LANSIA.docx

8
LANSIA 4.3.1. Penentuan Problem Tree Diagnosa Gizi No P E S 1 Timbulnya penyakit Hipertensi Kurang kesadaran lansia untuk memperbaiki pola makan dan mengkonsumsi makanan Dalam penyuluhan lansia terdapat 50% dari total Timbulnya masalah penyakit Hipertensi pada lansi a Kurangnya kesadaran lansia untuk Kurang kesadaran lansia untuk memperbaiki pola makan dan mengkonsumsi makanan yang bergizi Kurangnya pengetahuan lansia dalam mengkonsumsi makanan yang bergizi dan seimbang Kurangnya penyuluhan tentang Hipertensi dan giz i seimbang untuk lansia Dukungan keluarga kurang Pola makan yang keliru Rendahnya pengetahuan lansia Lingkungan sosial ekonomi yang tidak mendukung

Transcript of LANSIA.docx

Page 1: LANSIA.docx

LANSIA

4.3.1. Penentuan Problem Tree

Diagnosa Gizi

No P E S

1 Timbulnya penyakit Hipertensi

Kurang kesadaran lansia untuk memperbaiki pola makan dan mengkonsumsi makanan yang bergizi, serta kurang pengetahuan lansia dalam mengkonsumsi makan yang bergizi dan seimbang.

Dalam penyuluhan lansia terdapat 50% dari total kehadiran memiliki tekanan darah diatas 130/90 mmHg

mendukungekonomi yang tidak Lingkungan sosial

pengetahuan lansiaRendahnya

yang keliruPola makan

kurangkeluarga

Dukungan

untuk lansiaseimbang gizi Hipertensi dan

tentang penyuluhan Kurangnya

seimbangkanan yang bergizi dan ma mengkonsumsi

lansia dalam pengetahuanKurangnya

Kurang kesadaran lansia untuk memperbaiki pola makan dan mengkonsumsi makanan yang bergizi

Kurangnya kesadaran lansia untuk

lansiaTimbulnya masalah penyakit Hipertensi pada

Page 2: LANSIA.docx

1. Latar Belakang

Hipertensi adalah meningkatnya tekanan darah diatas nilai normal. Niali normal

120 / 80 mmHg. Penyuluhan Hipertensi pada lansia . Hal ini disebabkan Kurang

kesadaran lansia untuk memperbaiki pola makan dan mengkonsumsi makanan

yang bergizi, kurangnya pengetahuan lansia dalam mengkonsumsi makan yang

bergizi dan seimbang. Hal ini berkaitan dengan banyak lansia yang memiliki

tekanan darah diatas 130 /90 mmHg disaat dilakukan pemeriksaan tekanan darah

oleh Mahasiswa secara berulang (3x) dalam waktu yang berbeda.

2. Tujuan

- Memberikan pengetahuan tentang pola makan yang bergizi dan seimbang

- Menumbuhkan kesadaran keluarga lansia / lansia untuk upaya kesehatan

- Merubah kebiasaan yang salah lansia

3. Asumsi Positif dan Negatif

a. Asumsi Positif

Antusias para lansia untuk mengetahui lebih dalam tentang pola makan yang

baik untuk penderita Hipeertensi.

Banyaknya pertanyaan yang diajukan para lansia.

b. Asumsi Negatif

Hujan

4. Strategi Pendekatan dan Metode Pelaksanaan Kegiatan

a. Strategi Pendekatan

Silaturahmi dengan penanggung jawab setiap Majelis Taklim di desa Pondok

Bungur.

b. Metode Pelaksanaan

Metode pelaksanaan dilakukan ceramah dan tanya jawab.

5. Pelaksanaan

Hari : Setiap hari di loasi yang berbeda

Tempat : Kediaman Ustadz dan Majelis Taklim di Pondok Bungur

Page 3: LANSIA.docx

Jam : Pukul 07:00 , Pukul 16.00, dan Pukul 19.00 WIB

Pelaksana : Mahasisaw Stikes Holistik

Jalannya kegiatan: Penyuluhan dilakukan setelah para lansia selesai pengajian.

Kegiatan penyuluhan di awali dengan perkenalan oleh moderator.

Setelah perkenalan selesai materi pun disampaikan. Penyampaian materi

diterima dengan baik. Hal ini didukung oleh antusiasme para lansia

dalam menyimak materi yang disampaikan. Setelah materi disampaikan

para siswi dipersilahkan untuk mengajukan pertanyaan. Banyak para

siswi yang bertanya. Dan komunikasi terjadi 2 arah. Setelah sesi tanya

jawab berakhir, beberapa diberikan untuk mengetahui tingkat

pengetahuan para siswi setelah diberikan penyuluhan. Dan yang

menjawab pertanyaan dengan benar mendapatkan hadiah. Setelah semua

kegiatan sudah selesai kami pun mengakhiri kegiatan dan pamit untuk

pulang.

6. Monitoring dan Evaluasi

Monitoring

Pada saat pemaparan materi para lansia menyimak dengan baik. Ada juga

yang langsung bertanya jika betul-betul belum paham atau mengerti.

Evaluasi

Penyakit Hipertensi cukup familiar dikalangan para lansia Desa

Pondokbungur yang biasa mereka sebut “Darah Tinggi”. Setelah penyuluhan para

lansia mampu mengulang pembahasan pola makan untuk penderita hipertensi dan

mengerti pengertian hipertensi dengan baik.

7. Kesimpulan

Sebenernya para lansia sudah tahu penyakit hipertensi secara umum, akan tetapi

lansia masih memiliki kebiasaan pola makan yang bisa memicu timbulnya

penyakit hipertensi, sehingga pada penyuluhan pembahasan hipertensi dan

makanan atau diet yang tepat untuk mencegah timbulnya penyakit hipertensi para

lansia pun semakin paham dan cukup dimengerti.

Remaja

Page 4: LANSIA.docx

1. Latar Belakang

Anemia adalah kekurangan kadar hemoglobin (Hb) dalam darah yang disebabkan

karena kekurangan zat besi (Fe). Penyuluhan Anemia pada remaja putri. Hal ini

disebabkan karena remaja putri rentan mengalami anemia sehingga remaja putri

perlu mengetahui ciri-ciri anemia.

2. Tujuan

Tujuan dari penyuluhan Anemia ini agar Sasaran dapat meningkatkan status

kesehatan dan gizi melalui penanggulangan anemia gizi. Meningkatkan

pengetahuan remaja putri khususnya tentang Anemia. Meningkatkan pengetahuan

tentang ciri ciri, penatalaksanaan, dan makanan yang perlu dikonsumsi untuk

penderiata atau mencegah anemia.

3. Asumsi Positif dan Negatif

a. Asumsi Positif

Antusias remaja putri untuk mengetahui lebih dalam tentang penyakit anemia.

Banyaknya pertanyaan yang diajukan para santriwati

b. Asumsi Negatif

Rasa malas

4. Strategi Pendekatan dan Metode Pelaksanaan Kegiatan

a. Strategi Pendekatan

Silahturahmi dengan kepala Ponpes sekaligus meminta ijin untuk memberikan

penyuluhan.

b. Metode Pelaksanaan

Metode pelaksanaan dilakukan ceramah dan tanya jawab.

5. Pelaksanaan

Hari/tanggal : Senin, 16 November 2015

Tempat : MTS Ma’arif

Jam : Pukul 09:00 WIB

Pelaksana : Mahasiswa STIKes Holistik purwakarta

Jalannya kegiatan: Penyuluhan dilakukan setelah para santriwati selesai sholat

Ashar. Kegiatan penyuluhan di awali dengan perkenalan oleh moderator.

Page 5: LANSIA.docx

Setelah perkenalan selesai materi pun disampaikan. Penyampaian materi

diterima dengan baik. Hal ini didukung oleh antusiasme para siswi

dalam menyimak materi yang disampaikan. Setelah materi disampaikan

para siswi dipersilahkan untuk mengajukan pertanyaan. Banyak para

siswi yang bertanya. Dan komunikasi terjadi 2 arah. Setelah sesi tanya

jawab berakhir, beberapa diberikan untuk mengetahui tingkat

pengetahuan para siswi setelah diberikan penyuluhan. Dan yang

menjawab pertanyaan dengan benar mendapatkan hadiah. Setelah semua

kegiatan sudah selesai kami pun mengakhiri kegiatan dan pamit untuk

pulang.

6. Monitoring dan Evaluasi

Monitoring

Pada saat pemaparan materi para siswi menyimak dengan baik. Ada juga

yang langsung bertanya jika betul-betul belum paham atau mengerti. Ada

beberapa santriwatiyang merasakan ciri – ciri dan gejala anemia sehingga

Mahasiswa mengecek tanda – tanda klinis seperti wajah pucat, conjunctiva mata,

dan permukaan telapak tangan.

Evaluasi

Mereka sebenarnya sudah tahu apa itu anemia. 3 orang siswa menjawa

anemia adalah kurang darah. Setelah selesai penyuluhan, para siswi mampu

mengulang kembali tentang poin-poin penting dari Anemia serta dapat

menjawab 3 pertanyaan yang diberikan.

7. Kesimpulan

Pada awalnya masih kurang remaja putri yang belum paham akan Anemia. Tetapi

setelah diberikan penjelasan tentang anemia, tanda-tanda fisik anemia serta

makanan atu diet yang tepat untuk mencegah anemia para remaja pun semakin

paham dan mengerti.