Lampiran Surat No. 256.3/EQ.S/IV/2016 tanggal 24 April ... Penilikan PHPL/Lampiran...

24
Lampiran Surat No. 256.3/EQ.S/IV/2016 tanggal 24 April 2016 PENGUMUMAN HASIL KEGIATAN RE-SERTIFIKASI KINERJA PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI LESTARI (PHPL) Bersama ini kami sampaikan hasil kegiatan Re-Sertifikasi Penilaian Kinerja PHPL sebagai berikut: I. Nama LP-PHPL : PT EQUALITY INDONESIA Nomor Akreditasi : LP-PHPL-013-IDN Alamat : Jl. Raya Sukaraja 72 Ciater, Bogor 16710 Telp. : +62251 7550722 Fax. : +62251 7550724 Email : [email protected] Website : http://www.equalityindonesia.com Telah melaksanakan Kegiatan Re-Sertifikasi Penilaian Kinerja PHPL Terhadap: II. Nama IUPHHK-HT : PT INHUTANI II UMHA MALINAU No. SK IUPHHK-HT : SK.664/Menhut-II/2011 Luas : ± 29.040 Ha Lokasi : Kabupaten Malinau Provinsi Kalimantan Utara Alamat Kantor : Jl. Tebet Timur Raya No.7 Jakarta 12820 Telp. (021) 8290572; Fax : (021) 8352468 Email : [email protected] Waktu Pelaksanaan : 21 s.d. 30 Maret 2016 III. Hasil Penilaian : NILAI AKHIR PENILAIAN KINERJA PHPL PREDIKAT LULUS SEHINGGA PT INHUTANI II UMHA MALINAU BERHAK MENDAPATKAN KEMBALI SERTIFIKAT PHPL. Demikian, pengumuman ini disampaikan agar pihak yang berkepentingan maklum. Bogor, 24 April 2016 PT EQUALITY INDONESIA Hermansyah Putra, S.Hut General Manager Divisi SHPK

Transcript of Lampiran Surat No. 256.3/EQ.S/IV/2016 tanggal 24 April ... Penilikan PHPL/Lampiran...

Lampiran Surat No. 256.3/EQ.S/IV/2016 tanggal 24 April 2016

PENGUMUMAN HASIL KEGIATAN

RE-SERTIFIKASI KINERJA PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI LESTARI (PHPL)

Bersama ini kami sampaikan hasil kegiatan Re-Sertifikasi Penilaian Kinerja PHPL

sebagai berikut:

I. Nama LP-PHPL : PT EQUALITY INDONESIA

Nomor Akreditasi : LP-PHPL-013-IDN

Alamat : Jl. Raya Sukaraja 72 Ciater, Bogor 16710

Telp. : +62251 7550722

Fax. : +62251 7550724

Email : [email protected]

Website : http://www.equalityindonesia.com

Telah melaksanakan Kegiatan Re-Sertifikasi Penilaian Kinerja PHPL Terhadap:

II. Nama IUPHHK-HT : PT INHUTANI II UMHA MALINAU

No. SK IUPHHK-HT : SK.664/Menhut-II/2011

Luas : ± 29.040 Ha

Lokasi : Kabupaten Malinau Provinsi Kalimantan Utara

Alamat Kantor : Jl. Tebet Timur Raya No.7 Jakarta 12820

Telp. (021) 8290572; Fax : (021) 8352468

Email : [email protected]

Waktu Pelaksanaan : 21 s.d. 30 Maret 2016

III. Hasil Penilaian : NILAI AKHIR PENILAIAN KINERJA PHPL PREDIKAT

LULUS SEHINGGA PT INHUTANI II UMHA MALINAU

BERHAK MENDAPATKAN KEMBALI SERTIFIKAT

PHPL.

Demikian, pengumuman ini disampaikan agar pihak yang berkepentingan maklum.

Bogor, 24 April 2016

PT EQUALITY INDONESIA

Hermansyah Putra, S.Hut

General Manager Divisi SHPK

Halaman 1 dari 4

Lembaga Penilai Pengelolaan Hutan Produksi Lestari LPPHPL – 013 – IDN

SURAT KEPUTUSAN

DIREKTUR UTAMA PT EQUALITY INDONESIA

Nomor : 215/EQI-KEP.Cert/IV/2015

TENTANG

PENERBITAN ULANG SERTIFIKAT PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI LESTARI (PHPL)

PADA IZIN USAHA PEMANFAATAN HASIL HUTAN KAYU HUTAN ALAM (IUPHHK-HA)

PT INHUTANI II UMHA MALINAU DI KABUPATEN MALINAU PROVINSI KALIMANTAN

UTARA SK IUPHHK-HA NOMOR : 664/MENHUT-II/2011 TANGGAL 24 NOVEMBER 2011

DENGAN LUAS ± 29.040 HEKTAR

DIREKTUR UTAMA PT EQUALITY INDONESIA

Menimbang:

a. bahwa sehubungan dengan terbitnya Perdirjen BUK Nomor : P.14/VI-BPPHH/2015

tanggal 29 Desember 2014 jo P.1/VI-BPPHH/2015 tanggal 16 Januari 2015;

b. bahwa Tim Auditor PT EQUALITY Indonesia telah melaporkan hasil Penilaian/Verifikasi

dalam Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (PHPL) pada PT INHUTANI II

UMHA MALINAU sesuai dengan Berita Acara Penyerahan Laporan (EQI-F090) tanggal 13

April 2016;

c. bahwa Tim Auditor PT EQUALITY Indonesia telah menyampaikan Usulan Lembar

Rekomendasi Nomor : 042/EQI-F037 tanggal 13 April 2016 dan Tinjauan Hasil

Pemeriksaan oleh Pengambil Keputusan Nomor : 039.2/EQI-F039 tanggal 18 April 2016

dan pernyataan pemeriksaan yang telah disahkan oleh Pengambil Keputusan;

d. bahwa hasil Pengambilan Keputusan Penilaian Kinerja PHPL bagi PT INHUTANI II UMHA

MALINAU sebagaimana tercantum dalam Tabel Rekapitulasi Nilai Indikator

Penilaian/Verifikasi (EQI-F077) Nomor Urut : 006.6 tanggal 18 April 2016 menunjukkan

total nilai kinerja akhir 16 indikator PHPL berpredikat BAIK dan 6 indikator bernilai

SEDANG, tidak terdapat Verifier Dominan yang bernilai BURUK, serta pemenuhan

terhadap Standar Verifikasi Legalitas Kayu adalah MEMENUHI;

e. bahwa dengan hasil Pengambilan Keputusan sebagaimana huruf d, sesuai dengan

Peraturan Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan Nomor : P.14/VI-BPPHH/2014

tanggal 29 Desember 2014 jo P.1/VI-BPPHH/2015 tanggal 16 Januari 2015, kepada PT

INHUTANI II UMHA MALINAU telah memenuhi syarat untuk diberikan Sertifikat

Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (S-PHPL).

Mengingat:

1. Undang-Undang Nomor: 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan sebagaimana telah diubah

dengan Undang-Undang Nomor : 19 Tahun 2004 tentang Penetapan Peraturan

Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor: 1 Tahun 2004 tentang Perubahan atas

Undang-Undang Nomor : 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan menjadi Undang-Undang;

2. Peraturan Pemerintah Nomor : 102 Tahun 2000 tentang Standardisasi Nasional;

3. Peraturan Pemerintah Nomor : 6 Tahun 2007 tentang Tata Hutan dan Penyusunan

Rencana Pengelolaan Hutan, serta Pemanfaatan Hutan sebagaimana telah diubah

dengan Peraturan Pemerintah Nomor : 3 Tahun 2008 dan Nomor: 16;

4. Peraturan Presiden Nomor: 10 Tahun 2008 tentang Penggunaan Sistem Elektronik dalam

Kerangka Indonesia National Single Window;

5. ISO/IEC Guide 65-1996 (Pedoman BSN 401-2000) Persyaratan Umum Lembaga

Sertifikasi Produk;

6. Pedoman KAN 402 – 2007 – Panduan Interpretasi untuk Butir-Butir Pedoman BSN 401-

2000 : Persyaratan Umum Lembaga Sertifikasi Produk;

7. ISO/IEC Guide 23:1982: Methods of Indicating Confirmity with Standards for Third-party

Certification Systems.

Halaman 2 dari 4

Lembaga Penilai Pengelolaan Hutan Produksi Lestari LPPHPL – 013 – IDN

8. ISO/IEC 17065:2012 (SNI ISO/IEC 17065:2012) tentang Penilaian Kesesuaian –

Persyaratan untuk Lembaga Sertifikasi Produk, Proses dan Jasa.

9. ISO/IEC 19011:2011 (SNI ISO-19011-2012) tentang Panduan Audit Sistem Manajemen

(Guidelines for Auditing Management Systems);

10. ISO/IEC 17021:2011 (SNI ISO/IEC 17021:2011) : Penilaian Kesesuaian Persyaratan

Lembaga Audit dan Sertifikasi Sistem Manajemen;

11. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor: P.95/Menhut-II/2014

tanggal 12 Juni 2009 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Kehutanan Nomor

P.43/Menhut-II/2014 tentang Standar dan Pedoman Penilaian Kinerja Pengelolaan

Hutan Produksi Lestari dan Verifikasi Legalitas Kayu pada Pemegang Izin atau pada

Hutan Hak;

12. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P.7/Menhut-II/2011 tentang Pelayanan Informasi

Publik di Lingkungan Kementerian Kehutanan;

13. Keputusan Menteri Kehutanan Nomor : SK.641/Menhut-II/2011 tentang Penetapan

Tanda V-Legal;

14. Keputusan Menteri Kehutanan Nomor : SK.418/Menhut-VI/2012 tentang Sistem

Informasi Verifikasi Legalitas Kayu;

15. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P.18/Menhut-II/2013 tanggal 18 Maret 2013

tentang Informasi Verifikasi Legalitas Kayu melalui Portal Sistem Informasi Legalitas Kayu

(SILK) dan Penerbitan Dokumen V-Legal;

16. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P.41/Menhut-II/2014 Tanggal 10 Juni 2014

Tentang Penatausahaan Hasil Hutan Kayu yang Berasal dari Hutan Alam sebagaimana

telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan

Kehutanan Nomor: P.43/Menlhk-Setjen/2015 tanggal 12 Agustus 2015;

17. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P.42/Menhut-II/2014 Tanggal 10 Juni 2014

Tentang Penatausahaan Hasil Hutan Kayu yang Berasal dari Hutan Tanaman Industri

pada Hutan Produksi sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor : P.42/Menlhk-Setjen/2015 tanggal 12

Agustus 2015;

18. Peraturan Menteri Perdagangan Nomor : 28/M-DAG/Per/6/2009 tentang Ketentuan

Pelayanan Perijinan Ekspor dan Impor dengan Sistem Elektronik melalui INATRADE dalam

kerangka Indonesia National Single Window;

19. Peraturan Menteri Perdagangan Nomor : 97/M-DAG/PER/12/2014 tanggal 24 Desember

2014 jo. Peraturan Menteri Perdagangan Nomor : 66/M-DAG/PER/8/2015 tanggal 27

Agustus 2015 tentang Ketentuan Ekspor Produk Industri Kehutanan;

20. Perjanjian Kerjasama antara Komite Akreditasi Nasional (KAN) dengan Lembaga Penilai

Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (LP-PHPL) tentang Penggunaan Tanda V-Legal;

21. DPLS 13 Rev.0 : Syarat dan Aturan Tambahan Akreditasi Lembaga Penilai Pengelolaan

Hutan Produksi Lestari (LP-PHPL) dan perubahannya;

22. DPLS 14 Rev.0 : Syarat dan Aturan Tambahan Akreditasi Lembaga Verifikasi Legalitas

Kayu dan perubahannya;

23. Sertifikat Akreditasi Komite Akreditasi Nasional (KAN) Nomor: LPPHPL-013-IDN tanggal 2

September 2010 yang diberikan kepada PT EQUALITY Indonesia sebagai Lembaga

Pengelolaan Hutan Produksi Lestari dengan memenuhi ISO/IEC 17021: 2011 Penilaian

Kesesuaian – Persyaratan Lembaga Penyelenggara Audit dan Sertifikasi Sistem

Manajemen yang diperpanjang pada tanggal 2 September 2014 dengan masa berlaku

sampai dengan 1 September 2018 dan pengesahan dari Menteri Kehutanan melalui

Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor: SK.5842/Menhut-VI/BPPHH/2010, tanggal

2 September 2010 yang diperbaharui dengan Keputusan Menteri Kehutanan Nomor:

SK.6067/Menhut-VI/BPPHH/2012 tanggal 5 Nopember 2012 tentang Penetapan

Lembaga Penilai Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (LP-PHPL) dan Lembaga Verifikasi

Legalitas Kayu (LV-LK) sebagai Lembaga Penilai dan Verifikasi Independen (LP & VI);

24. Sertifikat Akreditasi oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN) Nomor: LVLK-006-IDN tanggal

18 Agustus 2011 yang diberikan kepada PT EQUALITY Indonesia sebagai Lembaga

Verifikasi Legalitas Kayu dengan memenuhi ISO Guide 65:1996 General requirement for

bodies operating product certification systems dengan masa berlaku sampai dengan 17

Halaman 3 dari 4

Lembaga Penilai Pengelolaan Hutan Produksi Lestari LPPHPL – 013 – IDN

Agustus 2015 yang diperbaharui dengan sertifikat Re-Akreditasi tanggal 18 Agustus

2015 dengan masa berlaku sampai 17 Agustus 2019 dan pengesahan dari Menteri

Kehutanan melalui Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor : SK.6202/Menhut-

VI/BPPHH/2011 tanggal 26 Agustus 2011 yang diperbaharui dengan Keputusan Menteri

Kehutanan Nomor : SK.6067/Menhut-VI/BPPHH/2012 tanggal 5 Nopember 2012

tentang Penetapan Lembaga Penilai Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (LP-PHPL) dan

Lembaga Verifikasi Legalitas Kayu (LV-LK) sebagai Lembaga Penilai dan Verifikasi

Independen (LP & VI);

25. Peraturan Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan Nomor : P.14/VI-BPPHH/2014

tanggal 29 Desember 2014 jo P.1/VI-BPPHH/2015 tanggal 16 Januari 2015 tentang

Standar dan Pedoman Pelaksanaan Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi Lestari

(PHPL) dan Verifikasi Legalitas Kayu (VLK);

26. Peraturan Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan Nomor : P.5/VI-BPPHH/2013 tanggal

17 September 2013 tentang Pedoman Persetujuan Hak Akses atau Nota Kesepahaman

dalam Penyediaan dan Pelayanan Informasi Verifikasi Legalitas Kayu melalui Portal

Sistem Informasi Legalitas Kayu (SILK);

27. Manual EQUALITY Certification beserta Dokumen Sistem Sertifikasi PT EQUALITY

Indonesia.

Memperhatikan:

1. Surat Perjanjian Kerja (Kontrak) Nomor: 198/EQI-F065/III/2016 tanggal 1 Maret 2016.

MEMUTUSKAN:

Menetapkan:

PENERBITAN ULANG SERTIFIKAT PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI LESTARI (PHPL) PADA IZIN

USAHA PEMANFAATAN HASIL HUTAN KAYU HUTAN ALAM (IUPHHK-HA) PT INHUTANI II UMHA

MALINAU DI KABUPATEN MALINAU PROVINSI KALIMANTAN UTARA, SK IUPHHK-HA NOMOR :

664/MENHUT-II/2011 TANGGAL 24 NOVEMBER 2011 DENGAN LUAS ±29.040 HEKTAR

PERTAMA : PT INHUTANI II UMHA MALINAU dinyatakan “LULUS” dan berhak

mendapatkan kembali Sertifikat Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (S-PHPL)

dengan Nomor : 006.3/EQC-PHPL/IV/2016. Dengan Re-Sertifikasi ini maka

sertifikat PHPL Nomor: 006.2/EQC-PHPL/IV/2015 dinyatakan tidak berlaku

lagi.

KEDUA : Sertifikat mulai berlaku dari tanggal 18 April 2016 sampai dengan tanggal

17 April 2021 selama PT INHUTANI II UMHA MALINAU (Pemegang Sertifikat)

tetap memenuhi persyaratan standar sesuai Perdirjen BUK P.14/VI-

BPPHH/2014 tanggal 29 Desember 2014 jo P.1/VI-BPPHH/2015 tanggal 16

Januari 2015.

KETIGA : Sertifikat dan Logo yang diterbitkan oleh PT EQUALITY Indonesia dapat

dipergunakan oleh Pemegang Sertifikat untuk tujuan publikasi dan promosi

di media cetak, brosur ataupun iklan di televisi sebagaimana Panduan

Sistem yang ditetapkan.

KEEMPAT : PT EQUALITY Indonesia akan memberikan hak/sublisensi penggunaan Tanda

V-Legal kepada Pemegang Sertifikat melalui “Perjanjian Penggunaan Tanda

V-Legal”, mencakup kewajiban dan hak PT EQUALITY Indonesia serta

kewajiban dan hak Pemegang Sertifikat.

KELIMA : Pemegang Sertifikat harus melaporkan kepada PT EQUALITY Indonesia

apabila terjadi hal-hal yang mempengaruhi kinerja PHPL dan/atau sistem

legalitas kayu, perubahan nama perusahaan dan/atau kepemilikan,

perubahan struktur atau manajemen Pemegang Sertifikat.

Halaman 4 dari 4

Lembaga Penilai Pengelolaan Hutan Produksi Lestari LPPHPL – 013 – IDN

KEENAM : PT EQUALITY Indonesia akan melakukan penilaian/verifikasi lebih lanjut

terhadap kondisi sebagaimana Diktum KEENAM melalui Penilikan

(surveillance) atau Percepatan Penilikan (Audit Khusus).

KETUJUH : Penilikan (Surveillance) dilakukan setiap 1 (satu) tahun sekali selama masa

berlaku sertifikat dan segala biaya yang diperlukan untuk penilikan

dibebankan kepada Pemegang Sertifikat sesuai kesepakatan.

KEDELAPAN : Percepatan Penilikan (Audit Khusus) dapat dilakukan apabila diperlukan;

dengan segala biaya dibebankan kepada Pemegang Sertifikat sesuai

kesepakatan; untuk menindaklanjuti kondisi-kondisi yang berkaitan dengan:

a. Masukan dari Pemantau Independen (PI) berkaitan dengan kinerja

Pemegang Sertifikat;

b. Informasi lain yang menunjukkan Pemegang Sertifikat tidak memenuhi

lagi persyaratan sesuai standar yang berlaku;

c. Laporan dari Pemegang Sertifikat terhadap kondisi sebagaimana diktum

KEENAM;

d. Perubahan nama perusahaan dan/atau kepemilikan;

e. Pemenuhan standar kembali sebagai tindak lanjut terhadap pengaktifan

sertifikat yang dibekukan sertifikasinya.

KESEMBILAN : Sertifikat dapat dibekukan apabila Pemegang Sertifikat tidak bersedia

dilakukan penilikan sesuai jangka waktu yang ditetapkan atau terdapat

temuan ketidaksesuaian yang tidak dilakukan tindakan koreksi/perbaikan

sebagai hasil Penilikan, Audit Khusus atau hal-hal lain sebagaimana

kesepakatan yang diatur dalam Surat Perjanjian Kerja (Kontrak).

KESEPULUH : Sertifikat dapat dicabut apabila:

a. Pemegang Sertifikat tetap tidak bersedia dilakukan penilikan setelah 3

(tiga) bulan penetapan pembekuan sertifikat;

b. Secara hukum terbukti melakukan pelanggaran antara lain melakukan

penebangan di luar blok yang sudah ditentukan, pelanggaran Hak Azasi

Manusia (HAM), membeli dan/atau menerima dan/atau menyimpan

dan/atau mengolah dan/atau menjual kayu ilegal;

c. Pemegang Sertifikat kehilangan haknya untuk menjalankan usahanya

atau izin usahanya dicabut;

d. Hal-hal lain sebagaimana kesepakatan yang diatur dalam Surat

Perjanjian Kerja (Kontrak).

KESEBELAS : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di: Bogor

Pada Tanggal: 18 April 2016

PT EQUALITY Indonesia

Ir. Agustri Warsono

Direktur Utama

Salinan Keputusan ini disampaikan kepada Yth.:

1. Direktur Utama PT INHUTANI II UMHA MALINAU;

2. Direktur Jenderal Pengelolaan Hutan Produksi Lestari u.p. Direktur Usaha Hutan Produksi

di Jakarta;

3. Sekretaris Direktorat Jenderal Pengelolaan Hutan Produksi Lestari u.p. Kepala Bagian

Program dan Pelaporan.

EQI-F102.1.0/20120126 Halaman 1 dari 18

(1) Identitas LP-PHPL :

a. Nama Lembaga : PT EQUALITY INDONESIA

b. Nomor Akreditasi : LPPHPL- 013-IDN

c. Alamat : Jln. Raya Sukaraja No. 72 Kabupaten Bogor

d. Nomor Telepon : 0251-7550722

Nomor Fax : 0251-7550324

E-mail : [email protected]

e. Direktur : Agustri Warsono

f. Tim Audit : Ir. Suwarto (Lead Auditor merangkap Auditor Prasyarat)

Ir. Jubaedi Nu’man (Auditor Produksi)

Stepanus Sudarkoco, S.P, M.M (Auditor Ekologi)

Dr. Entin Hendartin, S.Hut, M.Si (Auditor Sosial)

Ir. YH Arasyugo (Auditor VLK)

g. Tim Pengambilan Keputusan :

Ir. Agustri Warsono (Ketua Tim Pengambil Keputusan)

Ir. Muchlis Hidayat (Anggota)

Wiyono, S.Hut., M.Si (Anggota)

(2) Identitas Auditee :

Nama Pemegang Izin : PT INHUTANI II UMHA Malinau

SK IUPHHK-HA : SK.664/Menhut-II/2011

Tanggal : 24 Nopember 2011

Luas Areal : ± 29.040 Hektar

Lokasi : Kabupaten Malinau

Provinsi Kalimantan Utara

Alamat kantor : Kantor Direksi: Jl. Tebet Timur Raya No. 7

Jakarta Selatan 12820 Telp. (021) 8290572;

8352468; Fax. (021) 8352468; E-mail:

[email protected]

Kantor Unit: Jl. Markisa 7 Samarinda 75123

Kalimantan Timur; Telp.: (0541) 201 005-006;

Fax. (0541) 735100; E-mail:

[email protected]

Basecamp : Desa Tanjung Lapang, Kecamatan

Malinau Barat, Kabupaten Malinau, Provinsi

Kalimantan Utara; Kotak Pos No. 2 Malinau,

Kalimantan Utara.

RESUME HASIL PENILAIAN KINERJA PHPL

EQI-F102.1.0/20120126 Halaman 2 dari 18

Susunan Komisaris dan Direksi :

a. Susunan Komisaris

- Komisaris Utama : Bambang Soepijanto

- Komisaris : Agus Mulyana

b. Susunan Direksi

- Direktur Utama : Tjipta Purwita

- Direktur : Bambang Setiabudi

(3) Ringkasan Tahapan Penilaian:

Tahapan Waktu dan Tempat Ringkasan Catatan

Koordinasi dengan

Instansi Kehutanan

21 Maret 2016 Koordinasi dengan Dinas Kehutanan Provinsi

Kalimantan Utara di Tanjung Selor.

Koordinasi bertujuan untuk menyampaikan rencana

Penilaian Resertifikasi Kinerja PHPL di PT INHUTANI

II UMHA Malinau (Auditee) dan meminta masukan

terkait dengan kinerja Auditee selama ini

Pertemuan Pembukaan 22 Maret 2016 Pertemuan dilaksanakan di Kantor Basecamp : Desa

Tanjung Lapang, Kecamatan Malinau Barat,

Kabupaten Malinau, Provinsi Kalimantan Utara.

Perkenalan anggota Tim Audit, menyampaikan

tujuan dan ruang lingkup penilaian, menyampaikan

jadwal/rencana kerja penilaian, menyampaikan

metodologi dan prosedur penilaian, serta melakukan

konfirmasi kepada Auditee tentang tanggal, waktu,

tempat dan peserta pertemuan penutupan.

Pertemuan pembukaan diakhiri dengan pembuatan

Berita Acara Pelaksanaan.

Konsultasi Publik 23 Maret 2016 Konsultasi publik dilakukan dengan tujuan untuk

menampung aspirasi, saran dan masukan terkait

kegiatan operasional auditee

Konsultasi publik dilaksanakan di Balai Adat

Sengayan Kecamatan Malinau Selatan. Kegiatan

berlangsung dari pukul 10.00 WITA sampai dengan

selesai pukul 12.00 WITA.

Proses penyampaian masukan dan saran dari

masyarakat secara umum berjalan dengan baik dan

terbuka. Peserta yang hadir antara lain terdiri dari

Camat Malinau Selatan. Kepala Desa Long Loreh,

Kepala Desa Sengayan, Kepala Desa Paya Seturan,

Sekretaris Desa Langap, Ketua Adat Long Loreh,

Koramil Malianu Selatan, Polsek Malinau Selatan,

Ketua Presidium LHM Malinau. Hadir pula tokoh

pendidikan yaitu Kepala Sekolah SMAN V Malinau

dan Kepala Sekolah SMPN I Malinau Selatan.

Verifikasi Dokumen dan

Observasi Lapangan

24 – 28 Maret 2016 Tim Audit menghimpun, mempelajari data dan

dokumen Auditee dan menganalisis menggunakan

kriteria dan indikator pada Lampiran 1 dan Lampiran

2.1 Peraturan Direktur Jenderal Bina Usaha

Kehutanan Nomor : P.14/VI-BPPHH/2014.

Untuk menguji kebenaran data, Tim Audit

melakukan pengamatan, pencatatan, uji petik, dan

menganalisis menggunakan kriteria dan indikator

EQI-F102.1.0/20120126 Halaman 3 dari 18

Tahapan Waktu dan Tempat Ringkasan Catatan

pada Lampiran 1.1 dan Lampiran 2.1 Peraturan

Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan Nomor :

P.14/VI-BPPHH/2014.

Pertemuan Penutupan 29 Maret 2016 Menyampaikan ucapan terimakasih kepada Auditee

Auditee atas kerjasamanya selama proses penilaian.

Menyampaikan Daftar Periksa PHPL

Menyampaikan temuan observasi dan

ketidaksesuaian.

Memberikan kesempatan kepada Auditee untuk

menyampaikan tanggapan atau sanggahan

terhadap temuan observasi dan ketidaksesuaian.

Pertemuan Penutupan diakhiri dengan pembuatan

Berita Acara Pelaksanaan.

Pengambilan

Keputusan

18 April 2016 Rapat Pengambilan Keputusan (PK) menelaah hasil-

hasil dan kesimpulan penilaian yang telah disampaikan

Tim Auditor untuk menjamin bahwa penilaian telah

dilaksanakan secara efektif dan efisien sesuai dengan

Prosedur PT EQUALITY Indonesia serta mengambil

keputusan mengenai predikat kinerja PHPL Auditee.

(4) Resume Hasil Penilaian :

Kriteria/Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi

A. Penilaian Kinerja PHPL

1. Prasyarat

1.1. Kepastian Kawasan

Pemegang Izin dan

Pemegang IUPHHK-

HA

SEDANG

(80,00%)

Ketersediaan dokumen legal dan administrasi tata batas

lengkap sesuai dengan tingkat realisasi pelaksanaan tata

batas yang telah dilakukan.

Realisasi tata batas telah mencapai 61,84 % dari rencana

tata batas keseluruhan, dan terdapat bukti pengeluaran

biaya terkait dengan upaya pelaksanaan tata batas temu

gelang.

Pada areal kerja IUPHHK-HA PT. INHUTANI II UMHA Malinau

tidak ada konflik batas dengan pihak lain, baik dengan

IUPHHK yang ada di sekitarnya, maupun dengan

masyarakat sekitar.

Terdapat perubahan fungsi kawasan hutan dari HPT

menjadi Hutan Lindung (HL) seluas 779 ha. Terhadap

adanya perubahan fungsi kawasan hutan tersebut,

manajemen PT. INHUTANI II (Persero) telah berkoordinasi

dengan instansi terkait melalui Surat Direktur Utama PT.

INHUTANI II No.324/P/Div.Can-PU/2015 tanggal 27 Maret

2015 perihal Penyampaian Pedoman Tata Batas IUPHHK-

HA PT. INHUTANI II Unit Malinau, tetapi Pedoman Tata Batas

tersebut belum disahkan.

Tidak terdapat penggunaan kawasan di luar sektor

kehutanan pada areal IUPHHK-HA PT. INHUTANI II UMHA

Malinau.

1.2. Komitmen

Pemegang Izin

IUPHHK-HA

BAIK

(88,89%)

PT INHUTANI II UMHA MALINAU mempunyai visi dan misi

yang ditetapkan oleh direksi, dan telah memperhatikan

kerangka pengelolaan hutan lestari

Sosialisasi dilakukan mulai dari level pemegang izin dan

masyarakat setempat, serta ada bukti pelaksanaan (Berita

Acara).

EQI-F102.1.0/20120126 Halaman 4 dari 18

Kriteria/Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi

Implementasi PHL hanya sebagian yang sesuai dengan visi

dan misi PHL.

1.3. Jumlah dan

kecukupan tenaga

profesional terlatih

dan tenaga teknis

pada seluruh

tingkatan untuk

mendukung

pemanfaatan

implementasi

penelitian,

pendidikan dan

Latihan

BAIK

(93,33%)

Keberadaan tenaga profesional bidang kehutanan di

lapangan PT INHUTANI II UMHA MALINAU tersedia pada

sebagian bidang kegiatan pengelolaan hutan dengan

prosen tingkat pemenuhan sebesar 88,89 %. Auditee

telah mengirimkan surat permohonan diklat Ganis PHPL

Kurpet kepada instansi terkait. Sambil menunggu

terpenuhinya Ganis PHPL Kurpet, tugas-tugas/pekerjaan

terkait dengan Pengukuran dan Perpetaan selama ini

ditangani oleh personil yang telah memiliki kemampuan di

bidang tersebut, dengan bukti antara lain berupa Sertifikat.

Realisasi peningkatan kompetensi SDM >70% dari rencana

sesuai kebutuhan

Dokumen ketenagakerjaan yang dimiliki oleh PT INHUTANI II

UMHA MALINAU tersedia lengkap

1.4. Kapasitas dan

Mekanisme untuk

Perencanaan,

Pelaksanaan,

Pemantauan

Periodik, Evaluasi,

dan Penyajian

Umpan Balik

Mengenai

Kemajuan

Pencapaian

(Kegiatan) IUPHHK-

HA

SEDANG

(75,00 %)

Tersedia struktur organisasi dan job description yang sesuai

dengan kerangka PHPL dan telah disahkan oleh Direksi,

namun demikian masih terdapat pos jabatan strategis

terkait dengan PHPL yang belum diisi atau rangkap jabatan.

Sebagai contoh adalah Fungsional Pengamanan Hutan yang

belum diisi (vacant).

PT INHUTANI II UMHA MALINAU telah memiliki perangkat

SIM, dan telah memiliki tenaga pelaksananya..

Organisasi SPI/internal auditor ada, akan tetapi Perhatian

SPI lebih banyak berkaitan dengan produksi dan keuangan,

sedangkan kegiatan yang berkaitan dengan kelola sosial

dan kelola lingkungan belum banyak mendapat perhatian

dari SPI/internal Auditor.

Terdapat keterlaksanaan sebagian tindak koreksi

manajemen dan pencegahan manajemen berbasis hasil

monitoring dan evaluasi.

1.5. Persetujuan Atas

Dasar Informasi

Awal Tanpa

Paksaan

(PADIATAPA)

BAIK

(100,00%)

Kegiatan RKT PT. INHUTANI II UMHA Malinau sudah

disosialisasikan kepada masyarakat sekitar hutan, yaitu

Pemerintah Kecamatan, Pemerintah Desa dan Lembaga

Desa dalam Wilayah IUPHHK-HA Unit Manajemen PT.

Inhutani II Malinau, mendapatkan persetujuan atas dasar

informasi awal yang memadai.

Terdapat persetujuan dalam proses tata batas dari para

pihak, yaitu : pihak Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah,

pihak pemegang IUPHHK yang berbatasan dengan areal

kerja IUPHHK-HA PT. INHUTANI II UMHA Malinau, pihak

pelaksana tata batas, serta pihak masyarakat desa sekitar.

Terdapat persetujuan dalam proses dan pelaksanaan

CSR/CD dari para pihak, yaitu seluruh desa yang berada di

sekitar areal kerja IUPHHK-HA PT. INHUTANI II UMHA

Malinau, yang terdiri dari Desa Long Loreh, Desa Sengayan,

Desa Langap dan Desa Paya Seturan.

Terdapat persetujuan dalam proses penetapan kawasan

lindung dari para pihak, yaitu : pihak Pemerintah Pusat,

Unsur Muspika Malinau Selatan, Masyarakat Desa

(Pemerintah Desa, Lembaga Adat, Tokoh Masyarakat,

Tokoh Pemuda, Tokoh Agama, LPM, BPD) Desa Long Lore,

Desa Sengayan, Desa Langap dan Desa Paya Seturan.

2. Produksi

2.1. Penataan areal

kerja jangka

panjang dalam

pengelolaan hutan

SEDANG

(77,78%)

PT Inhutani II UMHA Malinau (PT IHT II MALINAU) telah

memiliki dokumen RKUPHHK-HA Pada Hutan Produksi

Berbasis IHMB Untuk Jangka Waktu 10 (Sepuluh) Tahun

Periode Tahun 2013 s.d. 2022 dan telah mendapat

EQI-F102.1.0/20120126 Halaman 5 dari 18

Kriteria/Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi

lestari persetujuan dan disahkan berdasarkan Surat Keputusan

Menteri Kehutanan Nomor : SK.11/BUHA-2/2013

Ditetapkan di Jakarta Tanggal 4 April 2013, dilampiri Peta

Kerja skala 1 : 100.000 dan tidak dikenai peringatan

terkait pemenuhan kewajiban RKU.

Penataan areal kerja blok RKT PT Inhutani II UMHA Malinau

sebesar 63,3 % yang sesuai dengan RKUPHHK-HA Batas blok dan petAk RKT 2012 s/d 2015 telah sesuai

dengan peta RKT namun penandaan batas di lapangan

terutama polet cat pada rintisan batas blok/petak belum

terlihat jelas seluruhnya di lapangan (80%)

2.2. Tingkat pemanenan

lestari untuk setiap

jenis hasil hutan

kayu utama dan nir

kayu pada setiap

tipe ekosistem

BAIK

(91,67%)

PT Inhutani II UMHA Malinau mempunyai tipe ekosistem

hutan hujan tropis tanah kering dan telah memiliki data

potensi tegakan dari hasil kegiatan IHMB serta memiliki

data potensi tegakan dari hasil Inventarisasi Tegakan

Sebelum Tebangan (ITSP) selam 5 tahun beserta

kelengkapan peta pendukungnya berupa peta jalur survey,

peta pohon, dan peta kelas hutan. Auditee telah memlakukan pengukuran enam kali di plot

PUP dan hasil analisa adalah Current Annual Increament

(CAI) sebesar 2,11 m3/ha/thn. PT Inhutani II UMHA Malinau sudah melakukan pengukuran

riap 6 series namun belum memanfaatkan hasilnya untuk

perhitungan JTT sendiri dan belum menyampaikan

laporannnya ke Litbang Kehutanan

2.3. Pelaksanaan

penerapan tahapan

sistem silvikultur

untuk menjamin

regenerasi hutan

BAIK

(90,48%)

PT Inhutani II UMHA Malinau memiliki SOP pelaksanaan

tahapan kegiatan sistem silvikultur TPTI yang meliputi

kegiatan penataan areal kerja (PAK), pembukaan wilayah

hutan (PWH), produksi/pemanenan, penanaman dan

pemeliharaan serta perlindungan dan pengamanan hutan

serta perapihan dan pembebasan pohon binaan. Isi SOP

sudah sesuai dengan ketentuan teknis yang berlaku.

PT Inhutani II UMHA Malinau telah melaksanakan SOP

seluruh tahapan kegiatan sesuai dengan sistem silvikultur

TPTI yang meliputi : penataan areal kerja (PAK),

inventarisai tegakan sebelum penebangan (ITSP),

pembukaan wilayah hutan (PWH), pemanenan/

penebangan, perapihan, penanaman tanah kosong,

rehabilitasi namun belum diimplementasikan seluruhnya

Berdasarkan hasil ITSP 100% di blok BKT tahun 2012 dan

RKT tahun 2013 s/d 2016 diketahui bahwa jumlah pohon

inti rata-rata sebanyak 32 batang/ha (≥25 batang/Ha).

Jumlah permudaan tegakan hutan berdasarkan pengamatan

di blok RKT 2015, 2014, 2013, 2012 untuk tingkat pancang

1495 btg per ha dan tiang 161 btg per ha

2.4. Ketersediaan dan

penerapan

teknologi tepat guna

untuk pemanfaatan

hutan

BAIK

(90,48 %)

Auditee telah mempunyai SOP Reduce Impack Logging

nomor dokumen INH.II-MLN/PHPL/PNR5.27 tanggal revsi

01 Januari 2014 dan SOP yang berkaitan yaitu SOP

Pemeliharaan jalan nomor INH.II-MLN/PHPL/PNR5.08, SOP

Konservasi tanah dan air di area penebangan nomor INH.II-

MLN/PHPL/PNR5.49 serta isinya telah sesuai dengan

karakteristik kondisi areal kerja yaitu hutan tropis tanah

kering. PT Inhutani UMHA Malinau telah menerapkan prosedur

hutan ramah lingkungan (RIL) pada 3 (tiga) atau lebih

tahapan kegiatan pemanenan hasil, yaitu penataan areal

kerja, ITSP, pembuatan trace jalan, pembuatan peta

penyebaran pohon skala 1 : 1.000, pembuatan takik rebah

dan takik balas, pembuatan sediamen trap dan

penanaman areal terbuka namun masih perlu

EQI-F102.1.0/20120126 Halaman 6 dari 18

Kriteria/Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi

penyempurnaan. Tingkat kerusakan tegakan tinggal dan keterbukaan

wilayah rata-rata pada Blok BKT tahun 2012, RKT tahun

2013 s/d 2015 2015 untuk semua tingkatan permudaan

(semai, pancang, tiang, pohon) adalah 17,58% Rata-rata nilai Faktor Eksploitasi kegiatan penebangan di

areal IUPHHK-HA PT. Inhutani II UMHA Malinau DARI TAHUN

2012 S/D 2015 sebesar 0,78..

2.5. Realisasi

penebangan sesuai

dengan rencana

kerja penebangan/

pemanenan/

pemanfaatan pada

areal kerjanya

BAIK

(85,71%)

Keberadaan dokumen RKTUPHHK-HA/BKT Tahun 2012 s/d

2015 lengkap dan telah disyahkan secara Self Approval

oleh Direktur Utama PT Inhutani II namun kesesuaian

penyusunan blok tebangan RKU dengan RKT sebesar

63,3%.

Terdapat peta kerja RKT yang telah disahkan Direktur

Utama PT Inhutani II dan Peta Kerja RKUPHHK yang

disahkan oleh Menteri Kehutanan dan ada kesesuaian

yang menggambarkan areal (kawasan) yang boleh

ditebang/dipanen/ dimanfaatkan/ditanam/dipelihara

beserta areal yang ditetapkan sebagai kawasan dilindungi

antara peta RKT dan RKU

Terdapat implementasi peta kerja berupa penandaan pada

seluruh batas blok tebangan/dipanen/dimanfaatkan/

ditanam/dipelihara beserta areal yang ditetapkan sebagai

kawasan lindung namun penataan batas kebun benih

belum dilaksanakan

Realisasi produksi kayu rata-rata PT. Inhutani II UMHA

Malinau periode tahun 2012 s.d. 2015 berdasarkan

Laporan Hasil Produksi sebesar 80,91% (>g dari 70%) ,

tidak ada kelebihan dalam luas dan kelompok jenis serta

penebangan dilakukan di lokasi yang diizinkan

2.6. Tingkat investasi

dan reinvestasi yang

memadai dan

memenuhi

kebutuhan dalam

pengelolaan hutan,

administrasi,

penelitian dan

pengembangan,

serta peningkatan

kemampuan

sumber daya

manusia

SEDANG

(71,43%)

PT Inhutani UMHA malinau periode tahun 2012 s.d. 2015

memiliki nilai rata-rata likuiditas sebesar 171% (berada

dalam kisaran > 150%), solvabilitas sebesar 601% (berada

dalam kisaran >150%) dan rentabilitas sebesar 47% atau

nilai positif dan Catatan Kantor Akuntan Publik terhadap

Laporan Keuangan adalah wajar tanpa pengecualian. PT Inhutani II unit Malinau untuk periode tahun 2012 s.d.

2015 telah merealisasikan alokasi dana 79,77 % dari

kebutuhan kelola hutan yang seharusnya Realisasi alokasi dana proporsional pengelolan hutan PT

Inhutani II UMHA Malinau untuk seluruh bidang kegiatan

pada tahun 2013, 2014 dan 2015.sebesar 31,31% Berdasarkan uji petik permintaan uang kerja dan dana

tersedia diketahui diperlukan sekitar 2 bulan untuk

penyediaan dana dan lancar namun masih ada kegiatan

yang belum sesuai tatawaktu Realisasi modal yang ditanam kembali kehutan untuk

kegiatan penanaman tanah kosong, pembinaan hutan dan

perlindungan hutan dari tahun 2012 s/d 2015 sebesar

74,50%. Realisasi kegiatan penanaman/pembinaan hutan yang

dilakukan oleh PT IHT II unit MALINAU dari tahun 2012 s.d.

2015 sebesar 71% dari yang direncanakan.

3. Ekologi

3.1. Keberadaan,

kemantapan dan

kondisi kawasan

dilindungi pada

setiap tipe hutan

BAIK

(91,67%)

Luas kawasan lindung sesuai dengan dokumen

pererncanaan yang ada tetapi tidak seluruhnya

sesuai dengan kondisi biofifiknya (Sedang, 2)

Luas kawasan lindung yang telah ditata batas

mencapai 100 % % (Baik, 3)

Kondisi penutupa kawasan lindung seluruhnya

berupa hutan (Baik, 3)

EQI-F102.1.0/20120126 Halaman 7 dari 18

Kriteria/Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi

Para pihak mengakui keberadaan kawasan lindung

(Baik, 3)

Terdapat laporan pengelolaan yang sesuai dengan

ketentuan terhadap seluruh kawasan lindung (Baik,

3)

3.2. Perlindungan dan

pengamanan hutan BAIK

(90,48%)

Tersedia prosedur perlindungan yang mencakup

seluruh jenis gangguan yang ada (Baik, 3)

Jumlah dan fungsi sarana prasarana sesuai dengan

ketentuan dan berfungsi dengan baik hanya ada

sarana yang belum tersedia (Sedang, 2)

Tersedia SDM perlindungan hutan dengan jumlah dan

kualifikasinya yang memadai sesuai ketentuan

(Berubah menjadi 3, Baik)

Kegiatan perlindungan diimplementasikan melalui

tindakan tertentu dengan mempertimbangkan seluruh

jenis ganguan yang ada (Baik, 3)

3.3. Pengelolaan dan

pemantauan

dampak terhadap

tanah dan air akibat

pemanfaatan hutan

BAIK

(96,97%)

Tersedia prosedur pengelolaan yang mencakup

seluruh dampak terhadap tanah dan air akibat

pengelolaan hutan (Baik, 3)

Jumlah sarana pengelolaan dan pemanatauan sesuai

dengan ketentuan/ kebutuhan dan berfungsi dengan

baik (Baik, 3)

Tersedia personil pengelolaan dan pemantauan

dengan jumlah dan kualifikasi yang memadai

(Berubah menjadi 3, Baik)

Tersedia dokumen perencanaan pengelolaan dampak

terhadap tanah dan air dan telah diimplementasikan

sesuai dengan ketentuan (Baik, 3)

Tersedia dokumen perencanaan pemantauan dampak

terhadap tanah dan air dan diimplementasikan sesuai

dengan ketentuan (Baik, 3)

Terdapat indikasi terjadinya dampak yang besar dan

penting terhadap tanah dan air namun ada upaya

untuk mengendalikannya (Sedang, 2)

3.4. Identifikasi spesies

flora dan fauna

yang dilindungi

dan/atau langka

(endangered),

jarang (rare),

terancam punah

(threatened) dan

endemik

BAIK

(83,33%)

Tersedia prosedur identifikasi jenis flora dan fauna

namun belum mencakup seluruh jenis yang dilindungi

dan/atau langka, jarang, terancam punah dan

endemik yang terdapat di areal kerja (minimal 50 %)

(Sedang, 2)

Terdapat implementasi identifikasi untuk seluruh jenis

flora dan fauna yang dilindungi dan/atau langka,

jarang, terancam punah dan endemik yang terdapat di

areal kerja (Baik, 3)

3.5. Pengelolaan flora

untuk :

a. Luasan tertentu dari

hutan produksi yang

tidak terganggu, dan

bagian yang tidak

rusak.

b. Perlindungan

terhadap species

flora dilindungi

SEDANG

(73,33 %)

Tersedia prosedur pengelolaan flora namun tidak

mencakup seluruh jenis dilindungi dan/atau langka,

jarang, terancam punah dan endemik yang terdapat di

areal pemegang izin (Sedang, 2)

Terdapat mplementasi pengelolaan flora tetapi belum

mencakup seluruh jenis dilindungi dan/atau langka,

jarang, terancam punah dan endemik yang terdapat di

areal pemegang izin (Sedang, 2)

Tidak terdapat gangguan terhadap kondisi seluruh

EQI-F102.1.0/20120126 Halaman 8 dari 18

Kriteria/Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi

dan/atau jarang,

langka dan terancam

punah dan endemic

jenis flora dilindungi dan/atau langka, jarang,

terancam punah dan endemik yang terdapat di areal

pemegang izin (Baik, 3)

3.6. Pengelolaan fauna

untuk :

a. Luasan tertentu dari

hutan produksi yang

tidak terganggu, dan

bagian yang tidak

rusak.

b. Perlindungan

terhadap species

fauna dilindungi

dan/atau jarang,

langka dan terancam

punah dan endemik

SEDANG

(66,67 %)

Tersedia prosedur pengelolaan fauna tetapi tidak

mencakup seluruh jenis dilindungi dan/atau langka,

jarang, terancam punah dan endemik yang terdapat di

areal pemegang izin (Sedang, 2)

Terdapat mplementasi pengelolaan fauna tetapi

belum mencakup seluruh jenis dilindungi dan/atau

langka, jarang, terancam punah dan endemik yang

terdapat di areal pemegang izin (Sedang, 2)

Terdapat potensi gangguan terhadap kondisi species

fauna dilindungi dan/atau jarang, langka dan

terancam punah dan endemik namun terdapat upaya

penanggulangannya (Sedang, 2)

4. Sosial

4.1. Kejelasan deliniasi

kawasan

operasional

perusahaan/

pemegang izin

dengan kawasan

masyarakat hukum

adat dan/atau

masyarakat

setempat

BAIK

(95,24%)

Unit manajemen telah memiliki dokumen pola

penguasaan dan pemanfaatan SDA/SDH, hak-hak

dasar masyarakat hukum adat dan rencana

pemanfaatan SDH oleh pemegang ijin secara

lengkap. Dokumen terdapat pada: (1) ANDAL, (2)

Laporan Studi Diagnostik, (3) SIA, (4) Laporan

Baseline Sosial dengan metode PRA, (5) IHMB

periode 2013-2022, (6) RKT tahun 2012-2016, (7)

RO PMDH (3)

Unit manajemen telah memiliki mekanisme

penataan batas/rekonstruksi batas kawasan

secara partisipatif dan mekanisme penyelesaian

konflik batas kawasan, dan mekanisme tersebut

telah diimplementasikan dengan baik. Mekanisme

yang dimaksud misalnya: (1) SOP Pelaksanaan Tata

Batas Partisipatif dengan nomor SOP : INH.II-

MLN/PHPL/PNR5.53 yang telah diterbitkan pada

tanggal 01 Maret 2003 dan telah direvisi 01 Mei

2014 dan (2) SOP Manajemen Penyelesaian

Konflik dengan Nomor SOP : INH.II-

MLN/PHPL/PNR.52 yang telah diterbitkan tanggal

01 Maret 2003, dan telah direvisi pada tanggal 01

Januari 2014. Implementasi SOP: (1) Peta Tata

Batas Partisipatif Lokasi Pengelolaan Sarang

Burung wallet seluas 445.60 Ha di Areal IUPHHK-

HA PT INHUTANI II Unit Malinau Skala 1.20.000, (2)

Selama 5 tahun belum terdapat konflik antara PT

Inhutani II UMHA Malinau dengan masyarakat yang

ada di sekitar IUPHHK-HA PT Inhutani II UMHA

Malinau (3)

Unit manajemen telah memiliki mekanisme pengakuan

hak-hak dasar masyarakat hukum adat dan

masyarakat setempat dalam perencanaan

pemanfaatan SDH secara legal, lengkap dan jelas,

seperti SOP Meningkatkan Akses Masyarakat

Terhadap Hutan dengan Nomor SOP :

INH.II/PHPL/PNR5.33 yang telah diterbitkan tanggal

01 Maret 2003 dan SOP Nomor INH.II-

EQI-F102.1.0/20120126 Halaman 9 dari 18

Kriteria/Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi

MLN/PHPL/PNR.11 tentang Kelola Sosial yang telah

diterbitkan tanggal 01 Maret 2003, dan telah direvisi

pada tanggal 11 Mei 2014, selain itu berdasarkan

hasil konsultasi public dengan Camat Malinau Selatan

dan 4 Kepala Desa (Desa Paya Seturan, Desa Langap,

Desa Sengayan dan Desa Long Loreh), diketahui

bahwa ketergantungan msayarakat terhadap hasil

hutan bukan kayu sangat tinggi. Sehingga keberadaan

PT Inhutani II UMHA Malinau dengan semua program

sosialnya sangat membantu kebutuhan masyarakat

setempat (3)

Unit manajemen memiliki bukti-bukti tentang

kesepakatan terkait luas dan batas areal, dengan

sebagian kawasan yang dimiliki masyarakat, yaitu

mengenai keberadaan goa sarang burung walet.

Namun, dari 5 goa sarang burung wallet yang

teridentifikasi, baru 2 yang sudah dilakukan

penandaan batas yang legal dan sah dengan

ditandatangani oleh para pihak yang terlibat, selain

itu PT Inhutani II UMHA Malinau juga telah memiliki

daftar hasil identifikasi HHNK yang sering

dimanfaatkan oleh masyarakat dari tiap desa, namun

data tersebut belum informatif misalnya data tersebut

belum menyajikan peta lokasi dimana HHNK tersebut

berada (2).

Unit manajemen telah memiliki dokumen

persetujuan dari para pihak atas luas dan batas

areal kerja IUPHHK, serta adanya pengakuan

masyarakat atas luas dan batas areal kerja

perusahaan, misalnya (1) dokumen persetujuan dari

pemerintah atas luas dan batas areal kerja dalam

bentuk SK Menhut Nomor 664/MENHUT-II/2011

tentang Pemberian Hak Pengusahaan Hutan kepada

PT INHUTANI II Unit Malinau seluas ± 29.040 Hektar

di Provinsi Kalimantan Timur (sekarang Kalimantan

Utara) Tanggal 24 November 2011, (2) Berita acara

pemetaan batas partisipatif IUPHHK PT Inhutani II

UMHA Malinau dengan masyarakat Desa pada

tanggal 5 Januari 2015, (3) Berita acara tata batas

partisipatif di Areal PT Inhutani II UMHA Malinau

dengan wilayah Desa pada tanggal 19 Maret 2016,

dan Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala

Desa Long Loreh, Desa Sengayan, Desa Paya

Seturan dan Sekretaris Desa Langap, diketahui

bahwa masyarakat mengakui keberadaan IUPHHK-

HA PT INHUTANI II UMHA Malinau sebagai satu

kesatuan unit manajemen pengelolaan hutan di

wilayah mereka, dan mereka mengetahui batas

kawasan PT Inhutani II UMHA Malinau dengan Desa

Mereka. Berdasarkan wawancara juga diketahui,

bahwa selama 5 tahun terakhir tidak ditemukan

adanya konflik yang terkait dengan batas kawasan

atau konflik pada lahan antara PT Inhutani II UMHA

Malinau dengan masyarakat (3)

4.2. Implementasi

tanggung jawab

sosial perusahaan

sesuai dengan

peraturan

BAIK

(93,33%)

Unit manajemen memiliki dokumen yang lengkap

menyangkut tanggung jawab sosial Pemegang izin

sesuai dengan peraturan perundangan yang relevan,

misalnya pada dokumen: (1) RKUPHHK-HA berbasis

IHMB PT INHUTANI II UMHA Malinau, periode 2013-

EQI-F102.1.0/20120126 Halaman 10 dari 18

Kriteria/Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi

perundangan yang

berlaku.

2022, (2) Rencana Kerja Tahunan (RKT Tahun

2015 Nomor 1435/SK/SEK-PRUSH/2015 tanggal 29

Desember 2015, dan RKT Tahun 2016 Nomor

080/SK/SEK-PRUSH/2016 Tanggal 22 Januari 2016

dan disahkan oleh Direktur Utama PT Inhutani II /Dr Ir

Tjipta Purwita, MBA), (3) Rencana Operasional (RO)

Kelola Sosial Tahun 2015 dan tahun 2016 (3).

Unit manajemen telah memiliki mekanisme yang

lengkap dan legal tentang pemenuhan kewajiban

sosial pemegang izin terhadap masyarakat,

misalnya: (1) SOP Nomor INH.II-MLN/PHPL/PNR.11

tentang Kelola Sosial yang telah diterbitkan tanggal

01 Maret 2003, dan telah direvisi pada tanggal 11

Mei 2014, (2) SOP nomor INH.II-

MLN/PHPL/PNR5.21 tentang PMDH (Pemberdayaan

Masyarakat Desa Hutan) yang telah diterbitkan

tanggal 01 Maret 2003, dan telah direvisi ke t iga

pada tanggal 5 Ap r i l 2015, dan (3) SOP Distribusi

Insentif Masyarakat. SOP Nomor INH.II-

MLN/PHPL/PNR.SI tanggal terbit 1 Maret 2003 dan

tanggal revisi 03 Mei 2014 (3).

Unit manajemen memliki bukti yang lengkap terkait

kegiatan sosialisasi kepada seluruh masyarakat

mengenai hak dan kewajiban pemegang izin

terhadap masyarakat dalam mengelola SDH dan

masyarakat telah memahami materi sosialisasi,

misalnya sosialisasi: (1) Berita acara sosialisasi visi

dan misi PT Inhutani II kepada Muspika Malinau

Selatan dan Msyarakat Desa di dalam dan di sekitar

IUPHHK-HA PT Inhutani II UMHA Malinau tanggal 15

Maret 2016, (2) Berita acara sosialisasi Izin RKT

kepada Masyarakat Desa di dalam dan sekitar

IUPHHK PT Inhutani UMHA Malinau pada tanggal 15

Maret 2016, (3) Berita acara sosialisasi tentang

revisi penetapan kawasan lindung IUPHHK-HA PT

Inhutani II UMHA Malinau pada tanggal 15 Maret

2016 kepada 4 Desa Binaan (3).

Unit manajemen memiliki sebagian bukti tentang

realisasi pemenuhan tanggung jawab sosial

terhadap masyarakat. misalnya berupa: (1)

pemberian bantuan social budaya kepada

masyarakat setempat, (2) pemberian bantuan

sarana dan prasarana umum; (3) pemberian

bantuan sarana produksi pertanian; (4) menerima

siswa magang, (5) penerimaan tenaga kerja local

dan (6) bekerjasama dengan mitra kerja local

(Berubah menjadi 2).

Unit Manajemen telah memiliki laporan/dokumen

yang lengkap terkait pelaksanaan tanggung jawab

sosial pemegang izin termasuk ganti rugi. Misalnya

pada dokumen: (1) Berita acara serah terima

kompensasi, (2) Laporan bulanan realisasi kegiatan

PMDH, (3) Berita acara serah terima bantuan (3).

4.3. Ketersediaan

mekanisme dan

implementasi

distribusi manfaat

yang adil antar para

BAIK

(95,24%)

Unit Manajemen telah memiliki data dan informasi

yang lengkap dan jelas tentang masyarakat hukum

adat dan/atau masyarakat setempat yang terlibat,

tergantung, terpengaruh oleh aktivitas pengelolaan

SDH. Misalnya pada dokumen: (1) RO PMDH, (2)

RKUPHHK; (3) AMDAL, (4) laporan studi diagnostic,

EQI-F102.1.0/20120126 Halaman 11 dari 18

Kriteria/Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi

pihak (5) Laporan baseline social; (6) Laporan SIA, (7)

laporan program pengelolaan hutan bersama, (8)

data monografi desa, dll. (3).

Unit manajemen telah memiliki mekanisme

mengenai peningkatan peran serta dan aktivitas

ekonomi masyarakat yang lengkap dan jelas.

Misalnya pada dokumen: (1) SOP Nomor INH.II-

MLN/PHPL/PNR.26 tentang SOP Pembinaan Usaha

Kecil dan Koperasi yang telah diterbitkan tanggal

01 Maret 2003, dan telah direvisi pada tanggal 04

Mei 2014, (2) SOP Nomor INH.II-MLN/PHPL/PNR.11

tentang SOP Kelola Sosial yang telah diterbitkan

tanggal 01 Maret 2003, dan telah direvisi pada

tanggal 11 Mei 2014, dll. (3).

Unit manajemen telah memiliki dokumen rencana

pemegang izin mengenai kegiatan peningkatan

peran serta dan aktivitas ekonomi masyarakat, yang

lengkap dan jelas.misalnya pada dokumen RO

PMDH, RKAP, RKUPHHK, RKT 2012-2016 (3).

Unit manajemen memiliki bukti implementasi

sebagian besar (≥ 50%) kegiatan peran serta dan

aktivitas ekonomi masyarakat hukum adat

dan/atau masyarakat setempat oleh pemegang izin.

selama periode lima tahun (2012-2015, sampai

awal Maret 2016), PT INHUTANI II UMHA Malinau

telah mengimplementasikan hampir seluruh rencana

kegiatannya. Rincian pemenuhan rencana dan

realisasi adalah sebagai berikut: Tahun 2012

sebesar 182%, tahun 2013 sebesar 105,80%,

tahun 2014 sebesar 87,72%, tahun 2015 sebesar

88,51% dari rencana yang telah disusun). Kondisi

demikian menunjukkkan bahwa terdapat bukti

implementasi sebagian besar (≥ 50%) kegiatan

peran serta dan aktifitas ekonomi masyarakat

hukum adat dan/atau masyarakat setempat

(Berubah menjadi 2).

Unit Manajemen telah memiiki dokumen/laporan

mengenai pelaksanaan distribusi manfaat kepada

para pihak namun belum lengkap dan jelas (Berubah

menjadi 2).

4.4. Keberadaan

mekanisme resolusi

konflik

BAIK

(100%)

Unit manajemen telah memiliki mekanisme resolusi

konflik yang lengkap dan jelas. Misalnya pada SOP

Nomor INH.II-MLN/PHPL/PNR.52 tentang SOP

Manajemen Penyelesaian Konflik yang telah

diterbitkan tanggal 01 Maret 2003, dan telah direvisi

pada tanggal 01 Mei 2014 (3)

Unit manajemen dapat menunjukan peta konflik

(peta identifikasi potensi konflik) yang lengkap dan

jelas atau tidak terdapat konflik. Hal tersebut

dipenuhi pada dokumen, seperti: (1) Peta Potensi

Konflik IUPHHK PT INHUTANI II UMHA Malinau, skala

1 : 150.000 yang dibuat oleh Savri Romadhon, Amd

selaku Pelaksana TKU yang diketahui oleh Hajar

Dewanto S.Hut selaku Manajer UMHA Malinau, (2)

Laporan bulanan monitoring konflik PT Inhutani II

UMHA Malinau, (3) Berdasarkan hasil konsultasi

public diketahui bahwa tidak pernah ditemui konflik

antara masyarakat dengan PT Inhutani UMHA

EQI-F102.1.0/20120126 Halaman 12 dari 18

Kriteria/Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi

Malinau (3).

Unit manajemen telah memiliki organisasi,

sumberdaya manusia, dan pendanaan yang cukup

untuk mengelola konflik. Pada kelembagaan

tersebut terdapat perwakilan dari Tokoh

Masyarakat, Lembaga Adat Desa, Pemerintah Desa,

Tokoh Pemuda, dan Muspika Malinau Selatan

sebagai mediator. Dari hasil wawancara dengan

Ketua Tim Penanganan Konflik, Bapak Samuji

Sitorus diketahui bahwa keterlibatan para pihak,

seperti tokoh masyarakat telah dikomunikasikan

dan dikoordinasikan. Pada struktur organisasi yang

ada telah dilengkapi dengan uraian tugas dari

masing-masing pihak secara lengkap. Terkait sistem

pendanaan penyelesaian konflik sepenuhnya

menggunakan dana operasional perusahaan,

termasuk sistem pendanaan untuk kegiatan ganti

rugi ke masyarakat.

Unit manajemen memiliki dokumen/laporan

penanganan konflik tersedia yang lengkap dan jelas.

Misalnya: (1) Kwitansi pembayaran kompensasi

tebangan kepada ahli waris tanah adat desa

Langap dan ahli waris tanah adat desa Tanjung

Nanga, dan (2) Laporan bulanan Monitoring

Konflik (April 2013 – Mei 2014).

4.5. Perlindungan,

Pengembangan dan

Peningkatan

Kesejah-teraan

Tenaga Kerja

BAIK

(91,67%)

Unit manajemen telah merealisasikan seluruh

hubungan industrial dengan karyawan, misalnya

ditunjukkan pada dokumen: (1) Perjanjian Kerja

Bersama (PKB) Periode 2014-2016 antara Direksi

PT Inhutani II dengan Serikat Pekerja Kehutanan

“SEHATI” PT Inhutani II Pusat Nomor 1357/P/SEK-

PRUSH/2014 dan Nomor : 05/SP-SEHATI/XII/2014.

(2) Laporan Tenaga Kerja Bulan Januari sampai

dengan Desember 2015, (3) Surat dari Direktur

Utama PT Inhutani II Nomor

1215/P/SEKPERUSH/2015 tanggal 9 Nopember

2015 tentang Peraturan Pengobatan, dan (4)

implementasi kebijakan: Hak-hak karyawan

terakomodir dalam perjanjian kerja antara

perusahaan dengan karyawan, dan apabila

ditemukan ketidakpuasan, masing-masing pihak

dilakukan proses mediasi untuk musyawarah

mufakat antara perusahaan dengan perwakilan

karyawan (Serikat Pekerja Sehati), (5) Berdasarkan

hasil wawancara dengan karyawan, selama lima

tahun terakhir, belum pernah terjadi perselisahan

antar karyawan dan dengan perusahaan (3).

PT Inhutani II UMHA Malinau telah merealisasikan

sebagian besar (minimum 60%) rencana

pengembangan kompetensi. Bukti pelaksanaan

terlihat pada dokumen rencana dan realisasi

pengembangan / pelatihan SDM tahun 2012, 2013,

2014 dan 2015. Realisasi pelatihan terhadap

rencana selama 5 tahun terakhir sebesar 73,02%.

Belum seluruh pelatihan yang direncanakan oleh PT

Inhutani II UMHA Malinau dapat dilaksanakan, hal ini

disebabkan karena pelatihan eksternal yang

EQI-F102.1.0/20120126 Halaman 13 dari 18

Kriteria/Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi

direncanakan sangat tergantung dari agenda

penyelenggara pelatihan (instansi lain, dan kuota

peserta pelatihan) (2).

Unit manajemen telah memiliki dokumen standar

jenjang karir, dan telah diimplementasikan

seluruhnya. Dokumen yang terkait misalnya: (1) SK

Direksi PT Inhutani II nomor 510/SK/SEK-

PRUSH/2013 tentang system pola karir (3).

(2) SOP Administrasi Personalia Nomor INH-II-

MLN/PHPL/PNR1.03 tanggal terbit 1 Maret 2003

dan tanggal revisi 1 Mei 2014, (3) SOP Penilaian

Karyawan dan konseling Nomor INH.II-

MLN/PHPL/PNR/57 Tanggal terbit 1 Maret 2003

dan direvisi tanggal 1 Mei 2014, (4) Surat

keputusan Direksi PT Inhutani II Nomor

256/SK/SEK-PRUSH/2015 tanggal 12 Maret 2015

tentang struktur organisasi Leveling dan Pola Karir

PT Inhutani II, (5) Surat Keputusan Direksi Nomor

419/SK/UM/1999 tanggal 24 Maret 1999 tentang

Pelaksanaan Penilaian Kinerja Pegawai Lingkup PT

Inhutani II, (6) Daftar mutasi dan promosi karyawan,

dan (7) penilaian kinerja karyawan (3).

Unit manajemen memiliki dokumen tunjangan

kesejahteraan karyawan dan telah

diimplementasikan seluruhnya. Bukti implementasi

terdapat pada dokumen: (1) upah minimum

karyawan/slip gaji, (2) pembayaran BPJS Karyawan,

(3) bukti subsidi pembayaran air dan listrik, (4)

Insentif kesejahteraan karyawan), dan (5) sarana

prasarana kesejahteraan karyawan(3).

B. Verifikasi Legalitas

Kayu

1.1. Areal unit manajemen hutan terletak di kawasan hutan produksi

1.1.1. Pemegang izin mampu menunjukkan keabsahan Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan

Kayu (IUPHHK) dan izin lain yang berada dalam kawasan hutan yang dikelola IUPHHK.

1.1.1.a.

Dokumen legal terkait

perizinan usaha (SK

IUPHHK)

MEMENUHI SK IUPHHK-HA PT INHUTANI II UMHA Malinau No.

SK.664/Menhut-II/2011 tanggal 24 November

2011 telah dilengkapi dengan Peta Areal Kerja seluas

± 29.040 Hektar. Dan kesesuaian kawasan

berdasarkan Peta Kawasan Hutan Kalimantan Timur

dan Kalimantan Utara (SKNo.718/Menhut-II/2014

tanggal 29 Agustus 2014) terdiri dari HL seluas

679,93 Ha, HPT seluas 8.855,07 Ha dan HP seluas

19.505 Ha.

1.1.1.b.

Bukti pemenuhan

kewajiban Iuran Izin

Usaha Pemanfaatan

Hasil Hutan Kayu.

(IIUPHHK).

MEMENUHI Auditee telah melunasi kewajiban Iuran IUPHHK-HA

sebesar Rp 1.960.200.000,- sesuai dengan SPP yang

ditebitkan dan dilengkapi dengan bukti setor.

1.1.1.c.

Penggunaan kawasan

Not

Applicable (N/A)

Tidak ada penggunaan kawasan yang sah di luar

kegiatan IUPHHK-HA PT INHUTANI II Unit Malinau

EQI-F102.1.0/20120126 Halaman 14 dari 18

Kriteria/Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi

yang sah di luar kegiatan

IUPHHK (jika ada).

2.1. RKUPHHK/RPKH dan Rencana Kerja Tahunan (RKT/ Bagan Kerja/RTT) disahkan oleh yang

berwenang.

2.1.1. RKUPHHK/RPKH dan Rencana Kerja Tahunan (RKT/Bagan Kerja/RTT) disahkan oleh yang

berwenang

2.1.1.a.

Dokumen RKUPHHK

/RPKH, RKT/ Bagan

Kerja/RTT beserta

lampirannya yang telah

disahkan oleh pejabat

yang berwenang.

MEMENUHI Auditee telah memenuhi kelengkapan dan

keabsahan dokumen RKUPHHK-HA Jangka Waktu 10

Tahun Periode 2013 s/d 2022 dan dokumen

RKTUPHHK-HA 2015 dan 2016 beserta lampirannya.

2.1.1.b.

Peta areal yang tidak

boleh ditebang pada

RKT/ Bagan Kerja/ RTT

dan bukti

implementasinya di

lapangan.

MEMENUHI Tersedia Peta Penataan Areal Kerja untuk lokasi yang

tidak boleh ditebang pada lampiran Peta Blok RKT

2015/RKT 2016.

2.1.1.c

Penandaan lokasi blok

tebangan/blok RKT/

petak RTT yang jelas di

peta dan terbukti di

lapangan.

MEMENUHI Peta blok/petak tebangan pada lampiran RKT 2015

dan RKT 2016 telah disahkan (dicap) oleh pejabat

yang berwenang yaitu Direktur Inhutani II unit

Malinau.

Berdasarkan hasil observasi lapangan, menunjuk kan

bahwa batas-batas blok/petak tebangan RKT 2015

dan RKT 2016 tersebut posisinya benar dan terbukti

di lapangan.

Tanda-tanda batas blok/petak tebang dapat

ditemukan dengan cukup jelas di lapangan..

2.2. Adanya Rencana Kerja yang sah

2.2.1. Pemegang Izin/Hak Pengelolaan mempunyai rencana kerja yang sah sesuai dengan peraturan

yang berlaku

2.2.1.a.

Dokumen Rencana Kerja

Usaha Pemanfaatan Hasil

Hutan Kayu (RKUPHHK)

(bisa dalam proses)

dengan lampiran-

lampirannya.

MEMENUHI Auditee telah menyusun RKUPHHK- HA sesuai

prosedur yang berlaku, dengan kelengkapan

dokumen RKUPHHK telah dipenuhi seluruhnya dan

telah disahkan dengan No SK.11/BUHA-2/2013

tanggal 04 April 2013.

2.2.1.b.

Kesesuaian lokasi dan

volume pemanfaatan

kayu hutan alam pada

areal penyiapan lahan

yang diizinkan untuk

pem- bangunan hutan ta-

naman industri.

Not

Applicable (N/A)

Tidak ada areal penyiapan lahan yang diizinkan untuk

pembangunan hutan tanaman industri.

3.1. Pemegang Izin/Hak Pengelolaan menjamin bahwa semua kayu yang diangkut dari Tempat

Penimbunan Kayu (TPK) hutan ke TPK Antara dan dari TPK Antara ke industri primer hasil

hutan(IPHH)/pasar mempunyai identitas fisik dan dokumen yang sah

EQI-F102.1.0/20120126 Halaman 15 dari 18

Kriteria/Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi

3.1.1. Seluruh kayu bulat yang ditebang/dipanen atau yang dipanen/dimanfaatkan telah di– LHP-kan

3.1.1.a Dokumen LHP

yang telah disahkan oleh

pejabat yang berwenang.

MEMENUHI 1. Tersedia dokumen LHP yang dibuat oleh petugas yang

ditunjuk yaitu an. RONAL TAMBUNAN/No Register :

01162-13/PKB-R/XX/ 2013 dan disah kan oleh

petugas yang berwenang (P2LHP) : JAMIAH A.Md./No

Reg.: 00216-13/WAS- PKB-R/ XX/2011.

2. Hasil Uji Petik dokumen LHP dengan fisik kayu di

lapangan menunjukkan adanya kesesuaian dari jenis,

nomor batang, diameter dan panjang.

3. Hasil Uji Petik Nomor batang kayu yang tercantum

pada dokumen LHP dapat ditemukan tunggaknya di

lapangan.

3.1.2. Seluruh kayu yang diangkut keluar areal izin dilindungi dengan surat keterangan sahnya hasil

hutan

3.1.2.a Surat keterangan

sahnya hasil hutan dan

lampirannya dari:

- TPK hutan ke TPK

Antara,

- TPK hutan ke industri

primer dan /atau

penampung kayu

terdaftar,

- TPK Antara ke

industri primer hasil

hutan dan/atau

penampung kayu

terdaftar.

MEMENUHI 1. Selama periode bulan Maret 2015 s/d Februari 2016,

kayu yang diangkut dari TPK Hutan ke TPK Antara

Long Lejuh sejumlah 33.971,54 M3 dilindungi dengan

SKSKB, dari TPK Antara Long Lejuh ke Logpond/ TPK

Antutan dan dari Logpond/ TPK Antutan ke TPK

Industri sejumlah 33.971,54 M3 dilindungi dengan FA-

KB. Seluruh proses pengangkutan kayu auditee telah

dilindungi dengan surat keterangan sahnya hasil

hutan sesuai ketentuan.

2. Hasil uji petik persediaan kayu yang tercantum di

LMKB TPK Hutan bulan Mei 2015, dengan dokumen

pengangkutan kayu SKSKB No : DG 2270980 s/d DG

2271060, menunjukkan bahwa data pengangkutan

kayu pada SKSKB yang telah diterbitkan sama dengan

jumlah pengurang an kayu pada dokumen LMKB di

TPK Hutan dan penerimaan di ke TPK Antara Long

Lejuh bulan Mei 2015, sebanyak 4.141,92 M³, juga

sebagaimana tercantum pada FAKB No : IhtMI.1.34.A.

005042 s/d IhtMI.1.34.A. 005056..

3.1.3. Pembuktian asal usul kayu bulat (KB) dari pemegang IUPHHK-HA.

3.1.3.a.

Tanda-tanda PUHH/

barcode pada kayu dari

pemegang IUPHHK-HA

bisa dilacak balak.

MEMENUHI Auditee merupakan IUPHHK-HA yang sudah meng-

implementasikan Sistem Informasi Penatausahaan

Hasil Hutan (SI-PUHH) Online. Tanda-tanda

PUHH/barcode diletakkan pada bontos kayu bulat

telah sesuai dengan dokumen, dan

penandaan/barcode pada kayu bulat tersebut dapat

dilacak balak.

3.1.3.b.

Identitas kayu diterapkan

secara konsisten oleh

pemegang izin.

MEMENUHI Auditee telah memiliki/membuat mekanisme (sistem

tata usaha kayu) yang mengatur tentang penandaan

hasil produksi kayu yang dihasilkan dari blok/petak

tebangan, sesuai ketentuan PUHH yang berlaku,

sebagaimana tercantum dalam :

SOP TATA USAHA KAYU Auitee No : INH.II-MLN/

PHPL/PNRS.64, revisi ke 2 tanggal 10 Januari

2014

SOP PUHH ONLINE Auditee No : INH.II-MLN/PHPL

/PNRS.74, tanggal 04 Maret 2015.

Hasil observasi lapangan mekanisme penerapan

identitas/penandaan kayu bulat tersebut dapat

digunakan untuk menelusuri/melacak balak asal usul

kayu sampai ke tunggak.

EQI-F102.1.0/20120126 Halaman 16 dari 18

Kriteria/Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi

3.1.4. Pemegang Izin mampu membuktikan adanya catatan angkutan kayu ke luar TPK

Arsip SKSKB dan

dilampiri Daftar Hasil

Hutan (DHH) untuk hutan

alam, dan arsip FAKB dan

lampirannya untuk hutan

tanaman.

MEMENUHI

1. Tersedia dokumen SKSKB dan FAKB yang lengkap

dan sah (dibuat oleh petugas yang berwenang) atas

pengangkutan kayu auditee periode bulan Maret 2015

s/d Februari 2016.

2. Tersedia dokumen Berita Acara Pemeriksaan (BAP)

oleh Pejabat Penerbit Surat Keterangan Sahnya Kayu

Bulat (P2SKSKB).

3.2. Pemegang Izin/Hak Pengelolaan telah melunasi kewajiban pungutan pemerintah yang terkait dengan

kayu

3.2.1.a.

Dokumen SPP (Surat

Perintah Pembayaran) DR

dan/ atau PSDH telah

diterbitkan.

MEMENUHI Seluruh LHP auditee yang disahkan pada bulan

Maret 2015 s/d Februari 2016 sebesar 35.150,57

M3, telah diterbitkan SPP PSDH dan DR nya oleh

Pejabat Penagih yang ber- wenang dari Dinas

Kehutanan Kabupaten Malinau sesuai kelompok

jenis, volume dan tarif yang berlaku.

3.2.1.b.

Bukti Setor DR dan/ atau

PSDH

MEMENUHI PSDH sebesar Rp 2.656.382.460 dan DR sebesar

US $ 577.439,63 atas pengesahan dokumen LHP

periode bulan Maret 2015 s/d Februari 2016

sebesar 35.150,57, oleh Auditee telah dibayar lunas

dan sesuai dengan dokumen SPP.

3.2.1.c.

Kesesuaian tarif DR dan

PSDH atas kayu hutan

alam (terma- suk hasil

kegiatan penyiapan lahan

un- tuk pembangunan

hutan tanaman) dan

kesesuaian tarif PSDH

untuk kayu hutan

tanaman.

MEMENUHI Pembayaran DR dan PSDH atas pengesahan LHP

periode bulan Maret 2015 s/d Februari 2016, telah

sesuai dengan persyaratan ukuran dan dibayar

sesuai dengan tarif.

3.3. Pengangkutan dan perdagangan antar pulau terdaptar (PKAPT)

3.3.1. Pemegang Izin/Hak Pengelolaan yang mengirim kayu bulat antar pulau memiliki pengakuan

sebagai Pedagang Kayu Antar Pulau Terdaftar (PKAPT).

3.3.1.a Dokumen PKAPT MEMENUHI Terdapat dokumen PKAPT an. PT INHUTANI II Unit

Malinau yang diterbit kan oleh instansi yang

berwenang dengan masa berlaku s/d : 12 April

2018

3.3.2. Pengangkutan kayu bulat yang menggunakan kapal harus kapal yang berbendera Indonesia dan

memiliki izin yang sah

3.3.2.a. Dokumen yang

me- nunjukkan identitas

kapal.

MEMENUHI Kapal yang mengangkut kayu PT INHUTANI II

UMHA Malinau ke tujuan pengiriman mengunakan

SIB dengan kapal berbendera INDONESIA.

3.4.1. Implementasi Tanda V-Legal

3.4.1.a. Tanda V-Legal

yang dibubuhkan sesuai

dengan ketentuan.

MEMENUHI Seluruh kayu produksi periode bulan Maret 2015

s/d Februari 2016 telah menggunakan Tanda V-

Legal sesuai ketentuan..

4.1. Pemegang Izin/Hak Pengelolaan telah memiliki AMDAL/DPPL/UKL dan UPL & melaksanakan

kewajiban yang dipersyaratkan dalam dokumen lingkungan tersebut

EQI-F102.1.0/20120126 Halaman 17 dari 18

Kriteria/Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi

4.1.1. Pemegang Izin/Hak Pengelolaan telah memiliki dokumen AMDAL/DPPL/UKL-UPL meliputi ANDAL,

RKL dan RPL yang telah disahkan sesuai peraturan yang berlaku meliputi seluruh areal kerjanya

4.1.1.a. Dokumen

AMDAL/ DPPL/ UKL-UPL/

RKL-RPL

MEMENUHI 1. Tersedia dokumen AMDAL yang lengkap untuk seluruh

areal kerja dan telah mendapatkan persetuju an dari

Komisi Pusat AMDAL Departemen Kehutanan

berdasar kan Surat Keputusan No : 95/DJVI

/AMDAL/1997 tanggal 4 Juli 1997.

2. Proses penyusunan dokumen lingkungan telah sesuai

ketentuan yang berlaku.

4.1.2. Pemegang Izin/Hak Pengelolaan memiliki laporan pelaksanaan RKL dan RPL yang menunjukkan

penerapan tindakan untuk mengatasi dampak lingkungan dan menyediakan manfaat sosial

4.1.2.a.

Dokumen RKL dan RPL

MEMENUHI Tersedia dokumen RKL dan RPL yang disusun

mengacu pada dokumen AMDAL/DPPL/UKL-UPL

yang telah disahkan.

4.1.2.b.

Bukti pelaksanaan

pengelolaan dan pe

mantauan dampak

penting aspek fisik-

kimia, biologi dan sosial

MEMENUHI Auditee telah melaksanakan Pengelolaan dan

pemantauan lingkungan sesuai dengan rencana dan

dampak penting yang terjadi di lapangan

5.1. Pemenuhan ketentuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

5.1.1. Prosedur dan Implementasi K3

5.1.1.a.

Pedoman/prosedur K3

MEMENUHI Tersedia pedoman/prosedur K3 dan personel yang

ditunjuk untuk bertanggung jawab dalam

implementasi pedoman K3, sesuai SK Ka Dinas

Sosial dan Tenaga Kerja Dinas Tenaga Kerja dan

Transmigrasi Kabupaten Malinau No. 460/19/

Dissosnakertrans/I/2015 pada tanggal 12 Maret

2015.

5.1.1.b.

Ketersediaan Peralatan

K3

MEMENUHI Tersedia peralatan dan berfungsi baik .

5.1.1.c.

Catatan kecelakaan kerja

MEMENUHI Terdapat Serikat Pekerja Kehutanan “SEHATI” di PT

INHUTANI II UMHA Malinau . Masa Bakti pengurus

selama 2012-2016.

5..2. Pemenuhan hak-hak tenaga kerja

5.2.1. Kebebasan berserikat bagi pekerja

5.2.1.a. Serikat pekerja

atau kebijakan

perusahaan (auditee)

yang membolehkan

untuk membentuk atau

ter- libat dalam kegiatan

serikat pekerja

MEMENUHI Terdapat Serikat Pekerja Kehutanan “SEHATI” di PT

INHUTANI II UMHA Malinau . Masa Bakti pengurus

selama 2012-2016.

5.2.2. Adanya Kesepakatan Kerja Bersama (KKB) atau Peraturan Perusahaan (PP)

5.2.2.a. Ketersediaan

Dokumen KKB atau PP

MEMENUHI Tersedia dokumen KKB yang mengatur hak-hak

pekerja yang telah didaftarkan kepada Kementerian

Tenaga Kerja dan Transmigrasi R.I, Direktorat

EQI-F102.1.0/20120126 Halaman 18 dari 18

Kriteria/Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi

Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial Dan

Jaminan Sosial Tenaga Kerja, No KEP : 203/PHIJSK-

PKKAD/PKB/XII/2014 pada tanggal 24 Desember

2014.

5.2.3. Perusahaan tidak mempekerjakan anak di bawah umur

5.2.3. Pekerja yang

masih di bawah umur

MEMENUHI Auditee tidak mempekerjakan karyawan di bawah

umur dan usia karyawan yang paling muda adalah

20 Tahun