Lapak DI 1

download Lapak DI 1

of 6

Transcript of Lapak DI 1

  • 7/29/2019 Lapak DI 1

    1/6

    Arif Nanda Irawan

    240210110031

    V. Pembahasan

    Susu merupakan bahan makanan yang hampir sempurna dan merupakan

    makanan alamiah bagi binatang menyusui yang baru lahir, dimana susu

    merupakan satu-satunya sumber makanan pemberi kehidupan segera sesudah

    kelahiran.

    Menurut Standar Nasional Indonesia (SNI) susu segar No. 01-3141-1998

    dijelaskan bahwa susu segar adalah susu murni yang tidak mendapatkan perlakuan

    apapun kecuali proses pendinginan dan tanpa mempengaruhi kemurniannya. Agar

    aman dikonsumsi dan digunakan untuk proses penanganan selanjutnya maka susu

    segar harus memenuhi syarat-syarat tertentu.. Dalam menentukan kualitas atau

    mutu susu, perlu dilakukan pengujian terhadap kualitas susu.

    Mutu atau kualitas susu merupakan hubungan sifat-sifat susu yang

    mencerminkan tingkat penerimaan susu tersebut oleh konsumen (Anonim, 2013).

    Pada praktikum, dilakukan pengujian terhadap kualitas susu, yang meliputi

    pengamatan sifat fisik dan pengukuran berat jenis. Sampel yang digunakan adalah

    susu kambing, dan susu sapi segar.

    5.1. Pengamatan Sifat Fisik

    Pada pengamatan sifat fisik dilakukan pengamatan terhadap warna, bau,

    rasa, kekentalan, suhu, dan ph. Hasil pengamatan sifat fisik susu terdapat dalam

    tabel 1.

    Tabel 1. Hasil Pengamatan Sifat Fisik

    Pengujian Sifat Susu Kambing Sapi

    Warna Putih Gading Putih Kekuningan

    Bau Bau ++++ Bau ++

    Rasa Manis + ; Gurih +++ Manis +++ ; Gurih ++

    Kekentalan Kental +++ Kental ++

    Suhu 82.4 oF 81.5oF

    Ph 6.78 6.78

    1. WarnaHasil pengamatan menunjukan bahwa kedua susu berwarna putih

    kekuningan dengan warna susu kambing lebih dominan gading. Menurut SNI 01-

    3141-1998 tentang mutu susu. Warna susu segar berkisar dari putih kebiruan

  • 7/29/2019 Lapak DI 1

    2/6

    Arif Nanda Irawan

    240210110031

    sampai kuning keemasan bergantung jenis hewan, pakan, dan jumlah lemak/

    padatan dalam susu. Dalam jumlah besar, susu tampak keruh (opaque). Dalam

    bentuk lapisan tipis, susu tampak sedikit transparan. Susu dengan kadar lemak

    rendah atau susu yang sudah dipisahkan lemaknya berwarna kebiru

    biruan.

    Warna putih susu lemak, kalsium kaseinat, dan koloid fosfat.

    Karoten (pro - vitamin A) adalah pigmen yang menyebabkan warna

    kekuningan pada susu yang berasal dari jenis pakan yang diberiakan. Ketajaman

    warna karoten tergantung dari jumlah pigmen dalam darah yang disekresi bersama

    sama susu. Karoten yang terdapat dalam susu, secara identik dengan yang

    terdapat pada warna tanaman. Warna kuning susu ini sangat dipengaruhi oleh

    pakan yang berikan pada ternak itu sendiri. Pakan yang tinggi kadar karoten,

    misalnya wortel dan hijaun menyebabkan warna susu lebih kuning daripada pakan

    jagung putih atau oats yang berkadar karoten rendah. Pigmen lain yang terdapat

    dalam susu adalah riboflavin. Pigmen ini terlarut dalam susu tetapi hanya tampak

    pada bagian whey dan menyebabkan warna kehijauan. Dalam susu normal, warna

    riboflavin tertutup oleh komponen lain (Rachmawan, 2001).

    2. BauHasil penmgamatan menunjukan bahwa susu memiliki aroma yang khas,

    dimana susu kambing baunya lebih menyengat disbanding susu sapi. Bau/ aroma/

    flavour susu segar adalah khas bau susu, karena adanya kandungan asam volatile

    dan lemak dalam susu. Selain itu, kandungan laktosa yang tinggi dan kandungan

    klorida yang rendah diduga menyebabkan susu berbau seperti garam.

    Penyimpangan bau susu seperti bau asam, bau kotoran, bau pakan, dan bau

    obat obatan dapat timbul karena penanganan yang kurang baik. Oleh karena itu,

    setelah diperah susu dalam ember harus segera dibawa ke kamar susu agar tidakterkontaminasi oleh bau bau disekitar kandang. Susu mudah menyerap bau

    bauan dari sekelilingnya. Hal ini diakibatkan oleh sifat lemak dalam susu,

    yaitu oil in water type, terutama flavor yang tajan dan menyimpang (SNI 01-3141-

    1998).3. Rasa

    Hasil pengamatan menunjukan bahwa susu sapi lebih manis dari susu

    kambing, namun sebaliknya susu kambing lebih gurih. Susu segar yang normal

  • 7/29/2019 Lapak DI 1

    3/6

    Arif Nanda Irawan

    240210110031

    berasa agak manis karena mengandung laktosa dan mempunyai aroma yang

    spesifik. Aroma susu lenyap jika susu didiamkan beberapa jam atau susu

    didinginkan. Cita rasa susu berhubungan dengan keseimbangan rasa antara rasa

    manis akibat kandungan laktosa tinggi dan rasa asin dari kadar klorida.Susu dengan kandungan laktosa rendah tetapi kadar kloridanya tinggi

    menyebabkan rasa susu menjadi asin. Susu sapi yang dihasilkan pada akhir masa

    laktasi biasanya terasa asin (SNI 01-3141-1998).4. Kekentalan

    Hasil Pengamatan menjukan bahwa susu kambing lebih kental dari susu

    sapi. Hal tersebut karena sifat setiap jenis susu berbeda, namun dapat juga

    diakibatkan oleh mikroorganisme, karena susu akan berlendir bila terkontaminasi

    oleh kuman-kuman dari air,sisa makanan atau dari alat-alat susu (SNI 01-3141-

    1998).

    5. SuhuSuhu awal susu segar pada pengamatan yaitu 82.4 oF untuk susu kambing,

    dan 81.5o

    F pada susu sapi. Perbedaan ini karena susu yang digunakan sebagaisampel adalah susu yang telah dilakukan pendinginan terlebih dahulu, untukl

    menjaga kualitas susu dari peternakan hingga konsumen (SNI 01-3141-1998).

    6. PhHasil pengamatan menunjukan bahwa susu sapi dan kambing memiliki ph

    yang sama yaitu 6.78. Susu segar mempunyai sifat amfoter dapat bersifat asam

    dan basa sekaligus. Keasaman pada susu terutama disebabkan oleh kandungan

    asam laktat yang berasal dari perombakan laktosa menjadi asam laktat oleh

    aktvitas bakteri (SNI 01-3141-1998).

    5.2. Pengukuran Berat Jenis

    Berat jenis suatu bahan adalah perbandingan antara berat bahan tersebut

    dwngan berat air pada volume dan suhu yang sama. Berdasarkan batasan ini,

    maka berat jenis tidak bersatuan. Berat jenis susu rata rata 1,0320. Berat jenis

  • 7/29/2019 Lapak DI 1

    4/6

    Arif Nanda Irawan

    240210110031

    susu dipengaruhi oleh kadar padatan total dan bahan padatan tanpa lemak. Kadar

    padatan total susu diketahui jika diketahui berat jenis dan kadar lemaknya.

    Berat jenis susu ditentukan dengan menggunakan laktodensimeter atau

    laktometer. Lamtodensimeter adalah hidrometer dimana skalanya sudah

    disesuaikan dengan berat jenis susu. Prinsip kerja alat ini mengikuti hukum

    archimides yaitu jika suatu benda dicelupkan ke dalam suatu cairan, maka benda

    tersebut akan mendapat tekanan keatas sesuai dengan berat volume cairan yang

    dipindahkan( diisi).

    Hasil pengamatan menujukan bahwa berat jenis susu kambing lebih tinggi

    disbanding susu sapi. Berikut hasil perhitungan dan pengamatan berat jenis susu:

    1. Bj Susu Sapi:

    2. Bj Susu Kambing:

    Berat jenis susu yang dipersyaratkan dalam SNI 01-3141-1998 adalah

    minimal 1,0280 sehingga dapat diketahui bahwa susu dibawah standar syarat yang

    ditetapkan oleh SNI 01-3141-1998.

  • 7/29/2019 Lapak DI 1

    5/6

    Arif Nanda Irawan

    240210110031

    VI. Kesimpulan

    1. Hasil pengamatan menunjukan bahwa kedua susu berwarna putihkekuningan dengan warna susu kambing lebih dominan gading.

    2. Susu memiliki aroma yang khas, dimana susu kambing baunya lebihmenyengat disbanding susu sapi.

    3. Susu sapi lebih manis dari susu kambing, namun sebaliknya susu kambinglebih gurih.

    4. Susu kambing lebih kental dari susu sapi.5. Suhu awal susu segar pada pengamatan yaitu 82.4 oF untuk susu kambing,

    dan 81.5oF pada susu sapi.

    6. Susu sapi dan kambing memiliki ph yang sama yaitu 6.78.7. Berat jenis susu yang dipersyaratkan dalam SNI 01-3141-1998 adalah

    minimal 1,0280 sehingga dapat diketahui bahwa susu dibawah standar

    syarat yang ditetapkan oleh SNI 01-3141-1998

  • 7/29/2019 Lapak DI 1

    6/6

    Arif Nanda Irawan

    240210110031

    DAFTAR PUSTAKA

    Anonim, 2013. Available at http://pratamasandra. wordpress.com /2009/09/09/

    pengujian-mutu-susu/ . (Diakses pada tangga 15 september 2013)

    Rachmawan, O. 2001. Penanganan Susu Segar. Departemen Pendidikan Nasional,

    Jakarta.

    SNI (Standar Nasional Indonesia). 1998. SNI 01-3141-1998 tentang syarat mutu

    susu segar. Badan Standarisasi Nasional-BSN. Jakarta

    http://pratamasandra/http://pratamasandra/