lapkas SC

37
LAPORAN KASUS Anestesi Regional Pada Sectio caesaria Oleh : Randy Rifianda Alief Leisyah Fadilla Arifani Eliviri Ngedihu Pembimbing : dr. Nazarudin, Sp. An KEPANITERAAN KLINIK ILMU ANESTESIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN DAN KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMADIYAH JAKARTA 2015

description

Anestesi

Transcript of lapkas SC

Page 1: lapkas SC

LAPORAN KASUSAnestesi Regional

Pada Sectio caesaria

Oleh :Randy Rifianda Alief Leisyah

Fadilla Arifani Eliviri Ngedihu

Pembimbing : dr. Nazarudin, Sp. An

KEPANITERAAN KLINIK ILMU ANESTESIOLOGIFAKULTAS KEDOKTERAN DAN KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMADIYAH JAKARTA2015

Page 2: lapkas SC

Identitas Pasien :

• Nama : Ny. R

• Umur : 23 tahun

• Jenis Kelamin: Wanita

• Pendidikan : Diploma III

• Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

• No. CM : 20-80-74/043

Page 3: lapkas SC

ANAMNESA

KU : Ingin melahirkan dengan cara sectio caesar

atas indikasi gemelli

RPS : Tidak ada keluhan

Riwayat Penyakit Dahulu: Hipertensi dalam kehamilan (-) Hiperemesis dalam kehamilan (-)

Page 4: lapkas SC

Riwayat Penyakit Keluarga:Riwayat penyakit asma, hipertensi, kencing manis dalam keluarga disangkal.

Anamnesis yang berkaitan dengan anestesi : Riwayat alergi obat dan makanan disangkal

Riwayat asma disangkal

Riwayat kencing manis disangkal

Riwayat hipertensi disangkal

Riwayat penyakit jantung disangkal

Riwayat operasi sebelumnya disangkal

Riwayat penyakit ginjal disangkal

Batuk pilek, nyeri dada disangkal

Penderita tidak memakai gigi palsu, tidak ada gigi yang goyang

Page 5: lapkas SC

• Riwayat kehamilan yang sekarang :Merupakan kehamilan pertama pasien, pada saat trimester I mual muntah (+), UK : 38mgg

• Riwayat menstruasi :Menarche umur 11 tahun, HPHT : 16-02-2015

• Riwayat perkawinan :Pasien menikah 1x, lamanya 1 tahun, umur pertama menikah 22 tahun.

• Riwayat penggunaan kontrasepsi (-)

Page 6: lapkas SC

PEMERIKSAAN FISIK Keadaan umum : Baik

Kesadaran : composmentis

Tanda Vital• Tekanan darah : 100/70 mmHg• Pernafasan : 20x/menit• Nadi : 100x / menit• suhu : 36,5oC• Berat badan : 75 kg

Page 7: lapkas SC

Pemeriksaan umum

• Kulit : Sianosis (-), ikterik (-), turgor menurun (-)

• KepalaMata : anemia -/-, ikterik -/-Wajah : simetris

Mulut : stomatitis (-), faring hiperemis (-), tonsil T1-T1

• Leher : Pembesaran KGB (-), pembesaran kelenjar tonsil (-)

Page 8: lapkas SC

• Thorax Paru : Auskultasi : vesikuler +/+,

wheezing -/-, ronkhi -/- Jantung : Bunyi jantung I & II murni reguler, mur-mur (-), gallop (-)

• Status Obstetri Inspeksi : cembung , tegang, bekas operasi (-) Palpasi : TFU 34cm LEOPOLD : 3 jr di atas pusat DJJ : 1: 130x/menit, 2:134x/menit HIS : (-)

Page 9: lapkas SC

• Ekstremitas : Superior

Inferior

• Akral : hangat hangat

• Eedema : -/- -/-

• Sianosis : -/- -/-

Page 10: lapkas SC

PEMERIKSAAN PENUNJANG

• Hb : 9,5 gr/dl

• Ht : 30,0 %

• Leukosit : 10.000 /mmk

• Trombosit : 304.000 /mmk

Page 11: lapkas SC

American Society of Anesthesiologists (ASA)

1. Pasien sehat organik, fisiologik, psikiatrik, biokimia

2. Pasien dengan penyakit sistemik ringan atau sedang.

3. Pasien dengan penyakit sistemik berat, aktivitas rutin terbatas.

4. Pasien dengan penyakit sistemik berat, tidak dapat melakukan aktivitas rutin & penyakitnya merupakan ancaman kehidupan sehari-harinya.

5. Pasien sekarat yg diperkirakan dengan atau tanpa pembedahan hidupnya tidak akan lebih dari 24 jam.

E . Pada bedah cito atau emergency

Page 12: lapkas SC

Diagnosa :G1P0A0 hamil 38 minggu (aterm) dengan gemelliJanin I dan II hidup intrauterin

Jenis pembedahan :Sectio caesaria

Jenis Anestesi :Regional

Teknik Anestesi :Lumbal pungsi di L3-4, LCS (+), cairan lancar (+) cairan jernih (+), dengan spinocan no.26

Page 13: lapkas SC

Pre operasi

• Inform consent

• Pasien dipuasakan 6 jam sebelum anestesi

• Pemasangan infus Ringer Laktat

Page 14: lapkas SC

• Pasien dibawa ke ruang operasi

• Pasien diposisikan telentang di meja operasi

• Dipasang pengukur TD dan SpO2

• Anestesi regional spinal dilakukan dengan posisi duduk. Tempat tusukan ditentukan dengan menghubungkan kedua krista iliaka dg tulang punggung

• Setelah dilakukan disinfeksi di daerah tusukan dan sekitarnya, ditusukkan jarum di Lumbal 3-4, setelah LCS keluar, dimasukkan obat anestesi lokal berupa Bupivacain 0,5mg

• Pasang nasal O2, dengan aliran 3 L/menit

Page 15: lapkas SC
Page 16: lapkas SC

• Premedikasi : (-)

• Jenis Anestesi : Regional anesthesia

• Obat – obat yang diberikan :• Decain 15 mg, fentanyl 0.025mg ondancentron 4mg. vascon 0,004 mg,

cyntocinon 20 IU, metergin 0,5 mg, sedacum 2,5mg, dycnone 250mg, tranexid 250mg, ceftriaxone 2gr

• Maintenance : O2 3L/menit

• Mulai anestesi: 07.55 WIB

• Selesai anestesi : 9.10 WIB

• Lama anestesi : 1 jam 15 menit

• Catatan : bayi lahir pukul 08.20 WIB, perempuan, BB 2600 g, PB: 47 cm

• AS 9-9-10

TINDAKAN ANESTESI

Page 17: lapkas SC

Terapi cairan :BB : 51 kgEBV : 70 cc/kgBB x 51 kg = 3570ccJumlah perdarahan : ± 200 cc% perdarahan : 200/3570 x 100% = 5,6 % Kebutuhan cairan :Maintenance : 2 cc x 51 kg = 102 cc/jamDefisit puasa :8 jam x 102 cc = 816 ccStress operasi (besar) :8 x 51 kg = 408 cc/jamJenis anestesi : BesarResiko anestesi :Sedang Perdarahan : ± 200 cc (5,6 %)Kristaloid 350 cc x 3 = 1500 cc

Page 18: lapkas SC

I

Maintenance 102

Stress operasi 408

Defisit puasa 816

1326ml

Total kebutuhan cairan durasi operasi (1 jam 15 menit) :Cairan yang diberikan : RF 1000 cc, Assering 500 cc

Page 19: lapkas SC

▪ Pemantauan di Recovery Room :▪ Tensi, nadi, pernapasan, aktivitas motorik.▪ Beri O2 3L/menit nasal canul atau 6L/menit sungkup.

▪ Bila adrette skor > 8 boleh pindah ruangan.▪ Bila mual (-), muntah (-), peristaltik usus (+), boleh makan dan minum sedikit – sedikit.

Page 20: lapkas SC
Page 21: lapkas SC
Page 22: lapkas SC

Status Anestesi

Page 23: lapkas SC

DISKUSI PENATALAKSANAANRegional Anestesi

 PreoperatifPasien dijadwalkan untuk menjalani operasi Sectio caesaria ,makan minum distop dimulai sejak jam 24.00 satu hari sebelum operasi. Keadaan pasien tampak cukup, tekanan darah 120/80 mmHg, nadi 84 x/menit, RR 18 x/menit, suhu 36˚C.

Page 24: lapkas SC

 Induksi      Obat yang diberikan yaitu Decain

15 mg dan fentanyl 0,025mg

Page 25: lapkas SC

MaintenanceSelama operasi berlangsung pasien diobservasi tekanan darah, nadi dan pernapasannya. Sekitar 30 menit operasi berlangsung tekanan darah menurun sampai 90/58 mmHg sehingga diberikan injeksi vascon 0,004 mg. 10 menit sebelum operasi selesai diberikan dycinone 250mg dan tranexid 250mg

 Recovery Setelah operasi selesai dan pasien dalam keadaan sadar, pasien dipindahkan ke ruang recovery dan diobservasi berdasarkan Aldrete Score. Jika Aldrete Score ≥ 8 dan tanpa ada nilai 0 atau Aldrete Score > 9, maka pasien dapat dipindahkan ke bangsal. Pada pasien ini didapatkan Aldrete Score 8, maka pasien bisa dipeindahkan ke ruang recovery.

Page 26: lapkas SC

PEMBAHASAN

Page 27: lapkas SC

 Sectio Caesaria

operasi Caesarea (SC) adalah Pembedahan untuk melahirkan janin dari dalam rahim dengan membuka dinding perut dan dinding uterus dengan membuat sayatan melalui dinding depan perut.

Page 28: lapkas SC

Teknik Sectio Caesarea

Ada beberapa jenis Sectio Caesarea (SC). Menurut Wiknjosastro (2002), jenis / teknik dibedakan dalam Sectio Caesarea transperitonealis profunda, Sectio Caesarea klasik atau Sectio Caesarea korporal dan Sectio Caesarea eksrtaperitoneal. Sectio Caesarea transperitonealis profunda adalah Dauercatheter dipasang dan wanita berbaring dalam letak Trendelenburg ringa

Page 29: lapkas SC

Indikasi Sectio Caesarea

Bayi terlalu besar : Kelainan letak bayi Ancaman gawat janin (fetal distress) Janin abnormal Faktor plasenta Bayi kembar (multiplle pregnancy) Usia Cephalopelvic disproportion (CPD)

Persalinan sebelumnya caesarea Faktor hambatan panggul

Page 30: lapkas SC

PERSIAPAN ANALGESIA SPINAL

1. Informed consent (izin dari pasien)Kita tidak boleh memaksa pasien untuk menyetujui anestesia spinal2. Pemeriksaan fisikTidak dijumpai kelainan spesifik seperti kelainan tulang, punggung, dan lain lainnya.3. Pemeriksaan laboratorium anjuranHemoglobin, hemotokrit, PT (prothrombin time) dan PTT (partial thromboplastin time)

Page 31: lapkas SC

ANESTESI SPINAL

anestesi regional  dengan  tindakan  penyuntikan obat  anestesi  lokal  ke  dalam  ruang subarakhnoid.

Larutan anestesi lokal yang disuntikan pada ruang subarachnoid akan memblok konduksi impuls sepanjang serabut syaraf secara reversible.

terdapat tiga bagian syaraf yaitu motor, sensori dan autonom.

Page 32: lapkas SC

Indikasi anestesi spinal

Bedah ekstremitas bawah. Bedah panggul Tindakan sekitar rectum-perineum Bedah obstetric-ginekologi Bedah urologi Bedah abdomen bawah Pada bedah abdomen atas dan bedah pediatric biasanya dikombinasi dengan anesthesia umum ringan.

Pasien lanjut usia dan pasien dengan penyakit sistemik seperti penyakit pernafasan, hepar, renal dan gangguan endokrin (diabetes mellitus).

Page 33: lapkas SC

Kontra indikasi anesthesia spinal

Kontra indikasi absolute Kontra indikasi relative

1.Pasien menolak

2.Infeksi pada tempat suntikan

3.Hipovolemia berat, syok

4.Koagulopati atau mendapat

terapiantikoagulan

5.Tekanan intracranial meninggi

6.Fasilitas resusitasi minim

7.Kurang  pengalaman atau / tanpa

didampingi konsultan anesthesia

1. Infeksi  sistemik (sepsis,

bakteremi)

2. Infeksi sekitar tempat suntikan

3. Kelainan neurologis

4. Kelainan psikis

5. Bedah lama

6. Penyakit jantung

7. Hipovolemia ringan

8. Nyeri  punggung kronis

Page 34: lapkas SC

Teknik Anestesia Spinal Posisi pasien duduk atau dekubitus lateral. Tentukan tempat tususkan. Untuk operasi hernia ini,

dilakukan tusukan pada L3-4. Sterilkan tempat tusukan dengan betadin Lakukan penyuntikan jarum spinal di tempat

penusukan pada bidang medial dengan sudut 10-30 derajad terhadap bidang horizontal ke arah cranial.

Cabut stilet maka cairan serebrospinal akan menetes keluar.

Pasang  spuit  yang  berisi  obat,  masukkan  pelan-pelan  (0,5  ml/detik) diselingi aspirasi sedikit, untuk memastikan posisi jarum tetap baik.

Page 35: lapkas SC

Obat-Obatan Yang Dipakai

Decain Spinal 0,5% Heavy sebagai anestesi lokal bupivacaine HCL 5mg/ml dan dextrose 80mg/ml. Farmakodinamik : Obat menembus saraf dalam

bentuk tidak terionisasi (lipofilik), tetapi saat di dalam akson terbentuk beberapa molekul terionisasi, dan molekul-molekul ini memblok kanal Na+, serta mencegah pembentukan potensial aksi.

Farmakokinetik : Bupivacaine mempunyai awitan lambat (sampai dengan 30 menit) tetapi mempunyai durasi kerja yang sangat panjang, sampai dengan 8 jam bila digunakan untuk blok syaraf.

Page 36: lapkas SC

Pemberian Loading Cairan Ringer Lactat (RL) Efek samping subarachnoid block depresi

sistem  saraf  simpatis   tonus  pembuluh  darah  dan menyebabkan vasodilatasi sehingga akan terjadi hipovolemi relative diberikan cairan elektrolit RL yg memiliki berat molekul kecil dan tidak mengandung glukosa dan memiliki kemampuan untuk berpindah dari intravaskuler menuju interstitial dan intraseluler secara cepat.

Page 37: lapkas SC

TERIMA KASIH