CONTOH EKSPERIMEN FISIKA

276

Click here to load reader

description

CONTOH EKSPERIMEN FISIKA

Transcript of CONTOH EKSPERIMEN FISIKA

Page 1: CONTOH EKSPERIMEN FISIKA

CONTOH EKSPERIMEN FISIKA SEDERHANAPosted on April 6, 2012 by zhuldyn 13 Votes

Percobaan 1 : Aliran Udara

Apakah tiupan udara akan selalu membuat benda melengkung membesar? Ternyata tidak juga. Coba kamu lakukan percobaan ini.

Apa Yang Kamu Butuhkan?1. Dua buku yang sama besar atau banda lain yang berukuran sama2. Selembar kertas3. Sedotan

Cobalah Ini:Letakkanlah selembar kertas diantara dua buah buku, sehingga menyerupai sebuah jembatan. Pastikan bentuk kertasnya tidak melengkung. Kemudian, dengan menggunakan sedotan, tiuplah bagian bawah kertas yang berada diantara dua buku. Perhatikanlah apa yang terjadi dengan kertasnya.

Apa yang terjadi?Ketika kamu meniup di bagian bawah kertas, kamu akan melihat kertas akan melengkung kedalam mendekati sedotan. Tidak terbang atau tertiup keluar.Ketika kamu meniup, kamu membuat tekanan udara dibawah kertas menjadi lebih kecil bila dibandingkan dengan tekanan udara diatas kertas. Sehingga tekanan udara diatas kertas akan menekan kertas kebawah, dan bentuk kertas akan melengkung mendekati sedotan dan tidak terbang keatas.

Percobaan 2 : Arus Pendek

Kita mengetahui listrik harus melalui rangkaian tertutup untuk dapat mengalir. Tapi terkadang, aliran listrik dapat terganggu. Cobalah eksperimen ini untuk mengetahui apa itu arus pendek dan apa yang dapat terjadi akibat arus pendek.

Page 2: CONTOH EKSPERIMEN FISIKA

Apa yang Kamu Butuhkan?1. Dua kabel 30 cm2. Bola lampu kecil dan soketnya3. Baterai 9 volt4.Kancing baterai

Cobalah Ini:Kelupas plastik kabel pada kedua ujung kebel dan pada bagian tengah kabel. Hubungkan masing-masing kabel pada masing-masing kutub baterai dan hubungkan dengan soket lampu. Perhatikan apa yang terjadi?BAHAYA! Sekarang, dengan cepat hubungkan bagian tengah kabel yang terkelupas. Lakukan ini hanya selama dua detik saja, dan pastikan tanganmu MENYENTUH BAGIAN PLASTIK KABEL. Kabelnya mungkin akan terasa panas. Apa yang terjadi pada lampu?

Fakta Mengenai Magnet:Ketika kamu membuat rangkaian listrik biasa, listrik akan memanaskan kawat filamen yang ada pada bola lampu dan membuatnya menyala. Tapi ketika kamu menyilangkannya (menghubungkan bagian tengah kabel yang terkelupas tadi), lampu akan mati. Ingatlah: Listrik akan mengambil lintasan yang lebih mudah (lebih pendek) dari suatu rangkaian.

Ketika kamu menyilangkannya, kamu membuat arus pendek. Arus pendek ini tidak akan memanaskan filamen bola lampu agar menyala, tapi justru akan memanaskan kabel. Kamu mungkin akan mencium bau hangus ketika ini terjadi.

Arus pendek sangat berbahaya dan dapat menimbulkan kerusakan besar. Jadi selalu waspada dengan mata dan hidungmu untuk melihat dan mencium apabila ada tanda-tanda arus pendek.

Percobaan 3 : Fiber Berkas Cahaya

Kamu mengetahui bahwa cahaya terdiri dari 3 warna dasar, biru, hijau, merah. Bedakan dengan warna primer biru, kuning, merah. Nah, pada percobaan ini kamu akan mencoba memilah cahaya-cahaya tersebut.

Apa yang Kamu Butuhkan?1.Filter warna biru, hijau, merah. Kamu bisa menggunakan plastik transparan berwarna2.Beberapa gambar dengan warna garis yang berbeda, biru, hijau, merah.

Cobalah Ini:Ambil salah satu gambar, kemudian letakkan filter diatasnya. Perhatikan apa yang terjadi dengan gambarnya. Cobalah dengan filter warna lain. Setelah itu, kamu harus mencoba dengan gambar berwarna lainnya dan dengan filter yang berbeda. Apa yang kamu amati pada gambar tersebut?

Page 3: CONTOH EKSPERIMEN FISIKA

Apa yang terjadi?Kamu akan mellihat gambar dengan warna biru akan terlihat oleh filter selain biru, merah oleh selain merah, dan hijau oleh selain hijau. Filter berkerja dengan menyaring cahaya yang lewat. Filter hijau akan menyaring warna hijau saja yang bisa lewat. Suatu benda terlihat berwarna, katakanlah benda akan terlihat berwarna hijau karena cahaya berwarna selain hijau diserap oleh benda hijau tersebut dan yang dipantulkan ke mata kita hanyalah cahaya berwarna hijau.

Filter hijau akan meneruskan hanya cahaya hijau pada seluruh permukaan filter. Sehingga ketika gambar berwarna hijau kita lihat dengan filter hijau, kita tidak akan bisa melihat gambar hijau tersebut karena bercampur dengan hijau pada seluruh permukaan filter. Sedangkan ketika kita melihat warna merah melalui filter hijau, warna hijau yang diteruskan filter akan diserap oleh warna merah dan tidak dipantulkan ke mata kita. Sehingga kita hanya akan melihat warna hitam/gelap.

Percobaan 4 : Interaksi Magnet

Selama beratus tahun, kita mengetahui kegunaan magnet. Beberapa benda merspon gaya yang diberikan magnet, atau tertarik; namun ada yang tidak terpengaruh. Apa saja benda yang dapat dipengaruhi oleh magnet? Coba eksperimen ini dan cari tahu!

Apa Yang Kamu Butuhkan?1. Sebuah magnet batang2. Paku payung (hati-hati, mintalah orang yang lebih tua untuk membantumu)3. Sebuah pensil4. Sebuah penghapus5. Selembar kertas6. Pisau (hati-hati, mintalah orang yang lebih tua untuk membantumu)7. Kunci8. Koin9. Kain bekas10. Sisir11. Peralatan alumunium12. Selembar pita kaset bekas

Cobalah Ini:Sentuhkan magnet batangmu ke masing-masing benda. Benda apa saja yang tertarik dan menempel pada batang magnet? Benda apa saja yang tidak tertarik oleh magnet? Catatlah hasilnya pada tabel dibawah dengan memberikan tanda dibawah tulisan ya untuk benda yang tertarik oleh magnet atau tidak untuk benda yang tidak tertarik oleh magnet. Tuliskan juga dari bahan apa benda-benda tersebut dibuat pada tabel bertuliskan bahan. Cobalah dengan benda lainnya!

Fakta Mengenai Magnet:Apakah kamu mendapati bahwa hanya benda yang berasal dari besi dan baja saja yang tertarik dengan magnet? Ternyata magnet juga menarik kobalt dan nikel.

Page 4: CONTOH EKSPERIMEN FISIKA

Umumnya magnet terbuat dari besi dan baja, biasanya juga merupakan campuran dengan bahan lain seperti kobalt dan nikel. Tapi beberapa magnet terbuat dari plastik dan keramik yang dicampur dengan serbuk magnet

Percobaan 5 : Gaya Tegangan Permukaan

Kali ini kita akan melihat bagaimana gaya tegang permukaan air dapat dipengaruhi oleh zat lainnya. Kira-kira apa yang akan terjadi dengan permukaan airnya ya?

Apa Yang Kamu Butuhkan?1.Satu helai benang berukuran sekitar 15 cm2.Wadah berisi air3.Sabun cair

Cobalah Ini:Letakkanlah benang dalam bentuk melingkar diatas permukaan air, tapi jangan diikat. Pastikan benang tersebut mengambang. Tidak tenggelam. Kemudian teteskanlah setetes sabun cair pada posisi ditengah lingkaran benang tersebut. Perhatikan apa yang terjadi pada benangnya!

Apa yang terjadi?Benang yang tadinya berbentuk lingkaran perlahan-lahan melebar sehingga ujung-ujungnya memisah. Hal ini karena pada awalnya, gaya tegang permukaan menahan posisi benang sehingga bisa berbentuk lingkaran. Tapi kemudian setelah ditetesi sabun cair, daerah disekitar tetesan sabun tersebut menjadi lemah ikatannya. Dan daerah permukaan diluar benang yang ikatan molekul airnya lebih kuat akan menarik benang sehingga bentuk benang menjadi melebar dan tidak lagi berbentuk lingkaran.

Percobaan 6 : Bermain Sulap dengan Magnet

Apakah magnet dapat berinteraksi tanpa menyentuh bendanya? Para ilmuwan telahmencobanya melalui udara, air, kaca, dan benda lainnya. Kamu dapat mencobanya dan tunjukkanlah “Sulap” ini kepada teman-temanmu.

Apa Yang Kamu Butuhkan?1.Sebuah magnet batang atau magnet U2.Penjepit kertas3.Serbuk besi atau benda dari besi lainnya4.Selotip5.Kertas6.Gelas7.Air8.Benang

Cobalah Ini:1. Ikat penjepit kertas pada ujung benang. Lalu tempelkan ujung benang yang lainnya

Page 5: CONTOH EKSPERIMEN FISIKA

dengan selotip pada meja atau lantai. Pelan-pelan dekatkan magnet kearah penjepit kertas sampai penjepit kertas tersebut tertarik. Hati-hati, jangan sampai penjepit kertasnya menempel di magnet. Cobalah kamu angkat magnet keatas perlahan-lahan, usahakan jarak magnet ke penjepit kertas selalu sama, apakah penjepit kertasnya akan terbawa keatas mengikuti magnet?

2. Coba letakkan magnet di meja atau lantai, lalu tutupi dengan selembar kertas. Setelah itu letakkan penjepit kertas diatasnya, usahakan jaraknya tidak terlalu jauh dari ujung magnet. Dekatkan secara perlahan-lahan. Apa yang terjadi, apakah penjepit kertasnya tertarik oleh magnet? Taruh serbuk besi kedalam gelas. Jika tidak ada cobalah cari benda yang terbuat dari besi seperti paku. Setelah itu, dekatkan magnet dari luar gelas. Apakah serbuk besi yang ada dalam gelas bisa tertarik oleh magnet?

3. Sekarang, tuangkan air kedalam gelas berisi serbuk besi tadi. Lalu cobalah dekatkan magnet dari luar gelas lagi. Kali ini apakah serbuk besinya tertarik oleh magnet? Setelah selesai, segera buang airnya dan keringkan serbuk besinya dengan tissue agar tidak karatan.

Fakta Mengenai Magnet:Ternyata, magnet bisa menarik benda-benda yang terbuat dari besi walaupun ada penghalang berupa udara, air, kertas, maupun kaca. Jadi magnet bisa menarik besi tanpa perlu bersentuhan dengan besinya secara langsung. Asalkan penghalangnya tidak terlalu tebal untuk magnet yang kecil

Percobaan 7 : Gaya Angkat Udara

Percaya atau tidak, kamu bisa membuat dua benda bermassa sama, terapung dan tenggelam masing-masing secara bersamaan. Jadi, ketika kamu meletakkan dua benda tersebut kedalam air, yang satu akan terapung, satu lagi tenggelam. Koq bisa?

Apa Yang Kamu Butuhkan?1.Dua benda bermassa sama. Kamu bisa menggunakan 2 tumpukkan yang masing-masing berisi 5 keping logam 500 rupiah2.Dua lembar kertas karton berukuran 20×20 cm3.Dua lembar alumunium foil berukuran 20×20 cm4.Satu baskom besar berisi air

Cobalah Ini:Lapisilah masing-masing karton dengan alumunium foil. Lalu, ambil salah satunya dan bentuklah menjadi sebuah wadah menyerupai box untuk membungkus kue tart (kita akan menyebutnya menyerupai kapal-kapalan). Letakkan 5 tumpuk koin di dalamnya.

Ambillah 5 tumpuk koin lainnya dan bungkuslah dengan karton yang belum digunakan. Kamu bisa membungkusnya dengan berbagai cara. Lebih baik kamu bentuk seperti gumpalan kertas biasa. Letakkanlah keduanya diatas permukaan air secara bersamaan. Apa yang terjadi?

Page 6: CONTOH EKSPERIMEN FISIKA

Apa yang terjadi?Koin yang berada didalam kapal-kapalan terapung. Sedangkan koin yang berada didalam gumpalan kertas akan tenggelam. Hal ini terjadi karena air memiliki gaya angkat yang sama pada tiap benda. Gaya tersebut berkerja sesuai luas permukaan bendanya itu sendiri. Pada bentuk kapal-kapalan, bagian dasar kapal-kapalan memiliki luas permukaan yang lebih besar daripada bentuk gumpalan kertas biasa. Sehingga kapal-kapalan itu menangkap gaya apung lebih banyak dan membuatnya bisa tetap ada di permukaan air meski membawa beban yang sama. Hal ini juga menjelaskan kenapa kapal laut atau sekoci kecil bisa mengapung di permukaan air.

Percobaan 8 : Faktor-Faktor Gaya Tekan

Kamu mungkin pernah menggunakan kata gaya dan tekanan. Tapi apa kamu mengerti apa arti kata gaya dan tekanan itu? Pada percobaan ini, kita akan mengenal gaya dan tekanan lebih dekat. Yuk coba!

Apa Yang Kamu Butuhkan?1.Alat penghisap (Tabung suntik atau semacamnya. Ingat, tanpa jarum)

Cobalah Ini:Kali ini kita akan mencoba menggunakan tabung suntik untuk melakukan simulasinya. Posisikanlah katup tabung suntik pada keadaan tertutup. Kemudian, tariklah hingga mencapai 1 nya. Pastikan 1 tabung tersebut terisi udara. Kemudian, tahanlah bagian mulut tabung dan tarik dengan kuat katup tabung suntik. Dengan cepat, lepaskanlah. Apa yang terjadi dengan katup tabung?

Apa yang terjadi?Katup tabung akan kembali ke posisi semula. Hal ini karena ketika kamu menarik katup tabung, kamu memberikan gaya untuk memperbesar volum dalam tabung. Nah, karena volumnya bertambah dan tidak ada udara yang keluar masuk, tekanan menjadi semakin kecil. Sedangkan tekanan udara diluar tabung tetap. Artinya, keadaan tekanan udara diluar tabung lebih besar daripada didalam tabung. Karena tekanan bergerak dari tekanan tinggi ke tekanan rendah, maka tekanan udara diluar tabung akan mendorong katup ke posisinya semula. Dimana tekanan pada posisi tersebut adalah sama dengan tekanan diluar tabung.

Percobaan 9 : Bermain Dengan Serbuk Besi

Magnet akan berinteraksi dengan butiran kecil besi, yang biasa disebut sebagai serbuk besi. Tapi, apakah magnet tetap akan menarik serbuk besi jika dicampur dengan bahan bukan magnet seperti garam?

Apa Yang Kamu Butuhkan?1.Sebuah magnet tapal kuda (magnet U)2.Kertas3.Serbuk besi4.Garam5.Sendok teh

Page 7: CONTOH EKSPERIMEN FISIKA

Cobalah Ini:1. Campurkan satu sendok teh serbuk besi dan satu sendok teh garam pada selembar kertas. Mintalah bantuan orang yang lebih tua agar tidak mengotori badanmu. Buatlah agar campuran tersebut tidak menumpuk dan merata pada kertas. Lalu, dekatkanlah magnet U tersebut ke atas permukaan campuran magnet tadi. Apa yang terjadi?2. Buanglah garam yang tersisa pada kertas dan lepaskan serbuk besi yang menempel pada magnet. Kumpulkan kembali serbuk besinya agar dapat digunakan kembali.

Fakta Mengenai Magnet:Ketika ada campuran besi dan bahan lain yang tidak tertarik magnet seperti garam, maka hanya serbuk besi yang dapat tertarik magnet. Magnet juga sering digunakan untuk memisahkan besi dan baja dari bahan lainnya. Contohnya, pada pabrik obat dan makanan. Mereka menggunakan magnet untuk memisahkan besi dari obat dan makanan mereka agar lebih aman untuk dikonsumsi.

Percobaan 10 : Gaya Gesek Istimewa-1

Kamu tahu kan gaya gesek antara suatu benda dan permukaan lintasan dapat menghambat laju benda tersebut. Tapi, jika gaya gesek yang tercipta adalah dari air yang berada dalam botol yang digelindingkan, mungkin gak sih?

Apa Yang Kamu Butuhkan?1. Dua buah botol berukuran sama. Yang satu berisi air

Cobalah Ini:Percobaannya sangat mudah. Peganglah kedua botol pada posisi yang sama. Kemudian gelindingkanlah keduanya secara bersamaan. Usahakan gaya yang diberikan sama pada kedua botol. Apa yang terjadi dengan gerak kedua botol?

Apa yang terjadi?Botol berisi air bergerak lebih lambat daripada botol yang kosong. Hal ini karena air dalam botol ikut bergerak seiring dengan pergerakan botol. Kontak antara air dan permukaan dalam botol menciptakan gaya gesek yang menghambat laju botol. Begitu juga gaya berat dari air memberikan tekanan sehingga membuat gaya gesek antara permukaan luar botol dan permukaan lintasan menjadi lebih besar. Akibat dari kedua gaya gesek tersebut, botol berisi air menjadi lebih lambat.

Percobaan 11 : Gaya Gesek Istimewa-2

Kamu tahu kan gaya gesek antara suatu benda dan permukaan lintasan dapat menghambat laju benda tersebut. Tapi, jika gaya gesek yang tercipta adalah dari air yang berada dalam botol yang digelindingkan, mungkin gak sih?

Apa Yang Kamu Butuhkan?1.Dua buah botol berukuran sama. Yang satu berisi airCobalah Ini:

Page 8: CONTOH EKSPERIMEN FISIKA

Percobaannya sangat mudah. Peganglah kedua botol pada posisi yang sama. Kemudian gelindingkanlah keduanya secara bersamaan. Usahakan gaya yang diberikan sama pada kedua botol. Apa yang terjadi dengan gerak kedua botol?

Apa yang terjadi?Botol berisi air bergerak lebih lambat daripada botol yang kosong. Hal ini karena air dalam botol ikut bergerak seiring dengan pergerakan botol. Kontak antara air dan permukaan dalam botol menciptakan gaya gesek yang menghambat laju botol. Begitu juga gaya berat dari air memberikan tekanan sehingga membuat gaya gesek antara permukaan luar botol dan permukaan lintasan menjadi lebih besar. Akibat dari kedua gaya gesek tersebut, botol berisi air menjadi lebih lambat.

Percobaan 12 : Inersia Dalam Potongan

Kamu pernah membantu ibu memotong sayuran atau buah, disanalah fisikanya berlaku.

Apa Yang Kamu Butuhkan?1.Pisau2.Kentang3.Selembar kertas

Cobalah Ini:Untuk percobaan yang pertama, sederhana saja. Potonglah kentang dengan menggunakan pisau. Hasilnya, kentang akan terpotong. Mungkin kamu berpikir karena pisaunya tajam. Kamu sekarang harus melakukan percobaan ini, potonglah kentang dengan selembar kertas. Kamu pegang ujung-ujung dari kertas. Usahakan agar kertasnya dalam keadaan tegang. Hentakkan dengan cepat dan keras ke kentang. Apa yag terjadi? Apakah kentangnya terpotong?

Apa yang terjadi?Tentu saja kentangnya dapat terpotong. Hanya dengan kertas! Ini semua bisa dilakukan karena adanya inersia. Ketika kita menggerakkan kertas, kita menggerakkan kertas dengan memberikannya kecepatan dan gaya yang konstan. Sedangkan kentang tetap diam. Kentang akan berusaha tetap diam pada saat kertas menyentuh kentang, dan kertas sendiri akan berusaha untuk tetap bergerak. Akibatnya kertas dapat memotong menembus kentang.

Percobaan 13 : Inersia dalam Minuman Gelas

Hmm…Judulnya sedikit aneh. Tapi memang ada fisika dalam setiap minuman gelas. Jika kamu pernah membeli minuman gelas, entah itu air mineral atau minuman segar, maka kamu telah menerapkan inersia ketika meminumnya.

Apa Yang Kamu Butuhkan?1.Minuman gelas yang belum dibuka2.Sedotan

Page 9: CONTOH EKSPERIMEN FISIKA

Cobalah Ini:Percobaan ini mudah. Kamu cukup hanya menusuk sedotan kedalam minuman gelas yang akan kamu minum. Kenapa bisa tertusuk ya? Mungkin kamu berpikir karena ujungnya tajam. Tapi coba yang berikutnya. Sekarang, coba kamu tusuk sedotan dengan menggunakan bagian yang tumpulnya. Apakah bisa menusuk minuman gelasnya?

Apa yang terjadi?Tentu saja minuman gelasnya dapat tertusuk. Meski mungkin kamu akan kesulitan pada awalnya. Sederhananya, hal ini dapat dilakukan karena minuman gelas akan berusaha untuk tetap diam ketika bersentuhan dengan sedotan yang juga tetap berusaha untuk bergerak. Kecendrungan benda untuk mempertahankan posisinya ini disebut inersia. Inersia inilah yang membantu kamu bisa menusuk sedotan kedalam minuman gelasmu. Jadi kamu bisa minum.

Percobaan 14 : Inersia dalam Benda Bergerak

Apa kamu tahu hukum pertama Newton? Paling tidak kamu sudah pernah mendengarnya? Tapi mungkin kamu kurang memahami maksud dari hukum tersebut. Nah, sekarang kita akan mencoba untuk memahami dengan lebih baik hukum tersebut.

Apa Yang Kamu Butuhkan?1.Tumpukan beberapa buah buku

Cobalah Ini:Letakkan beberapa tumpuk buku diatas meja. Lalu doronglah kedepan, dan usahakan gaya yang kamu berikan konstan sehingga kecepatannya tidak berubah. Dengan cepat, hentikanlah tumpukan buku yang kamu dorong. Perhatikanlah buku yang berada di posisi paling atas, apa yang terjadi?

Apa yang terjadi?Ketika kamu berhentikan tumpukan buku yang sedang bergerak, maka buku yang berada diatas akan maju kedepan, mungkin malah akan terjatuh dari tumpukan yang kamu dorong tadi. Hal ini karena si buku-buku tersebut memiliki yang namanya Inersia. Buku yang bergerak secara konstan tadi akan berusaha mempertahankan posisinya yang bergerak ketika secara tiba-tiba diberhentikan. Akibatnya buku tetap akan bergerak kedepan walau hanya beberapa jaraknya.

Contoh lainnya adalah ketika kamu menaiki mobil yang berjalan secara konstan, kemudian mobil tersebut berhenti secara tiba-tiba. Kamu akan merasakan badanmu tertarik kedepan. Mungkin kamu akan melihat hal lain yang serupa dengan kasus ini. Coba kamu cari.

Percobaan 15 : Membentuk Gelembung Sabun

Page 10: CONTOH EKSPERIMEN FISIKA

Kamu pernah main gelembung sabun? Mungkin kamu pernah membayangkan ya jika kamu bisa membuat gelembung sabun yang berbentuk kotak, segitiga, atau bentuk lainnya. Apa bentuk gelembung sabun hanya seperti bola saja ya? Kenapa tidak bisa berbentuk lain?

Apa Yang Kamu Butuhkan?1. Air sabun2. Sedotan

Cobalah Ini:Tiuplah air sabun dengan sedotan hingga terbentuk gelembung yang berukuran sedang. Buat agar gelembung terlepas dari sedotan, sehingga melayang di udara. Perhatikanlah bagaimana bentuk gelembung sabun itu. Sekarang, tiup lagi air sabun dengan sedotan hingga berukuran lebih kecil dari gelembung yang pertama. Segera tutup ujung sedotan yang terbuka dengan jarimu. Jangan sampai ada udara yang keluar masuk ke dalam gelembung. Usahakan gelembung tidak terlepas dari ujung sedotan yang satunya. Perhatikan apa yang terjadi dengan bentuk gelembung.

Apa yang terjadi?Ketika kamu lihat gelembung sabun yang melayang, kamu akan melihat bentuk gelembungnya adalah seperti bola. Hal ini karena molekul air sabun yang menjadi selaput gelembungnya berikatan satu sama lain dengan posisi yang teratur disekelilingnya. Sehingga terbentuklah bentuk bola dari gelembung air sabun. Tapi pada gelembung kedua, kamu akan melihat bentuk yang agak lonjong. Ini karena masih terdapat sejumlah molekul air sabun yang tidak terbentuk selaput gelembung sabun dan menarik gelembung karena pengaruh gravitasi.

Percobaan 16 : Cara Kerja Sedotan

Kamu pernah menggunakan sedotan kan. Mungkin bukan benda yang aneh. Karena ketika kita ingin meminum air, kadang kita menggunakan sedotan. Dan banyak orang yang merasa lebih nikmat minumnya dengan menggunakan sedotan. Tapi, bagaimana sebenarnya cara kerja sedotan? Apa kamu tahu?

Apa Yang Kamu Butuhkan?1.Gelas berisi minuman.2.Sedotan

Cobalah Ini:Tuanglah air kedalam gelas. Kamu bisa mengisinya dengan apa saja. Air putih, susu, atau sirup. Tapi jangan air mentah! Masukkanlah sedotan kedalam gelas. Sekarang, cobalah kamu minum.

Apa yang terjadi?Ketika kamu minum, kamu mungkin berpikir kamu sedang menghisap air yang ada dalam gelas. Tapi sebenarnya kamu sedang membuat tekanan udara di dalam sedotan hingga kedalam mulutmu menjadi lebih kecil daripada tekanan udara yang berada disekitarmu. Akibatnya, tekanan udara disekitarmu akan mendorong air masuk kedalam

Page 11: CONTOH EKSPERIMEN FISIKA

sedotan dan membuat air minuman itu bisa masuk kedalam mulutmu. Sehingga kamu bisa minum dengan leluasa.

Percobaan 17 : Cermin Cekung dan Cermin Cembung

Kamu mengetahui ada beberapa jenis cermin. Tapi kamu mungkin hanya memahami dengan jelas untuk cermin datar saja. Nah, kamu harus mencoba ini untuk melihat jenis cermin lainnya.

Apa Yang Kamu Butuhkan?1. Lembaran sejenis alumunium foil yang dapat memantulkan bayangan

Cobalah Ini:Peganglah lembaran dalam posisi tegak. Usahakan tidak terjadi lengkungan-lengkungan pada lembaran. Perhatikan bayangan yang terbentuk. Sekarang tekuklah lembaran kearah luar menjauhi wajahmu, lalu lihatlah apa yang terjadi pada bayangan yang kamu lihat. Terakhir, tekuklah lembaran kearah dalam mendekati wajahmu, apa yang terjadi pada bayangan yang kamu lihat.Ingat. Usahakan lembaran jangan sampai terlipat.

Apa yang terjadi?Ketika kamu memposisikan lembaran tegak, maka kamu melihat sebuah cermin datar biasa. Namun, ketika kamu menekuk lembaran menjauhi wajahmu, kamu membuat cermin cekung. Dan ketika kamu menekuk lembaran mendekati wajahmu, kamu membuat cermin cembung.

Bayangan yang dihasilkan juga akan berbeda-beda. Dengan cermin datar, bayanganmu akan sama dengan wujud aslimu. Tapi dengan cermin cekung, bayanganmu akan terbalik. Dan dengan cermin cembung, bayanganmu akan menjadi lebih kecil.

Jika kamu tidak menemukan lembaran yang cocok, kamu bisa menggunakan permukaan sendok untuk melihat perbedaan cermin cekung dan cermin cembung. Kamu bisa amati dengan jelas bayangan yang terpantul pada sendok.

Percobaan 18 : Gaya Gravitasi 1

Kamu tahu Galileo pernah menjatuhkan dua benda berbeda bentuk dari atas menara miring pisa dan keduanya jatuh bersamaan? Tapi pada percobaan kali ini, kita akan menjatuhkan dua benda berbeda, dan keduanya jatuh tidak bersamaan. Koq bisa? Apa Galileo salah?

Apa Yang Kamu Butuhkan?1.Selembar kertas2.Sebuah buku

Page 12: CONTOH EKSPERIMEN FISIKA

Cobalah Ini:Peganglah masing-masing kertas dan buku pada kedua tanganmu. Kemudian berdirilah tegak. Secara bersamaan jatuhkanlah kedua benda tersebut dari tanganmu. Bagaimana waktu jatuh kedua bendanya? Sekarang, letakkan kertas diatas buku dan peganglah dengan erat. Kemudian jatuhkanlah secara tiba-tiba. Apa yang terjadi dengan jatuhnya kertas dan buku?

Apa yang terjadi?Ketika percobaan yang pertama dilakukan, buku akan jatuh lebih dulu daripada kertas. Sebenarnya, gaya gravitasi menarik dua benda tersebut dengan gaya yang sama. Tapi jatuhnya kertas terhambat oleh gaya gesek udara. Buku juga mendapat gaya gesek yang sama, tapi berat dari si buku mampu mengurangi pengaruh gaya gesek udaranya.

Pada percobaan yang kedua, kedua benda jatuh bersamaan. Kertas yang berada diatas buku tidak lagi dipengaruhi oleh gaya gesek udara karena dibantu oleh berat buku yang mengurangi gaya geseknya. Sehingga gravitasi akan menarik buku dan kertas dengan mudah sebagai satu sistem. Jadi Galileo tidak salah.

Percobaan 19 : Gaya Gravitasi 2

Kamu tahu Galileo pernah menjatuhkan dua benda berbeda bentuk dari atas menara miring pisa dan keduanya jatuh bersamaan? Tapi pada percobaan kali ini, kita akan menjatuhkan dua benda berbeda, dan keduanya jatuh tidak bersamaan. Koq bisa? Apa Galileo salah?

Apa Yang Kamu Butuhkan?1.Selembar kertas2.Sebuah buku

Cobalah Ini:Peganglah masing-masing kertas dan buku pada kedua tanganmu. Kemudian berdirilah tegak. Secara bersamaan jatuhkanlah kedua benda tersebut dari tanganmu. Bagaimana waktu jatuh kedua bendanya? Sekarang, letakkan kertas diatas buku dan peganglah dengan erat. Kemudian jatuhkanlah secara tiba-tiba. Apa yang terjadi dengan jatuhnya kertas dan buku?

Apa yang terjadi?Ketika percobaan yang pertama dilakukan, buku akan jatuh lebih dulu daripada kertas. Sebenarnya, gaya gravitasi menarik dua benda tersebut dengan gaya yang sama. Tapi jatuhnya kertas terhambat oleh gaya gesek udara. Buku juga mendapat gaya gesek yang sama, tapi berat dari si buku mampu mengurangi pengaruh gaya gesek udaranya.

Pada percobaan yang kedua, kedua benda jatuh bersamaan. Kertas yang berada diatas buku tidak lagi dipengaruhi oleh gaya gesek udara karena dibantu oleh berat buku yang mengurangi gaya geseknya. Sehingga gravitasi akan menarik buku dan kertas dengan mudah sebagai satu sistem. Jadi Galileo tidak salah.

Page 13: CONTOH EKSPERIMEN FISIKA

Percobaan 20 : Gaya Ikat Molekul Air 1

Apakah kamu pernah melihat pada beberapa bangunan ada rantai yang menggantung dari atap hingga ke permukaan tanah? Mungkin kamu bertanya-tanya apa maksud rantai tersebut dipasang. Nah, kamu harus mencoba ini untuk tahu apa guna rantai tersebut.

Apa Yang Kamu Butuhkan?1.Sehelai benang dengan panjang sekitar 50 cm2.Teko berisi air

Cobalah Ini:Ikatkanlah ujung benang pada gagang teko. Kemudian posisikan benang tersebut hingga menempel pada mulut teko. Akan lebih baik jika benang diposisikan cukup tegang. Secara perlahan, tuanglah air dari mulut teko yang dilewati benang. Apa yang terjadi pada air yang kamu tuang?

Apa yang terjadi?Air tidak tumpah! Tetapi air tersebut mengalir melewati benang hingga turun kebawah. Usahakan kamu menggunakan wadah besar agar tumpahan airnya tidak membasahi ruangan.

Nah, rantai yang digunakan pada beberapa gedung gunanya adalah untuk mengalirkan air hujan dari atap hingga ke permukaan tanah. Jadi air akan mengalir melewati rantai dan tidak tumpah kemana-mana. Hal ini bisa terjadi karena gaya ikat molekul air sangat kuat. Sehingga antar molekulnya bisa saling berikatan dan juga berikatan dengan rantai / benang. Jadi, air tidak tumpah kemana-mana dan mengalir dengan mudah pada rantai / benang tersebut.

Percobaan 21 : Sulap Larutan dengan Listrik

Apakah teman-teman pernah mendengar mengenai korslet? Biasanya jika ingin mencabut stop kontak, seringkali ada peringatan tangan tidak boleh basah. Apa benar air dapat menghantarkan listrik? Coba buktikan yuk!

Apa Yang Kamu Butuhkan?1.Lampu kecil dengan soketnya2.Dua kabel berukuran 30 cm3.Baterai 9 volt4.Kancing baterai5.Air murni6.Garam secukupnya7.Gelas

Cobalah Ini:Pasang dua kabel pada masing-masing ujung kabel kancing baterai yang telah terpasang pada kutub baterai. Sambungkan ujung kabel yang satu pada soket yang telah dipasangi

Page 14: CONTOH EKSPERIMEN FISIKA

lampu. Biarkan ujung kabel baterai dan ujung kabel lampu lainnya tidak terpasang. Tuangkan air murni kedalam gelas. Kali ini, masukkan kedua ujung kabel yang tidak terpasang ke dalam air tersebut. Tapi jangan sampai kedua ujung kabelnya saling bersentuhan. Apa yang terjadi, apakah lampunya menyala?

Sekarang, coba masukkan garam kedalam gelas berisi air tadi dan aduk hingga larut. Lalu masukkan kedua ujung kabel kedalamnya. Apakah lampunya sekarang menyala?

Apa yang terjadi?Ternyata, gelas yang berisi air murni tidak bisa menyalakan lampu! Hal ini disebabkan karena ternyata air murni tidak dapat menghantarkan listrik. Ketika kita menambahkan garam, terjadi yang namanya pemecahan molekul garam menjadi ion na (+) dan ion cl (-). Ion inilah yang berperan dalam menghantarkan listrik. Larutan garam seperti ini dinamakan larutan elektrolit. INGAT! Air murni hanya bisa didapatkan pada air minum dalam kemasan atau toko kimia (biasanya dinamakan aquades). Sedangkan pada air keran, sering terdapat butiran garam dalam air keran tersebut. Jadi jangan bermain-main dengan benda elektronik dengan tangan basah. Meski tangan kamu basah dengan air murni, ternyata tangan kita menghasilkan garam juga melalui keringat!

Percobaan 22 : Mana Yang Lebih Cepat Larut?

Kamu suka teh manis? Kami disini juga suka. Biasanya ketika kamu membuat teh manis, kamu memasukkan gulanya setelah tehnya siap. Nah, kadang jika kamu ingin membuat es teh manis, kamu memasukkan gulanya setelah kamu beri es karena kurang manis. Tapi rasanya koq gulanya lama larutnya ya?

Apa Yang Kamu Butuhkan?1. Air Panas2. Air dingin3. Dua sendok makan gula pasir4. Sendok

Cobalah Ini:Masukkan satu sendok makan gula pasir kedalam gelas berisi air panas. Lalu kamu aduk dengan menggunakan sendok. Hitunglah berapa kali kamu harus mengaduk untuk membuat gulanya larut sepenuhnya. Masukkan satu sendok makan gula sisanya kedalam gelas berisi air dingin. Cobalah kamu aduk dengan jumlah adukan yang sama seperti pada percobaan yang pertama. Apakah gulanya larut?

Apa yang terjadi?Ketika diaduk pada air dingin dengan jumlah adukan yang sama, ternyata gula tidak larut sepenuhnya. Ini terjadi karena pada suhu tinggi, molekul-molekul air bergerak lebih cepat. Sehingga lebih sering menumbuk molekul gula dan melarutkannya. Sedangkan pada suhu rendah, molekul air bergerak lebih lambat, dan membuat jumlah tumbukannya dengan molekul gula menjadi lebih sedikit, dan gula menjadi lambat larutnya.

Page 15: CONTOH EKSPERIMEN FISIKA

Percobaan 23 : Membakar Gelas Kertas

Kamu pernah melihat sebuah gelas kertas? Sesuai namanya, gelas kertas itu gelas yang terbuat dari kertas. Karena dari kertas, maka tentu saja dapat terbakar. Tapi, kamu bisa membuat kertas ini tidak terbakar lho.

Apa Yang Kamu Butuhkan?1. Dua buah Gelas Kertas2. Air3. Lilin

Cobalah Ini:Coba kamu bakar bagian dasar dari gelas kertas. Jika tidak ada, kamu bisa gunakan gelas plastik. Pastikan bahwa gelas tersebut dapat terbakar. Ingat, cobanya hanya dengan satu gelas saja ya. Isilah gelas lainnya kertas dengan air. Jika kamu tidak menemukan gelas kertas, kamu bisa menggunakan gelas plastik. Nyalakanlah lilin yang sudah kamu siapkan. Dan letakkan gelas berisi air diatas lilin seperti kamu sedang memasak air. Coba lihat apa yang terjadi dengan gelasnya?

Apa yang terjadi?Gelas yang berisi air tidak terbakar. Ini karena panas yang dihasilkan oleh api akan langasung diserap oleh air dan menahan gelas dari terbakar. Kamu hanya akan melihat ada bekas gosong pada bagian tempat api menyentuh dasar gelas. Yang berasal dari karbon hasil pembakaran.

Percobaan 24 : Membakar Gula Batu

Mungkin kamu pernah melihat pada suatu film ada adegan dimana terdapat bola api yang berterbangan. Atau kamu pernah melihat ada satu kesenian budaya di Indonesia, dimana ada sekumpulan orang-orang yang bermain sepak bola tapi bola yang digunakan terbakar oleh api (sebenarnya itu bukan bola. Melainkan batok kelapa). Nah, disini kita akan coba membuat salah satunya. Bisa gak ya? Ingat, minta bantuan orang dewasa ya.

Apa Yang Kamu Butuhkan?1.Sebongkah gula batu berukuran sedang2.Abu yang berasal dari pembakaran kertas3.Korek api4.Lilin5.Wadah dari tutup kaleng atau sejenisnya6.Tang untuk menjepit gula batu atau sejenisnya

Cobalah Ini:Jepitlah gula batu dengan menggunakan tang. Lalu bakarlah pada lilin yang sudah kamu nyalakan. Perhatikanlah apa gula batu tersebut terbakar? Sekarang, cobalah lumuri gula batu tersebut dengan abu kertas. Kemudian bakarlah pada lilin yang menyala. Apakah gula batu tersebut terbakar?

Page 16: CONTOH EKSPERIMEN FISIKA

Apa yang terjadi?Pada saat kamu membakar langsung gula batu tersebut, kamu dapati gula batu tersebut tidak akan terbakar. Mungkin hanya kamu lihat ada bekas hitam gosong. Tapi ketika kamu lumuri dengan abu kertas, kemudian kamu bakar, kamu akan dapati gula batunya dapat terbakar lho! Ini karena abu kertas yang menempel pada gula batu bersifat sebagai katalisator dalam proses pembakaran gula batu. Sehingga gula batu kini telah menjadi “gula api”. Ingat, gunakan tang ya ketika membakar gula batunya dan minta bantuan orang dewasa ya.

Percobaan 25 : Membuat Elektromagnetik

Tentu kamu tahu bahwa arus listrik dapat menyebabkan fenomena kemagnetan. Fenomena ini juga dapat membuat paku biasa menjadi sebuah magnet tidak permanen yang disebut fenomena elektromagnet.

Apa Yang Kamu Butuhkan?1.Batang besi atau paku (hati-hati jika menggunakan paku)2.Dua kabel yang cukup panjang3.Baterai 9 volt4.Kancing baterai5.Sakelar sederhana (Dari percobaan membuat saklar sederhana)6.Isolasi7.Penjepit kertas

Cobalah Ini:Pastikan kamu memiliki dua kabel dengan panjang 30 cm dan 60 cm. Kelupas kedua ujung kabel tersebut. Sebelum dilanjutkan, cobalah dekatkan paku ke penjepit kertas untuk melihat apakah panjepit kertasnya tertarik atau tidak. Lilitkan kabel yang panjang pada paku. Lalu buatlah rangkaian saklar sederhana seperti yang ada pada modul percobaan saklar sederhana. Sekarang, cobalah nyalakan saklar dan dekatkan paku pada penjepit kertasnya, apa yang terjadi? Apa yang terjadi ketika kamu matikan saklarnya?

Kenapa ini terjadi?Kamu telah membuat elektromagnetik! Dengan melilitkan kabel ke paku, kamu telah memperkuat medan magnet yang dihasilkan oleh arus listrik. Medan magnet ini cukup kuat untuk membuat atom-atom pada paku menjadi searah dan membuatnya menjadi magnet tidak permanen.

Page 17: CONTOH EKSPERIMEN FISIKA

laporan praktikum rangkaian seri dan paralel

I. Judul dan Tanggal Praktikum

a. Judul : Rangkaian Seri dan Rangkaian Paralel

b. Tanggal Praktikum : 2 Mei 2012

II. Tujuan Praktikum

Memahami prinsip rangkaian seri dan parlel.

III. Dasar Teori

Rangkaian listrik tertutup adalah rangkaian listrik yang saling

berhubungan yang di dalamnya terdapat hambatan (R) dan sumber

arus listrik (elemen, E atau ɛ) sehingga pada rangkaian tersebut

mengalir arus listrik. Pada dasarnya ada dua jenis rangkaian listrik,

yaitu : rangkaian seri dan paralel.

a. Rangkaian seri

Rangkaian seri adalah salah satu rangkaian listrik yang disusun

secara sejajar (seri). Baterai dalam senter umumnya disusun dalam

rangkaian seri.

Banyaknya muatan lisrik yang mengalir tiap satuan waktu adalah

sama di sepanjang rangkaian. Jumlah muatan yang mengalir tiap

satuan waktu adalah besaran kuat arus, sehingga kita mendapati sifat

yang khas dari rangkaian seri, yaitu : “kuat arus di sepanjang

rangkaian adalah sama.”

Bila kuat arus pada hambatan R1, R2, dan R3 berturut-turut I1, I2,I3,

sedangkan arus rotal pada rangkaina disebut I, maka : I1= I2=I3=I

Beda potensial pada masing-masing hambatan dapat dihitung dengan

persamaan hukum Ohm, V=IR, yang berarti bila harga masing-masing

resistor adalah V1 : V2 : V3 =IR1 : IR2 : IR3

Page 18: CONTOH EKSPERIMEN FISIKA

b. Rangkaian paralel

Rangakain listrik paralel adalah suatu rangkaian listrik, di mana

semua input komponen berasal dari sumber yang sama.

Sifat khas dari rangkaian paralel adalah “beda potensial pada masing-

masing cabang adalah sama.”

Bila V1 adalah tegangan pada resistor R1 , V2 adalah pada resistor R2

dan V3 adalah tegangan pada resistor R3 maka berlaku : V1 =V2 = V3

Kalau rangkaian seri berlaku sebagai pembagi tegangan, maka

rangkaian paralel berlaku sebagai pembagi arus. Hal ini karena sesuai

hukum Kirchoff, bahwa arus total pada rangkaian akan dibagi-bagi ke

masing-masing cabang melalui rasio I1 : I2 : I3 = I/R1 : I/R2 : I/R3

Gabungan antara rangkaian seri dan rangkaian paralel disebut

rangkaian seri-paralel (kadang disebut sebagai rangkaian campuran).

IV. Alat dan Bahan

Empat buah batu baterai 1,5 volt

Enam buah lampu kecil 3 volt dan tempatnya

Kabel listrik secukupnya

Dua buah sakelar tombol sederhana

Sebuah isolasi listrik

Sebuah gunting

V. Prosedur Kerja

1. Buatlah rangkaian seri seperti tampak pada gambar di bawah ini!

2. Tekan tombol dan amatilah nyala lampu.

3. Lepas salah saut lampu dari tempatnya dan tekan kembali tombol,

amatilah apa yang terjadi.

Page 19: CONTOH EKSPERIMEN FISIKA

4. Buatlah rangkaian paralel seperti tampak pada gambar di atas.

5. Tekan tombol dan amatilah nyala lampu, kemudian bandingkan

dengan nyala lampu seri.

6. Lepas salah satu nyala lampu dan tekan kembali tombol, amatilah

nyala lampu yang terjadi dan bandingkan dengan nyala 2 buah lampu

sebelumnya.

VI. Analisis Data dan Pembahasan Pertnyaan

a. Hasil Pengamatan

b. Pembahasan Pertanyaan

1. Bila lampu pada salaj satu rangkaian seri dilepas, apakah lampu yang

satu masih menyala?

Jawab : Tidak, karena masih terhubung dalam satu rangkaian dan

baterai terhubung dengan dua lampu dalam satu jalur, sehingga bila

satu lampu lepas, yang lain ikut mati.

2. Bila salah satu lampu pada rangkaian paralel dilepas, apakah lampu

yang lainnya masih menyala?

Jawab : Ya, karena pada sistem rangakaian paralel apabila salah satu

mati maka lampu yagn lain akan tetap menyala.

3. Coba ulangi percobaan dengan menambah satu buah lampu yang

diserikan dengan kedua lampu lainnya pada rangkaian seri, apa yang

terjadi dengan nyala ketiga lampu?

Jawab :

4. Coba ulangi percobaan dengan menambah satu buah lampu yang

diparalelkan dengan kedua lampu lainnya pada rangkaian paralel,

apa yang terjadi dengan nyala ketiga lampu?

Jawab :

5. Coba ulangi percobaan dengan menambah satu buah baterai yang

diserikan dengan baterai yang lain pada rangkaian seri, apa yang

terjadi dengan nyala kedua lampu?

Jawab :

Page 20: CONTOH EKSPERIMEN FISIKA

6. Coba ulangi percobaan dengan menambah satu buah baterai yang

diparalelkan dengan baterai yang lain pada rangkaian seri, apa yang

terjadi dengan nyala kedua lampu?

Jawab :

7. Coba ulangilah percobaan dengan menambah sebuah baterai

yangdiserikan degnan baterai yang lain pada rangkaian paralel, apa

yang terjadi dengan nyala kedua lampu?

Jawab :

8. Coba ulangilah percobaan degnan menambah sebuah baterai yang

diparalelkan dengan baterai yang lain pada rangkaian paralel, apa

yang terjadi dengan nyala kedua lampu?

Jawab : Semua lampu menyala, apabila salah satu kabel dilepas,

maka tidak akan berpengaruh pada lampu yang lain (lampu lain tetap

menyala)

9. Manakah yang lebih terang, nyala satu buah lampu pada rangkaian

paralel atau nyala 2 bauh lampu pada rangkaian paralel?

Jawab : Satu buah lampu pada rangkaian paralel

10. Manakah yang menghasilkan nyala lampu paling terang dan paling

redup diantara rangkaian di bawah ini :

a. Dua buah lampu yang disusun seri dengan 2 buah baterai yang juga

disusun seri (kurang terang)

b. Dua buah lampu yang disusun seri dengan dua buah baterai yang

disusun pralel (paling terang)

c. Dua buah lampu yagn disusun paralel dengan dua buah baterai yang

disusun seri (agak terang)

d. Dua buah lampu yang disusun paralel dengan dua buah baterai yang

juga disusun paralel (terang)

11. Simpulkan keuntungan dan kerugian dari rangkaian seri dan paralel

yang telah dicoba !

Jawab :

a. Rangkaian Seri

Page 21: CONTOH EKSPERIMEN FISIKA

Keuntungan rangkaian seri adalah hemat kabel, dan rangkaiannya

sederhana sehingga membuatnya pun mudah.

Kerugiannya pada saat satu lampu mati, yang lain juga mati. Begitu juga

pada nyala lampunya, tidak terang (redup). Energinya juga boros, karena

digambarkan 1R+1R+1R.

b. Rangkaian Paralel

Keuntungan rangkaian paralel adalah saat satu lampu mati, yang lain tetap

menyala, nyala lampu terang, hemat energi, karena digambaarkan

1/R+1/R+1/R.

Kerugian rangkaian paralel adalah rangkaiannya yang rumit, sehingga

relatif sulit menyusunnya, dan membutuhkan banyak kabel.

12. Setiap kali kita mematikan sebuah lampu di rumah, maka lampu

yang lain tidak ikut padam, bagaimana hal ini bisa terjadi?

Jawab : Hal ini dikarenakan dalam perumahan digunakan sistem

rangkaian paralel, sehingga apabila salah satu lampu dimatikan,

lampu lain tak terpengaruhi (tetap menyala)

Rangkaian listrik di rumah-rumah biasanya di pasang secara paralel.

Ini karena dalam rangkaian paralel, setiap peralatan (yang memiliki

hambatan tertentu) akan mendapatkan tegangan yang sama besar

(dalam rangkaian paralel tidak terjadi pembagian tegangan).

Sedangkan arus listrik yang diperlukan masing-masing peralatan

dapat di hitung berdasarkan nilai daya yang di butuhkannya

(biasanya tertera peralatan tersebut).

VII. Kesimpulan

Ada dua jenis rangkaian listrik, yaitu : rangkaian seri dan paralel.

a. Rangkaian Seri

Rangkaian seri adalah salah satu rangkaian listrik yang disusun

secara sejajar (seri). Sifat khas rangkaian seri adalah kuat arus di

sepanjang rangkaian sama.

Keuntungan rangkaian seri adalah hemat kabel, dan rangkaiannya

sederhana sehingga membuatnya pun mudah.

Page 22: CONTOH EKSPERIMEN FISIKA

Kerugiannya pada saat satu lampu mati, yang lain juga mati. Begitu

juga pada nyala lampunya, tidak terang (redup). Energinya juga

boros, karena digambarkan 1R+1R+1R. V1 : V2 : V3 =IR1 : IR2 : IR3

b. Rangkaian Paralel

Rangakain listrik paralel adalah suatu rangkaian listrik, di mana

semua input komponen berasal dari sumber yang sama. Sifat khas

dari rangkaian paralel adalah beda potensial pada masing-masing

cabang adalah sama

Keuntungan rangkaian paralel adalah saat satu lampu mati, yang lain tetap

menyala, nyala lampu terang, hemat energi, karena digambaarkan

1/R+1/R+1/R.

Kerugian rangkaian paralel adalah rangkaiannya yang rumit, sehingga

relatif sulit menyusunnya, dan membutuhkan banyak kabel. I1 : I2 : I3 = I/R1 :

I/R2 : I/R3

Rangkaian seri berlaku sebagai pembagi tegangan, sedangkan

rangkaian paralel berlaku sebagai pembagi arus.

VIII. Daftar Pustaka

http://id.wikipedia.org/wiki/Rangkaian_seri_dan_paralel

http://quinflyers.wordpress.com/2011/02/02/keuntungan-dan-kerugian-dua-

rangkaian-listrik/

http://the7bloggers.blogspot.com/2012/02/kelebihan-dan-kekurangan-rangkaian-seri_25.html

http://syakir-berbagiilmu.blogspot.com/2012/04/penerapan-listrik-dinamis-dalam.html

Page 23: CONTOH EKSPERIMEN FISIKA

Eksperimen Fisika kelAS X sma

DAFTAR ISI

KATA

PENGANTAR ...........................................................................

......................... 1

DAFTAR

ISI ..........................................................................................

........................... 2

BAB 1 BESARAN DAN SATUAN

A.

Pengukurqn ...........................................................................

............ 3

BAB 2 GERAK LURUS

A. Gerak lurus

beraturan ................................................................... 4

B. Gerak lurus berubah

beraturan .................................................. 5

BAB 3 GERAK MELINGKAR BERATURAN

A. Gaya sentripetal terhadap gerak suatu benda ....................

7

BAB 4 HUKUM NEWTON TANTANG GERA

A. Pengaruh gaya terhadap gerak benda .................................

8

Page 24: CONTOH EKSPERIMEN FISIKA

B. Hukum I

newton ...........................................................................

10

C. Hukum II

newton ..........................................................................

10

BAB 5 ALAT-ALAT OPTIK

A. Mengamati gerak benda dengan teropong bintang .......

12

BAB 6 SUHU DAN KALOR

A. Pengaruh panas dengan menggunakan kalorimeter ......

13

B. Mengamati perpindahan panas secara konveksi ..............

15

BAB 7 LISTRIK DINAMIS

A. Pengukuran kuat arus dengan amperemeter .....................

16

B. Hubungan kuat arus dan tegangan listrik ............................

17

C. Kuat arus pada rangkean

bercabang ...................................... 19

DAFTAR PERCOBAAN ATAU EKSPERIMEN PADA

KELAS 1 SMA

Page 25: CONTOH EKSPERIMEN FISIKA

BAB I : BESARAN DAN SATUAN

1. EKSPERIMEN 1.1 : PPENGUKURAN

Tujuan

- Melakukan pengukuran panjang , massa dan volume dengan

beberapa alat ukur.

Alat dan Bahan

a) Alat :

- Jangka sorong 1 buah

- Mikrometer skrup 1 buah

- Penggaris 1 buah

- Neraca/ Timbangan 1 buah

- Gelas Ukur 1 buah

b) Bahan :

- Kelereng 1 buah

- Berbagai jenis kawat secukupnya

- Air secukupnya

- Sobekan kecil kertas secukupnya

Prosedur Kerja

a) Mengukur dimensi kawat

- ukurlah panjang, diameter dan massa kawat yang telah disiapkan.

- pilihlah alat ukur panjang yang sesuai

- lakukan pengukuran beberapa kali untuk memperoleh variasi data .

- catat hasil pengamatan pada tabel pengamatan .

b) Mengukur kerapatan ( massa jenis ) benda

- ukurlah panjang , diameter dan massa kalereng

- lakukan pengukuran bebarapa kali untuk memperoleh variasi data

- ukurlah volume kelereng dengan cara mencelupkan benda atu

kelereng kedalam gelas ukur yang telah diisi dengan air dan baca

perubahan volume dalam gelas ukur.

Page 26: CONTOH EKSPERIMEN FISIKA

- Lakukan langkah tadi beberapa kali untuk memperoleh variasi data

- Catat hasil pengamatan pada tabel pengamatan.

Hasil Pengamatan

a) Tabel 1.1 : mengukur dimensi kawat

No Panjang kawat Diameter kawat Massa kawat

b) Tabel 1.2 : mengukur kerapatan ( massa jenis ) benda

N

o

Panjang

kelereng

Doameter

kelereng

Massa

kalereng

Volume

kelereng

c) Pertanyaan

1. Berapa skala terkecil dari alat ukur jangka sorong dan mikrometer

sekrup ?

2. Besaran apakah yang mempengaruhi pengukurandalam

menimbang ?

3. Apa perbedaan massa dan berat ?

4. Hitunglah rapat jenis kelereng dengan pengukuran panjang dimensi

(panjang dan diameter) dan metode gelas ukur ?

5. Buatlah analisis dari percobaan diatas ?

Kesimpulan

...............................................................................................................

...............................................................................................................

Page 27: CONTOH EKSPERIMEN FISIKA

...............................................................................................................

...............................................................................................................

...............................................................................................................

......................................................

BAB II : GERAK LURUS

1. EKSPERIMEN 2.1 : GERAK LURUS BERATURAN ( GLB )

Tujuan

- Melakukan percobaan gerak lurus beraturan dengan mobil mainan

baterei

Alat dan Bahan

a) Alat :

- Neraca/ Timbangan 1 buah

- Papan mendatar 1

buah

- Penggaris/ rol meteran 1

buah

- Stopwatch 1

buah

b) Bahan :

- Mobil mainan 1

buah

- Baterei

secukupnya

- Beban 1

buah

Prosedur Kerja

Page 28: CONTOH EKSPERIMEN FISIKA

Timbanglah massa mobil mainan beserta baterei dan bebanya

Pasanglah batu baterei pada mobil mainan , letakan diatas papan

mendatar , dan on kan batereinya. Maka mobil itu kan meluncur

diatas papan.

Tentukan sepanjang lintasan papan mendatar dengan jarak tertentu

(s) berdasarka penggaris yang tersedia. Ukurlah waktunya dengan

menggunakan stopwatch (t) ketika mobil mainan tersebut melintasi

papan mendatar tersebut.

Ulangi langkah diatas untuk berbagai panjang lintasan yang berbeda.

Ulangi langkah kerja dari awal untuk mobil mainan tersebut yang

diberi beban diatasnya

Masukan hasil data percobaan pada tabel pengamatan.

Hasil Pengamatan

a. Tebel 2.1 : Gerak mobil mainan

Massa Mobil

Mainan + Beban

s

(Lintasan)

Waktu

Tempuh (t)

Laju (s/t)

b. Pertanyaan

1. Apakah yang dimaksud dengan gerak lurus beraturan ?

2. Tentukan laju dari mobil mainan tersebut ?

3. Buatlah garfik hubungan panjang lintasan dengan waktuh tempuh

mobil mainan tersebut ?

2. EKSPERIMEN 2.2 : MEMAHAMI GERAK LURUS BERUBAH BERATURAN

Tujuan

- Mampu melakukan percobaan dan bernalar untuk memahami gerak

lurus berubah beraturan

Page 29: CONTOH EKSPERIMEN FISIKA

Alat dan Bahan

a) Alat

- Rel presisi 2

buah

- Penyambung rel 1

buah

- Meja optik 1

buah

- Penggaris 1

buah

- Stopwatch 1

buah

- Tumpukan berpenjepit 1

buah

- Kaki rel 2

buah

b) Bahan

- Balok bertingkat 1

buah

- Kareta dinamika 1

buah

Prosedur Kerja

- Sambung rel presisi dengan penyambung rel dan pasang pula kaki rel

pada kedua rel

- Letakan rel yang telah terpasang pada balok bertingkat di tingkat

tertinggi

- Letekan kareta pada kedudukan yang tertinggi diatas rel !

Page 30: CONTOH EKSPERIMEN FISIKA

- Pada jarak 20 cm dari kareta rel letakkan meja optik, lihat gambar

diatas

- Sebelum mengambil data, yakinkan rangkaian percobaan sudah

benar !

- Ukur waktu dari pelepasan kereta sampai dengan mulai tampak di

belakang meja optik

- Ulangi langkah-langkah diatas sampai dengan 5 kali untuk diambil

waktu rata-rata dan catat kedalam tabel pengamatan

- Lakukan langkah diatas sampai dengan 5 kali, terlebih dahulu dengan

mengubah jarak meja optik dari kareta menjadi 40 cm, 60 cm , dan

80 cm !

Hasil Pengamatan

a) Tabel 2.2 : Gerak lurus berubah beraturan

b) Pertanyaan

1) Beradasrakan tabel diatas buatlah garfik hubungan antara

kecepatan (V) terhadap waktu (t) ?

2) Bagaimana analisis secara fisis dari gafik berdasarkan data di atas ?

3) Tentukan besarnya percepatan masing-masing kecepatan grafik

yang kalian buat ?

Kesimpulan

...............................................................................................................

...............................................................................................................

...............................................................................................................

...............................................................................................................

...............................................................................................................

.......................................................

BAB III : GERAK MELINGKAR BERATURAN

Page 31: CONTOH EKSPERIMEN FISIKA

1. EKSPERIMEN 3.1 : PENGARUH GAYA SENTRIPETAL TERHADAP GERAK

SUATU BENDA

Tujuan

- Mengamati perubahan gaya sentripetal terhadap benda yang sedang

melakukan gerak melingkar baraturan.

Alat dan Bahan

a) Alat :

- Alat peraga gerak melingkar 1 shet

- Variak 1 buah

- Stopwatch 1 buah

b) Bahan :

- Benda / Koin 1 buah

Prosedur Kerja

- Letakan benda dalam wujud koin dibagian dalam lempeng melingkar

yang dapat berotasi pada sumbunya

- Pasang variak pada posisi on , dan atur beban koin sampai berputar

stabil dengan kecepatan tertentu ( mulai dengan kecepatan

terrendah )

- Catat data angka perputaran pada pencacah , sementara itu jalankan

stopwatch

- Perhatikan (catat) posisi kion terhadap as/ poros rotasi pada setiap

perubahan kondisi kecepatan

- Catat kecepatan sudut putaran pada tabel pengamatan

- Timbang massa benda atau koin terebut dan masukan semua hasil

pengamatan pada tabel pengamatan.

Hasil Pengamatan

a. Tabel 3.1 : Pengaruh gaya sentripetal terhadap GMB

Page 32: CONTOH EKSPERIMEN FISIKA

Na

w

Nak N T (S) w

(rad/s)

Posisi kion

(m)

M (kg) w ketika koin

loncat

.

b. pertanyaan

1) Berapakah nilai kecepatan sudut benda atau koin ketika loncat dari

putaran lempeng dan pada saat putaran pada pencacah ?

2) Adakah hubungan antara jumah besarnya gaya sentripetal dengan

kecepatan sudut ? jelaskan !

Kesimpulan

...............................................................................................................

...............................................................................................................

...............................................................................................................

...............................................................................................................

...............................................................................................................

.......................................................

BAB IV : HUKUM NEWTON TENTANG GERAK

1. EKSPERIMEN 4.1 : PENGARUH GAYA TERHADAP GERAK BENDA

Tujuan

- Mengamati pengaruh gaya terhadap benda yang bergerak lurus

Alat dan Bahan

a) Alat :

- Pemompa angin 1 buah

Page 33: CONTOH EKSPERIMEN FISIKA

- sumber tegangan 1 buah

- karet elastis 1 buah

- bidang prisma segitiga 1 buah

- papan / dinding pemantul 1 buah

b) Bahan :

- beban dengan ukuran yang berbeda secukupnya

- Per

secukupnya

Prosedur Kerja

- Hubungkan prisma bantalan dengan pemompa angin , dan

hubungkan pemompa angin dengan sumber listrik yang sesuai

- Pasang sestem pada posisi on dan angin akan keluar dari lubang

prisma tersbut

- Letakan pelat bersudut berbeban diatas prisma bantalan , dan beban

ini dihubungkan dengan papan atau dinding diujung prisma dengan

karet tipis panjang atau kain elastis

- Tarik benda / beban kekanan sedikit sampai jarak tertentu dan

lepaskan . hitung atau cata kelajuan dari benda tersebut ( ukur s dan

t )

- Ulangi langkah langkah tadi dengan mengubah besar beban

- Ulangi langkah di atas tadi dengan mengubah besar atau jarak

tarikan dari benda tersebut.

- Mencatat hasil pengamatan pada tabel pengamatan.

Hasil Pengamatan

a) Tabel 4.1 : Pengaruh gaya terhadap benda yang bergerak lurus .

Massa

(m)

S T A=

2st

F= ma X F= - kX ket

Page 34: CONTOH EKSPERIMEN FISIKA

b) Pertanyaan

1)Apa yang terjadi dengan beban pada saat dilepaskan ?

2) Amatilah kondisi gerak benda atau beban tersebut ?

3) Apa yang menyebabkan benda dapat bergerak ? jelaskan

Kesimpulan

...............................................................................................................

...............................................................................................................

...............................................................................................................

...............................................................................................................

...............................................................................................................

.......................................................

2. EKSPERIMEN 4.2 : HUKUM I NEWTON

Tujuan

- Mampu memahami dan menuliskan tentang hukum newton I

Alat dan Bahan

a) Alat

- Kertas 1 buah

b) Bahan

- Silinder logam 1 buah

Prosedur Kerja

- Tarulah selembar kertas diatas meja, kemudian letakan sebuah

silinder logam diatas kertas

Page 35: CONTOH EKSPERIMEN FISIKA

- Tariklah kertas dengan arah tegak lurus sisi silender logam dengan

sekali sentakan

- Ulangi percobaan beberapa kali

- Kembalikan kertas pada kedudukan semula dan letakan silinder

diatas kertas lagi

- Tariklah kertas perlahan-lahan tanpa sentakan

Hasil pengamatan

1) Apa yang terjadi dengan silinder saat ditarik perlahan-lahan tanpa

sentakan ?

2) Hentikan tarikan dengan mendadak, apa yang terjadi dengan

logam ?

3) Bagaimana kadaan logam kitika ditarik secara tegak lurus ?

Kesimpulan

...............................................................................................................

...............................................................................................................

...............................................................................................................

...............................................................................................................

...............................................................................................................

.......................................................

3. EKSPERIMEN 4.3 : HUKUM II NEWTON

Tujuan

- Mampu menemukan konsep tentang hukum newton II

Alat dan Bahan

a) Alat

- Kareta dinamika 2 buah

- Katrol pada penjepit 1 buah

Page 36: CONTOH EKSPERIMEN FISIKA

- Pencatat waktu 1 buah

- Papan luncur 1 buah

- Sumber tegangan 1 buah

b) Bahan

- Beban 200 gr dan 400 gr 2 buah

- Benang secukupnya

- Pita kertas secukupnya

Prosedur kerja

- Susunlah peralatan seperti gambar diatas gunakan beban 200 gram

- Lepaskan beban pada saat yang sama hidupkan ticker timer

- Gerakan akan terekam pada pita kertas , amati apa yang terkadi

pada jarakantar titik dari awal sampai akhir perekaman

- Potonglah pita itu setiap 10 ketukan , tempelkan pada kertas

milimeter

- Ulangi langkah dari awal dengan mengunakan beban 400 gram

- Ulangi langkah dari awal dengan menggunakan beban 200 gram

dengan menggunakan dua kereta dinamika

- Ulangi langkah dari awal dengan menggunakan beban 400 gram

dengan menggunakan dua kereta dinamika

Hasilo Pengamatan

a) Table 4.2 : percepatanpada hokum newton II

No. Beban Waktu Percepatan

Page 37: CONTOH EKSPERIMEN FISIKA

b) Pertanyaan

1) Buatala grafik bedasarkan dari percobaan diatas ?

2) Bandingkanlah keempat gafik tersebut ?

3) Apa yang terjadi antara jarak titik dar awal sampai akhir perekaman

?

Kesimpulan

...............................................................................................................

...............................................................................................................

...............................................................................................................

...............................................................................................................

...............................................................................................................

.......................................................

BAB 5 : ALAT-ALAT OPTIK

1. EKSPERIMEN 5.1 : MENGAMATI BENDA DENGAN TEROPONG BINTANG

Tujuan

- Melakukan percobaan dengan teropong bintang yang memiliki dua

lensa positif.

Alat dan Bahan

a) Alat :

- Bangku optik 1 buah

- Statif 2 buah

b) Bahan :

Page 38: CONTOH EKSPERIMEN FISIKA

- Lensa positif ( fokus 200 cm ) 1 buah

- Lensa positif ( fokus 20 cm ) 1 buah

Prosedur Kerja

- Siapkan bangku optik sepanjang 220 cm , duah buah lensa positif

dengan jarak fokus atau jarak titik api masing-masing 200 cm dan 20

cm lengkap dengan statifnya

- Letakan salah satu lensa positif berstatif pada salah satu ujung

bangku optik , dan satu lensa positif lainya pad ujung yang lain

- Pada kondisi fisis seperti langkah diatas , lihatlah benda –benda yang

cukup jauh melalui bagian lensa positif keduanya secara bergantian

- Pada langkah sebelumnya , usahakan mendapatkan bayangan yang

paling jelas dengan menggeaser atau mengubah jarak antara kedua

lensa tersebut

- Perkirakan jarak antara benda sampai sistem lensa (S) dan

perkirakan pula jarak banyangan yang terjadi dari sestem lensa (S’)

- Memasukan data berdasarkan pengamatan pada tabel pengamatan

Hasil pengamatan

a. Tabel 5.1 : mengamati jarak benda dengan teropong bintang

F1 F2 S S’ 1/S +

1/S’

S’/S f1 + f2 f2 / f1

Page 39: CONTOH EKSPERIMEN FISIKA

b. Pertanyaan

1) Bagaimana kondisi fisis dari bayangan , seperti apakah yang dapat

teramati olem mata ?

2) Bagaimana sifat bayangan yan dibentuk oleh kedua lensa tersebut ? ,

apakah siafatnya sama atau tidak ? jelaskan

Kesimpulan

...............................................................................................................

...............................................................................................................

...............................................................................................................

...............................................................................................................

...............................................................................................................

......................................................

BAB VI : SUHU DAN KALOR

1. EKSPERIMEN 6.1 : PENGUKURAN PANAS TERHADAP DENGAN

MENGGUNAKAN KALORIMETER

Tujuan

- Melakukan pengukuran panas jenis atau kalor jenis dengan

menggunakan kalorimeter

Alat dan Bahan

a) Alat :

- Kalorimeter 1

buah

- Pemanas dan tungku spritus 1 buah

- Landasan besi / asbes 1

buah

- Pengaduk 1

buah

- Termometer 1

buah

Page 40: CONTOH EKSPERIMEN FISIKA

- Kaleng pemanas 1

buah

- Neraca/timbangan 1 buah

b) Bahan :

- Air

secukupnya

- Minyak secukupnya

- Berbagai macam logan secukupnya

Prosedur Kerja

- Ambillah tungku pemanas dan nyalahkan , lalu letakan kaleng

pemanas yang sebagian berisi air diatas tungku dengan dasar

landasan besi

- Panaskan air tersebut samapai mendidih

- Ambillah sebuah logam yang sebelumnya ditimbang massanya M1 ,

selanjutnya logam ini ditaruh dibagian atas kaleng pmanas

- Timbanglah sejumlah volume air air Mc

- Timbang massa kalorimeter Mk beserta logam pengaduknya Mp

- Siapkan kalorimeter dan isilah dengan air yang telah ditimbang

tersebut . ukurlah suhu awal dari air bersama kalorimeter sebagai T1

- Ukurlah suhu logam yang masih berada didalam pemanas sebagai T2

, selanjutnya ambillah logam tersebut dan masukan kedalam

kalorimeter yang tersedia

- Aduklah kalorimeter berisis logam itu sendiri sehingga merata dan

ukur suhu akhir sebagai T3

- Ulangi langkah percobaan diatas dengan menggunakan zat cair yang

berbeda ( minyak ) sebagai pengganti air yang digunakan untuk

mengisi kalorimeter

- Masukkan data percobaan kedalam tabel pengamatan

Page 41: CONTOH EKSPERIMEN FISIKA

Hasil Pengamatan

a) Tabel 6.1 : pengukuran panas dengan kalorimeter

Mk Mp Mc T1 M1 T2 T3 Ck Cp Cc

b) Pertanyaan

1. Carilah kalor jenis logam untuk pengisi caiarn didalam air ! ?

2. Carilah kalor jenis cairan untuk cairan bukan air ?

3. Apa yang terjadi saat logam dimasukkan kedalam kalorimeter yang

berisi air ?

Kesimpulan

...............................................................................................................

...............................................................................................................

...............................................................................................................

...............................................................................................................

...............................................................................................................

......................................................

2. EKSPERIMEN 6.2 : MENGAMATI PERPINDAHAN PANAS SECARA

KONVEKSI

Tujuan

Page 42: CONTOH EKSPERIMEN FISIKA

- Mampu melakukan percobaan dan bernalar untuk memahami konsep

perpindahan panas dengan cara konveksi

Alat dan Bahan

a) Alat :

- Gelas piala 1 buah

- Pemanas spritus 1 buah

- Kaki tiga 1 buah

- Kasa perata panas 1 buah

- Pipa kaca kecil 1 buah

b) Bahan :

- Kalium permanganat 1 buah

- Air jernih

secukupnya

Prosedur Kerja

- Isilah gelas piala demgan air jernih

- Melalui pipa kaca kecil , jatuhkan sebutir kalium permanganat ke tepi

dasar gelas

- Angkat pipa kasa dari air dengan menutup lubang pipadengan

telunjuk , agar air berwarna yang ada didalam pipa tidak mewarnai

air lain

- Nyalahkan pemanas spritus tepat dibawah air yang berwarna ( tepat

dimana kalium permanganat dijatuhkan ).

- Hentikan percobaan setelah ka;ian mengamati satu kali lingkaran

aliran air !

Hasil Pengamatan

1) Apakah yang kalian amati pada bagian air yang berwarna ?

2) Kenapa air berwarna yang naik keatas ?

3) Bagaimana hubungan antara kerapatan air panas dan aor dingin ?

Page 43: CONTOH EKSPERIMEN FISIKA

4) Perbedaan temperatur menyebabkan adanya aliran panas secara

konveksi , bagaimana untuk zat padat dan gas ?

5) Perbedaan temperatur menyebabkan perbedaan kerapatan , dengan

adanya konsep perbedaan temperatur jelaskan terjadinya pergantian

musim ?

Kesimpulan

...............................................................................................................

...............................................................................................................

...............................................................................................................

...............................................................................................................

...............................................................................................................

......................................................

BAB VII : LISTRIK DINAMIS

1. EKSPERIMEN 7.1 : PENGUKURAN KUAT ARUS DENGAN

AMPEREMETER

Tujuan

- Untuk melakukan pengukuran kuta arus terhadap rangkean tertutup

dengan menggunakan amperemeter

Alat dan Bahan

a) Alat :

- Amperemeter 1 buah

- Skalar 1 buah

- Resistor / hambatan 1 buah

b) Bahan :

- baterei 2 buah

- Kabel penghubung secukupnya

Page 44: CONTOH EKSPERIMEN FISIKA

Prosedur Kerja

- Siapkan duah buah baterei , berbagai resistor yang mempunyai

hambatan berbeda atau hambatan variabel yang dapat divariasikan ,

kabel pepenghubung, sebuah sakelar pemutus arus dan sebuah

amperemeter

- Rangkailah peralatan dan bahan sesuai dengan gambar diatas, ketika

kondisi sakelar of ayau terbuka

- Pada kondisi resistor variabel berharga terbesar , on kan sakelar.

Amati arus yang mengalir melalui amperemeter dipasang ( baca

penunjukan skalanya sebanyak 5 kali )

- Ubah dengan cara memutar resistor variabel atau mengganti dengan

hambatan yang berbeda besarnya, amati pembacaan amperemeter.

- Ulangi langkah diatas dengan menggunakan dua baterei, amati

pembacaan skala pada amperemeter

- Masukkan hasil pengamatan pada tabel pengamatan

Hasil pengamatan

a. Tabel 7.1 : pengukuran kuat arus dengan menggunakan

amperemeter

A1 A2 A3 A4 A5

b. Pertanyaan

1) Apa yang disebut dengan kuat arus listrik ?

2) Apa hubungan antara kuat arus aliran dengan beda potensial pada

suatu rangkean listrik sederhana ?

3) Apakah hubungan antara arus listrik dengan banyaknya elektron

yang mengalir pada suatu arus listrik ?

Page 45: CONTOH EKSPERIMEN FISIKA

4) Apakah yang terjadi dengan amperemeter saat resistor hambatan

atau variabel hambatan diganti ?

5) Apaka yang terjadi dengan amperemeter saat batu baterei diganti

atau ditambah ?

Kesimpulan

...............................................................................................................

...............................................................................................................

...............................................................................................................

...............................................................................................................

...............................................................................................................

......................................................

2. EKSPERIMEN 7.2 : HUBUNGAN KUAT ARUS DAN TEGENGAN LISTRIK

Tujuan

- Mampu melakukan percobaan dan bernalar untuk memahami

hubungan kuat arus dan tegangan listrik

Alat dan Bahan

a) Alat

- Hambatan geser 1 buah

- Basic meter 1 buah

- Sakelar 1 buah

b) Bahan

- Baterei 2 buah

- Kawat penghantar

secukupnya

Prosedur Kerja

Page 46: CONTOH EKSPERIMEN FISIKA

- Susunlah alat seperti gambar rangkaean diatas

- Posisikan hambtan geser pada posisis maksimum

- Alirkan arus listrik dengan menekan tombol sakelar

- Baca dan catat kuat arus (i) pada amperemeter , perhatikan skalanya

dinyatakan dalam amper atau miliamper

- Baca tegangan (V) pada volmeter !

- Geser sedikit hambatan geser ke posisi minimum

- Catat kuat arus dan tegangan sesuai dengan penunjukan pada alat

basic meter

- Ulangi langkah diatas sampai 5 kali geseran

- Mencatat hasil pengamatan pada tabel pengamatan

Hasil pengamatan

a. Tabel 7.2 : hubungan amperemeter dengan voltmeter

b. Pertanyaan

1) Dengan mengubah hambatan geser, maka nilai i dan V akan

berubah, mengapa ? jelaskan !

2) Bagaimana hubungan antara hambatan geser, kuat arus dan

tegangan tersebut ?

3) Buatlah grafik hubungan antara tegangan dan kuat arus ?

Kesimpulan

...............................................................................................................

...............................................................................................................

...............................................................................................................

...............................................................................................................

...............................................................................................................

......................................................

3. EKSPERIMEN 7.3 : KUAT ARUS PADA RANGKEAN BERCABANG

Page 47: CONTOH EKSPERIMEN FISIKA

Tujuan

- Mampu melakukan percobaan untuk menuntukan kuat arus listrik

dalam suatu rangkean bercabang

Alat dan Bahan

a) Alat :

- Amperemeter 1 buah

- Sumber tegangan 1 buah

b) Bahan :

- Bola lampu 6 volt dan pemegangnya 3 buah

- Kabel dan penjepit

secukupnya

Prosedur Kerja

- Rngkaekan alat-alat tersebut seperti gambar diatas

- Pasangkan sumber tegangan pada tegangan 6 volt, jangan alirkan

listrik sebelumnya

- Lepaskan sambyngan kabel a, kemudian pasanglah amperemeter !

catat kuat arus listrik yang mengalir pada A tersebut !

- Lakukan langkah percobaan diatas berturut-turut pada sambungan B,

C dan D. Catat kuat arus pada masing-masing titik percabangan

tersebut .

Page 48: CONTOH EKSPERIMEN FISIKA

Hasil Pengamatan

a. Tabel 7.3 : Kuat arus dalam rangkean bercabang

b. Pertanyaan

1) Berdasarkan tabel diatas, bandingkan nilai pada kolom satu denga

nila pada kolom lima , apakah yang terjadi ?

Kesimpulan

...............................................................................................................

...............................................................................................................

...............................................................................................................

...............................................................................................................

..........................................................................................

Page 51: CONTOH EKSPERIMEN FISIKA

Fisika kelistrikan mempunyai aplikasi langsung pada kehidupan manusia karena terkait

dengan fungsi listrik sebagai power berbagai peralatan rumah tangga maupun industri.

Kelistrikan bahkan telah melahirkan anak cabang ilmu baru seperti elektronika dan

informatika yang sangat berkembang pesat seiring perkembangan peralatan elektronika

dan komputer. Namun demikian kelistrikan tetap dikaji dan pelaksanaan riset tentang

listrik tetap dilakukan untuk penemuan-penemuan baru bagi teknologi dan bagi ilmu

fisika itu sendiri.

Page 52: CONTOH EKSPERIMEN FISIKA

A. Konsep Dasar Arus Listrik

Dalam pembahasan listrik statik dipelajari tentang partikel yang bermuatan

listrik di dalam atom, yaitu elektron dan proton. Elektron adalah pembawa muatan

listrik negatif yang dapat digunakan untuk menjelaskan terjadinya arus listrik dan

proton pembawa muatan positif.

Listrik dinamis adalah ilmu yang mempelajari tentang listrik yang mengalir. Pada listrik

statik, muatan listrik yang telah dipelajari itu pada umumnya tidak mengalir sama sekali

atau kalau ada juga aliran, maka aliran tersebut berlangsung sangat singkat dan sangat

kecil sehingga tak dapat ditunjukkan dengan alat pengukur arus.

Seperti yang telah kita ketahui bahwa elektron-elektron itu adalah pambawa muatan

negatif. Di dalam suatu penghantar electron-elektron dapat berpindah dengan mudah,

sedangkan di dalam suatu isolator elektron-elektron tersebut sukar berpindah.

1. Arus Listrik

Arus listrik adalah aliran muatan listrik atau muatan listrik yang mengalir tiap

satuan waktu. Arah arus listrik dari arah dari potensial yang tinggi ke potensial rendah,

jadi berlawanan dengan arah aliran elektron.

2. Kuat Arus Listrik

Kuat arus listrik ialah banyaknya muatan listrik yang mengalir

tiap detik melalui suatu penghantar. Simbol kuat arus adalah I.

Satuan kuat arus listrik ialah Ampere yang diambil dari nama seorang ilmuwan Perancis

yaitu : Andrey Marie Ampere (1775 – 1836). Misalkan bahwa dalam waktu t detik

mengalir muatan listrik sebesar q coulomb dalam suatu penghantar berpenampang A,

maka dirumuskan:

Page 53: CONTOH EKSPERIMEN FISIKA

Satuan I = C/s = Ampere (A).

Sedangkan kuat arus untuk setiap satuan luas penampang dinamakan kerapatan arus.

Rapat arus dinyatakan dengan :

J = I/A dengan satuan A/m2 .

Saat membahas listrik, tidak akan terlepas dari alat untuk listrik baik alat ukur kuat arus

listrik atau amperemeter, maupun untuk mengukur tegangan atau beda potensial antara

dua titik disebut volt meter.

Untuk mengukur kuat arus digunakan suatu alat yang disebut amperemeter.

Ampermeter terdiri dari galvanometer yang dihubungkan paralel dengan resistor yang

mempunyai hambatan rendah. Tujuannya adalah untuk menaikan batas ukur

ampermeter. Hasil pengukuran akan dapat terbaca pada skala yang ada pada

ampermeter.

Page 54: CONTOH EKSPERIMEN FISIKA

Amperemeter ini dipasang sedemikian rupa (secara seri) sehingga arus yang hendak

diukur kekuatannya mengalir melalui amperemeter.

Simbol amperemeter :

Hasil pengukuran kuat arus dibaca dengan cara sebagai berikut.

Besar kuat arus

Untuk mengukur kuat arus yang sangat besar (melebihi batas ukurnya). Ini berarti kuat

arus yang diukur lebih besar dari batas ukur alat, maka harus memperbesar batas ukur

dengan menggeser batas ukur jika masih memungkinkan. Jika tidak memungkinkan

harus memasang hambatan shunt secara paralel pada ampermeter. Hambatan shunt

dipasang paralel dengan amperemeter (alat amperemeter dengan tahanan shunt disebut

ammeter)

Page 55: CONTOH EKSPERIMEN FISIKA

Sebuah amperemeter yang mempunyai batas ukur maksimum IA ampere dan hambatan

dalam amperemeter RA Ohm, supaya dapat dipakai untuk mengukur arus yang kuat

arusnya I = n x IA ampere harus dipasang shunt sebesar :

1. Potensial Listrik

Untuk mengalirkan muatan listrik dari katoda ke anoda membentuk siklus yang

tiada henti sumber tegangan harus mengeluarkan energi. Energi ini diperlukan untuk

gerakan muatan-muatan listrik, terindikasi dengan nyala lampu yang dipasangkan.

Nyala lampu terjadi karena muatan-muatan listrik menimbulkan energi kalor ketika

melalui kawat filament lampu.

Banyaknya energi yang dikeluarkan oleh sumber tegangan tersebut bergantung pada

banyaknya muatan listrik yang dipindahkan. Makin besar muatan yang dipindahkan,

makin besar energi yang harus dikeluarkan.

Beda potensial antara kutub-kutub sumber tegangan pada saat sumber tegangan

itu belum mengalirkan arus dinamakan gaya gerak listrik (ggl) yang diberi symbol ε.

Satuan ggl adalah volt (V).

Beda potensial antara titik A dan B di luar sumber tegangan disebut tegangan jepit atau

tegangan terpakai, dinyatakan dengan simbol VAB. Satuan beda potensial ialah volt.

Jika energi yang dikeluarkan sumber tegangan = W joule, muatan yang

dipindahkan dari A ke B = q coulomb, maka beda potensial antara A dan B =

Page 56: CONTOH EKSPERIMEN FISIKA

Untuk mengukur ggl suatu sumber tegangan atau beda potensial dua titik menggunakan

alat voltmeter atau multimeter/AVO meter, dengan cara menghubungkan kedua

pencolok alat ukur listrik itu ke katoda dan anoda. Pencolok merah (+) ke anoda dan

pencolok hitam (-) ke katoda.

Simbol dari volt meter :

Untuk mengukur besar ggl atau beda potensial dengan menggunakan volt meter atau

multimeter yang saklarnya ditunjukkan pada tulisan DC V atau AC V, dan juga dapat

menggunakan basicmeter yang dirangkai dengan multiplayer.

Dalam menggunakan voltmeter harus dipasang paralel pada kedua ujung yang

akan dicari beda tegangannya.

Cara pembacaan skala votmeter pada saat digunakan untuk pengukuran ggl atau beda

potensial dalam suatu rangkaian adalah sebagai berikut :

Hasil pengukuran ggl atau beda potensial dibaca dengan cara sebagai berikut.

Untuk mengukur beda potensial yang melebihi batas ukurnya, berarti beda potensial

yang diukur lebih besar dari kemampuan alat ukur. Sehingga harus diperbesar batas

Page 57: CONTOH EKSPERIMEN FISIKA

ukurnya (Vv) dengan memasang hambatan depan/muka seri dengan voltmeter yang

memiliki hambatan dalam Rv..

Untuk mengukur beda potensial V = n x Vv (batas ukur maksimumnya), harus dipasang

hambatan depan (Rm). Besar hambatan muka yang dipasang pada Voltmeter tersebut

adalah:

Rm = (n - 1) Rv

B. Rangkaian Listrik

Arah elektron dari potensial rendah ke potensial tinggi, karena benda yang

berpotensial rendah berarti mengandung lebih banyak elektron dibanding benda yang

berpotensial tinggi.

Di dalam sebuah penghantar bila terdapat beda potensial, maka terjadilah aliran

elektron yang arahnya dari potensial rendah ke potensial tinggi. Bila muatan positif

dianggap dapat bergerak, maka muatan positif akan bergerak dari potensial tinggi ke

potensial rendah. Aliran muatan positif itulah yang dinamakan arus listrik. Sehingga

dapat dikatakan bahwa arah arus listrik mengalir dari potensial tinggi ke potensial

rendah atau arah arus listrik berlawanan dengan arah aliran elektron.

Untuk mengetahui arah arus listrik dan arah aliran elektron dalam suatu

rangkaian listrik tertutup (loop) dapat dilihat seperti gambar berikut :

Supaya arus listrik dapat mengalir dalam kawat penghantar, maka antara kedua ujung

kawat tersebut harus ada beda potensial. Alat yang dapat membuat suatu titik agar

potensialnya selalu lebih tinggi dari pada potensial titik lainnya disebut sumber

tegangan.

Page 58: CONTOH EKSPERIMEN FISIKA

Contoh-contoh sumber tegangan : dinamo, generator, baterai, akki, stop kontak dan

lain-lain. Menurut pemakaiannya sumber tegangan digolongkan menjadi tiga yaitu,

1. sumber arus listrik primer seperti baterai (elemen Leclanche), elemen volta,

elemen Daniel, dan lain-lain, yang apabila telah tercapai keseimbangan potensial

tidak dapat diisi potensial kembali karena terjadi perubahan atau kerusakan satu

atau beberapa komponen di dalamnya.

2. sumber arus listrik sekunder seperti (accumulator, elemen alkaline (energizer),

dan lain-lain, yang apabila telah tercapai keseimbangan potensial dapat diisi

potensial kembali dengan cara diestrum listrik.

3. sumber arus listrik mekanis seperti generator, dynamo, stop kontak dari PLN.

Kutub-kutub sumber tegangan sebelum mengalirkan arus disebut gaya gerak

listrik (ggl) atau electromotive force (emf), sedangkan kutub-kutub sumber tegangan

selama mengalirkan arus disebut beda potensial atau tegangan jepit. Atau dengan istilah

lain, beda potensial antara kutub positif dan kutub negatif dalam keadaan terbuka

disebut gaya gerak listrik dan dalam keadaan tertutup disebut tegangan jepit. Dalam hal

ini ggl nilainya selalu lebih besar daripada tegangan listrik.

1. Beberapa Sumber Tegangan

a. Elemen Volta

Elemen Volta, ditemukan oleh Alessandro Volta (1745-1827) ilmuwan dari Italia

Elemen Volta yang paling sederhana ini terdiri dari sebuah bejana kaca yang berisi

asam sulfat encer. Sebuah lempeng tembaga (Cu) dan sebuah lempeng seng (Zn)

dicelupkan ke dalam larutan tersebut. Bila lempeng tembaga dan lempeng seng tersebut

Page 59: CONTOH EKSPERIMEN FISIKA

dihubungkan dengan kawat penghantar maka akan ada arus yang mengalir sepanjang

penghantar tersebut. Ini terbukti dengan menyalanya lampu yang dipasang pada

penghantar tersebut. Hal ini juga membuktikan bahwa antara tembaga dan seng terdapat

beda potensial.

Beda potensial antara seng dan tembaga sebesar 1,5 volt. Namun beda potensial ini

tidak dapat bertahan dalam waktu lama karena pada seng mengalami pelepasan ion-ion

Zn 2+ yang bergabung dengan ion SO42- dan menyebabkan plat seng menjadi korosif dan

lama kelamaan habis. Selain itu terjadi peristiwa polarisasi pada tembaga, yaitu

tertutupnya permukaan tembaga yang tercelup oleh gelembung-gelembung gas H2 yang

berasal dari ion-ion H+ yang bergerak menuju plat tembaga untuk mengambil elektron.

Di dalam praktek, elemen volta ini jarang digunakan sebab kurang praktis.

Elemen Volta ini tidak dapat mengalirkan arus yang lama sebab dalam reaksi kimia

tersebut terjadi gelembung-gelembung gas hidrogen yang menempel pada tembaga dan

menghambat arus listrik yang mengalir.

Pada perkembangannya elemen volta disempurnakan dengan menambahkan jembatan

garam KCl. Namun secara keseluruhan elemen Volta ini mengandung kelemahan yaitu

kurang praktis.

Page 60: CONTOH EKSPERIMEN FISIKA

b. Elemen Kering/ Elemen Leclanche/ Baterai

Elemen Kering atau baterai atau elemen Leclanche kering merupakan

penyempurnaan elemen Leclanche basah, terdiri dari sebuah bejana seng yang bagian

dalamnya dilapisi dengan kertas karton dan berisi campuran salmiak, serbuk arang dan

batu kawi yang berbentuk pasta.

Batang arang ini mempunyai potensial yang lebih tinggi dari pada seng. Kutub

positif elemen kering ini adalah batang arang ( C ), sedangkan kutub negatifnya adalah

seng (Zn). Potensial kutub positif ini lebih tinggi daripada potensial kutub negatif.

GGL yang diperoleh standar tiap baterai atau sel adalah 1,5 volt. Bila dua

baterai kita serikan berarti memperoleh ggl 3 volt. Seperti elemen Volta elemen kering

termasuk elemen kimiawi yaitu mengubah energi kimia menjadi energi listrik, Elemen

Page 61: CONTOH EKSPERIMEN FISIKA

Leclanche kering ini trermasuk elemen primer sehingga apabila potensialnya habis,

sudah tidak dapat digunakan lagi. Untuk mengatasi kelemahan itu diciptakan baterai

yang dapat disetrum lagi seperti baterai alkali atau baterai nikel-besi yang

dikembangkan oleh Thomas Alva Edison tahun 1900, energizer dan lain-lain yang

termasuk elemen sekunder.

c. Sel Bikromat

Banyaknya penemuan sumber tegangan yang menggunakan berbagai plat katoda

dan anoda untuk mengatasi kelemahan sel Volta dan sel Leclanche kering, misalnya

sel oksida mercuri-seng (katoda = seng, anoda = oksida mercuri) dengan larutan

elektrolit potassium hidroksida yang menghasilkan ggl = 1,34 volt

sel nikel-besi atau baterai Edison (katoda = besi, anoda= oksida nikel, elektrolit

potassium hidroksida) menghasilkan ggl = 1,15 volt

sel nikel-cadmium atau baterai cadmium ( katoda = cadmium, anoda = oksida nikel,

elektrolit potassium hidroksida) dengan ggl = 1,15 volt; baterai ini menyempurnakan

baterai Edison.

Namun demikian kekhawatiran terhadap bahan beracun dari elektrolit yang dipakai

mendorong ditemukannya sel bikromat.

Page 62: CONTOH EKSPERIMEN FISIKA

Sel Bikromat dikembangkan pada tahun 1850, berisi plat elektroda dari seng

(katoda) dan karbon (anoda) dalam tabung kaca yang berisi asam kromit, sel ini lebih

aman penggunaannya daripada sel yang menggunakan asam nitrat atau potassium

hidroksida karena beracun.

d. Akki (accumulator)

Akki (accumulator), akki terdiri dari sebuah bak kecil yang terbuat dari karet

keras atau kaca yang berisi larutan asam sulfat encer.

Di dalamnya terdapat dua kerangka P (positif) dan N (negatif) terbuat dari

timbal (Pb) yang berlubang-lubang berbentuk segiempat. Lubang-lubang kerangka P

diisi dengan timbal peroksida (PbO2) yang berupa lapisan berpori. Kerangka P ini

berwarna coklat dan merupakan kutub positif akki. Kerangka N berisi lapisan timbal

berpori (Pb), warnanya abu-abu dan merupakan kutub negatif akki. Ggl yang dihasilkan

kedua kutub ini besarnya sekitar 2 volt

Bila akki mengalirkan arus listrik, maka lapisan timbal dan timbal peroksida

keduanya berubah sedikit demi sedikit menjadi timbal sulfat (PbSO4), sehingga

kemampuan akki untuk mengalirkan arus listrik menjadi berkurang. Untuk memulihkan

kembali kemampuan akki ini, maka akki harus “diisi” kembali dengan cara

menyetrumnya, yaitu dengan jalan mengalirkan arus searah dari sumber arus, dengan

arah yang bertentangan dengan arah arus yang dialirkan oleh aki tersebut. Karena aliran

listrik ini, timbal sulfat berubah menjadi timbal dan timbal peroksida kembali.

Page 63: CONTOH EKSPERIMEN FISIKA

Dalam pemakaian elemen Volta, elemen kering, maupun akki terjadi perubahan

bentuk energi dari energi kimia menjadi energi listrik. Sedangkan dalam pengisian akki

terjadi perubahan bentuk energi yaitu dari energi listrik menjadi energi kimia.

e. Dinamo/Generator

Dinamo, terdiri dari sebuah magnet dan sebuah kumparan (gulungan kawat

penghantar) yang dapat berputar di antara kutub-kutub magnet tersebut. Bila kumparan

tersebut berputar, maka terjadi beda potensial pada kedua ujung-ujung kawat kumparan.

Dalam teknis prakteknya dapat diubah magnet yang berputar dan kumparan yang diam.

Generator adalah dinamo yang berukuran besar. Prinsip kerja dinamo atau generator

menggunakan induksi elektromagnetik yaitu terjadi perubahan garis-garis medan

magnet tiap satuan waktu yang melalui kumparan kawat

dimana ε adalah ggl yang dihasilkan kedua ujung kumparan generator, N adalah

jumlah lilitan kawat kumparan,

adalah perubahan fluks magnet tiap satuan waktu.

Dinamo ini berfungsi untuk mengubah energi gerak (mekanik) menjadi energi

listrik.

2. Kuat Arus dalam Suatu Rangkaian Tertutup

Page 64: CONTOH EKSPERIMEN FISIKA

Suatu rangkaian tertutup ialah rangkaian yang tiada berujung dan tiada

berpangkal. Arus listrik akan mengalir terus menerus dalam siklus tertutup. Di luar

baterei arah arus listrik ini dari kutub positif ke kutub negatif. Sedangkan di dalam

baterei arah arus listrik dari kutub negatif ke kutub positif baterei. Perhatikan gambar 24

di bawah ini.

Arah aliran elektron berlawanan dengan arah arus listrik. Sebuah lampu (L)

dihubungkan pada kutub-kutub sebuah sumber tegangan/baterei (ε) seperti pada gambar

25. Di luar baterei elektron mengalir dari kutub negatif ke kutub positif, sedangkan di

dalam baterei elektron mengalir dari kutub positif ke kutub negatif baterei.

Page 65: CONTOH EKSPERIMEN FISIKA

Rangkaian seperti pada gambar 25 dan 26 tersebut sering juga disebut rangkaian

tetutup tak bercabang. Kuat arus di dalam suatu rangkaian tak bercabang di mana-mana

sama besarnya.

Sedangkan untuk suatu rangkaian yang bercabang, berlaku hukum-hukum

Kirchhoff.

a. Hukum I Kirchhoff

Hukum I kirchhoff berbunyi sebagai berikut. “ Jumlah kuat arus yang masuk pada

suatu titik percabangan sama dengan jumlah arus yang keluar dari titik itu”

Hukum I Kirchhoff tersebut sebenarnya tidak lain sebutannya dengan hukum kekekalan

muatan listrik. Hukum I Kirchhoff secara matematis dapat dituliskan sebagai:

Page 66: CONTOH EKSPERIMEN FISIKA

Perhatikan pula contoh berikut ini.

Bila P adalah titik cabangnya, maka :

i1 + i2 + i3 = i4 + i5

3. Hukum Ohm dan Hambatan listrik

Seorang guru fisika dari Jerman bernama George Simon Ohm (1789-1854)

berhasil mendapatkan hubungan antara besarnya beda potensial dengan besarnya arus

yang mengalir.

Bunyi Hukum Ohm sebagai berikut.

“Kuat arus yang mengalir dalam suatu penghantar sebanding dengan beda

potensial antara ujung-ujung penghantar itu, asalkan suhu penghantar itu tetap”

Secara ringkasnya hukum ini dapat ditulis sebagai berikut;

V ~ I (V sebanding dengan I)

Page 67: CONTOH EKSPERIMEN FISIKA

Penghambat/resistor adalah komponen yang diproduksi pabrik dan memiliki

nilai hambatan tetap dengan toleransi tertentu.

Gambar skema penghambat dalam rangkaian listrik adalah:

1. Hambatan Listrik suatu Penghantar

Hambatan sepotong kawat penghantar dapat diukur secara langsung dengan alat

ohmmeter. Sebuah alat yang dapat digunakan untuk mengukur hambatan, beda potensial

dan kuat arus disebut multimeter. Multimeter ini merupakan satu kesatuan alat dari volt

meter, ampere meter dan ohm meter. Dengan memutar sebuah saklar, alat itu dapat

digunakan sebagai amperemeter, volt meter atau ohm meter tergantung mana yang

diperlukan.

Hambatan atau resistansi suatu penghantar berguna untuk mengatur besarnya

kuat arus listrik yang mengalir melalui suatu rangkaian listrik. Dalam radio dan televisi,

resistansi berguna untuk menjaga kuat arus dan tegangan pada nilai tertentu dengan

tujuan agar komponen-komponen listrik lainnya dapat berfungsi dengan baik.

Page 68: CONTOH EKSPERIMEN FISIKA

Bila panjang kawat penghantar dinyatakan dengan huruf l, luas penampangnya

dinyatakan dengan huruf A, maka untuk berbagai jenis pengkantar, panjang dan

penampang berbeda terdapat hubungan sebagai berikut.

Ternyata hambatan sepotong kawat penghantar adalah:

1. Sebanding dengan panjang kawat penghantar tersebut (l)

2. Berbanding terbalik dengan luas penampang kawat penghantar (A)

3. Bergantung kepada jenis bahan penghantar (ohr)

satuan rho = agemo m

Tabel. Hambatan jenis beberapa zat

a. Penghambat Seri

Yang dimaksud dengan penghambat seri adalah penghambat-penghambat yang

disusun secara berurutan, yang satu di belakang yang lain.

Contoh penghambat seri :

Page 69: CONTOH EKSPERIMEN FISIKA

Pada gambar di atas R1, R2 dan R3 tersusun secara seri. Didapat pengganti ketiga

penghambat ini menjadi sebuah penghambat saja, misalnya disebut saja Rs, sedemikian

rupa sehingga kuat arus I dan beda potensial VAB tidak berubah besarnya.

Dari gambar di atas dapat dituliskan bahwa :

VAB = VA - VB = VA – VC + VC – VD + VD – VB

= VAC + VCD + VDB

VAB = VA - VB = VAC + VCD + VDB = I R1 + I R2 + I R3

Padahal : VAB = I RS

Dengan demikian : I RS = I R1 + I R2 + I R3 , sehingga :

RS = R1 + R2 + R3

RS adalah penghambat pengganti dari penghambat-penghambat yang tersusun

secara seri tersebut. Jadi kesimpulannya bahwa :

Besar penghambat pengganti dari penghambat-penghambat yang tersusun secara

seri sama dengan jumlah dari penghambat-penghambat seri itu sendiri.

b. Penghambat Paralel

Yang dimaksud dengan penghambat paralel ialah penghambat-penghambat yang

disusun secara berdampingan atau sejajar.

Contoh penghambat paralel :

Page 70: CONTOH EKSPERIMEN FISIKA

R1, R2 dan R3 pada gambar di atas tersusun secara paralel. Ketiga hambatan ini

dapat diganti menjadi satu penghambat saja, misalnya disebut Rp, sedemikian rupa

sehingga kuat arus I dan beda potensial VAB tidak berubah besarnya.

Berdasarkan hukum pertama dari Kirchhoff, maka dari gambar di atas

dapat dituliskan bahwa :

I = I1 + I2 + I3

Jadi kesimpulannya bahwa, penghambat-penghambat yang disusun secara

paralel dapat diganti dengan sebuah penghambat yang kebalikan harganya sama dengan

jumlah kebalikan harga hambatan-hambatan penghambat yang tersusun secara paralel

itu.

1. Hukum Ohm Untuk Rangkaian Tertutup

Suatu rangkaian arus yang sederhana, terdiri sebuah sumber tegangan, misalnya

baterai dan sebuah penghantar yang hambatannya R yang menghubungkan kutub-kutub

baterai tersebut.

a. Rangkaian Tertutup dengan Satu Sumber Tegangan

Di luar sumber tegangan, arus mengalir dari P ke Q melalui hambatan yang besarnya R

ohm. Di dalam sumber tegangan, arus mengalir dari Q ke P melalui hambatan yang

besarnya r ohm. Hambatan r ini disebut hambatan dalam.

Kutub-kutub sumber tegangan sebelum mengalirkan arus disebut gaya gerak

listrik (GGL) atau emf = electromotiveforce, sedangkan kutub-kutub sumber tegangan

selama megalirkan arus disebut beda potensial atau tegangan jepit. Bila arus I mengalir

Page 71: CONTOH EKSPERIMEN FISIKA

melalui rangkaian di atas, maka hambatan seluruhnya yang dilewati arus listrik adalah

R + r.

Kuat arus I yang mengalir dapat dituliskan sebagai berikut :

Tegangan jepit ialah beda potensial antara kutub-kutub sumber tegangan pada waktu

sumber tegangan tersebut mengalirkan arus. Tegangan jepit pada gambar di atas ialah

VPQ , dimana

VPQ = I R

b. Rangkaian Tertutup dengan Beberapa Sumber Tegangan Disusun Seri

Beberapa sumber tegangan dapat dihubungkan secara seri, yaitu kutub positif sumber yang pertama dihubungkan dengan kutub negatif sumber yang berikutnya. Contoh terlihat pada gambar berikut.

Bila ada n buah sumber tegangan yang

tiap-tiap ggl nya adalah :

e volt dihubungkan secara seri, maka ggl seluruhnya adalah n x e volt.

Dan bila hambatan dalam masing-masing sumber adalah r, maka hambatan dalam

seluruhnya sama dengan n x r ohm. Kalau n buah sumber tersebut dihubungkan oleh

hambatan luar sebesar R, maka kuat arus yang mengalir sama dengan :

c. Rangkaian Tertutup dengan Beberapa Sumber Tegangan Disusun Paralel

Page 72: CONTOH EKSPERIMEN FISIKA

Apabila n buah sumber tegangan tersebut dihubungkan

secara paralel, maka ggl susunannya juga ε volt. (lihat gambar di bawah ini dan apabila

hambatan dalam tiap sumber = r ohm, maka hambatan dalam n sumber sama dengan :

1/n x r ohm

Sekarang bila kutub-kutub susunan tersebut dihubungkan oleh sebuah hambatan yang

besarnya R, maka kuat arus yang mengalir adalah :

d. Rangkaian Tertutup dengan Beberapa Sumber Tegangan Disusun Campuran

Seridan Paralel

Bila beberapa elemen (n buah elemen) yang masing-masing mempunyai GGL e

dan tahanan dalam r disusun secara seri, sedangkan berapa elemen (m buah elemen)

yang terjadi karena hubungan seri tadi dihubungkan paralel lagi, maka kuat arus yang

timbul :

Kuat arus yang mengalir sebesar :

Page 73: CONTOH EKSPERIMEN FISIKA

6. Hukum II Kirchhoff

Hukum II Kirchhoff berbunyi : “Jumlah aljabar gaya gerak listrik ( GGL ) dalam

satu rangkaian tertutup ( loop ) sama dengan jumlah aljabar hasil kali I x R dalam

rangkaian tertutup itu.”

Untuk menuliskan persamaan diatas, perlu diperhatikan tanda dari pada GGL, yaitu

sebagai berikut :

GGL bertanda positif jika kutub negatif lebih dulu di jumpai loop dan sebaliknya ggl

negatif jika kutub positif lebih dulu dijumpai loop.

Untuk perjanjian arah arus menggunakan :

Kuat arus bertanda positif jika searah dengan loop dan bertanda negatif jika berlawanan

dengan arah loop.

Untuk memudahkan pengingatan Hukum II kirchhoff dapat dimodifikasi dengan

persamaan sebagai berikut.

Dengan perjanjian tanda untuk GGL sebagai berikut.

GGL bertanda positif jika kutub positip lebih dulu di jumpai loop dan sebaliknya ggl

negatif jika kutub negatif lebih dulu dijumpai loop.

Page 74: CONTOH EKSPERIMEN FISIKA

Untuk perjanjian arah arus tetap sama menggunakan :

Kuat arus bertanda positif jika searah dengan loop dan bertanda negatif jika berlawanan

dengan arah loop.

Dimana arah I adalah arah acuan dalam loop itu. Artinya arah arus yang keluar dari

masing-masing sumber arus.

Sebagai contoh dari pemakaian Hukum II Kirchhoff misalnya dari rangkaian listrik

berikut ini.

Rangkaian Satu Loop

Misalkan kita ambil arah loop searah dengan arah I, yaitu a-b-c-d-a

Kuat arus listrik I di atas dapat ditentukan dengan menggunakan Hukum II kirchhoff

Jika harga e1, e2, r1, r2 dan R diketahui maka dapat ditentukan harga I

Rangkaian Dua Loop atau Lebih

Rangkaian yang memiliki dua loop atau lebih disebut juga rangkaian majemuk.

Langkah-langkah dalam menyelesaikan rangkaian majemuk ini sangat penting untuk

diperhatikan.

Page 75: CONTOH EKSPERIMEN FISIKA

Langkah-langkah umum untuk menyelesaikan rangkaian listrik majemuk :

1) menggambar rangkaian listriknya

2) menetapkan arus (simbol dan arah) dalam setiap cabang yang penting

3) menyederhanakan sistem susunan seri dan pararel jika mungkin

4) menetapkan loop berikut arahnya pada setiap rangkaian tertutup

5) menulis setiap persamaan setiap loop sesuai hukum II Kirchhof

6) menulis persamaan arus tiap percabangan sesuai hukum I Kirchhof

7) menghitung persamaan dengan teliti

Contoh Penerapan Hukum II Kirchhoff .

Page 76: CONTOH EKSPERIMEN FISIKA

7. Prinsip Jembatan Wheatstone

Prinsip Jembatan Wheatstone dipakai untuk mengukur besar tahanan suatu penghantar.

Jembatan wheatstone terdiri dari empat tahanan disusun segi empat dan Galvanometer.

R1 dan R2 biasanya diketahui besarnya.

R3 tahanan yang dapat diatur besarnya sehingga tidak ada arus yang mengalir lewat

rangkaian B-C-G (Galvanometer).

RX tahanan yang akan diukur besarnya.

Bila arus yang lewat G = 0, maka :

Jika ternyata dijumpai RX . R2 tidak sama dengan R1 . R3 maka digunakan metode

tarnsformasi ∆↔Y.

Page 77: CONTOH EKSPERIMEN FISIKA

Susunan resistor bentuk delta (Δ atrau TT) dapat ditransformasikan ke bentuk

Bintang (Y atau T)

Rumus equivalensi dari bentuk delta ke bentuk bintang, sebagai berikut :

Sebaliknya rumus equivalensi dari bentuk bintang (Y) ke bentuk delta (D), sebagai

berikut

C. Energi dan Daya Listrik

1. Energi Listrik

Page 78: CONTOH EKSPERIMEN FISIKA

Bila pada ujung-ujung suatu kawat penghantar yang hambatannya R terdapat

beda potensial V, maka di dalamnya mengalir arus sebesar I = V/R . Untuk

mengalirkan arus ini sumber arus mengeluarkan energi. Sebagian dari energi ini

berubah menjadi kalor yang menyebabkan kawat penghantar menjadi panas. Hal ini

terjadi karena electron-elektron bebas dalam kawat atom-atom kawat yang dilaluinya.

Berdasar pada hasil percobaan J.P. Joule, besarnya kalor yang timbul ditentukan oleh

factor-faktor :

1. besarnya hambatan kawat yang dilalui arus

2. besarnya arus yang mengalir

3. waktu atau lamanya arus mengalir

Besarnya energi yang dikeluarkan oleh sumber arus untuk mengalirkan arus listrik

adalah : W = V I t

dimana : V dalam Volt

i dalam ampere dan

t dalam detik atau sekon

Karena V = I R

maka W = I2 R t

Karena I = V/R

Maka W =

Apabila semua energi listrik berubah menjadi kalor, maka banyaknya kalor yang timbul

W = 0,24 I2 R t kalori

dimana 1 kalori = 4,2 joule

1 joule = 0,24 kalori

1. Daya Listrik

Daya suatu alat listrik adalah usaha yang dilakukan alat itu tiap detik. Usaha yang

dilakukan oleh sumber tegangan sama dengan energi yang dikeluarkan sumber tegangan

tersebut.

Page 79: CONTOH EKSPERIMEN FISIKA

1. Kilo Watt Jam (KWh) sebagai Satuan Energi Listrik

Dalam kehidupan sehari-hari satuan daya watt sekon terlalu kecil sehingga lazim

digunakan satuan yang lebih besar yaitu : kilo watt jam (KWh).

Sebuah lampu dari 100 watt yang dinyalakan selama 10 jam menggunakan tenaga listrik

sebesar 1 kilo watt jam atau 1 KWh. Meteran listrik dirumah tangga sudah ditera

menggunakan satuan KWh untuk pemakaian listrik. Petugas tinggal mencatat data

tersebut setiap bulannya. Selisih catatan pemakaian energi bulan ini dikurangi catatan

pemakaian energi bulan lalu adalah jumlah energi yang digunakan , bila dikali dengan

taris listrik per KWh menjadi biaya yang harus dibayarkan pelanggan kepada PLN.

2. Hukum-hukum Faraday

a. Hukum I Faraday

Hukum I Faraday berbunyi sebagai berikut.

“Massa zat yang diendapkan selama proses elektrolisa sebanding dengan jumlah

muatan listrik yang melalui larutan itu”

m = z . q

atau

m = z . I . t

m = massa zat yang diendapkan.

q = I . t = jumlah muatan listrtik yang melalui larutan.

Page 80: CONTOH EKSPERIMEN FISIKA

z = tara Kimia listrik zat, yaitu massa zat yang dipisahkan oleh muatan 1 coulomb

selama proses elektrolisa satuan kg/coulomb.

b. Hukum II Faraday

Hukum II faraday berbunyi sebagai berikut.

“ Massa sebagai zat yang dipisahkan oleh suatu arus listrik pada proses elektrolisa

berbanding lurus dengan tara kimia listrik masing-masing “ .

Misalkan zat A dan B bersama-sama dipisahkan oleh suatu arus listrik yang besarnya

sama dan dalam waktu yang sama pula, maka :

mA : mB = zA ; zB

AR = massa atom relatif; v = valensi atom

D. Penerapan Listrik AC dan DC dalam Kehidupan Sehari-hari

1. Pemasangan Jaringan Transmisi Listrik AC di Jalan

Dari pembangkit listrik menuju ke pelanggan yaitu rumah tinggal, pertokoan,

industri maupun instansi. Arus listrik DC dikirim/ditransmisikan melalui sistem

jaringan bertegangan tinggi.. Sistem

tegangan tinggi dipilih dan bukan sistem arus tinggi sebab berkaitan dengan luas

penampang penghantar.

Page 81: CONTOH EKSPERIMEN FISIKA

Menurut hukum Ohm V = I R bila dipilih arus tinggi dengan menjaga tegangan konstan,

I = maka R harus sekecil-kecilnya. Sedangkan R = , bila R sekecil-kecilnya

memerlukan luas penampang A sebesar-besarnya. Berarti perlu kabel kawat tembaga

berpenampang besar, dan kabel seperti itu sangat berat (w = m.g) untuk dibentangkan,

serta mahal biaya produksinya.

Sedangkan bila dipilih tegangan tinggi dengan menjaga

arus konstan, V = I . R maka R harus sebesar-besarnya. Sedangkan R = , bila R

sebesar-besarnya memerlukan luas penampang A penghantar sekecil-kecilnya. Berarti

cukup perlu kabel kawat tembaga berpenampang kecil, dan kabel seperti itu ringan

untuk dipasang dan dibentangkan dari satu tiang ke tiang berikutnya, serta murah

biayanya.

2. Pengamanan Jaringan Listrik AC dalam Rumah

Pemakaian daya listrik jaringan listrik AC (arus bolak-balik) di rumah atau di

kantor dibatasi oleh pemutus daya yang dipasang bersama dengan KWh meter. Pemutus

daya tersebut memiliki spesifikasi arus tertentu: 2A, 4A. 6A, 10A, 15A. Pemutusan

daya 2A digunakan untuk membatasi pemakaian 440 W, pemutusan daya 6A digunakan

untuk membatasi pemakaian daya 220 x 6 = 1320 Volt dan seterusnya.

Page 82: CONTOH EKSPERIMEN FISIKA

Jika arus listrik melebihi ketentuan maka dengan adanya pemutusan daya secara

otomatis akan menurunkan saklar. Untuk keamanan pada alat-alat listrik rumah tangga

biasanya pada masing-masing alat dipasang sekering (fuse) seperti ditunjukkan gambar

32.

Pemasangan sekering pada alat listrik untuk mengantisipasi adanya arus yang tiba-tiba

membesar yang memungkinkan alat listrik dapat rusak atau terbakar. Dengan adanya

sekering, jika arus tiba-tiba membesar maka sekering akan putus dan alat listrik tidak

rusak. Sekering di pasaran memiliki nilai tertentu yaitu: 3 A, 5 A, 13 A, 15 A. Bentuk

sekering digambarkan pada gambar 33.

3. Pemakaian Alat-alat Rumah Tangga

Page 83: CONTOH EKSPERIMEN FISIKA

Pernahkah Anda melihat teko listrik? yaitu suatu alat yang dipergunakan untuk

memasak air.

Teko listrik ini merupakan salah satu contoh alat yang merubah energi listrik menjadi

kalor.

Alat lain sejenis itu diantaranya rice cooker, kompor listrik, solder listrik, seterika

listrik, dan lain-lain. Jika m massa air yang dipanaskan dan c kalor jenis air serta T

perubahan suhu, maka energi listrik sebesar W = P . t akan berubah menjadi kalor

Q = m . c . T (dalam hal ini kita mengabaikan kapasitas kalor teko).

4. Daya Listrik Sesungguhnya pada Alat Listrik

Pada alat listrik rumah tangga umumnya tertulis spesifikasi daya dan tegangannya.

Sebagai contoh pada lampu pijar tertulis 60 W/220 V, artinya lampu pijar tersebut akan

memiliki daya 60 Watt jika terpasang pada tegangan 220 Volt, dikatakan lampu

menyala normal, jika lampu pijar terpasang pada tegangan lebih kecil dari 220 Volt

lampu akan meredup, sebaliknya jika lampu terpasang pada tegangan lebih besar dari

220 Volt, maka lampu akan menyala lebih terang. Tegangan 220 V pada alat listrik

tersebut merupakan tegangan efektif. Pada bohlam 24 W/ 12 V, tegangan 12 V

maksimum, karena sumbernya berasal dari arus DC. Daya sesungguhnya yang

digunakan oleh suatu alat listrik memenuhi persamaan:

Page 84: CONTOH EKSPERIMEN FISIKA

5. Penerapan Hukum Ohm pada Alat Listrik

Coba kamu perhatikan bola lampu di rumah! Bila bola lampu diberi tegangan

(V), apa yang terjadi? Yang terjadi adalah arus mengalir melalui filamen, sehingga bola

lampu menyala.

Tegangan yang diberikan pada suatu alat listrik seperti bola lampu harus disesuaikan

dengan tegangan yang seharusnya diperuntukkan bagi alat tersebut. Jika lampu 220 V

diberi tegangan 110 V, filamen lampu akan dialiri oleh arus yang lebih kecil dari yang

seharusnya sehingga lampu 220 V tersebut, menyala redup. Sebaliknya jika lampu 110

V diberi tegangan 220 V, filamen lampu akan dialiri oleh arus yang terlalu besar dari

yang seharusnya sehingga lampu 110 V filamennya terbakar.

Jadi suatu alat listrik harus sesuai antara tegangan yang ada di rumah dan tegangan yang

tercantum di alat listrik tersebut.

6. Hubungan Antara Joule dengan KWh pada Penggunaan Energi Listrik

Dalam kehidupan sehari-hari satuan daya watt sekon terlalu kecil sehingga lazim

digunakan satuan yang lebih besar yaitu kilo watt jam (KWh). Penggunaan energi listrik

di rumah tangga diukur dengan menggunakan satuan kilowatt jam atau kilowatt hour

disingkat KWh dimana 1 KWh = 3,6 . 106 J

Sebuah lampu dari 100 watt yang dinyalakan selama 10 jam menggunakan tenaga listrik

sebesar 1 kilo watt jam atau 1 kwh. Persamaan yang digunakan untuk menghitung

penggunaan energi listrik tiap hari adalah

W = P . t dalam satuan KWh

Untuk beberapa alat listrik jumlah energi total yang digunakan adalah

W = W1 + W2 + W3 + ….

Pemakaian energi listrik tiap bulan sebesar

Page 85: CONTOH EKSPERIMEN FISIKA

W = P . t x 30 hari

Biaya yang harus dibayarkan tiap bulannya = W x Tarif per KWh

6. Penerapan Listrik DC dalam Kehidupan Sehari-hari

Pemakaian listrik DC (arus searah) sebagai sumber tegangan banyak dipakai

pada berbagai peralatan elektronik atau otomotif. Lap top, televisi, radio, tape recorder,

kamera,dan peralatan lain sering menggunakan listrik DC sebagai power supplynya.

Arus listrik DC diperlukan untuk memfungsikan rangkaian komponen elektronika yang

menginput arus lemah. Untuk keperluan itu penggunaan adaptor sebagai pengubah

sekaligus memperkecil tegangan arus AC menjadi arus DC sangat mutlak diperlukan

Di dalam computer, televise, tape, tadio yang memakai sumber arus listrik AC dari stop

kontak PLN, adaptor di dalam peralatan tersebut mengubah dan menyearahkan arus AC

menjadi arus DC dengan tujuan komponen-komponen dalam peralatan tersebut tidak

terbakar dan rusak.

Penggunaan baterai maupun accu pada berbagai peralatan yang harus berfungsi dan

digunakan di luar rumah seperti mobil, sepeda motor, traktor mutlak perlu untuk starter

atau penerangan kendaraan-kendaraan itu.

Posted by Fitrii Pipit at 7:53 AM

Email This BlogThis! Share to Twitter Share to Facebook

Labels: BAB VII LISTRIK DINAMIS

No comments:

Page 86: CONTOH EKSPERIMEN FISIKA

Post a Comment

Newer Post Older Post Home

Subscribe to: Post Comments (Atom)

About Me

Fitrii Pipit

View my complete profile

Labels

BAB VII LISTRIK DINAMIS (3) BAB VIII GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK (4) FX205 OPTIK GEOMETRIS (3) FX206 Suhu dan Kalor (5) FX207 Listrik Dinamis (11) FX208 Gelombang Elektrimagnetik (6)

Blog Archive

2013 (26)

2012 (7) o December (2)

Soal Bab VII Listrik Dinamis Materi Listrik Dinamis

o November (3) o October (2)

Travel template. Template images by TheresaTibbetts. Powered by Blogger.

Page 88: CONTOH EKSPERIMEN FISIKA

pembelajaran

dan

menunjukkan

karakter

berpikir

kreatif,kritis, dan

Page 89: CONTOH EKSPERIMEN FISIKA

logis; bekerja

teliti, jujur, dan

berperilaku

santun sesuai

LP: pengamatan

Page 90: CONTOH EKSPERIMEN FISIKA

perilaku

berkarakter.

b.

Bekerjasama

dalam kegiatan

Page 91: CONTOH EKSPERIMEN FISIKA

praktik dan aktif

menyampaikan

pendapat,

menjadi pendeng

ar yang baik, dan

menanggapi

Page 92: CONTOH EKSPERIMEN FISIKA

pendapat orang

lain dalam

diskusi

sesuai LP:

Ketrampilan

sosial.

Page 93: CONTOH EKSPERIMEN FISIKA

C. Materi

Pembelajaran

1. Faktor-faktor

yang

mempengaruhi

Page 94: CONTOH EKSPERIMEN FISIKA

besar hambatan

suatu penghantar

adalah arusdan

tegangan

listrik.2. Hukum

Ohm

Page 95: CONTOH EKSPERIMEN FISIKA

menyatakan

bahwa arus

listrik

I

yang mengalir

pada

Page 96: CONTOH EKSPERIMEN FISIKA

kawat penghanta

r sebanding

dengan beda

potensial

V

Page 97: CONTOH EKSPERIMEN FISIKA

yang diberikan

pada ujung-

ujungnya :

Page 98: CONTOH EKSPERIMEN FISIKA

Sehingga,

rumus hukum

Ohm

Keterangan :

V

Page 99: CONTOH EKSPERIMEN FISIKA

= tegangan

listrik (volt)

I

= arus listrik

(ampere/A)

R

Page 100: CONTOH EKSPERIMEN FISIKA

= hambatan

listrik (Ω)

3. Jika dua atau

lebih hambatan

dihubungkan

Page 101: CONTOH EKSPERIMEN FISIKA

dari ujung ke

ujung seperti

gambar

di bawah, maka

hambatan-

hambatan itu

Page 102: CONTOH EKSPERIMEN FISIKA

dikatakan

dihubungkan

secara seri.

R

1

R

2

Page 103: CONTOH EKSPERIMEN FISIKA

R

3

V

I

R

ek

Page 104: CONTOH EKSPERIMEN FISIKA

Dengan

menggunakan

hukum Ohm,

diperoleh

Page 105: CONTOH EKSPERIMEN FISIKA
Page 106: CONTOH EKSPERIMEN FISIKA

dan

Berdasarkan

hukum

Page 107: CONTOH EKSPERIMEN FISIKA

kekekalan

energi, beda

potensial

V

harus sama

dengan jumlah

Page 108: CONTOH EKSPERIMEN FISIKA

semua beda

potensial dari

masing-masing

hambatan.

Sehingga,

akandiperoleh :

Page 109: CONTOH EKSPERIMEN FISIKA
Page 110: CONTOH EKSPERIMEN FISIKA

4.

Hukum I

Kirchhoff

menyatakan

bahwa

Page 111: CONTOH EKSPERIMEN FISIKA

pada setiap titik

cabang, jumlah

arus yang

menuju titik

cabang harus

sama dengan

Page 112: CONTOH EKSPERIMEN FISIKA

jumlah arus yang

meninggalkantiti

k cabang

tersebut

.5.

Page 113: CONTOH EKSPERIMEN FISIKA

Hukum II

Kirchhoff atau

hukum loop

menyatakan

bahwa

Page 114: CONTOH EKSPERIMEN FISIKA

jumlah

perubahan poten

sial yang

mengelilingi

lintasan tertutup

pada suatu

Page 115: CONTOH EKSPERIMEN FISIKA

rangkaian harus

samadengan nol

.

Page 116: CONTOH EKSPERIMEN FISIKA

Catatan: Bahan

ajar tentang

listrik dinamis

pada

buku siswa

Page 117: CONTOH EKSPERIMEN FISIKA

(terlampir)

D. Model dan

Metode

Pembelajaran

:

Page 118: CONTOH EKSPERIMEN FISIKA

Model

Pembelajaran

:

Cooperative

Learning

tipe TPS (

Page 119: CONTOH EKSPERIMEN FISIKA

Think Pair

Shares

)

Metode

Pembelajaran

Page 120: CONTOH EKSPERIMEN FISIKA

: Diskusi-Tanya

Jawab;

Percobaan/Ekspe

rimen

E. Sumber

Belajar

Page 121: CONTOH EKSPERIMEN FISIKA

1. Buku Siswa

Listrik Dinamis

Page 122: CONTOH EKSPERIMEN FISIKA

2. LKS-02 dan

Kunci Jawaban

LKS-02

F. Alat/Bahan

1.

Page 123: CONTOH EKSPERIMEN FISIKA

Kawat tembaga

yang panjangnya

tertentu2.

Beberapa kawat

tembaga yang

Page 124: CONTOH EKSPERIMEN FISIKA

panjangnya sama

dengan luas

penampang berb

eda-beda3.

Penjepit4.

Page 125: CONTOH EKSPERIMEN FISIKA

Amperemeter 5.

KIT rangkaian

listrik

Page 126: CONTOH EKSPERIMEN FISIKA

G. Kegiatan

Belajar

Mengaja

rPertemuan I (2 x

45 menit)No

Aktivitas

Page 127: CONTOH EKSPERIMEN FISIKA

Pembelajara

nPenilaian1 2 3

4APendahuluan

(5 menit)1

Motivasi dan

Apersepsi

Page 129: CONTOH EKSPERIMEN FISIKA

prior

knowledge-

nya tentangsuhu

dan

pengaruhnya;

siswa diminta

Page 130: CONTOH EKSPERIMEN FISIKA

menyampaikanpe

ndapat

tentang

hubungan

kelistrikan

dengan kejadian

Page 131: CONTOH EKSPERIMEN FISIKA

disekitarnya.2Me

ngkomunikasika

n tujuan

pembelajaran:

kognitif (produk,

proses);

Page 132: CONTOH EKSPERIMEN FISIKA

psikomotorik;

dan afektif

(keterampilansos

ial dan perilaku

berkarakter).

BKegiatan Inti

Page 133: CONTOH EKSPERIMEN FISIKA

(80

menit)1Siswa

dibimbing untuk

dapat

mendiskripsikan

tentangfaktor-

Page 134: CONTOH EKSPERIMEN FISIKA

faktor yang

memengaruhi

besar hambatan

suatu penghantar

berdasarkan

buku siswa(BS-

Page 135: CONTOH EKSPERIMEN FISIKA

01

)yangdisiapkan.2

Siswa dibimbing

untuk dapat

memformulasika

n

Page 136: CONTOH EKSPERIMEN FISIKA

persamaanHuku

m Ohm dan

besaran

hambatan dalam

rangkaian seri

Page 137: CONTOH EKSPERIMEN FISIKA
Page 138: CONTOH EKSPERIMEN FISIKA

dan

paralel3Difasilita

si oleh guru,

siswa

Page 139: CONTOH EKSPERIMEN FISIKA

mengidentifikasi

dan

merumuskan

permasalahan

yang ditemukan

padaLKS-

Page 140: CONTOH EKSPERIMEN FISIKA

02.Siswa diminta

membentuk

kelompok

dengan

anggota3-4

siswa secara

Page 142: CONTOH EKSPERIMEN FISIKA

melakukan

percobaan, siswa

diminta

berdiskusiuntuk

merumuskan

hipotesis

Page 143: CONTOH EKSPERIMEN FISIKA

dari

permasalahan

yangditemukan

pada LKS-

02.Guru

Page 144: CONTOH EKSPERIMEN FISIKA

memfasilitasi

para siswa

menyumbang ide

untuk menyemp

urnakan

perumusan

Page 145: CONTOH EKSPERIMEN FISIKA

hipotesis dan

meminta

siswalain

mengulang ide

temannya untuk

mengecek

Page 146: CONTOH EKSPERIMEN FISIKA

apakah

iamenjadi

pendengar yang

baik

.4 Guru

memfasilitasi

Page 147: CONTOH EKSPERIMEN FISIKA

setiap kelompok

untuk

melakukanpercob

aan

agar dapat

mendiskripsikan

Page 148: CONTOH EKSPERIMEN FISIKA

hubungan

antarahambatan

dan arus listrik;

sambil

membimbing

siswa,

Page 149: CONTOH EKSPERIMEN FISIKA

gurumelakukan

penilaian kinerja

menggunakan

LP-2A dan LP-

2B.5Guru

memfasilitasi

Page 150: CONTOH EKSPERIMEN FISIKA

setiap kelompok

siswa untuk

bekerjasama

dalam

mengidentifikasi

variabel

Page 151: CONTOH EKSPERIMEN FISIKA

(manipulasi,resp

on, dan kontrol)

dalam

melakukan

percobaan.6Guru

memberikan

Page 152: CONTOH EKSPERIMEN FISIKA

arahan agar

secara

santun

setiapanggota

kelompok

melakukan

Page 153: CONTOH EKSPERIMEN FISIKA

percobaan

rangkaian

listrik serta

melakukan

pengukuran

secara

Page 154: CONTOH EKSPERIMEN FISIKA

teliti

tentanghubungan

antara hambatan

dan arus listrik

sesuai

dengantugas dan

Page 155: CONTOH EKSPERIMEN FISIKA

tanggung jawab

yang

diberikannya.7G

uru memberi

tugas agar setiap

kelompok

Page 156: CONTOH EKSPERIMEN FISIKA

bekerjasama(ses

uai tugas dan

tanggungjawab

anggotanya

)

Page 157: CONTOH EKSPERIMEN FISIKA

melanjutkan

percobaan

rangkaian listrik

dengan

besar hambatan

yang berbeda-

Page 158: CONTOH EKSPERIMEN FISIKA

beda.8Dengan

pemantauan

guru, siswa

Page 159: CONTOH EKSPERIMEN FISIKA

secara

kelompok beker

jasama

menyusun data

hasil percobaan

dalam tabelyang

Page 160: CONTOH EKSPERIMEN FISIKA

dibuatnya.9Deng

an pemantauan

guru, Siswa

dalam

kelompoknya ber

diskusi untuk

Page 161: CONTOH EKSPERIMEN FISIKA

menyusun

hubungan antar

kelompok datake

dalam bentuk

grafik

Page 162: CONTOH EKSPERIMEN FISIKA

10Guru

memberi arahan

agar siswa secara

kelompok

Page 163: CONTOH EKSPERIMEN FISIKA

berfikirsecara

kreatif, kritis dan

logis

untuk

menginterpretasik

an

Page 164: CONTOH EKSPERIMEN FISIKA

grafik hubungan

antar

variabeltersebut

dengan

benar.11Guru

memberi arahan

Page 165: CONTOH EKSPERIMEN FISIKA

agar siswa secara

kelompok

menganalisis

data percobaan

hubungan antara:

hambatandan

Page 166: CONTOH EKSPERIMEN FISIKA

arus

listrik.12Guru

memoderatori

diskusi kelas:

ada kelompok

Page 167: CONTOH EKSPERIMEN FISIKA

menyampaikan

pendapat

; sementara

kelompok lain

menanggapi

pendapat

Page 168: CONTOH EKSPERIMEN FISIKA

dan

menjadi

pendengar yang

Page 169: CONTOH EKSPERIMEN FISIKA
Page 170: CONTOH EKSPERIMEN FISIKA

baik

untuk

memperoleh

kesimpulan

Page 171: CONTOH EKSPERIMEN FISIKA

hubungan yang

logisdalam

menentukan

hubungan

hambatan dan

arus

Page 172: CONTOH EKSPERIMEN FISIKA

listrik.13Siswa

dibimbing untuk

dapat

menjelaskan

besar dan

arahkuat arus

Page 173: CONTOH EKSPERIMEN FISIKA

listrik dalam

rangkaian

sederhana (satu

loop)14Guru

mengarahkan

siswa untuk

Page 174: CONTOH EKSPERIMEN FISIKA

memformulasika

n

besarantegangan

dalam rangkaian

tertutup

sederhana

Page 176: CONTOH EKSPERIMEN FISIKA

mengukur

penguasaan

konsepmereka

tentang listrik

dinamis

cPenutup

Page 177: CONTOH EKSPERIMEN FISIKA

(5 menit)1Guru

membimbing

siswa untuk

menyimpulkan

hasil percobaan

tentang hal-hal

Page 178: CONTOH EKSPERIMEN FISIKA

yang

berhubungan

denganrangkaian

listrik.2Guru

meminta setiap

kelompok

Page 179: CONTOH EKSPERIMEN FISIKA

berdiskusi

untuk memperol

eh jawaban

tentang

pertanyaan-

pertanyaan

Page 180: CONTOH EKSPERIMEN FISIKA

yangada dalam

LKS 2 di rumah.

Hasil kerja

kelompok

harusdipresentasi

kan pada

Page 181: CONTOH EKSPERIMEN FISIKA

pertemuan

berikutnya.3Gur

u memberikan

waktu kepada

siswa untuk

bertanya

Page 182: CONTOH EKSPERIMEN FISIKA

ataumenyampaik

an usulan agar

pembelajaran

berikutnya

lebih baik.

H. Penilaian

Page 183: CONTOH EKSPERIMEN FISIKA

Teknik :

Penilaian Produk

(LP-01)Penilaian

Kinerja (LP-02A

dan LP-

Page 184: CONTOH EKSPERIMEN FISIKA

02B)Penilaian

Afektif (LP-03)

Page 185: CONTOH EKSPERIMEN FISIKA
Page 186: CONTOH EKSPERIMEN FISIKA

RPP Lengkap Listrik DinamisListrik Dinamis Hukum Ohm Hukum KIrchoff

Add To Collection

40

Reads

1

Readcasts

0

Embed Views

Published by

amilbusthon7

TIP Press Ctrl-F to search anywhere in the document.

Info and Rating

Category: School Work

Rating:

Upload Date: 02/19/2013

Copyright: Attribution Non-commercial

Tags: hukum ohm hukum kirchoff listrik dinamis

Flag document for inapproriate content

Download and print this document

Choose a format to download in