LAMPIRAN IKamdal.menlhk.go.id/amdal/uploads/izin/PT. STOLLBERG... · (5> Pengiriman laporan dapat...

24

Transcript of LAMPIRAN IKamdal.menlhk.go.id/amdal/uploads/izin/PT. STOLLBERG... · (5> Pengiriman laporan dapat...

LAMPIRAN IKKEPUTUSAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN

’REPUBLIK INDONESIANOMOR: SK .355/ M enlhk/ S e tjen / PLB.3/7 /2 0 1 7TENTANG IZIN PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN UNTUK KEGIATAN PEMANFAATAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN ATAS NAMA PT. STOLLBERG SAMIL INDONESIA

FO RM A T N ERA CA PEM ANFAATAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN B ER A C U N

Nama Perusahaan : PT. STOLLBERG SAMIL INDONESIABidang usaha : Industri Bahan Galian Bukan Logam LainnyaPeriode waktu :I JENIS AWAL LIMBAH JUMLAH

(TON)CATATAN :

TOTAL A(+)

II PERLAKUAN: JUMLAH(TON)

JENIS LIMBAH YANG DIKELOLA

PERIZINAN LIMBAH B3 DARI KLHKADA TIDAK

ADAKADALUARSA

1. DIKUMPULKAN 1............2 ............. dst

2. DIMANFAATKAN 1..............2 .............. dst

3. DIOLAH 1.................2 ............... dst

4. DITIMBUN 1...............2 ............... dst

5. DISERAHKAN KE PIHAK KETIGA

1.................

2 ............... dst6. EKSPORT 1...................

2 ................... dst7. PERLAKUAN LAINNYA 1.....................

2................... dstTOTAL B (-)RESIDU * C (+)................... TONJUMLAH LIMBAH YANG BELUM TERKELOLA** D (+).................TONTOTAL JUMLAH LIMBAH YANG TERSISA

(C+D) .............TON

KINERJA PENGELOLAAN LB3 SELAMA PERIODE SKALA WAKTU PENAATAN {[A-(C+D)]/A) * 100%} = ................... %.KETERANGAN:* RESIDU adalah jum lah limbah tersisa dari proses perlakuan seperti abu insenerator, bottom ash

dan atau fly ash dari pemanfaatan sludge oil di boiler, residu dari penyimpanan dan pengumpulan oli bekas dll

** JUMLAH LIMBAH YANG BELUM TERKELOLA adalah limbah yang disimpan melebihi skala waktu penaatan.

Data-data tersebut di atas diisi dengan sebenar benarnya sesuai dengan kondisi yang ada.

dengan aslinya HUKUM,

Mengetahui,....................................2017

(Pihak Perusahaan)

MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

ttd.

LAM PI RAN IIKEPUTUSAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIANOMOR: S K .3 5 5 /M en lh k /S e tjen /P L B .3 /7 /2 0 1 7TENTANG IZIN PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN UNTUK KEGIATAN PEMANFAATAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN ATAS NAMA PT. STOLLBERG SAMIL INDONESIA

FORMAT LEMBAR PEMANFAATAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (B3)(U

PT. STOLLBERG SAMIL INDONESIAMASUKNYA LIMBAH B3 KE TEMPAT PENGUMPULAN LIMBAH B3 KELUARNYA LIMBAH B3 DARI TEMPAT PENGUMPULAN

LIMBAH B3SISA

No. Jenis Limbah

B3 Masuk

Tanggal Masuk

Limbah B3

SumberLimbah

B3

Jum lah Limbah

B3 Masuk

Maksimal Pengumpulan s /d tanggal:

(t=0 + 90 hr) (2)

Tanggal Keluar Limbah

Jum lahLimbah

B3

TujuanPenyerahan

Bukti Nomor

Manifes (3)

Sisa LBS yang ada di Tempat Pengumpulan

Limbah B3

(A) (B) (C) (D) (E) (F) (G) (H) (I) (J) (K)

, 2017Paraf Petugas <4>

K eterangan:I1) J ik a m a su k n y a lim bah B3 tid ak per hari, m aka pengisian form ini d isesu a ik an dengan m a su k n y a lim bah ke Tem pat Pengum pulan Limbah B3 (2) B atas w ak tu peny im panan di T em pat P engum pulan Lim bah B3 90 (sem bilan pu lu h hari). M isal lim bah jen is X m a su k ke T em pat P engum pulan

L im bah B3 tanggal 3 Sep tem ber 2017 (t=0), sehingga kolom F berisi 1 D esem ber 2017 (u n tu k m aksim al peny im panan 90 hari).0) M anifes d ap a t berupa:

a. M anifesb. M anifes in terna l p e ru sa h a a n jik a lim bah B3 d ise rah k an ke bagian lain (un tuk d im an faa tk an /d io lah dalam lingkungan p e ru sah aa n sendiri)

(4) Setiap lem bar harap di p a ra f oleh p e tu g as yang bertanggung jaw ab.(5> Pengirim an laporan d ap a t m elalui:

P elayanan T erpadu S atu P in tu (PTSP) K em enterian L ingkungan H idup d an K ehutanan G edung B lan tai 1 J l. DI. P an ja itan Kav. 24, J a k a r ta T im ur No. T elp/Fax. (021) 8517183 a ta u e-m ail : datalb3@ m enlh.go.id

MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

ttd .

SITI NURBAYA

LAMPIRAN IKEPUTUSAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIANOMOR; S K .3 5 5 /M en lh k /S e tjen /P L B .3 /7 /2 0 1 7TENTANG IZIN PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN UNTUK KEGIATAN PEMANFAATAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN ATAS NAMA PT. STOLLBERG SAMIL INDONESIA

PARAMETER DAN BAKU MUTU TOXICITY CHARACTERISTIC LEACHING PROCEDURE (TCLP) PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN UNTUK KEGIATAN PEMANFAATAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN

ATAS NAMA PT. STOLLBERG SAMIL INDONESIA

NoZAT PENCEMAR

B aku M utu TCLP (mg/L)

1 . Arsen, As 0,52. Kadm ium , Cd 0,153. Tem baga, Cu 104. Tim bal, Pb 0,55. M erkuri, Hg 0,056. Nikel, Ni 3,57. Selenium , Se 0,58. Perak, Ag 59. Seng, Zn 50

K eterangan : B aku M utu berd asark an Lam piran III TCLP-B P era tu ran Pem erin tah Nomor 101 T ahun 2014 ten tang Pengelolaan Lim bah B ahan B erbahaya dan Beracun.

%£§uai dengan aslinya O HUKUM,

5t\\

MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

ttd.

LV . A SITI NURBAYA

-9-

KEENAM BELAS : Penanggulangan dan pem ulihan fungsi lingkunganh idup dalam hal terjadi pencem aran d a n /a ta u p e ru sak an lingkungan h idup sebagaim ana d im aksud dalam Amar KEEMPAT angka 7 d ilaksanakan sesuai dengan p e ra tu ran pe ru n d an g -u n d an g an d a n /a ta u perkem bangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

KETUJUH BELAS : S e lu ruh biaya penanggulangan dan pem ulihan fungsilingkungan h idup dalam hal terjadi pencem aran d a n /a ta u p e ru sak an lingkungan h idup d ibebankan kepada Penanggung Jaw ab U saha d a n /a ta u Kegiatan.

KEDELAPAN BELAS : D alam hal U saha d a n /a ta u Kegiatan berhentiberoperasi secara perm anen d a n /a ta u lokasi Pem anfaatan Limbah B3 d ip indahkan , Penanggung Jaw ab U saha d a n /a ta u Kegiatan wajib:1. m elaporkan kepada M enteri L ingkungan H idup dan

K ehu tanan u n tu k m em peroleh penetapan penghentian kegiatan;

2. m elakukan pem ulihan lokasi Pengum pulan, dan Pem anfaatan Limbah B3, apab ila telah terjadi pencem aran dan k e ru sak an lingkungan;

3. m enyerahkan Limbah B3 yang d im anfaatkannya kepada p ihak lain yang memiliki izin dari Menteri L ingkungan H idup dan K ehutanan.

KESEMBILAN BELAS : K epu tusan M enteri ini m ulai berlaku pada tanggald ite tapkan u n tu k jan g k a w aktu selam a 5 (lima) tah u n , dan d ap at d iperpanjang dengan m engajukan perm ohonan perpan jangan izin kepada Menteri L ingkungan Hidup dan K ehutanan , paling lam a 60 (enam puluh) hari sebelum jan g k a w aktu izin berakhir.

D itetapkan di J a k a r ta pada tanggal 31 Ju li 2017

MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA

ttd.

SITI NURBAYA

T em busan :1. Sekretaris Je n d era l K em enterian Lingkungan H idup dan K ehutanan;2. D irektur Jen d era l Pengelolaan Sam pah, Limbah dan B ahan B eracun

B erbahaya;3. D irektur Je n d era l Penegakan H ukum Lingkungan H idup dan K ehutanan;4. D irektur Je n d e ra l Planologi K ehutanan dan T ata L ingkungan;5. Kepala D inas L ingkungan H idup dan K ehutanan Provinsi B anten;

I ^ p n o l o D i n o c T m r r 1 / - n n r r o n T-I \ / A t m 1 o n n r - i

-8-

KESEBELAS

KEDUA BELAS

KETIGA BELAS

KEEMPAT BELAS

KELIMA BELAS

c. Wali Kota Cilegon m elalui Kepala D inas Lingkungan Hidup Kota Cilegon.

: Dalam m elaksanakan kegiatan Pem anfaatan LimbahB3, penanggung jaw ab u sa h a d a n /a ta u kegiatandilarang:1. m elakukan Pem anfaatan Lim bah B3 selain

Limbah B3 sebagaim ana d im aksud dalam Amar KEDUA;

2. m enyerahkan Limbah B3 yang d ikum pulkan dari p ihak lain sebagaim ana d im aksud dalam Amar KEDUA kepada Pengum pul d a n /a ta u Pem anfaat Limbah B3 lain;

3. m elam paui pe rsyara tan param eter Limbah B3 sebagaim ana d im aksud dalam Amar KEDELAPAN angka 1;

4. m enghasilkan produk yang tidak m em enuhi s tan d ar m u tu sebagaim ana d im aksud dalam Amar KEDELAPAN angka 2;

5. m elam paui pe rsyara tan param eter kualitas lingkungan u n tu k p roduk hasil Pem anfaatan Limbah B3 sebagaim ana d im aksud dalam Amar KEDELAPAN angka 3;

6. m elakukan kegiatan P em anfaatan Limbah B3 dengan m enggunakan Limbah B3 sebagaim ana d im aksud dalam Amar KEDUA dengan kom posisi su b s titu s i b ah an bak u lebih dari 20% (dua pu luh persen) dari su b s titu s i b ah an b ak u m aterial alam yang m engandung karbon dalam pem buatan mold flu x tipe granule;

7. m elam paui k ap asitas Pem anfaatan Limbah B3 berupa f ly a sh sebesar 35 to n /ta h u n (tiga pu luh lim a ton per tahun);

: Dalam pe laksanaan Pem anfaatan Limbah B3, sebagaim ana d im aksud dalam K epu tusan ini, M enteri L ingkungan Hidup dan K ehu tanan m enugaskan kepada Pejabat Pengawas L ingkungan H idup u n tu k m elakukan pengaw asan.

: Pengaw asan sebagaim ana d im aksud dalam Amar KEDUA BELAS d ilak sanakan sesuai dengan p e ra tu ran perundang -undangan paling sedikit 1 (satu) tah u n sekali, a ta s pem enuhan se lu ru h kew ajiban dalam K epu tusan M enteri ini.

: Dalam hal berdasarkan hasil pengaw asan sebagaim ana d im aksud dalam Amar KETIGA BELAS ditem ukan pelanggaran, d ikenakan san k si sesua i ke ten tuan p e ra tu ran perundang-undangan .

: Sanksi sebagaim ana d im aksud dalam Amar KEEMPAT BELAS tidak m em bebaskan Penanggung Jaw ab U saha

-7-

KESEMBILAN

KESEPULUH

3. m elakukan uji Toxicity Characteristic Leaching Procedure (TCLP) dalam produk beton siap pakai hasil Pem anfaatan Lim bah B3 paling sedikit 1 (satu) kali dalam 2 (dua) ta h u n dengan m em enuhi baku m u tu sebagaim ana Lam piran I K eputusan M enteri ini;

4. m elakukan uji sebagaim ana angka 1, angka 2, dan angka 3 dengan m enggunakan laboratorium terakred itasi a ta u telah m enerapkan p rosedur yang telah m em enuhi S tan d ar Nasional Indonesia (SNI) m engenai ta ta ca ra berlaboratorium yang baik.

: Pengelolaan lebih lan ju t a ta s Limbah B3 yang d ihasilkan dari kegiatan P em anfaatan Limbah B3 PT. Stollberg Samil Indonesia sebagaim ana Amar KEEMPAT angka 5, wajib dikelola lebih lan ju t oleh Penanggung Jaw ab U saha d a n /a ta u Kegiatan d a n /a ta u d iserahkan kepada Pengolah Limbah B3 d a n /a ta u Penim bun Lim bah B3 yang telah m endapatkan izin dari M enteri L ingkungan Hidup dan K ehutanan.

: P encatatan dan pelaporan kegiatan Pem anfaatan Lim bah B3 sebagaim ana d im aksud dalam Amar KEEMPAT angka 6, d ilakukan dengan keten tuan :1. m encata t te ru s m enerus terhadap :

a. u ra ian , kode lim bah, ju m lah dan sum ber Limbah B3 yang d ikum pulkan pada fasilitas Pengum pulan Limbah B3 dalam sa tu an to n /b u la n (ton per bulan) ke dalam neraca lim bah sesuai dengan form at sebagaim ana tercan tum dalam Lam piran II dan Lam piran III K eputusan M enteri ini;

b. u ra ian , kode lim bah, ju m lah dan sum berLimbah B3 yang d im anfaa tkan sebagaisu b stitu si b ah an bak u m aterial alam yang m engandung karbon dalam pem buatan mold f lu x tipe granule dalam sa tu a n to n /b u la n (ton per bulan);

c. u ra ian , kode lim bah, jum lah dan sum berLimbah B3 yang d ise rah k an kepada Pengolah Limbah B3 d a n /a ta u Penim bun Limbah B3 berizin dalam sa tu a n to n /b u la n (ton per bulan);

2. m elaporkan ta ta kelola kegiatan Pem anfaatanLimbah B3 paling sedikit 1 (satu) kali dalam 3(tiga) bu lan dan dik irim kan kepada:a. M enteri L ingkungan H idup dan K ehutanan

m elalui D irektur Jen d era l PengelolaanSam pah, Limbah, dan B ahan B eracunBerbahaya;

b. G ubernur B anten m elalui Kepala Dinas

-6-

KEDELAPAN

akan m em baw a p roduk m asu k u n tu k melewati cooling bed u n tu k proses p e n u ru n a n suhu .

h. setelah mold flu x ke luar dari cooling bed se lan ju tnya d iangku t ke hopper dengan m engunakan bucket elevator. Hopper terdiri dari d u a jen is ya itu u n tu k packing dalam kem asan paper bag 10-20 kg (sepuluh sam pai dengan dua pu luh kilogram) dan kem asan ton bag;

3. k ap asitas Pem anfaatan Limbah B3 berupa f ly ash sebesar 35 to n /ta h u n (tiga p u luh lima ton per tahun);

4. fasilitas dan pera la tan yang d igunakan dalam kegiatan Pem anfaatan Lim bah B3, terdiri dari:a. screw blunger (proses mixing) dengan k ap asitas

15 m 3 (lima belas m eter kubik);b. screw blunger (proses mixing) dengan k ap asitas

8 m3 (delapan m eter kubik);c. stirrer tank (proses pengadukan) dengan

kapasitas 15 m3 (lima belas m eter kubik);d. w aste w ater tan k (penam pungan w aste water)

dengan k ap asitas 20 m 3 (dua pu luh m eter kubik);

e. bucket elevator (pengangkutan b ah an baku ke mixer dan hopper) dengan k ap asitas 13,5 to n /ja m (tiga belas kom a lima ton per jam);

f. spray dryer (produksi slurry m enjadi granule) dengan k ap asitas 60 to n /h a r i (enam p u luh ton per hari);

g. motor bag filter (d u st collector) dengan kapasitas m asing-m asing 100 m 3 (seratus m eter kubik) dan 250 m 3 (dua ra tu s lim a pu luh m eter kubik);

h. packing machine dengan k ap asitas 30 to n /jam (tiga pu luh ton per jam );

i. conveyor belt dengan k ap asitas 20 to n /jam (dua pu luh ton per jam);

j. conveyor belt dengan k ap asitas 8 to n /jam (delapan ton per jam).

Pengujian terhadap Limbah B3, p roduk hasil Pem anfaatan Limbah B3, dan k u a litas lingkungan dalam m elaksanakan kegiatan Pem anfaatan Limbah B3 sebagaim ana d im aksud dalam Amar KEEMPAT angka 4, d ilakukan dengan keten tuan :1. uji te rhadap Limbah B3 sebagaim ana d im aksud

dalam Amar KETUJUH angka 1 paling sedikit 1 (satu) kali dalam 2 (dua) tahun ;

2. m elakukan uji s ta n d a r p roduk mold flu x tipe granule paling sedikit 1 (satu) kali dalam 2 (dua) ta h u n dengan hasil wajib m em enuhi syarat m u tu in ternal u n tu k mold flu x dengan nom or s tan d ar ST -SP/605-M 1, ST-SP/521-G LIA , dan ST-

-5-

KETUJUH

kebakaran , p an cu ran air u n tu k tu b u h /m a ta {show er/eye wash)-,

5. m eiaksanakan p rosedur K eselam atan dan K esehatan Kerja (K3) sesuai dengan p era tu ran perundang-undangan .

: Pem anfaatan Limbah B3 sebagaim ana d im aksud dalam Amar KEEMPAT angka 3 d ilakukan dengan keten tuan :1. Limbah B3 sebelum diterim a dan d im anfaatkan

wajib m em enuhi kriteria:a. u k u ran partikel paling besar 200 (dua ratus)

m esh;b. kandungan karbon paling sedikit 3% (tiga

persen);2. tah ap an proses Pem anfaatan Limbah B3 d ilakukan

dengan cara:a. bahan baku dengan kom posisi kimia yang

sesuai dengan s ta n d a r p roduk mold flu x terlebih d ah u lu d iperiksa oleh bagian laboratorium m enggunakan m esinspektrofotom eter X-ray fluorescence (XRF);

b. bahan baku mold flu x lalu d ituang ke dalam feed ing conveyor dengan kom posisi dan jum lah produk mold flu x yang akan diproses, feed ing conveyor akan m enyalu rkan b ah an baku te rseb u t ke dalam screw blunger,

c. b ah an baku te rseb u t akan d icam pur dengan air m enggunakan mixer a ta u d isebu t juga m esin screw blunger hingga m enjadi ben tuk slurry,

d. setelah m enjadi slurry kem udian d isa lu rkan m enggunakan transporting pum p ke dalam sieve tank u n tu k d isaring dan d ip isahkan dengan bahan baku yang tidak tercam pur sem purna. Proses penyaringan dan pem isahan dengan m enggunakan a la t vibrator,

e. hasil penyaringan slurry d itam pung dalam stirrer tank kem udian d iaduk secara spontan m enggunakan mixer hingga cam p u ran m enjadi sem purna, dan d ilakukan inspeksi dan analisa di laboratorium . Selan ju tnya slurry dipom pa ke dalam spray driyer m enggunakan slurry pum p. Dari slurry pum p, slurry akan ke luar melewati nozzel yang akan m enyem prot m engarah ke a ta s sehingga m enjadi m olekul-m olekul kecil;

f. m olekul ini te rkena su h u 500°C-600°C (lima ra tu s dera ja t Celsius sam pai dengan enam ra tu s derajat Celsius) dan ak an m em beku m enjadi Mold Flux jen is Granule;

g. mold flu x kem udian tu ru n dan melewati sieve u n tu k penyaringan te rak h ir yang m em isahkan Mold Flux yang reject d an yang sesuai. Mold

-4-

KELIMA

KEENAM

1 . m em atuhi ke ten tuan m engenai m anifes Limbah B3 bagi Pem anfaat Limbah B3;

2. m elakukan Pengum pulan Limbah B3;3. m elakukan Pem anfaatan Limbah B3;4. m elakukan pengujian te rh ad ap Limbah B3,

produk hasil Pem anfaatan Limbah B3, dan kua litas lingkungan;

5. m engelola lebih lan ju t a ta s Limbah B3 yang d ihasilkan selam a kegiatan Pem anfaatan Limbah B3;

6. m elakukan pen ca ta tan dan pelaporan kegiatan Pem anfaatan Limbah B3;

7. m elakukan penanggulangan dan pem ulihan fungsi lingkungan h idup dalam hal terjadi pencem aran d a n /a ta u p e ru sak an lingkungan hidup.

: K etentuan m engenai m anifes Limbah B3 sebagaim ana d im aksud dalam Am ar KEEMPAT angka 1 bagi Pem anfaat Lim bah B3 yang m enerim a Lim bah B3, sebagai berikut:1. m enggunakan m anifes elektronik (festronik) yang

d ised iakan oleh K em enterian L ingkungan Hidup dan K ehutanan; a tau

2. m enerim a lem bar keem pat berw arna m erah m uda dari Pengangkut Lim bah B3 yang telah d itandatangan i oleh pengirim Limbah B3; dan

3. m engirim kan lem bar kelim a berw arna b iru yang telah diisi dan d itanda tangan i oleh Pem anfaat Limbah B3 kepada M enteri L ingkungan H idup dan K ehutanan m elalui D irek tur Jen d era l Pengelolaan Sam pah, Limbah dan B ahan B eracun B erbahaya.

: Pengum pulan Limbah B3 sebagaim ana d im aksud dalam Am ar KEEMPAT angka 2 d ilakukan dengan keten tuan :1. m elakukan Pengum pulan Limbah B3

sebagaim ana d im aksud dalam Am ar KEDUA, di fasilitas tem pat Pengum pulan Lim bah B3 berupa area dalam gudang b ah an baku dengan u k u ran pan jang 6,5 m, (enam kom a lima meter) lebar 4,3 m (em pat kom a tiga meter) dan tinggi pem batas 2,1 m (dua kom a sa tu meter);

2. m em asang simbol dan label pada fasilitas Pengum pulan Limbah B3 sebagaim ana d im aksud pada angka 1 sesuai dengan jen is dan karak teristik Limbah B3;

3. m encegah terjadinya tu m p ah an Limbah B3 yang d ikum pulkan , ke luar a rea pengum pulan dan m elakukan p rosedur ta ta lak san a rum ah tangga yang baik (good housekeeping );

4. m elengkapi fasilitas tem pat Pengum pulan Limbah B3 dengan pera la tan keselam atan ,

-3-

M enetapkan

KESATU

KEDUA

KETIGA

KEEMPAT

Pengem bangan dan Kegiatan E ksisting Industri Mold Flux dan Ladle Filler oleh PT. Stollberg Samil Indonesia;

3. R isalah Pengolahan D ata Izin Pengelolaan Limbah B ahan B erbahaya dan B eracun u n tu k Kegiatan Pem anfaatan Limbah B ahan B erbahaya dan B eracun PT Stollberg Samil Indonesia Nomor: RPD-77/PSLB3-VPLB3/2017 tanggal 21 Ju n i 2017;

MEMUTUSKAN:

: KEPUTUSAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN TENTANG IZIN PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN UNTUK KEGIATAN PEMANFAATAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN ATAS NAMA PT. STOLLBERG SAMIL INDONESIA.

M em berikan izin Pengelolaan Limbah B ahanB erbahaya dan B eracun u n tu k kegiatanPem anfaatan Limbah B ahan B erbahaya dan B eracun dari p ihak lain, kepada:

1. Nama U saha d a n /a ta u Kegiatan

2. B idang U saha d a n /a ta u Kegiatan

3. Nama Penanggung Jaw ab U saha d a n / a tau Kegiatan

4. Ja b a ta n5. A lam at Kantor

d a n /a ta u Lokasi U saha d a n /a ta u Kegiatan

PT. Stollberg Samil IndonesiaIndustri B ahan Galian B ukan Logam Lainnya Kim IL Seok

Presiden D irektur K aw asan Industri K rakatau Jl. A ntartika II Kavling B 4/I K elurahan Kotasari, K ecam atan Grogol,Kota Cilegon,Provinsi B anten

Lim bah B ahan B erbahaya dan B eracun yang se lan ju tnya d isebu t Lim bah B3, sebagaim ana d im aksud dalam Amar KESATU berupa f ly a sh dari proses pem bakaran b a tu bara pada fasilitas Pem bangkitan Listrik Tenaga Uap (PLTU) dengan kode lim bah B409.

Limbah B3 sebagaim ana d im aksud pada Amar KEDUA dim anfaatkan sebagai su b s titu s i b ah an baku m aterial alam yang m engandung karbon dalam pem buatan mold flu x tipe granule.

Dalam m elaksanakan kegiatan Pem anfaatan Limbah B3 sebapnim anfl d i m f l t r c n r l r l a l a m Ar-nor- riTTTAA

-2

M engingat

M em perhatikan

d. bahw a berdasarkan pertim bangan h u ru f a sam pai dengan h u ru f c, perlu m enetapkan K eputusan Menteri Lingkungan H idup dan K ehu tanan ten tang Izin Pengelolaan Limbah B ahan B erbahaya dan B eracun u n tu k Kegiatan Pem anfaatan Limbah B ahan B erbahaya dan B eracun a ta s nam a PT. Stollberg Samil Indonesia;

: 1. U ndang-U ndang Nomor 32 T ahun 2009 ten tang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup;

2. P era tu ran Pem erintah Nomor 27 T ahun 2012 ten tang Izin Lingkungan;

3. P era tu ran Pem erintah Nomor 101 T ahun 2014 ten tang Pengelolaan Lim bah B ahan B erbahaya dan Beracun;

4. P era tu ran Presiden Nomor 7 T ahun 2015 ten tang O rganisasi K em enterian Negara;

5. P era tu ran Presiden Nomor 16 T ahun 2015 ten tang K em enterian L ingkungan H idup dan K ehutanan;

6. P era tu ran M enteri Negara L ingkungan Hidup Nomor 30 T ahun 2009 ten tang T ata Laksana Perizinan dan Pengaw asan Pengelolaan Limbah B ahan B erbahaya dan B eracun se rta Pengaw asan Pem ulihan Akibat Pencem aran Lim bah B ahan B erbahaya dan B eracun oleh Pem erintah Daerah;

7. P era tu ran M enteri L ingkungan H idup Nomor 02 T ahun 2008 ten tang P em anfaatan Lim bah B ahan B erbahaya dan Beracun;

8. P era tu ran Menteri L ingkungan H idup Nomor 14 T ahun 2013 ten tang Simbol dan Label Limbah B ahan B erbahaya dan B eracun;

9. P eratu ran M enteri L ingkungan Hidup dan K ehutanan Nomor: P. 18 /M enlhk-II/2015 ten tang O rganisasi dan T ata Kerja K em enterian Lingkungan Hidup dan K ehutanan;

10. K eputusan Kepala B adan Pengendalian D am pak Lingkungan Nomor: K ep-01/B A P E D A L /09 /1995 ten tang Tata C ara dan P ersyaratan Teknis Penyim panan dan Pengum pulan Limbah B ahan B erbahaya dan B eracun;

11. K eputusan Kepala B adan Pengendalian D am pak L ingkungan Nomor: K ep-02/B A PE D A L /09/1995 ten tang Dokum en Lim bah B ahan B erbahaya dan Beracun:

1. S u ra t Kepala B adan Lingkungan H idup Kota Cilegon Nomor: 660 /274 /A P P L tanggal 29 Februari 2016 Perihal Rekom endasi a ta s UKL-UPL R encana Pengem bangan dan Kegiatan Eksisting Industri Mild Flux dan Ladle Filler PT Stollberg Samil Indonesia di Cilegon;

2. K eputusan Kepala B adan Perizinan T erpadu dan P enanam an Modal Kota Cilegon Nomor:

MENTERI L1NGKIINGAN HIDUP DAN KEHUTANAM REPUBLIK INDONESIA

KEPUTUSAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANANREPUBLIK INDONESIA

NOMOR: S K .3 5 5 /M en lh k /S e tjen /P L B .3 /7 /2 0 1 7

TENTANG

IZIN PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN UNTUK KEGIATAN PEMANFAATAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN

ATAS NAMA PT. STOLLBERG SAMIL INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

M enim bang : a. bahw a berdasarkan Pasal 76 ayat (1) P era tu ranPem erintah Nomor 101 T ahun 2014 ten tang Pengelolaan Limbah B ahan B erbahaya dan B eracun, Pem anfaat Lim bah B3 u n tu k dapat m elakukan Pem anfaatan Limbah B3 yang d iserahkan oleh Setiap O rang wajib memiliki Izin Pengelolaan Limbah B3 u n tu k kegiatan Pem anfaatan Limbah B3;

b. bahw a Presiden D irektur PT. Stollberg Samil Indonesia m elalui S u ra t Nomor: 0 0 1 /S S I/ KLH/2017 tanggal 2 M aret 2017 m engajukan perm ohonan Izin Pem anfaatan Lim bah B3 Baru;

c. bahw a berdasarkan :1. hasil verifikasi adm in istrasi oleh Pelayanan

Terpadu S atu P intu sesuai Nomor Registrasi: R 201701050014 tanggal 30 M aret 2017;

2. Notulensi R apat Teknis P em bahasan Perm ohonan Izin Pem anfaatan Limbah B3 PT Stollberg Samil Indonesia tanggal 18 April 2017;

3. S u ra t M anager PT. Stollberg Samil Indonesia Nomor: 0 0 2 /S S I/K L H /2017 tanggal 16 Mei 2017 Perihal S u ra t K eterangan Hasil Notulensi R apat Teknis;

4. hasil verifikasi iapangan sesuai Berita Acara tanggal 31 Mei 2017,

perm ohonan Izin Pengelolaan Lim bah B ahan B erbahaya dan B eracun u n tu k Kegiatan Pem anfaatan Limbah B ahan B erbahaya dan Beracun a ta s nam a PT. Stollberg Samil Indonesia telah m em enuhi persyara tan ;