LAP KKL VIA

17
PENDAHULUAN Kegiatan kuliah kerja lapangan (KKL) merupakan kegiatan wajib untuk mahasiswa.Dalam KKL memberikan banyak manfaat yaitu dapat mengetahui secara langsung kondisi perusahaan yang dikunjungi, serta dapat menanyakan secara langsung pengetahuan yang belum didapat di perkuliahan secara umum.Sehingga dapat diperbandingkan antara yang diperoleh diperkuliahan dan di dunia kerja yang sebenarnya. Kuliah kerja lapangan kali ini adalah berlokasi di Jakarta dan bandung. Untuk daerah Jakarta mengunjungi kantor akuntan public Ernst and Young dan Direktorat jendral pajak pusat. Sedangkan di daerah Bandung adalah Kantor Pelayanan Pembendaharaan Negara. KANTOR AKUNTAN PUBLIK Industri jasa audit keuangan telah berkembang pesat dalam beberapa dekade terakhir. Tak hanya di negara-negara yang secara ekonomi sudah maju, besarnya permintaan atas jasa audit juga merambah kawasan emerging market.Indonesia misalnya. Kemajuan pasar modal di kawasan tersebut berimbas pada kebutuhan perusahaan akan opini dan penilaian pihak ketiga. Salah satu yang memerlukannya adalah laporan keuangan perusahaan. Perusahaan yang dimaksud di sini tentunya perusahaan publik.Memang, beberapa industri, perbankan misalnya, juga

description

vdgvdkge

Transcript of LAP KKL VIA

Page 1: LAP KKL VIA

PENDAHULUAN

Kegiatan kuliah kerja lapangan (KKL) merupakan kegiatan wajib untuk

mahasiswa.Dalam KKL memberikan banyak manfaat yaitu dapat mengetahui secara langsung

kondisi perusahaan yang dikunjungi, serta dapat menanyakan secara langsung pengetahuan yang

belum didapat di perkuliahan secara umum.Sehingga dapat diperbandingkan antara yang

diperoleh diperkuliahan dan di dunia kerja yang sebenarnya.

Kuliah kerja lapangan kali ini adalah berlokasi di Jakarta dan bandung. Untuk daerah

Jakarta mengunjungi kantor akuntan public Ernst and Young dan Direktorat jendral pajak pusat.

Sedangkan di daerah Bandung adalah Kantor Pelayanan Pembendaharaan Negara.

KANTOR AKUNTAN PUBLIK

Industri jasa audit keuangan telah berkembang pesat dalam beberapa dekade terakhir. Tak

hanya di negara-negara yang secara ekonomi sudah maju, besarnya permintaan atas jasa audit

juga merambah kawasan emerging market.Indonesia misalnya. Kemajuan pasar modal di

kawasan tersebut berimbas pada kebutuhan perusahaan akan opini dan penilaian pihak ketiga.

Salah satu yang memerlukannya adalah laporan keuangan perusahaan.

Perusahaan yang dimaksud di sini tentunya perusahaan publik.Memang, beberapa

industri, perbankan misalnya, juga mensyaratkan hal tersebut. Namun menurut peraturan

perundangan, perusahaan yang sudah go public itulah yang memang paling berkewajiban

mencantumkan pernyataan auditor independen dari laporan keuangan mereka.

Bagi perusahaan yang sudah mencatatkan diri di bursa, men-disclose informasi yang

bersinggungan dengan kepentingan publik merupakan sebuah keharusan. Di Indonesia, pasal 86

ayat 1a UU Pasar Modal No 8/1995 mensyaratkan emiten atau perusahaan publik untuk

memberikan laporan secara berkala kepada Bapepam dan masyarakat.

Laporan berkala yang dimaksud adalah informasi reguler tentang kegiatan usaha dan

keadaan keuangan emiten atau perusahaan publik.Bagi masyarakat (baca investor), laporan

tersebut dibutuhkan untuk keputusan investasi. Salah satu laporan yang wajib mendapatkan opini

Page 2: LAP KKL VIA

auditor publik, dalam hal ini kantor akuntan publik (KAP), adalah laporan keuangan tahunan

perusahaan.

Salah satu jasa yang diberikan KAP adalah atestasi. Mengutip Wikipedia, atestasi

merupakan suatu pernyataan pendapat atau pertimbangan yang diberikan oleh pihak yang

independen dan kompeten, yang menyatakan apakah asersi (assertion) suatu entitas sudah sesuai

atau belum dengan kriteria yang telah ditetapkan. Asersi sendiri adalah suatu pernyataan yang

dibuat oleh satu pihak yang dimaksudkan untuk digunakan oleh pihak lain, contoh asersi dalam

laporan keuangan historis adalah adanya pernyataan manajemen bahwa laporan keuangan sesuai

dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum.

Dengan demikian besarnya keingintahuan dan manfaat yang diberikan maka KKL pada

hari pertama dimulai mengunjungi KAP terbesar yaitu :

KANTOR AKUNTAN PUBLIK ERNST AND YOUNG

Ernst & Young (EY atau E&Y) adalah perusahaan jasa profesional yang merupakan salah satu

dari the Big Four auditors, bersama dengan PricewaterhouseCoopers (PwC), Deloitte Touche

Tohmatsu (Deloitte), dan KPMG. Di Indonesia, EY berafiliasi dengan Kantor Akuntan

Publik Purwantono, Suherman & Surja (PSS). Klien utama Ernst & Young antara lain Pertamina,

Bank Negara Indonesia (BNI), Bank Rakyat Indonesia (BRI), PT Krakatau Steel & Group, Coca

Cola Bottling Indonesia&Indosat.

EY memiliki empat lini jasa utama:

Assurance, yaitu audit keuangan (assurance pokok) yang menyumbangkan 54% dari total

pendapatan pada 2007.

Tax, meliputi Business Tax Compliance, Human Capital, Indirect Tax, International Tax

Services, Tax Accounting & Risk Advisory Services, dan Transaction Tax, dengan

kontribusi pendapatan pada 2007 sebesar 22%.

Transactions meliputi due diligence komersial, keuangan, real estat, dan pajak,

merger&akuisisi, penilaian & pemodelan bisnis, restrukturisasi korporasi, dan jasa

integrasi. Dikenal sebagai Transaction Advisory Services (TAS).

Page 3: LAP KKL VIA

Advisory, meliputi Technology and Security Risk Services (TSRS), Fraud Investigation

and Dispute Services (FIDS), dan Business Risk Services (BRS). Sebelumnya lini jasa ini

disatukan dengan Assurance dalam Assurance and Advisory Business Services (AABS).

Lini jasa ini menyumbangkan 12% pendapatan pada 2007.

JENJANG KARIER EY

Adapun jika ingin berkarier di Ernst & Young memiliki Jenjang level/tingkatan di Ernst &

Young untuk profesional adalah sebagai berikut:

1.   Assistant 1

2.   Assistant 2

3.   Senior 1

4.   Senior 2

5.   Senior 3

6.   Manager 1

7.   Manager 2

8.   Manager 3

9.   Senior Manager

10.Executive Director

11. Partner

Pada umumnya untuk level assistant sampai dengan senior, kalau performance anda

memenuhi harapan, maka setiap tahunnya akan naik ke level berikutnya yang berdampak

terhadap perubahan salary anda, bahkan kalau performance anda melebihi dari harapan dan anda

dianggap mampu, jangan heran kalau anda bisa double promote.

Page 4: LAP KKL VIA

DIREKTORAT JENDRAL PAJAK

Tempat tujuan KKL selanjutnya adalah direktorat jendral pajak yang berlokasi di Jl. Jend.Gatot

Subroto No. 40-42 Jakarta Selatan. Direktorat jendral pajak yang kami kunjungi merupakan

kantor pusat. Sehingga segala aktivitas perpajakan berpusat disini.Sehingga banyak keuntungan

yang diambil dari KKL disini.

Direktorat Jenderal Pajak adalah sebuah Direktorat Jenderal di bawah Kementerian Keuangan

Indonesia yang mempunyai tugas merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan standardisasi

teknis di bidang perpajakan. Dalam melaksanakan tugasnya, Direktorat Jenderal Pajak

menyelenggarakan fungsi:

Penyiapan perumusan kebijakan Departemen Keuangan di bidang perpajakan.

Pelaksanaan kebijakan di bidang perpajakan.

Perumusan standar, norma, pedoman, kriteria, dan prosedur di bidang perpajakan.

Pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang perpajakan.

Pelaksanaan administrasi direktorat jenderal.

Pajak-pajak Pusat yang dikelola oleh Direktorat Jenderal Pajak meliputi :

1. Pajak Penghasilan (PPh)

PPh adalah pajak yang dikenakan kepada orang pribadi atau badan atas penghasilan yang

diterima atau diperoleh dalam suatu Tahun Pajak. Yang dimaksud dengan penghasilan adlah

setiap tambahan kemampuan ekonomis yang berasal baik dari Indonesia maupun dari luar

Indonesia yang dapat digunakan untuk konsumsi atau untuk menambah kekayaan dengan nama

dan dalam bentuk apapun. Dengan demikian maka penghasilan itu dapat berupa keuntungan

usaha, gaji, honorarium, hadiah, dan lain sebagainya.

2. Pajak Pertambahan Nilai (PPN)

PPN adalah pajak yang dikenakan atas konsumsi Barang Kena Pajak atau Jasa Kena Pajak di

dalam Daerah Pabean. Orang Pribadi, perusahaan, maupun pemerintah yang mengkonsumsi

Barang Kena Pajak atau Jasa Kena Pajak dikenakan PPN.Pada dasarnya, setiap barang dan jasa

Page 5: LAP KKL VIA

adalah Barang Kena Pajak atau Jasa Kena Pajak, kecuali ditentukan lain oleh Undang-undang

PPN.Tarif PPN adalah tunggal yaitu sebesar 10%.Dalam hal ekspor, tarif PPN adalah 0%.Yang

dimaksud Dengan Pabean adalah wilayah Republik Indonesia yang meliputi wilayah darat,

peraian, dan ruang udara diatasnya.

3. Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPn BM)

Selain dikenakan PPN, atas barang-barang kena pajak tertentu yang tergolong mewah, juga

dikenakan PPn BM. Yang dimaksud dengan Barang Kena Pajak yang tergolong mewah adalah :

a. Barang tersebut bukan merupakan barang kebutuhan pokok; atau

b. Barang tersebut dikonsumsi oleh masyarakat tertentu; atau

c. Pada umumnya barang tersebut dikonsumsi oleh masyarakat berpenghasilan tinggi; atau

d. Barang tersebut dikonsumsi untuk menunjukkan status; atau

Apabila dikonsumsi dapat merusak kesehatan dan moral masyarakat, serta mengganggu

ketertiban masyarakat

4. Bea Meterai

Bea Meterai adalah pajak yang dikenakan atas dokumen, seperti surat perjanjian, akta notaris,

serta kwitansi pembayaran, surat berharga, dan efek, yang memuat jumlah uang atau nominal

diatas jumlah tertentu sesuai dengan ketentuan.

5. Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)

PBB adalah pajak yang dikenakan atas kepemilikan atau pemanfaatan tanah dan atau bangunan.

PBB merupakan Pajak Pusat namun demikian hampir seluruh realisasi penerimaan PBB

diserahkan kepada Pemerintah Daerah baik Propinsi maupun Kabupaten/Kota.

6. Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB)

BPHTB adalah pajak yang dikenakan atas perolehan hak atas tanah dan atau bangunan. Seperti

halnya PBB, walaupun BPHTB dikelola oleh Pemerintah Pusat namun realisasi penerimaan

Page 6: LAP KKL VIA

BPHTB seluruhnya diserahkan kepada Pemerintah Daerah baik Propinsi maupun

Kabupaten/Kota sesuai dengan ketentuan

1. Pajak Propinsi

a. Pajak Kendaraan Bermotor dan Kendaraan di Atas Air;

b. Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor dan Kendaraan di Atas Air;

c. Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bemotor;

d. Pajak Pengambilan dan Pemanfaatan Air Bawah Tanah dan Air Permukaan.

2. Pajak Kabupaten/Kota

a. Pajak Hotel;

b.Pajak Restoran;

c. Pajak Hiburan;

d. Pajak Reklame;

e. Pajak Penerangan Jalan;

f. Pajak Pengambilan Bahan Galian Golongan C;

g. Pajak Parkir.

Tugas dan Peran di Direktorat Jendral Pajak Pusat

a. Sekretariat Direktorat Jenderal

Melaksanakan koordinasi pelaksanaan tugas serta pembinaan dan pemberian dukungan

administrasi kepada semua unsur di DJP.

b. Direktorat Peraturan Perpajakan I

Merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan standardisasi teknis di bidang peraturan

KUP, Penagihan Pajak dengan Surat Paksa, PPN dan PPnBM, serta PTLL, dan PBB dan

BPHTB.

c. Direktorat Peraturan Perpajakan II

Merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan standardisasi teknis di bidang peraturan PPh,

perjanjian dan kerjasama perpajakan internasional, bantuan hukum, pemberian bimbingan

dan pelaksanaan bantuan hukum, dan harmonisasi peraturan perpajakan.

Page 7: LAP KKL VIA

d. Direktorat Pemeriksaan dan Penagihan

Merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan standardisasi teknis di bidang pemeriksaan

dan penagihan pajak.

e. Direktorat Intelijen dan Penyidikan

Merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan standardisasi teknis di bidang intelijen dan

penyidikan pajak.

f. Direktorat Ekstensifikasi dan Penilaian

Merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan standardisasi teknis di bidang ekstensifikasi

dan penilaian perpajakan.

g. Direktorat Keberatan dan Banding

Merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan standardisasi teknis di bidang keberatan dan

banding.

h. Direktorat Potensi Kepatuhan dan Penerimaan

Merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan standardisasi teknis di bidang potensi,

kepatuhan, dan penerimaan.

i. Direktorat Penyuluhan, Pelayanan dan Hubungan Masyarakat

Merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan standardisasi teknis di bidang penyuluhan,

pelayanan dan hubungan masyarakat.

j. Direktorat Teknologi Informasi Perpajakan

Merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan standardisasi teknis di bidang teknologi

informasi perpajakan.

k. Direktorat Kepatuhan Internal dan Transformasi Sumber Daya Aparatur

Merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan standardisasi teknis di bidang kepatuhan

internal dan transformasi sumber daya aparatur.

l. Direktorat Transformasi Teknologi Komunikasi dan Informasi

Merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan standardisasi teknis di bidang transformasi

teknologi komunikasi dan informasi.

m. Direktorat Transformasi Proses Bisnis

Merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan standardisasi teknis di bidang transformasi

proses bisnis.

Page 8: LAP KKL VIA

Kantor direktorat jendral pajak yang tersebar diseluruh Indonesia :

Kantor Wilayah DJP Wajib Pajak Besar , di Jakarta

Kantor Wilayah DJP Jakarta Khusus , di Jakarta

Kantor Wilayah DJP Jakarta Pusat , di Jakarta

Kantor Wilayah DJP Jakarta Barat , di Jakarta

Kantor Wilayah DJP Jakarta Selatan , di Jakarta

Kantor Wilayah DJP Jakarta Timur, di Jakarta

Kantor Wilayah DJP Jakarta Utara, di Jakarta

Kantor Wilayah DJP Nanggroe Aceh Darussalam, di Banda Aceh

Kantor Wilayah DJP Sumatera Utara I, di Medan

Kantor Wilayah DJP Sumatera Utara II, di Pematang Siantar

Kantor Wilayah DJP Riau dan Kepulauan Riau, di Pekanbaru

Kantor Wilayah DJP Sumatera Barat dan Jambi, di Padang

Kantor Wilayah DJP Sumatera Selatan dan Kepulauan Bangka Belitung, di Palembang

Kantor Wilayah DJP Lampung dan Bengkulu, di Bandar Lampung

Kantor Wilayah DJP Banten, di Serang

Kantor Wilayah DJP Jawa Barat I, di Bandung

Kantor Wilayah DJP Jawa Barat II, di Bekasi

Kantor Wilayah DJP Jawa Tengah I, di Semarang

Kantor Wilayah DJP Jawa Tengah II, di Surakarta

Kantor Wilayah DJP DI Yogyakarta, di Yogyakarta

Kantor Wilayah DJP Jawa Timur I, di Surabaya

Kantor Wilayah DJP Jawa Timur II, di Sidoarjo

Kantor Wilayah DJP Jawa Timur III, di Malang

Kantor Wilayah DJP Bali, di Denpasar

Kantor Wilayah DJP Nusa Tenggara, di Mataram

Kantor Wilayah DJP Kalimantan Barat, di Pontianak

Kantor Wilayah DJP Kalimantan Selatan dan Tengah, di Banjarmasin

Kantor Wilayah DJP Kalimantan Timur, di Balikpapan

Kantor Wilayah DJP Sulawesi Selatan, Barat dan Tenggara, di Makassar

Page 9: LAP KKL VIA

Kantor Wilayah DJP Sulawesi Utara, Tengah, Gorontalo dan Maluku Utara, di Manado

Kantor Wilayah DJP Papua dan Maluku, di Jayapura

KPPN

A.     Sejarah Singkat

Awal pembentukan KPPN Bandung I dimulai pada tahun 1965 berdasarkan keputusan

Menteri Urusan Pendapatan, Pembiayaan dan Pengawasan Republik Indonesia tanggal 22

Desember 1964 Nomor PKN/1/6/4 dan mulai beroperasi pada Januari 1965 dengan

nomenklatur pada saat itu yaitu Kantor Pusat Perbendaharaan Negara.

Dalam sejarah perjalanannya sejak Januari 1965 sampai saat ini KPPN Bandung I telah

mengalami beberapa kali perubahan nomenklatur mulai dengan Kantor Pusat

Perbendaharaan Negara, kemudian pada tahun 1968 berubah menjadi Kantor Bendahara

Negara, selanjutnya pada tahun 1975 berubah lagi menjadi Kantor Perbendaharaan Negara

dan pada tahun 1990 berubah lagi menjadi Kantor Perbendaharaan dan Kas Negara

sekaligus memisahkan KPKN Bandung I dan KPKN Bandung II berdasarkan Keputusan

Menteri Keuangan tanggal 12 Juni 1989 nomor.645/KMK.01/1989  

Sejalan dengan pengembangan Organisasi pada Tahun 2002 KPKN Bandung II bergabung

dengan KPKN Bandung I dan Menjadi KPKN Bandung. Pada tahun 2004 KPKN berubah

lagi nomenklaturnya menjadi KPPN Bandung. Kemudian, untuk lebih meningatkan mutu

pelayanan kepada masyarakat berdasarkan keputusan Menteri Keuangan 

nomor.214/KMK.01/2005 tanggal 2 Mei 2005 KPPN Bandung pecah menjadi KPPN

Bandung I dan KPPN Bandung II.

B.     Wilayah Kerja

Wilayah Kerja KPPN Bandung I meliputi Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kabupaten

Bandung Barat, dan Kota Cimahi.   dengan satuan kerja berjumlah 237 satker sebagi

berikut :

Kantor Daerah (KD) : 103 Satker

Kator Pusat (KP)            :   47 Satker

Dekosentrasi                 :   53 Satker

Page 10: LAP KKL VIA

Tugas Pembantuan        :   34 Satker

C.    Sumber Daya Manusia

Sumber Daya Manusia (SDM) yang ada di KPPN Bandung I Berjumlah 50 Orang dengan

komposisi sebagai berikut :

1. Menurut jenis kelamin :

Laki-Laki : 27 Orang Pegawai

Perempuan : 23 Orang Pegawai

2. Menurut tingkat pendidikan dan golongan :

3. Menurut tingkat pendidikan dan eselon :

4. Menurut usia dan golongan :

D. Prestasi/Penghargaan Yang Pernah Diraih

KPPN Bandung I Mendapat Juara harapan IV di tahun 2009 dalam penilaian KPPN

Percontohan se Indonesia.

E. Tugas dan Fungsi Pelayanan

Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan RI Nomor 134/PMK.01/2006 tanggal 22

Desember 2006 tentang Organisasi dan Tata Kerja Instansi Vertikal Direktorat Jenderal

Perbendaharaan, KPPN Bandung I mempunyai tugas pokok dan fungsi sebagai berikut :

A. Tugas Pokok :

1. Melaksanakan kewenangan perbendaharaan dan bendaharawan umum,

2. Penyaluran pembiayaan atas beban anggaran, serta

3. Melakukan penatausahaan penerimaan dan pengeluaran anggaran melalui dan dari kas

negara berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

B. Fungsi :

Page 11: LAP KKL VIA

1. Pengujian terhadap dokumen surat perintah pembayaran berdasarkan peraturan perundang-

undangan ;

2. Penerbitan Surat Perintah Pencairan Dana dari Kas Negara atas nama Menteri Keuangan

(Bendahara Umum Negara) ;

3. Penyaluran Pembiayaan atas beban APBN ;

4. Penilaian dan pengesahan terhadap penggunaan uang yang telah disalurkan

5. Penatausahaan penerimaan dan pengeluaran Negara melalui dan dari Kas Negara

6. Pengiriman dan penerimaan kiriman uang ;

7. Penyusunan Laporan Pelaksanaan APBN ;

8. Penyusunan Laporan Realisasi pembiayaan yang berasal dari Pinjaman dan Hibah Luar

Negeri ;

9. Penatausahaan Penerimaan Negara Bukan Pajak ;

10. Penyelenggaraan verifikasi transaksi keuangan dan akuntansi

11. Pembuatan tanggapan dan penyelesaian temuan hasil pemeriksaan

12. Pelaksanaan kehumasan

13. Pelaksanaan administrasi KPPN.

Page 12: LAP KKL VIA

LAPORAN KULIAH KERJA LAPANGAN

JAKARTA- BANDUNG

20 – 24 JANUARI 2013

NAMA : NOVIA AYU PUSPITASARI

NIM : 12030110141107

AKUNTANSI REGULER II

FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS

UNIVERSITAS DIPONEGORO