.~~.l!)/~::elibrary.unisba.ac.id/files/Iim Rahmawati_Perbandingan...Oleh karena itu pada kesempatan...
Transcript of .~~.l!)/~::elibrary.unisba.ac.id/files/Iim Rahmawati_Perbandingan...Oleh karena itu pada kesempatan...
.•... - -
I "I '1'-----,!l',L" h"
!'ERIlANDlNGAN I'ROSES IlAi" HASIL T'ENICHAI'AN METODE ASOSIASIIlENGAN METODE B1LHIKMAlI DALA~IMEMIlACA U,,', MI!;NULIS
HURUr HlJAIYAH TUNGGALI'ADA ANAl( USIA 4-0 FAHUN( Hasil Uji Coba di TlvfPA Ttnu-lqul Hudn, Pungntcngau ]
, ~._~_._~~_~~_--..-._--=-~.. __",c'-'I,
. ,~
SI(RIl'SIDiajuknn untuk Mcmcuuhi Salah Satu Syarut
dalam Mcnempuh Ujian Sarjana 'I'arbiyahJurusan Pendidikan Aguma Islam
Universitas Islam Bandnng
Olch
lim Ralnnawnti
Nomur Pokok \\·hhasiswa: 963001026
1315 I:-N~;"':-~~l1 T)2. PHI ~-lc"L -?~, P"'-~
FAKULTASTARBIVAH
UNIVERSITAS ISLAM IJANDUNG
1411 HI1000M
P£RBANDINGAN PROSES DAN (iASIL PENERAPAN METODEASOSISASI m;NGAN METOD£ nILHlKMAH DA: "M
MENULlS DAN MEMBACA HlJRUF 1I1JAIYAllTlINGGAL PADA ANAK USIA 4-6 TAfIliN
(Hasil uji coba di TKn'PA Thorigul Huda, Pengalengun )
Disetujui
Pembi~g-(
t<:< "~_'/
( Erham Wilda, Dra. M.Pd )
Kepala JUrllSJI1
Pendidrkan Agnma [slamUniversitas Islam Bnndung
(H. Agus Halimi.Drs. M.Ag)
Mengetahui
Pembimbing IJ
.~~.l!)/~:::(')\.S,~p Dudi, S,Ag)
Dekanl'ukult Turbiyuh
Universitas lam Bnnduug,,
I /V '~.---y':;""R'fC~(Sabar AI Ghaza, rs., M.Pd )
PENGESAHAN
Skripsi ini diruunaqasahkan oleb tim pcnguji dan telah diterima sebagaisalah satu syerat untuk memperoleh gelar sarjnna rarbiyah jurusan pendidikanagama islam pada fakultas tarbiyah universitas islam bandung.
Bandung November 20()O
Panitin Ujiao Munaqasah
K tun Sekretaris
[ , i>
(S~~r Al GhU7~, Drs., M,Pd) (1-1. Agus Halimi, Drs., M.Ag)
Tim Penguji Munnqasah
nutn, Drs)
Anggol
(H. R,J ,mtt;-rrfS,, M.Pd)
/, .
(tb"r AI{~loF.1'~
g!..:O'.u
(Baharudin Madiruan, Drs)
.,' ' Anggota···s/-r»:. ----/ ~-
------(Dedi Surana, Drs" M.Ag)
MOTTO
"Lebilt baik maju terus tnengh adapi tantangan dari
pada mundur tidak mendaputkan apa-apa "
Kupcrscmbahkuu :
Untulc kedua orang tuaku,
serta adikku yang; ku cintai.
KATAPF:NGANTAR
Dengan segala kerendahan hati, serta puji syukur panjatkan kcpada Allah
Subuanahu Wetaaleh, yang teiah melimpahkan rabmat serta karunial-lya, sehingga
pada akhiruya penyususnan skripsi ini dapat diselesaikan.
Pembahasan hasil penelitian yang tersaji dalam skripsi ini merupakan
suatu studi Analisis Deskriftif dengan menggunakan teknik cksperimen tentang "
Perbandingnu Proses dan Hasil Penerapan Metode Asosiasi dengan mctoce
Bilbikmah dalam menulis dan uiembaca huruf hijaiyah tnnggal pada anak usia 4-6
tahun "
Adapun perrbahasan yang dlbahas dalam skripsi ini " Perbandingan
Proses dan Hesil I'cncrapan Metode Asosiasi dengan Metode Bilhikmah Dalara
Membaca dan Menulis Huruf Hijaiyah Tunggal Pada Anak Usia 4-6 TIlh11n (Hasil
Uji Coba di TK/TPA Thoriqul Huda, Pangalengan )
Sebagaimana harapau dcngan selesainya skripsi Jill, agar yang tertuang
daiam bryn iimiau In1, dapat bellllamfaal dan digunakan oleh siapapun,
khususnya rekan-rekan mahasiswa yang berkepentingan dalam maslah ini.
Sudah tentu dalam penyelesaian skripsi ini, berbagai hambatan dan
kesulitan yang telah dialami uamun bcrkat kctekunan, kesabaran serta tanfik dan
in~Y,llll)ya dar; '\Iloh S\\.'T, sene \!;ullu,\l\ dari bci·'Sag<ii pihak d313m
menyelcsaikan skrips: ini, Allhamdulilah hambatan dan kesulitan tersebut dapal
diatasi.
Oleh karena itu pada kesempatan yang baik ini, untuk mengucapkau
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada berbagai pihak, serta terima kasih
ditujukan kepada :
1. Yang terhormat Bapak Sobar Al- Guazal J'.,.,1.Pd selaku dekan Faknlas Tarbiyah
2. Kepada yang terhormat Ibu Erham Wilda M.Pd, selakn pernbimbiug pertama
yang telah meLuangkan waktunya, uutuk membimbing dalam menyelcsaikau
skripsi ini.
3. Kepada yang terhormat Bapak Asep Dudi, sclaku pembimbing ke dua yang
lelah meluangkan waktunya. untuk membirubing dalam menyelesaikan skripsi
nu.
4. Kcpuda yang tcrhornuu Seluruh staf doscn dan asisiten di Fakultas Tarbiyah
5. Kepada yang terborma; Ibu Kepala Sekolah TKJTPA Ibnu Sina, Pangalengan
6. Kepada Santriawan/Santriawati yang -clah rela menjadi responden dalam
peuelitian ini, serta meluaugkan waktunya dalam penelirian ini.
7. Kepada ternan-ternan yang telnu membantu dalam menyclesaikan skripsi
uu
(Rita, Deti, Ita, Mastika, Hema, Sri, Cici, Helda. WeJJy. Yoyol., EJa, Ida, Leli,
Tati, Yana. Tri. Eli. Enung. Dewi. Esih. Tita. Hera, Didah, YuE, dan S..:'U1Lla
ternan yang tidak dapat diseburkan satu persatu dalam skrips: ini ).
Pada akhimya rasa hormat dan penghargaan, serta terima kasih yang
sebesar-bcsarnya ditujukan kcpada yang tercinta Ayahanda dan Ibunda. yang
dengan kesabaran teIah memberikan pengertian dan dorongan baik moril maupun
matcri! juga kepada Adikku yang ku sayangi.
Akhimya kepada Allah jualah dikembalikan segala sesuatu, dan semoga
jasa-jasunya yang telah mereka betikan menjadi amal sbalch dan mendapat
imbalan, yang bcrlipat genda dari Allah Subhhenahhu wataalah.
Bandung, ~o November 2000
Penulis
ABSTRAKSI
Nama : lim Rahmawati
Nomor Pokok Mahasiswa : 963001026
Jurusau : Pendidikan Agama Islam
Strata : S 1
Judul :.ferb3u.dingan Pro~es dan Hasit Pcucrapan"Mctode Asosiasi dcngan Metode BilhikmahDalam Membaca dan Mcnulis Huruf HijaiyahTunggal Pada Anak Usia 4-6 Taboo( HasH Uji Cob. di TKTPA Thoriqul, HudaPaugatengau )
Penelitian ini bertolak deri ketertarikan peneliti dengan munculnyasebuah bucu penuntun be1ajar mudah huruf AI-quT'an yang menggunakan metodeAsosiasi. Mctodc Asosiasi tersebut berusaha mengenalkan huruf Al-Qut'un (huruf hijaiyah ), yaitu dengan cera mengasosiasikan huruf Al-qur'an ke dalambentuk benda yang ada di alarn sekitar, diiengkapi dengan proses irnitasi danpeneguhan. Selain ke tiga proses tersebut juga dilengkapi dengan unsur-unsurpermainan, seperti diperlihatkannya gambar-garnbar yang mudah dikenal anakserta anak diperkenankan untuk mewamai. Untuk memenuhi ketcrtarikan penelititerscbut maka peneliti mcneoba mengeksperimenkan metode Asosiasi ini denganmetode Bilhikmah scbagai bahan pembandingnya. Metode Bilhikmah inidijadikan sebagai bahan pembanding karena dalam metode Bilhikmahpundilengkapi dengan unsui-unsur Asosinsi, imitasi dim peneguhan.
Ketiga proses itu scsuai dengan karakterisrik yang dimiliki anak usia 4-6tahun, yaitu kernampuan berpikir anak pada saat usia 4-6 tahun itu berada dalamtarnfpra operasional, yaitu selalu mengasosiasikan pengertiun baru ke dalam suatupengertian yang sudah in mitiki sebelumnya, serta anak usia 4-6 tahun masa anakmeniru, dan senang mengulang-ngulang.
Tujuan penelitian AnaJisis Deskriftif dengan menggunakan teknikpenelirian eksperlruen ini adalaf untuk mcngetabui proses dan hasi: penerapanmerode Asosiasi dengan Mctcde Bilhikmah dalam membaca dan rnenulis hurufhijnivah tunggal pada aI1;Jk usia 4-6 tahuu.
Proses penelitian ini mcnggul1<Jkan pendekatan Kualitatif, dan mctodeyang digunakan adalah mctode Aual'sis Deskriftif serta teknik penelitian yangdigunakan adalab teknik Dokuruentasi, Ohservasi Parsipatorix dan teknikpenelitian Eksperimen.
Dari hasil penelirian diperolch data bahwa kemarupuan anak kclompckeksperimen dalnm mcmbaca huruf hijaiyah tunggal sctelah mengalami prosesbelnjar mengajar selama satu bu!un dengan menggnnakan met ode Asosiasi dapat
dikategorikan berhasil dengan memuaskan, karena dati 5 orang anak 3 anak sudahrnamuu mclafadzkan seluruh huruf dan 2 anak Iagi mampu melafadzkan 28 huruf.Sedangkan dalam menulis kemampuan anal. dapat dikategorikan cukup berhasilkarena dari 5 orang anuk, 3 anak mampu mernbentuk 17 huruf sesuai dengankarakteristik huruf dan 2 anak lag! masing-masing mampu membentuk 18 dan 15huruf sesuai dengan karakteristik huruf Begitu pula dengan minat anak, anakmcmpcrlihatkan minat yang tinggi pada pelajaran, seperti kehadiran anak yangpenuh selama satu bulan, perhatian anak yang intenslf dalarn belajar dan tingginyatingkat keaktifan anak dalam belajar.
Sedangkan kemampuan anak kelompok Kontrol dalam membaca hurufhijaiyah tunggai setelab mengalami proses belajar mengajar selama satu bulandengan menggunakan metode Bilhikmah dapat dikategorikan berhasil walaupunbelum memuaskan karena pada saat PBM anak dapat melafadzkan seluruh huruftetapi pada saat materi disajikan dalam bentuk lain kemampuan anak bervariasi,yaitu 2 anak mampu melafadzkan scluruh huruf dan 3 anak lagi masing-masingmampu melafadzkan 20, 25 dan 27 huruf. Kemampuan anak kelompok kontroldalam menulis dapat dikategonkan kurang berhasil, karena dari 5 orang anak, 3anak mampu membentuk 8 huruf sesuai dengan karakteristik huruf, dan 2 anaklag! masing-masing mampu membentuk 9 dan 7 huruf Begitupula dengan minatyang diperlihatkan anak kelompok kontrol dalam selatna satu bulan kurangmemuaskan, seperti kehadiran anak selama satu bulan yang tidak penuh, perhatianyang tckas kendor dan kurangnya keaktifan yang diperlihatkau anak dalambelajar.
Jadi kesimpulan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa metode Asosiasibisa lebih cepat dalam mengajarkan membaca dan menu lis hurnfhijaiyah tunggalmaupun dalam mengembangkan minat auak usia 4-6 tahun dalam belajar apabiladibandingkan dengan metode Bilhikln<lh.
Bandung.ao November 2000
Permlis
Pell}bil~binlJ I
./t.~- { -.-//.~
(£1'11311\ \Vilda, Ora. M.Pd )
Pombimbing IT
!i»-£/{t;'-''~?'",",
( Asep Dud" . ,Ag )
DAFTAR lSI
KATAPENGANTAR
DAFTAR lSI. . ...•.•••.•....... ,.. _•.....••.•..•..•...•.•...•... _•..• ""•..••...••••....••••.••.•. _.. 11
Lampiran _ _ 111
DAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masaluh .
B. Pemmusan Masalah
c. Tujuan I'cuelitian
D. Alasan Pemilihan Masalah .
E. Kerangka Pemikhan
F. Pengolahan Data _ .
H. I'opulnsi dan Sampcl
5
7
. ]4
I Operasional Variabel . ............................ i7
.T. Sixtematika Penulisan ..
BAIl iI LANDASAN TEDRI
;\. Sej arah Umurn I'enuiisan Huruf Hijayah iunggal
1. Sejarah I'enulisan Huruf'Hijayah Tl\nC~:'ll _
'". " .... 1
................. 20
Karakteristik Bahasa Al-Qur'an 22
B. Hakikat Belajar
L Pengcrtian Belajar 23
2. Teori-teori be'ajar .- .- ...- 24
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi Belajar _
C. Merode Pemb-Iajaran.
1. Pengertian Metode.
___ .- 27
30
2_ Pengertian MeLode Pcndidilcan Taman Kanak-kauak . . 3\
3. Penggunaan Metode di T,101an Kanak-kanak. ..32
D. Metode Membaca dun Mcnulis Huruf Hij ayah Tunggal.
1. Metode Membaca dan Menulis 40
2. Metode Membaea dan Menulis Huruf Al-Qur'an _
(Huruf Hijayah) .. . 41
3. Pelaksanaan Mt111U,1'2a dan Mcnulis Huruf Hijayah ... 41
a. Belajar Membaca clan Menulis Huruf
b. Bclajar Merubaca dan Menulis Huruf
Hijayah dcngau rneugguuakan Metode Bilhikmah 4R
BAG :II PROSEDUR PENELfTIAN.
1. Persiapan Penclitian
1. Kriteria Usia Anak.
:2. Kriteria Kemampuan ..
3. Kriteria Pengajar.
b. Penyusunan Alat Penelitian
.52
.52
-7................................ )-
. 53
.............................. 54
c. Rencaua Pelaksanaan .
2. l'elaksanaan Eksperimcn .....
3. HClsil Eksperimen.
4. Rangkuman Hasil Penelitian..
BAB IV PENELlTJAN.
. , , 55
..................... 56
. 73
A. Hasil Penelitian pada anak kelompok Eksperirnen.
B. Hasil l'enclitian pada anak kclompok Kontrol. .
BAB V KESUl,1PULAN
A. Kemampuan Patb Anak. Kelorapck Ekspcrimcn
1. Dalam Melafadzkan Huruf Hijayah Tnngga) .
2. D:11am Menulis i Iuruf Hijavah Tuuggai
H. Kcmampuan pada Anak kclompok Kontrol
.77
"".... .. . {).)
... 90
0'
Dalam Melafadzkan Huruf Hijayah Tunggal.
Dalam Menuliskan Huruf Hijavah TUIl:~aJ.
C. Min;ll Yang diperlihatkan anak
............... Y2
1. Minar yang Dipelihnra Anak. Kelomj.ok Eksperimen ..... 93
ivl~GH Yang dipcrtihatkan Annk Kelompok Konuoi " 94-
SARAN ..... ................................................................................ ..95
PENUTUP . . .95
BABI
I'ENDAHULUAN
A. Latar Bclakang Masalah
Setiap muslim memiliki kcwaiiban untuk senantiasa mempelajari Al-
QUIan dan mengajarkannya.,
~ "'-.1."" .. _ , J t". I .. ,;
'~).~\;Yf.Jd ?? :'~;~~'j.J~,JY.j j\,9'Artinya : "Seoaik-boiknya kamu ada/nil orang-orang yang mempelojori AI-Quran
dan mengajarkunnya''. (As-Suyurhi : 1991. 2)
Dan kewajiban mencari ilmu tersebut dibebankan kepada setiap muslim
sejak manusia berada dalam buaian sampai lee liang lahat...... 0 • ~c,,,
( j~1 o'.9,() .;.uU j~ I~ /r~~.Ji'? IArtinva : "Carilah ifmll mulai dari buaian. htngga ke liang lahar".
Duri kutipan terse but jelaslah bahwa setiap muslim uiemiliki kcwajiban
mcncari ilmu dengan tidak dibatasi oleh usia dan tempat. Dan bcgitu pula dcngan
cera mengajarkannya harus.ah dengan cam bijaksana dan baik.
(\t"'yl)~\~;.i\;~~~)-r:../.'"j~\~~\Artinya : "serulah ( manusia ) kepada jalan tuhanmu dengan hikmah dan
pelajaran yang boik' ( Depag RI, 1987 :536 )
Dan ndapula suatu hadirs Rasulullah yang rnenghnruskan kita untuk
senaatiasa bcrbicara sesuai dcngan kadar akal manusia.
Artinya "Berbicarolah kamu kctiada orang lain (anak: didik) sesuai dengan
tingkat perkcmbongan akalnya" (Zuhainni d. AI., 1995: 73)
Dud kutipan di aras jelaslah bahwa orang yang mengajarkan suatu ilmu iru
haruslah pandai mencari jalan atau cara yang tcroaik dan sesuai dcngen
kemampuan yang dimiliki arak, sehingga proses bclajar mengajar tersebut sesuai
dengan tujuan yang ingin dicapai. Tujuan yang harus dicapai meliputi aspek
kogniuf, psikomctor dan afektif Adapun cara yang digunakan dalam mencapai
ru'uan itu dalam duma pendidikan dikenal dengan nama metode.
Bertoiak dari kewajiban nntuk mengajarkan ilmu Al-Quran tersebut maka
banyak orang aran Iembaga pendidikan yang bersedia rnengajar. Adapwn metode
yang mereka pilih scnantiasa disesuaikan dengan tujnan yang ingin dicapai dan
karakteristik yang dimiliki anak sesua: dengan perkembangan usia merer-;a.
Seperti nainya dengan seorang guru yang menga-ar mengenalkan huruf-huruf
hijaiyah (baca dan tulis} pada anak yang berusia 4 - 6 tahun, seorang guru harus
pandai n.cmilih metode yang teput. Pemiuhan penggunann metode tersebut sesuai
dengan tujuan dan katakteristik anak, .sehingga dapat memudahkan gun: dalam
menyarupailcan materi dan meningkatkan kemnmpuan siswa dalam belajar.
Menurut teori psikologi anal asia pra sekolef (4 - 6 tahcn) memiliki
karaktcristik tertentu seperti yang diungkapkan oleh Elizabeth B Hurlock ( 1g0G :
108 - 110), (1989 . 39) sebagai herikut :
Merupakan masa bcrmaiu (Piagct dan Monrcsori)
2. Merupakan masa krcatif
~ Mcrupaknn masamcnim
4. Berada dalarn dunia imajinatif (Frobel)
3
5. Kemampuan ocrikutnya berada daiam tingkat pta operasional (Pieget : 109)
yaitu : kemampuan bahasa dan pikirannya masih bersifat simbolik, egosentris
dan selalu mengasosiasikan pengertian baru pada scsuaru yang sudah
dipelajari sebelumnya.
Bersamaan dengan keharusan seorang pcngajar mampu mcmilih suatu
melode yang sesuai dengan tujuan dan karaktcristik yang dimiliki anak, maka
munculah sebuah buku penuntun belajar mudah huruf AI-Quran yang ditulis oleh
Hcndi Indiawan. Buku Penuntun belajar mudah huruf Al-Qur'un tersebut
mencoba untuk membuat suatu cara (metcde} yang memudahkan anak untuk
bclajar mengenal huruf Al-Quran yang dimulai dari membaca dan menulis huruf
hijaiyah tunggai. Metode tersehnt mcncoba mengikuti alur bcrpikir anak dengan
mengasosiasikan huruf Al-Quran ke dalam bentuk benda yang ada di alam sekitar.
Metode iui dikenal dengan Metcdc Asosiast. Metoda asosiasi ini berusaha untuk
men-enuhi hajat atau kebutuhan psikologi anak usia 4 - 6 tahun, dengan
melibatkau wnsur-unsur permainan (mewarnai], menuu, imajinasi dan juga
menyesuaikan kemampuan berpikir yang mas.h dalaui tahup pra operasiona!
sehingga meajadikan anak kreatif Adapun tujuan dati metode Asosiasi ini anak
diharapkan marnpu mernbaca dan mcnulis hurufhijaiyah tunggal.
Bertolak dati tawaran buku tcrsebut maka penulis mcrasa tertarik untuk
tuelihat bagaimana proses dan hasil pen crapan metodc asosiasi ini pada sebuah
TK/TPA Tboriqul Huda, yang padc saat in i TKiTPA tersebut rnenggunakan
metodc Bilhikmah. Metodc Bilhikmah ini sudab tcruji di sebagian masyarakat
sehingga terdapat lcmbaga pendidikan yang memilih metode Bilhikmah dalam
rnengajarkan rnembaca dar. menulis huruf Al-Quran. Metode Bilhikmah ini di
kcmas dalam salt: buku yang mengejarkan mcmbaca dan menulis mula; dati lmruf
hijaiyah tunggal sampai huruf yang bcrsambung, yang sesuai dcngan kaidah
menu/is dan mertbaca huruf Al-Quran dengan benar.Metode Bilhikmnh ini juga
digunakan olch scmua orang tanpa di batasi UlTIUr. Bagi anak yang mulai belejar
dikenalkan terlebih dahulu pada membaca dan mcnulis huruf hijaiyah yang be1U:11
bersnmbung dan bclum berobah bunyi. Adapun tujuan dart metode Bilhikmah ini
bcgi anak yang ba-u mulai belajar diharapkan anak mampu membaca dan menulis
huruf hijaiynh tunggnl.
Suatu metode dikatakan efektif apabila dalam pemilihannya
mempertimbangkan beberapa aspek seperti yang dikemukakan oleh Al-Qad.r, dk'c
,19S1 ; 69 --70) yaitu :
I. Sesuai dengan tnjuau ~
2. Sesuai dcngan lata belakang individ"
3. S-~suai dengan sitnasi dan kondisi .-----... Metode PAT yang clektif
4_ Sesuai dengan kcmampuau pendidik
5" Scsuui dengan saraua dan prasarana
Untuk rncngukur tercapai atau tidaknya SU8Lu tujuan maka pcuilaiun
untuk mcngukur tercapai atau tidaknya suatu tujuau, yang juga akan menilai pada
tingkat kcfektifan suatu metcde. Men\lntt Muchtar Buchori ( 1980 : 6 ) tujuan
evaluasi adalah :
5
L Untuk mengukur kcmajuan belajar peserta diik setelah mengalami proses
pendidikan selamu satu bulan.
2. Untuk mengetahui tingkat efesien metode-rnetcde pendidikan selama jangka
waktu It'rient\l.
Pada pnnsipnya belajar memerlukan suatu proses atau peruahapan serta
kematangan diri pada aiswa. Dengan dcmikian penelitian deskritif yang
menggunakan teknik eksperimen ini dibatasi pacta pelajaran membaca dan
menulis hun.f hijaiyah tunggal, Karena kemampuan dasar membaca dan menulis
yang hams dikuasai anac hams dirnulai dati bcntuk-hentuk yang paling sederhana.
Materi huruf llijaiyah tunggal ini merupakan dasar untuk sampai pada kcmampuan
membaca dar. mcnulis huruf hijaiyah bersambung.
Dati uraiau di atas pcnelitiaa ini dirumuskan dalam seuuah judul :
" PERBANDINGAN PROSES DAN HASIL PENERAPAN METODE
ASOSIASI DENGAN METODE BlLHlKlI1AH DALAM MEMBACA DAN
MENULIS HURUF HJJAIYAH TUNGGAL PADA ANAK IJSIA 4-6
TAHUN" (Hasil Uji Coba di TKiTPA Thoriqul Huda, Paugalengan)
B. Perumusan Masalah
Adapun perumusan masalah dari pcnelit.an ini adnlah Bagaimana
perbandingau proses dan hasil penerapan metode Asosiasi denga» tnetcde
Bilhikmah ? Lcbih rinci Iagi masalah peneiitiau ini adalah scbagai berikut .
1. Bngaimana kemampuan anak kelompok eksperimcn yang menggunakan
metodc Asosiasi :
a. Kemanipuan dalam melafadzkan hurufhijaiyah luuggal
b. Kemampuan dalam rneuulis hurufhijaiyah tunggal
2. Bagairuana kemampuan euak kelompok kcntrc! yang »ienggunakau metode
I3ilhikmah :
a. Kemampuan dalam membaca huruf hijaiych tunggal
b. Kemampnar; dalam rnenuiis huruf hijaiyah tunggal
3. Bagainiana minat auak kelornpok eksperimen dalam pHISCS be.lajar membaea
dan menulis hurnf hijaiyah tnnggal ?
4. Bagairuanc minat yang dipevliharkan anak kelompck kcntrol daiain proses
belajar membaca dan menulis huruf'bijaiyah tunggal ?
C. Tujuan Penchtian
Adapun tujuan dari penelitian cksperimen ini adalah untuk mcngctahui
pcrbedaan proses dan hasil penerapan due metode yairu metode Asosiusi dcngan
metodc Bilhikmah dalam merubaca dan meuulis l-uruf hijaiyah tuuggal pada unek
usia 4-6 tahun. Untuk Iebih rincinya Iagi maca tujuan penelitian ini adalah scbega i
berikut:
1. Untuk memperolch informasi tentang kemampuan anak kelornpok cksperimen
yang mempergunakan mcrodc Asosiasi ;
a. Kcmampuan anak dalarn melafadzkan huruthijaiyah tungga ' ,
b. Kemampuau anak dalam rnenulis huruf hijaiyah Iunggal.
2. Untuk memperoleh informasi tentang kemampuan anak kelompok konrrol
yang menggunakan metode Bilhikmah:
7
a. Kemampuan anak dalam mclafadzkan huruf hijaiyah tunggal .
c. Kemampnan anak dalam menulis huruf hijaiyah tunggal.
3. Untuk memperoleh iuformcsi tentang minat yang diperlihatkan auak
kelompok eksperiruen Y<Jng menggunakan rnctodc Asoaiasi dengan rninat anak
kelompok kontrol yangn-enggunakan metode Biihikmab.
D. Alasan Pcmilihan Masalah
Banyak Iembaga pendidikan TK?TPA yang selain mengajarkan pada anak
membaca huruf Al-Quran, juga mengajarkan bagaimana agar anak marupu
menulis huruf Al-quran sejak dini.
Untuk metnenuhi tujuannya tersebur banyak lem'iaga pendidikan yang
berusaha untuk mengguuakan buku panduan yang mcnuntun tentang bagaimana
anak belajar membaca sekaligus belajar menulis, dengan Udale mengabaikan
knralcteristik yang dimiliki anak didik. Karena pada dasarnya 11.1ju3n belajar itu
rncliputi berbagai aspek, seperti yang dikemukakan oleh Bloom yang dikutip oleh
Sardiman A.M. (1989:23-27) menyatakan bahwa pcrubahan dalam belajar
meliputi tiga ranah atau aspek yaitu kognitif, afektif dan psikomotor. Adapun
metode vang digunakau untuk 111emenuhi keblllnhannya tcrscbut aknn bcrbcda
satu sama lainnya. rergantung kepada bagaimana SeSCOra!1g menilai kctepatnn
sua.u rnctodc tersebut, sehingga dapat mengetahui tingkar keefektifan merode
yang digunakannya. Seperti seat ini rerdapat due buah mctodc yang meugajarkan
cara membaca sekaligus mengajarkan tentang bagaimana pula cara penulisarmya.
8
sehingga dua kemnmpuan rersebut tcrcapai dalam waktu yang bersamaan. Adapun
kedua metode ito adalah metode Asosiasi dan metode Bilhikmah.
Dalam penelitian ini penulis rnerasa tertarik untuk rnengadakan uji eoba
tcrhadap suatu metcde yaitu metode Asosiasi dengan membandingkan tingkat
keefektivannya pada rnetodc Bilhikmah meialui proses dan hasil pellerapan kedua
metode tersebut, Karena kedua metode ito mcmil-ki kelcbihan masing-masing,
dimana rnetode Asosiasi berusaha untuk memenubi psikologi anak, yaitu dengan
cam mengasosiasikan huruf -Iiuruf AI-Qur'an kedalam bentuk benda yang ada
dialam sckitar. dan dilcngkapi dengan proses imitasi, dan peneguhau serta
dilengkapi dengnn unsur-unsur pennaruau. Adapun metode Bilhikmah yang
dijadikau sebagai bahan pembanding, karenn dalem metode Bilhikmah pun
terdapat pula proses asosiasi, irnitasi dan peneguhan, nanum kedua earn meiotic
tcrsebul dalam penyampaiannya berbeda. Selain itu metode rerscbur pun sudab
dua tahnu digunakan o1ch lembaga TJ0TPA Thoriqul HUdJ, sehingga sudah
diketahui poses dan hasilnya dari metode Bilhikmah tersebut, terutama daiam
membaca walaupun dulam rnenulis masih bclum memuaskan.
E. Kcraugka Penukiran
Kerangka pemikiran adalah .. pola pikir yang secara garis besamya
menggambarkan terhadap apa yang dilakukan olch peneliti dalam memecahkan
masalah penelitiau. (Hadari Nawawi, 191D : 176)
Secara Psikologi, balajar adalah merupakan suatu proses peruhahan
tingkab laku sebagai hasil interaksi dcngan Iingkungannya dalam memenuhi
..'"
9
kebutuhan hidupnya. Namun dalam belajar beberapa topik itu atau masalah
tertentu 11111ngkin akan lcbih ckonimls bila diaiarkan dcngan suatu metode
daripada metode lain, karena semakiu baik suatu metode mcka ukan semakin
efektif pula pencapaian tujuannya. (Winamo Surakhmad, 1986 : 96 )
Suatu metode terasa tingkat kefektifannya apabila metode tersebut mampu
membangkitkan minat beicjur cnak, sehingga tujuan yang diinginkan dapat
tercapai serta tidak pula mengabaikan karakteristik serta Iatar belakang anak didik
itu. Seperti yang dikemukakan oleh Stuart T Lnbis yang dikntif oleh Jalalndin
Rnlunat (1989 : 29 ) menyatakan bahwa suatu metodc y,mg baik adaiah mampu
meningkatkan pengertian, membangkitkan kesenangan, berpengaruh pad a sikap,
hubungau yang baik dan adauya tindakan.
Adapula pendapat yang menyatakan bahwa suatu metode diketahui
ketepa'an penggunaannya apabila :
I. Kousisten 9a1am kegiatan beiajar mengajar
2. Terlaksaaa ole!' guru
3. Terlaksana oleh siswa
4. Dapat memotivasi belajar
s. Adanya keaktifan siswa dalam bclajar
6. Meningkntkan kualitas hasil belajar
( Nalla Sudjana, 1990 : 60-62)
Sedangkan menurut pendapat para pakar pendidikan seperti Drs. Saeful
Bahli dan Drs. Aswna Zaid dularn buku Suategi Belajar Mengajar (19'17:871
menyatakall bahwa melode ya~g bail adala.h snatu melode yang l1mnlpu
10
menjawab kesulitan-kesulitan yang dialarni peserta didik, nada saat anak tidak
mampu berkonsentrasi, membuat kegaduhan, dan ketika sebagian besar anak
tidal, menguasai bahan yang telah guru sampaikan.
Seperti halnya dalam mengajarkan suatu keterampilan pada anak didik
usia pTasekolah, dimana (milk usia pea sekclah ini cenderuug untuk melampiaskan
emosi dan priJakunya. Ia masih bersifat egosentris dan cenderung untuk mengikuti
dorongan sesaat yang tarupak dalam prilaku yang sering kurang terkendalikan.
seta kemampuan berfikimva yang masih dalam tahap pra operasional yaitu selalu
rnengasosiasikan suatu makna bam pada rnakna yang tclah ia miliki sebelumnya.
Karcna itu scoraug guru hams mampu memilih metode yang tepat untuk anak usia
pra sckoluh tersebut. Seperti yang diungkapkan oleh Edward Lee Thorondil,c,
1993 tentang teori belejar Asosiasi yang menekankan pada faktor kesiapan (
readnessj. iatihan ( exercise) dan pada hasil yang menyenangkan ( Good EJ-ect )
dalam belajar. Sedangkan menurut I-Ieally yang dikutif oleh Auggini Sugono (
2000 A ) mcnyatakan haltwa " Setiap anak akan rncngcnyam jaringan
intelektualnya yaitu kuautas ctaknya terganrung kcpada pula pengembangan
rninat, katerlibatan keaktifan anak dan rangsangan yang beragaru ':
Scnerti halnva dalam mengajarkan earn membaca clan mcnulis huruf
hijnivah tunggal pada anak usia 4-6 tnhun scbagai kemampuan dasar yang harus
dimiliki terlebih dahulu oleh anak. Menurut Jalaludin Rahmat (1989: 197)
rnenvatakan bahwa " Penggunaan pcngcrahuan bahasa mempunyai dua aspck
yaitu aspek pasif yang terdiri dari mendengar dan membaea dan aspek aktif yang
terdiri dari bercakap dan menulis". Sedangkan menurut Jalaludin Rahmat
II
(1989:308) menyatakan bahwa anak-anak mempeoleh pengetehuan bahasa
melalui tiga proses yaitu Ascsiasi, Imitasi dan Peneguhan". Maka rnetode
Asosiasi dan metode Bilhikmah ini rnenewarkan cera mengajarkannya, sehingga
peueliti rncrasa tertarik untuk membuktikan proses dan hasil kedua metode
terse but pada dua lcelompok yang telah ditetapkan.
j InputProses IY Out put -I
I Pendidjk
KIp. Siswa A I Asosiasi f-. l.Marnpu mcmbaca:
Kip. Siswe B ! Biihikmah -Melafadzkan2.M:l1npll menulis
-menuiis huruf di mulaidari kanan dan alas
-membentuk huruf sesuai Jcn~f\n
karakteristik (anatomi huruf)- membubuhkan tanda titik atauciri huruf
3.Mampu rnembangkitkan minar calarnbelajar
F. Pengolahan data
Dalarn melaksanakan pcnelitian tnt, uutuk lebih memudahkan pCI1111is
mcnrlapatkan gambaran yang jcl<ls tcntang dp,l-apa yang harus di persiapknn
unruk menyelenggarakan penelitian .maka penulis menggunnknn lang\..:ah-i'\l"\eb1h
sebagai berikut:
2.. Mcngidentifikasi permasalahan
1. Mcnentukan lujuan penclitian
2. Mcrumuslan kerangka teori
12
3. Menentukan ruang Iingkup dan
4. Menentukan metode dan alat pengumpulan data
b. Meneliti
c. Mengevaluasi atau meuganalisis data
d. Meugumpulkan, melaporkan hasil penelitian
(Adliah Ali Moh.Da'i.1988:J7).
Dalam melaksanakan peuelitiau eksperimen mt maka langkah-langkah
yang dilakukan sebagai berukut :
1. Membagi sampel menjadi dua kelompok, yaitu kelompok eksperirnen lima
orang dan kelompok koutrol lima orang dimana sampel tersebut diterapkan
tcrlebih dahulu sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan.
2. Memberi perlakuau pada masiug-masing kelompok, vaitu keiompok
eksperimen diberi perlakuan dengan menggunakun mctode asosiusi dan
kclompok kontrol menggunakan metode bilhikmeh.
3. Menetapkan waktu yang di perlukan yaitn selama satu bulan, dimana selama
satu bulan tersebut satu jam dalam satu harinya.
4. Menetapkan masing-masing guru atau pengajar yang rnemiliki kemampuan
vang sama.
5. Mencatat kernarnpuan dan tiap anak dari mastng-masmg kelompok : airu
sesuai dengan alat ukur yang telah ditentukan.
6. Setelah satu bulan diadakan evaluasi kepada masing-masing kelompok dengan
jenis dan jumlah pertanyaan yang sama.
Dalam mengevaiuasi dan menganalisis data maka .
I. Mencatat dan mengklasifikasikan kelebihan dan kekurangan dari maSll1g
masing metode yang dibcrikan kepada kelompok anak eksperirnen dan
kelompok anak kontrol.
2. Menyimpulkan hasil temuan kemudian disesuaikan dengan teori pendidikan.
G. PE~DEKATAN, METODE DAN TR:KNIK PENELlTIAN
1. Pendekaran
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan
lcualitatif yaitu peneitian lebih banyak ruementingkan segi " Proses" dari pada
"hasil". Hat lui disebabkan cleh hubungan bagian-bagian yang sedang diteliti akan
.I3uh lebih jelas apahib diamati dalam proses, schingga dapat menghasiiknn
iuformasi mendasar tentang kemampuan anak dalam membaca dan menulis huruf
hijaiyah tunggal, setelah mengalami proses belajar rnengajar dengan
menggunakan metodc Asosiasi dan metode Bilhikmah.
L.. Metode Peuelitian
Llntuk memperoleh data dalam penelitian ini , maka digunakan metode
Aualisis Desktiftif yaitu suatu penelitian yang dltu"iukan 1ll1t11k meoyelidiki
secara terperinci atau mendeskrifsikan suatu gejala, peristiwa serta proses-proses
yang sedang berlangsung dan pengaruh-pcngaruh dari suatu fcnomcna. kemudian
hasil penelitiaan tersebut dapat memberikan rekomcudasi-rckorneudasi. (Moh.
Nazir Ph.D, 1983:M) .
Adapnn digunakannya metode Analisis Deskriftif ini adalah karcna
metode iui tidak hanya mengumpulkan fakta serta data, akan tetapi menganalisa.
14
menginterprctasikan dan membuat kesimpulan terhadap hnsil penelitian, serta
memberikan rekomendasi-rekomendasi untuk keperluan masa yang akan datang. 'l
2. Teknik Penelitian
J). Teknik dokumentasi
yaitu teknik penclitian yang melaksanakan atau mengumpulknn fakta atau
data yang aktual yang kemudian diarsipkan untuk menjadi bahan dokumenlasi
(Bohar soeharto,1996: 151)
Dalam penelitian ini teknik dckumentasi digunakan ll11tllk mengetabui
keadaan objek penelitian (siswa TK/ TPA Thorikul Huda) rneliputi jumlah santri
yang ham, Usia santri Jatar belakang Santri dan kemampuan santri. Adapun data
tersebut diperoleh dar: arsip pendaftaran, Kemudian setelah data di percleh
diadakan tes awal untuk untuk mengetahui sejauhmana kemampuan awal yang di
miliki oleh anak, Kernampuan nwal anak tersebut akan mempengaruhi pacta
kriteria pemilihan sampel.
2) Observasi
Observasi ditujukan untuk mengetahui kualitas suatu metode, maka teknik
yang digunakan dalam penclitian ini adalah Observasi parsipatosis (pengamatan
yang terlibat}, karena dalam penclitian ini peneliti bukan sckcdar mcncatat
kejadian, tetapi juga mengadakan perlimbangan kemudian mengadakan penilaian
terhadap reaksi yang timbul; Adapun digunakan teknik penelitian observasi
parsiparoris ini, karena dalam pcnclitian ini pcneliti menggunakan din mereka
sebagai instrutnen dalam mengikuti asumsi knltura 1 sekaligus roencatat data.
Dalam berupaya mencapai wawasan imajinatif kc dalam dunia sosial responden,
peneliti diuarapkan fleksibel dan refleksi tetapi mengambil jarak (Me. Fceking
44)
Untuk mendukung penelaahan/ analisis deskriftif terhadap hasil observasi
penelitian lepangan tentang pcrbandlngan proses dan hasil penerapan mctode
Asosiasi dengan metode Bilhikmah dalam membaca dan menulis huruf hijaiyah
pada anak usia 4-6 tahun, yang diperolch meialui hasil uji coba, serta yang
dituujang olch dokumcn-dokumen, maka digunakan pula tcknik eksperimen
sebagai Iangkah-langkah sisteruatis dalam metode analisis deskriftif ini. Seperti
yang dikemnkakan oleh Moh. Nazir Ph.D (l986:74) bahwa " Eksperimen adalah
obscrvasi d i bawah kcndisi buatan, kondisi tersebut dibuat dan diatur oleh si
peneliti dengan (:;:}1";'[ mengadakan manipuiasi tcrhadap objek penelitian scrta
adanya kontrol.
Adapun digunakannya teknik eksperimcn in! adalah ditujukan nntuk
mcncari hubungan sebab akibat dengan memanipulnsi satu (atau lebih) lcelompok
cksperimental dan membandiugkan hasilnya dengan kelompok kontrol yang ridak
mcngalami manipulasi, (Jalaludin Raachrnat, ]989 : 44)
Dengan menggunakan teknik ckspcrimental maka situasi perelitian dapat
di kendulikan oleh peneliti. sesuai dengan pcngerucn d i etas rnaka. pcneliri
rnembuat dua kelompok. vaitu kelomnok cksperimen (kclompck yang
menggunakan metode Asosiasi) dcngan kelompok kontro! (kelompok yang
mcnggunakan metode bilhikmah). dcngan penimbangan bahwa metode asosiasi
bisa memenuhi kebutuhan anak dalam belajar membaca dan menulis.
16
KIP.~Kontrol1-
Diberi perlakuafx.')
...(Metode bilhikrnah)
1-Menghasilkan(y2)
I
- ~odel Metodc Bclejar,
KIp. Er.!perimen
1-Dibert perlakuan(xl)
1-(Metode ascsiasi)
1-MenghtSilkan(y! )
-----I... Dicari beda ....f------"
H. POPULASI DAN SAMPEL
1. Populasi
Menurut Winamo Suracmand (1975: 84) "Populasi adalah mengumpulkan
subjek yanu disclidiki baik berupa rnanusia maupun lairmya, dilihat dari wujudnya
objekt.Scdangkan menurut Mach. Nazir Ph.d ( 1983:325) "Populasi adalah
kumpulan dari individu dengan kualitas serta ciri-cin yang telah ditetapkan ",
Berdasarkan pengertian di etas ditetepknn bahwa penelitian ini dittljulCl-1l1
pada santri-santri baru Tf..:?TPA Thoriqul huda yang bam pertama kali memasuki
lembaga pendidikan, dan anak herusia 4-6 talum dan memiliki kemampuan awal
yang sama.
2. Sampel
Sampcl adelah sebagian dart populasi untuk mewakili populasi (Winamo.
\ 9R9:9X). SedllngkRIl sampcl 101<.11 adalah seluruh anggota populasi riiamhil
sehag'i\i respondcn atau wakil. (Behar Soeharto, 1996 :151\
Uutuk mcngambil sampe! pada penelitian uu digunakan reknik
peugambilan sampel total. dimana data jumlah santri yang memcnuhi syarat padu
populasi yaitu yang berjumlah 10 orang tersebut semna dijadikan sebagai sampel.
17
I. OPERASIONAL VARIABEL
J. Vatiabel Bcbas (Tndependdden Variabel )
Yaitu sebagai variabel yang mempengaruhi, yang juga disebut variabel
penyebab. Variabel bebas (X) dalam penelitian iui adalah "Penerapan Metode"
dalam hal ini variabe! (X) dibagi dua yaitu (Xl ) atau anak kelompok eksperimen
dimana kelompok ini diberi perlakuan dengan mengguuakan metode Asosiasi.
Sedangkan variabel (X2) atau kelompok koutrol yaitu kelompok ini diberi
perlakuan dengan menggunakan metode Bilhikmah.
2. Variabel Terikat
Variabel terikat ( Y ) dalam penelitian ini adalah " kemampuan a.iak usia
4-6 tahun dalam mernbaca dan menulis huruf hijaiyah tunggal ". j<:oi yang dilihat
dalaui penelitian ini adalah hasil penerapan suatu metode yaitu mctodc Asosiasi
dengan metode Bilhikmeh yang diberikan pada anak usia 4-6 tahun dalum menulis
dan mernbaca hurufhijaiyah tunggal.
Indikator kernampuau anak usia 4-6 tahun dalam menulis dan membaca
huruf hijaiyah tunggal huruf
1. Kemampuan dalam membaca huruf hijaiyah tunggal
- Kemampuan dalam melafadzkan
2. kcmampuan dalam menulis hnmf hijaiyah tunggnl
Menulis mulai dati kanan bagian atas
Mampu membentuk anatomi huruf
Marnpu meuempatkan tanda/ciri huruf
3. rvl inal yang diperlihatkan anak
Kehadiran
Pcruatian
Keektifan
3. Variabel Kontro.
Variabel kontrol dalam penelitian ini adaiah :
I. Peda subiek penelirian
;.... Usia dan kondisi fisik anak ( Homogen J
IS
Yaitu anak berusia 4-6 tahun dengan keadaan sehat jasmani dan rohani
}.- Tingkat pendidikan (Homogen
Yaitu anak benar-benar baru pertama lcali memasuki Iembaga peudidikan
formal
>- Pcngctahuan dan kemampuan awal ( Homogen )
Yaitu kemampuan yang dimiliki anak memiliki taraf kemampuan yang
sama yaitu dari sepuluh orang anak ini betul-betul belum ruarupu
menulis dan mcmbaca.
2. Di Iuar Subjek
~ Keadaan rucngau {Hornogen )
Yaitu dengan fasiliras yang sarna seperti tempat duduk. alat tulis, buku
paket.
)- Jumlah waktu ~'ang digunakan {Homogen l
yaitu waktu yang digunakan masiug-masing satu jam dalarn satu hari
" kemampuan Pengajnr
yaitu pengajar sndah pemah mengikuti penataran dan berpengalaman.
,. Setiap anak masing-masing dibcri buku pedoman untuk dibawa pulang ke
rumah.
'r Sebelum eksperimen dilakukan, peneliri memberitahukau kepada orang:
tun hahwa anak mereka sedang bcrada dalam proses eksperir-tcn
penggunaan metode Asosisi dengan metode Bilhikmah, sehingga anak
tidak diaiarkan ojeh mctodc belajar AI-Qur'an yang lain.
J. SISTKVIATIKA PENULISAN
Peuelitian ini akan dikemukaknn dalam V Bab. ynng tcrdiri dari:
. BAll 1: Scbagai pendahuiuan yang terdiri dari Iatar helakang ruasalah.
tujuan penelitian, alasau pcmilihan masalah, kerangka pemikirau,
pengolahan data, pendekatan merode dan tekimik penelitiau,
populasi dan sampel, operasionalisasi variabel dan sistematika
penulisan.
BAB Il:
RAB III
BAB IV:
BABV:
19
Mengemukakan Jandasan teoritis yang bertujuan secara lebih luas
terhadap pembahasan masalah secara teoritis.
Persiupnn pcnclitian, pelaksanaan eksperimen, hasil ekspcrirnan
dan rangkutnan hasil eksperimen.
Mengemukakan analisis penelitian pada anak kelompok
eksperirnen dan kelompok kontrol.
Mengernukakan kesimpuian, saran dan penutup.
BABII
METODE BELMAR MEMDACA DAN MENULIS
HURUF HIJAIYAR TUNGGAL PADA ANAK USIA 4 - 6 TAHUN
A. Sejarah Umum Penulisan Huruf Hijaiyah TunggaI
1. Sejarah Penulisan Huruf Hijaiyah
Dalam bahasa Arab dikenal kata khat, kitabah dan imIa, yang dimaksud
dengan khat menumt bahasa artinya : tulisan, jalan yang memanjang, lorong, juga
bisa berarti garis.
Menurut Syckh Syamsudin, khat itu adalah salah satu ilmu yang
mernperkenalkan bentuk huruf-huruf tunggal, letak-letaknya, cam merangkainya
menjadi sebuah tulisan yang tersusun atau apa-apa yang ditulis di atas garis atau
bagaimana cam meuulisnya dan rnenentukan ejaan mana yang perlu ditulis dan
tidaknya, ataa merubah ejaaa yang perlu diubah dan sekaiigus menentukan
bagaimana cam merubahnya. (Hendy Indiawan, 1994 :1).
Menurut Prof. A. Sadali menyatakan bahwa khat itu ialah "rnanifestasi
dari krcasi jiwa" (Hendy Indiawan, 1994 ; 2)
Sedaugkan yang dimaksud dengan "kitabah" secara bahasa adalah tulisan
atuu khat, bisa juga bcrarti : menulis dengun kalmn. mcrupakan arau
mencantumkan, menertakan, mencakup atau mcnjahit, melubangi bisajuga berarti
menggambarkan lafadz-lafadz at111..1 ucapan deugan menggunakan huruf hijaiyah,
menunn istilah kitabah itu adalah metode peuggambaran atau pcnulisan hump
20
21
yang merupunyai cara khusus dengan tak tcrlcpas dan kaidab-kaidah pokok
sehingga dengan demikian bisa diketahui cara penulisan yang benar.
Yang dimaksud dengan "Imla" secara sempit artinya: memanjangkau,
menangguhkau, meugakhirkan, melambatkan dan mendiktekan perkataan I
omougan. Menurut istilah « Imla" adalah bagaimana meuggambarkan dengan
tulisan terhadap suara yang diucapkan dengan memperhatikan kaidah nahwi,
shotcf dan khat.
Ada peudapat yang menyebutkan bahwa orang yang pertama menciptakan
dan menyusun huruf abjad Arab adalah enam orang dari Thasmin yang turuu
kepada Adnan bin Udad, edepcn nama-nama tersebut adatab : Abjad, Hawaz,
Heuthy, Kalman, Sa'fas dan Qarasyat. Dari nama-nama itu terkumpullah Abjad
arab scbagai berikut:
~/..'..\ ;,; / r" ,--3>::, t--'l",5'~ '--" , L ,-'
Kemudian bcrkembang danjadilah hump hijaiyah
'-cc,-~'~J(.j-'\30CCJ"'p ('rUt' (], U~,/J,),)teL \50~t
Sedangkan Nashr bin Ashiru dan Yahya bin Ya'mer, mereka
mengklasifikasikan huruf abjad kedalam cilia jcnis yaitu hurup yang bcrtitik yang
disebut mulnnalah dan huruf rna'jurnah tanpa titik. muhmalah sepcrti,
-:» ~ ' ..~'.J\_~(.--:-~c.
Huruf rna"jumah:
2. Karakteristik Bahasa AI-Qur' an
Hari Murti (1982 : 12), rnengnngkapkan bahwa babasa adalah sistem
lambang bunvi yang arditcr dan dipergunakan para anggota kelompok sosial
untuk bekerja sarna, komunikasi dan mengidentifikasi (Hendy Indiawan, 1994 ;
230). sebagai sistem, bahasa bnkanlah sejumlah unsnr terkumpul yang tidak
beraturan, tetapi ia memiliki pola yang berulang. Unsur dapat diamati melalni ciri
ciri bunyi, kosa kata, gramatika atau pacta tingkat makna. Sebagai lambeng,
bahasa merupakan tanda yang digunakan oleh sekelompok sosial berdasarkan
kesepakatan.
Bahasa selain memiliki sifat universal, yakni sistem yang dimiliki satu
bahasa juga memiliki bahasa lain, ia juga merniiiki sifat yang unik, artinya dalam
setiap bahasa terdapat sistem yang khnsus yang tidak dimiliki oleh bahasa lain,
misalnya bentuk kata, makna kata dan susuanan sintaksis.
Ali Muhdar mengungkapkan bahwa bahasa Arab adalah salah satu bahasa
yang termasuk rnmpun bahasa sempit, yakni bahasa-bahasa yang dignnakan oleh
bangsa-bangsa yang tinggal di sekitar Tigris dan Eurfrat, dataran Syria dan
Zazirah Arab.
Thoyib 1. M mengungkapkan bahwa karakteristik rumpun bahasa sempit
an tara lain ialah merniliki akar kate yang sebagian besar tcrdiri dari tign konsonan.
perubahan dan pembentukan serta penulisan (Hendy Indiawan, 1994 : 33).
2'
Eo Hakikat Belajar
1. Pengertian Belajar
Menurut M. Surya (1985 : 23) sccara psikologis "Belajar adalah
merupakan suatu proses usaha yang dilaknkan individu untuk memperoleh suatu
perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, seoagai basil pengalaman
individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingknngannya".
Menurut Witherington (1982 : 80) "Belaiar adalah mempakan pemhahan
tingkah laku yaitu meliputi perubahan keterampilan, kebiasaan, sikap
pengetahuan, pemaharnan dan apresiasi".
Hilgard, Ernest R dan Bower, Gordon. [I (1977 : 14) memberikan
pengertian bahwa "beiajar meuuujuk kepada suatu proses tingkab Jaku yang
terjadi karena individu mcrespon terhadap iingkungannya".
Kemudian Witherington (1982) mengemukakan bahwa :
"Dengar sekian defenisi belajar yang telah dikemukakan orang barangkali
ada suatu unsur yang selaln terdapat atau terkadang pacta setiap definisi,
rupa-rupanya ada semacaru penresuaian umum bahwa perbuatan belajai
mengandung SemaC311l perubaban dalam diri sesecrang yang melakukan
belajar itn".
Dari dcfiniai yang dikeruukekan di atas, dapat dikemukakan beberapa
clcmen yang penting yang menjadi ciri. yaitu :
1. Be'njar merupakan Sl18(U perubahan dalam tingkah laku, dimana perobeban llU
dapat meugarabkan kepada tingk<lb iaku yang lebib baik dari pada
sebelumnya.
24
2. Belajar merupakan suatu perubahan yang terjadi dengan melakukan latihan
dari pengalaman.
3. Perubahan dalam belajar itu relatif mantap
4. Tingkah Iaku yang mengalami perubahan karena belajar menunjang berbagai
aspek kepribadian fisik maupun psikis, seperti perubahan dalam pengertian,
pemahaman, keterampilau, kecakapan ataupun kebiasaan
2. Teort-eeort Belajar
Pada mulanya tecri-teori beiajar itu dikembangkan oleh para ahli psikologi
dim dicobakau tidak langsung kepada mallUSia di sekolah melainkan
rnenggunakan percobaan dengan binatang, mereka beranggapan bnhwa hasil
percobaan akan diterapkan padu proses bclajar-mengejar untuk manusia. Pacta
tingkat perkembangan berikutnya, bam para ahli rnencurahkan perhatiannya pada
proses belajar mengajar di sekolah.
Kegiatan belajar itu cenderung diketabui sebagai suatu proses psikologi,
terjadi dalam diri seseorang, oleh karcna itu sulit dlketahui dengan pasti
bagaimana terjadinya karcna prosesnya begitu komplek, maka timbul beberapa
teori tentang belajar. Dalam hal ini secara global ada 4 teori yakni, teori ilrnu jiwa
daya. teori ranggapan. ilmu jiwa Gestalt dan ihnn jiwa jiwa Asosiasi, dalam
pcnelitian ini yang akan dibahas lebih jelas adalah :
1. Teori belajar menurut ilmu jiwa asosiasi
Ilmujiwa asosiesi berprinsip bahwa keseluruhan iu sebenarnya terdiri dari
penjumlahan bagian-bcgian atau unsur-uusumya. Dari aliran ini ada 2 teori yang
sangat terkenal, yakni teori kouektiouisrne dari Thomdike dan Conditioning dari
Pavlof.
a) Teori Konektionisme
Menurut Thorndike dasar dari belajar itu adalau asosiasi antara kesan
panca iudra (sense impresion) dengan impuls untuk bertindak (impuls to action).
Asosiasi yang demikian ini dinamakan "connecting" dengan kata lain, belajar
adalah pembentukan hubungan antara stimulus dan respon antar aksi dan reaksi.
Antara stimulus respon ini akan terjadi suatu hubungan yang erat kalau sering
dilatih. Berkat Iatihan yang rerus-tuenerus, hubungan antara stimulus dan respon
itu akan menjadi terbiasa, otomatis. Dati reori Thorndike itu lahirlah 3 hukuui atau
prinsip yaitu :
1) Law Of Etfecl
Hubungan stimulus dan rcspcn akau bertambah erat, kalau disertai dengan
perasaaa senang atau puas, karena itu adanya usaha membesarkan hati, memuji
dan kegiatan reinforcement sanga; diperlubn dalam kegiatan bclajar.
2) Law OfMultiple Response
Dalam si-uasi problematis, kemungkinan besar respon yang tepat itu tidak
selalu nampak, sehingga individu yang belajar itu harus berulang kef mengadakan
percobaan sampai respon 1tU muncnl dengan tepat. Prosednr nntuk yang dalarn
belajar lajim disebntnya dengan istilah trial and error.
26
3) L9.W Of Exercise atau Law Of Use and Diseuse
Hubungan stimulus dau respon akan bertambah erat kalau sering dipakai
dan akan berkurang bahkan lenyap jika sering atau tidak oeruah digunakan, oleh
karena itu perlu bauyak latihan, ulangau daiam pembiasaan.
4) Law Of Assimilation atuu Law Of Analogy
Seseorang Iru dapat meuyesuaikau diri atau memberi respon yang
sesuai dengan situasi sebelunurya.
5) Law Of Readness
Yaitu kesiapsiagaan untuk berbuat akan Iebih mempcrmudah
hubungan S - R.
b) Teori Conditioning
Pada teori ini Pavlov mengadakan percobaan terhadup anjing. tiap kali
anjing itu diberi makan, dinyalakan lampu seteJah sering dilengkapi situasi itu
akhimya anjing itu mengeluarkan air lim bila dinyalakan lampu, walaupun tanpa
disodorkan makanan.
2. Teori beiajar menurut ilmu jiwa Gestalt
Teori ini berpcndapat bahwa keseluruhan lebih renting: dati bagian
bugian atau unsnr-unsur. Tcon ini tidak meng<lkui adanya bagiuu-bagjnn otak
yandg mempunyai fungsi-Iungsi tertentu seperti pendapat teori daya manusia
sebagai makhluk yang aktif yang sclalu berada dalam kcadaan Interaction dcngan
lingkungannya, sedangkan lingkungan bersifat dinamis, selalu bcrubah, oleh
27
karena itu mungkin selalu terdapat S - R, sebab lingkungan sclalu berubah. Dad
tcori iOL mengemukakan beberapa asas belajar sebagai berikut :
1. Belajar itu berdasarkan keseluruhan
1. Belajar adaiah suatu proses perkembangan
2. Anak yang belajar merupakan suatu keseluruhan
3. Belejar adalah recrganisasi pengalaman
4. Belajar akan lebih berhasil apabila diiringi dengan minat
3. Faktcr-faktor Ylmg Mcmpengarnhi Dalam Bclajar
Banyak faktor yang mempengaruhi dalam proses belajar. yaitu secara
garis besar dapat dibagi dalam klasifikasi faktor intern dan faktor ckstern.
Drs. M. Ngalim Purwantc (1986: 106) menyarakan bahwa fakor-fakror
yang dapat mempengarulu belajar ada 2 goiongan, yaitu :
(a) Faktor yang ada pacta diri organisrue itu sendiri yang kita sebut faktor
individual yang tennasuk pada faktor individual antara lain faktor
kematangan/pertumbuhan kecerdasan, latihan, motivasi dan faktor pribadi.
(b) Faktor yang ada di luar individu yang kita sebuL faktor sosial, yang termasuk
pada fakror sosial antara lain: faktor keluarga ntau keadaan rumah tangga.
guru. caw mengajarnya. alat yang digunakan dalam belajar-mengajar.
lingkungan, dan kesempatan yang tersedia.
28
Sedangkan menurut Mach. Surya (1979 : 3740) menyatakau bahwa
faktor yang dapat mempengaruhi belajar ada 2 yaitu faktor intern dan faktor
ekstem.
a. Faktor Intern
Yang termasuk faktor intern pada siswa meliputi :
1. Faktor psikologis atau jasmauiah individu
2. Faktor psikologis yaitu :
a. Intelektual
b. Non intelektual, yaitu komponen kepribadiau seperti sikap dau
kebiasaan.
3. Faktor kematangan
b. Faktor Ekstern
Yang tenuasuk faktor ckstern meliputi :
1. Keluarga
2. Sekolah
3. Masyarakat
Faktor psikologjs menurur Drs. Siamato (hal 57 - 61) ada 7 faktor yang
berpengaruh tcrhadap belaiar yaitu :
(a) lntelegensi.
Siswa yang mcmpunyai tingkat intelegensi tinggi hasil belajarnya akan
lebih baik daripada intclegensi yang reudah.
lb) Perhatian
29
Untuk mendapatkan hasil belajar yang tinggi atau baik maka harus
memperhatkan pelajaran yang dipelajari ,
(c) Minat
Belajar tidak ada minat terhadap bahan yang dipelajari maka hasilnya
akan kurang baik. Menurut Al Ghozali (1977 : 25)meuyatakan bahwa "Minat
adalah perasaan ingin tahu yang mendalam terhadap objek"
Sedangkan Winamo Surachmad (1986:35)menyatakan bahwa "belajar
dengan minat lebih baik daripada belajar tanpa minat, minat akan timbul apabila
individu tertarik at311 merasakan bahwa scsuatu yang dipelajari itu bcrmakna''.
(d) Bakat
Belajar yang baik sesuai dengan bakat (kemampuan) individu yang
sedang belajar lebih baik.
(e) Motif
Dorongan merupakan hal yang sangat diperlukan dalam proses belajar
agar mcndapatkan hasil yang optimal.
(f) Kematangan
Beiajar akan icbih berhasil dcngan baik anabila individu yaug beiajar
sikap untuk rucneruua pelajaran tertentu. Eiizabet 8.Harlock (1988 :28)
mcngungkapken bahwa "keruatangan merupakan proses tcrbukanya karakteristik
yang secara potensial ada pada individu-individu".
(g) Kesiapan bclajar
30
C. Metode Pembelajaran
1. Pcngertiau Metode
Komponen metode memegang peranan penting dalam tercapainya
tujuan pernbelajaran. Tujuan dari suatu proses membutuhkan suatu metode dalam
pencapatannya, demikian pula dalam proses belajar mengajar. Menurut Nana
Sudjana (J989 34) "ada 4 persoalan yang meujadi komponen utama yang
mempengaruhi dalam proses belajar mengajar yaitu tujuan, bahan, metode, alat
serta penilaian".
Istilah metode berasal dari bahasa Greek yaitu "Matha" yang
mempuoyai arti melewati atau memiliki dan "Hodos" yang berarti jalan mall
cara (Poerwadarminta :J 965 : 315).
Tayer Yusuf(l985: 50) "rnenyatakan bahwa metode adalah suatu cara
terteutu yang dapat tercapainva tujuan pengajaran tersebut, baik tujuan jangka
panjang maupun jangka pendek ; dimana murid menerima/mengerti pelajaran
tersebut, sehingga tidak terlalu memusingkan (memberati) pikiran mereka dan
murid-murid menerima pelajaran tersebut dengan lega, senang, optimis dan penuh
minat, tentunya kegiatau guru dalam hal ini adalah berdasarkan prinsip-prinsip
ilmu jiwa dan pendidikan".
Dalam kasus ilmu jiwa dan pendidikan "rnetode diartikan sehagai suatu
cera tentang bagaimana menyelidiki, mempelajari atau mclaksanakan sesuatu
secara sistematis, efisien dan terarah" l_A. Mursal I-I. M Tchir. ~ 981 : 98).
Pendapat lain menyatakan bahwa "metode adelah cara kerja yang
teratur dan terpikir baik untuk mencapai rnaksud, c.ara kerja yang bersistem untuk
31
memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guru dalam mencapai tujuan yang telah
ditentukan (depdikbud, Balai Pustaka, 1991 : 580). Menurut Drs. Syaiful Bachri,
Drs. Aswan Zain (1995: 85) menyatakan bahwa "metode adalah alat pelicin jalan
pengajaran menuju tujuan".
2. Pengertian Metode Pendidikan Taman Kanak-Kanak
Sebagaimana terdapat dalam Garis-Garis Besar program kegiatan belajar
Taman Kanak-Kanak (Dcpdikbud, 1994) tujuan program balajar anak TK adalah
untuk membantu meletakkan dasar-dasar ke erah perkembangan sikap,
pengetahuan, keterampilan dan daya cipta yang diperlukan oleh anak didik dalam
menyesuaikan diri dengan liugkungannya.
Dalam rangka meletakkan dasar ke arah perkembangan sikap,
pengetauuan, keterampilan dan daya cipta anak didik, guru perlu memehami
kemarnpuan-kemampuan apa yang hams dikuasai anak didik. Kemampuan yang
harus dikuasai anak TK merupakan tugas perkembangan tebap masa kanak-kanak
awal yang harus diselesaiken. menurut Drs. Moeslihatoen R M. Pd (1990 : 3 - 4)
menyatakan bahwa "tugas perkembangan merupakan tugas-tugas secara umum
yang hams dikuasai anak pada usia tertcntu agar hidup bahagia dan mampu
menyelesaikau tugas-tugas perkembangan berikutnya.
Menurut Carolyn Triyon dan V. W Likenthal (Hildebrand. 1q~6 45)
tugas-tugas pcrkembangan masa kanak-kanak awal yang harus dijalani anak
Taman Kanak-Kanak, sebagai berikut :
1. Berkembang menjadi pribadi yang mandiri
2. Mampu mcugembangkan pengendalian diri
32
3. Belajar menguasai keterampilan motorlk, terutama keterampilan motorik halus
seperti menggambar, melipat, membentuk, menggunting dan sebagainya.
4. Belajar menguasai kata-kata baru
5. Meugembangkan perasaan positif
Di Taman Kanak-kanak kegiatan dapat dengan bermain dan kegiatan yang
lain. Strategi kegiatan sebaiknya lebih banyak menekankan pada aktivitas anak
dau aktivitas guru. Karena itu setiap program kegiatan memerlukan strutcgi
metode yang merupakan bagian dari strategi kegiatan, metode merupakan cam
yang dalam bekerjanya merupakan alat untuk rnencapai tujuan kegiatan.
3. Penggunacn Mctcdc di Taman Kanak-Kanak
Dalam memilih metode bagi anak di taman kauak-kanak seornng
pengajar hams mempertimbangkan faktor-faktor tertentu, seperti yaug
diungkapkan oleh Drs. Moeslihatocn R. m. Pd (1990 : 9) mcnyatakan bahwa
"faktor-fakor' yang mendukung pcmilihau metode adnlah karakreristik tujuan
kegiatan dan karakteristik anak yacg diajarkan".
a. Karakteristik Tujnan
Yang dimaksud dengan karakteristik tujuan adaiah pengembangan
kognitif afektif dan emosi. Untuk mengembangkan kognisi anak dapat digunakan
metode-metode yaug rnampu mengarahkan anak agar dapat menumbuhkan
bcrpikir, uienalar, menarik kcsimpulau dan membuar gcneralisasi. Caranya adalah
dengen memauami lingkungan dan clam sckitamya, mengenai orang, benda,
mcmahann tubuh dengan perasaanrmya sendiri. Selain itu melatih anak
33
menggunakan bahasa untuk berhubungan dengan orang lain yang ada dalam
masyarakat (Hildebrand, 1986).
Cam mengembangkan kreativitas anak, metode-metode yang dipilih
adalah metode yang dapat menggerakkan anak untuk meningkatkan motivasi rasa
ingin tabu dan mengemhangkan imajinasi.
Guru mengeiubangkan kemampuan bahasa anak dengan menggunakan
metode yang dapat meningkatkan perkembangall kemampuan berbicara,
mendengar, membaca dan menulis. Guru memberi kesempatan kepada anak
memperoleh pengalaman yang luas dalam mcndengarkan dan berbicara dan
mengerjakan sesuatu.,
b. Karakteristik Anak (Anak didik dan tingkat kematangannya)
Yang dimaksud dengan karakteristik anak adaJah kondisi anak dengan
tingket kcmatangannya. Anak didik adalau menusia berpotensi yang
ruengahajatkan pendidike. setiap anak didik selulu mcnnujukkaa perbedaan, baik
biologis maupun aspek intelektual. Kccerdasan seorang anak terlihat seiling
dengan meningkatnya kematangan usia anak, seperti halnya daya pikir anak dan
berpikir kongkret ke arab cara berpikir abstrak, hal ini tcrjadi sesuei dengan
tingkat kematangan usia anak.
Anak TK pada utuunnya adaleh anak yang selalu bergerak, mempunyai
rasa ingin tahu yang kuat. scnang bercksperimen dan -menguji, mampu
mengekspresikan diri secara krearif mempuuyai imajinasi dan scuang bcrbi __ ara
Anak TK mempunyai dorongan yang kuat untuk mengenal [iugkungan alam
sekitar dan lingkungan sosialnya, anak ingin mcmelihara segala sesuatu yang
34
diliuat dan didengar (Hildebrand, 1986 : 69). Daalam kegitan yang semi kreatif
guru memberi kebebasan kepada anak untuk rnelakukan kegiatan yang
menghasilkan karya berupa suatu timan atau hasil mencontoh model daya
kreatifhya. Dalam pola kegiatan yang semi kreatif ini anak belum sepenuhnya
kreatif karena masih mendapat bimbingan guru, yaitu anak masih berbuat
berdasarkan pengarahan guru
Menurut para ahli psikologi, setiap usia anak memiliki kognitif afektif
maupun psikomotor, seperti halnya pada anak asia 4 -- 6 tahun, para ahli psikologi
yaitu Elizabeth B. Hariock (1992 : 109) menyatakan bahwa anak usia 4 - 6 tahun
memiliki karakteristik sebagai berikut :
1. Merupakan masa bermain
Bcrmain merupakan tuntutan dan kebutuhan yang esensial bagi TIC (usia
pm sekolah). Melalui bermain anak akan dapat mernuaskan turtutau dan
kebutuhan perkembangan dimensi motorik. kognitif dan afektif ( Mocslihatoen,
1999 : 32), Melaiui benuain pula anak akan dapat mengembangkan kelenturan,
memanfaatkan imajinasi atau ekspresif diri. kegiatan-kegiatan pemecahan
masalah, mcncari cara barn dan sebagainya.
Sedangkan menurut Bruner yang dikutif oleh Elizabeth B. harlock (1988 :
3201 "Bermain dalam masa kannk-kanak adalah kegiatau yang: serlus atau bahkan
merupakan kcgiatan pokok dalam masa kanak-kanak. Ini merupakan sarana uutuk
improvisasi dan kombinasi, sarana pcrtama dan sistern peraturan melalui mana
kendaii-kendali budaya menggantikan sifat anak yang disukai. "Belajar dengan
bermain membcrikan kesempatan kepada anak untuk memanipulasi, mengulaug-
35
ulang, menemukan sendiri, bereksplorasi, mempraktekan dan rnendapatkan
bennacam-macam konscp/pcngeruan.
., Merupakan mesa kreatif
Anak nsia 4 - 6 talmo mempakan masa kreatif seperti yang dikemukakan
oleh Harlock OYSl2 : Ill) "anak usia 4 -6 tab un merupakan masa anak keratif
dimana anak pada saat itu dengan senang hati mengnlang-ulang suatu aktivitas,
anak-anak mudah dan ccpat dalam belajar, karena tubuh mereka lentur dan pada
masa iui pula sebagai usia bertanya".
Sedangkan menurut Drs. Moeslihatoen R. M, Pd (1999 : 10) "anak usia
TK pada umurrmya adalah anak yang selah! bergerak, mempunyai rasa ingin tahu,
senang bereksperimen atau menguji , mampu mengekspresikan diri secara 'crearif
mempunyai daya imajinasi dan senang berbicara".
3. Merupakan nasa menim
Anak pada usia 4 - 6 tahun dikenal masa memru. Seperti yang
dikernukakan oieb Badura yang dikutip oleh Jalaludin Raclunad (1989 : 28)
"bahwa bclajar terjadinya karena peniruan (imitation)". Sedangkan menurut
Jalalud:n Rachmat (1989 : 308) menyatakan bahawa "peniruan alan imitasi adalah
menirukan pengncapan atau struktur kalimat/kata".
4. Berada dalan- dunia imajiuarif
lmajinasi memegang peranan penting daiam dunia anak, seperti yang
dikemukakan cleh Moeslihatocn (1999 . 19) menvatakan bahwa "untuk kreatif
imajinasi memegang penman penting, yaitu anak menggunaka:n imajinasinya
36
dalam bermain peran, membentuk, menggambar atau membangun dan
memperoleh hasil yang kreatif".
Sedangkan menurut para ahli psikologi "imajinasi merupakan dunia anak,
setiap benda berfungsi sesuai dengan imajinasi anak". Dan anak akan memahami
pengertian konsep lewat benda-benda konkret dengan bennain imajinatif yaitu
anak akan dapat masukan-masukan untuk diproses bersama dengan pengetahuan
yang dimilikinya (john Pieget, 1994 : 39).
5. Keruarnpuan berpikimya berada dalam tingkat pra operasional
Yaitn kemampuan bahasa dan pemikirannya masih bersifat simbolik
egosentris dan selalu rnengasosiasikan pengertian baru pada sesuatu yang sudah
dipalajari sebelumnya.
Anak usia pra sekolah cenderung melampiaskan emosi dalam perilakunya.
la masih bersifat cgosentri (terpusat pada dirt sendiri) dan cenderung
meimpiaskan emosi dalam perilakunya yang serius kurang terkendalikan"
(Montesori, 1996 : 8).
Dari defenisi di etas dapat disirnpulkan bahwa seorang guru harus dapat
mcmilih metode yang tepat untuk anak usia TK, sehingga dalam diri anak tetap
tcrjadi proses belajar mengajar.
Mennrut Pieget (109) yang diikuti oleh Elizabeth B. Harlock (1991 : 123)
menyatakan bahwa "kemampuan berpikir anak usia pra sekolah (4 - 6 tahun)
berada dalam tahap pra operasional, seperti meningkatkan pengertian tentang
orang, henda dan situasi, ini timbul dari arti baru yang diasosiasikan dengan arti
arti yang dipelajari sebelumnya".
37
Menurur Thorondike yang dikutip oIeh sardiman (1986 : 33) menyatakan
bahwa "dasar dari belajar itu adalah asosiasi yaitu antara kesan panea indera
(sense impresion) dengan impuls untuk bertindak: (impuls to action), antara
stimulus dengan respon ini akan teijadi hubungan yang erat kalcu scring dilatih.
Seiring dengan pendapat Thorondike, JF Herbert mengemukakan bahwa
"pada pendidikan yang penting adalah terbinanya kemampuan dalam
mengasosiasikan sesuatu ide yang dapat dimanfaatkan dalam menghadapi
masalah lain untuk mernbina mekanisme mengorgauisasikan sesuatu dalam suatu
konscp maka perlu adanya latihan yang mengarahkan kecerdasan
(intelektualisme}' .
3 Keterkaitan Metode dengan Dimcnsi Perkerubaugau Anak
Sesuai dengan tujuan dari program kegiatan, metode yang dipergunakan
berkaitan erat dengan dimensi perkembangan anak yaitu motorik, kognitif
bahasa, kreativitus dan emosi.
Perkembangan motorik merupakan proses memperoleh keterampilen serta
gerakan yang dapat dilakulcan anak. Kcterampilan motorik diperlukan untuk
mengendalikan tubuh. Ada 2 macam keterampilan motorik, keterampilan
koordinasi otot Iralus dan otct kasar. Keterampilan otot halus memerlukan
keccpatan dan ketepatan. Kctcrarnpilan otot halus meliputi inenggambar. melipat.
membcntuk sedangkan keterampilau otot kasar meliputi menendang, rneloncat,
melompat dan sebagainya (Gordon dan Browne, 1985 : 280).
38
Dalam mengcmbangkan ketcrampilan otct l1alus perlll ketcrarnpilau
mengingnt dim mengalami gcrukan motorik yang Lelah dilllkLlk,m agar dapat
rneiakukan pcrbaikan dan penghuluskan gcruk (Gordon dan Browne, 19S() : 281).
Mcminn Vygosrky ntanusia ill! lahir dengan sepcrangkat rUIlE,,,i kognisi
dasar yakni keterarupilan memperhatikan, mengamati dan mengingat
(Dworitzinky, 1990 : 27), Mcmmn pendapat Hildebrand (1986 : 27) "untuk
memuantu pcrkerobangan kognisi anak perle mempcrctch pcngamatan belajar
yang dirancang melalui kegiatan mengobservasi dan memlcngurican sccaru tcpat".
Bahasa merupakan bentuk utama dalam mengcksprcsikan pikiran dan
pcr.getahuun. Akselcrasi perkcrnbangan buhasa 'l11<.1k ICI]~I(!i scbngai hasil
perkcmbangan fungsi sibolis (Hitherington. 1997, pp : :2 I8), Proses simbolik
diwujudkau dalam bermain imajiuatif
Moestihatoen (1099 : 19) mClly;:l\<lkan bahwa "krcutivitus mcrupakan
kemumpuan anak menciptakan gagasnn baru y<.l11g <lsli dan imll.iiniltif, dan Jug<l
kernampuan mengadaptasi gagasan deugan gagasan y<lng suduh dimiliki". Biln
guru ingin mengembangkan kreativitas anak, guru harus mcmbantu mereka
kcsediaan untuk mcngambil rcsiko, menggunakan diri scndiri scbagai sumber dari
ncngalarnan belajar (Gordon dan Browne. 1()R() : 35(1 .1."71
K..ctcntumn merupkuu kClYl'-\mplI<m ~-\1',1!~ u\1(uk llIcl1~h:\::;ill::m hL'r')~I~<\i
gag:Jsan dan daya untuk bcralih dari satu gagasan ke gagusan yang lain. Sclaiu
lentur, anak juga dituntun untuk kreatif imajinasi Juga memegang pcranan
penting. Ar.ak menggunakun imajinasi dalam berrnain peran. mcrnbentuk,
ruenggambar atau membangun daiaru rucmperoleh hasil yang krcutif.
39
Lowenfeld dan Brittain (Hildebrand, 1986 : 172) mengemukakan bahwa
"kreativitas akan muncul pada diri seseorang yang memiliki motivasi, rasa ingin
tabu, senang memecahkan masaiah".
Menurut Hetherington dan Parke (1979) yang dikutip oleh. Moeslihatoen
(1999 : 20) emosi anak mempunyai berbagai fungsi guna mengkomunikasikan
kebutuhan, suasana hati dan perasaan".
6. Kedudukan dan Fungsi Mctode Belajar Mengajar
a. Kedudukan Metode dalarn belajar mengajar
Sebagai seorang pengajar yang berusaha untuk mengatur Iingkungan belejar agar
bergairah bagi anak didik maka seorang pcngajar harus memahami kedudukan
suatu metode dalam belajar mengajar. Seperti yang diungkapkan oleh Syaiful
Bachri dan Aswar Zain ( 1997 : 82-85 ) sebagai berikut ;
l . Metode sebagai aiat motivasi ekstriasik
Motivasi ekstrinsik menunn Sardiman A.M ( 1988:90 ) adalah "motif
motif yang aktif dan berfungsinya karena ada pcraugsang dari lnar.
2. Metode sebagai Streategi Pengajaran
Menurut Drs. Roestoyah, N.K (1989 :1) " guru hams memiliki strategi
agar anak didik dapat belajar secara efektif dan efcsien, mengena pada tujuan
yang diharapkan ".
J. Mctodc sebagai alar untuk mcncapai tujuan
Tujuan dari kegiatan belajar mengajar tidak ekan pernah tercapai selama
komponen-komponen lainnya tidak diperlukan. Salah satunya adalah komponen
40
metode. Metodc adalah salah satu alai untuk mencapar tujuan karcna itu antara
metode dengu» tujuim ttdak balch bcrtolak belakang.
b. Fungsi Mctode
Metodc m~mi!iki Iungxi tertentu yang lchih spcsifik scperti yang
diungkapkan oleh Drs. 1\. Muardi Chatib. Drs. Pail11L11l (1\)82 :39 ) bahwa "
Fungsi mctode l1lengaiar adalah scbasai alut komunikusi allium uuru dularn. 0 D
menyampaikan bahan pclajaran kcpada murid".
D. Mctodc Mcmbaca d<111 Menulis
Membaca dan mcmdif'> mcrupukan kemampuun bahasa, scperri yang
diungkapkan oleh 1-1,15'111 Langgulung (1086 107) mcnyatakan bahwa
"pcnggunaan bahasa mcmpunyui 2. aspck. yaitu aspck pasil' yang Icrciri dari
mcndengar dan membuca dim aspck aktifynug lerdiri dari hcrcaku» dan menulis".
KCIl1Zll11jJuan bauusa lll\.:Hlpakan proses moril y:1I1g luuus dipcrhalus (Drs.
Moeslihatoen, ]999 34), sedangkan meuurut tcori asoxinsi yang diungkupkan
olch Jalaludin Rachmat. Msc (\989 ](8), menyatnkau hahwa "anak-anak
memperolch pengctahuun bauasc l1!e!altli liga proses vaitu usoaiasi, imitasi dan
pcneguhan.
5..S 1:i1H 11 lllll 1;1 I tumbuh
sepcrti )/ang diungkapkan 01('11 Yutius. D dan k.uvan-kawan (1 ()SO 15)
"membaca ill! adaiab mernahami ani tulisan".
41
Untuk menumbuhkan minat membaca dan menulis tersebut, maca buku
pelajaran yang digunakan hendaklah mampu menarik perhatian anak, sehingga
dalam diri anak tertanam rasa ingin tabu. Seperti yang diungkapkan oleb F_
Schliebe Lippert, 1950 bahwa "anal usia 4 - 5 tahun, buku yang menarik untuk
dibaca adalah buku bergambar dan anak akan tumbuh minatnya apabila topik
yang dibahas menarik" (Kurt Franz 1986 ; 30).
Kurt Franz (1986 : 41) meuyatakan bahwa gambar akan dapat memberikan
kemungkinan pacta anak untuk men genal dan rnengidentifikasikan, memberikan
mctivasi pacta anak dengan caraa luar biasa lee arah artikulasi verbal (pengucapan
kata-kata yang baik} atau penggunaan bahasa.
Sedangkan Hilgard membetikan keterangan dalam hal kemarnpuan anak
dalam menulis bahwa "seseorang anak akan menjadi suatu kcbiasaen dalam
membentuk sesuatu apabila pole gerakannya bcrulang-ulang, sehingga terungkap
dalam gerakan yang cepat dan terampi!" (Elizabeth B. Hurlock, 1991 : 154 - 155).
I. Merode Mcmbaca dan menulis huruf Al-Qur'nn (I luruf Hijaiyah]
Anak merupakan tumpuan dan harapan pada masa yang akan datang,
scbagai generasi pencrus dalam mewujudkan cita-cita beragama. Langkah
langkaf yang pcrlu dipcrhatikan adala~1 auak hams diheri pengaruh agama
schingl!:l tcrwujud dalnrn dirinva nilai-nilei dan moral yang utanta. Salah satu caw
y~mg paling tepat (IlWK harus mengcual Al-Qur'an. Sebagai titik permulaan
hcndnknya dibcrikan pengajaian membaca dan meaulis hurut' Al-Qur'uu dengan
ruembangkitkan minat dan rangsangan yang beragarn. Firman Allah SWT ;
42
"Bacalah, dengan nama Tuhanmu yang menciptokunmu'' (Soenarjo 1974 : 7)
"Nun, demi ka/am dan apa vang kamu tutis" Scenarjo 1974 : 7)
1.1 Membaca huruf Al-Qur'an (huruf hijaiyah}
Menurut para ahli psikotcgi anak usia 4 - 6 tahun sudah mulai mampu
mengklasifikasikan berbagai rnacam objek berdasarkan ciri-ciri tertentu yang
mencoiok dan anak akan seuggup rncmbedalcan huruf dengan hnruf Oleh karena
it'll anak sudah bisa diajarkau membaea dan menulis huruf Al-Qur'an. (Makalah
LPPTKA BKPMRl, 1995 : 17)
a. Aspek-aspek membaca 11l1Iuf Al-Qur'an (huruf hijaiyah)
Dulruu membaca AI-Qur'an digunakan berbagai macam rnetode, antara lain:
1, Makhraj. vaitu tempat keluernya huruf
Ilmu Tajwid, yaitu ihnu membaguskan membaca
3. Lagham, yaitu lagu atau irama
Karena dalam penelitian ini anak bani diperkenalkau pada huruf hijaiyah
tunggal maka yang menjadi aspek prioritas adalah annk mampw mclafadzkan
bunvi huruf dengan benar sesuai dengan mnkhrnj humf
b. AIM bantu membaca
Agar lebih cepat tercapai tujuan bclajar memhaca huruf Al-Quran (huruf
hijaiyah) rnaka hams dibantu deugan berbagai macam alar bantu, misalnya Al-
43
Qnr'e», buku-buku pclajaran. Dalam cara mengungkapkan makhruj dan
me!agukan bisa dengan kaset langsung atau guru mengucapkan dan melagukan.
c. Tujuan membaca hnruf Al-Qurun (hurufhijaiyah)
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam kegictan mernbaca adalah anak
mampu mcnirukan serta melafadzkan sendiri bunyi huruf
1~2. Menuiis huruf AI-Qur'an (hurufhijaiyah)
Menulis sangat pentmg kedudukannya bagi anak-anak karena auak-anak
adapat mcmbaca kembali hu-uf-huruf yang ditulisnya. Karena itu huruf yang
dibaca perIu juga ditulis kembali melalui Iambang bahasa yaitu tulisan. Salah satu
teknik belajar menulis huruf Al-Qut'un adalah meniru.
a. Aspek-aspek dalam menulis huruf Al-qur'<m (huruf hijaiyah)
Dalam menulis huruf Al-Qurnn (huruf hijaiyah) digunakan berbagai
metode, antara lain:
, Sebelum anak-anak mulai menniis. guru memberitahukan terlebih dahulu
penjelasan-penjelasan tcrhdap auak didik, rnisaluya dati arah mana rnenulis
huruf Al-Quran
2. Guru memberikau contoh di papan tults atau membagikan AI-QUl"an kepada
masing-masing siswa supaya langsung menconroh dari kitab aslinya.
3. Anak-anak disuruh n.enulis huruf scndiri.
b. Alar bantu J11Cl1U!iS hurulAl-Quran (humLIJ,jal.\8h)
Supava t.ijuan peiajaran ccpat tercapai muka tidak lcpas kairunnva dengan
alat bantu. Misainya Al-Qur an, buku pclujamn dan alar tulis.
c. Tujuan menulis luuuf Al-Qur'an (hnrufhijaiyah)
44
Adapun tujuan menulis huruf Al-Qur'an adalah sebagai berikut :
1. Meniru tulisan huruf Al-Qur'an
2. Menulis humf AI-Qur'an tanpa mcniru tcks yang lain
3. Membedakan cara rnenulis huruf Al-Qut'an dengun huruf Iatin
4. Menulis huruf-huruf yang hams ditulis tepat pada garis, agak ke atas garis kena
pada garis buku ntau agak ke bawah dati garis buku
5. Mengetahui hurufmana yang harus ditulis dengan hersarnbung dan huruf mana
yang tidak hisa disamhungkan
Karcna pada penelitian ini, matcri yang diajarkan hanya huruf hijaiyah
tunggal tanpa imla maka yang meujudi prioritas utama adalah poiut 1 s/d3 saja.
2. Pelaksanaan Bclajar Membaca dan Menulis Huruf Hijaiyah
a. Belajar membaca dan menulis huruf hijaiyah dengan menggunakan metode
Asosiasi
1. Latar belakang rmmculnya metode Asosiasi
Metode asosiasi ini muncul dengan didasarkan pada asas-asas psikologis
yang menjadi pedoman urnum dalam pelaksanaannya, yaitu :
1. Pada waktu belajar anak diharapkan pada suatu masalah yang harus
dipecahkan, dan rnasalah ini dipecahknn melalui operasi mental yaitu operasi
ja!81111ya berpikir mclalui pcrnbertukan pcngertian legis dalam mcnganalisa
cu-t-em scjumlah objek, inembanding-bandingkan ciri mana yang sarna dan
em mana y::mg sclalu ada dan em-em mana yang udak ada, agar dapat
berpikir cepat dan tepat maka ada suatu metode yang mengarah ke arah itu.
11 13154.1
2. Belajar hendaklah mencapai tujuan pendidikan yaitu meliputi aspek afektif,
kognitif dan psikomotor
Bertolak dari lntar belakang terse but maka munculah sebuah metode yang
sudah dirancang sedemikian lUpa sehingga menjadikan anak kreatif mandiri dan
produktif dengan tidak mengabaikan unsur-unsur pennainan, perasaan anak dan
kernampuan berpikir anak Dimana kctiga hal tersebut mendapatkan tempar yang
utama.
2. Pcngertian metode Asosiasi
Metode Asosiasi adalah suatu metode yang berusaha untuk memenuhi
hajat atau kebutuhan anak usia 4 - 6 tahun. baik untuk meruenuhi kebutuhan
kemampuan kcgnitif afcktif dan psikomcror. Untuk memenuhi ketiga ranah
tersebut, metode asosiasi ini berusaha untuk memberikan suatu stimulus
(rangsangan) yang bervariasi.
Metode Asosiasi ini mencoba mengikuti aim berpikir anak dengan
mengasosiasikan huruf-huruf Al-Qur'nn ke dalam beutuk benda-benda yang ada
di alam sekitar. Mctode Asosiasi ini melibatkan uusur-unsur pennainan seperti
mewamai, meniru, imajinasi. Hal ini dilakukan untuk menguatkan memori anak
dan ruengingatkan bnruf-huruf hijaiyah bail dalam melafadzkan huruf maupun
dalam membentuk buruf
Adapun :lSOSiaCSl yang digunakan dalam metodc asosiasi ini adalah anal
lebih dipcrkenalkau pada bcuda-benda yang ada di alam sckitar tcuunma pada
benda-benda yang ada di Jingkungan rumah.
46
3. Unsur-unsur yang ada dalam metode NClsiasi
3. Dalam kegiatan rnembaca
Untuk mengembangkan kemampuan mengingat suatu huruf, maka ntetode
uu merangsangnya dengan mengasosiasikan huruf-huruf Al-Qur' an ke dalam
benda yang ada di sekitarnya. Dan untuk menguatkan kemampuan mengingatnya
maka anak diperkenankan untuk mewarnai.
b. Dalam kegiatan menulis
Dalarn menulis selain dari ascsiasi huruf ke dalam benda yang ada di
sekitarnya, kemudian Iebih diperkuat lagi dengun unsur-unsur seperti menebalkan
sehingga tangau anak lentur dalam membentuk huruf, yang kemudian anak dicoba
untuk mernbentuk atau meniru huruf dengan sendirinya. Selain menebalknn dun
membcntuk dan rncniru huruf maka dibentuk peneguhan atau pengnlangan.
4. Dasar-dasar Metode Asosiasi
a. Dasar Bahasa
Membaca dan meunlis merupakan kemampuan bahasa.kemampuan bahasa
tersebut diprcieh dengan cara tertcntu.Seperti yang dikemukakan oleh Jalaiudin
Rachmat (1989 : 308) bahwa "anak-anak rnemperoieh nengetahuan tiga bahasa
melalui tiga proses yaitu, Asosiasi.Lmitasi dan pencguhan".
h. Hmu Jiwa Asosiasi
Menurut psikalogi Asosiasi, prilal,u individu pada akikatnya terjadi karena
adauya pertukaran atau hubungan antara stimulus (rangsanganl dan respon
tanggapan. Berdasarkan pandaugan ilmu jiwa asosiasi bahwa pada dasarnya teori
Asosiasi ini menekankan pada pentingnya kesiapan (readness), latihan (exercise)
47
dan pacta hasi} yang menyenangkan {good effect) dalam beJajar.(M0ch.Ali,l 983 :
17).
5. Metodologi Mengajar Dengan Mcnggunakan Metode Asosiasi
a. Dalam Membaca
1. Sebelum anak mulai mcrubaca huruf maka anak terlcbih dahulu diperliharkan
gambar benda yang menjadi bahan Asosiasi.
2. Setclah ia melihat dan mcngamati gambar benda tersebut maka auak
diperkenalkan pada huruf al-qur'an yang sesunggubnya .
Pada point saw dan dua. diulang beberapa kali sehiugga anak refleks
dalam merespon stimulus yang diberikan guru yang pada akhirnya auak dapat
melapadzkan huruf-huruf al-quran tersebut pan kcgiatan tersebut dilakukan
setiap kali mcneruui huruf bam.
b. Dalam Menu.is
1. Sebelum anak 1l1111ai raenulis. nuak tericbih dahulu melihat ccntoh yang
tersedia dalam buku.
2. Setelah anak meiihat contoh huruf yang telah ditulis dalam buku
tersebut.kemudian guru memberitahukan dar arah mana siswa mulai rnenulis
huruf
3. Anak mcnehalkun hurufdenean cnra mengikuti potongan huruf
4. Setelah PI"C.lSCS menebalkan huruf selcsai scsuai dengan jumlah yang
discdiakan, kemudian anak mcmhuat huruf seperti contoh den all cara meniru.
48
b. Belejar Membaca dan Menulis Huruf Hijaivah Dengan Menggunakan Metode
Bilhikmah.
1. Latar Belakang Muaculnya Metode Bilhikmah
a. MelihaL dari kenyataan yang ada banyak teori belajar membaca dan menulis
yang memerlukan waktu yang culcup lama, padahal menurut beliau (Drs.M
Wildan Yahya M.Pd) huruf Al-Qur'an sangat sedikit. Karenu itu disusunlah
sebuah buku penuntun belajar menulis dan membaca huruf Al-Qnran dengan
menggunakan sebuah metode yuiu mctodc Bilhikmah. Dimana metode
Bilhikmah iui menyajikan materi pelajaran dengan setting materi yang
bervariasi dan efesien, dengan harapan dapat rnernpercepat proses pengajaran.
b. Melihat dari kenyataan banyek teori belajar yang mcngudakan pengulanguu,
namun pengulangan tersebnt kurang efektif Karena itu belian bertekad untuk
menyajikan materi dengan pengulangan pada huruf yang meruiliki
karakteristik yang sama. sehingga sekaligus dapat melatih anak agar mampu
mcngklasifikasikan (membedakan karakteristik huruf).
c. Bcliau (Drs.M Wildan Yahya M.Pd) berkeinginan bahwa kemampuan
mcmbaca dan rneuulis dapat terkombinasi sejak dini, karena itu disusunluh
tear; y.'lng: u-enyajikan bahan pclajaran membaca dan meuulis huruf
(1. Anak usia TK. memerlukan penguatan pada memorinya. karcna itu diawal
pcmbelajarun diperkenalkan huruf dengan Asosiasi gam bar.
Adapuu asas-asas psikologi yang digunakan pada metode Bilhikrnah ini
adalah :
a. Ilmu Jiwa Gestal.
49
b. Ilmu Jiwa Asosiasi
(Hasil interviue denzan penulis buku ,tanggal 16-9-2000)
2. Pengertian Metode Bilhikmah
Metode Bilhikmah adaiah suatu metode yang berusaha untuk mernperoleh
dua keterampilan sekaligns, yaitu rueaulis dan membaca huruf Al-Qur' an secara
cepat dan efisien dengan melibatkan unsur-unsur asosiasi, menyajikan materi
dimulai dari keseluruhan huruf keniudian diadakan pengulangan secara bcrvariasi
3. Unsur-unsur yang terdapat dalam Metode Bilhikmah
a. Dalam memperkenalkau karakteristik huruf anak diperkenalkan dengan
asosiasi di awal pembelajaran, namun asosiasi yang digunakan hanya
disesunikan dcngan anatomi huruf yang meruiliki persamaan .
b. Dalam membaca huruf terdapct bcbcrapa tahapan dulam metode Bilhikmah ini
yaitu :
a) memperkenalkan semua lnuuf hijaiyah yang jumlahnya ada 30 semacom
alfabet .
b) Kemudian anak diajarkan uuruf yang memiliki karakteristik yaug sama seperti:
............ ,t., _<r J<.,~ ~..::....:,:.. <-,J • ~\J - J\~ - J-!.llYang selarjutnya diadakan pengulangan diantara huruf-huruf di alas.
c) Dulam menulis huruf anak hanyn dibcri tanda cara menulis.yaitu dimuiai dari
kanan bagi.m alas kcmudian a.iak disuruh mennlis sendiri _
4. Dasar-dasar Metode Bilhikmah
3.. Emu Jiwa Asosiasi
Ilmu jiwa asosiasi berpendirian bahwa kesciuruhan iru terdiri dari
jumlah bagian atau unsur-unsur . Dalam ilmu jiwa ascsiasi ini berpriusip pnlu
50
bahwa apabila diberikan stimulus dengan sendirinya akan dibangkitkan respon .
Berkat Iatihan yang terus menerus, maim hubungan antara stimulus dan respon
menjadi otomatis . Dan akhirnya belajar hanya dengan inenemukan kebiasaan
yang bersifat mekanis .
b. Ilmu Jiwa Gestal
Teori ini berpendapat bahwa :
1. Keseiuruhau memiliki arti lebih luas daripada jumlah bagian-bagiannya
Manusia dipandang sebagai organisme yang berfikir dan bertindak sebagai
suatu keseluruhan .
2. Teori ini tidak mengakui adanya bagian-bagian otak yang inempunyai fungsi
fungsi tertentu, seperti pendapat teori daya .
3. Manusia sebagai makhluk yang ;\ktif, yang selalu berada dulam kcadaan
lnteraksi dengan lingkungannya .
Adapun teknik membnca yang dignnakan dalam metode ini adalah melalni
teknik drill (Iatihan secara pengulcngan ).
S. Metodologi Pengajaran
a. Pada awal pembelajaran, anak diperkenalkan pada huruf-huruf melalui asosiasi
garnbar.
b. Metodologi dalam mernbaca
I. Anak diperkcnalkan pada huruf Hijaiyah secara keseiuruhan mulai dari 1./' -
2. Setelah selcsai pcnyajian matcri secara keselurulian, maka anak diberikan
pengajaran pengulangan yaitu sesuai dengan karakteristik huruf .
'i I
Contoh:
Setelah selesai pengulangnn duri scmua rnateri membaca selesai maka
diadakan evaluasi yaitu dengan menyambungkan garis deri huruf ke huruf dengan
tujuan untuk mengetahui kemampuan anak daiarn mengidentifikasi huruf .
c. Metodologi dalam menulis
1. Anak diperlihatkan pada contoh hnruf
2. Anak diberitahukan dari arah mana rnereka mulai menulis
3. Anak dipersilahkan untuk membuat huruf sendiri dengan cara meniru
BAB III
PROSEDUR DAN HASIL PENELITIAN
Bab I telah dijelaskan bahwa metode yang digunakan pada penelitiau lJ11
adalah metode "Eksperirnen" karcna sclain cocok untuk menentuka» bagaimana
dan mcngapa suatu kondisi terjadi. Perubahan iIU dapal diamati baik melaiui
proses maupun basil yang diperoleh. Bcrkuitan dengan hal tersebut dalam Bab III
ini penulis akan menguraikan jalannya persiapan eksperimen, pelaksanaan
eksperimen, cara mengumpulkan data hingga pengolahan data. Untuk lebih
jelasnya hal terse but diatas penulis akan paparkan berikut ini.
I. Pcrsiapan Pcnelitian
a. Data yang dibutuhkan
Sebagaimaua diketahui bahwa penelitian ini rnengenai perbandingan
tiugkat efektivitas mctode Asosiasi dengan mctede Biihikmuh dalam kemampuan
membaca dan menulis huruf hijaiyah tunggal pada anak usia 4-6 tahun.Untuk
tercapainya pcuelitian ini maka terdapat data yang dipcrlukan . yaitu scbagai
berikut:
1. Kriteria usia
Untuk mengetahui usia siswa (santri baru) yang termnsuk padu kclornpok
usia 4-6 tahun. maka pcneliti mengudakan pcnclitian dcngan earn mcncutatnva
dilfi iiISi\: pcndattaran. Kem.rdian anak dikelompokkau sesuai dengan usia
mereka. Seteiah data diperoleh temyata anak yang berusia 4-6 tahun berjumlah 35
orang dari 42 orang santri
2. Kriteria kemampuan
52
Dalam penelitian ini kcmampuan awul anak sangat .nenentukan pada
pengambilan sam pel. Untuk itu peneliti mengadekan tes pada anak saru persatu
dalam mcrnbuca dan menulis huruf hijaiyah Yang berjumlah 30.- -
Setelah res awal ( pre Test) selcsai temyara dari 35 anak tersebut diperoleh data
sebagai berikut :
1) 15 orang anak sudah mampu mcmbaca dan menulis ,,--, I
2) 20 orang anak sudah mampu mcmbaca huruf-ee., ~ I dan mampu menulis
3) 10 orang anak belum mampu membaca dan rnenulis huruf satupun
Agar pencliticn cksperimen mctcdc ini benar-benar terhindar dari bias dan
memcnuhi validitas internal maka anak yang dijadikan sampel adalah anak yang
berjumlah 10 orang. Jurnlah anak yang dijadikan sampeI tersebut merniliki
karakteristik yang hampir sama yaitu diantaranya 6 orang aJ18k berusia 5 tahun, 4
orang anak berusia 5,5 tanun. Selain usia mereka pun memiliki kondisi fisik yang
sama (schat jasmani dun rohaui ) dan mcnurut keterangan orang tuanya mereka
benar-benar baru pertama kali mcmasuki lembaga pendidikan formal serta mereka
benar-benar belum bisa apa-apa..
3. Kritcria Pengajar
Guru I pcngaiar rnerupakan snlah satu komponen pendidiknn yang sangat
bcrpengaruh. Dimaria rnereknlah yClIlg: aknn mcnyampailcan bahau pelajarnn
kepada siswa. Karena keruampuan guru sangat menentukan pada kelancaran
Proses Belajar Mcngajar. Oich sebab ill! peneliti menentukan serta memilih guru
yang sama-sama sudah berpengaiaman, pernah mengikuti pcnataran dan merniliki
tingkat pendidikan yang sama. Karena itu pcneiiti meminta bantuan kepada kepala
54
sekolah untuk memuerikan informasinya, sehingga didapatlah 2 orang guru yang
memenuhi syarat tersebut. Setelah data diperoleh maka anak dibagi pada 2
keJompok yaitu kelompok eksperimen dengan menggunakan metode Asosiasi
dan metade Bilhikmah untuk kelompok kontrol.
Uutuk lebib jelasnya maka dapat dilihat dalam tabel d i bawah ini .
TABEL I
f-A Nama Santri
No Kelampak Eksperimen I No Kelompok Kontrol IC-.+- !-oo-l--1- Mach. Rizaldy 1 ~ Mach. Hafidzha 1
12 Mach. Mandy r:], NRuit1a,M~3 Yuliska ~ I
''--"-____ 1
4
5Rill M __-:r_Sal_' ._---r---s- Witdan 5 I Asep
r I.~__.......jI, B Nama Guru Ibu Hetty tIiJULilis
Il l· I~(MI ,eto~ang ~IMetad" Asasiasi Metod~Bilhikn~=-gunakan
b. Penyusunaa Alat Penelitian
Mctode yang dignnakan dalam penelitian ini adalah eksperimen, untnk
mempcrolch data Ieraang efcktivitas penggunaan metode Asosiasi dengan metode
Hilhikrnah (1,11,1111 mcmbaca dan menu lis huruf hijaiyah tunggal pada anal, usia 4-
6 tahun. maka alar penelitian yang digunakan adalah Observasi Parsifatoris.
Duiam penelitian eksperimen ini peneliti mengamati dan rnencatat gejala atau
perubahan kcmampuan yang terjadi pada suat PBM berlangsung.
55
Adapun aspek yang dinngkap dalam eksperimen ini adalah kemampuan
anak pada saat PBM berlangsung, yaitu sebagai berikut :
I, Kemampuan dalam mernbaca
Melafadzkan huruf
2.. Kemampuan dalam mennlis
Menulis dimulai dari bagian atas sebelah kanan
Mampu membentuk huruf sesuai dengan anaromi huruf
Mampu menempatkan tanda titik / cirri huruf
3. Minat yang dipcrlihatkan anak
Kehadiran
Perhatian
Keaktifan
c. Rencana i jadwal Pclaksanaan Eksperhnen
Setelah data anak, guru dan .bahan pelajaran dipcrsiapkan mnka pcneliu
menentukan jadwal untuk melaksanakan eksperimen. yaitu sebagai uerikut :
1. Eksperimen dilakukan selama satu bulan, yaitu mulai tanggal 16 Agustus
2000 sampai dengan tanggal 16 september 2000,
2, Waktu yang digunakan dalam pCllBQmpw.1all hahan pelajaran adalah jam
dalam setiap hari
3 Peneliti mengadakan kontrol setiap hari dalam melihat perubahan-
perubahan yang tcrjadi pada enak selama proses belajar rnengajur
berlangsung
4. Peneliti mengadakan evaluasi secara keselurnhan setiap satu minggu sekaii
56
5. Setelah satu bulan, peneliti mengadakan evaluasi
II. Pelaksanaan Ekspcrimcu
Setelah data anak, guru, bahan pelajaran dan jadwal untuk mengadakan
eksperimen siap maka eksperirnen dilaksanakan . Eksperimen dilakukan melalui
tahapau-tahapan sebagai beriicut :
Tabcl2
Pclaksaaaan kegiatan scbelum penyampaian tnateri
No Tanggal Kegiatan
1 16 s.d 17 - 8-2000 IDindakan kcgiatan pre tes
2 18-8-2000 ~(ldakan pembagian kelompok
~- ----
Tabel3
Pelaksanaan Penyampaian materi
No Tanggal Kclompok Eksperimen Kelompok Kontrol -~
I Mater-i Membacu MatcriAnak belajar mengenal
1 19-~-2000 Anak diperkeaalkaa pod" huruf karakreristik huruf mclalui
'I asosiasi gambar
2 20-8-2000 Lirur Libur
h-21-8-2000 Anak dipcrkenalkan pada huruf Melanjutkan mengcnal
00 karakterisrik huruf22-82000
h-- .----Anak dJajarbn, nrC"lbacal. ·1 Anak diperkeualkan puda huruf
0 huruf 0- \5 23 8-2000 Anak diperkenalkan pada huruf Anak diajarkun membaca
LC"C huruf <..?--\6 24-8-2000 Anak diperkenalkan pada huruf Anak diajarkan membaca
. 'C ___,_ Huruf j ~'\
7 25-8-2000 Anak diperkcnalkan pada huruf Anak diejarkan mcmbaca00 huruf ~ v .::»
8 26-8-2000 Anak diperkenalkan pada huruf Anak diajarkan membaca
57
Diudakan evaILl"; akhir dala'" [Diadabl1 evaluasi akhirmenulis dalam mcnulis.:.:..::.:=."'-. --.J
I 3>0' I1-· -_... ==1Diadakan cvaluasi akhir dahlll Diadakan evaluasi akhirmembaca dalam mcmbacn I
I(r huruf
U 00~9 27-8-2000 Libur Libur10 28-8-2000 Anak diperkenalkan pada huruf Anak diajarka~ membaca
l.J'huruf
eGG-II 29-8-2000 Anale diperkenalkan pada huruf I Anak diajarkan memba,
M30-8-2000
- huruf\ LL(j"
Anak diperkenalkan pacta huruf Anale diajarkan membacac/ huruf (jP "" p-'"
13 31-8-2000 Anak diperkenalkan pada hUTUf Anak diajarkan mernbaca
c/ 1_ huruf 0 c.f> cY'14 1-9-2000 Anak diperkenalkan pacta huruf Anak diajarkan rnembaca
5>..':0 huruf ,-.»,J_15 2-9-2000 Anak diperkenalkan pada huruf Auak diajarkan membaca
huruf I
Lt- .§,J~
16 3-9-2000 Libur Libur
r17 4-9-2000 Anak diperkenalkan pacta huruf Anak diaiarkan menuiis hur~~
~ 00. j ...0 \
18 5-9-2000- Auak diperkenaikan pacta huruf Anak diajarkan menulis huruf
~.'J "" 0 c-»
6-9-2000 Anak diperkenalkan pada huruf Anak diajarkan rnenulis huruf
J 0 c> 0
120 7-9-2000 Anak diperkenalkan pada huruf Anak diajarkan menulis uurufr 'C- L.- e:-
21 8-9-2(j~nak diperkenalkan pada huruf Anak diajarkan mcnulis huruf~.. \ ~ ~
J r' <..:r cS"23 10-9-2000 I Libur Libur24 11-9-2000 Anak diperkcnalkan pada huruf Anak diajarkan menulis huruf
9> J" J' '" )"25 112-9-200() Anak diperkenalkan pada huruf Anak diajarkan mcnulis hum!'
I. , (5.JJ
~- 13-9~2()OO Anak diperkenalkan pada huruf l- Anakcrrajarkiln menulis huruf
58
III. Hasil Ekspcrimen
Berikut ini basil pcngamatan selama satu bulan dari kelompok eksperimen yang
menggunakan metodc Asosiasi dan kelompok kontrol yang menggunakan metode
Bilhikmah. DimaI13 data hasil pengamatan terse but berbentuk kualitatif yaitu
berorientasi pada proses. Data sebagian disajikau dalam bentuk kode-kode
tertentu, yaitu sebagai berikut :
Xl = Kelompok Ekspcrimen dengan mengunakan met ode Asosiasi
X2 = Kelompok kontrol yang menggunakan metode Bilhikmah
Tabel4
Pengamatan Pl-OSCS Belajar Pada Minggu I
Ketcrangan
. ,Yaitu pacta huruf~ ." "ISehiugga proses asosiasihums diulang kemhali I
Kcl: Anak kelompok Ikontrol bchun sarnpaipndn marcri rncnulis.
Mampu melaiadzkarmyadengan baik tetapi masihlamban
o
o
o
Kip. XlT1<lp. X2
(F) t~4 3
rAl KemampuanMembaca
~Il'Anal. mampu melafadzkanseluruh huruf dengan baik
I (sesuai dengan jumlahI lnuuf yang telah diajarka)
1
2 Anak selalu terlu.~a~padahuruf yang- merniliki
II I ;:~~:terlstik yang hampir
3 Anak sama sekaii lupaI dalam mclafadzkan huruf
I ,
I I
1 I' I
IB -i-?K-e-n-la1"11PLl-an-IV-I-eJ-lU-Ii-S-1-=='==+--~~~~=::=-----'-i
I, 1 Anak sudah mampu 3 Tctapi posisi huruf
Imenuliskan hurnf scsuai I bclum rapihdengan karakteristik huruf
L(anatomi.tanda/ciri huruf Idan cam penulisan huruf) I
_---'--__~ l _
ompok1 sarnpaimenulis
ibentukna (kuraugerbalik)
ya dad1
iskanuyasebelah kiri
ksperimenpada mingu
a anak hadirgkan padantrol 3cdir pcnuh
anak hanya
2 Anak hanya mampu I 0 Dalam menu!membentuk anatomi huruf dimulai dari ,can menenpatkan tanda/ciri atau bahkanhuruftanpa memperhatikan menuliskanncara penulisan bagian bawal
0 Anak santa sekali bclum 1 0 Huruf vanz d0• 0
rnampu membentuk tidak sempuranatomi huruf dengan baik atau bahkan twalaupun anak sudahmampu menempatkan Ket: Pada keltanda/ciri huruf dan kontrcl belunmemperhatikan cara pada pelajranpenulisan
C Minar
I Kehadiran selama PBI'!lpada minggu ke satu
8 had 5 0 Kelompok e- -,- < 8 l.ari 2 selama PBM
I ke satu semu
I
penuh, sedankelompok kaorang unck h,dan 2 orang.
I Ihadir 6 nari.2 I
Perharian Pada saat belajar:
I I- Mau bclajar dengan 4 2
\
sendirinya I
I- Harus dibujuk 1 3
II ,I] I
Keaktifan
I II
I14I,i
Mudah menyeroh
:\ndk rncnyelesaika»materi sesuai tuntutanYaitu pada "ant bertemu
: dengan huruf scpcrti:I Pad3 aoak klp. Xl :;...)';..,0"j Pada anak kIp. X2 U·
60
Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa setelah mengalami
proses belajar mengajar satu minggu dengan menggunakan metode masing
masing ruaka terdapat perbedaan perbedaan kemampuan maupun motivasi yang
diperlihatkan anak setiap kelompok, yaitu sebagai bcrikut :
1. Kemampuan anak dalam melafadzkan huruf berbcda yaitu pada kelornpok
eksperirnen 4 orang sudah mampu melafadzkan huruf dengan baik, sedangkan
1 orang Iagj ia sama sekali lupa pada hurufj , Hamlin setelah proses asosiasi
diperkuat lagi pacta akhirnya anak dapat melafadzkannya dengan baik. Pada
kelompok kontrol 3 orang anak sudah mampu melafadzkan huruf dengan baik
sedangkan 2 orang anak lagi selalu tertukar pada huruf yang memiliki
karakteristik yang hampir sama.
2. Kemampuan anak dalam menuliskan huruf yaitu pada kelompok eksperimen
::; orang sudah mampu menuliskan humf sesuai dengan anatomi huruf tanda
titiklciri huruf dan cara peuulisan huruf hal tersebut terjadi karena adanya
proses meuebalken humf terlebih dahulu sehing.ga tangan anak lebih rcflek
dalam membentuk huruuf 1 orang lagi anak sudah mampu membentuk hUTUf
tctapi belum memperhatikan cara penulisaunya. Dan satu orang anak Iagi
sama sckali bel lim mampu membcntuk anatomi huruf dcngan sempuma
waluupun tanda/ciri hurufdan cara peuulisannva sudah bcnar
3. kchadiran anak kclompok ehperim~n selama PlfM pada minggu ke sate auak
hadir penuh vaitu selama 8 hari. Sedangkan kehadiran anak kelompok kontrol
hanya 3 orang anak yang hadir pennh dan 2 orang anak Iagi hanya hadir 6
hari.
61
4. Anak kelompok eksperimen pada saat belajar, 4 orang anak tidak periu
dibujuk sehinga walctu yang digunakan lebih efektif dan satu orang anak lagi
perlu sedikit dibujuk oleh guru. Pada kelompok kontrol hnnya 2 orang saja
yang mau belajar dengan sendirinya, sedangkan 3 orang anak Iairmva hams
dibujuk agar mau belajar sehingga waktu yang digunakan menjadi kurang
efektif
5. Pada kelompok eksperimen 4 orang anak memperlihatkan kcrckunan dalam
belajamya yaitu pada saat menemukan huruf-huruf yang sulit ia berusaha
untuk kcmbali mengingnt pada asosiasi huruf, dan satu orang Iagi mudah
menyerah. Pada kelompok kontrol 3 orang anak terlihat tekun dalam belajar
dengan cara mengingat pelajaran yang lalu yaitu dengan mengurutkau huruf-
huruf tersebut, dan 2 orang anak lagi mcnyerah dengan begitu saja.
Tabel5
Pcngamatan Proses Bclajar Pada Minggu 11
4
(F)
KIp. X2
rfKem a DlPua nMem b3ca IKIp. Xl T- Keterangan
I (F) l] Anak mumI'" me]afacl?~-4'----+---'----l1 Mampu melatadzkan
I seluruh humf dcngan hai k seluruh huruf dengan,
baik
11
huruf yang tclah diajarka)
(sesuai dcngan jumlah
I2 Anak selalu tertukar pada Pada ..kIp. eksperimen I
L--L_f_YaI_,_g_n_'e_'_"_il_ik_i__---" ~_~__~_aI_1ak tertukar cla]~
62
karakteristik yang hampir mengucapkan hUTllfc.Y>J
sama Pada klp. Kontrol anak,
tertukar dalam
melafadzkan huruf .I>
3 Anak sama sekali lupa o 0
dalam melafadzkan huruf
B Kemampuan Menulis
1 Anak sudah mampu 5 0 Tetapi posisi huruf
menuliskan huruf scsuai belutn rapih
dengan karaktcristik huruf Pad a kelompok kontrol
(auatomi.tanda/ciri huruf anak belum sampai pacta
can cara penulis,111 huruf) pclajaran rneuulis
2 Anak hanya mampu 0 0
rnembentuk anatomi huruf
dan meucnpatkan tanda/ciri I,,
huruf tanpa mem perhatikan
cara penulisan
3 Anak sama sekali belum 0 0
marnpu membentuk
63
anatomi huruf dengan baik I I
walaupun anak sudah
mampu menempatkan
tanda/ciri huruf dan,
memperhatikan cara,
penulisan
l IC Minat
Pad a klp. Eksperimen~1 Kehadiran selama minggu
ke2 dan Up. Kontrol
- 6 hari 5 5 kehadiran anak pada
- < 6 hari mingu ke 2 yaitu sclama
1- 6 hari anak hadir penuh
I ,
12 Perhatian Pada saar belajar:I
I
- Mau belajar deugan 5 3 Semua anak kelompok
sendirinya ekspcrimen sudah
rnenunjukkan kemauou
I I1
belajar sendiriI,I
I - Hams dibujuk I 0 2 Sedangkan pada kip.
Kontrolmasih ada 2
orang anak yang harus
________~ L '___dl_·b_l1_.iU_I_(agar man belajar
64
3 Keaktifan
- Tekuu / tahan uji 5 3 Anak mudah menyerah
- Mudah menyerah 0 2 pada humf-huruf yang
~rasakan sulit : ,feY'
II
Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa setclah mengalami proses
belajar pada minggu lee dua maka terjadi perubahan - perubahan pada setiap
kelompok, yaitu dianataranya :
1. Pada kelompok eksperimen 4 orang anak sudah mampu melafadzklan huruf
dengan baik, dan satu orang auak lagi selalu tertukar pada huruf-huruf yang
merniliki karakteristik yang hampir Sarna begitu pula perubahan yang
terjadi pada kelompok kontro1. Pada kelompok eksperimen anak yang
tertukar dalam melafadzkan huruf yaitu pada huruf if if,namun setelah
asosiasi diperkuat lagi akhirnya anak dapat membedakan huruf tersebut,
sedaugkan pada kelompok kontrol auak yang tertukar dalam melafadzkan
huruf vairu pada huruf j.) "sehingga anak harus
diingatkan kembali dengan caramengurutkan huruf-huruf tersebut.
Pada kelompok ekspcrimen scmua annie sudah mampu IlH..-nuliskan huruf
sesuai dengan karaktcristik huruf (anaromi, tanda/ciri huruf dan cam
pcnnlisan humf) walaupun posisi huruf belum rapih. Sedangkan pada
kelcmpck kontrol pelajaran meuulis belum diajarkan
65
)1 1315
3. Minat yang diperlihatkan anak yaitu mulai dari kehadiran, perhatian dan
keaktifan anak dalam belajar semakin meningkat yaitu dengan semakin
bauyaknya huruf yang dibaca maupun ditulis .. Pada kelompok kontrol
hanya kehadiran yang meningkat sedangkan perhatian dan keaktifan anak
dalam belajar sudah terlihat ada peningkatan walaupun bclum memuaskan.
Tabel6
Pengamatan Proses Belajar Pada Minggn III
A Kcmampuanlvlembaca TIP. X1l Kip. X2 KeteranganI(F) (F)
1 Anak mampu melafadzkan 4 0 Pada kelompok kontrolseluruh huruf dengan baik materi membaca sudah(sesuai dengan jumlah selesai
,huruf yang telah diajarku)
2 Anak selalu tcrtukar pada 1 0 Pada klp. Eksperimenhuruf yang memiliki I anak tertukar pada huruf-'karaktenstik yang hampir tetapi setelah prosessama asosiasi diperkuat lagi
" Anak sama sekali lupa 0 0 akhirnya anek dapat~
dalarn melafadzkan huruf mcmbedakan huruf
II
I I
!(ell1ampuLl11 Mcnulis--
lo--r=l1a~SUdahmampu
--r- Anak sudah rnampu-
)
I
menulisknn huruf sesuai menuliskan huruf dcngandengan karakteristik huruf baik dan posisi huruf(anatomi.tauda/ciri huruf sudah mulai rapihdan cara penulisan huruf)
2 Anak hanya mampu 0 ~lcnUliS hurufmulai dari
Imembentuk anatomi huruf kiri bahkan dari bagian
I dan meucnpatkau tandalciri bawah
66
- h~u=ru"fCCt=a=np=a=m=e=m=p=erhatikaJ.1
cara penulisannya3 Anak belum mampu 0
membenruk anatomi hurufdengan baik walaupunmampu mener»patkantanda/ciri huruf danmemperhatikan carapenulisannya
4 Anak sama sekali belum amampu menuliskan huruf
Huruf yang dibentukanak tidak sempumaseperti dalam membuatgeligi pada huruf
0---'0Anak bahkan sama sekelibelum mampumern bentuk hurufkecuali huruf
Kehadiran anak kip.Eksperimen dankelornpck kontrol Padaminggu ke tiga yaitusclama 10 hari anakhadir penuh.
klp. Eksperimen anakmemiliki kcmauanbelajar sediriSedangkan pada kip.Kontrol 2 orang anakhams letap dibujuk agarmall belajar
2
2
3
3
5
5
5 Keaktifim anak kip.Eksperimen semakinmeningkat. pada klp.
LKontrol ada 2 anak yang
I mudah menyer<l!l____------L- __ __~ _
Mullah menyerah
Perhatian Pada saar belajar:Mall bclajar dengansendirinya
Hams dihujuk
KeaktifanTekun dan tahan uji
3
C MinaI ~~+I~- +-----+------~~1 ~ehadiran pada minggu kc
trgelOhari 5<10hari
2
Berdasarkan data eli atas dnpat disimpulkan bahwa proses bclajar mcngajar
pada minggu ke tiga dapat dilihat perubahan-perubahan scbagai berikut:
1. Pada kelompok eksperimen 4 orang diantara mereka mamou melafadzkan
huruf dengan baik sedangkan satu orang lagi terjadi pertukaran dalam
67
melafadzkannya, seperti huruf ,-~', <.:.-_'1 ,namun setelah proses asosiasi
diperkuat pada akhirnya anak dapat rneiafadzkannya dengan baik
2. Pada kelompok ekspcrimeu semua anak sudah mampu menuliskan huruf
dengan baik dan posisi huruf sudah mulai rapih. Pada kclompok kontrol 3
orang diantara mereka sudah mampu membentuk huruf sesuai dengan
anatomi huruf dan mampu menempatkan tanda titik/ciri huruf walaupun
cara penulisannya belum bcnar yaitu ada yang dari bagian bawah dulu
ataupun ditulis sebagian-sebagian baru disambungkan, sedangkan 1 orang:
diantara mercka belum mampu membentuk anatomi huruf dengan baik
yaitu selalu ada yang kurang dalam membuat geligi huruf dan satu orang
lagi anak sarna sckali behnu mampu menuliskan huruf kecuali huruf
3. Kchadiran anak kelompok eksperimeu dan kelompok kontrol selama PBM
pada minggu ke 3 anak haclir penult, dan pada kelompok eksperimcn semua
,_ anak sudah benar-benar tidak pcrlu dibujuk dalam bclajar sehingga waktu
belajar benar-benar efelctif Pada kelompok kontro! masih teiap terdapat
anak yang hams dibujuk dalam belajar sehiuga waktu bclajar sedikit kurang
efektif
4. Kcakrifan anak kelompok ekspcrimen dalam mcmbaca maupun dalam
menulis scmakin mcningkat vaitu dcnpan lehiu banvak huruf yang ditufis
.dan dibaca. Sedangkan pada kclompok kontrol hanya 3 orang yang diantara
mereka yang cukup aktif yaitu rekun dalam belajar dau tidak mudah
menycrah dan 2 orang lagi, mcreka kurang rekun dalam belajar dan mudah
rnenyerah tertarna pada saar menemui huruf-huruf yang sedikit sulit.
68
Setelah rnengalami proses belajar mengajar 3 minggu maka pada minggu
kc 4 diadakan evaluasi secara kescluruhan materi baik dalam membaca maupun
dalarn menu lis. Adapun hasil evaluasi disajikan dalameentuk kuantitatif karena
data ini mcrupakan hasil akhir anak setelah mengalami proses belajar selama I
bulan. dan evaluasi dalam menulis anak bukan dalam taraf meniru huruf Iagi
tetapi membentuk huruf sesuai dengan kemampuan mereka dalam mengingat
karakteristik huruf. Data disajikan dalam tabel dibawah ini.
Tabel 7
Data Kemampuan Anak KelompokEksperimcn Dulam Menulis dan
Membaea Hurnf Hujuiyah
Nama - Kcmampuan~cmbac:'l Menufu
Kctcrangan
55
30 55Rizaldy Mendapat skor 30 dalam membacakarena anak dapat mclafadzkan seluruhhuruf hijaiyah ( 30 huruf ) danmendapat skor 5.5 dalam menulis karenaanaka dapat mcnuliskan huruf sesuaidengan karaktcristik huruf (anatomi,penempatan tanda/ciri huruf sertamcmperbntikan caw penulisannya )sebanyak 17 huruf serta mampumembcnruk anatomi huruf yang kurangscmpurna tetani mampu menempatknntanda/ciri huruf dan sesuar cara
rn pcnulisannvn st'banyak ~ hurul.AfanJi--- 3-0-·--t---c~----- Mcndapat skor 30 d;a~la"l:Cn=I'-n-e-nl'b-a-c-a-l
I k..ircna anal, 11WIllJlli mclnladzkan! I sclurun huruf hijuiyuh ( 30 huruf) dan
mendapat skor 55 dalam menuiis karenaanak mampu menuliskan huruf scsuaidengan karakteristik huruf (anatomi,penempatan tanda/ciri huruf danmemperhatikan cara pcnulisannya )sebanyak 17 huruf serta anak mampumembentuk anatomi huruf tctapi kcliru
I dlllam menempalkan tanda/elf! huruf I
69
,sebanyak 2 huruf
Yuliska 30 50 Mendapat skar 30 dalam membacakarena anak mampu mclafadzkanseluruh huruf hijaiyah ( 30 huruf ) daumendapat skor 50 dalam menulis karenaanak marnpu membcntuk huruf sesuaidengan karakreristik huruf (anatomi,penempatau tenda/ciri huruf danmemperhatikan cara penulisannyajsebanyak \5 huruf dan marnpumembentuk anatomi huruf sertamemperhatikan cam penulisaunya terapikelitu dalam menempatkan tanda/cirihuruf sebanyak 2 huruf
Riri M 28 50 Mcndapat skar 28 dalam membacakarena anak mampu melafadzkan 28lnuuf hijaiyah dan rnempercleh skcr 54dalam menulis karena anak mampumembentuk huruf seSU31 dengan
,karakteristik scbanyak 18 huruf
Wildun ]J 41 Mendapat skor 27 dalam membaca
I
karena anak mampu melafadzkan hurufsebnnyak ?.7 huruf dan mendapat skor41 dalam menulis karena anak dapat,mcmbentuk huruf sesuai dengankarakteristik huruf (anatoml,penempatau tanda/ciri huruf danmemperhatikan cara penulisan huruf )scb3nyuk 15 huruf serta marnpumembentuk anatomi huruf tanpamernbubuhkan tanda/ciri huruf
L .L.__~_----,~~anyakI huruf
TahclSDahl Kcmampuan Anak Kclompuk Konn-o! Dalam Mcnulls dan Mcmbacallinuf l l ujaiyah
KetcranganNama
Mach.l-lafidzha
-----,-----~n'a_i!'Pua~q::·Mcmb<lca l\1cnulis
30 I 40 Mendapat skor 30 dalam menuliskarcna auak mampu melafadzkanseluruh huruf hijaiyah (30 huruf) danmendapat skor 40 dalam menuliskarena anak I113mpu membentuk hurufsesuai dengan karakteristik huruf
70
-------c,--------,-----------,==--===="'.~=::c"':=i'l
30
I
25 35 Mendapat skor 25 dalam membacalcarena anak mampu melafadzkan
I huruf sebanyak 25 uuruf danmcndapat skor 35 dalam menuliskarena anak anak mampu membentukhuruf seSU3J denagan karakteristikhuruf ( anatomi, penempatantanda/ciri huruf serta memperhurikancara penulisan huruf) sebanyak 8huruf serta mampu membentukanatomi huruf tetapi tidak sempurna
I
namun sudah mampu menernpatkantanda/ciri huruf dan sesuar cara
I = __---j__~~pL'nulisannyasebanyak 5 huruL-r\:hs<l1-~-~28 30 I Mcndapat skor 28 dalam membaca
I . karcna enak dapat rnelafadzkan hurufsebanyak 28 huruf dan mendapar skor30 dalam menulis karena anak mampumampu membentuk huruf sesuardengan karakterik huruf (anatomihnmf, penempatan tanda/ciri hurufdan sesuat cam penulisannya)sebarryak sebanyak 7 hnruf sertamampu mcmbentuk anatomi huruf I
r==--_+Asep 20
Catatan :
1\
-rdan sesuai cara penulisannya tetaPi~I kelim dalam menempatkan tanda/ciri
huruf sebanyak 4 hnruf35 -~M'iendap:1t skor 20=d"a'la-m:--n--c1en ulis
karena anak mampu melafadzkanhurnf sebanyak 20 huruf danmcndapat skor 35 dalam menuliskarena anak mampu membentuk hurufsesuai dengan karakteristik huruf(anatomi, penempatan tauda/ciri hurufdan sesuai cara penulisannya )sebanyak 3 hUTUf serta mampumeuempatkan tanda/ciri huruf dan Isesuai cara penulisannya tetapianatomi humf yang dibentuk kurang
J sempurna sebanyak 5 huruf =:J
1. Nilai untuk kemampuan melafadzkan huruf yaitu setiap anak mampu
rnelafadzkan satu huruf mcndapat nilai I
2. Nilai uutuk kemampuan menulis huruf rnendapat nilai :; yaitu untuk :
[I. Kemampuan membentuk auatomi huruf
b. Kernampuan menempatkan tanda/ciri huruf
c. Cara pennlisan hnruf sesuai dengan kaidah penulisan
Berdasarkan data di atas dapat disirnpulkan bahwa :
A Pnd:l kclompok Eksperimcn
1. Kcmampuan anal kclompok cksperiuien dalam membaca ternyata 3 orang
anak sudah dapat melafadzkan scluruh huruf hijaiyah dengan baik sehingga
mereka mendapat skor 30 dan 2 orang anal. Iagi mampu mclafadzkau huruf
72
sebanyak 28 dan 27 huruf sehiugga mereka masing-masing memperoleh skor
18 dau 27.
2. Kemampuau auak dalarn menulis pacta kelompok ekspenruen ini ternyata 3
orang anak sudah mampu membentuk huruf sesuai dengau karakteristik huruf
(anatomi, penempatan tanda/ciri huruf dan sesuai cara penulisannya) sebanyak
17 huruf dan sudah mampu membentuk anatomi huruf tetapi keliru dalam
menempatkan tanda/ciri huruf sebanyak 2 huruf sehingga mereka memperoleh
skor 55. Sedangkan 2 orang anak Iagi sudah mampu membentuk huruf sesuai
dugan karakteristik huruf ( anatomi, penempatan tanda/ciri huruf dan sesuai
deugan cara penulisarmya ) sebanyak 15 huruf dan 18 huruf dan sudah mampu
rnenempatkan tanda/eiri huruf namun anatomi huruf yang dibentuk kurang
sempurna scbanyak 2 huruf sehingga mereka amsing-masiug mempercleh
skar 50 dan 4i.
B. Pada kelcmpck Kontrol
1. Kemampuan anak dalam membaca ternyata 2 orang anak sudah mampu
melafadzkan seluruh hurufhijaiyah (30 haruf) sehingga mereka meutperoleh
skcr 30. Sedaugkan 3 orang anak Iagj masiug-masing mampu melafadzkan 18
huruf 25 huruf dan 20 huruf sehingga mereka masing-masing memperoleh
skor 28.25 dan 20.
2. Kemampuan anak dalam menulis ternyata 3 orang anak sudah mampu
membentuk huruf sesuai dengan karakreristik huruf (anatomi, penempatan
tanda/ciri huruf dan sesuai era penulisannya ) sebanyak 8 huruf dan mampu
menempatkan tanda/ciri huruf serta sesuai dengan cam penulisannya namun
13
kurang sempurna dalam membentuk anatomi huruf sebanyak 4 huruf sehingga
mereka memperoleh skor 35. Sedangkan 2 orang anak Iagi masing-masing
sudah mampu mcnuliskan huruf sesuai dengan karakteristik huruf (anatomi,
penempatan tanda/cin huruf setta sesuai cam penulisannya) sebanyak 9 huruf
dan 7 uutuf serta mereka masing-masing mampu mampu membentuk anatomi
huruf serta sesuai dengan cara penulisannya tetapi keliru dalam menempatkan
tanda/ciri huruf sebanyak 4 huruf dan 4 huruf sehingga mereka memperoleh
skor 40 dan 30.
IV. Rangkuman Hasil Penelirian
A. Pada Kelompok Eksperimen
I. Hasil pengamatan PBM selama 1 bulan, sebagian besar anak sudah mampu
mclapadzkan huruf hijaiyah dengan baik sesuai dengan rnateri yang telah di
ajarkan, namun masih ada anak yang tertukar dalam melapadzkan huruf yang
meruiliki karakteristik humf yang hampir sama. Untuk mengantisipasinya
anak yang selalu tertukar dalam melapadzkan huruf terse but anak diingatkan
kcmbali pada asosiasi huruf sehiugga auak dnpat dcngan sendirinya
membedekan huruf dan akhirnya dapat melapadzkan hum r tersebut.
Pada evaluasi terakhir dimana mnteri yang di evalunsi selurub huruf y,lil\l
mulai dari huruf '-1 1 ternyata tiga orang anak mampu melapadzkan
seluruh buruf hijaiyah dcngan baik sedangkan dua orang lagi mampu
meiapadzakan 28 huruf dan hanya 2 sampni 3 huruf saja yang tertukar dalam
melapadzkannya.
74
3. Kemampuan dalam menulis, mulai dari pengamatan minggu ke sam sampai
dengan minggu ketiga anak sudah mampu menuliskan huruf sesuai dengan
karakteristik huruf ( anatomi, penempatan tanda/ciri huruf) walaupun pacta
awalnya pcsisi huruf kurang rapih, namun setelah latihan terus menerus dan
akhimya tangan anak Icbih lentur dalam membentuk huruf sehingga posisi
huruf yang di tulis mulai rapih, disamping ito terdapat pula sebagian anak
yang kurang memperhatikan cara penulisan huruf.
4. Pacta evaluasi rninggu ke 4 dimana evaluasi terse but anak sudah tidak dalam
tamp meniru huruf lagi tetapi di tuntut untuk menulis huruf sendiri scsuai
dengan kemampuan mengingat karakteristik bentuk huruf Temyata setelah
diamat! tiga orang anak sudah mampu menuliskan huruf sesuai dcngan
karakteristik huruf (anatomi penempatan tandalciri huruf dan cara
penulisannya). Dan dua orang anak lagi hanya mampu menuliskan huruf
sesuai dengan karakteristik huruf (anatomi penempatan tanda/ciri huruf dan
cam penulisannya) sebanyak 15 huruf dan sebagian huruf lagi masih terdapat
kekurangan seperti (anatomi penempatan tandalciri huruf ) yang kurang
sempuma.
5. Pada kelompok ekperimen. 811ak memperlihatkan minat yang linggi sepcrti
kehadiran selamn satu bulan Penuh. perhatian anak d3!<.1.01 belnjar Sall);~1l linggi
sehingga anak tidak perlu di bujuk dalam helajar. Adapun anak yang perlu di
bujuk dalam belajar hanya pada awal PBM tetapi setelah diperlihatkan
gambar, mewamai sehingga anak dengan sendirinya mau belajar. Selia
sebagiau anak lebih tekun dalam belajar walaupun menemui huruf-huruf yang
75
agak sulit dalam pembentukaunya walaupun masih ada salah seornug anak
yang suka menyerah pada saat menemui huruf yang bervariasi bent uk
anatoniiuya. Dengan tingginya minat yang diperlihatkan anak terse but waktu
belajar anak lebih efektif
B. Pada kelompok kontrol
1. Hasil pengaruatan PBM sclam satu bulan, maka sebagian nnak sudah mampn
melafadzkan huruf hijaiyah dengan baik sesuai dengan materi yang telah
diajarkan, namun masih ada anak yang selalu tertukar dalam melafadzkan
huruf \'ano~ 0
memiliki karakteristik yang hampir sama untuk
mengantisivasinya maka anak diingatkannya dengan cara mengurutkan huruf
dan mengulang-ngulangnya.
2. Dalam proses belajar mengejar pada saar pengulangun materi anak sedikit
lambat dalam mengingat nama-nama huruf scrta dalam melafadzkannya.
tetapi pada huruf-huruf bcrikutnya unak menjadi Icbih tancur dalam
mclafadzkannya. namun pada saat evaluasi akhur dimana rnateri disojikan
dalam bentuk yang berbeda anak selalu tcrtukur dalam melafadzkan huruf-
huruf yang meruiliki karakteristik yang hnmpir sama, yaitu diantaranya 2
orang anak mampu melafadzkan seiuruh huruf dan :3 orang anak lag i rnasib
sclalu tertukar dnlam rnelnfadzkan huruf \<Jllg memiiiki karaktcristik yang
hampir same.
3. Dalam menuliskan huruf melalui rBM hanya <Ida satu orang anak yang
mampu membentuk huruf sesuar dengan kurakteristik buruf ( anatomi,
pcncmpatan tannula/ciri huruf dan cara penulisannya). Dan sebagian anak
76
lainnya hanya marnpu membentuk anatomi huruf dan mermperhatikan cara
penulisan namun selalu keliru dalam menempatkan tanda/eirl huruf atau
kurang scmpurna dalam membentuk anatomi hurufnya.
4. Pada evaluasl keempat dimana anak sudah tidak dalam tarafmeniru lagi tetapi
anak dituntut unutk mampu meuuliskan huruf sesuai dengan kemampuan
mengingatnya, ternyata 3 orang anak mampu menuliskan huruf sesuai dengan
karakteristik huruf dan sebagian huruf lain masih terdapat kekuraugan seperti
kcliru dalam menempatkan taudsa/ciri huruf atau auatomi huruf yang dibentuk
kurung seuipurnu. Sedangkan dua orang anak lagi hanya mampu membentuk
huruf ssuai dengan karakteristik huruf sebanyak 9 huruf sdan 7 huruf dan
huruf lain yang dibenruknya terdapat kekurangan seperti anatonn yang
dibentuk kuraug sempuma atau keliru dalam menempatkan tandal clr- huruf.
). Minar yang diperlihatka» anak kurang mcmuaskan seperti kehadiran selama
satu bulan ndak scluruh anak hadir penult pada saat belajar sebagian besar di
antara mcrcka harus selalu dibujuk dan anak kurang tekun dalam
mcngerjakannya apabila menemui anatomi huruf yang bervariasi sehingga
waktu yang digunakan dalam belajar kurang efektif
BABIV
ANALISIS HASIL PENELITIAN
Berdasarkan hasil penelitian di TKiTPA Thoriqul Huda, Pungalengan
maka diperoleh data tentang perkernbangan kemampuan anak kelompok
eksperirnen dan kelompok kontrol, Kemampuan anak tersebut diperoleh sebagai
gambaran dari efektivitas metode Asosiasi dengan metode Bilhikmah dalam
membaca dan menulis huruf hijaiyah tunggaI pada anak usia 4-6 tahun. Data
tersebut diperoleh pada saat proses belajar mengajar beriangsung. Adapun
perkembangan kemampuan anak kelompok eksperimen dan kelompok kontrol
pada saat PBM Berlangsung dengan menggunakanmetode yang telah ditentukan
adalah sebagai berikut :
A .. Pada Kelompok Eksperimcn
1. Hasil pengamatan proses belajar mengajar selama satu bulan temyata 4 orang
di antara mereka sudah mampu melapadzkan huruf hijaiyah dengan baik,
sedangkan seorang lagi rnasih tertukar dalarn melafadzkan huruf yang
merniliki karakteristik yang hampir sama, namun hal tersebut dapat di
antisipasi dengan cam mengingatkan pada asosiasi huruf.
ApabiIa kita lihnt ternyata 4 orang dari 5 orang auak sudah mampu
melafadzkan huruf hijaiyah dengar' baik hal tetscbut menunjwkkan bahwa
tujuan yang ingin dicapai oleh rnetode Asosiasi dalam membaca sudah
tercapai. Bagi anak yang masih tertukar dalam melafadzkan huruf yang
77
78
memiliki karakteristik hampir sama tersebut maka metode Ascsiasi llli
mengantisivasinya dengan cara mengingatkan anak pacta asosisiasi huruf
Penyebab tertukamya dalam meJafadzkan huruf yang memiliki
karakteristik hampir sama tersebut karena setiap bahasa memiliki sifat yang
unik, yaitu terdapat sistem yang khusus yang tidal. dimiliki oIeh bahasa lain,
misalnya bentuk kata atau huruf dan caw penulisanrrya. Karena itu perlu suatu
pemahaman terhadap bahasa tersebut. (Hendy Indiawan, 1994 :33).
Mengingat pentingnya pemahaman terhadap bahasa tersebnt maka metode
Asosiasi ini rnemberikan sebuah cam yaitu dengan mengasosiasikan huruf
huruf Al-Qur'an ke dalam benda-benda yang ada di alam sekitar, dimana
benda-benda yang yang dijadikan asosiasi huruf tersebut langsung
memberikan gambaran pada karakteristik setiap huruf
Asosiasi rersebut sangat pcnting baik bagi scluruh anak pada seat
PBM berlangsung maupun l;.otuk mengingatkan anak yang lupa terhadap
suatu huruf setelah PEM selesai. Karena scsungguhnya dasar dari belajar iru
adalah Asosiasi yaitu kesan panea indera terhadap impuis untuk bertindak.
( Sardinian AJvl. 1986: 33 )
Pieget berpendapat bahwa " Kemampuan berfikir anak usia 4-6 tahuu
berada dalam tahap pra operasional. seperti meningkatkan pcngertian
orang, bcnda dan situasi, ini timbuJ dalam arti bam yang diasosiasikan
dengan arti-arti yang dipelajari scbelumya " (Elizabeth B. Hurlock,
1992;123)
79
Adapun asosiasi yang digunakan dalam metode Asosiasi ini anak
lebih diperkenalkan pada benda-benda yang ada di alam sekitar terutama pada
benda yang ada di lingkungan rumah, karena Lingkungan atau alam sekitar
mengundang anak untuk mengenyam pemuelajarannya ". (Angginl sugono.
2000; 18)
Dalam kegiatan menulis pacta anak-anak kelornpok eksperirnen nampak
melalui hasil pengamatan terhadap PEM pacta minggu kesatu sarnpat
minggu keempat anak sudah mampu mcmbentuk huruf sesuai dengan
karakteristik huruf (Anatomi, menempatkan tanda atau eiri huruf sesuai
dengan karakteristik hurufnya) walaupun pada awalnya posisi huruf belum
rapi, namun setelah latihan terus menerus mclalui proses mewarnai dan
menebalkan huruf sehingga akhimya menjadikan tangan anal- lebih lentur
dalnrn membentuk huruf diuiana huruf yang ditulisnya mulai rapi. Disamping
itu masih terdapat pula scbagian anak yang kurang memperhatikan cara
penulisan huruf
Kckurang sempumaannya anak usia 4-6 tahun dalam membentuk
huruf hal itu merupakan suatu kewajaran karena tujuan program kegiatau
bctajar anak T[( adalnh untuk memuantu meletakan dasar-dasar ke arah
perkcmbangan sikap. pcngetahunn dan keterampilan. (Mocslihatocn. 1999:
3-4). Kegiaian anak Tk merupakan kegiatan yang semi krearif dimana guru
memberikan kebcbasan kepada anak untuk melakukan kegiatan yang
meughasilkan karya berupa suatu tiruan atau hasil mencontoh model daya
80
kreatifnya. Dalam kegiatan yang semi kreatif ini anak belum sepenuhnya
kreatif karena rnasih mendapat bimbingan guru, yaitu anak masih berbuat
berdasarkan pengarahan guru. {Moeslihatoen, 1999;55).
Dalam proses belajar menulis, anak kelompok eksperimen lebih
refleks karena sebelumnya anak telah mengalami proses Iatihan terlebih
dahulu dengan cara menebalkan huruf, proses menebalkan huruf dalarn
jurnlah yang banyak menjadikan anak mengalami proses-proses lauhan terus
menerus sebelum mampu membentuk huruf dengan sendirinya. Proses
latihan tersebut sangat mendukung anak sehingga tangan jadi lentur karena
dalam mengernbangkan keterampilan otot halus itu perlu suatu keterampilan
mengingat dan mengalami gerakan sehingga dapat melakukan perbaikan dan
penghalusan gerak. (Gordon dan Browne, 1986;281).
Selain dari keterampilan mengingat dan mengalami gerakan maka
perlu pula gerakan bcrulang-ulang, karena pada dasamya Setiap anak akan
rnenjadi suatu kebiasaan dalam membentuk apahila gerakannya berulang
ulang sehingga terungkap dalam gerakan yang cepat dan terampil "
(Elizabeth B. Hurlock, 1991: 154-] 55)
Apabila kita lihat dalain pclajaran tnembaca dan menulis yang
terdapat dalam metode ASl1siasi ini meiibarkan nnsur-unsur asosiusi. imitasi
dan pcneguhan. Proses asosiasi, imirasi dan pencguhan tersebut sangat
penting bug! anak untuk memperoleh pengetahuan bahasa yaitu pengetahuun
81
dalam membaca dan menu lis pada anak tersebut dapat berhasiJ.( lalaludin
Ralunat, 1989 :308)
Se1ain kemampuan anak dalam membcntuk anatomi huruf dan mampu
menempatkan tanda/ciri huruf yang merupakan identitas humf juga anak
harus mampu memperhatikan cam penulisan hurufArab. Penulisan hurufarab
akan berbeda dengan cam penulisan huruf Latin, karena itu kaidah peuulisan
perlu dipcrhatikan yaitu mulai dari perubahan huruf pembentukan huruf serta
earn penulisannya, perbedaan tersebut merupakan sifat keunikan dari rumpun
Bahasa Arab. ( Hendy Indiawan. 1994 : 39 ).
3. Minal yang diperlihatkan anak keJompok cksperimen sangat tinggi, yaitu
dengan kehadiran anak yang penuh selama 1 bulan, perhatian. kemauan serta
kctekunan anak dalam belajar.
Minat anak tersebut diatas sangat mendukung pada kC1l1:1111pUan anak
dalam belajar membaca dan menulis huruf. Seperti diungkapkan olch Moch
Abu Ahmadi (1985;50-54) bahwa (. .lika perhatian itu dipusatkan maka
perangsang itu akan mudeh masuk kedalam ingatan dan bekas serta
bayangannya terang, kokoh dan tidak mudah dilupakan serta mudah di
reprodnscr/ditirubulkan kembali. pemusatan perhatian yang spontan akan
berjnlan dengan intensif ( hcbat dan kuat) chln dapat berlangsuug 18111<1 ".
Selain dari pemusatan perhatian, kreatifitas anak sepcrti ketckunan
dalam belajar akan sangat mendukung pada kcbcrhasilan belajcr. Seperti yO-llg
diungkapkan oleh Abu Ahmadi ( 1985 :60 ) bahwa sesuatu yang di kerjakan
82
dengan melibatkan kegiatan koordinasi otot dan adanya kemauan untuk
bekerja maka kegiatan tersebut tidak akan mudah lupa, tetapi segala sesuatu
yang tidak dikerjakan dengan melibatkan koordinasi ototnya serta tidak ada
kemanan untuk bekerja rnaka kegiatan itu akan rnudah terlupakan. Seiring
dengau pendapat tersebut di atas maka JhOB Dewey seorang ahli didik
Amerika menyatakan bahwa " Bekerja itu penting sekali untuk rnemperoleh
pengalaman ."
Adapun salah seorang anak dari kelompok eksperimen yang perlu
sedikit dibujuk hanya pada awal PBM. setelah anak diperlihatkan lsi buku
tersehut ternyata puda hari bcnkutnya anak tersebut mau bclajar dengan
sendirinya dan keaktifan anak pun sedikit demi sedikit meningkat. Hal
tersebnt terjndi karena pada metode Asosiasi ini, isi buku pcgangan yang
digunakannya dilengkapi dcngan gambar-gambar yang menarik dan gambar
gambar bcnda yang Iebih dikcnal oleh anak sehinggu mampu menarik
perhatian anak. Dengan buku bergambar tersebut diharapkan rnampu mcnarik
perhatian anak.usia 4-6 tahun, sehiugga mereka mau belejar, baik dalam
membaca maupun dalam menulis. (Kurt Franz, ]986 : 30)
Seiring dengnn pcndapat di alas. Snrdiman (1986:35) mengungkapkan
bahwa " Bclajar yang Iiciak ada minar Ierhudnp h[ll1<:111 yang dipclajari mal.a
hasilnya kurang baik.' Dari pendapat diatas disimpulkan hahwa helajar
deugan minat yang tinggi (Ibn lebih baik hasil belajarnya.
19. Palla Kelompok Kontrol
1. Hasil peugamatan PBM selama 1 bulan, 2 orang anak mampu melafadzkan
huruf hijaiyau dengan baik sesuai dengan rnateri yang diajarkun, dan 3 orang
anak Iainnya masih selalu tertukar dalam melafadzkan huruf yang memiliki
karakteristik hampir sama. Untuk mengantisipasinya maka anak diingatkan
dengan cam mengurutkan huruf dan mengulang-ulangnya.
Fencmena yang terjadi pada anak kelompok kontrol yang
menggunakan metodc Bilhikmah irri yaitu sebagian anak selalu tertukar dalam
melafadzkan huruf yang mempunyai karakteristik hampir sama, padahal di
(\\V31 proses belajar mengajar anak sudah diperkenalkau pada karakreristik
hnruf melalui proses asosiasi. Adapun asosiasi yang digunakan dalam mctode
Bilhikmah ini adalah asosiasi gambar berdasarkan kelompok huruf yang
memiliki karakteristik Anatomi yang hampir sauia tanpa dilengkapi dengan
ciri yang mengkhususkan setiap huruf Contoh pada huruf pada ketiga huruf
tersebut cukup diasosiasikan dengan gam bar sepcrti mangkok, dan pacta Ifu~;f
ketiga huruf tersebut cukup diasosiasikan dengan gambar burung merpati, dsb.
Padahal setiap huruf memiliki identitas yang berbeda satu sama lairmya. Dan
pada saat anak yang Iertukar daiam melapadzkan huruf tersebut dicoba nntuk
mcnpingat pada asosiasi huruf ternyata anak samasekali tidak mampu
mcresponnya dengan baik kecu·ali pada hurufr Asosiasi huruf ini berpegang
pada tcori ilmu jiwa Asosiasi yang berpcndirian bahwa apabila diberikan
stimulus akan bangkit respon, yaitu apabila asosiasi itu diberikan sebagai
84
SU3tU stimulus maka diharapkan akan bangkit respon dari anak sehingga yang
menjadi tujuan pokoknya dapat tcrcapai.
Selain anak diingatkan pacta asosiasi hnruf guru juga mcncoba untuk
mengingatkan anak dengan cara mengurutkankan huruf sebelunutya karena di
awal pembelajaran sesudah anak diperkenalkan pada asosiasi huruf anak
Iangsung mempelajari huruf hijaiyah secara keselumhan. Proses mengurutkan
kembali huruf-huruf hijaiyah tersebut sehingga menemukan huruf yang
memiliki ciri yang sama hal itu membutuhkan waktu yang cukup lama.
Dimana guru dan murid harus mcmbuka pelejaran yang lalu sehingga cara ini
bisa dikatakan kurang sistematik.
Pada saar pengulangan materi anak sedikir lambat dulam mengingat
nama-nama huruf serta dalam meiafadzkannya, tetapi pada pengnlangan
huruf-hurufberikutnya anak lcbih lancar dalam melafadzkannya. Namun pada
saar evaluasi akhir dimana materi yang disajikau dalam bentuk yang berbeda
anak selalu tertukar dalam melafadzkan huruf-huruf yang memiliki
karakteristik hampir sama yaitu diantaranya 2 orang anal: mampu melafadzkan
seluruh huruf dan 3 orang anak lagi masih selalu tertukar dalam melafadzkan
huruf-huruf vang memiliki karakteristik yang hampir sama.
Apabila kira lihat perbedaan bentuk materi yang disajikan berpenguruh
pula pada kemampuan anak. dimann pada saat materi disajikan dalam bentuk
pcngulanc.in/dn!l pc,"b huruf yang memiliki karaktcrisuk yang hampir sama
rnaka auak rnampu melafadzkannya dengan baik, Karena hal itu sesuai
85
dengan ketepatan digunakannya metode Drill. Zuhairini (1983; 106)
berpendapat bahwa " Metode drill (Iatihan ulang) tepat digunakan apabila
pelajaran dirnaksudkan untuk rnelatih ulang pelajaran yang sudah diberikan
dan untuk yang sedang berlangsung, serta perlajaran yang dimaksud untuk
mclatih anak-anak agar mampu berfikir cepat dan untuk memperkuat daya
tanggapan anak tcrhadap pelajaran".
Sedangkan pacta saat anak diberikan evaluasi dengan bentuk materi
yang disajikan berbeda maka kemampauan anakpun berbeda, hal tersebut
merupakan salah satu kelemahan dari metode drill tersebut, yaitu diantaranya ;
1. Menghambat perkembangan dan daya iuisitif murid
2. Kurang rnemperhatikan penyesuaian deugan lingkungan
3. Mernbentuk kebiasaan yang kaku dim oromatis
4. Membentuk pengetahuan verbalis dan mekanis
• ( Zuhairini, 1983;107)
2, Dulam menuliskan huruf melalui basil rBM temyata hauya ada] orang anak
yang mampu membentuk huruf sesuai dengan karakteristik (Anatorni,
menempatkan tanda atau ciri huruf dan memperhatikan cara peuulisannya).
Dan 4 orang anak lainnya uanya marnpu membcntuk anatomi huruf clan
memperhatikan cara pcnulisannva. 1l8\11l11l kelim dalam menempntkan tandn
atau ciri huruf atau bahkan sebalikuya.
Kemampuan anak yang kurang terse but disebabkan karena anak kaku
dalam membentuk huruf. Sedaugkan mennrut Gordon dau Brawne (1986;284)
86
menyatakan behwa " Keterampilan otot halus (keterampilan tangan dalam
membentuk hUTUt) agar mampu merubentuk dengan baik dan penghalusan
gerak maka otot tersebut sebelumnya hams lentur." Kekakuan anak tersebut
mengakibatkan huruf yang dioentuk sangat sedikit sekali. padahal apabila
huruf yang dibentuk tersebut Iebih banyak maka tangan anak akan menjadi
lentur. Hal itu sesuai dengan pendapat Elizabet B Hurlock (1991; 154-155)
bahwa " Setiap anak akan menjadi kebiasaan dalam mernbentuk huruf apabila
pola gerakannya berulang-ulang sehingga terungkap dalam gerakan cepat dan
terampil ." dan kelenturan merupakan kernampuan anak untuk menghasilkan
berbagai gagasan.
Pada evaluasi ke empat dimaua anak sudah tidak dalam taraf meuiru
lagi tctapi anak dituntut untuk marnpu menuliskan huruf sesuai dengan
kemampuan masing-masing dalam mengingat nama-nama huruf Ternyata :3
orang anak hanya mampu inenuliskan 8 huruf sesuai dengan karakteristik
huruf satu orang anak mampu menuliskan 9 huruf dan sat u orang lagi hanya
mampu menulisknn 7 hnruf
Kemampuan auak dalam membentuk huruf sesuai dengan kemampuan
mengingatnya yang sangat rendah.Karena pacta merode Bilhikmuh ini
sebclumnva pada saat PI3M berlangsung nnak tidak dibcrikan kesempatan
untuk mclatih kclenlL~'an tangannya. Padahal apabila menginginkan hasil yang
baik dalam kemnmpuan menulis maka otot hnlus hams dikembangkan terlcbih
dahulu dan untuk mengembangkan otot halus tersebut perlu suatu
87
keterampilan mengingat dan mengalami gerakan sehingga dapat melakukan
perbaikan dan penghalusan gerak. ( Moeslihatoen 1990 : 59 )
Keterampilan mengjngat dan mengalami gerak dapat diperoleh melalui
proes asosiasi, imitasi dan peneguhan. Seperti yang diungkapkan oleh
Jalaludin Rahmat (1989;308) bahwa " Anak-anak mcmperoleh pengetahuan
bahasa melalui 3 proses yaitu, Asosiasi, Imitasi dan peneguhan." Ketiga
proses tersebut dalam metode Bilhikmah ada, namun asosiasi yang dignnakan
dalam ruetode Bilhikmah pada awal pembelajaran kurang dapat direspon
karena Asosiasi yang terdapat dalam metode Bilhikmah ini hanya berdasarkan
kelompok anatcmi huruf saja, tanpa memberikan penjelasan tanda/ciri huruf
sebagai identitas huruf, padahai setiap humf memiliki karakteristik yang
bcrbeda. Kurang dapat diresponnya asosiasi yang diberikan dalam rnetode
Bilhikmah tersebut menjadi kurang membangkitkannya kemampuan anak
dalam mengingat identitas huruf Irnitasi yang digunakan dalam mctodc
Bilhikmah tidak mengalami proses melatih kelenruran anak terlebih dahulu
tetapi anak Iangsung disuruh untuk meniru huruf Sedangkan peneguhan atau
pengulangan yang dilakukan anal dalam membentuk huruf sangal kurang,
karena dengan kekakuan anak dalnm mcmbenruk huruf menjadikan huruf
yang dibemuk sangat sedikit. H:l"1 tcrsebut terjndi knrcna pada metode
Bilhikmah ini pada saat proses imirasi tidak melatih kelenturan anak terlebih
dahulu sehingga pada saat proses pcncguhan huruf yang dibenruk sangat
sedikit.
88
3. Minat yang diperlihatkan anak kurang mernuaskan, seperti kehadiran selama
satu bulan tidak seluruh anak hudir penuh, pacta saat belajar sebagian besar
diantara mereka hams dibujuk dan anak kurang tekun dalam mengerjakannya
apabila menemui huruf yang bervariasi, sehiugga waktu yang digunakan
dalam belajar kurang efektif
Minat anak 1ersebut kurang memuaskan dan menghambat kemampuan
anak dalam belajar karena minat merupakan hal yang menunjang pada
kemampuau anak dalam belajar membaca dan menulis. Seperti yang
diungkapkan oieb Sardiman (1986:35) bahwa " Belajar tidak ada minat
terhadap bahan yang dipelajari meka hasilnya kurang baik."
Salah satu bentuk kurangnya miuat yang diperlihatkan oleh anak
adalah sebagai berikut :
1. Kchadiran, dengan kehadiran yang tidak penuh secara langsung aknn
menghambat anak dalam belajar dimana anal. meujadi tertinggai pada
materi yang seharusnya sudah dipelajari.
2. Pemusatan perhatian, dimana anak-anak kelompok kontrol yang
ruenggunakan metode Bilhikmah ini harus selalu dibujuk dalam bclajar,
sehingga keharusan uutuk selalu dibujuk tersebut mengnkibatkan pcrhatian
yang lekas kendor. karena kcmauanuya maki» 18111:1 makin lelah dan
besarnya keintensifan sejaja- dengan kuatnva kemauan. ( Abu
Ahmadi, 1985:55).
89
3. Keaktifan anak kelompok kontrol yang menggunakan ruetcde Bilhikmah
ini sangat kurang sehingga pada saat anak dituntut untuk membentuk huruf
anak melakukan hanya sekedamya saja dan senantiasa harus selalu
dibimbing oleh guru, dan apabila guru membirnbing murid yang lain anak
tersebut tidak mau belajar dengan sendirinya, terutama apabila menemui
huruf yang bervariasi. Hal tcrsehut mengakibatkan kemampuan anak
dalaru belajar membaca dan terutama dalam menulis sangat rendah. Hal
tcrsebut sesuai dengan pendapat Abu Ahmadi (1985;60) bahwa segal
sesuatu yang dlbuat taupa melibatkan koordinasi otot halus scndiri akan
senantiasa rnudah lupa dan hasil belajar yang ingin dicapai akan sangat
kurang memuaskan.
Ketiga fenomena di etas disebabkan karcna rninat anak yang
kurang. Kuranguya minat pada anak tersebut karena metode Bilhikmah ini
tidak menyajikan isi buku yang menarik seperti bentuk-bentuk gambar dan
warna, padahalanak usia pra sekolah merupakan mnsn menyuk ai wama
warna. Serra dengan rniuat yang rendah secara tidak Iangsung waktu yang
digunakan dalam belajar kurang efektif
BABV
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian PBM selama I bulan di TK/TPA Thonqul Huda,
Pangalengan serta hasil pembahasan tentang perbandingan proses dan hasf
metoda Asosiasi dengan metode Bilhikmah dalam membaca dan mennlis huruf
hijaiyah pacta anak usia 4-6 tahun, maka kesimpulannya adaJah sebagai berikut.
I. Kcmampuan Pada kelompok Eksperimen
D.. Kemampuan anak keiompck Eksperimen dalar» mcmbaca huruf hijaiyah
tunggal, setelah mengalami proses belaiar mcngajar selama satu bulan dengan
menggunakan Metode Asosiasi sudah dapat dikategorikan mempercieh hasil
yang memuaskan, lcemampnan anak kelornpok eksperirncn lersebut dipercleh
melalui proses belajar mengajar seuap hari yang dievaluasi sefiap satu minggu
dimann materi yang disajikan scsuai dengnn urutan materi maupun pada saat
materi yang disajikan dalam bentuk lain. dimana anak dituntut untuk
melafadzkan selnmh hurufhijaiyah. Tcmvata dnri 5 orang anak 3 anak sudah
mampu melafadzkan scluruh huruf hijnivah tunggrl[ dcngnn bnik dan ~ nnak
bgi rnampu melafadzknn 2R huruf dan h;11l)'il tcrtukar pada huruf
Kcmampuan anak dalaru melafadzldul huruf tersebut dikarenakan anak dapat
merespon stimulus yang diberikan olch metodc Asosiasi yaitn anak
diperkenaikan pada huruf hijaiyah dengan cara mengasosiasikan huruf-huruf
hijaiyah ke dalam benda-benda yang ada di alam sckitar, sehingga mclalui
90
91
imajinasi mereka anak menjadi Iebih mudau dalam mengenal huruf hijaiyah
tersebut. Kemampuan anak dalam meiafadzkan huruf melalui asosiasi huruf
terjadi karena dasar dari belajar itu adalah asosiasi yaitu kesan panea indern
dengan impuls untuk bertindak. Serra sesuai dengan kemampuan berfikir anak
usia 4-6 tahun yang masih dalam taraf pra operasional yaitu seialu
mengasosiasikan pengertian baru pada suatu pengertian yang sudah dimiliki.
b. Kemampuan anak kelompok eksperimen dalam menulis hUM hijaiyah
tungga! setelah mengalami proses belajar mengajar selama satu bulan dengan
mcngguuakan mctode Asosiasi sudah dapat dikaregorikan cukup bcrhasil
karcaa data yang dipcroleh melalui hasil pengamatan PBM ternyata 3 anak
sudah mampu mernbcntuk 17 huruf sesuai dengau karakteristik huruf,
sedangkan 2 anak laiunya sndah mampu rnembcntuk 15 dan 1R hnruf sesuai
dengan karnkteristik huruf dan pada huruf yang lainnya anak masih keliru
dalam menempatkau tanda/ciri huruf Kemampuun membcntuk huruf tersebut
karena anak lebih refleks dalam membcntuk huruf karena pada metode
Asosiasi ini anak tcrlebih dahuiu diperkenankan untnk menebalkan huruf
sebagai proses imitasi. Proses imitasi tersebnt merupakan sarana untuk melatih
Langan anak agar tnngan anak rnenjadi lemur pads saat 311<lk dituntut untuk
mcniru huruf lnnra melalui pnJ::;e;.; mencbnlkan tenebih dahulu. Kcmampunn
unak membentuk huruf tersebut merupakan proses pencguhan. i3roses
pcneguhan.Untuk mcmpcrkuat kcmampuan mengingat karakteristik humf
tcrsebnt make Asosiasi hUTUf pada metode ini sangat membantu.
92
2. Kcmampuan Pada Kelompok Kontrol
a. Kemampuan anak kelompok kontrol dalam membaca huruf hijaiyah tunggal
setelah mengaiami proses belajar rnengajar selama satu bulan dengan
menggunakan metode Bilhikmah dapat dikategorikan berhasil walaupun
belum memuaskan. Kemampuan anak kelompok kontrol tersebut diperoleh
melalui hasil pengamatan rBM beriangsung, yaitu temyata dari 5 orang anak
terse but mampu melafadzkan hampir seluruh huruf hijaiyah, karena pada saat
PBM tersebut anak diperkenankan untuk mengulang-ngulang huruf sehingga
anak hapal huruf sesuai dengan posisi huruf. Namun pada saat materi
disajikan dalam bentuk yang berbeda kemampuan anak dalam meiafadkan
huruf terjadi perbedaaan, yaitu 2 orang 311ak mampu melafadzkan seluruh
huruf dan 3 anal. lagi hanya mampn melafadzkan 28, 25 dan 20 huruf.
Fenomena tcrsebur terjadi karena anak tidak mengenal karakteristik huruf
walaupun anak sudah diiugatkan pada asosiasi huruf Karena asosiasi yang
terdapat dalam metode Bilhikmah ini sclain hanya berdasarkan kelompok
anatomi huruf juga terdapat asosiasi huruf berdasarkan seaaia angka yang
belum dikenal pada anak usia 4-6 tahun yaitu ~) diasosiasikan pada angka 9.
Padahal apabila dilihat berdasarkan dasar/hukum asosiasi maka asosiusi itu
tergantung pada kesiapan anak daJam belajar ( Law or Rcadness j.Sclain dari
anak tidak 1110l11pU merespon asosiasi huruf terscbut anakpun kaku dan fakum
serta tidak mampu menyesuaikan diri dengan lingkungannya, karena
sebelumnya anak sudah terbiasa dengan menggunakan metode drill
(pengulangan}, Kepakuman dan ketidakmarupuan anak menyesuaikan diri
93
dengan Jingknngan tersebut merupakan salah satu akibat dati kelemahan
metode drill terse but.
b. Kemampuan anak kelompok kontrol dalam menulis huruf hijaiyah setelah
mengalami PBM selama satu bulan dengan menggunakan metode Biluikmah
dapat dikategorikan kurang berhasil. Kemampuan anak kelompok kontrol
terse but diperoleh melalui hasil pengamatan PBM berlangsung, yaitu dari 5
orang anak temyata 3 orang mampu membentuk 8 haruf sesuai dengan
karakteristik huruf dan 2 orang Iagi masing-masing mapu membentuk 9 dan 7
huruf sedangkan pada huruf yang lainnya masih terdapat banyak kekeliruan.
Kemampuan anak yang rendah dalam menulis tersebut karena tangan anak
kaku dalam membentuk huruf. Kekakuan tersebut tcrjadi karena dalam
tuetodc Bilhikmah ini pada saat proses imitasi berlangsung anak tidak dilatih
terlebih dahulu seperti rnenebalkan huruf yang akan melatih kelenturau tangan
anak sebelum anak mampu membentuk huruf dengan sendirinya. Kemampuan
membentuk huruf dengan scndirinyu terse but mcrupakan proses pcneguhan.
Akibat kekakuan pada tangan anak tersebut menjadikan huruf yang dibentuk
sdangat sedikit. Selain kekakuan pnda tangan anak hal itu terjadi pula Iarena
anak tidak mampu meres pon asosinsi huruf yang terdapat dalarn metoda
Bilhikmah tcrsebut.
3. Minat Yang Diperfihatknn Anak Dalam Belajar
a. Minat ynng diperlihatkan anak kclompok ekprimcn pada saat PBM
berlangsung sanger memuaskan. Minat yang memuaskan tersebut
diperlihatkan melalui kehadiran yang penuh selarua satu bulan, Perhatian
94
belajar yang intensif dan keaktifan anak dalam belajar yang tinggi. Minat anak
yang tinggi tersebut, karena buku pedoman metodc Asosiasi ini dilengkapi
dengan unsur-unsur pennainan dan gambar-gambar yang diperlihatkan dan
anak diperkenankan untuk mewamai. Dengan minat anak yang tinggi tersebut
menyebabkan kemampuan anak dalam belajar membaca dan menulis yang
cukup memuaskan, karena rnelalui gambar anak akan berirnajinasi dan dengan
diperkenankannya mewamai, anak akan merasa terpennhi kebutuhan
psikologinya karena pada anak usia 4-5 tahun tersebut merupakan masa
bermain, berimajiuasi dan senang mewarnai.
b. Miuat yang diperlihatkan anak kelompok kontrol pada saat PEM berlangsung
kurang rnemuaskan. Minar yang knrang memuaskan terscbut dipcrlihatkan
melalui kehadiran yang tidak penuh selama satu bulau, pcrhastian belajar yang
lekas keudor dan keaktifun enak dalam belnjar yaug kurang. Kurangnya rninat
ynng diperlihatkan oleh anak kelornpok kontrol tersebut karena metode
Bilhikmah ini tidak menyejikan unsur-unsur pennainan yang dikehendnki
erial, sepcrti tidak terdapatnya garnbar-ganbar yang mudah dikenal anak.
sehiugga kurang mcmbangkitkan unaimasr anak, dan anak tidak
dipcrkenankan nntuk mewarnar, padahal anak usia 4-6 tahun merupnkan
masa-masa beimejinasi dan senang mewarnai.
Judi keseluruban penelitian ini rnenunjukkan bahwa setclah mengalami
proses bclajar rnengajar selama satu hnlan, mctode Asosiasi bisa Iebih ccpat
dalam mengajarkan anak membaca hurnf hijaiyah tunggal apabila dibandiugkan
dengan metodc Bilhikmah. Perbedaan tersebut terjadi karena dalam metode
95
Asosiasi anak diperkenalkan pada huruf hijaiyah dengan eara mengascsiasikan
hurufke dalam hentuk benda yang ada di alam sekitar pacta setiap menemui huruf
hijaiyah tunggai satu persatu sehingga memudahkan anak mengenali dan
membedakan setiap huruf. Sedangkan pacta metode Bilhikrnah asosiasi huruf
hanya berdasarkan kelompok huruf yang memiliki persamaan anatotni, schiugga
anak selalu tcrtukar dalam melafadzkan huruf yang memiliki karakteristik hampir
sama.
Begitn pula da1am menulis, metode Ascsiasi lebih cepat berhasil dalam
mengajarkan menulis huruf hijaiyah tunggal pada anak apabila dibandingkan
dengan metode Bilhikmah. Perbedaan tersebul terjadi karena pada metode
Asosiasi anak diberikan sarana untuk melatih kelenturan anak dengan earn
menebalkan huruf sehingga anak dapat membentuk huruf dengan baik, sedangkun
pada mctodc Bilhikmah ini anak Iangsung disarankan untuk membentuk huru f
dengan caw mcniru tanpa ada proses latihan tcrlcbih dahulu (proses mencualkan)
sehingga tangan anak kaku dalam mcmbentuk huruf
Selain dari kcmarnpuan membaca dan mcnulis, minat yang diperlihatkun
anakpun berbeda yaitu metodc Asosiasi lebih dapat rnembangkitkan minat pada
a1181< dibandingkan dengan mctode Bilhikmah. I'crbedann tersebur terjadi karenn
dnlam metodc Asosiasi anak diperlihatkan gamhRf-gal1lhClr )',11\g mudah dikcnnf
anak dan anak diperkenankan untuk mewamai, sedangkan pacta metodc
Bilhikmah unsur-unsur tersebut tidak ada.
96
II. Saran
Saran penulis dalam penelitian ini diantaranya adalah:
1. Kepada para pengajar TK/TPA Ibnu Sina khususnya dan umumnya kepada
semua pengajar TK/TPA, hendaklah pandai-pandai dalam memilih met-ode
yang disesuaikan dengan kondisi, latar belakang serta kebutuhan anak didik.
2. Kepada para rnahasiswa/muhasiswi lainnya yang kebetulan memiliki rasa
tertarik untuk menguji kedua metode ini, maka eksperimenkanlah kedua
metode ini melalui penelitian kuantitatif sehingga dapat ditarik keabsahannya
melalui uji statistik.
HI. Penutup
Aluamdulilah segala puji syukur kepada Allah Subhanaahuwaroala hingga
pade akhirnya penulis dapat menyelesaikun skripsi ini. dan mudah-mudahan
bermanfaat bag! yang lain. Amiin.
DAFTAR PUSTAKA
Anggini Sugouo, Sumbcr Belajar dan Alat Per-main an, PT. Grasindo, 2000
Abu Ahmadi, Pengantar Didaktik Untuk Guru dan Calon Guru, CY. Annico,
Bandung, 1985
Departernen Agama RI, Bimbiugan Cara Mengajnrkau Membaca At-Our-an
988
Elizabeth B. Hurlock, Perkcmbangan Anak, Jilid I, Erlangga, 1991
Elizabeth B. Hurlock, Pcrkembaugan Anak. Jilid 2, Eriangga, 1992
Elizabeth B. Hurlock, Psikologi Perkcmbangan, Erlangga,1992
Fatahudin. PCdOllUlH Pengajarau Membaca dan Meuulis Huruf Al-Qnrnu,
Jakarta, CY, Surajaya
Farahudin, Bclajar Mcmbaca dan Meuulis Huruf Al-Qnr-an, CV. Surajaya,
Jakarta, 1983
Henry Gumm.Mcndcngar, Mcmbaca, Berhicara, Mennlis, CY. Angkasa.
Bandung, \982
Henry Guntur, Strategi Pcngajnran dan Pcmbelajaran Bahasa, Angkasa,
Bandung, ]983
Hasan Langgulung. Mannsia dan Pendidikan, CV. Armico, Bandung, 1986
Hendy lrtdiawan, Makalah Peuuntun Bclajar Mndah Huruf Al-Qurtan, 1995
J.L Pasaribu B. Simanjuntak, Proses Bclajnr Mcngajar, Bundnng, Tar site 1983
Jalaludin Rachamat, Psikologi Komnnikasi, Cv. Remadja Karya, \989
Julia Branen, Mcmadu Mctodc Pcuelitian Kualitatif dan Kuantitatif, CYRosda
Karya, Bandung, 1996
Kurt Franz, Mcnnmbuhkau Minar Baca Tulis pada Anak CV. Rosda Karva,
Bandung, 1986
Lexy J. Maleong, Metodolog! Penclitlan, CV. Reruaja Rosrla Karya, Bandung
2000
Mach. Nazir Ph.D, Metode Penelitian, CV. Ghalia Indonesia, 1988
Mohammad Ali, Penelitiau Kependidikau, Prcsedur dan Stvatcgi, Angkasa
BallQung, 1987
Moesliharcen, Metode Peugajaran di Taman kanak-kan ak CV, Rineka Cipta
1999
M. Ngalim Poerwanto , Psikolog! Pendidtkan, Bar.dung, 1987
Moc.i. SUI"Yu. Pcugantar Psikologi Pendinikan, Bandung Publikasi, Juruaan
Birnbing dan Pcnyuluhan Fasilitas llrnu Pcndidikan, IKIP, Bandung.1979
Slameto, Belajar dan Faktcr-faktor Yang Mempengaruhinya, Jakarta, PT.
Bina Aksara, 1987
Sujana.Desatu Pendidtkan Ekspcrtmen. Tarsitc, 1982
Winarno Suraclunad.Dusar-dasar M erode Teknik. Tarsito, 1994
Winarno Surachrnud, Mctodolog! Peugujaran Naslonal, CV. Forum, Bandung.
1975
Zuha.rim, Metodik Khusns Peudidikan Agama, UN Surabaya. 1981
PEDOMAN PENGAMATAN
Pengamatan rDM Pada Minggu Ice.
"iI
I
iI
iI!,I
A Kcmantpuan Membaca KlpX\ Klp_ Xl I Keterangan(f) (f) ,
I. Anak mampu melafadzkan seluruhhurufhijayah nmggai.
2. Anak sela.u tertukar dalammelafadzkan huruf yang mcmilikikarakteristik hampir sama.
,
" Anak santa sekali lupa dalam.L
Imelafadzkan huruf.G Kemampuan Menulis I- II. Anak sudah mampu menuliskan
huruf sesuai dengan karaktenstikhuruf (Anatomi, penempatan tanda I Iatau em huruf dan sesuai cara I I;
I I,
penul isannya).2. Anak hanya membentuk
, ,mampu
I ! :;
,0 ..
I 'I
~·.·-h-=:-'---;~-c-n-m-,,-...-ccoc---+---~I I.
I
ii-.-----'
~-c_I--~
[email protected].~.~.~Illl.IJ~.I.I.I,I.I.I.I.I·1. • MENGENAL KM<AKTER HURUF HLJAIYAH ~~ . MELALm ASOSlASI GAMBAR M~ ~
l§6@. 1 ,.., ~~ . ",-·11 < Sop,,' P,k" I \ ~~ '''-''-'' ~II .~ <Sop,,' " ...."k 16..:;.,u II~ . . : ~~ ~ . '. ....,.,,, ~
~'" . ".-' ~II . . .~, <nO'""' ""p" I LL.~ Ii~ , ~
~ ~" < I""" ~..
",' T:lng:'lfl Mrnyiku ~ ~ ~
. .. ~
"""" ~~ ]). ,.,,.,~~ < ""',," Sablt I· "1 ~~ -/,./ ~ ..~ t;i GP"1,.-' .... ~ '.m~ < G""" P"'" I e.Po: e~ . ~~ ~ .......... ~• \!:3----- < G,,"", I~if ~~ , . .,i''' faSI ~ < T""". Kd"p. I b b IIel~~'ll~~'[[1]llm'I'[[1]'I,I'I'I~flrl'~~'~'~'l'lllti
viii
,
~~.~1)1~,I.I.IJ~.I.t~.I.IJ1Illl.~1@1I,I.I,I.I.~~ ~~-:'. ,.., ,., I!I>.'< .I,,,m ,.Ik,,, \ tt Io ,.-" ~~ ~ < T"",,, 1<3 u ~~ ~~ j] ,.- 1=~ ". < Scparu llo'" J <!J ~~. . ~
~ J ,.., ~~. ~• . <G",,'"' p"",, I J =~ ~'~.JJ ,.., ~.1 ~ T,,,,w ",""p.' / III~ ® ,,~~ " ...... < Cunzklr I .' , ~~ "c' . • '-' ~
~ ~---§l1 . aD' I'" ~i1 '" _ ~.11 ~:. L" < I)"",, """ri. ~ •
II 9 " ~~ .< Angka SembI/an i -J III .~ ,< E"", ~,,"m, I :5 Ii~ ~. H ~
BI'~1'I'[[1]'[[1]'@Irmrl'I'I' 'lJI'I'@fll'~'I'I'~i x ~fi 'v,.. (1 f?nw,r. _I.'
AS\{IfC- l
\3>uAH APe/.. DAN plSANG
~eS:UKAANKU .
"
\
1,
·1').
\ '
o
,,
r~-I' -. '-.
\ '-------------<,
\
----------/ WAH,
r
9
A
!<AL.AU
HUl<ul= Al-IF
BUNYINYA
-----~
",
I
J;
\
1
!
j//
II
';...if'"} I':-;,-, :
BOLFH
IIJJA RNA-I
7
1
TEBALKANH uRuF DI 8AwAH
~=:::::;7;1""
7~ \' -c:» ---'NI
;--~._..__..- ---_._-_.--------_._-..,._._-_ ...•----_..._-.., -
i- L .. .1 .. 1 L___J.,._--._---.__._-- .
- .r-····-·_- ._ - .. ...•. '.'.._. ... "------ . ··.
-- -. --'-_.-, - ._---~---_._-------.- -- ...--------_._--,...-- --,-"'" -.. ·--..,' ,,
t----.--- .--.-.-~-------I :.~ __ - - 0··· _,.t .• _ '. __ ,_. .__
BUATL..L\ H
SE:PERTI )~
CONTOH C~~
,!
r-~------ -----
l i iI1----·_···_-------1
------ -------
1__.
-- -- .------- ..- _._--------_.-- -------... -
,.-... ------ .__ .._---'-------.. - -_. -_... _._._--------------_.._---"
i---·----..--------··,---------._--- ------- - ----
---------
6
\. [email protected].~.I.· ·, ~ •
. " ,
1 - l• : ~•
It'.,,
}, · -
Ilo,
• . '" · • •0 · .
,~
•• n • • . . • •
• 0 •u
1• §•
• 0-
-,'",
•
~ ~~>
~§••
•, •,
g~-i- ~
• I>- ~• s -
~• • to@• ~0 ?@@• 1- ~• ." m·I~IIIJlJ·II·I·I·fll.IB·.·fI·~I·~·I·lllll~~
-~----------- ----- -- - ---- - ------ - ----- - ---- ---- --
.11.~I.I.IW.W.I.I.I1l1.I.I1l1.IIJW.II1l1.I,@JI.ll.~.IJJ.~.~llJllJ.IJ.1.· • ·• '\J \.:) \ <) \'j •, \..-- \ 'J •• •• •• ,\..,-- . \-=) \J \ ) \ )- \ ·0 \\'J \ <") \ .J •• •• ,• \- \~ <} \ )- \'j \<~ ~· \'"::) \ :) \ .J· - . ,• \'"::) \J •
~\ .,) •\,'} \ 'J·
I.
•
'tj •
: \J Ui \ )- Ij •
\J \- \ :J \ 'j •
b •(• •\---=) r--' ~
\ ~ \'j• \- \"J '\ <~ ~• •• ·111111~r . 11111111' . 111111111111