LAPORAN AKHIR - stiekhad.ac.id · Kata Kunci: Lingkungan Kerja, Kebijakan Pimpinan, Motivasi Kerja,...

100

Transcript of LAPORAN AKHIR - stiekhad.ac.id · Kata Kunci: Lingkungan Kerja, Kebijakan Pimpinan, Motivasi Kerja,...

Page 1: LAPORAN AKHIR - stiekhad.ac.id · Kata Kunci: Lingkungan Kerja, Kebijakan Pimpinan, Motivasi Kerja, Kinerja. 7 ... SE. MM., selaku PLH Ketua STIE KH Ahmad Dahlan Lamongan, yang telah
Page 2: LAPORAN AKHIR - stiekhad.ac.id · Kata Kunci: Lingkungan Kerja, Kebijakan Pimpinan, Motivasi Kerja, Kinerja. 7 ... SE. MM., selaku PLH Ketua STIE KH Ahmad Dahlan Lamongan, yang telah

2

Page 3: LAPORAN AKHIR - stiekhad.ac.id · Kata Kunci: Lingkungan Kerja, Kebijakan Pimpinan, Motivasi Kerja, Kinerja. 7 ... SE. MM., selaku PLH Ketua STIE KH Ahmad Dahlan Lamongan, yang telah

3

LAPORAN AKHIR

PENELITIAN DOSEN PEMULA

ANALISIS PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN KEBIJAKAN

PIMPINAN TERHADAP KINERJA PEGAWAI DENGAN MOTIVASI

KERJA SEBAGAI VARIABEL INTERVENING

(Studi pada Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Lamongan)

TIM PENGUSUL

Ketua Peneliti

NIDN

Anggota Peneliti

NIDN

:

:

:

:

ABDUL MAJID, SE. MM.

0706028601

DARIANTO, SE. MM.

0704038502

STIE KH AHMAD DAHLAN LAMONGAN

2017

Dibiayai oleh :

Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat

Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan

Kementeriaan Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

Sesuai dengan Kontrak Penelitian Tahun Anggaran 2017

Nomor 120/SP2H/LT/DRPM/IV/2017 tanggal 3 April 2017

Kode/Nama Rumpun Ilmu** : 571/Manajemen

Page 4: LAPORAN AKHIR - stiekhad.ac.id · Kata Kunci: Lingkungan Kerja, Kebijakan Pimpinan, Motivasi Kerja, Kinerja. 7 ... SE. MM., selaku PLH Ketua STIE KH Ahmad Dahlan Lamongan, yang telah

4

Page 5: LAPORAN AKHIR - stiekhad.ac.id · Kata Kunci: Lingkungan Kerja, Kebijakan Pimpinan, Motivasi Kerja, Kinerja. 7 ... SE. MM., selaku PLH Ketua STIE KH Ahmad Dahlan Lamongan, yang telah

5

Page 6: LAPORAN AKHIR - stiekhad.ac.id · Kata Kunci: Lingkungan Kerja, Kebijakan Pimpinan, Motivasi Kerja, Kinerja. 7 ... SE. MM., selaku PLH Ketua STIE KH Ahmad Dahlan Lamongan, yang telah

6

RINGKASAN

Perkembangan suatu organisasi sangat didukung oleh peningkatan kinerja

pegawainya. Sumber daya manusia yang berkualitas sangat diperlukan dalam mencapai tujuan

organisasi. Mengingat pegawai merupakan aset penting organisasi, maka banyak hal yang

perlu diperhatikan terkait dengan peningkatan kinerjanya. Kinerja yang baik merupakan salah

satu sasaran organisasi dalam mencapai hasil kerja yang tinggi.

Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Lamongan merupakan Satuan Kerja

Perangkat Daerah Lamongan yang mempunyai tugas melaksanakan penyusunan dan

pelaksanaan kebijakan daerah yang bersifat spesifik dibidang pendapatan daerah. Untuk

mendukung dan melaksanakan tugas dimaksud, dibutuhkan sumber daya manusia yang

berkualitas dan mampu bekerja sama dalam melaksanakan setiap kegiatan organisasi.

Teori yang digunakan dalam penelitian adalah teori manajemen sumber daya

manusia yang berkaitan dengan lingkungan kerja, motivasi kerja, kebijakan pimpinan dan

kinerja. Jenis penelitian adalah deskriptif kuantitatif, dan sifat penelitian adalah explanatory.

Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, daftar pertanyaan, dan studi

dokumentasi. Metode analisis data yang digunakan adalah Analisis Jalur (Path Analysis).

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Pegawai di lingkungan Badan Pendapatan

Daerah Kabupaten Lamongan yang berjumlah 46 orang. Metode pengambilan sampel dengan

teknik sampling jenuh (sensus).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa lingkungan kerja, kebijakan pimpinan dan

motivasi kerja secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai pada Badan

Pendapatan Daerah Kabupaten Lamongan baik secara langsung maupun melalui variabel

intervening. Ini memberi arti bahwa lingkungan kerja, kebijakan pimpinan dan motivasi

secara parsial dapat menentukan peningkatan kinerja pegawai pada Dinas Pendapatan Daerah

Kabupaten Lamongan. Sedangkan variabel motivasi berpengaruh paling dominan daripada

lingkungan kerja dan kebijakan pimpinan, yang berarti variabel motivasi lebih berperan

dibandingkan dengan variabel lingkungan kerja dan kebijakan pimpinan dalam menentukan

kinerja pegawai pada Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Lamongan.

Kata Kunci: Lingkungan Kerja, Kebijakan Pimpinan, Motivasi Kerja, Kinerja.

Page 7: LAPORAN AKHIR - stiekhad.ac.id · Kata Kunci: Lingkungan Kerja, Kebijakan Pimpinan, Motivasi Kerja, Kinerja. 7 ... SE. MM., selaku PLH Ketua STIE KH Ahmad Dahlan Lamongan, yang telah

7

PRAKATA

Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat, taufiq dan hidayahnya, sehingga

penullis dapat menyampaikan hasil penelitian ini dengan judul “Analisis Pengaruh

Lingkungan Kerja Dan Kebijakan Pimpinan Terhadap Kinerja Pegawai Dengan Motivasi

Kerja Sebagai Vaiabel Intervening (Studi Pada Badan Pendapatan Daerah Kabupaten

Lamongan)” proposal penelitian ini disusun dengan melibatkan banyak pihak, oleh karena itu

penulis menyampaikan ucapan terimah kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak atas

kerjasamanya dalam penyusunan proposal penelitian ini, yaitu :

1. Direktorat penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, Direktorat Jenderal Pendidikan

Tinggi, Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia, yang telah memberikan

biaya penelitian ini.

2. Dr. Hj. Muah, SE. MM., selaku PLH Ketua STIE KH Ahmad Dahlan Lamongan, yang

telah memberikan persetujuan dan fasilitas kegiatan penelitian melalui BPPM Yang terus

semakin berkembang.

3. Ardhiansyah Ahsanul Hayat, SE. M.Si., selaku Ketua BPPM STIE KH Ahmad Dahlan

Lamongan yang telah mengkoordinasi dan sebagai penanggung jawab kegiatan penelitian

ini.

4. Dwi Suryani, SH. MM. selaku Sekretaris Badan Pendapatan Daerah Kabupaten

Lamongan, yang telah memberikan ijin dan dukungan dalam melakukan penelitian ini.

Penulis menyadari bahwa penulisan penellitian ini masih jauh dari kesempurnaan,

maka segala saran dan kritik yang bersifat membangun dari semua pihak sangat penulis

harapkan.

Harapan penulis, penelitian ini bisa selesai sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan,

sehingga penelitian ini dapat bermanfaat untuk semua pihak. Akhirnya penulis mohon maaf

yang sebesar-besarnya jika ada kesalahan selama penyusunan penelitian ini.

Lamongan, Oktober 2017

Penulis

Page 8: LAPORAN AKHIR - stiekhad.ac.id · Kata Kunci: Lingkungan Kerja, Kebijakan Pimpinan, Motivasi Kerja, Kinerja. 7 ... SE. MM., selaku PLH Ketua STIE KH Ahmad Dahlan Lamongan, yang telah

8

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL .................................................................................................... 1

HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................................... 2

IDENTITAS DAN URAIAN UMUM ............................................................................ 3

RINGKASAN .................................................................................................................. 4

PRAKATA .. ................................................................................................................... 5

DAFTAR ISI ................................................................................................................. 6

DAFTAR TABEL .......................................................................................................... 7

DAFTAR GAMBAR ..................................................................................................... 8

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................................... 9

BAB 1. PENDAHULUAN ............................................................................................. 10

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................................... 16

BAB 3. TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN ..................................................... 36

BAB 4. METODE PENELITIAN .................................................................................... 37

BAB 5. HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................................... 42

BAB 6. KESIMPULAN DAN SARAN .......................................................................... 61

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 62

LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................................................. 64

Page 9: LAPORAN AKHIR - stiekhad.ac.id · Kata Kunci: Lingkungan Kerja, Kebijakan Pimpinan, Motivasi Kerja, Kinerja. 7 ... SE. MM., selaku PLH Ketua STIE KH Ahmad Dahlan Lamongan, yang telah

9

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Rencana Target Capaian .................................................................................. 15

Tabel 4.1 Definisi operasional ......................................................................................... 38

Tabel 5.1 Karakteristik responden berdasarakan jenis kelamin ....................................... 44

Tabel 5.2 Karakteristik responden berdasarkan usia ......................................................... 44

Tabel 5.3 karakteristik responden berdasarkan tingkat pendidikan ................................... 45

Tabel 5.4 karakteristik responden berdasarkan masa kerja ................................................ 46

Tabel 5.5 Tanggapan Responden Atas Variabel Kinerja Pegawai .................................... 47

Tabel 5.6 Tanggapan Responden Atas Variabel Lingkungan kerja .................................. 47

Tabel 5.7 Tanggapan Responden Atas Variabel Kebijakan pimpinan .............................. 48

Tabel 5.8 Tanggapan Responden Atas Motivasi kerja ...................................................... 49

Tabel 5.9 Hasil Uji Multikolonieritas ................................................................................ 50

Tabel 5.10 Uji Autokeralasi .............................................................................................. 52

Tabel 5.11 Hasil Uji Hipotesis .......................................................................................... 52

Page 10: LAPORAN AKHIR - stiekhad.ac.id · Kata Kunci: Lingkungan Kerja, Kebijakan Pimpinan, Motivasi Kerja, Kinerja. 7 ... SE. MM., selaku PLH Ketua STIE KH Ahmad Dahlan Lamongan, yang telah

10

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Analisis jalur ................................................................................................. 40

Gambar 5.1 Struktur organisasi ....................................................................................... 50

Gambar 5.2 Hasil uji normalitas ..................................................................................... 49

Gambar 5.11 Hasil uji Heteroskedastisitas ....................................................................... 51

Page 11: LAPORAN AKHIR - stiekhad.ac.id · Kata Kunci: Lingkungan Kerja, Kebijakan Pimpinan, Motivasi Kerja, Kinerja. 7 ... SE. MM., selaku PLH Ketua STIE KH Ahmad Dahlan Lamongan, yang telah

11

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Lembar Kuesioner

Lampiran 2 Rekapitulasi data hasil penelitian

Lampiran 3 Print out SPSS

Lampiran 4 Surat keterangan ijin peneltian dari Kesbangpol Kabupaten Lamongan

Lampiran 5 Surat keterangan melakukan penelitian di BPKA Kabupaten Lamongan

Lampiran 6 Dokumen Foto-foto pada saat penelitian, pemaparan hasil dan seminar

Page 12: LAPORAN AKHIR - stiekhad.ac.id · Kata Kunci: Lingkungan Kerja, Kebijakan Pimpinan, Motivasi Kerja, Kinerja. 7 ... SE. MM., selaku PLH Ketua STIE KH Ahmad Dahlan Lamongan, yang telah

12

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kemampuan daerah dalam mengembangkan potensi, dan mengembangkan diri

terhadap segala perubahan merupakan kunci bagi keberhasilan pelaksanaan pemerintah

dan pembangunan daerah. Untuk mempercepat keberhasilan pembangunan masyarakat

diperlukan dukungan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sesuai dengan kondisi dan

karakteristik daerahnya. Dalam penguasaan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi

perlu peningkatan inovasi di berbagai bidang. Sumber daya manusia merupakan modal dasar

yang harus dikembangkan dan diarahkan agar bisa mencapai tujuan yang diharapkan.

Peranan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam proses pembangunan nasional

merupakan faktor penentu dalam memberhasilkan pembangunan terutama menyangkut

pengembangan sumber daya manusia dan sumber daya alam. Untuk mentransformasikan

sumber daya alam menjadi potensi daerah, diperlukan penguasaan ilmu pengetahuan dan

teknologi sebagai alat utama. Dengan penggalian sumber daya yang dimiliki pemerintah

daerah dapat menata masa depan yang lebih baik dan lebih percaya diri atas kemampuan,

kemandirian dan keunggulan yang dimiliki dengan penguasaan dan pengembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi.

Sumber daya manusia mempunyai peran utama dalam setiap kegiatan. Walaupun

didukung dengan sarana dan prasarana serta sumber dana yang berlebihan, tetapi tanpa

dukungan sumber daya manusia yang handal kegiatan organisasi tidak akan terselesaikan

dengan baik. Dalam melaksanakan tugas pokok, tanggung jawab dan wewenang dalam

bidang kegiatannya, diperlukan sumber daya manusia yang senantiasa berkualitas,

berdedikasi tinggi dan professional sehingga mampu memberikan sumbangan yang berarti

bagi organisasi.

Sebuah organisasi yang memiliki banyak tugas memerlukan sumber daya manusia

dengan latar belakang pendidikan dan kemampuan yang sesuai dengan aktifitas kegiatan

organisasi yang dijalankan. Pemerintah daerah berkewajiban meningkatkan mutu dan kualitas

kelembagaannya dengan melakukan peningkatan kemampuan aparatur pemerintahannya

mulai dari staf sampai pimpinan. Kecepatan dan kecermatan perlu selalu ditingkatkan oleh

para pegawai, sehingga dari kombinasi ini diharapkan dapat terus memperbaiki kinerja agar

semakin baik yang akan menguntungkan pegawai itu sendiri, pimpinan dan organisasinya.

Setiap organisasi senantiasa membutuhkan pegawai dalam menjalankan

Page 13: LAPORAN AKHIR - stiekhad.ac.id · Kata Kunci: Lingkungan Kerja, Kebijakan Pimpinan, Motivasi Kerja, Kinerja. 7 ... SE. MM., selaku PLH Ketua STIE KH Ahmad Dahlan Lamongan, yang telah

13

kegiatan operasionalnya. Mengingat pegawai merupakan aset penting organisasi, maka

banyak hal yang perlu diperhatikan terkait dengan peningkatan kinerja. Sebagai upaya untuk

melihat perkembangan kinerja pegawai, setiap organisasi harus mengetahui terlebih dahulu

faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja pegawai.

Kinerja yang baik merupakan salah satu sasaran organisasi dalam mencapai tujuan

organisasi yang telah ditetapkan. Tercapainya kinerja yang baik ini tidak terlepas dari kualitas

sumber daya manusia yang baik pula. Setiap pegawai yang bekerja memiliki latar belakang

yang berbeda, sehingga dibutuhkan strategi dalam menyatukan persepsi terhadap tujuan

organisasi yang ingin dicapai.

Penyelenggara pemerintah saat ini harus bisa lebih menekankan efisiensi, kecepatan

dan profesionalisme dalam pelaksanaan tugasnya. Perubahan arus teknologi informasi

yang semakin cepat harus diimbangi dengan kemampuan aparaturnya. Peningkatan

kemampuan aparatur pemerintah dalam penguasaan teknologi ini memerlukan dukungan

sarana dan prasarana yang memadai agar dapat menunjang pencapaian tujuan instansi.

Permasalahan yang mendasar saat ini adalah bagaimana upaya untuk

mendorong kinerja Dinas Pendapatan Kabupaten Lamongan agar dapat melaksanakan

tugasnya, mengingat bahwa hasil penelitian dan pengembangan yang dilakukan menjadi

salah satu rekomendasi yang penting bagi kepala daerah dalam perumusan kebijakan

pembangunan daerah di Kabupaten Lamongan. Melihat fungsi dan tugasnya, komposisi

sumber daya manusia yang ada sangat dibutuhkan yang memiliki kualifikasi dan

kompetensi yang mampu bekerja dibidangnya dalam melaksanakan tugas-tugas pembinaan

dan pelaksanaan penelitian dan pengembangan.

Banyak faktor yang mengakibatkan belum efektifnya Dinas Pendapatan

Kabupaten Lamongan sebagai suatu lembaga yang berfungsi melakukan koordinasi dibidang

pendapatan daerah di Kabupaten Lamongan. Pada instansi Dinas ini diperlukan pegawai

yang mampu membangun jaringan dan komunikasi yang baik serta stake holder terkait

dimana pada beberapa kegiatan, sehingga diperlukan juga pegawai yang mampu

melaksanakannya.

Lingkungan kerja yang baik diharapkan dapat memacu kinerja pegawai yang

tinggi. Setiap intitusi akan menghadapi perubahan lingkungan yang bersifat teknis dan

fenomatik. Untuk mendukung kinerja pegawai dapat dilakukan dengan menciptakan

lingkungan kerja yang menyenangkan, lingkungan kerja merupakan segala sesuatu di

sekitar pekerja dan dapat berpengaruh terhadap pekerjanya. Lingkungan kerja yang baik

akan sangat besar pengaruhnya terhadap kinerja pegawai, aspek yang berpengaruh

Page 14: LAPORAN AKHIR - stiekhad.ac.id · Kata Kunci: Lingkungan Kerja, Kebijakan Pimpinan, Motivasi Kerja, Kinerja. 7 ... SE. MM., selaku PLH Ketua STIE KH Ahmad Dahlan Lamongan, yang telah

14

terhadap lingkungan kerja antara lain : pengaturan penerangan, tingkat kerja, kebisingan,

namun penerangan disini diartikan sebagai pengaturan dan sirkulasi udara yang baik

terutama didalam lingkungan kerja, kebersihan lingkungan kerja, dan keamanan

terhadap barang milik pegawai.

Lingkungan kerja mempunyai pengaruh terhadap kinerja pegawai instansi dalam

usaha untuk menyelesaikan tugas-tugas yang dibebankan kapadanya yang akhirnya

berpengaruh terhadap kinerja pegawai, lingkungan yang baik akan meningkatkan kerja,

begitupula sebaliknya apabila lingkungan kerja kurang tenang, akan dapat mempertinggi

tingkat kesalahan yang mereka lakukan., oleh karena itu setiap instansi perlu

memahami secara mendalam mengenai lingkungan apa saja yang terkait secara langsung

maupun tidak langsung dengan kegiatan kerjanya. Adapun pengertian lingkungan kerja,

adalah sikap mental yang selalu mempunyai pandangan bahwa mutu kehidupan hari ini

lebih baik daripada hari kemarin, esok lebih baik dari hari ini.

Lingkungan yang mendukung akan dapat mendorong pegawai untuk bekerja

lebih baik dan bersungguh-sungguh sehingga kinerja yang maksimal dapat dicapai.sesuai

dengan teori bisnis, harus ada kesesuaian antara asumsi lingkungan yang akan di hadapi

dengan visi dan misi yang diemban serta kemampuan utama yang dimiliki agar

visi instansi dapat menjadi kenyataan dan tidak hanya sekedar menjadi mimpi belaka.

Lingkungan dalam sebuah pekerjaan (task environment) mencakup elemen-elemen atau

kelompok- kelompok yang tindakan maupun keinginannya mempengaruhi instansi secara

langsung. Mereka yang mempunyai kepentingan adalah para pemegang saham, supplier,

pesaing, pelanggan, kreditur, serikat pekerja, dan asosiasi dagang seperti kadin dan

pemerintah, lingkungan kerja mencakup berbagai aspek penekan umum yang tidak

secara langsung mempengaruhi aktivitas instansi dalam jangka waktu pendek, tetapi

dapat mempengaruhi keputusan jangka panjang instansi sehingga hal ini dapat

mengganggu kegiatan operasional instansi.

Kebijakan pimpinan juga menjadi penunjang kelancaran penyelenggaraan kegiatan

penelitian. Kebijakan ini bisa menyangkut disiplin dan peraturan kerja. Kebijakan untuk

memberikan kesempatan dan perlakuan yang sama bagi setiap pegawai dalam

mengembangkan kemampuannya yang akan meningkatkan kualifikasinya, sehingga dapat

melaksanakan tugas yang diberikan pimpinan dengan baik sesuai dengan standar dan

ketentuan yang ada. Kebijakan pimpinan yang kondusif ini diartikan adanya aturan yang

mendukung kemajuan kemampuan individu dalam mengembangkan kemampuannya.

Pimpinan saat ini belum begitu mengakomodir kemauan semua pegawai dalam

Page 15: LAPORAN AKHIR - stiekhad.ac.id · Kata Kunci: Lingkungan Kerja, Kebijakan Pimpinan, Motivasi Kerja, Kinerja. 7 ... SE. MM., selaku PLH Ketua STIE KH Ahmad Dahlan Lamongan, yang telah

15

memberdayakan kemampuan masing-masing untuk menunjang pelaksanaan kegiatan

sehingga ada pegawai yang masih merasa diskrimanitif dalam hal pembagian tugas. Masih

kurangnya kesempatan yang diberikan pimpinan dalam mengembangkan karirnya, dimana

ada pegawai yang merasa sudah layak untuk berkarir ke jenjang yang lebih tinggi, tapi

tidak dipromosikan. Hal ini terkadang membuat pegawai menjadi malas dan kurang

termotivasi untuk bekerja, sehingga menimbulkan kemerosotan kinerja pegawai tersebut.

Adanya konflik-konflik yang muncul antar pegawai dikarenakan perbedaan pendapat maupun

masalah lain dalam pelaksanaan kegiatan-kegiatan dikantor.

Kebijakan dalam memberikan jaminan kenyamanan bagi pegawai untuk

menjalankan tugas dan fungsinya masing-masing. Kurangnya pembagian tugas yang

proporsional sesuai bidang tugas dan kemampuan maupun pengalaman kerja yang dimiliki

masing-masing pegawai. Hal ini untuk menunjang keberhasilan pelaksanaan kegiatan yang

dilakukan, sehingga memperlancar dan mempermudah teknis maupun suksesi kegiatan

tersebut dengan tetap menerapkan kebijakan yang mengakomodir semua kepentingan sesuai

aturan yang berlaku.

Oleh karena hal tersebut maka dibutuhkan suatu kebijakan pimpinan dalam usahanya

untuk menggerakkan, mengajak dan mengarahkan tenaga kerja tersebut agar mau bekerja

lebih berprestasi sesuai dengan rencana yang ditetapkan, dengan demikian setiap pimpinan

organisasi perlu mengetahui tentang hakekat motivasi serta faktor – faktor yang menimbulkan

motivasi kerja bawahannya sehingga prestasi kerjanya meningkat, seperti dikemukakan oleh

Moenir (2008: 128) motivasi serta faktor – faktor yang tepat akan mampu memajukan dan

mengembangkan organisasi sehingga pihak – pihaak yang menerima hasil perbuatan (dalam

hal ini pihak yang menerima pelayanan) akan merasa puas dan mempunyai kesan baik

terhadap cara pelayanan yang diberikan. Hal ini akan berdampak positif terhadap organisasi

dan para pelaku pelayanan pada organisasi itu.

Kinerja pegawai Badan Pendapatan Kabupaten Lamongan secara bersama-sama

sangat menentukan keberhasilan instansi ini dalam menjalankan fungsi dan tugasnya. Banyak

pegawai saat ini yang memiliki usia yang relatif muda dan aktif, sehingga keinginannya

untuk giat bekerja dalam menyelesaikan pekerjaan kantor yang diberikan akan

meningkatkan kinerja pegawai secara keseluruhan. Jika tujuan setiap pegawai sinergi dengan

tujuan organisasi, maka kepentingan individu termuat dalam tujuan organisasi. Oleh karena

itu diperlukan upaya peningkatan kinerja Badan Pendapatan Kabupaten Lamongan, sehingga

kuantitas dan kualitas outputnya bermanfaat bagi pengambilan keputusan.

Secara formal ada perbedaan mengenai fungsi dan tugas para pegawai pada

Page 16: LAPORAN AKHIR - stiekhad.ac.id · Kata Kunci: Lingkungan Kerja, Kebijakan Pimpinan, Motivasi Kerja, Kinerja. 7 ... SE. MM., selaku PLH Ketua STIE KH Ahmad Dahlan Lamongan, yang telah

16

Dinas Pendapatan Kabupaten Lamongan, akan tetapi secara aktual perbedaan fungsi

tersebut tidak ditunjukkan oleh perbedaaan tugas dan kewajibannya. Peningkatan kinerja

secara keseluruhan sangat tergantung pada kinerja seluruh komponen pegawai baik yang

teknis maupun yang administrasi. Mengingat tugas kantor tidak hanya dilakukan oleh pejabat

teknis maupun administrasi, maka kinerja pegawai juga sangat ditentukan oleh semua

komponen pegawai.

Badan Pendapatan Kabupaten Lamongan memberikan motivasi kepada pegawai

agar dapat mengembangkan potensi dalam pelaksanaan kerja, sehingga dapat berjalan dengan

lancar melalui adanya kegiatan pelatihan kerja, pembinaan. Hal ini diharapkan akan

menumbuhkan rasa ikut serta bagi pegawai dalam proses pencapaian tujuan untuk

meningkatkan kinerja pegawai.

Motivasi timbul karena adanya usaha-usaha yang sadar dari pegawai untuk

melakukan perbuatan-perbuatan tertentu (perilaku) bagi tercapainya tujuan organisasi

ditempat bekerja. Uraian di atas menunjukkan bahwa pribadi yang memiliki motivasi

merupakan syarat yang penting bagi suksesnya para pegawai dalam menghadapi pekerjaan

yang menantang, melatih dan menciptakan pribadi yang memiliki motivasi.

Pegawai yang termotivasi dengan adanya program rotasi pekerjaan yang terencana

akan mempunyai karakteristik pribadi yang memiliki kekuatan internal dan eksternal yang

berkualitas agar seorang pegawai dapat berhasil dalam pelaksanaan pekerjaannya maka

pemimpin harus mempelajari karakteristik bawahan agar pegawai tersebut diharapkan dapat

menunjukkan kinerjanya dengan adanya motivasi yang diberikan.

Fenomena motivasi kerja yang terjadi di Badan Pendapatan Kabupaten Lamongan

dikategorikan menurun karena adanya ciri-ciri pribadi dari beberapa individu yang memiliki

karakteristik buruk, sehingga menyebabkan penurunan kinerja pegawai, tidak dapat

menunjukkan potensi dan kemampuannya, prestasi bekerjanya kurang bahkan pekerjaan

tidak terselesaikan tepat waktu karena kurangnya kesadaran pegawai dalam meningkatkan

prestasi kerja dan tidak dapat menyelesaikan pekerjaan, Semangat kerja berkurang,

mudah merasa bosan dan jenuh, tidak mempergunakan waktu semaksimalnya, mempunyai

kepribadian antisosial, suka memberontak dan munculnya permusuhan yang tersembunyi,

kurang percaya diri/mudah terpengaruh dan kurang memperhitungkan risiko dari tindakan-

tindakan yang dilakukan.

1.2 Rumusan masalah

1) Apakah ada pengaruh lingkungan kerja terhadap motivasi kerja di Badan Pendapatan

Daerah Kabupaten Lamongan ?

Page 17: LAPORAN AKHIR - stiekhad.ac.id · Kata Kunci: Lingkungan Kerja, Kebijakan Pimpinan, Motivasi Kerja, Kinerja. 7 ... SE. MM., selaku PLH Ketua STIE KH Ahmad Dahlan Lamongan, yang telah

17

2) Apakah ada pengaruh kebijakan pimpinan terhadap motivasi kerja di Badan

Pendapatan Daerah Kabupaten Lamongan?

3) Apakah ada pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja pegawai di Badan Pendapatan

Daerah Kabupaten Lamongan ?

4) Apakah ada pengaruh lingkungan kerja terhadap kinerja pegawai di Badan Pendapatan

Daerah Kabupaten Lamongan secara langsung ?

5) Apakah ada pengaruh lingkungan kerja terhadap kinerja pegawai di Badan Pendapatan

Daerah Kabupaten Lamongan secara melalui motivasi kerja ?

6) Apakah ada pengaruh kebijakan pimpinan terhadap kinerja pegawai di Badan

Pendapatan Daerah Kabupaten Lamongan secara langsung ?

7) Apakah ada pengaruh kebijakan pimpinan terhadap kinerja pegawai di Badan

Pendapatan Daerah Kabupaten Lamongan melalui motivasi kerja ?

1.3 Target Luaran yang ingin dicapai

Penerbitan pada jurnal ilmiah internasional terindexs Copernicus

1.4 Kontribusi terhadap Ilmu Pengetahuan

1. Bahan pertimbangan dalam melakukan evaluasi kinerja pegawai Badan Pendapatan

Daerah Kabupaten Lamongan.

2. Hasil penelitian ini bisa dijadikan pedoman atau bahan ajar Manajemen Sumber Daya

Manusia

Tabel 1.1 Rencana Target Capaian

No Jenis Luaran Indikator

Capaian

1. Publikasi ilmiah di jurnal internasional 100 %

2. Pemakalah dalam temu ilmiah 2)

Nasional

100 % Lokal

3. Bahan ajar 3) -

4. Luaran lainnya jika ada (Teknologi Tepat Guna,

Model/Purwarupa/Desain/Karya seni/ Rekayasa Sosial) 4) -

5. Tingkat Kesiapan Teknologi (TKT) 5) Skala 3

Page 18: LAPORAN AKHIR - stiekhad.ac.id · Kata Kunci: Lingkungan Kerja, Kebijakan Pimpinan, Motivasi Kerja, Kinerja. 7 ... SE. MM., selaku PLH Ketua STIE KH Ahmad Dahlan Lamongan, yang telah

18

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Teori tentang kinerja

Menurut Rivai (2005:15), kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh

seseorang atau kelompok orang dalam suatu organisasi sesuai dengan wewenang dan

tanggung jawab masing-masing dalam upaya pencapaian tujuan organisasi secara legal, tidak

melanggar hukum dan tidak bertentangan dengan moral dan etika.

Menurut Mathis dan Jackson (2001:82), kinerja adalah apa yang dilakukan

pegawai, sehingga ada yang mempengaruhi kombinasi pegawai organisasi antara lain:

kuantitas output, kualitas output, jangka waktu output, kehadiran ditempat kerja, dan sikap

koperatif. Mereka mengemukakan unsur-unsur yang terdapat dalam kinerja merupakan hasil-

hasil fungsi pekerjaan, faktor-faktor yang berpengaruh terhadap prestasi karyawan seperti

motivasi, kecakapan, persepsi peranan dan sebagainya, pencapaian tujuan organisasi serta

periode waktu tertentu.

Sumber daya manusia sebagai aktor yang berperan aktif dalam menggerakkan

perusahaan / organisasi dalam mencapai tujuannya. Tercapainya tujuan perusahaan hanya

dimungkinkan karena upaya para pelaku yang terdapat dalam perusahaan untuk

berkinerja dengan baik. Kinerja perorangan (individual performance) dengan kinerja lembaga

(institutional performance) atau kinerja perusahaan (corporate performance). Pengukuran

kinerja dalam penelitian ini didasarkan pada asumsi bahwa input masing-masing pegawai

sama yaitu tingkat kinerja dalam melakukan kegiatan penelitian dan pengembangan.

Mangkunegara (2007:67) menyatakan bahwa kinerja adalah hasil kerja secara kualitas

dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai

dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.

Definisi kinerja ini diharapkan dapat memberikan gambaran yang lebih umum bagi

negara maupun bagian ekonomi yang berbeda. Dengan perbaikan kinerja organisasi

mengembangkan pertumbuhan, persaingan domestik dan internasional serta memberikan

kontribusi yang layak, semuanya pada akhirnya bermuara pada pertumbuhan ekonomi dan

peningkatan mutu kehidupan bangsa secara menyeluruh.

Kinerja yang rendah merupakan pencerminan dari organisasi yang memboroskan

sumber daya yang dimilikinya, dimana pada akhirnya organisasi tersebut kehilangan daya

saing yang akan mengurangi skala aktifitas usahanya. Kinerja yang rendah dari banyak

organisasi akan menurunkan industri dan ekonomi bangsa secara menyeluruh yang cenderung

Page 19: LAPORAN AKHIR - stiekhad.ac.id · Kata Kunci: Lingkungan Kerja, Kebijakan Pimpinan, Motivasi Kerja, Kinerja. 7 ... SE. MM., selaku PLH Ketua STIE KH Ahmad Dahlan Lamongan, yang telah

19

mengurangi keberhasilan organisasi.

Menurut Gibson, et al (dalam Novitasari, 2003:22), ada tiga perangkat variabel yang

mempengaruhi perilaku dan prestasi kerja atau kinerja, yaitu:

1) Variabel individual, terdiri dari:

a. Kemampuan dan ketrampilan: mental dan fisik.

b. Latar belakang: keluarga, tingkat sosial, penggajian.

c. demografis: umur, asal-usul, jenis kelamin.

2) Variabel organisasional, terdiri dari: sumber daya, kepemimpinan, imbalan,

struktur dan desain pekerjaan.

3) Variabel psikologis, terdiri dari: persepsi, sikap, kepribadian, belajar dan motivasi.

Menurut Tiffin dan Mc. Cormick (dalam Novitasari, 2003:39) ada dua variabel

yang dapat mempengaruhi kinerja, yaitu :

1) Variabel individual, meliputi: sikap, karakteristik, sifat fisik, minat dan motivasi,

pengalaman, umur, jenis kelamin, pendidikan, serta faktor individual lainnya.

2) Variabel situasional, meliputi:

a. Faktor fisik dan pekerjaan, terdiri dari: metode kerja, kondisi dan desain

perlengkapan kerja, penataan ruang dan lingkungan fisik (penyinaran, temperatur,

dan ventilasi).

b. Faktor sosial dan organisasi, meliputi: peraturan-peraturan organisasi, sifat

organisasi, jenis latihan dan pengawasan, sistem upah dan lingkungan sosial.

Adanya keyakinan yang dapat dipertimbangkan untuk menunjang konsep

kinerja baru yang mengenai proses produksi sebagai suatu sistem yang kompleks dapat

diterapkan dan berlaku dimasyarakat lingkungan, tenaga kerja, modal dan organisasi tidaklah

penting dari dirinya namun dengan caranya terkoordinasi kedalam satu kesatuan yang terpadu.

Keberhasilan kinerja organisasi diawali dengan sejauhmana kualitas kinerja para pegawainya.

Untuk menegakkan kinerja organisasai menjadi lebih baik maka perlu menegakkan kinerja

masing-masing pegawai.

Diantara para ahli ekonomi tidak ada kesepakatan tentang batas pemisahan antara

faktor-faktor tenaga kerja dan modal, komponen-komponen yang harus dimasukkan ke dalam

faktor lainnya maupun metode terbaik untuk mengevaluasi masing-masing faktor terhadap

pertumbuhan kinerja.

Mangkunegara (2007:67) menyatakan bahwa faktor-faktor penentu kinerja individu

adalah:

Page 20: LAPORAN AKHIR - stiekhad.ac.id · Kata Kunci: Lingkungan Kerja, Kebijakan Pimpinan, Motivasi Kerja, Kinerja. 7 ... SE. MM., selaku PLH Ketua STIE KH Ahmad Dahlan Lamongan, yang telah

20

1) Faktor Individu;

Secara psikologis, individu yang normal memiliki integritas yang tinggi antara

fungsi psikis (rohani) dan fisiknya (jasmaniah). Dengan adanya integritas yang tinggi

antara fungsi psikis dan fisik, maka individu tersebut memiliki konsentrasi diri yang

baik. Konsentrasi yang baik ini merupakan modal utama individu manusia untuk

mampu mengelola dan mendayagunakan potensi dirinya secara optimal dalam

melaksanakan kegiatan atau aktifitas kerja sehari-hari dalam mencapai tujuan organisasi.

2) Faktor Lingkungan Organisasi;

Faktor lingkungan kerja organisasi sangat menunjang bagi individu dalam

mencapai kinerja. Faktor lingkungan organisasi yang dimaksud antara lain uraian jabatan

yang jelas, otoritas yang memadai, target kerja yang menantang, pola komunikasi kerja

efektif, hubungan kerja harmonis, iklim kerja respek dan dinamis, peluang berkarir

dan fasilitas kerja yang relatif memadai.

Sulistiyani dan Rosidah (2009:61) mengemukakan bahwa didalam orientasi penilaian

biasanya yang dievaluasi adalah mencakup personal based dan performance based.

Hal ini berkaitan dengan kinerja organisasi publik yang merupakan penilaian

bagi tercapainya tujuan organisasi dengan peningkatan kinerja pegawai yang memiliki

kemampuan untuk mengembangkan diri.

Fokus masing-masing orientasi penilaian ini adalah:

1) Penilaian berdasarkan hasil (result based performance);

Tipe penilaian ini dimulai dengan merumuskan kinerja pegawai dengan didasarkan pada

pencapaian tujuan organsasi, atau dapat dikatakan dengan mengukur hasil- hasil akhir

(end result). Sedangkan sasaran penilaian kinerja dapat ditetapkan oleh manajer ataupun

kelompok kerja. Hal inilah yang sering disebut dengan Management by Objective.

2) Penilaian berdasarkan perilaku (behaviour based performance appraisal);

Dalam model penilaian ini kinerja akan difokuskan pada sarana (means) dan sasaran

(goals) dan bukan hasil akhir. Dengan demikian perilaku pegawai yang sesuai dengan

sarana yang tersedia dan sasaran yang ingin dicapai.

3) Penilaian dengan berdasarkan judgment based performance appraisal; Dalam penilaian

ada beberapa dimensi yang harus diikuti:

a. kualitas kerja (quality of work);

b. kuantitas kerja (quantity of work);

c. pengetahuan pekerjaan (job knowledge);

d. daya kreasi (creativeness);

Page 21: LAPORAN AKHIR - stiekhad.ac.id · Kata Kunci: Lingkungan Kerja, Kebijakan Pimpinan, Motivasi Kerja, Kinerja. 7 ... SE. MM., selaku PLH Ketua STIE KH Ahmad Dahlan Lamongan, yang telah

21

e. kerjasama (cooperation);

f. kebergantungan (dependability);

g. inisiatif (initiative);

h. kualitas pribadi (personal qualities).

Kualitas pekerjaan merupakan bagian substansi yang tidak dapat diabaikan.

Konsentrasi dari penilaian yang dilakukan tentunya akan mengidentifikasi bagaimana

pencapaian kualitas pekerjaan yang dilakukan. Tentu saja untuk menentukan kualitas tersebut

sampai seberapa baik pencapaiannya, dengan cara membandingkan kualitas yang dicapai

dengan target kualitas. Selanjutnya pengetahuan tentang pekerjaan juga menjadi fokus dalam

penilaian. Disamping itu kreatifitas juga memberikan inspirasi pencapaian kinerja. Kerjasama

menjadi kunci dalam pencapaian kinerja kelompok maupun kinerja organisasi. Jika seseorang

memiliki kecakapan dalam berhubungan dan kerjasama, maka sangat memungkinkan

seseorang memberikan kontribusi yang baik terhadap organisasi.

Tujuan dilakukannya penilaian kinerja menurut Robbins (2002:10) yaitu:

1) Memberikan masukan penting bagi pimpinan organisasi dalam pengambilan

keputusan di bidang sumber daya manusia, seperti: promosi, transfer, dan pemutusan

hubungan kerja.

2) Mengidentifikasi kebutuhan pelatihan dan pengembangan.

3) Mengetahui efektifitas seleksi/penempatan pegawai baru dan program pendidikan dan

pelatihan.

4) Memberikan umpan balik kepada pegawai mengenai bagaimana pandangan organisasi

akan kinerja mereka.

5) Digunakan sebagai dasar untuk alokasi ganjaran, seperti: kenaikan gaji, pemberian

insentif, dan imbalan lainnya.

Mangkunegara (2007:67) menyatakan tujuan penilaian kinerja adalah:

1) Sebagai dasar dalam pengambilan keputusan yang digunakan untuk prestasi,

pemberhentian dan besarnya balas jasa.

2) Untuk mengukur sejauh mana seorang pegawai dapat menyelesaikan pekerjaannya.

3) Sebagai dasar untuk mengevaluasi efektitifitas dari seluruh kegiatan dalam

organisasi.

4) Sebagai dasar untuk mengevaluasi program latihan dan keefektifan jadwal kerja, metode

kerja, struktur organisasi,gaya pengawasan, kondisi kerja dan pengawasan.

5) Sebagai indikator untuk menentukan kebutuhan akan latihan bagi pegawai yang berada

Page 22: LAPORAN AKHIR - stiekhad.ac.id · Kata Kunci: Lingkungan Kerja, Kebijakan Pimpinan, Motivasi Kerja, Kinerja. 7 ... SE. MM., selaku PLH Ketua STIE KH Ahmad Dahlan Lamongan, yang telah

22

di dalam organisasi.

6) Sebagai alat untuk meningkatkan motivasi kerja pegawai sehingga dicapai

performance yang baik.

7) Sebagai alat untuk dapat melihat kekurangan atau kelemahan dan meningkatkan

kemampuan pegawai selanjutnya.

8) Sebagai kriteria dalam menentukan seleksi dan penempatan pegawai.

9) Sebagai alat untuk memperbaiki atau mengembangkan kecakapan pegawai.

10) Sebagai dasar untuk memperbaiki atau mengembangkan uraian tugas (job description).

Sutemeister (dalam Novitasari, 2003:41) mengemukakan pendapatnya bahwa kinerja

dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu:

1) Faktor Kemampuan;

a. Pengetahuan: pendidikan, pengalaman, latihan dan minat.

b. Ketrampilan: kecakapan dan kepribadian.

2) Faktor Motivasi;

a. Kondisi sosial: organisasi formal dan informal, kepemimpinan.

b. Serikat kerja kebutuhan individu: fisiologis, sosial dan egoistik.

Perencanaan kinerja berfungsi melihat kembali pendelegasian wewenang dan

pelaksanaan tugas yang dilimpahkan oleh bawahannya. Di samping itu juga dapat mengukur

sejauhmana target-target yang telah ditentukan dapat tercapai. Perencanaan kinerja merupakan

bagian dari fungsi manajemen untuk meningkatkan kinerja yang mengutamakan tingkat

analisis tinggi dalam upaya menentukan target yang realistis.

Menurut Sulistiyani dan Rosidah (2009:224), manfaat penilaian kinerja yaitu:

1) Penyesuaian-penyesuaian kompensasi.

2) Perbaikan kinerja.

3) Kebutuhan latihan dan pengembangan.

4) Pengambilan keputusan dalam hal penempatan promosi, mutasi, pemecatan,

pemberhentian dan perencanaan tenaga kerja.

5) Untuk kepentingan penelitian kepegawaian.

6) Membantu diagnosis terhadap kesalahan desain pegawai.

Menurut Notoatmodjo (2003:142), manfaat penilaian kinerja dalam suatu organisasi

antara lain sebagai berikut:

1) Peningkatan prestasi kerja;

Page 23: LAPORAN AKHIR - stiekhad.ac.id · Kata Kunci: Lingkungan Kerja, Kebijakan Pimpinan, Motivasi Kerja, Kinerja. 7 ... SE. MM., selaku PLH Ketua STIE KH Ahmad Dahlan Lamongan, yang telah

23

Dengan adanya penilaian kinerja, baik pimpinan maupun pegawai memperoleh umpan

balik dan mereka dapat memperbaiki pekerjaannya.

2) Kesempatan kerja yang adil;

Adanya penilaian kerja yang akurat akan menjamin setiap pegawai akan memperoleh

kesempatan menempati posisi pekerjaan sesuai dengan kemampuan.

3) Kebutuhan-kebutuhan pelatihan dan pengembangan;

Melalui penilaian kinerja akan dideteksi pegawai yang kemampuannya rendah, dan

memungkinkan adanya program pelatihan meningkatkan kemampuannya.

4) Penyesuaian kompensasi;

5) Penilaian kinerja dapat membantu para pimpinan mengambil keputusan dalam

menentukan perbaikan pemberian kompensasi, gaji, bonus, dan sebagainya;

6) Keputusan-keputusan promosi dan demosi;

Hasil penilaian kinerja terhadap pegawai dapat digunakan untuk mengambil keputusan

mempromosikan pegawai yang berprestasi baik, dan demosi untuk pegawai yang

berprestasi jelek.

7) Kesalahan-kesalahan desain pekerjaan;

Hasil penilaian kinerja dapat digunakan untuk menilai desain kerja. Artinya hasil

penilaian kinerja dapat membantu mendiagnosis kesalahan desain kerja.

8) Penyimpangan-penyimpangan proses rekruitmen dan seleksi.

Penilaian kinerja dapat digunakan untuk menilai proses rekruitmen dan seleksi pegawai

yang telah lalu. Kinerja yang sangat rendah bagi pegawai baru mencerminkan adanya

penyimpangan proses rekruitmen dan seleksi.

Ruky (2001:22) mengemukakan bahwa manfaat manajemen kinerja ditinjau dari

aspek pengembangan sumber daya manusia sebagai berikut :

1) Penyesuaian program pelatihan dan pengembangan karyawan;

Pelaksanakan manajemen kinerja untuk dapat mengetahui atau mengiidentifikasi

pelatihan tambahan apa saja yang masih harus diberikan pada karyawan dalam membantu

mencapai standar prestasi yang ditetapkan.

2) Penyusunan program seleksi dan kaderisasi;

Pelaksanaan manajemen kinerja selayaknya juga dapat diidentifikasi siapa saja karyawan

yang mempunyai potensi untuk dikembangkan kariernya dengan dicalonkan untuk

menduduki jabatan yang tanggung jawabnya lebih besar pada masa yang akan datang.

3) Pembinaan karyawan;

Page 24: LAPORAN AKHIR - stiekhad.ac.id · Kata Kunci: Lingkungan Kerja, Kebijakan Pimpinan, Motivasi Kerja, Kinerja. 7 ... SE. MM., selaku PLH Ketua STIE KH Ahmad Dahlan Lamongan, yang telah

24

Pelaksanaan manajeman kinerja dapat menjadi sarana meneliti hambatan karyawan

untuk meningkatkan prestasinya. Program manajemen kinerja adalah bagian dari sebuah

“skenario besar“ program sumber daya manusia dan pengembangan manajemen yang

tujuan akhirnya untuk meningkatkan kinerja sumber daya manusia dalam organisasi.

2.2 Teori Tentang Lingkungan Kerja

1) Pengertian Lingkungan Kerja

Menurut Mardiana (2005:67): “Lingkungan kerja adalah lingkungan dimana

pegawai melakukan pekerjaannya sehari-hari”. Lingkungan kerja yang kondusif

memberikan rasa aman dan memungkinkan para pegawai untuk dapat berkerja optimal.

Lingkungan kerja dapat mempengaruhi emosi pegawai. Jika pegawai menyenangi

lingkungan kerja dimana dia bekerja, maka pegawai tersebut akan betah di tempat

kerjanya untuk melakukan aktivitas sehingga waktu kerja dipergunakan secara efektif dan

optimis prestasi kerja pegawai juga tinggi. Lingkungan kerja tersebut mencakup

hubungan kerja yang terbentuk antara sesama pegawai dan hubungan kerja antar bawahan

dan atasan serta lingkungan fisik tempat pegawai bekerja.

Menurut Nitisemito (2001:183) ”Lingkungan kerja adalah segala sesuatu yang

ada disekitar para pekerja yang dapat mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas-

tugas yang diembankan.”

2) Jenis Lingkungan Kerja

Menurut Sedarmayanti (2007:11) “Secara garis besar, jenis lingkungan kerja

terbagi menjadi 2 yakni: 1) lingkungan kerja fisik, dan 2) lingkungan kerja non fisik”.

a. Lingkungan Kerja Fisik

Menurut Sedarmayanti (2007:21) “lingkungan kerja fisik adalah semua yang

terdapat disekitar tempat kerja yang dapat mempengaruhi pegawai baik secara

langsung maupun tidak langsung”.

Menurut Sarwono (2005:95) “Lingkungan kerja fisik adalah tempat

kerja pegawai melakukan aktivitasnya”. Lingkungan kerja fisik mempengaruhi

semangat dan emosi kerja para karyawan. Faktor-faktor fisik ini mencakup

suhu udara di tempat kerja, luas ruang kerja, kebisingan, kepadatan, dan kesesakan.

Faktor-faktor fisik ini sangat mempengaruhi tingkah laku manusia.

Selanjutnya menurut Sarwono (2005:102) “Peningkatan suhu dapat

menghasilkan kenaikan prestasi kerja tetapi dapat pula malah menurunkan

Page 25: LAPORAN AKHIR - stiekhad.ac.id · Kata Kunci: Lingkungan Kerja, Kebijakan Pimpinan, Motivasi Kerja, Kinerja. 7 ... SE. MM., selaku PLH Ketua STIE KH Ahmad Dahlan Lamongan, yang telah

25

prestasi kerja.” Kenaikan suhu pada batas tertentu menimbulkan semangat yang

merangsang prestasi kerja tetapi setelah melewati ambang batas tertentu kenaikan

suhu ini sudah mulai mengganggu suhu tubuh yang mengakibatkan terganggunya

pula prestasi kerja (Sarwono,2005:110).

Menurut Robbins (2002:36) Lingkungan kerja fisik juga merupakan faktor

penyebab stress kerja pegawai yang berpengaruh pada prestasi kerja. Faktor-faktor

yang mempengaruhi lingkungan kerja fisik adalah: a) suhu, b) kebisingan, c)

penerangan, d) mutu udara.”

a) Suhu

Suhu adalah suatu variabel dimana terdapat perbedaan individual yang besar.

Dengan demikian untuk memaksimalkan produktivitas, adalah penting bahwa

pegawai bekerja di suatu lingkungan dimana suhu diatur sedemikian rupa

sehingga berada diantara rentang kerja yang dapat diterima setiap individu.

a) Kebisingan

Bukti dari telaah-telaah tentang suara menunjukkan bahwa suara-suara yang

konstan atau dapat diramalkan pada umumnya tidak menyebabkan penurunan

prestasi kerja sebaliknya efek dari suara-suara yang tidak dapat diramalkan

memberikan pengaruh negatif dan mengganggu konsentrasi pegawai.

b) Penerangan

Bekerja pada ruangan yang gelap dan samara-samar akan menyebabkan

ketegangan pada mata. Intensitas cahaya yang tepat dapat membantu pegawai

dalam mempelancar aktivitas kerjanya. Tingkat yang tepat dari intensitas cahaya

juga tergantung pada usia pegawai. Pencapaian prestasi kerja pada tingkat

penerangan yang lebih tinggi adalah lebih besar untuk pegawai yang lebih tua

dibanding yang lebih muda.

c) Mutu Udara

Merupakan fakta yang tidak bisa diabaikan bahwa jika menghirup udara yang

tercemar membawa efek yang merugikan pada kesehatan pribadi. Udara yang

tercemar dapat menggangu kesehatan pribadi pegawai. Udara yang tercemar di

lingkungan kerja dapat menyebabkan sakit kepala, mata perih, kelelahan, lekas

marah, dan depresi.

Faktor lain yang mempengaruhi lingkungan kerja fisik adalah

rancangan ruang kerja. Rancangan ruang kerja yang baik dapat menimbulkan

kenyamanan bagi pegawai di tempat kerjanya. Faktor-faktor dari rancangan

Page 26: LAPORAN AKHIR - stiekhad.ac.id · Kata Kunci: Lingkungan Kerja, Kebijakan Pimpinan, Motivasi Kerja, Kinerja. 7 ... SE. MM., selaku PLH Ketua STIE KH Ahmad Dahlan Lamongan, yang telah

26

ruang kerja tersebut menurut Robbins (2002:36) terdiri atas : “a) Ukuran ruang

kerja, b) Pengaturan ruang kerja, c) Privasi”.

a) Ukuran ruang kerja

Ruang kerja sangat mempengaruhi kinerja karyawan. Ruang kerja yang

sempit dan membuat pegawai sulit bergerak akan menghasilkan prestasi kerja

yang lebih rendah jika dibandingkan dengan karyawan yang memiliki ruang

kerja yang luas.

b) Pengaturan ruang kerja

Jika ruang kerja merujuk pada besarnya ruangan per pegawai, pengaturan

merujuk pada jarak antara orang dan fasilitas. Pengaturan ruang kerja itu penting

karena sangat dipengaruhi interaksi sosial. Orang lebih mungkin berinteraksi

dengan individu-individu yang dekat secara fisik. Oleh karena itu lokasi kerja

karyawan mempengaruhi informasi yang ingin diketahui.

c) Privasi

Privasi dipengaruhi oleh dinding, partisi, dan sekatan-sekatan fisik lainnya.

Kebanyakan pegawai menginginkan tingkat privasi yang besar dalam pekerjaan

mereka (khususnya dalam posisi manajerial, dimana privasi diasosiasikan dalam

status). Namun kebanyakan pegawai juga menginginkan peluang untuk

berinteraksi dengan rekan kerja, yang dibatasi dengan meningkatnya privasi.

Keinginan akan privasi itu kuat dipihak banyak orang. Privasi membatasi

gangguan yang terutama sangat menyusahkan orang-orang yang melakukan

tugas-tugas rumit.

b. Lingkungan Kerja Non Fisik

Menurut Sedarmayanti (2007:26) menyatakan bahwa lingkungan kerja non

fisik adalah semua keadaan yang terjadi yang berkaitan dengan hubungan kerja, baik

dengan atasan maupun dengan sesama rekan kerja ataupun hubungan dengan

bawahan”.

Lingkungan kerja non fisik ini merupakan lingkungan kerja yang tidak bisa

diabaikan. Menurut Nitisemito (2001:171) perusahan hendaknya dapat

mencerminkan kondisi yang mendukung kerja sama antara tingkat atasan, bawahan

maupun yang memiliki status jabatan yang sama di perusahaan. Kondisi yang

hendaknya diciptakan adalah suasana kekeluargaan, komunikasi yang baik dan

pengendalian diri.

Membina hubungan yang baik antara sesama rekan kerja, bawahan maupun

Page 27: LAPORAN AKHIR - stiekhad.ac.id · Kata Kunci: Lingkungan Kerja, Kebijakan Pimpinan, Motivasi Kerja, Kinerja. 7 ... SE. MM., selaku PLH Ketua STIE KH Ahmad Dahlan Lamongan, yang telah

27

atasan harus dilakukan karena kita saling membutuhkan. Hubungan kerja yang

terbentuk sangat mempengaruhi psikologis karyawan.

Menurut Mangkunegara (2009:148), untuk menciptakan hubungan hubungan

yang harmonis dan efektif, pimpinan perlu: 1) meluangkan waktu untuk mempelajari

aspirasi-aspirasi emosi pegawai dan bagaimana mereka berhubungan dengan

tim kerja dan 2) menciptakan suasana yang meningkatkatkan kreativitas. Pengelolaan

hubungan kerja dan pengendalian emosional di tempat kerja itu sangat perlu untuk

diperhatikan karena akan memberikan dampak terhadap prestasi kerja pegawai.

Hal ini disebabkan karena manusia itu bekerja bukan sebagai mesin. Manusia

mempunyai perasaan untuk dihargai dan bukan bekerja untuk uang saja.

Menurut Sedarmayanti (2007:6), yang menjadi indikator-indikator

lingkungan kerja adalah: 1) penerangan, 2) suhu udara, 3) sirkulasi udara, 4) ukuran

ruang kerja, 5) tata letak ruang kerja, 6) privasi ruang kerja 7) kebersihan 8) suara

bising, 9) penggunaan warna, 10) peralatan kantor, 11) keamanan kerja 11) musik

ditempat kerja, 12) hubungan sesama rekan kerja dan 13) hubungan kerja antara

atasan dengan bawahan.

3) Manfaat Lingkungan Kerja

Menurut Ishak dan Tanjung (2003:16), manfaat lingkungan kerja adalah menciptakan

gairah kerja, sehingga produktivitas dan prestasi kerja meningkat. Sementara itu, manfaat

yang diperoleh karena bekerja dengan orang-orang yang termotivasi adalah pekerjaan

dapat diselesaikan dengan tepat. Yang artinya pekerjaan diselesaikan sesuai standard yang

benar dan dalam skala waktu yang ditentukan. Prestasi kerjanya akan dipantau oleh

individu yang bersangkutan, dan tidak akan menimbulkan terlalu banyak pengawasan

serta semangat juangnya akan tinggi.

2.3 Teori Kebijakan Pimpinan

Keberhasilan sebuah organisasi tidak lepas dari eksistensi pimpinan. Pimpinan

merupakan seorang yang mempunyai tanggung jawab dalam menjalankan dan

mengimplementasikan kebijakan-kebijakan yang telah dibuat menjadi sebuah keputusan

dalam organisasi. Ia mempunyai kekuasaan yang luas untuk menentukan kebijakan yang

harus dijalankan dalam rangka pencapaian tujuan. Pimpinan mempunyai wewenang untuk

mengarahkan kegiatan para anggotanya.Kepemimpinan dan manajemen yang kuat penting

untuk keefektifan organisasi secara optimal.

Menurut Kontz (2001:87), kebijakan pimpinan diartikan sebagai kemampuan

Page 28: LAPORAN AKHIR - stiekhad.ac.id · Kata Kunci: Lingkungan Kerja, Kebijakan Pimpinan, Motivasi Kerja, Kinerja. 7 ... SE. MM., selaku PLH Ketua STIE KH Ahmad Dahlan Lamongan, yang telah

28

seseorang dalam menetapkan dan mengarahkan suatu gagasan menjadi sebuah keputusan

dalam organisasi yang harus dijalankan dengan menerapkan secara maksimum kemampuan

yang dimiliki dalam rangka pencapaian tujuan organisasi yang ditetapkan.

Kontz (2001:123) menyatakan bahwa timbulnya kebijakan pimpinan dalam suatu

organisasi dapat bersumber dari :

1) Manajer puncak yang menetapkannya sebagai pedoman bagi bawahan dalam

pelaksanaan tugas-tugas mereka. Kebijakan seperti ini ruang lingkupnya luas, yang

memungkinkan bawahan untuk menjabarkannya lebih lanjut. Kadar sentralisasi dan

desentralisasi kebijakan tergantung pada kadar pemusatan atau penyebarluasan

wewenang (otoritas).

2) Dalam praktek, barangkali hampir semua kebijakan tertentu berasal dari himbauan yang

timbul dari kasus-kasus luar biasa yang dinaikkan kepada hirarki wewenang manajemen.

3) Kebijakan dapat timbul dari tindakan-tindakan yang dipandang dan diyakini orang

sebagai kebijakan, misalnya para karyawan akan segera memahami kebijakan yang

sebenarnya kalau mereka bekerja dalam perusahaan yang telah menetapkan kebijakan

memproduksi barang-barang berkualitas baik, menjaga kebersihan atau mempromosikan

pegawai dari dalam.

4) Kebijakan dapat berasal dari luar (external imposed) misalnya dari pengaruh

pemerintah, kebijakan yang dibatasi oleh peraturan perundang-undangan, persyaratan

perolehan bantuan, asosiasi lokal dan regional, kelompok sekolah dan organisasi sosial.

Suatu kebijakan tidak hanya berkaitan dengan satu permasalahan saja. Oleh karena itu

pendekatannya melibatkan berbagai pihak dalam lingkup suatu organisasi yang masing-

masing pihak mempunyai kepentingan yang berbeda-beda. Kebijakan ini bersifat dinamis

karena akan diterapkan kepada pegawai dalam organisasi yang memiliki kecenderungan

untuk berubah mengikuti perkembangan.

Luthans (2006:206) mengatakan bahwa kepemimpinan di masa yang akan datang

cenderung mengarah pada teaching organization yang dapat mengantisipasi

perubahan dan keaneka ragaman knowledge, skill dan ability sumber daya manusia, sehingga

meningkatkan kinerja perusahaan. Riyono dan Zulaifah (2001:76) mengatakan bahwa

kepemimpinan berkaitan dengan kemampuan untuk memotivasi dan mempengaruhi bawahan.

Seorang pemimpin sukses karena mampu bertindak sebagai pengarah dan pendorong yang

kuat serta berorientasi pada tujuan yang ditetapkan.

Menurut Luthans (2006:212), pemimpin yang baik harus memiliki beberapa

Page 29: LAPORAN AKHIR - stiekhad.ac.id · Kata Kunci: Lingkungan Kerja, Kebijakan Pimpinan, Motivasi Kerja, Kinerja. 7 ... SE. MM., selaku PLH Ketua STIE KH Ahmad Dahlan Lamongan, yang telah

29

karakteristik sebagai berikut :

1) Tanggung jawab yang seimbang. Keseimbangan di sini adalah antara tanggung jawab

terhadap pekerjaan yang dilakukan dan tanggung jawab terhadap orang yang harus

melaksanakan pekerjaan tersebut.

2) Model peranan yang positif. Peranan adalah tanggung jawab, perilaku atau prestasi yang

diharapkan dari seseorang yang memiliki posisi khusus tertentu. Oleh karena itu

pemimpin yang baik harus dapat dijadikan panutan dan contoh bawahannya.

3) Memiliki ketrampilan komunikasi yang baik. Pemimpin yang baik harus dapat

menyampaikan ide-idenya secara ringkas dan jelas, serta dengan cara yang tepat.

4) Memiliki pengaruh positif. Pemimpin yang baik memiliki pengaruh yang baik terhadap

pegawainya dan menggunakan pengaruh tersebut untuk hal yang positif. Pengaruh

adalah seni menggunakan kekhususan untuk menggerakkan atau mengubah

pandangan orang lain ke arah suatu tujuan atau sudut pandang tertentu.

5) Mempunyai kemampuan untuk menyakinkan orang lain. Pemimpin yang sukses adalah

pemimpin yang dapat menggunakan ketrampilan komunikasi dan pengaruhnya untuk

menyakinkan orang lain akan sudut pandangnya serta mengarahkan mereka pada

tanggungjawab, tidak terhadap sudut pandang tersebut.

Seorang pemimpin harus memiliki kemampuan untuk memobilisasi, menyelaraskan,

memimpin kelompok, dan menjelaskan gagasan yang dihasilkan agar dapat diterima dan

dilaksanakan oleh anggota organisasi. Pemimpin penting dalam mempengaruhi perubahan,

bertanggung jawab untuk menggerakkan setiap usaha dan hambatan untuk menjamin

kejelasan visi. Pemimpin harus dapat menciptakan iklim organisasi dimana pegawai merasa

bebas tapi penuh tanggung jawab.

Kesuksesan sebuah organisasi di kompetensi global ditentukan oleh kecepatan

organisasi untuk berubah sesuai dengan lingkungan bisnisnya. Kesimpulan yang dapat

diambil dari uraian diatas adalah kepemimpinan mempunyai efek yang penting terhadap

upaya organisasi mendapatkan daya saing dan keuntungan di era globalisasi. Pemimpin

bertanggungjawab untuk mengerakkan setiap usaha dan hambatan untuk menjamin kejelasan

visi. Pemimpin harus dapat menciptakan iklim organisasi dimana pegawai merasa bebas tapi

penuh tanggungjawab.

Para pimpinan organisasi sangat menyadari adanya perbedaan kinerja antara satu

pegawai dengan pegawai lainnya yang berada di bawah pengawasannya. Walaupun pegawai-

pegawai bekerja pada tempat yang sama namun kinerja mereka tidaklah sama. Secara garis

Page 30: LAPORAN AKHIR - stiekhad.ac.id · Kata Kunci: Lingkungan Kerja, Kebijakan Pimpinan, Motivasi Kerja, Kinerja. 7 ... SE. MM., selaku PLH Ketua STIE KH Ahmad Dahlan Lamongan, yang telah

30

besar perbedaan kinerja ini disebabkan oleh dua faktor yaitu : faktor individu dan situasi

kerja. Perubahan situasi bawahan dan kondisi sosial, politik, ekonomi dan kebijakan

yang mendukung harus dicermati dalam rangka menentukan perilaku kepemimpinannya

agar dapat berhasil dalam mengelola organisasi yang dipimpinnya, karena kebijakan itu

sangat mempengaruhi penerapan manajemen organisasi.

Pengambilan keputusan secara analitis merupakan salah satu aspek fundamental dalam

organisasi. Pengambilan keputusan bukan menjadi wewenang tunggal pimpinan atau

manager. Pegawai juga membuat keputusan yang berkaitan dengan pekerjaan mereka dan

organisasi tempat mereka bekerja. Jadi semua individu dalam organisasi terlibat dalam

pengambilan keputusan, yaitu menentukan pilihan antara dua atau lebih alternatif.

Anggota organisasi memberikan kontribusi dalam menentukan kedudukan

kepemimpinan, membuat proses kepemimpinan berjalan sesuai dengan misi dan mereka juga

mempunyai kontribusi terhadap pembentukan kualitas kepemimpinan. Perilaku pemimpin

yang efektif antara lain tergantung pada tindakan para pengikutnya, apakah

menerima baik atau menolak pimpinannya tanpa mempedulikan apa yang menjadi

kebijakannya. Ada hubungan yang signifikan antara pola perilaku kepemimpinan dengan

kinerja kelompok/anggota organisasi.

Seorang pimpinan harus memahami strategi peningkatan kinerja dan implementasi

kinerja yang mampu menegakaan disiplin pada hal-hal yang sudah menjadi komitmen

bersama. Seorang yang ingin berhasil dalam kepemimpinannya harus mampu memberikan

pencerahan atau sebagai pertimbangan dalam memperilakukan bawahannya atau

menentukan lternatif kebijakan yang tepat sesuai dengan tujuan.

Tika (2006:132) mengatakan bahwa kualitas keputusan yang diambil pimpinan

sangat penting peranannya dalam dua hal yaitu :

1) Kualitas keputusan pimpinan secara langsung mempengaruhi peluang karir,

penghargaan (reward) dan kepuasan kerja.

2) Keputusan manajerial memiliki kontribusi terhadap keberhasilan atau kegagalan

sebuah organisasi.

Oleh karena itu, setiap pimpinan harus selalu siap menghadapi evaluasi dan kritik

terhadap keputusan-keputusan yang dibuatnya. Suatu keputusan yang diambil dapat

dilakukan evaluasi untuk mengukur, apakah hasil pengambilan keputusan baik atau jelek.

Adapun evalusinya antara lain (Tika, 2006:121) :

1) Mengevaluasi hasil keputusan, apakah pengaruh dari hasil keputusan mengarah pada

Page 31: LAPORAN AKHIR - stiekhad.ac.id · Kata Kunci: Lingkungan Kerja, Kebijakan Pimpinan, Motivasi Kerja, Kinerja. 7 ... SE. MM., selaku PLH Ketua STIE KH Ahmad Dahlan Lamongan, yang telah

31

pencapaian tujuan organisasi yang ditentukan.

2) Mengevaluasi proses yang dilakukan dalam pengambilan keputusan jangka

panjang, proses yang salah cenderung berpotensi memberikan hasil yang negatif.

Pengambilan keputusan merupakan suatu proses untuk memilih suatu rangkaian

tindakan dari dua atau lebih alternatif yang mencakup penentuan pilihan dan pemecahan

masalah. Pengambilan keputusan yang mengoptimalkan proses dan hasil dalam membuat

suatu keputusan adalah rasional, yaitu dia membuat pilihan-pilihan yang konsisten dan

memaksimalkan nilai dalam batasan tertentu. Pilihan-pilihan dalam pengambilan keputusan

mengikuti model enam langkah (Robbins, 2002:115), yaitu :

1) Mendefinisikan masalah;

2) Mengidentifikasi kriteria keputusan;

3) Menimbang kriteria;

4) Menghasilkan alternatif;

5) Menilai semua alternatif pada masing-masing kriteria;

6) Menghitung keputusan optimal.

Pengambilan keputusan rasional memerlukan kreatifitas yaitu, kemampuan untuk

mengkombinasikan ide dengan cara yang unik atau membuat gabungan yang tidak umum

dari beberapa ide. Kreatifitas memungkinkan pengambil keputusan lebih sepenuhnya menilai

dan memahami masalah, termasuk melihat masalah yang tidak dilihat orang lain. Manfaat

lain dari kreatifitas adalah membantu pengambilan keputusan untuk mengidentifikasi semua

alternatif yang baik (Robbins, 2002:176).

Perlu diperhatikan bahwa tak ada satu model yang dapat menjamin bahwa

pimpinan selalu membuat keputusan yang benar. Meskipun demikian, pimpinan yang

menggunakan model yang rasional, intelektual dan sistematik lebih berpeluang untuk berhasil

dibandingkan dengan pimpinan yang menggunakan pendekatan model yang bersifat

informal. Kombinasi dari keduanya dapat digunakan sebagai alternatif yang dapat dipilih

oleh pimpinan. Setiap pimpinan dapat memilih berbagai pendekatan yang dianggap paling

sesuai dengan situasi dan kondisi yang dihadapi.

2.4 Teori Tentang Motivasi Kerja

Motivasi kerja adalah suatu dorongan jiwa yang membuat seseorang tergerak

untuk melakukan tindakan yang produktif, baik yang berorientasi kerja menghasilkan uang

maupun yang tidak. Motivasi kerja yang dimiliki seorang pekerja berbeda-beda tentunya, dan

juga berfluktuasi. Ada pekerja yang selalu terlihat semangat bekerja karena menginginkan

Page 32: LAPORAN AKHIR - stiekhad.ac.id · Kata Kunci: Lingkungan Kerja, Kebijakan Pimpinan, Motivasi Kerja, Kinerja. 7 ... SE. MM., selaku PLH Ketua STIE KH Ahmad Dahlan Lamongan, yang telah

32

kenaikan gaji atau promosi jabatan.

Motivasi kerja pun bisa naik-turun tidak selamanya kegairahan dalam bekerja bisa

terus berada pada titik maksimal. Motivasi merupakan salah satu hal yang mempengaruhi

perilaku manusia, motivasi disebut juga sebagai pendorong, keinginan, pendukung atau

kebutuhan yang dapat membuat seseorang bersemangat dengan termotivasi untuk

mengurangi serta memenuhi dorongan diri sendiri, sehingga dapat bertindak dan berbuat

menurut cara–cara tertentu yang akan membawa ke arah yang optimal.

Organisasi dalam memberikan dorongan dan menggerakan orang–orang agar pegawai

bersedia bekerja semaksimal mungkin, perlu diusahakan adanya komunikasi dan peran serta

dari semua pihak yang bersangkutan. Motivasi menunjukkan agar pimpinan mengetahui

bagaimana memberikan informasi yang tepat kepada bawahannya agar bawahan mau

menyediakan waktunya guna melakukan usaha yang diperlukan untuk memperoleh saran-

saran dan rekomendasi-rekomendasi mengenai masalah yang dihadapi. Untuk itu diperlukan

keahlian pimpinan untuk memberikan motivasi kepada bawahannya agar bisa bekerja sesuai

dengan pengarahan yang diberikan.

Manullang (2004:155) menyatakan bahwa ”Motivasi adalah memberikan daya

perangsang kepada pegawai yang bersangkutan agar pegawai tersebut bekerja dengan segala

daya dan upayanya”. Sedangkan menurut Nawawi (2003:351), ”Motivasi adalah suatu

kondisi yang mendorong atau menjadi sebab seseorang melakukan suatu perbuatan yang

berlangsung secara sadar”. Motivasi merupakan dorongan yang datang dari dalam diri

manusia yang mengaktifkan, menggerakkan serta mengarahkan perilaku untuk mencapai

tujuan. Motivasi adalah memahami hubungan kebutuhan, dorongan dan tujuan (Rivai,

2001:148).

Menurut Robbins (2008:222) motivasi adalah proses yang menentukan intensitas, arah

dan ketekunan individu dalam usaha mencapai sasaran. Motivasi umum terkait dengan upaya

ke arah sasaran apa saja, dalam konteks organisasi maka motivasi berfokus pada tujuan

organisasi agar mencerminkan minat tunggal pegawai terhadap perilaku yang berkaitan

dengan pekerjaan

Sementara Gibson (2000:185) mendefinisikan motivasi adalah kekuatan yang

mendorong seorang pegawai yang dapat menimbulkan dan mengarahkan perilaku. Motivasi

kerja diartikan sebagai sesuatu yang menimbulkan dorongan atau semangat kerja, atau dengan

kata lain pendorong semangat kerja. Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi motivasi kerja

menurut Mathis (2001:82) adalah atasan, rekan kerja, sarana fisik, kebijaksanaan dan

Page 33: LAPORAN AKHIR - stiekhad.ac.id · Kata Kunci: Lingkungan Kerja, Kebijakan Pimpinan, Motivasi Kerja, Kinerja. 7 ... SE. MM., selaku PLH Ketua STIE KH Ahmad Dahlan Lamongan, yang telah

33

peraturan, imbalan jasa uang dan non uang, jenis pekerjaan dan tantangan.

Manusia yang mempunyai kebutuhan berprestasi tinggi, mempunyai keinginan yang

tinggi untuk sukses, keinginan ini sama besarnya dengan ketakutannya untuk gagal. Selain itu,

menyukai tantangan, berani menghadapi kesulitan, berani mengambil risiko, sanggup

mengambil alih tanggung jawab dalam tugas, menyukai keunikan, tangkas, cenderung

gelisah, senang bekerja keras, tidak takut menghadapi kegagalan apabila itu terjadi, serta

cenderung menonjolkan diri (Rivai, 2001:312).

Menurut Yuwalliatin dalam Cecilia (2006:41) teori motivasi terdiri dari, pertama

content theories atau teori kepuasan yang memusatkan perhatian pada faktor-faktor dalam diri

orang yang menguatkan, mengarahkan, mendukung dan menghentikan perilaku. Kedua,

adalah process theory atau teori proses yaitu yang menguraikan dan menganalisis bagaimana

perilaku itu dikuatkan, diarahkan, didukung dan dihentikan. Kedua kategori tersebut

mempunyai pengaruh penting bagi para manajer untuk memotivasi pegawai. Beberapa teori

tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :

1) Teori Keadilan (Equity Theory) Inti dari teori keadilan ini adalah bahwa pegawai

membandingkan usaha dan imbalan pegawai dengan usaha dan imbalan yang diterima

oleh orang lain dalam situasi kerja yang serupa.

2) Teori Pengukuhan (Reinforcement Theory) teori ini tidak menggunakan konsep

suatu motif atau proses motivasi. Sebaliknya teori ini menjelaskan bagaimana

konsekuensi perilaku di masa lalu mempengaruhi tindakan di masa yang akan datang.

3) Penetapan Tujuan (Goal Setting) tujuan adalah apa yang ingin dicapai oleh seseorang

dan tujuan merupakan suatu obyek dalam suatu tindakan.

Langkah-langkah dalam menetapkan tujuan antara lain :

1) Menentukan apakah orang, organisasi dan teknologi cocok untuk penetapan tujuan.

2) Mempersiapkan pegawai lewat bertambahnya interaksi interpersonal, komunikasi,

pelatihan dan rencana kegiatan untuk penetapan tujuan.

3) Menekankan sifat-sifat dalam tujuan yang harus dimengerti oleh pimpinan dan bawahan.

4) Melakukan pemeriksaan lanjutan untuk mengadakan penyesuaian yang perlu dalam

tujuan yang telah ditetapkan.

5) Melaksanakan pemeriksaan akhir untuk mengecek tujuan yang telah ditetapkan,

dimodifikasi dan dicapai.

Stephen P. Robbins (2008:222) mengelompokkan beberapa teori motivasi yang

meliputi teori awal motivasi dan teori kontemporer tentang motivasi. Teori awal motivasi

Page 34: LAPORAN AKHIR - stiekhad.ac.id · Kata Kunci: Lingkungan Kerja, Kebijakan Pimpinan, Motivasi Kerja, Kinerja. 7 ... SE. MM., selaku PLH Ketua STIE KH Ahmad Dahlan Lamongan, yang telah

34

adalah teori X dan teori Y serta teori dua faktor. Sedangkan teori kontemporer meliputi teori

ERG, teori kebutuhan McClelland, teori evaluasi kognitif, teori penetapan sasaran, teori

penguatan, teori hanyut (flow) dan motivasi intrinsik, teori kesetaraan dan teori pengharapan.

Dalam penelitian ini teori motivasi yang dapat lebih diberi perhatian karena

berkaitan erat dengan pencapaian kinerja adalah teori pengharapan. Teori pengharapan

mengatakan bahwa pegawai dimotivasi untuk melakukan upaya lebih keras apabila

pegawai tersebut meyakini upaya tersebut akan menghasilkan penilaian kinerja yang lebih

baik. Teori pengharapan berfokus pada tiga hubungan yaitu :

1) Hubungan upaya-kinerja. Probabilitas yang dipersepsikan oleh individu yang

mengeluarkan sejumlah upaya tertentu itu akan mendorong kinerja.

2) Hubungan kinerja-imbalan. Sampai sejauh mana individu itu meyakini bahwa berkinerja

pada tingkat tertentu akan mendorong tercapainya output yang diinginkan.

3) Hubungan imbalan-sasaran-pribadi. Sampai sejauh mana imbalan-imbalan organisasi

memenuhi sasaran atau kebutuhan pribadi individu serta potensi daya tarik imbalan

tersebut bagi individu tersebut.

Lebih lanjut Rivai (2001:455) menjelaskan motivasi kerja pegawai yang profesional

yang terdiri dari:

1) Dorongan untuk bekerja secara lebih baik, memperhatikan umpan balik dan

berorientasi tujuan.

2) Upaya untuk bertanggung jawab, berani bersaing.

3) Mempunyai keinginan untuk menikmati kesuksesan dan kesediaan menerima tugas.

Memenuhi kebutuhannya seseorang akan berperilaku sesuai dengan dorongan yang

dimiliki dan apa yang mendasari perilakunya, untuk itu dapat pula dikatakan bahwa dalam diri

seseorang akan ada kekuatan yang mengarah pada tindakannya (Koesmono, 2005:169). Teori

motivasi merupakan konsep yang bersifat memberikan penjelasan tentang kebutuhan dan

keinginan seseorang serta menunjukkan arah tindakannya.

Motivasi seseorang berasal dari intern dan ekstern. Dari hasil penelitian Herpen, Praag

dan Cools (2002:21) mengatakan bahwa motivasi seseorang berupa intrinsik dan ekstrinsik.

Sedangkan Gacther and Falk (2000:78), Kinman and Kinman (2001:201) menyatakan bahwa

motivasi intrinsik dan ekstrinsik sesuatu yang sama sama mempengaruhi tugas seseorang.

2.1.4.1. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motivasi

Herzberg memandang bahwa kepuasan kerja berasal dari keberadaan motivator

intrinsik dan ketidak puasan kerja berasal dari ketidak beradaan faktor- faktor ekstrinsik.

Faktor motivasi dibedakan menjadi dua, yang pertama dinamakan situasi motivasi

Page 35: LAPORAN AKHIR - stiekhad.ac.id · Kata Kunci: Lingkungan Kerja, Kebijakan Pimpinan, Motivasi Kerja, Kinerja. 7 ... SE. MM., selaku PLH Ketua STIE KH Ahmad Dahlan Lamongan, yang telah

35

yang “subjective” atau faktor intrinsik Teori dua faktor Frederick (disebut juga teori

motivasi higienis) mengusulkan bahwa faktor- faktor intrinsik (satisfaction) menekankan

motivator berkaitan dengan kepuasaan kerja dengan pekerjaan itu sendiri, Herzberg

mengasumsikan bahwa hanya beberapa ciri pekerjaan dan karakteristik dapat menghasilkan

motivasi.

Faktor-faktor intrinsik adalah faktor-faktor yang timbul dari individu petugas dengan

pekerjaanya yang sering disebut pula sebagai “Job content factor” Faktor tersebut diantaranya

meliputi keberhasilan dalam melaksanakan tugas, memperoleh pengakuan atas prestasinya,

memperoleh tanggung jawab yang lebih besar dan memperoleh kemajuan kedudukan

melalui promosi jabatan. Sejauh mana semuanya itu dapat terpenuhi secara positif bagi

petugas, maka sejauh itu pula dorongan/daya motivasinya untuk bekerja bagi tercapainya

tujuan organisasi.

Beberapa karakteristik yang menjadi focus manajer akan bisa menghasilkan kondisi

kerja yang nyaman, faktor-faktor motivasi yang digunakan dalam penelitian ini dikutip dari

teori motivasi dua faktor Herzberg. Adapun yang merupakan faktor-faktor motivasi menurut

Herzberg dalam Hasibuan (2005:154) yang disebut faktor intrinsik meliputi :

1) Tanggung jawab (Responsibility). Setiap orang ingin diikutsertakan dan ingin diakui

sebagai orang yang berpotensi, dan pengakuan ini akan menimbulkan rasa percaya diri

dan siap memikul tanggung jawab yang lebih besar.

2) Prestasi yang diraih (Achievement). Setiap orang menginginkan keberhasilan dalam

setiap kegiatan. Pencapaian prestasi dalam melakukan suatu pekerjaan akan

menggerakkan yang bersangkutan untuk melakukan tugas - tugas berikutnya.

3) Pengakuan orang lain (Recognition). Pengakuan terhadap prestasi merupakan alat

motivasi yang cukup ampuh, bahkan bisa melebihi kepuasan yang bersumber dari

kompensasi.

4) Pekerjaan itu sendiri (The work it self). Pekerjaan itu sendiri merupakan faktor motivasi

bagi pegawai untuk berforma tinggi. Pekerjaan atau tugas yang memberikan perasaan

telah mencapai sesuatu, tugas itu cukup menarik, tugas yang memberikan tantangan bagi

pegawai, merupakan faktor motivasi, karena keberadaannya sangat menentukan bagi

motivasi untuk berforma tinggi.

5) Kemungkinan Pengembangan (The possibility of growth). Pegawai hendaknya diberi

kesempatan untuk meningkatkan kemampuannya misalnya melalui pelatihan-pelatihan,

kursus dan juga melanjutkan jenjang pendidikannya. Hal ini memberikan kesempatan

kepada pegawai untuk tumbuh dan berkembang sesuai dengan rencana karirnya yang

Page 36: LAPORAN AKHIR - stiekhad.ac.id · Kata Kunci: Lingkungan Kerja, Kebijakan Pimpinan, Motivasi Kerja, Kinerja. 7 ... SE. MM., selaku PLH Ketua STIE KH Ahmad Dahlan Lamongan, yang telah

36

akan mendorongnya lebih giat dalam bekerja.

6) Kemajuan (Advancement). Peluang untuk maju merupakan pengembangan potensi diri

seorang pagawai dalam melakukan pekerjaan, karena setiap pegawai menginginkan

adanya promosi kejenjang yang lebih tinggi, mendapatkan peluang untuk

meningkatkan pengalaman dalam bekerja. Peluang bagi pengembangan potensi diri

akan menjadi motivasi yang kuat bagi pegawai untuk bekerja lebih baik.

Keberadaan kondisi-kondisi ini terhadap kepuasan karyawan tidak selalu memotivasi

mereka. Tetapi ketidakberadaannya menyebabkan ketidakpuasan bagi karyawan, karena

mereka perlu mempertahankan setidaknya suatu tingkat ”tidak ada kepuasan”, kondisi

ekstrinsik disebut ketidakpuasan,atau faktor hygiene. Tidak adanya kondisi-kondisi ini

bukan berarti membuktikan kondisi sangat tidak puas. Tetapi jika ada, akan membentuk

motivasi yang kuat yang menghasilkan prestasi kerja yang baik. kedua faktor ekstrinsik

disebut sebagai adalah faktor “objective” atau faktor ekstrinsik. Sedangkan faktor-faktor

ekstrinsik berhubungan dengan ketidakpuasaan kerja sebagai faktor-faktor higienis (hygiene

factors) yang berhubungan dengan faktor ketidakpuasan dalam bekerja menurut

Herzberg dalam Luthans (2003:125) dihubungkan oleh faktor ekstrinsik antara lain :

1) Gaji. Menurut Robert W Braid dalam Timpe (2002:66) tidak ada satu

organisasipun yang dapat memberikan kekuatan baru kepada tenaga kerjanya atau

meningkatkan produktivitas, jika tidak memiliki sistem kompensasi yang realitis dan gaji

bila digunakan dengan benar akan memotivasi pegawai.

2) Keamanan dan keselamatan kerja. Kebutuhan akan keamanan dapat diperoleh melalui

kelangsungan kerja Maslow dalam Robins (2008:135).

3) Kondisi kerja. Dengan kondisi kerja yang nyaman, aman dan tenang serta didukung

oleh peralatan yang memadai, pegawai akan merasa betah dan produktif dalam

bekerja sehari-hari.

4) Hubungan kerja. Untuk dapat melaksanakan pekerjaan dengan baik, haruslah didukung

oleh suasana atau hubungan kerja yang harmonis antara sesama pegawai maupun atasan

dan bawahan. Robins, (2008:61).

5) Prosedur perusahaan. Keadilan dan kebijaksanaan dalam menghadapi pekerja, serta

pemberian evaluasi dan informasi secara tepat kepada pekerja juga merupakan pengaruh

terhadap motivasi pekerja.

6) Status adalah posisi atau peringkat yang ditentukan secara social yang diberikan kepada

kelompok atau anggota kelompok dari orang lain yang diberikan serta peralatan dan

Page 37: LAPORAN AKHIR - stiekhad.ac.id · Kata Kunci: Lingkungan Kerja, Kebijakan Pimpinan, Motivasi Kerja, Kinerja. 7 ... SE. MM., selaku PLH Ketua STIE KH Ahmad Dahlan Lamongan, yang telah

37

lokasi kerja yang dapat menunjukkan statusnya.

2.1.4.2. Manfaat Motivasi

Manfaat motivasi yang utama adalah menciptakan gairah kerja, sehingga produktivitas

kerja meningkat. Sementara itu manfaat yang diperoleh karena bekerja dengan orang-orang

yang termotivasi adalah pekerjaan dapat diselesaikan dengan tepat. Artinya pekerjaan

diselesaikan sesuai standar yang ditetapkan dan dalam skala waktu yang sudah ditentukan,

serta orang senang melakukan pekerjaannya.

Bekerja dengan adanya motivasi yang mendorongnya akan membuat orang

senang melakukannya. Orang pun akan merasa dihargai atau diakui, hal ini terjadi karena

pekerjaannya itu betul-betul berharga bagi orang yang termotivasi, sehingga orang tersebut

akan bekerja keras. Hal ini dimaklumi karena dorongan yang begitu tinggi menghasilkan

sesuai target yang mereka tetapkan. Kinerjanya akan dipantau oleh individu yang

bersangkutan dan tidak akan membutuhkan terlalu banyak pengawasan serta semangat

juangnya akan tinggi (Arep dan Tanjung: 2003:16).

Page 38: LAPORAN AKHIR - stiekhad.ac.id · Kata Kunci: Lingkungan Kerja, Kebijakan Pimpinan, Motivasi Kerja, Kinerja. 7 ... SE. MM., selaku PLH Ketua STIE KH Ahmad Dahlan Lamongan, yang telah

38

BAB 3

TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN

3.1 Tujuan Penelitian

1) Untuk mengetahui pengaruh lingkungan kerja terhadap motivasi kerja di Badan

Pendapatan Daerah Kabupaten Lamongan

2) Untuk mengetahui pengaruh kebijakan pimpinan terhadap motivasi kerja di Badan

Pendapatan Daerah Kabupaten Lamongan

3) Untuk mengetahui pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja pegawai di Badan

Pendapatan Daerah Kabupaten Lamongan

4) Untuk mengetahui pengaruh lingkungan kerja terhadap kinerja pegawai di Badan

Pendapatan Daerah Kabupaten Lamongan secara langsung

5) Untuk mengetahui pengaruh lingkungan kerja terhadap kinerja pegawai di Badan

Pendapatan Daerah Kabupaten Lamongan secara melalui motivasi kerja

6) Untuk mengetahui pengaruh kebijakan pimpinan terhadap kinerja pegawai di Badan

Pendapatan Daerah Kabupaten Lamongan secara langsung

7) Untuk mengetahui pengaruh kebijakan pimpinan terhadap kinerja pegawai di Badan

Pendapatan Daerah Kabupaten Lamongan melalui motivasi kerja

Manfaat Penelitian

1) Sebagai bahan masukan bagi pimpinan Badan Pendapatan Daerah Kabupaten

Lamongan dalam perumusan kebijakan tentang peningkatan kinerja pegawai.

2) Sebagai bahan yang menambah khasanah penelitian di Program Studi S1 Manajemen.

3) Sebagai bahan referensi ataupun acuan bagi peneliti selanjutnya terutama bagi peneliti

yang berminat mengadakan penelitian dengan kajian yang sama dimasa yang akan

datang.

Page 39: LAPORAN AKHIR - stiekhad.ac.id · Kata Kunci: Lingkungan Kerja, Kebijakan Pimpinan, Motivasi Kerja, Kinerja. 7 ... SE. MM., selaku PLH Ketua STIE KH Ahmad Dahlan Lamongan, yang telah

39

BAB 4

METODOLOGI PENELITIAN

4.1 Tahap Penelitian

Penelitian ini dilakukan beberapa tahapan kerja, yaitu :

1. Tahap I ( Persiapan )

Tahap ini dimulai dengan mengkaji permasalahan yang ada kemudian melakukan

studi literatur tentang penelitian sejenis yang pernah dilakukan

2. Tahap II ( Penelitian Pendahuluan )

Tahap ini dimulai dengan melakukan pengujian untuk mengkaji masalah. Setelah

olah data, maka hasil analisis dari penelitian pendahuluan digunakan untuk menentukan

komposisi yang paling sesuai dan memenuhi ketentuan dan persyaratan sesuai dengan

tujuan penelitian

3. Tahap III ( Pelaksanaan )

Tahap ini dimulai dengan penyebaran kuesioner ke seluruh responden yang menjadi

sampel penelitian

4. Tahap IV ( Pengujian )

Sebelum pengujian, terlebih dahulu dilakukan pengukuran identifikasi data untuk

mencari karakteristik responden, kemudian merekap data hasil kuesioner dan selanjutnya

melakukan pengujian path analysis dengan program SPSS.

5. Tahap V ( Analisis Data )

Data dari hasil pengujian dianalisis agar diperoleh suatu kesimpulan pengaruh antara

variabel-variabel yang ada dalam penelitian ini

4.2 Rancangan dan Lokasi Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif, menurut Arikunto (2002:11),

penelitian kuantitatif memiliki kejelasan unsur yang dirinci sejak awal, langkah penelitian

yang sistematis menggunakan sampel yang hasil penelitiannya diberlakukan untuk populasi,

memiliki hipotesis jika perlu, memiliki disain jelas dengan langkah-langkah penelitian dan

hasil yang diharapkan, memerlukan pengumpulan data yang dapat mewakili serta ada analisis

data yang dilakukan setelah semua data terkumpul.

Penelitian ini dilakukan di Dinas Pendapatan Daerah Kabpaten Lamongan,

pengambilan data dilakukan pada Bulan Januari 2017 s/d Agustus 2017.

Page 40: LAPORAN AKHIR - stiekhad.ac.id · Kata Kunci: Lingkungan Kerja, Kebijakan Pimpinan, Motivasi Kerja, Kinerja. 7 ... SE. MM., selaku PLH Ketua STIE KH Ahmad Dahlan Lamongan, yang telah

40

4.3 Besar Sampel

Populasi dalam penelitian ini berjumlah 46 orang pegawai Badan Pendapatan Daerah

Kabupaten Lamongan.

Sampel dalam penelitian adalah keseluruhan jumlah populasi diambil sebagai sampel.

Dengan demikian jumlah sampel sama dengan jumlah populasi (sensus atau sampel jenuh).

Menurut Arikunto (2002:112), jika jumlah populasi kurang dari 100 maka lebih baik

diambil semua. Teknik sampling yang digunakan adalah Total Sampling

4.4 Peubah atau Variabel yang Diamati atau Diukur

Tabel 4.1 Definisi Operasional

Variabel Definis Operasional Dimensi / Indikator Skala

Pengukuran

Kinerja

pegawai (Z)

hasil kerja yang dapat dicapai oleh

seseorang atau sekelompok orang

dalam suatu organisasi, sesuai

dengan wewenangnya dan tanggung

jawabnya masing- masing untuk

mencapai tujuan organisasi

bersangkutan secara legal, tidak

melanggar hukum, dan sesuai dengan

moral maupun etika

1. Pengambilan

keputusan

2. Ketelitian bekerja

3. Penyelesaian

pekerjaan

4. Kerjasama dalam tim

5. Kehadiran bertugas

Likert

Lingkungan

kerja

(X1 )

lingkungan dimana pegawai

melakukan pekerjaannya sehari-hari

1. Suhu

2. Sirkulasi udara

3. Kebisingan

4. Keamanan

Likert

Kebijakan

pimpinan

(X2 )

kemampuan seseorang dalam

menetapkan dan mengarahkan suatu

gagasan menjadi sebuah keputusan

dalam organisasi yang harus

dijalankan dengan menerapkan

secara maksimum kemampuan yang

dimiliki dalam rangka pencapaian

tujuan organisasi yang ditetapkan

1. Pembagian tugas

2. Kesempatan bekerja

3. Pemecahan masalah

4. Pengembangan karir

5. Peraturan

Likert

Motivasi

Kerja (Y)

suatu kondisi yang mendorong atau

menjadi sebab seseorang melakukan

suatu perbuatan yang berlangsung

secara sadar

1. Keberanian

menanggung resiko

2. Kemauan untuk

berprestasi

3. Kesediaan menerima

dan menjalankan tugas

dengan baik

4. Memiliki tanggung

jawab yang besar

terhadap tugasnya

Likert

Page 41: LAPORAN AKHIR - stiekhad.ac.id · Kata Kunci: Lingkungan Kerja, Kebijakan Pimpinan, Motivasi Kerja, Kinerja. 7 ... SE. MM., selaku PLH Ketua STIE KH Ahmad Dahlan Lamongan, yang telah

41

4.5 Tehnik Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang dipakai dalam penelitian ini adalah dengan

menggunakan tehnik sebagai berikut:

1) Daftar pertanyaan (questionare), Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam

penelitian ini adalah teknik pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner.

Kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi

seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab.

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu dengan

pasti variable yang akan diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari responden, yang

diberikan kepada pegawai Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Lamongan.

2) Wawancara (interview) kepada Kepala Sub. Bagian Kepegawaian sesuai kebutuhan

dalam penelitian.

3) Studi dokumentasi dilakukan dengan mengumpulkan dan mempelajari dokumen -

dokumen pendukung yang diperoleh dari Badan Pendapatan Daerah Kabupaten

Lamongan.

4.6 Pengolahan dan Analisa Data

Teknik analisis yang akan digunakan untuk melihat pengaruh langsung dari

Lingkungan Kerja (X1) dan Kebidajan Pimpinan (X2) terhadap Kinerja Pegawai (Z) baik

secara parsial maupun secara simultan,serta untuk melihat pengaruh tidak langsung dari

Lingkungan Kerja (X1) dan Kebijakan Pimpinan (X2) terhadap Kinerja Pegawai (Z)

dengan Motivasi sebagai variabel Intervening adalah dengan menggunakan analisis jalur

(PATH Analisis ) dengan formulasi persamaan structural sebagai berikut :

1) Persamaan Struktur I

Y = ƿy.x1 X1 + ƿy.x2 X2 + ƿy ɛ1

(Sofyan Yamin, 2009:61)

Y = Motivasi kerja

X1 = Lingkungan Kerja

X2 = Kebijakan Pimpinan

ɛ1 = Variabel random

2) Persamaan Struktur II

Z = ƿz.x1 X1 + ƿz.x2 X2 + ƿz.y Y + ƿy ɛ1

(Sofyan Yamin, 2009:61)

Z = Kinerja pegawai

Page 42: LAPORAN AKHIR - stiekhad.ac.id · Kata Kunci: Lingkungan Kerja, Kebijakan Pimpinan, Motivasi Kerja, Kinerja. 7 ... SE. MM., selaku PLH Ketua STIE KH Ahmad Dahlan Lamongan, yang telah

42

X1 = Lingkungan Kerja

X2 = Kebijakan Pimpinan

Y = Motivasi Kerja

ɛ1 = Variabel random

3.7.1 Analisis Jalur (Path Analysis)

Analisis Jalur adalah suatu diagram yang menghubungkan antara variabel bebas,

perantara dan tergantung. Pola hubungan ditunjukkan dengan menggunakan anak panah.

Anak panah-anak panah tunggal menunjukkan hubungan sebab akibat antara variabel-

variabel exogenous atau perantara dengan satu variabel tergantung atau lebih. Anak panah

juga menghubungkan kesalahan (variabel residue) dengan semua variabel endogenous

masing-masing. Anak panah ganda menunjukkan korelasi antara pasangan variabel-variabel

exogenous.

Variabel exogenous adalah semua variabel yang tidak ada penyebab- penyebab

eksplisitnya atau dalam diagram tidak ada anak-anak panah yang menuju ke arahnya, selain

pada bagian kesalahan pengukuran. Yang menjadi variabel exogenous dalam penelitian ini

adalah Gaya kepemimpinan dan Iklim Organisasi.

Variabel endogenous adalah variabel yang mempunyai anak-anak panah menuju ke

arah variabel tersebut. Variabel yang termasuk di dalamnya adalah yang mencakup semua

varibel perantara dan tergantung. Variabel perantara endogenous mempunyai anak panah

yang menuju ke arahnya dan dari arah variabel tersebut dalam suatu model diagram jalur.

Yang menjadi variabel endogenous dalam penelitian ini adalah motivasi kerja. sedangkan

variabel tergantung hanya mempunyai anak panah yang menuju ke arahnya. Yang menjadi

variabel tergantung dalam penelitian ini adalah kinerja pegawai

Hubungan kausal dari X1, X2 ke Y dan Y ke Z.

Gambar 3.1 Analisi Jalur

Perhatikan bahwa pada gambar 3.1, terdapat dua buah sub-struktur. Pertama, sub-

struktur yang menyatakan hubungan kausal dari X1 dan X2 ke ke Y, serta kedua, sub-struktur

yang mengisyaratkan hubungan kausal dari X1, X2 dan Y ke Z

X1

X2

Y Z

Page 43: LAPORAN AKHIR - stiekhad.ac.id · Kata Kunci: Lingkungan Kerja, Kebijakan Pimpinan, Motivasi Kerja, Kinerja. 7 ... SE. MM., selaku PLH Ketua STIE KH Ahmad Dahlan Lamongan, yang telah

43

Pada sub-struktur pertama X1 dan X2 merupakan variabel endogenus dan, Y sebagai

variabel endigenus dan ɛ1 sebagai variabel residu. Pada sub struktural kedua, X1, X2 dan Y

merupakan variabel eksogenus, Z sebagai variabel endogenus ɛ2 sebagai variabel residu,

adapun untuk persamaan structural adalah sebagai brikut

Page 44: LAPORAN AKHIR - stiekhad.ac.id · Kata Kunci: Lingkungan Kerja, Kebijakan Pimpinan, Motivasi Kerja, Kinerja. 7 ... SE. MM., selaku PLH Ketua STIE KH Ahmad Dahlan Lamongan, yang telah

44

BAB 5

HASIL DAN PEMBAHASAN

Kegiatan penelitian ini dilakukan sejak dinyatakan lolos dalam seleksi program

penelitian dosen pemula DITLITABMAS Dikti 2016. Hasil yang telah dicapai sampai dengan

laporan ini dibuat adalah sebagai berikut :

Perlu diketahui bahwasanya tempat penelitian yang digunakan dalam pembutan

penelitian terjadi perubahan nama yang awalnya adalah “Dinas Pendapatan Daerah

Kabupaten Lamongan” pada tahun 2016 menjadi “Badan Pendapatan Daerah Kabupaten

Lamongan” pada tahun 2017.

Langkah awal yang dilakukan adalah koordinasi dengan tim peneliti, kemudian

melakukan survey awal pada Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Lamongan. Pembuatan

instrument penelitian berupa lembar kuesioner yang berhubungan dengan lingkungan kerja,

kebijakan pimpinan, motivasi dan kinerja untuk pegawai Badan pendapatan daerah Kabupaten

Lamongan. dengan mengacu pada beberapa referensi yang menunjang. Mengajukan surat

permohonan pengambilan data kepada BPPM STIE KH Ahmad Dahlan Lamongan melalui

Kesbangpol Kabupaten Lamongan. Setelah mendapatkan surat ijin penelitian, tim peneliti

memberikan surat permohonan ijin melakukan penelitian yang diterbitkan oleh Kesbangpol

Kabupaten Lamongan kepada Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Lamongan, serta

menjelaskan maksud dan tujuan melakukan penelitian tersebut. Pengumpulan data dilakukan

dengan mengambil data primer. Jumlah responden sebanyak 46 pegawai di Badan Pendapatan

Daerah Kabupaten Lamongan.

Kegiatan yang suda dilakukan adalah melakukan tabulasi data pada hasil kuesioner

yang diberikan pada pegawai Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Lamongan. Setelah

selesai tabulasi data maka langkah selanjutnya adalah analisis data dengan bantuan SPSS. dan

seminar hasil penelitian suda saya lakukan pada tanggal 2 Agustus 2017, dan beberapa data

yang sudah terkumpul adalah sebagai berikut :

5.1 Hasil Penelitian

5.1.1 Deskripsi Lokasi/Obyek Penelitian

Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Lamongan yang beralamat di Jl. Basuki

Rahmad No 2 Lamongan.

Page 45: LAPORAN AKHIR - stiekhad.ac.id · Kata Kunci: Lingkungan Kerja, Kebijakan Pimpinan, Motivasi Kerja, Kinerja. 7 ... SE. MM., selaku PLH Ketua STIE KH Ahmad Dahlan Lamongan, yang telah

45

KEPALA DINAS

KELOMPOK JABATAN

FUNGSIONAL SEKRETARIS

SUB BAG

UMUM

SUB BAG PROGRAM

DAN EVALUASI

SUB BAG

KEUANGAN

BIDANG PAJAK

DASAR

PENETAPAN

SUB BIDANG

PENDATAAN DAN

PENDAFTARAN

SUB BIDANG

PENETAPAN

SUB BIDANG

PENAGIHAN

BIDANG PAJAK DASAR

PELAPORAN

SUB BIDANG

PENDAFTARAN

DAN PENDATAAN

SUB

BIDANGINVESTIG

ASI DAN VALIDASI

SUB BIDANG

PEMERIKSAAN

DAN PENAGIAN

BIDANG PENGEM

POTENSI,

PENGAWASAN DAN

PENEGNDALIAN

SUB BIDANG

PERENCANAAN DAN

PENGEMBANGAN

POTENSI

SUB BIDANG

PENGAWASAN

PENGEND DAN

KEBERATAN

SUB BIDANG PEMBUKUAN,

PELAPORAN DAN REKONSILIASI

1) Struktur Organisasi

STRUKTUR ORGANISASI

BADA PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN LAMONGAN

Gambar 5.1 Struktur Organisasi

Page 46: LAPORAN AKHIR - stiekhad.ac.id · Kata Kunci: Lingkungan Kerja, Kebijakan Pimpinan, Motivasi Kerja, Kinerja. 7 ... SE. MM., selaku PLH Ketua STIE KH Ahmad Dahlan Lamongan, yang telah

46

5.1.2 Deskripsi Karakteristik Responden

1) Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada Tabel 5.1

berikut ini.

Tabel 5.1 karakteristik responden berdasarkan Jenis Kelamin

No Jenis Kelamin Jumlah (Orang) (%)

1. Laki-laki 30 65,22

2. Wanita 16 34,78

Jumlah 46 100

Sumber : Hasil penelitian, 2017 (data diolah)

Dari Tabel 5.1 di atas menunjukkan bahwa responden yang berjenis kelamin laki-

laki berjumlah 30 orang (65,22%) dan yang berjenis kelamin wanita berjumlah 16 orang

(34,78%). Hal ini menunjukkan Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Lamongan lebih

banyak menerima pegawai yang berjenis kelamin laki-laki dibandingkan dengan wanita.

2) Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Karakteristik responden berdasarkan usia dapat dilihat pada Tabel 5.2 di bawah ini.

Tabel 5.2 karakteristik responden berdasarkan usia

No Usia (tahun) Jumlah (Orang) (%)

1. 21 – 30 20 43,48

2. 31 – 40 16 34,78

3. 41 keatas 10 21,74

Jumlah 46 100

Sumber : Hasil penelitian, 2017 (data diolah)

Dari Tabel 5.2 di atas menunjukkan bahwa usia responden yang berusia 21 – 30

yang berjumlah 20 orang (43,48%). Responden yang berusia 31 tahun sampai dengan 40

tahun berjumlah 16 orang (34,78%), sedangkan responden yang berusia 41 tahun ketas

berjumlah 10 orang (21,74%)

Page 47: LAPORAN AKHIR - stiekhad.ac.id · Kata Kunci: Lingkungan Kerja, Kebijakan Pimpinan, Motivasi Kerja, Kinerja. 7 ... SE. MM., selaku PLH Ketua STIE KH Ahmad Dahlan Lamongan, yang telah

47

Berdasarkan usia responden tersebut di atas memberikan gambaran bahwa pegawai yang

bekerja di Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Lamongan di dominasi oleh pegawai yang

berusia 21- 40 tahun dan merupakan usia-usia yang produktif.

3) Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan

Karakteristik responden berdasarkan tingkat pendidikan dapat dilihat pada Tabel

5.3 berikut ini.

Tabel 5.3 karakteristik responden berdasarkan tingkat pendidikan

No Tingkat Pendidikan Jumlah (Orang) (%)

1. SMA 13 28,26

2. S1 27 58,7

3. S2 6 13,04

Jumlah 46 100

Sumber : Hasil penelitian, 2017 (data diolah)

Dari Tabel 5.3 di atas menunjukkan bahwa tingkat pendidikan pegawai di Badan

Pendapatan Daerah Kabupaten Lamongan lebih dominan yang memiliki tingkat pendidikan

S1 sebanyak 27 orang (58,7%), pegawai yang memiliki tingkat pendidikan SMA berjumlah

13 orang (28,26%), Sedangankan yang memiliki tingkat pendidikan S2 sebanyak 6 orang

(13,04%) Hal ini mengindikasikan bahwa pegawai di Badan Pendapatan Daerah

Kabupaten Lamongan sebagian besar telah memiliki latar belakang pendidikan Strata 1

(Sarjana), Perubahan yang sangat besar terjadi pada jenjang pendidikan pada pegawai

Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Lamongan karena sebagian besar dari pegawai telah

melanjutkan studinya ke jenjang S1, ada juga yang melanjutkan studinya ke jenjang S2,

sehingga komposisi pegawai yang telah memiliki jenjang pendidikan S1 dan S2 menjadi

meningkat.

Page 48: LAPORAN AKHIR - stiekhad.ac.id · Kata Kunci: Lingkungan Kerja, Kebijakan Pimpinan, Motivasi Kerja, Kinerja. 7 ... SE. MM., selaku PLH Ketua STIE KH Ahmad Dahlan Lamongan, yang telah

48

4) Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja

Karakteristik responden berdasarkan masa kerja dapat dilihat Pada Tabel 5.4 di

bawah ini.

Tabel 5.4 karakteristik responden berdasarkan masa kerja

No Masa Kerja (tahun) Jumlah (Orang) (%)

1. 1 – 10 26 56,52

2. 11 – 20 13 28,26

3. 21 – 30 6 13,04

4. 31 tahun ketas 1 2.17

Jumlah 46 100

Sumber : Hasil penelitian, 2014 (data diolah)

Dari Tabel 5.4 di atas menunjukkan bahwa berdasarkan masa kerja pegawai

Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Lamongan sejumlah 26 orang (56,52%) pegawai

memiliki masa kerja tersebut 1 sampai dengan 10 tahun. Pegawai yang memiliki masa

kerja 11 tahun sampai dengan 20 tahun berjumlah 13 orang (28,26%) masa kerja 21 sampai

30 tahun berjumlah 6 orang (13,04%). dan masa kerja 31 tahun keatas berjumlah 1 orang

(2,17%)

Dilihat dari masa kerja pegawai Badan Pendapatan Daerah Kabupaten

Lamongan di dominasi masa kerja 1 sampai dengan 10 Tahun

5.1.3 Deskripsi Variabel Penelitian menurut karakteristik responden

1) Tanggapan Responden Atas Variabel Kinerja Pegawai

Kinerja Pegawai merupakan Hasil kerja yang dicapai oleh seorang pegawai di

Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Lamongan sesuai dengan wewenang dan tanggung

jawabnya dalam rangka upaya mencapai tujuan organisasi.

Page 49: LAPORAN AKHIR - stiekhad.ac.id · Kata Kunci: Lingkungan Kerja, Kebijakan Pimpinan, Motivasi Kerja, Kinerja. 7 ... SE. MM., selaku PLH Ketua STIE KH Ahmad Dahlan Lamongan, yang telah

49

Tabel 5.5 Tanggapan Responden Atas Variabel Kinerja Pegawai

No. Menunjukan

Indikator

Katagori %

a b c d e Total

1 Pengambilan

keputusan

6.5 78.3 13 2.2 100

2 Ketelitian bekerja 21.7 67.4 10.9 100

3 Penyelesaian

pekerjaan

13 84.8 2.2 100

4 Kerjasama dalam

tim

13 80.4 4.3 2.1 100

5 Kehadiran bertugas 26.1 65.2 8.7 100

Rata-rata 16.06 75.22 7.82 0.42 0.44 100

Sumber : Hasil penelitian, 2017 (data diolah)

Penjelasan responden tentang Kinerja Pegawai yang ada di Badan Pendapatan

Daerah Kabupaten Lamongan adalah 16.06% responden menjawab pilihan (a), 75.22%

responden menjawab (b), 7.82% menjawab (c), 0.42% menjawab (d) dan 0.44% menjawab

pilihan (e).

2) Tanggapan Responden Atas Variabel Lingkungan kerja

Lingkungan kerja merupakan lingkungan dimana pegawai melakukan

pekerjaannya sehari-hari.

Tabel 5.6 Tanggapan Responden Atas Variabel Lingkungan kerja

No. Menunjukan

Indikator

Katagori %

a b c d e Total

1 Suhu 10.9 69.5 19.6 100

2 Sirkulasi udara 21.7 63 15.3 100

3 Kebisingan 8.7 76.1 4.3 8.7 2.2 100

4 Keamanan 10.9 41.3 39.1 8.7 100

Rata-rata 13.05 62.48 19.58 4.35 0.55 100

Sumber : Hasil penelitian, 2017 (data diolah)

Dari Tabel 5.6 menunjukkan bahwa penjelasan responden tentang Lingkungan

kerja yang ada di Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Lamongan adalah 13.05%

responden menjawab pilihan (a), 62.48% responden menjawab (b), 19.58% menjawab

(c),4.35% menjawab (d) dan 0.55% menjawab pilihan (e).

Page 50: LAPORAN AKHIR - stiekhad.ac.id · Kata Kunci: Lingkungan Kerja, Kebijakan Pimpinan, Motivasi Kerja, Kinerja. 7 ... SE. MM., selaku PLH Ketua STIE KH Ahmad Dahlan Lamongan, yang telah

50

3) Tanggapan Responden Atas Variabel Kebijakan pimpinan

Kebijakan pimpinan merupakan kemampuan seseorang dalam menetapkan dan

mengarahkan suatu gagasan menjadi sebuah keputusan dalam organisasi yang harus

dijalankan dengan menerapkan secara maksimum kemampuan yang dimiliki dalam

rangka pencapaian tujuan organisasi yang ditetapkan.

Tabel 5.7 Tanggapan Responden Atas Variabel Kebijakan pimpinan

No. Menunjukan

Indikator

Katagori %

a b c d e Total

1. Pembagian tugas 6.5 73.9 10.9 6.5 2.2 100

2. Kesempatan bekerja 26.1 65.2 8.7 100

3. Pemecahan masalah 26.1 69.6 4.3 100

4. Pengembangan

karir

10.9 89.1 100

5. Peraturan 15.2 78.3 4.3 2.2 100

Rata-rata 16.96 75.22 5.64 1.74 0.44 100

Sumber : Hasil penelitian, 2014 (data diolah)

Dari Tabel 5.7 menunjukkan bahwa penjelasan responden tentang Kebijakan

pimpinan yang ada di Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Lamongan adalah 16,96%

responden menjawab pilihan (a), 75.22% responden menjawab (b), 5.64% menjawab (c),

1.74% menjawab (d) dan 0.44% menjawab pilihan (e).

4) Penjelasan Responden Atas Variabel Motivasi kerja

Motivasi kerja merupakan suatu kondisi yang mendorong atau menjadi sebab

seseorang melakukan suatu perbuatan yang berlangsung secara sadar. Penjelasan

responden mengenai Motivasi kerja dapat dilihat pada Tabel 5.8 di bawah ini :

Page 51: LAPORAN AKHIR - stiekhad.ac.id · Kata Kunci: Lingkungan Kerja, Kebijakan Pimpinan, Motivasi Kerja, Kinerja. 7 ... SE. MM., selaku PLH Ketua STIE KH Ahmad Dahlan Lamongan, yang telah

51

Tabel 5.8 Tanggapan Responden Atas Motivasi kerja

No. Menunjukan

Indikator

Katagori %

a b c d e Total

1. Keberanian

menanggung resiko

6.5 73.9 10.9 6.5 2.2 100

2. Kemauan untuk

berprestasi

26.1 65.2 8.7 100

3. Kesediaan

menerima dan

menjalankan tugas

dengan baik

15.2 82.6 2.2 100

4. Memiliki tanggung

jawab yang besar

terhadap tugasnya

17.4 76.1 4.3 2.2 100

Rata-rata 16.30 74.45 6.53 2.18 0.55 100

Sumber : Hasil penelitian, 2017 (data diolah)

Dari Tabel 4.8 di atas menunjukkan penjelasan responden terhadap Motivasi

kerja yang ada di Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Lamongan adalah 16.30%

responden menjawab pilihan (a), 74.45% responden menjawab (b), 6.53% menjawab (c),

2.18% menjawab (d) dan 0.55% menjawab pilihan (e).

5.1.4 Uji Asumsi Klasik

1) Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi linier

berganda, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Untuk mendeteksi

apakah variabel pengganggu atau residual berdistribusi normal atau tidak dilakukan dengan

analisis grafik.

Uji normalitas dengan menggunakan analisis grafik dilakukan dengan melihat normal

probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Dengan

melihat tampilan grafik normal plot dapat terlihat bahwa data atau titik-titik menyebar

disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka dapat dinyatakan bahwa

model regresi memenuhi asumsi normalitas. Hasil uji normalitas dengan menggunakan

Page 52: LAPORAN AKHIR - stiekhad.ac.id · Kata Kunci: Lingkungan Kerja, Kebijakan Pimpinan, Motivasi Kerja, Kinerja. 7 ... SE. MM., selaku PLH Ketua STIE KH Ahmad Dahlan Lamongan, yang telah

52

analisis grafik dapat dilihat pada Gambar 5.2 di bawah ini.

Sumber : Hasil penelitian, 2017 (data diolah)

Gambar 5.2 Hasil Uji Normalitas

2) Uji Multikolonieritas

Uji multikolonieritas dilakukan untuk melihat apakah pada model regresi linier

berganda ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Model regresi yang baik

seharusnya tidak terjadi multikolonieritas. Untuk uji multikolonieritas pada penelitian ini

adalah dengan melihat nilai Variance Inflation Factor (VIF).

Menurut Ghozali (2005) nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan

adanya multikolonieritas adalah Tolerance < 0,10 atau sama dengan nilai VIF > 10.

Tabel 5.9 Hasil Uji Multikolonieritas

Model Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1 (Constant)

Lingkungan Kerja .666 1.502

Kebijakan Pimpinan .160 6.237

Motivasi .160 6.236

Sumber : Hasil penelitian, 2017 (data diolah)

Dari Tabel 5.9 di atas menunjukkan bahwa nilai Tolerance kurang dari 0,10 yang

berarti tidak ada korelasi antar variabel independen. Hasil perhitungan nilai Variance

Inflation Factor (VIF) juga menunjukkan hal yang sama tidak ada satu variabel independen

yang memiliki nilai VIF lebih dari 10. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak ada

multikolonieritas antar variabel independen dalam model regresi pada penelitian ini.

Page 53: LAPORAN AKHIR - stiekhad.ac.id · Kata Kunci: Lingkungan Kerja, Kebijakan Pimpinan, Motivasi Kerja, Kinerja. 7 ... SE. MM., selaku PLH Ketua STIE KH Ahmad Dahlan Lamongan, yang telah

53

3) Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk menguji apakah dalam model regresi linier

berganda terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan

yang lain. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi

heteroskedastisitas. Untuk uji heteroskedastisitas pada penelitian ini dengan melihat grafik

plot antara nilai prediksi variabel dependen dengan residualnya, dengan dasar analisis

sebagai berikut :

1) Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur

(bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi

heteroskedastisitas.

2) Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0

pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

Gambar 5.3 Uji Heteroskedastisitas

Sumber : Hasil penelitian, 2017 (data diolah)

Dari Gambar 5.3 di atas terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak serta

tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini dapat disimpulkan

bahwa model regresi linier berganda dalam penelitian ini tidak mengandung adanya

heteroskedastisitas.

Page 54: LAPORAN AKHIR - stiekhad.ac.id · Kata Kunci: Lingkungan Kerja, Kebijakan Pimpinan, Motivasi Kerja, Kinerja. 7 ... SE. MM., selaku PLH Ketua STIE KH Ahmad Dahlan Lamongan, yang telah

54

4) Uji Autokeralasi

Hasil analisis data yang mendapatkan melalui SPSS pada Durbin-Watson

menunjukan bahwa nilai Durbin-Watson sebesar 2.119 dapat dilihat pada table 5.10. Nilai

tersebut mendekati 2. Ukuran yang digunakan untuk menyatakan ada tidaknya

autokorelasi, yaitu apabila nilai statistic Durbin-Watson mendekati 2, maka data tidak

memiliki autokerelasi (Rietveld dan Sunaryanto, 1994 dalam Sudarmanto, 2005), dengan

demikian dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi autokorelasi diantara data pengamatan.

Tabel 5.10 Uji Autokeralasi

Model Summaryb Model

R

R

Square

Adjusted

R Square

Std. Error

of the

Estimate

Change Statistics

Durbin-

Watson

R

Square

Change

F

Change df1 df2

Sig. F

Change

dimension0 1 .771a .595 .566 1.01909 .595 20.580 3 42 .000 2.119

a. Predictors: (Constant), Motivasi, Lingkungan Kerja, Kebijakan Pimpinan

b. Dependent Variable: Kinerja

Sumber : Hasil penelitian, 2014 (data diolah)

5.1.5 Uji Hipotesis

Model analisis yang digunakan dalam penelitian ini bertujuan untuk menguji

adanya pengaruh langsung dari variabel Lingkungan kerja, kebijakan pimpinan dan motivasi

kerja terhadap variabel kinerja pegawai secara langsung maupun secara tidak langsung

dengan melalui motivasi kerja sebagai intervening. Dengan demikian pengujian hipotesis

dalam penelitian ini akan dilakukan dengan model dengan menggunakan variabel motivasi

kerja sebagai variabel intervening Hasil pengujian kedua model tersebut diperoleh sebagai

berikut :

Tabel 5.11

Hasil Uji Hipotesis

Pengaruh Beta

(standarlized)

t Sig

Lingkungan – Motivasi Kerja 0.566 4.549 0.000

Kebijakan pimpinan – Motivasi kerja 0.914 14.988 0.012

Motivasi kerja – Kinerja 0.719 6.865 0.000

Lingkungan kerja – Kinerja 0.634 5.436 0.000

Kebijakan pimpinan – kinerja 0.692 6.362 0.000

Sumber data primer yang diolah, 2017

Page 55: LAPORAN AKHIR - stiekhad.ac.id · Kata Kunci: Lingkungan Kerja, Kebijakan Pimpinan, Motivasi Kerja, Kinerja. 7 ... SE. MM., selaku PLH Ketua STIE KH Ahmad Dahlan Lamongan, yang telah

55

Gambar 5.4

Hasil Analisis Jalur

Sumber : Data primer yang diolah, 2017

Keterangan

Besar pengaruh total lingkungan kerja terhadap motivasi kerja = 0,566

Besar pengaruh total kebijakan pimpinan terhadap motivasi kerja = 0,914

Besar pengaruh total motivasi kerja terhadap kinerja = 0,719

Besar pengaruh total lingkungan kerja terhadap kinerja = 0,634.

Besar pengaruh tidak langsung lingkungan kerja terhadap kinerja melalui motivasi kerja

= (0.566) x (0.719) = 0,406

Besar pengaruh total kebijakan pimpinan terhadap kinerja = 0,692.

Besar pengaruh tidak langsung kebijakan pimpinan terhadap kinerja melalui motivasi kerja

= (0.914) x (0.719) = 0,657

1. Uji Hipotesis I (Pengaruh Lingkungan kerja terhadap motivasi kerja di Badan

Pendapatan Daerah Kabupaten Lamongan)

Berdasarkan Tabel 4.16 dengan menggunakan tingkat kepercayaan (confidence

interval) 95% atau α = 0,05 Hasil pengujian hipotesis secara parsial menunjukkan bahwa

variabel Lingkungan kerja memiliki nilai thitung (4.549) > nilai ttabel (2,020), maka

keputusannya adalah menerima Ha dan H0 ditolak. Hal ini berarti variabel Lingkungan

kerja berpengaruh signifikan terhadap motivasi kerja di Badan Pendapatan Daerah

Kabupaten Lamongan

2. Uji Hipotesis II (Pengaruh Kebijakan pimpinan terhadap motivasi kerja di Badan

Pendapatan Daerah Kabupaten Lamongan)

Berdasarkan Tabel 4.16 dengan menggunakan tingkat kepercayaan (confidence

interval) 95% atau α = 0,05 Hasil pengujian hipotesis secara parsial menunjukkan bahwa

Variabel Kebijakan pimpinan memiliki nilai thitung (14.988) > nilai ttabel (2,020), maka

keputusannya adalah menerima Ha dan H0 ditolak. Hal ini berarti variabel Kebijakan

Lingkungan Kerja

(X1)

Kebijakan Pimpinan

(X2)

Motivasi Kerja

(Y)

Kinerja Pegawai

(Z)

0.566

(p=0.000)

0.914

(p=0.012)

0.719

(p=0.000)

0.634

(p=0.000)

0.692

(p=0.000)

Page 56: LAPORAN AKHIR - stiekhad.ac.id · Kata Kunci: Lingkungan Kerja, Kebijakan Pimpinan, Motivasi Kerja, Kinerja. 7 ... SE. MM., selaku PLH Ketua STIE KH Ahmad Dahlan Lamongan, yang telah

56

pimpinan berpengaruh signifikan terhadap motivasi kerja di Badan Pendapatan Daerah

Kabupaten Lamongan

3. Uji Hipotesis III (Pengaruh Motivasi kerja terhadap kinerja pegawai Badan

Pendapatan Daerah Kabupaten Lamongan)

Berdasarkan Tabel 4.16 dengan menggunakan tingkat kepercayaan (confidence

interval) 95% atau α = 0,05 Hasil pengujian hipotesis secara parsial menunjukkan bahwa

Variabel motivasi kerja memiliki nilai thitung (6.865) > nilai ttabel (2,020), maka

keputusannya adalah menerima Ha dan H0 ditolak. Hal ini berarti variabel motivasi kerja

berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai di Badan Pendapatan Daerah Kabupaten

Lamongan

4. Uji Hipotesis IV (Pengaruh Lingkungan kerja terhadap kinerja pegawai Badan

Pendapatan Daerah Kabupaten Lamongan secara langsung)

Berdasarkan Tabel 4.16 dengan menggunakan tingkat kepercayaan (confidence

interval) 95% atau α = 0,05 Hasil pengujian hipotesis secara parsial menunjukkan bahwa

Variabel lingkungan kerja memiliki nilai thitung (5.436) > nilai ttabel (2,020), maka

keputusannya adalah menerima Ha dan H0 ditolak. Hal ini berarti variabel lingkungan kerja

berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai di Badan Pendapatan Daerah Kabupaten

Lamongan

5. Uji Hipotesis IV (Pengaruh Lingkungan kerja terhadap kinerja pegawai Badan

Pendapatan Daerah Kabupaten Lamongan melalui motivasi kerja)

Berdasarkan gambar 4.4 diperoleh pengaruh tidak langsung sebesar 0,630 yang

tercipta dengan pengaruh lingkungan kerja terhadap motivasi kerja (p = 0.000) yang

dilanjutkan dengan motivasi kerja terhadap kinerja (p = 0.000) hal ini berarti bahwa ada

pengaruh lingkungan kerja terhadap kinerja melalui motivasi kerja.

Koefisien jalur dihitung dengan membuat dua persamaan struktural yaitu

persamaan regresi yang menunjukan hubungan yang dihipotesiskan :

1) MOTIVASI KERJA = a + a LING_KERJA+ e1

2) KINERJA = a + a LING_KERJA + b MOTIVASI KERJA+ e2

Dari hasil SPSS dibawah ini untuk persamaan pertama diperoleh persamaan

sebagai berikut

Page 57: LAPORAN AKHIR - stiekhad.ac.id · Kata Kunci: Lingkungan Kerja, Kebijakan Pimpinan, Motivasi Kerja, Kinerja. 7 ... SE. MM., selaku PLH Ketua STIE KH Ahmad Dahlan Lamongan, yang telah

57

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 8.957 1.592 5.625 .000

Lingkungan Kerja .469 .103 .566 4.549 .000

a. Dependent Variable: Motivasi

MOTIVASI KERJA = 8.957 + 0.469 LING_KERJA

Sedangkan persamaan yang kedua diperoleh sebagai berikut :

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 6.864 1.713 4.006 .000

Lingkungan Kerja .291 .103 .334 2.832 .007 Motivasi .556 .124 .530 4.495 .000

a. Dependent Variable: Kinerja

KINERJA= 6.864 + 0.291 LING_KERJA + 0.556 MOTIVASI KERJA

Pengaruh mediasi yang ditunjukan oleh perkalian koefisien (ab) perlu diuji dengan

Sobel test sebagai berikut : Standar error dari koefisien indirect effect (Sab)

Sab =

=

=

= 0.083

Berdasarkan hasil perkalian ab dapat digunakan untuk menghitung t statistik

pengaruh mediasi dengan rumusan sebagai berikut :

t =

Oleh karena t hitung = 3.14 lebih besar dari t tabel dengan tingkat signifikansi 0.05 yaitu

sebesar 2.020, maka dapat disimpulkan bahwa koefisien mediasi 0.26 signifikan dan

berarti ada pengaruh mediasi motivasi kerja dalam pengaruhnya lingkungan kerja

terhadap kinerja pegawai.

Page 58: LAPORAN AKHIR - stiekhad.ac.id · Kata Kunci: Lingkungan Kerja, Kebijakan Pimpinan, Motivasi Kerja, Kinerja. 7 ... SE. MM., selaku PLH Ketua STIE KH Ahmad Dahlan Lamongan, yang telah

58

6. Uji Hipotesis V (Pengaruh Kebijakan Pimpinan terhadap kinerja pegawai Badan

Pendapatan Daerah Kabupaten Lamongan secara langsung)

Berdasarkan Tabel 4.16 dengan menggunakan tingkat kepercayaan (confidence

interval) 95% atau α = 0,05 Hasil pengujian hipotesis secara parsial menunjukkan bahwa

Variabel kebijakan pimpinan memiliki nilai thitung (6.362) > nilai ttabel (2,020), maka

keputusannya adalah menerima Ha dan H0 ditolak. Hal ini berarti variabel kebijakan

pimpinan berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai di Badan Pendapatan Daerah

Kabupaten Lamongan

7. Uji Hipotesis V (Pengaruh Kebijakan Pimpinan terhadap kinerja pegawai Badan

Pendapatan Daerah Kabupaten Lamongan melalui motivasi kerja)

Berdasarkan gambar 4.4 diperoleh pengaruh tidak langsung sebesar 0,320 yang

tercipta dengan pengaruh kebijakan pimpinan terhadap motivasi kerja (p = 0.012) yang

dilanjutkan dengan motivasi kerja terhadap kinerja (p = 0.000) hal ini berarti bahwa ada

pengaruh lingkungan kerja terhadap kinerja melalui motivasi kerja.

Koefisien jalur dihitung dengan membuat dua persamaan struktural yaitu

persamaan regresi yang menunjukan hubungan yang dihipotesiskan :

1) MOTIVASI KERJA = a + a KEB_PIMPINAN+ e1

2) KINERJA = a + a KEB_PIMPINAN+ b MOTIVASI KERJA+ e2

Dari hasil SPSS dibawah ini untuk persamaan pertama diperoleh persamaan

sebagai berikut

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) -2.611 1.255 -2.080 .043

Kebijakan Pimpinan .923 .062 .914 14.988 .000

a. Dependent Variable: Motivasi

MOTIVASI KERJA = -2.611 + 0.923KEB_PIMPINAN

Sedangkan persamaan yang kedua diperoleh sebagai berikut : Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 6.849 2.378 2.880 .006

Kebijakan Pimpinan .223 .275 .211 .812 .421 Motivasi .552 .273 .526 2.025 .049

a. Dependent Variable: Kinerja

KINERJA= 6.849+ 0.223 KEB_PIMPINAN+ 0.552 MOTIVASI KERJA

Page 59: LAPORAN AKHIR - stiekhad.ac.id · Kata Kunci: Lingkungan Kerja, Kebijakan Pimpinan, Motivasi Kerja, Kinerja. 7 ... SE. MM., selaku PLH Ketua STIE KH Ahmad Dahlan Lamongan, yang telah

59

Pengaruh mediasi yang ditunjukan oleh perkalian koefisien (ab) perlu diuji dengan

Sobel test sebagai berikut : Standar error dari koefisien indirect effect (Sab)

Sab =

=

=

= 0.254855

Berdasarkan hasil perkalian ab dapat digunakan untuk menghitung t statistik

pengaruh mediasi dengan rumusan sebagai berikut :

t =

Oleh karena t hitung = 2,04 lebih besar dari t tabel dengan tingkat signifikansi 0.05 yaitu

sebesar 2.02, maka dapat disimpulkan bahwa koefisien mediasi 0.53 signifikan dan berarti

ada pengaruh mediasi motivasi kerja dalam pengaruhnya kebijakan pimpinan terhadap

kinerja pegawai.

5.2 Pembahasan

1. Pengaruh Lingkungan kerja terhadap motivasi kerja di Badan Pendapatan Daerah

Kabupaten Lamongan

Hasil pengujian hipotesis secara parsial menunjukkan bahwa variabel Lingkungan

kerja memiliki nilai nilai thitung (4.549) > nilai ttabel (2,020), maka keputusannya adalah

menerima Ha dan H0 ditolak. Hal ini berarti variabel Lingkungan kerja berpengaruh

signifikan terhadap motivasi kerja di Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Lamongan

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Nurdhania

Nisrina Fitriasari (2011) dengan judul Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Motivasi

Kerja Pegawai PT PLN (PERSERO) Distribusi Jawa Barat Dan Banten bahwa lingkungan

kerja berpengaruh positif terhadap motivasi kerja pegawai.

Lingkungan kerja yang nyaman dapat menambah motivasi kerja pegawai, dan

suasana kerja akan menjadi semakin bagus.

Page 60: LAPORAN AKHIR - stiekhad.ac.id · Kata Kunci: Lingkungan Kerja, Kebijakan Pimpinan, Motivasi Kerja, Kinerja. 7 ... SE. MM., selaku PLH Ketua STIE KH Ahmad Dahlan Lamongan, yang telah

60

2. Pengaruh Kebijakan pimpinan terhadap motivasi kerja di Badan Pendapatan

Daerah Kabupaten Lamongan

Hasil pengujian hipotesis secara parsial menunjukkan bahwa Variabel Kebijakan

pimpinan memiliki nilai thitung (14.988) > nilai ttabel (2,020), maka keputusannya adalah

menerima Ha dan H0 ditolak. Hal ini berarti variabel Kebijakan pimpinan berpengaruh

signifikan terhadap motivasi kerja di Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Lamongan

Motivasi pada dasarnya adalah kondisi mental yang mendorong dilakukannya

suatu tindakan (action/activities) dan memberikan kekuatan (energy) yang mengarah

kepada pencapaian kebutuhan, memberi kepuasan, atau mengurangi ketidakseimbangan.

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa motivasi kerja adalah sesuatu yang

menimbulkan dorongan atau semangat kerja. Dorongan atau semangat kerja oleh sangat

dipengaruhi oleh faktor atasan/pimpinan, teman kerja, sarana fisik, kebijakan/aturan,

imbalan, jenis pekerjaan, dan tantangan. Ravianto, (2008)

3. Pengaruh Motivasi kerja terhadap kinerja pegawai Badan Pendapatan Daerah

Kabupaten Lamongan

Hasil pengujian hipotesis secara parsial menunjukkan bahwa Variabel motivasi

kerja memiliki nilai thitung (6.865) > nilai ttabel (2,020), maka keputusannya adalah

menerima Ha dan H0 ditolak. Hal ini berarti variabel motivasi kerja berpengaruh signifikan

terhadap kinerja pegawai di Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Lamongan

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Utari (2010)

dengan judul ”Pengaruh Pendidikan dan Pelatihan, Motivasi Serta Budaya Kerja Terhadap

Kinerja Pegawai Pada Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia

Sumatera Utara”. Hasilnya menunjukkan bahwa secara parsial maupun simultan, variabel

pendidikan dan pelatihan, motivasi serta budaya kerja berpengaruh terhadap kinerja

pegawai Pada Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Sumatera

Utara.

4. Pengaruh Lingkungan kerja terhadap kinerja pegawai Badan Pendapatan Daerah

Kabupaten Lamongan secara langsung maupun melalui motivasi sebagai variabel

intevening

a. (Secara langsung) Hasil pengujian hipotesis secara parsial menunjukkan bahwa

Variabel lingkungan kerja memiliki nilai thitung (5.436) > nilai ttabel (2,020), maka

keputusannya adalah menerima Ha dan H0 ditolak. Hal ini berarti variabel lingkungan

Page 61: LAPORAN AKHIR - stiekhad.ac.id · Kata Kunci: Lingkungan Kerja, Kebijakan Pimpinan, Motivasi Kerja, Kinerja. 7 ... SE. MM., selaku PLH Ketua STIE KH Ahmad Dahlan Lamongan, yang telah

61

kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai di Badan Pendapatan Daerah

Kabupaten Lamongan.

b. (melalui motivasi sebagai intervening) dilihat dari nilai t hitung = 3.14 lebih besar dari t

tabel dengan tingkat signifikansi 0.05 yaitu sebesar 2.020, maka dapat disimpulkan

bahwa koefisien mediasi 0.26 signifikan dan berarti ada pengaruh mediasi motivasi

kerja dalam pengaruhnya lingkungan kerja terhadap kinerja pegawai.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Nadya

Wahyuningtyas (2013) dengan judul ”Pengaruh ligkungan kerja dan kepuasan Terhadap

Kinerja Karyawan Pada Kantor Bank Jateng Cabang Koordinator Semarang”. Hasil

penelitian ini menunjukkan bahwa lingkungan kerja berpengaruh signifikan terhadap

kinerja karyawan di Bank Jateng Koordinator Cabang Semarang dengan arah positif.

Sementara kepuasan karyawan terhadap kompensasi yang diberikan juga berpengaruh

signifikan terhadap meningkatnya kinerja karyawan, dengan arah positif.

5. Pengaruh Kebijakan Pimpinan terhadap kinerja pegawai Badan Pendapatan Daerah

Kabupaten Lamongan secara langsung maupun melalui motivasi sebagai variabel

intevening

a. (secara langsung) Hasil pengujian hipotesis secara parsial menunjukkan bahwa

Variabel kebijakan pimpinan memiliki nilai thitung (6.362) > nilai ttabel (2,020), maka

keputusannya adalah menerima Ha dan H0 ditolak. Hal ini berarti variabel kebijakan

pimpinan berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai di Badan Pendapatan

Daerah Kabupaten Lamongan

b. (melalui motivasi sebagai intervening) dilihat dari nilai t hitung = 2,04 lebih besar dari t

tabel dengan tingkat signifikansi 0.05 yaitu sebesar 2.02, maka dapat disimpulkan

bahwa koefisien mediasi 0.53 signifikan dan berarti ada pengaruh mediasi motivasi

kerja dalam pengaruhnya kebijakan pimpinan terhadap kinerja pegawai.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Fahrun Roni

Hasibuan (2012) melakukan penelitian dengan judul ”Pengaruh pendidikan, fasilitas

kerja dan kebijakan pimpinan terhadap kinerja pegawai pada Badan Penelitian dan

Pengembangan Provinsi Sumatra Utara”. Hasilnya menunjukkan bahwa secara serempak

variabel bebas memiliki pengaruh terhadap kinerja pegawai, sedangkan secara parsial

fasilitas kerja, keahlian dan kebijakan pimpinan memiliki pengaruh signifikan terhadap

kinerja pegawai di Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Sumatra Utara.

Page 62: LAPORAN AKHIR - stiekhad.ac.id · Kata Kunci: Lingkungan Kerja, Kebijakan Pimpinan, Motivasi Kerja, Kinerja. 7 ... SE. MM., selaku PLH Ketua STIE KH Ahmad Dahlan Lamongan, yang telah

62

Kebijakan pimpinan sangat diperlukan untuk menambah kinerja pegawai

terutama pada kondisi-kondisi tertentu yang sangat membutuhkan sosok pimpinan yang

cerdas

Page 63: LAPORAN AKHIR - stiekhad.ac.id · Kata Kunci: Lingkungan Kerja, Kebijakan Pimpinan, Motivasi Kerja, Kinerja. 7 ... SE. MM., selaku PLH Ketua STIE KH Ahmad Dahlan Lamongan, yang telah

63

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

7.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka ditarik kesimpulan sebagai berikut

1) Secara parsial lingkungan kerja berpengaruh signifikan terhadap motivasi kerja Badan

Pendapatan Daerah Kabupaten Lamongan

2) Secara parsial kebijakan pimpinan berpengaruh signifikan terhadap motivasi kerja pegawai

Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Lamongan

3) Secara parsial motivasi kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai Badan

Pendapatan Daerah Kabupaten Lamongan

4) Secara parsial lingkungan kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai Badan

Pendapatan Daerah Kabupaten Lamongan secara langsung,

5) Secara parsial lingkungan kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai Badan

Pendapatan Daerah Kabupaten Lamongan melalui motivasi kerja

6) Secara parsial kebijakan pimpinan berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai Badan

Pendapatan Daerah Kabupaten Lamongan secara langsung.

7) Secara parsial kebijakan pimpinan berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai Badan

Pendapatan Daerah Kabupaten Lamongan melalui motivasi kerja

7.2 Saran

1) Pihak pimpinan Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Lamongan agar lebih

mengutamakan musyawarah sebelum mengambil suatu kebijakan, sehingga diharapkan

kebijakan yang diambil tidak banyak merugikan pegawai. Memberikan kesempatan bagi

pegawai yang ingin mengembangkan kemampuan dan meningkatkan kualifikasi

pengetahuannya untuk mengikuti berbagai kegiatan pengembangan ilmu pengetahuan

dan teknologi. Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kegiatan. Membuat

kebijakan-kebijakan yang cepat dan responsif dalam penyelesaian pekerjaan, sepanjang

kebijakan tersebut tidak menyalahi aturan yang berlaku. Memberikan keleluasaan bagi

pegawai untuk mengembangkan karir sesuai kemampuannya dengan melakukan

pembinaan dan peningkatan kualitas kemampuan pegawai itu sendiri.

2) Bagi peneliti selanjutnya agar dapat menjadikan penelitian ini sebagai bahan referensi

dan acuan untuk menambah pengetahuan dan wawasan dalam bidang ilmu manajemen

sumber daya manusia terutama yang melakukan penelitian dengan kajian tentang faktor-

faktor yang mempengaruhi kinerja pegawai pada instansi/lembaga lainnya dimasa yang

akan datang.

Page 64: LAPORAN AKHIR - stiekhad.ac.id · Kata Kunci: Lingkungan Kerja, Kebijakan Pimpinan, Motivasi Kerja, Kinerja. 7 ... SE. MM., selaku PLH Ketua STIE KH Ahmad Dahlan Lamongan, yang telah

64

DAFTAR PUSTAKA

Anoraga, Pandji. 2004. Manajemen Bisnis. Cetakan Ketiga. Jakarta: Penerbit Rineka Cipta.

Arep Ishak, dan Tanjung Hendri, 2003. Manajemen Motivasi, Jakarta: PT Gramedia

Widiasarana Indonesia.

Arikunto, Suharsimi, 2006. Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktek. Edisi Revisi.

Jakarta: Penerbit PT. Rineka Cipta.

Dewi, Ikejanita, 2006. Maximum Motivation : Konsep dan Implikasi Manajerial Dalam

Memotivasi Karyawan. Yogyakarta: Penerbit Santusta.

Djarwanto, 2005. Pengembangan Kinerja Organisasi. Semarang: Penerbit Cahaya Press.

Djoyowirono, 2004. Mengenal Beberapa Uji Statistik Dalam Penelitian. Yogyakarta:

Penerbit Liberty.

Ghozali, Imam, 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS.

Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Gibson, James L, Ivancevich, John M, dan Donelly Jr, James H., 1999. Organisasi dan

Manajemen. Alih Bahasa: Djoerban Wahid. Edisi Keempat. Jakarta: Penerbit

Erlangga.

Hasibuan, Malayu S. P., 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Penerbit PT.

Bumi Aksara.

Husnan, Suad, 2002. Manajemen Organisasi. Jakarta: Penerbit PT. Rineka Cipta.

Utari, Sri Diyah, 2010. Pengaruh Pendidikan dan Pelatihan, Motivasi serta Budaya Kerja

Terhadap Kinerja Pegawai pada Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak

Asasi Manusia Sumatera Utara. Tesis. Medan: Universitas Sumatera Utara.

Karsini, 1999. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Produktifitas Pegawai di Badan

Penelitian dan Pengembangan Departemen Dalam Negeri. Tesis. Jakarta:

Universitas Indonesia.

Kontz, 2001. Manajemen. Terjemahan: Gunawan Hutauruk. Jilid Kedua. Jakarta: Penerbit

Erlangga.

Luthans, Fred, 2006. Perilaku Organisasi. Edisi Kesepuluh. Yogyakarta: Penerbit Andi.

Mangkunegara, AA. Anwar Prabu, 2007. Evaluasi Kinerja SDM. Cetakan Kedua.

Bandung: Penerbit PT. Refika Aditama.

Mathis, Robert L dan Jhon H. Jackson, 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia, Buku I.

Penerjemah: Jimmy Sadeli dan Bayu Prawira Hie. Jakarta: Penerbit Salemba

Empat.

Page 65: LAPORAN AKHIR - stiekhad.ac.id · Kata Kunci: Lingkungan Kerja, Kebijakan Pimpinan, Motivasi Kerja, Kinerja. 7 ... SE. MM., selaku PLH Ketua STIE KH Ahmad Dahlan Lamongan, yang telah

65

Nata, 2001. Pendidikan Dalam Perspektif Sosial. Yogyakarta: Penerbit. PT. Amara Books.

Notoadmodjo, Soekidjo, 2003. Pengembangan Sumber Daya Manusia. Cetakan Ketiga.

Jakarta: Penerbit Rineka Cipta.

Novitasari, 2003. Manajemen Kinerja. Bandung: Penerbit Refika Aditama.

Rachmawati, Ike Kusdyah, 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Pertama.

Yogyakarta: Penerbit CV. Andi Offset.

Rivai, Veithzal, 2005. Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi. Cetakan Kedua. Jakarta:

PT. Raja Grafindo Persada.

Robbins, Stephen P, 2002. Organizational Behaviour. Alih Bahasa: Dr. Hadyana

Pujoatmoko. Jakarta: Penerbit PT. Prenhaltindo.

Ruky, A, 2001. Sistem Manajemen Kinerja. Jakarta: Penerbit PT. Gramedia Pustaka Utama.

Sedarmayanti, 2007. Manajemen Sumber Daya Manusia, Reformasi Birokrasi dan

Manajemen Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Penerbit PT. Refika Aditama.

Simamora, Henry, 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Kedua.

Yogyakarta: Unit Penerbit dan Percetakan STIE YKPN.

Sugiyono, 2006. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Penerbit CV Alfabeta. Sulistiyani,

Ambar Teguh dan Rosidah, 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia: Konsep,

Teori dan Pengembangan dalam Konteks Organisasi Publik. Edisi Kedua.

Yogyakarta: Penerbit Graha Ilmu.

Suprihanto, John, dkk, 2003. Perilaku Organisasional. Yogyakarta: Sekolah Tinggi Ilmu

Ekonomi YKPN.

Sutrisno, Edy, 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Penerbit Kencana

Prenada Media Group.

Tika, Moh. Pabundu, 2006. Budaya Organisasi dan

Peningkatan Kinerja Perusahaan. Jakarta: Penerbit PT. Bumi Aksara.

Umar, Hussein, 2005. Riset Sumber Daya Manusia Dalam Organisasi. Jakarta:

Penerbit PT. Gramedia Pustaka Utama.

Widiatrirahayu, 2008. Manajemen Pendidikan Berbasis Kinerja. Edisi Kedua. Jakarta:

Penerbit Kencana.

Winardi, J, 2002. Motivasi dan Pemotivasian dalam Manajemen. Jakarta: PT.Raja

Grafindo Persada

Page 66: LAPORAN AKHIR - stiekhad.ac.id · Kata Kunci: Lingkungan Kerja, Kebijakan Pimpinan, Motivasi Kerja, Kinerja. 7 ... SE. MM., selaku PLH Ketua STIE KH Ahmad Dahlan Lamongan, yang telah

66

LEMBAR KUESIONER

KUESIONER

PETUNJUK PENGISIAN: 1. Mohon angket ini diisi oleh Bapak/Ibu untuk menjawab seluruh pertanyaan yang ada.

2. Berilah tanda silang (X) atau contreng (√) pada kolom yang tersedia dan pilihlah sesuai

pendapat Bapak/Ibu dengan keadaan yang sebenarnya.

3. Setiap jawaban atas pertanyaan hanya membutuhkan satu jawaban.

4. Lingkarilah jawaban yang salah dan berilah tanda silang (X) atau contren√g) (yang

baru pada jawaban yang menurut Bapak/Ibu benar.)

IDENTITAS RESPONDEN: 1. Usia : .................. Tahun

2. Jenis Kelamin : Laki-laki/Perempuan *)

3. Masa Kerja : ................. Tahun

4. Pendidikan Terakhir : .................

Keterangan:

*) = Coret yang tidak perlu

Page 67: LAPORAN AKHIR - stiekhad.ac.id · Kata Kunci: Lingkungan Kerja, Kebijakan Pimpinan, Motivasi Kerja, Kinerja. 7 ... SE. MM., selaku PLH Ketua STIE KH Ahmad Dahlan Lamongan, yang telah

A. LINGKUNGAN KERJA

1. Apakah suhu udara ditempat kerja saudara bekerja sudah sejuk ?

a. Sangat sejuk

b. Sejuk

c. Kurang sejuk

d. Tidak sejuk

e. Sangat tidak sejuk

2. Apakah udara ditempat kerja saudara segar?

a. Sangat segar

b. segar

c. Kurang segar

d. Tidak segar

a. Sangat tidak segar

3. Apakah Kondisi lingkungan tempat saudara bekerja jauh dari kebisingan kendaraan

dijalan ?

a. Sangat jauh

b. Jauh

c. Kurang jauh

d. Tidak jauh

e. Sangat tidak jauh

4. Apakah lingkungan tempat saudara bekerja indah dan asri ?

a. Sangat indah dan asri

b. indah dan asri

c. Kurang indah dan asri

d. Tidak indah dan asri

a. Sangat tidak indah dan asri

C. KEBIJAKAN PIMPINAN

1. Apakah pembagian tugas yang diberikan pimpinan di kantor telah sesuai

dengan kemampuan Bapak/Ibu?

a. Sangat sesuai

b. Sesuai

c. Kurang sesuai

d. Tidak sesuai

e. Sangat tidak sesuai

Page 68: LAPORAN AKHIR - stiekhad.ac.id · Kata Kunci: Lingkungan Kerja, Kebijakan Pimpinan, Motivasi Kerja, Kinerja. 7 ... SE. MM., selaku PLH Ketua STIE KH Ahmad Dahlan Lamongan, yang telah

2. Apakah pimpinan memberikan kesempatan yang cukup bagi Bapak/Ibu

dalam menyelesaikan tugas yang diberikan?

a. Sangat cukup

b. Cukup

c. Kurang cukup

d. Tidak cukup

e. Sangat tidak cukup

3. Apakah pimpinan Bapak/Ibu dalam menyelesaikan masalah yang

muncul dikantor terselesaikan dengan baik?

a. Sangat baik

b. Baik

c. Kurang baik

d. Tidak baik

e. Sangat tidak baik

4. Apakah pimpinan mendukung Bapak/Ibu dalam mengembangkan

kemampuan berkarir di kantor?

a. Sangat mendukung

b. Mendukung

c. Kurang mendukung

d. Tidak mendukung

e. Sangat tidak mendukung

5. Apakah kebijakan pimpinan yang diterapkan dikantor Bapak/Ibu sesuai

dengan aturan yang berlaku?

a. Sangat sesuai

b. Sesuai

c. Kurang sesuai

d. Tidak sesuai

e. Sangat tidak sesuai

C. MOTIVASI KERJA

1. Menurut penilaian Bapak/Ibu apakah pegawai/rekan kerja saudara mempunyai

keberanian mengambil resiko?

a. Sangat berani

Page 69: LAPORAN AKHIR - stiekhad.ac.id · Kata Kunci: Lingkungan Kerja, Kebijakan Pimpinan, Motivasi Kerja, Kinerja. 7 ... SE. MM., selaku PLH Ketua STIE KH Ahmad Dahlan Lamongan, yang telah

b. Berani

c. Kurang berani

d. Tidak berani

e. Sangat tidak berani

2. Menurut pengamatan Bapak/Ibu Apakah pegawai ditempats saudara bekerja

mempunyai kemampuan untuk berprestasi ?

a. Sangat mampu

b. Mampu

c. Kurang mampu

d. Tidak mampu

e. Sangat tidak mampu

3. Menurut pengamatan Bapak/Ibu Apakah rekan kerja saudara bersedia menerima dan

menjalankan tugas dengan baik dalam penyelesaian tugas sehari-hari?

a. Sangat bersedia

b. bersedia

c. Kurang bersedia

d. Tidak bersedia

e. Sangat tidak bersedia

4. Menurut penilaian Bapak/Ibu Apakah rekan kerja memiliki tanggung jawab yang

besar terhadap tugas yang diberikan oleh atasan?

a. Sangat memiliki

b. Memiliki

c. Kurang memiliki

d. Tidak memiliki

e. Sangat tidak memiliki

E. KINERJA PEGAWAI

1. Bagaimana kemampuan rekan kerja dalam mengambil keputusan untuk

menyelesaikan pekerjaan di kantor ?

a. Sangat mampu

b. Mampu

c. Kurang mampu

d. Tidak mampu

e. Sangat tidak mampu

Page 70: LAPORAN AKHIR - stiekhad.ac.id · Kata Kunci: Lingkungan Kerja, Kebijakan Pimpinan, Motivasi Kerja, Kinerja. 7 ... SE. MM., selaku PLH Ketua STIE KH Ahmad Dahlan Lamongan, yang telah

2. Bagaimana ketelitian rekan kerja saudara dalam menyelesaikan tugas yang

diberikan oleh pimpinan?

a. Sangat teliti

b. Teliti

c. Kurang teliti

d. Tidak teliti

e. Sangat tidak teliti

3. Apakah penyelesaian pekerjaan rekan kerja saudara sesuai dengan target

yang telah ditetapkan?

a. Sangat sesuai

b. Sesuai

c. Kurang sesuai

d. Tidak sesuai

e. Sangat tidak sesuai

4. Bagaimana kesedian rekan kerja saudara untuk bekerja sama sebagai tim dalam

menyelesaikan suatu pekerjaan?

a. Sangat bersedia

b. Bersedia

c. Kurang bersedia

d. Tidak bersedia

e. Sangat tidak bersedia

5. Bagaimana tingginya tingkat rekan kerja saudara setiap harinya ke kantor?

a. Sangat tinggi

b. Tinggi

c. Kurang tinggi

d. Tidak tinggi

e. Sangat tidak tinggi

Page 71: LAPORAN AKHIR - stiekhad.ac.id · Kata Kunci: Lingkungan Kerja, Kebijakan Pimpinan, Motivasi Kerja, Kinerja. 7 ... SE. MM., selaku PLH Ketua STIE KH Ahmad Dahlan Lamongan, yang telah

REKAPITULASI HASIL LUESIONER

N USIA JK MASA KERJA PENDIDIKAN x1.1 x1.2 x1.3 x1.4 x.total x2.1 x2.2 x2.3 x2.4 x2.5 x.total y1.1 y1.2 y1.3 y1.4 y1.total z1.1 z1.2 z1.3 z1.4 z1.5 z.total

LINGKUNGAN (X1) KEBIJAKAN (X2) MOTIVASI (Y) KINERJA (Z)

1 52 p 28 sma 4 4 5 4 17 4 5 5 4 4 22 4 5 4 4 17 4 4 5 4 4 21

2 27 p 4 s1 4 4 4 4 16 4 4 4 4 5 21 4 4 4 5 17 4 4 4 4 5 21

3 23 p 2 sma 4 3 4 4 15 4 4 4 4 3 19 4 4 4 4 16 4 3 4 4 3 18

4 31 l 6 s1 4 4 4 3 15 4 5 5 5 4 23 4 5 5 4 18 4 4 4 4 4 20

5 57 p 38 s1 4 4 4 4 16 4 4 4 4 4 20 4 4 4 4 16 4 4 4 4 4 20

6 53 l 25 s1 5 4 4 5 18 4 4 4 4 5 21 4 4 4 5 17 5 4 4 4 5 22

7 41 l 18 s2 3 4 4 5 16 5 4 4 5 4 22 5 4 5 4 18 3 4 4 4 5 20

8 38 p 15 s1 4 4 4 4 16 4 4 4 4 4 20 4 4 4 4 16 4 4 4 4 4 20

9 40 p 12 s1 4 4 4 4 16 4 4 4 4 4 20 4 4 4 4 16 4 4 4 4 4 20

10 37 l 13 s2 4 4 4 4 16 4 4 4 4 4 20 4 4 4 4 16 4 4 4 4 4 20

11 36 l 10 s2 4 4 4 5 17 4 4 4 4 4 20 4 4 4 4 16 4 4 4 4 5 21

12 35 l 10 s2 4 4 4 4 16 4 4 4 4 4 20 4 4 4 4 16 4 4 4 4 4 20

13 30 p 5 s1 3 4 4 4 15 4 4 4 4 4 20 4 4 4 4 16 3 4 4 4 4 19

14 29 p 8 s1 4 4 4 4 16 4 4 4 4 4 20 4 4 4 4 16 4 4 4 4 4 20

15 30 l 6 s1 4 3 4 2 13 3 3 3 4 4 17 3 3 4 4 14 4 3 4 4 4 19

16 30 l 7 s1 4 5 4 4 17 5 5 5 4 4 23 5 5 4 4 18 4 5 4 4 5 22

17 24 l 3 s1 4 5 5 3 17 4 5 5 5 4 23 4 5 5 4 18 4 5 5 4 4 22

18 30 l 7 s1 4 5 4 4 17 2 5 5 4 2 18 2 5 4 2 13 4 5 4 2 5 20

19 25 p 12 sma 5 5 4 5 19 4 5 5 4 4 22 4 5 4 4 17 5 5 4 4 5 23

20 29 p 10 s1 3 4 4 3 14 1 4 4 4 5 18 1 4 4 5 14 3 4 4 5 4 20

21 32 l 15 s1 4 5 4 2 15 5 5 5 4 3 22 5 5 4 3 17 4 5 4 3 5 21

22 38 p 25 s1 4 4 4 4 16 4 4 4 4 4 20 4 4 4 4 16 4 4 4 4 4 20

23 55 p 20 sma 4 4 4 3 15 3 4 4 4 4 19 3 4 4 4 15 4 4 4 4 4 20

24 25 l 3 s1 4 5 4 2 15 4 5 5 4 4 22 4 5 4 4 17 4 5 4 4 4 21

25 35 l 12 s1 4 4 4 2 14 4 4 4 4 4 20 4 4 4 4 16 4 4 4 4 4 20

Page 72: LAPORAN AKHIR - stiekhad.ac.id · Kata Kunci: Lingkungan Kerja, Kebijakan Pimpinan, Motivasi Kerja, Kinerja. 7 ... SE. MM., selaku PLH Ketua STIE KH Ahmad Dahlan Lamongan, yang telah

26 28 l 10 s1 3 4 4 4 15 4 4 4 4 5 21 4 4 4 5 17 3 4 4 5 4 20

27 31 l 6 s1 4 5 4 4 17 4 5 4 4 5 22 4 5 4 4 17 4 5 4 4 5 22

28 40 l 13 s1 3 3 3 3 12 2 3 4 4 4 17 2 3 3 3 11 3 3 3 3 4 16

29 51 l 25 s2 4 4 4 3 15 4 4 4 4 4 20 4 4 4 4 16 4 4 4 4 4 20

30 27 l 3 s1 4 4 4 3 15 4 4 4 4 4 20 4 4 4 4 16 4 4 4 4 3 19

31 47 l 25 s1 4 4 4 3 15 2 4 4 5 4 19 2 4 4 4 14 4 4 4 4 4 20

32 30 l 3 s1 4 4 4 3 15 4 4 4 4 4 20 4 4 4 4 16 4 4 4 4 4 20

33 56 l 25 s1 4 4 4 3 15 4 4 4 4 4 20 4 4 4 4 16 4 4 4 4 4 20

34 25 l 20 s1 5 4 1 3 13 3 4 5 5 4 21 3 4 5 5 17 5 4 5 5 5 24

35 40 l 12 sma 4 5 3 5 17 3 5 5 4 5 22 3 5 5 5 18 1 5 5 5 4 20

36 28 l 3 sma 4 4 2 3 13 4 4 4 4 4 20 4 4 4 4 16 4 4 4 4 4 20

37 40 l 7 s2 3 3 4 3 13 3 3 4 4 4 18 3 3 4 4 14 3 3 4 4 3 17

38 35 p 5 sma 4 4 2 3 13 4 4 3 4 5 20 4 4 4 4 16 4 4 4 4 4 20

39 50 l 15 sma 4 4 4 4 16 4 4 4 4 4 20 4 4 4 4 16 4 4 4 4 4 20

40 25 p 3 s1 3 3 4 3 13 4 3 4 4 4 19 4 3 4 4 15 4 3 4 4 4 19

41 35 p 5 sma 3 3 4 3 13 4 4 4 4 4 20 4 4 4 4 16 4 4 4 4 4 20

42 20 l 2 sma 5 5 5 4 19 4 5 5 4 4 22 4 5 5 5 19 4 5 5 5 5 24

43 20 l 2 sma 5 5 5 4 19 4 5 5 4 4 22 4 5 5 5 19 4 5 5 5 5 24

44 34 p 5 s1 3 3 2 4 12 4 4 4 4 4 20 4 4 4 4 16 4 4 4 4 4 20

45 23 l 2 sma 4 4 4 3 15 4 4 4 4 4 20 4 4 4 4 16 4 4 4 4 4 20

46 43 l 18 sma 4 4 2 3 13 4 4 4 4 4 20 4 4 4 4 16 4 4 4 4 3 19

Page 73: LAPORAN AKHIR - stiekhad.ac.id · Kata Kunci: Lingkungan Kerja, Kebijakan Pimpinan, Motivasi Kerja, Kinerja. 7 ... SE. MM., selaku PLH Ketua STIE KH Ahmad Dahlan Lamongan, yang telah

REGRESSION /MISSING LISTWISE /CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10) /NOORIGIN /DEPENDENT y1.total /METHOD=ENTER x1.total /SCATTERPLOT=(*SDRESID ,*ZPRED).

Regression

Notes

Output Created 30-Aug-2017 02:10:11 Comments Input Data F:\PDP 2017\New Folder\regresi.sav

Active Dataset DataSet1 Filter <none> Weight <none> Split File <none> N of Rows in Working Data File

46

Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are treated as missing.

Cases Used Statistics are based on cases with no missing values for any variable used.

Syntax REGRESSION /MISSING LISTWISE /CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10) /NOORIGIN /DEPENDENT y1.total /METHOD=ENTER x1.total /SCATTERPLOT=(*SDRESID ,*ZPRED).

Resources Processor Time 00:00:00.172

Elapsed Time 00:00:00.173

Memory Required 1756 bytes

Additional Memory Required for Residual Plots

240 bytes

[DataSet1] F:\PDP 2017\New Folder\regresi.sav

Variables Entered/Removedb

Model Variables Entered

Variables Removed Method

di

m

e

ns

i

o

n0

1 Lingkungan Kerjaa

. Enter

a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: Motivasi

Page 74: LAPORAN AKHIR - stiekhad.ac.id · Kata Kunci: Lingkungan Kerja, Kebijakan Pimpinan, Motivasi Kerja, Kinerja. 7 ... SE. MM., selaku PLH Ketua STIE KH Ahmad Dahlan Lamongan, yang telah

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

d

im

e

n

si

o

n

0

1 .566a .320 .304 1.23041

a. Predictors: (Constant), Lingkungan Kerja b. Dependent Variable: Motivasi

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 31.323 1 31.323 20.690 .000a

Residual 66.612 44 1.514 Total 97.935 45

a. Predictors: (Constant), Lingkungan Kerja b. Dependent Variable: Motivasi

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 8.957 1.592 5.625 .000

Lingkungan Kerja .469 .103 .566 4.549 .000

a. Dependent Variable: Motivasi

Residuals Statisticsa

Minimum Maximum Mean Std. Deviation N

Predicted Value 14.5906 17.8770 16.1522 .83430 46 Std. Predicted Value -1.872 2.067 .000 1.000 46 Standard Error of Predicted Value

.185 .420 .246 .073 46

Adjusted Predicted Value 14.4348 17.9929 16.1515 .82923 46 Residual -3.93805 2.00092 .00000 1.21666 46 Std. Residual -3.201 1.626 .000 .989 46 Stud. Residual -3.269 1.645 .000 1.018 46 Deleted Residual -4.10836 2.06329 .00065 1.29109 46 Stud. Deleted Residual -3.714 1.678 -.016 1.079 46 Mahal. Distance .034 4.274 .978 1.250 46 Cook's Distance .000 .523 .031 .083 46 Centered Leverage Value .001 .095 .022 .028 46

a. Dependent Variable: Motivasi

Charts

Page 75: LAPORAN AKHIR - stiekhad.ac.id · Kata Kunci: Lingkungan Kerja, Kebijakan Pimpinan, Motivasi Kerja, Kinerja. 7 ... SE. MM., selaku PLH Ketua STIE KH Ahmad Dahlan Lamongan, yang telah

REGRESSION /MISSING LISTWISE /CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10) /NOORIGIN /DEPENDENT y1.total /METHOD=ENTER x2.total /SCATTERPLOT=(*SDRESID ,*ZPRED).

Regression

Notes

Output Created 30-Aug-2017 02:10:23 Comments Input Data F:\PDP 2017\New Folder\regresi.sav

Active Dataset DataSet1 Filter <none> Weight <none> Split File <none>

Page 76: LAPORAN AKHIR - stiekhad.ac.id · Kata Kunci: Lingkungan Kerja, Kebijakan Pimpinan, Motivasi Kerja, Kinerja. 7 ... SE. MM., selaku PLH Ketua STIE KH Ahmad Dahlan Lamongan, yang telah

N of Rows in Working Data File

46

Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are treated as missing.

Cases Used Statistics are based on cases with no missing values for any variable used.

Syntax REGRESSION /MISSING LISTWISE /CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10) /NOORIGIN /DEPENDENT y1.total /METHOD=ENTER x2.total /SCATTERPLOT=(*SDRESID ,*ZPRED).

Resources Processor Time 00:00:00.203

Elapsed Time 00:00:00.188

Memory Required 1756 bytes

Additional Memory Required for Residual Plots

240 bytes

[DataSet1] F:\PDP 2017\New Folder\regresi.sav

Variables Entered/Removedb

Model Variables Entered

Variables Removed Method

d

i

m

en

s

i

on

0

1 Kebijakan Pimpinana

. Enter

a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: Motivasi

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

di

m

e

ns

i

o

n0

1 .914a .836 .832 .60378

a. Predictors: (Constant), Kebijakan Pimpinan b. Dependent Variable: Motivasi

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 81.895 1 81.895 224.645 .000a

Residual 16.040 44 .365 Total 97.935 45

a. Predictors: (Constant), Kebijakan Pimpinan b. Dependent Variable: Motivasi

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) -2.611 1.255 -2.080 .043

Kebijakan Pimpinan .923 .062 .914 14.988 .000

Page 77: LAPORAN AKHIR - stiekhad.ac.id · Kata Kunci: Lingkungan Kerja, Kebijakan Pimpinan, Motivasi Kerja, Kinerja. 7 ... SE. MM., selaku PLH Ketua STIE KH Ahmad Dahlan Lamongan, yang telah

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) -2.611 1.255 -2.080 .043

Kebijakan Pimpinan .923 .062 .914 14.988 .000

a. Dependent Variable: Motivasi

Residuals Statisticsa

Minimum Maximum Mean Std. Deviation N

Predicted Value 13.0819 18.6204 16.1522 1.34903 46 Std. Predicted Value -2.276 1.830 .000 1.000 46 Standard Error of Predicted Value

.091 .223 .120 .038 46

Adjusted Predicted Value 12.9363 18.6864 16.1603 1.34682 46 Residual -2.08188 1.30265 .00000 .59703 46 Std. Residual -3.448 2.157 .000 .989 46 Stud. Residual -3.711 2.215 -.006 1.033 46 Deleted Residual -2.41195 1.37250 -.00812 .65171 46 Stud. Deleted Residual -4.427 2.323 -.020 1.109 46 Mahal. Distance .050 5.180 .978 1.341 46 Cook's Distance .000 1.092 .048 .164 46 Centered Leverage Value .001 .115 .022 .030 46

a. Dependent Variable: Motivasi

Charts

Page 78: LAPORAN AKHIR - stiekhad.ac.id · Kata Kunci: Lingkungan Kerja, Kebijakan Pimpinan, Motivasi Kerja, Kinerja. 7 ... SE. MM., selaku PLH Ketua STIE KH Ahmad Dahlan Lamongan, yang telah

REGRESSION /MISSING LISTWISE /CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10) /NOORIGIN /DEPENDENT z1.total /METHOD=ENTER y1.total /SCATTERPLOT=(*SDRESID ,*ZPRED).

Regression

Notes

Output Created 30-Aug-2017 02:11:45 Comments Input Data F:\PDP 2017\New Folder\regresi.sav

Active Dataset DataSet1 Filter <none> Weight <none> Split File <none>

Page 79: LAPORAN AKHIR - stiekhad.ac.id · Kata Kunci: Lingkungan Kerja, Kebijakan Pimpinan, Motivasi Kerja, Kinerja. 7 ... SE. MM., selaku PLH Ketua STIE KH Ahmad Dahlan Lamongan, yang telah

N of Rows in Working Data File

46

Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are treated as missing.

Cases Used Statistics are based on cases with no missing values for any variable used.

Syntax REGRESSION /MISSING LISTWISE /CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10) /NOORIGIN /DEPENDENT z1.total /METHOD=ENTER y1.total /SCATTERPLOT=(*SDRESID ,*ZPRED).

Resources Processor Time 00:00:00.157

Elapsed Time 00:00:00.140

Memory Required 1756 bytes

Additional Memory Required for Residual Plots

240 bytes

[DataSet1] F:\PDP 2017\New Folder\regresi.sav

Variables Entered/Removedb

Model Variables Entered

Variables Removed Method

d

i

m

en

s

i

on

0

1 Motivasia . Enter

a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: Kinerja

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

di

m

e

ns

i

o

n0

1 .719a .517 .506 1.08734

a. Predictors: (Constant), Motivasi b. Dependent Variable: Kinerja

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 55.718 1 55.718 47.127 .000a

Residual 52.021 44 1.182 Total 107.739 45

a. Predictors: (Constant), Motivasi b. Dependent Variable: Kinerja

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 8.121 1.782 4.558 .000

Motivasi .754 .110 .719 6.865 .000

a. Dependent Variable: Kinerja

Page 80: LAPORAN AKHIR - stiekhad.ac.id · Kata Kunci: Lingkungan Kerja, Kebijakan Pimpinan, Motivasi Kerja, Kinerja. 7 ... SE. MM., selaku PLH Ketua STIE KH Ahmad Dahlan Lamongan, yang telah

Residuals Statisticsa

Minimum Maximum Mean Std. Deviation N

Predicted Value 16.4182 22.4524 20.3043 1.11273 46 Std. Predicted Value -3.492 1.930 .000 1.000 46 Standard Error of Predicted Value

.161 .588 .212 .082 46

Adjusted Predicted Value 16.5913 22.2717 20.2974 1.10801 46 Residual -2.18957 3.05616 .00000 1.07519 46 Std. Residual -2.014 2.811 .000 .989 46 Stud. Residual -2.036 2.852 .003 1.017 46 Deleted Residual -2.23877 3.14769 .00697 1.13793 46 Stud. Deleted Residual -2.115 3.123 .009 1.050 46 Mahal. Distance .011 12.197 .978 2.030 46 Cook's Distance .000 .291 .030 .055 46 Centered Leverage Value .000 .271 .022 .045 46

a. Dependent Variable: Kinerja

Charts

Page 81: LAPORAN AKHIR - stiekhad.ac.id · Kata Kunci: Lingkungan Kerja, Kebijakan Pimpinan, Motivasi Kerja, Kinerja. 7 ... SE. MM., selaku PLH Ketua STIE KH Ahmad Dahlan Lamongan, yang telah

REGRESSION /MISSING LISTWISE /CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10) /NOORIGIN /DEPENDENT z1.total /METHOD=ENTER x1.total /SCATTERPLOT=(*SDRESID ,*ZPRED).

Regression

Notes

Output Created 30-Aug-2017 02:12:35 Comments Input Data F:\PDP 2017\New Folder\regresi.sav

Active Dataset DataSet1 Filter <none> Weight <none> Split File <none> N of Rows in Working Data File

46

Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are treated as missing.

Cases Used Statistics are based on cases with no missing values for any variable used.

Syntax REGRESSION /MISSING LISTWISE /CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10) /NOORIGIN /DEPENDENT z1.total /METHOD=ENTER x1.total /SCATTERPLOT=(*SDRESID ,*ZPRED).

Resources Processor Time 00:00:00.141

Elapsed Time 00:00:00.139

Memory Required 1756 bytes

Additional Memory Required for Residual Plots

240 bytes

[DataSet1] F:\PDP 2017\New Folder\regresi.sav

Variables Entered/Removedb

Model Variables Entered

Variables Removed Method

di

m

e

ns

i

o

n0

1 Lingkungan Kerjaa

. Enter

a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: Kinerja

Model Summaryb

Page 82: LAPORAN AKHIR - stiekhad.ac.id · Kata Kunci: Lingkungan Kerja, Kebijakan Pimpinan, Motivasi Kerja, Kinerja. 7 ... SE. MM., selaku PLH Ketua STIE KH Ahmad Dahlan Lamongan, yang telah

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

d

i

me

n

s

io

n

0

1 .634a .402 .388 1.21026

a. Predictors: (Constant), Lingkungan Kerja b. Dependent Variable: Kinerja

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 43.291 1 43.291 29.556 .000a

Residual 64.448 44 1.465 Total 107.739 45

a. Predictors: (Constant), Lingkungan Kerja b. Dependent Variable: Kinerja

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 11.845 1.566 7.563 .000

Lingkungan Kerja .552 .102 .634 5.436 .000

a. Dependent Variable: Kinerja

Residuals Statisticsa

Minimum Maximum Mean Std. Deviation N

Predicted Value 18.4686 22.3321 20.3043 .98083 46 Std. Predicted Value -1.872 2.067 .000 1.000 46 Standard Error of Predicted Value

.181 .413 .242 .072 46

Adjusted Predicted Value 18.2992 22.2439 20.2916 .96823 46 Residual -2.46856 4.97950 .00000 1.19674 46 Std. Residual -2.040 4.114 .000 .989 46 Stud. Residual -2.150 4.243 .005 1.021 46 Deleted Residual -2.74159 5.29629 .01277 1.27684 46 Stud. Deleted Residual -2.246 5.457 .029 1.149 46 Mahal. Distance .034 4.274 .978 1.250 46 Cook's Distance .000 .573 .034 .095 46 Centered Leverage Value .001 .095 .022 .028 46

a. Dependent Variable: Kinerja

Charts

Page 83: LAPORAN AKHIR - stiekhad.ac.id · Kata Kunci: Lingkungan Kerja, Kebijakan Pimpinan, Motivasi Kerja, Kinerja. 7 ... SE. MM., selaku PLH Ketua STIE KH Ahmad Dahlan Lamongan, yang telah

REGRESSION /MISSING LISTWISE /CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10) /NOORIGIN /DEPENDENT z1.total /METHOD=ENTER x2.total /SCATTERPLOT=(*SDRESID ,*ZPRED).

Regression

Notes

Output Created 30-Aug-2017 02:13:19 Comments Input Data F:\PDP 2017\New Folder\regresi.sav

Active Dataset DataSet1 Filter <none> Weight <none> Split File <none>

Page 84: LAPORAN AKHIR - stiekhad.ac.id · Kata Kunci: Lingkungan Kerja, Kebijakan Pimpinan, Motivasi Kerja, Kinerja. 7 ... SE. MM., selaku PLH Ketua STIE KH Ahmad Dahlan Lamongan, yang telah

N of Rows in Working Data File

46

Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are treated as missing.

Cases Used Statistics are based on cases with no missing values for any variable used.

Syntax REGRESSION /MISSING LISTWISE /CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10) /NOORIGIN /DEPENDENT z1.total /METHOD=ENTER x2.total /SCATTERPLOT=(*SDRESID ,*ZPRED).

Resources Processor Time 00:00:00.141

Elapsed Time 00:00:00.142

Memory Required 1756 bytes

Additional Memory Required for Residual Plots

240 bytes

[DataSet1] F:\PDP 2017\New Folder\regresi.sav

Variables Entered/Removedb

Model Variables Entered

Variables Removed Method

d

i

m

en

s

i

on

0

1 Kebijakan Pimpinana

. Enter

a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: Kinerja

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

di

m

e

ns

i

o

n0

1 .692a .479 .467 1.12936

a. Predictors: (Constant), Kebijakan Pimpinan b. Dependent Variable: Kinerja

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 51.619 1 51.619 40.471 .000a

Residual 56.120 44 1.275 Total 107.739 45

a. Predictors: (Constant), Kebijakan Pimpinan b. Dependent Variable: Kinerja

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 5.408 2.347 2.304 .026

Kebijakan Pimpinan .733 .115 .692 6.362 .000

Page 85: LAPORAN AKHIR - stiekhad.ac.id · Kata Kunci: Lingkungan Kerja, Kebijakan Pimpinan, Motivasi Kerja, Kinerja. 7 ... SE. MM., selaku PLH Ketua STIE KH Ahmad Dahlan Lamongan, yang telah

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 5.408 2.347 2.304 .026

Kebijakan Pimpinan .733 .115 .692 6.362 .000

a. Dependent Variable: Kinerja

Residuals Statisticsa

Minimum Maximum Mean Std. Deviation N

Predicted Value 17.8668 22.2640 20.3043 1.07102 46 Std. Predicted Value -2.276 1.830 .000 1.000 46 Standard Error of Predicted Value

.171 .418 .225 .070 46

Adjusted Predicted Value 17.6871 22.5048 20.3083 1.07913 46 Residual -2.26397 3.20176 .00000 1.11674 46 Std. Residual -2.005 2.835 .000 .989 46 Stud. Residual -2.109 2.873 -.002 1.019 46 Deleted Residual -2.50475 3.28880 -.00395 1.18708 46 Stud. Deleted Residual -2.198 3.151 .006 1.056 46 Mahal. Distance .050 5.180 .978 1.341 46 Cook's Distance .000 .251 .032 .059 46 Centered Leverage Value .001 .115 .022 .030 46

a. Dependent Variable: Kinerja

Charts

Page 86: LAPORAN AKHIR - stiekhad.ac.id · Kata Kunci: Lingkungan Kerja, Kebijakan Pimpinan, Motivasi Kerja, Kinerja. 7 ... SE. MM., selaku PLH Ketua STIE KH Ahmad Dahlan Lamongan, yang telah

REGRESSION /MISSING LISTWISE /CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10) /NOORIGIN /DEPENDENT z1.total /METHOD=ENTER x1.total y1.total /SCATTERPLOT=(*SDRESID ,*ZPRED).

Regression

Notes

Output Created 30-Aug-2017 02:37:01 Comments Input Data F:\PDP 2017\New Folder\regresi.sav

Active Dataset DataSet1 Filter <none> Weight <none> Split File <none>

Page 87: LAPORAN AKHIR - stiekhad.ac.id · Kata Kunci: Lingkungan Kerja, Kebijakan Pimpinan, Motivasi Kerja, Kinerja. 7 ... SE. MM., selaku PLH Ketua STIE KH Ahmad Dahlan Lamongan, yang telah

N of Rows in Working Data File

46

Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are treated as missing.

Cases Used Statistics are based on cases with no missing values for any variable used.

Syntax REGRESSION /MISSING LISTWISE /CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10) /NOORIGIN /DEPENDENT z1.total /METHOD=ENTER x1.total y1.total /SCATTERPLOT=(*SDRESID ,*ZPRED).

Resources Processor Time 00:00:00.219

Elapsed Time 00:00:00.219

Memory Required 2020 bytes

Additional Memory Required for Residual Plots

232 bytes

[DataSet1] F:\PDP 2017\New Folder\regresi.sav

Variables Entered/Removedb

Model Variables Entered

Variables Removed Method

d

i

me

n

s

io

n

0

1 Motivasi, Lingkungan Kerjaa

. Enter

a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: Kinerja

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

d

i

me

n

s

io

n

0

1 .770a .593 .574 1.00978

a. Predictors: (Constant), Motivasi, Lingkungan Kerja b. Dependent Variable: Kinerja

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 63.894 2 31.947 31.331 .000a

Residual 43.845 43 1.020 Total 107.739 45

a. Predictors: (Constant), Motivasi, Lingkungan Kerja b. Dependent Variable: Kinerja

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 6.864 1.713 4.006 .000

Page 88: LAPORAN AKHIR - stiekhad.ac.id · Kata Kunci: Lingkungan Kerja, Kebijakan Pimpinan, Motivasi Kerja, Kinerja. 7 ... SE. MM., selaku PLH Ketua STIE KH Ahmad Dahlan Lamongan, yang telah

Lingkungan Kerja .291 .103 .334 2.832 .007

Motivasi .556 .124 .530 4.495 .000

a. Dependent Variable: Kinerja

Residuals Statisticsa

Minimum Maximum Mean Std. Deviation N

Predicted Value 16.4717 22.9567 20.3043 1.19158 46 Std. Predicted Value -3.216 2.226 .000 1.000 46 Standard Error of Predicted Value

.151 .547 .241 .092 46

Adjusted Predicted Value 16.6673 22.7929 20.2814 1.18359 46 Residual -2.12488 3.90065 .00000 .98709 46 Std. Residual -2.104 3.863 .000 .978 46 Stud. Residual -2.128 4.109 .011 1.025 46 Deleted Residual -2.17376 4.41403 .02296 1.08613 46 Stud. Deleted Residual -2.224 5.211 .031 1.138 46 Mahal. Distance .034 12.213 1.957 2.579 46 Cook's Distance .000 .741 .035 .111 46 Centered Leverage Value .001 .271 .043 .057 46

a. Dependent Variable: Kinerja

Charts

Page 89: LAPORAN AKHIR - stiekhad.ac.id · Kata Kunci: Lingkungan Kerja, Kebijakan Pimpinan, Motivasi Kerja, Kinerja. 7 ... SE. MM., selaku PLH Ketua STIE KH Ahmad Dahlan Lamongan, yang telah

REGRESSION /MISSING LISTWISE /CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10) /NOORIGIN /DEPENDENT y1.total /METHOD=ENTER x2.total /SCATTERPLOT=(*SDRESID ,*ZPRED).

Regression

Notes

Output Created 30-Aug-2017 02:53:08 Comments Input Data F:\PDP 2017\New Folder\regresi.sav

Active Dataset DataSet1 Filter <none> Weight <none> Split File <none> N of Rows in Working Data File

46

Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are treated as missing.

Cases Used Statistics are based on cases with no missing values for any variable used.

Syntax REGRESSION /MISSING LISTWISE /CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10) /NOORIGIN /DEPENDENT y1.total /METHOD=ENTER x2.total /SCATTERPLOT=(*SDRESID ,*ZPRED).

Resources Processor Time 00:00:00.141

Elapsed Time 00:00:00.142

Memory Required 1756 bytes

Additional Memory Required for Residual Plots

240 bytes

[DataSet1] F:\PDP 2017\New Folder\regresi.sav

Variables Entered/Removedb

Model Variables Entered

Variables Removed Method

di

m

e

ns

i

o

n0

1 Kebijakan Pimpinana

. Enter

a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: Motivasi

Page 90: LAPORAN AKHIR - stiekhad.ac.id · Kata Kunci: Lingkungan Kerja, Kebijakan Pimpinan, Motivasi Kerja, Kinerja. 7 ... SE. MM., selaku PLH Ketua STIE KH Ahmad Dahlan Lamongan, yang telah

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

d

im

e

n

si

o

n

0

1 .914a .836 .832 .60378

a. Predictors: (Constant), Kebijakan Pimpinan b. Dependent Variable: Motivasi

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 81.895 1 81.895 224.645 .000a

Residual 16.040 44 .365 Total 97.935 45

a. Predictors: (Constant), Kebijakan Pimpinan b. Dependent Variable: Motivasi

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) -2.611 1.255 -2.080 .043

Kebijakan Pimpinan .923 .062 .914 14.988 .000

a. Dependent Variable: Motivasi

Residuals Statisticsa

Minimum Maximum Mean Std. Deviation N

Predicted Value 13.0819 18.6204 16.1522 1.34903 46 Std. Predicted Value -2.276 1.830 .000 1.000 46 Standard Error of Predicted Value

.091 .223 .120 .038 46

Adjusted Predicted Value 12.9363 18.6864 16.1603 1.34682 46 Residual -2.08188 1.30265 .00000 .59703 46 Std. Residual -3.448 2.157 .000 .989 46 Stud. Residual -3.711 2.215 -.006 1.033 46 Deleted Residual -2.41195 1.37250 -.00812 .65171 46 Stud. Deleted Residual -4.427 2.323 -.020 1.109 46 Mahal. Distance .050 5.180 .978 1.341 46 Cook's Distance .000 1.092 .048 .164 46 Centered Leverage Value .001 .115 .022 .030 46

a. Dependent Variable: Motivasi

Charts

Page 91: LAPORAN AKHIR - stiekhad.ac.id · Kata Kunci: Lingkungan Kerja, Kebijakan Pimpinan, Motivasi Kerja, Kinerja. 7 ... SE. MM., selaku PLH Ketua STIE KH Ahmad Dahlan Lamongan, yang telah

REGRESSION /MISSING LISTWISE /CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10) /NOORIGIN /DEPENDENT z1.total /METHOD=ENTER x2.total y1.total /SCATTERPLOT=(*SDRESID ,*ZPRED).

Regression

Notes

Output Created 30-Aug-2017 02:54:22 Comments Input Data F:\PDP 2017\New Folder\regresi.sav

Active Dataset DataSet1 Filter <none> Weight <none> Split File <none>

Page 92: LAPORAN AKHIR - stiekhad.ac.id · Kata Kunci: Lingkungan Kerja, Kebijakan Pimpinan, Motivasi Kerja, Kinerja. 7 ... SE. MM., selaku PLH Ketua STIE KH Ahmad Dahlan Lamongan, yang telah

N of Rows in Working Data File

46

Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are treated as missing.

Cases Used Statistics are based on cases with no missing values for any variable used.

Syntax REGRESSION /MISSING LISTWISE /CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10) /NOORIGIN /DEPENDENT z1.total /METHOD=ENTER x2.total y1.total /SCATTERPLOT=(*SDRESID ,*ZPRED).

Resources Processor Time 00:00:00.188

Elapsed Time 00:00:00.171

Memory Required 2020 bytes

Additional Memory Required for Residual Plots

232 bytes

[DataSet1] F:\PDP 2017\New Folder\regresi.sav

Variables Entered/Removedb

Model Variables Entered

Variables Removed Method

d

i

me

n

s

io

n

0

1 Motivasi, Kebijakan Pimpinana

. Enter

a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: Kinerja

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

d

i

me

n

s

io

n

0

1 .724a .524 .502 1.09157

a. Predictors: (Constant), Motivasi, Kebijakan Pimpinan b. Dependent Variable: Kinerja

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 56.504 2 28.252 23.711 .000a

Residual 51.235 43 1.192 Total 107.739 45

a. Predictors: (Constant), Motivasi, Kebijakan Pimpinan b. Dependent Variable: Kinerja

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 6.849 2.378 2.880 .006

Page 93: LAPORAN AKHIR - stiekhad.ac.id · Kata Kunci: Lingkungan Kerja, Kebijakan Pimpinan, Motivasi Kerja, Kinerja. 7 ... SE. MM., selaku PLH Ketua STIE KH Ahmad Dahlan Lamongan, yang telah

Kebijakan Pimpinan .223 .275 .211 .812 .421

Motivasi .552 .273 .526 2.025 .049

a. Dependent Variable: Kinerja

Residuals Statisticsa

Minimum Maximum Mean Std. Deviation N

Predicted Value 16.7179 22.2500 20.3043 1.12055 46 Std. Predicted Value -3.201 1.736 .000 1.000 46 Standard Error of Predicted Value

.170 .696 .255 .114 46

Adjusted Predicted Value 17.2108 22.1839 20.2994 1.09810 46 Residual -1.92403 3.07719 .00000 1.06703 46 Std. Residual -1.763 2.819 .000 .978 46 Stud. Residual -1.877 2.862 .003 1.023 46 Deleted Residual -2.18394 3.17119 .00499 1.17294 46 Stud. Deleted Residual -1.936 3.143 .009 1.057 46 Mahal. Distance .112 17.339 1.957 3.075 46 Cook's Distance .000 .204 .035 .060 46 Centered Leverage Value .002 .385 .043 .068 46

a. Dependent Variable: Kinerja

Charts

Page 94: LAPORAN AKHIR - stiekhad.ac.id · Kata Kunci: Lingkungan Kerja, Kebijakan Pimpinan, Motivasi Kerja, Kinerja. 7 ... SE. MM., selaku PLH Ketua STIE KH Ahmad Dahlan Lamongan, yang telah
Page 95: LAPORAN AKHIR - stiekhad.ac.id · Kata Kunci: Lingkungan Kerja, Kebijakan Pimpinan, Motivasi Kerja, Kinerja. 7 ... SE. MM., selaku PLH Ketua STIE KH Ahmad Dahlan Lamongan, yang telah
Page 96: LAPORAN AKHIR - stiekhad.ac.id · Kata Kunci: Lingkungan Kerja, Kebijakan Pimpinan, Motivasi Kerja, Kinerja. 7 ... SE. MM., selaku PLH Ketua STIE KH Ahmad Dahlan Lamongan, yang telah
Page 97: LAPORAN AKHIR - stiekhad.ac.id · Kata Kunci: Lingkungan Kerja, Kebijakan Pimpinan, Motivasi Kerja, Kinerja. 7 ... SE. MM., selaku PLH Ketua STIE KH Ahmad Dahlan Lamongan, yang telah
Page 98: LAPORAN AKHIR - stiekhad.ac.id · Kata Kunci: Lingkungan Kerja, Kebijakan Pimpinan, Motivasi Kerja, Kinerja. 7 ... SE. MM., selaku PLH Ketua STIE KH Ahmad Dahlan Lamongan, yang telah
Page 99: LAPORAN AKHIR - stiekhad.ac.id · Kata Kunci: Lingkungan Kerja, Kebijakan Pimpinan, Motivasi Kerja, Kinerja. 7 ... SE. MM., selaku PLH Ketua STIE KH Ahmad Dahlan Lamongan, yang telah
Page 100: LAPORAN AKHIR - stiekhad.ac.id · Kata Kunci: Lingkungan Kerja, Kebijakan Pimpinan, Motivasi Kerja, Kinerja. 7 ... SE. MM., selaku PLH Ketua STIE KH Ahmad Dahlan Lamongan, yang telah