Lampiran Surat No : 469/EQ.S/IX/2015, tanggal 2 September ... Penilikan VLK... · lampiran surat no...

19
Lampiran Surat No : 469/EQ.S/IX/2015, tanggal 2 September 2015 PENGUMUMAN HASIL RE-SERTIFIKASI VERIFIKASI LEGALITAS KAYU (VLK) DI PT SEMESTA JATI INDAH KABUPATEN JOMBANG PROVINSI JAWA TIMUR Identitas LV-LK : I. Nama LV-LK : PT. EQUALITY INDONESIA Alamat : Jl. Raya Sukaraja No. 72 Ciater, Kec. Sukaraja Kabupaten Bogor 16710 Telp. : (0251) 7550722 Fax. : (0251) 7550724 Email : [email protected] Website : www.equalityindonesia.com Identitas Auditee : II. Nama IUT : PT SEMESTA JATI INDAH Nomor SK IUT : 10/05/T/INDUSTRI/2000 tanggal 21 Desember 2000; Addendum No. 432/T/INDUSTRI/2006 tanggal 17 Mei 2006 Kapasitas Produksi : 7.200 M³/Tahun Jenis Usaha : Industri Moulding dan Komponen Bahan Bangunan Produk : Lantai dari Kayu Alamat : Jl. Yos Sudarso No. 173 Tunggorono Kab. Jombang, Prov. Jawa Timur. III. Waktu Pelaksanaan : 3 s.d. 5 Agustus 2015 IV. Hasil Penilaian : NILAI AKHIR VERIFIKASI LEGALITAS KAYU MENDAPAT PREDIKAT LULUS, SEHINGGA PT SEMESTA JATI INDAH PROVINSI JAWA TIMUR BERHAK MENDAPATKAN KEMBALI SERTIFIKAT LEGALITAS KAYU (S-LK). Demikian agar pihak yang berkepentingan maklum. Bogor, 2 September 2015 PT. EQUALITY INDONESIA Ucep Sucitra, A.Md Manager Sub. Div S-LK Industri

Transcript of Lampiran Surat No : 469/EQ.S/IX/2015, tanggal 2 September ... Penilikan VLK... · lampiran surat no...

Lampiran Surat No : 469/EQ.S/IX/2015, tanggal 2 September 2015

PENGUMUMAN HASIL RE-SERTIFIKASI VERIFIKASI LEGALITAS KAYU (VLK)

DI PT SEMESTA JATI INDAH KABUPATEN JOMBANG PROVINSI JAWA TIMUR

Identitas LV-LK :

I. Nama LV-LK : PT. EQUALITY INDONESIA

Alamat : Jl. Raya Sukaraja No. 72 Ciater, Kec. Sukaraja

Kabupaten Bogor 16710

Telp. : (0251) 7550722

Fax. : (0251) 7550724

Email : [email protected]

Website : www.equalityindonesia.com

Identitas Auditee :

II. Nama IUT : PT SEMESTA JATI INDAH

Nomor SK IUT : 10/05/T/INDUSTRI/2000 tanggal 21 Desember 2000;

Addendum No. 432/T/INDUSTRI/2006 tanggal 17 Mei

2006

Kapasitas Produksi : 7.200 M³/Tahun

Jenis Usaha : Industri Moulding dan Komponen Bahan Bangunan

Produk : Lantai dari Kayu

Alamat

:

Jl. Yos Sudarso No. 173 Tunggorono Kab. Jombang, Prov.

Jawa Timur.

III. Waktu Pelaksanaan : 3 s.d. 5 Agustus 2015

IV. Hasil Penilaian : NILAI AKHIR VERIFIKASI LEGALITAS KAYU MENDAPAT

PREDIKAT LULUS, SEHINGGA PT SEMESTA JATI INDAH

PROVINSI JAWA TIMUR BERHAK MENDAPATKAN KEMBALI

SERTIFIKAT LEGALITAS KAYU (S-LK).

Demikian agar pihak yang berkepentingan maklum.

Bogor, 2 September 2015

PT. EQUALITY INDONESIA

Ucep Sucitra, A.Md

Manager Sub. Div S-LK Industri

Halaman 1 dari 4

LEMBAGA VERIFIKASI LEGALITAS KAYU

LVLK – 006 – IDN

SURAT KEPUTUSAN

DIREKTUR UTAMA PT EQUALITY INDONESIA

Nomor : 023.1/EQI-KEP.Cert/VIII/2015

TENTANG

PENERBITAN ULANG SERTIFIKAT LEGALITAS KAYU (RE-SERTIFIKASI)

PADA PEMEGANG IUT PT SEMESTA JATI INDAH

DI KABUPATEN JOMBANG PROVINSI JAWA TIMUR

SK IUT NOMOR : 10/05/T/INDUSTRI/2000 TANGGAL 21 DESEMBER 2000;

ADDENDUM NOMOR : 432/T/INDUSTRI/2006 TANGGAL 17 MEI 2006

KAPASITAS 7.200 M³/TAHUN

DIREKTUR UTAMA PT EQUALITY INDONESIA

Menimbang :

a. bahwa Tim Auditor PT EQUALITY Indonesia telah melaporkan hasil Verifikasi pada PT

Semesta Jati Indah Berita Acara Penyerahan Laporan Nomor 068/EQI-F090 tanggal 22

Agustus 2015;

b. bahwa Tim Auditor PT EQUALITY Indonesia telah menyampaikan Usulan Lembar

Rekomendasi Nomor 067/EQI-F037 tanggal 22 Agustus 2015 dan Tinjauan Hasil

Pemeriksaan oleh Pengambil Keputusan Nomor 023.3/EQI-F039 tanggal 26 Agustus

2015 dan pernyataan pemeriksaan yang disahkan oleh Pengambil Keputusan;

c. bahwa hasil Pengambilan Keputusan dalam Tabel Rekapitulasi Nilai Indikator

Penilaian/Verifikasi (EQI-F077) Nomor Urut 023.3 tanggal 26 Agustus 2015

menunjukkan telah “MEMENUHI” seluruh norma penilaian untuk setiap verifier Legalitas

Kayu (LK);

d. bahwa dengan hasil Pengambilan Keputusan sebagaimana huruf c, sesuai dengan

Peraturan Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan Nomor P.14/VI-BPPHH/2014

tanggal 29 Desember 2014, PT Semesta Jati Indah telah memenuhi syarat untuk

diberikan Sertifikat Legalitas Kayu (S-LK).

Mengingat :

1. Undang-Undang Nomor : 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan sebagaimana telah diubah

dengan Undang-Undang Nomor : 19 Tahun 2004 tentang Penetapan Peraturan

Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor : 1 Tahun 2004 tentang Perubahan atas

Undang-Undang Nomor : 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan menjadi Undang-Undang;

2. Peraturan Pemerintah Nomor : 102 Tahun 2000 tentang Standardisasi Nasional;

3. Peraturan Pemerintah Nomor : 6 Tahun 2007 tentang Tata Hutan dan Penyusunan

Rencana Pengelolaan Hutan, serta Pemanfaatan Hutan sebagaimana telah diubah

dengan Peraturan Pemerintah Nomor : 3 Tahun 2008 dan Nomor : 16;

4. Peraturan Presiden Nomor : 10 Tahun 2008 tentang Penggunaan Sistem Elektronik

Dalam Kerangka Indonesia National Single Window;

5. ISO/IEC Guide 65-1996 (Pedoman BSN 401-2000) Persyaratan Umum Lembaga

Sertifikasi Produk;

6. Pedoman KAN 402 – 2007 - Panduan Interpretasi Untuk Butir-Butir Pedoman BSN 401-

2000 : Persyaratan Umum Lembaga Sertifikasi Produk;

7. ISO/IEC Guide 23:1982 : Methods of Indicating Confirmity with Standards for Third-party

Certification Systems;

8. SNI ISO/IEC 17065:2012 tentang Penilaian Kesesuaian – Persyaratan untuk Lembaga

Sertifikasi Produk, Proses dan Jasa;

Halaman 2 dari 4

LEMBAGA VERIFIKASI LEGALITAS KAYU

LVLK – 006 – IDN

9. ISO/IEC 19011:2011 (SNI ISO/IEC 19011:2012) : Panduan Audit Sistem Manajemen

(Guidelines for Auditing Management Systems);

10. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P.30/Menhut-II/2012 tanggal 20 Juli 2012

tentang Penatausahaan Hasil Hutan yang berasal dari Hutan Hak;

11. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P.41/Menhut-II/2014 tanggal 10 Juni 2014

tentang Penatausahaan Hasil Hutan kayu yang berasal dari Hutan Alam;

12. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P.42/Menhut-II/2014 tanggal 10 Juni 2014

tentang Penatausahaan Hasil Hutan kayu yang berasal dari Hutan Tanaman Industri;

13. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P.38/Menhut-II/2009 tanggal 12 Juni 2009

tentang Standar dan Pedoman Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi Lestari dan

Verifikasi Legalitas Kayu pada Pemegang Izin atau pada Hutan Hak sebagaimana telah

beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Kehutanan Nomor :

P.95/Menhut-II/2014 tanggal 29 Desember 2014;

14. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P.7/Menhut-II/2011 tentang Pelayanan Informasi

Publik di Lingkungan Kementerian Kehutanan;

15. Keputusan Menteri Kehutanan Nomor : SK.641/Menhut-II/2011 tentang Penetapan

Tanda V-Legal;

16. Keputusan Menteri Kehutanan Nomor : SK. 418/Menhut-VI/2012 tentang Sistem

Informasi Verifikasi Legalitas Kayu;

17. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P.18/Menhut-II/2013 tanggal 18 Maret 2013

tentang Informasi Verifikasi Legalitas Kayu Melalui Portal Sistem Informasi Legalitas

Kayu (SILK) dan Penerbitan Dokumen V-Legal;

18. Peraturan Menteri Perdagangan Nomor : 28/M-DAG/Per/6/2009 tentang Ketentuan

Pelayanan Perijinan Ekspor dan Impor dengan Sistem Elektronik melalui INATRADE

dalam kerangka Indonesia National Single Window;

19. Peraturan Menteri Perdagangan Nomor : 97/M-DAG/PER/12/2014 Tanggal 24

Desember 2014 tentang Ketentuan Ekspor Produk Industri Kehutanan;

20. Perjanjian Kerjasama Antara Komite Akreditasi Nasional (KAN) dengan Lembaga Penilai

Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (LP-PHPL) tentang Penggunaan Tanda V-Legal;

21. DPLS 14 Rev.0 : Syarat dan Aturan Tambahan Akreditasi Lembaga Verifikasi Legalitas

Kayu dan perubahannya;

22. Sertifikat Akreditasi oleh Lembaga Komite Akreditasi Nasional (KAN) Nomor : LVLK-006-

IDN tanggal 18 Agustus 2011 yang diberikan kepada PT EQUALITY Indonesia sebagai

Lembaga Verifikasi Legalitas Kayu dengan memenuhi ISO/IEC Guide 65:1996 General

requirements for bodies operating product certification systems dengan masa berlaku

sampai dengan 17 Agustus 2015 dan pengesahan dari Menteri Kehutanan melalui

Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor : SK 6202/Menhut-VI/BPPHH/2011

Tanggal 26 Agustus 2011 yang diperbaharui dengan Keputusan Menteri Kehutanan

Nomor : SK.6067/Menhut-VI/BPPHH/2012 Tanggal 5 Nopember 2012 tentang

Penetapan Lembaga Penilai Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (LP-PHPL) dan Lembaga

Verifikasi Legalitas Kayu (LV-LK) sebagai Lembaga Penilai dan Verifikasi Independen (LP

& VI);

23. Peraturan Dlrektur Jenderal Bina Usaha Kehutanan Nomor : P.18/Menhut-II/2013

tanggal 18 Maret 2013 tentang Informasi Verifikasi Legalitas Kayu Melalui Portal Sistem

Informasi Legalitas Kayu (SILK) dan penerbitan dokumen V-Legal;

24. Peraturan Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan Nomor: P.14/VI-BPPHH/2014

tanggal 29 Desember 2014 jo. P.1/VI-BPPHH/2015 tanggal 16 Januari 2015 tentang

Standar dan Pedoman Pelaksanaan Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi

Lestari (PHPL) dan Verifikasi Legalitas Kayu (VLK);

25. Manual Sertifikasi Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (PHPL) dan Sertifikasi Legalitas

Kayu (SLK) beserta Dokumen Sistem Sertifikasi PT EQUALITY Indonesia.

Halaman 3 dari 4

LEMBAGA VERIFIKASI LEGALITAS KAYU

LVLK – 006 – IDN

Memperhatikan :

Surat Perjanjian Kerja (Kontrak) Nomor : 020.1/EQI-F065/VII/2015 tanggal 01 Juli 2015

MEMUTUSKAN :

Menetapkan :

PENERBITAN ULANG SERTIFIKAT LEGALITAS KAYU (S-LK) RE-SERTIFIKASI PADA PEMEGANG

IUT PT SEMESTA JATI INDAH DI KABUPATEN JOMBANG PROVINSI JAWA TIMUR SK IUT

NOMOR : 10/05/T/INDUSTRI/2000 TANGGAL 21 DESEMBER 2000; ADDENDUM NOMOR :

432/T/INDUSTRI/2006 TANGGAL 17 MEI 2006 KAPASITAS 7.200 M³/TAHUN.

PERTAMA : PT Semesta Jati Indah dinyatakan “LULUS” dan berhak mendapatkan

kembali Sertifikat Legalitas Kayu (S-LK) dengan Nomor : 014.3/EQC-

VLK/VIII/2015. Dengan Re-Sertifikasi ini maka Sertifikat LK Nomor :

014.2/EQC-VLK/X/2014 dinyatakan tidak berlaku lagi.

KEDUA : Sertifikat mulai berlaku dari tanggal 26 Agustus 2015 sampai dengan

tanggal 25 Agustus 2018 selama PT Semesta Jati Indah (Pemegang

Sertifikat) tetap memenuhi persyaratan standar sesuai Peraturan Direktur

Jenderal Bina Usaha Kehutanan Nomor : P.14/VI-BPPHH/2014 tanggal 29

Desember 2014.

KETIGA : Sertifikat, Logo dan Tanda V-Legal yang diterbitkan oleh PT EQUALITY

Indonesia dapat dipergunakan oleh Pemegang Sertifikat untuk tujuan

publikasi dan promosi di media cetak, brosur atau pun iklan di televisi

sebagaimana Panduan Sistem yang ditetapkan.

KEEMPAT : Apabila Pemegang Sertifikat memerlukan penerbitan Dokumen V-Legal dan

atau penggunaan Tanda V-Legal, PT EQUALITY Indonesia dapat memberikan

hak/sub-lisensi penggunaan Tanda V-Legal kepada Pemegang Sertifikat

melalui ”Perjanjian Penggunaan Tanda V-Legal”, mencakup kewajiban dan

hak PT EQUALITY Indonesia serta kewajiban dan hak Pemegang Sertifikat.

KELIMA : Pemegang Sertifikat harus melaporkan kepada PT EQUALITY Indonesia

apabila terjadi hal-hal yang mempengaruhi sistem legalitas kayu, perubahan

nama perusahaan dan/atau kepemilikan, perubahan struktur atau

manajemen Pemegang Sertifikat.

KEENAM : PT EQUALITY Indonesia akan melakukan penilaian/verifikasi lebih lanjut

terhadap kondisi sebagaimana Diktum KELIMA melalui Penilikan

(surveillance) atau Percepatan Penilikan (Audit Khusus).

KETUJUH : Penilikan (Surveillance) dilakukan setiap 1 (satu) tahun sekali selama masa

berlaku sertifikat dan segala biaya yang diperlukan untuk penilikan

dibebankan kepada Pemegang Sertifikat sesuai kesepakatan.

KEDELAPAN : Percepatan Penilikan (Audit Khusus) dapat dilakukan apabila diperlukan;

dengan segala biaya dibebankan kepada Pemegang Sertifikat sesuai

kesepakatan; untuk menindaklanjuti kondisi-kondisi yang berkaitan dengan:

a. Masukan dari Pemantau Independen (PI) berkaitan dengan kinerja

Pemegang Sertifikat;

b. Informasi lain yang menunjukkan Pemegang Sertifikat tidak memenuhi

lagi persyaratan sesuai standar yang berlaku;

c. Laporan dari Pemegang Sertifikat terhadap kondisi sebagaimana

diktum KELIMA;

d. Perubahan nama perusahaan dan/atau kepemilikan;

Halaman 4 dari 4

LEMBAGA VERIFIKASI LEGALITAS KAYU

LVLK – 006 – IDN

e. Pemenuhan standar kembali sebagai tindak lanjut terhadap

pengaktifan sertifikat yang dibekukan sertifikasinya.

KESEMBILAN : Sertifikat dapat dibekukan apabila Pemegang Sertifikat tidak bersedia

dilakukan penilikan sesuai jangka waktu yang ditetapkan atau terdapat

temuan ketidaksesuaian yang tidak dilakukan tindakan koreksi/perbaikan

sebagai hasil Penilikan, Audit Khusus atau hal-hal lain sebagaimana

kesepakatan yang diatur dalam Surat Perjanjian Kerja (Kontrak).

KESEPULUH : Sertifikat dapat dicabut apabila :

a. Pemegang Sertifikat tetap tidak bersedia dilakukan penilikan setelah 3

(tiga) bulan penetapan pembekuan sertifikat;

b. Secara hukum terbukti melakukan pelanggaran antara lain pelanggaran

Hak Azasi Manusia (HAM), membeli dan/atau menerima dan/atau

menyimpan dan/atau mengolah dan/atau menjual kayu illegal;

c. Pemegang Sertifikat kehilangan haknya untuk menjalankan usahanya

atau izin usahanya dicabut.

d. Hal-hal lain sebagaimana kesepakatan yang diatur dalam Surat

Perjanjian Kerja (Kontrak).

KESEBELAS : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di : Bogor

Pada Tanggal : 26 Agustus 2015

PT EQUALITY Indonesia

Ir. Agustri Warsono

Direktur Utama

Salinan Keputusan ini disampaikan kepada Yth :

1. Direktur Utama PT Semesta Jati Indah, di Jombang;

2. Direktur Jenderal Pengelolaan Hutan Produksi Lestari, u.p. Direktur Pengolahan dan

Pemasaran Hasil Hutan di Jakarta;

3. Sekretaris Direktorat Jenderal Pengelolaan Hutan Produksi Lestari, u.p. Kepala Bagian

Program dan Pelaporan.

EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 1 dari 13

(1) Identitas LVLK

a. Nama Lembaga : PT EQUALITY Indonesia

b. Nomor Akreditasi : LVLK-006-IDN

c. Alamat : Jl. Sukaraja No 72 Kecamatan Sukaraja Kabupaten

Bogor - 16710

d. Nomor Telepon

Nomor Faks

E-mail

:

:

:

0251-7550722, 7157103

0251-7550724

[email protected]; [email protected]

e. Direktur : Ir. Agustri Warsono

f. Standar : Perdirjen BUK No.14/VI-BPPHH/2014 Jo. No. 1/VI-

BPPHH/2015

Permenhut No. 95/Menhut-II/2014

g. Tim Audit : 1. Kiki Sri Rejeki, S.Hut (Lead Auditor/Supervisi)

2. Artha Aryesta, S.Hut (Lead Auditor/Supervisor)

h. Tim Pengambil

Keputusan

: 1. Ir. Agustri Warsono (Ketua PK)

2. Rita Sugiarti, S.Hut (Peninjau)

(2) Identitas Auditee

a. Nama Pemegang

Izin/Hak Pengelolaan

: PT Semesta Jati Indah

b. Nomor & Tanggal SK IUI : 10/05/T/INDUSTRI/2000 tertanggal 21 Desember

2000

c. Kapasitas : 6.000 M3/Tahun

d. Nomor & Tanggal SK

Perubahan

: 432/T/INDUSTRI/2006

e. Kapasitas : 1.200 M3/Tahun

f. Alamat kantor : Jl. Yos Sudarso No. 173 Tunggorono, Jombang Jawa

Timur 61416

g. Nomor telepon

Nomor Fax

E-mail

:

:

:

-

-

-

h. Pengurus

- Komisaris Utama

- Komisaris

- Direktur

:

:

:

Nyonya Fong Sou Leng.

Tuan Shinsei Tawata.

Goh Ah Tee.

Nyonya Umborowati

RESUME HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU

EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 2 dari 13

(3) Ringkasan Tahapan

Tahapan Waktu dan Tempat Ringkasan Catatan

Konsultasi Publik (bila

dibutuhkan)

Tidak ada -

Pertemuan Pembukaan Tanggal 3 Agustus

2015 di ruang rapat

PT Semesta jati

Indah, Jombang –

Jawa Timur.

Pertemuan dilaksanakan di Ruang

Meeting Kantor PT Semesta jati

Indah, Jombang – Jawa Timur.

Perkenalan anggota Tim Audit,

menyampaikan tujuan dan ruang

lingkup verifikasi, menyampaikan

jadwal/rencana kerja verifikasi,

menyampaikan metodologi dan

prosedur verifikasi, menyampaikan

ketidaksesuaian pada verifikasi,

serta mengkonfirmasikan waktu,

tempat, dan peserta pertemuan

penutupan.

Pertemuan pembukaan diakhiri

dengan pembuatan BAP.

Verifikasi Dokumen dan

Observasi Lapangan

Tanggal 3 – 5

Agustus 2015

- Kantor PT SJI

- Observasi di

Gudang bahan

baku.

- Pabrik

Pengolahan dan

Gudang barang

jadi.

- Kunjungan ke

pemasok

Tim Audit menghimpun,

mempelajari data dan dokumen

dan menggunakan kriteria dan

indikator pada Lampiran 2.5

Peraturan Jenderal Bina Usaha

Kehutanan Nomor P.14/VI-

BPPHH/2014. Untuk menguji

kebenaran data, tim Audit

melakukan pengamatan,

pencatatan, uji petik menggunakan

kriteria dan indikator pada

Lampiran 2.5 Peraturan Jenderal

Bina Usaha Kehutanan Nomor

P.14/VI-BPPHH/2014.

Pertemuan Penutupan Tanggal 5 Agustus

2015 di ruang rapat

PT SJI

Menyampaikan ucapan terima

kasih kepada PT Semesta jati

Indah atas kerjasamanya selama

verifikasi.

Menyampaikan daftar periksa VLK

Pertemuan penutupan diakhiri

dengan pembuatan BAP

Pengambilan

Keputusan

Tanggal 26 Agustus

2015, di Ruang

Meeting PT EQUALITY

Indonesia.

Rapat pengambilan keputusan

meninjau dokumen verifikasi yang

diajukan untuk menjamin bahwa

verifikasi dilakukan secara efektif

dan efisien sesuai dengan

ketentuan PT EQUALITY Indonesia.

EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 3 dari 13

(4) Resume Hasil Penilaian :

Kriteria/Indikator/Verifier Nilai Ringkasan Justifikasi

Kriteria K1.1 : Unit usaha dalam bentuk

(a) Industri pengolahan dan

(b) Eksportir produk olahan memiliki izin yang sah

Indikator 1.1.1 Unit usaha pengolahan adalah produsen yang memiliki izin yang sah

Verifier a

Akte pendirian perusahaan

dan perubahan terakhir

MEMENUHI Akta Pendirian Perusahaan

Perseroan Terbatas Semesta Jati Indah (PT SJI) yaitu akta No. 5

tanggal 3 Februari 1999, Notaris Abdurrazaq Ashiblie, S.H.

dengan Pengesahan Menteri Hukum dan HAM No: C-10626

HT.01.01-TH.99 tanggal 8-Juni-1999.

Akta perubahan Terakhir

Akta perubahan terakhir akta nomor 14 tanggal 12 Juli 2013,

Notaris Atika Ashiblie , S.H dan telah disahkan Kementerian

Hukum dan HAM sesuai surat No. AHU-AH.01.10-36287

tanggal 2 September 2013.

Dokumen akta pendirian dan perubahan telah sesuai secara

hukum dan peraturan yang berlaku khususnya Undang-undang

nomor : 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.

Verifier.b.

Surat Izin Usaha

Perdagangan (SIUP) atau Izin

Perdagangan yang

tercantum dalam IUI atau

Izin Usaha Tetap (IUT)atau

Tanda Daftar Industri(TDI)

MEMENUHI PT SJI merupakan Penanaman Modal Asing sehingga Izin

usaha perdagangannya tercantum dalam Izin Usaha Tetap

(IUT). Dimana IUT nomor : 10/05/T/Industri/2000, yang

diterbitkan oleh Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal

Jawa Timur tujuan pemasaran 100 % eksport. Pada Diktum

Ketiga Izin Usaha Tetap tersebut dinyatakan juga bahwa PT. SJI

diberi izin untuk melakukan kegiatan pembelian/penjualan

dalam negeri dan ekspor.

Demikian juga dalam dokumen Izin Perluasan Nomor :

432/T/Industri/2006 berdasarkan Keputusan Kepala Badan

Koordinasi Penanaman Modal Jawa Timur dengan kapasitas

produksi sebanyak 1.200 M3, dimungkinkan bagi auditee

untuk melaksanakan kegiatan pembelian/penjualan dalam

negeri dan eksport dengan mengikuti ketentuan yang berlaku.

Izin usaha tetap tersebut berlaku sampai Bulan Februari 2036.

Verifier.c.

Izin HO (izin gangguan

lingkungan sekitar industri)

MEMENUHI Dokumen Izin Gangguan terbaru yang dimiliki auditee adalah

Nomor : 654/3069.a/415.21/2012 berdasarkan Keputusan

Kepala Badan Perizinan Kabupaten Jombang tanggal 5 Juli

2012, Tentang Izin Gangguan, dengan masa berlaku diberikan

selama PT SJI masih melakukan kegiatan. Dan Jenis usaha

sesuai dengan ruang lingkup usahanya yaitu Industri Lantai

Dari Kayu.

Verifier.d.

Tanda Daftar Perusahaan

(TDP)

MEMENUHI Auditee memiliki dokumen TDP yang merupakan

pembaharuan ke-3 yang diterbitkan oleh Kepala Badan

Penanaman Modal dan pelayanan Perizinan Terpadu

Kabupaten Jombang. Tanggal 21 Agustus 2014 dengan Nomor

132011600005 berlaku sampai dengan 2 Agustus 2019.

Verifier,e.

Nomor Pokok Wajib Pajak

(NPWP)

MEMENUHI Dokumen perpajakan yang dimiliki audtiee meliputi 2 Nomor

yaitu sebagai berikut:

A. Terkait pembayaran PPh dibayarkan di KPJ Mojokerto

1. NPWP Nomor: 01.882.509.1-057.000, terdaftar pada

tanggal 10 Maret 1999 dengan alamat Jl. Yos Sudarso

No. 173 Tunggorono, Jombang Jawa Timur 61416,

2. SKT, telah terdaftar pada Kantor Pelayanan Pajak

EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 4 dari 13

Penanaman Moal Asing Empat Kantor Wilayah DJP

Jakarta Pusat dengan nomor PEM-

00119/WPJ.07/KP.0503/2009 tanggal 01 September

2009. SKT berkaitan dengan kewajiban Pajak

Penghasilan (PPh).

B. Terkait pembayaran PPN dibayarkan di KPJ Jakarta, sesuai

Keputusan Tempat Terutang Pajak Pertambahan Nilai bagi

Pengusaha Kena Pajak Nomor : KEP-

00319.PKP/WPJ.07/KP.0503/2004

1. NPWP Nomor: 01.882.509.1-602.001, terdaftar pada

tanggal 27 Desember 1999 dengan alamat Jl. Yos

Sudarso No. 173 Tunggorono, Jombang Jawa Timur.

2. S PPKP nomor KEP-115/WPJ.09/KP.1103/ 2000

tanggal 25 Maret 2000 yang diterbitkan oleh Kantor

Pelayanan Pajak Penanaman Modal Asing Empat Kantor

Wilayah DJP Jakarta Pusat . SPPKP berkaitan dengan

kewajiban Pajak Pertambahan Nilai (PPN).

Data yang terdapat pada NPWP sama dengan data pada

dokumen SPPKP.

Verifier.f.

AMDAL/Upaya Pengelolaan

Lingkungan (UKL)– Upaya

Pemantauan Lingkungan

Pengelolaan Lingkungan

MEMENUHI PT Semesta Jati Indah telah memiliki Dokumen Upaya

Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan (UKL – UPL)

Industri Lantai kayu tahun 2012, dan telah disetujui oleh

Kepala badan Lingkungan Hidup Pemerintah Kabupaten

Jombang Nomor : 660.189/415.43/2012 tanggal 24 Februari

2012. Dengan penanggung jawab adalah Bp. Muhajirin.

Auditee telah membuat Laporan Pelaksanaan dan

Pemantauan Lingkungan Hidup yang tercantum dalam DPLH

periode Bulan Juli – Desember 2014 tanggal 28 Februari

2015, Laporan tersebut sudah diterima oleh Badan

Lingkungan Hidup Kabupaten Jombang pada tanggal 28

Februari 2015 dengan tanda terima nomor 129. Laporan

periode Bulan Januari – Juni 2015 telah dibuat pada tanggal 1

Agustus 2015, akan tetapi belum disampaikan ke Badan

Lingkungan Hidup Kabupaten Jombang. Didalam laporan UKL-

UPL mencantumkan hasil pengujian Kesehatan Karyawan

setiap minimal setiap 1 tahun, pengujian udara, pengujian air

steam dan pengujian badan air penerima limbah.

Verifier g.

Izin Uaha Industri (IUI) atau

Izin Usaha Tetap (IUT) atau

Tanda Daftar Industri (TDI)

MEMENUHI PT SJI merupakan Penanaman Modal Asing sehingga izin

industrinya berupa Izin Usaha Tetap (IUT) dimana masa

berlakunya selama 30 tahun semenjak tahun 2006.

PT SJI memiliki IUT nomor : 10/05/T/Industri/2000, yang

diterbitkan oleh Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal

Jawa Timur dengan kapasitas produksi sebanyak 6000 M3,

jenis produksi lantai dari kayu.

Kemudian pada tanggal 17 Mei 2006 memperoleh Izin

Perluasan dengan Nomor : 432/T/Industri/2006 berdasarkan

Keputusan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Jawa

Timur dengan kapasitas produksi sebanyak 1.200 M3, jenis

produksi lantai dari kayu. Sehingga total kapasitas produksi

menjadi 7.200 M3/tahun.

Telah mendapat izin Prinsip Perubahan PMA dari Badan

Koordinasi Penanaman Modal dengan Nomor 1094/1/IP-

PB/PMA/2013 terkait perubahan pemegang saham.

Dokumen perubahan telah sesuai secara hukum dan

peraturan yang berlaku khususnya Peraturan Kepala Badan

Koordinasi Penanaman Modal RI Nomor 5 Tahun 2013

EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 5 dari 13

tentang Pedoman dan Tata Cara Perizinan dan Non Perizinan

Penanaman Modal.

Verifier.h.

Rencana Pemenuhan Bahan

Baku Industri (RPBBI) untuk

Industri Primer Hasil Hutan

(IPHH).

- Auditee adalah industri lanjutan dengan demikian tidak

terdapat Rencana Pemenuhan Bahan Baku Industri (RPBBI),

sehingga verifier ini diverifikasi tetapi tidak diterapkan.

Indikator.1.1.2 Eksportir produk kayu adalah eksportir yang memiliki izin sah, berupa eksportir produsen

Verifier

Berstatus Eksportir Terdaftar

Produk Industri Kehutanan

(ETPIK).

MEMENUHI

Auditee telah memiliki dokumen Pengakuan sebagai Eksportir

Terdaftar Produk Industri Kehutanan (ETPIK) untuk Kayu

Olahan, yang penerbitannya mengacu pada Permendag No.

13/M-DAG/PER/3/2012 tentang Ketentuan Umum Ekspor

Produk Industri Kehutanan.

ETPIK terbaru PT Semesta Jati Indah Nomor 02.ET-01.14.2577

tanggal 1 September 2014 diterbitkan oleh Direktorat Jendral

Perdagangan Luar Negeri, berlakunya sampai 2 Agustus 2019.

K.1.2 Importir kayu dan produk kayu

Indikator 1.2.1 Importir adalah importir yang memiliki izin yang sah.

Verifier

Dokumen pengakuan

dan/atau pengenal sebagai

importir

-

Auditee bukan sebagai importir kayu atau produk kayu,

dengan demikian verifier tersebut tidak diterapkan.

Indikator 1.2.2. Importir memiliki sistem uji tuntas (due diligence)

Verifier

Panduan/pedoman/prosedur

pelaksanaan dan bukti

pelaksanaan

sistem uji tuntas

(duediligence) importir

- Auditee bukan sebagai importir kayu atau produk kayu,

dengan demikian verifier tersebut tidak diterapkan.

Indikator 1.3.1. Kelompok memiliki akte notaris pembentukan kelompok atau dokumen pembentukan

kelompok

Verifier

Akte notaris pembentukan

kelompok atau dokumen

pembentukan kelompok

- Auditee bukan merupakan pembentukan kelompok, dengan

demikian verifier tersebut tidak diterapkan.

Kriteria K2.1. Keberadaan dan penerapan system penulusuran bahan baku dan hasil olahannya

Indikator 2.1.1 Unit usaha mampu membuktikan bahwa bahan baku yang diterima berasal dari sumber yang

sah-

Verifier a.

Kontrak suplai bahan baku

dan/atau dokumen jual beli

MEMENUHI Seluruh bahan baku berupa kayu sawn timber yang diterima

Auditee dari para pemasok/suplier selama periode Agustus

2014 sampai dengan Juli 2015 telah dilengkapi dengan

dokumen jual beli berupa Perjanjian Jual Beli Kayu/Contract

antara Auditee dengan pemasok.

Di dalam dokumen perjanjian jual beli telah diatur beberapa

hal meliputi: Jenis & Produk, Volume kayu dalam M3, Cara

pengukuran, Harga /meter kubik, Biaya Operasional, Tipe

Kayu/sertifikat dan Nomor dan Tanggal Sertifikat, Periode

pengiriman, Cara pembayaran, Dokumen angkutan yang sah,

Jangka waktu perjanjian, Tanda tangan dua belah pihak.

Dalam jangka waktu periode Agustus 2014 sampai dengan Juli

2015, pemenuhan bahan baku auditee melalui perjanjian jual

beli kayu antara Auditee dengan para pemasok yaitu :

EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 6 dari 13

- PT Seng Fong Moulding Perkasa

- PT Victory Cemerlang Indonesia Wood Industries

- Andri Salim (person)

Selain Perjanjian jual beli kayu/contract terdapat juga bukti

pembayaran (Payment Reciept) berupa bukti transfer melalui

Bank kepada pemasok.

Verifier b.

Berita Acara Pemeriksaan

yang ditandatangani oleh

petugas kehutanan yang

berwenang untuk

penerimaan kayu bulat dari

hutan negara, dilengkapi

dengan dokumen angkutan

hasil hutan yang sah.

- Bahan baku yang diterima oleh auditee bukan kayu bulat dari

hutan negara, dengan demikian verifier tersebut tidak

diterapkan.

Verifier c.

Berita acara serah terima

kayu dan/ atau bukti serah

terima kayu selain kayu bulat

dari hutan negara, dilengkapi

dengan dokumen angkutan

hasil hutan yang sah

MEMENUHI Berdasarkan pemeriksaan dokumen serah terima bahan baku

kayu gergajian, seluruh barang yang dikirim dari semua suplier

dilengkapi dengan surat jalan, invoice/nota tagihan, dan

selanjutnya auditee membuat tanda terima bahan baku kayu

gergajian dan kemudian dimasukkan kedalam tally. Rekap tally

dimasukkan kedalam data penerimaan bahan baku.

Untuk bahan baku berupa moulding yang diterima dari PT Seng

Fong Moulding Perkasa karena berada dalam satu lokasi

industri, penerimaan bahan baku hanya dilampiri dengan

Faktur Angkutan.

Verifier. d.

Dokumen angkutan hasil

hutan yang sah

MEMENUHI Berdasarkan hasil verifikasi terhadap penerimaan selama satu

tahun terakhir, yaitu periode bulan Agustus 2014 sampai Juli

2015, seluruhnya telah didukung dokumen legalitas angkutan

kayu berupa Faktur Angkutan Kayu Olahan (FA-KO).

Dokumen FA-KO yang diterima Auditee merupakan dokumen

lembar pertama dan lembar kedua, untuk dokumen lembar

pertama begitu diterima langsung dilaporkan dan diserahkan

kepada petugas Dinas Kehutanan setempat.

Berdasarkan pemeriksaan fisik dokumen lembar kedua FA-KO

yang merupakan arsip Auditee nampak jelas terlihat,

diterbitkan oleh petugas penerbit FA-KO dan ditanda tangani,

Nomor Register Penerbit FAKO, tanggal dan nomor seri FA-KO

terlihat jelas.

Realisasi Penerimaan dokumen FA-KO dari suplier selama

periode Agustus 2014 sampai dengan Juli 2015 adalah

sebanyak 18 lembar, dengan banyaknya bahan baku kayu

gergajian 4.111 pcs dengan volume 282,5055 M3.

Untuk uji petik stock bahan baku di lapangan tidak dapat

dilakukan karena tidak terdapat stock bahan baku.

Jumlah batang dan volume di dalam dokumen FA-KO dianggap

sesuai dengan data pada dokumen Laporan Mutasi Hasil

Hutan Kayu Olahan (LMHHOK) periode Agustus 2014 sampai

dengan Juli 2015.

Verifier. e.

Nota dan Dokumen

Keterangan (Berita Acara dari

petugas kehutanan

kabupaten/kota atau dari

Aparat Desa / Kelurahan)

yang dapat menjelaskan

- Bahan baku yang digunakan oleh auditee dan pemasok bukan

merupakan kayu bekas atau hasil bongkaran, dengan

demikian verifier tersebut tidak diterapkan.

EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 7 dari 13

asal usul untuk kayu

bekas/hasil bongkaran, serta

Deklarasi Kesesuaian

Pemasok.

Verifier.f.

Dokumen angkutan berupa

Nota untuk kayu limbah

industri.

- Bahan baku yang digunakan oleh auditee dan pemasok bukan

merupakan kayu limbah industri, dengan demikian verifier

tersebut tidak diterapkan.

Verifier g.

Dokumen Sertifikat Legalitas

Kayu/ Sertifikat Pengelolaan

Hutan Produksi Lestari yang

dimiliki pemasok dan/atau

dokumen Deklarasi

Kesesuaian Pemasok.

MEMENUHI Para pemasok/suplier yang mengirim bahan baku kepada

Auditee selama periode Agustus 2014 sampai dengan Juli

2015 sebagian telah memiliki Sertifikat Legalitas Kayu dari

Lembaga Sertifikasi, diantaranya :

- PT Seng Fong Moulding Perkasa, sertifikat dikeluarkan oleh

PT TUV dengan ID LVLK-005-IDN

- PT Victory Cemerlang Indonesia Wood Industries sertifikat

dikeluarkan oleh PT Sucofindo dengan ID LVLK-002-IDN.

Untuk pemasok personal an Andri Salim bekerja sama dengan

PT Sijas Express Unit I dan PT Sisilia Claudya yang belum

memiliki Sertifikat Legalitas Kayu (SLK), tetapi karena

pengiriman bahan bakunya hanya periode Agustus – Desember

2014 (aturan mengenai DKP belum diterapkan) sehingga

belum dilengkapi dengan DKP.

Untuk Tahun 2015, auditee tidak menerima supplier yang tidak

ber-SLK, sehingga tidak berkewajiban membuat Prosedur

pemeriksaan terhadap pemasok yang menerbitkan DKP.

Verifier.h.

Dokumen pendukung RPBBI

- Auditee bukan merupakan industry primer, dengan demikian

verifier tersebut tidak diterapkan.

Indikator 2.1.2 Importir mampu membukti kan bahwa kayu yang diimpor berasal dari sumber yang sah

Verifier.a.

Pemberitahuan Impor

Barang (PIB).

- Auditee tidak melakukan pembelian bahan baku impor

Verifier. b.

Bill of Lading (B/L)

- Auditee tidak melakukan impor bahan baku dengan demikian

ada dokumen Bill Of Lading

Verifier. c.

Packing List (P/L)

- Auditee tidak melakukan impor bahan baku sehingga tidak

memiliki Packing List Impor

Verifier. d.

Invoice

- Auditee tidak melakukan impor bahan baku dengan demikian

tidak memiliki invoice

Verifier. e.

Deklarasi impor

- Auditee bukan sebagai importir kayu atau produk kayu, dengan

demikian verifier tersebut tidak diterapkan.

Verifier. f

Rekomendasi impor

- Auditee bukan sebagai importir kayu atau produk kayu, dengan

demikian verifier tersebut tidak diterapkan.

Verifier. g

Bukti pembayaran bea

masuk (bila terkena bea

masuk).

- Auditee tidak melakukan impor bahan baku dengan demikian

tidak memilki tidak ada kewajiban membayar bea keluar.

Verifier. h.

Dokumen lain yang relevan

(diantaranya CITES) untuk

jenis kayu yang dibatasi

perdagangannya

- Auditee tidak melakukan impor bahan baku dengan demikian

tidak ada bahan baku yang harus dicek untuk melihat cites

Verifier. i - Auditee bukan sebagai importir kayu atau produk kayu, dengan

EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 8 dari 13

Bukti penggunaan kayu impor demikian verifier tersebut tidak diterapkan.

Indikator 2.1.3. Unit Usaha menerapkan system penulusuran kayu

Verifier.a.

Tally sheet penggunaan

bahan baku dan hasil

produksi.

MEMENUHI Dalam pemeriksaan untuk ketelusuran dan asal usul bahan

baku Auditee telah membuat rekam produksi baik secara

sistematik dan manual yang kedua duanya adalah untuk

memberi informasi yang jelas tantang asal usul kayu sehingga

memudahkan dalam pengecekan.

Bahan baku diterima selanjutnya dibuatkan tanda terima

sekaligus kayu di tally dan dibuatkan daftar sesuai palet serta

diberi label pada setiap krat, label tersebut diserahkan kepada

administrasi untuk dimasukan kedalam data base penerimaan

bahan baku, kemudian setiap pengambilan bahan baku untuk

diproses dicatat dalam input kayu gergajian, selanjutnya

diterbiitkan output proses penggergajian, selanjutnya

dimasukan kedalam data input proses moulding dan terakhir

dimasukan ke dalam data out proses moulding.

Dari seluruh rangkaian rekam produksi tersebut dapat

ditelusuri sampai asal usul bahan bakunya.

Verifier b.

Laporan produksi hasil

olahan

MEMENUHI Penghitungan laporan produksi dilakukan dengan pengolahan

data LMHHOK serta dari data produksi harian dan mutasi

barang mentah serta mutasi hasil produksi selama kurun

waktu bulan Agustus 2014 – Juli 2015 (1 tahun terakhir).

Dimana penerimaan dan barang yang diproduksi dapat

disebutkan di bawah ini :

Input kayu gergajian : 355,5374 M3

Output kayu gergajian : 224,7226 M3

Rata-rata Rendemen : 63 %

Sementara hasil proses produksi moulding dalam periode yang

sama sebesar :

Input proses moulding : 505,7531 M3

Output proses moulding : 358,7176 M3

Rata-rata Rendemen : 71 %

Total Laporan produksi selama periode Agustus 2014 – Juli

2015 sebesar 224,7226 M3 + 358, 7176 M3 sama dengan

583.4402 M3. Total nilai rendemen sebesar 583,4402

M3/861,2905 M3= 68 %.

Dari data laporan produksi dan LMHHOK diketahui bahwa

penerimaan adalah sama dengan yang diproduksi.

Mengacu pada Peraturan Dirjen Bina Produksi Kehutanan No:

P.12/VI-BPPHH/2014 tanggal 9 Desember 2014, rendemen

untuk Moulding yang berasal dari kayu gergajian adalah 55-

70%, sehingga rendemen Auditee sebesar 68% masuk dalam

range yanng dipersyaratkan.

Menurut tim audit rendemen kayu olahan yang diproses oleh

Auditee terdapat hubungan yang logis antara input-output

yang terjadi dalam proses penerimaan dan produksi di Auditee.

Verifier.c.

Produksi industry tidak

melebihi kapasitas produksi

yang diizinkan

MEMENUHI Izin yang dimiliki Auditee berdasarkan Keputusan Ketua Badan

Koordinasi Penanaman Modal Daerah Provinsi Jawa Timur

Nomor : 10/05/TINDUSTRI/2.000 Tentang Pemberian Izin

Usaha Tetap dengan kapasitas 6.000 M3/Tahun, kemudian

Auditee memperoleh Izin Perluasan Nomor :

432/T/INDUSTRI/2006, tanggal 15 Mei 2.006 di keluarkan

berdasarkan Keputusan Kepala Badan Koordinasi Penanaman

Modal dengan kapasitas 1.200 M3/tahun.

EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 9 dari 13

Realisasi produksi berdasarkan laporan produksi selama 1

(satu) tahu terakhir sebesar 583,4402 M3. Rincian seperti

terlihat dibawah ini :

Jenis Produksi Kapasitas Izin

(M3/th)

Realisasi Produksi

(M3)

Lantai dari

Kayu

7.200 583,4402

Dari data di atas dapat diketahui bahwa realisasi produksi

satu tahun terakhir belum melebihi kapasitas terpasang yang

diberikan.

Verifier.d.

Hasil produksi yang berasal

dari kayu lelang dipisahkan

- Auditee maupun pemasoknya tidak menggunakan kayu lelang

sebagai bahan bakunya, dengan demikian verifier tersebut

tidak diterapkan.

Verifier.e

Dokumen LMKB/ LMKBK

dan LMHHOK

MEMENUHI Auditee telah memiliki dokumen Laporan Mutasi Hasil Hutan

Olahan Kayu (LMHHOK) periode Agustus 2014 sampai Juli

2015. Dalam dokumen LMHHOK, data penerimaan/perolehan

berupa pembelian dan hasil produksi, serta data pengurangan

berupa pemakaian sendiri dan penjualan telah sesuai dengan

dokumen pembelian bahan baku dan realisasi ekspor.

Selain melakukan produksi moulding, auditee juga menerima

jasa coating yang dimasukkan ke dalam LMHHOK. Dalam

periode tersebut, Auditee juga telah melaporkan kepada Dinas

Kehutanan setempat.

Indikator 2.1.4 Proses pengolahan produk melalui jasa atau kerjasama dengan pihak lain (industri lain atau

pengrajin/industri rumah tangga).

Verifier a

Dokumen kontrak jasa

pengolahan produk dengan

pihak lain

- Dalam proses pengolahan produk, auditee tidak melakukan

kontrak melalui jasa dengan pihak lain, dengan demikian

verifier tersebut tidak diterapkan.

Verifier .b

Dokumen Sertifikat Legalitas

Kayu dan/atau dokumen

Deklarasi Kesesuaian

Pemasok yang dimiliki

penerima jasa.

- Dalam proses pengolahan produk, auditee tidak melakukan

kontrak melalui jasa dengan pihak lain, dengan demikian

verifier tersebut tidak diterapkan.

Verifier .c

Berita acara serah terima

kayu yang dijasakan

- Dalam proses pengolahan produk, auditee tidak melakukan

kontrak melalui jasa dengan pihak lain, dengan demikian

verifier tersebut tidak diterapkan.

Verifier.d

Ada pemisahan produk yang

dijasakan pada perusahaan

jasa

- Dalam proses pengolahan produk, auditee tidak melakukan

kontrak melalui jasa dengan pihak lain, dengan demikian

verifier tersebut tidak diterapkan.

Verifier.e

Adanya pendokumentasian

bahan baku, proses dan

produksi dan ekspor apabila

ekspor dilakukan melalui

industri jasa

- Dalam proses pengolahan produk, auditee tidak melakukan

kontrak melalui jasa dengan pihak lain, dengan demikian

verifier tersebut tidak diterapkan.

Kriteria. K.3.1 Perdagangan atau pemindah - tanganan hasil produksi dengan tujuan domestik.

Indikator. 3.1.1. Unit usaha menggunakan dokumen angkutan hasil hutan yg sah untuk perdagangan atau

pemindahtanganan hasil produksi dengan tujuan domestik.

EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 10 dari 13

Verifier

Dokumen angkutan hasil

hutan yang sah.

MEMENUHI Selama periode Agustus 2014 sampai Juli 2015, Auditee

melakukan perdagangan tujuan domestik berupa finish

product ke PT Sengfong Moulding Perkasa yang lokasinya

masih dalam satu komplek industri sebanyak 22 kali dengan

total volume 64,1231 M3 dilengkapi dengan faktur angkutan

dan menggunakan angkutan fork lift.

Kriteria K.3.2. Pengapalan Kayu Olahan Untuk Ekspor

Indikator 3.2.1 Pengapalan kayu olahan untuk ekspor harus memenuhi kesesuaian dokumen

Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB).

Verifier .a

Produk hasil olahan kayu

yang diekspor

MEMENUHI Produk yang diekspor oleh auditee merupakan produk lantai

dari kayu sesuai dengan Izin Usaha Terbatas nomor

10/05/T/INDUSTRI/2000 tanggal 21 Desember 2000.

Dimana seluruh proses produksi dilakukan oleh auditee,

meliputi proses moulding sampai coating. Berdasarkan

pemeriksaan terdapat kesesuaian antara dokumen

Penerimaan Bahan Baku, Laporan Hasil Produksi dan Laporan

ekspor.

Selama Periode auditee bulan Agustus 2014 sampai Juli 2015

(12 bulan) auditee telah melakukan eksport sebanyak 14

pengiriman dengan volume 324,7996 M3, dengan tujuan

Azarbaijan, Australia, Jepang dan Jerman.

Verifier. b.

PEB

MEMENUHI Sesuai dengan jumlah pengiriman ekspor selama 1 tahun,

seperti yang dijelaskan pada verifier 3.2.1.a, auditee dapat

menunjukan 14 dokumen PEB yang menyertai ekspor produk

selama periode Agustus 2014 sampai Juli 2015, dimana

informasi mengenai penerima, deskripsi produk, jenis produk,

dan kuantitas produk telah sesuai dengan dokumen ekspor

lainnya (Invoice, Packing List, Bill of Lading).

Verifier. c.

Packing list

MEMENUHI Auditee dapat menunjukan 14 dokumen Packing List yang

menyertai ekspor produk selama periode Agustus 2014

sampai Juli 2015 (12 bulan), dimana informasi mengenai

penerima, deskripsi produk, jenis produk, dan kuantitas produk

telah sesuai dengan dokumen ekspor lainnya (Invoice, PEB,

Bill of Lading).

Verifier.d.

Invoice

MEMENUHI Auditee juga dapat menunjukan 14 dokumen Invoice yang

menyertai pengiriman eksport selama periode Agustus 2014

sampai Juli 2015, dimana informasi mengenai penerima,

deskripsi produk, jenis produk, dan kuantitas produk telah

sesuai dengan dokumen ekspor lainnya (Packing List, PEB, Bill

of Lading).

Verifier e.

B/L

MEMENUHI Auditee juga dapat menunjukan 14 dokumen Bill of Lading

yang menyertai ekspor produk selama periode Agustus 2014

sampai Juli 2015, dimana informasi mengenai penerima,

deskripsi produk, jenis produk, dan kuantitas produk telah

sesuai dengan dokumen ekspor lainnya (Invoice, PEB, Packing

List).

Verifier .f.

Dokumen Lisensi Ekspor (V-

Legal)

MEMENUHI Auditee dapat menunjukan 14 dokumen V-legal yang

menyertai eksport selama periode Agustus 2014 sampai Juli

2015.

Terdapat perbedaan kuantitas produk yang dieksport antara

dokumen V-legal dengan dokumen PEB , dimana kuantitas

pada dokumen V-legal lebih besar dibandingkan dokumen PEB.

Perbedaan tersebut masih dalam batas toleransi, sehingga

tidak perlu ada revisi V-legal yang sudah diterbitkan.

Seperti yang dijelaskan pada verifier 2.1.3.d, auditee tidak

EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 11 dari 13

melakukan pembelian kayu lelang, sehingga tidak ada

dokumen V-legal yang disalahgunakan untuk ekspor produk

yang menggunakan bahan baku yang berasal dari kayu lelang.

Verifier. g.

Hasil verifikasi teknis

(laporan surveyor) untuk

produk yang wajib verifikasi

teknis

MEMENUHI Berdasarkan Peraturan Menteri Perdagangan Republik

Indonesia Nomor 64/M-DAG/PER/10/2012, dan terakhir

Permendag Nomor 97/M-DAG/PER/12/2014, produk auditee

adalah produk yang di wajibkan verifikasi teknis. Dan auditee

dapat menunjukan 14 Dokumen Laporan Surveyor untuk

periode Agustus 2014 sampai Juli 2015, verifikasi teknis

dilakukan oleh PT Sucofindo dengan informasi meliputi kode

HS, Uraian Barang, satuan dan Jumlah. Pelaksanaan

pemeriksaan seluruhnya dilakukan dilokasi industri auditee,

yaitu Jl. Yos Sudarso No.173 Tunggorono Jombang, Jawa Timur.

Verifier h.

Bukti pembayaran bea keluar

bila terkena bea keluar.

- Produk Auditee adalah moulding dengan luas penampang

kurang dari 1000 M2, sehingga tidak termasuk ke dalam

kelompok produk yang dikenakan tarif bea keluar

sebagaimana dimaksudkan oleh Pasal 3 Peraturan Menteri

Keuangan Republik Indonesia Nomor : 223/PMK.011/2008

tanggal 17 Desember 2008 Tentang Penetapan Barang Ekspor

Yang Dikenakan Bea Keluar dan Tarif Bea Keluar.

Verifier. i.

Dokumen lain yang relevan

(diantaranya CITES) untuk

jenis kayu yang di batasi

perdagangannya

MEMENUHI Bahan baku yang dipakai Auditee berasal dari jenis Merbau,

Kuku dan Sawo kecik. Berdasarkan Permenhut No

57/Menhut-II/2008 tentang Arahan strategis konservasi

spesies nasional di mana hanya terdapat 22 jenis kayu yang

dibatasi jumlah perdagangannya, jenis-jenis kayu tersebut

tidak termasuk kedalamnya, juga tidak terdaftar dalam CITES

Appendic I, II , III.

Indikator 3.3.1. Implementasi Tanda V - Legal

Verifier

Tanda V – Legal yang

dibubuhkan sesuai

ketentuan

MEMENUHI Auditee telah membubuhkan tanda V-legal pada dokumen

Packing List dan Invoice dengan identitas sebagai berikut:

014-LVLK-006-IDN

Penulisan Identitas Penandaan tanda V-legal mengacu pada

SK Menteri Kehutanan RI nomor SK.641/Menhut-II/2011

tentang Penetapan Tanda V-legal.

Sebagaimana yang diterangkan dalam verifier 2.1.3.d auditee

tidak menggunakan bahan baku yang berasal dari kayu lelang

sehingga tidak ada dokumen V-legal yang dibubuhkan pada

produk yang berasal dari kayu lelang.

Kriteria K.4.1. Pemenuhan ketentuan keselamatan dan kesehatan kerja

Indikator 4.1.1 Prosedur dan implementasi K3

Verifier a.

Pedoman/ prosedur K3

MEMENUHI

Auditee telah memiliki aturan mengenai Keselamatan dan

Kesehatan Kerja (K3) yang tercantum dalam Manual Sistem

Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan

Lingkungan. Dari manual tersebut dijabarkan ke dalam

Prosedur. Dari masing-masing prosedur tersebut diturunkan

lagi menjadi Instruksi Kerja (IK) sebagai acuan kerja di

lapangan.

Auditee juga telah mempunyai Susunan Panitia pembina

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3) yang telah

mendapat pengesahan dari Dinas Sosial Tenaga kerja dan

Transmigrasi Kabupaten Jombang dengan nomor :

566/1416/415.33/P2K3L/IX/2013 yang ditandatangani oleh

Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi

Kabupaten Jombang pada taggal 24 September 2013, yang

dilengkapi lampiran susunan pengurus P2K3 dengan nomor

EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 12 dari 13

yang sama dengan susunan 1 orang Pembina, 1 orang ketua

dan 1 orang sekretaris, serta 7 orang anggota.

Verifier.b.

Implementasi K3

MEMENUHI

Untuk implementasi K3, auditee telah menyediakan peralatan

penunjang pelaksanaan K3 yang terdiri dari daftar peralatan

Kesehatan dan Keselamatan Kerja Auditee, diantaranya :

APAR berupa Powdwe dan Super Busa, masker kain, masker

filter, sarung tangan karet, dan Kotak P3K.

Auditee juga telah memiliki pendataan untuk mencatat

peralatan seperti APAR dan denah titik penempatan

digambarkan dalam peta, tanggal pengisian, tanggal

kedaluwarsa, dan tanggal pengisian ulang APAR. Untuk Alat

Pelindung Diri (APD) setiap pegawai umumnya telah diberikan

Alat pelindung seperti masker tetapi ada beberapa unit kerja

mendapatkan alat pelindung yang berbeda tergantung tingkat

kesulitan. Dan untuk jalur evakuasi selain telah memiliki peta

untuk implementasi evakuasi bila terjadi suatu kasus juga

tanda jalur evakuasi yang dipasang pada tempat yang bebas

dari segala hambatan, sehingga memudahkan evakuasi bila

terjadi suatu kasus.

Verifier.c

Catatan kecelakaan kerja

MEMENUHI

Setiap kejadian kecelakaan kerja, baik kecelakaan ringan

maupun berat, pada setiap kasus kecelakaan telah dilakukan

pencatatan oleh pihak manajemen bekerja sama dengan pihak

poliklinik yang lokasinya berdekatan dengan Auditee.

Selama periode Agustus 2014 sampai Juli 2015 terdapat

sejumlah kejadian kecelakaan kerja baik yang terjadi di dalam

kawasan maupun di luar kawasan (di jalan). Berdasarkan dari

catatan kecelakaan kerja dalam periode tersebut terdapat

sebanyak 18 orang yang mengalami kasus kecelakaan ringan.

Di dalam catatan kecelakaan kerja telah terdapat upaya

penekanan tingkat kecelakaan kerja.

Setiap 3 bulan Auditee melaporkan Kecelakaan Kerja yang

terjadi kepada Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi

Kabupaten Jombang.

Kriteria K.4.2 Pemenuhan hak hak tenaga kerja

Indikator. 4.2.1 Kebebasan berserikat bagi pekerja

Verifier :

Serikat pekerja atau

kebijakan perusahaan

(auditee) yang membolehkan

untuk membentuk atau

terlibat dalam kegiatan

serikat pekerja.

MEMENUHI

Untuk serikat pekerja Auditee telah membentuk Serikat

Karyawan yang telah di daftarkan kepada Dinas Sosial dan

Tenaga kerja Kabupaten Jombang telah di catat dengan

nomor : 70/OP.SP.D.20.201/DFT.18/XIII/VIII/2011 tertanggal

18 Agustus 2011 yang di tanda tangani oleh Kepala Dinas

atas nama Bupati.

Sekar PT SJI telah memiliki susunan kepengurusan periode

2014 – 2016. Setelah di lakukan wawancara dengan

beberapa karyawan dan wakil manajemen tentang SEKAR

umumnya telah berjalan dengan baik dan terakomodir setiap

ada keluhan atau aspirasi dari ke dua belah pihak

Indikator 4.2.2 Adanya Kesepakatan Kerja Bersama (KKB) atau Peraturan Perusahaan (PP) yang mengatur

hak-hak pekerja untuk IUIPHHK dan IUI yang mempeker jakan karyawan > 10 orang.

Verifier :

Ketersediaan dokumen KKB

atau PP yang mengatur hak-

hak pekerja

MEMENUHI

Auditee telah memiliki Perjanjian Kerja Bersama (PKB) periode

2014 – 2016 antara Auditee dengan Pengurus Serikat Pekerja

(SEKAR) PT Semesta Jati Indah.

Perjanjian Kerja Bersama tersebut telah didaftarkan kepada

Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Pemerintah

Kabupaten Jombang, berdasarkan Keputusan Kepala Dinas

Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Jombang

EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 13 dari 13

Nomor : Kep.568/1424/PKB.06/415.33/2014 tanggal 07

Agustus 2014.

Indikator. 4.2.3 Tidak mempekerjakan anak di bawah umur (diluar ketentuan)

Verifier :

Tidak ada pekerja yang

masih di bawah umur

MEMENUHI Setelah di lakukan verifikasi terhadap bagian Personalia,

jumlah karyawan auditee terdiri dari karyawan tetap sama

karyawan outsouching.

Dengan jumlah karyawan tetap sebanyak 53 orang.

Karyawan outsouching terdiri dari :

1. PT Hafizah Jaya Prima sebanyak 19 orang

2. PT Lestari Untung Jaya sebanyak 43 orang

Berdasarkan data karyawan tersebut, Pihak Manajemen tidak

mengerjakan karyawan yang di bawah umur, karyawan dengan

tingkat usia paling muda adalah tahun kelahiran 1996 atau

berumur 19 tahun.