laporan 1 Eksperimen Fisika 2

download laporan 1 Eksperimen Fisika 2

of 7

Transcript of laporan 1 Eksperimen Fisika 2

  • 8/10/2019 laporan 1 Eksperimen Fisika 2

    1/7

  • 8/10/2019 laporan 1 Eksperimen Fisika 2

    2/7

    TEORI DASAR

    Konsep dasar dari sebuah reaktor adalah reaksi fisi dari sebuah material misalnya

    Uranium. Ketika sebuah inti ditembakkan oleh sebuah neutron dengan persentase tertentu inti

    akan mengalami pembelahan (fisi). Salah satu contoh reaksi fisi dari Uranium adalah sebagai

    berikut:

    Salah satu contoh proses pembelahan (reaksi fisi) dari Uranium seperti ditunjukkan pada Gambar

    berikut:

    Gambar 1: Reaksi Fisi

    Energi yang dihasilkan dari reaksi fisi, neutron dan produksi fisi semua berperan penting

    dalam reaktor nuklir (Lewis, 2008). Neutron yang dihasilkan dapat digunakan untuk menginduksi

    reaksi fisi lebih jauh lagi sehingga mendorong terjadinya reaksi fisi berantai. Reaksi berantai

    yang terjadi dalam reaksi fisi harus dibuat lebih terkendali. Usaha ini dapat dilakukan di dalam

    sebuah reaktor nuklir. Reaksi berantai terkendali dapat diusahakan berlangsung di dalam reaktor

    yang terjamin keamanannya dan energi yang dihasilkan dapat dimanfaatkan untuk keperluan

    yang lebih berguna, misalnya untuk penelitian dan untuk membangkitkan listrik.

  • 8/10/2019 laporan 1 Eksperimen Fisika 2

    3/7

    Gambar 2: Reaksi Fisi yang berantai

    Reaksi fisi yang terjadi di dalam reaktor mengakibatkan dihasilkan/hilangnya neutron

    dalam jumlah tertentu (Zweifel, 1973). Secara umum perubahan jumlah neutron akibat reaksi fisi

    dapat dirumuskan k-efektif atau sering disebut dengan faktor multiplikasi. Faktor multiplikasi

    menggambarkan tingkat kestabilan reaksi fisi di dalam teras reaktor, dimana keadaan stabil

    (kritis) dicapai jika nilai k-efektif = 1. Gambar 3 menunjukkan tiga jenis keadaan teras reaktor

    berdasarkan faktor multiplikasinya.

    Gambar 3: Faktor Multiplikasi

    Berdasarkan gambar 3, nilai faktor multiplikasi ada tiga jenis keadaan teras reaktor, yaitu:

    (a) k > 1 , disebut keadaan superkritis, dimana populasi neutron terus bertambah

    (b) k = 1 , disebut keadaan kritis, dimana populasi neutron tidak berubah (konstan)

    (c) k < 1 , disebut keadaan subkritis, dimana populasi neutron terus berkurang

    Reaksi fisi yang terjadi di dalam reaktor harus dikendalikan agar perubahan jumlahneutron dibatasi sehingga hanya satu neutron saja yang akan diserap untuk pembelahan inti

    berikutnya. Dengan mekanisme ini, diperoleh reaksi berantai terkendali yang energi yang

    dihasilkannya dapat dimanfaatkan untuk keperluan yang berguna.

    METODE EKSPERIMEN

    - Alat dan Bahan

    1.

    Laptop berbasis Linux atau windows dengan menggunakan Cygwin

    2. g++, gcc atau fortran sebagai bahasa pemrograman

  • 8/10/2019 laporan 1 Eksperimen Fisika 2

    4/7

    3. Software SRAC.tar dan SRACLIB-JDL32.tar

    4. Software Exel.

    - Prosedur Percobaan

    1. Menghitung Enrichment U-235 dari mulai 2% sampai 6%

    2.

    Data hasil perhitungan tersebut masukkan ke dalam software SRAC untuk masing-

    masing presentasenya.

    3. Jalankan programnya dengan perintah ./ pada Cygwin

    4. Setelah berhasil menjalankan programnya, masukkan data k infpada tiap presentase

    ke dalam Microsoft Excel

    5. Membuat grafik perbandingan enrichment U-235

    DATA DAN PEMBAHASAN

    Pada Eksperimen Analisis neutronik reaktor termal PWR, dilakukan beberapa kali

    percobaan menggunakan Uranium dengan presentase yang berbeda-beda. Konsep dasar

    eksferimen ini adalah reaksi fisi, reaksi fisi ini akan terjadi ketika material fisil ketika di tembak

    oleh sebuah neutron dengan energi tertentu. Neutron yang dihasilkan dapat digunakan untuk

    menginduksi reaksi fisi lebih jauh lagi sehingga mendorong terjadinya reaksi fisi berantai. Reaksifisi yang terjadi akan mengakibatkan dihasilkan/hilangnya neutron dalam jumlah tertentu. Dalam

    percobaan ini dilakukan dengan lima kali variasi presentase U-235, yaitu dari 2% sampai 6%.

    Sebelum melakukan simulasi, terlebih dahulu harus menghitung jumlah atom persatuan volume

    dari U-235 yang bersifat fisil dan U-238 yang bersifat fertil, setelah di dapatkan nilai tersebut

    dapat memulai simulasi SRAC.

    Tabel 1: Enrichment U-235

    U-235 U-238 NU-235 NU-238 NO-2 NU-235 SRAC NU-238 SRAC NO-2 SRAC

    0.02 0.98 4.953E+20 2.3964E+22 4.892E+22 4.9530E-04 2.3964E-02 4.8918E-02

    0.03 0.97 7.429E+20 2.3716E+22 4.892E+22 7.4285E-04 2.3716E-02 4.8918E-02

    0.04 0.96 9.903E+20 2.3469E+22 4.892E+22 9.9035E-04 2.3469E-02 4.8918E-02

    0.05 0.95 1.238E+21 2.3221E+22 4.892E+22 1.2378E-03 2.3221E-02 4.8918E-02

    0.06 0.94 1.485E+21 2.2974E+22 4.892E+22 1.4851E-03 2.2974E-02 4.8918E-02

    Berdasarkan tabel di atas, apabila presentase U-235 kita naikkan, maka nilai NU-235

    juga akan mengalami kenaikan dan nilai NU-238 mengalami penurunan, sedangkan nilai

  • 8/10/2019 laporan 1 Eksperimen Fisika 2

    5/7

    NO-2 tetap konstan. Kemudian nilai-nilai ini kita masukkan kedalam simulasi SRAC

    untuk mendapatkan nilai k inf.

    Berikut adalah gambar ketika sedang me-running tiap presentase U-235:

    Gambar 4: ketika me-running U-235 2%

    Gambar 5: ketika me-running U-235 3%

    Gambar 6: ketika me-running U-235 4%

    Gambar 7: ketika me-running U-235 5%

    Gambar 8: ketika me-running U-235 6%

    Setelah proses running selesai, nanti akan menghasilkan tiga output untuk setiap

    presentase U-235, salah satu output berisi nilai k inf. Untuk setiap presentase, semakin

    lama waktu pembelahan maka nilai k inf atau faktor multiplikasi cenderung menurun, hal

    ini berarti populasi dari neutron semakin berkurang. Faktor mutiplikasi ini secara fisis

    bergantung pada ukuran dan fraksi volume bahan, dalam percobaan ini karena faktor

  • 8/10/2019 laporan 1 Eksperimen Fisika 2

    6/7

    multiplikasi menurun berarti terjadi penyusutan bahan bakar sehingga jumlah neutron

    yang ada mengalami penurunan. Hal ini dapat dilihat dalam tabel 2 berikut:

    Tabel 2: NilaiK Inf pada tiap tahun

    Tahun

    Nilai K Inf

    2% 3% 4% 5% 6%

    1 1.187878 1.292394 1.353039 1.393049 1.421736

    2 1.15008 1.251352 1.313804 1.356408 1.387653

    3 1.13104 1.231337 1.29516 1.339275 1.371775

    4 1.111114 1.210988 1.27631 1.32211 1.356119

    5 1.091883 1.191189 1.257777 1.305107 1.340555

    6 1.073725 1.17229 1.239889 1.288545 1.325284

    7 1.056604 1.154322 1.222732 1.272538 1.310427

    8 1.04039 1.137198 1.206279 1.257098 1.29602

    9 1.024961 1.120805 1.190462 1.242195 1.282058

    10 1.010227 1.10504 1.175201 1.227775 1.268511

    11 0.996126 1.089818 1.160421 1.213786 1.255342

    12 0.982619 1.075074 1.146058 1.200171 1.242511

    Setelah didapat hasil seperti ini, dibuat grafiknya dengan memplot tahun sebagai sumbu x dan

    nilai k inf sebagai sumbu y. Berikut adalah grafik perbandingan enrichment U-235

    Grafik 1: Perbandingan Enrichment

    KESIMPULAN

    0

    0.2

    0.4

    0.6

    0.8

    1

    1.2

    1.4

    1.6

    0 2 4 6 8 10 12 14

    ki

    nf

    tahun

    Perbandingan Enrichment U-235

  • 8/10/2019 laporan 1 Eksperimen Fisika 2

    7/7

    Adapun kesimpulan dari eksperimen ini ialah Hasil yang didapat dari eksperimen

    menganalisis pengaruh pengayaan (enrichment) U-235 ini adalah semakin ditambahkan

    pengayaan persentase U-235 K-infinite yang didapat semakin besar dan semakin lama waktu

    yang dibutuhkan K-infinite semakin kecil. Hal ini dikarenakan penambahan pengayaan

    persentaseU-235 yang berpengaruh terhadap massa relatif atom uranium.

    DAFTAR PUSTAKA

    - Agung S J, Hermawan.2003.studi desain neutronik reaktor berumur panjang

    berbahan bakar UO2. FMIPA IPB (skipsi).

    - Ramdani, R.,Subkhi, M.N., Suud, Z. 2012. Studi Desain Reaktor Termal

    Pressurized Water.

    -

    Pressurized Water Ractor (PWR), COE-INES, TIT-ITB-BATAN

    - Duderstadt, James J dkk. 1975.Nuclear Reactor Analysis. John wiles dan sons

    - Subkhi, M.N., Suud, Z. (2005) Design Study of Small Long-life Thorium-Uranium

    Fueled.