Lapkalapkasssss Interna SKA
-
Upload
jefry-halim -
Category
Documents
-
view
220 -
download
0
Transcript of Lapkalapkasssss Interna SKA
7/25/2019 Lapkalapkasssss Interna SKA
http://slidepdf.com/reader/full/lapkalapkasssss-interna-ska 1/21
BAB I
PENDAHULUAN
Gagal ginjal kronik (GGK) mengambarkan suatu keadaan ginjal yang abnormal baik
secara struktural maupun fungsinya yang terjadi secara progresif dan menahun, umumnya
bersifat ireversibel. Sering kali berakhir dengan penyakit ginjal terminal yang
menyebabkan penderita harus menjalani dialisis atau bahkan transplantasi ginjal.
Penyakit ini sering terjadi, seringkali tanpa disadari dan bahkan dapat timbul bersamaan
dengan berbagai kondisi (penyakit kardiovaskular dan diabetes).
i !ndonesia, dari data yang didapatkan berdasarkan serum kreatinin yang abnormal,
diperkirakan pasien dengan GGK ialah sekitar "###$juta penduduk.
GGK atau sering disebut juga penyakit ginjal kronik (Chronic kidney disease) memiliki prevalensi yang sama baik pria maupun %anita dan sangat jarang ditemukan pada anak&
anak, kecuali dengan kelainan genetic, seperti misalnya pada Sindroma 'lport ataupun
penyakit ginjal polikistik autosomal resesif.
erdapat perubahan paradigma dalam pengelolaan GGK karena adanya data&data
epidemiologi yang menunjukan bah%a pasien dengan gangguan fungsi ginjal ringan
sampai sedang lebih banyak daripada mereka yang dengan stadium lanjut, sehingga
upaya penatalaksanaan lebih ditekankan kearah diagnosis dini dan upaya preventif.
Selain itu ditemukan juga bukti&bukti bah%a intervensi atau pengobatan pada stadium
dini dapat mengubah prognosa dari penyakit tersebut. erlambatnya penanganan pada
penyakit gagal ginjal kronik berhubungan dengan adanya cadangan fungsi ginjal yang
bisa mencapai "# diatas nilai normal, sehingga tidak akan menimbulkan gejala sampai
terjadi penurunan fungsi ginjal menjadi *# dari nilai normal.
GGK sering berhubungan dengan anemia. 'nemia pada GGK muncul ketika
klirens kreatinin turun kira&kira +# ml$mnt$,-*m" dari permukaan tubuh. 'nemia akan
menjadi lebih berat lagi apabila fungsi ginjal menjadi lebih buruk lagi, tetapi apabila
penyakit ginjal telah mencapai stadium akhir, anemia akan secara relatif menetap.
'nemia pada GGK terutama diakibatkan oleh berkurangnya eritropoietin. 'nemia
merupakan kendala yang cukup besar bagi upaya mempertahankan kualitas hidup pasien
GGK.
7/25/2019 Lapkalapkasssss Interna SKA
http://slidepdf.com/reader/full/lapkalapkasssss-interna-ska 2/21
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. ANATOMI DAN FISIOLOGI
2.1.1. Anatomi Ginjal
Ginjal adalah sepasang organ berbentuk kacang yang terletak di belakang rongga
abdomen, satu di setiap sisi kolumna vertebralis sedikit diatas garis pinggang. Setiap
ginjal diperdarahi oleh arteri renalis dan vena renalis, yang masing masing masuk dan
keluar ginjal dilekukan medial yang menyebabkan organ ini berbentuk seperti buncis.
Ginjal mengolah plasma yang mengalir masuk ke dalamnya untuk menghasilkan urin
yang kemudian mengalir ke sebuah rongga pengumpul sentral (pelvis renalis) yang
terletak pada bagian dalam sisi medial di pusat (inti) kedua ginjal. /alu dari situ urin
disalurkan ke dalam ureter, sebuah duktus berdinding otot polos yang keluar dari batas
medial dekat dengan pangkal (bagian proksimal) arteri dan vena renalis. erdapat dua
ureter, yang menyalurkan urin dari setiap ginjal ke sebuah kandung kemih. Kandung
kemih ( buli buli) yang menyimpan urin secara temporer, adalah sebuah kantung
berongga yang dapat diregangkan dan volumenya disesuaikan dengan mengubah ubah
status kontraktil otot polos di dindingnya. Secara berkala, urin dikosongkan dari kandung
kemih keluar tubuh melalui sebuah saluran, uretra. 0agian bagian sistem kemih diluar
ginjal memiliki fungsi hanya sebagai saluran untuk memindahkan urin keluar tubuh.
Setelah terbentuk di ginjal, komposisi dan volume urin tidak berubah pada saat urin
mengalir ke hilir melintasi sisi sistem kemih.
Setiap ginjal terdiri dari sekitar satu juta satuan fungsional berukuran mikroskopik
yang dikenal sebagai nefron, yang disatukan satu sama lain oleh jaringan ikat. Susunan
nefron di dalam ginjal membentuk dua daerah khusus 1 daerah sebelah luar yang tampak
granuler ( korteks ginjal) dan daerah bagian dalam yang berupa segitiga segitiga
bergaris garis, piramida ginjal, yang secara kolektif disebut medula ginjal. Setiap nefron
terdiri dari komponen vaskuler dan komponen tubulus, yang keduanya secara struktural
dan fungsional berkaitan erat.
Komponen vaskuler dari nefron diantara lain 1
- 'rteriol aferen
"
7/25/2019 Lapkalapkasssss Interna SKA
http://slidepdf.com/reader/full/lapkalapkasssss-interna-ska 3/21
merupakan bagian dari arteri renalis yang sudah terbagi bagi menjadi pembuluh
pembuluh halus dan berfungsi menyalurkan darah ke kapiler glomerulus
- Glomerulus
Suatu berkas kapiler berbentuk bola tempat filtrasi sebagian air dan 2at terlarut
dari darah yang mele%atinya
- 'rteriol eferen
empat keluarnya darah yang tidak difiltrasi ke dalam komponen tubulus
meninggalkan glomerulus dan merupakan satu satunya arteriol di dalam
tubuh yang mendapat darah dari kapiler
- Kapiler peritubulus
3erupakan arteriol eferen yang terbagi bagi menjadi serangkaian kapiler
yang kemudian membentuk jalinan mengelilingi sistem tubulus untuk
memperdarahi jaringan ginjal dan berperan dalam pertukaran cairan di lumen
tubulus. Kapiler kapiler peritubulus menyatu membentuk venula yang
akhirnya mengalir ke vena renalis, temoat darah meninggalkan ginjal
Komponen tubulus dari setiap nefron adalah saluran berrongga berisis cairan yang
terbentuk oleh satu lapisan sel epitel, di antara lain 1
- Kapsula 0o%man
Suatu invaginasi berdinding rapat yang melingkupi glomerulus untuk mengumpulkan cairan yang difiltrasi oleh kapiler glomerulus
- ubulus proksimal
Seluruhnya terletak di dalam korteks dan sangat bergelung (berliku liku)
atau berbelit si sepanjang perjalanannya. ubulus proksimal menerima
cairan yang difiltrasi dari kapsula bo%man
- /engkung henle
/engkung tajam atau berbentuk 4 atau yang terbenam ke dalam medula.
Pars desendens lengkung henle terbenam dari korteks ke dalam medula,
pars assendens berjalan kembali ke atas ke dalam korteks. ubulus distal
Seluruhnya terletak di korteks. ubulus distal menerima cairan dari
lengkung henle dan mengalirkan ke dalam duktus atau tubulus pengumpul.
*
7/25/2019 Lapkalapkasssss Interna SKA
http://slidepdf.com/reader/full/lapkalapkasssss-interna-ska 4/21
- uktus atau tubulus pengumpul
Suatu duktus pengumpul yang menerima cairan dari beberapa nefron yang
berlainan. Setiap duktus pengumpul terbenam ke dalam medula untuk
mengosongkan cairan yang kini telah berubah menjadi urin ke dalam
pelvis ginjal
erdapat " jenis nefron yaitu nefron korteks dan nefron jukstamedula yang
dibedakan berdasarkan lokasi dan panjang sebagian strukturnya. 5efron korteks
merupakan jenis nefron yang paling banyak dijumpai dan lengkung tajam dari
nefron korteks hanya sedikit terbenam ke dalam medula. Sebaliknya, nefron
jukstamedula terletak di lapisan dalam korteks di dekat medula dan lengkungnya
terbenam jauh ke dalam medula. Selain itu, kapiler peritubulus nefron
jukstamedula membentuk lengkung vaskuler tajam yang dikenal sebagai vasa
rekta, yang berjalan berdampingan erat dengan lengkung henle. Susuna paralel
dan karakteristik permeabilitas dan transportasi lengkung henle dan vasa rekta
berperan penting dalam kemampuan ginjal menghasilkan urin dalam berbagai
konsentrasi tergantung kebutuhan tubuh.
Gambar 1'natomi Ginjal
+
7/25/2019 Lapkalapkasssss Interna SKA
http://slidepdf.com/reader/full/lapkalapkasssss-interna-ska 5/21
2.1.2. Fun!i Ginjal
Ginjal mengekresi bahan&bahan kimia asing tertentu, seperti obat&obatan, hormon, dan
metabolit lain, tetapi fungsi ginjal paling utama adalah mempertahankan volume dan
komposisi 678 dalam batas normal. entu saja ini dapat terlaksana dengan mengubah
ekskresi air dan 2at terlarut, kecepatan filtrasi yang tinggi memungkinkan pelaksanaan fungsi
ini dengan ketepatan yang tinggi. Pembentukan renin dan eritropoietin serta metabolism
vitamin merupakan fungsi nonekskreator yang penting. Sekresi renin berlebihan yang
mungkin penting pada etiologi beberapa bentuk hipertensi. efisiensi eritropoietin dan
pengaktifan vitamin yang dianggap penting sebagai penyebab anemia dan penyakit tulang
pada uremia.
8ungsi 4tama Ginjal 1
. 8ungsi ekskresi.
3empertahankan osmolalitas plasma sekitar "9: m;smol dengan mengubah ekskresiair.
3empertahankan volume 678 dan tekanan darah dengan mengubah&ubah ekresi 5a<.
3empertahankan konsentrasi plasma masing&masing elektrolit individu dalam
rentang normal.
3empertahankan p= plasma sekitar -,+ dengan mengeluarkan kelebihan =< dan
membentuk kembali =7;*&.
3engekresikan produk akhir nitrogen dari metabolisme protein (terutama urea, asam
urat, dan kreatinin).
0ekerja sebagai jalur ekskretori untuk sebagian besar obat
". 8ungsi non&ekskresi.
3ensintesis dan mengaktifkan hormon.
>enin1 penting dalam pengaturan tekanan darah.
6ritropoetin1 merangsang produksi sel darah merah oleh sumsum tulang.
,": dihidroksivitamin *1 hidroksilasi akhir vitamin * menjadi bentuk paling
kuat.
Prostaglandin1 sebagian besar adalah vasodilator, bekerja secara lokal, danmelindungi dari kerusakan iskemik ginjal.
egradasi hormon polipeptida. !nsulin, glukagon, parathormon, prolaktin, hormon
pertumbuhan, '=, dan hormon gastrointestinal (gastrin,polipeptida intestinal
vasoaktif ?@!PA).
:
7/25/2019 Lapkalapkasssss Interna SKA
http://slidepdf.com/reader/full/lapkalapkasssss-interna-ska 6/21
2.2. DEFINISI
Penyakit ginjal kronik adalah suatu proses patofisiologis dengan etiologi yang
beragam, yang mengakibatkan penurunan fungsi ginjal yang progresif dan umumnya
berakhir dengan gagal ginjal. Selanjutnya, gagal ginjal adalah suatu keadaan klinis yang
ditandai dengan penurunan fungsi ginjal yang ireversibel, pada suatu derajat yang
memerlukan terapi pengganti ginjal yang tetap, berupa dialisis maupun transplantasi ginjal.
4remia adalah suatu sindrom klinik dan laboratorik yang terjadi pada semua organ, akibat
penurunan fungsi ginjal pada penyakit gagal ginjal kronik.
1.2.1. Anina P"#to$i! Ta# Sta%il &Unstable Angina Pectoris ' UAP(
A. D")ini!i UAP
>asa tidak enak didada sebagai akibat dari berkurangnya suplai oksigen
dan$atau peningkatan kebutuhan oksigen jantung (cth karena takikardi atau
hipertensi). 0erkurangnya suplai oksigen terjadi karena adanya pengurangan
B
7/25/2019 Lapkalapkasssss Interna SKA
http://slidepdf.com/reader/full/lapkalapkasssss-interna-ska 7/21
diameter lumen pembuluh darah yang dipengaruhi oleh vasokonstriktor
dan$atau thrombus. Klasifikasi 4'P 1
'ngina pertama kali 1 angina yang berat untuk pertama kali atau makin
bertambah beratnya nyeri dada.
'ngina %aktu istirahat 1 serangan angina saat istirahat dan terjadi
secara akut baik sekali atau lebih dalam %aktu +9 jam terakhir.
'ngina yang timbul setelah serangan infark jantung.
B. E*i+"mioloi UAP
i 'merika Serikat setiap tahun juta pasien dira%at di rumah sakit karena
4'P, dimana B sampai 9 persen kemudian mendapat infark jantung yang fatal
atau meninggal dalam satu tahun setelah diagnosis ditegakkan.
,. Pat-o"n"!i! UAP
• >upture plak 1 dianggap penyebab terpenting 4'P, terjadinya rupture
menyebabkan aktivasi, adhesi dan agregasi platelet dan menyebabkan
aktivasi terbentuknya thrombus. 0ila thrombus menutup pembuluh
darah ## akan terjadi infark dengn elevasi S, sedangkan bilsa
thrombus tidak menutup ## dan hanya menimbulkan stenosis yang
berat akan terjadi angina tak stabil.
• hrombosis dan agregasi trombosit
• @asospasme 1 terjadinya vasokontriksi mempunyai peranan penting
pada 4'P. iperkirakan adanya disfungsi endotel dan bahan vasoaktif
yang diproduksi oleh platelet berperan dalam perubahan tonus
pembuluh darah dan menyebabkan spasme. Spasme yang terlokalisir
dapat menyebabkan 4'P.• 6rosi pada Plak tanpa >uptur 1erjadinya penyempitan juga dapat
disebabkan karena terjadinya proliferasi dan migrasi dari otot polos
sebagai reaksi terhadap kerusakan endotelC adanya perubahan bentuk
dan lesi karena bertambahnya sel otot polos dapat menimbulkan
penyempitan pembuluh dengan cepat dan keluhan iskemi.
D. G"jala Klini! UAP
• Keluhan pasien umumnya berupa angina untuk pertama kali atu
keluhan angina bertambah berat dari biasa.
-
7/25/2019 Lapkalapkasssss Interna SKA
http://slidepdf.com/reader/full/lapkalapkasssss-interna-ska 8/21
• 5yeri dada didapat seperti rasa tidak enak di dada, dapat juga rasa
penuh, tertekan, tercekik.
• /ama nyeri D "#menit, tidak hilang setelah : menit istirahat atau
pemberian nitrat
• Gejala tambahan seperti sesak nafas, mual, muntah, kadang&kadang
disertai keringat dingin.
E. P"m"$i#!aan Fi!i# UAP
Sering tidak ada yang kas pada pemeriksaan fisik 4'P
F. P"m"$i#!aan P"nunjan
• 6KG 1 pada 4'P hasil 6KG dapat normal dan bisa juga terdapat
depresi S.
• Pada pemeriksaan en2im jantung 1 normal
G. Diano!i! UAP
iagnosis angina tak stabil, bila pasien mempunyai keluhan iskemia
sedangkan tidak ada kenaikan dari troponin 3aupin 7K&30 dengan ataupun
tanpa perubahan 6KGuntuk iskemia, seperti adanya depresi segman S.
1.2.2. In)a$# Mio#a$+ A#ut D"nan El"a!i S"m"n ST & ST Segment Elevation
Myocardial Infarction = STEMI (
A. D")ini!i STEMI
Suatu kasus emergensi yang disebabkan karna adanya gangguan di ateri
koroner jantung, bisa karna sumbatan oleh thrombus yang bila berlanjut akan
terjadi nekrosis miokard karna aliran darah keotot jantung terganggu.
B. E*i+"mioloi STEMI
!nfark miokard akut (!3') merupakan salah satu diagnosis ra%at inap
tersering dinegara maju. 3ortalitas a%al (*# hari) pada !3' adalah *#
dengan lebih separoh kematian terjadi sebelum pasien mencapai >umah Sakit.
,. Pato)i!ioloi STEMI
S63! umumnya terjadi jika aliran darah koroner menurun secara mendadak
setelah oklusi thrombus pada plak aterosklerotik yang sudah ada sebelumnya.'terosklerosis pembuluh darah koroner
9
7/25/2019 Lapkalapkasssss Interna SKA
http://slidepdf.com/reader/full/lapkalapkasssss-interna-ska 9/21
PlaEue aterosklerosis yang stabi lepas $ rupture
3asuk kedalam pembuluh darah koroner dan membentuk thrombus
Fang akan menyumbat pembuluh darah koroner
5ekrosis miokard
imbul angina chest pain $ nyeri dada
D. G"jala Klini! STEM
5yeri dada merupakan gejala utama pada pasien !3', gambaran nyeri
seperti1
• Sifat nyeri 1 rasa sakit, seperti ditekan, rasa terbakar, ditindih beban
berat, seperti ditusuk, rasa diperas dan diplintir.• 5yeri berlangsung D*# menit.
• /okasi nyeri 1 substernal, retrosternal dan prekordial
• Penjalaran 1 menjalar ke lengan kiri, dapat juga keleher, rahang ba%ah,
gigi, kepunggung, perut dan dapat juga kelengan kanan.
• 5yeri membaik bila pasien istirat
• 8actor pencetus 1 latihan fisik, stress emosional, udara dingin dan
sesudah makan.
• Gejala yang menyertai 1 mual, muntah, sulit bernafas, keringat dingin,
cemas dan lemas.
E. P"m"$i#!aan Fi!i# STEMI
• Keadaan umum 1 cemas, lemas, pucat, gelisah
• 5yeri dada substernal D *#menit dan banyak keringat
• Kulit pucat dan keringan dingin
• akikardi
• =ipotensi
F. P"m"$i#!aan P"nunjan STEMI
•
arah rutin 1 leukositosis, /6 meningkat• 6KG 1 S&6levasi
• Pemeriksaan en2im jantung 1 roponin terdektesi dalam darah
beberapa jam setelah + hari serangan, 7K30 B jam setelah serangan
dan normal kembali setelah " hari.
• 8oto thorak 'P1cardiomegali
7/25/2019 Lapkalapkasssss Interna SKA
http://slidepdf.com/reader/full/lapkalapkasssss-interna-ska 10/21
G. Diano!i! STEMI
iagnosis S63! ditegakkan berdasarkan nyeri dada yang khas dan
gambaran 6KG adanya S&6levasi H"mm, minimal pada " sadapan prekordial
yang berdampingan atau Hmm pada " sadapan ekstermitas. Pemeriksaan
en2im jantung terutama troponi yang meningkat.
1.2./. In)a$# Mio#a$+ A#ut Tan*a El"a!i S"m"n ST &Non ST Segment Elevation
Myocardial Infarction = NSTEMI (
4'P dan 5S63! merupakan suatu kesinambungan dengan kemiripan
patofisiologi dan gambaran klinis. Perbedaan antara angina pectoris tidak
stabil (4'P) dengan infark miokard akut tanpa elevasi segmen S (5S63!)
adalah apakah iskemi yang ditimbulkan cukup berat sehingga dapat
menimbulkan kerusakan miokardium, sehingga adanya marker kerusakan
miokardium dapat diperiksa.
A. Pato)i!ioloi NSTEMI
5S63! dapat disebabkan oleh penurunan suplai oksigen dan atau
peningkatan kebutuhan oksigen miokard yang diperberat oleh obstruksi
koroner. 5S63! terjadi karena thrombosis akut atau proses vasokontriksi
koroner. hrombosis akut dia%ali dengan ada nya rupture plak yang tidak
stabil.
B. G"jala Klini! NSTEMI
• 5yeri dada dengan lokasi khas substernal atau kadang kala di
epigastrium
• Sifat nyeri seperti dipera, perasaan seperti diikat, perasaan terbakar,
nyeri tumpul, rasa penuh, berat atau tertekan.
• Gejala penyerta seperti dispneu, mual, diaphoresis, sinkop atau nyeri
dilengan, nyeri dibahu atas atau dileher.
,. P"m"$i#!aan Fi!i# NSTEMI
• Keadaan umum 1 cemas, lemas, pucat, gelisah
• Kulit pucat dan keringan dingin
• akikardi
• =ipotensi
#
7/25/2019 Lapkalapkasssss Interna SKA
http://slidepdf.com/reader/full/lapkalapkasssss-interna-ska 11/21
D. P"m"$i#!aan P"nunjan NSTEMI
• 6KG 1 depresi segmen S.
• Pada pemeriksaan en2im jantung 1 meningkat
E. Diano!i! NSTEMI
iagnosis 5S63! ditegakan, jika pasien dengan manifestasi klinis unstable
angina menunjukan bukti adanya nekrosis miokard berupa meningkatnya
biomarker jantung.
2.2. Fa#to$ 0"!i#o SKA
2.2.1. Fa#to$ $"!i#o an ti+a# +a*at +imo+i)i#a!i
'. 4sia
0. Ienis kelamin
7. >as
. >i%ayat keluarga dengan penyakit jantung koroner
2.2.2. Fa#to$ $"!i#o an +a*at +imo+i)i#a!i
A. M"$o#o#
3erokok dapat merangsang proses aterosklerosis karena efek langsung
terhadap dinding arteri. Karbon monoksida (7;) dapat menyebabkan hipoksia
jaringan arteri, nikotin menyebabkan mobilisasi katekolamin yang dapat
menambahkan reaksi trombosit dan menyebabkan kerusakan pada dinding
arteri, sedangkan glikoprotein tembakau dapat mengakibatkan reaksi
hipersensitif dinding arteri.
B. Hi*"$li*i+"mia
Peningkatan kolesterol // dihubungkan dengan meningkatnya resiko
penyakit jantung koroner, sementara kadar =/ yang tinggi berperan sebagai
faktor pelindung penyakit jantung koroner, sebaliknya kadar =/ yang
rendah ternyata bersifat aterogenik. >asio kadar // dan =/ dalam darah
mempunyai makna klinis untuk terjadinya aterosklerosis.
,. Hi*"$t"n!i
7/25/2019 Lapkalapkasssss Interna SKA
http://slidepdf.com/reader/full/lapkalapkasssss-interna-ska 12/21
Peningkatan tekanan darah sistemik meningkatkan resistensi terhadap
pemompaan darah dari ventrikel kiri, akibatnya beban kerja jantung
bertambah. =ipertensi juga dapat meningkatkan kerusakan endotel pembuluh
darah akibat tekanan tinggi yang lama dan mempercepat timbulnya
aterosklerosis.
D. Dia%"t"! M"llitu!
iabetes mellitus menyebabkan gangguan lipoprotein. // dari sirkulasi
akan di ba%a ke hepar. Pada penderita diabetes mellitus, degradasi // di
hepar menurun, dan gikolasi kolagen meningkat. =al ini mengakibatkan
meningkatnya // yang berikatan dengan dinding vaskuler.
2.. Pato"n"!i! SKA3ekanisme umum terjadinya SK' adalah ruptur atau erosi lapisan fibrotik dari
plak arteri koronaria. =al ini menga%ali terjadinya agregasi dan adhesi platelet,
trombosis terlokalisir, vasokonstriksi, dan embolisasi trombus distal. Keberadaan
kandungan lipid yang banyak dan tipisnya lapisan fibrotik, menyebabkan tingginya
resiko ruptur plak arteri koronaria. Pembentukan trombus dan terjadinya vasokonstriksi
yang disebabkan pelepasan serotonin dan tromboJan '" oleh platelet mengakibatkan
iskemik miokardium yang disebabkan oleh penurunan aliran darah koroner.
2.3. *"natala#!anan SKA
2.3.1 Anina P"#to$i! Ti+a# Sta%il &un!ta%l" anina(
A. Tin+a#an umum
Pasien perlu pera%atan rumah sakit, sebaiknya di unit intensif koroner, dan
diistirahatkan (bed rest), diberi obat penenang dan oksigen. Pemberian morfin
atau petidin perlu ada pada pasien yang masih merasakan sakit dada %alaupun
sudah mendapat nitrogliserin.
B. T"$a*i M"+i#am"nto!a
1. Nit$at
"
7/25/2019 Lapkalapkasssss Interna SKA
http://slidepdf.com/reader/full/lapkalapkasssss-interna-ska 13/21
5itrat dapat menyebabkan vasodilatasi pembuluh vena dan arteriol perifer,
dengan efek mengurangi preload dan afterload sehingga dapat mengurangi
%all stress dan kebutuhan oksigen. 5itrat juga menambah oksigen suplai
dengan vasodilatasi pembuluh koroner dan memperbaiki aliran darah
kolateral. Fang ada di !ndonesia terutama !sosorbit dinitrat, yang dapat
diberikan secara intravena dengan dosis &+mg$jam. 0ila keluhan sudah
terkendali infus dapat diganti isosorbid dinitrat per oral.
1. P"n"#at B"ta
0eta&blocker menurunkan kebutuhan oksigen miokardium melalui efek
penurunan denyut jantung dan daya kontraksi miokardium. 3eta&analisis
dari +-## pasien dengan 4' menunjukkan penyekat beta dapat
menurunkan resiko infark sebesar * (p#.#+). Semua pasien 4' harus
diberi penyekat beta kecuali ada kontraindikasi seperti asam bronkiale dan
pasien dengan bradiaritmia. 0eta&bloker seperti propanolol, metoprolol,
atenolol, telah diteliti pada pasien 4', yang menunjukkan effektivitas
yang serupa.
2. Antaoni! Kal!ium
'ntagonis kalsium dibagi dalam " golongan besar1 golongan
dihidropiridin seperti nifedipin dan golongan nondihidropiridin seperti
diltia2em dan verapamil. Kedua golongan ini dapat menyebabkan
vasodilatasi koroner dan menurunkan tekanan darah.
Golongan dihidropiridin mempunyai efek vasodilatasi lebih kuat dan
penghambatan nodus sinus maupun nodus '@ lebih sedikit, dan efek
inotropik negatif juga lebih kecil. @erapamil dan diltia2em memperbaiki
survival dan mengurangi infark pada pasien dengan sindrom koroner akut
dan fraksi ejeksi normal.
/. O%at antia$"a!i t$om%o!it
*
7/25/2019 Lapkalapkasssss Interna SKA
http://slidepdf.com/reader/full/lapkalapkasssss-interna-ska 14/21
;bat antiplatelet merupakan satu dasar dalam pengobatan 4' maupun
5S63!. iga golongan obat antiplatelet seperti aspirin, tienopiridin dan
GP!!b$!!!a inhibitor telah terbukti bermanfaat."
a. 'spirin
%. iklopidin4. Klopidogrel
+. =eparin
2.3.2. In)a$# mio#a$+ a#ut tan*a "l"a!i ST
Pasien 5S63! harus istirahat di tempat tidur dengan pemantauan 6KG untuk
deviasi semen dan irama jantung. 6mpat komponen utama terapi yang harus
dipertimbangkan pada setiap pasien 5S63! yaitu1
A. T"$a*i antii!#"mia. 5itrat
". Penyekat beta*. 'ntitrombolitik
B. T"$a*i anti*lat"l"t5anti#oaulan
. 'ntiplatelet
& 'spirin
& klopidogrel". 'ntikoagulan
& =eparin
,. T"$a*i ina!i) &#at"t"$i!a!i +ini5$"a!#ula$i!a!i(
rial klinis multipel membuktikan keuntungan dari strategi invasib yang dini
pada pasien dengan risiko tinggi seperti pasien dengan faktor risiko multipel,
deviasi segmen S, dan$atau biomarker yang positif. Pada strategi ini,
arteriografi koroner dilakukan dalam +9jam setelah admisi, setelah diberikan
terapi anti iskemik dan anti trombotik. !ni disusuli dengan revaskularisasi
koroner (P7! atau 7'0G), tergantung anatomi koroner pasien.
2.3./. In)a$# Mio#a$+ D"nan El"a!i ST
ujuan utama tatalaksana !3' adalah diagnosis cepat, menghilangkan nyeri dada,
penilaian dan implementasi strategi reperfusi yang mungkin dilakukan, pemberian
antitrombotik dan terapi antiplatelet, pemberian obat penunjang dan tatalaksana
komplikasi !3'. Pedoman (guideline) yang digunakan dalam tatalaksana !3' dengan
+
7/25/2019 Lapkalapkasssss Interna SKA
http://slidepdf.com/reader/full/lapkalapkasssss-interna-ska 15/21
elevasi S adalah dari '77$'=' "##+. Lalaupun demikian perlu disesuaikan dengan
kondisi sarana$fasilitas di tempat masing&masing senter dan kemampuan ahli yang ada
(khususnya di bidang kardiologi intervensi).
A. Tatala#!ana Umum
. ;ksigen
Suplemen oksigen harus diberikan pada pasien dengan saturasi oksigen
arteri #. Pada semua pasien S63! tanpa komplikasi dapat diberikan
oksigen selama B jm pertama.
". 5itrogliserin (5G)
5G sublingual dapat diberikan dengan aman dengan dosis #.+mg dan
dapat diberikan samapai * dosis dngan interval : menit. Selain
mengurangi nyeri dada, 5G juga dapat menurunkan preload dan
meningkatkan suplai oksigen miokard dengan cara dilatasi pembuluh
darah koroner yang terkena infark atau pembuluh darah kolateral. Iika
nyeri dada terus berlansungdapat diberikan 5G intravena (iv). 5G juga
diberikan untuk mengendalikan hipertensi atau edema paru.
B. M"nu$ani5 M"n-ilan#an N"$i Da+a
. 3orfin
3erupakan pilihan dalam nyeri dada S63!. iberikan dengan dosis "&+mg
dan dapat diulangi dengan interal :&: menit sampai dosis total *"#mg.
". 'spirin
'spirin merupakan tatalaksana dasar pasien yang dicurigai S63! dan efektif
pada spektrum sindrom koroner akut. !nhibisi cepat siklooksigenase trombosit
'" dicapai dengan absorbsi aspirin bukkal dengan dosis B#&*":mg di
ruangan 63G. Selanjutnya aspirin diberikan oral dengan dosis -:&B"mg.
*. Penyekat 0eta
iberikan jika morfin tidak efekif. >egimen yang biasa diberikan adalah
metoprolol :mg setiap &:menit sampai total * dosis, dengan syarat frekuensi
:
7/25/2019 Lapkalapkasssss Interna SKA
http://slidepdf.com/reader/full/lapkalapkasssss-interna-ska 16/21
jantung DB#J$menit, tekanan darah sistolik D## mm=g, interval
P>#."+detik dan ronki tidak lebih dari #cm dari diafragma. /ima belas
menit setelah dosis !@ terakhir dilanjutkan dengan oral dengan dosis :#mg
tiap B jam selama +9jam, dan dilanjutkan ##mg setiap " jam."
,. T"$a*i $"*"$)u!i
>eperfusi dini akan akan memperpendek lama oklusi koroner, meminimalkan
derajat disfungsi dan dilatasi ventrikel dan mengurangi kemungkinan pasien
S63! berkembang menjadi pump failure atau takiaritmia ventrikular yang
maligna.
. Percutaneous 7oronary !ntervention (P7!)
0iasanya angioplasty dan atau stenting (7'0G) tanpa didahului
fibrinolisis disebut P7! primer. 'kan efektif pada S63! jika dilakukan
dalam beberapa jam pertama !3'. P7! primer lebih efektif bila
dibandingkan fibrinolisis dalam membuka arteri koroner yang teroklusi
dan dikaitkan dengan outcome klinis jangka pendek dan panjang yang
lebih baik.
". 8ibrinolisis
Iika tidak ada kontraindikasi, terapi fibrinolisis idealnya diberikan dalam
*# menit sejak masuk. ujuan utama adalah restorasi cepat patensi arteri
koroner.
La*o$an Ka!u!
Sin+$om Ko$on"$ A#ut
I. I+"ntita! Pa!i"n
5ama 1 5y. 5uraini4mur 1 : ahun
Ienis kelamin 1 Perempuan
Pendidikan terakhir 1 S3'
Pekerjaan 1 !bu rumah tangga'lamat 1 Il. 0rastagi >ambung alam
B
7/25/2019 Lapkalapkasssss Interna SKA
http://slidepdf.com/reader/full/lapkalapkasssss-interna-ska 17/21
anggal masuk 1 "*&#"&"#B
Iam masuk 1 #-.:# L!0
II. Anamn"!a
Keluhan 4tama 1 Sesak 5afas
>i%ayat penyakit sekarang 1 Keluhan ini sudah diaalami ;S M * hari sebelum masuk
rumah sakit. 5yeri dada (&), /emas (<), nyeri abdomen(&),
0'0 (<)5, 0'K (<)5 . 3enurut keterangan ;S, ;s rutin
kontrol ke poliklinik penyakit dalam >S4 joelham
0injai setiap minggu dan melakukan hemodialisa " kali
seminggu.
>i%ayat penyakit dahulu 1 =ipertensi, iabetes 3ilitus type !! dan Gagal
ginjal kronik
>i%ayat pengobatan 18urosemid, 0isoprolol, >amipril, 'dalat oros,
metformin =emodialisa " kali semninggu
>i%ayat penyakit keluarga 1 &
>i%ayat pribadi dan kebiasaan 1 ;S sudah menikah dan memiliki + orang anak,
pola makan ;S tidak teratur, ;S juga mengaku
kurang banyak minum setiap harinya.
III.Statu! P$"!"nt
Sensorium 1 7ompos 3entis
ekanan darah 1 -#$## mm=g
=eart rate 1 "# N$menit>espirasi rate 1 "9N$menit
emperatur 1 *B,+#7
I6. P"m"$i#!aan Fi!i# '. Kepala 1 5ormocephali
3ata 1 Konjungtiva palpebra anemis (<$<), ikterik (&$&)=idung 1 eviasi septum (&), sekret (&$&)
3ulut 1 3ukosa bibir kering (&), sianosis (&)
/eher 1 @I :&" cm="; ( normal ), pembesaran KG0 (&)
0. orak (Paru)
-
7/25/2019 Lapkalapkasssss Interna SKA
http://slidepdf.com/reader/full/lapkalapkasssss-interna-ska 18/21
epan
!nspeksi 1 Simetris dada kanan sama dengan dada kiri
Palpasi 1 Stem fremitus kanan sama dengan kiriPerkusi 1 Sonor pada kedua lapang paru
'uskultasi 1 SPO @esikuler (<$<), SO >onkhi (&$&) Lhee2ing (&$&)
0elakang
!nspeksi 1 Simetris dada kanan sama dengan dada kiri
Palpasi 1 Stem fremitus kanan sama dengan kiriPerkusi 1 Sonor pada kedua lapang paru
'uskultasi 1 SPO @esikuler (<$<), SO >onkhi (&$&) Lhee2ing (&$&)
7. orak (Iantung)!nspeksi 1 !ctus cordis tidak terlihat
Palpasi 1 !ctus cordis tidak teraba
Perkusi 1 0atas jantung atas /inea sinistra ics !!!
0atas jantung kanan /inea parasternal ics !@ 0atas jantung kiri /inea. midklavikula sinistra ics @
'uskultasi 1 '"D' P"DP D" 3D3"
. 'bdomen
!nspeksi 1 Simetris, striae gravidarum (&)'uskultasi 1 Peristaltik usus (<) normal
Palpasi 1 Soepel, nyeri tekan epigastrium (&)
Perkusi 1 hympani
6. Genitalia 1 idak dilakukan pemeriksaan
8. 6kstermitasSuperior 1 oedema (&$&), akral dingin (&$&)
!nferior 1 oedema (<$<), akral dingin (&$&)
6. Diano!a Ban+in
. Gagal Ginjal Kronik ". 7ronik =eart 8ailure
*. =ipertensi Grade !!
+. =ipertensi =eart iseases
6I.Diano!a
9
7/25/2019 Lapkalapkasssss Interna SKA
http://slidepdf.com/reader/full/lapkalapkasssss-interna-ska 19/21
Gagal Ginjal Kronik
6II. 'njuranarah lengkap
KGr
4reum Kreatinin6KG
6III. P"natala#!anaan
• 0ed rest
• iet ginjal "### kal < protein +# gram
• ;" B /iter$menit
• !@8 deJtrose : # gtt$menit
• !nj. Seftriakson gr$ " jam
• !nj. >anitidine amp$ " jam
• 8urosemid tablet J
• 'sam folat tablet *J
• Ketocid tablet *J
I7.Ha!il *"m"$i#!aan *"nunjan
• arah lengkap 1 & /eukosit 1-,+J#*$4/
& =b 19, gr$dl
& 6ritrosi 1*,#J#B$4l
&=7 1B, & P/ 1**:J#*$u/
• KG> 1 #B mg$dl
• 4reum 1 -+,*• Kreatinin 1 #,"#
• 6KG 1 5ormal sinus rytme, possible 'nteroseptal 3!, abnormal
6KG
7. 0"!um"
ari anamnesis didapatkan ;s mengeluhkan sesak nafas yang dirasakan ;S lebih
kurang lebih * hari sebelum masuk rumah sakit. 5yeri dada (&), /emas (<), nyeri
abdomen(&), 0'0 (<)5, 0'K (<)5 . 3enurut keterangan ;S, ;s rutin kontrol ke
poliklinik penyakit dalam >S4 joelham 0injai setiap minggu dan melakukan
hemodialisa " kali seminggu.
7/25/2019 Lapkalapkasssss Interna SKA
http://slidepdf.com/reader/full/lapkalapkasssss-interna-ska 20/21
ari pemeriksaan fisik pada pemeriksaan ekstremitas dijumpai udema pada kedua
ekstremitas inferiorari pemeriksaan penunjang didapatkan penurunan hemoglobin yaitu 9, gr$dl,
selain itu didapati peningkatan ureum -+,*$dan kreatinin #,"#. Pada 6KG didapati hasil
possible 'nteroseptal 3!, abnormal 6KG.
"#
7/25/2019 Lapkalapkasssss Interna SKA
http://slidepdf.com/reader/full/lapkalapkasssss-interna-ska 21/21
DAFTA0 PUSTAKA
. =anafi 0. risnohadi, !drus 'l%i, S. =arun. 0uku 'jar !lmu Penyakit alam.
Iilid !!!. "##B. Iakarta1 0alai Penerbit 8K4!
". Stivano >@, orry ', /ucia P. gambaran 8aktor >esiko Penderita Sindrom
Koroner 'kut.bagian !lmu Penyakit alam 8alkutas Kedokteran 4nsrat. "#+.3anado 1 0alai Penerbit 4niversitas Sam >atulagi.
*. 3odifikasi 7atatan !nterna. 0agian !lmu Penyakit alam >S. Pringadi. "##B.3edan.
+. Price, Silvia '. Patofisiologi, Konsep Klinis Proses&proses Penyakit, edisi +.
:. Iakarta1 6G7