Lampiran Materi Retensio Urine

10
Lampiran Materi Pernahkah Anda memiliki teman atau keluarga yang sering “ngompol” di celana? Dalam bahasa kedokteran, kesulitan mengendalikan kencing disebut inkontinensia urin. Inkontinensia dapat menimpa segala usia. Namun, kejadiannya semakin meningkat dengan bertambahnya umur. Di Amerika Serikat 50% penghuni panti jompo menderita inkontinensia, lebih dari 70%- nya wanita. Di Indonesia, diperkirakan 10- 30% wanita usia lanjut menderita inkontinensia. Inkontinensia bukanlah gangguan yang boleh dianggap remeh, karena bisa menimbulkan dampak psikologis bagi penderitanya, seperti perasaan tertekan, depresi dan malu, serta gangguan hubungan seksual dan sosial. Yang lebih penting lagi, inkontinensia juga dapat merupakan gejala penyakit serius yang melatarbelakanginya. Definisi Inkontinensia Urine (IU) atau yang lebih dikenal dengan beser sebagai bahasa awam merupakan salah satu keluhan utama pada penderita lanjut usia. Inkontinensia urine adalah pengeluaran urin tanpa disadari dalam jumlah dan frekuensi yang cukup sehingga mengakibatkan masalah gangguan kesehatan dan sosial. Variasi dari inkontinensia urin meliputi keluar hanya beberapa tetes urin saja, sampai benar-benar banyak,

description

tugas

Transcript of Lampiran Materi Retensio Urine

Page 1: Lampiran Materi Retensio Urine

Lampiran Materi

Pernahkah Anda memiliki teman atau keluarga yang sering “ngompol” di

celana? Dalam bahasa kedokteran, kesulitan mengendalikan kencing disebut

inkontinensia urin.

Inkontinensia dapat menimpa segala usia. Namun, kejadiannya semakin meningkat

dengan bertambahnya umur. Di Amerika Serikat 50% penghuni panti jompo menderita

inkontinensia, lebih dari 70%- nya wanita. Di Indonesia, diperkirakan 10-30% wanita

usia lanjut menderita inkontinensia. Inkontinensia bukanlah gangguan yang boleh

dianggap remeh, karena bisa menimbulkan dampak psikologis bagi penderitanya, seperti

perasaan tertekan, depresi dan malu, serta gangguan hubungan seksual dan sosial. Yang

lebih penting lagi, inkontinensia juga dapat merupakan gejala penyakit serius yang

melatarbelakanginya.

Definisi

Inkontinensia Urine (IU) atau yang lebih dikenal dengan beser sebagai bahasa awam

merupakan salah satu keluhan utama pada penderita lanjut usia. Inkontinensia urine

adalah pengeluaran urin tanpa disadari dalam jumlah dan frekuensi yang cukup sehingga

mengakibatkan masalah gangguan kesehatan dan sosial. Variasi dari inkontinensia urin

meliputi keluar hanya beberapa tetes urin saja, sampai benar-benar banyak, bahkan

terkadang juga disertai inkontinensia alvi (disertai pengeluaran feses) (brunner, 2011).

Penyebab

Inkontinensia urin dapat disebabkan oleh berbagai masalah medis:

1.      Untuk perempuan, penipisan dan pengeringan kulit dalam vagina atau saluran kencing,

terutama setelah menopause.

2.      Untuk pria, kelenjar prostat membesar atau operasi prostat.

Page 2: Lampiran Materi Retensio Urine

3.      Pelemahan dan peregangan otot-otot panggul setelah melahirkan.

4.      Obat-obatan tertentu.

5.      Penumpukan tinja di perut (karena kesulitan buang air besar).

6.      Kegemukan dan obesitas, yang meningkatkan tekanan pada kandung kemih dan otot

yang mengendalikan kandung kemih.

Pengobatan

Pengobatan tergantung pada sumber masalah dan jenis inkontinensia.

1.      Jika disebabkan oleh masalah medis, inkontinensia akan hilang setelah penyakitnya

diterapi.

2.      Senam kegel dapat membantu beberapa jenis inkontinensia dengan memperkuat otot-otot

panggul.

3.      Teknik relaksasi untuk memperpanjang interval kencing yang normal (frekuensi kencing

yang umum adalah 6-7 kali per hari) dapat membantu mengatasi inkontinensia stres dan

mendesak.

4.      Pengobatan dan operasi adalah pilihan terapi bagi inkontinensia yang disebabkan

penyakit.

Tips

1.      Kurangi jumlah dan frekuensi minum

2.      Hindari minuman yang bersifat memicu inkontinensia (alkohol, kafein, soft drink)

3.      Sediakan alat penampung kencing di dekat tempat tidur

Definisi senam kegel

Senam Kegel adalah senam yang bertujuan untuk memperkuat otot-otot dasar

panggul terutama otot pubococcygeal sehingga seorang wanita dapat memperkuat otot-

otot saluran kemih (berguna saat proses persalinan agar tidak terjadi “ngompol”) dan

otot-otot vagina (memuaskan suaminya saat berhubungan seksual). Nama senam ini

diambil dari penemunya Arnold Kegel, seorang dokter spesialis kebidanan dan penyakit

kandungan di Los Angeles sekitar tahun 1950-an. Dokter Kegel seringkali melihat

pasiennya yang sedang dalam proses persalinan sering tidak dapat menahan keluarnya air

Page 3: Lampiran Materi Retensio Urine

seni (ngompol). Timbullah inisiatifnya untuk menemukan exerciseagar pasiennya tidak

mengalami hal tersebut.

Manfaat dan tujuan senam kegel

Dalam perkembangan selanjutnya, senam ini selain dilakukan oleh wanita juga

dilakukan oleh para pria. Pada pria kerja otot ini lebih mudah diamati dari luar dibanding

wanita. Hal ini dapat dilihat dengan gerakan penis “naik-turun” dalam keadaan ereksi.

Pria yang terlatih akan mendapatkan orgasme yang lebih intens, dapat mencegah

ejakulasi dini dan memperpendek waktu untuk siap melakukan hubungan seks ulang.

Pada wanita kerja otot pubococcygeal dapat dirasakan berupa denyutan pada dinding

vagina. Bila otot ini terlatih dan kuat , kontraksi otot vagina dapat dengan sengaja

dilakukan saat berhubungan intim tanpa menunggu orgasme terlebih dahulu. Wanita

dengan otot pubococcygeal terlatih lebih mudah mengalami perangsangan seksual (tidak

frigid), lebih cepat “basah” untuk mengalami orgasme yang sering dan memuaskan

bahkan dapat mencapai orgasme hanya dengan rangsangan pada G spot-nya. Senam

kegel juga dapat digunakan untuk mencegah konstipasi pada kehamilan. Dengan

melakukan senam kegel sirkulasi darah disekitar dubur dapat meningkat sehingga dapat

mencegah wasir. Senam kegel diketahui bisa membantu perempuan yang mengalami

inkontinensia urin (beser). Tujuan dsenam kegel adalah melatih kandung kemih untuk

mengembalikan pola normal perkemihan dengan menghambat atau menstimulasi

pegeluaran  air kemih

Langkah-langkah Senam Kegel

a.       Latihan I

1.      Instruksikan klien untuk berkonsentrasi pada otot panggul.

2.      Minta klien berupaya untuk menghentikan aliran urine selama berkemih dan kemudian

memulainya kembali. Apabila klien masih terpasang kateter, latihan dapat dilakukan

dengan memberi klem pada selang urine bag sehingga urine tertahan pada kandung

kemih, didiamkan beberapa lama, lalu dilepas jika kandung kemih sudah terasa penuh.

Page 4: Lampiran Materi Retensio Urine

3.      Praktekan setiap kali berkemih.

Rasional: membantu klien untuk merasakan otot-otot anterior pada dasar panggul dan

mengajarkan teknik pengontrolan.

b.      Latihan II

1.      Minta klien mengambil posisi duduk atau berdiri.

2.      Instruksikan klien untuk mengencangkan otot-otot di sekitar anus.

Rasional: membantu klien merasakan otot-otot posterior pada dasar panggul.

c.       Latihan III

1.      Minta klien mengencangkan otot di bagian posterior dan kemudian kontraksikan otot

anterior secara perlahan sampai hitungan ke empat

2.      Kemudian minta klien merelaksasikan otot-otot secara keseluruhan.

3.      Ulangi latihan 4x/jam saat terbangun dari tidur selama 3 bulan.

Rasional: Meningkatkan pengontrolan otot panggul dan membantu relaksasi sfingter

selama berkemih

d.      Latihan IV

1.      Apabila memungkinkan, ajarkan klien melakukan sit-ups yang dimodifikasi (lutut

ditekuk).

Rasional: Menguatkan otot-otot abdomen untuk pengontrolan kandung kemih.

Langkah tersebut juga dapat dilakukan seperti berikut :

1.      Pemanasan.

Kendurkan otot-otol perut, bokong dan paha atas se-rilek mungkin. Untuk memastikan

otot-otot tersebut rilek, letakkan kedua tangan di atas perut. Jika perut tidak ikut bergerak

ketika otot-otot dasar panggul (PC) dikontraksi, berarti gerakan Anda benar.

2.      Kontraksi.

Kontraksikan otot-otot PC Anda dengan menarik ke dalam dan keras sekitar vagina, anus

dan saluran kencing (uretra) seperti menahan air seni. Tujuannya untuk menemukan letak

otot PC. Untuk mudahnya dapat melakukan latihan berikut: Ketika Anda ingin buang air

kecil, tahanlah aliran air seni, lalu lepaskan kembali. Lakukan beberapa kali sehingga

bisa merasakan benar letak otot PC lersebut.

Page 5: Lampiran Materi Retensio Urine

3.      Ulangan.

Setelah Anda mampu melakukan, mulailah berlatih sebanyak 10 kali ulangan. Setiap kali

kontraksi, tahan selama tiga hitungan. Kemudian secara perlahan naikkan hitungan

kontraksinya hingga Anda bisa menahan selama 10-15 hitungan, dengan istirahat selama

10 detik diantaranya. Jumlah optimum kira-kira 50-100 kali sepanjang hari, pagi, siang,

sore dan malam.

4.      Variasi.

Lakukan variasi untuk menghindari kebosanan dengan munggabungkan latihan otot-otot

PC dengan latihan pengencangan otot-otot lain di sekitarnya, yaitu otot-otot perut, paha

atas, dan otot bokong, dalam posisi berdiri, duduk atau berbaring.

5.      Catatan.

Latihan Kegel dengan menahan air seni, disarankan hanya dilakukan pada saat awal

berlatih. Gunanya untuk menemukan letak otot PC. Setelah itu sebaiknya jangan

dilakukan lagi karena akan mengganggu pola kencing Anda. Sebaiknya berkonsultasi

lebih dulu sebelum berlalih dan lakukan evaluasi dalam jangka waktu tertentu.

Factor pendukung senam kegel

Tindakan berikut dapat membantu klien yang menderita inkontinensia untuk memperoleh

kembali kontrol berkemihnya dan merupakan bagian dari perawatan rehabilitatif serta

restorasi.

1.      Mempelajari latihan untuk menguatkan dasar panggul.

2.      Memulai jadwal berkemih pada bangun tidur, setiap 2 jam sepanjang siang dan sore

hari, sebelum tidur, dan setiap 4 jam pada malam hari.

3.      Menggunakan metode untuk mengawali berkemih (misalnya air mengalir dan menepuk

paha bagian dalam)

4.      Menggunakan metode untuk relaks guna membantu pengosongan kandung kemih

secara total (misalnya membaca dan menarik nafas dalam).

5.      Jangan pernah mengabaikan keinginan untuk berkemih (hanya jika masalah klien

melibatkan pengeluaran urine yang jarang sehingga dapat mengakibatkan retensi).

6.      Mengonsumsi cairan sekitar 30 menit sebelum jadwal waktu berkemih.

Page 6: Lampiran Materi Retensio Urine

7.      Hindari teh, kopi, alkohol, dan minuman berkafein lainnya.

8.      Minum obat-obatan diuretic yang sudah diprogramkan atau cairan yang dapat

meningkatkan dieresis (seperti teh atau kopi) dini pada pagi hari.

9.      Semakin memanjangkan atau memendekkan periode antar berkemih.

10.  Menawarkan pakaian dalam pelindung untuk menampung urine dan mengurangi rasa

malu klien (bukan popok).

11.  Mengikuti program pengontrolan berat tubuh apabila masalahnya adalah obesitas.

12.  Memberikan umpan balik positif saat tercapai pengontrolan berkemih.

Pedoman ini dapat membantu klien untuk mendapatkan pola berkemih rutin dan

mengontrol factor-faktor yang mungkin meningkatkan jumlah episode inkontinensia.

Daftar Pustaka

Kusyati, Eni. 2006. Keterampilan dan Prosedur Laboratorium. Jakarta : EGC

Potter & Perry. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan Konsep, Proses, dan

Praktik;. Volume 2. Jakarta : EGC

Price, A. Silvia. 2005. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit Volume 2.

Jakarta: EGC

Smeltzer, C. Suzanne. 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Ed. 8 Volume 2.

Jakarta: EGC

Soetojo. INKONTINENSIA URINE PERLU PENANGANAN MULTI DISIPLIN

Page 7: Lampiran Materi Retensio Urine

http://soetojo.blog.unair.ac.id/2009/03/13/inkontinensia-urine-perlu-penanganan-

multi-disiplin/  (akses, 7 maret 2012)