Review Bekas SC

download Review Bekas SC

of 32

Transcript of Review Bekas SC

Review BEKAS SC

RESIKO RUPTURA UTERI PADA PERSALINAN PERVAGINAM PADA BEKAS SEKSIO SESAREA

RSUD LUBUK BASUNG 2011

PENDAHULUAN Angka seksio sesarea yang mendekati 25%, telah stabil dan mulai menunjukkkan penurunan Indikasi utama SC meliputi :bekas seksio sesarea dystocia letak sungsang fetal distress lain-lain (8%) (7%) (4%) (2%-3%) (1%)

Topik-topik bekas seksio sesarea, trial of labor dan persalinan pervaginam pada bekas seksio sesarea telah menjadi fokus pembahasan para praktisi.

Tingkat kepedulian yang tinggi haruslah dimiliki para praktisi dalam memutuskan untuk melakukan seksio sesarea pertama kali. Pengaruh sisa, berupa parut uterus, berpengaruh pada 12%-14% wanita yang terlihat selama persalinan. Para praktisi harus secara sadar mempertimbangkan pengaruh dari sekali seksio sesarea, selalu ada parut

Dalam berbagai terbitan artikel telah menunjukkan bahwa 33 % - 75 % pasien yang pernah di seksio sesarea dapat melahirkan pervaginam tergantung kepada kriteria seleksi. Angka keberhasilan persalinan pervaginam pada bekas seksio sesarea tergantung pada kriteria seleksi, penatalaksanaan dan indikasi dari seksio sesarea sebelumnya.

Berdasarkan data dari rangkaian kasus yang memperlihatkan keamanan suatu partus percobaan setelah seksio sesarea, American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) pada tahun 1988 mengeluarkan suatu committee opinion yang menyatakan bahwa : bagi wanita bekas seksio sesarea yang tidak mempunyai kontra indikasi seperti insisi klasik pada uterus, maka wanita tersebut harus diberi konseling dan dimotivasi untuk melahirkan pervaginam

SECTIO SAESAREADefinisiSectio caesarea adalah lahirnya janin melalui insisi dinding abdomen (laparotomi) dan insisi dinding uterus (histerotomi).

Definisi ini tidak mencakup pengeluaran janin dari kavum abdomen pada kasus ruptura uteri atau kasus an abdominal pregnancy

Seksio sesarea ulangan adalah persalinan dengan seksio sesarea yang dilakukan pada seorang penderita yang pernah mengalami seksio sesarea pada persalinan sebelumnya, elektif maupun emergensi Persalinan pervaginam pada bekas seksio sesarea (trial of labor, trial of scar) adalah persalinan pada bekas seksio sesarea yang dicoba pervaginam, apabila syaratnya terpenuhi

Jenis Jenis Operasi1. SC Transperitonealis SC Klasik / Corporal membuat sayatan memanjang pada korpus uteri kira-kira 10 cm. Kelebihan : Mengeluarkan janin dengan cepat. Tidak mengakibatkan komplikasi kandung kemih tertarik. Sayatan bisa diperpanjang proksimal atau distal.

Kekurangan: Infeksi mudah menyebar secara intra abdominal karena tidak ada reperitonealis yang baik. Untuk persalinan yang berikutnya lebih sering terjadi rupture uteri spontan.

SC Ismika / Profundal melakukan sayatan melintang konkat pada segmen bawah rahim (low servical transversal) kira-kira 10 cm. Kelebihan: Penjahitan luka lebih mudah. Penutupan luka dengan reperitonealisasi yang baik. Perdarahan tidak begitu banyak. Kemungkinan rupture uteri spontan berkurang atau lebih kecil.

Kekurangan: Luka dapat melebar kekiri, kanan, dan bawah sehingga dapat menyebabkan uteri uterine pecah sehingga mengakibatkan perdarahan banyak, Keluhan pada kandung kemih post operasi tinggi.

2. SC Ekstraperitonealis

Menurut sayatan pada rahim, sectio caesarea dapat dilakukan sebagai berikut: 1. Sayatan memanjang (longitudinal) 2. Sayatan melintang (transversal) 3. Sayatan huruf T (T insicion) Jenis incisi pada sectio sesar sebaiknya mengikuti Garis Langer's ( Langer 1861 ) : garis-garis tranversal sejajar pada tubuh manusia. Bila Insisi kulit dikerjakan melalui garis Langer's ini maka jaringan parut yang terbentuk adalah minimal .

Indikasi Fetal distress. His lemah/melemah. Janin dalam posisi sungsang atau melintang. Bayi besar (BBL > 4,2 kg). Plasenta previa. Kelainan letak. Disproporsi Cevalo-Pelvik (ketidakseimbangan antar ukuran kepala dan panggul). Rupture uteri mengancam. Hydrocephalus. Primi muda atau tua. Partus dengan komplikasi. Panggul sempit. Problema plasenta.

Riwayat seksio sesarea dan distosia merupakan indikasi utama seksio sesaea di amerika serikat dan negara industri di barat lainnya. Walaupun kita tidak mungkin membuat daftar menyeluruh semua indikasi yang layak untuk seksio sesarea lebih dari 85 persen seksio sesaria dilakukan atas indikasi : Riwayat seksio sesarea Distosia persalinan Gawat janin Letak sungsang

RIWAYAT SECTIO SESAREA SEBAGAI INDIKASI SECTIO SESAREASelama bertahun tahun uterus yang memiliki jaringan parut dianggap merupakan kontra indikasi untuk melahirkan karena kekhawatiran terjadinya ruptur uteri. Rekomendasi the American Obsterticians and Ginecologist (1999) tentang seleksi kandidat untuk pelahiran pervaginam dengan riwayat sectio saesarea (VABC) adalah :

Kriteria Seleksi Riwayat satu atau dua kali seksio saesarea transversal rendah. Panggul adekuat secara klinis. Tidak ada parut atau riwayat ruptur uteri lain Sepanjang persalinan aktif selalu tersedia dokter yang mampu memantau persalinan dan melakukan seksio saesarea darurat. Ketersediaan anestesi dan petugas untuk seksio saesarea darurat

Dari american college of obstetricans and ginecologists (1999).

Score flamm dan Geiger juga dapat dipakai untuk menilai kandidat yang cocok untuk lahir pervaginam. Adapun score Flamm and Geiger untuk VBAC antara lain:Usia di bawah 40 tahun (2 poin). Ada riwayat pernah melahirkan normal/per vagina: Sebelum dan setelah sesar (4 poin) Setelah sesar pertama (2 poin) Sebelum sesar pertama (1 poin) Belum pernah melahirkan per vagina (0 poin) 3. Indikasi pada sesar sebelumnya adalah selain karena partus tak maju (1poin) Parameter 1-3 ini berarti bisa dinilai sebelum masuk persalinan. 4. Pendataran serviks (dinilai oleh dokter dalam persalinan) a. >75% (2 poin) b. 25-75% (1 poin) c.