Dr. I Made Gosong,

M.Pd.

1. Prof. Dr. Ida Bagus Putrayasa,

M.Pd.

2. Prof. Dr. I Made Gosong, M.Pd.

III. Artikel Ilmiah/Buku

No. Judul Publikasi Tahun Keterangan

1. Membangun Ideologi:

Upaya

Merekonstruksi

Karakter melalui

Pembelajaran Bahasa

Indonesia

Prosiding Seminar

Nasional Bahasa, Sastra,

dan Pengajarannya yang

diselenggarakan Jurusan

Pendidikan Bahasa dan

Sastra Indonesia,

Fakultas Bahasa dan

Seni, UNDIKSHA

2014 Penyaji

2. Meningkatkan

keterampilan

menceritakan

pengalaman pada

siswa kelas VIIE

SMP Negeri 5 Negara

Jurnal Santiaji

Pendidikan, Fakultas

Keguruan dan Ilmu

Pendidikan, Universitas

Mahasaraswati Vol. 3

No. 2 Januari 2013

(ISSN: 2087 9016)

2013 Penulis

3. Penelitian Tindakan

Kelas

Pelatihan Penulisan

Karya Ilmiah bagi Guru-

Guru Sekolah Dasar di

Kecamatan Busungbiu

Kabupaten Buleleng

(P2M UNDIKSHA)

2014 Narasumber

4. Artikel Kajian

Pustaka

Pelatihan Penulisan

Artikel Ilmiah bagi Guru-

Guru Bahasa Indonesia

SMP dan SMA

Sekecamatan Banjar

(P2M Pascasarjana

UNDIKSHA)

2015 Narasumber

Page 34: LAPORAN PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKSlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir... · Film pendek ialah salah satu bentuk film yang paling sederhana sebagai wahana ... dan membuat

29

5. Bahasa Indonesia

Keilmuan (Buku Ajar,

ISBN: 978-602-1213-

73-5)

UNDIKSHA PRESS 2015 Penulis

bersama Drs. I

Ketut Dibia,

S.Pd., M.Pd.

6. Tradisi Lisan dalam

Konteks Kekinian:

Revitalisasi dan

Modifikasi dalam

Upaya Pewarisan

Nilai Karakter Bangsa

Seminar Nasional

Asosiasi Tradisi Lisan

yang diselenggarakan

atas kerjasama Asosiasi

Tradisi Lisan, Universitas

Dwijendra, dan

Universitas Udayana

2016 Penyaji

7. Pemartabatan Bahasa

Indonesia di Era

Globalisasi:

Problematika di

Tengah Menipisnya

Sikap Positif Penutur

Bahasa

Seminar Nasional

Bahasa, Sastra,

Pengajarannya yang

diselenggarakan oleh

Prodi Pendidikan Bahasa

dan Sastra Indonesia

Undiksha

2016 Penyaji

IV. Riwayat Penelitian

No. Tahun Judul Penelitian Pendanaan

Keterangan Sumber Jumlah (Rp)

1. 2015 Evaluasi Pelaksanaan

Pembelajaran Bahasa

Indonesia MPK

Undiksha

DIPA 10.000.000 Anggota

2. 2016 Analisis Penggunaan

Bahasa Lisan

Mahasiswa

UNDIKSHA: Tinjauan

Aspek Kata dan

Kalimat pada

Matakuliah

Pengembangan

Kepribadian (MPK)

Bahasa Indonesia

DIPA 10.000.000 Ketua

Page 35: LAPORAN PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKSlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir... · Film pendek ialah salah satu bentuk film yang paling sederhana sebagai wahana ... dan membuat

30

V.Riwayat Publikasi pada Koran/Majalah/Buletin

No. Judul Jenis Identitas Publikasi

1. Meninggalkan Koloni Cerpen Tabloid Bali Bicara Edisi 16-

30 April 2010

2. Alih Fungsi Lahan Pertanian Perlu

Perhatian Serius

Opini Tabloid Bali Bicara Edisi 1-15

Mei 2010

3. Gelombang Sunyi Cerpen Tabloid Bali Bicara Edisi 16-

30 Juni 2010

4. Bertani Mulai Ditinggalkan Opini Tabloid Bali Bicara Edisi 1-15

Juli 2010

5. Mewujudkan Sekolah sebagai

Tempat yang Paling Menyenangkan

Esai Tabloid Bali Bicara Edisi 16-

31 Agustus 2010

6. Seharusnya Cerpen Tabloid Bali Bicara Edisi 1-15

September 2010

7. Mengikis Budaya Mengaku Miskin Esai Tabloid Bali Bicara Edisi 1-15

Oktober 2010

8. Aku Takut Pulang Puisi Tabloid Bali Bicara Edisi 1-15

Oktober 2010

9. Bisa Malu Puisi Tabloid Bali Bicara Edisi 1-15

Oktober 2010

10. Maling sunyi Puisi Tabloid Bali Bicara Edisi 1-15

Oktober 2010

11. Kuliah, Gantungan Harapan yang

Lebih Baik

Opini Majalah VISI Undiksha Edisi

Oktober 2011

12. Putri Malam Cerpen Bali Post, Minggu Wage, 24

Juni 2012

13. Membaca Sejarah Lewat Sastra Esai Bali Post, Minggu Paing, 15

September 2013

Page 36: LAPORAN PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKSlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir... · Film pendek ialah salah satu bentuk film yang paling sederhana sebagai wahana ... dan membuat

31

Page 37: LAPORAN PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKSlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir... · Film pendek ialah salah satu bentuk film yang paling sederhana sebagai wahana ... dan membuat

32

Biodata Anggota 2

I. IDENTITAS DIRI

1. Nama Lengkap (dengan gelar) Ida Ayu Made Darmayanti, S.Pd., M.Pd.

2. JabatanFungsional/Golongan/Ruang Lektor/IIIB/Penata Muda Tk I 3. NIP/NIK/NIM 198402072008122004 4. NIDN 0007028401 5. Pendidikan Terakhir S2 Pendidikan Dasar 6. Terhitung Mulai 01-07-2010 7. Tempat dan Tanggal Lahir/ Umur Singaraja, 7 Februari 1984

8. Alamat Rumah Jl. Pahlawan Gang 1 No. 18 Singaraja

9. Nomor Telepon/Fax - 10. Nomor HP 081805346236 11. Alamat Kantor Jalan Ahmad Yani 67 Singaraja 12. Nomor Telepon/Fax 0362-21541; Faks 0362-25735 13. Alamat e-mail -

II. PENGALAMAN JABATAN

No. Jabatan Institusi Tahun ...... s.d. .......

1. -

III. PENGALAMAN MENGAJAR

No. Mata Kuliah Jenjang Institusi/Jurusan/Program Tahun ...... s.d.

......

1. Aplikasi bahasa

Indonesia

S1

D3

Manajemen, BK, dan

PKn Manajemen

Perhotelan

2009

2. Telaah GBPP S1 Pendidikan Bahasa dan

Sastra Indonesia

Undiksha

2010

3. Aplikasi Bahasa

Indonesia

S1 Penjaskesrek, PG PAUD,

dan PKO

2010

4. Penyuntingan S1 Pendidikan Bahasa dan

Sastra Indonesia

Undiksha

2009, 2011-

2012

5. Membaca II S1 Pendidikan Bahasa dan

Sastra Indonesia

2011-2012

Page 38: LAPORAN PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKSlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir... · Film pendek ialah salah satu bentuk film yang paling sederhana sebagai wahana ... dan membuat

33

Undiksha

6. Aplikasi Bahasa

Indonesia

S1 Pendidikan Seni Rupa

Undiksha

2011

7. Membaca I S1 Pendidikan Bahasa dan

Sastra Indonesia

Undiksha

2011

8. Aplikasi Bahasa

Indonesia

S1

D3

Pendidikan Teknik

Elektro

Teknik ElektroUndiksha

2011

IV PENGALAMAN MEMBIMBING MAHASISWA

No. Pembimbingan/Pembinaan Jenjang Institusi/Jurusan/Program Tahun

1. Pembimbing Akademik S1 Pendidikan Bahasa dan

Sastra Indonesia Undiksha

2010-

2012

2. Pembimbing

Kemahasiswaan (UKM)

Paduan Suara

UKM Paduan Suara

Undiksha

2010-

2012

3. Pembimbing

Kemahasiswaan Tingkat

Jurusan PBSI

S1 Pendidikan Bahasa dan

Sastra Indonesia Undiksha

2012

4. Penguji skripsi mahasiswa S1 Pendidikan Bahasa dan

Sastra Indonesia Undiksha

2012

5. Pembimbing PPL Real

Mahasiswa Program

Kependidikan

S1 Pendidikan Bahasa dan

Sastra Indonesia Undiksha

2012

V. PENGALAMAN PENELITIAN

No Tahun Judul Penelitian Jabatan Sumber

Dana

1. 2010 Dunia absurb dan perlawanan

kelas: Sebuah Kajian

Posmodernisme terhadap

Drama Dag-Dig-Dug karya

Putu Wijaya

Ketua DIPA

Undiksha

2. 2011 Penerapan Model PBM untuk

Meningkatkan Keterampilan

Menulis Paragraf Argumentasi

Ketua DIPA

Undiksha

Page 39: LAPORAN PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKSlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir... · Film pendek ialah salah satu bentuk film yang paling sederhana sebagai wahana ... dan membuat

34

Siswa Kelas XI di SMA Negeri

4 Singaraja

3. 2012 Campur Kode dalam

Komunikasi Lisan Pasangan

Perkawinan Beda Bangsa

Jepang-Indonesia (Kajian

Sosiolinguistik)

Anggota DIPA

Undiksha

VI. PENGALAMAN PENULISAN ARTIKEL ILMIAH DALAM JURNAL

No. Tahun Judul Artikel Ilmiah Volume/ Nomor

Nama Jurnal

1. - - - -

VII. PENGALAMAN PENULISAN BUKU

No. Tahun Judul Buku Jumlah Halaman

Penerb

it

1.

- - - - VIII. PENGALAMAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

No. Tahun Judul Pengabdian kepada

Masyarakat

Pendanaan •

Sumber Jml (Juta

Rp) 1. 2009 Peserta Bakti Sosial (penghijauan)

di desa Bulian, Kubutambahan

DIPA Undiksha -

2. 2009

Pengawas ujian nasional SMA/MA

tingkat Kabupaten/ kota dan tingkat

satuan pendidikan di Provinsi Bali

tahun pelajaran 2008/2009

- -

3. 2010 Pelatihan Penerapan Pendekatan

Tematik-Komunikatif pada guru

bahasa Bali di SD se-Kecamatan

Mengwi dan sekitarnya

DIPA Undiksha 3 juta

4. 2010 Pengawas ujian nasional SMA/MA

tahun pelajaran 2009/2010 pada

tingkat satuan pendidikan

kabupaten Karangasem

- -

Page 40: LAPORAN PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKSlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir... · Film pendek ialah salah satu bentuk film yang paling sederhana sebagai wahana ... dan membuat

35

5. 2010 Pengawas ujian seleksi nasional

masuk perguruan tinggi negeri

(SNMPTN) lokal Singaraja tahun

2010

- -

6. 2011 Panitia Penghijauan Undiksha DIPA Undiksha -

7. 2011 Panitia penyelenggaraan

keaksaraan fungsional program

keaksaraan, fungsional tingkat

dasar Undiksha 2011

DIPA Undiksha -

8. 2011 Panitia KKN Undiksha 2011 DIPA Undiksha -

9. 2012 Bakti sosial (Penanaman Pohon dan

Pembersihan) dalam rangka Dies

Natalis ke-VI Undiksha bertempat

di Pesisir Pantai Lovina,

Kalibukbuk, Singaraja

DIPA Undiksha -

IX. KEIKUTSERTAAN DALAM KONFERENSI, SEMINAR,

LOKAKARYA, ATAU SIMPOSIUM

No. Tahun Judul Kegiatan Penyelenggara

1. 2009 Workshop pengembangan instrumen

penilaian kinerja dosen dalam PBM

2009

LP3 Undiksha

2. 2009 Workshop pengembangan konten E-

Learning Undiksha tahun 2009 LP3 Undiksha

3. 2010 Peserta workshop penyusunan proposal

program DP2M Dikti (IbM, IbIKK, IbK,

IbW)

Undiksha

4. 2010 Peserta seminar nasional bertemakan

Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya

Kerjasama JPBSI dengan Balai

Bahasa Denpasar

Jurusan Pendidikan

Bahasa dan Sastra

Indonesia, Undiksha

5. 2010 Peserta workshop Pengembangan

Kurikulum Akademik dan Profesi

Undiksha

Undiksha

Page 41: LAPORAN PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKSlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir... · Film pendek ialah salah satu bentuk film yang paling sederhana sebagai wahana ... dan membuat

36

Page 42: LAPORAN PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKSlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir... · Film pendek ialah salah satu bentuk film yang paling sederhana sebagai wahana ... dan membuat

37

Lampiran (b)

Gambar 05. Peserta mengikuti Pembukaan Workshop

Gambar 06. Pemutaran Film pendek dan film dokumenter

Page 43: LAPORAN PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKSlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir... · Film pendek ialah salah satu bentuk film yang paling sederhana sebagai wahana ... dan membuat

38

Gambar 07. Diskusi Kelompok