Lap. Aluminium Dan Senyawanya (Selesai)

29
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK 1 ALUMINUIM DAN SENYAWANYA Penyusun : Muhammad Fadli ( 1301782) Kelompok 3 ( Tiga) : Pinta Rida Ade Amelia Nasution Sherlin Oktavia Dosen :1.Dra. Bayharti, M.Sc 2. Miftahul Khair , S.si 3. Eka Yusmaita M.Pd 4. Dra. Andromeda M.Si Asisten : 1. Rian Setiawan 2. Gusfaria Palendra LABORATORIUM KIMIA ANORGANIK FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2014 0

description

mengenai bagaimana sifat dari logam aluminium dalam asam dan dalama basa serta membandingkannya dengan logam Mg. dan juga membandingkan bagaimana sifat keasaman dan kebasaan dari kedua logam tersebut

Transcript of Lap. Aluminium Dan Senyawanya (Selesai)

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK 1ALUMINUIM DAN SENYAWANYA

Penyusun :Muhammad Fadli ( 1301782)Kelompok 3 ( Tiga) :Pinta Rida Ade Amelia NasutionSherlin OktaviaDosen :1.Dra. Bayharti, M.Sc 2. Miftahul Khair , S.si3. Eka Yusmaita M.Pd 4. Dra. Andromeda M.SiAsisten : 1. Rian Setiawan 2. Gusfaria PalendraLABORATORIUM KIMIA ANORGANIKFAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAMUNIVERSITAS NEGERI PADANG2014

DAFTAR ISIDaftar Isi1ALUMINIUM DAN SENYAWANYA2A.TUJUAN PRAKTIKUM2B.WAKTU PELAKSANAAN2C.TEORI DASAR2D.ALAT DAN BAHAN6E.CARA KERJA71.EKSPERIMEN REAKSI DENGAN ASAM KLORIDA72.Eksperimen reaksi dengan larutan NaOH73.Eksperimen reaksi dengan oksigen74.Membandingkan AlCl2 dan magnesium klorida85.Eksperiment membandingkan sifat asam-basa AlCl3 dan MgO86.Eksperimen membandingkan sifat asam basa ion Al3+ dan Mg2+ terhidrasi9F.TABEL PENGAMATAN10Table 1 reaksi dengan asam klorida10Table 2 reaksi dengan larutan natrium hidroksida10Table 3 reaksi dengan oksigen10Table 5 Membandingkan sifat asam basa aluminium oksida dan magnesium oksida11Table 6 Membandingkan sifat asam-basa ion Al dan Mg yang terhidrasi11G.PEMBAHASAN121.Eksperiment reaksi aluminium dengan asam klorida122. Eksperiment reaksi dengan larutan NaOH123. Reaksi dengan oksigen135. Membandingkan sifat asam basa aluminium oksida dan magnesium oksida13 6. Membandingkan sifat asam-basa ion Al dan Mg yang terhidrasi14H.Kesimpulan16LAMPIRAN17DAFTAR PUSTAKA21

ALUMINIUM DAN SENYAWANYA

A. TUJUAN PRAKTIKUM

Mempelajari kimia aluminium dan senyawanya dan membandingkannya dengan kimia magnesium dan senyawanya.B. WAKTU PELAKSANAAN Hari,tanggal : Jumat , 4 Oktober 2014Pukul : 09.40-12.20 WIBTempat : Laboratorium Kimia Anorganik, FMIPA UNP Padang

TEORI DASAR

Imu kimia aluminium sangat ditentukan oleh muatan yang besar dan jari-jari yang kecil dari ion Al+3, yaitu kerapatan muatan besar.Kerapatan MuatanKationSatuan muatan Jari-jari ion(nm)Muatan/ jari-jari

Na++10,09810

Mg2++20,06531

Al+3+30,04863

Zn2++20,07427

Cu2++20,06929

Jika garam aluminium dilarutkan dalam air ion Al3+ segera membentuk [Al(H2O)9]3+ yang biasanya ditulis dengan Al3+(aq). Di dalam larutan air, air yang bebas berfungsi sebagai basa dan dapat diperoleh kesetimbangan berikut.(Tim staff praktikum kimia anorganik, 2014) [Al(H2O]9]3+ + H2O [Al(H2O)9]3+ + H2ODalam basa yang kuat seperti NaOH terjadi reaksi. [Al(H2O)9]3+ + 3OH [Al(H2O)3(OH)3](s) + H2O(l)Dalam larutan NaOH yang berlebih, [Al(H2O)4(OH)4](s) + OH (aq) [Al(H2O)3(OH)3](s) H2O(l)

Aluminium adalah salah satu golongan III A yang merupakan unsure logam yang berwarna putih perak mengkilat. Aluminium merupakan 10 gram elektropositif dan diudara aluminium merupakan logam yang tahan karat. Aluminium diproduksi dalam jumlah yang besar dalam dunia industry hal ini karena aluminium banyak dimanfaatkan orang. Proses pembuatan aluminium dalam industry dikenal dengan proses hal yang terdiri dari dua tahapan proses, yaitu tahap pemurnian berhasil atau krolit yang memanfaatkan sifat atmosfer dari aluminium oksida dan tahap elektrolisis untuk memeproleh aluminium murni yang kemudian melalui proses lebih lanjut. Aluminium dibuat dalam bentuk tertentu beberapa kegunaan aluminium yaitu digunakan dalam konstruksi pesawat dan mobil. Reaksi kimia logam aluminium Aluminium adalah logam putih yang liat dan dapat ditempa bubuknya berwarna abu-abu, ia melebur pada 1090C. bila tekanan udara, objek-objek aluminium teroksidasi pada permukaannya, tetapi lapisan oksidasi-oksidasi ini melindungi objek dari oksidasi lebih lanjut. Asam klorida encer dengan mudah melarutkan logam ini, pelarutan lebih lambat dalam asam sulfat encer atau garam nitrat encer. 3 Al + 6 H+ 2 Al 3+ 3 H2Proses pelarutan dapat dipercepat dengan menambahkan sedikit melarutkan (II) klorida pada campuran asam pada klorida, pekat juga melarutkan aluminium. 2 Al + 6 HCl 2 Al3+ + 3H2 + 6Cl-Asam sulfat pekat melarutkan aluminium dengan membedakan belerang dioksida 2 Al + 6H2SO4 2Al3+ + 3SO42- + 3SO2 + 6H2OAsam nitrat pekat membuat logam menjadi positif dengan hidroksi alkali terbentuk larutan tetrahidroksi aluminat. 2 Al + 2OH + 6 H2O [ Al (OH)4]- + 3H2 + 3H2Aluminium adalah logam invalen dalam senyawa-senyawanya ion aluminium (Al3+) membentuk garam-garam yang tak berwarna dengan anion-anion yang tak berwarna. Halida nitrat dan sulfatnya larut dalam air, larutan air, larutan ini memperlihatkan reaksi asam karena hidrolisis. Aluminium sulfat dapat dibuat hanya dalam keadaan padat saja, dalam air terhidrolisis dan membentuk (Al(OH)2). Dua faktor yang harus dipertimbangkan untuk menilai, kelarutan senyawa dalam air, kecil ukuran dan tingginya muatan ion Al3+ ini sukar larut dalam air. Contoh : Al2Cl3 bahkan AlF3 ynag merupakan gabungan dari Al3+ dan F- yang bervalensi 1. Menunjukan kelarutan dalam air yang rendah AlCl3, AlBr2 dan AlI2 mempunyai sifat kovalen dan mudah larut dalam air.(Sugiyarto, 2004) Sejumlah garam aluminium dan seperti halnya logam golongan ( VIII A) mengkristal dan larutannya sebagai hidrat, satu cirri utama , larutan garam aluminium dalam air bersifat asam. Karena daya tarik akan elektron dari ion kecil dengan muatan yang tinggi dari Al3+. Ikatan OH dalam molekul logam H2O putus. Proton dilepaskan keluar dari lengkung koordinasi ligan H2O. Sedangkan ion kompleksnya berubah menjadi [Al(H2O)5 OH]2+, logam aluminium yang dilapisi dengan oksida dapat mencegah pengkaratan pada selang pH 4,5-8,3 Logam merupakan logam berwarna putih kerapatan dengan kerapatan yang rendah mempunyai massa jenis 2,7 gram/cm3. Sifat-sifat yang dimiliki aluminium antara lain :1. Ringan Tahan korosi dan tidak beracun maka digunakan untuk alat runah tangga seperti: panic, wajan, dan lain-lain.2. Refleksi, dalam bentuk aluminium fold digunakan sebagai pembungkus makanan, obat, dan rokok.3. Daya hantar listrik, dua kali besar dari Cu maka Al digunakan sebagai kabel mtiang listrik.4. Panduan Al dengan logam lainnya menghasilkan logam yang kuat seperti duralin ( campuran Al,Cu,Mg) untuk pembuatan badan pesawat5. Al sebagai reduktor untuk oksida MnO2 dan Cr2O2. Aluminium adalah logam yang sangat melimpah dialam, meskipun demikian, besi masih bias lebih banyak digunakan dari pada aluminium, karena dapat ongkos pembuatan aluminium terlalu tinggi, aluminium terdapat sebagai silikat, lempung, batu serpih, batu tuis, dll. (F. Albert Cotton, 1989) Pembuatan aluminium dari senyawa-senyawa tersebut diatas memerlukan ongkos terlalu tinggi . lagi pula, aluminium ynag amsih mengandung besi dan silicon tidak berguna sama sekali. Untungnya dialam terdapat juga bauksit Al2O3.H2O. aluminium yang murni diperoleh dari zat ini dengan cara elektrolida, sebelum elektrolida dapat dikerjakan. Bijihnya yang masih mengandung silicon dan besi harus dibersihkan lebih dahulu. Untuk maksud tersebut, dipergunakan sifat amfoter dari aluminium oksida yang kotor dicampur dengan larutan. Natrium hidroksida panas sehingga larut berupa ion aluminat + Al(OH)4-(Parham dan Mahdian, 2008)

C. ALAT DAN BAHAN

Alat Tabung reaksi Gelas kimiaPipa penyalur gasPembakar bonsen Bahan Keping aluminiumSerbuk AlPita MgAsam klorida encerNatrium hidroksida encer Larutan merkuri(II) kloridaGas klorTabung pengeringCaCl2Aluminium klorida anhidratMagnesium klorida anhidratMagnesium oksidaAluminium oksidaLarutan Al+ 0,1 MLarutan Mg2+ 0,1 M

D. CARA KERJA

1. EKSPERIMEN REAKSI DENGAN ASAM KLORIDA

5 ml asam klorida encer + beberapa keping logam Al

Masukkan kedalam tabung reaksi

Jika 5 menit Al tidak bereaksi

Panaskan

Ulangi dengan pita Mg2. Eksperimen reaksi dengan larutan NaOH

5 ml NaOH encer + beberapa keeping Al ( serbuk 1 sendok)

Masukkan kedalam tabung reaksi

Jika setelah 5 menit belum bereaksi Panskan 3. Eksperimen reaksi dengan oksigen

Al foil

Masukkan kedalam gelas kimia

Taburi dengan larutan merkuri (II) klorida

Biarkan beberapa menit, kemudian cuci aluminium foil dengan air

Biarkan bebrapa menit di udara4. Membandingkan AlCl2 dan magnesium klorida

A. Pemanasan klorida anhidraAlCl3 anhidrat panaskan dalam tabung reaksi

Lakukan Pengamatan

B. Pengaruh air terhadap klorida anhidrat 1 sendok AlCl3 anhidrat

Masukkan tabung reaksi

+ tetes demi tetes air

Ulangi percobaan dengan menggunakan MgCl2 anhidrat5. Eksperiment membandingkan sifat asam-basa AlCl3 dan MgO

Periksa reaksi dari Al2O3 dan MgO dengan air periksa pH larutan

Periksa reaksi oksida-oksida mula-mula asam klorida encer, NaOH encer Gunakan 0,1 gram oksida dalam 3 ml asam / basa6. Eksperimen membandingkan sifat asam basa ion Al3+ dan Mg2+ terhidrasi

Sediakan 2 tabung reaksi

3 ml Al3+ 3ml Mg2+

Periksa pH

+ NaOH encer 3 ml

Lihatlah pengamatannya

E. TABEL PENGAMATANTable 1 reaksi dengan asam kloridaPerlakuan Pengamatan

5 ml HCl + logam Altidak bereaksi

Dipanaskan Ada gelembung gas H2 , ada perubahan warna, bening abu-abu, adanya gelembung gas

5 ml HCl + logam Mg Bereaksi ,ada gelembung gas, keeping Mg langsung habis, tabung reaksi panas, logam Al larut

Table 2 reaksi dengan larutan natrium hidroksidaPerlakuan Pengamatan

5 ml NaOH encer + Logam aluminium Bereaksi , ada gelembung gas, Al berubah menjadi putih dan keruh

5 ml NaOH + pita magnesiumTidak ada perubahan

Dipanaskan Adanya gelembung gas, uap bening dan tak berwarna

Table 3 reaksi dengan oksigenPerlakuan Pengamatan

Al + H2OBereaksi

Al foil + HgCl2Ada Gelembung gas pada permukaan aluminium foil dan tabung reaksi sedikit panas larutan menjadi keruh

Dibiarkan beberapa menitLarutan berwarna abu abu dan lapisan aluminium habis.

Dicuci dengan air dan didiamkan Al habis dan menjadi abu

Table 5 Membandingkan sifat asam basa aluminium oksida dan magnesium oksidaPerlakuan Pengamatan

Aluminium oksida + H2O

ada endapan putih, larutan bening, PH : 8

Aluminium + HClada endapan putih dan warna larutan bening dengan PH :3

Aluminium + NaOHada endapan dan larutan bening dengan PH : 13

Mg + H2Ocampurannya bersifat homogen, dan berwarna putih dengan PH : 9

Mg + HCl( banyak endapan putih, larutan berwarna putih dengan PH : 6

Mg + NaOHbanyak endapan putih, larutan bening dengan PH : 14

Table 6 Membandingkan sifat asam-basa ion Al dan Mg yang terhidrasiPerlakuan Pengamatan

Mg2+ ( MgCl2) pH= 6

Mg+NaOHendapan putih

Mg+NaOH ( berlebih )ternyata endapan masih ada dan tidak hilang (tidak larut)

Al3+ (AlCl3)pH= 3

Al+NaOHendapan putih

Al + NaOH ( berlebih )warna larutan kembali menjadi bening dan endapan hilang (melarut)

F. PEMBAHASAN

Pada percobaan ini eksperiment yang dilakukan yaitu sebagai berikut:1.Eksperiment reaksi aluminium dengan asam klorida Hal yang pertama dilakukan yaitu mencampurkan 5 ml asam klorida encer dengan kepingan aluminium kedalam tabung reaksi, namun pada saat itu tidak terjadi reaksi. Kemudian setelah 5 menit tidak terjadi reaksi, maka dilakukan pemanasan pada campuran tersebut, ada gelembung gas H2. Pada reaksi yang terjadi pada Al + HCl berlangsung lambat dengan reaksi sebagai berikut: 2Al + 6HCl 2AlCl3 + 3H2Setelah itu mereaksikan magnesium dengan HCl, langkahnya sama dengan aluminium tetapi, pada magnesium terjadi reaksi yang berlangsung cepat dibandingkan dengan aluminium . adapun reaksinya yaitu sebagai berikut: Mg + 2HCl MgCl2 + H2Dalam eksperimen ini, kita mengetahui lambat atau cepat reaksinya suatu logam terlihat dari banyak nya gelembung gas yang tampak, dimana pada Al ketika blm dipanaskan tidak ada gelembung, hal ini menunjukkan bahwa logam Al itu kurang reaktif terhadap HCl, sedangkan pada pita Mg terlihat banyak gelembung gas, hal ini menunjukkan bahwa pita Mg lebih reaktif di bandingkan logam Al.2. Eksperiment reaksi dengan larutan NaOH Eksperimen ini sama dengan eksperimen pertama. Hanya saja pada eksperiemen kedua ini larutan asam klorida diganti dengan natrium hidroksida.dimana pada eksperimen ini terlihat bahwa logam Al lebih cepat bereaksi dengan NaOH , hal ini terbukti dengan banyaknya gelembung gelembung gas, sedangkan pita Mg lambat bereaksi dengan NaOH, hal ini terlihat dari tidak tampak nya gelembung gas pada sisi pita Mg, namun ketika dipanaskan baru mulai tampak gelembung gelembung gas pada pita Mg. Ini menunjukkan bahwa logam Al lebih reaktif dari pada Mg apabila direaksikan dengan Basa. Jadi semakin kuat sifat logam makin mudah berekasi dengan Asam dan sulit bereaksi dengan basa, dan semakin lemah sifat logam semakin sulit bereaksi dengan asam dan mudah bereaksi dengan basa.

Perlu diketahui bahwa aluminium tidak boleh dicuci dengan soda kue ( natrium karbonat). Karena hal ini disebabkan larutan yang mampu mengendap adalah Al(OH)2, karena larutan ini memberikan konsentrasi OH- yang cukup tinggi sebagai akibat dari hidrolisis. Sedangkan natrium karbonat merupakan senyawa-senyawa yang bersifat korosi degan persamaan rekasi: CO32-(aq) + H2O HCO3(aq) + OH-Dan juga apabila panci Aluminium dicuci dengan Na2CO3 akan rusak dan bereaksi dengan Na2CO3 sehingga lapisan Aluminium akan terkikis.

3. Reaksi dengan oksigenPercobaan ketiga ini yaitu meneteskan larutan HgCl2pada kertas alumunium Foil, menurut hasil pengamatan pada Aluminium Foil terbentuk gelembung kemudian mendiamkan beberapa menit aluminium foil menjadi warna keabu- abuan akibat terkikisnya lapisanAluminium pada aluminium Foil tersebut. Alumunium Foil dicuci dengan air terbentuk gelembung dibawahnya.Setelah itu membiarkannya beberapa menit di udara.Kertas AluminiumFoil terkelupas semua dan lama kelamaan akan hancur menjadi abu .Reaksi dengan oksigen terjadi setelah Al Foil direaksikan dengan HgCl2yang membentuk oksida,Al yang berbentuk seperti abu, yaitu membersihkan lapisan permukaan Alumunium Foil secara,efektif karena HgCl2 tersebut dapat melepaskan lapisan oksida dari alumunium sesuai dengan reaksi.HgCl2(aq) + Al2O3(s) 2 AlCl3 + 3 HgO Setelah lapisan Aluminium terkikis, kemudian dicuci dengan aquadest.Perlakuan selanjutnya yaitu membiarkan di udara, sehingga terjadi reaksi dengan oksigen membentuk lapisan tipis oksida (AlCl3) yang melindungi dari oksidasi lebih lanjut. Reaksi yang terjadi :2Al(s) + 3/2O2 Al2O3(S) 5. Membandingkan sifat asam basa aluminium oksida dan magnesium oksida Oksida (Al2O3) dalam air cenderung membentuk asam , meskipun juga bersifat basa , karena memiliki sifat amfoter dimana H2O akan memberikan sifat Basa (OH-) sehingga terbentuk 2Al(OH)3 pada saat pengukuran pH = 8 . Adapun reaksi yang terjadi adalah :Al2O3 + H2O 2Al (OH)3Al2O3 dicampur dengan HCl encer menghasilkan endapan putih, warna larutan bening dan bersifat asam memiliki pH 3 . Reaksi yang terjadi adalah :Al2O3 (s) + 6HCl(aq)encer 2AlCl3(aq) + 3H2OAl2O3 yang direaksikan dengan NaOH terdapat pula endapan putih dan memiliki pH 13Yang diuji dengan kertas indikator universal. Reaksi yang terjadi :NaOH Na+ + OH-2Al 3+ + 2OH- + 6H2O 2Al (OH)4- + 3H2 2Al (OH)4- + 3H2 + 2Na+ 2Na [Al (OH)4 ] + 3H2 Sedangkan untuk MgO dalam air cenderung membentuk basa karena terdapatnya endapan putih dari Mg(OH)2 yang cenderung basa kuat , memiliki pH 9Reaksi yang terjadi : MgO + H2O Mg(OH)2Sedangkan untuk MgO dalam HCl encer menghasilkan endapan putih dan larutannya berwarna putih memiliki pH 6 . Reaksi yang terjadi :MgO(s) + 2HCl (aq)encer MgCl2(s) + H2O(aq)Sedangkan MgO dalam NaOH memiliki pH 14 dan sifatnya lebih basa . Dengan memiliki reaksi :NaOH Na+ + OH-Mg2+ + 2OH- + 2H2O Mg(OH)4- + H2 Mg(OH)4- + H2 + Na+ Na [Mg (OH)4 ] + H2Dari reaksi diatas dapat dilihat bahwa logam aluminium dapat bereaksi dengan senyawa asam encer dan basa encer . Dengan Kata lain sifat yang dimilik aluminium itu disebut amfoter. 6. Membandingkan sifat asam-basa ion Al dan Mg yang terhidrasiDalam percobaan ini dimasukkan larutan garam aluminium dan larutan garam magensium masing-masing diukur pH-nya. Pada larutan garam aluminium, pH = 3. Sedangkan larutan garam magnesium, pH = 6. Hal ini menunjukkan bahwa ion Mg2+lebih mendekati ke basa dibandingkan dengan ion Al3+. Hal ini karena AlCl3 berasal dari asam kuat dan basa lemah sedangkan MgCl2 berasal dari asam kuat dan basa kuat. Disini endapan Al(OH)3 ynag tadinya mengendap menjadi larut menghasilkan ion aluminat. Hal ini menunjukkan bahwa aluminium hidroksida bersifat amfoter, yaitu dapat bersifat asam maupun basa. Yaitu Al(OH)3 H3AlO3Selanjutnya masing-masing larutan ditetesi dengan NaOH sampai tidak terbentuknya endapan. Percobaan ini menunjukkan bahwa ion Al3+dan ion Mg2+ketika direaksikan dengan NaOH akan sama-sama membentuk senyawa hidroksidanya. Terbentuknya Al(OH)3pada larutan dapat dilihat pada warna larutan yang menjadi keruh.Reaksi keduanya :Pada Aluminium Al3+(aq) + 3OH-(aq) Al(OH)3(aq) Pada Magnesium Mg2+ + 2OH- Mg(OH)2(aq)Ketika larutan Mg2+ 0,1M tidak melarut dalam NaOH berlebih karena Mg2+(aq) tidak bersifat amfoter seperti Al3+(aq), sehingga tidak dapat berbalik sifat untuk menyesuaikan dengan larutannya, karena endapan basa tidak bisa larut dalam basa.

H.KesimpulanDari praktikum yang dilakukan dapat disimpulkan :1. ReaksilogamAluminiumdalamHClencerberjalanlambatdanmemerlukan pemanasan.ReaksiberjalanlambatkarenalogamAluminium memiliki lapisan oksida Aluminium yang bersifat melindungi logamnya. Sedang pada reaksi Pita Mg dengan HCl encerberlangsung dengan cepat tanpa ada pemanasan.2. Logam aluminium lebih mudah terlarut dalam larutan NaOH dibandingkan dengan Magnesium3. Larutan HgCl2 dapat membersihkan permukaan aluminium foil4. Ion Al3+ bereaksi dengan basa kuat menghasilkan endapan, penambahan NaOH selanjutnya dapat melarutkan kembali endapan, sedangkan untuk ion Mg2+ endapannya tidak dapat larut.5. Aluminium bereaksi dengan asam menghasilkan gas hidrogen

LAMPIRAN

Eksperimen.1.Reaksi dengan HCl1. Reaksi dengan HCl- Al = saat ditambahkan HCl terbentuk gelembung gas dikeping Al, reaksi lambat sehingga memerlukan pemanasan.Reaksi Al2O3(s) + 6 HCl(aq) 2AlCl3(aq) + 3H2(g)- Mg = saat ditambahkan HCl, Mg melarut dan terbentuk gelembung-gelembung gas, reaksi cepat sehingga tanpa pemanasan.ReaksiMg(s) + 2 HCl(aq) MgCl2(aq) + H2(g)

1. Baik Al maupun Mg dapat bereaksi dengan HCl membentuk suatu garam dan gas H2, dan harga potensial elektrodanya positif (+) sehingga dapat bereaksi. Al lambat bereaksi karena harga potensial elektroda Mg lebih besar dibandingkan Al.

Eksperimen.2. Reaksi dengan larutan NaOH1. Logam AlSaat ditambahkan NaOH terdapat gelembung gas . Logam Al melarut dan timbul gelembung gas yang banayak pada saat pemanasan.Pita MgSaat ditambahkan NaOH terdapat gelembung-gelembung gas setelah dipanaskan Mg melarut sedikit (reaksi berjalan lambat dibanding dengan logam Al).

4 dan 5. Persamaan reaksi yang terjadi: Logam Aluminium: 2Al 3+ + 2OH- + 6H2O 2Al (OH)4- + 3H2 NaOH Na+ + OH- 2Al (OH)4- + 3H2 + 2Na+ 2Na [Al (OH)4 ] + 3H2 Pita Magnesium: Mg2+ + 2OH- + 2H2O Mg(OH)4- + H2 NaOH Na+ + OH- Mg(OH)4- + H2 + Na+ Na [Mg (OH)4 ] + H26. Karena apabila panci Aluminium dicuci dengan Na2CO3 akan rusak dan bereaksi dengan Na2CO3 sehingga lapisan Aluminium akan terkikis.

Eksperimen.3. Reaksi dengan Oksigen7. Reaksi dengan OksigenKetika larutan HgCl2 diteteskan pada kertas Al Foil. Pada Al Foil terbentuk gelembung dan terkikis, setelah didiamkan kemudian dicuci dengan air, terbentuk gelembung dibawah Al. Foil. Saat dibiarkan diudara lapisan Al terkelupas semua dan lama-kelamaan hancur seperti abu.Persamaanreaksi :HgCl2(aq) + Al2O3(s) 2 AlCl3 + 3HgO2Al(s) + 3/2 O2(g) Al2O3(s)

8. Karena HgCl2 dapat melepaskan lapisan oksida dari alumunium, sesuai dengan reaksi no.7 di atas

9. Terbentuk Al2O3 karena saat Al bereaksi dengan udara membentuk lapisan tipis oksida yaitu Al2O3 yang melindungi dari oksidasi lebih lanjut. Al2O3 stabil karena sulit bereaksi dengan udara yang ada disekitarnya serta sulit bereaksi dengan asam/basa encer dan asam pekat.

10. Aluminium tidak mengalami korosi karena Aluminium dilindungi oleh lapisan Al2O3 yang tahan terhadap korosi

11. Kegunaan logam Aluminium:a. Untuk lapisan peralatan memasakb. Untuk pembungkus makananc. Untuk bahan kontruksi dasar pada rangka, baik gedung mobil maupun pesawat terbangd. Sebagai kabel listrikl

Sifat Aluminium:a. Ringan, tahan terhadap korosi udara serta tidak beracunb. Bersifat reflektifc. Daya hantar listrik besard. Sebagai reduktor

Eksperimen 5 : Membandingkan Sifat Asam Basa Alumunium Oksida dan Magnesium Oksida15. Reaksi Al2O3 dengan air menghasilkan ada endapan putih, larutan bening, PH : 8Reaksi MgO dengan air menghasilkan campurannya bersifat homogen, dan berwarna putih dengan PH : 9Adapun kedua oksida ini sama-sama bersifat basa.

16. Oksida yang bersifat basa adalah MgOOksida yang bersifat Asam adalah Al2O3Oksida yang bersifat Amfoter adalah Al2O3

17. Persamaan Reaksi :Al2O3 (s) + 6HCl(aq)encer AlCl3(aq) + 3H2ONaOH Na+ + OH-2Al 3+ + 2OH- + 6H2O 2Al (OH)4- + 3H2 2Al (OH)4- + 3H2 + 2Na+ 2Na [Al (OH)4 ] + 3H2

MgO(s) + 2HCl (aq)encer MgCl2(s) + H2O(aq)

NaOH Na+ + OH-Mg2+ + 2OH- + 2H2O Mg(OH)4- + H2 Mg(OH)4- + H2 + Na+ Na [Mg (OH)4 ] + H2

Eksperimen 6. Membandingkan sifat asam-basa ion Al3+ dan Mg2+ yang Terhidrasi

18. Asam Bronsted -Lowry terkuat adalah Al3+ karena asam melepaskanIon H+ bila dilarutkan dalam air, untuk melepaskan AL2+, sedangkan Mg2+ bersifat basa.

19. Ketika larutan Al3+ ditambahkan NaOH 1 ml terbentuk endapan putih, kemudian ditambahkan NaOH berlebih sebanyak 6 ml endapan melarutReaksi :Al3+(aq)+ 3NaOH(aq) Al(OH)3(s) + 3 Na+(aq)[Al(H2O)6]3+ + 3OH- [Al(H2O)3(OH)3](s) + 3H2O(l)

20. [Al(H2O)2]- melarut sedangkan [Al(OH)3(H2O)3] tidak melarut, karena [Al(H2O)2]- merupakan ion kompleks yang tentunya melarut, sedangkan [Al(OH)3(H2O)3] tidak dapat mengion sebagai donor akseptor elektron dalam air.

21. Ketika larutan Mg2+0,1M tidak melarut dalam NaOH berlebih karena Mg2+(aq) tidak bersifat amfoter seperti Al3+(aq), sehingga tidak dapat berbalik sifat untuk menyesuaikan dengan larutannya, karena endapan basa tidak bisa larut dalam basa.

22. Perbedaannya :Al bersifat amfoter, sehinngakurang reaktif.Mg bersifat basa,sehingga lebih reaktif.

DAFTAR PUSTAKA

F. Albert Cotton. (1989). Kimia Anorganik Dasar (p. 265). Jakarta: UI-Press.Parham dan Mahdian, S. (2008). Panduan Praktikum Kimia Anorganik. Banjarmasin: FKIP UNLAM.Sugiyarto, K. (2004). Kimia Anorganik. Yogyakarta: JICA.Tim staff praktikum kimia anorganik. (2014). Modul Praktikum Kimia Anorganik 1. Padang: Fmipa UNP.

1