LANDASAN TEORI Proses Manajemen STRATEGIK

6

Click here to load reader

Transcript of LANDASAN TEORI Proses Manajemen STRATEGIK

Page 1: LANDASAN TEORI Proses Manajemen  STRATEGIK

. LANDASAN TEORI

Proses Manajemen Strategik untuk sektor publik menurut Bryson adalah sebagai berikut :

1. Kesepakatan Awal

Tahap ini merupakan tahap yang penting. Pada tahap ini setiap pihak

yang berkepentingan (stakeholders) memahami pentingnya rencana

strategik (renstra) bagi diri mereka, dan secara bersama-sama

membangun kesepakatan dan komitmen melalui partisipasi dalam proses

penyusunan, implementasi, & evaluasinya.

2. Perumusan Mandat

Mandat adalah what is the social justification for the organization’s

existence ( justifikasi sosial terhadap keberadaan organsisasi ).

Agar renstra yang disusun memperoleh legitimasi dan pengakuan

formal maka perlu dicari sumber-sumber aturan hukum atau

kebijakan yg lebih tinggi yang mewajibkan/menyarankan adanya

renstra

Sumber – sumber mandate :

1. Sumber formal dari mandate adalah Berbagai peraturan

perundang-undangan, hasil penggalian yang disampaikan pihak

legislatif, rumusan misi dari organisasi induknya (untuk renstra

sektoral), rumusan tugas pokok dan fungsi

2. Sumber informal

Berbagai aspirasi yang disalurkan secara tidak resmi, seperti

hasil polling, kliping berita media masa, suara LSM, dsb.

3. Perumusan Visi

Visi merupakan gambaran ttg kondisi ideal yang diinginkan stakeholders

pada masa mendatang. Visi menunjukkan bagaimana stakeholders

melihat, menilai, atau memberi predikat terhadap organisasi pada masa

mendatang

Page 2: LANDASAN TEORI Proses Manajemen  STRATEGIK

4. Perumusan Misi

Misi adalah pernyataan untuk apa organisasi ada atau didirikan

(justifikasi kehadiran). Karenanya, misi harus memaparkan fungsi2

pokok yang harus dijalankan dalam mewujudkan visi.

5. Analisa TOWS

a. Analisis TOWS (Threat, Opportunity, Weakness, Strength) adalah

penjabaran lebih lanjut

dari Manajemen Strategik Model Harvard, dengan prinsip “Outside-In”

menghadapi ancaman melalui pemanfaatan kekuatan/potensi

mengisi peluang melalui pemanfaatan kekuatan/potensi

menghadapi ancaman dengan membenahi kelemahan

mengisi peluang dengan membenahi kelemahan

b. Analisis Stakeholder

Sebelum menjabarkan analisis TOWS harus dilakukan dulu ananalis

Stakeholder untuk menentukan siapa sesungguhnya Stakeholder utama

karena manajemen strategik di sektor publik memiliki stakeholder

banyak dan dengan tujuan yang sering bertentangan. Kammi Schmeer

dalam bukunya Stakeholder Analysis Guideline menggaris bawahi

beberapa hal yang penting untuk dipertimbangkan yaitu :

01. Siapa stakeholder terpenting ( dari sisi power dan analisa

kepemimpinannya ).

02. Apa yang merupakan pengetahuan stakeholder dari

kebijakan yang dibuatnya.

03. Apa posisi stakeholder tsb terhadap kebijakan tertentu

04. Apa yang dilihat oleh stakeholder sebagai kemungkinan

keuntungan atau kerugian dari kebijakan ( berdasarkan analisa

kepentingan )

05. Stakeholder mana saja yang kemungkinan beraliansi

Page 3: LANDASAN TEORI Proses Manajemen  STRATEGIK

Analisa TOWS meliputi :

1. Analisis Kondisi Eksternal

Perlu dianalisis semua peluang & ancaman dari luar organisasi yang

mendorong atau menghambat pencapaian visi. Kondisi eksternal

meliputi:

kondisi politik, ekonomi, lingkungan, sosial, teknologi

peran yang dapat dimainkan oleh pihak2 yg dapat diajak

bekerjasama (collaborators) dan pihak2 yg dapat menjadi penghambat

(competitors)

dukungan pihak2 yang memberikan atau menyediakan sumber daya

yang dibutuhkan (suppliers)

2. Analisis Kondisi Internal ( Strengths – Weaknesses )

Dalam kenyataan, organisasi memiliki kondisi internal yang mendorong

atau menghambat pencapaian visi. Karenanya diperlukan analisis

kondisi internal organisasi untuk mendukung:

semua input pokok yang dibutuhkan

proses atau strategi pengelolaan/pemanfaatan input

hasil yang diperoleh selama ini

perbaikan atau tindakan koreksi yang telah diambil

Hasil analisis kondisi internal dan eksternal adalah rumusan isu yang

mendorong atau menghambat pengembangan misi, yang dikenal dengan

Isu strategik (KSIs) atau Critical Issues.

6. Penentuan Isu – Isu Strategik

Suatu isu dapat dikatakan strategik jika sifatnya “mutlak” dalam

memberi peluang atau menyelamatkan organisasi dari ancaman,

sehingga organisasi dapat dengan leluasa mengemban misinya

7. Penentuan Bidang – Bidang Strategik

Isu – isu strategik yang sudah dikategorikan dalam matrik SWOT dapat

diolah sedemikian rupa sehingga dapat dirumuskan bidang-bidang

strategik berdasarkan prinsip:

Page 4: LANDASAN TEORI Proses Manajemen  STRATEGIK

memanfaatkan kekuatan/potensi untuk mengisi peluang

memanfaatkan kekuatan/potensi untuk menghadapi ancaman

membenahi kelemahan agar dapat mengisi peluang

membenahi kelemahan agar dapat menghadapi ancaman

8. Pengembangan Strategi

Dilakukan dengan mengisi bidang2 strategik dengan rumusan rencana

yang dipilih dengan mengacu kepada misi organisasi

9. Implementasi

10. Evaluasi

Page 5: LANDASAN TEORI Proses Manajemen  STRATEGIK