lapak sensori 1
-
Upload
ainun-najib -
Category
Documents
-
view
28 -
download
1
description
Transcript of lapak sensori 1
Mahfud Ainun Najib240210120118
I. TUJUAN
Mengetahui kemampuan seseorang untuk menggunakan inderanya dalam
menilai suatu produk, mengenal bermacam-macam reaksi penginderaan dari suatu
produk, dan menilai benda atau komoditas yang diuji berdasarkan sikap dan kesan
yang diperoleh.
II. TEORI DASAR
Pengendalian mutu dalam industri pangan dilandasi oleh kuantifikasi atau
pengukuran mutu. Konsumen selaku sasaran dari produk pangan tertentu ini
menerima makanan aatau bahan pangan lainya atas dasar karakteristik tertentu
yang dilukiskan dengan rasan perasaanya (sense) dan persepsi yang dihasilkan.
Persepsi yang dimaksud diatas adalah pernyataan yang berasal dari faktor-
faktor penampakan fisik seperti warna, ukuran, bentuk, dan kerusakan fisik.
Sehingga mutu sensori bahan pangan adalah ciri karakteristik bahan pangan yang
Mahfud Ainun Najib240210120118
dimunculkan oleh satu atau kombinasi dari daua atau lebih sifat-sifat yang dapat
dikenali dengan menggunakan indera manusia.
Penilaian menggunakan indera manusia dikenal dengan uji/penilaian
organoleptik. Penilaian organoleptik merupakan suatu cara penilaian yang paling
primitif. Uji organoleptik atau uji indera ini merupakan cara pengujian dengan
menggunakan indera manusia sebagai alat utama untuk pengukuran daya
penerimaan terhadap produk. Pengujian organoleptik mempunyai peranan penting
dalam penerapan mutu. Pengujian organoleptik dapat memberikan indikasi
kebusukan, kemunduran mutu dan kerusakan lainnya dari produk. Ada enam
tahap yang terjadi selama seseorang menilai suatu bahan, yaitu :
1. Menerima bahan
2. Mulai mengenali bahan
3. Mengadakan klasifikasi sifat-sifat yang dimiliki oleh bahan tersebut
4. Mengingat-ingat bahan yang telah diamati
5. Menguraikan sifat inderawi dari bahan tersebut
6. Mengadakan evaluasi terhadap bahan tersebut berdasarkan sifat inderawi
yang dimilikinya
Uji organoleptik didasarkan pada kegiatan penguji-penguji rasa (panelis)
yang cara kerjanya dengan mengamati, menguji, dan menilai secara organoleptik.
Pengujian secara sensoris/organoleptik dilakukan dengan sensasi dari rasa,
bau/aroma, penglihatan, sentuhan/rabaan, dan suara/pendengaran pada saat
makanan dimakan (Maulianie, 2012). Contoh keterlibatan panca indera dalam uji
organoleptik, yaitu:
Rasa (taste) dengan 4 dasar sifat rasa, yaitu manis, asam, asin dan
pahit
Tekstur (konsistensi) adalah hasil pengamatan yang berupa sifat
lunak, liat, keras, halus, kasar, dan sebagainya.
Bau (odour) dengan berbagai sifat seperti harum, amis, apek, busuk,
dan sebagainya.
Warna merupakan hasil pengamatan dengan penglihatan yang dapat
membedakan antara satu warna dengan warna lainnya, cerah, buram,
bening, dan sebagainya.
Mahfud Ainun Najib240210120118
Suara merupakan hasil pengamatan dengan indera pendengaran yang
akan membedakan antara kerenyahan (dengan cara mematahkan
sampel), melempem, dan sebagainya.
Prinsip dari penglihatan yaitu cahaya dalam alat tubuh mata menyerupai
alat kamera yang terdapat dalam ruangan gelap, celah cahaya (iris), lensa dan
penerimaan bayangan benda. Mata hanya peka terhadap sinar pada panjang
gelombang 380 nm - 770 nm. Pada indera penglihatan mencakup hal-hal yang
berhubungan dengan bentuk, ukuran, sifat transparansi, kekeruhan, warna, sifat
permukaan (kasar - halus), suram/kilap, homogen - heterogen, dan datar-
bergelombang.
Penciuman disebut juga pencicipan jarak jauh karena manusia dapat
mengenal enaknya makanan yang belum terlihat hanya dengan mencium baunya
dari jarak jauh. Indera penciuman ini berfungsi untuk menilai bau-bauan dari
suatu produk/komoditi baik berupa makanan/non pangan. Pada indera penciuman
dapat digunakan sebagai suatu indikator terjadinya kerusakan pada produk yaitu
dengan adanya bau busuk pada suatu produk menandakan produk tersebut telah
mengalami kerusakan.
Indera pencicip terdapat dalam rongga mulut, terutama pada permukaan
lidah dan sebagian langit-langit lunak. Pada indera pencicipan ini berfungsi untuk
menilai cicip. Di permukaan rongga mulut terdapat lapisan yang selalu basah
yang terdapat sel-sel peka. Pulpa pencicip adalah reseptor untuk pencicipan atau
rasa. Masing-masing pulpa pencicip biasanya hanya peka terhadap rasa tertentu,
tetapi kadang-kadang juga responsif terhadap rangsangan rasa. Pulpa rasa dapat
membedakan empat rasa dasar yaitu manis dapat mudah dirasakan pada ujung
lidah, asin pada ujung dan pinggir lidah, asam pada pinggir lidah, sedangkan pahit
pada bagian belakang lidah. Sel-sel peka ini mengumpul membentuk susunan
yang disebut pulpa pencicip.
Pada indera peraba ini yang berkaitan dengan struktur, tekstur, dan
konsistensi. Struktur ini merupakan sifat dari komponen penyusun, tekstur
merupakan sensasi tekanan yang dapat diamati dengan mulut atau perabaan
dengan menggunakan jari, dan konsistensi merupakan tebal, tipis, lembut dan
Mahfud Ainun Najib240210120118
halus. Adapun dengan perabaan yaitu sifat dari kekenyalan, elastisan, dan
kelengketan.
Sedangkan pada indera pendengaran yaitu dari adanya suara pada saat
dikunyah dapat mendeteksi suatu produk tersebut renyah atau tidak. Indera
pendengaran jarang digunakan dalam uji organoleptik, karena hanya produk
tertentu yang dapat diketahui suara yang dihasilkan. Misal pada kerupuk atau
keripik yang ingin mengetahui kerenyahannya.
Mahfud Ainun Najib240210120118
III. ALAT DAN BAHAN
Alat :
Sendok
Gelas
Piring
Pisau
Bahan :
Apel
Kerupuk
Dodol
Saus tomat
Kopi
Jelly
Teh
Air minum
Mahfud Ainun Najib240210120118
IV. PROSEDUR KERJA
1. Makanan padat/setengah padat
Contoh yang telah tersedia dihadapan diperhatikan, kemudian diamati
dengan menggunakan indera sebagai berikut :
Penglihatan
Penciuman/pembauan
Perabaan : - Menggunakan jari tangan (contoh yang disajikan ditekan/
dipijit diantara jari tangan).
- Menggunakan indera mulut/bibir, langit-langit, gigi,
dinding mulut dan lidah (contoh digigit sedikit kemudian
dikunyah perlahan-lahan).
Pencicipan : contoh yang disajikan dicicip sambil lidah digerak-gerakan.
2. Makanan cair
Makanan cair yang disediakan diperiksa dengan menggunakan indera :
Penglihatan
Pembauan
Perabaan : - Menggunakan jari tangan
- Menggunakan indera mulut
Pencicipan
Mahfud Ainun Najib240210120118
V. HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
Penilaian dengan indera yang juga disebut penilaian organoleptik atau
penilaian sensoris yang merupakan suatu cara penilaian yang paling primitif.
Penilaian dengan indera banyak digunakan untuk menilai mutu komoditi hasil
pertanian dan makanan. Penelitian cara ini banyak disenangi karena dapat
dilaksanakan dengan cepat dan langsung. Kadang-kadang penilaian ini dapat
memberi hasil penilaian yang sangat teliti. Dalam beberapa hal penilaian dengan
indera bahkan melebihi ketelitian alat yang paling sensitif (Soekarto, 1985).
Mengenali sifat-sifat inderawi sangat penting dalam tahapan penilaian
organoleptik bahan pangan. Oleh sebab itu pada praktikum kali ini dilakukan cara
pengenalan sifat-sifat inderawi makanan dan bahan pangan lainya. Sifat-sifat
inderawi ini dapat diketahui dengan indera penglihatan, penciuman, pencicipan,
perabaan, dan pendengaran. Indera penciuman lebih peka daripada indera
pencicipan, sedangkan pencicipan lebih peka dibandingkan dengan perabaan.
Makanan dapat dibagi menjadi makanan padat/setengah padat dan makanan cair.
Makanan padat adalah makanan yang berupa padatan, makanan setengah padat
adalah makanan yang berupa setengah padat, dan makanan cair adalah makanan
yang berupa cairan. Karakteristik makanan padat/setengah padat dan makanan
cair mempunyai persamaan meskipun bentuk fisiknya berbeda, persamaannya
yaitu pada penciuman dan pencicipan.
Pengamatan pada indera penglihatan ini dapat digunakan untuk menilai
karakteristik makanan padat/setengah padat dan makanan cair secara langsung
sperti warnanya, kenampakan, halus atau kasar, dan kekentelanya. Tetapi ada
sedikit perbedaan, yaitu pada makanan padat/setengah padat karakteristik yang
diuji adalah bentuk, ukuran, warna, dan keseragaman warna, sedangkan pada
makanan cair karakteristik yang diuji adalah warna, kejernihan, kekeruhan,
kekentalan, dan encer.
Pengamatan pada bentuk suatu sampel akan lebih mudah apabila bentuk
itu umum sesuai dengan bangun ruang dan bentuk umum lainya. Sama seperti
halnya bentuk, ukuran ini akan lebih mudah diketahui apabila sampel memiliki
Mahfud Ainun Najib240210120118
bentuk yang mudah untuk diukur atau memiliki sisi-sisi yang jelas. Sampel pada
praktikum ini ukuran dapat diketahui dengan mengukur menggunakan penggaris.
Warna juga merupakan karakteristik yang paling cepat dan mudah memberi
kesan, tetapi paling sulit untuk mendeskripsikannya. Banyak jenis makanan pun
yang memiliki warna yang tidak seragam.
Berdasarkan hasil pengamatan pada saat praktikum, karakteristik makanan
padat/setengah padat dengan menggunakan penglihatan adalah sebagai berikut:
Tabel 5.1 Hasil Pengamatan Karakteristik Makanan Padat/Setengah Padat Berdasarkan
Penglihatan
Contoh
Karakteristik Kenampakan
Bentuk Ukuran WarnaKeseragaman
Warna
Apel Oblate
D horizontal = 6,7
cm
D vertical = 5,5 cm
Hijau
kemerahan
Tidak seragam, hijau
bercamour merah
H = 85% M= 15%
Kerupuk
Bundar,
lempengan
pipih
D = 6,5 cm, t = 2
cm
Putih
gadinngSeragam
DodolSilinder,
tebal
p =6,7 cm, t = 1
cm, l = 1,9cm
Hitam
coklat
Tidak seragam, coklat
bercampur putih
C=60% P=40%
Jelly
Oblate,
bawah
pipih atas
pipih
D = 3,5 cm, t = 2,5
cmOrange Seragam
(sumber: dokumentasi pribadi, 2015)
Hasil pengamatan diatas menunjukan makanan padat dan semi padat
memiliki karakteristik yang berbeda-beda sesuai dengan standar produk tersebut,
produk olahan diatas selain apel dan dodol memilki keseragaman warna karena
disesuaikan dengan criteria mutu namun, untuk apel ini memilki
ketidakseragaman karena itu terbentuk secara alami sedangkan dodol karena
memang diinginkan warnanya tidak seragam dan membentuk pola. Menentukan
Mahfud Ainun Najib240210120118
bentuk dodol lebih mudah dibandingkan dengan yang lainnya, karena dodol
memiliki sisi-sisi dengan dimensi yang lebih jelas sehingga pada saat
pengukurannya pun lebih mudah, sedangkan pada sampel yang lainnya lebih sulit
terutama pada kerupu dan apel. Oleh karena itu, biasanya ukuran suatu bahan
yang kurang jelas sisi-sisinya yang diukur hanyalah diameter dan tingginya.
Berdasarkan hasil pengamatan karakteristik makanan cair dengan
menggunakan penglihatan adalah sebagai berikut:
Tabel 5.2 Hasil Pengamatan Karakteristik Makanan Cair Berdasarkan Penglihatan
ContohKarakteristik Kenampakan
Warna Jernih Keruh Kental Encer
Saus Tomat Merah √
Air Kopi Hitam √
Air Teh Kuning keemasan √ √
(sumber: Dokumentasi pribadi, 2015)
Pengamatan warna pada sempel cair ditentukan oleh kekhasan dari
sampel. Diantara ketiga sampel di atas yang memiliki karakteristik jernih yaitu
pada air teh karena teh ini larut dalam air, sedangkan pada kopi tidak larut
seluruhnya sehingga adanya endapan yang terbentuk yang membuat kopi menjadi
keruh. Pada saos tomat memiliki kekentalan yang pas sesuai dengan standar. Air
teh memiliki karakteristik yang encer sedangkan air kopi memiliki karakteristik
encer dan kental.
Penginderaan dengan indera penciuman dapat mendeteksi adanya aroma
atau tidaknya makanan atau bahan pangan lainya. Uji indera penciuman lebih
peka 10000 kali dari pengujian dengan menggunakan indera pencicip. Pengujian
ini memerlukan konsentrasi yang lebih rendah. Pada uji penciuman ini dapat
adanya salah persepsi apabila sedang adanya gangguan pada penciuman.
Gangguan ini dapat terjadi apabila membran mukosa yaitu lapisan sel epithelium
yang selalu basah ini kering, maka akan mengakibatkan gangguan penciuman,
karena tidak bisa melarutkan zat kimia yang tercium. Hal ini juga bisa terjadi
apabila panelis sedang sakit yang menyebabkan sel ofaktori tertutup oleh muccus
atau lendir sehingga tidak dapat mencium suatu aroma. Pada penciuman ini yang
paling berperan adalah sel olfaktori, apabila sel ini tertutup oleh lendir akan
Mahfud Ainun Najib240210120118
mengakibatkan gangguan penciuman. Bau ini sangat dipengaruhi oleh adanya
komponen makanan yang bersifat volatil dan memiliki karakteristik yang berbeda
untuk setiap jenis makanan.
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan pada makanan
padat/setengah padat dengan menggunakan indera penciuman adalah sebagai
berikut :
Tabel 5.3 Hasil Pengamatan Karakteristik Makanan Padat/Setengah
Padat Berdasarkan Penciuman/Pembauan
Contoh Karakteristik Bau Tingkat Kesukaan
Tak
Berbau
Agak
Tajam
Sangat
Tajam
Sangat
Suka
Biasa Agak
Suka
Apel √ √
Kerupuk √ √
Dodol √ √
Jelly √ √
(sumber: dokumentasi pribadi, 2015)
Pengamatan mengenai aroma ini sangat ditentukan oleh kesensitifan
indera pembau, apel disini merupakan yang tidak beraroma, namun untuk jeli
merupakan yang sangat tajam pada saat kemasanya dibuka. Untuk sampel
kerupuk juga aromanya tajam dan khas sehingga dapat tercium dan teridentifikasi
langsung kalau sampel itu adalah kerupuk. Aroma yang tajam ini apabila kita
tidak melalukan udara akan tetapi tercium atau dari jarak yang agak jauh pun
baunya sudah tercium. Pada tingkat kesukaan pada sampel jelly, kerupuk dan
dodol agak suka, karena aroma yang dihasilkan sesuai dengan yang diinginkan.
Aroma yang sangat tajam pada jelly ini dikarenakan adanya tambahan perisa yang
dapat memperkuat aroma sedangkan untuk sampel kerupuk karena pengaruh
perlakuan penggorengan.
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan pada makanan cair pada
dengan menggunakan indera penciuman adalah sebagai berikut :
Tabel 5.4 Hasil Pengamatan Karakteristik Makanan Cair Berdasarkan
Penciuman/pembauan
Mahfud Ainun Najib240210120118
Contoh Karakteristik Bau Tingkat Kesukaan
Tak
Berbau
Agak
Tajam
Sangat
Tajam
Sangat
Suka
Biasa Agak
Suka
Saus Tomat √ √
Air Kopi √ √
Air Teh √ √
(sumber: Dokumentasi pribadi, 2015)
Dibandingkan dengan yang lainya aroma kopi lebih menyengat karena itu
kopi sering digunakan sebagai penetral pada saat uji pembauan. Aroma akan
menentukan tingkat kesukaan dan aroma saus tomat serta air kopi agak suka. Dari
ketiga sampel tersebut aroma yang tercium itu sesuai dengan seharusnya.
Karakteristik makanan dan bahan pangan dapat dilakukan dengan indera
perbaan baik oleh kulit kita maupun oleh lidah yang dapat mengenali/identifikasi
halus, kasar, lembut nya makanan dan bahan pangan.
Kelembutan, kekerasan, keelastisan, dan kekenyalan merupakan parameter
pada uji makanan padat/semi padat pada praktikum kali ini dengan menggunakan
jari tangan. Untuk dapat mengetahui kekerasan, keelastisan, dan kekenyalan dapat
dengan cara menekan sampel tersebut. Kenyal dan elastis secara sekilas hampir
sama, namun untuk kenyal jika sampel diberikan tekanan dan susah kembali ke
bentuk semula sedangkan elastis dia akan cepat kembali ke bentuk semula setelah
diberi tekanan. Kelembutan dapat diketahui dengan memutar-mutar jari tangan
pada permukaan bahan. Sedangkan pada makanan cair dengan menggunakan
indera peraba dengan jari tangan, karakteristik yang dilihat adalah kehalusan,
berbutir, kelengketan, kekentalan, dan encer. Bau yang mudah tercium itu
dikarenakan bahan tersebut banyak mengandung zat-zat volatil.
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan pada makanan
padat/setengah padat dengan menggunakan indera peraba dengan jari tangan
adalah sebagai berikut :
Tabel 5.5 Hasil Pengamatan Karakteristik Makanan Padat/Setengah Padat
Berdasarkan Perabaan Dengan Menggunakan Jari Tangan
Contoh Karakteristik Kenampakan
Mahfud Ainun Najib240210120118
Lembut Keras Elastis Kenyal
Apel √ √
Kerupuk √
Dodol √ √ √
Jelly √ √
(sumber: Dokumentasi pribadi, 2015)
Dari pengamatan diatas apel dan kerupuk memiliki tekstur yang keras, hal
ini dikarenkan adanya lapisan pectin/kulit buah pada apel yang membuat kulit
apel keras dan bagian dalamnya cukup kenyal, sedangkan pada kerupuk itu lebih
dikarenakan daya penerimaan konsumen yang lebih menyenangi kerupuk dengan
tekstur keras dan renyah. Dodol memiliki tekstur yang kenyal karena itu
merupakan ciri khas dari dodol yang merupakan parameter daya terima
konsumen. Sedangkan jeli merupakan makanan sistem koloid yang bertekstur
lembut dan kenyal.
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan pada makanan cair dengan
menggunakan indera peraba dengan jari tangan adalah sebagai berikut :
Tabel 5.6 Hasil Pengamatan Karakteristik Makanan Cair Berdasarkan Perabaan Dengan
Menggunakan Jari Tangan
Contoh Karakteristik Perabaan
Halus Berbutir Lengket Kental Encer
Saus Tomat √ √
Air Kopi √ √
Air Teh √
(sumber: Dokumentasi pribadi, 2015)
Sifat lengket pada saus tomat ini dikarenakan konsistensi saus tomat ini
sangat konsisten dengan besaran partikel yang sama sehingga saat di sentuh
memilki tekstur yang menempel pada jari tangan dan meninggalkan bekas dan
kental. Sedangkan pada air kopi ini karena kopi yang disajikan bukan kopi instans
maka ada butiran-butiran kopi yang tidak larut sehingga menjadikan tekstur
tesebut berbutir. Namun, untuk sampel teh ini karena larut sempurna dalam maka
menghasilkan tekstur yang encer.
Mahfud Ainun Najib240210120118
Karakteristik kekerasan, kerapuhan, kerenyahan, kelembutan, kekenyalan,
kehalusan, dan kekasaran dapat dilakukan oleh indera peraba lidah. Pengujian
karakteistik tersebut oleh lidah dengan caradikunyah terlebih dahulu dan ditekan-
tekan kan ke liangit-langit. Cara membedakan kerapuhan dan kerenyahan itu,
apabila setelah dikunyah akan masih ada suara, sedangkan rapuh setelah dikunyah
tidak ada suara, lengket. Cara membedakan kelembutan dan kehalusan yaitu
apabila halus makanan yang ditempelkan ke langit-langit mulut akan langsung
lebur, sedangkan yang halus tidak selamanya harus sampel cair dan dilangit-langit
mulut tidak ada rasa yang berbutir-butir. Sedangkan untuk makanan yang cair
yaitu dapat mengetahui karakteristik kehalusan, berpasir, kelengketan, kekentalan,
dan encer. Cara membedakan antara lengket dan kental yaitu apabila sampel pada
saat dilangit-langit sulit untuk terlepas maka itu dikatakan dengan lengket, tetapi
apabila mudah terlepas itu dikatakan dengan kental.
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan pada makanan
padat/setengah padat dengan menggunakan indera peraba mulut adalah sebagai
berikut :
Tabel 5.7 Hasil Pengamatan Karakteristik Makanan Padat/Setengah Padat Berdasarkan
Perabaan Mulut
Contoh Karakteristik Perabaan
Keras Rapuh Renyah Lembut Kenyal Halus Kasar
Apel √ √
Kerupuk √ √ √
Dodol √ √
Jelly √ √ √
(sumber: Dokumentasi pribadi, 2015)
Tekstur keras pada apel dan kerupuk sama halnya saat disentuh oleh jari
tangan. Pada saa digigit, apel dan kerupuk sedikit memerlukan energi agar bahan
makanan tersebut bisa patah atau rusak. Apel memiliki tekstur sedikit kasar hal ini
dapat dirasakan dalam mulut. Kerupuk memiliki sifat yang renyah, karena setelah
kerupuk dikunyah pada gigi belakang masing mengeluarkan suara hasil dari
gigitan. Dodol dan jelly ini memiliki sifat yang kenyal. Sifat kenyalnya itu
merupakan ciri khas dari kedua sampel tersebut. Dodol juga memiliki sifat kasar
Mahfud Ainun Najib240210120118
hal ini dapat dirasakan didalam mulut dimana tekstur dari dodol tidak selembut
yang menjadi karakteristik khasnya. Kelembutan jelly ini dikarenakan
homogenitas dari bahan penyusun bahan pangan tersebut sehingga terasa lembut
tidak ada partikel yang menyebabkan terasa kasar atau berpasir. Sampel jelly juga
halus dimana hal ini sesuai dnegan karakteristik khasnya
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan pada makanan cair dengan
menggunakan indera peraba mulut adalah sebagai berikut :
Tabel 5.8 Hasil Pengamatan Karakteristik Makanan Cair Berdasarkan Perabaan Indera
Mulut
Contoh Karakteristik Perabaan
Halus Berpasir Lengket Kental Encer
Saus Tomat √ √
Air Kopi √ √
Air Teh √
(sumber: Dokumentasi pribadi, 2015)
Hasil pengamatan diatas menunjukan bahwa air teh memilki konsistensi
yang konsisten sehingga saat berada di mulut terasa encer. Saus tomat memiliki
sifat kental dan juga halus. Untuk air kopi dan air teh terasa melebur di mulut
yang menunjukan bahwa kedua sampel itu bersifat cair. Namun, untuk kopi ada
partikel-partikel kopi yang tidak larut dalam air sehingga terasa berpasir pada
mulut.
Pengujian karakteristik suatu bahan makanan dapat pula dilakukan dengan
menggunakan indera pencicipan. Pencicipan ini lebih peka dibandingkan dengan
perabaan. Karakteristik dengan pencicipan pada makanan padat/setengah padat
dan makanan cair sama, yaitu manis, asam, asin, dan pahit. Rasa manis ini berasal
dari zat non-ionik, seperti gula, aldehid, ikatan nitro. Rasa asin ini berasal dari zat
ionic yaitu anionik (Cl-, F-, CO2-, SO4
-) dan kationik (Na+, Ca++, Mg++, NH4+). Rasa
asam berasal dari ion hidrogen. Sedangkan rasa pahit berasal dari zat-zat ionik,
seperti alcohol, caffeine, strychrine, brucine, quinine, beberapa glucasida
linamarin dan beberapa ikatan polynitro seperti asam pikrat. Rasa manis ini
memiliki kepekaan yang lebih, tetapi rasa pahit ini memiliki kesan yang lebih
lama.
Mahfud Ainun Najib240210120118
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan pada makanan
padat/setengah padat dengan menggunakan indera pencicipan adalah sebagai
berikut :
Tabel 5.9 Hasil Pengamatan Karakteristik Makanan Padat/Setengah Padat Berdasarkan
Pencicipan
Contoh Karakteristik Cicip
Manis Asam Asin Pahit Lainnya
Apel √
Kerupuk √
Dodol √
Jelly √ √
(sumber: Dokumentasi pribadi, 2015)
Dodol dan jelly memiliki rasa yang manis. Rasa manis pada dodol dan jelli
dikarenakan gula sebagai bahan utama produk tesebut. Pada apel ada pula rasa
asamnya, karena pengaruh dari adanya vitamin c dari buah-buahan. Kerupuk ini
mempunyai rasa yang asin yang dikarenkan rasa khas dari kerupuk tersebut dan
juga pengaruh perlakuan penggorengan. Sampel jelly juga memiliki rasa asam hal
ini dikarenak penambahan bahan tambahan makanan yang disengaja agar sampel
jelly memiliki rasa seperti buah.
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan pada makanan cair dengan
menggunakan indera pencicipan adalah sebagai berikut :
Tabel 5.10 Hasil Pengamatan Karakteristik Makanan Cair Berdasarkan Pencicipan
Contoh Karakteristik Cicip
Manis Asam Asin Pahit Lainnya
Saus Tomat √ √
Air Kopi √
Air Teh √
(sumber: Dokumentasi pribadi, 2015)
Setelah dilakukan pengamatan yaitu pada saos tomat rasa yang
ditimbulkan adalah rasa manis dan asam yang ditimbulkan dari bahan dasar saos
itu sendiri yaitu tomat. Rasa manis ini karena pada saos tomat terdapatnya zat dan
non-ionik dan rasa asam karena adanya ion hidrogen. Sedangkan pada air kopi
Mahfud Ainun Najib240210120118
dan air teh rasa yang ditimbulkan adalah rasa pahit. Hal ini dikarenakan
kandungan kafein yang ada di dalam kopi dan tannin pada teh dan juga tidak ada
penambahan gula.
VI. KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
Mahfud Ainun Najib240210120118
1. Pengujian secara sensoris/organoleptik dilakukan dengan sensasi dari
rasa, bau/aroma, penglihatan, sentuhan/rabaan, dan suara/pendengaran
pada saat makanan dimakan.
2. Makanan yang dilakukan pengujian sensori diantaranya yaitu
makanan padat/setengah padat seperti apel, jelly, dodol dan kerupuk
serta makanan cair seperti saus tomat, air kopi, dan air teh.
3. Karakteristik bahan pangan berbeda satu sama lain dikarenakan
perbedaan komposisi pada sampel.
4. Apel memiliki bentuk oblat, diameter kurang lebih 5-6 cm, berwarna
hijau kemerahan, aromanya tidak berbau, bertekstur keras dan kasar,
serta rasanya asam.
5. Kerupuk berbentuk bulat lempengan pipih dengan diameter kurang
lebih 6 cm, berwarna putih gading, keras, renyah, rapuh, dan berasa
asin.
6. Dodol berbentuk silinder panjang dengan panjang kurang lebih 6 cm,
berwarna hitam coklat, elastis, kenyal kasat, dan rasanya manis.
7. Jelly berbentuk oblate dengan bagian bawah dan atas pipih sesuai
dengan kemasannya dengan diameter sekitar 3,5 cm, berwarna
seragam, kenyal, lembut, halus serta rasanya manis dan asam.
8. Saus tomat berwana merah, berasa asam, manis, serta memiliki tesktur
yang halus, lengket dan kental.
9. Air kopi berwarna hitam, keruh, beraroma tajam sedikit berpasir
akibat ampas, serta berasa pahit.
10. Air teh berwarna coklat, encer, dan berasa pahit.
6.2 Saran
1. Pelaksanaan pengujian ini harus dilakukan dalam kedaan normal
dimana praktikan sedang tidak lapar atau terlalu kenyang.
DAFTAR PUSTAKA
Mahfud Ainun Najib240210120118
Maulanie, Shelly dan Sri Novita Dewi. 2012. Pengujian Organoleptik. Bogor :
Institut Pertanian Bogor.
Potter, Norman N. 1986. Food Science. Publisher: Chapman & Hall. Ithaca, New
York.
Soekarto, S.T. 1985. Penilaian Organoleptik untuk Industri Pangan dan Hasil
Pertanian. Bharata Karya Aksara: Jakarta.
Tawali, Abu Bakar, dkk. 2004. Pengaruh Suhu Penyimpanan Terhadap Mutu
Buah-Buahan Impor Yang Dipasarkan Di Sulawesi Selatan. Universitas
Hassanudin. Makassar.
DISKUSI
Mahfud Ainun Najib240210120118
1. Bagaimana cara menerangkan karakteristik jambu biji, dodol, dan kerupuk
kepada seseorang yang belum pernah melihat ataupun mencicipi makanan
tersebut. Terangkan dengan jelas sehingga orang tersebut mengerti dan bias
membayangkan seperti apa makanan tersebut, sekaligus menunjukkan sikap.
Jawab:
Jambu biji adalah buah yang berbentuk bulat pada umumnya yang
menyerupai bentuk buah apel, kulitnya berwarna hijau dan teksturnya tidak halus
seperti tekstur kulit buah pir, sedangkan setelah dibuka dagingnya berwarna putih
dengan ada biji-biji yang berwarna kuning kecokelatan muda seperti warna krem,
buat buah jambu biji yang sudah matang akan berasa manis, keras pada saat
digigit, pada saat dilangit-langit akan terasa kasar dan berbutir, butiran tersebut
adalah bijinya yang cukup sulit untuk hancur bila dikunyah.
Jambu biji mempunyai bentuk bulat, jika belum matang rasanya agak
hambar, berwarna hijau tua, teksturnya keras, dan bagian dalamnya mengandung
bijiyang tersebar di dalam daging buah yang berwarna putih agak merah muda.
Sedangkan jika sudah matang, rasanya manis, warnanya hijau muda dengan
tekstur yang lebih lunak dan warna yang lebih tua. Dodol berbentuk silinder
memanjang, kenyal, berwarna cokelat tua, manis, lembut, lembut dan lengket.
Sedangkan kerupuk memiliki warna yang bermacam-macam tergantung dari jenis
bahan baku yang digunakan (misalnya kerupuk udang berwarna oranye,
sedangkan kerupuk aci berwarna putih).
2. Apakah sifat organoleptik untuk setiap jenis makanan itu harus sama?
Bandingkan karakteristik kerupuk dan dodol!
Jawab:
Tidak. Pada umumnya kerupuk berbentuk bulat tak beraturan, sedangkan
dodol pada umumnya berbentuk balok yang ukurannya lebih mudah untuk diukur,
karena dodol memiliki sisi-sisi yang mudah ditentukan. Pada umumnya kerupuk
berasa asin, sedangkan dodol berasa manis. Masing-masing memiliki aroma yang
khas. Kerupuk bertekstur keras, sedangkan dodol elastis dan kenyal. Kerupuk
berwarna putih gading pada umumnya, sedangkan dodol berwarna cokelat.
Mahfud Ainun Najib240210120118
3. Mengapa perbedaan atau persamaan karakteristik suatu bahan/makanan itu
penting kita ketahui?
Jawab:
Perbedaan atau persamaan karakteristik suatu bahan/makanan penting
untuk diketahui, yaitu agar lebih mudah kita membedakan antara bahan/makanan
yang bermutu baik atau tidak, untuk dapat memudahkan kita dalam
menggolongan kualitas suatu bahan/makanan ke dalam kelas-kelas, misal apakah
bahan tersebut masuk dalam kelas A yaitu kualitas tinggi , kelas B yaitu kualitas
sedang dan kelas C yaitu kualitas rendah.
4. Sifat atau karakteristik yang mana dari makanan yang diuji itu yang benar-
benar Saudara suka?Mengapa? Bandingkan dengan pendapat teman Saudara!
Jawab:
Pencicipan Jelly dan kerupuk. Karena sampel jelly memiliki rasa manis
danjuga menyegarkan apalagi setelah mencoba berbagai makanan. Sedangkan
sampel kerupuk memiliki rasa asin gurih dengan tekstur rapuh. Teman saya juga
menyukai sampel kerupuk karean rasa asin dan gurihnya