lap 2 penciuman.doc

11
Untuk membuktikan bahwa zat yang dibaui adalah berupa gas dan membedakan beberapa wewangian mulai dari bau yang tidak enak sampai bau yang enak b. Dasar Teori : Indera penciuman adalah indera yang kita gunakan untuk mengenali lingkungan melalui aroma yang dihasilkan. Organ tubuh yang berhubungan dengan indera penciuman adalah hidung, selain sebagai alat pernafasan hidung juga berfungsi sebagai alat penciuman. Hidung juga berperan dalam resonasi suara dan menyaring udara yang masuk kedalamnya. Berbagai jenis bau wangi maupun busuk dapat dicium oleh kita melalui hidung. Organ pembau hanya memiliki tujuh reseptor namun dapat membedakan lebih dari 600 aroma yang berbeda. Penciuman (olfaction) terjadi karena adanya molekul-

Transcript of lap 2 penciuman.doc

Untuk membuktikan bahwa zat yang dibaui adalah berupa gas dan membedakan beberapa wewangian mulai dari bau yang tidak enak sampai bau yang enak

Untuk membuktikan bahwa zat yang dibaui adalah berupa gas dan membedakan beberapa wewangian mulai dari bau yang tidak enak sampai bau yang enak

b. Dasar Teori:Indera penciuman adalah indera yang kita gunakan untuk mengenali lingkungan melalui aroma yang dihasilkan. Organ tubuh yang berhubungan dengan indera penciuman adalah hidung, selain sebagai alat pernafasan hidung juga berfungsi sebagai alat penciuman. Hidung juga berperan dalam resonasi suara dan menyaring udara yang masuk kedalamnya. Berbagai jenis bau wangi maupun busuk dapat dicium oleh kita melalui hidung. Organ pembau hanya memiliki tujuh reseptor namun dapat membedakan lebih dari 600 aroma yang berbeda. Penciuman (olfaction) terjadi karena adanya molekul-molekul yang menguap dan masuk ke saluran hidung dan mengenai olfactory membrane. Manusia memiliki kira-kira 10000 sel reseptor berbentuk rambut. Bila molekul udara masuk, maka sl-sel ini akan mengirimkan impuls saraf. Hidung manusia di bagi menjadi dua bagian rongga yang sama besar yang di sebut dengan Nostril. Dinding pemisah di sebut dengan septum, septum terbuat dari tulang yang sangat tipis. Rongga hidung di lapisi dengan rambut dan membran yang mensekresi lendir lengket. Rongga hidung (nasal cavity) berfungsi untuk mengalirkan udara dari luar ke tenggorokan menuju paru paru. Rongga hidung ini di hubungkan dengan bagian belakang tenggorokan. Rongga hidung di pisahkan oleh langit-langit mulut kita yang di sebut dengan Palate. Mucous membrane berfungsi menghangatkan udara dan melembabkannya. Bagian ini membuat mucus (lendir atau ingus) yang berguna untuk menangkap debu, bakteri, dan partikel-partikel kecil lainnya yang dapat merusak paru-paru. Indera penciuman mendeteksi zat yang melepaskan molekul-molekul di udara. Dia atap rongga hidung terdapat olfactory epithelium yang sangat sensitif terhadap molekul-molekul bau, karena pada bagian ini ada bagian pendeteksi bau (smell receptors). Receptor ini jumlahnya sangat banyak ada sekitar 10 juta. Ketika partikel bau tertangkap oleh receptor, sinyal akan di kirim ke olfactory bulb melalui saraf olfactory. Bagian inilah yang mengirim sinyal ke otak dan kemudian di proses oleh otak bau apakah yang telah tercium oleh hidung kita. Reseptor-reseptor olfaktari berlokasi dibagian atas hidung, melekat pada lapisan jaringan tertutup-lendir disebut olfactoriy mucosa (mukosa olfaktori). Dendrit-dendrit mereka berlokasi disaluran-saluran nasal, dan akson-aksonnya melalui sebuah bagian porus ditulang tengkorak (cribriform plate) dan memasuki olfactary bulbs (bulbus olfaktari), yang bersinapsis pada neuron-neuron yang berproyeksi melalui taktrus alfactory ke otak. Ketidak mampuan untuk mencium disebut anosmia: penyebab neurologis paling lazim anosmia adalah pukulan dikepala yang menyebabkan displacement otak dalam tengkorak dan memotong saraf-saraf olfaktori yang berjalan memalui cribiform plate.

.............

Indera penciuman terletak pada rongga hidung. Di dalam rongga hidung terdapat rambut-rambut halus yang berfungsi untuk menyerap kotoran yang masuk melalui sistem pernafasan (respiratory). Selain itu, terdapat konka nasal superior, intermedietserta inferior.Pada bagian konka nasal superior terdapat akar sel-sel dan jaringan syaraf penciuman (nervus olfaktorius yang merupakan syaraf kranial pertama) yang berfungsi untuk mendeteksi bau-bauan yang masuk melalui hirupan nafas.

Tanggung jawab sistem pembau (sistem olfaction) adalah mengindikasikan molekul-molekul kimia yang dilepaskan di udara yang mengakibatkan bau. Molekul kimia diudara dapat dideteksi bila ia masuk ke reseptor olfactory epitheliamelalui proses penghirupan.Manusia dapat membedakan berbagai macam bau bukan karena memiliki banyak reseptor pembau namun kemampuan tersebut ditentukan oleh prinsip-prinsip komposisi (component principle).Seperti pada penglihatanwama (hanya memiliki tiga reseptor wama dasar, namun dari komposisi yang berbeda-beda dapat dilihat wama yang bermacam-macam), organ pembau hanya memiliki tujuh reseptor, namun dapat membedakanlebih dari 600 aroma yang berbeda.

Alat pembau atau sistem olfaction biasajuga disebut dengan Organon Olfaktus, dapat menerima stimulus benda-benda kimia sehingga reseptomya disebut pula chemoreceptor.

Organon olfaktus terdapat pada hidung bagian atas, yaitu pada concha superiordan membran ini hanya menerimarangsang benda-benda yang dapat menguap dan berwujud gas. Bagian-bagiannya adalah sebagai berikut:a. Concha Superiorb. Concha Medialisc. Concha Inferiord. Septum nasi (sekat hidung)

Concha-concha tersebut adalah dari tulang, ditutupi oleh selaput lender yang mengandung penuh pembuluh, pembuluh darah dan dapat membesar. Gunanya untuk memanasi hawa yang akan masuk ke paru-paru.

Reseptor organon olfactory terdapat di bagian atas hidung, menempel pada lapisan jaringan yang diselaputi lendir dan disebut olfactory muscosa.Selaput lendir tersebut berfungsi untuk melembabkan udara. Pada bagian tersebut juga terdapat bulu-bulu hidung yang berfungsi untuk menyaring debu dan kotoran.

Benda kimia yang dapat menstimulasi sel saraf dalam hidung adalah substansi yang dapat larut dalam zat cair (lendir) yang terdapat pada cilia yang menutupi sel tersebut. Makin berbau suatu substansi, maka hal tersebut menunjukkan bahwa makin banyak molekul yang dapat larut dalam air dan lemak (konsentrasi penguapannya tinggi).

Reseptor olfaktori hanya mampu berfungsi selama 35 hari. Bila mati, baik karena sebab yang alami, maupun karena kerusakan fisik, maka reseptor tersebut akan digantikan oleh reseptor-reseptor baru yang axonnya akan berkembang ke lapisan olfactory bulbsyang akan dituju, dan bila telah sampai pada lapisan yang dimaksud, mereka akan memulihkan koneksi sinapsis yang terputus.

Anatomi dan fisiologi penafasan bagian atas yaitu: 1. Rongga Hidung, terdiri atas :(1) Vestibulumyang dilapisi oleh sel submukosasebagai proteksi.(2) Struktur konkayang berfungsi sebagai proteksi terhadap udara luar karena strukturnya yang berlapis.(3) Sel siliayang berperan untuk melemparkan benda asing ke luar dalam usaha untuk membersihkan jalan napas. Bagian internal hidung adalah rongga berlorong yang dipisahkan menjadi rongga hidung kanan dan kiri oleh pembagi vertikal yang sempit, yang disebut septum. 2. FaringFaring merupakan saluran yang memiliki panjang kurang lebih 13 cm yang menghubungkan nasal dan rongga mulut kepada laring pada dasar tengkorak.3. LaringLaring tersusun atas 9 Cartilago(6 Cartilagokecil dan 3 Cartilagobesar). Terbesar adalah Kartilago thyroidyang berbentuk seperti kapal, bagian depannya mengalami penonjolan membentuk adams apple, dan di dalam cartilago ini ada pita suara. Fungsi utama laring adalah untuk memungkinkan terjadinya vokalisasi. Laring juga melindungi jalan napas bawah dari benda asing dan memudahkan batuk. Laring sering disebut sebagai kotak suara dan terdiri atas:a. Epiglotis: daun katup kartilago yang dapat menutup saat proses menelan.Secara Fisiologis , penciuman dan pengecapan mempunyai hubungan yang erat . Secara umum keduanya digolongkan sebagai visceral sense , karena berhubungan erat sekali dengan fungsi gastrro intestinal ( pencernaan ) .Sel sel reseptor untuk penciuman adalah sel sel saraf bipolaryang berasal dari susunan saraf pusat sensori . Dendritnya tidak berupa serabut , tetapi berupa batang pendek yang sama lebarnya dengan soma sel . Ujung dendrite ini agak melebar dan terdapateambut rambut atau silia .Diantara sel sel saraf indera ini ada sel sel saraf penyokong yang pada ujungnya terdapat mikrovili. Sel sel dendrite ini agak melebar dan terdapat rambut rambut atau silia. Sel sel ini mengeluarkan lendir . Diantara sel sel tersebut ada muara kelenjar . getah sel sel penyokong dan getah kelenjar itu ditutupi sel saraf indera tersebut ialah substansi yang dapat larut didalam zat cair yang menutupi sikia sel tersebut . Substansi yang berbau biasanya mempunyai 3 4 sampai 18 20 atom ( molekul molekul ) dengan jumlah atom yang sama tetapi dengan rumus bangun yang berbeda juga berbeda baunya . Biasanya manusia dapat membedakan antara 2000 4000 bau . Manusia tidak dapat menbaui O2 , CO2 , dan CO . Perbedaan dalam konsentrasi dari substansi yang berbau dapat menimbulkan perbedaan dalam sensasi .Nervus olfaktorius (saraf cranial T ) melayani ujung organ pencium . Serabut serabut ini timbul pada bagian atas selaput lendir hidung yang dikenal sebagai olfaktorik hidung , nervus olfaktorius dilapisi sel sel yang sangat khusus , yang mengeluarkan fibril fibril halus untuk berjalin dengan serabut serabut dari bulbus olfaktorius. Bulbus olfaktoriusyang pada hakekatnya merupakan bagian dari otak yang terpencil , adalah bagian yang agak berbentuk bulbus( membesar ) dari saraf olfaktorius yang terletak diatas lempeng kroboformis tulang etmoid. Impuls impulsbau dihantarkan oleh filum olfaktoriumke bulbus olfaktorius . Di dalam bulbus olfaktorius cabang cabang dendrite sel mitra .Serabut serabut dari sel berjalan melalui tructus olfaktoriusdan berakhir melalui pemancar dalam dua daerah utama pada lobus tempporalisotak yang masing masing dinamakan area olfaktoria medial dan area olfaktoria lateral , dimana impuls tersebut ditafsirkan .Kita dapat mengidentifikasikan zat zat yang dapat menyebabkan perangsang penciuman yaitu :a. zat harus mudah menguap , sehingga dapat dihirup dan masuk kelubang hidungb. zat dapat larut dalam air , sehingga ia dapat melalui muskus untuk mencapai sel olfaktoriac. zat dapat larut dalam lipida . Hal ini diduga karena rambut olfaktoria dan ujung sel sel olfaktooria tediri dari zat zat lipid .Terdapat sekitar tujuh kelas perangsang penciuman primer yaitu yang mampu merangsang sel sel olfaktoria tertentu , yaitu kamfer / kapur barus ( amphora cecua) , wangi / kasturi ( musky) , bunga ( floral) , permen ( peppermint ) , ether , pedas , dan busuk .Rasa penciuman ini sangat peka , dan kepekaannya mudah hilang bila dihadapkan pada suatu bau yang sama untuk waktu yang lama .DAFTAR PUSTAKABagian Laboratorium Fakultas Psikolofi Universita Ahmad Dahlan . 1997 . Buku Pedoman Praktikum Psikologi Faal II .Yogyakarta : Fakultas Psikologi Universita Ahmad DahlanEvelyn C.Pearce . 2000 . Anatomi dan Fisiologi Untuk Paramedis . Jakarta: PT. GramediaGuyton and Hall . 1997 . Fisiologi Kedokteran . Jakarta : CV. EGCYayat Ibayati , Dra, Melani Kurniasih , Spd , dan Bagod Sudjadi , m.ED , Dr , 2000 . Prestasi Biologi 2 . Bandung : Ganesha Exact .