Lab Mikpang 2

14
LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI PANGAN PRAKTIKUM I MEDIUM PERTUMBUHAN MIKROBA NAMA : DESY RUCTISAYANA TAMI NIM : K21110261 KELOMPOK : II (DUA) TGL PERCOBAAN : 28 APRIL 2012 ASISTEN : RISKAYATI, S.Si PROGRAM STUDI ILMU GIZI FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2012

Transcript of Lab Mikpang 2

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI PANGAN

PRAKTIKUM I MEDIUM PERTUMBUHAN MIKROBA NAMA NIM KELOMPOK TGL PERCOBAAN ASISTEN : DESY RUCTISAYANA TAMI : K21110261 : II (DUA) : 28 APRIL 2012 : RISKAYATI, S.Si

PROGRAM STUDI ILMU GIZI FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2012

BAB I PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang Medium pertumbuhan adalah tempat untuk menumbuhkan mikroba. Mikroba memerlukan nutrisi untuk memenuhi kebutuhan energi dan untuk bahan pembangun sel, untuk sintesa protoplasma dan bagian-bagian sel lain. Setiap mikroba mempunyai sifat fisiologi tertentu, sehingga memerlukan nutrisi tertentu pula1. Mikroorganisme harus dibiakkan di laboratorium pada bahan nutrien yang berperan penting untuk pertumbuhan dan perkembangbiakannya. Susunan bahan nutrien, baik bahan alami maupun sintetik/buatan, yang dipergunakan untuk pertumbuhan dan perkembangan bakteri. Media berfungsi untuk menumbuhkan bakteri, isolasi, memperbanyak jumlah, menguji sifat-sifat fisiologi dan perhitungan jumlah bakteri, dimana dalam proses pembuatannya harus disterilisasi dan menerapkan metode aseptis untuk menghindari kontaminasi pada media. Macam nutrien yang digunakan tergantung dari macam bakteri yang dibiakkan2. Untuk menciptakan keadaan lingkungan yang tepat secara sintetis sebagai pengganti keadaan alam, maka diperlukan persyaratan tertentu agar bakteri dapat tumbuh dan berkembang dengan baik dalam media. Persyaratan tersebut yaitu2:

1. Media harus mengandung semua unsur hara yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan bakteri. 2. Media harus mempunyai tekanan osmosis, tegangan permukaan dan pH yang sesuai dengan kebutuhan bakteri. 3. Media harus dalam keadaan steril, artinya sebelum ditanami bakteri yang dimaksud tidak ditumbuhi oleh mikroba lain.

I.2 Tujuan Percobaan Adapun tujuan dari percobaan ini adalah : 1. Untuk mengetahui cara pembuatan medium EMBA untuk pertumbuhan mikroba. 2. Untuk mengetahui cara pembuatan medium VJA untuk pertumbuhan mikroba 3. Untuk mengatahui cara pembuatan medium TEA untuk pertumbuhan mikroba.

I.3 Waktu dan Tempat Adapun praktikum ini dilaksanakan pada : Hari/Tanggal : Sabtu, 28 April 2012 Waktu Tempat : 08.30 sampai selesai : Laboratorium Mikrobiologi FMIPA Universitas Hasanuddin

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Medium adalah suatu bahan yang terdiri atas campuran nutrisi yang dipakai untuk menumbuhkan mikroba. Selain untuk penumbuhan mikroba, medium dapat digunakan pula untuk isolasi, memperbanyak, pengujian, sifat-sidat fisiologi dan perhitungan mikroba3. Mediun dapat diklasifikasikan berdasarkan susunan kimia, konsentrasi dan fungsinya. 1. Klasifikasi medium berdasarkan susunan kimianya, yaitu3: a. Medium alamiah, yaitu medium yang tersusun dari bahan-bahan alamiah seperti tauge, wortel, tomat, dll. b. Medium semi lamiah, yaitu medium yang tersusun atas bahan-bahan alamiah dan sintetis, contoh : Potato Dextrose Agar. c. Medium sintetik, yaitu medium yang disusunan kimianya dapat diketahui dengan pasti. Misalnya, Sabouroud dekstrose agar. 2. Klasifikasi medium berdasarkan konsistensinya, yaitu3: a. Medium cair (liquid medium), yaitu medium yang berbentuk cair, tidak diberi agar, contohnya Nutrien Broth. b. Medium padat (solid medium), yaitu medium cair yang diberi agar, sehingga pada suhu kamar mengeras. 3. Klasifikasi medium berdasarkan fungsinya, yaitu3:

a. Medium diperkaya, yaitu medium yang ditambahkan zat-zat tertentu untuk menumbuhkan mikroba heterotrof. Tujuannya untuk mengaktifkan mikroba tersebut. b. Medium selektif, yaitu medium yang ditambahkan zat kimia tertentu untuk mencegah pertumbuhan mikroba lain, misalnya medium yang mengandung kristal violet pada kadar tertentu dapat mencegah pertumbuhan bakteri gram positif tanpa mempengaruhi pertumbuhan bakteri gram negatif. c. Medium diferensiasi, yaitu medium yang di tumbuhkan zat kimia tertentu yang menyebabkan suatu mikroba membentuk pertumbuhan sehingga dapat di bedakan tipe-tipenya. Bentuk media ditentukan oleh ada tidaknya penambahan zat pemadatan, seperti agar-agar, gelatin dan sebagainya. Ada tiga bentuk media, yaitu2: 1. Media padat, Dimana pada media digunakan bahan pemadat, misalnya agar-agar. Jumlah tepung agar yang ditambahkan tergantung kepada jenis mikroba yang dibiakkan. Bila mikroba memerlukan kadar air tinggi maka jumlah tepung agar harus rendah/sedikit, tetapi bila kadar air harus rendah makan penambahan tepung agar harus lebih banyak. Media padat umumnya dipergunakan untuk bakteri, ragi, jamur dn akadang-kadang mikroalgae. Media ini terdiri dari tiga macam bentuk, yaitu: 1. Bentuk lempeng, media dibekukan di dalam cawan pertri.

2. Bentuk miring, media dibekukan dalam keadaan miring di dalam tabung reaksi. 3. Bentuk tegak, media dibekukan dalam keadaan tegak dalam tabung. 2. Media cair, Yaitu bila ke dalam media tidak ditambahkan zat pemadat. Umumnya dipergunakan untuk pembiakan mikroalgae, kadang-kadang bakteri dan ragi. 3. Media semi padat atau semi cair, Yaitu bila penambahan zat pemadat hanya 50% atau kurang. Umumnya diperlukan untuk pertumbuhan mikroba yang banyak memerlukan kandungan air dan hidup anaerobik atau fakultatif, atau untuk pemeriksaan pergerakkan bakteri. Untuk mengetahui sifat dan karakteristik dari suatu jenis mikroorganisme, maka harus di lakukan penelitian di laboratorium dengan menggunakan medium tumbuh. Mikroorganisme yang ingin kita tumbuhkan, yang pertama harus dilakukan adalah memahami kebutuhan dasarnya kemudian memformulasikan suatu medium atau bahan yang akan digunakan. Air sangat penting bagi organisme bersel tunggal sebagai komponen utama protoplasmanya serta untuk masuknya nutrien ke dalam sel. Pembuatan medium sebaiknya menggunakan air suling. Air sadah umumnya mengandung ion kalsium dan magnesium yang tinggi. Pada medium yang mengandung pepton dan ektrak daging, air dengan kualitas air sadah sudah dapat menyebabkan terbentuknya endapan fosfat dan magnesium fosfat4.

Untuk menciptakan keadaan lingkungan yang tepat secara sintetis sebagai pengganti keadaan alam, maka diperlukan persyaratan tertentu agar bakteri dapat tumbuh dan berkembang dengan baik dalam media. Persyaratan tersebut yaitu2: 1. Media harus mengandung semua unsur hara yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan bakteri. 2. Media harus mempunyai tekanan osmosis, tegangan permukaan dan pH yang sesuai dengan kebutuhan bakteri. 3. Media harus dalam keadaan steril, artinya sebelum ditanami bakteri yang dimaksud tidak ditumbuhi oleh mikroba lain. Organisme hidup memerlukan nutrisi untuk pertumbuhannya. Subtansi kimia organik dan inorganik diperoleh dari lingkungan dalam berbagai macam bentuk. Nutrien diambil dari likungan kemudian ditransformasikan melalui membran plasma menuju sel. Di sel beberapa nutrisi diolah menghasilkan energi yang digunakan dalam proses seluler5. Bakteri dalam medium juga memerlukan makanan untuk pertumbuhannya. Bakteri yang tidak punya akar harus berada pada permukaan larutan makanan yang cair. Pertumbuhan bakteri berarti meningkatnya jumlah sel yang konstituen (yang menyusun). Apabila disusun 10 bakteri dalam 1 ml medium yang cocok dan 24 jam kemudian ditemukan 10 juta bakteri tiap milimeternya, maka terjadilah pertumbuhan bakteri. Meningkatnya jumlah bakteri terjadi dengan proses yang disebut dengan pembelahan biner, dimana setiap bakteri membentuk dinding sel baru5.

Untuk berhasilnya kultivasi berbagai tipe bakteri, dibutuhkan suatu kombinasi nutrien serta lingkungan fisik yang sesuai, seperti2: 1. 2. 3. Suhu Atmosfer gas Keasaman atau kebasaan (pH)

BAB III METODOLOGI PERCOBAAN

III.1 Alat Adapun alat yang digunakan pada percobaan ini adalah timbangan, Erlenmeyer, gelas ukur, batang pengaduk, sendok tanduk, aluminium voil, kapas, penangas air, autoklaf. III.2 Bahan Adapun bahan yang digunakan pada percobaan ini adalah EMBA (Eosin Methylen Blue Agar), VJA (Vogel Johnson Agar), TEA (Tauge Ekstrak Agar), aquades. III.3 Prosedur Kerja 1. Di siapkan alat dan bahan.

2. Di timbang bahan sesuai komposisi bahan. 3. Di ukur EMBA 36 gram dan aquades sebanyak 1 liter. 4. Bahan di campur dan larutkan dengan aquades kemudian dipanaskan dalam penangas air sambil di aduk hingga homogen. 5. Masukkan kedalam Erlenmeyer, tutup dengan aluminium voil yang telah diisikan kapas dan sterilkan (perhatikan medium yang bisa di otoklaf dan tidak disterilkan dengan otoklaf. 6. Biarkan medium mengaras. 7. Lakukan seperti langkah di atas untuk membuat medium VJA dan TEA.

BAB IV PEMBAHASAN

1V.1 Hasil Percobaan Gambar Keterangan

I II III

I. Kapas yang dibungkus aluminium foil. II. Erlenmeyer III. Medium EMBA, berwarna hijau

I II III

I.

Kapas yang dibungkus aluminium foil.

II. Erlenmeyer III. Medium VJA, berwarna merah

I II III

I. Kapas yang dibungkus aluminium foil. II. Erlenmeyer III. Medium TEA, berwarna kuning

IV.2 Pembahasan Pada percobaan ini, medium yang dibuat adalah EMBA (Eosin Methylen Blue Agar), VJA (Vogel Johnson Agar) dan TEA (Tauge Ekstrak Agar). Medium EMBA (Eosin Methylen Blue Agar) mengandung laktosa dan berfungsi untuk memilah mikroba yang memfermentasikan laktosa seperti S. aureus, P. aerugenosa, dan Salmonella. Mikroba yang memfermentasi laktosa menghasilkan koloni dengan inti berwarna gelap dengan kilap logam. Sedangkan mikroba lain yang dapat tumbuh koloninya tidak berwarna. Medium EMBA berwarna hijau. Medium VJA (Vogel Johnson Agar) mengandung mannitol, tellurite dan lithium chloride yang berperan untuk mengisolasi bakteri yang bersifat koagulase positif, karena semua yang bersifat koagulase positif akan tumbuh pada media ini. Media di sekitar koloni akan berubah menjadi kuning akibat fermentasi mannitol. Medium TEA (Tauge Ekstrak Agar) berdasarkan susunannya merupakan medium organik semi alamiah atau semi sintetis sebab terdiri dari bahan alamiah yang ditambah dengan senyawa kimia. Medium TEA tersusun atas bahan alami (tauge) dan bahan sintesis (Sukrosa dan agar). TEA terdiri dari tauge yang berfungsi sebagai sumber energi, nitrogen organik, karbon dan vitamin, sukrosa sebagai sumber karbon, agar sebagai bahan pemadat medium dan aquadest sebagai pelarut untuk

menghomogenkan medium dan sumber O2. Medium TEA digunakan untuk menumbuhkan jamur (khamir dan kapang).

BAB V PENUTUP V.1 Kesimpulan Adapun kesimpulan dari percobaan ini adalah : 1. Pada medium EMBA membentuk warna hijau dan menjadi gel pada suhu kamar 2. Medium VJA membentuk warna merah dan menjadi gel pada suhu kamar. 3. Medium TEA membentuk warna kuning dan menjadi gel pada suhu kamar.

V.2 Saran Adapun saran untuk laboratorium adalah: 1. Laboratorium mohon dibersihkan debunya, karena terlihat laboratorium tersebut sangat berdebu. 2. Laboratorium hendaknya dibuka lebih awal agar praktikum dapat berjalan dengan tepat waktu.

DAFTAR PUSTAKA 1. Anonim. 2008. Nutrisi dalam Medium Kultur Mikroba. Tersedia: http://sumarsih07.files.wordpress.com/2008/11/iii-nutrisi-dan-mediumkultur-mikroba.pdf. Diakses pada tanggal 30 April 2012. Anonim. 2011. Media Pertumbuhan Mikroba. Tersedia: http://unsa73.blogspot.com/2011/06/media-pertumbuhan-mikroba.html. Diakses pada tanggal 30 April 2012. Nawir, Nurhaedar, dkk. 2012. Penuntun Praktikum Mikrobiologi Pangan. Makassar: Universitas Hasanuddin. Hadioetomo, R. .1993. Teknik dan Prosedur Dasar Laboratorium Mikrobiologi, Gramedia: Jakarta. Suriawiria, U, 2005, Mikrobiologi Dasar. Papas Sinar Sinanti: Jakarta.

2.

3.

4.

5.