Lapkas- HMFD
Transcript of Lapkas- HMFD
8/6/2019 Lapkas- HMFD
http://slidepdf.com/reader/full/lapkas-hmfd 1/7
Hand, Foot, and Mouth Disease
Nora Fitria Tu
Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin
Fakultas Kedokteran UPH / Rumkital Marinir CIlandak
ABSTRAK
Dilaporkan kasus hand, foot, and mouth disease pada seorang anak laki-laki 10 tahun di Rumkital Marinir
Cilandak. Penderita mengalami demam ringan, papul eritem multipel dan vesikel di atas dasar eritem di telapak
tangan dan kaki, dan lesi seperti bula di sisi lateral kanan lidah, berdiameter ± 1 cm, dikelilingi oleh halo eritem.
Keadaan penderita sesuai dengan tanda dan gejala hand, foot and mouth disease yaitu lesi di rongga mulut dan
lesi yang berupa vesikel di ekstrimitas yang biasanya menyertai demam ringan Pada bab diskusi dilakukan
telaah pustaka mengenai patogenesis, gejala klinis, diagnosis, serta terapi yang dilakukan.
Kata kunci: hand, foot, and mouth disease; HFMD
ABSTRACT
A case of hand, foot and mouth disease in a 10 years old boy at Rumkital Marinir Cilandak is reported. Patient
got low grade fever, multiples papules and vesicles on an erythematous base on his palms and soles, and lesion
that resembles bullae on lateral side of his tongue, ± 1 cm in diameter, surrounded by erythematous halo. The
patient’s clinical condition is appropriate with signs and symptoms of hand, foot, and mouth disease which are
oral lesion and vesicular exanthema on the extremities, usually in association with low grade febrile illness.
Pathogenesis, clinical manifestation, diagnosis, and therapy given to the patient were discussed.
Keywords: hand, foot, and mouth disease; HFMD
KASUS
An. A, laki-laki berusia 10 tahun, diantar oleh ibunya ke poliklinik kulit dan kelamin
Rumkital Marinir Cilandak. Sang ibu mengeluhkan bercak-bercak merah yang disertai rasagatal di kedua telapak tangan dan kaki anaknya. Bercak-bercak tesebut muncul 2 hari yang
lalu. Pasien sempat mengalami demam sebelum muncul bercak. Demam mulai turun setelah
pasien istirahat dan dikompres. Bercak pertama kali muncul di telapak tangan, kemudian
diikuti munculnya bercak di telapak kaki.
Pasien juga mengeluhkan sariawan di lidah. Sariawan muncul setelah munculnya
bercak di kaki. Sariawan terasa sangat sakit sehingga membuat pasien tidak mau makan.
Pasien belum pernah mengalami cacar air dan tidak pernah kontak dengan penderita cacar air.
Diagnosis banding untuk kasus ini adalah hand, foot, and mouth disease (HMFD),
herpangina, stomatitis, dan varisela.
Keadaan umum pasien baik, kesadaran kompos mentis, tidak ada keluhan sesak nafas,
dan suhu badan subfebris. Berat badan pasien 26 kg.
1
8/6/2019 Lapkas- HMFD
http://slidepdf.com/reader/full/lapkas-hmfd 2/7
Pada pemeriksaan fisik tampak papul eritem multipel dan vesikel di atas dasar eritem
di telapak tangan dan kaki pasien seperti gambar di bawah ini.
2
8/6/2019 Lapkas- HMFD
http://slidepdf.com/reader/full/lapkas-hmfd 3/7
Pada inspeksi rongga mulut, tampak lesi seperti bula di sisi lateral kanan lidah,
berdiameter ± 1 cm, dikelilingi oleh halo eritem seperti gambar di bawah ini.
Diagnosis kerja untuk kasus ini adalah hand, foot, and mouth disease (HFMD).
Pengobatan yang diberikan untuk pasien ini adalah gel Aloclair ®
( polyvinylpyrrolidone, sodium hyaluronate) yang dioles 3-4 kali di bagian lidah yang
sariawan dan parasetamol sirup 2 sendok teh 3 kali per hari yang diminum hingga sembuh.
Pasien diharuskan istirahat di rumah dan menjauhi keramaian sampai lesi sembuh. Pasien juga harus mencuci tangan setelah buang air besar dan setelah membersihkan lendir hidung
dan tenggorokan. Barang-barang yang telah digunakan oleh pasien harus dicuci bersih.
DISKUSI
Hand, foot, and mouth disease (HFMD) adalah penyakit yang ditandai oleh erupsi
berbentuk vesikel yang khas di dalam mulut dan ekstremitas. Penyebabnya adalah
enterovirus, yang paling sering adalah virus coxsackie A16, sisanya adalah A5, A7, A9, A10,
B2, B5, dan enterovirus 71.1,2 Hand, foot, and mouth disease yang disebabkan oleh virus
coxsackie biasanya ringan dan dapat sembuh sendiri, namun jika disebabkan oleh enterovirus
71 biasanya bersifat fatal.5
Enterovirus ditularkan secara fekal-oral, mungkin juga ditularkan melalui saluran
pernapasan (droplet ). Replikasi enterovirus dimulai di saluran napas atau saluran
gastrointestinal. Dalam waktu 1-3 hari, replikasi virus dapat terdeteksi di dalam jaringan
limfoid regional, namun proses ini tidak menimbulkan manifestasi klinis (viremia minor).
3
8/6/2019 Lapkas- HMFD
http://slidepdf.com/reader/full/lapkas-hmfd 4/7
Kemudian virus menyebar ke jaringan retikuloendotelial seperti sumsum tulang, limpa, hati,
dan kelenjar getah bening dan menimbulkan gejala prodromal berupa demam (viremia
mayor). Viremia mayor ini menyebabkan virus tersebar ke organ akhir yang kelak terlibat
dalam penyakit, seperti kulit dan mukosa rongga mulut pada HFMD, sistem saraf pusat, atau
jantung. Masa inkubasi HFMD singkat, kurang lebih 3 sampai 6 hari.1
Hand, foot, and mouth disease biasanya dimulai dengan gejala prodromal non-
spesifik seperti demam ringan (380-390 C) yang berlangsung selama 1 sampai 2 hari, disertai
malaise dan kadang-kadang diikuti gangguan saluran pernapasan atas dan sakit abdomen.
Keluhan yang paling utama pada anak-anak adalah sakit pada rongga mulut dan tenggorokan
sehingga pasien tidak mau makan. Tanda khas HFMD adalah lesi pada rongga mulut,
terutama pada lidah, mukosa bukal, atau palatum durum. Lesi awal berbentuk makula dan papul eritem berdiameter 2-8 mm, lalu berkembang menjadi vesikel di atas dasar eritem.
Vesikel dengan cepat tererosi menjadi ulserasi dangkal berwarna kuning atau abu-abu dan
dikelilingi oleh halo eritem. Beberapa vesikel dapat bergabung menjadi lesi yang menyerupai
bula.1
Lesi kutan perifer tampak pada 75% kasus dan biasanya muncul di ekstrimitas distal.
Lesi di tangan lebih sering daripada lesi di kaki. Lesi biasanya terletak di permukaan
ekstensor, sisi jari, dan telapak tangan dan kaki. Lesi juga dapat ditemukan di bokong dan
daerah genital. Lesi terasa sakit dan kadang asimtomatik. Proses perubahan lesi di kutan sama
dengan lesi di rongga mulut. Awalnya lesi berbentuk makula atau papul eritem yang
kemudian berubah menjadi vesikel. Vesikel kolaps dan membentuk krusta yang akan sembuh
dalam waktu 7-10 hari.1
Secara histopatologis, lesi kutan HFMD terdiri dari vesikel intradermal yang
terinfiltrasi oleh PMN, monosit, dan berisi cairan. Epidermis dinding vesikel memiliki sel
diskeratotik dan akantolitik. Ketika sel di membran basal hilang, vesikel dapat meluas
menjadi bula subepidermal.1
Diagnosis HFMD ditegakkan berdasarkan gambaran klinis lesi di rongga mulut dan
lesi yang berupa vesikel di ekstrimitas yang biasanya menyertai demam ringan. 1,2 Pada kasus
ini diagnosis HFMD ditegakkan berdasarkan anamnesis dan gambaran klinis. Anamnesis
yang menduking diagnosis adalah lesi terasa sakit dan pasien memiliki riwayat demam
sebelum munculnya lesi, sedangkan gambaran klinis yang mendukung adalah adanya berupa
4
8/6/2019 Lapkas- HMFD
http://slidepdf.com/reader/full/lapkas-hmfd 5/7
papul eritem multipel dan vesikel di atas dasar eritem di telapak tangan dan kaki; dan lesi
seperti bula di sisi lateral kanan lidah, berdiameter ±1 cm, dikelilingi oleh halo eritem.
Diagnosis herpangina dapat disingkirkan karena lesi biasanya terdapat di orofaring
posterior dan palatum mole1,3
, sedangkan diagnosis stomatitis disingkirkan karena biasanya
tidak diikuti oleh gejala sistemik. Diagnosis varisela dapat disingkirkan karena pasien tidak
pernah kontak dengan penderita varisela dan lesi varisela biasanya dimulai dari tubuh,
kemudian baru ke tangan dan kaki.
Diagnosis HFMD dapat dikonfirmasi dengan pemeriksaan penunjang seperti
pemeriksaan histopatologi, PCR, dan isolasi virus menggunakan kultur jaringan.1,2
Hand, foot, and mouth disease biasanya ringan dan dapat sembuh sendiri dalam waktu
7-10 hari.1 Pengobatan kurang dibutuhkan. Biasanya pemberian obat hanya bersifat
simtomatik seperti pemberian analgetik dan anestesi topikal untuk mengurangi rasa sakit lesi
di rongga mulut. Pada kasus ini, pasien diberikan gel Aloclair ® ( polyvinylpyrrolidone, sodium
hyaluronate) yang dioles 3-4 kali di bagian lidah yang sariawan. Obat ini bersifat antiseptik
dan membentuk selaput pelindung yang melekat pada mukosa rongga mulut dan
menghasilkan suatu barier untuk melindungsi ujung saraf yang terpajan dan menjadi lebih
sensitif dari nyeri yang ditimbulkan dari kegiatan makan, minum dan bahkan berbicara.
Pasien juga diberikan parasetamol sirup dengan dosis 10 mg/kgBB (5 ml parasetamol sirup =
120 mg parasetamol) yang diberi setiap 8 jam, jadi pasien diberi parasetamol 2 sendok teh 3
kali per hari yang diminum hingga sembuh. Parasetamol diberikan untuk menurunkan demam
(antipiretik) dan mengurangi nyeri ringan (analgetik) di tangan dan kaki yang dirasakan
seperti rasa gatal oleh pasien.
Pasien HFMD diharuskan istirahat di rumah dan menjauhi keramaian sampai lesi
sembuh. Enterovirus tetap berada di dalam tubuh individu yang terinfeksi dan dapat
ditemukan di feses hingga beberapa minggu setelah lesi oral dan lesi kutan hilang 5, oleh
karena itu pasien tetap harus mencuci tangan setelah buang air besar dan setelah
membersihkan lendir hidung dan tenggorokan meskipun lesi sudah sembuh. Barang-barang
yang telah digunakan oleh pasien harus dicuci dengan bersih. Tindakan tersebut dilakukan
untuk pencegahan penularan.
Dilaporkan kasus hand, foot, and mouth disease pada seorang anak laki-laki 10 tahun
di Rumkital Marinir Cilandak. Penderita mengalami demam ringan, papul eritem multipel
dan vesikel di atas dasar eritem di telapak tangan dan kaki, dan lesi seperti bula di sisi lateral
5
8/6/2019 Lapkas- HMFD
http://slidepdf.com/reader/full/lapkas-hmfd 6/7
kanan lidah, berdiameter ± 1 cm, dikelilingi oleh halo eritem. Keadaan penderita sesuai
dengan tanda dan gejala hand, foot and mouth disease yaitu lesi di rongga mulut dan lesi
yang berupa vesikel di ekstrimitas yang biasanya menyertai demam. Hand, foot and mouth
disease dapat sembuh sendiri dalam waktu 7-10 hari1, sehingga pengobatan yang diberi hanya
bersifat simtomatik, yaitu gel Aloclair ® ( polyvinylpyrrolidone, sodium hyaluronate) untuk
mengurangi nyeri lesi oral dan parasetamol sebagai antipiretik dan analgetik.1 Pasien
dilaporkan bebas lesi oral dan kutan pada hari ke-tujuh setelah munculnya lesi oral dan kutan.
6
8/6/2019 Lapkas- HMFD
http://slidepdf.com/reader/full/lapkas-hmfd 7/7
REFERENSI
1. Dolin R. Hand-Foot-and-Mouth Disease. In: Freedberg IM, Eisen AZ, Wolff K,
Austen KF, Goldsmith LA, Katz IS. Fitzpatrick’s Dermatology in General Medicine.
6th
ed. New York: McGraw-Hill co; 2003. p 2049-51.
2. Wolff K, Johnson RA. Fitzpatrick’s Color Atlas and Synopsis of Clinical
Dermatology. 5th ed. New York; McGraw-Hill Co; 2005. p 790-2.
3. James D, Berger TG, Elston DM. Andrew’s Disease of The Skin Clinical
Dermatology. 10th ed. Canada: Saunders-Elsevier; 2006. p 398.
4. Dolin R. Enterovirus 71- Emerging infections and emerging questions. NEJM 1999;
342: 984.
5. Monto H. Enterovirus 71: the virus, its infections and outbreaks. J Microbiol Immunol
Infect 2000; 33: 205-216.
7