lapkas endoftalmitis

16
BAB I PENDAHULUAN Endoftalmitis merupakan infeksi yang terjadi di lapisan mata bagian dalam sehingga bola mata bernanah. Gejalanya berupa mata merah, nyeri, bahkan sampai mengalami gangguan penglihatan. Biasanya terjadi karena mata anak tertusuk sesuatu seperti lidi atau benda tajam lainnya. Infeksi ini cukup berat sehingga harus segera ditangani karena bisa menimbulkan kebutaan. Terdapat 2 tipe endoftalmitis, endogen dan eksogen. Endoftalmitis endogen diakibatkan penyebaran bakteri dari tempat lain di tubuh kita melalui aliran darah. Endoftalmitis eksogen dapat terjadi akibat trauma tembus atau infeksi pada tindakan pembedahan yang membuka bola mata. Endoftalmitis endogen sangat jarang, hanya 2-15% dari seluruh endoftalmitis. Peradangan yang disebabkan bakteri akan memberikan gambaran klinik rasa sakit yang sangat, kelopak merah dan bengkak, kelopak sukar dibuka, konjungtiva kemotik dan merah, kornea keruh, bilik mata depan keruh. Selain

description

ytd

Transcript of lapkas endoftalmitis

Page 1: lapkas endoftalmitis

BAB I

PENDAHULUAN

Endoftalmitis merupakan infeksi yang terjadi di lapisan mata bagian dalam

sehingga bola mata bernanah. Gejalanya berupa mata merah, nyeri, bahkan

sampai mengalami gangguan penglihatan. Biasanya terjadi karena mata anak

tertusuk sesuatu seperti lidi atau benda tajam lainnya. Infeksi ini cukup berat

sehingga harus segera ditangani karena bisa menimbulkan kebutaan.

Terdapat 2 tipe endoftalmitis, endogen dan eksogen. Endoftalmitis

endogen diakibatkan penyebaran bakteri dari tempat lain di tubuh kita melalui

aliran darah. Endoftalmitis eksogen dapat terjadi akibat trauma tembus atau

infeksi pada tindakan pembedahan yang membuka bola mata. Endoftalmitis

endogen sangat jarang, hanya 2-15% dari seluruh endoftalmitis.

Peradangan yang disebabkan bakteri akan memberikan gambaran klinik

rasa sakit yang sangat, kelopak merah dan bengkak, kelopak sukar dibuka,

konjungtiva kemotik dan merah, kornea keruh, bilik mata depan keruh. Selain itu

akan terjadi penurunan tajam penglihatan dan fotofobia (takut cahaya).

Endoftalmitis akibat pembedahan biasa terjadi setelah 24 jam dan penglihatan

akan semakin memburuk dengan berlalunya waktu. Bila sudah memburuk, akan

terbentuk hipopion, yaitu kantung berisi cairan putih, di depan iris.

Karena hasil akhir pengobatan sangat tergantung pada diagnosis awal,

maka penting untuk melakukan diagnosis sedini mungkin. Pengobatan bukan

untuk memperbaiki visusnya, karena visus tidak dapat diperbaiki lagi. Cara yang

paling mutakhir dalam pengobatan endoftalmitis adalah dengan melakukan

vitrektomi.

Page 2: lapkas endoftalmitis

BAB II

LAPORAN KASUS

1. Identitas Pasien

Nama : Tn. MSS

No.RM : 35.76.76

Umur : 48 tahun

Jenis Kelamin : Laki-laki

Agama : Islam

Alamat : Kec. Tanah Jambo Aye

Pekerjaan : Petani

Suku : Aceh

Tanggal Masuk : 12 Agustus 2013

2. Anamnesis

Keluhan Utama : Nyeri pada mata kanan

Riwayat Penyakit Sekarang :

Pasien datang ke poli mata RSU Cut Meutia dengan keluhan nyeri pada

mata kanan sejak satu minggu yang lalu. Nyeri dirasakan seperti tertusuk-

tusuk dan menjalar ke kepala. Sebelumnya pasien mengatakan bahwa ada

benda asing terasa masuk kemata dan 1 minggu sebelum datang ke poli,

pasien mengeluh demam dan sembuh sendiri. Satu minggu kemudian,

mata pasien tiba-tiba terasa nyeri. Mata kanan terasa gatal. Banyak keluar

air mata, terdapat sekret berwarna kehijauan dari mata kanan pasien. Dan

pasien merasa silau jika terkena cahaya. Pasien mengaku pernah diobati

dengan obat salep cina.

Page 3: lapkas endoftalmitis

Riwayat Penyakit Dahulu :

Riwayat hipertensi (-), riwayat DM (-), riwayat sakit mata (-)

Riwayat Penyakit Keluarga :

Tidak ada keluarga pasien yang mengalami keluhan yang sama.

Riwayat Alergi :

Riwayat alergi makanan (-), alergi obat-obatan(-), cuaca dingin, debu dan

lainnya disangkal pasien.

Riwayat Pengobatan :

Sebelumnya pasien menggunakan obat salep cina untuk keluhannya

sekarang.

3. Pemeriksaan Fisik

A. Status Generalis

Keadaan Umum : Baik

Kesadaran : Compos Mentis/ E4V5M6

B. Pemeriksaan Tanda Vital

Nadi : 92 kali/menit , reguler

Frekuensi Nafas : 20 kali/menit

Tekanan darah : 120/80 mmHg

Suhu : 37 ͦ C

C. Status Lokalisata

Kepala : Dalam batas normal

Mata : Lihat status ophtalmikus

Leher : Tidak ada pembesaran KGB dan nyeri tekan (-)

Thoraks : dalam batas normal

Page 4: lapkas endoftalmitis

Abdomen : dalam batas normal

Ekstremitas : dalam batas normal

D. Status Ophtalmikus

No Pemeriksaan OD OS

1. Visus 1/~ 6/6

2. Posisi Ortoforia Ortoforia

3. Palpebra Superior Edema (+)

Hiperemis (+)

Pseudoptosis (+)

Dalam Batas

Normal

4. Palpebra Inferior Edema (+)

Hiperemis (+)

Dalam Batas

Normal

5. Conj. Tarsalis Superior Hiperemis (+) Hiperemis (-)

6. Conj. Tarsalis Inferior Hiperemis (+) Hiperemis (-)

7. Conj. Bulbi Injeksi conjunctiva

(+), Injeksi Siliar (+)

Sekret (+)

Dalam Batas

Normal

8. Kornea Keruh

Defek (+)

Jernih

Licin

9. Camera Oculi Anterior Dangkal

Hipopion (+)

Dalam

Hipopion (-)

10. Pupil Tidak Terlihat RC (+), ɸ 3mm,

reguler.

11. Iris Tidak Terlihat Coklat

12. Lensa Tidak Terlihat Jernih

13. Corpus Vitreous Tidak Dilakukan

Pemeriksaan

Tidak Dilakukan

Pemeriksaan

14. Fundus Oculi TidaK Dilakukan

Pemeriksaan

Tidak Dilakukan

Pemeriksaan

4. Pemeriksaan laboratorium

Tanggal pemeriksaan : 13 Agustus 2013

Hb : 14,5

Page 5: lapkas endoftalmitis

LED : 15

Eritrosit : 4,9

Lekosit : 17,8

HT : 42,3

Trombosit: 337

5. RESUME

Tn. MSS (48 tahun) datang ke Poli Mata RSU Cut Meutia dengan keluhan

nyeri pada mata kanan sejak satu minggu yang lalu. Nyeri dirasakan seperti

tertusuk-tusuk dan menjalar ke kepala. Sebelumnya pasien mengatakan bahwa ada

benda asing terasa masuk kemata dan 1 minggu sebelum datang ke poli, pasien

mengeluh demam dan sembuh sendiri. Satu minggu kemudian, mata pasien tiba-

tiba terasa nyeri. Mata kanan terasa gatal. Banyak keluar air mata, terdapat sekret

berwarna kehijauan dari mata kanan pasien. Dan pasien merasa silau jika terkena

cahaya. Pasien mengaku pernah diobati dengan obat salep cina.

Pada pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum baik, kesadaran compos

mentis, Tekanan darah 120/80 mmHg, nadi 92 kali/menit, frekuensi nafas 20

kali/menit dan suhu: 37 ͦ C.

Pada pemeriksaan status ophthalmikus didapatkan visus oculus dekstra

(VOD): 1/~, visus oculus sinistra (VOS) : 6/6. Pada inspeksi oculus dekstra

ditemukan edema dan hiperemis pada palpebra dan conjunctiva, lakrimasi dan

pseudoptosis, injeksi conjunctiva (+),injeksi siliar (+), kornea keruh, defek(+), dan

juga ditemukan hipopion. Sedangkan pada oculus sinistra berada dalam batas

normal. Pada pemeriksaan darah lengkap didapati leukositosis.

Page 6: lapkas endoftalmitis

6. Diagnosa Banding

- Endoftalmitis Eksogen OD

- Panuveitis OD

7. Diagnosa Kerja

Endoftalmitis Eksogen OD

8. Penatalaksanaan

- Infus three way

- Gentamisin 1 gr/12 jam

- Dexamethasone 1 amp/12 jam

- Ranitidine 1 amp/12 jam

- Gentamisin eyedrop 4 jam sekali

- Midriatil eyedrop 2 x sehari

9. Prognosis

OD - ad functionam : Dubia ad malam

- ad Vitam : Dubia ad bonam

OS - ad Functionam : Dubia ad bonam

- ad Vitam : Dubia ad bonam

Page 7: lapkas endoftalmitis

BAB III

DISKUSI

Dilaporkan Tn. MSS (48 tahun) datang ke Poli Mata RSU Cut Meutia

dengan keluhan nyeri pada mata kanan sejak satu minggu yang lalu. Nyeri

dirasakan seperti tertusuk-tusuk dan menjalar ke kepala. Sebelumnya pasien

mengatakan bahwa ada benda asing terasa masuk kemata dan 1 minggu sebelum

datang ke poli, pasien mengeluh demam dan sembuh sendiri. Satu minggu

kemudian, mata pasien tiba-tiba terasa nyeri. Mata kanan terasa gatal. Banyak

keluar air mata, terdapat sekret berwarna kehijauan dari mata kanan pasien. Dan

pasien merasa silau jika terkena cahaya. Pasien mengaku pernah diobati dengan

obat salep cina. Pasien ini didiagnosis Endoftalmitis OD. Diagnosis ditegakkan

berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik.

Pada pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum baik, kesadaran compos

mentis, Tekanan darah 120/80 mmHg, nadi 92 kali/menit, frekuensi nafas 20

kali/menit dan suhu: 37 ͦ C.

Pada pemeriksaan status ophthalmikus didapatkan visus oculus dekstra

(VOD): 1/~, visus oculus sinistra (VOS) : 6/6. Pada inspeksi oculus dekstra

ditemukan edema dan hiperemis pada palpebra dan conjunctiva, lakrimasi dan

pseudoptosis, injeksi conjunctiva (+),injeksi siliar (+), kornea keruh, defek(+), dan

juga ditemukan hipopion. Sedangkan pada oculus sinistra berada dalam batas

normal. Pada pemeriksaan darah lengkap didapati leukositosis. Hal ini sesuai

dengan gejala pada endoftalmitis.

Page 8: lapkas endoftalmitis

Endoftalmitis adalah peradangan pada seluruh lapisan mata bagian dalam,

cairan dalam bola mata (humor vitreus) dan bagian putih mata (sklera).

Endoftalmitis adalah peradangan bernanah (supuratif) dalam bola mata.

Merupakan radang purulen pada seluruh jaringan intra okuler disertai dengan

terbentuknya abses didalam badan kaca. Endoftalmitis merupakan peradangan

berat dalam bola mata, biasanya akibat infeksi setelah trauma atau bedah, atau

endogen akibat sepsis. Berbentuk radang supuratif di dalam rongga mata dan

struktur di dalamnya.

Endoftalmitis dapat diklasifikasikan menurut cara masuknya yaitu:

Endoftalmitis endogen diakibatkan penyebaran bakteri dari tempat lain di tubuh

kita melalui aliran darah. Utamanya jamur. Factor predisposisi yang lazim yaitu

status imunokompromais, septikimia atau IV drug abuse. Endoftalmitis eksogen

dapat terjadi akibat trauma tembus atau infeksi pada tindakan pembedahan yang

membuka bola mata. Endoftalmitis endogen sangat jarang, hanya 2-15% dari

seluruh endoftalmitis.

Peradangan yang disebabkan bakteri akan memberikan gambaran klinik

rasa sakit yang sangat, kelopak merah dan bengkak, kelopak sukar dibuka,

konjungtiva kemotik dan merah, kornea keruh, bilik mata depan keruh. Selain itu

akan terjadi penurunan tajam penglihatan dan fotofobia (takut cahaya). Bila sudah

memburuk, akan terbentuk hipopion, yaitu kantung berisi cairan putih, di depan

iris. Gejalanya seringkali berat, yaitu berupa: nyeri mata, kemerahan pada sclera,

fotofobia (peka terhadap cahaya), gangguan penglihatan. Tanda seringkali

muncul: Kelopak merah, Bengkak, dan sukar dibuka, Kornea keruh, Bilik mata

keruh.

Page 9: lapkas endoftalmitis

Pengobatan endoftalmitis tergantung penyebabnya. Segera setelah

diagnosis endoftalmitis ditegakkan,pengobatan dapat diberikan karena

keterlambatan beberapa jam saja dapat membedakan hasil yang diinginkan. Bila

disebabkan oleh bakteri, dan hal ini sudah dikonfirmasikan pemeriksaan

laboratorium, antibiotik dapat dipakai. Antibiotik ini dapat berbentuk tetes mata,

per oral atau lewat intra vena. Suntikan antibiotik dapat langsung dilakukan

kedalam mata. Bila penyebabnya adalah jamur dapat diberikan antijamur seperti

amphotericin B yang langsung disuntikkan kedalam mata ataupun fluconazol

yang pemberiannya peroral. Jika infeksi sudah semakin berat, maka dapat

dilakukan tindakan bedah yang disebut Vitrectomy untuk mengangkat cairan dan

nanah dari dalam mata.

Antibiotik topikal dan sistemik ampisilin 2 gram/hari dan kloramfenikol 3

gram/hari. Antibiotik yang sesuai denga penyebab apabila kuman adalah

stafilokok, basitrasin (topikal), metisilin (subkonjungtiva dan IV). Sedangkan

apabila pneumokokkus,streptokokkus, dan stapilokokkus- penisilin G (Topikal,

subkonjungtiva dan IV). Neiseria – Penisilin G (topikal,subkonjungtiva dan IV).

Pseudomonas diobati dengan gentamisin; tobramisin; dan karbesilin (topikal,

subkonjungtiva dan IV). Bakteri gram negatif dengan gentamisin; tobramisin; dan

karbesilin (topikal,subkonjungtiva, IV).

Siklopegik diberikan 3 kali sehari tetes mata. Kortikosteroid dapat

diberikan dengan hati-hati. Apabila pengobatan gagal dilakukan eviserasi.

Enukleasi dilakukan bila mata telah tenang dan ftisis bulbi. Penyebabnya jamur

diberikan amfoterisin B150 mikro gram subkonjungtiva.

Page 10: lapkas endoftalmitis

Penyulit endoftalmitis adalah bila proses peradangan mengenai ketiga

lapisan mata (retina,koroid dan sklera) dan badan kaca maka akan mengakibatkan

panoftalmitis. Prognosis endoftalmitis dan panoftalmitis sangat buruk terutama

bila disebabkan jamur atau parasit.

Page 11: lapkas endoftalmitis

DAFTAR PUSTAKA

1. Ilyas, Sidharta. 2008. Ilmu Penyakit Mata Edisi Ketiga. Jakarta: Fakultas

Kedokteran Universitas Indonesia.

2. Vaughan & Asbury. 2009. Oftalmologi umum edisi 17. Jakarta; EGC.

3. Olver, Jane. Cassidy Lorraine. 2009. Ophthalmology at a glance. Jakarta;

Penerbit Erlangga.

4. Mansjoer, Arif. 2000. Kapita Selekta Kedokteran Ed.3 Cet.1. Jakarta:

Media Aesculapius.

5. Anonim. 2006. Pedoman Diagnosis dan Terapi Bag/SMF. Ilmu Penyakit

Mata Ed.III. Surabaya: Rumah Sakit Umum Dokter Soetomo.

6. Ilyas, Sidharta. 2006. Dasar-Teknik Pemeriksaan Dalam Ilmu Penyakit

Mata Edisi Kedua. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.