Askep Ska Cici
Transcript of Askep Ska Cici
Disusun oleh :Disusun oleh :
Desi Mitra Budi YantiDesi Mitra Budi Yanti
DEFINISIDEFINISISINDROM KORONER AKUTSINDROM KORONER AKUT
• SKA : pengurangan pasokan O2 akut atau sub akut yang di sebabkan oleh adanya robekan plaq atherosklerotik yang berkaitan dengan proses inflamasi, trombosis , vasokonstriksi
SAKIT DADASAKIT DADA
Mengapa SKA harus Mengapa SKA harus SEGERA ditangani?SEGERA ditangani?
Mortalitas dan morbiditas tinggi , 40 % kematian terjadi sebelum sampai di rumah sakit ( HARUS SEGERA DIRUJUK!!)
Setidaknya 250.000 kematian sehubungan infark miokard terjadi dalam 1 jam setelah onset gejala dan sebelum terapi dimulai (USA)
Dalam SATU tahun hampir setengah kematian terjadi pada 4 minggu pertama setelah diagnosa.
Pasien dengan tanda dan gejala klinis SKA
EKG 12 sadapan
ST Elevasi = STEMI0.1 mV pd > 2 sadapan ekstrimitas yang bersebelahan dan/atau > 0,2 mV pd > 2 sadapan prekordial ygbersebelahan atau LBBB baru (yang dianggap baru)
EKG Abnormal lainnya (Bukan ST elevasi) atau EKG normal
EKG Abnormal lainnya (Bukan ST elevasi) atau EKG normal
High Risk (Risiko Tinggi)
-Perubahan EKG yang dinamis meliputi -ST depresi- hemodinamik-irama yang tidak stabil (aritmia malignan)- diabetes melitus= Non STEMI, jika nilai troponin positif (T atau I)
High Risk (Risiko Tinggi)
-Perubahan EKG yang dinamis meliputi -ST depresi- hemodinamik-irama yang tidak stabil (aritmia malignan)- diabetes melitus= Non STEMI, jika nilai troponin positif (T atau I)
Low Risk (Risiko rendah)
Tidak ada tanda-tanda high risk
= UAP , jika nilai troponin negatif
ALGORITMA DIAGNOSIS SKA PERKI 2006
SINDROM KORONER AKUT•Merujuk pd sekumpulan keluhan dan tanda klinis yang sesuaidengan iskemia miokard akut
•Mencakup Infark miokard akut ( dgn elevasi /depresi segmen ST , gelombang-Q dan non gel Q) dan angina tidak stabil ( UAP)
Sindrom Koroner Akut
Tanpa elevasi ST Elevasi ST
Infark Miokard AkutAngina Tdk Stabil NQMI Qw MI
NSTEMI
k
• ST elevasi (stemi) ini berkembang menjadi infark Q.
• Tanpa ST elevasi yaitu infark non Q/APTS/UAP, Non stemi kemungkinan menjadi infark Q sedikit.
Merupakan penyakit arteri koroner jantung yang mengalami penyempitan atau penyumbatan
KETIDAKSEIMBANGAN : suplai dan kebutuhan oksigen
miokard
PPNI Pariaman 17 Maret 2007PPNI Pariaman 17 Maret 2007
NYERI KARDIAK :
•Tidak berhubungan dengan gerakan respirasi dan batuk •Tidak berhubungan dengan posisi dan gerakan tubuh•Tidak berhubungan dengan kondisi lain seperti herpes zoster, trauma, dll
FAKTOR PENYEBAB :FAKTOR PENYEBAB :
Suplai O2 ke miokard menurun :- Faktor P. Darah : aterosklerosis, spasme
- Faktor Sirkulasi : hipotensi, AS/AI
- Faktor Darah : anemia, hipoksemia Curah jantung meningkat :
- Aktifitas, emosi Kebutuhan O2 miokard meningkat :
- Kerusakan miokard, hipertrophy miokard
PPNI Pariaman 17 Maret 2007PPNI Pariaman 17 Maret 2007
• Faktor predisposisi
faktor yang memperbesar risiko PJK akibat faktor risiko yang kausal
1.Obesitas
2.Obesitas abdominal (lingkar pinggang >94cm(pria)- >80cm(wanita
3.riwayat keluarga terkena PJK usia muda (pria:<55 thn, wanita:<65 thn)
4. Kadar trigliserida yang tinggi
5.etnik tertentu
6.psikososial Pedoman tata laksana SKA dengan ST elevasi , PERKI 2004
Atherogenesis and Atherothrombosis: Atherogenesis and Atherothrombosis: A Progressive ProcessA Progressive Process
NormalNormalFattyFatty
StreakStreakFibrousFibrousPlaquePlaque
Athero-Athero-scleroticscleroticPlaquePlaque
PlaquePlaqueRupture/Rupture/Fissure &Fissure &
ThrombosisThrombosis
MyocardialMyocardial InfarctionInfarction
Ischemic Ischemic StrokeStroke
Critical Critical Leg Leg
IschemiaIschemiaClinically SilentClinically Silent
Cardiovascular DeathCardiovascular Death
Increasing AgeIncreasing Age
AnginaAnginaTransient Ischemic AttackTransient Ischemic Attack
3
PPNI Pariaman 17 Maret 2007PPNI Pariaman 17 Maret 2007
KEADAAN YANG DAPAT KEADAAN YANG DAPAT MENIMBULKAN SAKIT DADA MENIMBULKAN SAKIT DADA
Kardiak :• SKA: Infark,angina• MVP• Stenosis Aorta • Kardiomiopati
hipertropi • Perikarditis
Paru :• Emboli Paru • Pnemonia• Pneumothorax• Pleuritis
Gastrointestinal :•Reflux esofagus•Ruptur esofagus•Penyakit kel empedu •Ulkus peptikum •Pankreatitis
Vaskuler •Diseksi Aorta /aneurisma
Lain-lain:•Musculoskeletal•Herpes zoster
ACC/AHA Guideline of STEMI 2004
PATOFISIOLOGIPATOFISIOLOGIPerubahan yang terjadi pada pembuluh darah koroner Perubahan yang terjadi pada pembuluh darah koroner
oleh karena penumpukan plakoleh karena penumpukan plak
aterosklerosisaterosklerosis
Gangguan pasokan darah koroner ke miokardGangguan pasokan darah koroner ke miokardGangguan pasokan darah koroner ke miokard
Area miokard kekurangan pasokan darahArea miokard kekurangan pasokan darah
iskemiaiskemia
Perubahan repolarisasi listrikPerubahan repolarisasi listrik Metabolisme anaerobMetabolisme anaerob Manifestasi klinisManifestasi klinis
ST segmen elevasiST segmen elevasiinfark miokardinfark miokard
Non ST segmen Non ST segmen elevasi infark miokardelevasi infark miokard
nyerinyeri
LANJUTANLANJUTAN
Perubahan yang terjadi pada pembuluh darah koroner Perubahan yang terjadi pada pembuluh darah koroner oleh karena penumpukan plakoleh karena penumpukan plak
aterosklerosisaterosklerosis
Gangguan pasokan darah koroner ke miokardGangguan pasokan darah koroner ke miokardGangguan pasokan darah koroner ke miokard
Area miokard kekurangan pasokan darahArea miokard kekurangan pasokan darah
iskemiaiskemia
Perubahan repolarisasi listrikPerubahan repolarisasi listrik Metabolisme anaerobMetabolisme anaerob Manifestasi klinisManifestasi klinis
ST segmen elevasiST segmen elevasiinfark miokardinfark miokard
Non ST segmen Non ST segmen elevasi infark miokardelevasi infark miokard
nyerinyeri
LANJUTANLANJUTAN
PATOFISIOLOGIPATOFISIOLOGI
MetabolismeMetabolismeanaerobanaerob
Asam laktatAsam laktatPelepasan Pelepasan enzimenzim
Trop T Trop T ↑↑ CKMB CKMB ↑↑
Evolusi akan menjadi Evolusi akan menjadi infarkinfark
Perubahan Perubahan repolarisasi repolarisasi
listriklistrik
Manifestasi Manifestasi klinisklinis
FAKTOR RESIKO :FAKTOR RESIKO :
UsiaJenis Kelamin
Riwayat keluarga
o Peningkatan lipido Hipertensio Merokoko DMo Obesitaso Gaya hidupo Stresso Tipe kepribadian
YANG TIDAK DAPAT
DIUBAH :
YANG DAPAT DIUBAH :
KOLESTEROL TINGGIKOLESTEROL TINGGI
• Peningkatan kadar kolesterol dapat memicu timbulnya PJK
• Dua macam lipoprotein LDL ( bad fat ) dan HDL ( good fat )
TEKANAN DARAH TEKANAN DARAH TINGGITINGGI
• Peningkatan tekanan darah membuat pembuluh darah secara terus menerus mengalami peregangan sehingga terjadi aterosklerotik dimana pembuluh darah menjadi menyempit,tebal dan menurunnya elastisitas pembuluh darah koroner.
• Peningkatan tekanan darah juga menyebabkan hiperplasia otot polos,yang membentuk jaringan parut intima dan mengakibatkan penebalan pembuluh darah dengan penyempitan lumen
• Hipertensi menetap yang disertai dengan peningkatan tahanan perifer menyebabkan gangguan pada edotelium pembuluh darah,mendorong plasma dan lipoprotein kedalam intima dan subintima pembuluh darah dan menimbulkan pembentukan PLAQUE
STRESSSTRESS
• Perilaku idividu dengan tipe A : perfeksionist,pekerja berat,pemarah.
• Menstimulasi sistim saraf simpatis merangsang pengeluaran adrenalin menyebabkan denyut nadi yang meningkat dan meningkatnya kerja jantung sehingga kebutuhan oksigen meningkat.
KURANG AKTIFITASKURANG AKTIFITAS
• Belum jelas hubungannya
• HDL meningkat pada individu dengan aktivitas fisik yang adekuat dan teratur.
• Meningkatkan kolateral pembuluh darah
• Asap rokok dapat merusak endotelial arteri dan menyebabkan proses ateroskerosis menjadi lebih cepat
• Merokok dapat menurunkan kadar HDL
( good fat )
• Mengurangi kadar antioksidan tubuh untuk proteksi jantung
PENEGAKKAN DIAGNOSISPENEGAKKAN DIAGNOSIS
•Anamnesa keluhan nyeri dada
•Elektrokardiografi perubahan EKG
•Laboratorium cardiac marker
AnamnesaAnamnesa• P Pencetus paling sering ↺ nyeri dada spt kegiatan
fisik, emosi >> / sesudah makan• Q sifat sakitnya seperti dipukul, tertekan / terbakar /
tertimpa beban berat• R menjalar ke bahu, punggung, rahang, leher,
epigastrium & lengan kiri• S disertai mual, muntah, keringat dingin, berdebar-debar
& sesak• T bila > 20 mnt infark miokard / terjadinya kematian
jaringan
Bila < 20 mn uap / kemungkinan miokard masih dapat terselamatkan (reversible)
3. Adanya peningkatan enzim jantung
Troponin T : - Spesipik untuk kerusakan otot jantung - Dapat dideteksi 4- 8 jam pasca infark
CKMB - Dapat dideteksi 4- 6 jam pasca infark - Mencapai puncaknya pada 24 jam pertama - Kembali normal setelah 2- 3 hari
MANIFESTASI KLINIK :MANIFESTASI KLINIK :
Tanpa gejala Angina Pektoris Infark Miokard Akut Aritmia Payah jantung Kematian mendadak
PPNI Pariaman 17 Maret 2007PPNI Pariaman 17 Maret 2007
PEMERIKSAAN FISIK SINGKAT DI RUANG PEMERIKSAAN FISIK SINGKAT DI RUANG
EMERGENCYEMERGENCY ((rapid triagerapid triage ) )
• Airway, breathing, circulation (ABC)• Tanda vital,observasi umum • Ada tidaknya distensi vena jugularis • Ronkhi paru • Murmur dan gallop• Stroke • Pulsasi• Tanda tanda hipoperfusi sistemik
(dingin,lembab,pucat ) ACC/AHA guideline of STEMI 2004
Adalah :
Nyeri dada akibat adanya iskemia otot jantung yang
bersifat sementara dan reversibel
ANGINA PEKTORISANGINA PEKTORIS
• Rasa sakit dada sub sternal yang timbul akibat adanya iskemia otot jantung.
• Timbul akibat penimbunan asam laktat akibat metabolisme anaerob pada sel miokard yang kekurangan oksigen
( hipoksia ),
• Unstable Angina Pectoris
Nyeri dada yang timbul pada saat istirahat selama kurang dari 20 menit, ada peningkatan dalam frekuensi sakitnya disertai perubahan EKG, gelombang T terbalik ≥0,2mV dan atau depresi segmen ST>0,05mV
April 13, 2023April 13, 2023 MeityMeity 3535
MANIFESTASI KLINISMANIFESTASI KLINIS
SUBYEKTIF– Rasa nyeri dada– Dyspnea– Mual– Cemas– Lemas
OBYEKTIF– Takikardia– Hipotensi/hipertensi– Takipnue
Test Diagnostik :Test Diagnostik :
Laboratorium EKG : ST depresi (UAP)
ST elevasi (Prinzmetal’s) Treadmill test Kateterisasi Echo Thallium
Depresi segmen ST > 0,05 mVDepresi segmen ST > 0,05 mV Inversi gelombang T, Inversi gelombang T,
ditandai dengan > 0,2 mV inversi gelombang T ditandai dengan > 0,2 mV inversi gelombang T
yang simetris di sandapan prekordialyang simetris di sandapan prekordial Perubahan EKG lainnya :Perubahan EKG lainnya :
- Bundle Branch Block- Bundle Branch Block - Aritmia jantung, terutama Sustained VT- Aritmia jantung, terutama Sustained VT
NormalNormal
Serial EKGSerial EKG
Elektrokardiografi :
UAP / NSTEMI
UAP / NSTEMI
PENATALAKSANAAN PENATALAKSANAAN
Mengurangi rasa sakit Meningkatkan suplai oksigen Mengurangi kebutuhan oksigen miokard Monitor terjadinya komplikasi
PENATALAKSANAAN... PENATALAKSANAAN...
1. Mengurangi rasa sakit : - Nitroglycerin (NTG) : sublingual, tablet, IV
- Calcium channel blocker : mis. Niphedipine
(biasanya pada Prinzmetal's angina)
PENATALAKSANAAN... PENATALAKSANAAN...
2. Meningkatkan suplai oksigen : - Oksigen nasal kanula 4-5 L/mnt
- Transfusi darah, jika anemia
- Pengontrolan disritmia
PENATALAKSANAAN... PENATALAKSANAAN...
3. Mengurangi kebutuhan oksigen miokard :
- Istirahat/tirah baring, pembatasan aktifitas
- Nitrat (mengurangi preload)
- Beta bloker (menurunkan HR)
- Calcium channel blocker
- Pengontrolan disritmia
- Lingkungan yang tenang
PENATALAKSANAAN... PENATALAKSANAAN...
4. Monitor terjadinya komplikasi :
- Infark miokard
- Disritmia
- Gagal jantung
Perubahan EKG pada pasien dengan Infark Miokard Perubahan EKG pada pasien dengan Infark Miokard
Akut meliputi :Akut meliputi :
hiperakut T, elevasi segmen ST yang diikuti hiperakut T, elevasi segmen ST yang diikuti
dengan terbentuknya gelombang Q pathologis,dengan terbentuknya gelombang Q pathologis,
terbentuknya bundle branch block baru atau terbentuknya bundle branch block baru atau
yang dianggap baruyang dianggap baru Lead EKG yang mengalami perubahan menunjukkanLead EKG yang mengalami perubahan menunjukkan
letak/lokasi permukaan ventrikel yang terkena infark/letak/lokasi permukaan ventrikel yang terkena infark/
Nyeri dada > 20 menitNyeri dada > 20 menit
Serial EKGSerial EKG
Elektrokardiografi :
STEMI
PPNI Pariaman 17 Maret 2007PPNI Pariaman 17 Maret 2007
PPNI Pariaman 17 Maret 2007PPNI Pariaman 17 Maret 2007
LOKASI ISKEMIA BERDASARKAN PERUBAHAN DI SANDAPAN EKG
SANDAPAN LOKASI ISKEMIA / INFARK
• II ,III, aVF Inferior• V1,V2,V3,v4 Anteroseptal•V2-V4 Anterior• V1- V6,I, avL Anterior ekstensif• I,aVL ,V5,V6 Lateral• I, V6 Apikal• V7-V9 Posterior• V4R Ventrikel kanan
• Non ST elevasi miokard infark
Riwayat nyeri dada yang khas selama lebih dari 20 menit, tidak disertai dengan perubahan EKG berupa elevasi segmen ST, tidak hilang dengan nitrat dan ditandai peningkatan enzim jantung
• ST elevasi miokard infark
Riwayat nyeri dada yang khas selama lebih dari 20 menit, disertai dengan perubahan EKG berupa elevasi segmen ST ≥1 mm pada 2 sandapan yang berdekatan pada limb lead dan atau segmen ST elevasi ≥2 mm pada dua sandapan chest lead
MANIFESTASI KLINIS MANIFESTASI KLINIS
SUBYEKTIF– Nyeri dada khas
infark– Sesak nafas– Palpitasi– Mual/muntah
OBYEKTIF – Takikardi/bradikardi– Takipnue– Peningkatan suhu– BJ-3/BJ-4– Murmur
Test diagnostik :Test diagnostik :
Laboratorium :- Leukosit, enzim, lipid profile, GDS
X-ray EKG : ST elevasi, T inversi, Q pathologis Echo Kateterisasi Thalium scanning
PENATALAKSANAANPENATALAKSANAAN
Monitor EKG, tanda vital, pemeriksaan fisik, perubahan hemodinamik
Mengurangi luas lokasi infark– Atasi rasa nyeri
– Tingkatkan suplai oksigen : fibronolitik, Primary PTCA
PENATALAKSANAANPENATALAKSANAAN
- Kurangi kebutuhan oksigen miokard : a. Beta bloker
b. Vasodilator
c. Istirahat secara fisik dan emosi :
- bed rest aktifitas bertahap
- Pencegahan valsava maneuver
- Penjelasan prosedur, tehnik relaksasi
- Diet
PENATALAKSANAAN…PENATALAKSANAAN…
Monitor terjadinya komplikasi :– Disritmia, lung edema, cardiogenic shock,
ruptur VSD, kematian mendadak Persiapan bila terjadi cardiac arrest : trolly
emergency Penanganan khusus pada RV infark
STEMI
NSTEMI
Acute anterolateral myocardial infarction
Acute inferior myocardial infarction
KOMPLIKASI SKAKOMPLIKASI SKA
Gangguan irama dan konduksi: Gangguan irama dan konduksi: sinus takikardi, bradikardi, atrial sinus takikardi, bradikardi, atrial fibrilasi, VES, AV blockfibrilasi, VES, AV block
Gagal jantung kiriGagal jantung kiriGagal ventrikel kananGagal ventrikel kananEmboli paru dan infark paruEmboli paru dan infark paruSumbatan pembuluh darah otak Sumbatan pembuluh darah otak
PPNI Pariaman 17 Maret 2007PPNI Pariaman 17 Maret 2007
Symptom Recognition
Call to Medical System
ED Cath LabPreHospital
Delay in Initiation of Reperfusion Therapy
Increasing Loss of Myocytes
Treatment Delayed is Treatment DeniedTreatment Delayed is Treatment Denied
Golden Hour = first 60 min.
MANAJEMEN KEPERAWATAN MANAJEMEN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN SKAPADA KLIEN DENGAN SKA
• Penanganan pada kasus SKA harus Penanganan pada kasus SKA harus dilakukan sedini mungkin yaitu mengatasi dilakukan sedini mungkin yaitu mengatasi nyeri dada akutnyeri dada akut
• Memerlukan pengenalan dari gejala SKA Memerlukan pengenalan dari gejala SKA didapat mll pengkajian dg anamnesa didapat mll pengkajian dg anamnesa menggunakan acuan format PQRST & menggunakan acuan format PQRST & pemeriksaan fisikpemeriksaan fisik
• Upaya dari penanganan SKA antara lain Upaya dari penanganan SKA antara lain Mandiri, kolaborasi Mandiri, kolaborasi
Upaya dari penanganan Upaya dari penanganan SKASKA mandiri mandiri
– kaji skala nyeri dada & vital sign utk penanganan dini
– ajarkan & demonstrasikan teknik relaksasi & latihan nafas dalam serta distruksi nyeri dlm upaya me< pe↑ saraf simpatis & me↓ oksigen demand ke miokard.
– Bantu aktivitas klien meminimalkan kerja jantung – Hindari stressor utk menghindari pe↑ kerja jantung– Monitor irama jantung untuk mengetahui adanya
aritmia.– Hindari valsava manuver untuk me↓ kerja jantung
Upaya dari penanganan SKAUpaya dari penanganan SKA kolaborasikolaborasi
beri oksigen binasal canul 2-4 liter me↑ oksigen ke miokard
pasang iv lineberikan nitrat memperbaiki suplai oksigen
ke miokard dan me↓ oksigen demand di miokard, me↓ preload , me↓ afterload mengubah tegangan dinding ventrikel, arteri koroner & memperbaiki aliran kolateral
Analgesik morphine sulfate IV me< kecemasan & kegelisahan, me< sakit krn iskemia, me↓ SVR, me↓ afterload & preload me↓ kerja jantung. merelaksasikan bronkhiolus me↑ oksigenasi.
ASUHAN ASUHAN KEPERAWATAN KEPERAWATAN PADA PASIEN PADA PASIEN
DENGAN DENGAN SINDROM SINDROM
KORONER AKUTKORONER AKUT
PengkajianPengkajian• Sistematika pengkajian termasuk riwayat
penyakit & bagian-bagian yang berhubungan dengan gejala Gejala dikaji kapan timbul, lamanya, faktor pencetus timbulnya gejala dan usaha untuk menguranginya dan perbandingan dengan gejala sebelumnya
• Data dasar pengkajian pasien• Data dasar pengkajian pasien lokasi
infark• Laboratorium cardiac marker
Masalah Keperawatan Masalah Keperawatan
1. Gangguan rasa nyaman nyeri dada b.d. imbalance suplai & deman ke miokard
2. Resti ggn pertukaran gas b.d. overload cairan sekunder thd disfungsi ventrikel kiri
3. Resti ggn perfusi jaringan perifer bd pe↓ CO sekunder thd disfungsi ventrikel kiri
4. Cemas b.d. takut akan kematian
• Tujuan : nyeri dada / rasa tidak nyaman di dada berkurang atau hilang
• Kriteria hasil : • Terjadi pe↓ rasa tidak nyaman di dada • Pasien tampak nyaman dan bebas dari nyeri:
pe↓ RR, HR & BP, kulit hangat & kering• CO adekuat : HR & BP normal, urin output,
serum BUN dan creatinin, warna kulit, suhu dan kelembaban
• Bebas dari nyeri dan gejala
PerencanaanPerencanaan1. kaji, catat dan laporkan penyebab dan faktor
yang mempengaruhi rasa tidak nyaman di dada
2. Deskripsi pasien tentang rasa tidak nyaman di dada termasuk lokasi, intensitas, penjalaran, durasi dan factor-faktor yang mempengaruhi gejala
3. Pengaruh rasa tidak nyaman didada pada perfusi kardiovaskuler- terhadap jantung, terhadap otak, terhadap ginjal, dan terhadap kulit
4. Monitor EKG 12 lead selama timbul gejala untuk mendeteksi dini jika ada perluasan infark
lanjutanlanjutan
5. Beri oksigen sesuai program.
6. Beri terapi sesuai program dan evaluasi respon pasien secara kontinyu.
7. Pastikan pasien istirahat: gunakan bedside commode untuk membantu; tinggikan kepala untuk meningkatkan rasa nyaman; diet sesuai program, ciptakan lingkungan yang nyaman dan kunjungan keluarga tergantung respon pasien
2. Resti ggn pertukaran gas b.d. 2. Resti ggn pertukaran gas b.d. overload cairan sekunder thd overload cairan sekunder thd
disfungsi ventrikel kiridisfungsi ventrikel kiriTujuan : tidak ada kesulitan dalam bernafas
Kriteria hasil :• nafas pendek (-), dispnea saat aktifitas(-), orthopnea
atau paroxysmal nocturnal Dyspnea(-)• RR < 20 X/menit saat aktifitas dan 16 X/menit saat
istirahat • Warna kulit normal
• PaO2 and PaCO2 normal
• HR < 100 X/menit dan > 60 X/menit, & BP normal • Chest x-ray normal• Rasa tidak nyaman didada ber< • Pasien tampak nyaman : RR, HR, dan BP normal
Perencanaan Perencanaan
1. obs rasa tidak nyaman di dada / gejala tiap 4 jam, kaji catat dan laporkan bunyi jantung abnormal, suara nafas abnormal, &batasi aktifitas pasien
2. Ajarkan pasien tentang :– Diet ketat yang didapat ( contoh
penjelasan tentang diet rendah garam dan rendah kalori ).
– Kegiatan yang dapat dilakukan.
3. 3. Resti ggn perfusi jaringan perifer bd pe↓ Resti ggn perfusi jaringan perifer bd pe↓ CO sekunder thd disfungsi ventrikel kiriCO sekunder thd disfungsi ventrikel kiri
Tujuan : pasien dapat mempertahankan perfusi jaringan yang adekuat
Kriteria hasil :• BP normal • Irama dasar pasien dipertahankan 60-100 X/menit tanpa disritmia • keluhan fatigue saat aktifitas (-)• Kesadaran penuh dan oriented dan tanpa perubahan kognitif
serta prilaku • Tampak nyaman RR, HR, & BP normal• Urine output >25 mL/jam• Ekstremitas hangat dan kering dengan warna normal
PerencanaanPerencanaanobservasi rasa tidak nyaman di dada tiap 4
jam, kaji, catat dan laporkan jika ada tanda-tanda : – Hypotensi– Tachycardia and dysrhythmia– Activity intolerance– Perubahan tingkat kesadaran (use family
input)– Urine output menurun ( kurang dari 200
mL/ 8 jam )– Ekstremitas dingin, lembab, sianotik
4. Cemas b.d takut akan 4. Cemas b.d takut akan kematian kematian
• Tujuan : penurunan tingkat kecemasan• Kriteria hasil :• Mengenal perasaannya• Mengidentifikasi Penyebab, factor yang
mempengaruhi• Menyatakan penurunan ansietas• Mendemonstrasikan keterampilan
pemecahan masalah yang positive• Mengidentifikasi sumber secara tepat
Perencanaan Perencanaan
1. Identifikasi dan ketahui persepsi klien terhadap ancaman atau situasi. Dorong mengekspresikan dan jangan menolak perasaan marah, kehilangan, takut Sulit Koping terhadap nyeri dan trauma emosi AMI.
2. Catat adanya kegelisahan, penolakan dan sangkaan.
3. Mempertahankan rasa percaya
lanjutanlanjutan4. Kaji tanda verbal atau nonverbal, kecemasan
dan tetap bersama dengan pasien.
5. Terima tapi jangan diberi penguatan terhadap penggunaan penolakan. Hindari kofrontasi. Menyangkal dapat menguntungkan dalam menurunkan cemas tapi dapat menunda penerimaan terhadap kenyataan situasi saat itu
6. Orientasi pasien atau orang terdekat terhadap prosedur rutin dan aktivitas yang diharapkan.
7. Jawab semua pertanyaan secara nyata. Berikan informasi konsisten, ulangi sesuai indikasi.
TERIMA KASIH