Laporan Akhir Praktikum Fisika Dasar Idocx

68
Http://kanakgagah3.blogspot.com Page 1 LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FISIKA DASAR I OLEH KELOMPOK III : 1. MUHAMMAD AMINUDDIN 2. AHMAD HANDANI 3. MEGAWATI AKMAL PUTRI 4. FITRI ROYANI 5. TITIN KURNIATIN 6. USWATUN HASANAH JURUSAN PENDIDIKAN MIPA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) HAMZANWADI SELONG TP. 2012/2013

Transcript of Laporan Akhir Praktikum Fisika Dasar Idocx

Page 1: Laporan Akhir Praktikum Fisika Dasar Idocx

Http://kanakgagah3.blogspot.com Page 1

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM

FISIKA DASAR I

OLEH KELOMPOK III :

1. MUHAMMAD AMINUDDIN

2. AHMAD HANDANI

3. MEGAWATI AKMAL PUTRI

4. FITRI ROYANI

5. TITIN KURNIATIN

6. USWATUN HASANAH

JURUSAN PENDIDIKAN MIPA

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) HAMZANWADI

SELONG

TP. 2012/2013

Page 2: Laporan Akhir Praktikum Fisika Dasar Idocx

Http://kanakgagah3.blogspot.com Page 2

LEMBAR PENGESAHAN

Laporan akhir praktikum fisika dasar 1 ini telah disahkan sebagai syarat mengikuti ujian akhir

praktikum.

Asisten I

Nurlaili Yuliantini

NPM : 10230026

Asisten II

Siti Mashuratul Laila

NPM : 10230081

Asisten III

Muhammad Zaini

NPM : 10230070

Asisten IV

Muzayyinatul Khairi

NPM : 10230072

Asisten V

Yuni Surianti

NPM : 10230093

Pancor, - Desember 2012

CO.ASS

Muhammad Zaini

NPM :10230070

Menetahui

Laboran pendidikan fisika

M.nasir, S.Pd

NIS :

Page 3: Laporan Akhir Praktikum Fisika Dasar Idocx

Http://kanakgagah3.blogspot.com Page 3

DAFTAR ISI

BAB I : PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG ...................................................................B. RUMUSAN MASALAH ...............................................................C. TUJUAN .......................................................................................

BAB II : PEMBAHASAN

I. ALAT UKUR MEKANIK .............................................................A. Tujuan Praktikum .........................................................B. Waktu Pelaksaanaan .....................................................C. Landasan teori ..............................................................D. Alat dan bahan..............................................................E. Prosedur percobaan.......................................................F. Hasil pengamatan .........................................................G. Analisis data .................................................................H. Pembahasan..................................................................

II. BANDUL SEDERHANA..............................................................A. Tujuan praktikum .........................................................B. Waktu pelaksaanaan .....................................................C. Landasan teori ..............................................................D. Alat dan bahan..............................................................E. Prosedur percobaan.......................................................F. Hasil pengamatan .........................................................G. Analisis data .................................................................H. Pembahasan..................................................................

III. MULTITESTER............................................................................A. Tujuan praktikum .........................................................B. Waktu pelaksaanaan .....................................................C. Landasan teori ..............................................................D. Alat dan bahan..............................................................E. Prosedur percobaan.......................................................F. Hasil pengamatan .........................................................G. Analisis data .................................................................H. Pembahasan..................................................................

IV. MASSA JENIS ..............................................................................A. Tujuan praktikum .........................................................B. Waktu pelaksaanaan .....................................................C. Landasan teori ..............................................................D. Alat dan bahan..............................................................E. Prosedur percobaan.......................................................F. Hasil pengamatan .........................................................G. Analisis data .................................................................

Page 4: Laporan Akhir Praktikum Fisika Dasar Idocx

Http://kanakgagah3.blogspot.com Page 4

H. Pembahasan..................................................................V. KOEFISIEN GESEK KINETIS .....................................................

A. Tujuan praktikum .........................................................B. Waktu pelaksaanaan .....................................................C. Landasan teori ..............................................................D. Alat dan bahan..............................................................E. Prosedur percobaan.......................................................F. Hasil pengamatan .........................................................G. Analisis data .................................................................H. Pembahasan..................................................................

BAB III : PENUTUP

A. KESIMPULAN ..........................................................................B. SARAN.......................................................................................

DAFTAR PUSTAKA

Page 5: Laporan Akhir Praktikum Fisika Dasar Idocx

Http://kanakgagah3.blogspot.com Page 5

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi tuhan atas segala nikmat dan karunianya yang telah diturunkan kepada kita

semua. Sholawat beserta salam tidak lupa pula kita aturkan kepada junjungan nabi besar Muhammad

SAW karna berkat agama yang dibawanya kita bisa membedakan mana yang hak dan mana yang

batil.

Dan kami ucapkan terimakasih banyak kepada para asisten praktikum fisika, yang telah

membimbing kami dalam pelaksanaan praktikum, khususnya kepada kami kelompok 1 bisa

menyelesaikan laporan akhir fisika dasar satu ini.

Pancor, 12 Desember 2012

Penyusun

Page 6: Laporan Akhir Praktikum Fisika Dasar Idocx

Http://kanakgagah3.blogspot.com Page 6

BAB I

PENDAHULUAN

I. LATAR BELAKANG

Mengapa kita belajar fisika ? ada dua alasan, pertama fisika adalah salah satu ilmu

yang paling dasar dari ilmu pengetahuan. Ilmuwan dari segala disiplin ilmu memanfaatkan

ide-ide dari fisika, mulai dari ahli kimia yang mempelajari struktur molekul sampai ahli

paleontologi yang berusaha merekonstruksi bagaima dinasaorus berjalan. Fisika juga

merupakan ilmu dasar dan tehnologi. Tidak ada insinyur dapat merancang alat-alat praktis

tanpa terlebih dahulu mengerti perinsip- perinsip dasar yang digunakan. Untuk merancang

sebuah pesawat antariksa atau sebuah perangkap tikus yang lebih baik, anda harus mengerti

hukum-hukum fisika.

Mempelajari fisika merupakan suatu petualangan. Anda akan menemukan bahwa

ilmu ini begitu menantang, kadang- kadang membuat frustasi, suatu waktu menyakitkan, dan

sering kali bermanfaat dan memberikan kepuasan batin. Fisika akan menarik rasa estetis

seperti halnya intelektualitas anda. Pengertian tentang dunia fisika yang kita miliki saat ini

dibangun diatas pondasi yang diletakkan oleh ilmuan- ilmuan besar seperti

galileo,newton,maxwell, dan einstein, pengaruh mereka telah berkembang jauh melewati

batas dari ilmu fisika itu sendiri dan mempengaruhi secara mendalam cara hidup dan berpikir

kita. Jika anda pernah bertanya mengapa langit berwarna biru, bagai mana gelombang radio

dapat merambat dalam ruang hampa atau bagaimana satelit tetap pada orbitnya, anda akan

menemukan jawabannya dengan menggunakan dasar- dasar fisika. Dalam peraktikum kali ini

kita akan mempelajari beberapa pembahasan penting yang akan membantu kita dalam

menyelsaikan soal- soal fisika, seperti tentang alat ukur mekanik, bandul sederhana,

multitester, massa jenis dan koefisien gesek kinetis.

II. RUMUSAN MASALAH

a. Mengapa kita mempelajari fisika.

b. Bagaimana peranan alat-alat fisika bagi kehidupan.

c. Bagaimana kita bisa menguasai fisika.

III. TUJUAN

a. Mempelajari dan Mengtahui fungsi dari alat-alat peraga fisika.

b. Mengetahui manfaat ilmu fisika bagi kehidupan.

c. Menyelesaikan soal-soal tentang fisika

Page 7: Laporan Akhir Praktikum Fisika Dasar Idocx

Http://kanakgagah3.blogspot.com Page 7

BAB II

PEMBAHASAN

I. ALAT UKUR MEKANIK

A. Tujuan Praktikum

a) Mempelajari kegunaan alat ukur, jangka sorong, micrometer sekrup dan mistar

b) Mempelajari ketelitian alat ukur, jangka sorong, micrometer sekrup dan mistar

B. Pelaksanaan Praktikum

Hari/Tanggal : Senin, 26 Desember 2012

Waktu : Pukul, 08.45-09.45 WITA

tempat : LAB. Pendidikan Fisika

C. Landasan Teori

Pengukuran adalah teknis untuk mengkaitkan suatu bilangan pada suatu sifat fisis

dengan membandingkan suatu besaran standar yang telah diterima sebagai suatu satuan.

Selanjutnya semua pengukuran sedikit banyak dipengaruhi oleh kesalahan eksperimental

karena ketidak sempurnaan yang tak terelakkan dalam alat ukur atau batasan yang ada pada

alat indera kita (penglihatan dan pendengaran) yang harus merekam informasi tadi. Ketelitian

atau ketidak pastian suatu barisan fisis memungkinkan kita untuk mendefinisikan jumlah

angka yang menentukan yang terkait dengan besaran tadi. Cotohnya jika suatu pengukuran

dinyatakan menghasilkan 642,54389 + 1%. Ini berarti ketidak pastiannya sekitar 6,4.

(Marcelana Alonso dan Edward J.Finn. 1992: hal 13)

ALAT UKUR

a. Mistar

Mengukur panjang dapat juga disebut mengukur jarak, untuk mengukur panjang

benda-benda biasanya kita menggunakan mistar atau alat-alat semacam itu. Pada umumnya

mistar untuk mengukur panjang itu besekala centi meter (cm) dan mili meter (mm).

Pada waktu mengukur panjang dengan menggunakan mistar, maka hendaknya

diletakkan pada tempat yang tepat, yaitu pada garis tegak lurus mistar yang ditarik dari titik

Page 8: Laporan Akhir Praktikum Fisika Dasar Idocx

Http://kanakgagah3.blogspot.com Page 8

yang diukur (gambar. a). Bila mata diletakkan diluar garis itu, jarak atau panjang yang terbaca

akan lebih kecil atau lebih besar dari yang sebenarnya. Pengukuran menjadi kurang teliti

terjadilah “kesalahan” pengukuran.

Kesalahan semacam ini, yaitu kesalahan karena kurang tepat menempatkan mata

disebut keslahan karena paralaks.

(Gambar a. mistar)

Keterangan: a. pembacaan terlalu pendek

b. pembacaan paling tepat

c. pembacaan terlalu tinggi

b. Jangka Sorong

Untuk mengukur dengan teliti sampai 0,1 mm (Persepuluh mm) digunakan jangka

sorong yang dilengkapi nonius (Gambar. b). Jangka sorong terdiri dari dua rahang, sepasang

untuk mengukur luas dan sepasang lagi untuk mengukur dalam. Dari pasangan itu dua rahang

yang tidak dapat bergerak dasern ada yang bias digeser-geser. Rahang yang dapat digeser-

geser ini dinamakan “rahang geser”.

(Gambar b. jangka sorong)

Keterangan: a. rahang tetap atas

b. rahang tetap bawah

c. rahang geser atas

Page 9: Laporan Akhir Praktikum Fisika Dasar Idocx

Http://kanakgagah3.blogspot.com Page 9

d. rahang geser bawah

Pada rahang yang tidak bergerak terdapat batang skala yang diberi skala dalam cm

dan mm pada rahang geser terdapat sederat skala pendek yang terdiri dari 10 skala. Deret

skala ini disebut skala nonius. Panjang 10 skala nonius itu 9 mm. Oleh karena itu panjang 1

skala nonius sama dengan 0,9 mm. Jadi skala nonius berselisih 0,1 mm dengan skala mm

pada skala utama (skala yang ada pada batang jangka sorong).

c. Mikrometer Sekrup

Untuk mengukur benda-benda kecil sampai ketelitian 0,01 mm (0,1 cm) digunakan

alat yang disebut mikrometer sekrup. Seperti pada gambar c. Bagian utama micrometer

sekrup adalah sebuah porot berulir yang terpasang pada sebuah silinder pemutar yang disebut

bidal. Poros berulir masuk mengalir pada silinder berskala 1 mm dan 0,5 mm. Silinder

berskala ini tepat dilingkup oleh silinder pemutar. Ujung silinder pemutar terbagi oleh garis-

garis skala menjadi 50 bagian yang sama.

(Gambar c. mikrometer sekrup)

Ulir pada batang silinder pemutar mempunyai “kecepatan” 0,5 mm. ini artinya kalau

ulir di putar 1 putaran, ia maju atau mundur sebanyak 0,5 mm karena silinder pemutar

memiliki 50 skala di sekelilingnya. Kalau silinder pemutar berputar satu skala, batang silinder

maju atau mundur 0,5 mm=50=0,01mm atau 0,001 cm . Dengan demikian skala pada silinder

berskala menunjukkan ukuran dalan mm dan tegahan mm sedangkan skala pada silinder

pemutar menunjukkan ukuran dalam perseratusan mm. mikrometer pda gambar c

menunjukkan ukuran panjang sebesar 5,62 mm yaitu 5,50 pada silinder + 0,12 mm pada bidal.

(nyaman kertiasa.2000.hal:18-20)

Pada pengukuran suatu besaran fisis dengan menggunakan instrument, di

mungkinkan adanya kesalahan. Berdasarkan penyebabnya kesalahan yang terjadi dapat

digolongkan menjadi tiga golongan sbb:

Page 10: Laporan Akhir Praktikum Fisika Dasar Idocx

Http://kanakgagah3.blogspot.com Page 10

1. Kesalahan umum (keteledoran)

Kesalahan ini disebabkan keterbatasan pengamat

2. Kesalahan sistematis

Pada kesalahan sistematis, sumber kesalahan dapat di ikuti dan di pelajari secara

sistematis sehingga dengan cara yang sesuai masih dapat di perbaiki dan dibuat sekecil

mungkin

Kesalahan ini terjadi pada alat ukur misalnya:

a) Kesalahan kalibrasi

b) Harga skala yang tidak tepat

c) Kondisi alat yang sudah berubah

d) Pengaruh alat ukur terhadapbesaran yang di ukur

3. Kesalahan acak

Pada kesalahan acak, sumber kesalahan tidak dapat diikuti dan dipelajari dengan

seksama sehingga dengan jalan apapun tidak dapat di perkecil

Contohnya antara lain:

a) Kesalahan menafsirkan sekala terkecil

b) Kondisi fisis yang berubah, misalnya suhu atau tegangan yang tidak stabil

c) Gangguan dari luar, misalnya medan listrik atau medan magnet pada alat ukur

listrik

d) Kesalahan definisi, misalnya penampang kawat yang dianggap lingkaran

sempurna. (Dr. sutarman.2008.hal: 7)

Mengukur adalah membandingkan benda yang diukur dengan alat ukur yang di

gunakan. Alat-alat tersebut dipakai untuk mengukur sesuatu yang disebut dengan besaran, jadi

besaran adalah sesuatu yang dapat diukur dengan dinyatakan dengan angka. Contoh besaran

adalah panjang, luas, volume, berat, massa, suhu, dan waktu. Dari besaran-besaran tersebut

kita dapat membedakan antara besaran yang dapat diukur dengan alat dengan besaran yang

tidak dapat diukur langsung dengan alat. Besar energy suatu benda di peroleh melalui

perhitungan.

Sumber : http// www. Fisikaasyik.com/home02/content view/216/441.

Page 11: Laporan Akhir Praktikum Fisika Dasar Idocx

Http://kanakgagah3.blogspot.com Page 11

D. Alat Dan Bahan

a) Jangka sorong

b) Micrometer sekrup

c) Mistar

d) Balok kayu

e) Gelas kimia

f) Balok

E. Langkah Percobaan

a. Mengukur panjang benda dengan menggunakan mistar dan jangka sorong

1. Mengambil balok kayu, kemudian mengukur panjangnya dengan menggunakan mistar

2. Mengukur juga panjang balok dengan menggunakan jangka sorong

3. Mengulangi percobaan 1 dan 2 sebanyak 5 kali

4. Mencatat hasil pengamatan pada tabel pengamatan a

b. Mengukur diameter dalam dan diameter luar dalam tabung dengan menggunakan jangka

sorong

1. Mengambil sebuah gelas ukir dan mengukur diameter bagian dalamnya

2. Mengukur juga diameter bagian luarnya

3. Mengulangi percobaan 1 dan 2 sebanyak 5 kali

4. Mencatat hasil pengamatan pada tabel pengamatan b

c. Mengukur tebal benda dengan menggunakan micrometer sekrup

1. Mengambil sebuah balok lalu mengukur tabalnya

2. Mengulangi percobaan 1 sebanyak 5 kali

3. Hasil pengamatan pada tabel pengamatan c

Page 12: Laporan Akhir Praktikum Fisika Dasar Idocx

Http://kanakgagah3.blogspot.com Page 12

F. Hasil Pengamatan

a. Tabel hasil pengukuran panjang benda

Pengukuran ke Menggunakan mistar Menggunakan jangka sorong

1 47,6 cm 2,01 mm

2 47,6 cm 2,01 mm

3 47,6 cm 2,01 mm

4 47,6 cm 2,01 mm

5 47,6 cm 2,01 mm

b. Tabel hasil pengukuran dan diameter dalam dan luar tabung

Pengukuran ke Diameter dalam (mm) Diameter luar (mm)

1 1,42 mm 2,9 mm

2 1,42 mm 1,8 mm

3 1,41 mm 1,8 mm

4 1,41 mm 1,8 mm

5 1,41 mm 1,8 mm

c. Tabel hasil pengukuran table benda

Pengkuran ke Tabelbenda

1 13,402

2 13,352

3 13,3

4 13,104

5 13,35

Page 13: Laporan Akhir Praktikum Fisika Dasar Idocx

Http://kanakgagah3.blogspot.com Page 13

G. Analisis Data

1.

2,01

2,01

2,01

2,01

2,01

4,0401

4,0401

4,0401

4,0401

4,0401

# Rata-rata

=̅ ∑ = 10,055 = 2,01

∆ = 1 .∑ − (∑ )− 1

∆ = 15 5.20,2005 − (10,05)5 − 1

∆ = 15 101,0025 − (101,0025)4

∆ = 15 04∆ = 0

= ∆ × 100% = 100% −= , × 100% = 100% − 0= 0% = 0%

Page 14: Laporan Akhir Praktikum Fisika Dasar Idocx

Http://kanakgagah3.blogspot.com Page 14

Laporan=( ∓̅ ∆ ) = (2,01 ∓ 0)

2.

NO

1

2

3

4

5

47,6

47,6

47,6

47,6

47,6

2265,76

2265,76

2265,76

2265,76

2265,76

= 5 = 238 2 = 11328,8

a. Rata-rata

=̅ ∑ = 23855 = 47,6b. Simpangan Baku

∆ = 1 .∑ 2 − (∑ )− 1

∆ = 15 5.11328,8 − (238)5 − 1

∆ = 15 5.11328,8 − 566444

∆ = 15 04∆ = 0

Page 15: Laporan Akhir Praktikum Fisika Dasar Idocx

Http://kanakgagah3.blogspot.com Page 15

= ∆ × 100% = 100% − 0% = , × 100% = 100% = 0

Laporan= ( ∓̅ ∆ ) = (47,6 ∓ 0)

3.

1,42

1,42

1,42

1,42

1,42

2,0164

2,0164

1,9881

1,9881

1,9881

= 7,07 2 = 9,9971

=̅ ∑ = 7,075 = 1,414

∆ = 1 .∑ 2 − (∑ )− 1

∆ = 15 5.9,9971 − (7,07)5 − 1

Page 16: Laporan Akhir Praktikum Fisika Dasar Idocx

Http://kanakgagah3.blogspot.com Page 16

∆ = 15 49,855 − 49,98495 − 1

∆ = 15 0,00064∆ = 15 0,00015

∆ = 15 × 0,01224∆ = 0,002448

= ∆ × 100% = 100% −= ,

, × 100% = 100% − 0,2731%= 0,00173 × 100% = 99,8629100%= 0,1731% -> 4 AP

Laporan=( ∓̅ ∆ ) = (1,4140 ∓ 0,1731)

4.

NO

1

2

3

4

5

2,9

1,8

1,8

1,8

1,8

8,41

3,24

3,24

3,24

3,24

Page 17: Laporan Akhir Praktikum Fisika Dasar Idocx

Http://kanakgagah3.blogspot.com Page 17

= 5 = 10,1 2 = 21,37

=̅ ∑ = 10,1502 = 2,

∆ = 1 .∑ 2 − (∑ )− 1

∆ = 15 5.21,37 − (10,1)5 − 1

∆ = 15 106,85 − 102,014

∆ = 15 4,824∆ = 15 × 1,1∆ = 0,22

= ∆ × 100% = 100% − 10,891%= ,

, × 100% = 89,109% -> Ap….?

= 0,10891% × 100%= 10,891% -> Ap…..?

Laporan=( ∓̅ ∆ ) = (2,02 ∓ 0,22)

Page 18: Laporan Akhir Praktikum Fisika Dasar Idocx

Http://kanakgagah3.blogspot.com Page 18

5.

NO

1

2

3

4

5

13,402

13,352

13,3

13,104

13,35

179,6136

178,2769

176,89

171,7148

178,2225

5 = 66,508 2 = 884,7168

=̅ ∑ = 66,5085 = 13.3016

∆ = 1 .∑ 2 − (∑ )− 1

∆ = 15 5.884,7168 − (66,508)5 − 1

∆ = 15 4423,584 − 4423,31404

∆ = 15 0,2694∆ = 15 0,6725

∆ = 15 × 0,8200∆ = 0,1640

Page 19: Laporan Akhir Praktikum Fisika Dasar Idocx

Http://kanakgagah3.blogspot.com Page 19

= 100% −= 100% − 1,232= 98,768% -> Ap..?

Laporan=( ∓̅ ∆ )(13,3016 ∓ 0,164000)

Page 20: Laporan Akhir Praktikum Fisika Dasar Idocx

Http://kanakgagah3.blogspot.com Page 20

H. Pembahasan

Pada praktikum kali ini membahas tentang alat ukur mekanik, dimana tujuan

melakukan praktikum ini adalah untuk mempelajari kegunaan dari alat ukur seperti mistar,

jangka sorong dan micrometer sekrup. Selain itu juga praktikum ini bertujuan bagaimana

mengetahui ketelitian alat ukur yang berupa jangka sorong, mistar dan micrometer sekrup.

Pada percobaan ini yang pertama dilakukan adalah mengukur panjang benda dengan

menggunakan mistar yang ketelitiannya mencapai 1 mm. Pada pengukuran mendapatkan

panjang benda yaitu 47,6 cm. Pengukuran ini diulang sebanyak 5 kali dan hasil yang

didapatkan tetap sama yaitu 47,6 cm.

Setelah itu pengukuran dilanjutkan dengan mengukur panjang benda menggunakan

jangka sorong yang ketelitiannya mencapai 0,1 mm. Pada pengukuran ini mendapatkan

panjang benda yaitu 2,01 mm, pengukuran inipun diulang sebanyak 5 kali menghasilkan nilai

yang sama.

Dari hasil pengukuran dan analisis data yang telah dilakukan dapat menemukan ∆ yang berbeda-beda dari kedua alat itu. Untuk mistar ditemukan ∆ = 0 dan dari ∆ ini dapat

ditemukan KR=0%, sementara dari KR itu sendiri dapat menghasilkan K=100%.

Sedangkan untuk jangka sorong ditemukan ∆ = 0 dan dari ∆ ini pula di dapat KR

=0% dan setelah Krnya di hitung maka diperoleh nilai K=100%.

Percobaan selanjutnya yang dilakukan adalah mengukur diameter luar dan diameter

dalam tabung dengan menggunakan jangka sorong yang ketelitiannya mencapai 0,1 mm.

Dalam mengukur diameter dalam dengan menggunakan jangka sorong dapat ditemukan hasil

pengukurannya berbeda-beda yaitu antara 1,42 mm dan 1,41 mm. Namun hasil ini memiliki

selisih yang tipis. Perbedaan dalam pengukuran ini disebabkan oleh keterbatasan pada

pengamat atau kesalahan sistematis dalam membaca nilai skala, bisa juga disebabkan karena

teknik pengukuran yang salah.

Sementara itu dalam mengukur diameter luar dengan menggunakan alat yang sama,

nilai yang didapatkan hampi semuanya sama yaitu 1,8 m, namun satu pengukuran yang lain

mendapatkan hasil 2,9 mm perbedaan ini pula disebabkan kerena kesalahan dalam teknik

mengukur.

Page 21: Laporan Akhir Praktikum Fisika Dasar Idocx

Http://kanakgagah3.blogspot.com Page 21

Dari hasil pengukuran dan hasil analisis data yang telah dilakukan dalam mengukur

diameter dalam dan diameter luar tentang ini dapat ditemukan nilai ∆ yang berbeda-beda.

Untuk diameter dalam ditemukan ∆ = 0,002448, dari ∆ ini juga dapat ditemukan KR=

0,1731% dan dari KR ini diperoleh K= 94,8269% sedangkan untuk diameter luar ditemukan

∆ = 0,22 cm, setelah dihitung ∆ ini dapat menghasilkan nilai KR= 10,891%, kemudian KR

ini dapat ditemukan K= 89,109%.

Pengukuran terakhir yang dilakukan adalah mengukur tebal benda dengan

menggunakan mikrometer sekrup yang ketelitiannya mencpai 0,01 mm. Dalam pengukuran

ini ditemukan hasil pengukuran yang berbeda-beda, tetapi ini semua sudah disepakati oleh

anggota kelompok yang lain. Setelah dianalisis hasil pengukuran ini mendapatkan nilai ∆ =

0,1640 cm, kemudian ∆ ini dihitung sehingga mendapatkan KR= 1,232% dan dari nilai KR

ini bisa didapatkan nilai K= 98,165%.

I. Kesimpulan

Dari percobaan kali ini yang membahas tentang alat ukur mekanik dan dapat

disimpulkan beberapa hal diantaranya:

1. Saat hasil pengukuran itu berbeda-beda, itu disebabkan karena kesalahan dalam teknik

pengukuran dan cara menbaca nilai skala.

2. Dari ketiga alat ukur ini yaitu mistar, jangka sorong, dan micrometer sekrup memiliki

ketelitian yang berbeda-beda, tentunya akan menghasilkan nilai∆ ,KR dan K

3.

J. Saran

Pada praktikum selanjutnya kalau bisa kita menggunakan bahan yang berbeda-beda

disatu percobaan misalnya pada saat mengukur panjan benda kita hanya menggunakan balok

kayu gan gela ukur tetapi harus ditambah lagi.

Page 22: Laporan Akhir Praktikum Fisika Dasar Idocx

Http://kanakgagah3.blogspot.com Page 22

II. BANDUL SEDERHANA

A. Tujuan Praktikum

a) Mengamati gerak harmonic pada ayunan sederhana

b) Menentukan periode bandul sederhana

c) Menentukan nilai tatapan percepatan grafitasi bumi

B. Pelaksanaan Praktikum

Hari/Tanggal : Senin,03 Desember 2012

Waktu : PKL. 08.45-09.45 WITA

Tempat : LAB. PENDIDIKAN FISIKA STKIP HAMZANWADI SELONG

C. Landasan Teori

Ayunan sederhana merupakan salah satu bentuk harmonic. Sebuah masa yang di

gantung dengan seutas tali di beri simpangan kemudian seperti pada gambar. Massa tersebut

akan bergerak bolak-balik secara periodic di sekitar titik kesetimbangan. Gerak OAOBA

atau AOBOA di namakan satu getaran.

Bandul sederhana adalah sebuah benda berukuran relative kecil di gantungkan pada seutas

tali yang massanya dapat diabaikan terhadap massa benda tadi,dan dapat berayun pada suatu

titik tumpu pada ujung tali. Bila bandul ini diayunkan pada simpangan kecil,bandul akan

melakukan gerak harmonic dengan peride (T) yang di tulis dengan persamaan: T=2 ℓ

Paada persamaan ini ℓ adalah panjang bandul,dan g adalah percepatan gravitasi bumi. Dari

persamaan di atas terlihat bahwa periode bandul hanya bergantung pada panjang tali dan

percepatan gravitasi bumi,sedangkan massa tidak berpengaruh terhadap periode.

(Tim Dosen Pengampu.2012.hal .4-5)

Untuk menentukan sipat osilasi,persamaan gerak partikel harus ditulis.partikel bergerak

sepanjang busur sebuah lingkaran yang berjari-jari ℓ=OA.gaya- gay yang bekerja pada

partikel adalah beratnya mg dan tegangan T sepanjang tali. Dari gambar, komponen

tangensial dari gaya resultan adalah :

Fr=-mg sin Dimana tanda minus muncul karena ia berlawanan dengan perpindahan S=CA.

persamaan untuk gerak tangensial adalah Fr=Mat; dan arena partikel bergerak sepanjang

Page 23: Laporan Akhir Praktikum Fisika Dasar Idocx

Http://kanakgagah3.blogspot.com Page 23

lingkaran berjari-jari ℓ,maka dapat digunakan persamaan at= =R= (dengan R diganti

oleh ℓ)untuk menyatakan percepatan tangensial.artinya at=ℓ d² / ²Jadi persamaan gerak tangensial adalah :

M=²

² =-mgsin θ atau²

² + ℓ sin θ=0

Persamaan ini tidak dari jenis yang sama dengan persamaan ²

² + w²x=0

Karena adanya sin θ.namun, bila sudut θ adalah kecil, yang benar bila amplitude osilasi

adalah kecil, dapat ditulis sin θ~θ dalam persamaan ²

² +ℓ θ=0

Ini adalah persamaan diferensial yang identik dengan persamaan ²

² +w²x=0 dengan x

diganti olehθ; kali ini persamaan menyatakan gerak angular dan bukan liner. Jadi dapat

disimpulkan bahwa : batas-batas suatu pendekatan,gerak angukar dari bandul adalah

harmonic sederhana,dengan w²= .jadi sudutθ dapat dinyatakan dalam bentukθ=θ0

cos(wt+∝)

(Marcelo Alonso.1979.halaman.257-258)

Selanjutnya dengan menggunakan p= ,periode osilasi dapat dinyatakan sebagai: p=2π ℓ

Dimana : P= periode bandul(detik=5)

ℓ=Panjang tali(m)

g= Percepatan gravitasi (m/s²)

Perhatikan periode bandul tidak bergantung dari massanya.untuk amplitude yang lebih besar,

pendekatan sinθ~ θ tidak berlaku.dalam hal semacam ini, rumus untuk periode tergantung

/tergantung pada amplitudo θ0.Rincian matematik akan dihindari dan secara sederhana

dinyatakan bahwa hasil umum dapat oinyataka sebai deret: variasi p

terhadapamplitudoθ0,dinyatakan dalam periode p0 =2π ℓ(ℓ+

ℓ θ0²) yang menggambarkan

amplitude yang sangat kecil. Perhatikan bahwa hanya untuk amplitude yang sangat

besar,periode banyak berbeda dari p0. Untuk amplitudo yang kecil, cukuplah diambil hanya

suku koreksi pertama, dan kemudian bahkan mensubstitusi θ0 untuk sin θ0 yang

menghasilkan :

P0=2π ℓ(1+ θ0²) dengan θ0harus dinyatakan dalam radian.

(Young and Freedman.2002. halaman.403-404)

Page 24: Laporan Akhir Praktikum Fisika Dasar Idocx

Http://kanakgagah3.blogspot.com Page 24

Sebuah bandul sederhana berupa benda bermassa m dan tali sepanjangℓ.

Bandul dikatakan melakukan satu getaran bila ia telah menempuh lintasan O – A – O – B –

O.Waktu yang diperoleh diperlukan untuk melakukan satu kali getaran disebut periode.Gaya

gerak ayunan bandul merupakn getaran gaya yang mempengaruhi gerak bandul aadalah :

F=m.g sin θ. . . . . . . . (1)

Gerak yang mempengaruhi gerak bandul dapat juga dituliskan.

=-m(F=m - (2π/T)². SF2π/T)². S … … … . . … ….(2)

Persamaan 1 sama dengan persamaan (2) sehingga:

-mg sin θ = −m . S(2π/T)² = ……………………..(3)

sinθ = sπS=ℓsin θ……………(4)

Masukkan nilai S persamaan (4) ke dalam persamaan (3) maka di peroleh:

(2π/T)²= =

(2π/T)² =T=

T=2π ………..Dengan T=periode getaran

π = panjangtali(m)g= percepatan grafitasi(m/s²)

(Suratman.1999.hal.29-30)

Bandul sederhana adalah gerak osilasi dari benda titik yang digantungksn dengan

benang,dianggap tak bermassa sepanjang ℓ.Untuk simpangan kecil,benda akan berosilasi

karena pengaruh gravitasi dengan periode sebesar :p=2π ℓ

Bandul sederhana secara teoritas dapat digunakan untuk menentukan percepatan gravitasi

secara presisi dengan mengukur priode ayunan dan panjang pendulus ℓ.osilasi berulang

dicata untuk meningkatkan akurasi pengukuran.

(Muhammad Hikam .2005.hal.26)

Page 25: Laporan Akhir Praktikum Fisika Dasar Idocx

Http://kanakgagah3.blogspot.com Page 25

Sebuah contoh penting yang menggambarkan gerak harmonic sederhana adalah gerak

bandul.Sebuah bandul sederhana didefinisakan sebagai sebuah partikel massa n yang

digantungkan pada titik 0 dengan tali yang massanya diabaikan, dengan panjang ℓ.Jika

partikel disimpankan kekanan sampai B membentuk θ terhadap garis vertical OC kemudian

dilepaskan ,maka partikeel akan berosilasi antara titik B atau B1.

(Yos Sumardi.1993.hal.280)

D. Alat Dan Bahan

a) Beban 50 gram

b) Dasar statif

c) Kaki statif

d) Batang statif panjang

e) Batang statif pendek

f) Penggaris

g) Jepit penahan

h) Benang

i) Stopwatch

E. Prosedur Percobaan

a) Meletakkan perangkat statif ditepi meja

b) Mengikat benang pada ujung penjepit dan mengkaitkan beban 50gram hingga

panjang tali 25 cm

c) Mengayunkan beban dengan simpangan 5 cm kemudian menghitung waktu osilasi 10

getaran dengan menggunakan stopwatch

d) Mengulangi percobaan 1 dan 2 dengan menggunakan beban 50 gram dan panjang tali

bervariasi

e) Kemudian memasukkan hasil pengamatan pada table pengamatan

Page 26: Laporan Akhir Praktikum Fisika Dasar Idocx

Http://kanakgagah3.blogspot.com Page 26

F. Hasil Pengamatan

NO Masa(kg) Panjang tal i(m) Jumlah

besaran

(N)

Waktu (s) Periode

(s)

Gravitasi(m/s2)

1 50 gr 0,25 cm 10 10 1 9,8596 m/s2

2 50 gr 0,30 cm 10 11 1,1 9,7781 m/s2

3 50 gr 0,35 cm 10 11 1,1 11,4078 m/s2

4 50 gr 0,40 cm 10 12 1,2 10,9551 m/s2

5 50 gr 0,45 cm 10 13 1,3 10,5013 m/s2

6 50 gr 0,50 cm 10 14 1,4 10,0608 m/s2

7 50 gr 0,55 cm 10 14 1,4 11,0668 m/s2

8 50 gr 0,60 cm 10 15 1,5 10,5169 m/s2

Page 27: Laporan Akhir Praktikum Fisika Dasar Idocx

Http://kanakgagah3.blogspot.com Page 27

G. Analisis Data

Untuk mencari periode Di gunakan rumus : T=

1. T1=

=

=1 S

2. T2=

=

=1,1 S

3. T3=

=

=1,1 s

4. T4=

=

=1,3S

5. T5=

=

=1,3S

6. T6=

=

=1,4S

7. T7=

=

=1,4S

8. T8=

=

=1,5 S

Page 28: Laporan Akhir Praktikum Fisika Dasar Idocx

Http://kanakgagah3.blogspot.com Page 28

T T2

1 1

1,1 1,21

1,1 1,21

1,2 1,44

1,3 1,69

1,4 1,96

1,4 1,96

1,5 2,25

= 10 ² = 12,72

A). Rata-rata

T=∑ = =1,25 S

b). Simpangan baku

∆ =1/8.∑ ² (∑ )²

=1/8 . , ( )²

=1/8,

=1/8,

∆ =1\8√11,68 =1/8 . 3,4176015

∆ =0’427200195

C). Ketidakpastian Relatif

Page 29: Laporan Akhir Praktikum Fisika Dasar Idocx

Http://kanakgagah3.blogspot.com Page 29

KR=∆

² X 100%

=,

, x 100%

=0,34176015 x 100%

=34,176015%.........2AP

D).Ketelitian (K)

K=100% -KR

=100% - 34,176015

=65,823985%..........2AP

E). Pelaporan

L=(T±∆ ) =(1,2±0, 42)

Untuk mencari gravitasi di gunakan rumus: g=².ℓ²

1. g1=².ℓ²

=( , ) . .

²=

,=9,8596m/s²

2. g2=².ℓ²

=( , ) . ,

( , )²=

,,

=9,7781m/s²

3. g3=².ℓ²

=( , ) . ,

( , )²=

,,

Page 30: Laporan Akhir Praktikum Fisika Dasar Idocx

Http://kanakgagah3.blogspot.com Page 30

=11,4078m/s²

4. g4=².ℓ²

=( , )². ,

( , )²=

,,

=10,9551m/s²

5. g5=².ℓ²

=( , ) . ,

( , )²=

,,

=10,5013m/s²

6. g6=².ℓ²

=( , ) . ,

( , )²=

,,

=10,0608m/s²

7. g7=².ℓ²

=( , ) . ,

( , )²=

,,

=11,0668m/s²

8. g8=².ℓ²

=( . ) . ,

( , )²=

,,

=10,5169m/s²

Page 31: Laporan Akhir Praktikum Fisika Dasar Idocx

Http://kanakgagah3.blogspot.com Page 31

G g²

9,8596m/s² 97,2117m/s²

9,7781m/s² 95,6112m/s²

11,4078m/s² 130,1379m/s²

10,9551m/s² 120,0142m/s²

10,5013m/s² 110,2773m/s²

10,0608m/s² 101,2196m/s²

11,0668m/s² 122,4740m/s²

10,5169m/s² 110,6051m/s²

= 84,1464 / ² ² = 887,551 / ²

A). Rata-rata

g=∑

=,

=10,5183m/s²

B). Sinpangan

∆ = .∑ ² (∑ )²

= . , ( , )

= , ,

= ,

= 2,82733857= . 1,68146917

= 0,21018365 / ²

C). Ketidakpastian Relatif (KR)

Page 32: Laporan Akhir Praktikum Fisika Dasar Idocx

Http://kanakgagah3.blogspot.com Page 32

KR=∆

x 100%

=,

, x 100%

=0,01998266%...............4AP

D). Ketelitian (K)

K = 100% - KR

=100% - 0,01998266%

E). Laporan = (g ±∆ )

=(10,51±0,2101)

H. Pembahasan

Pada praktikum kali ini kami membahas tentang “Bandul Sederhana”. Bandul

Sederhana adalah sebuah benda yang berukuran relative kecil yang di gantungkan pada

seutas tali yang massanya dapat di abaikan terhadap massa benda tadi,dan dapat berayun

pada suatu titik tumpu pada ujung tali. Adapun tujuan di lakukannya praktikum ini yaitu

untuk mengamati gerak harmonic pada ayunan sederhana,menentukan periode bandul

sederhana,dan menentukan nilai tatapan percepatan gravitasi bumi.Sebelum melakukan

percobaan terlebih dahulu kami di beritahu alat-alat yang di gunakan untuk

praktikum.Pertama-tama kami meletakkan perangkat statif di tepi meja .kemudian mengikat

benang pada ujung penjepit dan mengaitkan beban 50 gram hingga panjang tali 25 cm.lalu

mengayunkan beban dengan simpangan 10 cm kemudian menghitung waktu osilasi 20

getaran dengan menggunakan stopwatch.pada percobaan ini kami menggunakan massa

beban yank sama,tapi panjang tali berbeda-beda. Dimana beban yang digunakan 50 gram dan

panjang tali berturut-turut 0,25 cm ,0,30 cm,0,35 cm ,0,40 cm,0,45 cm,0,50 cm,0,55

cm,dan0,60 cm dengan percobaan sebanyak 8 kali .untuk panjang tali 0,30 cm dan 0,35 cm

diperoleh periode 1 sekon .kemudian untuk panjang tali 0,40 cm diperoleh periode yang

sama yaitu 1,1 sekon .untuk panjang tali 0,40 cm diperoleh periode 1,2 sekon.panjang tali

0,45 cm diperoleh periode yang sama 1,4 sekon.dan untuk panjang tali 0,50 dan 0,55 cm

diperoleh periode 1,5 sekon.sekon dalam mencari periode digunakan rumus T=

Dimana T= periode (s)

Page 33: Laporan Akhir Praktikum Fisika Dasar Idocx

Http://kanakgagah3.blogspot.com Page 33

T=waktu (s)

n=jumlah getaran

kemudian untuk nilai rata-rata periode getaran adalah 1,25 s, simpangan peride 0,427200195

,ketidak pastian relative (KR) 34,176015% ,ketelitian(K) 65,823985%,dan pelapornya yaitu

(1,2±0,42)

pada percobaan dengan massa yang sama ,tetapi panjang tali 10,9551 m/s ²,10,5013 m/s²

,10,0608 m/s ,11,0668 m/s² ,dan 10,5169 m/s² .

dalam mencari grafitasi digunakan rumus :g = 4π .ℓ

dimana g= grafitasi (m/s²)

ℓ= panjang tali

t= peride(s)

untuk nilai rata-rata grafitasi diperoleh 10,5183 m/s² ,simpang baku (Ag)diperoleh

0,21018365 m/s², ketidakpastian relative (KR) diperoleh 0,01998266% ketelitian

(K)diperoleh 99,9800173%.dan hasil yang dapat dilaporkan yaitu(10,51±0,2101)

dari hasil pegamatan yang dilakukan ternyata berkaitan dengan teori yaitu semakin panjang

tali(benang) yang digunakan ,maka semakin besar waktu yang dibutuhkan .Kemudian

panjang tali (benang)sebagai penahan dapat mempengaruhi cepat lambatnya periode benda

bergerak , dan simpangan juga sangat mempegaruhi ,waktu yang ditempuh dan percepatan

grafitasi .

K. Penutup

a) Kesimpulan

Dari hasil praktikum kami lakukan dapat disimpulkan bahwa:

1.bandul sederhana adalah sebuah benda relative kecil yang di gantungkan pada seutas

tali dan massa benda tadi ,dan dapat berayun pada titik tumpu pada ujung tali

2.tujuan di lakukannya percobaan

1.mengamati gerak harmonic pada ayunan sederhana

2.menentukan periode bandul sederhana

3.menentukan nilai tatapan percepatan grafitasi bumi

3.semakin panjang tali(benang) yang digunakan ,makasemakin besar waktu yang

dibutuhkan .dan panjang benang sebagai penahan dapat mempengaruhi cepat lambatnya

Page 34: Laporan Akhir Praktikum Fisika Dasar Idocx

Http://kanakgagah3.blogspot.com Page 34

periode benda bergerak ,simpangan sangat mempengaruhi waktu yang ditempuh dan

percepatan grafitasi .

b) Saran

Sebagai praktikan seharusnya lebih teliti, baik dalam melakukan pengukuran dan

perhitungan supaya hasil yang diperoleh lebih baik atau akurat .Dan dalam praktikum

selanjutnya kami harapkan perlengkapan praktikum harus dilengkapi agar praktikum bias

berjalan dengan baik.

Page 35: Laporan Akhir Praktikum Fisika Dasar Idocx

Http://kanakgagah3.blogspot.com Page 35

III. MULTITESTER

A. Tujuan Percobaan

a) Mengetahui cara penggunaan multitester

b) Mengukur hambatan sebuah tahanan listrik (resistor) melalui hokum ohm.

B. Pelaksanaan Praktikum

- Hari/tanggal : senin .19 november 2012

- Waktu : pkl . 08 : 15 – 09 : 00 wita

- Tempat : LAB. Pendidikan fisika STKIP HAMZANWADI SELONG

C. Landasan Teori

1. Multitester

a. Defenisi multitester

Multitester ( sirkuit tester ) adalah alat pengetes kelistrikan. multitester dapat

digunakan untuk mengukur hambatan arus searah, tegangan searah (DC) dan tegangan

bolak balek (AC) serta kapasitas suatu kapasitor. Multimeter menggabungkan voltmeter,

amperemeter, dan ohmmeter, multimeter ini ada dua jenis yaitu digital dan analog.

Multitester digital yang dapat menunjukkan hasil pengukuran langsung dengan

angka-angka, sedangkan multimeter analog (biasa) yang menunjukkan hasil pengukuran

dengan menggunakan jarum penunjuk. Multimeter dapat digunakan untuk mengecek

baterai, komponen, switch, sumber listrik, dan motor dan digunakan untuk

mendiagnosikan malfungsi listrik.

Multimeter digital memiliki layar LCD yang memberikan decimal lurus kedepan,

sedangkan tampilan bar analog bergerak melalui skala angka dan harus ditafsirkan sebagai

voltmeter, multimeter dapat mengukur jumlah tegangan AC atau DC yang mengalir

melalui sirkuit tegangan yang berupa perbedaan energy potensial antara dua titik.

Sebagai ohmmeter, multimeter dapat mengecek resistensi pada sirkuit yang di

berikan dalam ohm. Resistensi dapat ditemukan pada setiap titik disirkuit dengan terlebih

dahulu mencabut prangkat dari stopkontak atau sumber baterai kemudian masukkan

perkiraan tentang jumlah ohm, ketika digunakan sebagai ammeter, multimeter dapat

mengukur arus yang mengalir melalui sirkuit tertutup dengan menggunakan sirkuit itu.

Multimeter hannya dapat dihubungakan secara seri yang berarti bahawa semua sirkuit arus

akan mengalir melalui sensor ammeter.

Page 36: Laporan Akhir Praktikum Fisika Dasar Idocx

Http://kanakgagah3.blogspot.com Page 36

Multimeter disebut juga dengan multitester, adalah alat listrik genggam untuk

mengukur langsung besaran listrik aktir seperti arus listrik dan potensi (tegangan) atau

pasif seperti resistor, kapasitor, dan lainnya. Pengukuran dapat dilakukan untuk langsung

atau arus bolak balek dan pengukuran berbagai rentang masing-masing.

Gambar bagian-bagian multitester

Mulytester analog

Multitester digital

Multimeter digital memiliki keuntungan yakni : akurasi tinggal dan tahan.

Kekurangan AC, tidak memberikan tegangan rms dan sumber arus yang asal magnet, atau

Page 37: Laporan Akhir Praktikum Fisika Dasar Idocx

Http://kanakgagah3.blogspot.com Page 37

salah satu yang dioperasikan oleh controller di AC dengan metode penyerapan. RMS

digunakan untuk mengukur tegangan dan arus terus-menerus. Multimeter analog memiliki

kekurangan yaitu akurasi rendah dan cepat rusak.

b. Fungsi-fungsi multimeter/multitester

1. Mengukur fungsi multimeter DC

Fungsi multimeter ini dilakukan untuk mengukur tegangan yang ada didalam

sebuah baterai. Caranya adalah perkirakan tegangan yang akan diukur, letakkan

jangkah pada skala yang akan lebih tinggi, kemudian tempelkan penyidik merah pada

ujung positif baterai dan penyidik hitam pada ujung negative baterai.

2. Mengukur tegangan AC

Fungsi ini dilakukan sama seperti pada pengukuran tegangan DC. Caranya

perkirakan tegangan yang akan diukur, tempatkan jangkah pada skala yang lebih tinggi.

Pada umumnya multimeter hannya dapat mengukur arus berbentuk sinus dengan

frekuensi antara 30 Hz – 30 KHz. Hasil pengukurannya adalah tegangan efektif (veff)

3. Mengukur kuat arus

Rangkaian yang akan diukur diputuskan pada satu titik, kemudian melalui dua

titik yang telah diputuskan tadi, arus dilewatkan melalui multimeter, tetapi sebelumnya

muatan semua elco di-discharge

4. Mengukur nilai hambatan sebuah resistor/ohmmeter

Fungsi multimeter ini dilakukan untuk mengukur tingkat resistansi pada

resistor. Caranya adalah putar jangkah pada ohm. Kemudian ujung kabel penyidik

merah dan hitam disentuh atau ditempelkan ke masing-masing ujung kawat resistor dan

lakukan zero setting dengan memutar tombol ke nol

5. Mengecek hubung singkat atau konektif

Multimeter juga dapat digunakajn untuk menguji suatu sirkuit atau bias juga

digunakan untuk menguji kumparan travo untuk dipriksa resistansinya. Koneksinya

dikatakan baik bila resistansinya menunjukkan angka nol

6. Mengecek transistor

Transistor merupakan atau sama dengan diode yang digabungkan sehingga

prinsip pengujiannya sama dengan pengujian papadiode. Pertama-tama jangkah

Page 38: Laporan Akhir Praktikum Fisika Dasar Idocx

Http://kanakgagah3.blogspot.com Page 38

ditempelkan pada OHM x 100, kemudian penyidik hitam ditempelkan pada basis dan

penyidik merah pada kolektor

7. Mengecek diode

Untuk mengecek diode, caranya tempatkajn jangkah pada ohm x 1k atau x 100,

kemudian penyidik jarum merah ditempelkan ke katoda (yang ada tanda gelang) dan

penyidik jarum hitam pada anode, jarum indicator harus mengarah ke kanan. Hasilnya

jarum indicator harus tidak bergerak. Bila bergerak maka diode kemungkinan rusak.

Cara demikian juga bisa digunakan untuk menentukan mana anode dan mana katode

bila gelang diodenya sudah tidak terlihat atau terhapus.

8. Mengukur daya

Fungsi multimeter ini dilakukan untuk menghitung daya dari hasil pengukuran arus

dan tegangan.

9. Menguji kondensator (kapasitor)

Sebelumnya muatan kondensator didischarge, putar jangkah dan tempatkan

pada ohm, kemudian tempelkan penyidik merah pada kutub positif dan penyidik hitam

pada kutub negative pada kondensator. Bila jarum indicator menyimpang ke kekanan

dan berangsur-angsur bergerak kekiri, maka berarti kondensator berada pada kondisi

baik. Bila jarum tidak bergerak, kondensator putus dan bila jarum mentok ke kanan dan

tidak balik lagi kemungkinan kondensator bocor.

(matnuh. 2012.sains fisika I UNGD. Kalimalang, halaman utama)

c. Bagian-bagian multimeter/multitester

1. Pointer, sebagai penunjuk yaitu berupa jarum

2. Scale, yaitu skala dari masing-masing nilai

3. Pointer calibration screw sebagai jarum penunjuk

4. Ohm calibration cnob, sebagai penyetel nol pada waktu hambatan

5. Positif terminal ( 20A,DC only ), sebagai penghubung kabel positif pada saat

mengukur arus searah yang nilainya hanya 20A

6. Negative terminal, tempat penghubung kabel negative ( test lead hitam )

7. Positif terminal, tempat penghubung kabel positif (test lead merah )

8. Range selector, sebagai penyetel hasil selector yang sedang diukur

9. Test lead positif (merah) sebagai penghebung antara objek yang sedang diukur dengan

multitester.

Page 39: Laporan Akhir Praktikum Fisika Dasar Idocx

Http://kanakgagah3.blogspot.com Page 39

(fisika dasar I. 2012. Buku petunjuk praktikum halaman 6-7)

d. Macam – macam alat multimeter / multitester

1) Amper-meter

Amper-meter adalah alat yang digunakan untuk mengukur kuat arus listrik

baik listrik DC maupun AC yang ada dalam rangkaian tertutup. Ampermeter

biasanya dipasang berderet dengan elemenlistrik. Cara menggunakannya adalah

dengan menyisipkan ampermeter secara langsung kerangkaian

2) Voltmeter

Adalah alat atau perkakas untuk mengukur besar tegangan listrik dalam suatu

rangkaian listrik. Voltmeter disusun secara parallel terhadap letak komonen yang

diukur dalam rangkaian

3) Ohmmeter

Adalah alat untuk mengukur hambatan listrik, yaitu daya untuk menahan

mengalirnya arus listrik dalam suatu konduktor. Besarnya satuan hambatan yang

diukur oleh alat ini dinyatkan dalam ohm. Ohmmeter ini menggunakan

galvanometer untuk mengukur besarnya arus listrik yang lewat pada suatu

hambatan listrik (R), yang kemudian dikalibrasikan kesatuan ohm

4) Multimeter analaog atau digital

Adalah alat untuk mengukur listrik yang sering dikenal sebagai VOAM (volt,

ohm, ampere meter) yang dapat mengukur tegangan (volt meter) hambatan (ohm

meter) maupun arus (amper meter)

5) Oscilloscope / osiloskop

Adalah alat untuk elektronikayang berfungsi memproyeksikan bentuk sinyal

listrik agar dapat dilihat dan dipelajari. Osiloskop dilengkapi dengan tabung sinar

katode.

6) General fungsi

Adalah alat ukur yang digunakan sebagai sumber pemicu yang diperlukan ,

merupakan bagian dari peralatan ( software ) uji coba elektronik yang digunakan

untuk menciptakan gelombang listrik

7) Digital signal analyzer

Adalah alaat ukur signal trnsmisi yaitu memudahkan seorang teknisi dalam

menetukan antenna yang sudah mengarah satelit yang benar. Disamping itu juga

Page 40: Laporan Akhir Praktikum Fisika Dasar Idocx

Http://kanakgagah3.blogspot.com Page 40

digital signal analyzer berfungsi untuk pengetesan performal alat trranmisi satelit

dan quality dan control yang dihasilkan pada saat penguatan signal.

8) Spectrum meter

Adalah perangkat yang digunakan untuk meneliti beberapa komposisi listrik,

akustik, optik atau waveform. Alat ini juga dapat mengukur daya spectrum.

9) Papan rangkaian Adalah papan yang mempunyai pembatas antar kabel test lead

hitam ( negative ) dan test lead merah ( positif )

10) Jembatan penghubung

Adalah jembatan yang mempunyai fungsi yang untuk menghubungkan

resistor kabel positif dan negative biar menjadi searah.

( anggit setiadi. 2010. Kuliah fisika dasar 1 jakarta. Halaman : 87 )

2. Hukum OHM

Bunyi hokum ohm hampir setiap buku berbeda – beda, tetapi secara garis besar

semuanya hampir sama. Ada 2 bunyi hokum ohm yaitu:

1. Besarnya arus listrik yang mengalir sebanding dengan besarnya beda potensial ( tegangan

). Untuk sementara tegangan dan beda potensial dianggap sama walau sebenarnya kedua

secara konsep berbeda. Secara matematika dituliskan I ∞V atau V ∞I, untuk

menghilangkan kesebandingan ini maka perlu ditambahkan sebuah konstanta yang

kemudian dikenal dengan hambatan (R) sehingga persamaannya menjadi V=IR. Dimana V

adalah tegangan (volt), I adalah kuat arus (A) dan R adalah hambatan (ohm).

2. Perbandingan antara tegangan dengan kuat arus merupakan suatu bilangan konstan yang

disebut hambatan listrik. Secara matematika dituliskan V/I = R atau dituliskan V. I. R.

keduanya menghasilkan persamaan yang sama, fungsi utama hokum ohm adalah

digunakan untuk mengetahui hubungan tegangan dan kuat arus serta dapat digunakan

untuk menentukan suatu hambatan beban listrik tampa menggunakan ohmmeter.

Kesimpulan akhir hokum ohm adalah semakin besar sumber tegangan maka semakin besar

arus yang dihasilkan. Besar kecilnya hambatan listrik tidak dipengaruhi oleh besar

tegangan dan arus listrik tetapi dipengaruhi oleh panjang penampang dan jenis bahan.

Hubungan antara arus dan tegangan listrik pertama kali diselidiki oleh George simon ohm.

Kuat arus yang mengalir pada suatu penghantar sebanding dengan beda potensi antara

ujung-ujung penghantar itu asalkan suhunya konstan / tetap. (suljuti. 2011. Fisika kelas x.

bandung halaman 16).

Page 41: Laporan Akhir Praktikum Fisika Dasar Idocx

Http://kanakgagah3.blogspot.com Page 41

D. Alat Dan Bahan-Bahan

a) Multitester

b) Powe supply

c) Hambatan tetap

d) Kabel penghubung secukupnya

e) Papan rangkaian

f) Jembatan penghubung.

E. Prosedur Percobaan

a) Merangkai alat sesuai dengan gambar dibawah ini

b) Memutar pointer multitester yang pertama kearah DC volt untuk percobaan pertama untuk

mengukur tegangan listrik dan kearah DC ampere pada percobaan kedua untuk mengukur

arus listrik

c) Menyambungkan kabel multitester kerangkaian secara parallel untuk mengukur tegangan

dan secara seri untuk mengukur arus listrik.

d) Menggabungkan power supply ke sumber tegangan PLN!

e) Selanjutnya menghidupkan power supply!

f) Kemudian mengatur power supply pada tegangan 3 volt!

g) Setelah itu mengamati besarnya arus dan beda potensial yang terbaca pada multitester!

h) Dan mengulangi langkah no 6 dan no 7 dengan sumber tegangan 6 volt, 9 volt dan 12 volt!

i) Dan mencacat hasil pengamatan pada tabel yang telah disediakan!

Page 42: Laporan Akhir Praktikum Fisika Dasar Idocx

Http://kanakgagah3.blogspot.com Page 42

F. Hasil Pengamatan

NO Tegangan Sumber (v) Arus ( A )Tegangan

( V )

Hambatan

( Ohm )

1 3 0,0323,2

100

2 6 0,067 6,7 100

3 9 0,96 9,6 100

4 12 0,125 12,5 100

G. Analisis Data

1. Untuk tegangan sumber 3 volt

Hasil pengukuran =

a. Menggunakan tegangan sumber 3 v

V = , × 10 = 3,2 volt

I = = , = 0,032 ampere

∆ = ∆ + ∆ ∆ = 10% = 0,1volt , ∆ = 5% = 0,05 ohm

∆ 0,032 = 0,13,2 + 0,05100 ∆ 0,032 = (0,03125 + 0,0005)∆ 0,032 = (0,03175)

∆ I = 0,01016 ampere.

KR = ∆ × 100%

= ,

, × 100%= 0,3175 × 100 %

= 31,75 %

K = 100 % - KR

= 100 % - 31,75 %

= 68,25 %

Page 43: Laporan Akhir Praktikum Fisika Dasar Idocx

Http://kanakgagah3.blogspot.com Page 43

Laporan = ( I ±∆ I )

= ( 3,2 ± 0,010) 2 AP

2. Untuk tegangan sumber 6 volt

b. Menggunakan tegangan 6volt

Hasil pengukuran =

V = , × 10 = 6,7 volt

I = = , = 0,067 ampere

∆ = ∆ + ∆ ∆ = 10% = 0,1volt , ∆ = 5% = 0,05 ohm

∆ 0,067 = 0,16,7 + 0,05100 ∆ 0,067 = (0,0149 + 0,0005)∆ 0,067 = (0,0154)

∆ I = 0,00103 ampere.

KR = ∆ × 100%

= ,

, × 100%= 0,0154× 100 %

= 1,54 %

K = 100 % - KR

= 100 % - 1,54%

= 98,46 %

Laporan = ( I ±∆ I )

= ( 0,0670 ± 0,00103) 3 AP

3. Untuk tegangan sumber 9 volt

Hasil pengukuran =

c. Menggunakan tegangan 9 volt

V = , × 10 = 9,6 volt

Page 44: Laporan Akhir Praktikum Fisika Dasar Idocx

Http://kanakgagah3.blogspot.com Page 44

I = = , = 0,096 ampere

∆ = ∆ + ∆ ∆ = 10% = 0,1volt , ∆ = 5% = 0,05 ohm

∆ 0,096 = 0,19,6 + 0,05100

∆ 0,096 = (0,01041 + 0,0005)∆ 0,096 = (0,01091)

∆ I = 0,0010474 ampere.

KR = ∆ × 100%

= ,

, × 100%= 0,0109104 × 100 %

= 1,09104 %

K = 100 % - KR

= 100 % -1,09104 %

= 98,90896 %

Laporan = ( I ±∆ I )

= ( 0,0960 ± 0,00104) berhak 3 AP

4. Untuk tegangan sumber 12 volt

Hasil pengukuran =

d. Menggunakan tegangan 12 volt

V = , × 50 = 12,5 volt

I = = , = 0,125 ampere

∆ = ∆ + ∆ ∆ = 10% = 0,1volt , ∆ = 5% = 0,05 ohm

∆ 0,125 = 0,112,5 + 0,05100

Page 45: Laporan Akhir Praktikum Fisika Dasar Idocx

Http://kanakgagah3.blogspot.com Page 45

∆ 0,125 = (0,008 + 0,0005)∆ 0,125 = (0,0085)

∆ I = 0,0010625 ampere.

KR = ∆ × 100%

= ,

, × 100%= 0,0085 × 100 %

= 0,85 %

K = 100 % - KR

= 100 % - 0,85 %

= 99,15 %

Laporan = ( I ±∆ I )

= ( 0,1250 ± 0,001062) berhak 4 AP

Page 46: Laporan Akhir Praktikum Fisika Dasar Idocx

Http://kanakgagah3.blogspot.com Page 46

H. Pembahasan

Dari hasil percobaan selama praktikum fisika dasar I “multitester” kami dapat

mengetahui cara menggunakan multitester dan pengenalan alat-alat pada multitester.

Multitester dapat digunakan untuk mengukur tegangan, mengukur tahanan, mengukur kapasitor,

dan menukur hambatan jalur. Dan pada alat-alat multitester ini ada papan rangkaian yaitu untuk

pembatas saja, dan pada jembatan penghubung fungsinya untuk menghubungkan resistor kabel

positif dan negative agar menjadi searah. Dan dalam percobaan kita menggunakan DC, kenapa

menggunakan DC karna DC menggunakan listrik, karna tampa listrik kabel positif dan kabel

negative yang kita hubungkan tidak akan bisa menyala. Semakin kecil hambatan listrik yang

diukur maka semakin besar arus yang lewat resistor. Arus listrik yang lewat pada resistor

berasal dari dalam multitester itu sendiri.

Untuk kalibrasi multitester kabel merah dan hitam dihubungkan langsung, kemudian

ditepatkan pada jarum penunjuk pada nol ohm dan cara menggunakan memutar knop pengatur

nol ohm. Dan pointer harus menunjuk kearah ohm dan memutar pointer kearah ohm agar bisa

menyala. Dari hasil pengamatan yang kami tulis pada table I pengamatan disini kami

mendapatkan hasilnya : untuk hasil tegangan sumber (v) = 3 volt, dan hasil arusnya (A) = 0,032,

hasil tegangan (v) = 3,2, dan yang terahir hasil hambatan (ohm) = 100. Dan yang kedua, hasil

tegangan sumber (v) = 6 volt arusnya (A) = 0,067, pada tegangan (v) = 6,7, terakhir hasil

hambatan (ohm) 100. Ketiga, tegangan sumber (v) = 9 volt, pada arusnya (A) = 0,096,

kemudian pada tegangan (v) =9,6 yang terakhir hasil hambatan (ohm) = 100. Keempat, pada

tegangan sumber (v) = 12 volt, arusnya (A) = 0,125, pada tegangan (v) =912,5 yang terakhir

hasil hambatan (ohm) = 100. Dari sini kami mengetahui yang memiliki ketelitian tinggi adalah

hasil percobaan atau perhitungan no 4. Tetapi pada hasil analisis datanya yang telah kami hitung

adalah untuk hasil tegangan sumber yang 3 volt adalah dari hasil V = 3,2volt, dan untuk hasil I

= 0,032 ampere, ∆ I = 0,01016 ampere, untuk KR = 31,75 % , K= 68,25 % dan yang terakhir

untuk laporan = ( 3,2 ± 0,010) atas 2 AP. Dan yang kedua untuk hasil tegangan 6 volt hasilnya

adalah untuk V = 6,7 volt, dan untuk hasil I = 0,067 ampere,pada hasil ∆ I = 0,00103 ampere,

setelah itu untuk hasil KR = 1,54 % , selanjutnya untuk hasil K= 98,46 % dan yang terakhir

untuk hasil laporannya adalah = (0,0670± 0,00103) berhak atas 3 AP. Yang ketiga untuk hasil

9 volt :V = 9,6 volt, dan untuk hasil I = = 0,096 ampere,dan untuk hasil ∆ I = 0,0010474

ampere, kemudian untuk hasil KR = 1,09104 % , setelah itu untuk hasil K= 98,90896 % dan

yang terakhir untuk laporan = ( 0,0960 ± 0,00104) berhak atas 3 angka penting.yang keempat

Page 47: Laporan Akhir Praktikum Fisika Dasar Idocx

Http://kanakgagah3.blogspot.com Page 47

yang terakhir untuk hasil tegangan yang 12 volt adalah pada hasil V = 12,5 volt, dan untuk hasil

I = = 0,125 ampere, kemudian untuk hasil ∆ I = 0,0010625 ampere, selanjutnya pada hasil KR =

0,85 % , setelahg ituuntuk hasil K= 99,15% dan yang terakhir untuk laporannya adalah =

(0,1250± 0,0001602) berhak atas 4 angka penting.

I. Penutup

a) Kesimpulan

Multitester ( sirkuit tester ) adalah alat pengetes kelistrikan. Multitester dapat digunakan

untuk mengukur hambatan, arah searah, tegangan searah ( DC ) dan tegangan bolak balik (

AC ) ,serta kapasitas suatu kapasitor. Kami dapat menyimpulkan bahwa tiap multimeter

mempunyai daya ukur yang berbeda dan tidak hannya mengukur satu jenis besaran elektro.

Dan dalam mujltimeter digital ini memiliki keuntungan dan kekurangan. Keuntungan adalah

yakni : akurasi tinggi dan tahan sedangkan kekurangan adalah : AC tidak memberikan

tegangan rms dan sumber arus yang asal magnet, atau salah satu yang di operasikan oleh

controller di AC dengan metode penyerapan rms digunakan untuk mengukur tegangan dan

arus terus menerus multimeter pada analog memiliki kekurangan yaitu rendah dan cepat

rusak. Dan kita juga dapat membedakan antara multimester analog dan multimester model

digital, pemutar saklar pada multimeter untuk menghitung tegangan, arus dan tahan itu

berbeda-beda.

b) Saran

Kami berharap kepada semua teman-teman dan para pembaca juga agar dapat merawat alat-

alat yang kita miliki agar tidak terjadi kerusakan pada alat-alat tersebut. Dan kami juga

mengharapkan kerjasama antar asisten untuk mengarahkan dan membimbing kami yang

sebagai praktikum dalam melakukan percobaan .

Page 48: Laporan Akhir Praktikum Fisika Dasar Idocx

Http://kanakgagah3.blogspot.com Page 48

IV. MASSA JENIS

A. Tujuan Praktikum

a) Mempelajari tantang massa jenis suatu zat.

b) Menentukan massa jenis zat padat dengan menggunakan prinsip Archimedes.

B. Pelaksanaan Praktikum

Hari / tanggal : Senin, 12 November 2012

Waktu : Pukul 08.45 – 09.45 WITA

Tempat : Laboratorium Pendidikan Fisika

C. Landasan Teori

Jika menimbang sebuah batu yang berat di dalam air dengan cara menggantungnya dalam

sebuah neraca, maka seolah – olah berat batu tersebut menjadi kurang. Bagaimana hokum

fisika menjelaskannya…..????

Terlebih dahulu kita timbang batu di udara ternyata beratnya Wu, kemudian kita timbang

batu di dalam zat cair. Berat batu di udara ternyata lebih besar dari pada berat batu di dalam

zat cair ( Wu > Wc ). Hal ini terjadi karena batu ketika ditimbang di dalam air mengalami

gaya tekan ke atas oleh air. Jadi, besarnya gaya tekan ke atas merupakan selisih antara berat

batu di udara dengan berat batu di air. Dengan demikian besar gaya tekan ke atas dapat kita

nyatakan dengan :

FA = Wu – Wc

Besar gaya tekan ke atas tergantung pada massa jenis (kerapatan) fluida dengan volume

benda, tetapi tidak pada bentuk benda. Besarnya gaya yang diberikan oleh fluida pada benda

yang tenggelam di sebut sebagai gaya apung yang besarnya juga sama dengan berat fluida

yang dipindahkan oleh benda tersebut, dengan demikian disimpulkan bahwa yang tenggelam

seluruhnya atau sebagian dalam suatu fluida akan mendapat gaya ke atas oleh sebuah gaya

yang sama dengan berat fluida yang dipindahkan. Penerapan Archimedes dalam kehidupan

sehari – hari pada alat ukur antara lain : kapal laut, kapal selam, galangan kapal, hydrometer

dan balon udara.

( Endang Purwati. 2003. Hal : 98 )

Page 49: Laporan Akhir Praktikum Fisika Dasar Idocx

Http://kanakgagah3.blogspot.com Page 49

Satuan SI untuk massa jenis adalah kg/m3, terkadang massa jenis dinyatakan dengan

g/cm3, karena 1 kg/m3 = 1000 g/ 100 cm3. Maka massa jenis yang dinyatakan dalam g/cm3

harus dikalikan 1000 untuk memberi hasil dalam kg/m3. Dengan demikian massa jenis

alumunium adalah = 2,70 / 3.

Massa jenis berbagai zat :

Gravitasi khusus suatu zat didefinisikan sebagai perbandingan dari masssa jenis zat

tersebut terhadap massa jenis air pada suhu.

Gk = Z / a

Keterangan : Gk = gravitasi khusus

Z = massa jenis zat

a = massa jenis air

( Glanzali. 2001. Hal : 227 )

Archimedes mendapatkan suatu prinsip sebagai besikut. Apabila suatu benda dicelupkan

ke dalam cairan (seluruhnya atau sebagian), benda itu mengalami gaya ke atas sebesar berat

cairan yang dipindahkannya.

Apabila sebuah benda dicelupkan ke dalam cairan, total gaya ke atas atau gaya angkat,

dilakukan pada benda. Akibat gaya ini terdapat perbedaan tekanan pada bagian bawah dan

Aluminium 2,70 x 103

Besi dan tembaga 7,8 x 103

Timah 10,3 x 103

Emas 2,3 x 103

Beban 11,3 x 103

Es 0,917 x 103

Tembaga 8,5 x 103

Page 50: Laporan Akhir Praktikum Fisika Dasar Idocx

Http://kanakgagah3.blogspot.com Page 50

bagian atas benda. Selama tekanan ini tergantung kepada kedalaman cairan, dengan mudah

dapat kita hitung gaya ke atas untuk sederhana, antara lain untuk nalok tegar dimana salah

satu permukaannya horizontal.

Dengan benda sesungguhnya yang massanya m0 cairan mestilah melakukan kontak

dengan setiap titik pada permukaan benda yang memberikan gaya – gaya sama di mana –

mana. Gaya ini mestilah sama dengan gaya penopang cairan yang volumenya adalah sama.

Gaya ini adalah gaya angkat ( ke atas ) yang besarnya :

Fb = m1 g = 1 Vg

Dimana m1 adalah massa cairan yang dipindahkan oleh benda yang tercelup dalam cairan 1

adalah kerapatan cairan. Gaya angkat ini arahnya vertical ke atas. Kadang-kadang dikatakan

bahwa besi “lebih berat” dari kayu. Hal ini belum tentu benar karena satu batang kayu yang

besar lebih berat dari sebuah paku besi. Yang seharusnya kita katakana adalah besi lebih

rapat dari kayu.

Massa jenis ( density ), sebuah benda ( adalah huruf kecil dari abjad yunani “rho” )

didefinisikan sebagai massa persatuan volume :

=

Dimana m adalah massa benda dan v adalah merupakan volumenya. Massa jenis merupakan

sifat khas dari suatu zat murni, seperti emas murni bisa memiliki berbagai ukuran atau massa,

tetapi massa jenis akan sama seluruhnya ( kadang-kadang kita akan menyadari bahwa

persamaan 10-1 berguna untuk menuliskan massa benda sebagai m = V, berat benda, mg,

dan sebagai V g ).

Satuan SI untuk massa jenis adalah kg/m3. Kadang-kadang massa jenis dinyatakan

dalam g/cm3. Perhatikan bahwa karena 1 kg/m3 = 1000 g/cm3 = 10-3 g/cm3, maka massa jenis

yang dinyatakan dalam g/ cm3 harus dikalikan 1000 untuk memberi hasil dalam kg/m3.

Dengan demikian massa jenis aluminium adalah = 2,70 g/cm3, yang sama dengan 2700

kg/m3. Massa jenis berbagai zat, temperature dan tekanan mempengaruhi massa jenis zat

(walaupun efeknya kecil untuk zat cair dan padat).

( Giancoli, Fisika. Hal : 325 )

Page 51: Laporan Akhir Praktikum Fisika Dasar Idocx

Http://kanakgagah3.blogspot.com Page 51

Prinsip Archimedes yang dikemukakan oleh Archimedes pada tahun 250 SM. Jika gaya

ke atas lebih kecil dari pda berat benda yang dicelupkan, maka benda itu akan tenggelam.

Jika berat benda lebih kecil dari pada gaya ke atas, benda itu akan terapung.

Gaya ke atas dinyatakan sebagai berikut : Fb = 1 V g

Jadi benda dengan kerapatan lebih besar dari kerapatan cairan akan tenggelam dan yang

lebih kecil akan terapung.

( Kardiawarman, dkk. 1993/1994. Hal : 238 – 239 )

Tabel massa jenis zat :

No Nama Zat Massa Jenis (kg/m3)

1 Air 1000

2 Alcohol 790,0900

3 Mercury 13600

4 Bensin 900

Zat padat

1 Aluminium 2700

2 Besi 7900

3 Emas 19,300

4 Es 910

5 Perunggu 8500

6 Timah 11300

7 Tembaga 8900

8 Seng 7100

9 Kuningan 8400

Gas

1 Ammonia 0,771

2 Karbondioksida 1,980

3 Karbon monoksida 1,250

4 Hydrogen 0,090

5 Helium 0,180

6 Neon 0,900

Page 52: Laporan Akhir Praktikum Fisika Dasar Idocx

Http://kanakgagah3.blogspot.com Page 52

7 Nitrogen 1,250

8 Oksigen 1,430

9 Udara 1,200

( http://iksan35.wordpress.com/fisika-xi2/fluida/fluida-zat-alir/ )

D. Alat Dan Bahan

a) Neraca teknis

b) Gelas kimia

c) Benang secukupnya

d) Zat cair (air)

e) Logam pejal (kuningan dan aluminium)

E. Prosedur Percobaan

a) Menimbang batang kuningan dengan menggunakan neraca teknis.

b) Mengikat batang kuningan tersebut dengan benang dan celupkan ke dalam gelas

kimia yang telah terisi air.

c) Menimbang massa batang kuningan dalam air.

d) Menghitung besar gaya apung yang dialami kuningan ( FA = Wu – Wc ).

e) Menghitung volume batang kuningan dengan rumus ( V = FA/ g ).

f) Menghitung besar massa jenis batang kuningan.

g) Mengulangi langkah 1 sampai 6 untuk batang aluminium.

h) Melakukan masing-masing percobaan sebanyak 5 kali percobaan.

i) Mencatat hasil pengamatan pada table yang telah disediakan.

Page 53: Laporan Akhir Praktikum Fisika Dasar Idocx

Http://kanakgagah3.blogspot.com Page 53

F. Hasil Pengamatan

No. Nama logam Wu (N) Wc (N) FA (N) Massa Volume

1. Kuningan 0,7 0,6 0,1 70 10-5 7 x 103

2. Aluminium 0,25 0,2 0,05 25 5 x 10-6 5 x 103

G. Analisis Data

Kuningan

V = S x S x S

= 2 x 2 x 2

= 8 cm3

= 8 x 10-6 m3

∆ = 3 x nst

= 1,5 ( 1 mm3 )

= 1,5 ( 10-9 m3 )

= = = 8750 kg/m3

∆m= x 0,01 kg

= 0,005 kg

= 5 x 10-3 kg

Diketahui :

V = 8 x 10-6 m3

= 8750 kg/m3

∆ = 1,5 ( 10-9 m3 )

∆m = 5 x 10-3 kg

Page 54: Laporan Akhir Praktikum Fisika Dasar Idocx

Http://kanakgagah3.blogspot.com Page 54

kg/m 626,644375

8750kg/m0,0716165

8750 0,0001875 0,071429

8750 10 x 8

10 x 1,5

10 x 7

10 x 5

m

3

3

6-

9-

2-

3-

m

P3 kg/m% 7,16165

% 100 x 0,0716165

% 100 x 8750

626,644375

% 100 x

3 A

KR

AP2% 92,83835

% 7,16165 - % 100

KR - % 100

K

31 kg/m 626 10 x 875

m = 70 gram = 0,07 kg

Penyelesaian :

Laporan

Alumunium

V = S x S x S

= 2 x 2 x 2

= 8 cm3

= 8 x 10-6 m3

∆ = 3 x nst

Page 55: Laporan Akhir Praktikum Fisika Dasar Idocx

Http://kanakgagah3.blogspot.com Page 55

33

6-kg/m10 x 5

10 x 5

0,025

v

m

kg/m 1001,5

5000 0,00030,2

10 x 5 10 x 5

10 x 1,5

10 x 25

10 x 5

m

3

36-

9-

3-

3-

m

= 1,5 ( 1 mm3 )

= 1,5 ( 10-9 m3 )

= = , = kg/m3

∆m= x 0,01 kg

= 0,005 kg

= 5 x 10-3 kg

Diketahui :

V = 8 x 10-6 m3

= 8750 kg/m3

∆ = 1,5 ( 10-9 m3 )

∆m = 5 x 10-3 kg

m = 70 gram = 0,07 kg

Penyelesaian :

Page 56: Laporan Akhir Praktikum Fisika Dasar Idocx

Http://kanakgagah3.blogspot.com Page 56

P2 % 20,03

% 100 x 0,2003

% 100 x 5000

1001,5

% 100 x

KR

% 79,97

% 20,03 - % 100

KR - % 100

K

322 kg/m 10 x 10 10 x 50

Laporan

H. Pembahasan

Dari percobaan yang telah kami lakukan, tetapi sebelumnya kita ketahui bahwa massa

jenis adalah massa zat persatuan volumenya. Pada percobaan ini kami melakukan

sebanyak 2 kali percobaan. Percobaan yang pertama menggunakan logam pejal yaitu

kuningan, dari percobaan menggunakan kuningan tersebut kami memperoleh massa

kuningan tersebut adalah 70 gram, berat kuningan di udara 0,7 N dan di dalam air

beratnya lebih ringan yaitu 0,6 N. kemudian percobaan yang ke dua kami menggunakan

memperoleh massa aluminium adalah 25 gram, berat aluminium di udara 0,25 N dan di

alam air beratnya lebih ringan yaitu 0,2 N.

Kita lihat dari ke dua percobaan yang kami lakukan, bahwa berat benda tersebut di

dalam air lebih ringan dari pada di udara dan massa benda tersebut di dalam air juga lebih

ringan dari pada di udara, ini dikarenakan benda tersebut mendapatkan gaya ke atas.

Sesuai dengan prinsip Archimedes yang mengatakan bahwa “Apabila sebuah benda

dicelupkan ke dalam zat cair baik sebagian atau seluruhnya akan mendapat gaya ke atas

sebesar zat cair yang dipindahkan oleh benda tersebut”. Dan berat benda pada saat di

udara lebih besar, karena ketika di udara, benda memiliki berat yang sesungguhnya.

Pada hasil praktikum atau percobaan tersebut kita memperoleh massa yang berbeda

atau tidak sesuai nilai massa antara nilai massa hasil praktikum kami dengan nilai massa

Page 57: Laporan Akhir Praktikum Fisika Dasar Idocx

Http://kanakgagah3.blogspot.com Page 57

yang sudah ada misalnya yang sudah tertera pada landasan teori, walaupun benda yang

kita gunakan sama dalam praktikum. Hal ini dikarenakan ada beberapa kesalahan, baik

dari pengukur atau alat yang kita gunakan yang disebut error analisis. Error analisis ini

diakibatkan antara lain yaitu kesalahan pada penglihatan kami ketika melihat paralaks.

I. Penutup

a) Kesimpulan

Massa jenis adalah massa zat persatuan volumenya. Berdasarkan hasil praktikum

kami, kami memperoleh massa kuningan 70 gram, berat di udara 0,7 N, berat di

dalam air 0,6 N. massa untuk aluminium 25 gram, berat di udara 0,25 N dan berat di

dalam air atau zat cair 0,2 N. Berat di dalam air lebih ringan dibandingkan dengan di

udara. Ini dikarenakan benda tersebut mendapat gaya ke atas. Berat di udara adalah

berat sesungguhnya.

Prinsip Archimedes “Bila suatu benda seluruhnya atau sebagian dicelupkan ke

dalam zat cair, maka mengalami gaya ke atas yang besarnya sama dengan berat zat

cair yang dipindahkan benda tersebut.

Page 58: Laporan Akhir Praktikum Fisika Dasar Idocx

Http://kanakgagah3.blogspot.com Page 58

V. KOEFISIEN GESEK KINETIS

A. Tujuan praktikum

a) M enganalisis gerak benda dibawah pengaruh gaya gesek

b) Menentukan koefisien gesek kinetis suatu balok kayu

B. Waktu pelaksanaan

Hari/tanggal :senin,19 november 2012

Waktu :08.45-09.45 WITA

Tempat :Laboratorium pendidikan fisika stkip hamzanwadi selong

C. Landasan Teori

Koefisien gesekan statis adalah koefisien gesekan benda ketika benda masih diam

atau tepat akan bergerak. koefisien gesekan kinetis adalah koefisien gesekan ketika benda

sudah bergerak.besarnya koefsien gesekan statis lebih besar dari pada koefisien gesda bekan

ketika benda sudah bergerak.Besarnya koefisien gesekan statis lebih besar dari pada

koefisien gesekan kinetis(µs>µk).

Gaya gesekan merupakan gaya yang konserpatif.Artinya usaha yang di lakukan

oleh gaya gesekan tergantung pada lintasan dan juga gaya gesekan selalu merentang arah

gerakan benda,sehingga gaya gesekan selalu melakukan usaha negative. Umumnya usaha

ini di ubah ke dalam bentuk energy termal(kalor)

(Tri Tjandra mucharaen

.2006,Hal:94-95)

Gaya normal benda yang bergerak melingkar pada bidang vertical .pada benda

bergerak melingkar pada suatu bidang vertical dengan kecepatan tetap, akan berlaku

ketentuan-ketentuan sebagai berikut

-semua gaya yang bergerak ke pusat lingkaran adalah positif

-gaya-gaya yang bergerak menjauhi pusat lingkaran

adalah negative -percepatan benda sama dengan percepatan

sentripetalnya

Besarnya gaya normal dapat ditinjau dengan persamaan berikut:

1 pada kedudukan pertama

N2=m.a.m

Page 59: Laporan Akhir Praktikum Fisika Dasar Idocx

Http://kanakgagah3.blogspot.com Page 59

2 pada kedudukan kedua

N=m.a. cos θ-m

Keterangan

N=gaya normal

m =massa benda

a=percepatan benda

v=kecepatan benda

R=jari-jari lingkaranθ=sudut deviasi (simpangan)

(Drs.K.Adi Gunawan R .1990:48)

Gaya gesek statis maksimum (f maks )sebanding dengan gaya normal antara

permukaan -permukaan

f =μ . Dengan μ dinamakan koefisien gesek statis, koefisien gesek ini bergnatung

pada sifat permukaan lemari dan lantai.jika kita mengerjakan gaya horizontal yang lebih

kecil dari μ maks pada lemari, gay gesekan akan tepat mengimbangi gaya horizontal ini

secara umum dapat ditulis :

f μ .Gaya gesek kinetik berlawanan dengan arah gerakan.seperti gesekan statis ,gesekan

kinetik adalah gejala rumit dan belum dimengerti secara lengkap.koefisien gesek kinetik

μ didefinisikan sebagai rasio besarnya gaya gesek kinetik f dengan gaya normal fmaka :

f = μ .f(modul studi laboratorium.2012/2013:27)

Gaya gesekan antara dua buah benda yan g bersinggungan pada saat masih

diam dan disebut gaya gesekan statis lebih besar dari pad saat sesudah bergerak dan disebut

gaya gesekan kinetis.hal ini diketahui dari hasil percobaan.terdapat harga yang sebanding

diantara gaya gesekan dengan gay normal N (gaya desakan benda satu terhadap

lainnya)yang dinamakan koefisien gesek μF=μ. N

F merupakan gaya gesekan antara kedua benda

(Fisika Dasar 1,1993/1994:100-101)

Page 60: Laporan Akhir Praktikum Fisika Dasar Idocx

Http://kanakgagah3.blogspot.com Page 60

D. Alat Dan Bahan

a) Alat

1. Stopwach

2. Mistar

3. Katrol tipe jepit

b) Bahan

1. Benang secukupnya

2. Balok kayu

3. Beban 50 garam

E. Prosedur Percobaan

a) Menimbang berat kayu

b) Merangkai alat dan bahan seperti berikut ini

c) Mengukur panjang lintasan balok kayu pada meja fdengan memberi tanda pad batas

awal dan akhir lintasan

d) Mengikat ujung balok kayu dengan benang kemudian gantungkan beban 50 gram

pada ujung benang yang lainnya

e) Menaruh balok dimeja dengan ujung depan balok terletak pada batas awal lintasan

balok

f) Melepas beban,kemudian mengukur waktu balok untuk menempuh lintasan yang telah

ditentukan dengan menggunakan stopwach

g) Mengulangi masing-masing percobaan sebanyak 5 kali percobaan

h) Mencatat hasil pengamatan pada tabel .

Page 61: Laporan Akhir Praktikum Fisika Dasar Idocx

Http://kanakgagah3.blogspot.com Page 61

F. Hasil Pengamatan

No S

(m)

t (s) a (m/s2 )

1 0,03 0.05 0,2 4 0,0125 1,6633

2 0,03 0,05 0,25 4,9 0,01041 1,664

3 0,03 0,05 0,3 6,8 0,00649 1,66493

4 0,03 0,05 0,35 6,9 0,007351 1,6647

5 0,03 0,05 0,4 7,4 0,007305 1,66473

Cara mencari koefisien gesek

1. = ( ).. 4. = ( ).

.

= , ( , , ). ,

, = , ( , , ). ,,

=, ( , ). ,

, = , ( , ). ,,

=, – ,

, = , – ,,

=1,6633 =1,6647

2. =( ).

. 5. = ( )..

= , ( , , ). ,, . = , ( , , ). ,

, .

= , ( , ). .. =

, ( , ). ..

= , – ,, =

, – ,,

=1,664 =1,66473

3. =( ).

.

Page 62: Laporan Akhir Praktikum Fisika Dasar Idocx

Http://kanakgagah3.blogspot.com Page 62

=, ( , , ). ,

, .

=, ( , ). .

.

=, – ,

, =1,66439

Page 63: Laporan Akhir Praktikum Fisika Dasar Idocx

Http://kanakgagah3.blogspot.com Page 63

G. Analisis Data

No ²1 1,6633 2,766567

2 1,664 2,768892

3 1,66493 2,771992

4 1,6647 2,771223

5 1,66473 2,771326

∑= 5 ∑ = 8,32166 ∑ ² = 13,850007

= ∑ = ,

, = 5,003102267

∆ = ∑ (∑ )²

= . , ( , )²

= 0,0000025 = √25 10 = 2,5 10 = 3 x 10 = 0,0003

KR =∆

=. , = 0,0001803643 (3 ap)

K = 100% -KR

= 100% - 0.000180

= 99,9 %

L = ( ±∆ )

= (5,003102267 ±0,000180)

Page 64: Laporan Akhir Praktikum Fisika Dasar Idocx

Http://kanakgagah3.blogspot.com Page 64

H. Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah kami lakukan,koefisien gesek kinetik adlah

gaya gesek yang timbul pada saat benda sedang bergerak.dan jika kita mendorong suatu

benda pada bidang datar dengan gaya sehingga benda bergerak ,ternyata gaya yang kita

lakukan atau butuhkan untuk menjaga benda terus bergeser lebih kecil dibandingkan saat

awal benda belum bergerak.

Berdasarkan tujuan praktikum yaitu untuk menganalisis gerak benda dibawah

pengaruh gaya gesek dan menentukan koefisien gesek kinetis suatu balok kayu,oleh karena

itu,kami dapat mengetahuai bahwa memang benar gaya gesek adalah gaya kontak yang

memiliki komnponen yang sejajar dengan permukaan sentuh.dimana gaya gesek dapat

ditulis

f = μ. s jadi besarnya gaya gesek statis maksimum dirumuskan sebgai

berikut:

f =μ .N Dimana : f = gaya gesek statis maksimum (N)

μ = koefisien gesek kinetis

N =gaya normal

Besarnya gaya gesek kinetis dirumuskan :

f μ .N Dimana :f = gaya gesek kinetis

μ = koefisien gesek kinetis

N =gaya normal

Sedangkan untuk koefisien gesek kinetis secara sistematis dirumuskan sebagai

berikut:

μ = ( ).

.Koefesien gesek kinetis sangat dipengaruhi oleh percerpatan.dimana semakin besar

percepatan sauatu benda,maka koefisien gesek kinetis yang dialami akan semakin

kecil.sementara itu percepatan suatu benda dengan dipengaruhi oleh waktu semakin singkat

waktu yang dibutuhkan,maka semakin besar percepatan yang dialaminya.secara sistematis

percepatan dapat ditulis : a Dalam praktikum ini kami menggunakan balok kayu,terlebih dahulu kami

menimbang berat benda tersebut,kemudian mengukur panjang lintasan,dimana percobaan

kami lakukan percobaan sebnyak 5 kal.

Page 65: Laporan Akhir Praktikum Fisika Dasar Idocx

Http://kanakgagah3.blogspot.com Page 65

Dari hasil penimpangan kami memperoleh berat balo0k sebenarnya yaitu

0,03 kg ketika kami melakukan percobaan sebanyak 5 kali,setiap kami melakukan

percobaan kami menggunakan panjang lintasan yang berbeda – beda

Pada percobaan pertama kami menggunakan panjang lintasan 0,20 meter dan

waktu tempuhnya yaitu 4,0 detik,dari panjang lintasan dan waktu tersebut,kami

memperoleh percepatannya yaitun 0,0125 m s .dari ketiga data tersebut kami memperoleh

μ (koefisien gesek kinetis )yaitu 1,6633

Pada percobaan kedua kami menggunakan panjang lintasan 0,25 m dan waktu

tempuhnya yaitu 4,9 s,dari panjang lintasan dan waktu tersebut kami memperoleh

percepatan yaitu 0,01041,dari ketiga data tersebut kami memperoleh μ yaitu 1,664

Pada percobaan ketiga kami menggunakan panjang lintasan 0,30 m waktu

tempuhnya 6,9 s,darai panjang lintasan dan waktu yang ditempuh tersebut,kami

memperoleh percepatan 0.00649 m s .dari ketiga data tersebut kami memperoleh μ yaitu

1.66493

Pada percobaan keempat kami menggunakan panjang lintasan 0,35 m,dan

waktu tempuhnya 6,9 s,dfari panjang lintasan dan waktu tersebut ,kami memperoleh

percepatannya 0,007351 m s .dari ketiga data tersebut kami memperoleh μ yaitu 1,6647.

Pada percoban kelima kami menggunakan panjang lintasan 0,4 m dan waktu

tempuhnya 7,4 detik ,dari panjang lintasan dan waktu tersebut kami memperoleh μ yaitu

1.66473.

Dari semua percobaan yang telah kami lakukkan,kami memperoleh KR

yaitu 0,000000601%,kemudian ketelitiannya kami memperoleh 99,9% dapat dikatakan

nilai yang cukup baik atau hampir mendekati 100%

Dalam semua percobaan ada data yang kurang bagus,karena sebelumnya

dikatakan bahwa ketika percepatan semakin besar maka μ (koefisien gesek kinetis )akan

semakin kecil,dan sebaliknya jika percepatan semakin kecil maka μ semakin besar

.namun pada percobaan keempat dan kelima data yang kami dapatakan berbandaing

terbalik.hal ini terjadi karena ada kesalahan yang kami lakukan yaitu ketidaksesuaian ketika

kami menekan atau menghitu ng waktu tidak bersamaan ketika kami melepaskan benda .

Page 66: Laporan Akhir Praktikum Fisika Dasar Idocx

Http://kanakgagah3.blogspot.com Page 66

I. Penutup

a) Kesimpulan

Dari hasil praktikum yang kami lakukan,saya dapat menyimpulkan antara lain :

1) Koefisien gesek kinetis adalah gaya gesek yang timbul saat benda sedang bergerak

2) Besar gaya gesek statis maksimum dirumuskan sebagai berikut ∶ . N,besar gaya

gesek kinetis dirumuskan sebagai berikut : ∶ .N,sedangakan koefisien gesek kinetis

dirumuskan : = ( ).. dimana =

3) Kami memperoleh KR = 0,000000601 %,K =99,9

4) Ada kesalahan analisis atau eror analisis yang diakibatkan oleh praktikan yaitu kami

tidak melepaskan benda bersamaan ketika kami menekan stopwach atau penghitung waktu

b) Saran

1) Sebelum praktikum agar semua kelengkapan alat maupun bahan yang akan digunakan

untuk praktikum diperiksa agar praktikum berjalan lancar.misalnya stopwach

2) Ketika co,ass agar memberi penjelasan kami tentang materi praktikum dengan rinci dan

jelas agar kami dapat memahaminya dengan baik

Page 67: Laporan Akhir Praktikum Fisika Dasar Idocx

Http://kanakgagah3.blogspot.com Page 67

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

1. Saat hasil pengukuran itu berbeda-beda, itu disebabkan karena kesalahan dalam

teknik pengukuran dan cara menbaca nilai skala.

2. Dari ketiga alat ukur ini yaitu mistar, jangka sorong, dan micrometer sekrup memiliki

ketelitian yang berbeda-beda, tentunya akan menghasilkan nilai∆ ,KR dan K

3. Semakin panjang tali(benang) yang digunakan ,makasemakin besar waktu yang

dibutuhkan .dan panjang benang sebagai penahan dapat mempengaruhi cepat

lambatnya periode benda bergerak ,simpangan sangat mempengaruhi waktu yang

ditempuh dan percepatan grafitasi

4. Multitester dapat digunakan untuk mengukur hambatan, arah searah, tegangan searah

( DC ) dan tegangan bolak balik ( AC ) ,serta kapasitas suatu kapasitor

5. Prinsip Archimedes “Bila suatu benda seluruhnya atau sebagian dicelupkan ke dalam

zat cair, maka mengalami gaya ke atas yang besarnya sama dengan berat zat cair

yang dipindahkan benda tersebut

6. Koefisien gesek kinetis adalah gaya gesek yang timbul saat benda sedang bergerak

7. Besar gaya gesek statis maksimum dirumuskan sebagai berikut ∶ . N,besar

gaya gesek kinetis dirumuskan sebagai berikut : ∶ .N,sedangakan koefisien

gesek kinetis dirumuskan : = ( ).. dimana =

8. Kami memperoleh KR = 0,000000601 %,K =99,9

9. Ada kesalahan analisis atau eror analisis yang diakibatkan oleh praktikan yaitu kami

tidak melepaskan benda bersamaan ketika kami menekan stopwach atau penghitung

waktu

B. SARAN

Kami berharap kepada semua teman-teman dan para pembaca juga agar dapat

merawat alat-alat yang kita miliki agar tidak terjadi kerusakan pada alat-alat tersebut. Dan

kami juga mengharapkan kerjasama antar asisten untuk mengarahkan dan membimbing

kami yang sebagai praktikum dalam melakukan percobaan .

Page 68: Laporan Akhir Praktikum Fisika Dasar Idocx

Http://kanakgagah3.blogspot.com Page 68

DAFTAR PUSTAKA

Alonso. Marceleno dan Edward J.Finn. Dasar-dasar Fisika Universitas Mekanika dan

termodinamika. Jakarta: Erlangga. 1992

Alanso,Marcelo.1979.Dasar-Dasar Fisika Universitas Edisi Kedua.Jakarta:Erlangga Anggitsetiadi. 2010. Kuliah Fisika Dasar I. Jakarta. Edisi kedelapan

Freedman and Young.2002.Fisika Universitas.Jakarta:Erlangga Fisika Dasar I. 2012. Buku Petunjuk Praktikum. STKIP HAMZANWADI Selong

Glanzali. 2001. Fisika Dasar. Jilid 1. Erlangga : Jakarta

Giancoli. Douglas C. 2001. Fisika. Jilid 1. Erlangga : Jakarta

Hakim,Muhammad.2005.Eksperimen Fisika Dasar.Jakarta:Erlangga

Kardiawarman. Dkk. 1993/1994. Fisika Dasar II. Departemen Pendidikan dan

Kebudayaan : Jakarta

Matnuh. 2012. Sains Fisika I UNGD. Kalimalang. Hak Cipta

Nyaman Ketiasa. Fisika Studi dan Pengajaran. Jakarta: PT. Garuda Maju Cipta. 2000

Purwati. Endang. 2003. Fisika 1b SMA/MA. PT Mataram Jaya Cemerlang : Klaten

Sumardi,yos.1993.Mekanika.Jakarta:Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan

Suratman.1999.Fisika SMK 2.Bandung:Anmiko

Sutarman. Fisika Untuk SMA Kelas X. Solo: PT. Pabelan Cerdas Nusantara. 2008

Suyuti. 2011. Fisika Kelas X. Bandung. Erlangga

Tim Dosen Pengampu.2012.Pedoman Praktikum Fisika Dasar 1.Selong:Stkip Hamzanwadi Selong

http://iksan35.wordpress.com/fisika-xi2/fluida-zat-alir/

http://www.Fisikaayik.com/home02/content/view/216/441