lap yogurt gita.docx
-
Upload
vinsensiaoktoberlianmarpaung -
Category
Documents
-
view
214 -
download
0
Transcript of lap yogurt gita.docx
LAPORAN SEMENTARA
PRAKTIKUM TEKNOLOGI BIOPROSES
IDENTITAS PRAKTIKAN
Nama : Gita Theodora S
Nim : 03121003031
Kelompok/Shift : 6 (Enam) / Jumat Siang
I. NAMA PERCOBAAN : Pembuatan Yogurt
II. TUJUAN PERCOBAAN
1. Dapat mengetahui cara mengolah susu agar dapat bertahan dalam jangka waktu
yang lama.
2. Dapat mengetahui bakteri-bakteri yang digunakan dalam proses pembuatan yogurt.
3. Dapat mengetahui cara fermentasi pembuatan yogurt.
III. DASAR TEORI
3.1. Definisi Yogurt
Kata yogurt berasal dari bahasa Turki yang artinya padat dan tebal. Penelitian
modern membuktikan yogurt diteliti mengandung probiotik atau bakteri bermanfaat
salah satunya Lactobacillus bulgaricus, sehingga ada juga yang menduga bahwa yogurt
diciptakan pertama kali di Bulgaria. Yogurt adalah susu yang dibuat melalui fermentasi
bakteri. Yogurt dapat dibuat dari susu apa saja, termasuk susu kacang kedelai. Tetapi
produksi modern saat ini di dominasi dari susu sapi. Fermentasi gula susu (laktosa)
menghasilkan asam laktat yang berperan dalam protein susu untuk menghasilkan
tekstur seperti gel dan bau yang unik pada yogurt.
Yogurt sejak dulu digemari di Eropa dan Amerika. Masyarakat Belanda
merupakan konsumen yogurt tertinggi di dunia, kemudian disusul oleh Swiss, Prancis,
Jepang dan negara-negara lainnya. Masyarakat Eropa, Timur Tengah, dan Jepang lebih
menyukai yogurt dengan kandungan mikroba hidup. Yoghurt atau yogurt, adalah susu
yang dalam pembuatannya menggunakan proses fermentasi bakteri. Yogurt dapat
dibuat dari susu apa saja, termasuk susu kacang kedelai. Tetapi produksi modern saat
ini didominasi susu sapi. Fermentasi dengan menggunakan gula susu (laktosa)
menghasilkan asam laktat, yang berperan dalam protein susu untuk menghasilkan
tekstur seperti gel dan bau yang unik pada yogurt. Yogurt sering dijual apa adanya,
bagaimanapun juga rasa buah, vanilla atau coklat juga popular. Yogurt dibuat dengan
memasukkan bakteri spesifik ke dalam susu di bawah temperatur yang dikontrol dan
kondisi lingkungan, terutama dalam produksi industri. Bakteri merombak gula susu
alami dan melepaskan asam laktat sebagai produk sisa. Keasaman meningkat
menyebabkan protein susu untuk membuatnya padat. keasaman meningkat (pH 4-5)
juga menghindari proliferasi bakteri patogen yang potensial. Di AS, untuk dinamai
yogurt, produk harus berisi bakteri Streptococcus salivarius subsp. thermophilus dan
Lactobacillus delbrueckii sub sp. bulgaricus. Pada kebanyakan negara, produk
mungkin disebut yogurt hanya jika bakteri hidup ada di produk akhir. Produk yang
telah dipasteurisasi, yang tidak punya bakteri hidup, disebut susu fermentasi
(minuman).
3.2. Proses Pembuatan Yogurt
Prinsip pembuatan yogurt adalah fermentasi susu, proses ini sangat lambat dan
tidak terduga karena tergantung bakteri yang melekat dalam susu. Bakteri tersebut akan
menguraikan laktosa (gula susu) menjadi asam laktat dan berbagai komponen aroma
dan citarasa. Menurut Frazier dan Westhoff (1978), starter atau bakteri terbaik untuk
pembuatan yogurt adalah campuran L. bulgaricus clan S. thermophillus. Dosis starter
yang diberikan akan mempengaruhi tingkat keasaman yogurt yang dihasilkan. Biasanya
dengan dosis 2-5% starter yogurt yang aktif dalan suhu inkubasi 45° C selama 4-6 jam
akan menghasilkan yogurt dengan keasaman 0,7-1,0%.
Tabel 3.1. Klasifikasi bakteri dalam pembuatan yogurt
Lactobacillus
bulgaricus
Streptococcus thermopilus
Kingdom Prokariotik Prokariotik
Diviso Schizophyta Schizophyta
Kelas Eubacteriales Eubacteriales
Familia Lactobacillaceae
Genus Lactobacillus Eubacteriales
Spesies Lactobacillus
bulgaricus
Streptococcus thermopilus
(Sumber : Lestari,2013)
Pada umumnya dibuat dari susu segar, susu ini dapat berupa susu cair langsung
tetapi yang perlu diperhatikan, susu yang digunakan harus susu putih. Yogurt juga
dapat dibuat dari susu skim (susu tanpa lemak) yang dilarutkan dalam air dengan
perbandingan tertentu bergantung pada kekentalan produk yang diinginkan. Selain dari
susu hewani, belakangan ini yogurt juga dapatdibuat dari campuran susu skim dengan
susu nabati (susu kacang-kacangan). Adapun komponen-komponen air susu dituliskan
sebagai berikut:
a) Kadar Air
Air susu mengandung air 87,90%, yang berfungsi sebagai bahan pelarut bahan
kering. Air di dalam susu sebagian besar dihasilkan dari air yang diminum ternak sapi.
b) Kadar Lemak
Air susu merupakan suspensi alam antara air dan bahan terlarut di dalamnya.
Salah satu diantaranya adalah lemak. Kadar lemak di dalam air susu adalah 3,45%.
Kadar lemak sangat berarti dalam penentuan nilai gizi air susu. Bahan makanan hasil
olahan dari bahan baku air susu seperti mentega, keju, krim, susu kental dan susu
bubuk banyak mengandung lemak.
c) Kadar Protein
Kadar protein di dalam air susu rata-rata 3,20% yang terdiri dari 2,70% casein
(bahan keju) dan 0,50% albumin, berarti 26,50% dari bahan kering air susu adalah
protein. Di dalam air susu juga terdapat globulin dalam jumlah sedikit. Protein di dalam
air susu juga merupakan penentu kualitas air susu sebagai bahan konsumsi.
d) Kadar Laktosa
Laktosa adalah bentuk karbohidrat yang terdapat di dalam air susu. Laktosa tidak
terdapat dalam bahan-bahan makanan yang lain. Kadar laktosa di dalam air susu adalah
4,60% dan ditemukan dalam keadaan larut. Laktosa terbentuk dari dua komponen gula
yaitu glukosa dan galaktosa. Sifat air susu yang sedikit manis ditentukan oleh laktosa.
Kadar laktosa dalam air susu dapat dirusak oleh beberapa jenis kuman pembentuk asam
susu.
e) Kandungan Vitamin
Kandungan vitamin sangatlah perlu bagi tubuh. Kadar vitamin di dalam air susu
tergantung dari jenis makanan yang diperoleh dari ternak sapi tersebut dan waktu
laktasinya. Vitamin diukur dengan satuan International Units (IU) dan mg (milligram).
Vitamin yang terdapat dalam lemak disebut ADEK dan vitamin yang yang larut di
dalam air susu, tergolong vitamin B komplek, vitamin C, vitamin A, provitamin A, dan
vitamin D. Vitamin yang larut di dalam air susu yang terpenting adalah B1, B2, asam
nikotinat dan asam pantotenat. Bila air susu dipanaskan, dipasteurisasi atau disterilisasi
maka 10 – 30% vitamin B1 akan hilang, vitamin C akan hilang 20 – 60%.
f) Enzim
Enzim berfungsi untuk mengolah suatu bahan menjadi bahan lain dengan jalan
autolyse. Enzim yang terkenal adalah peroxydase, reductase, katalase dan phospatase.
Dengan adanya pemanasan, enzim tidak akan berfungsi lagi.
3.2.1. Proses Fermentasi Yogurt
Fermentasi adalah proses yang berlangsung dalam keadaan anaerob, dimana
dalam proses ini tidak melibatkan serangkaian transfer elektron yang dikatalisis oleh
enzim yang terdapat dalam membran sel. Perilaku mikroorganisme terhadap makanan
dapat menghasilkan dampak positif maupun negatif, dan fermentasi makanan biasanya
mengacu pada dampak positifnya. Untuk mengahsilkan fermentasi yang berdampak
positif seperti pada fermentasi maka diperlukan kondisi lingkungan yang sesuai dengan
pertumbuhan mikroba pembentuk yogurt tersebut.
Pada umumnya pemecahan karbohidrat berlangsung melalui suatu degradasi dari
gula monosakarida yaitu glukosa menjadi asam piruvat. Selain menghasilkan asam
piruvat sebagai produk akhir juga dihasilkan 2 molekul NHDH yang harus dioksidasi.
Tergantung pada tipe mikroorganisemenya asam piruvat (CH3COCOOH)
dimetabolismekan lebih lanjut untuk menghasilkan produk akhir fermentasi. Produk
akhir fermentasi tersebut dapat digunakan untuk mengidentifikasi mikroba yaitu
dengan cara melihat hasil-hasilnya dari pemecahan glukosa. Fermentasi tersebut
memperkaya variasi makanan dengan mengubah aroma, rasa, dan tekstur makanan
Bakteri L. bulgaricus & S. thermophilus menghasilkan produk akhir fermentasi
berupa asam laktat sehingga keduanya sering disebut bakteri asam laktat (lactic acid
bacteria).Bakteri L. bulgaricus dan S. thermophilus mengurai laktosa (gula susu)
menjadi asam laktat dan berbagai komponen aroma dan citarasa. L. bulgaricus lebih
berperan pada pembentukan aroma, sedangkan S. thermophilus lebih berperan pada
pembentukan cita rasa. Pada mikroba yang menjalankan fermentasi, energi yang
dihasilkan sedikit sekali karena elektron yang terbentuk tidak diubah menjadi energi
tetapi ditangkap oleh asam piruvat sehingga terbentuk asam laktat. Pemecahan asam
piruvat menjadi asam laktat sering disebut fermentasi asam laktat, seperti terlihat pada
reaksi di bawah ini:
Gambar3.1. Reaksi Pemecahan Asam Piruvat
(Sumber : Munawar, 2009)
Secara singkat pemecahan glukosa oleh bakteri asam laktat dapat dituliskan sebagai
berikut:
Gambar3.2. Reaksi Pemecahan Glukosa
(Sumber : Munawar, 2009)
Pembuatan yogurt dilakukan dengan proses fermentasi, dengan proses fermentasi
ini maka rasa yogurt akan menjadi asam, karena adanya perubahan laktosa menjadi
asam laktat oleh bakteri-bakteri tersebut. Apabila tidak diinginkan rasa yang tidak
terlalu asam, tambahkan zat pemanis. Inkubasi adalah proses pertumbuhan biakan
bakteri atau perbanyakan biakan dengan menyediakan keadaan lingkungan yang sesuai
(Javetz et al., 1980). Lingkungan dalam hal ini adalah suhu, merupakan faktor
terpenting pada inkubasi yang akan mempengaruhi terhadap perkembangbiakan asam
laktat dari yogurt (Singh et al., 1980), menurut Frazier dan Westhoff (1978) suhu dan
lama inkubasi perlu diperhatikan agar dapat dicegah terjadinya dorninasi oleh salah
satu galur biakan atau spesies lain.
Yogurt yang telah dipasteurisasi memiliki rentang hidup yang panjang dan tidak
membutuhkan kulkas. Yogurt kaya akan protein, beberapa vitamin B, dan mineral yang
penting. Yogurt memiliki lemak sebanyak susu darimana ia dibuat.
Karena struktur laktosa yogurt dirusak, maka yogurt bisa dikonsumsi orang yang alergi
terhadap susu. Yogurt kaya dengan vitamin B. Reaksi dalam fermentasi berbeda-beda
tergantung pada jenis gula yang digunakan dan produk yang dihasilkan. Secara singkat,
glukosa (C6H12O6) yang merupakan gula paling sederhana, melalui fermentasi akan
menghasilkan etanol (2C2H5OH). Reaksi fermentasi ini dilakukan oleh ragi, dan
digunakan pada produksi makanan.
C6H12O6 → 2C2H5OH + 2CO2 + 2 ATP
(Energi yang dilepaskan:118 kJ per mol), Dijabarkan sebagai Gula (glukosa, fruktosa,
atau sukrosa) → Alkohol (etanol) + Karbon dioksida + Energi (ATP) Jalur biokimia
yang terjadi, sebenarnya bervariasi tergantung jenis gula yang terlibat, tetapi umumnya
melibatkan jalur glikolisis, yang merupakan bagian dari tahap awal respirasi aerobik
pada sebagian besar organisme. Jalur terakhir akan bervariasi tergantung produk akhir
yang dihasilkan.
Lactococcus lactis adalah salah satu bakteri terlibat dalam pembuatan yogurt.
Bakteri ini bahkan membedakan yogurt dengan produk olahan susu jenis lain. Bakteri
ini akan bekerja sama dengan bakteri Lactobacillus bulgaricus dalam memfermentasi
susu segar untuk mengubahnya menjadi yogurt. Bakteri Lactobacillus bulgaricus akan
berperan dalam pembentukan aroma yogurt, sedangkan Streptoccus lactis berperan
dalam pembentukan rasa dari yogurt.
Jenis bakteri streptococcus yang biasanya digunakan dalam makanan adalah
Streptococcus lactis. Bakteri ini berperan dalam pembuatan mentega, keju dan yogurt.
Pada pembuatan yogurt, bakteri streptococcus bekerja sama dengan bakteri
lactobacillus. Bakteri lactobacillus berperan dalam pembentukan aroma yogurt,
sedangkan bakteri Streptococcus lactis berperan dalam pembentukan rasa yogurt.
3.3. Macam-macam Yogurt
Macam-macam yogurt dapat dibedakan menjadi beberapa macam, yaitu :
a) Yogurt pasteurisasi
yaitu yogurt yang setelah masa inkubasi selesai dipasteurisasi untuk mematikan
bakteri dan memperpanjang umur simpannya
b) Yogurt beku
yaitu yogurt yang disimpan pada suhu beku
c) Dietetic yogurt
yaitu yogurt rendah kalori, rendah laktosa, atau yang ditambah vitamin dan
protein
d) Yogurt konsentrat
yaitu yogurt dengan total padatan sekira 24%
Berdasarkan tingkat kadar lemaknya dari suatu yogurt, yogurt dapat dibedakan
atas yogurt berlemak penuh (kadar lemak lebih dari 3%), yogurt yang memiliki kadar
setengah berlemak (kadar lemak 0,5-3,0%), dan yogurt yang berlemak rendah (lemak
kurang dari 0,5%). Perbedaan kadar lemak tersebut berdasarkan jenis susu dan
campuran bahan yang digunakan dalam pembuatan suatu yogurt. Maka dari itu kualitas
yogurt dapat dilihat dari kadar lemaknya juga.
3.4. Manfaat Yogurt
Yogurt dibuat melalui proses fermentasi dengan melibatkan dua jenis bakteri
baik, yaitu Streptococcus thermophilus dan Lactobacillus bulgaricus. Kedua bakteri ini
tergolong dalam bakteri asam laktat, karena kemampuannya menguraikan laktosa
menjadi asam laktat. Adanya asam laktat inilah yang menyebabkan yogurt menjadi
asam. Proses fermentasi menyebabkan kadar laktosa dalam yogurt menjadi berkurang
dan sebaliknya kandungan asam laktat menjadi bertambah, sehingga menimbulkan rasa
asam. Sesungguhnya manfaat yogurt sebagai minuman kesehatan bukan berarti baru
lagi, bahkan sejak dulu orang sudah meyakini bahwa yogurt memiliki banyak khasiat.
Bangsa India meyakini yogurt sebagai obat perut mujarab utamanya untuk meredakan
gangguan penceraan yang umum dan mengembalikan keseimbangan tubuh. Wanita-
wanita di Persia memanfaatkan yogurt untuk wajah dan percaya dapat menghilangkan
keriput serta dapat menjaga kecantikan.
Jika disimak, daftar khasiat yogurt yang dipercayai orang cukup panjang, mulai
dari perawatan kulit, menetralkan racun, mengurangi sulit tidur (insomnia), mencegah
diare, menambah kebugaran, hingga mencegah kanker, radang paru-paru dan
memperkuat jantung. Karena itu umumnya sehabis menjalani pengobatan dengan
antibiotika, misalnya, dokter menganjurkan pasien meminum yogurt. Tujuannya untuk
memulihkan keseimbangan mikroflora usus. Inilah salah satu keuntungan yang
ditawarkan oleh bakteri yogurt. Lebih daripada itu, banyak penelitian menunjukkan
bahwa bakteri dalam yogurt dan susu fermentasi lain memberi ekstra manfaat bagi kita.
Sejumlah ahli membeberkan beberapa manfaat yang dapat dipetik dari konsumsi
yogurt. bilamana dilakukan secara teratur, antara lain;
1. Yogurt dapat menghasilkan zat-zat yang diperlukan oleh hati sehingga berguna
untuk pencegahan penyakit kanker,
2. Mikroba pada yogurt bermanfaat untuk proses pencernaan di dalam tubuh,
sehingga baik sekali dikonsumsi bagi mereka yang memiliki masalah perut yang
tidak beres.
3. Yogurt memiliki gizi yang tinggi bahkan lebih tinggi dibandingkan susu segar.
Kandungan lemak lebih rendah, sehingga cocok bagi mereka yang sedang
menjalankan program diet rendah kalori.
4. Yogurt memproduksi vitamin tambahan, meningkatkan nilai gizi serta membantu
pertumbuhan.
5. Yogurt sebagai minuman yang berfungsi sebagai antimikroba yang mampu
melawan mikroba “jahat” di dalam tubuh.
6. Yogurt mampu mengurangi kolesterol, karena selama pertumbuhannya bakteri
yogurt menyerap sejumlah zat kolesterol ke dalam selnya. Penyerapan ini dapat
terjadi di usus kecil dan membantu mengurangi kolesterol dalam darah, sehingga
dapat menghindari gejala penyakit jantung koroner.
7. Memerangi kanker dan tumor serta meningkatkan kekebalan tubuh.
8. Lebih ekstrim lagi, karena kemampuan di atas, maka yogurt diyakini mampu
memperpanjang umur.
Bakteri yogurt menawarkan banyak manfaat, tapi manfaat tersebut ada selama
bakteri dalam yogurt masih hidup dan aktif. Saran Dr McGill, Profesor dari Mayo
Medical School Minesotta, apabila membeli yogurt, pastikan bahwa kita memilih merk
dengan label yang menerangkan bahwa produk tersebut mengandung kultur aktif yang
masih hidup. Dengan kultur hidup, setelah masuk ke dalam usus, kultur yogurt itu
langsung aktif dan mulai bekerja memecah laktose menghasilkan asam laktat. McGill
menambahkan, hindari mengkonsumsi yogurt yang sudah dibekukan, karena terlalu
sedikit bakteri yang masih berfungsi, sehingga tidak akan didapatkan manfaat yang
diharapkan dari minuman ini. Demikianlah, jika sebagian besar bakteri yang telah mati,
yogurt menjadi tak lebih dari sekedar minuman susu yang bergizi. Yogurt juga
memiliki banyak manfaat lain, diantaranya adalah :
a) Meremajakan wajah
Tidak perlu biaya mahal untuk merawat kulit agar terlihat sempurna. Yogurt
mengandung asam laktat, yang merupakan komponen dalam prenting bahan kimia
untuk pergantian kulit.
b) Pembersih yang ramah lingkungan
Perabotan dari kuningan dapat berkilau kembali menggunakan yogurt. Asam
laktat-nya juga berfungsi menggerogoti kotoran.
c) Membantu pencernaan
Bakteri baik yang ada dalam yogurt membantu menyeimbangkan kadar asam
dalam usus. Hal ini dapat mencegah masalah pencernaan seperti diare dan sembelit.
Selain itu, seseorang yang sensitif terhadap laktosa nyatanya terbukti tak bermasalah
saat makan makan yogurt. Yogurt rendah asam, karena itu membantu dalam
menyeimbangkan pH tubuh Anda. Keseimbangan pH yang tepat dalam tubuh juga
memungkinkan tubuh untuk menyerap lebih banyak mineral seperti magnesium,
kalsium, zinc dan zat besi. Untuk mendapat manfaatnya, pastikan yogurt mengandung
setidaknya satu miliar unit pembentuk koloni (colony-forming units atau CFUs)
probiotik hidup. Informasi ini biasanya tersedia di situs-situs merk Yogurt terkenal.
d) Menjaga jantung tetap sehat
Yogurt juga baik untuk jantung sebab rendah lemak, bahkan bebas lemak.
Mengonsumsinya dapat membantu menurunkan risiko terserang tekanan darah tinggi.
Protein khusus dalam susu mengatur tekanan darah, kadar kalsium, magnesium,
potasium, dan menyebabkan efek penurun tekanan darah.
3.5. Macam-Macam Yogurt Menurut Cara Pembuatannyaa) Strained
yaitu dibuat dengan cara mengangkat air dadih dari susu. Bentuknya paling
kental, mirip puding tahu atau custard. Proses fermentasi langsung dalam kemasannya.
Setelah terbentuk yogurt, tidak ditambahkan apa pun dan tidak diaduk-aduk. Umumnya
adalah yogurt tawar (plain).
b) Set yogurt
teksturnya lembut dan mampu dimasukkan ke boks karton. Bentuknya agak encer
karena setelah terbentuk yogurt, ditambahkan bahan lain (misal pemanis, perasa, atau
buah-buahan), kemudian diaduk, baru disimpan dalam kemasan, sehingga teksturnya
lebih cair.
c) Stirred
yaitu yogurt yang diaduk dan ditambahkan jus atau potongan buah. Bentuknya
agak encer karena setelah terbentuk yogurt, ditambahkan bahan lain (misal pemanis,
perasa, atau buah-buahan), kemudian diaduk, baru disimpan dalam kemasan, sehingga
teksturnya lebih cair. Bentuknya paling encer. Setelah terbentuk yogurt kemudian
dicairkan sehingga yogurt jenis ini bisa langsung diminum.
3.6. Standar Mutu Yogurt
Adapun yogurt memiliki standar mutu untuk menentukan kualitas dari suatu
pembuatan yogurt. Mutu yogurt dapat dilihat dari Standar Nasional Indonesi (SNI).
Standar ini menetapkan syarat mutu, pengambilan contoh, dan cara uji yogurt. Standar
ini hanya berlaku untuk yogurt yang siap konsumsi. Berdasarkan Standar Nasioal
Indonesia (SNI) untuk yogurt yang dikeluarkan oleh Badan Standardisasi Nasional
tahun 1992 dengan nomor SNI 01-2981-1992 yogurt dengan kualitas yang baik
memiliki total asam laktat sekitar 0,5 - 2,0 persen dan kadar air maksimal 88 persen.
Sedangkan derajat keasaman (pH) yang sebaiknya dicapai oleh yogurt adalah 4,5
Tabel 3.2. Syarat Mutu Yogurt (SNI 01-2981-1992)
No. KriteriaUji Spesifikasi
1. Keadaan
- Penampakan
- Bau
- Rasa
- Konsentrasi
-Cairan tersebut kental
sampai semi padat
- Normal/khas
- Asam/khas
- Homogen
2. Lemak : % ; b/b Maks. 3,8
3. Bahan Kering Tanpa Lemak : %
; b/b
Maks. 8,2
4. Protein: % ; b/b Min. 3,5
5. Abu Maks. 1.0
6. Jumlah asam (sebagai laktat) : %
; b/b
0,5 – 2,0
7. Cemaran logam
- Timbal (Pb): mg/kg
- Tembaga (Cu) : mg/kg
- Seng (Zn) : mg/kg
- Timah (Sn) : mg/kg
- Raksa (Hg) : mg/kg
- Arsen (As) : mg/kg
Maks.0,3
Maks. 20
Maks. 40
Maks. 40
Maks. 0,03
Maks. 0,1
8. Cemaran mikroba
- Bakteri coliform
- E.coli ; APM/g
- Salmonella
Maks. 10
< 3
Negatif / 100 gram
(Sumber : Ardhiyan, 2011)
IV. ALAT DAN BAHAN
4.1. Alat
1. Wadah plastik
2. Termometer
3. Lemari es
4. Autoclave
5. Penangas air
6. Erlenmeyer
7. Pengaduk
8. Baskom
4.2. Bahan
1. Susu sapi segar layak minum: 200 ml
2. Starter (L. Bulgaricus dan S. Thermopillus (campuran))
3. Aquadest
V. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Sterilkan semua alat yang digunakan dengan autoclave sebelumnya dan dicuci
dengan aquadest.
2. Siapkan susu dan tempatkan dalam 3 erlenmeyer dengan jumlah yang sama banyak.
3. Panaskan susu sampai 80-85oC, lalu dinginkan dengan cepat sampai 40–45oC dalam
baskom berisi air, ulangi 3 kali.
4. Pindahkan susu kedalam wadah plastik yang telah dipersiapkan.
5. Masukkan 2% bakteri starter dari volume susu.
6. Tutup wadah plastik ,masukkan dalam oven bersuhu 40–45oC. Pertahankan suhu
sampai 3–4 jam selama berlangsungnya fermentasi.
7. Keluarkan dari oven dan didinginkan sampai suhu 5oC.
8. Amati setiap perubahan yang terjadi selama percobaan.
DAFTAR PUSTAKA
Dwi, Liyansa. 2013. Yoghurt. (Online). http://liyansayu-boyu.blog spot .
com/2013_06_01_archive.html. Diakses pada 5 Maret 2015
Ma’ruf, Amar. 2012. Yogurt, Definisi Proses Pembuatan. (Online). http:// samapahu.
Blogspot.com/2012/12/yogurt-definisi-proses-pembuatan.html. Diakses pada 5
Maret 2015
Munawar, Taufiq. 2009. Bakteri Pada Yogurt. (Online). http://muhtaufiqmunawar.
blogspot.com/2009/01/bakteri-pada-yogurt.html. Diakses pada 5 Maret 2015
Rivani. 2011. Makalah Yogurt. (Online). http://rivani19story.blogspot.com/2011/08/
makalah-yogurt.html. Diakses pada 5 Maret 2015
Setiyoningtyas, Riska.Laporan Praktikum Pembuatan Yoghurt. (Online). http://
www.slideshare.net/tyasriskars/laporan-praktikum-pembuatan-yoghurt?relat
ed=1Lestari, (diakses pada 5 Maret 2015)